2. Pendahuluan
• Manajemen berasal dari bahasa
Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur
• Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan
efesien
3. Pendahuluan
LINGKUNGAN KERJA :
Tiap Ruangan Atau Lapangan Tertutup Atau
Terbuka, Bergerak Atau Tetap Dimana Tenaga
Kerja Bekerja Atau Yang Sering Dimasuki
Tenaga Kerja Untuk Keperluan Suatu Usaha
Dan Dimana Terdapat Sumber Atau Sumber-
sumber Bahaya
Tempat Kerja Adalah Suatu Ruangan, Lapangan
Halaman Dan Sekelilingnya Yang Merupakan
Bagian-bagian Atau Yang Berhubungan Dengan
Tempat Bagian Tersebut.
4. Pendahuluan
• Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas
dari bahaya terhadap kesehatan kerja
• Bahwa pekerja merupakan modal dan aset
utama dalam suatu Lingkungan kerja
• Banyaknya kejadian penyakit akibat kerja
maupun penyakit akibat hubungan kerja
• Unit kerja akan mengalami kerugian yang
tidak ternilai jumlahnya jika terjadi
peningkatan kejadian PAK & PAHK, absen
tidak bekerja karena sakit yang
diakibatkan oleh bahaya yang timbul
ditempat kerja
5. PENDAHULAN
• Untuk mengurangi PAK dan PAHK akibat kerja
disebabkan karena faktor lingkungan kerja
yang tidak di kendalikan diperlukan kegiatan
pengendalian yang terpadu dari berbagai
terapan ilmu
• Terapan ilmu tersebut yakni Health, safety dan
Enveronmental
H Health = Kesehatan Kerja
S Safety = Keselamatan Kerja
E Environmental = Lingkungan Kerja
6. YANKES (Yankes ):
yang bermutu, adil dan
merata, terjangkauoleh
masyarakat.
LINGK.SEHAT:
(Lingkungan Industri)
Kondusifbagi keadaan
sehat:
Bebas polusi, tersediaair
bersih, sanitasilingk.
memadai, pemukiman
sehat, tempat kerja sehat
dll
KAB /
KOTA
SEHAT
Prop.
Sehat
PERILAKU SEHAT:
(Perilaku pekerja)
Proaktif memelihara&
meningkatkankes,
mencegahrisiko terjadinya
penyakit, melindungidiri
dari ancamanpenyakit,
berperanaktif dlm gerakan
sehat.
INDUSTRI
SEHAT
7. KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
• Merupakan keilmuan ttg faktor
lingkungan yang mempengaruhi
timbulnya kejadian suatu penyakit,
dengan cara mempelajari, mengukur
dinamika hubungan interaktif antara
pekerja, dengan lingkungan yg memiliki
potensial bahaya pada suatu waktu
dan kawasan tertentu untuk upaya
promotif
(Umar Fahmi, 1992.)
8. SANITASI LINGKUNGAN KERJA
SANITASI :
USAHA KESMAS PD PENGAWASAN FAKTOR
LINGK (LINGKUNGAN KERJA) YG
MEMPENGARUHI KES. MANUSIA SHG
MUNCULNYA PENYAKIT DPT DIHINDARI
(Azrul Azwar, 1990)
9. HIGIENE LINGKUNGAN KERJA
HYGIENE :
USAHA KESMAS CEGAH
MANUSIA/PEKERJA TERHADAP
BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA
• Hygiene sanitasi lingkungan kerja adalah ILMU
dan SENI yang berperan dalam melaksanakan
upaya pegenalan, pengukuran, pemantauan,
evaluasi dan pengontrolan BAHAYA di
Lingkungan Kerja, yang dapat muncul dari
kegiatan operasi industri, yang dapat
mengganggu :
• KESEHATAN
• KESELAMATAN
• KENYAMANAN dan KESERASIAN KERJA
• EFESIENSI
12. FUNGSI UTAMA
SANITASI LINGKUNGAN KERJA
Menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, sehingga pekerja terhindar dari
gangguan kesehatan (penyakit dan
kecelakaan kerja) dan pencemaran
lingkungan
Mempersiapkan aturan-aturan standar dan
prosedur untuk tercapainya kesehatan di
lingkungan kerja dan mencegah gangguan
pada pekerja
13. Ling Kerja
(Tdk Sehat)
PAK &
PAHK
Diagnosis
Pengobatan &
penyembuhan
Pekerja
sehat
Ket : tindakan koreksi thd lingk kerja
Sumber : Modifikasi dr Goelzer Ferrari,1989
Pengenalan &
evaluasi masalah
Upaya pengendlian
& pencegahan
Lingk kerja (sehat)
15. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases)
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981)
yang akan berakibat cacat sebagian maupun
cacat total.Cacat Sebagian adalah hilangnya atau tidak
fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk
selama-lamanya. Sedangkan Cacat Total adalah
keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja sama sekali
untuk selama-lamanya
16. Faktor-Fakor Penyebab Penyakit Akibat Kerja:
1. Faktor Fisik
Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian,
Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi,
Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.
Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah
menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan
konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan
gangguan terhadap sel tubuh manusia.
Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease
Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan
proses metabolisme, Polineurutis.
17. 2. Golongan Kimia
Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil
samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan
buangan.
Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan,
saluran pencernaan, kulit dan mukosa
Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia,
keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin,
pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh
genetic.
18. 3. Golongan Biologi
Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur,
serangga, binatang buas, dll
Golongan Ergonomi/fisiologi
Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.
Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri
otot, deformitas tulang, perubahan bentuk,
dislokasi.
4. Golongan mental Psikologi
19. 4. Golongan mental Psikologi
Akibat : suasana kerja monoton dan tidak
nyaman, hubungan kerja kurang baik,
upah kerja kurang, terpencil, tak sesuai
bakat.
Manifestasinya berupa stress.
20. occupational disease
Green Tobacco Sikness
Low Back Pain
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Sick Building Sindrome (SBS)
Radiation Sickness
Pneumoconiosis ( Black Lung)
Phossy Jaw
Byssinosis
Deep Vein Thrombosis/DVT
Computer Vision Syndrome (CVS)
Dan masih banyak lagi…
21. Deep Vein Thrombosis/DVT &
Computer Vision Syndrome (CVS)
Prof. Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru
22.
23. Penyakit Akibat Hubungan Kerja
(PAHK)
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Penyakit yang berhubungan / terkait dengan
pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan.
Terdapat jaminan seperti kecelakaan kerja,
Contoh : asma, TBC, hipertensi.
Prinsip : kedua penyakit adalah sama. Pada
dasarnya penyakit akibat kerja adalah sama dengan
penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
24. Perbedaan PAK & PAHK
Penyakit Akibat Kerja (PAK): terjadi hanya diantara populasi
pekerja, penyebab spesifik, adanya paparan di tempat kerja,
diatur oleh kep.men.No.01/MEN/1981 , meliputi 30 jenis
penyakit , dasar : keselamatan kerja.
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) : terjadi juga pada
populasi penduduk, penyebab multifaktor, pemaparan di
tempat kerja mungkin salah satu faktor, diatur
dalam kep.pres.No.22/KEPRES/1993 , meliputi 31 jenis
penyakit , dasar : mungkin dapat kompensasi ganti rugi. 31
jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit yang
disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obat.
25. Good House Keeping
Pengelolaan internal yang baik
Serangkaian kegiatan yang pada prinsipnya
ditujukan untuk mengamati hal-hal yang
sederhana
Memerlukan komitmen
Mengutamakan penyelesaian masalah
lingkungan melalui tata kerja yang baik
(manajemen) yang baik, bukan melalui
penyelesaian secara teknis yang mahal
Bertumpu pada pemberdayaan sumberdaya
yang telah ada
Good housekeeping adalah manajemen tata letak yang dilakukan ditempat kerja
yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruangan untuk membuat
tempat kerja menjadi bersih, rapih, aman dan nyaman sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi bahaya yang ada di tempat
kerja.
26. NILAI AMBANG BATAS
NILAI AMBANG BATAS ATAU NAB :
STANDAR FAKTOR-FAKTOR LINGK KERJA
YG DIANJURKAN DITEMPAT KERJA AGAR
TENAGA KERJA MSH DPT MENERIMANYA
TANPA MENGAKIBATKAN PENYAKIT
/GANGGUAN KESEHATAN, DLM PEKERJAAN
SEHARI-HARI UTK WKT TDK MELEBIHI 8
JAM KERJA SEHARI ATAU 40 JAM SEMINGGU
NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA DI
UDARA LINGKUNGAN KERJA SESUAI
DENGAN SURAT EDARAN MENTERI TENAGA
KERJA NOMOR : SE.01/MEN/1997
27. RUANG LINGKUP
1. RUANG DAN BANGUNAN
2. UDARA RUANG KERJA
3. RADIASI
4. PENYEHATAN AIR
5. LIMBAH
6. TOILET
7. PENGENDALIAN VEKTOR
8. SANITASI MAKANAN
9. INSTALASI
10. KEBISINGAN
11. PENCAHAYAAN
12. GETARAN
28. 1. RUANG DAN BANGUNAN
SYARAT :
• Bangunan kuat, bersih tdk ganggu
kesehatan dan timbulkan kecelakaan
• Lantai kuat, kedap air, rata tdk licin
• Setiap pekerja ruang udara minimal
10m3/org
• Dinding bersih dan terang, yg terkena
airkedap air, tinggi minimal 2,5 M dr
lantai.
• Luas jendela,dinding kaca u/ msk cahaya
15% luas lantai
29. SYARAT :
Lantai
• Selalu kering “as far as possible”
• Jika ada proses “basah” lantai
alirkan air
• Harus disediakan tempat berdiri yg
kering atau sediakan sepatu boot.
selalu kering waktu bekerja
30. 2. UDARA RUANG KERJA
SYARAT :
• Bangunan kuat, bersih tdk ganggu
kesehatan dan timbulkan kecelakaan
• Lantai kuat, kedap air, rata tdk licin
• Setiap pekerja ruang udara minimal
10m3/org
• Dinding bersih dan terang, yg terkena
airkedap air, tinggi minimal 2,5 M dr
lantai.
• Luas jendela,dinding kaca u/ msk
cahaya 15% luas lantai
31. A. SUHU
• Suhu : 18 – 28 C
• Kelembaban : 40 – 60 %
• Tinggi langit-langit min 2,5 m
• Bila Suhu >28C perlu alat
• penata udara (AC,Kipas angin)
• Bila < 18C pemanas ruangan
• Kelembaban > 60% alat
dehumidifier
• Kelembaban < 40% humidifier
32. B. DEBU
Kandungan debu dlm ruangan pengukuran 8 jam
No. Jenis Debu Konsentrasi
Maks.
1. Debu Total 0.15 mg/m3
2. Asbes
bebas
5 srt/ml.pjg
5 mikron
33. UPAYA
• Membersihkan ruang kerja dgn
pel basah atau pompa
hampa(vacuum pump) pada pagi
dan sore
• Bersih dinding 2 kali/thn, cat
ulang 1 thn/kali
• Ventilasi memenuhi syarat
34.
35.
36. C. PERTUKARAN UDARA :
• Ruang tidak gunakan AC, ventilasi min
15% luas lantai dg sistim ventilasi
silang
• Ruang AC secara periodik dimatikan
dan upayakan dapat ganti udara scr
alamiah (buka pintu/jendela at kipas)
• Saringan filter udara AC dibersihkan
scr periodik
37. D. GAS PENCEMAR :
NO Parameter Konsensentrasi (ppm)
1 H2S 1
2 NH3 25
3 CO 25
4 NO2 3
5 SO2 2
38. UPAYA :
• Pertukaran udara berjalan baik
• Tidak berhubungan dengan dapur
• Tidak merokok di ruang kerja
• Tidak gunakan bhn bangunan
keluarkan bau menyengat
39. 3. RADIASI
• Radiasi :emisi energi yg dilepas
dr bhn / alat radiasi
• Medan magnit listrik : radiasi
non pengion berasal dr kabel
antara 2 tegangan listrik yg
dialiri listrik
40. • Rancang instalasi sesuai
Per.Umum Instalasi Listrik (PUIL)
• Menyediakan alat pelindung
(isolasi) radiasi pd sumber
• Lokasi Ling kerja jauh dr SUTET
jarak bangunan tdk kurang 10 m
(vertikal) & 30 m (horisontal)
UPAYA
41. 3. PENYEHATAN AIR
AIR BERSIH :
Air yg dipergunakan u/ keperluan sehari-
hari dan dapat diminum jika dimasak
AIR MINUM :
Air yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung di
minum
43. UPAYA :
• Sumber Air dari PDAM at
sumber lain yg telah dioleh
syarat kes.
• Kuantitas cukup
• Distribusi perpipaan
• Bebas cemaran fisik, kimia
dan bakteriologis.
• Pemeriksaan sampel 2 kali
setahun
44. 5.LIMBAH
o Limbah padat: buangan padat dari kegiatan
industri
o Limbah cair : buangan cair
• Syarat :
• Harus tersedia tempat sampah di setiap
ruangan
• Dikosongkan 1x sehari
• Sampah basah/cair dengan kering terpisah
• Limbah cair diolah sblm dibuang
45. UPAYA :
Bersihkan ruang kerja 2x sehari
Sampah kering dan basah dipisah
Amankan limbah padat sisa
kegiatan
SaluranLimbah cair kedap air,
tertutup, mengalir lancar
46. 6. SANITASI TOILET
Syarat :
• Setiap bangunan yg ada pekerjanya harus
mempunyai toilet yg cukup jumlahnya.
• Terpisah wanita dan priaLokasi :
Lokasi :
• Jarak tdk > 60 m dr tmpt kerja at. > 1
tingkat diatas/bawah
• Tdk berhadapan langsung dgn tmpt
pengolah makanan
47. Ventilasi :
15 % luas lantai & silang
Jika tidak, gunakan exhaust fan
Pemeliharaan :
a.Tulisan jaga kebersihan at tdk buang
pembalut at sampah di toilet
b. Air bersih cukup
c. Tempat sampah (khsus wanita)
49. JUMLAH TOILET
WANITA
64471 - 1004
755101-1405
866141-1806
33341 - 703
22221 - 402
1111 - 201
JUML.
WASTAFEL
JUML.
JAMBAN
JUML.
K. MANDI
JUMLAH
KARYAWAN
No.
64471 - 1004
755101-1405
866141-1806
33341 - 703
22221 - 402
1111 - 201
JUML.
WASTAFEL
JUML.
JAMBAN
JUML.
K. MANDI
JUMLAH
KARYAWAN
No.
Setiap penambahan 40-100 karyawan ditambah 1 K.mandi dan jamban
50. 7. PENGENDALIAN VEKTOR
PENYAKIT
• Vektor :binatang penular penyakit
tertentu (Ex. nyamuk, kecoa)
• Reservoar: binatang dlm tubuhnya
terdapat kuman penyakit ke manusia
(ex. Tikus)
51. SYARAT
Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly
grill (30 mnt)
Kecoa : maksimal 2 ekor/plate
(24 jam)
Container Index jentik Aedes
aegypti maksimal 5 %
Pengukuran min 3 bln/sekali
Bebas tikus
53. 8. SANITASI MAKANAN
• Jika waktu bekerja menuntut pekerja harus
makan di tempat kerja
• Harus disediakan ruang cukup luas
• Tidak diperbolehkan makan di ruang kerja
PENGELOLAAN HRS SESUAI TATA CARA
PENGELOLAAN MAKAN YG SEHAT :
• Bangunan
• Peralatan
• Penjamah Makanan
• Air
• Bahan mkn
54. PENJAMAH MAKANAN
• Semua karyawan yang bekerja bebas dari
penyakit infeksi,
penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi
saluran pernafasan atas
• Tangan selalu dicuci
bersih, kuku dipotong
pendek, bebas kosmetik dan perilaku yang
higenis.
• Pakaian kerja, dalam
keadaan bersih, Rambut pendek dan tubuh
bebas perhiasan.
Jika pengelolaan makananan dari luar perusahaan (jasa boga):
• Harus telah memiliki sertifikat dari Dinas Kesehatan, Gol. B
• Gol A umum
• Gol C alat angkutan ( pesawat udara, kereta api)
55. 9. INSTALASI
• Penjaringan pipa/kabel utk fasilitas
listrik, air limbah, air bersih.
telepon, dll yg diperlukan utk
kegiatan industri
• Syarat :
a. Instalasi harus menjamin keamanan sesuai
ketentuan teknis yg berlaku
b. Bangunan kantor/industri > 10 m harus
dilengkapi penangkal petir
56. 10. KEBISINGAN
• Bunyi yg tdk dikehendaki shg
mengganggu/membahayakan kesehatan
• Syarat :
Tingkat Pajanan max 1 hari di ruang proses :
NO TINGKAT KEBISINGAN (dBA) PEMAPARAN HARIAN
1 85 8 Jam
2 88 4 Jam
3 91 2 Jam
4 94 1 Jam
5 97 30 Menit
6 100 15 Menit
57. UPAYA
• Tindakan agar kebisingan tidak
mengganggu kesehatan :
1. Pengaturan tata letak ruang shg
terhindar dr kebisingan
2. Pengendalian sumber bising :
. Meredam
. Menyekat
. Pemindahan
. Pemeliharaan
. Penanaman pohon
3. Rekayasa peralatan (engineering
control)
60. 11. PENCAHAYAAN
• Jumlah penyinaran pd suatu bidang
kerja yg diperlukan utk suatu Bidang
Kerja melaksanakan Kegiatan sec
Efektif
Upaya
Pencahayaan alam/buatan, tdk timbul
silau & memiliki intensitas sesuai
peruntukan
Kontras sesuai keb, tdk silau/bayangan
Ruang kerja dg peralatan putar , tidak
menggunakan lampu neon
Penempatan bola lampu, hasilkan
optimum & sering dibersihkan
61. 12. GETARAN
o Getaran Vibrasi :
Gerakan bolak balik suatu massa melalui
keadaan seimbang thd s titik acuan
o Getaran Mekanik :
Getaran yg ditimbulkan oleh saran &
peralatan keg manusia
UPAYA
Lengkapi R Kerja dg peredam getar
Memelihara sistim penahanan getaran
Kurangi pd sumber getaran mis bantalan pd smbr
getaran