Dokumen tersebut membahas tentang leverage operasional dan degree of operating leverage (DOL) perusahaan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa DOL mengukur sensitivitas laba operasional terhadap perubahan penjualan dan berhubungan dengan titik impas perusahaan. Semakin jauh perusahaan dari titik impas, maka DOL-nya akan semakin rendah.
3. Leverage Operasional adalah biaya
operasional tetap yg berkaitan dgn
produksi barang atau jasa,
Leverage mengacu pada penggunaan
biaya tetap untuk meningkatkan
profitabilitas.
Leverage mempengaruhi tingkat
pendapatan setelah pajak &
mempengaruhi tingkat risiko &
pengembalian perusahaan secara
keseluruhan.
4. a. Biaya tetap (Fixed Cost)
yaitu jenis biaya yg selama kisaran
waktu operasi tertentu atau tingkat
kapasitas produksi tertentu selalu
tetap jumlahnya atau tdk berubah
walaupun volume produksi berubah.
Contoh : Beban penyusutan, Biaya
gaji & upah, Biaya alat-alat kantor,
Biaya asuransi, Biaya Pajak, Biaya
sewa rumah & kantor
5. b. Biaya variabel (Variable Cost)
yaitu jenis-jenis biaya yg besar kecilnya
tergantung pada banyak sedikitnya volume
produksi. Apabila volume produksi bertambah
maka biaya variabel akan meningkat, sebaliknya
apabila volume produksi berkurang maka biaya
variabel akan menurun.
Dlm analisis titik impas disyaratkan bahwa
perubahan biaya variabel ini sebanding dgn
perubahan volume produksi, sehingga biaya
variabel per unit barang yg diproduksi bersifat
tetap.
Contoh : Biaya pemakaian bahan baku, Biaya
pemasaran & produksi, Harga Pokok Penjualan,
Biaya tenaga kerja tdk langsung
6. Tingkat Leverage Operasional (DOL)
Pengaruh leverage operasional adalah perubahan
dlm volume penjualan akan menghasilkan
perubahan yg lebih dari proporsional dlm laba
(atau rugi) operasional.
Degree of Operating Leverage (DOL)
Persentase perubahan dlm laba operasional atas
perubahan persentase dlm output (atau penjualan)
yg menyebabkan perubahan dlm laba.
Sensitivitas perusahaan pada perubahan dlm
penjualan yg diukur oleh DOL akan berbeda untuk
tiap tingkat output/ penjualan. Oleh karena itu,
perlu untuk menunjukkan tingkat output yg diukur
dlm DOL sama dgn DOL untuk Q unit.
8. Tingkat DOL untuk Q unit output
(atau penjualan)
Persentase perubahan dlm laba
operasional (EBIT)
Persentase perubahan dlm output (atau
penjualan)
=
DOLQ unit
Q
(Q – QBE)
=
DOLS nilai penjualan
EBIT + FC
EBIT
=
9. Contoh:
Perusahaan memproduksi barang
dgn harga jual Rp50 per unit, dgn
biaya tetap per tahun sebesar
Rp100.000 & biaya operasional
variabel Rp25 per unit.
Jadi titik impas (kuantitas)
QBE = Rp100.000/(Rp50 - Rp25)
= 4.000 unit
Jika akan ditetapkan DOL untuk
output 5.000 unit & 6.000 unit maka
nilai DOL yaitu:
DOLQ unit
Q
(Q – QBE)
=
DOL5.000 unit
5.000
(5.000 – 4.000)
=
= 5
DOL6.000 unit
6.000
(6.000 – 4.000)
=
= 3
10. Perhatikan bahwa ketika output
ditingkatkan dari 5.000 ke 6.000 unit,
DOL menurun dari nilai 5 menjadi 3.
Jadi, makin banyak tingkat output dari
titik impas, makin rendah leverage
operasionalnya.
Seberapa dekat perusahaan
beroperasi menuju titik impasnya
bukan jumlah absolut/ relatif biaya
operasional tetapnya yg menentukan
seberapa sensitifnya laba operasional
pada perubahan output atau
penjualan.
DOLQ unit
Q
(Q – QBE)
=
DOL5.000 unit
5.000
(5.000 – 4.000)
=
= 5
DOL6.000 unit
6.000
(6.000 – 4.000)
=
= 3
11. Apa artinya DOL5.000 unit = 5 ?
Itu berarti 1% perubahan dlm penjualan
dari 5.000 unit posisi penjualan akan
menyebabkan perubahan 5% dlm EBIT.
Bahkan, perubahan persentase berapa
pun dlm penjualan dari posisi 5.000 unit
akan menyebabkan perubahan
persentase dlm EBIT yg 5 kali lebih
besar.
Contoh:
3% penurunan dlm penjualan akan
menyebabkan 15% penurunan dlm EBIT, &
4% kenaikan dlm penjualan akan
menyebabkan 20% kenaikan dlm EBIT.
12. DOL & Titik Impas
Tabel menunjukkan laba
operasional & DOL untuk berbagai
tingkat output (penjualan).
Dpt dilihat bahwa semakin jauh
bergerak dari titik impas
perusahaan semakin besar nilai
laba/ rugi operasional
perusahaan & semakin rendah
sensitivitas relatif laba
operasional terhadap perubahan
dlm output (penjualan) yg diukur
oleh DOL.
Hubungan linear antara laba
operasional & penjualan
sebelumnya tlh ditunjukkan dlm
grafik titik impas.
13. Apa manfaat pengetahuan tentang DOL
perusahaan bagi manajer keuangan?
Manajer tsb akan mengetahui sebelumnya
dampak apa yg akan dimiliki oleh potensi
perubahan dlm penjualan terhadap laba
operasional.
Kadang, sebagai respons atas pengetahuan dini
ini, perusahaan dapat memutuskan untuk
melakukan beberapa perubahan dlm kebijakan
penjualan &/atau struktur biayanya.
Aturan umumnya, perusahaan tdk suka
beroperasi di bawah kondisi dgn DOL yg tinggi
karena, dlm situasi tsb, penurunan kecil dlm
penjualan dapat mengarah pada kerugian
operasi.
DOL & Titik Impas
14. DOL & Risiko Bisnis
Faktor utama lainnya risiko bisnis adalah
variabilitas/ ketdkpastian biaya penjualan &
produksi.
DOL perusahaan memperbesar dampak berbagai
faktor ini pada variabilitas laba operasional.
Tetapi, DOL bukanlah merupakan sumber
variabilitas tsb.
DOL yg tinggi tdk ada artinya jika perusahaan
mempertahankan penjualan yg konstan & struktur
biaya yg konstan.
Karena variabilitas dasar biaya penjualan &
produksi, DOL akan memperbesar variabilitas
laba operasi, & akhirnya, risiko bisnis
perusahaan.
Jadi, DOL seharusnya dianggap sebagai "potensi
risiko" yg akan "aktif" hanya jika terdapat
variabilitas dlm biaya penjualan & produksi.
15. Latihan 1
PT Indofood memproduksi Snack
dengan harga jual Rp5.500 per pcs,
untuk biaya tetap per tahun
sebesar Rp4,5 juta & biaya
operasional variabel Rp 3.500 per
unit. Hitunglah:
a. Jumlah unit BEP
b. DOL, jika akan ditetapkan output
3.000 unit & 4.000 unit
c. Persentase EBIT jika terjadi
penurunan 5% dlm penjualan?
d. Persentase EBIT jika terjadi
kenaikan 10% dlm penjualan?
16. "Golek sampurnaning
urip lahir batin lan golek
kusumpurnaning pati"
Kita bertanggung jawab untuk
mencari kesejahteraan hidup
di dunia dan akhirat