SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1
HASIL SNMPTN MUTU PENDIDIKAN ACEH
DI URUTAN 31 NASIONAL
(Refleksi Hari Pendidikan Aceh 2 September 2011)
Dr. Sofyan A. Gani, M.A*
Sampai saat ini Aceh belum mampu meletakkan
mutu pendidikan tingkat SMA/MA pada urutan
sepuluh besar nasional melainkan masih terpuruk
diurutan ke-4 dari bawah. Anggaran trilyunan
rupiah untuk sektor pendidikan nampaknya tidak
berkorelasi dengan mutu yang dihasilkan. Tulisan
ini sebagai refleksi 52 tahun Pendidikan Aceh.
Kita tentu sedih dan kecewa apabila membaca laporan DIKTI terhadap
kemampuan siswa kita dalam menghadapi ujian masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN). Aceh berada diurutan ke 31 dengan nilai rata-
rata IPA 44.86 dan IPS 43. 19 sedangkan Papua jauh lebih baik, yaitu
berada pada peringkat 26.
Dari nilai tersebut kita bertanya apa makna lulus Ujian Nasional (UN)
90 sd 100 persen dan nilai rata-rata dihampir semua sekolah mencapai
7 sd 9. Tidakkah nilai tersebut semu adanya setelah diukur dengan
test SNMPTN? Tidak salah kalau banyak pihak meragukan nilai UN
melainkan telah terjadi kecurangan yang luar biasa. Entah kapan kita
akan keluar dari kebohongan ini dengan tidak lagi bersembunyi dibalik
nilai UN yang fantastis.
Keberhasilan pendidikan jangan diukur pada satu dua anak yang tampil
secara nasional atau internasional atau ada satu dua sekolah yang
menjadi idola, tetapi lihatlah ribuan siswa yang kandas karena tidak
mampu berkompetisi dan mengembangkan potensi serta bakat mereka
karena tidak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Kekecewaan terhadap hasil SNMPTN bagi banyak orang tentu beralasan
karena dana yang diperuntukkan untuk mengurus pendidikan Aceh
2
setiap tahun mencapai triyunan rupiah. Tulisan ini mencoba menganisa
beberapa penyebab dan sekaligus menawarkan jalan keluar.
Pendidikan Yang Salah Urus
Pendidikan yang diurus oleh mereka yang tidak berkompeten baik
ditingkat propinsi maupun kabupaten/kota menyebabkan pendidikan
hanya terpikir membangun gedung, buat pagar, rehap ruang,
pengadaan barang, perjalan dinas, dan mutasi guru. Seharusnya,
yang perlu dikedepankan adalah program dan langkah strategis
peningkatkan mutu seperti pelatihan dan pemerataan guru,
peningkatan kapasitas pengawas, pemberdayaan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS), dan pembinaan karakter siswa yang islami.
Ketidak mampuan manajemen juga berimbas pada kebijakan yang
tidak pro sekolah. Dana yang seharusnya diperuntukkan 20 persen
untuk pendidikan hanya tiga atau dua persen saja untuk urusan belajar
mengajar selebihnya terbagi habis untuk gaji guru. Artinya, dana
pendidikan 20 persen hanya sebatas simbul. Lemahnya manajemen
juga mengakibatkan bertumpuknya guru pada satu sekolah dan tidak
adanya tenaga pengajar di dearah terpencil.
Manajemen yang lemah ditingkat sekolah/madrasah menyebabkan
pendidikan berjalan tanpa arah sementara proses belajar mengajar
hanya sebatas rutinitas. Guru tidak disiplin, siswa tidak terurus, dan
lingkungan sekolah tidak kondusif ditambah partisipasi orang tua dan
masyarakat sekitar yang sangat rendah.
Sekolah Berdasarkan SPM dan SNP
Banyak sekolah/masrasah di Aceh tumbuh dan berkembang apa
adanya dengan minim fisilitas pembelajaran dan sangat kurang guru
spesialisasi. Dengan demikian, tidak mengherankan kalau mutu yang
dihasilkan juga apa adanya. Seharusnya setiap sekolah di Aceh
melaksanakan SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) seperti diatur oleh pemerintah.
SPM dan SNP seharusnya tidak hanya untuk Banda Aceh melainkan
semua sekolah yang ada dipelosok nanggroe; sudahkan semua siswa
SMA/MA memiliki buku lengkap setiap mata pelajaran? Tersediakan
90 persen guru yang dibutuhkan terpenuhi dan sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan, dan sudahkah 90 persen sekolah
memiliki sarana dan prasaran belajar minimal dengan standar tehnis
3
secara nasional seperti ada ruang lab fisika, biologi, kimia, komputer,
dan tempat ibadah?
LPTK yang Tidak Bertanggungjawab
Komponen tenaga pengajar (guru) memberi sumbangan sangat besar
terhadap tinggi rendahnya mutu pendidikan. Guru yang berkualitas
tidak mungkin dihasilkan oleh LPTK yang belajar Sabtu-Minggu
dipelosok desa tanpa buku, silabus, dan dosen yang jelas. Masalahnya
ribuan guru telah dihasilkan dan mereka telah tersebar diseluruh
pelosok Aceh sehingga menjadi mimpi buruk dalam usaha peningkatan
mutu pendidikan.
Seharusnya setiap LPTK bukan hanya mengejar fulus dengan
menggelar kelas jauh sampai kepelosok negeri dan mangabaikan
tanggung jawab akademis. Seharusnya mereka juga mengambil bagian
dan tanggung jawab dalam meningkatkan pendidikan Aceh, bukan
sebaliknya bahkan merusak. Sebagai contoh, sangat berani LPTK
menerima mahasiswa untuk bidang tertentu walau dosen yang
mengajar tidak jelas darimana. Untuk itu, sudah saatnya pemerintah
Aceh memikirkan mekanisme penjaminan mutu perhadap LPTK-LPTK
ini.
Lemahnya Koordinasi Pendidikan
Pembangunan pendidikan tidak dapat berjalan sendiri-sendiri
melainkan adanya singkronisasi dengan berbagai elemen/badan yang
mengurus dan melaksanakan pendidikan. Jika tidak, kebijakan yang
dibuat ditingkat propinsi hanya menjadi dokumen ditingkat
kabupaten/kota. Selanjutnya, tanpa koordinasi perencanaan
pendidikan yang dibuat di satu institusi tidak pernah bersandar pada
grant strategy pendidikan yang lebih luas.
Sebagus apapun perencanaan pendidikan ditingkat propinsi akan
menjadi kurang bermakna tanpa didukung oleh kabupaten/kota karena
mereka yang punya sekolah. Gubernur boleh saja mengeluarkan
Pergup, Ingub, dan berbagai produk hukum lainnya akan menjadi
mentah tanpa dukungan bupati/walikota. Qanun Pendidikan Aceh no 5.
Tahun 2008 dan Renstra Pendidikan Aceh 2007-2012, sebagai contoh,
dapat dihitung berapa kabupaten/kota yang mempedomaninya dalam
menata pendidikan didaerah mereka.
Kehadirian TK-PPA (Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh)
yang diketuai oleh Asisten 2 Gubernur Aceh dan aktifnya peran MPD
4
(Majelis Pendidikan Aceh) kita berharap mampu menjembatani
permasalahan pendidikan Aceh sekaligus memunculkan ide-ide
cemerlang untuk mengejar ketinggalan mutu pendidikan di daerah ini
termasuk menggagas model pendidikan yang berbasis Islami.
Akhrinya, diperlukan niat yang ikhlas, pikiran bersih dan langkah yang
berani dalam mengejar ketinggalan pendidikan Aceh. Mengurus
pendidikan tidak lagi sebatas wacana, seminar, dan rapat melainkan
perlu aksi nyata yang dituangkan dalam perencanaan dan anggaran
yang jelas. Jika tidak, umur 52 tahun Pendidikan Aceh hanya sebatas
slogan tanpa makna karena mutu tetap diurutan 31.
Penulis dosen FKIP Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh

More Related Content

What's hot

Penataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppmPenataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppm
smkchemomoi
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edu
sihah
 
Makalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana BosMakalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana Bos
husnibas
 
National Key Results Area
National Key Results AreaNational Key Results Area
National Key Results Area
asrizane
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universal
gatothp
 
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Chon Seong Hoo
 
050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019
endro3
 
Anggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikanAnggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikan
Adrial Falahi
 

What's hot (19)

Penataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppmPenataran maklumat pembugaran pppm
Penataran maklumat pembugaran pppm
 
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Coaching pada In 2 Diklat Implementasi Kurikulum 2013
 
29bab 20081123201837__1279__28
29bab  20081123201837__1279__2829bab  20081123201837__1279__28
29bab 20081123201837__1279__28
 
Perancangan strategik
Perancangan strategik Perancangan strategik
Perancangan strategik
 
Asement edu
Asement eduAsement edu
Asement edu
 
Makalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana BosMakalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana Bos
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
 
National Key Results Area
National Key Results AreaNational Key Results Area
National Key Results Area
 
PPDB ONLINE 201
PPDB ONLINE 201 PPDB ONLINE 201
PPDB ONLINE 201
 
Anjakan 6-11 pppm
Anjakan 6-11 pppmAnjakan 6-11 pppm
Anjakan 6-11 pppm
 
Pedoman bidikmisi 2017
Pedoman bidikmisi 2017Pedoman bidikmisi 2017
Pedoman bidikmisi 2017
 
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Menengah Universal
Pendidikan Menengah Universal
 
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
Teks ucapan yab tpm sempena majlis anugerah tawaran baharu kepada guru besar ...
 
050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019
 
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah UniversalBahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
Bahan Sosialisasi Pendidikan Menengah Universal
 
Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015
 
Teks Ucapan YB Menteri Pendidikan Sempena Majlis Permuafakatan KPM Dan PDRM
Teks Ucapan YB Menteri Pendidikan Sempena Majlis Permuafakatan KPM Dan PDRMTeks Ucapan YB Menteri Pendidikan Sempena Majlis Permuafakatan KPM Dan PDRM
Teks Ucapan YB Menteri Pendidikan Sempena Majlis Permuafakatan KPM Dan PDRM
 
perancangan strategik modul 1
perancangan strategik modul 1perancangan strategik modul 1
perancangan strategik modul 1
 
Anggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikanAnggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikan
 

Viewers also liked

презентация тк дик
презентация тк дикпрезентация тк дик
презентация тк дик
Dasha Tsygvintseva
 
Monroe roofing 888 778 0212
Monroe roofing 888 778 0212Monroe roofing 888 778 0212
Monroe roofing 888 778 0212
hansons0588
 
North East Salary Survey (finance)
North East Salary Survey (finance)North East Salary Survey (finance)
North East Salary Survey (finance)
Fern Couchman
 
Different types of creative production briefs
Different types of creative production briefsDifferent types of creative production briefs
Different types of creative production briefs
Paigeward96
 

Viewers also liked (11)

Pengenalan PowerPoint
Pengenalan PowerPointPengenalan PowerPoint
Pengenalan PowerPoint
 
Rome by Chris
Rome by Chris Rome by Chris
Rome by Chris
 
презентация тк дик
презентация тк дикпрезентация тк дик
презентация тк дик
 
International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)
International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)
International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)
 
INVESTIGATING SIGNIFICANT CHANGES IN USERS’ INTEREST ON WEB TRAVERSAL PATTERNS
INVESTIGATING SIGNIFICANT CHANGES IN USERS’ INTEREST ON WEB TRAVERSAL PATTERNSINVESTIGATING SIGNIFICANT CHANGES IN USERS’ INTEREST ON WEB TRAVERSAL PATTERNS
INVESTIGATING SIGNIFICANT CHANGES IN USERS’ INTEREST ON WEB TRAVERSAL PATTERNS
 
Implementing automation within your organisation
Implementing automation within your organisationImplementing automation within your organisation
Implementing automation within your organisation
 
Monroe roofing 888 778 0212
Monroe roofing 888 778 0212Monroe roofing 888 778 0212
Monroe roofing 888 778 0212
 
North East Salary Survey (finance)
North East Salary Survey (finance)North East Salary Survey (finance)
North East Salary Survey (finance)
 
Different types of creative production briefs
Different types of creative production briefsDifferent types of creative production briefs
Different types of creative production briefs
 
TVSKAS prezentacija projekta
TVSKAS prezentacija projektaTVSKAS prezentacija projekta
TVSKAS prezentacija projekta
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 

Similar to Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptn

Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
fauziah25
 
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat GlobalTIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
Adilah Yahaya
 
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdf
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdfBAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdf
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdf
mtsn4clp
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
AGUS SETIYONO
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
SiiPoppy
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
SiiPoppy
 

Similar to Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptn (20)

Pembiayaan dan kualitas pendidikan di lpi
Pembiayaan dan kualitas pendidikan di lpiPembiayaan dan kualitas pendidikan di lpi
Pembiayaan dan kualitas pendidikan di lpi
 
Bab i ok
Bab i okBab i ok
Bab i ok
 
Education Journal
Education JournalEducation Journal
Education Journal
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
 
File pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akmFile pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akm
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
 
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat GlobalTIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
TIMSS - Peranan Dalam Menyediakan Pelajar yang Berdaya Saing di Peringkat Global
 
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdf
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdfBAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdf
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdf
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdfAnnual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
 
Renstra Pendidikan
Renstra PendidikanRenstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
 
data
data data
data
 
Hasil Penelitian Wajib Belajar 12 Tahun di Kota Surakarta (Tahun 2022)
Hasil Penelitian Wajib Belajar 12 Tahun di Kota Surakarta (Tahun 2022)Hasil Penelitian Wajib Belajar 12 Tahun di Kota Surakarta (Tahun 2022)
Hasil Penelitian Wajib Belajar 12 Tahun di Kota Surakarta (Tahun 2022)
 

Urutan ke 31 mutu pendidikan aceh diukur dari hasil umnptn

  • 1. 1 HASIL SNMPTN MUTU PENDIDIKAN ACEH DI URUTAN 31 NASIONAL (Refleksi Hari Pendidikan Aceh 2 September 2011) Dr. Sofyan A. Gani, M.A* Sampai saat ini Aceh belum mampu meletakkan mutu pendidikan tingkat SMA/MA pada urutan sepuluh besar nasional melainkan masih terpuruk diurutan ke-4 dari bawah. Anggaran trilyunan rupiah untuk sektor pendidikan nampaknya tidak berkorelasi dengan mutu yang dihasilkan. Tulisan ini sebagai refleksi 52 tahun Pendidikan Aceh. Kita tentu sedih dan kecewa apabila membaca laporan DIKTI terhadap kemampuan siswa kita dalam menghadapi ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Aceh berada diurutan ke 31 dengan nilai rata- rata IPA 44.86 dan IPS 43. 19 sedangkan Papua jauh lebih baik, yaitu berada pada peringkat 26. Dari nilai tersebut kita bertanya apa makna lulus Ujian Nasional (UN) 90 sd 100 persen dan nilai rata-rata dihampir semua sekolah mencapai 7 sd 9. Tidakkah nilai tersebut semu adanya setelah diukur dengan test SNMPTN? Tidak salah kalau banyak pihak meragukan nilai UN melainkan telah terjadi kecurangan yang luar biasa. Entah kapan kita akan keluar dari kebohongan ini dengan tidak lagi bersembunyi dibalik nilai UN yang fantastis. Keberhasilan pendidikan jangan diukur pada satu dua anak yang tampil secara nasional atau internasional atau ada satu dua sekolah yang menjadi idola, tetapi lihatlah ribuan siswa yang kandas karena tidak mampu berkompetisi dan mengembangkan potensi serta bakat mereka karena tidak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Kekecewaan terhadap hasil SNMPTN bagi banyak orang tentu beralasan karena dana yang diperuntukkan untuk mengurus pendidikan Aceh
  • 2. 2 setiap tahun mencapai triyunan rupiah. Tulisan ini mencoba menganisa beberapa penyebab dan sekaligus menawarkan jalan keluar. Pendidikan Yang Salah Urus Pendidikan yang diurus oleh mereka yang tidak berkompeten baik ditingkat propinsi maupun kabupaten/kota menyebabkan pendidikan hanya terpikir membangun gedung, buat pagar, rehap ruang, pengadaan barang, perjalan dinas, dan mutasi guru. Seharusnya, yang perlu dikedepankan adalah program dan langkah strategis peningkatkan mutu seperti pelatihan dan pemerataan guru, peningkatan kapasitas pengawas, pemberdayaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan pembinaan karakter siswa yang islami. Ketidak mampuan manajemen juga berimbas pada kebijakan yang tidak pro sekolah. Dana yang seharusnya diperuntukkan 20 persen untuk pendidikan hanya tiga atau dua persen saja untuk urusan belajar mengajar selebihnya terbagi habis untuk gaji guru. Artinya, dana pendidikan 20 persen hanya sebatas simbul. Lemahnya manajemen juga mengakibatkan bertumpuknya guru pada satu sekolah dan tidak adanya tenaga pengajar di dearah terpencil. Manajemen yang lemah ditingkat sekolah/madrasah menyebabkan pendidikan berjalan tanpa arah sementara proses belajar mengajar hanya sebatas rutinitas. Guru tidak disiplin, siswa tidak terurus, dan lingkungan sekolah tidak kondusif ditambah partisipasi orang tua dan masyarakat sekitar yang sangat rendah. Sekolah Berdasarkan SPM dan SNP Banyak sekolah/masrasah di Aceh tumbuh dan berkembang apa adanya dengan minim fisilitas pembelajaran dan sangat kurang guru spesialisasi. Dengan demikian, tidak mengherankan kalau mutu yang dihasilkan juga apa adanya. Seharusnya setiap sekolah di Aceh melaksanakan SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti diatur oleh pemerintah. SPM dan SNP seharusnya tidak hanya untuk Banda Aceh melainkan semua sekolah yang ada dipelosok nanggroe; sudahkan semua siswa SMA/MA memiliki buku lengkap setiap mata pelajaran? Tersediakan 90 persen guru yang dibutuhkan terpenuhi dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, dan sudahkah 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasaran belajar minimal dengan standar tehnis
  • 3. 3 secara nasional seperti ada ruang lab fisika, biologi, kimia, komputer, dan tempat ibadah? LPTK yang Tidak Bertanggungjawab Komponen tenaga pengajar (guru) memberi sumbangan sangat besar terhadap tinggi rendahnya mutu pendidikan. Guru yang berkualitas tidak mungkin dihasilkan oleh LPTK yang belajar Sabtu-Minggu dipelosok desa tanpa buku, silabus, dan dosen yang jelas. Masalahnya ribuan guru telah dihasilkan dan mereka telah tersebar diseluruh pelosok Aceh sehingga menjadi mimpi buruk dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Seharusnya setiap LPTK bukan hanya mengejar fulus dengan menggelar kelas jauh sampai kepelosok negeri dan mangabaikan tanggung jawab akademis. Seharusnya mereka juga mengambil bagian dan tanggung jawab dalam meningkatkan pendidikan Aceh, bukan sebaliknya bahkan merusak. Sebagai contoh, sangat berani LPTK menerima mahasiswa untuk bidang tertentu walau dosen yang mengajar tidak jelas darimana. Untuk itu, sudah saatnya pemerintah Aceh memikirkan mekanisme penjaminan mutu perhadap LPTK-LPTK ini. Lemahnya Koordinasi Pendidikan Pembangunan pendidikan tidak dapat berjalan sendiri-sendiri melainkan adanya singkronisasi dengan berbagai elemen/badan yang mengurus dan melaksanakan pendidikan. Jika tidak, kebijakan yang dibuat ditingkat propinsi hanya menjadi dokumen ditingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, tanpa koordinasi perencanaan pendidikan yang dibuat di satu institusi tidak pernah bersandar pada grant strategy pendidikan yang lebih luas. Sebagus apapun perencanaan pendidikan ditingkat propinsi akan menjadi kurang bermakna tanpa didukung oleh kabupaten/kota karena mereka yang punya sekolah. Gubernur boleh saja mengeluarkan Pergup, Ingub, dan berbagai produk hukum lainnya akan menjadi mentah tanpa dukungan bupati/walikota. Qanun Pendidikan Aceh no 5. Tahun 2008 dan Renstra Pendidikan Aceh 2007-2012, sebagai contoh, dapat dihitung berapa kabupaten/kota yang mempedomaninya dalam menata pendidikan didaerah mereka. Kehadirian TK-PPA (Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh) yang diketuai oleh Asisten 2 Gubernur Aceh dan aktifnya peran MPD
  • 4. 4 (Majelis Pendidikan Aceh) kita berharap mampu menjembatani permasalahan pendidikan Aceh sekaligus memunculkan ide-ide cemerlang untuk mengejar ketinggalan mutu pendidikan di daerah ini termasuk menggagas model pendidikan yang berbasis Islami. Akhrinya, diperlukan niat yang ikhlas, pikiran bersih dan langkah yang berani dalam mengejar ketinggalan pendidikan Aceh. Mengurus pendidikan tidak lagi sebatas wacana, seminar, dan rapat melainkan perlu aksi nyata yang dituangkan dalam perencanaan dan anggaran yang jelas. Jika tidak, umur 52 tahun Pendidikan Aceh hanya sebatas slogan tanpa makna karena mutu tetap diurutan 31. Penulis dosen FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh