Dokumen tersebut membahas permasalahan pengangguran di Indonesia khususnya kalangan muda, yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja. Sistem pendidikan kejuruan, vokasi, dan profesi dinilai belum berorientasi pada kebutuhan pasar dan kurang membekali siswa dengan keterampilan untuk karir. Penelitian-penelitian menunjukkan pentingnya pengembangan keterampilan kerja untuk men
2. Pengangguran di Indonesia
Lebih dari 25% angkatan muda Indonesia kini menganggur dan
masih banyak lagi yang mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan ketrampilannya (underemployed) dan tidak
menggunakan ketrampilannya seoptimal mungkin.
Pengangguran usia muda di Indonesia merupakan yang tertinggi
di Asia Pasifik. TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) usia muda
antara 15 dan 29 tahun di Indonesia mencapai 19,9%, sedangkan
Srilanka 17,9% dan Filipina 16,2% (Bappenas).
Dari data penganggur usia muda tersebut, 50% tingkat
pengangguran adalah lulusan SD dan SMP, 30% lulusan
SMA/SMK, dan 20% lulusan perguruan tinggi. Total penganggur
usia muda tahun 2011 tersebut adalah 5,3 juta dari total
penganggur 7,7 juta orang (Kontan, 2012).
3. Apa yang salah?
Orientasi supply driven pada pendidikan kejuruan dan vokasi
yang didasarkan pada kebutuhan sosial masyarakat, bukan
demand driven yang dipacu pada kebutuhan pasar kerja.
Adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan dunia kerja dengan
program, kegiatan, perilaku, kebiasaan, dan sistem nilai yang
dikembangkan di sekolah kejuruan dan vokasi, serta juga di
perguruan tinggi.
Sekolah seharusnya membantu para siswanya untuk
mendapatkan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tersebut
dan terus maju dalam karir (Prosser& Quigley).
Institusi pendidikan belum menyediakan bantuan dan
pelayanan yang baik bagi para peserta didiknya untuk dapat
sukses menjalani pendidikan dan merencanakan karir di masa
depan.
4. General vs vocational education
General education prepares us to live well, vocational
education prepares us to work well (Prosser dan
Miller).
Vocational and technical education is for people,
youth and adults interested in preparing for and
progressing in a career in some type of satisfying and
productive work (Wenrich dan Wenrich).
Pendidikan kejuruan ditujukan agar para lulusannya
dapat melaksanakan kegiatan atau pekerjaan yang
bersifat produktif secara efektif (Byram & Wenrich).
5. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
(PTK) di Indonesia
Ada 3 jenis pendidikan yang masuk kedalam kategori PTK
yaitu kejuruan, profesi dan vokasi (UU Sisdiknas).
Pendidikan Kejuruan: adalah pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu.
Pendidikan Vokasi: adalah pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan
program sarjana.
Pendidikan Profesi: adalah pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
6.
7. KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 /2012
8. Visi Vokasi Indonesia
Indonesia membutuhkan jutaan "skilled workers"
(tenaga trampil) saat masuk "tujuh besar" negara
maju pada tahun 2030.
Caranya dengan meningkatkan kapasitas universitas
yang sudah ada, serta mendirikan politeknik hingga
100 politeknik baru hingga tahun 2015.
Angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia
hanya 18%, Malaysia dan Thailand 45-50%, Singapura
dan Jepang 55%, Korea 90%.
Rasio Jumlah SMK dan SMA 70:30 pada tahun 2025
(RPJP Pendidikan Nasional 2005-2025).
9. Pengembangan Karir dalam
Pendidikan
Career education is a systematic attempt to increase the
career options available to individuals and to facilitate
more rational and valid career planning and preparations;
the phases are career awareness, career exploration, and
career preparation (Calhoun dan Finch).
Career guidance and counseling program is a
comprehensive, developmental program designed to assist
individuals in making and implementing informed
educational and occupational choices. It develops an
individual's competencies in self-knowledge, educational
and occupational exploration, and career planning” (US
Department of Education).
10. Hasil Penelitian (1)
Good Practice in Secondary School Careers Programs: A Case
Study of the Approach of One Inner City School, Broadbent,
Cacciattolo, dan Papadopoulos, Jurnal Education & Training (2012).
Tujuan dari makalah ini adalah untuk melaporkan evaluasi yang
dilakukan pada tahun 2009 dari program karir di satu sekolah
menengah di pinggiran barat kota Melbourne, Australia.
Temuan penelitian ini adalah bahwa program karir dan transisi
(sekolah ke kerja) yang inovatif mampu menciptakan kesempatan
bagi anak muda untuk merencanakan masa depan mereka.
Temuan ini menegaskan betapa pentingnya bagi sekolah untuk
mendukung kelas khusus yang memungkinkan siswa untuk
membuat keputusan tentang jalur karir mereka berdasar informasi
yang lengkap.
11. Hasil Penelitian (2a)
Analisis dan Pengembangan Employability Skills Mahasiswa Politeknik, I
Made Suarta, Disertasi (2011).
Penelitian ini diantaranya bertujuan menemukan indikator-indikator
employability skills menurut persepsi mahasiswa dan supervisor
praktek lapangan di DUDI, menghasilkan kerangka kerja employability
skills sebagai dasar pengembangan kompetensi di masa depan, serta
menemukan variabel penentu pengembangan employability skills bagi
mahasiswa Politeknik.
Employability skills adalah suatu ketrampilan yang memungkinkan
seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau untuk dapat tetap
bekerja, meliputi ketrampilan personal, ketrampilan interpersonal,
sikap, kebiasaan, dan perilaku.
Hasilnya, 99,5% mahasiswa dan supervisor mempersepsikan bahwa
tingkat kepentingan employability skills dalam kategori tinggi dan
tinggi sekali. Supervisor dari DUDI menyatakan harapan agar dunia
pendidikan kejuruan memberi fokus pada pengembangan
employability skills dalam proses pembelajaran.
12. Hasil Penelitian (2b)
Employability skills yang mendesak untuk dikembangkan di masa
depan adalah:
Memahami pembicaraan orang lain;
Mendorong anggota lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam
tim;
Menggali informasi yang relevan sebagai dasar dalam
mengambil suatu keputusan;
Menterjemahkan ide kedalam tindakan nyata;
Berpartisipasi dalam kegiatan belajar untuk mendapatkan
pengalaman baru;
Menerima dan memahami informasi baru dengan cepat;
Mengetahui manfaat program aplikasi komputer yang
dibutuhkan dalam pekerjaan;
Memelihara hardware/software tetap berfungsi secara baik; dan
Memahami ancaman bahaya dalam pelaksanaan pekerjaan.
14. Dimana peran kita?
Hero by Mariah Carey:
Look inside you and be strong
And then you’ll finally see the truth
That a hero lies in you
Jadilah “hero” dalam PTK
Memiliki pengertian mendalam tentang konsep PTK
Memiliki kompetensi memadai untuk menjalankan PTK
Open mind & market driven