SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
WISUDA & MUTU LULUSAN
Dr. Supriadi, M.Pd
(Wisudawan S3 UNP, Des 2019, Yudisium: Dengan Pujian)
“Sebuah kenyataan yang mengejutkan, ketika data konkrit tentang meningkatnya angka
pengangguran dari kalangan lulusan akademi dan universitas di Indonesia dilansir oleh Biro
Pusat Statistik (BPS), pada awal 2019 yang lalu. Angka pengangguran dengan pendidikan tinggi
meningkat sementara pengangguran berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan SMK justru menurun”.
Wisuda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan peresmian atau pelantikan
sarjana yang dilakukan dengan upacara khidmat. Para sarjana yang baru lulus menghadiri
upacara tersebut bersama orang tua dan keluarga mereka dan dihadiri oleh seluruh pimpinan,
dosen dan tenaga pendidikan di lembaga tersebut.
Tiap tahun 4600 lebih kampus yang ada di Indonesia, melaksanakan wisuda hingga dua
atau tiga kali. Setiap wisuda, meluluskan ratusan hingga ribuan wisudawan. Dapat dibayangkan
berapa alumni yang lahir setiap tahunnya dari rahim perguruan tinggi yang sebanyak itu.
Pertanyaan yang muncul adalah; kenapa angka penggangguran dari lulusan akademi dan
universitas bisa menjadi meningkat? Data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada
Februari 2019 yang lalu, menyebutkan bahwa angka pengangguran dengan pendidikan SD,
SLTP, SLTA dan SMK di Indonesia mengalami penurunan, akan tetapi sesuatu yang
mengejutkan adalah, jumlah pengangguran lulusan akademi dan universitas justru semakin
meningkat.
Di satu sisi, tentunya ini sebuah hal yang perlu dikritisi oleh berbagai pihak, tentang
penyebab mengapa hal ini terjadi, mulai dari sisi kualitas mahasiswa sebagai input/intake, proses
pembentukan yang terjadi di perguruan tinggi atau ada yang kekeliruan dalam sistem pendidikan
Tinggi di Indonesia.
Problema Input
Umumnya perguruan tinggi di Indonesia, telah menjadikan kuantiti mahasiswa sebagai
target utama, kampus-kampus berpacu menggaet mahasiswa dalam jumlah besar, sehingga
terkadang lebih sering terlihat proses penjaringan ketimbang penyaringan dalam mendapatkan
mahasiswa. Sehingga praktek “tangguak rapek” tak dapat dielakkan untuk mendapatkan
mahasiswa dalam jumlah besar, meskipun satu sisi mengabaikan kualitas calon mahasiswa
tersebut.
Kondisi seperti ini mengakibatkan calon mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi,
bukanlah input berkualitas, bukan pula calon mahasiswa yang punya minat dan bakat kuat pada
program studi yang dipilih, dan bahkan ada di antara mahasiswa yang memilih suatu program
studi akibat “kecelakaan” karena pengaruh teman, tidak tahu orientasi program studi yang dipilih
dan tanpa berdasarkan minat pada prodi tersebut.
Hal ini semakin tampak parah, karena sistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia,
tidak memberikan ruang pengembangan bakat sejak dini. Generasi yang lahir tahun 60-an, pasti
merasakan keberadaan Sekolah Teknik (ST) sebagai lembaga kejuruan tingkat SLTP di bidang
teknik, lulusannya akan memiliki pengetahuan dasar teknik, kemudian melanjutkan ke Sekolah
Teknologi Menengah (STM) dan kemudian akan melanjutkan ke Fakultas Teknik (FT), tentunya
tugas Fakultas Teknik akan ringan, karena mendidik lulusan yang memang sudah terdidik.
Lulusan SD yang berminat pada ekonomi, melanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi
Pertama (SMEP), kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEA),
dengan pemahaman yang mulai kompleks tentang ekonomi, kemudian melanjutkan ke Fakultas
Ekonomi (FE) maka Fakultas Ekonomi tinggal menindaklanjuti intake yang sudah terbentuk
sejak awal. Dalam bidang pertanianpun begitu, lulusan SD melanjutkan ke Sekolah Pertanian
Pertama (SPP), kemudian melanjutan ke Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), lulusannya
akan mengorientasikan diri secara spesifik ke Fakultas Pertanian (FP). Dan banyak lagi bidang-
bidang lain yang memiliki sekolah kejuruan sejak SLTP pada saat itu.
Kondisi seperti di atas, akan memberikan orientasi yang jelas bagi pengembangan minat
siswa, pemahaman yang konfrehensif dan spesialisasi pengetahuan. Siswa lebih memiliki
orientasi yang jelas sejak dini dan pada akhirnya akan bermuara pada mutu lulusan SLTA yang
berkualitas, profesional dan spesialis, untuk kemudian menjadi input yang berkualitas bagi
perguruan tinggi yang diminatinya.
Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi ditemukan sekolah kejuruan pada tingkat SLTP, kecuali
MTs. Hari ini pendidikan SLTP berjalan secara umum bahkan hingga SMA, kalaupun kejuruan
itu masih ada, maka itu pada tingkat SLTA yang kita kenal dengan SMK. Ini menjadi tantangan
berat bagi perguruan tinggi dalam menjalankan proses pendidikannya, sekaligus juga menjadi
beban berat bagi mahasiswa yang menekuni program studi yang sama sekali asing baginya.
Problematika Dunia Kerja
Lokomotif abad 21 sepanjang perjalanannya, membawa serta gerbong Revolusi Industri
4.0 yang digaungkan oleh Prof. Klaus Schwab awal tahun 2017, telah memberikan tantangan
tersendiri bagi pencari kerja. Trend hari ini menuntut kompetensi lebih dari pencari kerja, bukan
hanya sekedar pengetahuan teoritis semata, akan tetapi menuntut berbagai keterampilan praktis,
yang cendrung tidak tersaji secara spesifik dalam kuliah tatap muka di perguruan tinggi.
Dunia kerja hari ini tidak terlalu mementingkan IPK dan Yudisium yang tertera indah di
transkrip nilai, lebih dari itu, kemampuan komunikasi, kepiawaian presentasi, keterampilan
memimpin dan manajerial, kreatifitas berfikir-bertindak, dan penguasaan bahasa asing, agaknya
menjadi barometer lain yang menjadi hidden score untuk menerima seorang karyawan baru.
Di samping itu jumlah pencari kerja dari kalangan sarjana yang semakin besar,
memungkinkan lembaga penerima karyawan baru untuk bebas memilih yang terbaik, sehingga
pencari kerja dengan life skill minim akan terseleksi secara alami, untuk kemudian memunculkan
kekecewaan dan akhirnya memilih pekerjaan apa saja meskipun harus menggantungkan ijazah
tinggi-tinggi.
Pekerjaan-pekerjaan alternatif yang dominan dipilih oleh sarjana tipe ini adalah berjualan
online atau menjadi driver Ojol. Pekerjaan ini dianggap “menyelamatkan” para sarjana yang
gagal dalam persaingan ketat itu.
Mengutamakan Kualitas
Berdasarkan pembahasan di atas, maka mahasiswa abad ini, adalah mahasiswa yang penuh
tantangan, oleh sebab itu, dituntut kemauan yang keras bagi mahasiswa untuk belajar dengan
sungguh-sungguh, terlibat dengan berbagai aktivitas konstruktif, baik dalam kampus maupun di
luar kampus, banyak-banyak mempelajari berbagai keterampilan hidup (life skill), belajar
keterampilan bahasa asing. Jangan menjadi mahasiswa 4K atau mahasiswa yang disibukkan
dengan Kuliah, Kafe, Kos dan Kampung saja. Pandai-pandai bergaul, hindari pergaulan bebas,
narkoba, radikalisme, terorisme dan LGBT. Jadilah mahasiswa berkualitas, karena pada saatnya
nanti akan menjadi sarjana yang berkualitas pula dan pada gilirannya akan menjadi aktor
pembangunan bangsa masa depan, bukan justru menjadi menambah beban negara. Semoga!
Sumber: www.katadata.co.id
KLIPING PERS
SENIN, 16 DESEMBER 2019 i
1B RabiulAkhir 1441 H
Wisudadan
"SEBUAH kenyataan y&ng
niengeiutkan, ketika data
}<onkrit tentang
meningkatnya angka
penganggr.rran riari kalangan
lulusan akaderni dan univer-
sitas di Incloiresia ciilansir
nleh liiro Fusat titatistik
(BPS), par'ln arv;rl aotg,vaitg
lalu. Angka pensangsuran
dengan pendidihan tinggi
nreni rigkat sernentara
pengangguran
herpen<li<iikiln Sf), SLTI),
St.T,{ dan SMK justrtr
fftenltriln"" .
san
|fi
ts
i*
.s
,$
:$
Okl'
DR. SUPRIADI, M.PD
(WISUDAWAN 53 UNP, DES 2019
YUDISIUM: DENGAN PUJIAN)
Wisuda menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia merupakan peres-
mian atau pelantikan sarjana yang
dilakukan dengan upacara khidmat.
Para sarjana yang baru lulus menghadiri
upacara tersebut bersama orang tua dan
keluarga mereka dan dihadiri oleh
seluruh pimpinan, dosen dan tenaga
pendidikan di lembaga tersebut.
Tiap tahun 4600lebih kampus yang
ada di Indonesia, melakshnakan wisuda
hingga dua atau tiga kali. Setiap
wisuda, meluluskan ratusan hingga
ribuan wisudawan. Dapat dibayangkan
berapa alumni yang lahir setiap tahun-
hgruar Ea rrrEl c[a uall uutaurr r uloil
seluruh pimpinan, dosen dan tenaga
pendidikan di lembaga tersebut.
Tiap tahun 4600lebih kampus yang
ada di Indonesia, melakshnakan wisuda
hingga dua atau tiga kali. Setiap
wisuda. meluluskan ratusan hingga
ribuan wisudawan. Dapat dibayangkan
berapa alumni yang lahir setiap tahun-
nya dari rahim perguruan tinggi yang
sebanyak itu, :
Pertanyaan y4ng muncul adalah;
kenapa angka penggangguran dari
lulusan akademi dan universitas bisa
nrenjadi meningkat? Data yang dirilis
oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada
Fbbruari 2019 yang lalu, menyebutkan
bahwa angka pengangguran dengan
pendidikan SD. SLTP. SLTA dan SMK di
Indonesia mengalami penurunan, akan
tetapi sesuatu yiurg mengeju&an adalatr.
jumlah pmgangguran luluvan akaderni dan
univesitas justu semakin maringkat.
Di satu sisi, tentunya ini sebuah hal
yang perlu dikritisi olch berbagai pihak,
tentang penyebab mengapa hal ini
terjadi, nrulai dari sisi kualitas maha-
siswa sebagai input/intake, proses
penrbentukan yang terjadi di perguruan
tinggi atau ada yang kekeliruan dalarn
sistem pendidikan Tinggi di Indonesia.
Problema Input
Umumnya perguruan tinggi di
Indonesia, telah menjadikan kuantiti
mahasiswa sebagai target utama. kam-
pus-kampus berpacu menggaet maha-
siswa dalam jumlah besar, sehingga
terkadang lebih sering terlihat proses
penjaringan ketimbang penyaringan
dalam mendapatkan r,nahasiswa. Se-
hingga praktek "tangguak rapek" tak
dapat dielakkan untuk mendapatkan
mahasiswa dalam jumlah besar, meski-
pun satu sisi mengabaikan kualitas
calon mahasiswa tersebut.
Kondisi seperti ini mengakibatkan
calon mahasiswa yang masuk ke pergu-
ruan tinggi, bukanlah input berkualitas,
bukan pula calon maha,siswa yang punya
nrinat dzur bakat kuat pada program studi
yang dipilih, rlan bahkan ada di antara
mahasiswa yang memillh suafu program
studi akibat "kecelakaan" karena penga-
ruh teman, tidak tahu orientasi program
studi yang drpilih dan tanpa berdasarkan
minat pada prodi tersebut.
Hal ini semakin tampak parah,
karena sistem pendidikan dasar dan
menengah di Indonesia, tidak mem-
berikan ruang pengembangan bakat
sejak dini. Generasi yang lahir tahun
60-an, pasti merasakan keberadaan
Sekolah Teknik (ST) sebagai lembaga
kejuruar tingkat SLTP-di bidang
teknik, lulusannya akan memiliki
pengetahuan dasar teknik, kemudian
melanjutkan ke Sekolah Teknologi
Menengal, (STM) dan kemudian akan
melanjutkan ke Fakultas Teknik (FT),
tentunya tugas Fakultas Teknik akan
ringan, karena mendidik rulusan yang
memang sudah terdidik.
Lulusan SD yang berminat pada
ekonomi. melanjutkan ke Sekolah
Menengah Ekonomi Pertama (SMEP),
kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Ekonomi Pertama (SMEA),
derrgan pemahaman yang mulai kom-
pleks tentang ekonomi, kemudian
melanjutkan ke Fakultas Ekonomi (FE)
maka Fakultas Ekonomi tinggal menin-
daklanjuti intake yarrg sudah terbentuk
sejak awal. Dalam bidang pertanianpun
begitu, lulusan SD melaniutkan ke
Sekolah Pertanian Pertama (SPP),
kemudian melanjutan ke Sekolah
Pertanian Menengah Atas (SPMA).
lulusannya akan mengorientasikan diri
secara spesifik ke Fakultas Pertanian
(FP). Dan banyak lagi bidang-bidang
lain yang rnemiliki sekolah kejuruan
sejak SLTP pada saat itu,
Kondisi seperti di atas, akatl mem-
berikan orientasi yang jelas bagi
pengembangan minat siswa, pemaha-
man yang konfreheflsif ddn spesialisasi
pengetahuan, Siswa lebih memiliki
orientasi yangjelas sejak dini dan pada
akhirnya akan bermuara pada mutu
lulusan SLTA yang berkualitas, profe-
sional dan spesialis, untuk kemudian
menjadi input yang berkualitas bagi
perguruan tinggi yang diminatinya.
Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi
'diternukan sekolah kejuruan pada
tingkat SLTP, kecuali lvlTs. Haii ini
pendidikan SLTP berjalan secara umum
bahkan hingga SMA, kalaupun keju-
ruan itu masih ada, maka itu pada
tingkat SLTA yang kita kenal dengan
SMK. Ini meniadi tantangan berat bagi
perguruan tinggi dalam menjalankan
proses pendidikannya, sekaligus juga
menjadi beban beral bagi mahasiswa
yang menekuni program studi yang
sama sekali asing baginya.
Problernatika Dunia Kerja
Lokomotif abad 2l sepanjang perja-
lanannya, membawa serta gerbong Re-
volusi Industri 4.0 yang digaungkan oleh
kof. Klaus Schwab awal tahun 2017,te'
lah memberikan tantangan tersendiri
bagi pencari kerja. Trend hari ini me-
nunft.lt kompetensi lebih dari poncar-i ker-
ja, bukan hanya sekedar pengeiahuan
teoritis semata,, akan tetapi menuntut ber-
bagai keterampilan praktis, yang cen-
drung tidak tersaji secara spesifik dalarn
kuliah tatap muka di perguruan tinggi.
Dunia kerja hari ini tidak terlalu
mementingkan IPK dart Yudisium yang
tertera indah di transkrip nilai, lebih dari
itu, kemampuan komunikasi, kepiawaian
presentasi, keterampilan memimpin dan
manajerial. kreati fitas berfikir-bertin-
dak, dan penguasaan bahasa asing.
agaknya menjadi barometer lain yang
menjadi hidden score untuk menerima
seorang karyawan baru,
Di samping itu jumlah pencari kerja
dari kalangan sarjana yang semakin besar,
memungkinkan lembaga penerima
kalyawaq baru untuk bebas memilih yang
terbaik" sehingga pencari kerja dengan
life skill minim akan terseleksi secara
alami, untuk kemudian memunculkan
kekecewaan dan akhirnya memilih
pekerjaan apa saja meskipun harus
menggantungkan ijazah tinggi-tinggi.
Pekerjaan-pekerjaan alternatif yang
dominan dipilih oleh sarjana tipe ini
adalah berjualan online atau menjadi
driver Ojol. Pekerjaan ini dianggap
"menyelamatkan" para sarjana yang
gagal dalam persaingan ketat itu.
Mengutamakan Kualitas
Berdasarkan pembahasan di atas,
maka mahasiswa abad ini, adalah maha-
siswa yang penuh tantangan, oleh sebab
itu, dituntut kemauan yang keras bagi
mahasiswa untuk belajar dengan sung-
guh-sungguh, terlibat dengan berbagai
aktivitas konstruktif, baik datram kampus
maupun di luar kampus, banyak-banyak
mempelajari berbagai keterampilan
hidup (Jife skill); belalar keterampilan
batnsa asing. Jangan menjadi mahasiswa
4K atau mahasiswayarydisibukkan dagan
Kriliat1 Kafe, K6 Oan farpmg saja. kdai
pandai bergaul, hindari pergaulan bebas,
narkoba radikalisne terorisme dan l,GBf
Jadilah matrasisua berkualitas, lercna pada
saatnya nanti akan menjadi sarjana 1ang
betkualitrs pula dan pada gilirdnnya alert
menjadi aktor penfiangunan bangsa masa
depan, bukan jusfiu menjadi menambah
be,ban negara. Semog4!

More Related Content

Similar to Wisuda & Kompetensi Lulusan

Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinianPerkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinianLSP3I
 
Pendekatan baru ospek kr.
Pendekatan baru ospek kr.Pendekatan baru ospek kr.
Pendekatan baru ospek kr.Suyanto Suyanto
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirMohamad Adriyanto
 
Catatan akhir tahun 2013 gema pembebasan
Catatan akhir tahun 2013 gema pembebasanCatatan akhir tahun 2013 gema pembebasan
Catatan akhir tahun 2013 gema pembebasanRizky Faisal
 
Daniel rosyid on rectorship platform
Daniel rosyid  on rectorship platformDaniel rosyid  on rectorship platform
Daniel rosyid on rectorship platformAkhmad Guntar
 
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikLilis Holisah
 
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMush'ab Abdurrahman
 
Naskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSNaskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSPVB Jatim
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy ameliaSiiPoppy
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy ameliaSiiPoppy
 
Tugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mys
Tugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mysTugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mys
Tugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mysMitha Ye Es
 
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...Rizky Faisal
 
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisi
Petunjuk Teknis Pengelolaan BidikmisiPetunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisi
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisimuhamadbisrimustofa
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Zaqi Silverano
 
Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptn
Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur  dari hasil umnptnUrutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur  dari hasil umnptn
Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptnVebriana Setiadeny
 
Buku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdf
Buku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdfBuku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdf
Buku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdffransmitter
 
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata DaerahTantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata DaerahDadang Solihin
 

Similar to Wisuda & Kompetensi Lulusan (20)

Essay Tentang Bidikmisi
Essay Tentang BidikmisiEssay Tentang Bidikmisi
Essay Tentang Bidikmisi
 
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinianPerkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
 
Pendekatan baru ospek kr.
Pendekatan baru ospek kr.Pendekatan baru ospek kr.
Pendekatan baru ospek kr.
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
 
Catatan akhir tahun 2013 gema pembebasan
Catatan akhir tahun 2013 gema pembebasanCatatan akhir tahun 2013 gema pembebasan
Catatan akhir tahun 2013 gema pembebasan
 
Daniel rosyid on rectorship platform
Daniel rosyid  on rectorship platformDaniel rosyid  on rectorship platform
Daniel rosyid on rectorship platform
 
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaikPendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
Pendidikan terbaik melahirkan generasi terbaik
 
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
 
Naskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSNaskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENS
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
 
Tugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mys
Tugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mysTugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mys
Tugas ilmu pendidikan(vokasi nonformal)-mys
 
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
 
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisi
Petunjuk Teknis Pengelolaan BidikmisiPetunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisi
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisi
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
 
Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptn
Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur  dari hasil umnptnUrutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur  dari hasil umnptn
Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptn
 
Buku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdf
Buku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdfBuku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdf
Buku-Pendidikan_Tinggi-KKE_FINAL.pdf
 
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata DaerahTantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah
 

More from Supriadi Fadel

Kiat Motivasi Menghadapi UN
Kiat Motivasi Menghadapi UNKiat Motivasi Menghadapi UN
Kiat Motivasi Menghadapi UNSupriadi Fadel
 
Menuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera Barat
Menuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera BaratMenuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera Barat
Menuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera BaratSupriadi Fadel
 
Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21
Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21
Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21Supriadi Fadel
 
LEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS
LEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONSLEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS
LEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONSSupriadi Fadel
 
E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...
E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...
E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...Supriadi Fadel
 
Pelajaran Berharga dari Kebakaran di Bukittinggi
Pelajaran Berharga dari Kebakaran di BukittinggiPelajaran Berharga dari Kebakaran di Bukittinggi
Pelajaran Berharga dari Kebakaran di BukittinggiSupriadi Fadel
 
Menuju Sumbar Cerdas Bencana
Menuju Sumbar Cerdas BencanaMenuju Sumbar Cerdas Bencana
Menuju Sumbar Cerdas BencanaSupriadi Fadel
 
Guru dan Pendidikan Anti Korupsi
Guru dan Pendidikan Anti KorupsiGuru dan Pendidikan Anti Korupsi
Guru dan Pendidikan Anti KorupsiSupriadi Fadel
 
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan RasulullahEvidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan RasulullahSupriadi Fadel
 
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa DepanSepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa DepanSupriadi Fadel
 
Biodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.Pd
Biodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.PdBiodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.Pd
Biodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.PdSupriadi Fadel
 
Teknik bertanya dalam latihan
Teknik bertanya dalam latihanTeknik bertanya dalam latihan
Teknik bertanya dalam latihanSupriadi Fadel
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiSupriadi Fadel
 

More from Supriadi Fadel (20)

Kiat Motivasi Menghadapi UN
Kiat Motivasi Menghadapi UNKiat Motivasi Menghadapi UN
Kiat Motivasi Menghadapi UN
 
Menuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera Barat
Menuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera BaratMenuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera Barat
Menuju BRI No 1 (Move On) di Sumatera Barat
 
Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21
Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21
Menuju Guru Profesional Melalui Pembelajaran Abad 21
 
LEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS
LEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONSLEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS
LEADERSHIP IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS
 
E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...
E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...
E-Consult: Designing of Development for Thesis Advisory Model Based on Manage...
 
Yudisium
YudisiumYudisium
Yudisium
 
Pelajaran Berharga dari Kebakaran di Bukittinggi
Pelajaran Berharga dari Kebakaran di BukittinggiPelajaran Berharga dari Kebakaran di Bukittinggi
Pelajaran Berharga dari Kebakaran di Bukittinggi
 
Menuju Sumbar Cerdas Bencana
Menuju Sumbar Cerdas BencanaMenuju Sumbar Cerdas Bencana
Menuju Sumbar Cerdas Bencana
 
Guru dan Pendidikan Anti Korupsi
Guru dan Pendidikan Anti KorupsiGuru dan Pendidikan Anti Korupsi
Guru dan Pendidikan Anti Korupsi
 
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan RasulullahEvidensi Kepemimpinan Rasulullah
Evidensi Kepemimpinan Rasulullah
 
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa DepanSepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
 
Biodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.Pd
Biodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.PdBiodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.Pd
Biodata Dr. Supriadi, S.Ag., M.Pd
 
Terapi tingkah laku
Terapi tingkah lakuTerapi tingkah laku
Terapi tingkah laku
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidangan
 
Teknik bertanya dalam latihan
Teknik bertanya dalam latihanTeknik bertanya dalam latihan
Teknik bertanya dalam latihan
 
Psikologi pribadi
Psikologi pribadiPsikologi pribadi
Psikologi pribadi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Wisuda & Kompetensi Lulusan

  • 1. WISUDA & MUTU LULUSAN Dr. Supriadi, M.Pd (Wisudawan S3 UNP, Des 2019, Yudisium: Dengan Pujian) “Sebuah kenyataan yang mengejutkan, ketika data konkrit tentang meningkatnya angka pengangguran dari kalangan lulusan akademi dan universitas di Indonesia dilansir oleh Biro Pusat Statistik (BPS), pada awal 2019 yang lalu. Angka pengangguran dengan pendidikan tinggi meningkat sementara pengangguran berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan SMK justru menurun”. Wisuda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan peresmian atau pelantikan sarjana yang dilakukan dengan upacara khidmat. Para sarjana yang baru lulus menghadiri upacara tersebut bersama orang tua dan keluarga mereka dan dihadiri oleh seluruh pimpinan, dosen dan tenaga pendidikan di lembaga tersebut. Tiap tahun 4600 lebih kampus yang ada di Indonesia, melaksanakan wisuda hingga dua atau tiga kali. Setiap wisuda, meluluskan ratusan hingga ribuan wisudawan. Dapat dibayangkan berapa alumni yang lahir setiap tahunnya dari rahim perguruan tinggi yang sebanyak itu. Pertanyaan yang muncul adalah; kenapa angka penggangguran dari lulusan akademi dan universitas bisa menjadi meningkat? Data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2019 yang lalu, menyebutkan bahwa angka pengangguran dengan pendidikan SD, SLTP, SLTA dan SMK di Indonesia mengalami penurunan, akan tetapi sesuatu yang mengejutkan adalah, jumlah pengangguran lulusan akademi dan universitas justru semakin meningkat. Di satu sisi, tentunya ini sebuah hal yang perlu dikritisi oleh berbagai pihak, tentang penyebab mengapa hal ini terjadi, mulai dari sisi kualitas mahasiswa sebagai input/intake, proses pembentukan yang terjadi di perguruan tinggi atau ada yang kekeliruan dalam sistem pendidikan Tinggi di Indonesia. Problema Input Umumnya perguruan tinggi di Indonesia, telah menjadikan kuantiti mahasiswa sebagai target utama, kampus-kampus berpacu menggaet mahasiswa dalam jumlah besar, sehingga terkadang lebih sering terlihat proses penjaringan ketimbang penyaringan dalam mendapatkan mahasiswa. Sehingga praktek “tangguak rapek” tak dapat dielakkan untuk mendapatkan mahasiswa dalam jumlah besar, meskipun satu sisi mengabaikan kualitas calon mahasiswa tersebut. Kondisi seperti ini mengakibatkan calon mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi, bukanlah input berkualitas, bukan pula calon mahasiswa yang punya minat dan bakat kuat pada program studi yang dipilih, dan bahkan ada di antara mahasiswa yang memilih suatu program studi akibat “kecelakaan” karena pengaruh teman, tidak tahu orientasi program studi yang dipilih dan tanpa berdasarkan minat pada prodi tersebut.
  • 2. Hal ini semakin tampak parah, karena sistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, tidak memberikan ruang pengembangan bakat sejak dini. Generasi yang lahir tahun 60-an, pasti merasakan keberadaan Sekolah Teknik (ST) sebagai lembaga kejuruan tingkat SLTP di bidang teknik, lulusannya akan memiliki pengetahuan dasar teknik, kemudian melanjutkan ke Sekolah Teknologi Menengah (STM) dan kemudian akan melanjutkan ke Fakultas Teknik (FT), tentunya tugas Fakultas Teknik akan ringan, karena mendidik lulusan yang memang sudah terdidik. Lulusan SD yang berminat pada ekonomi, melanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEA), dengan pemahaman yang mulai kompleks tentang ekonomi, kemudian melanjutkan ke Fakultas Ekonomi (FE) maka Fakultas Ekonomi tinggal menindaklanjuti intake yang sudah terbentuk sejak awal. Dalam bidang pertanianpun begitu, lulusan SD melanjutkan ke Sekolah Pertanian Pertama (SPP), kemudian melanjutan ke Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), lulusannya akan mengorientasikan diri secara spesifik ke Fakultas Pertanian (FP). Dan banyak lagi bidang- bidang lain yang memiliki sekolah kejuruan sejak SLTP pada saat itu. Kondisi seperti di atas, akan memberikan orientasi yang jelas bagi pengembangan minat siswa, pemahaman yang konfrehensif dan spesialisasi pengetahuan. Siswa lebih memiliki orientasi yang jelas sejak dini dan pada akhirnya akan bermuara pada mutu lulusan SLTA yang berkualitas, profesional dan spesialis, untuk kemudian menjadi input yang berkualitas bagi perguruan tinggi yang diminatinya. Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi ditemukan sekolah kejuruan pada tingkat SLTP, kecuali MTs. Hari ini pendidikan SLTP berjalan secara umum bahkan hingga SMA, kalaupun kejuruan itu masih ada, maka itu pada tingkat SLTA yang kita kenal dengan SMK. Ini menjadi tantangan berat bagi perguruan tinggi dalam menjalankan proses pendidikannya, sekaligus juga menjadi beban berat bagi mahasiswa yang menekuni program studi yang sama sekali asing baginya. Problematika Dunia Kerja Lokomotif abad 21 sepanjang perjalanannya, membawa serta gerbong Revolusi Industri 4.0 yang digaungkan oleh Prof. Klaus Schwab awal tahun 2017, telah memberikan tantangan tersendiri bagi pencari kerja. Trend hari ini menuntut kompetensi lebih dari pencari kerja, bukan hanya sekedar pengetahuan teoritis semata, akan tetapi menuntut berbagai keterampilan praktis, yang cendrung tidak tersaji secara spesifik dalam kuliah tatap muka di perguruan tinggi. Dunia kerja hari ini tidak terlalu mementingkan IPK dan Yudisium yang tertera indah di transkrip nilai, lebih dari itu, kemampuan komunikasi, kepiawaian presentasi, keterampilan memimpin dan manajerial, kreatifitas berfikir-bertindak, dan penguasaan bahasa asing, agaknya menjadi barometer lain yang menjadi hidden score untuk menerima seorang karyawan baru. Di samping itu jumlah pencari kerja dari kalangan sarjana yang semakin besar, memungkinkan lembaga penerima karyawan baru untuk bebas memilih yang terbaik, sehingga pencari kerja dengan life skill minim akan terseleksi secara alami, untuk kemudian memunculkan kekecewaan dan akhirnya memilih pekerjaan apa saja meskipun harus menggantungkan ijazah tinggi-tinggi. Pekerjaan-pekerjaan alternatif yang dominan dipilih oleh sarjana tipe ini adalah berjualan online atau menjadi driver Ojol. Pekerjaan ini dianggap “menyelamatkan” para sarjana yang gagal dalam persaingan ketat itu. Mengutamakan Kualitas Berdasarkan pembahasan di atas, maka mahasiswa abad ini, adalah mahasiswa yang penuh tantangan, oleh sebab itu, dituntut kemauan yang keras bagi mahasiswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh, terlibat dengan berbagai aktivitas konstruktif, baik dalam kampus maupun di
  • 3. luar kampus, banyak-banyak mempelajari berbagai keterampilan hidup (life skill), belajar keterampilan bahasa asing. Jangan menjadi mahasiswa 4K atau mahasiswa yang disibukkan dengan Kuliah, Kafe, Kos dan Kampung saja. Pandai-pandai bergaul, hindari pergaulan bebas, narkoba, radikalisme, terorisme dan LGBT. Jadilah mahasiswa berkualitas, karena pada saatnya nanti akan menjadi sarjana yang berkualitas pula dan pada gilirannya akan menjadi aktor pembangunan bangsa masa depan, bukan justru menjadi menambah beban negara. Semoga! Sumber: www.katadata.co.id
  • 4. KLIPING PERS SENIN, 16 DESEMBER 2019 i 1B RabiulAkhir 1441 H Wisudadan "SEBUAH kenyataan y&ng niengeiutkan, ketika data }<onkrit tentang meningkatnya angka penganggr.rran riari kalangan lulusan akaderni dan univer- sitas di Incloiresia ciilansir nleh liiro Fusat titatistik (BPS), par'ln arv;rl aotg,vaitg lalu. Angka pensangsuran dengan pendidihan tinggi nreni rigkat sernentara pengangguran herpen<li<iikiln Sf), SLTI), St.T,{ dan SMK justrtr fftenltriln"" . san |fi ts i* .s ,$ :$ Okl' DR. SUPRIADI, M.PD (WISUDAWAN 53 UNP, DES 2019 YUDISIUM: DENGAN PUJIAN) Wisuda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan peres- mian atau pelantikan sarjana yang dilakukan dengan upacara khidmat. Para sarjana yang baru lulus menghadiri upacara tersebut bersama orang tua dan keluarga mereka dan dihadiri oleh seluruh pimpinan, dosen dan tenaga pendidikan di lembaga tersebut. Tiap tahun 4600lebih kampus yang ada di Indonesia, melakshnakan wisuda hingga dua atau tiga kali. Setiap wisuda, meluluskan ratusan hingga ribuan wisudawan. Dapat dibayangkan berapa alumni yang lahir setiap tahun-
  • 5. hgruar Ea rrrEl c[a uall uutaurr r uloil seluruh pimpinan, dosen dan tenaga pendidikan di lembaga tersebut. Tiap tahun 4600lebih kampus yang ada di Indonesia, melakshnakan wisuda hingga dua atau tiga kali. Setiap wisuda. meluluskan ratusan hingga ribuan wisudawan. Dapat dibayangkan berapa alumni yang lahir setiap tahun- nya dari rahim perguruan tinggi yang sebanyak itu, : Pertanyaan y4ng muncul adalah; kenapa angka penggangguran dari lulusan akademi dan universitas bisa nrenjadi meningkat? Data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada Fbbruari 2019 yang lalu, menyebutkan bahwa angka pengangguran dengan pendidikan SD. SLTP. SLTA dan SMK di Indonesia mengalami penurunan, akan tetapi sesuatu yiurg mengeju&an adalatr. jumlah pmgangguran luluvan akaderni dan univesitas justu semakin maringkat. Di satu sisi, tentunya ini sebuah hal yang perlu dikritisi olch berbagai pihak, tentang penyebab mengapa hal ini terjadi, nrulai dari sisi kualitas maha- siswa sebagai input/intake, proses penrbentukan yang terjadi di perguruan tinggi atau ada yang kekeliruan dalarn sistem pendidikan Tinggi di Indonesia. Problema Input Umumnya perguruan tinggi di Indonesia, telah menjadikan kuantiti mahasiswa sebagai target utama. kam- pus-kampus berpacu menggaet maha- siswa dalam jumlah besar, sehingga terkadang lebih sering terlihat proses penjaringan ketimbang penyaringan dalam mendapatkan r,nahasiswa. Se- hingga praktek "tangguak rapek" tak dapat dielakkan untuk mendapatkan mahasiswa dalam jumlah besar, meski- pun satu sisi mengabaikan kualitas calon mahasiswa tersebut. Kondisi seperti ini mengakibatkan calon mahasiswa yang masuk ke pergu- ruan tinggi, bukanlah input berkualitas, bukan pula calon maha,siswa yang punya nrinat dzur bakat kuat pada program studi yang dipilih, rlan bahkan ada di antara mahasiswa yang memillh suafu program studi akibat "kecelakaan" karena penga- ruh teman, tidak tahu orientasi program studi yang drpilih dan tanpa berdasarkan minat pada prodi tersebut. Hal ini semakin tampak parah, karena sistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, tidak mem- berikan ruang pengembangan bakat sejak dini. Generasi yang lahir tahun 60-an, pasti merasakan keberadaan Sekolah Teknik (ST) sebagai lembaga kejuruar tingkat SLTP-di bidang teknik, lulusannya akan memiliki pengetahuan dasar teknik, kemudian melanjutkan ke Sekolah Teknologi Menengal, (STM) dan kemudian akan melanjutkan ke Fakultas Teknik (FT), tentunya tugas Fakultas Teknik akan ringan, karena mendidik rulusan yang memang sudah terdidik. Lulusan SD yang berminat pada ekonomi. melanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEA), derrgan pemahaman yang mulai kom- pleks tentang ekonomi, kemudian melanjutkan ke Fakultas Ekonomi (FE) maka Fakultas Ekonomi tinggal menin- daklanjuti intake yarrg sudah terbentuk sejak awal. Dalam bidang pertanianpun begitu, lulusan SD melaniutkan ke Sekolah Pertanian Pertama (SPP), kemudian melanjutan ke Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA). lulusannya akan mengorientasikan diri secara spesifik ke Fakultas Pertanian (FP). Dan banyak lagi bidang-bidang lain yang rnemiliki sekolah kejuruan sejak SLTP pada saat itu, Kondisi seperti di atas, akatl mem- berikan orientasi yang jelas bagi pengembangan minat siswa, pemaha- man yang konfreheflsif ddn spesialisasi pengetahuan, Siswa lebih memiliki orientasi yangjelas sejak dini dan pada akhirnya akan bermuara pada mutu lulusan SLTA yang berkualitas, profe- sional dan spesialis, untuk kemudian menjadi input yang berkualitas bagi perguruan tinggi yang diminatinya. Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi 'diternukan sekolah kejuruan pada tingkat SLTP, kecuali lvlTs. Haii ini pendidikan SLTP berjalan secara umum bahkan hingga SMA, kalaupun keju- ruan itu masih ada, maka itu pada tingkat SLTA yang kita kenal dengan SMK. Ini meniadi tantangan berat bagi perguruan tinggi dalam menjalankan proses pendidikannya, sekaligus juga menjadi beban beral bagi mahasiswa yang menekuni program studi yang sama sekali asing baginya. Problernatika Dunia Kerja Lokomotif abad 2l sepanjang perja- lanannya, membawa serta gerbong Re- volusi Industri 4.0 yang digaungkan oleh kof. Klaus Schwab awal tahun 2017,te' lah memberikan tantangan tersendiri bagi pencari kerja. Trend hari ini me- nunft.lt kompetensi lebih dari poncar-i ker- ja, bukan hanya sekedar pengeiahuan teoritis semata,, akan tetapi menuntut ber- bagai keterampilan praktis, yang cen- drung tidak tersaji secara spesifik dalarn kuliah tatap muka di perguruan tinggi. Dunia kerja hari ini tidak terlalu mementingkan IPK dart Yudisium yang tertera indah di transkrip nilai, lebih dari itu, kemampuan komunikasi, kepiawaian presentasi, keterampilan memimpin dan manajerial. kreati fitas berfikir-bertin- dak, dan penguasaan bahasa asing. agaknya menjadi barometer lain yang menjadi hidden score untuk menerima seorang karyawan baru, Di samping itu jumlah pencari kerja dari kalangan sarjana yang semakin besar, memungkinkan lembaga penerima kalyawaq baru untuk bebas memilih yang terbaik" sehingga pencari kerja dengan life skill minim akan terseleksi secara alami, untuk kemudian memunculkan kekecewaan dan akhirnya memilih pekerjaan apa saja meskipun harus menggantungkan ijazah tinggi-tinggi. Pekerjaan-pekerjaan alternatif yang dominan dipilih oleh sarjana tipe ini adalah berjualan online atau menjadi driver Ojol. Pekerjaan ini dianggap "menyelamatkan" para sarjana yang gagal dalam persaingan ketat itu. Mengutamakan Kualitas Berdasarkan pembahasan di atas, maka mahasiswa abad ini, adalah maha- siswa yang penuh tantangan, oleh sebab itu, dituntut kemauan yang keras bagi mahasiswa untuk belajar dengan sung- guh-sungguh, terlibat dengan berbagai aktivitas konstruktif, baik datram kampus maupun di luar kampus, banyak-banyak mempelajari berbagai keterampilan hidup (Jife skill); belalar keterampilan batnsa asing. Jangan menjadi mahasiswa 4K atau mahasiswayarydisibukkan dagan Kriliat1 Kafe, K6 Oan farpmg saja. kdai pandai bergaul, hindari pergaulan bebas, narkoba radikalisne terorisme dan l,GBf Jadilah matrasisua berkualitas, lercna pada saatnya nanti akan menjadi sarjana 1ang betkualitrs pula dan pada gilirdnnya alert menjadi aktor penfiangunan bangsa masa depan, bukan jusfiu menjadi menambah be,ban negara. Semog4!