SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
Di Sajikan
Di Sajikan Dalam
Dalam Pelatihan
Pelatihan Ahli
Ahli K3 Umum
K3 Umum
Tahun 1999 Inggris melalui BSI (
Tahun 1999 Inggris melalui BSI (B
Brit
ritis
ish S
h St
ta
and
nda
ards
rds
Institution)
Institution) mengajak 13 lembaga standar
mengajak 13 lembaga standar lainnya
lainnya
membuat
membuat sebuah
sebuah project
project standar
standar bidang
bidang K3 di
K3 digunakan
gunakan
oleh dunia industry dalam
oleh dunia industry dalam melakukan assessme
melakukan assessment
nt
terhadap SMK3 yang telah mereka terapkan, yang
terhadap SMK3 yang telah mereka terapkan, yang
melahirkan seri OHSAS (
melahirkan seri OHSAS (O
Oc
cc
cupat
upati
ional
onal H
Hea
ealt
lth and
h and
S
Sa
afety
fety A
As
ss
ses
ess
sment
ment S
Ser
eri
ies
es )
) 18001:1999 dan ditetapkan
18001:1999 dan ditetapkan
15 April 1999
15 April 1999
BS
BSI
I be
bers
rsa
am
ma
a 43 l
43 lem
emb
bag
aga
a st
sta
and
nda
ar
r da
dar
ri
i be
ber
rba
baga
gai
i m
ma
aca
cam
m
neg
negara
ara,
, me
melak
lakuka
ukan
n rev
revisi
isi ser
serie
ie OHS
OHSAS
AS 199
1999,
9, seh
sehing
ingga
ga
pa
pada
da J
Jul
uli
i 2
20
007
07 di
dibe
berl
rlak
aku
uka
kan
n se
sec
ca
ara
ra ef
efe
ekt
ktif
if s
sta
tand
nda
ar
r
OH
OHSA
SAS v
S ver
ersi
si 20
2007
07 y
yan
ang m
g mas
asa
a be
berl
rlak
aku
u sa
samp
mpai
ai ta
tahu
hun
n
20
2021
21,
, ke
kemu
mudi
dian
an pa
pada
da ta
tang
ngga
gal
l 12
12 Ma
Mare
ret
t 20
2018
18 di
di
pe
perk
rken
enal
alka
kan
n la
lah
h IS
ISO
O 45
4500
001
1 se
seba
baga
gai
i re
revi
visi
si at
atas
as OH
OHSA
SAS
S
18
1800
001 ve
1 vers
rsi
i 20
2007
07
Sta
Standa
ndar
r Int
Intern
ernasi
asiona
onal
l ya
yang
ng me
menen
nentuk
tukan
an per
persy
syara
aratan
tan
un
untu
tuk
k si
sis
ste
tem
m m
ma
ana
naje
jem
me
en
n ke
kese
seha
hata
tan
n d
dan
an k
kes
ese
ela
lam
mat
atan
an
ke
kerj
rja
a (O
(OH&
H&S)
S), deng
, dengan
an pa
pand
ndua
uan
n pe
peng
nggu
guna
naan
anny
nya, untu
a, untuk
k
me
memu
mung
ngki
kink
nkan
an se
sebu
buah
ah or
orga
gani
nisa
sasi
si me
memp
mper
erba
baik
iki
i ki
kine
nerj
rja
a
K3
K3 se
sec
car
ara
a pr
proa
oak
kti
tif
f da
dala
lam
m m
men
enc
ce
ega
gah
h Ke
Kec
cel
ela
aka
kaa
an
n K
Ker
erja
ja
d
da
an
n d
da
am
mp
pa
ak
k b
bu
ur
ru
uk
k b
ba
ag
gi
i k
ke
es
se
eh
ha
at
ta
an
n
PENGERTIAN ISO 45001
PENGERTIAN ISO 45001
MAN
MANF
FAA
AAT
T PEN
PENERA
ERAP
PAN
AN ISO
ISO 450
45001
01
Safety Maturity Model/Konsep Tingkat Penerapan
OH&S Manajemen Sistem di Organisasi
1. Sistem
Sistem adalah arahan baku yang disusun untuk membantu
seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan / aktivitas dengan
tanpa kesalahan atau dengan kesalahan yang minimal
Sistem tersebut dijalankan oleh semua orang yang bekerja atas nama
perusahaan tanpa adanya turbulensi atau pelanggaran karena sistem
yang dibuat merupakan bagian dari aktivitas keseharian. Fokus
program K3 juga sudah mengarah kepada pembentukan budaya K3
dan perilaku aman di tempat kerja.
Intermezo
2. Budaya & Keterlibatan
konsep berpikir Safety Maturity Model, budaya terbentuk dari
berbagai macam perilaku yang ada di perusahaan. Perilaku
aman (Safety Behavior ) merupakan perilaku yang utama
untuk dapat membentuk Budaya K3 diperusahaan
Keterlibatan oleh semua level merupakan kunci keberhasilan
penerapan Sistem Manajemen K3
Budaya dan Keterlibatan ini adalah sebagai penggerak Sistem
Manajemen K3. Buruknya suatu budaya perusahaan dan tanpa
ada keterlibatan semua bagian maka Sistem Manajemen K3
hanya diatas kertas saja
3. Pengendalian ( Control )
Agar penerapan Sistem Manajemen K3 berhasil sesuai
dengan tujuan maka organisasi harus dapat menjalankan
program Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
IBPR/HIRADC, program tersebut menetapkan pengendalian
bahaya sesuai dengan Hirarki Pengendalian dimulai
(Eliminiasi, Subtitusi, Rekayasa Teknik, Administrasi dan Alat
Pelindung Diri )
Sebagian organisasi menganggap bahwa menggunakan Alat
Pelindung Diri sudah cukup untuk mengendalikan bahaya
Persyaratan yang mewajibkan
Penerapan Sistem Manjemen K3 ( OH&S )
Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018
1. Persyaratan dari para pemangku kepentingan
2. Persyaratan pelanggan
3. Persyaratan yang ditetapkan organisasi
Sistem Manajemen K3 PP 50 Tahun 2012 Pasal 5
Comparison of SMK3 Permenaker
05/Men/1996 & OHSAS 18001
SMK3 OHSAS 18001
 Mandatory  Voluntary
 Local regulation (Indonesia) and
nasional/international standar
 Standard that has been
recognized by several
certification bodies (DNV, JACO,
SGS, BSI, BVQI, LRQA, JQA)
 Based on Safety Map
(Australian Standard) and draft
AS/NZ 4801
 Based on several standards such
as BS 8800 : 1996, Draft AS/NZ
4801, DNV OHSMS : 1997
 -  More compatible to ISO 9000
series, ISO 14000
Sistem Manjemen K3 OHSAS 18001:2007
Intermezo
Sistem Manjemen K3 ISO 45001:2018
INTI Dari Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018
1. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Peran dan tanggung jawab
4. Peluang dan Risiko K3 serta Peanganannya
5. Proses untuk menangani Peluang dan Risiko K3
6. Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3
7. Tujuan dan Rencana K3
8. Komunikasi & Operasional Kontrol
9. Proses kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat
ISO 45001:2018 Persyaratan
Klausal 1 : Scope
Organisasi menentukan ruang lingkup Sistem
Manajeme K3 , apakah akan menetapkan seluruh
area orhanisasi atau hanya sebagian dalam
menerapkan ISO 45001:2018
Klausal 2 : Normative references
Persyaratan normative yang dimaksud :
Semua Informasi terdokumentasi yang dijadikan
Acuan Dalam menerapkan Sistem Manajemen
K3 ISO45001:2018
Klausal 3 : Terms and Defenitions
Istilah dan definisi yand dimaksud :
Penjelasan definisi secara detail atas beberapa
istilah yang digunakan Dalam klausal ISO
45001:2018 Sistem Manajemen k3 itu sendiri
Dan menghindari kesalahpahaman organisasi
dalam mempelajari ISO 45001
Klausal 4 : Context of the Organization
Memahami organisasi dan konteksnya
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang
berkepentingan
4.3 Menentukan ruang lingkup sistem manajemen K3
4.4 sistem manajemen K3
Intermezo
Klausal 5 : Leadership
Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan komitmen
5.2 Kebijakan K3
5.3 Peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan otoritas
organisasi
K ebijakan K3 (OH&S Policy )
Kebijakan K3 harus:
• Sesuai dengan sifat dan skala resiko OH&S perusahaan.
• Termasuk komitmen untuk melakukan continual improvement
• Termasuk komitmen untuk mematuhi peraturan perundangan OH&S dan
persyaratan lain.
• Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara.
• Dikomunikasikan ke semua karyawan dengan maksud agar karyawan mengetahui
tanggung jawab mereka secara individu dalam OH&S.
• Tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
• Di-review secara periodik untuk memastikan bahwa kebijakan tetap relevan dan
sesuai untuk organisasi.
Organisasi harus mendefinisikan peran, tanggung jawab dan peningkatan dari
sistem manajemen OH&S, untuk:
• Memastikan bahwa persyaratan sistem manajemen OH&S ditetapkan,
diimplementasikan dan dipelihara sesuai spesifikasi ISO 45001.
• Memastikan bahwa laporan kinerja sistem manajemen OH&S disampaikan
kepada top management untuk di-review dan menjadi dasar bagi peningkatan
sistem manajemen OH&S.
Semua yang memiliki tanggung jawab manajemen harus menunjukkan
komitmen mereka pada peningkatan kinerja OH&S secara terus menerus.
Structure & respons ibilities
Klausal 6 : Planning
Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.1.1 Umum
6.1.2 Identifikasi bahaya
6.1.3 Penentuan persyaratan hukum & lainnya
6.1.4 Penilaian risiko
6.1.5 Merencanakan perubahan
6.1.6 Merencanakan untuk mengambil tindakan
6.2 OH & S tujuan dan perencanaan untuk mencapainya
Organisasi harus:
• Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya, menilai
resiko dan melaksanakan langkah pengendalian yang diperlukan secara terus-
menerus (on-going), yang meliputi:
• Aktivitas rutin dan non-rutin.
• Aktivitas semua personil yang mempunyai akses ke tempat kerja (termasuk
sub-kontraktor dan tamu).
• Fasilitas di tempat kerja, yang disediakan oleh organisasi atau pihak lain.
Organisasi harus mempertimbangkan hasil Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
dalam menetapkan Tujuan OH&S.
Planning for hazard identification, risk assess ment and ris k control
Legal & other requirements
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi
dan mengakses peraturan dan persyaratan OH&S lain yang applicable.
Organisasi harus menjaga informasi ini up-to-date. Informasi tentang peraturan
dan persyaratan lain ini harus dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak lain
yang relevan.
Metodologi organisasi dalam melakukan identifikasi bahaya & penilaian resiko harus:
• Didefinisikan sesuai dengan ruang lingkup, skala dan waktu untuk memastikan
lebih pro-aktif dari pada reaktif.
• Memberikan klasifikasi resiko yang dapat dieliminasi atau dikendalikan dengan
langkah-langkah pada Objective & Program OH&S.
• Memberikan input untuk menentukan persyaratan fasilitas, identifikasi kebutuhan
pelatihan dan/atau penyusunan pengendalian operasional.
• Memberikan monitoring dari langkah yang diperlukan untuk memastikan efektifitas
dan ketepatan dari implementasi.
Planning for hazard identification, risk assessment and risk control
Intermezo
Objectives
Organisasi harus menetapkan dan memelihara tujuan (objective) OH&S pada setiap
fungsi dan tingkat dari organisasi.
Saat menetapkan dan me-review tujuan OH&S, organisasi harus
mempertimbangkan peraturan dan persyaratan lain yang berlaku, bahaya dan resiko
OH&S, pilihan teknologi, persyaratan finansial, operational dan bisnis, dan
pandangan dari pihak yang berkepentingan.
Tujuan harus konsisten dengan kebijakan OH&S, termasuk komitmen untuk
continual improvement.
OH&S management programme
Organisasi harus menetapkan dan memelihara OH&S management programme
untuk mencapai tujuan.
Hal ini meliputi:
• Tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan pada fungsi dan tingkat
yang relevan dari organisasi.
• Cara dan skala waktu untuk mencapai tujuan tersebut.
Program harus di-review secara berkala dan terencana. Jika perlu, program harus
diubah untuk mengantisipasi perubahan dalam aktivitas, produk, jasa atau
kondisi operasional dari organisasi.
Klausal 7 : Support
Dukungan
7.1 Sumber Daya
7.2 Kompetensi
7.3 Kesadaran
7.4 Informasi, komunikasi, partisipasi dan konsultasi
7.5 Informasi yang didokumentasikan
Training, Awareness & Competence
Personel yang ada harus memiliki kompetensi untuk melakukan tugas-tugas yang
berdampak pada OH&S di tempat kerja.
Diperlukan identifikasi kebutuhan pelatihan, peningkatan awareness secara terus-
menerus dan penetapan prosedur peningkatan kompetensi yang
memperhitungkan:
1. Tanggung jawab dan kemampuan dari setiap karyawan
2. Resiko yang terkait.
Consultation & Communication
Organisasi harus memiliki prosedur yang memastikan bahwa informasi OH&S
yang penting dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak lain yang
berkepentingan.
Keterlibatan karyawan dan pengaturan konsultasi harus didokumentasikan dan
pihak yang berkepentingan diberikan informasi.
Karyawan harus:
1. Terlibat dalam penyusunan dan pengkajian kebijakan dan prosedur untuk
mengelola resiko.
2. Dikonsultasikan dimana terdapat perubahan yang dapat mempengaruhi
kesehatan & keselamatan di tempat kerja.
3. Diwakili dalam masalah-masalah OH&S dan diinformasikan siapa perwakilan
OH&S mereka dan wakil manajemen OH&S.
Documentation
Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasi, dalam media yang tepat
seperti kertas atau elektronik yang:
a. Mendefinisikan elemen inti dari sistem manajemen dan interaksi mereka.
b. Memberikan arahan bagi dokumentasi yang berkaitan.
Note: penting untuk menjaga dokumentasi pada tingkat yang minimum untuk efektifitas
dan efis iensi.
Document and Data Control
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen dan data yang diperlukan oleh spesifikasi OHSAS 18001 untuk memastikan
bahwa:
a. Dapat diketahui lokasinya.
b. Secara periodik di-review, direvisi bila diperlukan dan disetujui kecukupannya oleh
personel yang di-otorisasi.
c. Versi terakhir dari dokumen dan data yang relevan tersedia di semua lokasi dimana
operasi yang penting bagi sistem OH&S dilakukan.
d. Dokumen dan data yang usang disingkirkan dari semua isu dan penggunaannya.
e. Arsip dokumen dan data yang disimpan untuk keperluan legal dan pemeliharaan
pengetahuan diidentifikasi.
Intermezo
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur dan program audit untuk mengaudit sistem
manajemen OH&S secara reguler untuk memastikan:
a. Kesesuaian sistem manajemen OH&S dengan perencanaan.
b. Adanya review dari audit sebelumnya.
c. Penyajian informasi tentang hasil dari audit kepada manajemen.
Sejauh memungkinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak terkait
langsung dengan aktivitas yang diaudit.
Klausal 8 : Operations
Operasi
8.1 Perencanaan dan kendali operasional
8.1.1 Umum
8.1.2 Hirarki Kontrol
8.2 Manajemen perubahan
8.3 Outsourcing
8.4 Pengadaan
8.5 Kontraktor
8.6 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
Operational Control
Organisasi harus mengidentifikasi operasi dan
aktivitas yang terkait dengan resiko teridentifikasi
dimana langkah pengendalian diperlukan.
Organisasi harus merencanakan aktivitas ini,
termasuk pemeliharaannya, untuk memastikan
dilakukan dalam kondisi yang dipersyaratkan dengan
cara:
a. Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi.
b. Mempersyaratkan kriteria operasi dalam prosedur.
c. Menetapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan resiko OH&S
teridentifikasi dari barang, peralatan dan jasa yang digunakan/dibeli oleh organisasi
dan mengkomunikasikan prosedur yang relevan serta persyaratan bagi suplier &
kontraktor.
d. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk desain dari tempat kerja, proses,
instalasi, permesinan, prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi
mereka pada kemampuan manusia, untuk mengeliminasi atau mengurangi resiko
OH&S pada sumbernya.
Emerg ency preparedness & response
Organisasi harus menetapkan dan memelihara rencana dan prosedur untuk
mengidentifikasi potensi dan respons dari insiden dan situasi darurat dan untuk
mencegah dan mengurangi dampak yang ditimbulkan (luka & kerugian).
Organisasi harus mengkaji rencana tanggap darurat sesudah terjadinya insiden
atau situasi emergency.
Organisasi harus secara periodik melakukan pengujian terhadap prosedur
tersebut yang practicable.
Klausal 9 : Performance Evaluation
Evaluasi kinerja
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi
9.1.1 Umum
9.1.2 Evaluasi kepatuhan
9.2 Audit internal
9.2.1 Tujuan audit internal
9.2.2 Proses audit internal
9.3 Tinjauan manajemen
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur untuk memantau dan mengukur kinerja
OH&S secara berkala. Prosedur ini harus
memberikan:
Performance measurement and monitoring
a. Pengukuran kualitatif dan kuantitatif, sesuai dengan kebutuhan organisasi.
b. Pemantauan sejauh mana tujuan OH&S organisasi dipenuhi.
c. Pengukuran secara pro-aktif kinerja yang memantau pemenuhan dari program
manajemen OH&S, kriteria operasional dan persyaratan perundangan yang
applicable.
d. Pengukuran secara reaktif kinerja untuk memantau accident, penyakit dan insiden
(termasuk near-miss) dan bukti historis lain atau kekurangan dari kinerja OH&S.
e. Pencatatan data dan hasil dari monitoring dan pengukuran yang memadai untuk
memfasilitasi analisis corrective & preventative action yang diperlukan.
Jika diperlukan peralatan pengukuran untuk mengukur dan memantau kinerja,
organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengkalibrasi dan
memelihara peralatan.
Catatan kalibrasi dan aktivitas pemeliharaan harus dipelihara.
Performance measurement and monitoring
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur dan program audit untuk mengaudit sistem
manajemen OH&S secara reguler untuk memastikan:
Audit
a. Kesesuaian sistem manajemen OH&S dengan perencanaan.
b. Adanya review dari audit sebelumnya.
c. Penyajian informasi tentang hasil dari audit kepada manajemen.
Sejauh memungkinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak terkait
langsung dengan aktivitas yang diaudit.
Intermezo
Management Review
Top Management harus secara berkala mengkaji sistem manajemen OH&S untuk
memastikan kesesuaiannya, kecukupannya dan efektifitasnya.
Proses management review harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan
terkumpul untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Review ini harus
didokumentasi.
Management review harus melihat kemungkinan kebutuhan untuk perubahan pada
kebijakan, objective dan elemen lain dari sistem manajemen OH&S, dengan melihat
hasil audit OH&S, kondisi yang berubah dan komitmen untuk continual improvement.
Klausal 10 : Improvment
Perbaikan
10.1 Insiden, ketidaksesuaian, dan tindakan korektif
10.2 Perbaikan berkelanjutan
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur untuk mendefinisikan tanggung jawab dan
wewenang untuk:
Accidents, incidents, non-conformances and corrective and
preventive action
a. Menangani dan menyelidiki:
• accident
• incident
• non-conformance
b. Mengambil tindakan untuk mengurangi dampak yang timbul dari accident, incident
atau non-conformance.
c. Memulai dan menyelesaikan tindakan korektif dan preventif.
d. Memastikan bahwa tindakan korektif & preventif yang efektif diambil.
Prosedur harus mewajibkan bahwa semua tindakan korektif dan preventif dikaji
melalui proses penilaian resiko sebelum diimplementasikan.
Tindakan korektif atau preventif yang diambil untuk mengeliminasi sebab dari non-
conformance aktual dan potensial harus sesuai dengan besarnya masalah dan
sesuai dengan resiko OH&S yang dihadapi.
Organisasi harus mengimplementasikan dan mencatat perubahan dalam prosedur
terdokumentasi akibat tindakan korektif dan preventif ini.
Accidents, incidents, non-conformances and corrective
and preventive action
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi,
memelihara dan mendisposisi catatan OH&S, serta hasil dari audit dan review.
Catatan OH&S harus jelas, dapat diidentifikasi dan dapat ditelusuri pada aktivitas
terkait. Catatan OH&S harus disimpan dan dipelihara dengan cara yang baik.
Catatan harus dipelihara, sesuai dengan sistem dan organisasi untuk
mendemonstrasikan pemenuhan pada spesifikasi ISO 45001.
R ecords & R ecords Management
Langkah Implementasi & Sertifikasi Sistem Manajemen K3
ISO 45001:2018
Tahap I. Persiapan
 Pembentukan Tim ISO 45001:2018 di organisasi
 Melakukan analisa kondisi awal ( gap Analisis )
 Menentukan ruang lingkup SMK3 ISO 45001:2018 yang akan di terapkan
( Manual Mutu atau Company profile )
 Pelatihan Pemahaman SMK3 ISO 4501:2018 ke seluruh karyawan
 Pelatihan Pembuatan Dokumen
Tahap II. Pengembangan
 Melakukan pembuatan dokumen yang menunjang sistem Manajemen K3
ISO 45001:2018 di organisasi
Intermezo
Dokumen Wajib
1. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3 (klausul 4.3)
2. Kebijakan K3 (klausul 5.2)
3. Peran dan tanggung jawab (klausul 5.3)
4. Peluang dan Risiko K3 (klausul 6.1.1)
5. Proses yang diperlukan untuk menangani Peluang dan Risiko K3 (klausul 6.1.1)
6. Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3 (klausul 6.1.2)
7. Tujuan dan rencana K3 (klausul 6.2.2)
8. Komunikasi (klausul 7,4)
9. Operasional kontrol (klausul 8.1.1)
10.Proses kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat (klausul 8.6)
Rekaman Wajib
1. Hukum yang berlaku dan persyaratan lain (klausul 6.1.3)
2. Catatan pelatihan, keahlian, pengalaman dan kualifikasi (klausul 7,2)
3. Hasil pemantauan dan pengukuran (klausul 9.1)
4. Kalibrasi dan verifikasi pemantauan dan mengukur peralatan (klausul 9.1)
5. Evaluasi kewajiban (klausul 9.1.2)
6. Program internal audit (klausul 9.2.2)
7. Hasil audit internal (klausul 9.2.2)
8. Hasil kajian manajemen (klausul 9.3)
9. Insiden dan nonconformities (klausul 10.1)
10. Hasil tindakan korektif (klausul 10.1)
Tahap III. Audit Internal
proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai
sejauhmana kriteria audit dipenuhi. Audit mutu didefinisikan sebagai proses
sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana
kriteria audit dipenuhi
Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan dan/atau perubahan.
Tahap IV. Audit Eksternal ( Sertifikasi oleh Badan Sertifikasi )
Setelah melakukan rapat tinjauan manajemen dilakukan sertifikasi

More Related Content

Similar to OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf

Ohsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageOhsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageSumarlan Nugraha
 
Ohsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageOhsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languagefrisca maulida
 
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...frenkytanzil5
 
Perencanaan_K3_OHSAS (1).pptx
Perencanaan_K3_OHSAS (1).pptxPerencanaan_K3_OHSAS (1).pptx
Perencanaan_K3_OHSAS (1).pptxSadaria2
 
PPT Pertemuan 2.pptx
PPT Pertemuan 2.pptxPPT Pertemuan 2.pptx
PPT Pertemuan 2.pptxssuser779583
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...Adi Permana
 
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.pptp2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppttmiupdate
 
p2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptp2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptkhayalan0101
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf
Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdfSistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf
Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdfAhmadFadillah54
 
Copy of Interpretation ISO 21001.pdf
Copy of Interpretation ISO 21001.pdfCopy of Interpretation ISO 21001.pdf
Copy of Interpretation ISO 21001.pdfSatriaWijaya21
 
Iplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASIplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASAl Marson
 
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfMATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfadeekurniawan
 

Similar to OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf (20)

Ohsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageOhsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual language
 
Ohsas 180012007
Ohsas 180012007Ohsas 180012007
Ohsas 180012007
 
Ohsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageOhsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual language
 
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
 
Perencanaan_K3_OHSAS (1).pptx
Perencanaan_K3_OHSAS (1).pptxPerencanaan_K3_OHSAS (1).pptx
Perencanaan_K3_OHSAS (1).pptx
 
Smk3 untuk pdam
Smk3 untuk pdamSmk3 untuk pdam
Smk3 untuk pdam
 
SISTEM_MANAJEMEN_K3.pptx
SISTEM_MANAJEMEN_K3.pptxSISTEM_MANAJEMEN_K3.pptx
SISTEM_MANAJEMEN_K3.pptx
 
PPT Pertemuan 2.pptx
PPT Pertemuan 2.pptxPPT Pertemuan 2.pptx
PPT Pertemuan 2.pptx
 
SMK3 AKAMIGAS.ppt
SMK3 AKAMIGAS.pptSMK3 AKAMIGAS.ppt
SMK3 AKAMIGAS.ppt
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
 
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.pptp2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
 
p2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptp2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.ppt
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
pengurusan
pengurusanpengurusan
pengurusan
 
Smk3 pp 50 2012
Smk3 pp 50 2012Smk3 pp 50 2012
Smk3 pp 50 2012
 
Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf
Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdfSistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf
Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf
 
Copy of Interpretation ISO 21001.pdf
Copy of Interpretation ISO 21001.pdfCopy of Interpretation ISO 21001.pdf
Copy of Interpretation ISO 21001.pdf
 
Iplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASIplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSAS
 
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfMATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
 

OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf

  • 1. Di Sajikan Di Sajikan Dalam Dalam Pelatihan Pelatihan Ahli Ahli K3 Umum K3 Umum
  • 2.
  • 3. Tahun 1999 Inggris melalui BSI ( Tahun 1999 Inggris melalui BSI (B Brit ritis ish S h St ta and nda ards rds Institution) Institution) mengajak 13 lembaga standar mengajak 13 lembaga standar lainnya lainnya membuat membuat sebuah sebuah project project standar standar bidang bidang K3 di K3 digunakan gunakan oleh dunia industry dalam oleh dunia industry dalam melakukan assessme melakukan assessment nt terhadap SMK3 yang telah mereka terapkan, yang terhadap SMK3 yang telah mereka terapkan, yang melahirkan seri OHSAS ( melahirkan seri OHSAS (O Oc cc cupat upati ional onal H Hea ealt lth and h and S Sa afety fety A As ss ses ess sment ment S Ser eri ies es ) ) 18001:1999 dan ditetapkan 18001:1999 dan ditetapkan 15 April 1999 15 April 1999
  • 4. BS BSI I be bers rsa am ma a 43 l 43 lem emb bag aga a st sta and nda ar r da dar ri i be ber rba baga gai i m ma aca cam m neg negara ara, , me melak lakuka ukan n rev revisi isi ser serie ie OHS OHSAS AS 199 1999, 9, seh sehing ingga ga pa pada da J Jul uli i 2 20 007 07 di dibe berl rlak aku uka kan n se sec ca ara ra ef efe ekt ktif if s sta tand nda ar r OH OHSA SAS v S ver ersi si 20 2007 07 y yan ang m g mas asa a be berl rlak aku u sa samp mpai ai ta tahu hun n 20 2021 21, , ke kemu mudi dian an pa pada da ta tang ngga gal l 12 12 Ma Mare ret t 20 2018 18 di di pe perk rken enal alka kan n la lah h IS ISO O 45 4500 001 1 se seba baga gai i re revi visi si at atas as OH OHSA SAS S 18 1800 001 ve 1 vers rsi i 20 2007 07
  • 5. Sta Standa ndar r Int Intern ernasi asiona onal l ya yang ng me menen nentuk tukan an per persy syara aratan tan un untu tuk k si sis ste tem m m ma ana naje jem me en n ke kese seha hata tan n d dan an k kes ese ela lam mat atan an ke kerj rja a (O (OH& H&S) S), deng , dengan an pa pand ndua uan n pe peng nggu guna naan anny nya, untu a, untuk k me memu mung ngki kink nkan an se sebu buah ah or orga gani nisa sasi si me memp mper erba baik iki i ki kine nerj rja a K3 K3 se sec car ara a pr proa oak kti tif f da dala lam m m men enc ce ega gah h Ke Kec cel ela aka kaa an n K Ker erja ja d da an n d da am mp pa ak k b bu ur ru uk k b ba ag gi i k ke es se eh ha at ta an n PENGERTIAN ISO 45001 PENGERTIAN ISO 45001
  • 7. Safety Maturity Model/Konsep Tingkat Penerapan OH&S Manajemen Sistem di Organisasi 1. Sistem Sistem adalah arahan baku yang disusun untuk membantu seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan / aktivitas dengan tanpa kesalahan atau dengan kesalahan yang minimal Sistem tersebut dijalankan oleh semua orang yang bekerja atas nama perusahaan tanpa adanya turbulensi atau pelanggaran karena sistem yang dibuat merupakan bagian dari aktivitas keseharian. Fokus program K3 juga sudah mengarah kepada pembentukan budaya K3 dan perilaku aman di tempat kerja.
  • 9. 2. Budaya & Keterlibatan konsep berpikir Safety Maturity Model, budaya terbentuk dari berbagai macam perilaku yang ada di perusahaan. Perilaku aman (Safety Behavior ) merupakan perilaku yang utama untuk dapat membentuk Budaya K3 diperusahaan Keterlibatan oleh semua level merupakan kunci keberhasilan penerapan Sistem Manajemen K3 Budaya dan Keterlibatan ini adalah sebagai penggerak Sistem Manajemen K3. Buruknya suatu budaya perusahaan dan tanpa ada keterlibatan semua bagian maka Sistem Manajemen K3 hanya diatas kertas saja
  • 10.
  • 11. 3. Pengendalian ( Control ) Agar penerapan Sistem Manajemen K3 berhasil sesuai dengan tujuan maka organisasi harus dapat menjalankan program Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko IBPR/HIRADC, program tersebut menetapkan pengendalian bahaya sesuai dengan Hirarki Pengendalian dimulai (Eliminiasi, Subtitusi, Rekayasa Teknik, Administrasi dan Alat Pelindung Diri ) Sebagian organisasi menganggap bahwa menggunakan Alat Pelindung Diri sudah cukup untuk mengendalikan bahaya
  • 12.
  • 13. Persyaratan yang mewajibkan Penerapan Sistem Manjemen K3 ( OH&S ) Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018 1. Persyaratan dari para pemangku kepentingan 2. Persyaratan pelanggan 3. Persyaratan yang ditetapkan organisasi Sistem Manajemen K3 PP 50 Tahun 2012 Pasal 5
  • 14. Comparison of SMK3 Permenaker 05/Men/1996 & OHSAS 18001 SMK3 OHSAS 18001  Mandatory  Voluntary  Local regulation (Indonesia) and nasional/international standar  Standard that has been recognized by several certification bodies (DNV, JACO, SGS, BSI, BVQI, LRQA, JQA)  Based on Safety Map (Australian Standard) and draft AS/NZ 4801  Based on several standards such as BS 8800 : 1996, Draft AS/NZ 4801, DNV OHSMS : 1997  -  More compatible to ISO 9000 series, ISO 14000
  • 15. Sistem Manjemen K3 OHSAS 18001:2007 Intermezo
  • 16. Sistem Manjemen K3 ISO 45001:2018
  • 17. INTI Dari Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018 1. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3 2. Kebijakan K3 3. Peran dan tanggung jawab 4. Peluang dan Risiko K3 serta Peanganannya 5. Proses untuk menangani Peluang dan Risiko K3 6. Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3 7. Tujuan dan Rencana K3 8. Komunikasi & Operasional Kontrol 9. Proses kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat
  • 19. Klausal 1 : Scope Organisasi menentukan ruang lingkup Sistem Manajeme K3 , apakah akan menetapkan seluruh area orhanisasi atau hanya sebagian dalam menerapkan ISO 45001:2018
  • 20. Klausal 2 : Normative references Persyaratan normative yang dimaksud : Semua Informasi terdokumentasi yang dijadikan Acuan Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 ISO45001:2018
  • 21. Klausal 3 : Terms and Defenitions Istilah dan definisi yand dimaksud : Penjelasan definisi secara detail atas beberapa istilah yang digunakan Dalam klausal ISO 45001:2018 Sistem Manajemen k3 itu sendiri Dan menghindari kesalahpahaman organisasi dalam mempelajari ISO 45001
  • 22. Klausal 4 : Context of the Organization Memahami organisasi dan konteksnya 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan 4.3 Menentukan ruang lingkup sistem manajemen K3 4.4 sistem manajemen K3 Intermezo
  • 23. Klausal 5 : Leadership Kepemimpinan 5.1 Kepemimpinan dan komitmen 5.2 Kebijakan K3 5.3 Peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan otoritas organisasi
  • 24. K ebijakan K3 (OH&S Policy ) Kebijakan K3 harus: • Sesuai dengan sifat dan skala resiko OH&S perusahaan. • Termasuk komitmen untuk melakukan continual improvement • Termasuk komitmen untuk mematuhi peraturan perundangan OH&S dan persyaratan lain. • Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara. • Dikomunikasikan ke semua karyawan dengan maksud agar karyawan mengetahui tanggung jawab mereka secara individu dalam OH&S. • Tersedia untuk pihak yang berkepentingan. • Di-review secara periodik untuk memastikan bahwa kebijakan tetap relevan dan sesuai untuk organisasi.
  • 25. Organisasi harus mendefinisikan peran, tanggung jawab dan peningkatan dari sistem manajemen OH&S, untuk: • Memastikan bahwa persyaratan sistem manajemen OH&S ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara sesuai spesifikasi ISO 45001. • Memastikan bahwa laporan kinerja sistem manajemen OH&S disampaikan kepada top management untuk di-review dan menjadi dasar bagi peningkatan sistem manajemen OH&S. Semua yang memiliki tanggung jawab manajemen harus menunjukkan komitmen mereka pada peningkatan kinerja OH&S secara terus menerus. Structure & respons ibilities
  • 26. Klausal 6 : Planning Perencanaan 6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang 6.1.1 Umum 6.1.2 Identifikasi bahaya 6.1.3 Penentuan persyaratan hukum & lainnya 6.1.4 Penilaian risiko 6.1.5 Merencanakan perubahan 6.1.6 Merencanakan untuk mengambil tindakan 6.2 OH & S tujuan dan perencanaan untuk mencapainya
  • 27. Organisasi harus: • Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya, menilai resiko dan melaksanakan langkah pengendalian yang diperlukan secara terus- menerus (on-going), yang meliputi: • Aktivitas rutin dan non-rutin. • Aktivitas semua personil yang mempunyai akses ke tempat kerja (termasuk sub-kontraktor dan tamu). • Fasilitas di tempat kerja, yang disediakan oleh organisasi atau pihak lain. Organisasi harus mempertimbangkan hasil Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko dalam menetapkan Tujuan OH&S. Planning for hazard identification, risk assess ment and ris k control
  • 28. Legal & other requirements Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan dan persyaratan OH&S lain yang applicable. Organisasi harus menjaga informasi ini up-to-date. Informasi tentang peraturan dan persyaratan lain ini harus dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak lain yang relevan.
  • 29. Metodologi organisasi dalam melakukan identifikasi bahaya & penilaian resiko harus: • Didefinisikan sesuai dengan ruang lingkup, skala dan waktu untuk memastikan lebih pro-aktif dari pada reaktif. • Memberikan klasifikasi resiko yang dapat dieliminasi atau dikendalikan dengan langkah-langkah pada Objective & Program OH&S. • Memberikan input untuk menentukan persyaratan fasilitas, identifikasi kebutuhan pelatihan dan/atau penyusunan pengendalian operasional. • Memberikan monitoring dari langkah yang diperlukan untuk memastikan efektifitas dan ketepatan dari implementasi. Planning for hazard identification, risk assessment and risk control Intermezo
  • 30. Objectives Organisasi harus menetapkan dan memelihara tujuan (objective) OH&S pada setiap fungsi dan tingkat dari organisasi. Saat menetapkan dan me-review tujuan OH&S, organisasi harus mempertimbangkan peraturan dan persyaratan lain yang berlaku, bahaya dan resiko OH&S, pilihan teknologi, persyaratan finansial, operational dan bisnis, dan pandangan dari pihak yang berkepentingan. Tujuan harus konsisten dengan kebijakan OH&S, termasuk komitmen untuk continual improvement.
  • 31. OH&S management programme Organisasi harus menetapkan dan memelihara OH&S management programme untuk mencapai tujuan. Hal ini meliputi: • Tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan pada fungsi dan tingkat yang relevan dari organisasi. • Cara dan skala waktu untuk mencapai tujuan tersebut. Program harus di-review secara berkala dan terencana. Jika perlu, program harus diubah untuk mengantisipasi perubahan dalam aktivitas, produk, jasa atau kondisi operasional dari organisasi.
  • 32. Klausal 7 : Support Dukungan 7.1 Sumber Daya 7.2 Kompetensi 7.3 Kesadaran 7.4 Informasi, komunikasi, partisipasi dan konsultasi 7.5 Informasi yang didokumentasikan
  • 33. Training, Awareness & Competence Personel yang ada harus memiliki kompetensi untuk melakukan tugas-tugas yang berdampak pada OH&S di tempat kerja. Diperlukan identifikasi kebutuhan pelatihan, peningkatan awareness secara terus- menerus dan penetapan prosedur peningkatan kompetensi yang memperhitungkan: 1. Tanggung jawab dan kemampuan dari setiap karyawan 2. Resiko yang terkait.
  • 34. Consultation & Communication Organisasi harus memiliki prosedur yang memastikan bahwa informasi OH&S yang penting dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak lain yang berkepentingan. Keterlibatan karyawan dan pengaturan konsultasi harus didokumentasikan dan pihak yang berkepentingan diberikan informasi. Karyawan harus: 1. Terlibat dalam penyusunan dan pengkajian kebijakan dan prosedur untuk mengelola resiko. 2. Dikonsultasikan dimana terdapat perubahan yang dapat mempengaruhi kesehatan & keselamatan di tempat kerja. 3. Diwakili dalam masalah-masalah OH&S dan diinformasikan siapa perwakilan OH&S mereka dan wakil manajemen OH&S.
  • 35. Documentation Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasi, dalam media yang tepat seperti kertas atau elektronik yang: a. Mendefinisikan elemen inti dari sistem manajemen dan interaksi mereka. b. Memberikan arahan bagi dokumentasi yang berkaitan. Note: penting untuk menjaga dokumentasi pada tingkat yang minimum untuk efektifitas dan efis iensi.
  • 36. Document and Data Control Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen dan data yang diperlukan oleh spesifikasi OHSAS 18001 untuk memastikan bahwa: a. Dapat diketahui lokasinya. b. Secara periodik di-review, direvisi bila diperlukan dan disetujui kecukupannya oleh personel yang di-otorisasi. c. Versi terakhir dari dokumen dan data yang relevan tersedia di semua lokasi dimana operasi yang penting bagi sistem OH&S dilakukan. d. Dokumen dan data yang usang disingkirkan dari semua isu dan penggunaannya. e. Arsip dokumen dan data yang disimpan untuk keperluan legal dan pemeliharaan pengetahuan diidentifikasi. Intermezo
  • 37. Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur dan program audit untuk mengaudit sistem manajemen OH&S secara reguler untuk memastikan: a. Kesesuaian sistem manajemen OH&S dengan perencanaan. b. Adanya review dari audit sebelumnya. c. Penyajian informasi tentang hasil dari audit kepada manajemen. Sejauh memungkinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak terkait langsung dengan aktivitas yang diaudit.
  • 38. Klausal 8 : Operations Operasi 8.1 Perencanaan dan kendali operasional 8.1.1 Umum 8.1.2 Hirarki Kontrol 8.2 Manajemen perubahan 8.3 Outsourcing 8.4 Pengadaan 8.5 Kontraktor 8.6 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
  • 39. Operational Control Organisasi harus mengidentifikasi operasi dan aktivitas yang terkait dengan resiko teridentifikasi dimana langkah pengendalian diperlukan. Organisasi harus merencanakan aktivitas ini, termasuk pemeliharaannya, untuk memastikan dilakukan dalam kondisi yang dipersyaratkan dengan cara: a. Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi. b. Mempersyaratkan kriteria operasi dalam prosedur. c. Menetapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan resiko OH&S teridentifikasi dari barang, peralatan dan jasa yang digunakan/dibeli oleh organisasi dan mengkomunikasikan prosedur yang relevan serta persyaratan bagi suplier & kontraktor. d. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk desain dari tempat kerja, proses, instalasi, permesinan, prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi mereka pada kemampuan manusia, untuk mengeliminasi atau mengurangi resiko OH&S pada sumbernya.
  • 40. Emerg ency preparedness & response Organisasi harus menetapkan dan memelihara rencana dan prosedur untuk mengidentifikasi potensi dan respons dari insiden dan situasi darurat dan untuk mencegah dan mengurangi dampak yang ditimbulkan (luka & kerugian). Organisasi harus mengkaji rencana tanggap darurat sesudah terjadinya insiden atau situasi emergency. Organisasi harus secara periodik melakukan pengujian terhadap prosedur tersebut yang practicable.
  • 41. Klausal 9 : Performance Evaluation Evaluasi kinerja 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi 9.1.1 Umum 9.1.2 Evaluasi kepatuhan 9.2 Audit internal 9.2.1 Tujuan audit internal 9.2.2 Proses audit internal 9.3 Tinjauan manajemen
  • 42. Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk memantau dan mengukur kinerja OH&S secara berkala. Prosedur ini harus memberikan: Performance measurement and monitoring a. Pengukuran kualitatif dan kuantitatif, sesuai dengan kebutuhan organisasi. b. Pemantauan sejauh mana tujuan OH&S organisasi dipenuhi. c. Pengukuran secara pro-aktif kinerja yang memantau pemenuhan dari program manajemen OH&S, kriteria operasional dan persyaratan perundangan yang applicable. d. Pengukuran secara reaktif kinerja untuk memantau accident, penyakit dan insiden (termasuk near-miss) dan bukti historis lain atau kekurangan dari kinerja OH&S. e. Pencatatan data dan hasil dari monitoring dan pengukuran yang memadai untuk memfasilitasi analisis corrective & preventative action yang diperlukan.
  • 43. Jika diperlukan peralatan pengukuran untuk mengukur dan memantau kinerja, organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengkalibrasi dan memelihara peralatan. Catatan kalibrasi dan aktivitas pemeliharaan harus dipelihara. Performance measurement and monitoring
  • 44. Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur dan program audit untuk mengaudit sistem manajemen OH&S secara reguler untuk memastikan: Audit a. Kesesuaian sistem manajemen OH&S dengan perencanaan. b. Adanya review dari audit sebelumnya. c. Penyajian informasi tentang hasil dari audit kepada manajemen. Sejauh memungkinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak terkait langsung dengan aktivitas yang diaudit. Intermezo
  • 45. Management Review Top Management harus secara berkala mengkaji sistem manajemen OH&S untuk memastikan kesesuaiannya, kecukupannya dan efektifitasnya. Proses management review harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan terkumpul untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Review ini harus didokumentasi. Management review harus melihat kemungkinan kebutuhan untuk perubahan pada kebijakan, objective dan elemen lain dari sistem manajemen OH&S, dengan melihat hasil audit OH&S, kondisi yang berubah dan komitmen untuk continual improvement.
  • 46. Klausal 10 : Improvment Perbaikan 10.1 Insiden, ketidaksesuaian, dan tindakan korektif 10.2 Perbaikan berkelanjutan
  • 47. Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mendefinisikan tanggung jawab dan wewenang untuk: Accidents, incidents, non-conformances and corrective and preventive action a. Menangani dan menyelidiki: • accident • incident • non-conformance b. Mengambil tindakan untuk mengurangi dampak yang timbul dari accident, incident atau non-conformance. c. Memulai dan menyelesaikan tindakan korektif dan preventif. d. Memastikan bahwa tindakan korektif & preventif yang efektif diambil.
  • 48. Prosedur harus mewajibkan bahwa semua tindakan korektif dan preventif dikaji melalui proses penilaian resiko sebelum diimplementasikan. Tindakan korektif atau preventif yang diambil untuk mengeliminasi sebab dari non- conformance aktual dan potensial harus sesuai dengan besarnya masalah dan sesuai dengan resiko OH&S yang dihadapi. Organisasi harus mengimplementasikan dan mencatat perubahan dalam prosedur terdokumentasi akibat tindakan korektif dan preventif ini. Accidents, incidents, non-conformances and corrective and preventive action
  • 49. Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi, memelihara dan mendisposisi catatan OH&S, serta hasil dari audit dan review. Catatan OH&S harus jelas, dapat diidentifikasi dan dapat ditelusuri pada aktivitas terkait. Catatan OH&S harus disimpan dan dipelihara dengan cara yang baik. Catatan harus dipelihara, sesuai dengan sistem dan organisasi untuk mendemonstrasikan pemenuhan pada spesifikasi ISO 45001. R ecords & R ecords Management
  • 50. Langkah Implementasi & Sertifikasi Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018 Tahap I. Persiapan  Pembentukan Tim ISO 45001:2018 di organisasi  Melakukan analisa kondisi awal ( gap Analisis )  Menentukan ruang lingkup SMK3 ISO 45001:2018 yang akan di terapkan ( Manual Mutu atau Company profile )  Pelatihan Pemahaman SMK3 ISO 4501:2018 ke seluruh karyawan  Pelatihan Pembuatan Dokumen Tahap II. Pengembangan  Melakukan pembuatan dokumen yang menunjang sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018 di organisasi Intermezo
  • 51. Dokumen Wajib 1. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3 (klausul 4.3) 2. Kebijakan K3 (klausul 5.2) 3. Peran dan tanggung jawab (klausul 5.3) 4. Peluang dan Risiko K3 (klausul 6.1.1) 5. Proses yang diperlukan untuk menangani Peluang dan Risiko K3 (klausul 6.1.1) 6. Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3 (klausul 6.1.2) 7. Tujuan dan rencana K3 (klausul 6.2.2) 8. Komunikasi (klausul 7,4) 9. Operasional kontrol (klausul 8.1.1) 10.Proses kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat (klausul 8.6)
  • 52. Rekaman Wajib 1. Hukum yang berlaku dan persyaratan lain (klausul 6.1.3) 2. Catatan pelatihan, keahlian, pengalaman dan kualifikasi (klausul 7,2) 3. Hasil pemantauan dan pengukuran (klausul 9.1) 4. Kalibrasi dan verifikasi pemantauan dan mengukur peralatan (klausul 9.1) 5. Evaluasi kewajiban (klausul 9.1.2) 6. Program internal audit (klausul 9.2.2) 7. Hasil audit internal (klausul 9.2.2) 8. Hasil kajian manajemen (klausul 9.3) 9. Insiden dan nonconformities (klausul 10.1) 10. Hasil tindakan korektif (klausul 10.1)
  • 53. Tahap III. Audit Internal proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi. Audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Tahap IV. Audit Eksternal ( Sertifikasi oleh Badan Sertifikasi ) Setelah melakukan rapat tinjauan manajemen dilakukan sertifikasi