SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Download to read offline
PENERAPAN SNI ISO 45005 : 2020 – MANAJEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) –
PANDUAN BEKERJA SELAMA PANDEMI COVID19
TEGAR EGA PRAGITA, ST., Msi.
Sabtu, 24 Juli 2021
1
Mitra Kerja Komisi VI DPR RI
Lembaga Pemerintah Non
Kementerian
Kantor Pusat di Jakarta (Thamrin),
SNSU di Puspitek Serpong, 5 Kantor Layanan Teknis di
Sulsel, Sumsel, Riau, Jatim, dan Jabar
Focal point/wakil Indonesia di
ISO, IEC, CODEX AC, SMIIC, BIPM,
TBT WTO, APEC SCSC, PASC
Wakil RI dalam Perjanjian saling
keberterimaan Penilaian Kesesuaian
MRA ILAC-APAC dan MLA IAF-APAC
Tentang Badan Standardisasi Nasional
UU 20/2014 tentang Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian,
PP 34/2018, Perpres 4/2018
Salah satu tugas:
Mengembangkan
Standar Nasional
Indonesia
melalui
related body
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab
Pemerintah di Bidang Akreditasi Lembaga
Penilaian Kesesuaian
BJ. Habibie – Presiden RI Ke-3
Pendiri BSN
2
Tentang Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia (SNI) : Standar yang ditetapkan oleh BSN
(secara consensus nasional) dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Dikembangkan secara indigenous (hasil inovasi, invensi) atau adopsi
standar internasional
Jenis SNI: Barang, Jasa, Sistem, Proses, Personal
BSN bukan lembaga yang melakukan sertifikasi SNI
Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga sertifikasi (barang, jasa, sistem,
proses, personel)(audit, pengujian, dll) yang diakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN)
3
Tujuan utama Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
(Pasal 3 Undang – Undang No. 20Tahun 2014)
Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing
nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam
perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku
usaha, serta kemampuan inovasi teknologi;
Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku
usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara,
baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun
pelestarian fungsi lingkungan hidup
Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi
perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar
negeri
5
Sumber: World Economic Forum,
Global Risk Report 2021
6
Sumber = https://covid19.who.int/ (diakses 24 Juli 2021)
KASUS COVID-19 DI DUNIA
PER 23 JULI 2021
7
RI Urutan ke – 14
dari 225 Negara
KASUS COVID-19 DI INDONESIA
PER 23 JULI 2021
Sumber = https://covid19.who.int/ (diakses 24 Juli 2021)
8
Sumber = https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19 (diakses 24 Juli 2021)
KASUS COVID-19 DI INDONESIA
PER 23 JULI 2021
9
International Organization for
Standardization (ISO) merilis ISO/PAS
450005:2000 Occupational Health and Safety Management
– General Guidelines for Safe Working during the COVID-19
Pandemic (Agustus 2020).
Dengan mengimplementasikan petunjuk dalam dokumen ini, organisasi akan dapat:
a) Mengambil tindakan yang efektif untuk melindungi pekerja dan para pihak yang berkentingan lainnya
yang relevan dari risiko berkaitan dengan COVID-19;
b) Menunjukkan bahwa dalam menangani risiko COVID-19 menggunakan pendekatan yang sistematis;
c) Meletakkan kerangka kerja untuk dapat mengadaptasi perubahan situasi dengan efektif dan tepat
waktu.
Adopsi Identik
Komite Teknis 13-01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan BSN
Menyusun Standar tanggal 28 Januari 2021 yang dihadiri oleh para
pemangku kepentingan terkait (produsen, konsumen, pakar dan
pemerintah, serta perwakilan dari Lembaga penguji, Asosiasi,
Perguruan Tinggi, Pakar serta Instansi terkait) dan ditetapkan pada
17 Maret 2021.
SNI ISO PAS 45005 : 2020
10
❖Standar ini sebagai pelengkap dari panduan (protokol)
Kesehatan untuk bekerja/beraktifitas selama pandemic
Covid-19 yang telah diterbitkan oleh pemerintah maupun
professional Kesehatan. Berisi rekomendasi yang
mendukung prinsip
✓ Tindakan terukur untuk menangani risiko terkait Covid-
19 akan atau telah diterapkan untuk melindungi
Kesehatan dan keselamatan pekerja dan pihak
berkepentingan lainnya;
✓ Pekerja tidak diwajibkan bekerja/beroperasi sebelum
Tindakan-Tindakan pengendalian dalam panduan ini
diterapkan.
❖Standar ini berisi panduan umum yang dapat diterapkan
untuk jenis (pemerintah, swasta, universitas, manufaktur,
transportasi, hotel, dll), ukuran (besar, kecil) dari organisasi;
11
CIRI KHAS SNI ISO PAS 45005 : 2020
Rencanakan apa yang perlu
(harus) dilakukan organisasi
untuk bekerja secara aman
(klausul 4-8)
Lakukan apa yang telah
direncanakan (klausul 9-12)
Evaluasi (ukur, Analisa) efektivitas
dari apa yang telah dilakukan
(klausul 13)
Atasi masalah (Tindakan
perbaikan) dan lakukan
peningkatan
(klausul 14)
STRUKTUR SNI ISO PAS 45005 : 2020
12
Sumber : Advisera (https://advisera.com/45001academy/blog/2021/02/16/how-to-ensure-health-and-safety-during-the-covid-19-pandemic-with-iso-45005)
13
13
4.1. Memahami Konteks Organisasi
4.2. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja
4.3. Perencanaan Umum
4.4. Tempat Kerja
4.4.1. Tempat Kerja Fisik
4.4.2. Bekerja dari Rumah
4.4.3. Bekerja di rumah orang lain
4.4.4. Bekerja di banyak lokasi atau tempat
kerja bergerak
4.5. Peran
4.6. Kegiatan
4.7. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
4.8. Merencanakan Perubahan dengan
Keterbatasan
Klausul 4
PERENCANAAN DAN PENILAIAN RISIKO
14
Organisasi harus mempertimbangkan:
a. Hal yang mempengaruhi kemampuan individu bekerja dengan aman
b. Cara mengatasi risiko terhadap kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan terkait pekerjaan
c. Masalah eksternal dan internal spesifik terkait kesehatan dan keselamatan pekerja dan bagaimana masalah ini dipengaruhi
oleh pandemi
4.1 Memahami Konteks Organisasi
Masalah internal :
1) Prevalensi COVID-19 di organisasi
2) Jumlah dan jenis tempat kerja
3) Nilai-nilai budaya organisasi terkait tindakan pengendalian risiko
4) Kemampuan organisasi mendapatkan info terkini tentang COVID-19
5) Jenis organisasi dan aktivitas terkait
6) Jenis pekerja dalam organisasi
7) Penerapan tindakan jarak fisik
8) Kebutuhan spesifik pekerja
9) Pekerja dengan tanggung jawab pengasuhan, pekerja penyandang disabilitas,
10) Wanita hamil dan ibu baru, pekerja yang lebih tua
11) Tingkat ketidakhadiran pekerja
12) Ketersediaan sumber daya, termasuk penyediaan toilet dan fasilitas cuci tangan yang memadai; dan
13) Pengaturan pekerja
15
4.1 Memahami Konteks Organisasi
Masalah eksternal :
1) prevalensi COVID-19 di komunitas lokal
2) keadaan lokal, regional, nasional dan internasional serta persyaratan dan pedoman hukum terkait
3) ketersediaan layanan klinis, pengujian, perawatan dan vaksin
4) ketersediaan kesehatan dan keselamatan serta perlengkapan lainnya
5) Cara pekerja melakukan perjalanan ke dan dari tempat kerja
6) akses pekerja ke pengasuhan anak dan sekolah untuk anak-anak mereka;
7) kesesuaian rumah pekerja untuk kerja jarak jauh;
8) situasi pekerja rumah tangga
9) perubahan atau masalah dalam rantai pasokan
10) Kesinambungan layanan penting
11) perubahan dalam kebutuhan dan harapan pelanggan, atau perilaku;
12) budaya lokal dan perilaku budaya
13) peningkatan atau penurunan permintaan produk / jasa.
16
Organisasi harus:
a) Berkomitmen terhadap tanggung jawab kolektif dan praktik kerja yang aman;
b) berkomunikasi secara konsisten mematuhi kebijakan internal, persyaratan hukum, dan persyaratan
lainnya setiap saat;
c) berkomitmen pada transparansi saat melaporkan dan mengelola kasus
d) memastikan sumber daya yang memadai
e) memastikan konsultasi dan mendorong partisipasi pekerja dan perwakilan pekerja
f) memberikan kebijakan yang jelas
g) memberikan dukungan pekerja yang tidak dapat bekerja karena batasan operasional
h) mengkomunikasikan cara pelaporan insiden
i) melindungi pekerja dari pembalasan saat melaporkan potensi penyakit atau insiden
j) koordinasi di semua bagian organisasi
k) mencari nasihat dan informasi yang kompeten tentang mengelola risiko terkait COVID-19, jika perlu.
4.2 Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja
Organisasi memiliki tugas untuk memperhatikan pekerja dan pihak berkepentingan lainnya yang dapat
terpengaruh oleh aktivitas mereka, termasuk pelanggan, pengguna layanan, dan masyarakat umum.
17
4.2 Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja
Contoh Kebijakan terkati Manajemen K3 oleh Pimpinan
Perusahaan/Organisasi
Sumber: Masjuli, 2021
18
19
4.3 Perencanaan Umum
Perencanaan memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi
dan memprioritaskan risiko yang timbul dari pandemi yang
dapat mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan terkait pekerjaan.
Organisasi mempertimbangkan:
a) Perubahan praktis yang harus dilakukan terhadap
bagaimana pekerjaan diatur dan di mana pekerjaan
berlangsung
b) Interaksi antar pekerja
c) Interaksi antara pekerja dan orang lain
d) Cara menjaga informasi kontak yang lengkap dan akurat
tentang orang-orang yang berinteraksi secara dekat
e) Penggunaan yang aman dari area umum dan peralatan
bersama
f) Dampak pandemi pada psikologis kesehatan dan
kesejahteraan
Contoh Kebijakan terkait Protokol Covid-19 untuk Para Pegawai
Contoh Sarpras untuk Para Pegawai
20
4.4 Tempat Kerja
4.4.1 Tempat kerja fisik
Organisasi harus memastikan bahwa tempat kerja (termasuk semua bangunan, lapangan dan lokasi lain di
mana pekerjaan berlangsung, termasuk di luar gedung) dan fasilitas di dalam tempat kerja tersebut bersih dan
aman untuk digunakan.
Organisasi minimal harus:
a) Menilai semua tempat yang beroperasi;
b) Menetapkan pengaturan untuk mencegah orang yang berpotensi menular memasuki
tempat kerja
c) Melakukan pemeriksaan dan aktivitas pemeliharaan pada peralatan dan sistem;
d) Mengendalikan risiko yang terkait dengan legionella dan penyakit terkait air lainnya,
e) Menetapkan jadwal pembersihan dan desinfeksi
f) Menyediakan fasilitas kebersihan pribadi
g) Berkoordinasi dan bekerja sama dengan organisasi lain di lapangan bersama, termasuk
dengan kontraktor, agen pengelola, pemilik tanah, dan penyewa lain, memastikan operasi
rutin dan rencana darurat dipertimbangkan.
21
Contoh Kriteria Penilaian Risiko Covid-19
Sumber: Universitas Sahid, 2020
Contoh Kriteria Tingkat atau Level Risiko
Matriks Analisa Risiko
5 x 5
Level Dampak
1 2 3 4 5
Tidak Signifikan Kecil Sedang Besar Katastrope
Level
Kemungkinan
5 Hampir pasti 9 15 18 23 25
4 Kemungkinan besar 6 12 16 19 24
3 Mungkin 4 10 14 17 22
2 Jarang 2 7 11 13 21
1 Sangat jarang 1 3 5 8 20
Level Risiko Besaran Risiko Warna
Sangat Tinggi (5) 20 – 25 Merah
Tinggi (4) 16 – 19 Oranye
Sedang (3) 12 – 15 Kuning
Rendah (2) 6 – 11 Hijau
Sangat Rendah 1 1 - 5 Biru
23
Contoh Kriteria Level Risiko Penularan Covid-19
Sumber: Universitas Sahid, 2020
24
Contoh Kriteria Level Risiko Penularan Covid-19
Sumber: Universitas Sahid, 2020
25
4.4 Tempat Kerja
Contoh Pemetaan Risiko Area Kerja
Sumber: PT Polytama Propindo, 2020
26
4.4.2 Kerja dari rumah
• Organisasi harus memungkinkan pekerja untuk bekerja dari
rumah mereka sendiri.
• Organisasi memiliki tanggung jawab yang sama atas
kesehatan dan keselamatan pekerja yang bekerja dari
rumah.
• Organisasi harus mengambil semua langkah praktis untuk
menghilangkan hambatan bekerja dari rumah.
Organisasi harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut
kepada pekerja terkait :
a) Keefektifan bekerja dari rumah
b) Situasi rumah pekerja
c) Keinginan pekerja kembali ke tempat kerja fisik
d) Perjalanan menuju dan Kembali dari tempat kerja fisik
tanpa terpapar COVID-19
4.4 Tempat Kerja (Lanjutan)
Contoh Tata naskah
dinas elektronik
dengan e-sign
Contoh Implementasi kehadiran Digital
Karyawan
27
4.4.3 Bekerja di rumah orang lain
Pekerja tidak boleh melakukan aktivitas kerja di rumah
orang lain jika seseorang di rumah tersebut memiliki
gejala COVID-19 (atau mengisolasi diri atau di
karantina) atau dianggap berisiko lebih tinggi tertular
COVID-19 atau terkena penyakit parah akibat COVID -
19, kecuali:
a) untuk memberikan perawatan kesehatan dan
pribadi yang penting (misalnya pekerja perawatan
medis atau sosial); atau
b) untuk memperbaiki risiko langsung terhadap
keselamatan atau keamanan (misalnya, perbaikan
darurat oleh tukang ledeng, pekerja konstruksi,
teknisi listrik, teknisi gas);
c) untuk mengatasi masalah di rumah yang dapat
dilakukan dengan jarak sosial tambahan atau
tindakan lain untuk melindungi orang yang rentan.
4.4 Tempat Kerja (Lanjutan)
Organisasi harus:
1) memeriksa anggota rumah tangga yang memiliki gejala
COVID-19, melakukan isolasi sendiri atau karantina, atau
disarankan untuk mengisolasi dari orang lain
2) mempertimbangkan pekerjaan dapat menggunakan
alternatif digital atau jarak jauh (mis. konsultasi video atau
telepon);
3) berkomunikasi dengan rumah tangga sebelum pekerjaan
dimulai,
4) menugaskan pekerja untuk meminimalkan perjalanan dan
penggunaan transportasi umum;
5) memastikan pekerja memiliki akses ke APD, masker atau
penutup wajah yang memadai, pembersih tangan, dan
perlengkapan pembersih dan desinfeksi; dan
6) alokasikan individu, pasangan atau tim kecil pekerja yang
sama ke sebuah rumah tangga
28
4.4 Tempat Kerja (Lanjutan)
4.4.4 Bekerja di banyak lokasi atau tempat kerja seluler
Organisasi harus memastikan bahwa pekerja dengan peran yang tidak
dapat dilakukan di rumah atau di tempat kerja fisik tetap (misalnya
pengemudi, penyedia layanan sosial dan pribadi, pembersih, pekerja
pos, pekerja pengiriman, petugas lalu lintas, pekerja perbaikan dan
pemeliharaan) diberikan dukungan, bimbingan dan sumber daya yang
memadai untuk bekerja dengan aman dan untuk menghindari
penularan penyakit melalui perjalanan dan interaksi dengan orang lain.
Organisasi harus memberikan panduan dan mendorong
pekerja dalam peran bergerak untuk ikuti panduan :
a) jarak fisik dan kebersihan
b) bertindak dalam situasi di mana jarak fisik tidak dapat
dipertahankan
c) cara bertindak jika organisasi lain memerlukan
pelepasan masker, penutup wajah atau APD untuk
keamanan atau alasan lain;
d) memastikan mereka memiliki akses ke pembersih
tangan, masker, penutup wajah, APD, bahan pembersih
dan disinfektan yang memadai, yang sesuai;
e) cara mengakses dan menggunakan sumber daya
dengan aman seperti toilet umum, dan cara
mendapatkan serta mengonsumsi makanan dan
minuman dengan aman;
f) menyimpan informasi terdokumentasi
g) menyimpan detail orang-orang yang telah lama
berinteraksi atau berhubungan dekat
Contoh Pengemudi Ojek Online yang dituntut
bekerja secara mobile
29
Organisasi harus mempertimbangkan pekerja yang:
a) dianggap berisiko lebih tinggi tertular COVID-19
atau terkena
b) penyakit parah akibat COVID-19;
c) sedang merawat seseorang yang dianggap
berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 atau
menderita penyakit parah akibat COVID- 19;
d) berada dalam satu rumah dengan seseorang yang
dianggap berisiko lebih tinggi tertular COVID-19
atau menderita penyakit parah akibat COVID-19;
e) berhak meminta atau membutuhkan
penyesuaian tambahan yang wajar karena
kecacatan atau keadaan individu lainnya
f) membutuhkan dukungan tambahan untuk
melindungi Psikologis Kesehatan dan
Kesejahteraan mereka.
4.5 Peran
Untuk pekerja yang perlu berada di tempat kerja fisik,
organisasi harus :
1) menentukan peran yang penting untuk kelangsungan
operasional, manajemen fasilitas yang aman atau
persyaratan peraturan dan tidak dapat dilakukan dari
rumah;
2) mengidentifikasi pekerja dalam peran penting yang tidak
dapat bekerja dari rumah
3) menentukan jumlah minimum pekerja yang dibutuhkan di
tempat kerja fisik pada satu waktu untuk beroperasi
dengan aman dan efektif; dan
4) menentukan bagaimana kegiatan diatur (misalnya
mengurangi rotasi pekerjaan, mengharuskan pekerja
untuk melakukan satu kegiatan dengan satu set peralatan
selama shift, memungkinkan jam kerja yang fleksibel).
30
Jika pedoman jarak fisik tidak dapat dipatuhi untuk
aktivitas kritis, organisasi harus mengambil semua
kemungkinan tindakan mitigasi lebih lanjut untuk
mengurangi risiko penularan COVID-19 antara
pekerja dan melalui interaksi dengan orang lain di
tempat kerja.
4.6 Kegiatan
Tindakan mitigasi, seperti:
a) membentuk tim kecil atau pasangan tetap untuk
membatasi jumlah orang dalam kontak dekat:
b) merevisi instruksi kerja untuk memungkinkan operasi
kegiatan yang aman
c) menetapkan zona berbeda untuk aktivitas kerja yang
tidak sesuai dengan pedoman jarak fisik;
c) menggunakan ruang terisolasi untuk memungkinkan
jarak fisik bagi pekerja yang dapat bekerja sendiri
dengan aman;
d)mengidentifikasi kegiatan di mana pekerja secara
langsung memberikan objek satu sama lain atau ke
orang lain, termasuk publik, dan menetapkan proses
untuk menghilangkan kontak langsung jika
memungkinkan
e) memberikan APD yang sesuai dan panduan tentang
bagaimana harus digunakan.
Contoh Sosialisasi Mitigasi terkait Pandemi Covid-19
31
Sumber: PT Polytama Propindo, 2020
Contoh Satgas Covid-19 di Perusahaan
32
Organisasi harus bersiap untuk keadaan darurat yang dapat
diperkirakan dan menilai serta merevisi proses yang ada jika
diperlukan.
Organisasi harus mempertimbangkan, misalnya:
a) proses darurat (misalnya panduan tentang evakuasi dalam tim
untuk membatasi kontak dekat dengan orang lain, menyesuaikan
bagaimana pekerja dan pihak terkait lainnya diminta untuk
berkumpul untuk meningkatkan jarak fisik antar tim);
b) meninjau rencana evakuasi darurat pribadi untuk orang-orang
dengan kebutuhan evakuasi yang dibantu atau difasilitasi (termasuk
penyediaan APD tambahan jika diperlukan);
c) melatih orang tambahan untuk merespons dalam keadaan darurat,
jika sakit, isolasi diri atau karantina mengakibatkan kurangnya
pekerja terlatih di tempat kerja;
d) memberikan pertolongan pertama sumber daya pertolongan
pertama pribadi, termasuk APD yang sesuai, dalam keadaan darurat
medis atau kecelakaan; dan
e) memberikan panduan yang jelas tentang proses untuk menghadapi
f) orang yang agresif atau kasar.
4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Contoh Tindakan Tanggap Darurat terkait
Pandemi Covid-19
33
Organisasi harus memastikan risiko saat ini dan yang muncul terkait dengan COVID-19 dipantau, dan merencanakan
saat-saat ketika pembatasan kemungkinan akan diubah dalam waktu singkat (pembatasan dapat dipengaruhi oleh acara
lokal, regional, nasional atau internasional).
Merencanakan Perubahan dengan Batasan
4.8
Saat merencanakan, organisasi harus mempertimbangkan:
a) mengurangi operasi menjadi aktivitas inti yang dapat dilakukan dengan jarak fisik penuh dengan jumlah minimum
pekerja di tempat kerja fisik, atau oleh pekerja berbasis rumahan;
b) apakah operasi dapat dimodifikasi untuk memungkinkan organisasi terus bekerja selama periode pembatasan;
c) apakah penangguhan operasi penuh atau sebagian diperlukan untuk mempertimbangkan tindakan yang benar
yang akan diambil (misalnya, jeda operasi untuk menerapkan tindakan tambahan atau untuk mengatur ulang
aktivitas kerja);
d) apakah operasi alternatif dapat diterapkan;
e) potensi dampak pada pekerja, dengan mempertimbangkan pekerja dengan kebutuhan dan keadaan khusus;
f) bagaimana pekerja individu dapat dipengaruhi oleh batasan lokasi yang berbeda (misalnya pekerja yang perlu
melintasi batas lokal, regional, nasional atau internasional);
g) potensi dampak pada rantai pasokan dan tindakan yang diperlukan untuk mengelolanya; dan
h) kebutuhan kerjasama dan komunikasi dengan organisasi mitra, organisasi berbagi fasilitas dan pihak
berkepentingan terkait lainnya.
34
Klausul 5
KASUS TERDUGA ATAU TERKONFIRMASI COVID 19
5.1. Umum
5.2. Mengelola penyakit di tempat kerja
fisik
5.3 Mengelola penyakit pekerja di
rumah atau dalam pekerjaan
bergerak
5.4 Pengujian, pelacakan kontak, dan
karantina
35
5.1 Umum
Organisasi harus menetapkan dan mengkomunikasikan
proses untuk mengelola kasus terduga dan terkonfirmasi
COVID-19.
Untuk membatasi kemungkinan masuknya COVID-19 ke
tempat kerja, organisasi harus menerapkan langkah-
langkah untuk menilai orang yang memasuki gedung dan
mencegah masuknya mereka yang memiliki gejala, baru-
baru ini bepergian ke atau dari daerah dengan
penyebaran penyakit yang signifikan, atau pernah terkena
individu yang terinfeksi COVID-19.
Manajemen puncak dan manajer di semua tingkatan
harus mendukung pekerja untuk mengambil tindakan
segera untuk mengisolasi diri jika mereka mengalami
gejala COVID-19, atau melakukan karantina jika
diperlukan, dan memahami proses yang ada dan apa yang
diharapkan dari mereka terkait dengan pelaporan, isolasi
diri atau karantina, dan kembali bekerja
36
5.2 Mengelola Penyakit di Tempat Kerja Fisik
Organisasi harus:
a) berikan APD yang sesuai
b) mengisolasi orang yang tidak sehat
c) menyediakan masker wajah untuk orang yang terpapar
d) meminta orang yang terkena dampak untuk meninggalkan tempat kerja, dengan
menggunakan metode transportasi yang aman
e) menyarankan orang yang terkena dampak untuk meminta tes COVID19
f) tentukan apakah pekerja yang terkena dampak telah melakukan kontak dekat
dengan pekerja atau klien lain
g) menyimpan rincian pekerja lain yang telah melakukan kontak dengan pekerja
yang terkena dampak jika COVID-19
h) memastikan area tempat orang yang terkena dampak telah diisolasi atau
dibersihkan dan didesinfeksi sesegera mungkin,
i) memastikan bahwa pekerja yang melakukan pembersihan atau disinfeksi area
yang terkena dampak menggunakan APD yang sesuai dan mengikuti praktik
operasi kerja aman
j) memberi tahu otoritas kesehatan, terkait kasus COVID-19 yang dikonfirmasi
terhubung ke tempat kerja
k) memberikan panduan yang jelas pekerja dapat bekerja Kembali setelah terpapar
l) memberikan informasi tentang tindakan yang dapat diambil untuk memfasilitasi
kembali bekerja, dukungan dan rehabilitasi yang berkelanjutan, yang sesuai
37
5.3 Mengelola penyakit pekerja di rumah atau dalam
pekerjaan bergerak
Organisasi harus memastikan:
a) pekerja didorong untuk segera melaporkan gejala ke
rumah sakit
b) mensyaratkan orang yang terkena dampak untuk
meninggalkan tempat kerja
c) pekerja menyadari dan diarahkan untuk mengikuti
peraturan yang berkaitan dengan isolasi diri atau karantina
d) ada komunikasi rutin dengan pekerja yang terkena dampak
e) pekerja memahami apakah mereka harus terus melakukan
aktivitas kerja dari rumah, jika sudah cukup sehat, atau jika
waktunya harus diambil sebagai cuti sakit
f) pekerja memahami proses untuk kembali bekerja setelah
mengisolasi diri atau memulihkan diri dari COVID-19
g) penyesuaian yang wajar dibuat, jika perlu, untuk
mendukung pekerja kembali bekerja setelah tertular
COVID-19, dengan mempertimbangkan kebutuhan fisik dan
psikologis
Contoh Informasi terkait Isoman untuk para
pegawai di PUPR
38
Organisasi harus :
a) mendorong pekerja dengan gejala untuk meminta tes sedini mungkin
b) mendorong pengujian rutin untuk pekerja yang telah memperpanjang interaksi
dengan orang lain sebagai akibat dari peran mereka, termasuk pekerja tanpa
gejala
c) mendorong penggunaan aplikasi dan penelitian lapangan yang memantau
kesehatan dan gejala
d) mendukung pelacakan kontak dengan memastikan rincian pekerja atau orang
yang mengunjungi organisasi dipertahankan, sejauh dapat dilakukan, dan
kerahasiaan dihormati
e) mewajibkan pekerja dan pihak terkait lainnya untuk karantina jika hal ini
diperlukan karena:
• pembatasan perjalanan
• saran dari pelacak kontak, otoritas kesehatan, atau informasi yang diterima
melalui aplikasi atau komunikasi lainnya
f) mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan individu
g) membuat penyesuaian yang wajar untuk pekerja yang diharuskan untuk
karantina
h) menjelaskan kebijakan perjalanan pribadinya selama pandemi bagi semua
pekerja
5.4 Pengujian, Pelacakan Kontak, dan Karantina
Contoh Panduan Pelacakan Kontak di Pemda
Kota Bogor
39
Klausul 6
PSIKOLOGI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Organisasi harus menetapkan proses untuk mengelola dampak
pandemi pada Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan pekerja.
Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan dapat dipengaruhi oleh
bahaya psikososial seperti:
a) ketidakpastian (misalnya tentang apa yang diharapkan,
berapa lama pengaturan dapat berlangsung, berdampak pada
gaji atau jam kerja)
b) beban kerja dan kecepatan kerja
c) jam kerja
d) ambiguitas peran (misalnya perubahan pada apa yang
diharapkan dari suatu peran, peran baru, kurangnya kejelasan)
e) kurangnya kontrol (misalnya perubahan cepat dalam tingkat
risiko, yang mengarah pada penegakan hukum secara tiba-tiba
atau pelonggaran pembatasan atau cara kerja yang diubah)
f) kurangnya dukungan sosial
g) dampak isolasi yang berkepanjangan dan kerja jarak jauh
h) ketidakamanan pekerjaan
i) kesulitan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan
rumah
j) peran spesifik yang berisiko lebih tinggi karena interaksi yang
sering, dekat, atau berkepanjangan dengan orang lain
k) keadaan khusus pekerja
40
Untuk mengelola risiko terhadap kesehatan psikologis dan kesejahteraan
terkait COVID-19, organisasi harus:
1. mempromosikan budaya kepercayaan, kepedulian dan dukungan
dengan mengakui bahwa pekerja individu mengalami masalah yang
berbeda dan bahwa kecemasan atau kesulitan adalah sah dan dihargai
2. memungkinkan pertemuan rahasia reguler untuk membahas masalah
dan kecemasan dan untuk menyetujui cara-cara untuk mendukung
pekerja
3. mengadakan pertemuan jarak jauh atau fisik secara teratur dengan tim
pekerja
4. memungkinkan jam kerja yang fleksibel dan waktu istirahat
5. membantu pekerja dalam menetapkan batasan yang sehat antara waktu
kerja dan waktu non-kerja
6. memungkinkan pekerja lebih mengontrol kecepatan kerja dan tenggat
waktu
7. memberikan informasi yang teratur, jelas dan akurat tentang situasi saat
ini
8. pertimbangkan untuk menyediakan APD, masker, penutup wajah, dan
tindakan pengendalian lain yang sesuai bagi pekerja
9. menawarkan sumber daya tambahan untuk membantu pekerja
mengelola Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan mereka sendiri
6
Psikologi Kesehatan dan Kesejahteraan (Lanjutan)
41
Organisasi harus memastikan bahwa tindakan yang diambil
terhadap kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan terkait
pekerjaan dengan mempertimbangkan dampaknya pada
berbagai kelompok pekerja dan pihak terkait lainnya.
Organisasi harus :
a) memastikan masalah dan kecemasan yang muncul
dihormati dan permintaan diakomodasi sejauh mungkin
b) terus mendukung bekerja dari rumah bagi pekerja yang
dapat melakukan aktivitas kerja secara efektif di rumah
c) meningkatkan kesadaran dan memberikan pelatihan
kepada pekerja untuk memenuhi kebutuhan para
penyandang disabilitas
d) memastikan fasilitas untuk kelompok agama dapat
diakses dengan aman
e) menyesuaikan peran dan kegiatan untuk mengurangi
risiko bagi pekerja yang rentan, jika memungkinkan
f) memastikan komunikasi, termasuk komunikasi
elektronik, dapat diakses
Klausul 7
INKLUSIFITAS
42
Organisasi harus mempertimbangkan:
a) Sumber daya manusia, termasuk dukungan praktis
dan psikologis kepada pekerja, dan proses untuk
mengelola sumber daya manusia yang berkurang
karena sakit atau mengisolasi diri
b) Sumber keuangan
c) APD yang sesuai, termasuk ketentuan khusus untuk
pekerja dengan peran pembersihan dan desinfeksi
d) Mencuci tangan, membersihkan tangan,
membersihkan dan bahan desinfeksi;
e) Penyediaan fasilitas toilet yang memadai dan aman
f) Teknologi
g) Infrastruktur dan peralatan
h) Metode komunikasi
i) Kebutuhan dan ketersediaan pelatihan tambahan
untuk memastikan pekerja kompeten untuk
mengambil peran atau kegiatan tambahan.
Klausul 8
SUMBER DAYA
43
Klausul 9
KOMUNIKASI
9.1. Umum
9.2. Komunikasi untuk pertama
kali masuk ke tempat kerja
9.3 Komunikasi Berkelanjutan
44
9.1 Umum
Organisasi harus mengomunikasikan
komitmennya untuk mengelola risiko terkait
COVID-19 dan memberi tahu pekerja dan
pihak terkait lainnya tentang:
a) tindakan dan kendali keamanan umum
b) cara kerja yang diperlukan, dengan
mempertimbangkan kebutuhan individu
dan kelompok pekerja
c) apa yang diharapkan dari pekerja
d) apa yang dapat mereka harapkan dari
organisasi
e) bagaimana melaporkan kekhawatiran
atau insiden keselamatan.
Contoh Informasi terkait Wajib Masker
45
9.2 Komunikasi untuk pertama kali masuk
ke tempat kerja
Organisasi harus:
a) mengembangkan materi komunikasi dan pelatihan dan
menyampaikan pelatihan sesuai kebutuhan
b) memberikan panduan tentang perjalanan yang aman ke
dan dari tempat kerja
c) memberikan panduan yang jelas tentang waktu mulai
dan selesai yang terhuyung-huyung, jam kerja yang
fleksibel, shift atau pola atau jadwal kerja yang diubah
lainnya
d) memberikan panduan tentang jarak fisik, kebersihan
dan cara kerja umum
e) mengkomunikasikan proses baru untuk memasuki
tempat kerja, memulai pekerjaan dan penggunaan area
umum (misalnya lift / elevator, tangga, toilet, dapur,
koridor)
f) mengomunikasikan panduan tentang interaksi yang
aman dengan pengunjung, pelanggan, pengguna layanan,
dan orang lain
g) mengkomunikasikan perubahan pada prosedur darurat
Contoh Informasi terkait Penggunaan Lift sat
Pandemi
46
Komunikasi Berkelanjutan
9.3
Organisasi harus:
a) memastikan keterlibatan berkelanjutan
dengan pekerja dan perwakilan pekerja,
jika ada, dan mengambil tindakan untuk
memahami setiap dampak tak terduga
dari perubahan pada cara kerja
b) berkomunikasi secara teratur dengan
pekerja, termasuk mereka yang bekerja
jarak jauh, untuk memeriksa kesehatan
dan kesejahteraan fisik dan psikologis dan
untuk memberikan informasi yang jelas
tentang masalah yang diketahui
berdampak negatif pada kesehatan
psikologis
47
Organisasi harus mengkomunikasikan kepada pekerja bahwa:
1. pekerja didorong untuk mencuci tangan
2. Fasilitas cuci tangan (misalnya, pintu masuk, pintu keluar,
dekat lift, area umum, area operasional)
3. bahan tambahan pembersihan dan desinfeksi workstation dan
peralatan secara berkala, termasuk antara penggunaan oleh
pekerja yang berbeda
4. pembersihan dan desinfeksi yang sering pada permukaan yang
disentuh secara teratur
5. pembuangan limbah yang efektif, memadai dan sering
6. promosi praktik kebersihan yang baik
7. penggunaan toilet yang aman
8. penggunaan kamar mandi dan ruang ganti yang aman
9. membatasi pengiriman yang tidak penting,
10. membersihkan dan mendisinfeksi bahan, peralatan, kendaraan
dan benda lain yang memasuki tempat kerja
11. bersihkan dan desinfeksi titik sentuh peralatan bersama
setelah digunakan
12. meningkatkan frekuensi mencuci tangan
Klausul 10
HYGIENE
48
Organisasi harus:
a) menetapkan pedoman tentang penggunaan
APD dan memberikan pelatihan jika perlu
b) menyediakan APD yang sesuai secara gratis
c) memastikan APD dipasang dengan benar
dan menginstruksikan pekerja tentang
penggunaan yang tepat dan pembuangan
yang aman setelah digunakan
d) mendorong pekerja untuk beristirahat
secara teratur untuk meminimalkan
kelelahan yang disebabkan oleh penggunaan
APD
e) membersihkan, desinfeksi, atau cuci APD
yang dapat digunakan kembali yang
terkontaminasi
Klausul 11
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN PENUTUP
WAJAH
49
Klausul 12
OPERASI
12.1. Umum
12.2. Pertama kembali ke tempat kerja
12.3 Masuk dan keluar dari tempat kerja
12.4 Bergerak di sekitar dan di antara
tempat kerja
12.5 Zona kerja dan workstation
12.6 Penggunaan area umum
12.7 Rapat dan kunjungan ke tempat
kerja
12.8 Bekerja dengan publik
12.9 Perjalanan terkait pekerjaan
12.10 Pengiriman
Organisasi harus memastikan adanya proses untuk
mengatasi risiko yang diidentifikasi termasuk
menerapkan langkah-langkah untuk memungkinkan
kerja rumahan, dan jarak fisik serta tindakan dan
kontrol keselamatan lainnya di tempat kerja.
Organisasi harus menilai dampak dari tindakan yang
diterapkan dan mengambil tindakan untuk mengatasi
risiko ini.
Organisasi harus mengambil langkah-langkah untuk
mengurangi kebisingan latar belakang di tempat kerja
sejauh mungkin (misalnya menurunkan musik,
mengurangi waktu penggunaan perangkat seperti
pengering rambut) untuk mengurangi kebutuhan
orang untuk bersuara.
Organisasi harus:
a) Memastikan semua pekerja yang kembali ke tempat
kerja, diberikan instruksi dan informasi lengkap
pada saat kedatangan
b) Mengkomunikasikan informasi tentang potensi
bahaya yang dapat muncul jika jumlah pekerja
berkurang
c) Membatasi jumlah pekerja yang diberi instruksi
tentang masuk pertama ke tempat kerja pada satu
waktu untuk memungkinkan jarak fisik
d) Mempertimbangkan untuk menggunakan ruang
luar untuk instruksi masuk pertama jika aman dan
memungkinkan.
Umum
12.1 Pertama Kembali ke Tempat Kerja
12.2
51
Organisasi harus:
a) menyesuaikan waktu kedatangan dan keberangkatan
b) memberikan titik masuk dan keluar tambahan
c) menyediakan tempat parkir atau fasilitas tambahan
d) membatasi jumlah penumpang dalam kendaraan yang
digunakan oleh organisasi,
e) menggunakan indikator jarak fisik di lantai atau
dinding dan memperkenalkan sistem satu arah di titik
masuk dan keluar, jika memungkinkan
f) membuat titik masuk dan keluar yang terpisah
g) memastikan perangkat keamanan berbasis sentuhan,
dibersihkan secara teratur
h) memastikan langkah-langkah keamanan diterapkan
untuk mengelola risiko terkait COVID-19
i) menyediakan penyimpanan untuk pakaian dan tas
pekerja dan pengguna jasa,
j) menyediakan fasilitas bagi pekerja untuk mengganti
pakaian dan peralatan kerja di tempat,
k) bersihkan, desinfeksi, atau cuci pakaian dan peralatan
Organisasi harus:
a) mengurangi pergerakan di dalam gedung dan lokasi
b) mengaktifkan kontrol akses tanpa kontak
c) melepaskan kendali akses yang perlu disentuh
d) memasang penghalang untuk menghindari kontak antara
pekerja
e) menggunakan tim / pasangan atau proses pemesanan
berjangka waktu untuk mengurangi jumlah orang di area
kerja
f) memperkenalkan sistem satu arah melalui bangunan,
g) mendorong penggunaan tangga dan mengurangi hunian
maksimum untuk lift / elevator, menyediakan pembersih
tangan untuk pengoperasiannya, dan memastikan
pembersihan rutin dan disinfeksi area yang sering
disentuh
h) memungkinkan penyandang disabilitas mengakses dan
menggunakan lift / elevator dengan aman.
Masuk dan keluar dari tempat kerja
12.3
Bergerak di sekitar dan di antara
tempat kerja
12.4
52
Organisasi harus:
a) meninjau zona kerja
b) mengatur stasiun kerja
c) Memblokir/memisahkan penggunaan beberapa
workstation
d) menugaskan workstation dan peralatan untuk masing-
masing pekerja,
e) menggunakan penanda lantai atau dinding untuk
menunjukkan pedoman jarak fisik yang
direkomendasikan
f) menempatkan penghalang fisik untuk memaksakan jarak
fisik sejauh mungkin
g) mengurangi jumlah pekerja di zona kerja
h) membatasi penggunaan barang-barang dengan sentuhan
tinggi dan peralatan bersama dan aktifkan pembersihan
dan desinfeksi yang sering
Organisasi harus:
a) mengurangi kepadatan di area umum seperti lift /
elevator, resepsionis, koridor, titik keamanan
b) penggunaan area luar yang aman jika memungkinkan
c) mendorong penggunaan ruang luar aktivitas kerja
d) menciptakan ruang bersama tambahan di bagian lain
tempat kerja
e) memasang layar untuk melindungi pekerja di area
penerima tamu atau area serupa
f) mendorong pekerja untuk membawa makanan sendiri
g) menghindari penggunaan sumber daya Bersama
h) memindahkan tempat duduk dan meja untuk jarak fisik
dan mengurangi interaksi tatap muka
i) mendorong pekerja untuk tetap berada di tempat kerja
j) mengatur penggunaan fasilitas umum
k) mendorong penyimpanan barang pribadi di ruang
pribadi, misalnya loker, selama jam kerja.
Zona Kerja dan Workstation
12.5
Bergerak di sekitar dan di antara
tempat kerja
12.6
53
Organisasi harus:
a) batasi akses hanya untuk pengunjung
b) memperhitungkan pengunjung bepergian
c) membatasi jumlah pengunjung di tempat kerja pada
satu waktu
d) batasi kunjungan ke waktu tertentu
e) sediakan fasilitas toilet terpisah bagi pengunjung
f) merevisi jadwal untuk layanan penting dan kunjungan
kontraktor lain untuk mengurangi interaksi
g) catat detail pengunjung untuk mengaktifkan pelacakan
kontak
h) rincian pengunjung dicatat dan bagaimana
pengunjung masuk dan keluar dari tempat kerja
i) mengharuskan pengunjung untuk mematuhi pedoman
j) memastikan penyesuaian yang wajar dibuat untuk para
penyandang disabilitas yang memiliki persyaratan
akses dan menghadiri pertemuan.
Organisasi harus:
a) melatih pekerja terkait langkah-langkah keselamatan kepada
anggota masyarakat
b) menggunakan media informasi untuk memberi tahu anggota
masyarakat untuk mengikuti langkah-langkah keamanan lainnya
c) membatasi jumlah orang dalam suatu gedung atau ruang luar
ruangan
d) menggunakan ruang luar yang aman untuk antrian,
e) menggunakan tanda lantai atau dinding untuk menunjukkan
interval jarak fisik,
f) memastikan antrian tidak menyebabkan bahaya keselamatan
tambahan,
g) menyediakan pembersih tangan di area terdapat potensi risiko
penularan
h) memantau penggunaan masker atau penutup wajah yang wajib
i) mempertimbangkan penyediaan masker
j) memastikan pembersihan dan desinfeksi area yang sering
disentuh dan sumber daya Bersama
k) membatasi penanganan produk
l) menyediakan penghalang fisik, seperti layar, di tempat-tempat di
mana interaksi antara pekerja
m) membatasi waktu yang dihabiskan untuk berhubungan dekat
dengan pelanggan
Rapat dan kunjungan ke tempat kerja
12.7
Bekerja dengan publik
12.8
54
Organisasi harus:
a) meninjau zona kerja
b) mengatur stasiun kerja
c) Memblokir/memisahkan penggunaan beberapa
workstation
d) menugaskan workstation dan peralatan untuk masing-
masing pekerja,
e) menggunakan penanda lantai atau dinding untuk
menunjukkan pedoman jarak fisik yang
direkomendasikan
f) menempatkan penghalang fisik untuk memaksakan
jarak fisik sejauh mungkin
g) mengurangi jumlah pekerja di zona kerja
h) membatasi penggunaan barang-barang dengan
sentuhan tinggi dan peralatan bersama dan aktifkan
pembersihan dan desinfeksi yang sering
Organisasi harus:
a) meminimalkan kontak orang-ke-orang selama
pengiriman
b) memberikan panduan kepada pekerja yang melakukan
pengiriman
c) merevisi tempat pengambilan dan pengantaran
d) mengurangi frekuensi pengiriman masuk
e) menggunakan pekerja tunggal atau pasangan tetap
untuk memuat atau membongkar kendaraan
f) menyediakan akses yang terkendali dan aman ke fasilitas
kesejahteraan
g) mendorong pengemudi untuk tetap berada di dalam
kendaraan mereka
h) memastikan pembersihan dan desinfeksi rutin kotak
pengiriman
i) pertimbangkan untuk membersihkan atau mendisinfeksi
barang yang dikirim.
Zona Kerja dan Workstation
12.9
Bergerak di sekitar dan di antara
tempat kerja
12.10
55
56
57
Klausul 13
EVALUASI KINERJA
13.1. Pemantauan dan evaluasi
13.2. Tinjauan manajemen, insiden dan
pelaporan
13.2.1. Umum
13.2.2. Melaporkan kepada pihak
yang berkepentingan
eksternal
58
Pemantauan dan Evaluasi
13.1
Organisasi harus :
a) efektif tindakan dan kontrol keselamatan melindungi pekerja
b) bagaimana pekerjaan itu dilakukan
c) kepatuhan terhadap langkah-langkah keselamatan di tempat
kerja
d) tingkat infeksi di antara pekerja
e) tingkat ketidakhadiran pekerja dan dampaknya pada pekerja
yang tersedia
f) perubahan tingkat risiko komunitas atau masalah eksternal
lainnya
Kegiatan pemantauan dan evaluasi harus:
1. menentukan pedoman dipatuhi
2. menentukan proses penilaian risiko beroperasi secara efektif
3. menentukan kontrol bekerja
4. menentukan penggunaan pengendalian menciptakan risiko
baru (jenis apa pun) yang perlu ditangani
5. memperhitungkan umpan balik pekerja dan pihak lain yang
berkepentingan
59
Tinjauan Manajemen, Insiden dan
Pelaporan
13.2
13.2.1. Umum
Organisasi harus meninjau keluaran pemantauan dan
evaluasi secara berkala dan mempertimbangkan:
a) Masalah yang diidentifikasi dengan tingkat
kepatuhan terhadap tindakan dan kontrol
keselamatan
b) Insiden yang dilaporkan oleh pekerja dan pihak
terkait lainnya
c) Akar penyebab insiden
d) Efektivitas tindakan yang diambil untuk menangani
insiden
13.2.2 Melaporkan kepada pihak yang berkepentingan
eksternal
Rumah sakit harus menentukan bukti yang masuk akal bahwa
pajanan terkait pekerjaan, daripada pajanan sosial umum,
adalah kemungkinan penyebab penyakit.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan saat menentukan
apakah tertular COVID-19 disebabkan oleh pajanan terkait
pekerjaan meliputi:
a) jika sifat kegiatan kerja atau organisasi kerja telah
meningkatkan risiko pekerja terekspos
b) setiap insiden spesifik yang dapat diidentifikasi yang
menyebabkan peningkatan risiko eksposur
c) jika aktivitas kerja secara langsung membawa seorang
pekerja ke dalam kontak dengan bahaya virus korona yang
diketahui tanpa digunakan tindakan pengendalian yang
efektif (misalnya jarak fisik, APD).
60
Klausul 14
PERBAIKAN
Organisasi harus mempertimbangkan hasil
pemantauan, evaluasi dan tinjauan (lihat 13) dan:
a) mengambil tindakan segera untuk
meningkatkan atau mengubah tindakan dan
kontrol keselamatan yang tidak efektif
b) menerapkan langkah-langkah keamanan
tambahan dan kontrol
c) menangani perubahan pada masalah
eksternal dan internal yang dapat
mempengaruhi kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan yang terkait dengan pekerjaan
d) mendorong konsultasi dan partisipasi yang
berkelanjutan dari pekerja selama
pemantauan, evaluasi dan peninjauan dan
mengatasi masalah mereka.
61
Lampiran A
PERTIMBANGAN PERLINDUNGAN KEAMANAN
Lampiran A. memberikan pertimbangan bagi siapa
pun di organisasi yang ditugaskan untuk
menerapkan langkah-langkah keamanan COVID-19.
Organisasi harus:
a) berkonsultasi dan melibatkan departemen
keamanan dalam implementasi langkah-
langkah keselamatan
b) berkonsultasi dengan petugas keamanan dan
mempertimbangkan pengaturan keamanan dari
organisasi
c) memperhitungkan keamanan di seluruh
penilaian risiko
d) memastikan pekerja tanggung jawab
menerapkan langkah-langkah untuk mengelola
risiko COVID-19
e) berkonsultasi dengan pekerja dalam peran
keamanan, dan mengoordinasikan dan
mengklarifikasi peran dan tanggung jawab
62
Lampiran B
PERTIMBANGAN AKSESIBILITAS DAN INKLUSI
Lampiran B. memberikan pertimbangan lebih lanjut
untuk memastikan tindakan COVID-19 tidak
mengecualikan orang atau menciptakan risiko
tambahan yang tidak diinginkan.
Organisasi harus mempertimbangkan :
a) Kalangan disabilitas dan non disabilitas yang rentan
terhadap COVID-19
b) Faktor yang mempengaruhi di luar tempat kerja,
termasuk: fasilitas parkir disabilitas, zona 'drop off'
yang aman bagi orang-orang yang berisiko lebih
tinggi dari COVID-19, ruang untuk kursi roda dan
pengguna alat bantu mobilitas, rute alternatif,
permukaan peringatan yang dapat dideteksi
c) Faktor yang mempengaruhi bagian dalam tempat
kerja, termasuk: pembersih tangan, tempat istirahat
tambahan, ruang pengguna kursi roda dan alat bantu
mobilitas, meja kerja asisten, fasilitas toilet khusus
d) Faktor yang berkaitan dengan komunikasi, antara
lain: kebutuhan komunikasi disabilitas, menggunakan
bahasa, penggunaan subtitel teks pada video;,
pembuatan video, pelindung wajah transparan, situs
web memenuhi panduan aksesibilitas
64

More Related Content

What's hot

11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaanWinarso Arso
 
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Kanaidi ken
 
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...Penataan Ruang
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundanganWinarso Arso
 
Imigrasi dan karantina
Imigrasi dan karantinaImigrasi dan karantina
Imigrasi dan karantinaVedo Yudistira
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaAzha Laramdrawisec
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3tyodan
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1ibadil haqqi
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924UFDK
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Al Marson
 
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Kanaidi ken
 
Soal gambar-teknik-uas-kelas-1
Soal gambar-teknik-uas-kelas-1Soal gambar-teknik-uas-kelas-1
Soal gambar-teknik-uas-kelas-1danudwi2
 
Hiradc training rev.0
Hiradc training rev.0Hiradc training rev.0
Hiradc training rev.0Fitri Ifony
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaAliHafid3
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPTRiP Consultant
 

What's hot (20)

11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
 
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan
 
Imigrasi dan karantina
Imigrasi dan karantinaImigrasi dan karantina
Imigrasi dan karantina
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1Safety induction for visitor rev 1
Safety induction for visitor rev 1
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3
 
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
Soal gambar-teknik-uas-kelas-1
Soal gambar-teknik-uas-kelas-1Soal gambar-teknik-uas-kelas-1
Soal gambar-teknik-uas-kelas-1
 
Hiradc training rev.0
Hiradc training rev.0Hiradc training rev.0
Hiradc training rev.0
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
 

Similar to SNI ISO 45005

0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf
0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf
0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdfferryarifin2
 
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat KerjaILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat KerjaWanaco Indo Niaga
 
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdfOHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdfdevieapriliyanti1
 
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxPERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxBaniTamimAlHaq
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3melbon21
 
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxTUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxPedomangizi
 
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptxpdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptxWahadi Rantisi
 
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITASKEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITASMeyjerd Rombebunga
 
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaModul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaPPGHybrid1
 
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...Instansi
 
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmptsistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmptfitriahariwibawati
 
Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...
Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...
Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...HafidzBow
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanRobby Firmansyah
 

Similar to SNI ISO 45005 (20)

k3 ilo2.pdf
k3 ilo2.pdfk3 ilo2.pdf
k3 ilo2.pdf
 
0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf
0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf
0140. Buku K3 sebagai sarana dan produktivitas.pdf
 
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat KerjaILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
 
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdfOHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
 
ISO 45001-2018.pdf
ISO 45001-2018.pdfISO 45001-2018.pdf
ISO 45001-2018.pdf
 
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxPERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
 
pengurusan
pengurusanpengurusan
pengurusan
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxTUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
 
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptxpdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
 
Modul k3 lh
Modul k3 lhModul k3 lh
Modul k3 lh
 
SLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptxSLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptx
 
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITASKEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
 
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaModul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PA...
 
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmptsistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
 
Pencegahan
PencegahanPencegahan
Pencegahan
 
Tik.cs01.003.01
Tik.cs01.003.01Tik.cs01.003.01
Tik.cs01.003.01
 
Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...
Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...
Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2...
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
 

More from National Standardization Agency of Indonesia

More from National Standardization Agency of Indonesia (20)

Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
 
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi PendidikanAwareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
 
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_MetrologiPemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
 
SNI dan UKM
SNI dan UKMSNI dan UKM
SNI dan UKM
 
SNI dan Halal
SNI dan HalalSNI dan Halal
SNI dan Halal
 
Bab 6 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 6 - Manfaat Ekonomi StandarBab 6 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 6 - Manfaat Ekonomi Standar
 
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi StandarBab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
 
Bab 4 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 4 - Manfaat Ekonomi StandarBab 4 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 4 - Manfaat Ekonomi Standar
 
Bab 3 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 3 - Manfaat Ekonomi StandarBab 3 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 3 - Manfaat Ekonomi Standar
 
Bab 2 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 2 - Manfaat Ekonomi StandarBab 2 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 2 - Manfaat Ekonomi Standar
 
Bab 1 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 1 - Manfaat Ekonomi StandarBab 1 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 1 - Manfaat Ekonomi Standar
 
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
 
Developing Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in IndonesiaDeveloping Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in Indonesia
 
Pengembangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Standardisasi
Pengembangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh StandardisasiPengembangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Standardisasi
Pengembangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Standardisasi
 
Penerapan TBT WTO di Indonesia
Penerapan TBT WTO di IndonesiaPenerapan TBT WTO di Indonesia
Penerapan TBT WTO di Indonesia
 
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Onlinee-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
 
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
 
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

SNI ISO 45005

  • 1. PENERAPAN SNI ISO 45005 : 2020 – MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) – PANDUAN BEKERJA SELAMA PANDEMI COVID19 TEGAR EGA PRAGITA, ST., Msi. Sabtu, 24 Juli 2021
  • 2. 1
  • 3. Mitra Kerja Komisi VI DPR RI Lembaga Pemerintah Non Kementerian Kantor Pusat di Jakarta (Thamrin), SNSU di Puspitek Serpong, 5 Kantor Layanan Teknis di Sulsel, Sumsel, Riau, Jatim, dan Jabar Focal point/wakil Indonesia di ISO, IEC, CODEX AC, SMIIC, BIPM, TBT WTO, APEC SCSC, PASC Wakil RI dalam Perjanjian saling keberterimaan Penilaian Kesesuaian MRA ILAC-APAC dan MLA IAF-APAC Tentang Badan Standardisasi Nasional UU 20/2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, PP 34/2018, Perpres 4/2018 Salah satu tugas: Mengembangkan Standar Nasional Indonesia melalui related body Melaksanakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah di Bidang Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian BJ. Habibie – Presiden RI Ke-3 Pendiri BSN 2
  • 4. Tentang Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia (SNI) : Standar yang ditetapkan oleh BSN (secara consensus nasional) dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dikembangkan secara indigenous (hasil inovasi, invensi) atau adopsi standar internasional Jenis SNI: Barang, Jasa, Sistem, Proses, Personal BSN bukan lembaga yang melakukan sertifikasi SNI Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga sertifikasi (barang, jasa, sistem, proses, personel)(audit, pengujian, dll) yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) 3
  • 5. Tujuan utama Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Pasal 3 Undang – Undang No. 20Tahun 2014) Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi; Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri
  • 6. 5 Sumber: World Economic Forum, Global Risk Report 2021
  • 7. 6 Sumber = https://covid19.who.int/ (diakses 24 Juli 2021) KASUS COVID-19 DI DUNIA PER 23 JULI 2021
  • 8. 7 RI Urutan ke – 14 dari 225 Negara KASUS COVID-19 DI INDONESIA PER 23 JULI 2021 Sumber = https://covid19.who.int/ (diakses 24 Juli 2021)
  • 9. 8 Sumber = https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19 (diakses 24 Juli 2021) KASUS COVID-19 DI INDONESIA PER 23 JULI 2021
  • 10. 9 International Organization for Standardization (ISO) merilis ISO/PAS 450005:2000 Occupational Health and Safety Management – General Guidelines for Safe Working during the COVID-19 Pandemic (Agustus 2020). Dengan mengimplementasikan petunjuk dalam dokumen ini, organisasi akan dapat: a) Mengambil tindakan yang efektif untuk melindungi pekerja dan para pihak yang berkentingan lainnya yang relevan dari risiko berkaitan dengan COVID-19; b) Menunjukkan bahwa dalam menangani risiko COVID-19 menggunakan pendekatan yang sistematis; c) Meletakkan kerangka kerja untuk dapat mengadaptasi perubahan situasi dengan efektif dan tepat waktu. Adopsi Identik Komite Teknis 13-01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan BSN Menyusun Standar tanggal 28 Januari 2021 yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan terkait (produsen, konsumen, pakar dan pemerintah, serta perwakilan dari Lembaga penguji, Asosiasi, Perguruan Tinggi, Pakar serta Instansi terkait) dan ditetapkan pada 17 Maret 2021.
  • 11. SNI ISO PAS 45005 : 2020 10 ❖Standar ini sebagai pelengkap dari panduan (protokol) Kesehatan untuk bekerja/beraktifitas selama pandemic Covid-19 yang telah diterbitkan oleh pemerintah maupun professional Kesehatan. Berisi rekomendasi yang mendukung prinsip ✓ Tindakan terukur untuk menangani risiko terkait Covid- 19 akan atau telah diterapkan untuk melindungi Kesehatan dan keselamatan pekerja dan pihak berkepentingan lainnya; ✓ Pekerja tidak diwajibkan bekerja/beroperasi sebelum Tindakan-Tindakan pengendalian dalam panduan ini diterapkan. ❖Standar ini berisi panduan umum yang dapat diterapkan untuk jenis (pemerintah, swasta, universitas, manufaktur, transportasi, hotel, dll), ukuran (besar, kecil) dari organisasi;
  • 12. 11 CIRI KHAS SNI ISO PAS 45005 : 2020 Rencanakan apa yang perlu (harus) dilakukan organisasi untuk bekerja secara aman (klausul 4-8) Lakukan apa yang telah direncanakan (klausul 9-12) Evaluasi (ukur, Analisa) efektivitas dari apa yang telah dilakukan (klausul 13) Atasi masalah (Tindakan perbaikan) dan lakukan peningkatan (klausul 14)
  • 13. STRUKTUR SNI ISO PAS 45005 : 2020 12 Sumber : Advisera (https://advisera.com/45001academy/blog/2021/02/16/how-to-ensure-health-and-safety-during-the-covid-19-pandemic-with-iso-45005)
  • 14. 13 13 4.1. Memahami Konteks Organisasi 4.2. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja 4.3. Perencanaan Umum 4.4. Tempat Kerja 4.4.1. Tempat Kerja Fisik 4.4.2. Bekerja dari Rumah 4.4.3. Bekerja di rumah orang lain 4.4.4. Bekerja di banyak lokasi atau tempat kerja bergerak 4.5. Peran 4.6. Kegiatan 4.7. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat 4.8. Merencanakan Perubahan dengan Keterbatasan Klausul 4 PERENCANAAN DAN PENILAIAN RISIKO
  • 15. 14 Organisasi harus mempertimbangkan: a. Hal yang mempengaruhi kemampuan individu bekerja dengan aman b. Cara mengatasi risiko terhadap kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan terkait pekerjaan c. Masalah eksternal dan internal spesifik terkait kesehatan dan keselamatan pekerja dan bagaimana masalah ini dipengaruhi oleh pandemi 4.1 Memahami Konteks Organisasi Masalah internal : 1) Prevalensi COVID-19 di organisasi 2) Jumlah dan jenis tempat kerja 3) Nilai-nilai budaya organisasi terkait tindakan pengendalian risiko 4) Kemampuan organisasi mendapatkan info terkini tentang COVID-19 5) Jenis organisasi dan aktivitas terkait 6) Jenis pekerja dalam organisasi 7) Penerapan tindakan jarak fisik 8) Kebutuhan spesifik pekerja 9) Pekerja dengan tanggung jawab pengasuhan, pekerja penyandang disabilitas, 10) Wanita hamil dan ibu baru, pekerja yang lebih tua 11) Tingkat ketidakhadiran pekerja 12) Ketersediaan sumber daya, termasuk penyediaan toilet dan fasilitas cuci tangan yang memadai; dan 13) Pengaturan pekerja
  • 16. 15 4.1 Memahami Konteks Organisasi Masalah eksternal : 1) prevalensi COVID-19 di komunitas lokal 2) keadaan lokal, regional, nasional dan internasional serta persyaratan dan pedoman hukum terkait 3) ketersediaan layanan klinis, pengujian, perawatan dan vaksin 4) ketersediaan kesehatan dan keselamatan serta perlengkapan lainnya 5) Cara pekerja melakukan perjalanan ke dan dari tempat kerja 6) akses pekerja ke pengasuhan anak dan sekolah untuk anak-anak mereka; 7) kesesuaian rumah pekerja untuk kerja jarak jauh; 8) situasi pekerja rumah tangga 9) perubahan atau masalah dalam rantai pasokan 10) Kesinambungan layanan penting 11) perubahan dalam kebutuhan dan harapan pelanggan, atau perilaku; 12) budaya lokal dan perilaku budaya 13) peningkatan atau penurunan permintaan produk / jasa.
  • 17. 16 Organisasi harus: a) Berkomitmen terhadap tanggung jawab kolektif dan praktik kerja yang aman; b) berkomunikasi secara konsisten mematuhi kebijakan internal, persyaratan hukum, dan persyaratan lainnya setiap saat; c) berkomitmen pada transparansi saat melaporkan dan mengelola kasus d) memastikan sumber daya yang memadai e) memastikan konsultasi dan mendorong partisipasi pekerja dan perwakilan pekerja f) memberikan kebijakan yang jelas g) memberikan dukungan pekerja yang tidak dapat bekerja karena batasan operasional h) mengkomunikasikan cara pelaporan insiden i) melindungi pekerja dari pembalasan saat melaporkan potensi penyakit atau insiden j) koordinasi di semua bagian organisasi k) mencari nasihat dan informasi yang kompeten tentang mengelola risiko terkait COVID-19, jika perlu. 4.2 Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja Organisasi memiliki tugas untuk memperhatikan pekerja dan pihak berkepentingan lainnya yang dapat terpengaruh oleh aktivitas mereka, termasuk pelanggan, pengguna layanan, dan masyarakat umum.
  • 18. 17 4.2 Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja Contoh Kebijakan terkati Manajemen K3 oleh Pimpinan Perusahaan/Organisasi Sumber: Masjuli, 2021
  • 19. 18
  • 20. 19 4.3 Perencanaan Umum Perencanaan memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan risiko yang timbul dari pandemi yang dapat mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan terkait pekerjaan. Organisasi mempertimbangkan: a) Perubahan praktis yang harus dilakukan terhadap bagaimana pekerjaan diatur dan di mana pekerjaan berlangsung b) Interaksi antar pekerja c) Interaksi antara pekerja dan orang lain d) Cara menjaga informasi kontak yang lengkap dan akurat tentang orang-orang yang berinteraksi secara dekat e) Penggunaan yang aman dari area umum dan peralatan bersama f) Dampak pandemi pada psikologis kesehatan dan kesejahteraan Contoh Kebijakan terkait Protokol Covid-19 untuk Para Pegawai Contoh Sarpras untuk Para Pegawai
  • 21. 20 4.4 Tempat Kerja 4.4.1 Tempat kerja fisik Organisasi harus memastikan bahwa tempat kerja (termasuk semua bangunan, lapangan dan lokasi lain di mana pekerjaan berlangsung, termasuk di luar gedung) dan fasilitas di dalam tempat kerja tersebut bersih dan aman untuk digunakan. Organisasi minimal harus: a) Menilai semua tempat yang beroperasi; b) Menetapkan pengaturan untuk mencegah orang yang berpotensi menular memasuki tempat kerja c) Melakukan pemeriksaan dan aktivitas pemeliharaan pada peralatan dan sistem; d) Mengendalikan risiko yang terkait dengan legionella dan penyakit terkait air lainnya, e) Menetapkan jadwal pembersihan dan desinfeksi f) Menyediakan fasilitas kebersihan pribadi g) Berkoordinasi dan bekerja sama dengan organisasi lain di lapangan bersama, termasuk dengan kontraktor, agen pengelola, pemilik tanah, dan penyewa lain, memastikan operasi rutin dan rencana darurat dipertimbangkan.
  • 22. 21 Contoh Kriteria Penilaian Risiko Covid-19 Sumber: Universitas Sahid, 2020
  • 23. Contoh Kriteria Tingkat atau Level Risiko Matriks Analisa Risiko 5 x 5 Level Dampak 1 2 3 4 5 Tidak Signifikan Kecil Sedang Besar Katastrope Level Kemungkinan 5 Hampir pasti 9 15 18 23 25 4 Kemungkinan besar 6 12 16 19 24 3 Mungkin 4 10 14 17 22 2 Jarang 2 7 11 13 21 1 Sangat jarang 1 3 5 8 20 Level Risiko Besaran Risiko Warna Sangat Tinggi (5) 20 – 25 Merah Tinggi (4) 16 – 19 Oranye Sedang (3) 12 – 15 Kuning Rendah (2) 6 – 11 Hijau Sangat Rendah 1 1 - 5 Biru
  • 24. 23 Contoh Kriteria Level Risiko Penularan Covid-19 Sumber: Universitas Sahid, 2020
  • 25. 24 Contoh Kriteria Level Risiko Penularan Covid-19 Sumber: Universitas Sahid, 2020
  • 26. 25 4.4 Tempat Kerja Contoh Pemetaan Risiko Area Kerja Sumber: PT Polytama Propindo, 2020
  • 27. 26 4.4.2 Kerja dari rumah • Organisasi harus memungkinkan pekerja untuk bekerja dari rumah mereka sendiri. • Organisasi memiliki tanggung jawab yang sama atas kesehatan dan keselamatan pekerja yang bekerja dari rumah. • Organisasi harus mengambil semua langkah praktis untuk menghilangkan hambatan bekerja dari rumah. Organisasi harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada pekerja terkait : a) Keefektifan bekerja dari rumah b) Situasi rumah pekerja c) Keinginan pekerja kembali ke tempat kerja fisik d) Perjalanan menuju dan Kembali dari tempat kerja fisik tanpa terpapar COVID-19 4.4 Tempat Kerja (Lanjutan) Contoh Tata naskah dinas elektronik dengan e-sign Contoh Implementasi kehadiran Digital Karyawan
  • 28. 27 4.4.3 Bekerja di rumah orang lain Pekerja tidak boleh melakukan aktivitas kerja di rumah orang lain jika seseorang di rumah tersebut memiliki gejala COVID-19 (atau mengisolasi diri atau di karantina) atau dianggap berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 atau terkena penyakit parah akibat COVID - 19, kecuali: a) untuk memberikan perawatan kesehatan dan pribadi yang penting (misalnya pekerja perawatan medis atau sosial); atau b) untuk memperbaiki risiko langsung terhadap keselamatan atau keamanan (misalnya, perbaikan darurat oleh tukang ledeng, pekerja konstruksi, teknisi listrik, teknisi gas); c) untuk mengatasi masalah di rumah yang dapat dilakukan dengan jarak sosial tambahan atau tindakan lain untuk melindungi orang yang rentan. 4.4 Tempat Kerja (Lanjutan) Organisasi harus: 1) memeriksa anggota rumah tangga yang memiliki gejala COVID-19, melakukan isolasi sendiri atau karantina, atau disarankan untuk mengisolasi dari orang lain 2) mempertimbangkan pekerjaan dapat menggunakan alternatif digital atau jarak jauh (mis. konsultasi video atau telepon); 3) berkomunikasi dengan rumah tangga sebelum pekerjaan dimulai, 4) menugaskan pekerja untuk meminimalkan perjalanan dan penggunaan transportasi umum; 5) memastikan pekerja memiliki akses ke APD, masker atau penutup wajah yang memadai, pembersih tangan, dan perlengkapan pembersih dan desinfeksi; dan 6) alokasikan individu, pasangan atau tim kecil pekerja yang sama ke sebuah rumah tangga
  • 29. 28 4.4 Tempat Kerja (Lanjutan) 4.4.4 Bekerja di banyak lokasi atau tempat kerja seluler Organisasi harus memastikan bahwa pekerja dengan peran yang tidak dapat dilakukan di rumah atau di tempat kerja fisik tetap (misalnya pengemudi, penyedia layanan sosial dan pribadi, pembersih, pekerja pos, pekerja pengiriman, petugas lalu lintas, pekerja perbaikan dan pemeliharaan) diberikan dukungan, bimbingan dan sumber daya yang memadai untuk bekerja dengan aman dan untuk menghindari penularan penyakit melalui perjalanan dan interaksi dengan orang lain. Organisasi harus memberikan panduan dan mendorong pekerja dalam peran bergerak untuk ikuti panduan : a) jarak fisik dan kebersihan b) bertindak dalam situasi di mana jarak fisik tidak dapat dipertahankan c) cara bertindak jika organisasi lain memerlukan pelepasan masker, penutup wajah atau APD untuk keamanan atau alasan lain; d) memastikan mereka memiliki akses ke pembersih tangan, masker, penutup wajah, APD, bahan pembersih dan disinfektan yang memadai, yang sesuai; e) cara mengakses dan menggunakan sumber daya dengan aman seperti toilet umum, dan cara mendapatkan serta mengonsumsi makanan dan minuman dengan aman; f) menyimpan informasi terdokumentasi g) menyimpan detail orang-orang yang telah lama berinteraksi atau berhubungan dekat Contoh Pengemudi Ojek Online yang dituntut bekerja secara mobile
  • 30. 29 Organisasi harus mempertimbangkan pekerja yang: a) dianggap berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 atau terkena b) penyakit parah akibat COVID-19; c) sedang merawat seseorang yang dianggap berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 atau menderita penyakit parah akibat COVID- 19; d) berada dalam satu rumah dengan seseorang yang dianggap berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 atau menderita penyakit parah akibat COVID-19; e) berhak meminta atau membutuhkan penyesuaian tambahan yang wajar karena kecacatan atau keadaan individu lainnya f) membutuhkan dukungan tambahan untuk melindungi Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan mereka. 4.5 Peran Untuk pekerja yang perlu berada di tempat kerja fisik, organisasi harus : 1) menentukan peran yang penting untuk kelangsungan operasional, manajemen fasilitas yang aman atau persyaratan peraturan dan tidak dapat dilakukan dari rumah; 2) mengidentifikasi pekerja dalam peran penting yang tidak dapat bekerja dari rumah 3) menentukan jumlah minimum pekerja yang dibutuhkan di tempat kerja fisik pada satu waktu untuk beroperasi dengan aman dan efektif; dan 4) menentukan bagaimana kegiatan diatur (misalnya mengurangi rotasi pekerjaan, mengharuskan pekerja untuk melakukan satu kegiatan dengan satu set peralatan selama shift, memungkinkan jam kerja yang fleksibel).
  • 31. 30 Jika pedoman jarak fisik tidak dapat dipatuhi untuk aktivitas kritis, organisasi harus mengambil semua kemungkinan tindakan mitigasi lebih lanjut untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 antara pekerja dan melalui interaksi dengan orang lain di tempat kerja. 4.6 Kegiatan Tindakan mitigasi, seperti: a) membentuk tim kecil atau pasangan tetap untuk membatasi jumlah orang dalam kontak dekat: b) merevisi instruksi kerja untuk memungkinkan operasi kegiatan yang aman c) menetapkan zona berbeda untuk aktivitas kerja yang tidak sesuai dengan pedoman jarak fisik; c) menggunakan ruang terisolasi untuk memungkinkan jarak fisik bagi pekerja yang dapat bekerja sendiri dengan aman; d)mengidentifikasi kegiatan di mana pekerja secara langsung memberikan objek satu sama lain atau ke orang lain, termasuk publik, dan menetapkan proses untuk menghilangkan kontak langsung jika memungkinkan e) memberikan APD yang sesuai dan panduan tentang bagaimana harus digunakan. Contoh Sosialisasi Mitigasi terkait Pandemi Covid-19
  • 32. 31 Sumber: PT Polytama Propindo, 2020 Contoh Satgas Covid-19 di Perusahaan
  • 33. 32 Organisasi harus bersiap untuk keadaan darurat yang dapat diperkirakan dan menilai serta merevisi proses yang ada jika diperlukan. Organisasi harus mempertimbangkan, misalnya: a) proses darurat (misalnya panduan tentang evakuasi dalam tim untuk membatasi kontak dekat dengan orang lain, menyesuaikan bagaimana pekerja dan pihak terkait lainnya diminta untuk berkumpul untuk meningkatkan jarak fisik antar tim); b) meninjau rencana evakuasi darurat pribadi untuk orang-orang dengan kebutuhan evakuasi yang dibantu atau difasilitasi (termasuk penyediaan APD tambahan jika diperlukan); c) melatih orang tambahan untuk merespons dalam keadaan darurat, jika sakit, isolasi diri atau karantina mengakibatkan kurangnya pekerja terlatih di tempat kerja; d) memberikan pertolongan pertama sumber daya pertolongan pertama pribadi, termasuk APD yang sesuai, dalam keadaan darurat medis atau kecelakaan; dan e) memberikan panduan yang jelas tentang proses untuk menghadapi f) orang yang agresif atau kasar. 4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Contoh Tindakan Tanggap Darurat terkait Pandemi Covid-19
  • 34. 33 Organisasi harus memastikan risiko saat ini dan yang muncul terkait dengan COVID-19 dipantau, dan merencanakan saat-saat ketika pembatasan kemungkinan akan diubah dalam waktu singkat (pembatasan dapat dipengaruhi oleh acara lokal, regional, nasional atau internasional). Merencanakan Perubahan dengan Batasan 4.8 Saat merencanakan, organisasi harus mempertimbangkan: a) mengurangi operasi menjadi aktivitas inti yang dapat dilakukan dengan jarak fisik penuh dengan jumlah minimum pekerja di tempat kerja fisik, atau oleh pekerja berbasis rumahan; b) apakah operasi dapat dimodifikasi untuk memungkinkan organisasi terus bekerja selama periode pembatasan; c) apakah penangguhan operasi penuh atau sebagian diperlukan untuk mempertimbangkan tindakan yang benar yang akan diambil (misalnya, jeda operasi untuk menerapkan tindakan tambahan atau untuk mengatur ulang aktivitas kerja); d) apakah operasi alternatif dapat diterapkan; e) potensi dampak pada pekerja, dengan mempertimbangkan pekerja dengan kebutuhan dan keadaan khusus; f) bagaimana pekerja individu dapat dipengaruhi oleh batasan lokasi yang berbeda (misalnya pekerja yang perlu melintasi batas lokal, regional, nasional atau internasional); g) potensi dampak pada rantai pasokan dan tindakan yang diperlukan untuk mengelolanya; dan h) kebutuhan kerjasama dan komunikasi dengan organisasi mitra, organisasi berbagi fasilitas dan pihak berkepentingan terkait lainnya.
  • 35. 34 Klausul 5 KASUS TERDUGA ATAU TERKONFIRMASI COVID 19 5.1. Umum 5.2. Mengelola penyakit di tempat kerja fisik 5.3 Mengelola penyakit pekerja di rumah atau dalam pekerjaan bergerak 5.4 Pengujian, pelacakan kontak, dan karantina
  • 36. 35 5.1 Umum Organisasi harus menetapkan dan mengkomunikasikan proses untuk mengelola kasus terduga dan terkonfirmasi COVID-19. Untuk membatasi kemungkinan masuknya COVID-19 ke tempat kerja, organisasi harus menerapkan langkah- langkah untuk menilai orang yang memasuki gedung dan mencegah masuknya mereka yang memiliki gejala, baru- baru ini bepergian ke atau dari daerah dengan penyebaran penyakit yang signifikan, atau pernah terkena individu yang terinfeksi COVID-19. Manajemen puncak dan manajer di semua tingkatan harus mendukung pekerja untuk mengambil tindakan segera untuk mengisolasi diri jika mereka mengalami gejala COVID-19, atau melakukan karantina jika diperlukan, dan memahami proses yang ada dan apa yang diharapkan dari mereka terkait dengan pelaporan, isolasi diri atau karantina, dan kembali bekerja
  • 37. 36 5.2 Mengelola Penyakit di Tempat Kerja Fisik Organisasi harus: a) berikan APD yang sesuai b) mengisolasi orang yang tidak sehat c) menyediakan masker wajah untuk orang yang terpapar d) meminta orang yang terkena dampak untuk meninggalkan tempat kerja, dengan menggunakan metode transportasi yang aman e) menyarankan orang yang terkena dampak untuk meminta tes COVID19 f) tentukan apakah pekerja yang terkena dampak telah melakukan kontak dekat dengan pekerja atau klien lain g) menyimpan rincian pekerja lain yang telah melakukan kontak dengan pekerja yang terkena dampak jika COVID-19 h) memastikan area tempat orang yang terkena dampak telah diisolasi atau dibersihkan dan didesinfeksi sesegera mungkin, i) memastikan bahwa pekerja yang melakukan pembersihan atau disinfeksi area yang terkena dampak menggunakan APD yang sesuai dan mengikuti praktik operasi kerja aman j) memberi tahu otoritas kesehatan, terkait kasus COVID-19 yang dikonfirmasi terhubung ke tempat kerja k) memberikan panduan yang jelas pekerja dapat bekerja Kembali setelah terpapar l) memberikan informasi tentang tindakan yang dapat diambil untuk memfasilitasi kembali bekerja, dukungan dan rehabilitasi yang berkelanjutan, yang sesuai
  • 38. 37 5.3 Mengelola penyakit pekerja di rumah atau dalam pekerjaan bergerak Organisasi harus memastikan: a) pekerja didorong untuk segera melaporkan gejala ke rumah sakit b) mensyaratkan orang yang terkena dampak untuk meninggalkan tempat kerja c) pekerja menyadari dan diarahkan untuk mengikuti peraturan yang berkaitan dengan isolasi diri atau karantina d) ada komunikasi rutin dengan pekerja yang terkena dampak e) pekerja memahami apakah mereka harus terus melakukan aktivitas kerja dari rumah, jika sudah cukup sehat, atau jika waktunya harus diambil sebagai cuti sakit f) pekerja memahami proses untuk kembali bekerja setelah mengisolasi diri atau memulihkan diri dari COVID-19 g) penyesuaian yang wajar dibuat, jika perlu, untuk mendukung pekerja kembali bekerja setelah tertular COVID-19, dengan mempertimbangkan kebutuhan fisik dan psikologis Contoh Informasi terkait Isoman untuk para pegawai di PUPR
  • 39. 38 Organisasi harus : a) mendorong pekerja dengan gejala untuk meminta tes sedini mungkin b) mendorong pengujian rutin untuk pekerja yang telah memperpanjang interaksi dengan orang lain sebagai akibat dari peran mereka, termasuk pekerja tanpa gejala c) mendorong penggunaan aplikasi dan penelitian lapangan yang memantau kesehatan dan gejala d) mendukung pelacakan kontak dengan memastikan rincian pekerja atau orang yang mengunjungi organisasi dipertahankan, sejauh dapat dilakukan, dan kerahasiaan dihormati e) mewajibkan pekerja dan pihak terkait lainnya untuk karantina jika hal ini diperlukan karena: • pembatasan perjalanan • saran dari pelacak kontak, otoritas kesehatan, atau informasi yang diterima melalui aplikasi atau komunikasi lainnya f) mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan individu g) membuat penyesuaian yang wajar untuk pekerja yang diharuskan untuk karantina h) menjelaskan kebijakan perjalanan pribadinya selama pandemi bagi semua pekerja 5.4 Pengujian, Pelacakan Kontak, dan Karantina Contoh Panduan Pelacakan Kontak di Pemda Kota Bogor
  • 40. 39 Klausul 6 PSIKOLOGI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN Organisasi harus menetapkan proses untuk mengelola dampak pandemi pada Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan pekerja. Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan dapat dipengaruhi oleh bahaya psikososial seperti: a) ketidakpastian (misalnya tentang apa yang diharapkan, berapa lama pengaturan dapat berlangsung, berdampak pada gaji atau jam kerja) b) beban kerja dan kecepatan kerja c) jam kerja d) ambiguitas peran (misalnya perubahan pada apa yang diharapkan dari suatu peran, peran baru, kurangnya kejelasan) e) kurangnya kontrol (misalnya perubahan cepat dalam tingkat risiko, yang mengarah pada penegakan hukum secara tiba-tiba atau pelonggaran pembatasan atau cara kerja yang diubah) f) kurangnya dukungan sosial g) dampak isolasi yang berkepanjangan dan kerja jarak jauh h) ketidakamanan pekerjaan i) kesulitan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan rumah j) peran spesifik yang berisiko lebih tinggi karena interaksi yang sering, dekat, atau berkepanjangan dengan orang lain k) keadaan khusus pekerja
  • 41. 40 Untuk mengelola risiko terhadap kesehatan psikologis dan kesejahteraan terkait COVID-19, organisasi harus: 1. mempromosikan budaya kepercayaan, kepedulian dan dukungan dengan mengakui bahwa pekerja individu mengalami masalah yang berbeda dan bahwa kecemasan atau kesulitan adalah sah dan dihargai 2. memungkinkan pertemuan rahasia reguler untuk membahas masalah dan kecemasan dan untuk menyetujui cara-cara untuk mendukung pekerja 3. mengadakan pertemuan jarak jauh atau fisik secara teratur dengan tim pekerja 4. memungkinkan jam kerja yang fleksibel dan waktu istirahat 5. membantu pekerja dalam menetapkan batasan yang sehat antara waktu kerja dan waktu non-kerja 6. memungkinkan pekerja lebih mengontrol kecepatan kerja dan tenggat waktu 7. memberikan informasi yang teratur, jelas dan akurat tentang situasi saat ini 8. pertimbangkan untuk menyediakan APD, masker, penutup wajah, dan tindakan pengendalian lain yang sesuai bagi pekerja 9. menawarkan sumber daya tambahan untuk membantu pekerja mengelola Psikologis Kesehatan dan Kesejahteraan mereka sendiri 6 Psikologi Kesehatan dan Kesejahteraan (Lanjutan)
  • 42. 41 Organisasi harus memastikan bahwa tindakan yang diambil terhadap kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan terkait pekerjaan dengan mempertimbangkan dampaknya pada berbagai kelompok pekerja dan pihak terkait lainnya. Organisasi harus : a) memastikan masalah dan kecemasan yang muncul dihormati dan permintaan diakomodasi sejauh mungkin b) terus mendukung bekerja dari rumah bagi pekerja yang dapat melakukan aktivitas kerja secara efektif di rumah c) meningkatkan kesadaran dan memberikan pelatihan kepada pekerja untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas d) memastikan fasilitas untuk kelompok agama dapat diakses dengan aman e) menyesuaikan peran dan kegiatan untuk mengurangi risiko bagi pekerja yang rentan, jika memungkinkan f) memastikan komunikasi, termasuk komunikasi elektronik, dapat diakses Klausul 7 INKLUSIFITAS
  • 43. 42 Organisasi harus mempertimbangkan: a) Sumber daya manusia, termasuk dukungan praktis dan psikologis kepada pekerja, dan proses untuk mengelola sumber daya manusia yang berkurang karena sakit atau mengisolasi diri b) Sumber keuangan c) APD yang sesuai, termasuk ketentuan khusus untuk pekerja dengan peran pembersihan dan desinfeksi d) Mencuci tangan, membersihkan tangan, membersihkan dan bahan desinfeksi; e) Penyediaan fasilitas toilet yang memadai dan aman f) Teknologi g) Infrastruktur dan peralatan h) Metode komunikasi i) Kebutuhan dan ketersediaan pelatihan tambahan untuk memastikan pekerja kompeten untuk mengambil peran atau kegiatan tambahan. Klausul 8 SUMBER DAYA
  • 44. 43 Klausul 9 KOMUNIKASI 9.1. Umum 9.2. Komunikasi untuk pertama kali masuk ke tempat kerja 9.3 Komunikasi Berkelanjutan
  • 45. 44 9.1 Umum Organisasi harus mengomunikasikan komitmennya untuk mengelola risiko terkait COVID-19 dan memberi tahu pekerja dan pihak terkait lainnya tentang: a) tindakan dan kendali keamanan umum b) cara kerja yang diperlukan, dengan mempertimbangkan kebutuhan individu dan kelompok pekerja c) apa yang diharapkan dari pekerja d) apa yang dapat mereka harapkan dari organisasi e) bagaimana melaporkan kekhawatiran atau insiden keselamatan. Contoh Informasi terkait Wajib Masker
  • 46. 45 9.2 Komunikasi untuk pertama kali masuk ke tempat kerja Organisasi harus: a) mengembangkan materi komunikasi dan pelatihan dan menyampaikan pelatihan sesuai kebutuhan b) memberikan panduan tentang perjalanan yang aman ke dan dari tempat kerja c) memberikan panduan yang jelas tentang waktu mulai dan selesai yang terhuyung-huyung, jam kerja yang fleksibel, shift atau pola atau jadwal kerja yang diubah lainnya d) memberikan panduan tentang jarak fisik, kebersihan dan cara kerja umum e) mengkomunikasikan proses baru untuk memasuki tempat kerja, memulai pekerjaan dan penggunaan area umum (misalnya lift / elevator, tangga, toilet, dapur, koridor) f) mengomunikasikan panduan tentang interaksi yang aman dengan pengunjung, pelanggan, pengguna layanan, dan orang lain g) mengkomunikasikan perubahan pada prosedur darurat Contoh Informasi terkait Penggunaan Lift sat Pandemi
  • 47. 46 Komunikasi Berkelanjutan 9.3 Organisasi harus: a) memastikan keterlibatan berkelanjutan dengan pekerja dan perwakilan pekerja, jika ada, dan mengambil tindakan untuk memahami setiap dampak tak terduga dari perubahan pada cara kerja b) berkomunikasi secara teratur dengan pekerja, termasuk mereka yang bekerja jarak jauh, untuk memeriksa kesehatan dan kesejahteraan fisik dan psikologis dan untuk memberikan informasi yang jelas tentang masalah yang diketahui berdampak negatif pada kesehatan psikologis
  • 48. 47 Organisasi harus mengkomunikasikan kepada pekerja bahwa: 1. pekerja didorong untuk mencuci tangan 2. Fasilitas cuci tangan (misalnya, pintu masuk, pintu keluar, dekat lift, area umum, area operasional) 3. bahan tambahan pembersihan dan desinfeksi workstation dan peralatan secara berkala, termasuk antara penggunaan oleh pekerja yang berbeda 4. pembersihan dan desinfeksi yang sering pada permukaan yang disentuh secara teratur 5. pembuangan limbah yang efektif, memadai dan sering 6. promosi praktik kebersihan yang baik 7. penggunaan toilet yang aman 8. penggunaan kamar mandi dan ruang ganti yang aman 9. membatasi pengiriman yang tidak penting, 10. membersihkan dan mendisinfeksi bahan, peralatan, kendaraan dan benda lain yang memasuki tempat kerja 11. bersihkan dan desinfeksi titik sentuh peralatan bersama setelah digunakan 12. meningkatkan frekuensi mencuci tangan Klausul 10 HYGIENE
  • 49. 48 Organisasi harus: a) menetapkan pedoman tentang penggunaan APD dan memberikan pelatihan jika perlu b) menyediakan APD yang sesuai secara gratis c) memastikan APD dipasang dengan benar dan menginstruksikan pekerja tentang penggunaan yang tepat dan pembuangan yang aman setelah digunakan d) mendorong pekerja untuk beristirahat secara teratur untuk meminimalkan kelelahan yang disebabkan oleh penggunaan APD e) membersihkan, desinfeksi, atau cuci APD yang dapat digunakan kembali yang terkontaminasi Klausul 11 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DAN PENUTUP WAJAH
  • 50. 49 Klausul 12 OPERASI 12.1. Umum 12.2. Pertama kembali ke tempat kerja 12.3 Masuk dan keluar dari tempat kerja 12.4 Bergerak di sekitar dan di antara tempat kerja 12.5 Zona kerja dan workstation 12.6 Penggunaan area umum 12.7 Rapat dan kunjungan ke tempat kerja 12.8 Bekerja dengan publik 12.9 Perjalanan terkait pekerjaan 12.10 Pengiriman
  • 51. Organisasi harus memastikan adanya proses untuk mengatasi risiko yang diidentifikasi termasuk menerapkan langkah-langkah untuk memungkinkan kerja rumahan, dan jarak fisik serta tindakan dan kontrol keselamatan lainnya di tempat kerja. Organisasi harus menilai dampak dari tindakan yang diterapkan dan mengambil tindakan untuk mengatasi risiko ini. Organisasi harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kebisingan latar belakang di tempat kerja sejauh mungkin (misalnya menurunkan musik, mengurangi waktu penggunaan perangkat seperti pengering rambut) untuk mengurangi kebutuhan orang untuk bersuara. Organisasi harus: a) Memastikan semua pekerja yang kembali ke tempat kerja, diberikan instruksi dan informasi lengkap pada saat kedatangan b) Mengkomunikasikan informasi tentang potensi bahaya yang dapat muncul jika jumlah pekerja berkurang c) Membatasi jumlah pekerja yang diberi instruksi tentang masuk pertama ke tempat kerja pada satu waktu untuk memungkinkan jarak fisik d) Mempertimbangkan untuk menggunakan ruang luar untuk instruksi masuk pertama jika aman dan memungkinkan. Umum 12.1 Pertama Kembali ke Tempat Kerja 12.2
  • 52. 51 Organisasi harus: a) menyesuaikan waktu kedatangan dan keberangkatan b) memberikan titik masuk dan keluar tambahan c) menyediakan tempat parkir atau fasilitas tambahan d) membatasi jumlah penumpang dalam kendaraan yang digunakan oleh organisasi, e) menggunakan indikator jarak fisik di lantai atau dinding dan memperkenalkan sistem satu arah di titik masuk dan keluar, jika memungkinkan f) membuat titik masuk dan keluar yang terpisah g) memastikan perangkat keamanan berbasis sentuhan, dibersihkan secara teratur h) memastikan langkah-langkah keamanan diterapkan untuk mengelola risiko terkait COVID-19 i) menyediakan penyimpanan untuk pakaian dan tas pekerja dan pengguna jasa, j) menyediakan fasilitas bagi pekerja untuk mengganti pakaian dan peralatan kerja di tempat, k) bersihkan, desinfeksi, atau cuci pakaian dan peralatan Organisasi harus: a) mengurangi pergerakan di dalam gedung dan lokasi b) mengaktifkan kontrol akses tanpa kontak c) melepaskan kendali akses yang perlu disentuh d) memasang penghalang untuk menghindari kontak antara pekerja e) menggunakan tim / pasangan atau proses pemesanan berjangka waktu untuk mengurangi jumlah orang di area kerja f) memperkenalkan sistem satu arah melalui bangunan, g) mendorong penggunaan tangga dan mengurangi hunian maksimum untuk lift / elevator, menyediakan pembersih tangan untuk pengoperasiannya, dan memastikan pembersihan rutin dan disinfeksi area yang sering disentuh h) memungkinkan penyandang disabilitas mengakses dan menggunakan lift / elevator dengan aman. Masuk dan keluar dari tempat kerja 12.3 Bergerak di sekitar dan di antara tempat kerja 12.4
  • 53. 52 Organisasi harus: a) meninjau zona kerja b) mengatur stasiun kerja c) Memblokir/memisahkan penggunaan beberapa workstation d) menugaskan workstation dan peralatan untuk masing- masing pekerja, e) menggunakan penanda lantai atau dinding untuk menunjukkan pedoman jarak fisik yang direkomendasikan f) menempatkan penghalang fisik untuk memaksakan jarak fisik sejauh mungkin g) mengurangi jumlah pekerja di zona kerja h) membatasi penggunaan barang-barang dengan sentuhan tinggi dan peralatan bersama dan aktifkan pembersihan dan desinfeksi yang sering Organisasi harus: a) mengurangi kepadatan di area umum seperti lift / elevator, resepsionis, koridor, titik keamanan b) penggunaan area luar yang aman jika memungkinkan c) mendorong penggunaan ruang luar aktivitas kerja d) menciptakan ruang bersama tambahan di bagian lain tempat kerja e) memasang layar untuk melindungi pekerja di area penerima tamu atau area serupa f) mendorong pekerja untuk membawa makanan sendiri g) menghindari penggunaan sumber daya Bersama h) memindahkan tempat duduk dan meja untuk jarak fisik dan mengurangi interaksi tatap muka i) mendorong pekerja untuk tetap berada di tempat kerja j) mengatur penggunaan fasilitas umum k) mendorong penyimpanan barang pribadi di ruang pribadi, misalnya loker, selama jam kerja. Zona Kerja dan Workstation 12.5 Bergerak di sekitar dan di antara tempat kerja 12.6
  • 54. 53 Organisasi harus: a) batasi akses hanya untuk pengunjung b) memperhitungkan pengunjung bepergian c) membatasi jumlah pengunjung di tempat kerja pada satu waktu d) batasi kunjungan ke waktu tertentu e) sediakan fasilitas toilet terpisah bagi pengunjung f) merevisi jadwal untuk layanan penting dan kunjungan kontraktor lain untuk mengurangi interaksi g) catat detail pengunjung untuk mengaktifkan pelacakan kontak h) rincian pengunjung dicatat dan bagaimana pengunjung masuk dan keluar dari tempat kerja i) mengharuskan pengunjung untuk mematuhi pedoman j) memastikan penyesuaian yang wajar dibuat untuk para penyandang disabilitas yang memiliki persyaratan akses dan menghadiri pertemuan. Organisasi harus: a) melatih pekerja terkait langkah-langkah keselamatan kepada anggota masyarakat b) menggunakan media informasi untuk memberi tahu anggota masyarakat untuk mengikuti langkah-langkah keamanan lainnya c) membatasi jumlah orang dalam suatu gedung atau ruang luar ruangan d) menggunakan ruang luar yang aman untuk antrian, e) menggunakan tanda lantai atau dinding untuk menunjukkan interval jarak fisik, f) memastikan antrian tidak menyebabkan bahaya keselamatan tambahan, g) menyediakan pembersih tangan di area terdapat potensi risiko penularan h) memantau penggunaan masker atau penutup wajah yang wajib i) mempertimbangkan penyediaan masker j) memastikan pembersihan dan desinfeksi area yang sering disentuh dan sumber daya Bersama k) membatasi penanganan produk l) menyediakan penghalang fisik, seperti layar, di tempat-tempat di mana interaksi antara pekerja m) membatasi waktu yang dihabiskan untuk berhubungan dekat dengan pelanggan Rapat dan kunjungan ke tempat kerja 12.7 Bekerja dengan publik 12.8
  • 55. 54 Organisasi harus: a) meninjau zona kerja b) mengatur stasiun kerja c) Memblokir/memisahkan penggunaan beberapa workstation d) menugaskan workstation dan peralatan untuk masing- masing pekerja, e) menggunakan penanda lantai atau dinding untuk menunjukkan pedoman jarak fisik yang direkomendasikan f) menempatkan penghalang fisik untuk memaksakan jarak fisik sejauh mungkin g) mengurangi jumlah pekerja di zona kerja h) membatasi penggunaan barang-barang dengan sentuhan tinggi dan peralatan bersama dan aktifkan pembersihan dan desinfeksi yang sering Organisasi harus: a) meminimalkan kontak orang-ke-orang selama pengiriman b) memberikan panduan kepada pekerja yang melakukan pengiriman c) merevisi tempat pengambilan dan pengantaran d) mengurangi frekuensi pengiriman masuk e) menggunakan pekerja tunggal atau pasangan tetap untuk memuat atau membongkar kendaraan f) menyediakan akses yang terkendali dan aman ke fasilitas kesejahteraan g) mendorong pengemudi untuk tetap berada di dalam kendaraan mereka h) memastikan pembersihan dan desinfeksi rutin kotak pengiriman i) pertimbangkan untuk membersihkan atau mendisinfeksi barang yang dikirim. Zona Kerja dan Workstation 12.9 Bergerak di sekitar dan di antara tempat kerja 12.10
  • 56. 55
  • 57. 56
  • 58. 57 Klausul 13 EVALUASI KINERJA 13.1. Pemantauan dan evaluasi 13.2. Tinjauan manajemen, insiden dan pelaporan 13.2.1. Umum 13.2.2. Melaporkan kepada pihak yang berkepentingan eksternal
  • 59. 58 Pemantauan dan Evaluasi 13.1 Organisasi harus : a) efektif tindakan dan kontrol keselamatan melindungi pekerja b) bagaimana pekerjaan itu dilakukan c) kepatuhan terhadap langkah-langkah keselamatan di tempat kerja d) tingkat infeksi di antara pekerja e) tingkat ketidakhadiran pekerja dan dampaknya pada pekerja yang tersedia f) perubahan tingkat risiko komunitas atau masalah eksternal lainnya Kegiatan pemantauan dan evaluasi harus: 1. menentukan pedoman dipatuhi 2. menentukan proses penilaian risiko beroperasi secara efektif 3. menentukan kontrol bekerja 4. menentukan penggunaan pengendalian menciptakan risiko baru (jenis apa pun) yang perlu ditangani 5. memperhitungkan umpan balik pekerja dan pihak lain yang berkepentingan
  • 60. 59 Tinjauan Manajemen, Insiden dan Pelaporan 13.2 13.2.1. Umum Organisasi harus meninjau keluaran pemantauan dan evaluasi secara berkala dan mempertimbangkan: a) Masalah yang diidentifikasi dengan tingkat kepatuhan terhadap tindakan dan kontrol keselamatan b) Insiden yang dilaporkan oleh pekerja dan pihak terkait lainnya c) Akar penyebab insiden d) Efektivitas tindakan yang diambil untuk menangani insiden 13.2.2 Melaporkan kepada pihak yang berkepentingan eksternal Rumah sakit harus menentukan bukti yang masuk akal bahwa pajanan terkait pekerjaan, daripada pajanan sosial umum, adalah kemungkinan penyebab penyakit. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan saat menentukan apakah tertular COVID-19 disebabkan oleh pajanan terkait pekerjaan meliputi: a) jika sifat kegiatan kerja atau organisasi kerja telah meningkatkan risiko pekerja terekspos b) setiap insiden spesifik yang dapat diidentifikasi yang menyebabkan peningkatan risiko eksposur c) jika aktivitas kerja secara langsung membawa seorang pekerja ke dalam kontak dengan bahaya virus korona yang diketahui tanpa digunakan tindakan pengendalian yang efektif (misalnya jarak fisik, APD).
  • 61. 60 Klausul 14 PERBAIKAN Organisasi harus mempertimbangkan hasil pemantauan, evaluasi dan tinjauan (lihat 13) dan: a) mengambil tindakan segera untuk meningkatkan atau mengubah tindakan dan kontrol keselamatan yang tidak efektif b) menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan dan kontrol c) menangani perubahan pada masalah eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan yang terkait dengan pekerjaan d) mendorong konsultasi dan partisipasi yang berkelanjutan dari pekerja selama pemantauan, evaluasi dan peninjauan dan mengatasi masalah mereka.
  • 62. 61 Lampiran A PERTIMBANGAN PERLINDUNGAN KEAMANAN Lampiran A. memberikan pertimbangan bagi siapa pun di organisasi yang ditugaskan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan COVID-19. Organisasi harus: a) berkonsultasi dan melibatkan departemen keamanan dalam implementasi langkah- langkah keselamatan b) berkonsultasi dengan petugas keamanan dan mempertimbangkan pengaturan keamanan dari organisasi c) memperhitungkan keamanan di seluruh penilaian risiko d) memastikan pekerja tanggung jawab menerapkan langkah-langkah untuk mengelola risiko COVID-19 e) berkonsultasi dengan pekerja dalam peran keamanan, dan mengoordinasikan dan mengklarifikasi peran dan tanggung jawab
  • 63. 62 Lampiran B PERTIMBANGAN AKSESIBILITAS DAN INKLUSI Lampiran B. memberikan pertimbangan lebih lanjut untuk memastikan tindakan COVID-19 tidak mengecualikan orang atau menciptakan risiko tambahan yang tidak diinginkan. Organisasi harus mempertimbangkan : a) Kalangan disabilitas dan non disabilitas yang rentan terhadap COVID-19 b) Faktor yang mempengaruhi di luar tempat kerja, termasuk: fasilitas parkir disabilitas, zona 'drop off' yang aman bagi orang-orang yang berisiko lebih tinggi dari COVID-19, ruang untuk kursi roda dan pengguna alat bantu mobilitas, rute alternatif, permukaan peringatan yang dapat dideteksi c) Faktor yang mempengaruhi bagian dalam tempat kerja, termasuk: pembersih tangan, tempat istirahat tambahan, ruang pengguna kursi roda dan alat bantu mobilitas, meja kerja asisten, fasilitas toilet khusus d) Faktor yang berkaitan dengan komunikasi, antara lain: kebutuhan komunikasi disabilitas, menggunakan bahasa, penggunaan subtitel teks pada video;, pembuatan video, pelindung wajah transparan, situs web memenuhi panduan aksesibilitas
  • 64.
  • 65. 64