SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Gangguan Perkembangan dan
Gangguan Perilaku Pada Anak
Hasrini Rowawi dr. SpKJ(K) MHA
Modul Pelatihan Tenaga Kesehatan
di Puskesmas tentang Kesehatan Jiwa
Bandung 1 Agustus 2017
Pokok Bahasan
1. Gangguan perkembangan
2. Tata laksana gangguan perkembangan di
layanan primer
3. Gangguan perilaku
4. Tata laksana gangguan perilaku di layanan
primer
Perkembangan Anak
Tahap Perkembangan Anak
Perkembangan Motorik Kasar
Tengkurap 4 bulan
Terlentang dan tengkurap 5 bulan
Duduk ditopang 5 bulan
Duduk tanpa ditopang 6 bulan
Merayap 7 bulan
Duduk sendiri 8 bulan
Merangkak 8 bulan
Rambatan 9 bulan
Berjalan 12 bulan
Berjalan mundur 14 bulan
Berlari 16 bulan
Berjalan naik tangga 20 bulan
Melompat 27 bulan
Tahap Perkembangan Anak (2)
Perkembangan motorik halus
Telapak tangan terbuka 3 bulan
Menyatukan kedua tangan 4 bulan
Memindahkan benda antara kedua tangan 5 bulan
Meraih unilateral 6 bulan
Mengambil benda kecil dengan jari 9-11 bulan
Minum dari gelas sendiri/menggunakan sendok 12 bulan
Mencoret 12 bulan
Meniru membuat garis 15 bulan
Menyusun 2 kubus 15 bulan
Menyusun 3 kubus 16 bulan
Membuat garis spontan 18 bulan
Membuat garis horisontal dan vertikal 25-27 bulan
Meniru membuat lingkaran 30 bulan
Membuat lingkaran tanpa melihat contoh 3 tahun
Tahap Perkembangan Anak (3)
Perkembangan Berbahasa
Reaksi terhadap suara 0,5 bulan
Senyum sosial 5 minggu
Mengeluarkan suara “aguu-aguu..” 2 bulan
Menggumam 6 bulan
Mengucapkan “dada-dada..” 8 bulan
Kata pertama yang benar 11 bulan
Kata kedua yang benar 12 bulan
Kata baru 4-6 kata 12-15 bulan
Menguasai 7-20 kata 16-17 bulan
Menguasai 50 kata, kalimat pertama (2 kata) 18-30 bulan
Kalimat terdiri dari 3 kata 2-3 tahun
Perbendaharaan sampai 14000 kata, menyebut 3 kata
sifat, kegunaan benda, bicara sebagian/seluruhnya
dimengerti, menyebut 4 warna, menyebut jenis kegiatan
3-5 tahun
Pengertian bahasa yang lebih kompleks, ucapan dan 6 tahun
Perkembangan Kognitif
GANGGUAN PERKEMBANGAN
 Disabilitas intelektual/ Retardasi Mental
 Gangguan perkembangan pervasif
(Ganggauan Sprektrum Autisme)
Gangguan Perkembangan
Karakteristik
• Keterlambatan perkembangan lebih lambat
belajar dibandingkan anak seusianya mis
tersenyum, duduk, berdiri, berjalan, bicara /
komunikasi
• Keterlambatan pada area perkembangan
lainnya seperti membaca dan menulis
• Abnormalitas dalam berkomunikasi seperti
perilaku yang terbatas, berulang
• Kesulitan untuk melakukan aktivitas normal
harian sesuai usianya
Disabilitas Intelektual/
Retardasi Mental
• suatu keadaan perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap
• terutama ditandai oleh adanya hendaya
keterampilan selama masa perkembangan,
yang berpengaruh pada semua tingkat
intelegensia: kemampuan kognitif, bahasa,
motorik dan sosial
DISABILITAS INTELEKTUAL
(Retardasi Mental)
Kriteria Diagnostik
• Pada pemeriksaan tes IQ, fungsi intelektual di
bawah rata-rata, yaitu ≤70
• Adanya keterbatasan dalam fungsi adaptif:
komunikasi, perawatan diri, mengurus rumah, keterampilan
sosial dan interpersonal, akademik, pekerjaan, kesehatan,
keamanan, waktu luang
• Awitan sebelum usia 18 tahun
• Nilai IQ 70 – (90-95) disebut sebagai fungsi
intelektual borderline
13
Kriteria Diagnosis PPDGJ-3 atau ICD-10, WHO 1997
• Kelainan perkembangan saraf pada otak
(neurodevelopmentaldisorder) yang cukup sering
ditemukan
• Ditandai adanya hendaya/ impaiment/ ketidak
mampuan mental secara umum
• Berpengaruh terhadap fungsi intelektual dan
fungsi penyesuaian diri (adaptasi) 3 domain:
keterampilan konseptual, keterampilan sosial dan
keterampilan kehidupan praktis sehari-hari.
• terjadi pada usia sebelum umur 18 tahun.
Disabilitas Intelektual
Disabilitas Intelektual/
Retardasi Mental
Klasifikasi IQ
DI/RM Ringan 55-70
DI/RM Sedang 40-55
DI/RM Berat 25-40
DI/RM Sangat Berat <25
Retardasi Mental Ringan
(IQ=55-70)
• 85 % dari populasi pasien dengan RM
• Hampir sama dengan individu yang tidak RM
• Baru tampak ketika memasuki sekolah formal
• Bisa mencapai sekolah kelas VI ( beberapa
tamat SMA).
• Dewasa: bekerja, menikah, berkeluarga.
• Tampak lambat dan butuh bantuan dalam
menyelesaikan masalah hidup dan tugas-
tugas.
Retardasi Mental Sedang
(IQ=40-54)
• 10 % dari populasi RM
• Sudah dapat didiagnosis pada usia pra
sekolah
• Memerlukan pelayanan pendidikan yang
khusus.
• Kemampuan akademis nya mencapai kelas
II dan III.
• Memerlukan dukungan bantuan sepanjang
hidupnya
Retardasi Berat
(IQ= 25-40)
• 3 – 4% dari populasi dengan retardasi mental
• Punya lebih dari 1 gangguan organik yang
menyebabkan keterlambatannya.
• Memerlukan supervisi yang ketat dan
pelayanan khusus sepanjang hidup.
• Beberapa belajar tugas yang sederhana
untuk bina diri atau keterampilan
Retardasi Sangat Berat
(IQ < 25)
• 1 – 2 % dari populasi dengan RM
• Terdapat gangguan fungsi kognitif, motorik
dan komunikasi yang pervasif.
• Mengalami gangguan fungsi motorik dan
sensorik sejak awal masa kanak.
• Individu memerlukan latihan yang ekstensif
untuk melakukan “self care” yang sangat
mendasar ( makan, BAB dan BAK ).
• Memerlukan supervisi dan perawatan
sepanjang hidup.
Gangguan Yang Sering Menyertai
Disabilitas Intelektual
• Epilepsi
• Gangguan perilaku (hiperaktivitas, impulsivitas,
perilaku menyakiti diri sendiri, agresif,
menentang)
• Gangguan mood (depresi)
• Gangguan cemas (cemas perpisahan, gangguan
obsesif kompulsif, gangguan panik, gangguan
cemas menyeluruh)
• Gangguan makan (menolak makan, pica)
• Gangguan mental organik oleh karena kondisi
medis umum
• Gangguan psikotik
Gangguan Perkembangan Pervasif
(Gangguan Spektrum Autisme)
• Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial
• Gangguan komunikasi verbal, non verbal dan
bermain
• Perilaku stereotipik
• Aktivitas dan minat yang terbatas
• Emosi yang sering tidak stabil
• Respon berlebih atau kekurangan terhadap
beberapa stimuli sensorik
• Gejala-gejala perilaku lain (hiper/hipo-kinesis,
agresi, tantrum, melukai diri, rentang perhatian
pendek, kurangnya kemampuan untuk fokus pada
tugas, insomnia, masalah makan)
Faktor Etiologi
Penyebab pasti gangguan autisme masih belum
diketahui. Faktor yang berperan antara lain:
• Genetik
• Biologis
• Imunologis
• Perinatal (infeksi, komplikasi kehamilan dan
kelahiran)
• Neuroanatomis
• Biokimia
• Psikososial dan keluarga
Algoritma
Penilaian
Gangguan
Perkembangan
Tatalaksana
Gangguan Perkembangan
• Psikoedukasi keluarga (1)
– Pelajari apa yang membuat anak senang; apa yang
memicu timbulnya perilaku bermasalah dan apa yang
dapat mencegahnya; potensi apa yang dimiliki anak
– Memahami bahwa anak dengan gangguan
perkembangan sering mengalami kesulitan dalam situasi
baru
– Buat jadwal yang teratur untuk aktivitas harian seperti
makan, bermain, belajar dan tidur.
– Libatkan anak dalam kegiatan sederhana sehari-hari
– Upayakan sedapat mungkin agar anak dapat tetap
bersekolah
Tatalaksana
Gangguan Perkembangan
• Psikoedukasi keluarga (2)
– Pantau kebersihan diri dan latih anak untuk dapat
melakukannya
– Beri penghargaan untuk setiap perilaku baik yang
dilakukan anak dan tidak memberikan penghargaan
untuk perilaku yang bermasalah
– Lindungi anak dari kemungkinan perilaku kekerasan
– Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan orang tua
lain yang memiliki anak dengan masalah yang sama
Tatalaksana
Gangguan Perkembangan
• Kontak pihak sekolah dengan persetujuan
anak tersebut dan orang tua, kemudian berikan
saran sederhana seperti:
– Minta agar anak dapat duduk di barisan depan kelas
– Beri anak waktu tambahan dalam memahami dan
mengerjakan tugas
– Membagi tugas yang panjang dan kompleks menjadi
beberapa bagian yang lebih sederhana
– Memantau adanya kemungkinan perilaku yang tidak
wajar atau kekerasan dari teman sebaya dan ambil
langkah yang sesuai untuk menghentikan hal
tersebut.
Tatalaksana
Gangguan Perkembangan
• Berikan dukungan untuk mengantisipasi situasi
sulit dalam hidup.
• Fasilitasi dan berkolaborasi dengan layanan
rehabilitasi berbasis komunitas.
• Bantu untuk melindungi hak asasi anak dan
keluarga
• Berikan dukungan pada pelaku rawat
• Rujuk ke spesialis, jika tersedia, untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
• Pantau secara teratur
• Pendekatan psikofarmaka dapat diberikan untuk
membantu mengatasi perilaku pasien maladaptif
GANGGUAN PERILAKU
 Gangguan kiperkinetik: Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
 Gangguan Tingkah laku Lainnya
Gangguan Perilaku
• Gangguan dalam atensi yang berat
• Aktivitas berlebihan yang berat
• Impulsivitas yang berlebihan
• Perilaku berulang dan mengganggu yang lain
(temper tantrums yang sering dan berat,
perilaku yang kejam, tidak patuh yang berat,
mencuri)
• Perubahan yang tiba-tiba dalam perilaku atau
hubungan dengan teman sebaya termasuk
kemarahan dan penarikan diri
Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas (GPPH)
Gejala :
• Gangguan atensi yang berat dan tidak mampu untuk
fokus, berhenti mengerjakan tugas secara berulang-ulang
sebelum menyelesaikannya dan pindah mengerjakan
tugas lainnya.
• Aktivitas berlebihan yang berat: lari-lari berputar yang
tidak bisa dikontrol, sulit untuk dapat duduk diam, bicara
terus atau bergerak terus.
• Impulsivitas yang berlebihan: melakukan sesuatu tanpa
berpikir terlebih dahulu.
• Perilaku berulang dan mengganggu yang lain (temper
tantrums yang sering dan berat, perilaku yang kejam,
tidak patuh yang berat, mencuri)
• Perubahan yang tiba-tiba dalam perilaku atau hubungan
dengan teman sebaya termasuk kemarahan dan
penarikan diri.
Perjalanan GPPH
INATENTIF
IMPULSIF
HIPERAKTIF
INATENTIF
IMPULSIF
HIPERAKTIF
INATENTIF
IMPULSIF
Masa kanak Masa remaja Masa dewasa
Gangguan Perilaku Lainnya
Perilaku disosial, agresif, atau menentang yang berulang
dan menetap, seperti:
• Berkelahi atau mengganggu anak-anak lain yang
berlebihan
• Kejam terhadap binatang atau orang lain
• Merusak barang-barang
• Bermain api
• Mencuri
• Berulang-ulang berbohong
• Bolos dari sekolah
• Kabur dari rumah
• Sering mengalami temper tantrum yang berat
• Perilaku provokatif yang menyimpang
• Terus menerus tidak patuh atau menentang
Algoritma
Penilaian Gangguan Perilaku
Tata Laksana
Gangguan Perilaku
• Psikoedukasi keluarga
• Pertimbangkan pelatihan keterampilan bagi
keluarga, bila tersedia
• Hubungi guru, berikan saran dan
perencanaan kebutuhan pendidikan khusus.
• Antisipasi adanya perubahan kehidupan yang
besar (seperti pubertas, mulai bersekolah,
atau kelahiran saudara kandung) dan aturlah
dukungan personal dan sosial.
Psikoedukasi Keluarga
• Menerima, memberikan perawatan dan dukungan yang
optimal pada anak
• Konsisten (apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak)
• Beri penghargaan pada perilaku baik yang dilakukan anak
dan hindari konfrontasi langsung dengan anak
• Mulai modifikasi perilaku dengan berfokus pada beberapa
perilaku bermasalah yang jelas terlihat dan yang mungkin
dilakukan anak
• Beri instruksi yang singkat, jelas, dan tegas
• Jangan pernah menggunakan kata-kata atau tindakan
kekerasan pada anak. Lebih banyak menekankan pada
penghargaan daripada hukuman
• Sebagai pengganti hukuman, dapat menggunakan “time out”
yang singkat dan jelas, yaitu memisahkan sementara anak
dari lingkungan yang menyenangkan baginya sebagai
bagian dari usaha memodifikasi perilaku
• Jangan lupa untuk membahas hal ini setelah anak tenang
Tata Laksana
Gangguan Perilaku
• Kontak pihak sekolah dengan persetujuan anak
tersebut dan orang tua, kemudian berikan saran
sederhana seperti:
– Minta agar anak dapat duduk di barisan depan kelas
– Beri anak waktu tambahan dalam memahami dan
mengerjakan tugas
– Membagi tugas yang panjang dan kompleks menjadi
beberapa bagian yang lebih sederhana
– Memantau adanya kemungkinan perilaku yang tidak
wajar atau kekerasan dari teman sebaya dan ambil
langkah yang sesuai untuk menghentikan hal tersebut.
• Beri dukungan pada keluarga dan nilai dampak
psikososial masalah anak bagi keluarga
Tatalaksana Obat
Prinsip penggunaan obat dalam tatalaksana GPPH:
• Konsultasikan ke spesialis
• Penggunaan obat harus dengan supervisi spesialis
(psikiater)
• Gunakan obat hanya sebagai bagian dari rencana
tatalaksana menyeluruh yang melibatkan intervensi
psikologis, perilaku dan edukasional
• Methylphenidate
Dosis: 0,3 – 0,7 mg/kgBB/hari
1 kali/ hr (extended release) pagi
2 kali/ hr (immediate release) pagi dan siang
Efek samping: insomnia, napsu makan menurun, ceas dan
perubahan mood
• Risperidone
Dosis: 0,01 – 0,06 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis/ hari
Referensi
1. World Health Organization. mhGAP Intervention
Guide: for mental, neurological and substance use
disorders in non-specialized health settings. Geneva:
World Health Organization, 2010.
2. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik,
Departemen Kesehatan RI. Pedoman diagnosis dan
penatalaksanaan gangguan mental emosional anak
usia 6 tahun ke bawah. Jakarta: Depkes RI, 2005.
3. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa,
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan
Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2011
4. Kaplan and Sadock Comprehensive Textbook of
Psychiatry, 2007.
5. Pedoman diagnosis dan tata laksana GPPH, Seksi
Psikiatri Anak dan Remaja, jakarta 2016
6. Buku Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas

More Related Content

Similar to 358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt

496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptxssuser1f79b4
 
Definisi pend khas
Definisi pend khasDefinisi pend khas
Definisi pend khasSky Light
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxFadhliKusuma
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptxZahroMasruroh
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfZahroMasruroh
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
 
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptxPendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptxAliSahbana7
 
materi P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptxmateri P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptxHenipuspitasari17
 
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakMateri 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususWahyuindratmoko
 
Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusiaOki16
 
Laporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptx
Laporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptxLaporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptx
Laporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptxRizqiFawazullah1
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangSiti Nurhayati
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORHERZYA ELVANNY
 

Similar to 358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt (20)

Proses keperawatan pada lansia
Proses keperawatan pada lansiaProses keperawatan pada lansia
Proses keperawatan pada lansia
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
496569245-Faktor-Dan-Deteksi-Dini-Masalah-Kejiwaan-Remaja.pptx
 
Definisi pend khas
Definisi pend khasDefinisi pend khas
Definisi pend khas
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptxPendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
Pendidikan Keluarga 3 Nov 2021.pptx
 
materi P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptxmateri P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptx
 
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptxASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
ASKEP KELUARGA LANSIA.pptx
 
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakMateri 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusia
 
Laporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptx
Laporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptxLaporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptx
Laporan Kasus Gangguan Perkembangan_Rizqi Fawazullah_2210221059.pptx
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 

Recently uploaded (14)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 

358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt

  • 1. Gangguan Perkembangan dan Gangguan Perilaku Pada Anak Hasrini Rowawi dr. SpKJ(K) MHA Modul Pelatihan Tenaga Kesehatan di Puskesmas tentang Kesehatan Jiwa Bandung 1 Agustus 2017
  • 2. Pokok Bahasan 1. Gangguan perkembangan 2. Tata laksana gangguan perkembangan di layanan primer 3. Gangguan perilaku 4. Tata laksana gangguan perilaku di layanan primer
  • 3.
  • 5. Tahap Perkembangan Anak Perkembangan Motorik Kasar Tengkurap 4 bulan Terlentang dan tengkurap 5 bulan Duduk ditopang 5 bulan Duduk tanpa ditopang 6 bulan Merayap 7 bulan Duduk sendiri 8 bulan Merangkak 8 bulan Rambatan 9 bulan Berjalan 12 bulan Berjalan mundur 14 bulan Berlari 16 bulan Berjalan naik tangga 20 bulan Melompat 27 bulan
  • 6. Tahap Perkembangan Anak (2) Perkembangan motorik halus Telapak tangan terbuka 3 bulan Menyatukan kedua tangan 4 bulan Memindahkan benda antara kedua tangan 5 bulan Meraih unilateral 6 bulan Mengambil benda kecil dengan jari 9-11 bulan Minum dari gelas sendiri/menggunakan sendok 12 bulan Mencoret 12 bulan Meniru membuat garis 15 bulan Menyusun 2 kubus 15 bulan Menyusun 3 kubus 16 bulan Membuat garis spontan 18 bulan Membuat garis horisontal dan vertikal 25-27 bulan Meniru membuat lingkaran 30 bulan Membuat lingkaran tanpa melihat contoh 3 tahun
  • 7. Tahap Perkembangan Anak (3) Perkembangan Berbahasa Reaksi terhadap suara 0,5 bulan Senyum sosial 5 minggu Mengeluarkan suara “aguu-aguu..” 2 bulan Menggumam 6 bulan Mengucapkan “dada-dada..” 8 bulan Kata pertama yang benar 11 bulan Kata kedua yang benar 12 bulan Kata baru 4-6 kata 12-15 bulan Menguasai 7-20 kata 16-17 bulan Menguasai 50 kata, kalimat pertama (2 kata) 18-30 bulan Kalimat terdiri dari 3 kata 2-3 tahun Perbendaharaan sampai 14000 kata, menyebut 3 kata sifat, kegunaan benda, bicara sebagian/seluruhnya dimengerti, menyebut 4 warna, menyebut jenis kegiatan 3-5 tahun Pengertian bahasa yang lebih kompleks, ucapan dan 6 tahun
  • 9. GANGGUAN PERKEMBANGAN  Disabilitas intelektual/ Retardasi Mental  Gangguan perkembangan pervasif (Ganggauan Sprektrum Autisme)
  • 10. Gangguan Perkembangan Karakteristik • Keterlambatan perkembangan lebih lambat belajar dibandingkan anak seusianya mis tersenyum, duduk, berdiri, berjalan, bicara / komunikasi • Keterlambatan pada area perkembangan lainnya seperti membaca dan menulis • Abnormalitas dalam berkomunikasi seperti perilaku yang terbatas, berulang • Kesulitan untuk melakukan aktivitas normal harian sesuai usianya
  • 11. Disabilitas Intelektual/ Retardasi Mental • suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap • terutama ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, yang berpengaruh pada semua tingkat intelegensia: kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
  • 13. Kriteria Diagnostik • Pada pemeriksaan tes IQ, fungsi intelektual di bawah rata-rata, yaitu ≤70 • Adanya keterbatasan dalam fungsi adaptif: komunikasi, perawatan diri, mengurus rumah, keterampilan sosial dan interpersonal, akademik, pekerjaan, kesehatan, keamanan, waktu luang • Awitan sebelum usia 18 tahun • Nilai IQ 70 – (90-95) disebut sebagai fungsi intelektual borderline 13 Kriteria Diagnosis PPDGJ-3 atau ICD-10, WHO 1997
  • 14. • Kelainan perkembangan saraf pada otak (neurodevelopmentaldisorder) yang cukup sering ditemukan • Ditandai adanya hendaya/ impaiment/ ketidak mampuan mental secara umum • Berpengaruh terhadap fungsi intelektual dan fungsi penyesuaian diri (adaptasi) 3 domain: keterampilan konseptual, keterampilan sosial dan keterampilan kehidupan praktis sehari-hari. • terjadi pada usia sebelum umur 18 tahun.
  • 16. Disabilitas Intelektual/ Retardasi Mental Klasifikasi IQ DI/RM Ringan 55-70 DI/RM Sedang 40-55 DI/RM Berat 25-40 DI/RM Sangat Berat <25
  • 17. Retardasi Mental Ringan (IQ=55-70) • 85 % dari populasi pasien dengan RM • Hampir sama dengan individu yang tidak RM • Baru tampak ketika memasuki sekolah formal • Bisa mencapai sekolah kelas VI ( beberapa tamat SMA). • Dewasa: bekerja, menikah, berkeluarga. • Tampak lambat dan butuh bantuan dalam menyelesaikan masalah hidup dan tugas- tugas.
  • 18. Retardasi Mental Sedang (IQ=40-54) • 10 % dari populasi RM • Sudah dapat didiagnosis pada usia pra sekolah • Memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus. • Kemampuan akademis nya mencapai kelas II dan III. • Memerlukan dukungan bantuan sepanjang hidupnya
  • 19. Retardasi Berat (IQ= 25-40) • 3 – 4% dari populasi dengan retardasi mental • Punya lebih dari 1 gangguan organik yang menyebabkan keterlambatannya. • Memerlukan supervisi yang ketat dan pelayanan khusus sepanjang hidup. • Beberapa belajar tugas yang sederhana untuk bina diri atau keterampilan
  • 20. Retardasi Sangat Berat (IQ < 25) • 1 – 2 % dari populasi dengan RM • Terdapat gangguan fungsi kognitif, motorik dan komunikasi yang pervasif. • Mengalami gangguan fungsi motorik dan sensorik sejak awal masa kanak. • Individu memerlukan latihan yang ekstensif untuk melakukan “self care” yang sangat mendasar ( makan, BAB dan BAK ). • Memerlukan supervisi dan perawatan sepanjang hidup.
  • 21. Gangguan Yang Sering Menyertai Disabilitas Intelektual • Epilepsi • Gangguan perilaku (hiperaktivitas, impulsivitas, perilaku menyakiti diri sendiri, agresif, menentang) • Gangguan mood (depresi) • Gangguan cemas (cemas perpisahan, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik, gangguan cemas menyeluruh) • Gangguan makan (menolak makan, pica) • Gangguan mental organik oleh karena kondisi medis umum • Gangguan psikotik
  • 22. Gangguan Perkembangan Pervasif (Gangguan Spektrum Autisme) • Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial • Gangguan komunikasi verbal, non verbal dan bermain • Perilaku stereotipik • Aktivitas dan minat yang terbatas • Emosi yang sering tidak stabil • Respon berlebih atau kekurangan terhadap beberapa stimuli sensorik • Gejala-gejala perilaku lain (hiper/hipo-kinesis, agresi, tantrum, melukai diri, rentang perhatian pendek, kurangnya kemampuan untuk fokus pada tugas, insomnia, masalah makan)
  • 23. Faktor Etiologi Penyebab pasti gangguan autisme masih belum diketahui. Faktor yang berperan antara lain: • Genetik • Biologis • Imunologis • Perinatal (infeksi, komplikasi kehamilan dan kelahiran) • Neuroanatomis • Biokimia • Psikososial dan keluarga
  • 25. Tatalaksana Gangguan Perkembangan • Psikoedukasi keluarga (1) – Pelajari apa yang membuat anak senang; apa yang memicu timbulnya perilaku bermasalah dan apa yang dapat mencegahnya; potensi apa yang dimiliki anak – Memahami bahwa anak dengan gangguan perkembangan sering mengalami kesulitan dalam situasi baru – Buat jadwal yang teratur untuk aktivitas harian seperti makan, bermain, belajar dan tidur. – Libatkan anak dalam kegiatan sederhana sehari-hari – Upayakan sedapat mungkin agar anak dapat tetap bersekolah
  • 26. Tatalaksana Gangguan Perkembangan • Psikoedukasi keluarga (2) – Pantau kebersihan diri dan latih anak untuk dapat melakukannya – Beri penghargaan untuk setiap perilaku baik yang dilakukan anak dan tidak memberikan penghargaan untuk perilaku yang bermasalah – Lindungi anak dari kemungkinan perilaku kekerasan – Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan orang tua lain yang memiliki anak dengan masalah yang sama
  • 27. Tatalaksana Gangguan Perkembangan • Kontak pihak sekolah dengan persetujuan anak tersebut dan orang tua, kemudian berikan saran sederhana seperti: – Minta agar anak dapat duduk di barisan depan kelas – Beri anak waktu tambahan dalam memahami dan mengerjakan tugas – Membagi tugas yang panjang dan kompleks menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana – Memantau adanya kemungkinan perilaku yang tidak wajar atau kekerasan dari teman sebaya dan ambil langkah yang sesuai untuk menghentikan hal tersebut.
  • 28. Tatalaksana Gangguan Perkembangan • Berikan dukungan untuk mengantisipasi situasi sulit dalam hidup. • Fasilitasi dan berkolaborasi dengan layanan rehabilitasi berbasis komunitas. • Bantu untuk melindungi hak asasi anak dan keluarga • Berikan dukungan pada pelaku rawat • Rujuk ke spesialis, jika tersedia, untuk pemeriksaan lebih lanjut. • Pantau secara teratur • Pendekatan psikofarmaka dapat diberikan untuk membantu mengatasi perilaku pasien maladaptif
  • 29. GANGGUAN PERILAKU  Gangguan kiperkinetik: Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)  Gangguan Tingkah laku Lainnya
  • 30. Gangguan Perilaku • Gangguan dalam atensi yang berat • Aktivitas berlebihan yang berat • Impulsivitas yang berlebihan • Perilaku berulang dan mengganggu yang lain (temper tantrums yang sering dan berat, perilaku yang kejam, tidak patuh yang berat, mencuri) • Perubahan yang tiba-tiba dalam perilaku atau hubungan dengan teman sebaya termasuk kemarahan dan penarikan diri
  • 31. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Gejala : • Gangguan atensi yang berat dan tidak mampu untuk fokus, berhenti mengerjakan tugas secara berulang-ulang sebelum menyelesaikannya dan pindah mengerjakan tugas lainnya. • Aktivitas berlebihan yang berat: lari-lari berputar yang tidak bisa dikontrol, sulit untuk dapat duduk diam, bicara terus atau bergerak terus. • Impulsivitas yang berlebihan: melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu. • Perilaku berulang dan mengganggu yang lain (temper tantrums yang sering dan berat, perilaku yang kejam, tidak patuh yang berat, mencuri) • Perubahan yang tiba-tiba dalam perilaku atau hubungan dengan teman sebaya termasuk kemarahan dan penarikan diri.
  • 33. Gangguan Perilaku Lainnya Perilaku disosial, agresif, atau menentang yang berulang dan menetap, seperti: • Berkelahi atau mengganggu anak-anak lain yang berlebihan • Kejam terhadap binatang atau orang lain • Merusak barang-barang • Bermain api • Mencuri • Berulang-ulang berbohong • Bolos dari sekolah • Kabur dari rumah • Sering mengalami temper tantrum yang berat • Perilaku provokatif yang menyimpang • Terus menerus tidak patuh atau menentang
  • 35. Tata Laksana Gangguan Perilaku • Psikoedukasi keluarga • Pertimbangkan pelatihan keterampilan bagi keluarga, bila tersedia • Hubungi guru, berikan saran dan perencanaan kebutuhan pendidikan khusus. • Antisipasi adanya perubahan kehidupan yang besar (seperti pubertas, mulai bersekolah, atau kelahiran saudara kandung) dan aturlah dukungan personal dan sosial.
  • 36. Psikoedukasi Keluarga • Menerima, memberikan perawatan dan dukungan yang optimal pada anak • Konsisten (apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak) • Beri penghargaan pada perilaku baik yang dilakukan anak dan hindari konfrontasi langsung dengan anak • Mulai modifikasi perilaku dengan berfokus pada beberapa perilaku bermasalah yang jelas terlihat dan yang mungkin dilakukan anak • Beri instruksi yang singkat, jelas, dan tegas • Jangan pernah menggunakan kata-kata atau tindakan kekerasan pada anak. Lebih banyak menekankan pada penghargaan daripada hukuman • Sebagai pengganti hukuman, dapat menggunakan “time out” yang singkat dan jelas, yaitu memisahkan sementara anak dari lingkungan yang menyenangkan baginya sebagai bagian dari usaha memodifikasi perilaku • Jangan lupa untuk membahas hal ini setelah anak tenang
  • 37. Tata Laksana Gangguan Perilaku • Kontak pihak sekolah dengan persetujuan anak tersebut dan orang tua, kemudian berikan saran sederhana seperti: – Minta agar anak dapat duduk di barisan depan kelas – Beri anak waktu tambahan dalam memahami dan mengerjakan tugas – Membagi tugas yang panjang dan kompleks menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana – Memantau adanya kemungkinan perilaku yang tidak wajar atau kekerasan dari teman sebaya dan ambil langkah yang sesuai untuk menghentikan hal tersebut. • Beri dukungan pada keluarga dan nilai dampak psikososial masalah anak bagi keluarga
  • 38. Tatalaksana Obat Prinsip penggunaan obat dalam tatalaksana GPPH: • Konsultasikan ke spesialis • Penggunaan obat harus dengan supervisi spesialis (psikiater) • Gunakan obat hanya sebagai bagian dari rencana tatalaksana menyeluruh yang melibatkan intervensi psikologis, perilaku dan edukasional • Methylphenidate Dosis: 0,3 – 0,7 mg/kgBB/hari 1 kali/ hr (extended release) pagi 2 kali/ hr (immediate release) pagi dan siang Efek samping: insomnia, napsu makan menurun, ceas dan perubahan mood • Risperidone Dosis: 0,01 – 0,06 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis/ hari
  • 39. Referensi 1. World Health Organization. mhGAP Intervention Guide: for mental, neurological and substance use disorders in non-specialized health settings. Geneva: World Health Organization, 2010. 2. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan gangguan mental emosional anak usia 6 tahun ke bawah. Jakarta: Depkes RI, 2005. 3. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2011 4. Kaplan and Sadock Comprehensive Textbook of Psychiatry, 2007. 5. Pedoman diagnosis dan tata laksana GPPH, Seksi Psikiatri Anak dan Remaja, jakarta 2016 6. Buku Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas