SlideShare a Scribd company logo
Kita Wujudkan Harmoni
Keluarga dan Sekolah
PENDIDIKAN KELUARGA
Psikolog RSUD Gambiran Kota Kediri
8 Fungsi Keluarga
1. Fungsi
Agama
5. Fungsi
Reproduksi
2. Fungsi Sosial
Budaya
3. Fungsi Cinta Kasih
4. Fungsi
Perlindungan
6. Sosialisasi
Pendidikan
7. Fungsi Ekonomi
8. Fungsi Lingkungan
Bahaya mengancam anak-anak kita ketika
keluarga disfungsi
Awas !
Masalah-Masalah Remaja
dan Bagaimana
Mengenalinya
Masalah yang Sering Dihadapi Remaja
â—Ź Kecemasan
â—Ź Depresi
â—Ź Self Harm
â—Ź Masalah Akademis
â—Ź Masalah dalam Relasinya dengan Orang Tua, Teman dan
Pacar
â—Ź Toxic Relationship
â—Ź Bullying
â—Ź Pergaulan Bebas
â—Ź Kecanduan Gadget
Temuan WHO
(World Health Organization (WHO))
mengatakan 1 dari 4 remaja di usia
remaja menderita gangguan kesehatan
jiwa.
Penyebab
Penyebabnya bermacam-macam, mulai
dari aktifnya hormon
reproduksi, perkembangan otak yang
terus berlangsung, serta pembentukan
identitas diri mereka. Hal ini tentu dapat
disertai ketidakstabilan emosi atau
pengambilan keputusan yang sering kali
impulsif.
Ciri-ciri Gangguan Panik
• Berkeringat
• Palpitasi (berdebar-debar)
• Merasa seperti tersedak atau sesak di dada
• Nyeri dada
• Merasa seperti mengalami serangan jantung
• Ketakutan
• Gemetar
• Merasa seperti tidak berdaya
Orang yang mengalami gangguan panik akan mengalami serangan
panik atau atau kecemasan berlebihan secara tiba-tiba dan berulang kali,
tanpa alasan yang jelas. Frekuensi dan tingkat keparahannya pun
bervariasi.
Gangguan Kecemasan Sosial
• Takut atau enggan untuk berinteraksi dan menyapa
orang lain, terutama orang yang tidak dikenal.
• Memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
• Menghindari bertatapan mata dengan orang lain.
• Takut dikritik atau dihakimi orang lain.
• Malu atau takut untuk bepergian ke luar rumah atau
berada di tempat umum.
Merupakan rasa cemas atau takut yang luar biasa terhadap situasi sosial atau interaksi dengan
orang lain, baik sebelum, sesudah, maupun selama berada dalam situasi tersebut.
Orang dengan gangguan kecemasan sosial akan merasa takut untuk mengatakan atau
melakukan sesuatu di depan orang lain atau di tempat umum, karena menganggap hal tersebut
akan mempermalukan mereka.
Gangguan Kecemasan Umum
• Gemetar dan keringat dingin
• Otot tegang
• Pusing dan sakit kepala
• Mudah marah
• Susah tidur
• Dada berdebar-debar
• Sering merasa lelah
• Sesak napas
• Merasa sering ingin berkemih
• Tidak nafsu makan
Merasakan cemas secara berlebihan yang menetap dalam
waktu lama, biasanya hingga lebih dari 6 bulan. Penderita
GAD akan sangat mengkhawatirkan dan memikirkan banyak
hal (overthinking). Hal-hal yang dipikirkan bisa beragam,
misalnya keuangan, kesehatan, pendidikan, masa depan,
atau pekerjaan dll.
Seseorang yang menderita gangguan kecemasan
umum biasanya tidak bisa fokus pada suatu hal, sulit
berkonsentrasi, dan tidak bisa merasa santai.
Depresi
Ciri-ciri orang depresi dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu psikologi dan fisik. Dari aspek
psikologi, ciri-ciri depresi meliputi:
• Selalu dibebani rasa bersalah dan sering menyalahkan diri sendiri
• Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga atau memiliki self esteem yang
rendah
• Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan
• Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan
• Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis
• Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan
• Menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya
• Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal (anhedonia)
• Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri atau percobaan bunuh diri
Sementara itu, dari aspek fisik, ciri-ciri depresi terdiri dari:
• Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga
• Selera makan menurun atau tidak berselera makan
• Insomnia atau malah terlalu banyak tidur
• Pusing atau rasa nyeri yang tidak jelas alasannya
• Gerak tubuh dan cara bicara lebih lambat dari biasanya
• Tidak ada gairah seksual
• Berat badan turun secara drastis atau naik drastis
Penderita depresi tidak selalu merasakan gejala yang sama, tergantung pada
keparahan depresi yang dialami. Depresi ringan dapat mengganggu aktivitas
sehari-hari dan hubungan sosial. Pada kondisi yang berat, penderita benar-benar
tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan membina hubungan dengan orang
lain.
Tanda Self Harm Secara Fisik
Mayoritaspelakuselfharmbiasanyamenargetkantangan,lengan,kaki,dan bagian
depantubuhuntukdilukai.Alasannyakarenatempatini mudahdijangkaudandapat
disembunyikandibalik pakaian.
1. Bekasluka
2. Goresanatauluka baru
3. Memar
4. Patahtulang
5. Bercakrambutyanghilang
Self Harm Secara Psikis
1. Berdalihbahwacederaterjadiakibatkecelakaandantidakdisengaja
2. Seringmenghabiskanwaktusendirian
3. Terlihatkesulitanmenjalanipersahabatan
4. Menyimpanbendatajamataualatuntukmelukaidiri sendiri
5. Menarikdiridariaktivitasyangpernahdinikmati
6. Perilakuimpulsifyangtidakdapatdiprediksi
Masalah Akademik
Tidak sedikit anak remaja yang merasa kesulitan untuk mengikuti
pelajaran, sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah di
sekolah, hingga melakukan bolos sekolah. Belum lagi tekanan dari
orangtua yang menuntut anak remajanya untuk berprestasi, seperti selalu
mendapat ranking 1, harus selalu dapat nilai bagus, atau diterima di
sekolah favorit. Tidak sedikit juga anak-anak yang putus sekolah di usia
remaja.
Masalah dalam Relasinya
dengan Orang Tua, Teman dan
Pacar
Karena perasaannya yang lebih sensitif dan labil, remaja juga bisa
mengalami masalah dengan orang terdekat. Misalnya, ketika dinasehati
orangtua, ia tidak terima dan malah melawan atau bahkan pergi dari
rumah.Selain itu, ketika tersinggung dengan perkataan sahabatnya, ia
mungkin jadi memusuhi sahabatnya. Sebaliknya, ia juga bisa dimusuhi
sehingga membuatnya merasa sedih dan depresi.
Bullying
Korban bullying memiliki risiko lima kali lebih besar mengalami
gangguan mental emosional:
1. Ketakutan dan cemas --- rutinitas sekolah terganggu
2. Kesal, marah dan dendam
3. Malu dan kecewa pada diri sendiri
4. Merasa tidak berdaya
5. Tidak PD --- minder
6. Menarik diri dari pergaulan/penyendiri
7. Prestasi akademik merosot
8. Depresi
9. Bunuh diri
Pergaulan Bebas
â—Ź Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif. Contohnya narkoba.
â—Ź Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.
â—Ź Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.
â—Ź Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
â—Ź Berinteraksi secara berlebihan dan sangat mencari perhatian lawan jenis.
â—Ź Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
â—Ź Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa malas.
Kecanduan Pornografi
â—Ź Sering tampak gugup apabila ada yang mengajaknya berkomunikasi
â—Ź Malas, enggan belajar, enggak bergaul enggan lepas dari gawainya (gadget)
â—Ź Senang menyendiri, terutama di kamarnya
â—Ź Tidak punya gairah beraktivitas
â—Ź Melupakan kebiasaan baiknya
â—Ź Cemas rahasianya terbongkar
â—Ź Sulit bersosialsiasi, baik dengan keluarga maupun dengan teman-temannya
â—Ź Mudah marah dan tersinggung
â—Ź Pikiran kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi
â—Ź Pelupa dan sulit konsentrasi
Kecanduan Gadget
• Rutinitas terganggu: malas makan, malas mandi, terlambat sekolah, dll.
• Gangguan kesehatan mata, radang jempol, perubahan struktur tulang belakang.
• Menjadi lebih mudah marah dan panik jika tanpa gadget.
• Fear of Missing Out (FOMO)
• Sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi dengan
orang lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan gangguan kecemasan.
• Sulit fokus atau berkonsentrasi ketika belajar.
• Menurunnya prestasi belajar.
Era 4.0
Apa yang terjadi ?
Gambar industry 4.0
Otomatisasi-Digitalisasi >>> Serba cepat dan instan.
Sibuk Bersosmed
Interaksi di dunia nyata
bergeser ke dunia maya.
Doyan sekali update.
Wawasannya Luas
Informasi dapat diakses oleh
siapa saja dan dari mana saja,
termasuk hoax serta konten
dengan unsur pornografi.
Game Tiada Henti
Sulit lepas dari game
bahkan sampai lupa
makan dan tidur.
Era 4.0 membuat anak-anak kita menjadi sangat terbiasa
dengan gadget dan dunia maya. Ini memunculkan fenomena:
02
Mager
Malas bergerak karena
saat ini semua hal begitu
dimudahkan.
01
03
04
Dampak Games Online pada Anak
1. Memberi efek candu dan penasaran
2. Anak asik dengan dunia maya sehingga malas
bersosialisasi
3. Rutinitas terganggu: malas makan, malas mandi, terlambat
sekolah, dll.
4. Konsentrasi dan prestasi belajar menurun
6. Anak mudah marah dan emosi karena konten yang diakses
mengajarkan kekerasan fisik dan verbal sehingga
meningkatkan agresifitas
7. Paparan Pornografi dan agresifitas
5. Gangguan kesehatan mata, radang jempol, perubahan
struktur tulang belakang
Anak lebih mempercayai teman daripada
orangtua dan keluarga?
Apa yang Bunda alami dan rasakan?
Mengapa orangtua dan anak remajanya berpikir dan
berperilaku dengan cara yang berbeda?
Beda generasi, beda situasi.
Oleh sebab itu, kita perlu menyesuaikan diri
dalam mendidik anak di masa ini.
Apa saja yang perlu
kita lakukan?
—Someone
Famous
1. Memberi pendidikan agama dan
menerapkan perilaku taat
beragama dalam kehidupan
sehari-hari supaya ia punya
kontrol diri.
01
Belajar teknologi
Kita harus terus belajar bersama anak
agar mampu mengikuti perkembangan
zaman sehingga lebih mudah
memahami dan mengarahkan mereka.
02
Mari, pahami
kebutuhan remaja
03
Beberapa orangtua melakukan kesalahan
dengan mendidik anak berdasarkan kebutuhan
mereka, bukan kebutuhan anaknya.
Apa yang Dirasakan oleh Remaja?
â—Ź Sangat ingin diterima oleh
kelompok sebayanya.
â—Ź Ingin mendapat pengakuan atas
apa yang ia lakukan/hasilkan.
â—Ź Mulai tertarik dengan lawan jenis.
â—Ź Sering kurang sependapat dengan
orangtua.
â—Ź Kadang merasa tertekan dengan
tuntutan-tuntutan untuk bersikap
dewasa.
â—Ź Kecanggungan karena
berbagai perubahan yang mulai
terjadi pada kondisi fiisiknya.
â—Ź Emosi yang labil.
â—Ź Kegelisahan
â—Ź Ingin banyak mencoba hal
baru (eksperimentasi dan
eksplorasi).
â—Ź Tidak mau dianggap anak
kecil lagi.
Apa yang Dibutuhkan oleh Remaja?
Rasa Yakin/Percaya bahwa
Orangtua Mendukung Dirinya.
Punya Gambaran tentang
Masa Depan/Tujuan/Cita-cita.
Mengenal Kemampuan Dirinya/Paham
Apa yang Bisa Dia Lakukan >
Membentuk Identitas Diri
Cek pola pengasuhan kita
04
Sudah sesuai atau belum, ya?
Pengaruh Pola Pengasuhan terhadap Remaja
Pengasuhan Demokratis
Orangtua melibatkan anak
remaja dalam diskusi dan
pegambilan keputusan sehari-
hari. Mereka didengarkan dan
diizinkan untuk
bicara/menyampaikan
pendapatnya bukan hanya
harus menuruti apa kata
orangtuanya.
Pengasuhan Otokratis
Orangtua mendikte dan
mengendalikan
sepenuhnya apa saja
yang harus dilakukan oleh
anak remajanya. Anak
remaja tidak diberi ruang
untuk menyampaikan
pikiran dan perasaannya.
Pengasuhan Permisif
Orangtua melepas anak
remajanya untuk
menjalani hidupnya
dengan bantuan dan
arahan yang sangat
sedikit dari orangtua.
Anak tumbuh PD, mampu
berpendapat, belajar
menentukan sikap disertai
pertimbangan logis.
Anak menjadi rapuh, tidak
mampu mengambil
keputusan, kurang
mandiri/bergantung.
Mengalami
kebingungan/hilang arah,
rentan dipengaruhi
lingkungan negatif.
Hindari hal-hal yang bikin
renggang hubungan
anak-orangtua
05
Kadang-kadang (tanpa sadar) ada hal-hal yang
melukai perasaan anak …
1. Membanding-bandingkan
kemampuan/pencapaian anak kita dengan
anak orang lain.
2. Terlalu banyak menuntut dan mengkritik,
lupa menghargai proses/upaya anak.
3. Hanya bicara pada anak saat ada perlunya
saja. Misal: Menanyakan PR, menyuruhnya
melakukan sesuatu atau marah-marah saat ia
berbuat salah. Sedangkan di waktu luang,
jarang sekali ngobrol akrab untuk memahami
apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan,
apakah dia sedang senang, sedih, marah
atau takut, apakah sedang terbebani oleh
suatu masalah dst.
Kadang-kadang (tanpa sadar) ada hal-hal yang
melukai perasaan anak …
4. Bersikap tidak konsisten. Misalnya:
menyuruh anak belajar dan berhenti main HP
tetapi orangtuanya asik main HP sambil
nonton TV.
5. Saat sedang marah, mengungkit-ungkit
kesalahan anak yang sudah berlalu dan
menghubung-hubungkannya dengan
kesalahan yang baru saja dia lakukan
padahal itu tidak berhubungan.
6. Tidak meminta maaf kepada anak setelah
melakukan suatu kesalahan atau setelah
menyadari bahwa respon orangtua ternyata
terlalu berlebihan.
Mari, menjadi
orangtua yang cerdas
mengelola emosi
1. Sering terpancing emosi menghadapi
ulah remaja? Yuk, sama-sama belajar
caranya mengolah perasaan kita.
06
Sebagian dari kita cenderung langsung meluapkan emosi kepada anak sesaat
setelah merasa terusik dengan perilakunya, lalu kita menyesalinya.
Hubungan dengan anak jadi tak karuan, pesan yang disampaikan dengan nada
tinggi ternyata tetap tak diperhatikan.
Jadi kalau emosi, apa yang perlu kita lakukan?
Ambil Jeda
Tarik nafas.
Tenangkan diri.
Tidak perlu terburu-
buru merespon.
Aware (Sadari)
Kenali emosi, “Apa yang
kurasakan saat ini?”
Emosi, apa yang perlu kita lakukan?
Accept (Menerima) +
Allow (Mengizinkan)
Rasakan emosi yang hadir
dan terimalah perasaan
yang bermunculan. Sejenak
izinkan diri sendiri
merasakan respon emosi
yang wajar/sesuai situasi.
Away (Alirkan)
Alirkan emosi dengan cara-cara seperti:
-Membayangkan emosi itu mengalir
bersama hembusan napas kita,
berolahraga, bercerita dengan
suami/orang yang kita percaya,
menuliskan pikiran dan perasaan kita
sampai lega dsb.
Kalau sudah berhasil
mengendalikan diri
sendiri, barulah kita
ajak anak untuk
bicara sebagai
seorang teman yang
peduli dan
menyayangi dia apa
adanya.
Setiap orang akan merasa
senang dan nyaman jika orang
lain mau dan mampu
memahaminya. Begitu pula
dengan anak remaja kita.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Thanks!
Kristika Sadtyaruni, M.Psi., Psikolog
Telp/WA 081 318 627 199
Klinik Psikologi RSUD Gambiran
Kota Kediri (0354 – 2810001)
www.bepsychology.co.id
FB : kristika sadtya
IG : @kristikasadtya

More Related Content

Similar to Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx

358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
JaySs3
 
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Lahargo Kembaren
 
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptxKenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
bidangKBSalatiga
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
zaky34
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAAsuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Deteksi autis gambar
Deteksi autis gambarDeteksi autis gambar
Deteksi autis gambarRiana Budiastuti
 
Hypno behavior
Hypno behaviorHypno behavior
Hypno behaviornufir2203
 
Pergaulan Bebas
Pergaulan BebasPergaulan Bebas
Pergaulan Bebas
riyakhoiriyah
 
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptx
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptxkesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptx
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptx
drsrisubekti05
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
Mirnawati Minna
 
Inteview guide untuk lansia
Inteview guide  untuk lansiaInteview guide  untuk lansia
Inteview guide untuk lansia
BMG Training Indonesia
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Septian Muna Barakati
 
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
ssuser1f79b4
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
puskesmastambakaji
 
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdf
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdfkesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdf
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdf
Rachmaindriani2
 
ABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.pptABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.ppt
AlanAdityanta1
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptxPPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptx
intan19951
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx (20)

358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
 
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
 
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptxKenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
Kenakalan Remaja bahaya pergaulan bebas.pptx
 
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdfBUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
BUKU KIE PERAWAT KESEHATAN JIWA.pdf
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAAsuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
 
Deteksi autis gambar
Deteksi autis gambarDeteksi autis gambar
Deteksi autis gambar
 
Hypno behavior
Hypno behaviorHypno behavior
Hypno behavior
 
Pergaulan Bebas
Pergaulan BebasPergaulan Bebas
Pergaulan Bebas
 
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptx
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptxkesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptx
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pptx
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Inteview guide untuk lansia
Inteview guide  untuk lansiaInteview guide  untuk lansia
Inteview guide untuk lansia
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
 
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdf
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdfkesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdf
kesehatanmentalremaja-221212080957-7d038315.pdf
 
ABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.pptABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.ppt
 
Askep remaja new
Askep remaja newAskep remaja new
Askep remaja new
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptxPPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI DAN KENAKALAN REMAJA.pptx
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx

  • 1. Kita Wujudkan Harmoni Keluarga dan Sekolah PENDIDIKAN KELUARGA Psikolog RSUD Gambiran Kota Kediri
  • 2. 8 Fungsi Keluarga 1. Fungsi Agama 5. Fungsi Reproduksi 2. Fungsi Sosial Budaya 3. Fungsi Cinta Kasih 4. Fungsi Perlindungan 6. Sosialisasi Pendidikan 7. Fungsi Ekonomi 8. Fungsi Lingkungan
  • 3. Bahaya mengancam anak-anak kita ketika keluarga disfungsi Awas !
  • 5. Masalah yang Sering Dihadapi Remaja â—Ź Kecemasan â—Ź Depresi â—Ź Self Harm â—Ź Masalah Akademis â—Ź Masalah dalam Relasinya dengan Orang Tua, Teman dan Pacar â—Ź Toxic Relationship â—Ź Bullying â—Ź Pergaulan Bebas â—Ź Kecanduan Gadget
  • 6. Temuan WHO (World Health Organization (WHO)) mengatakan 1 dari 4 remaja di usia remaja menderita gangguan kesehatan jiwa.
  • 7. Penyebab Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari aktifnya hormon reproduksi, perkembangan otak yang terus berlangsung, serta pembentukan identitas diri mereka. Hal ini tentu dapat disertai ketidakstabilan emosi atau pengambilan keputusan yang sering kali impulsif.
  • 8. Ciri-ciri Gangguan Panik • Berkeringat • Palpitasi (berdebar-debar) • Merasa seperti tersedak atau sesak di dada • Nyeri dada • Merasa seperti mengalami serangan jantung • Ketakutan • Gemetar • Merasa seperti tidak berdaya Orang yang mengalami gangguan panik akan mengalami serangan panik atau atau kecemasan berlebihan secara tiba-tiba dan berulang kali, tanpa alasan yang jelas. Frekuensi dan tingkat keparahannya pun bervariasi.
  • 9. Gangguan Kecemasan Sosial • Takut atau enggan untuk berinteraksi dan menyapa orang lain, terutama orang yang tidak dikenal. • Memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. • Menghindari bertatapan mata dengan orang lain. • Takut dikritik atau dihakimi orang lain. • Malu atau takut untuk bepergian ke luar rumah atau berada di tempat umum. Merupakan rasa cemas atau takut yang luar biasa terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain, baik sebelum, sesudah, maupun selama berada dalam situasi tersebut. Orang dengan gangguan kecemasan sosial akan merasa takut untuk mengatakan atau melakukan sesuatu di depan orang lain atau di tempat umum, karena menganggap hal tersebut akan mempermalukan mereka.
  • 10. Gangguan Kecemasan Umum • Gemetar dan keringat dingin • Otot tegang • Pusing dan sakit kepala • Mudah marah • Susah tidur • Dada berdebar-debar • Sering merasa lelah • Sesak napas • Merasa sering ingin berkemih • Tidak nafsu makan Merasakan cemas secara berlebihan yang menetap dalam waktu lama, biasanya hingga lebih dari 6 bulan. Penderita GAD akan sangat mengkhawatirkan dan memikirkan banyak hal (overthinking). Hal-hal yang dipikirkan bisa beragam, misalnya keuangan, kesehatan, pendidikan, masa depan, atau pekerjaan dll. Seseorang yang menderita gangguan kecemasan umum biasanya tidak bisa fokus pada suatu hal, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa merasa santai.
  • 11. Depresi Ciri-ciri orang depresi dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu psikologi dan fisik. Dari aspek psikologi, ciri-ciri depresi meliputi: • Selalu dibebani rasa bersalah dan sering menyalahkan diri sendiri • Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga atau memiliki self esteem yang rendah • Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan • Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan • Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis • Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan • Menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya • Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal (anhedonia) • Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri atau percobaan bunuh diri
  • 12. Sementara itu, dari aspek fisik, ciri-ciri depresi terdiri dari: • Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga • Selera makan menurun atau tidak berselera makan • Insomnia atau malah terlalu banyak tidur • Pusing atau rasa nyeri yang tidak jelas alasannya • Gerak tubuh dan cara bicara lebih lambat dari biasanya • Tidak ada gairah seksual • Berat badan turun secara drastis atau naik drastis Penderita depresi tidak selalu merasakan gejala yang sama, tergantung pada keparahan depresi yang dialami. Depresi ringan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan sosial. Pada kondisi yang berat, penderita benar-benar tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan membina hubungan dengan orang lain.
  • 13. Tanda Self Harm Secara Fisik Mayoritaspelakuselfharmbiasanyamenargetkantangan,lengan,kaki,dan bagian depantubuhuntukdilukai.Alasannyakarenatempatini mudahdijangkaudandapat disembunyikandibalik pakaian. 1. Bekasluka 2. Goresanatauluka baru 3. Memar 4. Patahtulang 5. Bercakrambutyanghilang
  • 14. Self Harm Secara Psikis 1. Berdalihbahwacederaterjadiakibatkecelakaandantidakdisengaja 2. Seringmenghabiskanwaktusendirian 3. Terlihatkesulitanmenjalanipersahabatan 4. Menyimpanbendatajamataualatuntukmelukaidiri sendiri 5. Menarikdiridariaktivitasyangpernahdinikmati 6. Perilakuimpulsifyangtidakdapatdiprediksi
  • 15. Masalah Akademik Tidak sedikit anak remaja yang merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran, sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga melakukan bolos sekolah. Belum lagi tekanan dari orangtua yang menuntut anak remajanya untuk berprestasi, seperti selalu mendapat ranking 1, harus selalu dapat nilai bagus, atau diterima di sekolah favorit. Tidak sedikit juga anak-anak yang putus sekolah di usia remaja.
  • 16. Masalah dalam Relasinya dengan Orang Tua, Teman dan Pacar Karena perasaannya yang lebih sensitif dan labil, remaja juga bisa mengalami masalah dengan orang terdekat. Misalnya, ketika dinasehati orangtua, ia tidak terima dan malah melawan atau bahkan pergi dari rumah.Selain itu, ketika tersinggung dengan perkataan sahabatnya, ia mungkin jadi memusuhi sahabatnya. Sebaliknya, ia juga bisa dimusuhi sehingga membuatnya merasa sedih dan depresi.
  • 17. Bullying Korban bullying memiliki risiko lima kali lebih besar mengalami gangguan mental emosional: 1. Ketakutan dan cemas --- rutinitas sekolah terganggu 2. Kesal, marah dan dendam 3. Malu dan kecewa pada diri sendiri 4. Merasa tidak berdaya 5. Tidak PD --- minder 6. Menarik diri dari pergaulan/penyendiri 7. Prestasi akademik merosot 8. Depresi 9. Bunuh diri
  • 18. Pergaulan Bebas â—Ź Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif. Contohnya narkoba. â—Ź Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting. â—Ź Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya. â—Ź Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas. â—Ź Berinteraksi secara berlebihan dan sangat mencari perhatian lawan jenis. â—Ź Mengonsumsi alkohol atau minuman keras. â—Ź Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa malas.
  • 19. Kecanduan Pornografi â—Ź Sering tampak gugup apabila ada yang mengajaknya berkomunikasi â—Ź Malas, enggan belajar, enggak bergaul enggan lepas dari gawainya (gadget) â—Ź Senang menyendiri, terutama di kamarnya â—Ź Tidak punya gairah beraktivitas â—Ź Melupakan kebiasaan baiknya â—Ź Cemas rahasianya terbongkar â—Ź Sulit bersosialsiasi, baik dengan keluarga maupun dengan teman-temannya â—Ź Mudah marah dan tersinggung â—Ź Pikiran kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi â—Ź Pelupa dan sulit konsentrasi
  • 20. Kecanduan Gadget • Rutinitas terganggu: malas makan, malas mandi, terlambat sekolah, dll. • Gangguan kesehatan mata, radang jempol, perubahan struktur tulang belakang. • Menjadi lebih mudah marah dan panik jika tanpa gadget. • Fear of Missing Out (FOMO) • Sering merasa kesepian karena berjam-jam menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan gangguan kecemasan. • Sulit fokus atau berkonsentrasi ketika belajar. • Menurunnya prestasi belajar.
  • 21. Era 4.0 Apa yang terjadi ?
  • 22. Gambar industry 4.0 Otomatisasi-Digitalisasi >>> Serba cepat dan instan.
  • 23. Sibuk Bersosmed Interaksi di dunia nyata bergeser ke dunia maya. Doyan sekali update. Wawasannya Luas Informasi dapat diakses oleh siapa saja dan dari mana saja, termasuk hoax serta konten dengan unsur pornografi. Game Tiada Henti Sulit lepas dari game bahkan sampai lupa makan dan tidur. Era 4.0 membuat anak-anak kita menjadi sangat terbiasa dengan gadget dan dunia maya. Ini memunculkan fenomena: 02 Mager Malas bergerak karena saat ini semua hal begitu dimudahkan. 01 03 04
  • 24. Dampak Games Online pada Anak 1. Memberi efek candu dan penasaran 2. Anak asik dengan dunia maya sehingga malas bersosialisasi 3. Rutinitas terganggu: malas makan, malas mandi, terlambat sekolah, dll. 4. Konsentrasi dan prestasi belajar menurun 6. Anak mudah marah dan emosi karena konten yang diakses mengajarkan kekerasan fisik dan verbal sehingga meningkatkan agresifitas 7. Paparan Pornografi dan agresifitas 5. Gangguan kesehatan mata, radang jempol, perubahan struktur tulang belakang
  • 25. Anak lebih mempercayai teman daripada orangtua dan keluarga? Apa yang Bunda alami dan rasakan?
  • 26. Mengapa orangtua dan anak remajanya berpikir dan berperilaku dengan cara yang berbeda? Beda generasi, beda situasi. Oleh sebab itu, kita perlu menyesuaikan diri dalam mendidik anak di masa ini.
  • 27. Apa saja yang perlu kita lakukan? —Someone Famous
  • 28. 1. Memberi pendidikan agama dan menerapkan perilaku taat beragama dalam kehidupan sehari-hari supaya ia punya kontrol diri. 01
  • 29. Belajar teknologi Kita harus terus belajar bersama anak agar mampu mengikuti perkembangan zaman sehingga lebih mudah memahami dan mengarahkan mereka. 02
  • 30. Mari, pahami kebutuhan remaja 03 Beberapa orangtua melakukan kesalahan dengan mendidik anak berdasarkan kebutuhan mereka, bukan kebutuhan anaknya.
  • 31. Apa yang Dirasakan oleh Remaja? â—Ź Sangat ingin diterima oleh kelompok sebayanya. â—Ź Ingin mendapat pengakuan atas apa yang ia lakukan/hasilkan. â—Ź Mulai tertarik dengan lawan jenis. â—Ź Sering kurang sependapat dengan orangtua. â—Ź Kadang merasa tertekan dengan tuntutan-tuntutan untuk bersikap dewasa. â—Ź Kecanggungan karena berbagai perubahan yang mulai terjadi pada kondisi fiisiknya. â—Ź Emosi yang labil. â—Ź Kegelisahan â—Ź Ingin banyak mencoba hal baru (eksperimentasi dan eksplorasi). â—Ź Tidak mau dianggap anak kecil lagi.
  • 32. Apa yang Dibutuhkan oleh Remaja? Rasa Yakin/Percaya bahwa Orangtua Mendukung Dirinya. Punya Gambaran tentang Masa Depan/Tujuan/Cita-cita. Mengenal Kemampuan Dirinya/Paham Apa yang Bisa Dia Lakukan > Membentuk Identitas Diri
  • 33. Cek pola pengasuhan kita 04 Sudah sesuai atau belum, ya?
  • 34. Pengaruh Pola Pengasuhan terhadap Remaja Pengasuhan Demokratis Orangtua melibatkan anak remaja dalam diskusi dan pegambilan keputusan sehari- hari. Mereka didengarkan dan diizinkan untuk bicara/menyampaikan pendapatnya bukan hanya harus menuruti apa kata orangtuanya. Pengasuhan Otokratis Orangtua mendikte dan mengendalikan sepenuhnya apa saja yang harus dilakukan oleh anak remajanya. Anak remaja tidak diberi ruang untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya. Pengasuhan Permisif Orangtua melepas anak remajanya untuk menjalani hidupnya dengan bantuan dan arahan yang sangat sedikit dari orangtua. Anak tumbuh PD, mampu berpendapat, belajar menentukan sikap disertai pertimbangan logis. Anak menjadi rapuh, tidak mampu mengambil keputusan, kurang mandiri/bergantung. Mengalami kebingungan/hilang arah, rentan dipengaruhi lingkungan negatif.
  • 35. Hindari hal-hal yang bikin renggang hubungan anak-orangtua 05
  • 36. Kadang-kadang (tanpa sadar) ada hal-hal yang melukai perasaan anak … 1. Membanding-bandingkan kemampuan/pencapaian anak kita dengan anak orang lain. 2. Terlalu banyak menuntut dan mengkritik, lupa menghargai proses/upaya anak. 3. Hanya bicara pada anak saat ada perlunya saja. Misal: Menanyakan PR, menyuruhnya melakukan sesuatu atau marah-marah saat ia berbuat salah. Sedangkan di waktu luang, jarang sekali ngobrol akrab untuk memahami apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan, apakah dia sedang senang, sedih, marah atau takut, apakah sedang terbebani oleh suatu masalah dst.
  • 37. Kadang-kadang (tanpa sadar) ada hal-hal yang melukai perasaan anak … 4. Bersikap tidak konsisten. Misalnya: menyuruh anak belajar dan berhenti main HP tetapi orangtuanya asik main HP sambil nonton TV. 5. Saat sedang marah, mengungkit-ungkit kesalahan anak yang sudah berlalu dan menghubung-hubungkannya dengan kesalahan yang baru saja dia lakukan padahal itu tidak berhubungan. 6. Tidak meminta maaf kepada anak setelah melakukan suatu kesalahan atau setelah menyadari bahwa respon orangtua ternyata terlalu berlebihan.
  • 38. Mari, menjadi orangtua yang cerdas mengelola emosi 1. Sering terpancing emosi menghadapi ulah remaja? Yuk, sama-sama belajar caranya mengolah perasaan kita. 06
  • 39. Sebagian dari kita cenderung langsung meluapkan emosi kepada anak sesaat setelah merasa terusik dengan perilakunya, lalu kita menyesalinya. Hubungan dengan anak jadi tak karuan, pesan yang disampaikan dengan nada tinggi ternyata tetap tak diperhatikan. Jadi kalau emosi, apa yang perlu kita lakukan? Ambil Jeda Tarik nafas. Tenangkan diri. Tidak perlu terburu- buru merespon. Aware (Sadari) Kenali emosi, “Apa yang kurasakan saat ini?”
  • 40. Emosi, apa yang perlu kita lakukan? Accept (Menerima) + Allow (Mengizinkan) Rasakan emosi yang hadir dan terimalah perasaan yang bermunculan. Sejenak izinkan diri sendiri merasakan respon emosi yang wajar/sesuai situasi. Away (Alirkan) Alirkan emosi dengan cara-cara seperti: -Membayangkan emosi itu mengalir bersama hembusan napas kita, berolahraga, bercerita dengan suami/orang yang kita percaya, menuliskan pikiran dan perasaan kita sampai lega dsb.
  • 41. Kalau sudah berhasil mengendalikan diri sendiri, barulah kita ajak anak untuk bicara sebagai seorang teman yang peduli dan menyayangi dia apa adanya.
  • 42. Setiap orang akan merasa senang dan nyaman jika orang lain mau dan mampu memahaminya. Begitu pula dengan anak remaja kita.
  • 43. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Thanks! Kristika Sadtyaruni, M.Psi., Psikolog Telp/WA 081 318 627 199 Klinik Psikologi RSUD Gambiran Kota Kediri (0354 – 2810001) www.bepsychology.co.id FB : kristika sadtya IG : @kristikasadtya