SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
MAKALAH
PENGKAJIAN KELUARGA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga
Disusun oleh:
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Trimester III. mudah-mudahan makalah ini bisa membantu bagi
mahasiswa untuk bekal nanti di lapangan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
Sukabumi, April 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga .......................................................................................... 4
B. Proses Keperawatan Keluarga ...................................................................... 8
C. Analisa Tingkat Interaksi............................................................................... 9
D. Indikasi Pengkajian Keluarga ........................................................................ 10
E. Petunjuk Pengkajian...................................................................................... 10
F. Pondasi Teori .............................................................................................. 10
G. Proses Pengkajian......................................................................................... 11
H. Pengkajian Model Calgary............................................................................. 31
BAB III FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA............................................ 34
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 44
B. Saran ........................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarg adan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Nasrul Efendi, 1998)
Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk
bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga. Pendekatan ini disebut proses
keperawatan. Menurut Yura dan Walsh (1978), “proses keperawatan
merupakan inti dan sari dari keperawatan”. Proses adalah suatu aksi gerak
yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari satu titik ke titik yang lain
menuju pencapaian tujuan.
Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan
masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja dengan individu,
keluarga, kelompok atau komunitas.
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya
pada keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas
adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa
kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai
hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga saat ini sangat sedikit yang diberikan
perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi yang sistematis dalam bidang
keperawatan.
Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa unit keluarga harus
menjadi focus sentral dari keperawatan keluarga. Yang pertama, dalam sebuah
unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang
mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu, sering
akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini secara
keseluruhan.
Kedua, ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status
kesehatan anggotanya. Yang ketiga, melalui perawatan kesehatan keluarga
2
yang berfokus pada peningkatan, perwatan diri (self care), pendidikan
kesehatan, dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti dapat
mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari
lingkungan. Kemudian upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan
bagus lainnya untuk memberikan perawatan kesehatan keluarga.
Oleh karena berbagai alasan di atas dan penugasan mata kuliah promosi
kesehatan maka kami membuat makalah tentang pengkajian keluarga.
Makalah kami ini, kami angkat dalam judul “PENGKAJIAN PADA
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses Keperawatan Keluarga?
2. Bagaimana Analisa Tingkat Interaksi?
3. Bagaimana Indikasi Pengkajian Keluarga (CLARKIN, FRANCES,
MOODIE, 1979)?
4. Bagaimana Petunjuk Pengkajian Keluarga?
5. Bagaimana dasar Teori pengkajian keluarga?
6. Bagaimana Proses Pengkajian Keluarga?
7. Bagaimana Pengkajian Keluarga Model Friedman?
8. Bagaimana Aplikasi Pengkajian Keluarga Model Friedman?
9. Bagaimana Pengkajian Model Calgary?
10. Masalah-Masalah apa yang Sering Menghambat Pengkajian Keluarga?
C. Tujuan Penulisan Makalah
o Tujuan umum:
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian promosi kesehatan pada
keluarga.
o Tujuan khusus:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Keperawatan Keluarga.
2. Untuk lebih memahami Bagaimana Analisa Tingkat Interaksi.
3. Untuk Lebih Memahami Bagaimana Indikasi Pengkajian Keluarga
(CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979).
3
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Petunjuk Pengkajian Keluarga.
5. Untuk mengetahui Bagaimana dasar Teori pengkajian keluarga.
6. Untuk lebih mengetahui Bagaimana Proses Pengkajian Keluarga.
7. Untuk Lebih Memahami Bagaimana Pengkajian Keluarga Model
Friedman.
8. Untuk lebih Memahami Bagaimana Aplikasi Pengkajian Keluarga
Model Friedman.
9. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengkajian Model Calgary.
10. Untuk Mengetahui Masalah-Masalah apa yang Sering Menghambat
Pengkajian Keluarga.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
Pengertian
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Struktur keluarga
1. Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
2. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
3. Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.
5. Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagian karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
Ciri-ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatsan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
5
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing.
Tipe atau bentuk keluarga
1. Keluarga inti (neuler family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga besar (extended family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya: nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
3. Keluarga berantai (serial family)
4. Keluarga duda atau janda (single family)
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (composite)
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (coha bitation)
Dua orang menjadi satu tanpa perkawinan tetapi membentuk satu keluarga.
Pemegang kekuasaan dalam keluarga
1. Patriakal
Dominan pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah.
2. Matriakal
Dominan pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah ibu.
3. Eqalitarian
Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
Peranan keluarga
 Peranan ayah : sebagai suami dari istri, ayah dari anak-anak. Berperan
sebagai pemberi nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
6
 Peranan ibu : sebagai istri dari suami, ibu dari anak-anak. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
 Peranan anak : anak-anak melaksanakan peranan psiko social sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual.
Fungsi keluarga
Fungsi biologis.
1. Untuk meneruskan keturunan
2. Memelihara dan membesarkan anak
3. Memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi psikologis.
1. Memberikan kasih sayang dan rasa sayang
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3. Membina kedewasaan dan kepribadian anggota keluarga
4. Memberikan identitas keluarga
Fungsi sosialisasi.
1. Membina sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
Fungsi ekonomi
1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
7
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua,
dsb.
Fungsi pendidikan.
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating.
3. Mendidik anak sesuai dengan ting-tingkat perkembangannya.
Tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya
1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
keluarga sehingga memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang
sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju pemeliharaan kebutuhan anak agar kesehatannya selalu terpelihar,
sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik,
mental, social dan spiritual.
3. Asah
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
8
Tugas-tugas keluarga
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukan
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam satu rumah.
B. Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang
menjadi focus perawatan. Perbedaan focus tersebut tergantung pada
keonseptualisasi keluarga dari perawat tersebut dalam prakteknya. Jika ia
melihat keluarga sebagai latar belakang atau konteks dari pasien
keperawatan yang berorientasi secara individu, seperti pada tradisional.
Dalam prakteknya, kebanyakan perawat bekerja sekaligus dengan keluarga
dan anggota keluarga secara individu. Ini berarti bahwa perawat keluarga
akan menggunakan proses keperawatan pada dua lingkaran yaitu tingkat
individu dan keluarga. Dalam hali ini, pengakjian diagnosa, perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menjadi lebih luas dan rumit.
Palayanan perawatan keluarga amat khusus dan hanya bekerja pada
keluarga sebagai system. Dan dilain pihak, suatu pemahaman dari setiap
anggota keluarga yang tidak adekuat tidak dapat dicapai tanpa memandang
anggota tersebut dalam konteks kelompok primer-keluarga.
Pendekatan kedua tingkatan ini, yang digunakan untuk mengakji dan
melaksanakan keperawatan keluarga digambarkan pada gambar berikut ini
yang menggambarkan langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga.
Gambar proses keperawatan, kami tunjukan di bawah ini.
9
C. Analisa Tingkat Interaksi
Untuk dapat bekerja secara efektif dengan klien, maka dalam
melakukan pengkajian dan memberikan perawatan, perawat keluarga harus
berfiikir secara interaksi. Wright dan Leahey (1984) menerangkan bahw
variabel paling penting meningkatkan atau merintangi perawatan yang
berpusat keluarga adalah bagaimana perawat mengkonseptualisasikan
Penkajian terhadap
keluarga
Mengidentifikasikan dan
data sosiologi, lingkungan,
struktur dan fungsi
Intervensi :
Implementasi rencana pengarahan
Sumber-sumber.
Pengakajian anggota
keluarga
Secara individu :
Mental, fisik, emosional,
sosial dan spiritual
Evaluasi Perawatan
Rencana Perawatan :
Penyusunan tujuan
Mengidentifikasikan
sumbersumber
Mendefinisikan pendekatan
alternatif
Memilih intervesi perawatan
Penyusunan prioritas
Identifikasi masalah-masalah keluarga dan
individu (diagnosa)
10
masalah. Pengetahuan tentang teori keluarga dan penelitian serta suatu
kerangka kerja sistematis untuk mengkaji dan bekerja dengan keluarga,
benar-benar membantu perawat dalam membuat transisi dari persfektif
familistis.
D. Indikasi Pengkajian Keluarga (CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979)
1. pengalaman keluarga dapat merusak emosi karena krisis dalam keluarga.
2. pengalaman keluarga dapat merusak emosi karena pembangunan
peringatan.
3. pertahanan keluarga terhadap masalah seperti persoalan keluarga, ada
motivasi untuk pendapat-pendapat keluarga.
4. anak merupakan pasien yang dapat diidentifikasi.
5. merupakan persoalan yang cukup serius untuk merusak hubungan
keluarga.
6. tiap anggota keluarga menjadi pengagum RS untuk memperoleh saran
dari psikiater.
E. Petunjuk Pengkajian
1. tahap perjanjian
tahap dimana dalam tahap ini dilakukan kontrak dengan klien (kontrak
waktu, dll)
2. tahap pengkajian
- idebtifikasi masalah
- hubungan antara interaksi keluarga dengan masalah kesehatan
- pencarian solusi
- eksplorasi utama
3. tahap akhir
F. Pondasi Teori
SYSTEMS THEORY
1. system keluarga adalah bagian dari suprasistem yang besar dan juga terdiri
dari banyak subsistem.
2. keluarga merupakan keseluruhan yang lebih besar dari pada jumlah bagian
keluarga itu sendiri.
11
3. perubahan pada satu anggota keluarga memberi efek pada seluruh anggota
keluarga.
4. sebuah keluarga sanggup membuat keseimbangan antara perubahan dan
stabilitas.
5. kelakuan anggota keluarga paling mudah dimengerti/terlihat dari
komunikasi melingkar (antar anggota keluarga) dari pada hubungan sebab
akibat.
SIBERNETIKA
1. keluarga memiliki kemampuan mengatur sendiri, menyekesaikan proses
feedback.
2. proses timbale balik dapat menstimulasi kejadian pada beberapa level
system yang berbeda dengan keluarga.
TEORI KOMUNIKASI
1. semua komunikasi nonverbal mempunyai arti.
2. semua komunikasi mempunyai dua bagian channels untuk transmisi :
digital dan analog.
3. hubungan dyadic mempunyai variasi tingkat dari simetri dan
komplementer.
4. demua komunikasi terdiri dari 2 level : kepuasan dan hubungan.
TEORI PERUBAHAN
1. perubahan bergantung pada persepsi masalah
2. perubahan bergantung pada konteks
3. perubahan bergantung pada keberhasilan melakukan
4. Sendiri dalam menghadapi ketidakmengertian tidak akan menghasilkan
perubahan
5. perubahan tidak menjadi kebutuhan semua anggota keluarga
6. fasilitas perubahan adalah pertanggung jawaban
7. perubahan dapat menjadi sebab dari banyak hal.
G. Proses Pengkajian
Proses pengkajian keperawatan diwarnai dengan pengumpulan informasi
secara terus menerus terhadap arti yang melekat pada informasi yang sedang
12
dikumpulkan tersebut. Dengan kata lain, data dikumpulkan secara sistematis,
diklasifikasikan dan dianalisa artinya. Pengkajian dilakukan pada anggota
keluarga yang dibinanya. Pengumpulan data merupakan syarat utama untuk
mengidentifikasi masalah.
Pengumpulan data tentang keluarga didapat dari berbagai sumber,
yaitu :
Wawancara dengan klien (keluarga) dalam hubungannya dengan
kejadian-kejadian pada waktu lalu dan sekarang.
Temuan-temuan yang objektif, missal : observasi terhadap rumah dan
fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya.
Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga ( head to toe)
Informasi-informasi yang tertulis maupun lisan dan rujukan, berbagi
lembaga yang menangani keluarga dan anggota tim lainnya.
Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap smear
dan lain-lain.
Salah satu peran penting dari perawat keluarga adalah menjadi
partisipan pengamat dalam keluarga. Sementara perawat bekerja secara aktif
dengan keluarga, ia juga harus memiliki kemampuan melangkah mundur dan
secara mengobservasi kondisi dan situasi dirumah.
Keperawatan keluarga biasa terdiri dari beberapa babak interaksi
dengan sebuah keluarga. Keefektifan dari para perawat dalam membantu
keluarga mengidentifikasikan kebutuhan keluarga tersebut dan memenuhi
kebutuhannya tidak hanya tergantung pada keahlian perawat profesional,
tetapi juga bagaimana perawat tersebut peka dan keluarga yang bagaimana
mengalaminya. Sebuah keluarga yang membutuhkan bantuan seringkali lebih
cepat terbuka apabila ada seorang dimana mereka bias mengungkapkan
masalah mereka secara bebas.
13
Pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
Pengkajian tersebut meliputi:
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Sosial
e. Spiritual
Pengkajian Keluarga Model Friedman
Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji
keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus
yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan
demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari
kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber
yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model
Friedman:
A. Identifikasi Data Keluarga.
Data yang diperlukan meliputi :
1. Nama keluarga
2. Alamat dan Nomor telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
No Nama
keluarga
JK Hubungan Tempat/Tanggal
Lahir
Pekerjaan Pendidikan
1.
2.
3.
Bapak
Ibu
Anak tertua
14
5. Komposisi Keluarga
Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi
sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya
mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah,
tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian
dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.
Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga
yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari
yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga
tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut
format komposisi keluarga menurut Friedman :
Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga
atau pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang
menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan
pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta
sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal (
lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan dapat
membantu kita berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam
keluarga dilihat dari hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga
dapat menciptakan hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam
keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi (
keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ).
Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga. Berikut adalah
petunjuk penulisan genogram keluarga menurut Friedman:
15
6. Tipe Bentuk Keluarga
Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu
rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam
keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala
atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersenut
7. Latar Belakang Budaya Keluarga
Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk
memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya
mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun
16
keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi
antar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kbudayaan
merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur /
kebudayaan keluarga meliputi :
a. Identitas suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
b. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )
c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang
secara etnis bersifat homogen )
d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan
pendidikan
e. Bahasa yang digunakan sehari-hari
f. Kebiasaan diit dan berpakaian
g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )
h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial
keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas
etnis )
i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan
tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang
berhubungan dengan kesehatan.
j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.
8. Identifikasi Religius
Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa
aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan
nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
17
9. Status Kelas Sosial (Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan
Pendapatan )
Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup
keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga,
karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan
eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga,
perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan
sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga
dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial
keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan
mobilitas keluarga adalah :
a. Status kelas Sosial
Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat
pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan
pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam
bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas,
kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.
b. Status Ekonomi
Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh
keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah
(baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya) dalam
keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh
keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain
itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut
memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga
terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti
asuransi kesehatan dan lain-lain.
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan Selain itu
status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.
18
c. Mobilitas Kelas Sosial
Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan
terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga
menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Kegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang.
Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada
waktu luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata,
tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk
melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio,
berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll )
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga ini. Contoh Keluarga Bp I mempunyai anak 2 orang, anak
pertama berumur 7 tahun dan anak ke2 berumur 4 tahun, maka
keluarga Bp. I berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia sekolah.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan
tersebut belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga Inti.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan
dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan
19
dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan)
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua dari pihak suami
maupun istri ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya,
hubungan masa silam dengan kedua orang tua )
C. Lingkungan Keluarga
Melliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan
bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai
komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian
lingkungan meliputi :
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan :
Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar).
luas rumah
Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior
rumah).
Interior rumah meliputi: jumlah ruangan, tipe kamar/
pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga
), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan (sinar
matahari), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis
lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah,
kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber
air minum dengan septic tank, sumber air minum yang
digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ).
Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah,
identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan
keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah
meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan
pembuangan sampah.
20
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang
Lebih Luas.
Menjelaskan tentang :
a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe
lingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe tempat
tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ),
kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi
kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ).
b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas,
meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis
yang sedang berlangsung.
c. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta
fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-
lain
d. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh
keluarga
e. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh
keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada.
f. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah
tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat
mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan
keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja,
sekolah ).
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji
bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.
21
5. Sistem pendukung keluarga
Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan
bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang
termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah
anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas,
bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki
keluarga ( untuk menunjang kesehatan ), fasilitas psikologis atau
dukungandari anggota keluarga dan fasilitas sosial / formal yaitu
hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari
lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada
tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang
berhubungan dengan kesehatan ).
D. Struktur Keluarga
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
1. Pola dan komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem
komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan )
komunikasi dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang
lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang
digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil
keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.
3. Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
a. Struktur peran formal
o Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran
22
keluarga dalam melaksanakan peran tersebut.
o Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan
harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
o Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten
o Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
b. Struktur peran informal
Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang
ada dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran
tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara
konsisten
Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada
tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya
terhap anggota keluarga
c. Analisa Model Peran
 Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan
nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik
komunikasi.
 Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dan sebagai orang tua
d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran
- Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang
kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal
dalam keluarga.
- Pengaruh budaya terhadap struktur peran
- Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur
peran.
- Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.
4. Nilai-Nilai Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut
Friedman adalah :
23
a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga
b. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya
c. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga
d. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai
keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.
e. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
f. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap
perkembangan keluarga terhadap nilai keluarga
g. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan
keluarga.
E. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :
1. Fungsi Afektif
Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :
a. Pola kebutuhan keluarga
o Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota
keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu
menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.
o Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau
keinginan masing-masing anggota keluarga
b. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga
 Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota
keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling
mendukung
 Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim
satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan
keluarga.
c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluarga
Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan
dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara
24
keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam
keluarga
2. Fungsi sosialisasi
Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi :
a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku
sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi
dan ketergantungan dalam keluarga
b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak
c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga
d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak
f. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah
dalam membesarkan anak
g. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan
anak.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana
pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga
didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota
yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang terdapat di lingkungan setempat.
Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga
25
mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji
adalah :
Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat
dan luasnya masalah
Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit
Apakah keluarga mempunyai sifat negatif terhadap masalah
kesehatan
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang
ada
Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
c. Untuk mengetahui sejauhmana kemampua keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :
Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat,
penyebaran, komplikasi, pronosa dan cara perawatannya)
Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan
Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
kesehatan yang diperlukan untuk perawatan
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada
dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab,
sumber keuangan/financial, fasilitas fisik, psikososial)
Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
26
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga
yang dimiliki
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene
sanitasi
Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit
Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene
sanitasi
Sejauhmana keluarga kekompakan antar anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
mengunakan fasilitas kesehatan/ pelayanan kesehatan di
masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
kesehatan
Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas
dan fasilitas kesehatan
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap petugas kesehatan
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
4. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
1. Berapa jumlah anak
2. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
3. Metode apa yang digunakan dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga
27
5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga yaitu:
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan
b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
F. Koping Keluarga
Pengkajian koping keluarga meliputi :
1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh
keluarga, serta lamanya dan kekuatan stresor yang dialami oleh
keluarga. Keterangan :
a. Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktutidak lebih dari 6 bulan
b. Stresor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stressor. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap
stressor yang dihadapi.
3. Strategi koping yang digunakan
Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa
yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi
koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga bila
menghadapi permasalahan. Identifikasi bentuk yang digunakan secara
ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga
28
yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik (head to toe).
Pemeriksaan fisik telah diuraikan pada subbab sebelumnya.
H. Harapan Keluarga
Identifikasi harapan-harapan dan keinginan keluarga dimasa mendatang.
Apa saja yang ingin dicapai.
Aplikasi Pengkajian Keluarga Model Friedman
Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus
dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi :
1. Data Umum
Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada
pengkajian pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada
kemampuan dalam pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai
perawatan sendiri diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur
diketahui bahwa faktor usia berpengaruh pada diabetes melitus dan usia
dewasa tua (> 40 tahun) adalah resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N,
1996).
2. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor
bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes
melitus. Dan diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun
yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995)
3. Status Sosial
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala
29
keluarga maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada
pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial
ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari
ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan
diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.
4. Riwayat Keluarga Inti
Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai
penyakit keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes
melitus juga merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itu
juga perlu dikaji tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan
penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga
serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
5. Karakteristik Lingkungan
Yang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik
rumah, tetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung
keluarga dimana karakteristik rumah dan penataan lingkungan yang
kurang pas dapat menimbulkan suatu cidera, karena pada penderita
diabetes melitus bila mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit
sembuh.
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari
penyakitnya. Merupakan basis sentral bagi pembentukan dan
30
kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi
keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga.
Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan
ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda-tanda
gangguankesehatan selanjutnya.
b. Fungsi Keperawatan
1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, faktor penyebab,
tanda dan ejala serta yang mempengaruhi keluarga terhadap
masalah, kemampuan keluarga dapat mengenal masalah, tindakan
yang dilakukan oleh keluarga akan sesuai dengan tindakan
keperawatan, karena diabetes melitus memerlukan perawatan
yang khusus yaitu mengenai pengaturan makannya. Jadi disini
keluarga perlu tahu bagaimana cara pengaturan makan yang benar
pada diabetes melitus.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah
bagaimana keluarga mengambil keputusan apabila anggota
keluarga terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga
mengambil keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan.
3) Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji sejauhmana keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya dan cara merawat anggota
keluarga yang sakit diabetes melitus.
4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana
keluarga mengetahui keuntungan atau manfaat pemeliharaan
lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
akan dapat mencegah kekambuhan dari pasien diabetes melitus.
31
5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan yang mana akan mendukung
terhadap kesehatan seseorang.
c. Fungsi Sosialisasi
Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti
ganggren, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam
keluarga maupun didalam komunitas sekitas keluarga.
d. Fungsi Reproduksi
Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya
untuk mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional,
karena diabetes gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga
perlu dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti
disfungsional ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM
dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi.
e. Fungsi Ekonomi
Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan
penyakit. Biasanya karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari
pertolongan dokter ataupun petugas kesehatan lainnya. (Friedman,
1998 ).
H. Pengkajian Model Calgary
TIGA KATEGORI UTAMA
a. Struktural
b. Developmental
c. Fungsional
Keterangan:
1. Pengkajian struktural
INTERNAL STRUCTURE
1. komposisi keluarga
2. Gender
3. tingkatan dalam keluarga
4. Subsistem
32
5. Batasa-batasan dalam keluarga
Alat : genogram and ecomap
EXTERNAL STRUCTURE
• Keluarga besar
Aiatem yang lebih besar
CONTEXT
1. etnis
2. Ras
3. kelas sosial
4. agama
5. lingkungan
2. Pengkajian developmental
a. tempat
b. tugas
c. alat pelengkap/penunjang
3. pengkajian fungsional
FUNGSI INSTRUMENTAL
Aktivitas sehari-hari
EXPRESSIVE FUNCTIONING
1. komunukasi emosional
2. komunikasi verbal
3. komunikasi non verbal
4. komunikasi sirkular
5. Pemecahan masalah
6. peran
7. pengaruh
8. kepercayaan
9. gabungan/koalisi
33
OUTLINE PENGKAJIAN MODEL CALGARY
Nama KK : Tgl :
Anggota klg yg hadir :
Pengkaji :
Tempat pengkajian :
I. Masalah kesehatan dan rujukan :
II. Komposisi keluarga :
III. Keterikatan keluarga :
IV. Riwayat kesehatan dan tumbuh kembang :
V. Kekuatan keluarga dan masalah :
VI. Hipotesis/kesimpulan :
VII. Tujuan dan rencana :
VIII. Tanda tangan pengkaji :
34
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PENGKAJIAN
Data Umum
Nama Kepala Keluarga : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Telpon : …………………………………………….
Pekerjaan : …………………………………………….
Pendidikan : …………………………………………….
Komposisi : …………………………………………….
Nama JK
Hub.
Dng
KK
Um
ur
Pendi
dikan
Status Imunisasi
Ket
BCG
Polio DPT Hepatitis Cam
pak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Ayah
Ibu
Anak
I
Anak
II
Genogram
Tipe Keluarga
………………………………………………………………………………
………………….…………………………………………………………...
………………………………………………………………………………
Suku Bangsa
………………………………………………………………………………
……………………………………………………..………………………..
35
…………………………………………………………………………….…
….……………………………………………………………………………
Agama
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Status Sosial Ekonomi Keluarga
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………..……………………………….…………………………………
……………….……………………………………………………………..
Aktivitas rekreasi keluarga
…………..……………………………….…………………………………
…………..……………………………….…………………………………
…………..……………………………….…………………………………
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
…………..……………………………….……………………………………
…………..……………………………….……………………………………
…………..……………………………….……………………………………
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
…………..……………………………….……………………………………
…………..……………………………….……………………………………
…………..……………………………….……………………………………
3. Riwayat keluarga inti
…………..……………………………….……………………………………
………..……………………………….………………………………………
……..……………………………….…………………………………………
4. Riwayat keluarga sebelumnya
36
…………..……………………………….……………………………………
………..……………………………….………………………………………
……..……………………………….…………………………………………
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
…………..……………………………….…………………………………
…………..……………………………….…………………………………
…………..……………………………….…………………………………
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
…………..……………………………….…………………………………
…………..……………………………….…………………………………
…………..……………………………….…………………………………
3. Mobilitas geografis keluarga
………………………….………………………………………………..…
…………………..……………………………………………………….…
………………………………………………………………………………
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
………………………….………………………………………………..…
…………………..……………………………………………………….…
………………………………………………………………………………
5. Sistem pendukung keluarga
…………………..……………………………………………………….…
…………………..……………………………………………………….…
…………………..……………………………………………………….…
STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
2. Struktur kekuatan keluarga
37
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
3. Struktur peran
………………………….……………………………………………….……
………………..………………………………………………………………
………………………………………………………………………..............
4. Norma keluarga
………………………….………………………………………………..…
…………………..……………………………………………………….…
………………………………………………………………………………
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
2. Fungsi sosialisasi
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
3. Fungsi perawatan kesehatan
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
…………………..……………………………………………………….….....
TUGAS PERAWATAN KELUARGA
1. Mengenal masalah keluarga
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
.........…………………..………………………………………………….....
2. Mengambil keputusan
38
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
4. Memelihara lingkungan
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
6. Fungsi reproduksi
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
7. Fungsi ekonomi
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
STRESS DAN KOPING KELUARGA
Stress jangka pendek dan panjang
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
Kemampuan keluarga
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
39
Strategi koping
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
Strategi adaptasi
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
…………………..……………………………………………………….….
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tanda – tanda Vital
Tensi : ………………… Nadi : …………………
RR : ………………… Suhu : …………………
BB : ………………… TB : …………………
LL : ………………… LK : …………………
No. Pemeriksaan fisik Ayah Ibu Anak
1. Kepala dan Rambut
2. Hidung
3. Telinga
4. Mata
5. Mulut, Gigi, Lidah, Tonsil
dan Pharing
6. Leher dan Tenggorokan
7. Dada/ Thorak
a). Pemeriksaan Paru
(1). Inspeksi
(2). Palpasi
(3). Perkusi
(4). Auskultasi
b). Pemeriksaan Jantung
(1). Inspeksi
40
(2). Palpasi
(3). Perkusi
(4). Auskultasi
8. Payudara
(a). Inspeksi
(b). Palpasi
9. Pemeriksaan Abdomen
(a). Inspeksi
(b). Auskultasi
(c). Palpasi
(d). Perkusi
10 Ekstrimitas, Kuku dan
Kekuatan Otot
11 Genetalia dan Anus
12 Pemeriksaan Neurologi
Pemeriksaan Penunjang
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
HARAPAN KELUARGA
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
41
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
Diagnosa 1 : Ketidakmampuan keluarga Tn.X dalam memelihara lingkungan
rumah yang sehat b/d kurang informasi tentang rumah yang sehat
NO KRITERIA Skor BOBOT
PERHITU
NGAN
PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
Skala :
Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1 3/3 x 1 = 1
Sebab
ketidaktersediaan
MCK pribadi
menyebabkan
timbulnya berbagai
penyakit
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2 2/2 x 2 = 2
Sebab keluarga
tergolong mau dan
mampu menerima
edukasi dari
petugas kesehatan
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala :
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 =
2/3
Sebab kemauan
dari keluarga untuk
mengubah
kondisinya cukup
tinggi tapi hanya
saja kurang adanya
informasi tentang
rumah sehat
4. Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah tetapi
2
1
1 0/2 x 1 = 0
Sebab keluarga
merasa selama ini
tidak terjadi
masalah pada
42
tidak perlu ditangani
Masalah tidak
dirasakan
0
kesehatannya
JUMLAH 3 2/3
Diagnosa 2 : Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat b/d ketidakcocokan pendapat antara anggota keluarga
NO KRITERIA Skor BOBOT
PERHITU
NGAN
PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
Skala :
Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1 2/3 x 1 =
2/3
Sebab pembuatan
keputusan yang
salah akan
mengakibatkan
kerugian pada
kesehatan keluarga
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2 1/2 x 2 = 1
Sebab tidak semua
anggota keluarga
mau menerima
edukasi dari
petugas kesehatan
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala :
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 =
2/3
Sebab pemberian
edukasi dapat
diterima oleh
keluarga namun
masih terkendala
oleh perbedaan
pendapat tiap
anggota keluarga
4. Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus 2 1 0/2 x 1 = 0
Sebab keluarga
tidak merasa ada
pengaruh dari
43
segera ditangani
Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani
Masalah tidak
dirasakan
1
0
konflik terhadap
kesehatan keluarga
JUMLAH 2 1/3
Skoring :
Tentukan skore untuk setiap criteria
Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah
Skore X bobot =
Angka tertinggi
Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria
Kesimpulan : Diagnosa ke-1 adalah diagnosa aktual
44
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan di atas kami dapat menyimpulkan beberapa hal,
yakni:
Individu merupakan bagian dari keluarga, kita tidak akan pernah bisa
melakukan pengkajian keluarga tanpa melakukan pengkajian individu
didalamnya.
Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis.
Dimana dalam proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada
focus perawatannya. Perbedaan focus perawatan tergantung pada
konseptualisasi keluarga.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua
tingkatan yaitu tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan
melaksanakan keperawatan keluarga dengan mengikuti langkah-langkah
dalam proses keperawatan keluarga
B. Saran
o Pengkajian keluarga sangatlah rumit dan membutuhkan banyak langkah
kerja, oleh karena itu kita sebaiknya lebih teliti dalam melakukan
pengkajian.
o Pengkajian keluarga merupakan langkah awal dari proses keperawatan
keluarga kita harus teliti danmemberikan data yang benar pada
pengkajian, karena salah memasukkan data bisa berakibat fatal pada
proses keperawatan yang kita buat.
45
DAFTAR PUSTAKA
Bailon dan Maglaya, (1978), Family health nursing, Philipines : UP. College of
Nursing
Carpenito, (1992), Nursing diagnosis application to clinical practice,
Philadelphia: J.B. Lippincott
Departemen Kesehatan, RI, (1998), Panduan asuhan keperawatan keluarga,
Jakarta: Dep. Kes. RI
Friedman, M.M., (1998), Family nursing : theory and assessment, Connecticut:
Appleton-Century-Cropt
Fakultas Ilmu Keperawatan –Universitas Indonesia, (2000), Kumpulan makalah
pelatihan asuhan keperawatan keluarga, Jakarta, 7 – 10 November 2000

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidanadeputra93
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"Elvia Malbeni HarLen
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiAnnisa Setia Candra
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYADnr Creatives
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanCahya
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 

Similar to Pengkajian keperawatan keluarga

Konsep keperawatan keluarga
Konsep keperawatan keluargaKonsep keperawatan keluarga
Konsep keperawatan keluargaWarung Bidan
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaSeptian Muna Barakati
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 
M5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluargaM5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluargappghybrid4
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluargaKopi Ais
 
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat pjj_kemenkes
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...SMPN 4 Kerinci
 
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptxKOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptxFitraHerdian2
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaWarnet Raha
 

Similar to Pengkajian keperawatan keluarga (20)

konsep keluarga
konsep keluargakonsep keluarga
konsep keluarga
 
Konsep keperawatan keluarga
Konsep keperawatan keluargaKonsep keperawatan keluarga
Konsep keperawatan keluarga
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Askeb keluarga
Askeb keluargaAskeb keluarga
Askeb keluarga
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluarga
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
Keluarga
KeluargaKeluarga
Keluarga
 
M5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluargaM5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluarga
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluarga
 
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
 
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptxKOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
 

More from Warung Bidan

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiWarung Bidan
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
 

More from Warung Bidan (20)

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islam
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 

Recently uploaded

KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 

Recently uploaded (15)

KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

Pengkajian keperawatan keluarga

  • 1. MAKALAH PENGKAJIAN KELUARGA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Disusun oleh: 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT. Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami tentang Trimester III. mudah-mudahan makalah ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di lapangan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin. Sukabumi, April 2015 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga .......................................................................................... 4 B. Proses Keperawatan Keluarga ...................................................................... 8 C. Analisa Tingkat Interaksi............................................................................... 9 D. Indikasi Pengkajian Keluarga ........................................................................ 10 E. Petunjuk Pengkajian...................................................................................... 10 F. Pondasi Teori .............................................................................................. 10 G. Proses Pengkajian......................................................................................... 11 H. Pengkajian Model Calgary............................................................................. 31 BAB III FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA............................................ 34 BAB IVPENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................... 44 B. Saran ........................................................................................................... 44 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarg adan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Nasrul Efendi, 1998) Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga. Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut Yura dan Walsh (1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari keperawatan”. Proses adalah suatu aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari satu titik ke titik yang lain menuju pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga saat ini sangat sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi yang sistematis dalam bidang keperawatan. Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa unit keluarga harus menjadi focus sentral dari keperawatan keluarga. Yang pertama, dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu, sering akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini secara keseluruhan. Kedua, ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya. Yang ketiga, melalui perawatan kesehatan keluarga
  • 5. 2 yang berfokus pada peningkatan, perwatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Kemudian upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan bagus lainnya untuk memberikan perawatan kesehatan keluarga. Oleh karena berbagai alasan di atas dan penugasan mata kuliah promosi kesehatan maka kami membuat makalah tentang pengkajian keluarga. Makalah kami ini, kami angkat dalam judul “PENGKAJIAN PADA PROMOSI KESEHATAN KELUARGA.” B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Proses Keperawatan Keluarga? 2. Bagaimana Analisa Tingkat Interaksi? 3. Bagaimana Indikasi Pengkajian Keluarga (CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979)? 4. Bagaimana Petunjuk Pengkajian Keluarga? 5. Bagaimana dasar Teori pengkajian keluarga? 6. Bagaimana Proses Pengkajian Keluarga? 7. Bagaimana Pengkajian Keluarga Model Friedman? 8. Bagaimana Aplikasi Pengkajian Keluarga Model Friedman? 9. Bagaimana Pengkajian Model Calgary? 10. Masalah-Masalah apa yang Sering Menghambat Pengkajian Keluarga? C. Tujuan Penulisan Makalah o Tujuan umum: Mahasiswa mampu melakukan pengkajian promosi kesehatan pada keluarga. o Tujuan khusus: 1. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Keperawatan Keluarga. 2. Untuk lebih memahami Bagaimana Analisa Tingkat Interaksi. 3. Untuk Lebih Memahami Bagaimana Indikasi Pengkajian Keluarga (CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979).
  • 6. 3 4. Untuk Mengetahui Bagaimana Petunjuk Pengkajian Keluarga. 5. Untuk mengetahui Bagaimana dasar Teori pengkajian keluarga. 6. Untuk lebih mengetahui Bagaimana Proses Pengkajian Keluarga. 7. Untuk Lebih Memahami Bagaimana Pengkajian Keluarga Model Friedman. 8. Untuk lebih Memahami Bagaimana Aplikasi Pengkajian Keluarga Model Friedman. 9. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengkajian Model Calgary. 10. Untuk Mengetahui Masalah-Masalah apa yang Sering Menghambat Pengkajian Keluarga.
  • 7. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga Pengertian Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Struktur keluarga 1. Patrilineal Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah. 2. Matrilineal Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu. 3. Matrilokal Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4. Patrilokal Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah. 5. Keluarga kawinan Hubungan suami istri sebagai dasar bagian karena adanya hubungan dengan suami atau istri. Ciri-ciri struktur keluarga a. Terorganisasi Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga. b. Ada keterbatasan Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatsan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
  • 8. 5 c. Ada perbedaan dan kekhususan Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing- masing. Tipe atau bentuk keluarga 1. Keluarga inti (neuler family) Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. 2. Keluarga besar (extended family) Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya. 3. Keluarga berantai (serial family) 4. Keluarga duda atau janda (single family) Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. 5. Keluarga berkomposisi (composite) Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama. 6. Keluarga kabitas (coha bitation) Dua orang menjadi satu tanpa perkawinan tetapi membentuk satu keluarga. Pemegang kekuasaan dalam keluarga 1. Patriakal Dominan pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah. 2. Matriakal Dominan pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah ibu. 3. Eqalitarian Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu. Peranan keluarga  Peranan ayah : sebagai suami dari istri, ayah dari anak-anak. Berperan sebagai pemberi nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
  • 9. 6  Peranan ibu : sebagai istri dari suami, ibu dari anak-anak. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.  Peranan anak : anak-anak melaksanakan peranan psiko social sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual. Fungsi keluarga Fungsi biologis. 1. Untuk meneruskan keturunan 2. Memelihara dan membesarkan anak 3. Memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga 4. Memelihara dan merawat anggota keluarga Fungsi psikologis. 1. Memberikan kasih sayang dan rasa sayang 2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga 3. Membina kedewasaan dan kepribadian anggota keluarga 4. Memberikan identitas keluarga Fungsi sosialisasi. 1. Membina sosialisasi pada anak 2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga Fungsi ekonomi 1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
  • 10. 7 2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga 3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb. Fungsi pendidikan. 1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. 2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating. 3. Mendidik anak sesuai dengan ting-tingkat perkembangannya. Tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya 1. Asih Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada keluarga sehingga memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. 2. Asuh Menuju pemeliharaan kebutuhan anak agar kesehatannya selalu terpelihar, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, social dan spiritual. 3. Asah Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
  • 11. 8 Tugas-tugas keluarga 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga 3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukan masing-masing 4. Sosialisasi antar anggota keluarga 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga 6. Kerjasama diantara anggota keluarga 7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga 8. Tinggal dalam satu rumah. B. Proses Keperawatan Keluarga Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang menjadi focus perawatan. Perbedaan focus tersebut tergantung pada keonseptualisasi keluarga dari perawat tersebut dalam prakteknya. Jika ia melihat keluarga sebagai latar belakang atau konteks dari pasien keperawatan yang berorientasi secara individu, seperti pada tradisional. Dalam prakteknya, kebanyakan perawat bekerja sekaligus dengan keluarga dan anggota keluarga secara individu. Ini berarti bahwa perawat keluarga akan menggunakan proses keperawatan pada dua lingkaran yaitu tingkat individu dan keluarga. Dalam hali ini, pengakjian diagnosa, perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menjadi lebih luas dan rumit. Palayanan perawatan keluarga amat khusus dan hanya bekerja pada keluarga sebagai system. Dan dilain pihak, suatu pemahaman dari setiap anggota keluarga yang tidak adekuat tidak dapat dicapai tanpa memandang anggota tersebut dalam konteks kelompok primer-keluarga. Pendekatan kedua tingkatan ini, yang digunakan untuk mengakji dan melaksanakan keperawatan keluarga digambarkan pada gambar berikut ini yang menggambarkan langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga. Gambar proses keperawatan, kami tunjukan di bawah ini.
  • 12. 9 C. Analisa Tingkat Interaksi Untuk dapat bekerja secara efektif dengan klien, maka dalam melakukan pengkajian dan memberikan perawatan, perawat keluarga harus berfiikir secara interaksi. Wright dan Leahey (1984) menerangkan bahw variabel paling penting meningkatkan atau merintangi perawatan yang berpusat keluarga adalah bagaimana perawat mengkonseptualisasikan Penkajian terhadap keluarga Mengidentifikasikan dan data sosiologi, lingkungan, struktur dan fungsi Intervensi : Implementasi rencana pengarahan Sumber-sumber. Pengakajian anggota keluarga Secara individu : Mental, fisik, emosional, sosial dan spiritual Evaluasi Perawatan Rencana Perawatan : Penyusunan tujuan Mengidentifikasikan sumbersumber Mendefinisikan pendekatan alternatif Memilih intervesi perawatan Penyusunan prioritas Identifikasi masalah-masalah keluarga dan individu (diagnosa)
  • 13. 10 masalah. Pengetahuan tentang teori keluarga dan penelitian serta suatu kerangka kerja sistematis untuk mengkaji dan bekerja dengan keluarga, benar-benar membantu perawat dalam membuat transisi dari persfektif familistis. D. Indikasi Pengkajian Keluarga (CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979) 1. pengalaman keluarga dapat merusak emosi karena krisis dalam keluarga. 2. pengalaman keluarga dapat merusak emosi karena pembangunan peringatan. 3. pertahanan keluarga terhadap masalah seperti persoalan keluarga, ada motivasi untuk pendapat-pendapat keluarga. 4. anak merupakan pasien yang dapat diidentifikasi. 5. merupakan persoalan yang cukup serius untuk merusak hubungan keluarga. 6. tiap anggota keluarga menjadi pengagum RS untuk memperoleh saran dari psikiater. E. Petunjuk Pengkajian 1. tahap perjanjian tahap dimana dalam tahap ini dilakukan kontrak dengan klien (kontrak waktu, dll) 2. tahap pengkajian - idebtifikasi masalah - hubungan antara interaksi keluarga dengan masalah kesehatan - pencarian solusi - eksplorasi utama 3. tahap akhir F. Pondasi Teori SYSTEMS THEORY 1. system keluarga adalah bagian dari suprasistem yang besar dan juga terdiri dari banyak subsistem. 2. keluarga merupakan keseluruhan yang lebih besar dari pada jumlah bagian keluarga itu sendiri.
  • 14. 11 3. perubahan pada satu anggota keluarga memberi efek pada seluruh anggota keluarga. 4. sebuah keluarga sanggup membuat keseimbangan antara perubahan dan stabilitas. 5. kelakuan anggota keluarga paling mudah dimengerti/terlihat dari komunikasi melingkar (antar anggota keluarga) dari pada hubungan sebab akibat. SIBERNETIKA 1. keluarga memiliki kemampuan mengatur sendiri, menyekesaikan proses feedback. 2. proses timbale balik dapat menstimulasi kejadian pada beberapa level system yang berbeda dengan keluarga. TEORI KOMUNIKASI 1. semua komunikasi nonverbal mempunyai arti. 2. semua komunikasi mempunyai dua bagian channels untuk transmisi : digital dan analog. 3. hubungan dyadic mempunyai variasi tingkat dari simetri dan komplementer. 4. demua komunikasi terdiri dari 2 level : kepuasan dan hubungan. TEORI PERUBAHAN 1. perubahan bergantung pada persepsi masalah 2. perubahan bergantung pada konteks 3. perubahan bergantung pada keberhasilan melakukan 4. Sendiri dalam menghadapi ketidakmengertian tidak akan menghasilkan perubahan 5. perubahan tidak menjadi kebutuhan semua anggota keluarga 6. fasilitas perubahan adalah pertanggung jawaban 7. perubahan dapat menjadi sebab dari banyak hal. G. Proses Pengkajian Proses pengkajian keperawatan diwarnai dengan pengumpulan informasi secara terus menerus terhadap arti yang melekat pada informasi yang sedang
  • 15. 12 dikumpulkan tersebut. Dengan kata lain, data dikumpulkan secara sistematis, diklasifikasikan dan dianalisa artinya. Pengkajian dilakukan pada anggota keluarga yang dibinanya. Pengumpulan data merupakan syarat utama untuk mengidentifikasi masalah. Pengumpulan data tentang keluarga didapat dari berbagai sumber, yaitu : Wawancara dengan klien (keluarga) dalam hubungannya dengan kejadian-kejadian pada waktu lalu dan sekarang. Temuan-temuan yang objektif, missal : observasi terhadap rumah dan fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga ( head to toe) Informasi-informasi yang tertulis maupun lisan dan rujukan, berbagi lembaga yang menangani keluarga dan anggota tim lainnya. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap smear dan lain-lain. Salah satu peran penting dari perawat keluarga adalah menjadi partisipan pengamat dalam keluarga. Sementara perawat bekerja secara aktif dengan keluarga, ia juga harus memiliki kemampuan melangkah mundur dan secara mengobservasi kondisi dan situasi dirumah. Keperawatan keluarga biasa terdiri dari beberapa babak interaksi dengan sebuah keluarga. Keefektifan dari para perawat dalam membantu keluarga mengidentifikasikan kebutuhan keluarga tersebut dan memenuhi kebutuhannya tidak hanya tergantung pada keahlian perawat profesional, tetapi juga bagaimana perawat tersebut peka dan keluarga yang bagaimana mengalaminya. Sebuah keluarga yang membutuhkan bantuan seringkali lebih cepat terbuka apabila ada seorang dimana mereka bias mengungkapkan masalah mereka secara bebas.
  • 16. 13 Pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga Pengkajian tersebut meliputi: a. Fisik b. Mental c. Emosi d. Sosial e. Spiritual Pengkajian Keluarga Model Friedman Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman: A. Identifikasi Data Keluarga. Data yang diperlukan meliputi : 1. Nama keluarga 2. Alamat dan Nomor telepon 3. Pekerjaan kepala keluarga 4. Pendidikan kepala keluarga No Nama keluarga JK Hubungan Tempat/Tanggal Lahir Pekerjaan Pendidikan 1. 2. 3. Bapak Ibu Anak tertua
  • 17. 14 5. Komposisi Keluarga Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama. Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman : Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal ( lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan dapat membantu kita berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam keluarga dilihat dari hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat menciptakan hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ). Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga. Berikut adalah petunjuk penulisan genogram keluarga menurut Friedman:
  • 18. 15 6. Tipe Bentuk Keluarga Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersenut 7. Latar Belakang Budaya Keluarga Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun
  • 19. 16 keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kbudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi : a. Identitas suku bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. b. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama ) c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen ) d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan e. Bahasa yang digunakan sehari-hari f. Kebiasaan diit dan berpakaian g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya ) h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis ) i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan. j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah. 8. Identifikasi Religius Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
  • 20. 17 9. Status Kelas Sosial (Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan ) Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah : a. Status kelas Sosial Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah. b. Status Ekonomi Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah (baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya) dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
  • 21. 18 c. Mobilitas Kelas Sosial Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. 10. Aktifitas rekreasi keluarga Kegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll ) B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah : 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga ini. Contoh Keluarga Bp I mempunyai anak 2 orang, anak pertama berumur 7 tahun dan anak ke2 berumur 4 tahun, maka keluarga Bp. I berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah. 2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. 3. Riwayat keluarga Inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan
  • 22. 19 dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan) 4. Riwayat keluarga sebelumnya Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua dari pihak suami maupun istri ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua ) C. Lingkungan Keluarga Melliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi : 1. Karakteristik rumah Karakteristik rumah diidentifikasi dengan : Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar). luas rumah Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah meliputi: jumlah ruangan, tipe kamar/ pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan (sinar matahari), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.
  • 23. 20 2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas. Menjelaskan tentang : a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ). b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung. c. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain- lain d. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluarga e. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada. f. Insiden kejahatan disekitar lingkungan. 3. Mobilitas geografis keluarga Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah ). 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.
  • 24. 21 5. Sistem pendukung keluarga Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga ( untuk menunjang kesehatan ), fasilitas psikologis atau dukungandari anggota keluarga dan fasilitas sosial / formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan ). D. Struktur Keluarga Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah : 1. Pola dan komunikasi keluarga Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga. 2. Struktur kekuatan keluarga Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut. 3. Struktur Peran Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal. Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi : a. Struktur peran formal o Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran
  • 25. 22 keluarga dalam melaksanakan peran tersebut. o Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga. o Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten o Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan b. Struktur peran informal Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluarga c. Analisa Model Peran  Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.  Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tua d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran - Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga. - Pengaruh budaya terhadap struktur peran - Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran. - Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran. 4. Nilai-Nilai Keluarga Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :
  • 26. 23 a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga b. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya c. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga d. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai. e. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga f. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluarga g. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga. E. Fungsi Keluarga Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi : 1. Fungsi Afektif Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi : a. Pola kebutuhan keluarga o Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya. o Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluarga b. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga  Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung  Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga. c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluarga Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara
  • 27. 24 keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga 2. Fungsi sosialisasi Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi : a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluarga b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak f. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anak g. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat. Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi : a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga
  • 28. 25 mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah : Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit Apakah keluarga mempunyai sifat negatif terhadap masalah kesehatan Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah c. Untuk mengetahui sejauhmana kemampua keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah : Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, pronosa dan cara perawatannya) Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan yang diperlukan untuk perawatan Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab, sumber keuangan/financial, fasilitas fisik, psikososial) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
  • 29. 26 d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah sehat, hal yang perlu dikaji adalah : Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi Sejauhmana keluarga kekompakan antar anggota keluarga e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan/ pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah : Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga 4. Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah : 1. Berapa jumlah anak 2. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga 3. Metode apa yang digunakan dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga
  • 30. 27 5. Fungsi ekonomi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga yaitu: a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga. F. Koping Keluarga Pengkajian koping keluarga meliputi : 1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta lamanya dan kekuatan stresor yang dialami oleh keluarga. Keterangan : a. Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktutidak lebih dari 6 bulan b. Stresor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi. 3. Strategi koping yang digunakan Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga. 4. Strategi adaptasi disfungsional Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga bila menghadapi permasalahan. Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga
  • 31. 28 yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme. G. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik (head to toe). Pemeriksaan fisik telah diuraikan pada subbab sebelumnya. H. Harapan Keluarga Identifikasi harapan-harapan dan keinginan keluarga dimasa mendatang. Apa saja yang ingin dicapai. Aplikasi Pengkajian Keluarga Model Friedman Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi : 1. Data Umum Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia berpengaruh pada diabetes melitus dan usia dewasa tua (> 40 tahun) adalah resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996). 2. Genogram Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995) 3. Status Sosial Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala
  • 32. 29 keluarga maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya. 4. Riwayat Keluarga Inti Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai penyakit keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes melitus juga merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itu juga perlu dikaji tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan. 5. Karakteristik Lingkungan Yang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah karakteristik rumah, tetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem pendukung keluarga dimana karakteristik rumah dan penataan lingkungan yang kurang pas dapat menimbulkan suatu cidera, karena pada penderita diabetes melitus bila mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit sembuh. 6. Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Merupakan basis sentral bagi pembentukan dan
  • 33. 30 kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda-tanda gangguankesehatan selanjutnya. b. Fungsi Keperawatan 1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda dan ejala serta yang mempengaruhi keluarga terhadap masalah, kemampuan keluarga dapat mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh keluarga akan sesuai dengan tindakan keperawatan, karena diabetes melitus memerlukan perawatan yang khusus yaitu mengenai pengaturan makannya. Jadi disini keluarga perlu tahu bagaimana cara pengaturan makan yang benar pada diabetes melitus. 2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga mengambil keputusan apabila anggota keluarga terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan. 3) Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus. 4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan akan dapat mencegah kekambuhan dari pasien diabetes melitus.
  • 34. 31 5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang mana akan mendukung terhadap kesehatan seseorang. c. Fungsi Sosialisasi Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti ganggren, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun didalam komunitas sekitas keluarga. d. Fungsi Reproduksi Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena diabetes gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti disfungsional ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi. e. Fungsi Ekonomi Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan penyakit. Biasanya karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari pertolongan dokter ataupun petugas kesehatan lainnya. (Friedman, 1998 ). H. Pengkajian Model Calgary TIGA KATEGORI UTAMA a. Struktural b. Developmental c. Fungsional Keterangan: 1. Pengkajian struktural INTERNAL STRUCTURE 1. komposisi keluarga 2. Gender 3. tingkatan dalam keluarga 4. Subsistem
  • 35. 32 5. Batasa-batasan dalam keluarga Alat : genogram and ecomap EXTERNAL STRUCTURE • Keluarga besar Aiatem yang lebih besar CONTEXT 1. etnis 2. Ras 3. kelas sosial 4. agama 5. lingkungan 2. Pengkajian developmental a. tempat b. tugas c. alat pelengkap/penunjang 3. pengkajian fungsional FUNGSI INSTRUMENTAL Aktivitas sehari-hari EXPRESSIVE FUNCTIONING 1. komunukasi emosional 2. komunikasi verbal 3. komunikasi non verbal 4. komunikasi sirkular 5. Pemecahan masalah 6. peran 7. pengaruh 8. kepercayaan 9. gabungan/koalisi
  • 36. 33 OUTLINE PENGKAJIAN MODEL CALGARY Nama KK : Tgl : Anggota klg yg hadir : Pengkaji : Tempat pengkajian : I. Masalah kesehatan dan rujukan : II. Komposisi keluarga : III. Keterikatan keluarga : IV. Riwayat kesehatan dan tumbuh kembang : V. Kekuatan keluarga dan masalah : VI. Hipotesis/kesimpulan : VII. Tujuan dan rencana : VIII. Tanda tangan pengkaji :
  • 37. 34 BAB III FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA PENGKAJIAN Data Umum Nama Kepala Keluarga : ……………………………………………. Alamat : ……………………………………………. Telpon : ……………………………………………. Pekerjaan : ……………………………………………. Pendidikan : ……………………………………………. Komposisi : ……………………………………………. Nama JK Hub. Dng KK Um ur Pendi dikan Status Imunisasi Ket BCG Polio DPT Hepatitis Cam pak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 Ayah Ibu Anak I Anak II Genogram Tipe Keluarga ……………………………………………………………………………… ………………….…………………………………………………………... ……………………………………………………………………………… Suku Bangsa ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………..………………………..
  • 38. 35 …………………………………………………………………………….… ….…………………………………………………………………………… Agama ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Status Sosial Ekonomi Keluarga ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………..……………………………….………………………………… ……………….…………………………………………………………….. Aktivitas rekreasi keluarga …………..……………………………….………………………………… …………..……………………………….………………………………… …………..……………………………….………………………………… RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini …………..……………………………….…………………………………… …………..……………………………….…………………………………… …………..……………………………….…………………………………… 2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi …………..……………………………….…………………………………… …………..……………………………….…………………………………… …………..……………………………….…………………………………… 3. Riwayat keluarga inti …………..……………………………….…………………………………… ………..……………………………….……………………………………… ……..……………………………….………………………………………… 4. Riwayat keluarga sebelumnya
  • 39. 36 …………..……………………………….…………………………………… ………..……………………………….……………………………………… ……..……………………………….………………………………………… PENGKAJIAN LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah …………..……………………………….………………………………… …………..……………………………….………………………………… …………..……………………………….………………………………… 2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW …………..……………………………….………………………………… …………..……………………………….………………………………… …………..……………………………….………………………………… 3. Mobilitas geografis keluarga ………………………….………………………………………………..… …………………..……………………………………………………….… ……………………………………………………………………………… 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat ………………………….………………………………………………..… …………………..……………………………………………………….… ……………………………………………………………………………… 5. Sistem pendukung keluarga …………………..……………………………………………………….… …………………..……………………………………………………….… …………………..……………………………………………………….… STRUKTUR KELUARGA 1. Komunikasi keluarga …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... 2. Struktur kekuatan keluarga
  • 40. 37 …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... 3. Struktur peran ………………………….……………………………………………….…… ………………..……………………………………………………………… ……………………………………………………………………….............. 4. Norma keluarga ………………………….………………………………………………..… …………………..……………………………………………………….… ……………………………………………………………………………… FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... 2. Fungsi sosialisasi …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... 3. Fungsi perawatan kesehatan …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... …………………..……………………………………………………….…..... TUGAS PERAWATAN KELUARGA 1. Mengenal masalah keluarga …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. .........…………………..…………………………………………………..... 2. Mengambil keputusan
  • 41. 38 …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. 3. Merawat anggota keluarga yang sakit …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. 4. Memelihara lingkungan …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. 5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. 6. Fungsi reproduksi …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. 7. Fungsi ekonomi …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. STRESS DAN KOPING KELUARGA Stress jangka pendek dan panjang …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. Kemampuan keluarga …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….….
  • 42. 39 Strategi koping …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. Strategi adaptasi …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. …………………..……………………………………………………….…. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Tanda – tanda Vital Tensi : ………………… Nadi : ………………… RR : ………………… Suhu : ………………… BB : ………………… TB : ………………… LL : ………………… LK : ………………… No. Pemeriksaan fisik Ayah Ibu Anak 1. Kepala dan Rambut 2. Hidung 3. Telinga 4. Mata 5. Mulut, Gigi, Lidah, Tonsil dan Pharing 6. Leher dan Tenggorokan 7. Dada/ Thorak a). Pemeriksaan Paru (1). Inspeksi (2). Palpasi (3). Perkusi (4). Auskultasi b). Pemeriksaan Jantung (1). Inspeksi
  • 43. 40 (2). Palpasi (3). Perkusi (4). Auskultasi 8. Payudara (a). Inspeksi (b). Palpasi 9. Pemeriksaan Abdomen (a). Inspeksi (b). Auskultasi (c). Palpasi (d). Perkusi 10 Ekstrimitas, Kuku dan Kekuatan Otot 11 Genetalia dan Anus 12 Pemeriksaan Neurologi Pemeriksaan Penunjang ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… HARAPAN KELUARGA ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
  • 44. 41 SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (BAILON DAN MAGLAYA, 1978) Diagnosa 1 : Ketidakmampuan keluarga Tn.X dalam memelihara lingkungan rumah yang sehat b/d kurang informasi tentang rumah yang sehat NO KRITERIA Skor BOBOT PERHITU NGAN PEMBENARAN 1. Sifat Masalah Skala : Tidak/kurang sehat Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera 3 2 1 1 3/3 x 1 = 1 Sebab ketidaktersediaan MCK pribadi menyebabkan timbulnya berbagai penyakit 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Skala : Mudah Sebagian Tidak dapat 2 1 0 2 2/2 x 2 = 2 Sebab keluarga tergolong mau dan mampu menerima edukasi dari petugas kesehatan 3. Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah 3 2 1 1 2/3 x 1 = 2/3 Sebab kemauan dari keluarga untuk mengubah kondisinya cukup tinggi tapi hanya saja kurang adanya informasi tentang rumah sehat 4. Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat, harus segera ditangani Ada masalah tetapi 2 1 1 0/2 x 1 = 0 Sebab keluarga merasa selama ini tidak terjadi masalah pada
  • 45. 42 tidak perlu ditangani Masalah tidak dirasakan 0 kesehatannya JUMLAH 3 2/3 Diagnosa 2 : Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat b/d ketidakcocokan pendapat antara anggota keluarga NO KRITERIA Skor BOBOT PERHITU NGAN PEMBENARAN 1. Sifat Masalah Skala : Tidak/kurang sehat Ancaman kesehatan Keadaan sejahtera 3 2 1 1 2/3 x 1 = 2/3 Sebab pembuatan keputusan yang salah akan mengakibatkan kerugian pada kesehatan keluarga 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Skala : Mudah Sebagian Tidak dapat 2 1 0 2 1/2 x 2 = 1 Sebab tidak semua anggota keluarga mau menerima edukasi dari petugas kesehatan 3. Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah 3 2 1 1 2/3 x 1 = 2/3 Sebab pemberian edukasi dapat diterima oleh keluarga namun masih terkendala oleh perbedaan pendapat tiap anggota keluarga 4. Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat, harus 2 1 0/2 x 1 = 0 Sebab keluarga tidak merasa ada pengaruh dari
  • 46. 43 segera ditangani Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani Masalah tidak dirasakan 1 0 konflik terhadap kesehatan keluarga JUMLAH 2 1/3 Skoring : Tentukan skore untuk setiap criteria Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah Skore X bobot = Angka tertinggi Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria Kesimpulan : Diagnosa ke-1 adalah diagnosa aktual
  • 47. 44 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai penjelasan di atas kami dapat menyimpulkan beberapa hal, yakni: Individu merupakan bagian dari keluarga, kita tidak akan pernah bisa melakukan pengkajian keluarga tanpa melakukan pengkajian individu didalamnya. Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya. Perbedaan focus perawatan tergantung pada konseptualisasi keluarga. Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga B. Saran o Pengkajian keluarga sangatlah rumit dan membutuhkan banyak langkah kerja, oleh karena itu kita sebaiknya lebih teliti dalam melakukan pengkajian. o Pengkajian keluarga merupakan langkah awal dari proses keperawatan keluarga kita harus teliti danmemberikan data yang benar pada pengkajian, karena salah memasukkan data bisa berakibat fatal pada proses keperawatan yang kita buat.
  • 48. 45 DAFTAR PUSTAKA Bailon dan Maglaya, (1978), Family health nursing, Philipines : UP. College of Nursing Carpenito, (1992), Nursing diagnosis application to clinical practice, Philadelphia: J.B. Lippincott Departemen Kesehatan, RI, (1998), Panduan asuhan keperawatan keluarga, Jakarta: Dep. Kes. RI Friedman, M.M., (1998), Family nursing : theory and assessment, Connecticut: Appleton-Century-Cropt Fakultas Ilmu Keperawatan –Universitas Indonesia, (2000), Kumpulan makalah pelatihan asuhan keperawatan keluarga, Jakarta, 7 – 10 November 2000