SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen
kepastian yang layak bahwa perusahaan akan mencapai tujuan dan sasarannya.
Tujuan Umum Pengendalian Internal :
(i) Realibilitas Pelaporan Keuangan – manajemen bertanggung jawab untuk memastikaninformasi keuangan
telah disajikan secara wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(ii) Efektivitas dan Efisiensi – pengendalian internal membantu manajemen dalam mengukur efektivitas dan
efisiensi perusahaan dalam rangka mencapai tujuan.
(iii) Ketaatan pada Hukum dan Peraturan – section 404 mewajibkan perusahaan untuk mengeluarkan laporan
efektivitas pengendalian internal. Ketaatan tersebut juga berkaitan erat dengan ketentuan akuntansi,
pajak, dsb.
Tanggung Jawab terkait Pengendalian Internal
Tanggung jawab manajemen
Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal
perusahaan (berkaitan dengan mempersiapkan laporan keuangan). Tanggung jawab tersebut meliputi :
a. Kepastian yang layak
Pengendalian internal harus memberikan kepastian yang layak dan tidak absolut untuk menghindarkan
dari kemungkinan salah saji kecil.
b. Keterbatasan Inheren
Pengendalian internal tidak akan berguna bila tidak ada kecermatan dalam penyusunan dan
implementasinya. Contohnya apabila karyawan tidak berkompeten dalam melakukan perhitungan
persediaan, pengendalian internal menjadi sia-sia.
Tanggung jawab manajemen tentang pengendalian internal menurut section 404
Perusahaan Publik (menurut Section 404) mengharuskan manajemen untuk mengeluarkan laporan
pengendalian internal perusahaan, termasuk mendesain dan melaksanakan pengendalian internal melalui
penggunaan kerangka kerja pengendalian internal seperti COSO, Turnbull Report, dsb dan menaksir efektivitas
dari pengendalian internal tersebut.
Tanggung jawab manajemen untuk menilai efektivitas pengendalian internal meliputi :
a. Rancangan pengendalian
Manejemen harus mengevaluasi apakah pengendalian internal telah dirancang dan diberlakukan untuk
mencegah atau terdeteksinya salah saji yang material
b. Efektivitas pengendalian
Tujuan pengujian adalah untuk menentukan apakah pengendalian internal telah berjalan seperti yang
direncanakan serta orang yang melaksanakannya mempunyai kewenangan dan kualifikasi yang
diperlukan.
Tanggung jawab auditor
Auditor bertanggung jawab untuk memahami pengendalian internal pada setiap audit. Auditor biasanya
menekankan pada pengendalian atas reabilitas laporan keuangan dan pengendalian atas transaksi.
Tanggung jawab tersebut meliputi :
a. Pengendalian atas reabilitas pelaporan keuangan
Fokus auditor adalah pada perhatian utama manajemen dalam pengendalian internal, yaitu reabilitas
informasi. Pengendalian internal yang buruk akan menghasilkan laporan keuangan yang tidak memadai.
Auditor tidak fokus pada tujuan pengendalian internal berkaitan dengan efektivitas operasi.
Reabilitas laporan keuangan sangat bergantung pada pengendalian internal, pengendalian internal yang
baik akan membantu auditor dalam menemukan kecurangan (fraud), misappropriation of asset, aktivitas
illegal yang mempengaruhi laporan keuangan.
b. Pengendalian atas kelas-kelas transaksi
Auditor berfokus pada input dalam laporan keuangan, yaitu kelas transaksi. Karena saldo-akun (output)
sangat bergantung pada inputnya yaitu transaksi. Namun, auditor tetap harus memahami pengendalian
internal terkait saldo akun.
Komponen pengendalian internal menurut COSO
Lingkingan Pengendalian
Terdiri atas kebijakan, sikap, dan tindakan manajemen puncak atas pengendalian internal. Bila manajemen
puncak memperhatikan pengendalian internal perusahaan, maka bawahannya pun juga akan demikian.
Sub komponen Lingkungan pengendalian
a. Integritas dan nilai etis yang berlaku dalam organisasi.
b. Komitmen pada kompetensi yang tinggi pada pekerjaan.
c. Partisipasi aktif dewan komisaris atau komite audit dalam pengendalian internal.
Dewan komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen melaksanakan
pengendalian internal yang sudah di desain. Untuk melaksanakan tugas tersebut, dewan komisaris
membentuk komete audit (komite audit harus memiliki kompetensi terkait laporan keuangan), yang bertugas
menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan pengendalian internal oleh manajemen dan
berkomunikasi dengan auditor.
d. Filosofi dan gaya operasi manajemen sebagai isyarat kepada karyawan tentang pengendalian internal
e. Struktur organisasi
f. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Sangat bergantung pada sumber daya yang dapat dipercaya dan berkompeten sehingga pengendalian
bisa dikesampingkan tetapi tetap memberikan laporan keuangan yang reliable.
Auditor memahamilingkungan pengendalian dan menilai perilaku manajemen dalam menjalankan pengendalian
internal untuk kemudian dapat mengetahui komponen pengendalian internal yang dipayungi oleh lingkungan
pengendalian :
(i) Penilaian Risiko
Merupakan tindakan manajemen yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang
relevan dalam penyusunan laporan keuangan. Contoh penyebab risiko penyusunan laporan keuangan
adalah proses bisnis yang rumit, operasi bisnis yang luas, perubahan teknologi, dsb.
a. Manajemen menilai risiko sebagai bagian dari perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal
untuk meminimalisasi kekeliruan dan kecurangan
b. Auditor menilai risiko untuk memutuskan bukti yang tepat yang dibutuhkan dalam audit.
Jika manajemen sangat perhatian terhadap risiko, maka auditor dapat mengumpulkan bukti yang lebih
sedikit, artinya pengendalian internal untuk mengurangi risiko dapat diandalkan. Auditor menggunakan
wawancara dan diskusi dengan manajemen untuk menilai risiko dalam penyusunan laporan keuangan.
(ii) Aktivitas Pengendalian
Merupakan kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan tindakan yang diperlukan telah diambil
untuk memangani risiko guna mencapai tujuan entitas. (aktivitas untuk menangani risiko)
a. Pemisahan tugas yang memadai
1. Pemisahan fungsi penyimpanan asset dengan accounting. Kegagalan mengikuti prinsip ini adalah
kemungkinan fungsi accounting akan menghapus asset untuk kepentingan pribadi karena ia
memiliki akses pada asset tersebut.
2. Pemisahan otorisasi transaksi dengan fungsi penyimpanan (custody) asset terkait
3. Pemisahan tugas IT dari pengguna software. Hal ini untuk mencegah pengguna software untuk
memanipulasi software.
b. Otorisasi yang sesuai antara transaksi dan aktivitas
1. Otorisasi umum, manajemen menetapkan kebijakan dan bawahannya melaksanakannya dengan
memberikan otorisasi semua transaksi yang tidak melebihi jumlah yang ditetapkan. Contoh
penjualan produk, credit limit, dan pembelian kembali bahan baku. (terkait dengan aktivitas day-
to-day perusahaan).
2. Otorisasi khusus, otorisasi pada tingkat manajemen, yang diberikan kepada beberapa transaksi
khusus. Contoh otorisasi penjualan asset perusahaan.
c. Dokumen dan catatan yang memadai
Digunakan sebagai dasar pencatatan dan pengikhtisaran. Beberapa prinsip terkait dokumen dan
catatan, sebagai berikut :
1. Menggunakan dokumen yang di pra-nomori untuk mencegah hilangnya dokumen dan
memudahkan pengorganisasian dokumen.
2. Dokumen dibuat saat transaksi terjadi.
3. Didesain untuk multiguna (bisa digunakan untuk berbagai keperluan)
4. Disusun dalam bentuk yang tepat
d. Pengendalian fisik asset dan catatan
Asset harus dijaga untuk mencegah pencurian yang mengganggu penyusunan laporan keuangan.
Bisanya dengan menggunakan gudang penyimpanan yang dijaga oleh safeguards.
e. Pemeriksaan kinerja independen
Bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian internal tetap dijalankan dengan baik. Oleh sebab
itu, diperlukan pemisahan tugas seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
(iii) Informasi dan Komunikasi
Bertujuan untuk memulai, mecatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan oleh entitas itu,
serta mempertahankan akuntabilitas asset terkait. Untuk memahami desain sistem informasi klien, auditor
dapat melakukan hal –hal berikut :
1. Kelas transaksi
2. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
3. Catatan akuntansi yang ada dan sifat alamiahnya
4. Bagaimana sistem tersebut menangkap kejadian yang signfikan terhadap laporan keuangan
5. Sifat alami dan proses rincian laporan keuangan yang diikuti
(iv) Pemantauan
Bertujuan untuk menilai mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodic oleh manajemen.
Untuk menentukan bahwa pengendalian internal itu telah beroperasi sesuai harapan dan telah
dimodisikasi sesuai perubahan kondisi.
Terkait proses audit dalam memahami pengendalian internal dalam melaksanakan pengujian
pengendalian dan menetapkan risiko pengendalian
Memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang pengendalian internal
Auditing standards require auditors to obtain and document their under standing of internal control for every
audit. Untuk memahamipengendalian internal, auditor menggunakan procedurestoobtain an understanding,
which involve gathering evidence about the design of internal controls and whether they have been
implemented, and then uses that information as a basis for the integrated audit.
Understanding of the design of internal control
Auditors commonly use three types of documents to obtain and document their understanding of the design of
internal control: narratives, flowcharts, and internal control questionnaires.
1. Narrative is a written description of a client’s internal controls. A proper narrative of an accounting system
and related controls describes four things:
a. Asal mula dari setiap dokumen dan catatan dalam sistem.
b. Semua proses yang terjadi atau take place.
c. Disposisi dari setiap dokumen dan catatan dalam sistem.
d. Indikasi atas pengendalian relevan untuk menetapkan risiko pengendalian.
2. An internal control flowchart is a diagram of the client’s documents and their sequential flow in the
organization. An adequate flowchart includes the same four characteristics identified for narratives. Well
prepared flowcharts are advantageous primarily because they provide a concise overview of the client’s
system, which helps auditors identify controls and deficiencies in the client’s system.
3. An internal control questionnaire asks a series of questions about the controls in each audit area as a
means of identifying internal control deficiencies.
Evaluating Internal Control Implementation
Metode yang digunakan :
1. Update and Evaluate Auditor’s Previous Experience with the Entity untuk memastikan bahwa
pegendalian internal yang sebelumnya tidak berjalan sudah diperbaiki.
2. Make Inquiries of Client Personnel untuk memastikan bahwa setiap pegawai memahami tugas mereka
dan melaksanakan sesuai dengan kebijakan pengendalian
3. Examine Documents and Records
4. Observe Entity Activities and Operations
5. Perform Walkthroughs of the Accounting System dengan cara mengambil satu sample dokumen untuk
kemudian dilakukan tracing mengikuti flowchart organisasi.
ASSESS CONTROL RISK
Auditor mendapatkan pemahaman terkait desain dan implementasi pengendalian internal untuk membuat
preliminary assessment of control risk.
Assess Whether the Financial Statements Are Auditable
Factor yang menentukan auditable:
1. Integritas manajemen, jika manajemen tidak punya integritas, kebanyakan auditor tidak akan
menerimanya sebagai klien pada awal engagement.
2. Catatan akuntansi yang memadai, Catatan akuntansi sangat penting sebagai sumber bukti audit pada
kebanyakan tujuan audit. Jika catatan akuntansi mengandung kelemahan, bukti audit yang dibutuhkan
mungkin menjadi tidak tersedia.
Determine Assessed Control Risk Supported by the Understanding Obtained
Setelah memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal, auditor membuat penilaian awal risiko
pengendalian (Preliminary Assessemnet of Control Risk). Penilaian ini adalah ukuran dari harapan auditor
bahwa pengendalian internal akan mencegah salah saji material dari terjadi atau mendeteksi dan
memperbaikinya jika terjadi.
Use of a Control Risk Matrix to Assess Control Risk
1. Identify Audit Objectives, langkah pertama dalam penilaian adalah untuk mengidentifikasi tujuan audit
untuk kelas-kelas transaksi, saldo akun, dan penyajian dan pengungkapan yang menjadi dasar penilaian
tersebut.
2. Identify Existing Controls Next, auditor menggunakan informasi yang dibahas sebelumnya tentang
memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang pengendalian internal untuk
mengidentifikasi pengendalian yang berkontribusi dalam mencapai tujuan audit terkait transaksi. Auditor
harus mengidentifikasi dan memasukkan hanya kontrol-kontrol yang diharapkan memiliki efek terbesar
pada pemenuhan tujuan audit terkait-transaksi (Key Controls).
3. Associate Controls with Related Audit Objectives Each control satisfies one or more related audit
objectives
4. Identify and Evaluate Control Deficiencies, Significant Deficiencies, and Material Weaknesses
harus mengevaluasi apakah pengendalian kunci tidak ada pada desain pengendalian internal atas
laporan keuangan sebagai bagian dari evaluasi risiko pengendalian dan kemungkinan salah saji laporan
keuangan.
a. Control deficiency.
Control deficiency, terjadi ketika desain atau pelaksanakan (operations) pengendalian tidak
mengizinkan personel perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji pada waktu yang
tepat dalam menjalankan fungsi yang ditugaskan.
i. Design deficiency, terjadi ketika pengendalian yang diperlukan tidak ada atau tidak didesain
dengan baik.
ii. Operation deficiency, terjadi ketika pengendalian internal sudah dirancang dengan baik tetapi
tidak dilaksanakan sesuai rancangannya atau ketika orang yang seharusnya
melaksanakannya tidak berkualifikasi atau bukan orang yang diotoriasi.
b. Significant deficiency, terjadi ketika terdapat satu atau dua lebih kelemahan pengendalian
(control deficiency) tidak lebih (less severe) daripada kelemahan material (material weakness)
tetapi cukup penting untuk mendapat perhatian dari mereka yang bertanggung jawab untuk
mengawasi pelaporan keuangan perusahaan.
c. Materialweakness. Terjadi ketika significant deficiency, sendiri atau bersama dengan significant
deficiencty lainnya, menghasilkan kemungkinan yang layak (reasonable) bahwa pengendalian
internal tidak akan mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan on a
timely basis.
Untuk menentukan apakah significant deficiency atau material deficiency, mereka harus dievaluasi
berdasarkan dua dimensi, yaitu likelihood (kemungkinan salah saji) dan significance (materialitas).
Identify Deficiencies, Significant Deficiencies, and Material Weaknesses
A five-step approach can be used to identify deficiencies, significant deficiencies, and material weaknesses:
1. Identify existing controls
2. Identify the absence of key controls. (menggunakan kuisioner, flowchart, dan walkthrough)
3. Consider the possibility of compensatingcontrols (A compensatingcontrol is one elsewhere in the system
that offsets the absence of a key control. Contoh keterlibatan aktif pemilik di perusahaan kecil)
4. Decide whether there is a significant deficiency or material weakness
5. Determine potential misstatements that could result
Associate Significant Deficiencies and Material Weaknesses with Related Audit Objectives
Assess Control Risk for Each Related Audit Objective
Setelah pengendalian, significant deficiency, dan material deficiency diidentifikasi dan dikaitkan dengan tujuan
audit terkait transaksi, auditor dapat menilai risiko pengendalian untuk tujuan audit terkait transaksi.
TESTS OF CONTROLS
Purpose of Tests of Controls
Selama fase memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal, auditor akan mengumpulkan beberapa
bukti untuk mendukung desain kontrol dan implementasinya dengan menggunakan prosedur untuk
mendapatkan pemahaman. Dalam kebanyakan kasus, auditor tidak akan mengumpulkan cukup bukti untuk
mengurangi risiko pengendalian yang dinilai ke tingkat yang cukup rendah. Oleh karena itu auditor harus
mendapatkan bukti tambahan tentang efektivitas operasi kontrol di seluruh, atau setidaknya sebagian besar,
periode yang diaudit. Prosedur untuk menguji efektivitas kontrol dalam mendukung pengurangan risiko kontrol
dinilai disebut Pengujian pengendalian. Jika hasil pengujian pengendalian mendukung desain dan operasi
kontrol seperti yang diharapkan, auditor menggunakan risiko kontrol yang dinilai sama seperti penilaian awal.
Procedures for Tests of Controls
The four types of procedures are as follows:
1. Make inquiries of appropriate client personnel
2. Examine documents, records, and reports
3. Observe control-related activities
4. Reperform client procedures.
Extent of Procedures
The extent to which tests of controls are applied depends on the preliminary assessed control risk. If the auditor
wants a lower assessed control risk, more extensive tests of controls are applied, both in terms of the number of
controls tested and the extent of the tests for each control.
1. Reliance on Evidence from the Prior Year’s Audit
2. Testing of Controls Related to Significant Risks
3. Testing Less Than the Entire Audit Period
Relationship Between Tests of Controls and Procedures to Obtain an Understanding
1. In obtaining an understanding of internal control, the procedures to obtain an understanding are applied
to all controls identified during that phase. Tests of controls, on the other hand, are applied only when
the assessed control risk has not been satisfied by the procedures to obtain an understanding.
2. Procedures to obtain an understanding are performed only on one or a few transactions or, in the case
of observations, at a single point in time. Tests of controls are performed on larger samples of
transactions, and often, observations are made at more than one point in time.
DECIDE PLANNED DETECTION RISK AND DESIGN SUBSTANTIVE TESTS
Auditor menggunakan penilaian risiko control (Assessment of Control Risk) dan hasil pegujian pengendalian
untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan (PDR) dan pengujian substantif terkait untuk audit laporan
keuangan. Tingkat risiko deteksi yang sesuai untuk setiap tujuan audit terkait saldo ditentukan menggunakan
model risiko audit.

More Related Content

What's hot

Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
adaaje
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
Amrul Rizal
 
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIAAkuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Ellvinna Marikar
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
Maiya Maiya
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Amrul Rizal
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Indra Yu
 

What's hot (20)

Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
 
Kel. 7
Kel. 7Kel. 7
Kel. 7
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Akuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarAkuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standar
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIAAkuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomiTugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
 
Perbedaan saldo kas dan saldo bank
Perbedaan saldo kas dan saldo bankPerbedaan saldo kas dan saldo bank
Perbedaan saldo kas dan saldo bank
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 

Similar to (Pert 2) bab 10 pengendalian internal

Similar to (Pert 2) bab 10 pengendalian internal (20)

12. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Internal Control over Financial R...
12. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Internal Control over Financial R...12. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Internal Control over Financial R...
12. SI-PI, Gusti Ketut Suardika, Hapzi Ali, Internal Control over Financial R...
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, internal control over financing imple...
Sipi, min sururi anfusina,  hapzi ali,  internal control over financing imple...Sipi, min sururi anfusina,  hapzi ali,  internal control over financing imple...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, internal control over financing imple...
 
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
SI-PI, Irfan Syaifudin, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting,...
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...
 
sia, windiyana, suryani, institut stiami, 2017
sia, windiyana, suryani, institut stiami, 2017sia, windiyana, suryani, institut stiami, 2017
sia, windiyana, suryani, institut stiami, 2017
 
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
 
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
Sipi, martina melissa, prof. hapsi ali, pengendalian internal & unsur unsur p...
 
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
 
Si pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
Si  pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...Si  pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
Si pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal atas pelaporan keuan...
 
14, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, internal control over financing report...
14, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, internal control over financing report...14, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, internal control over financing report...
14, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, internal control over financing report...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, internal control over financing report, un...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, internal control over financing report, un...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, internal control over financing report, un...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, internal control over financing report, un...
 
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali,internal control over financial reporting,...
 
Sia, gilan gramadhan, suryanih, institutstiami
Sia, gilan gramadhan, suryanih, institutstiamiSia, gilan gramadhan, suryanih, institutstiami
Sia, gilan gramadhan, suryanih, institutstiami
 
sia, chairun nissa, suryani, stiami
sia, chairun nissa, suryani, stiamisia, chairun nissa, suryani, stiami
sia, chairun nissa, suryani, stiami
 
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
 

More from Ilham Sousuke

More from Ilham Sousuke (20)

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

(Pert 2) bab 10 pengendalian internal

  • 1. Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan akan mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan Umum Pengendalian Internal : (i) Realibilitas Pelaporan Keuangan – manajemen bertanggung jawab untuk memastikaninformasi keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (ii) Efektivitas dan Efisiensi – pengendalian internal membantu manajemen dalam mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam rangka mencapai tujuan. (iii) Ketaatan pada Hukum dan Peraturan – section 404 mewajibkan perusahaan untuk mengeluarkan laporan efektivitas pengendalian internal. Ketaatan tersebut juga berkaitan erat dengan ketentuan akuntansi, pajak, dsb. Tanggung Jawab terkait Pengendalian Internal Tanggung jawab manajemen Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal perusahaan (berkaitan dengan mempersiapkan laporan keuangan). Tanggung jawab tersebut meliputi : a. Kepastian yang layak Pengendalian internal harus memberikan kepastian yang layak dan tidak absolut untuk menghindarkan dari kemungkinan salah saji kecil. b. Keterbatasan Inheren Pengendalian internal tidak akan berguna bila tidak ada kecermatan dalam penyusunan dan implementasinya. Contohnya apabila karyawan tidak berkompeten dalam melakukan perhitungan persediaan, pengendalian internal menjadi sia-sia. Tanggung jawab manajemen tentang pengendalian internal menurut section 404 Perusahaan Publik (menurut Section 404) mengharuskan manajemen untuk mengeluarkan laporan pengendalian internal perusahaan, termasuk mendesain dan melaksanakan pengendalian internal melalui penggunaan kerangka kerja pengendalian internal seperti COSO, Turnbull Report, dsb dan menaksir efektivitas dari pengendalian internal tersebut. Tanggung jawab manajemen untuk menilai efektivitas pengendalian internal meliputi : a. Rancangan pengendalian Manejemen harus mengevaluasi apakah pengendalian internal telah dirancang dan diberlakukan untuk mencegah atau terdeteksinya salah saji yang material b. Efektivitas pengendalian Tujuan pengujian adalah untuk menentukan apakah pengendalian internal telah berjalan seperti yang direncanakan serta orang yang melaksanakannya mempunyai kewenangan dan kualifikasi yang diperlukan. Tanggung jawab auditor Auditor bertanggung jawab untuk memahami pengendalian internal pada setiap audit. Auditor biasanya menekankan pada pengendalian atas reabilitas laporan keuangan dan pengendalian atas transaksi. Tanggung jawab tersebut meliputi : a. Pengendalian atas reabilitas pelaporan keuangan Fokus auditor adalah pada perhatian utama manajemen dalam pengendalian internal, yaitu reabilitas informasi. Pengendalian internal yang buruk akan menghasilkan laporan keuangan yang tidak memadai. Auditor tidak fokus pada tujuan pengendalian internal berkaitan dengan efektivitas operasi.
  • 2. Reabilitas laporan keuangan sangat bergantung pada pengendalian internal, pengendalian internal yang baik akan membantu auditor dalam menemukan kecurangan (fraud), misappropriation of asset, aktivitas illegal yang mempengaruhi laporan keuangan. b. Pengendalian atas kelas-kelas transaksi Auditor berfokus pada input dalam laporan keuangan, yaitu kelas transaksi. Karena saldo-akun (output) sangat bergantung pada inputnya yaitu transaksi. Namun, auditor tetap harus memahami pengendalian internal terkait saldo akun. Komponen pengendalian internal menurut COSO Lingkingan Pengendalian Terdiri atas kebijakan, sikap, dan tindakan manajemen puncak atas pengendalian internal. Bila manajemen puncak memperhatikan pengendalian internal perusahaan, maka bawahannya pun juga akan demikian. Sub komponen Lingkungan pengendalian a. Integritas dan nilai etis yang berlaku dalam organisasi. b. Komitmen pada kompetensi yang tinggi pada pekerjaan. c. Partisipasi aktif dewan komisaris atau komite audit dalam pengendalian internal. Dewan komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen melaksanakan pengendalian internal yang sudah di desain. Untuk melaksanakan tugas tersebut, dewan komisaris membentuk komete audit (komite audit harus memiliki kompetensi terkait laporan keuangan), yang bertugas menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan pengendalian internal oleh manajemen dan berkomunikasi dengan auditor. d. Filosofi dan gaya operasi manajemen sebagai isyarat kepada karyawan tentang pengendalian internal e. Struktur organisasi f. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Sangat bergantung pada sumber daya yang dapat dipercaya dan berkompeten sehingga pengendalian bisa dikesampingkan tetapi tetap memberikan laporan keuangan yang reliable. Auditor memahamilingkungan pengendalian dan menilai perilaku manajemen dalam menjalankan pengendalian internal untuk kemudian dapat mengetahui komponen pengendalian internal yang dipayungi oleh lingkungan pengendalian : (i) Penilaian Risiko Merupakan tindakan manajemen yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan. Contoh penyebab risiko penyusunan laporan keuangan adalah proses bisnis yang rumit, operasi bisnis yang luas, perubahan teknologi, dsb. a. Manajemen menilai risiko sebagai bagian dari perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalisasi kekeliruan dan kecurangan b. Auditor menilai risiko untuk memutuskan bukti yang tepat yang dibutuhkan dalam audit. Jika manajemen sangat perhatian terhadap risiko, maka auditor dapat mengumpulkan bukti yang lebih sedikit, artinya pengendalian internal untuk mengurangi risiko dapat diandalkan. Auditor menggunakan wawancara dan diskusi dengan manajemen untuk menilai risiko dalam penyusunan laporan keuangan. (ii) Aktivitas Pengendalian Merupakan kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan tindakan yang diperlukan telah diambil untuk memangani risiko guna mencapai tujuan entitas. (aktivitas untuk menangani risiko) a. Pemisahan tugas yang memadai 1. Pemisahan fungsi penyimpanan asset dengan accounting. Kegagalan mengikuti prinsip ini adalah kemungkinan fungsi accounting akan menghapus asset untuk kepentingan pribadi karena ia memiliki akses pada asset tersebut. 2. Pemisahan otorisasi transaksi dengan fungsi penyimpanan (custody) asset terkait
  • 3. 3. Pemisahan tugas IT dari pengguna software. Hal ini untuk mencegah pengguna software untuk memanipulasi software. b. Otorisasi yang sesuai antara transaksi dan aktivitas 1. Otorisasi umum, manajemen menetapkan kebijakan dan bawahannya melaksanakannya dengan memberikan otorisasi semua transaksi yang tidak melebihi jumlah yang ditetapkan. Contoh penjualan produk, credit limit, dan pembelian kembali bahan baku. (terkait dengan aktivitas day- to-day perusahaan). 2. Otorisasi khusus, otorisasi pada tingkat manajemen, yang diberikan kepada beberapa transaksi khusus. Contoh otorisasi penjualan asset perusahaan. c. Dokumen dan catatan yang memadai Digunakan sebagai dasar pencatatan dan pengikhtisaran. Beberapa prinsip terkait dokumen dan catatan, sebagai berikut : 1. Menggunakan dokumen yang di pra-nomori untuk mencegah hilangnya dokumen dan memudahkan pengorganisasian dokumen. 2. Dokumen dibuat saat transaksi terjadi. 3. Didesain untuk multiguna (bisa digunakan untuk berbagai keperluan) 4. Disusun dalam bentuk yang tepat d. Pengendalian fisik asset dan catatan Asset harus dijaga untuk mencegah pencurian yang mengganggu penyusunan laporan keuangan. Bisanya dengan menggunakan gudang penyimpanan yang dijaga oleh safeguards. e. Pemeriksaan kinerja independen Bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian internal tetap dijalankan dengan baik. Oleh sebab itu, diperlukan pemisahan tugas seperti yang sudah dibahas sebelumnya. (iii) Informasi dan Komunikasi Bertujuan untuk memulai, mecatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan oleh entitas itu, serta mempertahankan akuntabilitas asset terkait. Untuk memahami desain sistem informasi klien, auditor dapat melakukan hal –hal berikut : 1. Kelas transaksi 2. Bagaimana transaksi tersebut dimulai 3. Catatan akuntansi yang ada dan sifat alamiahnya 4. Bagaimana sistem tersebut menangkap kejadian yang signfikan terhadap laporan keuangan 5. Sifat alami dan proses rincian laporan keuangan yang diikuti (iv) Pemantauan Bertujuan untuk menilai mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodic oleh manajemen. Untuk menentukan bahwa pengendalian internal itu telah beroperasi sesuai harapan dan telah dimodisikasi sesuai perubahan kondisi. Terkait proses audit dalam memahami pengendalian internal dalam melaksanakan pengujian pengendalian dan menetapkan risiko pengendalian Memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang pengendalian internal Auditing standards require auditors to obtain and document their under standing of internal control for every audit. Untuk memahamipengendalian internal, auditor menggunakan procedurestoobtain an understanding, which involve gathering evidence about the design of internal controls and whether they have been implemented, and then uses that information as a basis for the integrated audit. Understanding of the design of internal control Auditors commonly use three types of documents to obtain and document their understanding of the design of internal control: narratives, flowcharts, and internal control questionnaires.
  • 4. 1. Narrative is a written description of a client’s internal controls. A proper narrative of an accounting system and related controls describes four things: a. Asal mula dari setiap dokumen dan catatan dalam sistem. b. Semua proses yang terjadi atau take place. c. Disposisi dari setiap dokumen dan catatan dalam sistem. d. Indikasi atas pengendalian relevan untuk menetapkan risiko pengendalian. 2. An internal control flowchart is a diagram of the client’s documents and their sequential flow in the organization. An adequate flowchart includes the same four characteristics identified for narratives. Well prepared flowcharts are advantageous primarily because they provide a concise overview of the client’s system, which helps auditors identify controls and deficiencies in the client’s system. 3. An internal control questionnaire asks a series of questions about the controls in each audit area as a means of identifying internal control deficiencies. Evaluating Internal Control Implementation Metode yang digunakan : 1. Update and Evaluate Auditor’s Previous Experience with the Entity untuk memastikan bahwa pegendalian internal yang sebelumnya tidak berjalan sudah diperbaiki. 2. Make Inquiries of Client Personnel untuk memastikan bahwa setiap pegawai memahami tugas mereka dan melaksanakan sesuai dengan kebijakan pengendalian 3. Examine Documents and Records 4. Observe Entity Activities and Operations 5. Perform Walkthroughs of the Accounting System dengan cara mengambil satu sample dokumen untuk kemudian dilakukan tracing mengikuti flowchart organisasi. ASSESS CONTROL RISK Auditor mendapatkan pemahaman terkait desain dan implementasi pengendalian internal untuk membuat preliminary assessment of control risk. Assess Whether the Financial Statements Are Auditable Factor yang menentukan auditable: 1. Integritas manajemen, jika manajemen tidak punya integritas, kebanyakan auditor tidak akan menerimanya sebagai klien pada awal engagement. 2. Catatan akuntansi yang memadai, Catatan akuntansi sangat penting sebagai sumber bukti audit pada kebanyakan tujuan audit. Jika catatan akuntansi mengandung kelemahan, bukti audit yang dibutuhkan mungkin menjadi tidak tersedia. Determine Assessed Control Risk Supported by the Understanding Obtained Setelah memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal, auditor membuat penilaian awal risiko pengendalian (Preliminary Assessemnet of Control Risk). Penilaian ini adalah ukuran dari harapan auditor bahwa pengendalian internal akan mencegah salah saji material dari terjadi atau mendeteksi dan memperbaikinya jika terjadi. Use of a Control Risk Matrix to Assess Control Risk 1. Identify Audit Objectives, langkah pertama dalam penilaian adalah untuk mengidentifikasi tujuan audit untuk kelas-kelas transaksi, saldo akun, dan penyajian dan pengungkapan yang menjadi dasar penilaian tersebut. 2. Identify Existing Controls Next, auditor menggunakan informasi yang dibahas sebelumnya tentang memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang pengendalian internal untuk mengidentifikasi pengendalian yang berkontribusi dalam mencapai tujuan audit terkait transaksi. Auditor
  • 5. harus mengidentifikasi dan memasukkan hanya kontrol-kontrol yang diharapkan memiliki efek terbesar pada pemenuhan tujuan audit terkait-transaksi (Key Controls). 3. Associate Controls with Related Audit Objectives Each control satisfies one or more related audit objectives 4. Identify and Evaluate Control Deficiencies, Significant Deficiencies, and Material Weaknesses harus mengevaluasi apakah pengendalian kunci tidak ada pada desain pengendalian internal atas laporan keuangan sebagai bagian dari evaluasi risiko pengendalian dan kemungkinan salah saji laporan keuangan. a. Control deficiency. Control deficiency, terjadi ketika desain atau pelaksanakan (operations) pengendalian tidak mengizinkan personel perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji pada waktu yang tepat dalam menjalankan fungsi yang ditugaskan. i. Design deficiency, terjadi ketika pengendalian yang diperlukan tidak ada atau tidak didesain dengan baik. ii. Operation deficiency, terjadi ketika pengendalian internal sudah dirancang dengan baik tetapi tidak dilaksanakan sesuai rancangannya atau ketika orang yang seharusnya melaksanakannya tidak berkualifikasi atau bukan orang yang diotoriasi. b. Significant deficiency, terjadi ketika terdapat satu atau dua lebih kelemahan pengendalian (control deficiency) tidak lebih (less severe) daripada kelemahan material (material weakness) tetapi cukup penting untuk mendapat perhatian dari mereka yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaporan keuangan perusahaan. c. Materialweakness. Terjadi ketika significant deficiency, sendiri atau bersama dengan significant deficiencty lainnya, menghasilkan kemungkinan yang layak (reasonable) bahwa pengendalian internal tidak akan mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan on a timely basis. Untuk menentukan apakah significant deficiency atau material deficiency, mereka harus dievaluasi berdasarkan dua dimensi, yaitu likelihood (kemungkinan salah saji) dan significance (materialitas). Identify Deficiencies, Significant Deficiencies, and Material Weaknesses A five-step approach can be used to identify deficiencies, significant deficiencies, and material weaknesses: 1. Identify existing controls 2. Identify the absence of key controls. (menggunakan kuisioner, flowchart, dan walkthrough) 3. Consider the possibility of compensatingcontrols (A compensatingcontrol is one elsewhere in the system that offsets the absence of a key control. Contoh keterlibatan aktif pemilik di perusahaan kecil) 4. Decide whether there is a significant deficiency or material weakness 5. Determine potential misstatements that could result Associate Significant Deficiencies and Material Weaknesses with Related Audit Objectives Assess Control Risk for Each Related Audit Objective Setelah pengendalian, significant deficiency, dan material deficiency diidentifikasi dan dikaitkan dengan tujuan audit terkait transaksi, auditor dapat menilai risiko pengendalian untuk tujuan audit terkait transaksi. TESTS OF CONTROLS Purpose of Tests of Controls Selama fase memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal, auditor akan mengumpulkan beberapa bukti untuk mendukung desain kontrol dan implementasinya dengan menggunakan prosedur untuk mendapatkan pemahaman. Dalam kebanyakan kasus, auditor tidak akan mengumpulkan cukup bukti untuk mengurangi risiko pengendalian yang dinilai ke tingkat yang cukup rendah. Oleh karena itu auditor harus
  • 6. mendapatkan bukti tambahan tentang efektivitas operasi kontrol di seluruh, atau setidaknya sebagian besar, periode yang diaudit. Prosedur untuk menguji efektivitas kontrol dalam mendukung pengurangan risiko kontrol dinilai disebut Pengujian pengendalian. Jika hasil pengujian pengendalian mendukung desain dan operasi kontrol seperti yang diharapkan, auditor menggunakan risiko kontrol yang dinilai sama seperti penilaian awal. Procedures for Tests of Controls The four types of procedures are as follows: 1. Make inquiries of appropriate client personnel 2. Examine documents, records, and reports 3. Observe control-related activities 4. Reperform client procedures. Extent of Procedures The extent to which tests of controls are applied depends on the preliminary assessed control risk. If the auditor wants a lower assessed control risk, more extensive tests of controls are applied, both in terms of the number of controls tested and the extent of the tests for each control. 1. Reliance on Evidence from the Prior Year’s Audit 2. Testing of Controls Related to Significant Risks 3. Testing Less Than the Entire Audit Period Relationship Between Tests of Controls and Procedures to Obtain an Understanding 1. In obtaining an understanding of internal control, the procedures to obtain an understanding are applied to all controls identified during that phase. Tests of controls, on the other hand, are applied only when the assessed control risk has not been satisfied by the procedures to obtain an understanding. 2. Procedures to obtain an understanding are performed only on one or a few transactions or, in the case of observations, at a single point in time. Tests of controls are performed on larger samples of transactions, and often, observations are made at more than one point in time. DECIDE PLANNED DETECTION RISK AND DESIGN SUBSTANTIVE TESTS Auditor menggunakan penilaian risiko control (Assessment of Control Risk) dan hasil pegujian pengendalian untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan (PDR) dan pengujian substantif terkait untuk audit laporan keuangan. Tingkat risiko deteksi yang sesuai untuk setiap tujuan audit terkait saldo ditentukan menggunakan model risiko audit.