SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
MANAJEMEN PENYEHATAN
LINGKUNGAN INDUSTRI DAN
PERKANTORAN
Pendahuluan
• Manajemen berasal dari bahasa
Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur
• Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan
efesien
Pendahuluan
 LINGKUNGAN KERJA :
 Tiap Ruangan Atau Lapangan Tertutup Atau
Terbuka, Bergerak Atau Tetap Dimana Tenaga
Kerja Bekerja Atau Yang Sering Dimasuki
Tenaga Kerja Untuk Keperluan Suatu Usaha
Dan Dimana Terdapat Sumber Atau Sumber-
sumber Bahaya
 Tempat Kerja Adalah Suatu Ruangan, Lapangan
Halaman Dan Sekelilingnya Yang Merupakan
Bagian-bagian Atau Yang Berhubungan Dengan
Tempat Bagian Tersebut.
Pendahuluan
• Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas
dari bahaya terhadap kesehatan kerja
• Bahwa pekerja merupakan modal dan aset
utama dalam suatu Lingkungan kerja
• Banyaknya kejadian penyakit akibat kerja
maupun penyakit akibat hubungan kerja
• Unit kerja akan mengalami kerugian yang
tidak ternilai jumlahnya jika terjadi
peningkatan kejadian PAK & PAHK, absen
tidak bekerja karena sakit yang
diakibatkan oleh bahaya yang timbul
ditempat kerja
PENDAHULAN
• Untuk mengurangi PAK dan PAHK akibat kerja
disebabkan karena faktor lingkungan kerja
yang tidak di kendalikan diperlukan kegiatan
pengendalian yang terpadu dari berbagai
terapan ilmu
• Terapan ilmu tersebut yakni Health, safety dan
Enveronmental
H Health = Kesehatan Kerja
S Safety = Keselamatan Kerja
E Environmental = Lingkungan Kerja
YANKES (Yankes ):
yang bermutu, adil dan
merata, terjangkauoleh
masyarakat.
LINGK.SEHAT:
(Lingkungan Industri)
Kondusifbagi keadaan
sehat:
Bebas polusi, tersediaair
bersih, sanitasilingk.
memadai, pemukiman
sehat, tempat kerja sehat
dll
KAB /
KOTA
SEHAT
Prop.
Sehat
PERILAKU SEHAT:
(Perilaku pekerja)
Proaktif memelihara&
meningkatkankes,
mencegahrisiko terjadinya
penyakit, melindungidiri
dari ancamanpenyakit,
berperanaktif dlm gerakan
sehat.
INDUSTRI
SEHAT
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
• Merupakan keilmuan ttg faktor
lingkungan yang mempengaruhi
timbulnya kejadian suatu penyakit,
dengan cara mempelajari, mengukur
dinamika hubungan interaktif antara
pekerja, dengan lingkungan yg memiliki
potensial bahaya pada suatu waktu
dan kawasan tertentu untuk upaya
promotif
(Umar Fahmi, 1992.)
SANITASI LINGKUNGAN KERJA
SANITASI :
USAHA KESMAS PD PENGAWASAN FAKTOR
LINGK (LINGKUNGAN KERJA) YG
MEMPENGARUHI KES. MANUSIA SHG
MUNCULNYA PENYAKIT DPT DIHINDARI
(Azrul Azwar, 1990)
HIGIENE LINGKUNGAN KERJA
HYGIENE :
USAHA KESMAS CEGAH
MANUSIA/PEKERJA TERHADAP
BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA
• Hygiene sanitasi lingkungan kerja adalah ILMU
dan SENI yang berperan dalam melaksanakan
upaya pegenalan, pengukuran, pemantauan,
evaluasi dan pengontrolan BAHAYA di
Lingkungan Kerja, yang dapat muncul dari
kegiatan operasi industri, yang dapat
mengganggu :
• KESEHATAN
• KESELAMATAN
• KENYAMANAN dan KESERASIAN KERJA
• EFESIENSI
Setiap pekerjaan
punya potensi
bahaya
MENGGANGGU
Kesehatan
Keselamatan
Kehidupan
LINGKUNGAN
STATUS
KESEHATAN
PRILAKU KETURUNAN
YANKES
FUNGSI UTAMA
SANITASI LINGKUNGAN KERJA
 Menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, sehingga pekerja terhindar dari
gangguan kesehatan (penyakit dan
kecelakaan kerja) dan pencemaran
lingkungan
 Mempersiapkan aturan-aturan standar dan
prosedur untuk tercapainya kesehatan di
lingkungan kerja dan mencegah gangguan
pada pekerja
Ling Kerja
(Tdk Sehat)
PAK &
PAHK
Diagnosis
Pengobatan &
penyembuhan
Pekerja
sehat
Ket : tindakan koreksi thd lingk kerja
Sumber : Modifikasi dr Goelzer Ferrari,1989
Pengenalan &
evaluasi masalah
Upaya pengendlian
& pencegahan
Lingk kerja (sehat)
PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan PAHK (Penyakit Akibat
Hubungan Kerja)
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases)
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981)
yang akan berakibat cacat sebagian maupun
cacat total.Cacat Sebagian adalah hilangnya atau tidak
fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk
selama-lamanya. Sedangkan Cacat Total adalah
keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja sama sekali
untuk selama-lamanya
Faktor-Fakor Penyebab Penyakit Akibat Kerja:
1. Faktor Fisik
Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian,
Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi,
Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.
Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah
menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan
konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan
gangguan terhadap sel tubuh manusia.
Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease
Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan
proses metabolisme, Polineurutis.
2. Golongan Kimia
Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil
samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan
buangan.
Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan,
saluran pencernaan, kulit dan mukosa
Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia,
keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin,
pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh
genetic.
3. Golongan Biologi
Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur,
serangga, binatang buas, dll
Golongan Ergonomi/fisiologi
Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.
Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri
otot, deformitas tulang, perubahan bentuk,
dislokasi.
4. Golongan mental Psikologi
4. Golongan mental Psikologi
Akibat : suasana kerja monoton dan tidak
nyaman, hubungan kerja kurang baik,
upah kerja kurang, terpencil, tak sesuai
bakat.
Manifestasinya berupa stress.
occupational disease
 Green Tobacco Sikness
 Low Back Pain
 Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
 Sick Building Sindrome (SBS)
 Radiation Sickness
 Pneumoconiosis ( Black Lung)
 Phossy Jaw
 Byssinosis
 Deep Vein Thrombosis/DVT
 Computer Vision Syndrome (CVS)
 Dan masih banyak lagi…
Deep Vein Thrombosis/DVT &
Computer Vision Syndrome (CVS)
Prof. Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru
Penyakit Akibat Hubungan Kerja
(PAHK)
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Penyakit yang berhubungan / terkait dengan
pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan.
Terdapat jaminan seperti kecelakaan kerja,
Contoh : asma, TBC, hipertensi.
Prinsip : kedua penyakit adalah sama. Pada
dasarnya penyakit akibat kerja adalah sama dengan
penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
Perbedaan PAK & PAHK
Penyakit Akibat Kerja (PAK): terjadi hanya diantara populasi
pekerja, penyebab spesifik, adanya paparan di tempat kerja,
diatur oleh kep.men.No.01/MEN/1981 , meliputi 30 jenis
penyakit , dasar : keselamatan kerja.
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) : terjadi juga pada
populasi penduduk, penyebab multifaktor, pemaparan di
tempat kerja mungkin salah satu faktor, diatur
dalam kep.pres.No.22/KEPRES/1993 , meliputi 31 jenis
penyakit , dasar : mungkin dapat kompensasi ganti rugi. 31
jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit yang
disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obat.
Good House Keeping
 Pengelolaan internal yang baik
 Serangkaian kegiatan yang pada prinsipnya
ditujukan untuk mengamati hal-hal yang
sederhana
 Memerlukan komitmen
 Mengutamakan penyelesaian masalah
lingkungan melalui tata kerja yang baik
(manajemen) yang baik, bukan melalui
penyelesaian secara teknis yang mahal
 Bertumpu pada pemberdayaan sumberdaya
yang telah ada
Good housekeeping adalah manajemen tata letak yang dilakukan ditempat kerja
yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruangan untuk membuat
tempat kerja menjadi bersih, rapih, aman dan nyaman sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi bahaya yang ada di tempat
kerja.
NILAI AMBANG BATAS
 NILAI AMBANG BATAS ATAU NAB :
STANDAR FAKTOR-FAKTOR LINGK KERJA
YG DIANJURKAN DITEMPAT KERJA AGAR
TENAGA KERJA MSH DPT MENERIMANYA
TANPA MENGAKIBATKAN PENYAKIT
/GANGGUAN KESEHATAN, DLM PEKERJAAN
SEHARI-HARI UTK WKT TDK MELEBIHI 8
JAM KERJA SEHARI ATAU 40 JAM SEMINGGU
 NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA DI
UDARA LINGKUNGAN KERJA SESUAI
DENGAN SURAT EDARAN MENTERI TENAGA
KERJA NOMOR : SE.01/MEN/1997
RUANG LINGKUP
1. RUANG DAN BANGUNAN
2. UDARA RUANG KERJA
3. RADIASI
4. PENYEHATAN AIR
5. LIMBAH
6. TOILET
7. PENGENDALIAN VEKTOR
8. SANITASI MAKANAN
9. INSTALASI
10. KEBISINGAN
11. PENCAHAYAAN
12. GETARAN
1. RUANG DAN BANGUNAN
SYARAT :
• Bangunan kuat, bersih tdk ganggu
kesehatan dan timbulkan kecelakaan
• Lantai kuat, kedap air, rata tdk licin
• Setiap pekerja ruang udara minimal
10m3/org
• Dinding bersih dan terang, yg terkena
airkedap air, tinggi minimal 2,5 M dr
lantai.
• Luas jendela,dinding kaca u/ msk cahaya
15% luas lantai
SYARAT :
Lantai
• Selalu kering “as far as possible”
• Jika ada proses “basah”  lantai
alirkan air
• Harus disediakan tempat berdiri yg
kering atau sediakan sepatu boot.
 selalu kering waktu bekerja
2. UDARA RUANG KERJA
SYARAT :
• Bangunan kuat, bersih tdk ganggu
kesehatan dan timbulkan kecelakaan
• Lantai kuat, kedap air, rata tdk licin
• Setiap pekerja ruang udara minimal
10m3/org
• Dinding bersih dan terang, yg terkena
airkedap air, tinggi minimal 2,5 M dr
lantai.
• Luas jendela,dinding kaca u/ msk
cahaya 15% luas lantai
A. SUHU
• Suhu : 18 – 28 C
• Kelembaban : 40 – 60 %
• Tinggi langit-langit min 2,5 m
• Bila Suhu >28C  perlu alat
• penata udara (AC,Kipas angin)
• Bila < 18C  pemanas ruangan
• Kelembaban > 60%  alat
dehumidifier
• Kelembaban < 40%  humidifier
B. DEBU
Kandungan debu dlm ruangan pengukuran 8 jam
No. Jenis Debu Konsentrasi
Maks.
1. Debu Total 0.15 mg/m3
2. Asbes
bebas
5 srt/ml.pjg
5 mikron
UPAYA
• Membersihkan ruang kerja dgn
pel basah atau pompa
hampa(vacuum pump) pada pagi
dan sore
• Bersih dinding 2 kali/thn, cat
ulang 1 thn/kali
• Ventilasi memenuhi syarat
C. PERTUKARAN UDARA :
• Ruang tidak gunakan AC, ventilasi min
15% luas lantai dg sistim ventilasi
silang
• Ruang AC secara periodik dimatikan
dan upayakan dapat ganti udara scr
alamiah (buka pintu/jendela at kipas)
• Saringan filter udara AC dibersihkan
scr periodik
D. GAS PENCEMAR :
NO Parameter Konsensentrasi (ppm)
1 H2S 1
2 NH3 25
3 CO 25
4 NO2 3
5 SO2 2
UPAYA :
• Pertukaran udara berjalan baik
• Tidak berhubungan dengan dapur
• Tidak merokok di ruang kerja
• Tidak gunakan bhn bangunan
keluarkan bau menyengat
3. RADIASI
• Radiasi :emisi energi yg dilepas
dr bhn / alat radiasi
• Medan magnit listrik : radiasi
non pengion berasal dr kabel
antara 2 tegangan listrik yg
dialiri listrik
• Rancang instalasi sesuai
Per.Umum Instalasi Listrik (PUIL)
• Menyediakan alat pelindung
(isolasi) radiasi pd sumber
• Lokasi Ling kerja jauh dr SUTET
jarak bangunan tdk kurang 10 m
(vertikal) & 30 m (horisontal)
UPAYA
3. PENYEHATAN AIR
AIR BERSIH :
Air yg dipergunakan u/ keperluan sehari-
hari dan dapat diminum jika dimasak
AIR MINUM :
Air yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung di
minum
KUALITAS menurut Permenkes
907/Menkes/SK/VII/2002
Fisika, kimia dan bakteriologis
FISIKA : Tdk berbau,
berwarna dan berasa
BAKTERI : Bebas coli form
KIMIA : 16 parameter
UPAYA :
• Sumber Air dari PDAM at
sumber lain yg telah dioleh 
syarat kes.
• Kuantitas cukup
• Distribusi perpipaan
• Bebas cemaran fisik, kimia
dan bakteriologis.
• Pemeriksaan sampel 2 kali
setahun
5.LIMBAH
o Limbah padat: buangan padat dari kegiatan
industri
o Limbah cair : buangan cair
• Syarat :
• Harus tersedia tempat sampah di setiap
ruangan
• Dikosongkan 1x sehari
• Sampah basah/cair dengan kering terpisah
• Limbah cair diolah sblm dibuang
UPAYA :
 Bersihkan ruang kerja 2x sehari
 Sampah kering dan basah dipisah
 Amankan limbah padat sisa
kegiatan
 SaluranLimbah cair kedap air,
tertutup, mengalir lancar
6. SANITASI TOILET
Syarat :
• Setiap bangunan yg ada pekerjanya harus
mempunyai toilet yg cukup jumlahnya.
• Terpisah wanita dan priaLokasi :
Lokasi :
• Jarak tdk > 60 m dr tmpt kerja at. > 1
tingkat diatas/bawah
• Tdk berhadapan langsung dgn tmpt
pengolah makanan
Ventilasi :
15 % luas lantai & silang
Jika tidak, gunakan exhaust fan
Pemeliharaan :
a.Tulisan jaga kebersihan at tdk buang
pembalut at sampah di toilet
b. Air bersih cukup
c. Tempat sampah (khsus wanita)
JUMLAH TOILET
PRIA
Setiap penambilan 40-100 karyawan ditambah 1 K.Mandi, Jamban dan
peturasan
3
2
1
JUML
KMR
MANDI
33351 - 1003
22226 - 502
1111 - 251
JUML.
PETURASAN
JUML.
JAMBAN
JUML.
WASTAFEL
JUMLAH
KRYWAN
No.
3
2
1
JUML
KMR
MANDI
33351 - 1003
22226 - 502
1111 - 251
JUML.
PETURASAN
JUML.
JAMBAN
JUML.
WASTAFEL
JUMLAH
KRYWAN
No.
JUMLAH TOILET
WANITA
64471 - 1004
755101-1405
866141-1806
33341 - 703
22221 - 402
1111 - 201
JUML.
WASTAFEL
JUML.
JAMBAN
JUML.
K. MANDI
JUMLAH
KARYAWAN
No.
64471 - 1004
755101-1405
866141-1806
33341 - 703
22221 - 402
1111 - 201
JUML.
WASTAFEL
JUML.
JAMBAN
JUML.
K. MANDI
JUMLAH
KARYAWAN
No.
Setiap penambahan 40-100 karyawan ditambah 1 K.mandi dan jamban
7. PENGENDALIAN VEKTOR
PENYAKIT
• Vektor :binatang penular penyakit
tertentu (Ex. nyamuk, kecoa)
• Reservoar: binatang dlm tubuhnya
terdapat kuman penyakit ke manusia
(ex. Tikus)
SYARAT
 Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly
grill (30 mnt)
 Kecoa : maksimal 2 ekor/plate
(24 jam)
 Container Index jentik Aedes
aegypti maksimal 5 %
 Pengukuran min 3 bln/sekali
 Bebas tikus
PENGENDALIAN
• KIMIA :
- Penyemprotan
- Pengasapan
- Abate
- Umpan dll
• Mekanik :
Pasang perangkap
8. SANITASI MAKANAN
• Jika waktu bekerja menuntut pekerja harus
makan di tempat kerja
• Harus disediakan ruang cukup luas
• Tidak diperbolehkan makan di ruang kerja
PENGELOLAAN HRS SESUAI TATA CARA
PENGELOLAAN MAKAN YG SEHAT :
• Bangunan
• Peralatan
• Penjamah Makanan
• Air
• Bahan mkn
PENJAMAH MAKANAN
• Semua karyawan yang bekerja bebas dari
penyakit infeksi,
penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi
saluran pernafasan atas
• Tangan selalu dicuci
bersih, kuku dipotong
pendek, bebas kosmetik dan perilaku yang
higenis.
• Pakaian kerja, dalam
keadaan bersih, Rambut pendek dan tubuh
bebas perhiasan.
Jika pengelolaan makananan dari luar perusahaan (jasa boga):
• Harus telah memiliki sertifikat dari Dinas Kesehatan, Gol. B
• Gol A  umum
• Gol C  alat angkutan ( pesawat udara, kereta api)
9. INSTALASI
• Penjaringan pipa/kabel utk fasilitas
listrik, air limbah, air bersih.
telepon, dll yg diperlukan utk
kegiatan industri
• Syarat :
a. Instalasi harus menjamin keamanan sesuai
ketentuan teknis yg berlaku
b. Bangunan kantor/industri > 10 m harus
dilengkapi penangkal petir
10. KEBISINGAN
• Bunyi yg tdk dikehendaki shg
mengganggu/membahayakan kesehatan
• Syarat :
Tingkat Pajanan max 1 hari di ruang proses :
NO TINGKAT KEBISINGAN (dBA) PEMAPARAN HARIAN
1 85 8 Jam
2 88 4 Jam
3 91 2 Jam
4 94 1 Jam
5 97 30 Menit
6 100 15 Menit
UPAYA
• Tindakan agar kebisingan tidak
mengganggu kesehatan :
1. Pengaturan tata letak ruang shg
terhindar dr kebisingan
2. Pengendalian sumber bising :
. Meredam
. Menyekat
. Pemindahan
. Pemeliharaan
. Penanaman pohon
3. Rekayasa peralatan (engineering
control)
PERALATAN KEBISINGAN
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJASAFETY FIRST
Quest Technologies
NOISE DOSIMETER
SOUND LEVEL METER
11. PENCAHAYAAN
• Jumlah penyinaran pd suatu bidang
kerja yg diperlukan utk suatu Bidang
Kerja melaksanakan Kegiatan sec
Efektif
Upaya
 Pencahayaan alam/buatan, tdk timbul
silau & memiliki intensitas sesuai
peruntukan
 Kontras sesuai keb, tdk silau/bayangan
 Ruang kerja dg peralatan putar , tidak
menggunakan lampu neon
 Penempatan bola lampu, hasilkan
optimum & sering dibersihkan
12. GETARAN
o Getaran Vibrasi :
Gerakan bolak balik suatu massa melalui
keadaan seimbang thd s titik acuan
o Getaran Mekanik :
Getaran yg ditimbulkan oleh saran &
peralatan keg manusia
UPAYA
 Lengkapi R Kerja dg peredam getar
 Memelihara sistim penahanan getaran
 Kurangi pd sumber getaran mis bantalan pd smbr
getaran
Week 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Materi k3
Materi k3Materi k3
Materi k3
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
ppt biologi bab 1
ppt biologi bab 1ppt biologi bab 1
ppt biologi bab 1
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja
 
Higene perusahaan
Higene perusahaanHigene perusahaan
Higene perusahaan
 
Laporan k3
Laporan k3Laporan k3
Laporan k3
 
Ppt k3lh-baru
Ppt k3lh-baruPpt k3lh-baru
Ppt k3lh-baru
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifah
 
Hygiene industri
Hygiene industriHygiene industri
Hygiene industri
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
K3 industri semen
K3 industri semenK3 industri semen
K3 industri semen
 
Makalah swaludin AKPER PEMKAB MUNA
Makalah  swaludin AKPER PEMKAB MUNA Makalah  swaludin AKPER PEMKAB MUNA
Makalah swaludin AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 

Similar to Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum

Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Uwai Shakespeare
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxsarwoedi29
 
K3LH presentasion (yuliana)
K3LH presentasion (yuliana)K3LH presentasion (yuliana)
K3LH presentasion (yuliana)Yuliana
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludinWarnet Raha
 
Makalah swaludin (2)
Makalah  swaludin (2)Makalah  swaludin (2)
Makalah swaludin (2)Warnet Raha
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfMuhIbad1
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganSembadra Fitriani
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...joe251
 
K3 & GP2SP PKM Magepanga.pptx
K3 & GP2SP PKM Magepanga.pptxK3 & GP2SP PKM Magepanga.pptx
K3 & GP2SP PKM Magepanga.pptxAgnesDuaNurak
 
10568562 733137773460319 649519519_n (1)
10568562 733137773460319 649519519_n (1)10568562 733137773460319 649519519_n (1)
10568562 733137773460319 649519519_n (1)RizaAldina1
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanFarida Sihotang
 
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdfIrnaMegawaty3
 
Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Agus Candra
 

Similar to Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum (20)

Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptx
 
K3LH presentasion (yuliana)
K3LH presentasion (yuliana)K3LH presentasion (yuliana)
K3LH presentasion (yuliana)
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah swaludin (2)
Makalah  swaludin (2)Makalah  swaludin (2)
Makalah swaludin (2)
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah swaludin (2)
Makalah  swaludin (2)Makalah  swaludin (2)
Makalah swaludin (2)
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdf
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah swaludin (2)
Makalah  swaludin (2)Makalah  swaludin (2)
Makalah swaludin (2)
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
 
K3 & GP2SP PKM Magepanga.pptx
K3 & GP2SP PKM Magepanga.pptxK3 & GP2SP PKM Magepanga.pptx
K3 & GP2SP PKM Magepanga.pptx
 
10568562 733137773460319 649519519_n (1)
10568562 733137773460319 649519519_n (1)10568562 733137773460319 649519519_n (1)
10568562 733137773460319 649519519_n (1)
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
 
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
1-konsepk3rs-111218133026-phpapp01 (1).pdf
 
Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3
 

More from sunarto bin sudi

Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungansunarto bin sudi
 
Week 14 penerapan keslingk pada bencana
Week 14    penerapan keslingk pada bencanaWeek 14    penerapan keslingk pada bencana
Week 14 penerapan keslingk pada bencanasunarto bin sudi
 
Week 13 pengamanan dampak radiasi
Week 13   pengamanan dampak radiasiWeek 13   pengamanan dampak radiasi
Week 13 pengamanan dampak radiasisunarto bin sudi
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggusunarto bin sudi
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)sunarto bin sudi
 
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kankerWeek 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kankersunarto bin sudi
 
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padatWeek 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padatsunarto bin sudi
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minumsunarto bin sudi
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdalsunarto bin sudi
 
Week 05 environmental risk assessment
Week 05   environmental risk assessmentWeek 05   environmental risk assessment
Week 05 environmental risk assessmentsunarto bin sudi
 
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatanWeek 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatansunarto bin sudi
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
 
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03   konsep hubungan manusia dengan lingkunganWeek 03   konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungansunarto bin sudi
 
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkunganWeek 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungansunarto bin sudi
 
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01   pengantar ilmu kesehatan lingkunganWeek 01   pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungansunarto bin sudi
 

More from sunarto bin sudi (17)

Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungan
 
Week 14 penerapan keslingk pada bencana
Week 14    penerapan keslingk pada bencanaWeek 14    penerapan keslingk pada bencana
Week 14 penerapan keslingk pada bencana
 
Week 13 pengamanan dampak radiasi
Week 13   pengamanan dampak radiasiWeek 13   pengamanan dampak radiasi
Week 13 pengamanan dampak radiasi
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
 
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kankerWeek 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kanker
 
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padatWeek 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padat
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minum
 
Week 06.a adkl
Week 06.a   adklWeek 06.a   adkl
Week 06.a adkl
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdal
 
Week 05 environmental risk assessment
Week 05   environmental risk assessmentWeek 05   environmental risk assessment
Week 05 environmental risk assessment
 
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatanWeek 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03   konsep hubungan manusia dengan lingkunganWeek 03   konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
 
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkunganWeek 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
 
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01   pengantar ilmu kesehatan lingkunganWeek 01   pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungan
 

Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum

  • 2. Pendahuluan • Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur • Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien
  • 3. Pendahuluan  LINGKUNGAN KERJA :  Tiap Ruangan Atau Lapangan Tertutup Atau Terbuka, Bergerak Atau Tetap Dimana Tenaga Kerja Bekerja Atau Yang Sering Dimasuki Tenaga Kerja Untuk Keperluan Suatu Usaha Dan Dimana Terdapat Sumber Atau Sumber- sumber Bahaya  Tempat Kerja Adalah Suatu Ruangan, Lapangan Halaman Dan Sekelilingnya Yang Merupakan Bagian-bagian Atau Yang Berhubungan Dengan Tempat Bagian Tersebut.
  • 4. Pendahuluan • Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas dari bahaya terhadap kesehatan kerja • Bahwa pekerja merupakan modal dan aset utama dalam suatu Lingkungan kerja • Banyaknya kejadian penyakit akibat kerja maupun penyakit akibat hubungan kerja • Unit kerja akan mengalami kerugian yang tidak ternilai jumlahnya jika terjadi peningkatan kejadian PAK & PAHK, absen tidak bekerja karena sakit yang diakibatkan oleh bahaya yang timbul ditempat kerja
  • 5. PENDAHULAN • Untuk mengurangi PAK dan PAHK akibat kerja disebabkan karena faktor lingkungan kerja yang tidak di kendalikan diperlukan kegiatan pengendalian yang terpadu dari berbagai terapan ilmu • Terapan ilmu tersebut yakni Health, safety dan Enveronmental H Health = Kesehatan Kerja S Safety = Keselamatan Kerja E Environmental = Lingkungan Kerja
  • 6. YANKES (Yankes ): yang bermutu, adil dan merata, terjangkauoleh masyarakat. LINGK.SEHAT: (Lingkungan Industri) Kondusifbagi keadaan sehat: Bebas polusi, tersediaair bersih, sanitasilingk. memadai, pemukiman sehat, tempat kerja sehat dll KAB / KOTA SEHAT Prop. Sehat PERILAKU SEHAT: (Perilaku pekerja) Proaktif memelihara& meningkatkankes, mencegahrisiko terjadinya penyakit, melindungidiri dari ancamanpenyakit, berperanaktif dlm gerakan sehat. INDUSTRI SEHAT
  • 7. KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA • Merupakan keilmuan ttg faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya kejadian suatu penyakit, dengan cara mempelajari, mengukur dinamika hubungan interaktif antara pekerja, dengan lingkungan yg memiliki potensial bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu untuk upaya promotif (Umar Fahmi, 1992.)
  • 8. SANITASI LINGKUNGAN KERJA SANITASI : USAHA KESMAS PD PENGAWASAN FAKTOR LINGK (LINGKUNGAN KERJA) YG MEMPENGARUHI KES. MANUSIA SHG MUNCULNYA PENYAKIT DPT DIHINDARI (Azrul Azwar, 1990)
  • 9. HIGIENE LINGKUNGAN KERJA HYGIENE : USAHA KESMAS CEGAH MANUSIA/PEKERJA TERHADAP BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA • Hygiene sanitasi lingkungan kerja adalah ILMU dan SENI yang berperan dalam melaksanakan upaya pegenalan, pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pengontrolan BAHAYA di Lingkungan Kerja, yang dapat muncul dari kegiatan operasi industri, yang dapat mengganggu : • KESEHATAN • KESELAMATAN • KENYAMANAN dan KESERASIAN KERJA • EFESIENSI
  • 12. FUNGSI UTAMA SANITASI LINGKUNGAN KERJA  Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, sehingga pekerja terhindar dari gangguan kesehatan (penyakit dan kecelakaan kerja) dan pencemaran lingkungan  Mempersiapkan aturan-aturan standar dan prosedur untuk tercapainya kesehatan di lingkungan kerja dan mencegah gangguan pada pekerja
  • 13. Ling Kerja (Tdk Sehat) PAK & PAHK Diagnosis Pengobatan & penyembuhan Pekerja sehat Ket : tindakan koreksi thd lingk kerja Sumber : Modifikasi dr Goelzer Ferrari,1989 Pengenalan & evaluasi masalah Upaya pengendlian & pencegahan Lingk kerja (sehat)
  • 14. PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan PAHK (Penyakit Akibat Hubungan Kerja)
  • 15. Penyakit Akibat Kerja (PAK) Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yang akan berakibat cacat sebagian maupun cacat total.Cacat Sebagian adalah hilangnya atau tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya. Sedangkan Cacat Total adalah keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanya
  • 16. Faktor-Fakor Penyebab Penyakit Akibat Kerja: 1. Faktor Fisik Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian, Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke. Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia. Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.
  • 17. 2. Golongan Kimia Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan buangan. Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel. Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa Masuknya dapat secara akut dan secara kronis Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic.
  • 18. 3. Golongan Biologi Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur, serangga, binatang buas, dll Golongan Ergonomi/fisiologi Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah. Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi. 4. Golongan mental Psikologi
  • 19. 4. Golongan mental Psikologi Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman, hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang, terpencil, tak sesuai bakat. Manifestasinya berupa stress.
  • 20. occupational disease  Green Tobacco Sikness  Low Back Pain  Carpal Tunnel Syndrome (CTS)  Sick Building Sindrome (SBS)  Radiation Sickness  Pneumoconiosis ( Black Lung)  Phossy Jaw  Byssinosis  Deep Vein Thrombosis/DVT  Computer Vision Syndrome (CVS)  Dan masih banyak lagi…
  • 21. Deep Vein Thrombosis/DVT & Computer Vision Syndrome (CVS) Prof. Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru
  • 22.
  • 23. Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) Penyakit yang berhubungan / terkait dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan. Terdapat jaminan seperti kecelakaan kerja, Contoh : asma, TBC, hipertensi. Prinsip : kedua penyakit adalah sama. Pada dasarnya penyakit akibat kerja adalah sama dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
  • 24. Perbedaan PAK & PAHK Penyakit Akibat Kerja (PAK): terjadi hanya diantara populasi pekerja, penyebab spesifik, adanya paparan di tempat kerja, diatur oleh kep.men.No.01/MEN/1981 , meliputi 30 jenis penyakit , dasar : keselamatan kerja. Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) : terjadi juga pada populasi penduduk, penyebab multifaktor, pemaparan di tempat kerja mungkin salah satu faktor, diatur dalam kep.pres.No.22/KEPRES/1993 , meliputi 31 jenis penyakit , dasar : mungkin dapat kompensasi ganti rugi. 31 jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obat.
  • 25. Good House Keeping  Pengelolaan internal yang baik  Serangkaian kegiatan yang pada prinsipnya ditujukan untuk mengamati hal-hal yang sederhana  Memerlukan komitmen  Mengutamakan penyelesaian masalah lingkungan melalui tata kerja yang baik (manajemen) yang baik, bukan melalui penyelesaian secara teknis yang mahal  Bertumpu pada pemberdayaan sumberdaya yang telah ada Good housekeeping adalah manajemen tata letak yang dilakukan ditempat kerja yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruangan untuk membuat tempat kerja menjadi bersih, rapih, aman dan nyaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi bahaya yang ada di tempat kerja.
  • 26. NILAI AMBANG BATAS  NILAI AMBANG BATAS ATAU NAB : STANDAR FAKTOR-FAKTOR LINGK KERJA YG DIANJURKAN DITEMPAT KERJA AGAR TENAGA KERJA MSH DPT MENERIMANYA TANPA MENGAKIBATKAN PENYAKIT /GANGGUAN KESEHATAN, DLM PEKERJAAN SEHARI-HARI UTK WKT TDK MELEBIHI 8 JAM KERJA SEHARI ATAU 40 JAM SEMINGGU  NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA DI UDARA LINGKUNGAN KERJA SESUAI DENGAN SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : SE.01/MEN/1997
  • 27. RUANG LINGKUP 1. RUANG DAN BANGUNAN 2. UDARA RUANG KERJA 3. RADIASI 4. PENYEHATAN AIR 5. LIMBAH 6. TOILET 7. PENGENDALIAN VEKTOR 8. SANITASI MAKANAN 9. INSTALASI 10. KEBISINGAN 11. PENCAHAYAAN 12. GETARAN
  • 28. 1. RUANG DAN BANGUNAN SYARAT : • Bangunan kuat, bersih tdk ganggu kesehatan dan timbulkan kecelakaan • Lantai kuat, kedap air, rata tdk licin • Setiap pekerja ruang udara minimal 10m3/org • Dinding bersih dan terang, yg terkena airkedap air, tinggi minimal 2,5 M dr lantai. • Luas jendela,dinding kaca u/ msk cahaya 15% luas lantai
  • 29. SYARAT : Lantai • Selalu kering “as far as possible” • Jika ada proses “basah”  lantai alirkan air • Harus disediakan tempat berdiri yg kering atau sediakan sepatu boot.  selalu kering waktu bekerja
  • 30. 2. UDARA RUANG KERJA SYARAT : • Bangunan kuat, bersih tdk ganggu kesehatan dan timbulkan kecelakaan • Lantai kuat, kedap air, rata tdk licin • Setiap pekerja ruang udara minimal 10m3/org • Dinding bersih dan terang, yg terkena airkedap air, tinggi minimal 2,5 M dr lantai. • Luas jendela,dinding kaca u/ msk cahaya 15% luas lantai
  • 31. A. SUHU • Suhu : 18 – 28 C • Kelembaban : 40 – 60 % • Tinggi langit-langit min 2,5 m • Bila Suhu >28C  perlu alat • penata udara (AC,Kipas angin) • Bila < 18C  pemanas ruangan • Kelembaban > 60%  alat dehumidifier • Kelembaban < 40%  humidifier
  • 32. B. DEBU Kandungan debu dlm ruangan pengukuran 8 jam No. Jenis Debu Konsentrasi Maks. 1. Debu Total 0.15 mg/m3 2. Asbes bebas 5 srt/ml.pjg 5 mikron
  • 33. UPAYA • Membersihkan ruang kerja dgn pel basah atau pompa hampa(vacuum pump) pada pagi dan sore • Bersih dinding 2 kali/thn, cat ulang 1 thn/kali • Ventilasi memenuhi syarat
  • 34.
  • 35.
  • 36. C. PERTUKARAN UDARA : • Ruang tidak gunakan AC, ventilasi min 15% luas lantai dg sistim ventilasi silang • Ruang AC secara periodik dimatikan dan upayakan dapat ganti udara scr alamiah (buka pintu/jendela at kipas) • Saringan filter udara AC dibersihkan scr periodik
  • 37. D. GAS PENCEMAR : NO Parameter Konsensentrasi (ppm) 1 H2S 1 2 NH3 25 3 CO 25 4 NO2 3 5 SO2 2
  • 38. UPAYA : • Pertukaran udara berjalan baik • Tidak berhubungan dengan dapur • Tidak merokok di ruang kerja • Tidak gunakan bhn bangunan keluarkan bau menyengat
  • 39. 3. RADIASI • Radiasi :emisi energi yg dilepas dr bhn / alat radiasi • Medan magnit listrik : radiasi non pengion berasal dr kabel antara 2 tegangan listrik yg dialiri listrik
  • 40. • Rancang instalasi sesuai Per.Umum Instalasi Listrik (PUIL) • Menyediakan alat pelindung (isolasi) radiasi pd sumber • Lokasi Ling kerja jauh dr SUTET jarak bangunan tdk kurang 10 m (vertikal) & 30 m (horisontal) UPAYA
  • 41. 3. PENYEHATAN AIR AIR BERSIH : Air yg dipergunakan u/ keperluan sehari- hari dan dapat diminum jika dimasak AIR MINUM : Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum
  • 42. KUALITAS menurut Permenkes 907/Menkes/SK/VII/2002 Fisika, kimia dan bakteriologis FISIKA : Tdk berbau, berwarna dan berasa BAKTERI : Bebas coli form KIMIA : 16 parameter
  • 43. UPAYA : • Sumber Air dari PDAM at sumber lain yg telah dioleh  syarat kes. • Kuantitas cukup • Distribusi perpipaan • Bebas cemaran fisik, kimia dan bakteriologis. • Pemeriksaan sampel 2 kali setahun
  • 44. 5.LIMBAH o Limbah padat: buangan padat dari kegiatan industri o Limbah cair : buangan cair • Syarat : • Harus tersedia tempat sampah di setiap ruangan • Dikosongkan 1x sehari • Sampah basah/cair dengan kering terpisah • Limbah cair diolah sblm dibuang
  • 45. UPAYA :  Bersihkan ruang kerja 2x sehari  Sampah kering dan basah dipisah  Amankan limbah padat sisa kegiatan  SaluranLimbah cair kedap air, tertutup, mengalir lancar
  • 46. 6. SANITASI TOILET Syarat : • Setiap bangunan yg ada pekerjanya harus mempunyai toilet yg cukup jumlahnya. • Terpisah wanita dan priaLokasi : Lokasi : • Jarak tdk > 60 m dr tmpt kerja at. > 1 tingkat diatas/bawah • Tdk berhadapan langsung dgn tmpt pengolah makanan
  • 47. Ventilasi : 15 % luas lantai & silang Jika tidak, gunakan exhaust fan Pemeliharaan : a.Tulisan jaga kebersihan at tdk buang pembalut at sampah di toilet b. Air bersih cukup c. Tempat sampah (khsus wanita)
  • 48. JUMLAH TOILET PRIA Setiap penambilan 40-100 karyawan ditambah 1 K.Mandi, Jamban dan peturasan 3 2 1 JUML KMR MANDI 33351 - 1003 22226 - 502 1111 - 251 JUML. PETURASAN JUML. JAMBAN JUML. WASTAFEL JUMLAH KRYWAN No. 3 2 1 JUML KMR MANDI 33351 - 1003 22226 - 502 1111 - 251 JUML. PETURASAN JUML. JAMBAN JUML. WASTAFEL JUMLAH KRYWAN No.
  • 49. JUMLAH TOILET WANITA 64471 - 1004 755101-1405 866141-1806 33341 - 703 22221 - 402 1111 - 201 JUML. WASTAFEL JUML. JAMBAN JUML. K. MANDI JUMLAH KARYAWAN No. 64471 - 1004 755101-1405 866141-1806 33341 - 703 22221 - 402 1111 - 201 JUML. WASTAFEL JUML. JAMBAN JUML. K. MANDI JUMLAH KARYAWAN No. Setiap penambahan 40-100 karyawan ditambah 1 K.mandi dan jamban
  • 50. 7. PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT • Vektor :binatang penular penyakit tertentu (Ex. nyamuk, kecoa) • Reservoar: binatang dlm tubuhnya terdapat kuman penyakit ke manusia (ex. Tikus)
  • 51. SYARAT  Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (30 mnt)  Kecoa : maksimal 2 ekor/plate (24 jam)  Container Index jentik Aedes aegypti maksimal 5 %  Pengukuran min 3 bln/sekali  Bebas tikus
  • 52. PENGENDALIAN • KIMIA : - Penyemprotan - Pengasapan - Abate - Umpan dll • Mekanik : Pasang perangkap
  • 53. 8. SANITASI MAKANAN • Jika waktu bekerja menuntut pekerja harus makan di tempat kerja • Harus disediakan ruang cukup luas • Tidak diperbolehkan makan di ruang kerja PENGELOLAAN HRS SESUAI TATA CARA PENGELOLAAN MAKAN YG SEHAT : • Bangunan • Peralatan • Penjamah Makanan • Air • Bahan mkn
  • 54. PENJAMAH MAKANAN • Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit infeksi, penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi saluran pernafasan atas • Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas kosmetik dan perilaku yang higenis. • Pakaian kerja, dalam keadaan bersih, Rambut pendek dan tubuh bebas perhiasan. Jika pengelolaan makananan dari luar perusahaan (jasa boga): • Harus telah memiliki sertifikat dari Dinas Kesehatan, Gol. B • Gol A  umum • Gol C  alat angkutan ( pesawat udara, kereta api)
  • 55. 9. INSTALASI • Penjaringan pipa/kabel utk fasilitas listrik, air limbah, air bersih. telepon, dll yg diperlukan utk kegiatan industri • Syarat : a. Instalasi harus menjamin keamanan sesuai ketentuan teknis yg berlaku b. Bangunan kantor/industri > 10 m harus dilengkapi penangkal petir
  • 56. 10. KEBISINGAN • Bunyi yg tdk dikehendaki shg mengganggu/membahayakan kesehatan • Syarat : Tingkat Pajanan max 1 hari di ruang proses : NO TINGKAT KEBISINGAN (dBA) PEMAPARAN HARIAN 1 85 8 Jam 2 88 4 Jam 3 91 2 Jam 4 94 1 Jam 5 97 30 Menit 6 100 15 Menit
  • 57. UPAYA • Tindakan agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan : 1. Pengaturan tata letak ruang shg terhindar dr kebisingan 2. Pengendalian sumber bising : . Meredam . Menyekat . Pemindahan . Pemeliharaan . Penanaman pohon 3. Rekayasa peralatan (engineering control)
  • 58. PERALATAN KEBISINGAN UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJASAFETY FIRST Quest Technologies NOISE DOSIMETER SOUND LEVEL METER
  • 59.
  • 60. 11. PENCAHAYAAN • Jumlah penyinaran pd suatu bidang kerja yg diperlukan utk suatu Bidang Kerja melaksanakan Kegiatan sec Efektif Upaya  Pencahayaan alam/buatan, tdk timbul silau & memiliki intensitas sesuai peruntukan  Kontras sesuai keb, tdk silau/bayangan  Ruang kerja dg peralatan putar , tidak menggunakan lampu neon  Penempatan bola lampu, hasilkan optimum & sering dibersihkan
  • 61. 12. GETARAN o Getaran Vibrasi : Gerakan bolak balik suatu massa melalui keadaan seimbang thd s titik acuan o Getaran Mekanik : Getaran yg ditimbulkan oleh saran & peralatan keg manusia UPAYA  Lengkapi R Kerja dg peredam getar  Memelihara sistim penahanan getaran  Kurangi pd sumber getaran mis bantalan pd smbr getaran