SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Deteksi Dini
Masalah Kejiwaan pada Remaja
Eri Achmad – PSIKIATER
eriachdiar@gmail.com
RSUD Arjawinangun, RS Mitra Plumbon, RS Sumber Waras, Kab. Cirebon
Topik Bahasan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gg Jiwa pd
Remaja
2. Deteksi dini masalah kejiwaan pada remaja
Background
• Adolescence is a time of continual and far-reaching
change affecting all aspects of life – social, cognitive,
emotional and physical
• Times of change, heralding increased independence,
responsibility and expectation, may be precursors to
adventure, learning and growth
• They also have the potential to bring stress and
vulnerability at a time when the role of parents and
teachers in the adolescent’s life is changing.
• This is a developmental paradox that requires sensitive
positioning by those with a duty of care
• Adolescence marks a shift away from childhood
and a transition into the adult world, and this
may present some challenges or difficulties for
some students
• Some mental health difficulties experienced by
adolescents are on-going, while others may be
contextual or related to specific times or
occasions.
• These difficulties may have emerged in childhood
or they may develop and become apparent in
adolescence
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Gg Jiwa pd Remaja
BIO-PSIKO-SOSIAL
+
SPIRITUAL
INDEPENDENT VARIABLES DEPENDENT VARIABLES
GENDER-AGE-ETHNICITY-SES
RISK FACTORS
Psychosocial
Models and opportunity
Risky peer affiliations
Vulnerability
Personal: life stress, money problem,
personal-physical victimization
Social
Parents figure
Behavioural
Dropping out of school
SMOKING
ALCOHOL USE
DRUG MISUSE
MENTAL HEALTH
PROTECTIVE FACTORS
Psychosocial: Model protective peer
affiliationas
Controls: personal; mastery, school
engagement, body satisfaction
Social: parental supervisions
Support: family, friends, intimate
Behavioural: healthy life style
Protective factors and resilience
• Protective factors help build resilience
1. They may prevent the initial occurrence of a risk
factor
2. They may interrupt the processes through which
risk factors operate
3. They may serve to act as a buffer for risk factors,
providing a cushion against negative effects
4. Promote self-esteem and self-efficacy.
• Resilience
– Resilience is the capacity to deal constructively
with change or challenges, allowing a person to
maintain or re-establish their social and emotional
wellbeing in the face of difficult events
Deteksi dini masalah kejiwaan
pada remaja
• Gg psikiatrik pada anak dan remaja
meningkatkan risiko kesehatan umumnya,
meningkatkan gejala fisik, yang pada akhirnya
meninggkatkan penggunaan fasilitas
kesehatan
Prevalensi dan Pola Gg. Psikiatrik di
perawatan primer
• Setiap anak dan remaja dalam satu tahun
akan mengunjungi perawatan primer
• 2-5% disertai dengan permasalahan perilaku
dan emosional
• Tingkat gangguan psikiatrik pada anak remaja
cenderung tinggi
– 1 pada 4 anak usia 1-12 th
– 4 pada 10 remaja usia 13-16 th
• Jenis gangguan psikiatrik yang sering dijumpai
– Pra sekolah
• Oppositional defiant disorder (DSM)
• Gg. Sikap menentang (membangkang) (PPDGJ)
– Anak sekolah dan remaja
• Gg emosional
Masalah Kejiwaan Remaja
1. Gangguan Tingkah Laku
a. Gg. Tingkah laku berkelompok
b. Gg. Tingkah laku menentang
2. Gangguan Tingkah Laku dan Emosi
a. Gg. Tingkah laku depresi
b. Bunuh diri pada remaja
3. Gg. Emosional
a. Gg. Cemas Menyeluruh
Gangguan Tingkah Laku
• Masuk dalam klasifikasi PPDGJ III sebagai Gg
Perilaku dan emosional dengan Onset
Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja
F90 - 98
• Pada dasarnya, gangguan tingkah laku adalah
pola tingkah laku anak atau remaja yang
berulang dan menetap dimana terjadi
pelanggaran norma-norma sosial dan
peraturan utama setempat.
• PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ III
– Ciri khas: adanya suatu pola tingkah laku dissosial,
agresif atau menentang yang berulang dan
menetap
– Penilaian tentang adanya gangguan tingkah laku
perlu memperhitungkan tingkat perkembangan
anak
– Contoh perilaku yang dapat menjadi dasar diagnosis;
perkelahian, menggertak berlebihan, kejam thd
hewan atau sesama, perusakan milik orang lain,
membakar, pencurian, pendustaan berulang-ulang,
bolos sekolah, kabur dari rumah, marah yang
meledak-ledak tidak wajar, provokatif dan
menentang yang berat
– Setidaknya perilaku diatas berlangsung selama 6
bulan
• DIAGNOSIS BANDING
– Gg tingkah laku yang berhubungan dengan
gg emosional atau gg hiperkinetik
– Gg suasana perasaan
– Gg perkembangan pervasif
– Skizofrenia
• PATOFISIOLOGI
– Faktor biologik;
• genetik, rokok-alkohol selama kehamilan
• Kelemahan neurologis; akibat gangguan otak seperti
trauma kepala, ensefalitis, neoplasma dll dpt merubah
kepribadian anak
– Faktor psikologik; rumahtangga yang tidak
harmonis, kelekatan yang buruk dengan figur
orangtua menimbulkan masalah dalam
pembelajaran dan figur modelling, toleransi thd
stress sangat kurang
– Faktor sosial; kemiskinan, lingkungan buruk,
pendidikan buruk, media
– Gg ini bisa berdiri sendiri atau komorbiditas
dengan gg psikiatrik dan medik lainnya
• Gg tingkah laku dengna GPPH
• Gg tingkah laku dengan Depresi
• Gg tingkah laku dengan Epilepsi
• Gg tingkah laku dengan penyalahgunaan zat dan
depresi
Gg tingkah laku berkelompok F91.2
• DIAGNOSIS PPDGJ III
– Gg tingkah laku yg ditandai oleh perilaku dissosial
atau agresif yang berkelanjutan dan terjadi pada
anak yang pada umumnya cukup terintegrasi di
dalam kelompok sebayanya
– Terdapatnya ikatan persahabatan langgeng
dengan anak yang seusia
• Epidemiologi; 1-10% dalam populasi umum
• Laki-laki > perempuan 4:1-12:1
Contoh Kasus
• John sekarang 16 th, hari ini ia datang ke klinik
karena wajahnya yang luka akibat berkelahi dengan
teman sekolahnya. John dikenal sebagai anak yang
berani dan ugal-ugalan bila naik motor bersama
gangnya. John beberapa kali pindah sekolah karena
kenakalannya dan pernah tertangkap basah mencuri
HP temannya. Terakhir ia berurusan dengan polisi
karena menjual pil dekstro. Waktu kelas 1 SD John
pernah diberi obat utk hiperaktif, tapi tidak
dilanjutkan karena masalah keuangan orangtuanya
Gg sikap menentang(membangkang)
F91.3
• DIAGNOSIS PPDGJ III
– Berawal pada anak sebelum usia 10 th
– Ditandai dengan perilaku menentang, tidakpatuh,
perilaku provokatif, dan tidak adanya tindakan
dissosial dan agresif yang lebih berat yang
melanggar hukum atau hak orang lain
– Tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan
yang dibuatnya dan malah menyalahkan orang lain
– Secara aktif membangkang terhadap perintah atau
aturan orang dewasa serta mengusik orang lain
• Perilaku tersebut berkelanjutan dan jelas sekali
melampaui rentang perilaku normal bagi anak pada
kelompok usia yang sama dalam lingkungan
sosiobudaya yang sama
• Epidemiologi 2-16% usia sekolah
• Onset bisa diusia 3 th
• Anak laki-laki > perempuan
Contoh Kasus
• Boy 8 th dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan
sudah tiga hari tidak sekolah karena batuk pilek
disertai deman. Ibunya juga mengeluh dengan
sifat Boy yang sangat rewel, tidak nurut bila
dikasih tahu, mudah marah dan sering menangis.
Boy suka membentak dengan bahasa kasar ke
siapa saja. Akibatnya dia tidak ada teman di
sekolahnya. Prestasi akademiknya biasa saja dan
ibunya sering dipanggil oleh wali kelasnya. Boy
adalah anak bungsu dari dua bersaudara.
Orangtuanya sudah lama bercerai ketika Boy
masih kecil
Gg. Campuran Tingkah Laku dan
Emosi F92
• PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ III
– Ciri khas; adanya gabungan dari perilaku agresif,
dissosial, atau menentang yang menetap dengan
gejala yang nyata dari depresi, ansietas, atau gg
emosi lainnya
– Gg emosi tersebut harus cukup berat
Gg tingkah laku depresif F92.0
• DIAGNOSIS PPDGJ III
– Kombinasi dari gg tingkah laku masa kanak F91
dengan keadaan depresif yang berkelanjutan dan
menetap
– Terdapat gejala berupa rasa duka nestapa yang
berlebihan, hilangnya minat dan kesukaan
terhadap kegiatan sehari-hari, sikap menyesali diri
sendiri dan keputus asaan, sering juga susah tidur,
atau kurang nafsu makan
• Remaja, khususnya remaja muda, dapat
menampilkan beberapa gejala depresi, tanpa
menyadari bahwa mereka sebenarnya
mengalami gangguan depresi
Adolescent Depression
• Extreme sensitivity to rejection or failure
• Low self-esteem and feelings of guilt
• Frequent complaints of physical illnesses such as
headaches and stomachaches
• Frequent absences from school or poor performance
in school
• Threats or attempts to run away from home
• Major changes in eating or sleeping patterns
(American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 8/98)
• Sad, blue, irritable and/or complains that nothing is
fun anymore
• Trouble sleeping, low energy, poor appetite and
trouble concentrating
• Socially withdrawn or performs more poorly in
school
• Can be suicidal
National Institute of Mental Health, Treatment of Adolescent Depression
Study (TADS)
Suicidal Ideation
(Hoberman and Garfinkel 1988)
In a study of 229 completed youth suicides:
• 62% had made a suicidal statement
• 45% had consumed alcohol within 12 hours of
killing themselves
• 76% had shown a decline in academic
performance in the past year
Teen Suicide in the U.S
• There are between 100-200 teen attempts
before completing suicide
• Girls attempt more often (3:1)
• Boys complete suicide more often (4:1)
• Every year approximately 2,000 teens suicide
Journal of American Academy of Child and Adolescent
Psychiatry, Practice Parameters, 2002
Suicide Risk Factors
• Mental disorders-particularly mood or eating
disorders
• Substance abuse disorders
• Family history of suicide
• Hopelessness
• Impulsive and /or aggressive tendencies
• Barriers to accessing mental health treatment
• Divorced parents or poor family
communication
Suicide Warning Signs
• Talking, reading, or writing about suicide/death.
• Talking about feeling worthless or helpless.
• Saying “I’m going to kill myself,” “I wish I was
dead,” or “I shouldn’t have been born.”
• Visiting or calling people to say goodbye.
• Giving things away or returning borrowed
items.
• Self destructive or reckless behavior.
• Significant change in behavior
• Running away
Contoh Kasus
• Gadis 15 th, sudah empat bulan ini orangtuanya kerepotan
dengan tingkahlakunya yg susah diatur. Ibunya sudah tiga
kali dipanggil wali kelasnya karena Gadis bolos beberapa
kali dan prestasinya yang merosot. Menurut ibunya Gadis
mulai berubah sejak pertengahan SMP. Ia mulai sering
pulang malam dengan teman laki-laki yang sekarang jadi
pacarnya. Beberapa kali pernah kabur dari rumah karena
bertengkar dengan Ayahnya. Gadis juga beberapa kali
tertangkap basah karena mencuri uang dari kamar ibunya.
Sekarang Gadis dibawa ke IGD karena mencoba bunuh diri
dengan minum 20 lebih tablet Napacin.
Gg. Emosional onset masa kanak F93
• Gg. Cemas/Ansietas
– Adalah khawatir yang berlebihan dan menetap
hingga menimbulkan rasa panik, takut, tidak
nyaman pada berbagai situasi yang bersifat
irasional
– Gg ansietas adalah salah satu gangguan mental
emosional yang umum terjadi
– Sekitar 13 dari 100 anak-anak dan remaja usia 9 to
17 mengalami berbagai bentuk gangguan
kecemasan
– Anak perempuan lebih banyak dibanding anak
laki-laki.
– Sebanyak 50% anak-anak dan remaja dengan Gg
Ansietas, disertai juga Gg mental emosional
lainnya (Gg. Depresi, Obsesif Kompulsif,
Penyalahgunaan zat, dll)
– Gg Ansietas dapat juga disertai oleh penyakit
medik organik lainnya
• PATOFISIOLOGI
– Melibatkan peran amygdala (tempat
penyimpanan memori emosional dan memberi
peringatan kepada otak bila terdapat ancaman
yang berlangsung) dan hipocampus (enkoding
kejadian-kejadian yang mengancam ke dalam
memori)
• Manifestasi Ansietas pada remaja
– Merasakan rasa takut yang tidak dapat dijelaskan
dengan rinci
– Takut akan menghadapi “nasib buruk”
– Mengalami kesulitan bernafas
– Berusaha meantisipasi “bencana” yang tidak dapat
dijelaskan
– Kehilangan kendali terhadap pikirannya, koordinasi,
bernafas, berbicara
– Banyak mengalami keluhan somatik yang tidak dapat
dibuktikan secara fisiologis maupun anatomi
• Dampak buruk Gg Ansietas pd remaja
– Kegagalan akademik
– Bolos
– Sulit konsetrasi di kelas
– Tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas dasar
– Konflik dalam keluarga
– Kegagalan bersosialisasi
• Diagnosis Gg Kecemasan pada remaja dapat
berupa
– Gg ansietas menyeluruh
– Gg stres pasca trauma
– Serangan panik
– Gg fobia
– Gg Obsesif Kompulsif
– Gg ansietas perpisahan
– Gg ansietas fobik
– Gg ansietas sosial
• DIAGNOSIS PPDGJ III Gg Cemas Menyeluruh F41.1
– Ansietas harus ditunjukkan sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa
minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas
pada keadaan tertentu saja
– Terdapat unsur-unsur sbb
• Kecemasan akan nasib buruk , merasa di ujung tanduk, sulit
konsetrasi, dll
• Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai)
• Overaktivitas otonomik ( berkeringat, palpitasi/berdebar,
pusing, keluhan lambung, mulut kering, dll)
– Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan
berlebihan untuk ditenangkan, serta keluhan
somatik berulang yang menonjol
– Adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara
(beberapa hari) seperti depresi, tidak
membatalkan diagnosis
Contoh Kasus
• Nona 17 th, datang dg keluhan berdebar debar terus
sudah satu bulan. Awalnya jarang tapi sudah satu minggu
ini dirasakan tiap hari dan hampir sepanjang hari, dan
pernah disertai kesulitan bernafas dengan keringat
dingin. Nona jadi takut mati karena berpikir jantungnya
ada masalah serius. Nona beberapa kali izin untuk pulang
dari sekolahnya akibat keluhan tsb. Sudah berobat ke
beberapa dokter tapi belum memberikan manfaat yang
memuaskan. Nona jadi tidak mau sekolah karena takut
mati mendadak di sekolahnya
• PENATALAKSANAAN
– Pendekatan multimodal; meliputi semua sumber
yang ada dan terkait
– Psikofarmakologi untuk mengatasi gejala agresif,
depresif , ansietas yang signifikan
– Penatalaksanaan yang primer adalah dengan
melakukan intervensi keluarga. Melatih orangtua
dalam membangun keahlian dasar anak untuk
pengaturan dirinya, serta interaksi keluarga
• Penanganan multisistemik; intervensi ini
memandang masalah tingkah laku sbg hal
yang dipengaruhi oleh berbagai konteks dalam
keluarga dan sistem sosial lainnya. Teknik yg
digunakan al; Cognitive Behavioural Therapy
(CBT), home-based interventions, classroom-
based behaviour modifications, dan
manajemen kasus
• Pendekatan kognitif; mengajarkan
keterampilan kognitif pada anak-anak untuk
mengendalikan kemarahan mereka
menunjukan manfaat yang nyata dalam
membantu mereka mengurangi perilaku
agresif
• Pengobatan berbasis rumah sakit/rehabilitasi
– Terutama utk pasien yang berisiko tinggi
melakukan kekerasan terhadap dirinya atau orang
lain

More Related Content

Similar to 496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx

Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdnAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
naon9
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
naon9
 
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaAsuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Rama Laweru
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
immochacha
 
Tumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolahTumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolah
Rizman Aji
 
Td10003 latihan 1 jenry saiparudin
Td10003 latihan 1 jenry saiparudinTd10003 latihan 1 jenry saiparudin
Td10003 latihan 1 jenry saiparudin
Jenry Saiparudin
 

Similar to 496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx (20)

Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan KhususMemahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
 
1. anak non normatif 2012 baru
1. anak non normatif 2012 baru1. anak non normatif 2012 baru
1. anak non normatif 2012 baru
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdnAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdn
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
 
Askep remaja new
Askep remaja newAskep remaja new
Askep remaja new
 
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remajaAsuhan keperawatan pada anak dan remaja
Asuhan keperawatan pada anak dan remaja
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Anak.ppt
Anak.pptAnak.ppt
Anak.ppt
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Tumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolahTumbuh kembang anak usia sekolah
Tumbuh kembang anak usia sekolah
 
Lp rm
Lp rmLp rm
Lp rm
 
Td10003 latihan 1 jenry saiparudin
Td10003 latihan 1 jenry saiparudinTd10003 latihan 1 jenry saiparudin
Td10003 latihan 1 jenry saiparudin
 
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptxPendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
 
PSIKOLOGI KONSELING kecenderungan perkembangan kesehatan mental masyarakat mo...
PSIKOLOGI KONSELING kecenderungan perkembangan kesehatan mental masyarakat mo...PSIKOLOGI KONSELING kecenderungan perkembangan kesehatan mental masyarakat mo...
PSIKOLOGI KONSELING kecenderungan perkembangan kesehatan mental masyarakat mo...
 

Recently uploaded

ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
njwahidah
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
ZulAzhri
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
YesicaAprilliaPutriA
 

Recently uploaded (20)

543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
pengobatan penyakit kusta (morbus hansen)
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
 

496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx

  • 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Deteksi Dini Masalah Kejiwaan pada Remaja Eri Achmad – PSIKIATER eriachdiar@gmail.com RSUD Arjawinangun, RS Mitra Plumbon, RS Sumber Waras, Kab. Cirebon
  • 2. Topik Bahasan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gg Jiwa pd Remaja 2. Deteksi dini masalah kejiwaan pada remaja
  • 3. Background • Adolescence is a time of continual and far-reaching change affecting all aspects of life – social, cognitive, emotional and physical • Times of change, heralding increased independence, responsibility and expectation, may be precursors to adventure, learning and growth • They also have the potential to bring stress and vulnerability at a time when the role of parents and teachers in the adolescent’s life is changing. • This is a developmental paradox that requires sensitive positioning by those with a duty of care
  • 4. • Adolescence marks a shift away from childhood and a transition into the adult world, and this may present some challenges or difficulties for some students • Some mental health difficulties experienced by adolescents are on-going, while others may be contextual or related to specific times or occasions. • These difficulties may have emerged in childhood or they may develop and become apparent in adolescence
  • 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gg Jiwa pd Remaja BIO-PSIKO-SOSIAL + SPIRITUAL
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. INDEPENDENT VARIABLES DEPENDENT VARIABLES GENDER-AGE-ETHNICITY-SES RISK FACTORS Psychosocial Models and opportunity Risky peer affiliations Vulnerability Personal: life stress, money problem, personal-physical victimization Social Parents figure Behavioural Dropping out of school SMOKING ALCOHOL USE DRUG MISUSE MENTAL HEALTH PROTECTIVE FACTORS Psychosocial: Model protective peer affiliationas Controls: personal; mastery, school engagement, body satisfaction Social: parental supervisions Support: family, friends, intimate Behavioural: healthy life style
  • 10. Protective factors and resilience • Protective factors help build resilience 1. They may prevent the initial occurrence of a risk factor 2. They may interrupt the processes through which risk factors operate 3. They may serve to act as a buffer for risk factors, providing a cushion against negative effects 4. Promote self-esteem and self-efficacy.
  • 11. • Resilience – Resilience is the capacity to deal constructively with change or challenges, allowing a person to maintain or re-establish their social and emotional wellbeing in the face of difficult events
  • 12.
  • 13. Deteksi dini masalah kejiwaan pada remaja
  • 14. • Gg psikiatrik pada anak dan remaja meningkatkan risiko kesehatan umumnya, meningkatkan gejala fisik, yang pada akhirnya meninggkatkan penggunaan fasilitas kesehatan
  • 15. Prevalensi dan Pola Gg. Psikiatrik di perawatan primer • Setiap anak dan remaja dalam satu tahun akan mengunjungi perawatan primer • 2-5% disertai dengan permasalahan perilaku dan emosional • Tingkat gangguan psikiatrik pada anak remaja cenderung tinggi – 1 pada 4 anak usia 1-12 th – 4 pada 10 remaja usia 13-16 th
  • 16. • Jenis gangguan psikiatrik yang sering dijumpai – Pra sekolah • Oppositional defiant disorder (DSM) • Gg. Sikap menentang (membangkang) (PPDGJ) – Anak sekolah dan remaja • Gg emosional
  • 17. Masalah Kejiwaan Remaja 1. Gangguan Tingkah Laku a. Gg. Tingkah laku berkelompok b. Gg. Tingkah laku menentang 2. Gangguan Tingkah Laku dan Emosi a. Gg. Tingkah laku depresi b. Bunuh diri pada remaja 3. Gg. Emosional a. Gg. Cemas Menyeluruh
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Gangguan Tingkah Laku • Masuk dalam klasifikasi PPDGJ III sebagai Gg Perilaku dan emosional dengan Onset Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja F90 - 98 • Pada dasarnya, gangguan tingkah laku adalah pola tingkah laku anak atau remaja yang berulang dan menetap dimana terjadi pelanggaran norma-norma sosial dan peraturan utama setempat.
  • 22. • PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ III – Ciri khas: adanya suatu pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang yang berulang dan menetap – Penilaian tentang adanya gangguan tingkah laku perlu memperhitungkan tingkat perkembangan anak
  • 23. – Contoh perilaku yang dapat menjadi dasar diagnosis; perkelahian, menggertak berlebihan, kejam thd hewan atau sesama, perusakan milik orang lain, membakar, pencurian, pendustaan berulang-ulang, bolos sekolah, kabur dari rumah, marah yang meledak-ledak tidak wajar, provokatif dan menentang yang berat – Setidaknya perilaku diatas berlangsung selama 6 bulan
  • 24. • DIAGNOSIS BANDING – Gg tingkah laku yang berhubungan dengan gg emosional atau gg hiperkinetik – Gg suasana perasaan – Gg perkembangan pervasif – Skizofrenia
  • 25. • PATOFISIOLOGI – Faktor biologik; • genetik, rokok-alkohol selama kehamilan • Kelemahan neurologis; akibat gangguan otak seperti trauma kepala, ensefalitis, neoplasma dll dpt merubah kepribadian anak – Faktor psikologik; rumahtangga yang tidak harmonis, kelekatan yang buruk dengan figur orangtua menimbulkan masalah dalam pembelajaran dan figur modelling, toleransi thd stress sangat kurang
  • 26. – Faktor sosial; kemiskinan, lingkungan buruk, pendidikan buruk, media – Gg ini bisa berdiri sendiri atau komorbiditas dengan gg psikiatrik dan medik lainnya • Gg tingkah laku dengna GPPH • Gg tingkah laku dengan Depresi • Gg tingkah laku dengan Epilepsi • Gg tingkah laku dengan penyalahgunaan zat dan depresi
  • 27. Gg tingkah laku berkelompok F91.2 • DIAGNOSIS PPDGJ III – Gg tingkah laku yg ditandai oleh perilaku dissosial atau agresif yang berkelanjutan dan terjadi pada anak yang pada umumnya cukup terintegrasi di dalam kelompok sebayanya – Terdapatnya ikatan persahabatan langgeng dengan anak yang seusia
  • 28. • Epidemiologi; 1-10% dalam populasi umum • Laki-laki > perempuan 4:1-12:1
  • 29. Contoh Kasus • John sekarang 16 th, hari ini ia datang ke klinik karena wajahnya yang luka akibat berkelahi dengan teman sekolahnya. John dikenal sebagai anak yang berani dan ugal-ugalan bila naik motor bersama gangnya. John beberapa kali pindah sekolah karena kenakalannya dan pernah tertangkap basah mencuri HP temannya. Terakhir ia berurusan dengan polisi karena menjual pil dekstro. Waktu kelas 1 SD John pernah diberi obat utk hiperaktif, tapi tidak dilanjutkan karena masalah keuangan orangtuanya
  • 30. Gg sikap menentang(membangkang) F91.3 • DIAGNOSIS PPDGJ III – Berawal pada anak sebelum usia 10 th – Ditandai dengan perilaku menentang, tidakpatuh, perilaku provokatif, dan tidak adanya tindakan dissosial dan agresif yang lebih berat yang melanggar hukum atau hak orang lain – Tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dibuatnya dan malah menyalahkan orang lain – Secara aktif membangkang terhadap perintah atau aturan orang dewasa serta mengusik orang lain
  • 31. • Perilaku tersebut berkelanjutan dan jelas sekali melampaui rentang perilaku normal bagi anak pada kelompok usia yang sama dalam lingkungan sosiobudaya yang sama • Epidemiologi 2-16% usia sekolah • Onset bisa diusia 3 th • Anak laki-laki > perempuan
  • 32. Contoh Kasus • Boy 8 th dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan sudah tiga hari tidak sekolah karena batuk pilek disertai deman. Ibunya juga mengeluh dengan sifat Boy yang sangat rewel, tidak nurut bila dikasih tahu, mudah marah dan sering menangis. Boy suka membentak dengan bahasa kasar ke siapa saja. Akibatnya dia tidak ada teman di sekolahnya. Prestasi akademiknya biasa saja dan ibunya sering dipanggil oleh wali kelasnya. Boy adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Orangtuanya sudah lama bercerai ketika Boy masih kecil
  • 33. Gg. Campuran Tingkah Laku dan Emosi F92 • PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ III – Ciri khas; adanya gabungan dari perilaku agresif, dissosial, atau menentang yang menetap dengan gejala yang nyata dari depresi, ansietas, atau gg emosi lainnya – Gg emosi tersebut harus cukup berat
  • 34. Gg tingkah laku depresif F92.0 • DIAGNOSIS PPDGJ III – Kombinasi dari gg tingkah laku masa kanak F91 dengan keadaan depresif yang berkelanjutan dan menetap – Terdapat gejala berupa rasa duka nestapa yang berlebihan, hilangnya minat dan kesukaan terhadap kegiatan sehari-hari, sikap menyesali diri sendiri dan keputus asaan, sering juga susah tidur, atau kurang nafsu makan
  • 35. • Remaja, khususnya remaja muda, dapat menampilkan beberapa gejala depresi, tanpa menyadari bahwa mereka sebenarnya mengalami gangguan depresi
  • 36. Adolescent Depression • Extreme sensitivity to rejection or failure • Low self-esteem and feelings of guilt • Frequent complaints of physical illnesses such as headaches and stomachaches • Frequent absences from school or poor performance in school • Threats or attempts to run away from home • Major changes in eating or sleeping patterns (American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 8/98)
  • 37. • Sad, blue, irritable and/or complains that nothing is fun anymore • Trouble sleeping, low energy, poor appetite and trouble concentrating • Socially withdrawn or performs more poorly in school • Can be suicidal National Institute of Mental Health, Treatment of Adolescent Depression Study (TADS)
  • 38. Suicidal Ideation (Hoberman and Garfinkel 1988) In a study of 229 completed youth suicides: • 62% had made a suicidal statement • 45% had consumed alcohol within 12 hours of killing themselves • 76% had shown a decline in academic performance in the past year
  • 39. Teen Suicide in the U.S • There are between 100-200 teen attempts before completing suicide • Girls attempt more often (3:1) • Boys complete suicide more often (4:1) • Every year approximately 2,000 teens suicide Journal of American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, Practice Parameters, 2002
  • 40. Suicide Risk Factors • Mental disorders-particularly mood or eating disorders • Substance abuse disorders • Family history of suicide • Hopelessness • Impulsive and /or aggressive tendencies • Barriers to accessing mental health treatment • Divorced parents or poor family communication
  • 41. Suicide Warning Signs • Talking, reading, or writing about suicide/death. • Talking about feeling worthless or helpless. • Saying “I’m going to kill myself,” “I wish I was dead,” or “I shouldn’t have been born.” • Visiting or calling people to say goodbye. • Giving things away or returning borrowed items. • Self destructive or reckless behavior. • Significant change in behavior • Running away
  • 42. Contoh Kasus • Gadis 15 th, sudah empat bulan ini orangtuanya kerepotan dengan tingkahlakunya yg susah diatur. Ibunya sudah tiga kali dipanggil wali kelasnya karena Gadis bolos beberapa kali dan prestasinya yang merosot. Menurut ibunya Gadis mulai berubah sejak pertengahan SMP. Ia mulai sering pulang malam dengan teman laki-laki yang sekarang jadi pacarnya. Beberapa kali pernah kabur dari rumah karena bertengkar dengan Ayahnya. Gadis juga beberapa kali tertangkap basah karena mencuri uang dari kamar ibunya. Sekarang Gadis dibawa ke IGD karena mencoba bunuh diri dengan minum 20 lebih tablet Napacin.
  • 43. Gg. Emosional onset masa kanak F93 • Gg. Cemas/Ansietas – Adalah khawatir yang berlebihan dan menetap hingga menimbulkan rasa panik, takut, tidak nyaman pada berbagai situasi yang bersifat irasional – Gg ansietas adalah salah satu gangguan mental emosional yang umum terjadi – Sekitar 13 dari 100 anak-anak dan remaja usia 9 to 17 mengalami berbagai bentuk gangguan kecemasan
  • 44. – Anak perempuan lebih banyak dibanding anak laki-laki. – Sebanyak 50% anak-anak dan remaja dengan Gg Ansietas, disertai juga Gg mental emosional lainnya (Gg. Depresi, Obsesif Kompulsif, Penyalahgunaan zat, dll) – Gg Ansietas dapat juga disertai oleh penyakit medik organik lainnya
  • 45. • PATOFISIOLOGI – Melibatkan peran amygdala (tempat penyimpanan memori emosional dan memberi peringatan kepada otak bila terdapat ancaman yang berlangsung) dan hipocampus (enkoding kejadian-kejadian yang mengancam ke dalam memori)
  • 46. • Manifestasi Ansietas pada remaja – Merasakan rasa takut yang tidak dapat dijelaskan dengan rinci – Takut akan menghadapi “nasib buruk” – Mengalami kesulitan bernafas – Berusaha meantisipasi “bencana” yang tidak dapat dijelaskan – Kehilangan kendali terhadap pikirannya, koordinasi, bernafas, berbicara – Banyak mengalami keluhan somatik yang tidak dapat dibuktikan secara fisiologis maupun anatomi
  • 47. • Dampak buruk Gg Ansietas pd remaja – Kegagalan akademik – Bolos – Sulit konsetrasi di kelas – Tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas dasar – Konflik dalam keluarga – Kegagalan bersosialisasi
  • 48. • Diagnosis Gg Kecemasan pada remaja dapat berupa – Gg ansietas menyeluruh – Gg stres pasca trauma – Serangan panik – Gg fobia – Gg Obsesif Kompulsif – Gg ansietas perpisahan – Gg ansietas fobik – Gg ansietas sosial
  • 49. • DIAGNOSIS PPDGJ III Gg Cemas Menyeluruh F41.1 – Ansietas harus ditunjukkan sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas pada keadaan tertentu saja – Terdapat unsur-unsur sbb • Kecemasan akan nasib buruk , merasa di ujung tanduk, sulit konsetrasi, dll • Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai) • Overaktivitas otonomik ( berkeringat, palpitasi/berdebar, pusing, keluhan lambung, mulut kering, dll)
  • 50. – Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan, serta keluhan somatik berulang yang menonjol – Adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (beberapa hari) seperti depresi, tidak membatalkan diagnosis
  • 51. Contoh Kasus • Nona 17 th, datang dg keluhan berdebar debar terus sudah satu bulan. Awalnya jarang tapi sudah satu minggu ini dirasakan tiap hari dan hampir sepanjang hari, dan pernah disertai kesulitan bernafas dengan keringat dingin. Nona jadi takut mati karena berpikir jantungnya ada masalah serius. Nona beberapa kali izin untuk pulang dari sekolahnya akibat keluhan tsb. Sudah berobat ke beberapa dokter tapi belum memberikan manfaat yang memuaskan. Nona jadi tidak mau sekolah karena takut mati mendadak di sekolahnya
  • 52. • PENATALAKSANAAN – Pendekatan multimodal; meliputi semua sumber yang ada dan terkait – Psikofarmakologi untuk mengatasi gejala agresif, depresif , ansietas yang signifikan – Penatalaksanaan yang primer adalah dengan melakukan intervensi keluarga. Melatih orangtua dalam membangun keahlian dasar anak untuk pengaturan dirinya, serta interaksi keluarga
  • 53. • Penanganan multisistemik; intervensi ini memandang masalah tingkah laku sbg hal yang dipengaruhi oleh berbagai konteks dalam keluarga dan sistem sosial lainnya. Teknik yg digunakan al; Cognitive Behavioural Therapy (CBT), home-based interventions, classroom- based behaviour modifications, dan manajemen kasus
  • 54. • Pendekatan kognitif; mengajarkan keterampilan kognitif pada anak-anak untuk mengendalikan kemarahan mereka menunjukan manfaat yang nyata dalam membantu mereka mengurangi perilaku agresif • Pengobatan berbasis rumah sakit/rehabilitasi – Terutama utk pasien yang berisiko tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya atau orang lain