SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No. 1 : 1-6 (Halaman)

MENENTUKAN KADAR HEMOGLOBIN, NILAI HEMATOKRIT,
MENGHITUNG SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIH

M. Asfar Syafar*, Irsan**
*

Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

**

ABSTRAK
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai
hematokrit, serta menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih. Metode praktikum untuk
menentukan kadar hemoglobin dengan cara sahli yaitu mengisi larutan HCl 0,1 N ke dalam tabung
sahli, menghisap darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm, meniup
darah tadi ke dalam tabung dan mengocok tabung, meneteskan aquades sambil diaduk sampai
warnanya sama dengan warna kaca standar pada tabung sahli dan dengan kertas skala Hb yaitu
menusuk ujung jari kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas skala, setelah itu
menentukan kadar hemoglobin darah. Pada menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah
putih yaitu menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap
cairan hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocoknya dengan
hati-hati. Sebelum diteteskan ke dalam kamar hitung, lima tetes darah di dalam kapiler harus
dibuang. Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30-35º.
Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop.Hasil yang diperoleh adalah bahwa
kadar hemoglobin pada pria lebih besar dari kadar hemoglobin pada wanita. Nilai hematokrit yang didapat
mendekati angka normal. Menghitung jumlah sel darah merah diperoleh hasil jumlah sel darah merah
yang terdapat di dalam tubuh praktikan yaitu 4.750.00 /mm3. Menghitung sel darah putih diperoleh jumlah
sel darah putih yang terdapat pada praktikan adalah 750/mm3.
Kata kunci : Darah, Hematokrit, Hemoglobin, Hayem, Turk.

menggambarkan persentase sel-sel darah di
dalam darah. Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mensentrifuge darah dalam
tabung hematokrit yang telah dikalibrasi. Ji
ka seseorang mempunyai nilai hematokrit
40 artinya 40% dari volume darah adalah
sel-sel darah. Nilai hematokrit dipengarui
oleh faktor apakah orang itu menderita
anemia atau tidak , tingkat aktivitas tubuh
dan ketinggian tempat dimana orang itu
tinggal.
Darah yang merupakan cairan den
gan volume yang berbedabeda tergantung
pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan
umur yang setiap saat beredar ke seluruh ba
gian tubuh. Menghitung jumlah sel darah
merah dan sel darah putih sangat penting
untuk diketahui karena dengan itu kita

PENDAHULUAN
Darah merupakan bagian jaringan
tubuh yang bersifat cair, karena zat-zat
antar sel darah merupakan cairan. Selsel yang menyusun darah terdiri atas bebera
pa macam yang dapat dibe-dakan menurut
bentuk, ukuran, serta fungsinya.
Hemoglobin merupakan suatu zat
organik yang terdapat dalam sel darah
merah yang berfungsi untuk mengikat oksi
gen dalam darah. Hemoglobin merupakan
zat yang menentu-kan warna pada darah.
Darah yang mengandung banyak hemoglo
bin akan terlihat berwarna merah cerah, sed
angkan darah yang kekurangan hemoglobin akan terlihat berwarna merah gelap.
Nilai hematokrit adalah suatu istilah untuk

1
M. Asfar Syafar – I 111 12 286

dapat mengetahui tingkat kekabalan
seseorang yang memiliki antibodi untuk
melawan suatu jenis penyakit.
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk menentukan kadar hemoglobin
dalam darah, nilai hematokrit, serta
menghitung jumlah sel darah merah dan sel
darah putih.

pada kertas skala. Kemudian catat hasilnya
pada table pengamatan.
Untuk mengitung nilai hematokrit
kita menempatkan ujung pipa kapiler pada
ujung jari yang dilukai, kemudian
membiarkan darah masuk dengan sendirinya sampai 4/5 bagian dari panjang pipa.
Selanjutnya melakukan centrifuge selama
sekitar 10 menit. Kemudian catat hasilnya
pada table pengamatan.
Untuk menghitung sel darah
merah kita menghisap darah dengan
menggunakan pipet sel darah merah
kemudian menghisap cairan hayem sampai
101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet
kemudian mengocok-nya dengan hati-hati
membuat angka delapan selama 1- 2 menit.
Sebelum diteeskan ke dalam kamar hitung ,
lima tetes darah di dalam kapiler harus dibu
ang, lalu selanjutnya membersih-kan kamar
tersebut terlebih dahulu Setelah itu
meletakkan ujung pipet di atas kamar
hitung dengan kemiringan 30 - 35º selama
2-3 menit agar sel-sel darah mengendap
dan tetap tempatnya. Kemudian memeriksa
sampel darah tersebut di bawah mikroskop.
Dengan perbesaran 40X.
Untuk menghitung sel darah putih
kita menghisap darah sampai tanda 0,5
kemudian menghisap larutan turk sampai
angka 11 dengan hati-hati. Melepaskan
pembuluh karet dari pipet lalu
memegangnya dengan ibu jari dan jari
telunjuk kemudian mengocoknya dengan
hati-hati selama 1-2 menit. Sebelum
meneteskan ke dalam kamar hitung terlebih
dahulu kita membersih-kan kamar hitung
dan kaca penutup harus rapat dengan loji.
Dengan kemiringan 30-35º, memasukkan
pipet ke dalam kamar hitung dan
membiarkannya selama 2-3 menit agar selsel darah mengendap dan tetap tempatnya.
Setelah itu memeriksa sampel darah
tersebut di bawah mikroskop. Dengan
perbesaran 40X.

MATERI DAN METODE
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Senin, 30 September 2013 pukul 14.00
wita – selesai bertempat di Laboratorium
Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat yang digunakan pada
praktikum meliputi mikroskop, laser pen,
glas obyek, cover glas, tabung
wintrobe, centrifuge, haemoglobinome-ter
sahli, haemocyometer lengkap (terdiri dari
2 pipet dan 1 buah kamar hitung) pipet
tetes. Bahan yang digunakan pada
praktikum meliputi sampel darah praktikan,
max(malam), HCL 0,1N, kertas skala Hb,
pipa kapiler, larutan hayem dan turk, cover
glass, aquades, alkohol 70%, kapas.
Prosedur kerja dengan cara sahli
dimulai dengan mengisi larutan HCl 0,1 N
sampai garis bawah ke dalam tabung sahli.
Kemudian menghisap darah yang keluar
dari jari dengan pipa haemometer sampai
garis 20 mm dan mencatat waktunya.
Setelah itu meniup darah tadi ke dalam
tabung tanpa ada gelembung udara.
Mengocok tabung dan
membiarkannya
selama kurang lebih 5 menit hingga
terbentuk warna cokelat.
Kemudian
meneteskan aquades setetes demi setetes
sambil diaduk sampai warnanya sama
dengan warna kaca standar pada tabung
sahli. Mencatat seberapa tinggi miniskus
cairan tersebut lalu menghitung kadar Hb
dalam per 100 ml darah.
Prosedur dengan menggunakan
kertas Hb kita menusuk ujung jari dengan
vaccinostyle kemudian darah yang keluar
diseka dengan kertas skala, setelah itu
menentukan kadar hemoglobin darah
dengan melihat standar nilai hemoglobin

2
M. Asfar Syafar – I 111 12 286

Tabel2: Hasil Uji Kadar Hemoglobin Cara
Sahli
Kadar
Metode
KLP
Hb
Kertas Hb
Laki-laki =70
I
Perempuan=60
Laki-laki =70
II
Perempuan=60
Laki-laki =60
III
Perempuan=70
Laki-laki =60
IV
Perempuan=60
Laki-laki =70
V
Perempuan=60
Laki-laki =80
VI
Perempuan=70
Sumber: Data Hasil Praktikum
Fisiologi Ternak, 2013.
Dari pengamatan yang telah
dilakukan diketahui bahwa kadar hemoglobin dengan metode kertas hb kelompok I
didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada
perempuan, kelompok II didapat nilai 70
untuk laki-laki dan 60 pada perempuan,
kelompok III didapat nilai 60 untuk lakilaki dan 70 pada perempuan, kelompok IV
didapat nilai 60 untuk laki-laki dan 60 pada
perempuan, kelompok V didapat nilai 70
untuk laki-laki dan 60 pada perempuan,
kelompok VI didapat nilai 80 untuk lakilaki dan 70 pada perempuan. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan keragaman hasil dengan metode
kertas Hb. Hal ini sesuai dengan Oktia
(1999) bahwa keragaman hasil dengan
metode kertas Hb secara internal dapat
disebabkan oleh perbedaan makanan yang
dikomsumsi. Perhitungan kadar hemoglobin dengan menggunakan kertas skala Hb
ternyata lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan sahli, karena nilai pada skala
Hb lebih mendekati nilai hemoglobin
normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Kadar Hemoglobin Dengan Cara
Sahli
Kadar hemoglobin pada darah
dengan cara sahli dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel1: Hasil Uji Kadar Hemoglobin Cara
Sahli
Kadar
Metode
KLP
Hb
Cara Sahli
I
140
II
27
III
21,34
IV
36
V
17
VI
85
Sumber: Data Hasil Praktikum
Fisiologi Ternak, 2013.
Dari pengamatan yang telah
dilakukan
diketahui
bahwa
kadar
hemoglobin dengan metode sahli pada kelo
mpok I sebesar 140gram/ml, kelom-pok II
sebesar 27gram/ml, kelompok III sebesar
21,34 gram/ml, kelompok IV sebesar 36
gram/ml, kelompok V sebesar 17 gram/ml
dan kelompok VI sebesar 85 gram/ml.
Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui
bahwa pada pria lebih besar kadar
hemoglobinnya daripada wanita. Hal ini
sesuai dengan pendapat Koasih (1990),
yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar hemoglobin adalah
jenis kelamin, jumlah sel darah, ketinggian
tempat, dan tingkat kesehatan. Dari data di
atas
menunjukkan
bahwa
kadar
hemoglobin pada pria dan wanita di bawah
normal. Kadar hemoglobin yang normal
pada pria sebesar 14-18% dan pada wanita
12-15%.
b) Kadar Hemoglobin Dengan Cara
Kertas Hb
Kadar hemoglobin pada darah
dengan cara sahli dapat dilihat pada tabel
berikut:

c) Nilai Hematokrit
Nilai hematokrit
dilihat pada tabel berikut:

3

darah

dapat
M. Asfar Syafar – I 111 12 286

Tabel 2: Hasil Uji Nilai Hematokrit
KLP

aktivitas dan keadaan pagositosia. Hal ini
sesuai dengan pendapat Frandson (1999),
bahwa
ketinggian
tempat
juga
mempengaruhi nilai hematokrit, karena
pada tempat yang tinggi seperti
pegunungan kadar oksigen dalam udara
berkurang sehingga oksigen yang masuk ke
dalam paru-paru berkurang, oleh karena itu
supaya terjadi keseimbangan maka
sumsum tulang belakang memproduksi selsel darah merah dalam jumlah yang
banyak.

Nilai Hematokrit

Plasma darah = 50
Sel darah merah=40
Plasma darah = 38
II
Sel darah merah = 42
Plasma darah = 40
III
Sel darah merah =30
Plasma darah =57
IV
Sel darah merah =43
Plasma darah = 43
V
Sel darah merah =57
Plasma darah = 30
VI
Sel darah merah = 40
Sumber: Data Hasil Praktikum
Fisiologi Ternak, 2013.
Dari pengamatan yang telah
dilakukan diketahui bahwa nilai plasma dar
ah sebesar 50 dan sel darah merah sebesar
40 untuk kelompok I, sedangkan pada
kelompok II didapat nilai plasma darah
sebesar 38 dan sel darah merah sebesar 42,
pada kelompok III didapat nilai plasma
darah sebesar 40 dan sel darah merah
sebesar 30, pada kelompok IV didapat nilai
plasma darah sebesar 57 dan sel darah
merah sebesar 43, pada kelompok V
didapat nilai plasma darah sebesar 43 dan
sel darah merah sebesar 57, pada kelompok
V didapat nilai plasma darah sebesar 30
dan sel darah merah sebesar 40.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
diketahui bahwa nilai hematokrit pada percobaan di atas masih mendekati nilai
hematokrit normal. Hal ini sesuai dengan
pendapat
Frandson
(1992)
yang
menyatakan bahwa nilai hematokrit normal
pada laki-laki adalah 42% dan pada wanita
38%.
Faktor – faktor yang mempenga
ruhi nilai hematokrit adalah jenis kelamin,
spesies, jumlah sel drah merah dimana
jumlah sel darah merah pada pria lebih
banyak jika dibandingkan dengan wanita,
apabila jumlah sel darah merah meningkat
atau banyak maka jumlah nilai hematokrit
juga akan mengalami peningkatan,
I

d) Menghitung Sel Darah Merah
Berdasarkan
hasil
praktikum
menghitung sel darah merah, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:

4
M. Asfar Syafar – I 111 12 286

Gambar 1. Hasil Praktikum Menghitung Jumlah Sel Darah Merah
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
W

W
R

R
R

R

R

W

W

Preparat = Darah Manusia
Perbesaran = 40 x
Dik:
R1 = 100
R2 = 88
R3 = 97
R4 = 120
R5 = 70

N = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
N = 100+88+97+120+70
N = 475
SDM = N x 10.000
SDM = 475 x 10.000
SDM = 4.750.000mm3
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013
Berdasarkan hasil praktikum yang
telah dilakukan diperoleh, maka hasil
jumlah sel darah merah sebesar 4.750.000/
mm3. Dari data di atas diketahui bahwa
jumlah sel darah merahnya tidak normal,
tidak cukup. Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat Frandson (1999), yang menyatakan bahwa sel darah merah merupakan bag
ian utama dari komponen darah, dimana
setiap milimeter kubik pada darah pria
dewasa mengandung 5.200.000 mm3 sel
darah merah, sedangkan pada wanita yaitu
4.700.000 mm3 dimana jumlah sel darah
merah ini berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dan juga mempertahankan suhu
tubuh.
Adapun
faktor-faktor
yang
mempengaruhi jumlah eritrosit seseorang

dimana jumlah sel darah merah yang
normal pada pria adalah 5.200.000 mm3,
hal tersebut dapat disebabkan karena
aktivitas tubuh praktikan yang padat
sehingga memiliki waktu istirahat yang
terdiri atas: jenis kelamin, dimana jumlah
eritrosit pada seorang perempuan lebih
sedikit dibandingkan laki-laki, hal ini
terkait siklus menstruasi. Usia seseorang,
pembentukan eritrosit pada manusia akan
dibentuk sampai pada usia 5 tahun pada
sumsum tulang panjang dan pada usia 20
tahun sumsum tulang panjang tidak lagi
menghasilkan. Ketinggian tempat, pada
daerah yang tinggi, kadar oksigen dalam
udara berkurang. Untuk memenuhi
keperluan oksigen dalam jaringan, produksi
eritrosit harus dipercepat (Anonim, 2011)

e)

Menghitung Sel Darah Putih
Berdasarkan hasil praktikum tentang
menghitung sel darah putih maka
diperoleh hasil sebagai berikut:

5
M. Asfar Syafar – I 111 12 286

Gambar 2. Hasil Praktikum Menghitung Jumlah Sel Darah Putih
LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
W

W
R

R
R

R

R

W

W

Preparat = Darah Manusia
Perbesaran = 40 X
Dik:
W1 = 3
W2 = 4
W3 = 1
W4 = 7

N = W1 + W2 + W3 + W4
N=3+4+1+7
N = 15
SDP = N x 50
SDP = 15 x 50
SDP = 750 mm3
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013
Berdasarkan hasil praktikum yang
telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
jumlah sel darah putih yaitu 750 mm3.
Hasil menunjukkan bahwa jumlah sel
darah tersebut tidak normal, dimana jumlah
sel darah putih normal pada manusia yaitu
berkisar 5-10.000/µL. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sonjaya (2013), yang
menyatakan bahwa Jumlah leukosit lebih
besar daripada jumlah eritrosit tetapi
jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih
sedikit, yaitu berkisar 5-10.000/µL. Faktorfaktor yang mempengaruhi jumlah sel
darah putih adalah jenis kelamin, dimana
pria mempunyai jumlah sel darah merah
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
sel
darah
putih,
aktivitas
juga
mempengaruhi jumlah sel darah putih,
meningkatnya jumlah sel darah putih
umumnya merupakan pertanda adanya
infeksi, feukofenia atau berkurangnya
jumlah total sel darah putih dari yang
normal biasanya lebih cenderung bersifat
patologis. Sel darah putih berfungsi

sebagai
pertahanan
tubuh
yang
melakukan fagositosis terhadap virus
dan kuman yang masuk.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum maka
dapat disimpulkan bahwa bahwa kadar
hemoglobin pada pria lebih besar dari
kadar hemoglobin pada wanita. Nilai
hematokrit merupakan persentase sel-sel
darah dalam darah, dari hasil uji hematokrit
yang didapat diketahui bahwa nilainya
mendekati angka normal. Menghitung
jumlah sel darah merah diperoleh hasil
jumlah sel darah merah yang terdapat di
dalam tubuh praktikan yaitu 4.750.00
/mm3. Menghitung sel darah putih
diperoleh jumlah sel darah putih yang
terdapat pada praktikan adalah 750/mm3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
sel darah merah dan sel darah putih adalah

6
M. Asfar Syafar – I 111 12 286

jenis kelamin, aktivitas tubuh, usia, dan
ketinggian tempat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Eritrosit. Http://cattiecuttie2
90.blogspot.com diakses pada 20
Oktober 2013
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan
Fisiologi Ternak. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Koasih. 1990. Biologi Edisi Ke Lima.
Alumni, Bandung.
Oktia. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Bina
Pustaka Indonesia, Jakarta
Sonjaya, H. 2013. Bahan Ajar Fisiologi
Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin,
Makassar.

7

More Related Content

What's hot

3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimeRiskymessyana99
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Agam Ferry Erwana
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas.
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas. Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas.
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas. pjj_kemenkes
 
Buat ujian kompetensi
Buat ujian kompetensiBuat ujian kompetensi
Buat ujian kompetensiAndi Sugandi
 

What's hot (8)

Isi eritrosit
Isi eritrositIsi eritrosit
Isi eritrosit
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas.
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas. Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas.
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu nifas.
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
Buat ujian kompetensi
Buat ujian kompetensiBuat ujian kompetensi
Buat ujian kompetensi
 

Similar to Darah iii kadar hb

Leaflat pemeriksaan hb metode sahli
Leaflat pemeriksaan hb metode sahliLeaflat pemeriksaan hb metode sahli
Leaflat pemeriksaan hb metode sahliWarung Bidan
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urineFriska Silalahi
 
4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahlisudiraependi
 
Haemometer (2)
Haemometer (2)Haemometer (2)
Haemometer (2)f' yagami
 
Darah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiDarah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiAsfar Syafar
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
Percobaan vi
Percobaan viPercobaan vi
Percobaan vimegatrrr
 
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu BersalinPemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalinpjj_kemenkes
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
INSTRUMEN HEMOMETER.pptx
INSTRUMEN HEMOMETER.pptxINSTRUMEN HEMOMETER.pptx
INSTRUMEN HEMOMETER.pptxTedyFebriyanto1
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Arief hidayad
 
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxsenayeftana2
 
ANALISIS HEMA RUTIN.ppt
ANALISIS HEMA RUTIN.pptANALISIS HEMA RUTIN.ppt
ANALISIS HEMA RUTIN.pptmateripptgc
 

Similar to Darah iii kadar hb (20)

Leaflat pemeriksaan hb metode sahli
Leaflat pemeriksaan hb metode sahliLeaflat pemeriksaan hb metode sahli
Leaflat pemeriksaan hb metode sahli
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urine
 
4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
Haemometer (2)
Haemometer (2)Haemometer (2)
Haemometer (2)
 
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptxPemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
 
Darah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiDarah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasi
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
Percobaan vi
Percobaan viPercobaan vi
Percobaan vi
 
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu BersalinPemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalin
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Eritrosit
EritrositEritrosit
Eritrosit
 
INSTRUMEN HEMOMETER.pptx
INSTRUMEN HEMOMETER.pptxINSTRUMEN HEMOMETER.pptx
INSTRUMEN HEMOMETER.pptx
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
 
ANALISIS HEMA RUTIN.ppt
ANALISIS HEMA RUTIN.pptANALISIS HEMA RUTIN.ppt
ANALISIS HEMA RUTIN.ppt
 

Recently uploaded

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 

Darah iii kadar hb

  • 1. Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No. 1 : 1-6 (Halaman) MENENTUKAN KADAR HEMOGLOBIN, NILAI HEMATOKRIT, MENGHITUNG SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIH M. Asfar Syafar*, Irsan** * Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin ** ABSTRAK Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai hematokrit, serta menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih. Metode praktikum untuk menentukan kadar hemoglobin dengan cara sahli yaitu mengisi larutan HCl 0,1 N ke dalam tabung sahli, menghisap darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm, meniup darah tadi ke dalam tabung dan mengocok tabung, meneteskan aquades sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna kaca standar pada tabung sahli dan dengan kertas skala Hb yaitu menusuk ujung jari kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas skala, setelah itu menentukan kadar hemoglobin darah. Pada menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih yaitu menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap cairan hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocoknya dengan hati-hati. Sebelum diteteskan ke dalam kamar hitung, lima tetes darah di dalam kapiler harus dibuang. Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30-35º. Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop.Hasil yang diperoleh adalah bahwa kadar hemoglobin pada pria lebih besar dari kadar hemoglobin pada wanita. Nilai hematokrit yang didapat mendekati angka normal. Menghitung jumlah sel darah merah diperoleh hasil jumlah sel darah merah yang terdapat di dalam tubuh praktikan yaitu 4.750.00 /mm3. Menghitung sel darah putih diperoleh jumlah sel darah putih yang terdapat pada praktikan adalah 750/mm3. Kata kunci : Darah, Hematokrit, Hemoglobin, Hayem, Turk. menggambarkan persentase sel-sel darah di dalam darah. Penentuan nilai hematokrit dilakukan dengan mensentrifuge darah dalam tabung hematokrit yang telah dikalibrasi. Ji ka seseorang mempunyai nilai hematokrit 40 artinya 40% dari volume darah adalah sel-sel darah. Nilai hematokrit dipengarui oleh faktor apakah orang itu menderita anemia atau tidak , tingkat aktivitas tubuh dan ketinggian tempat dimana orang itu tinggal. Darah yang merupakan cairan den gan volume yang berbedabeda tergantung pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan umur yang setiap saat beredar ke seluruh ba gian tubuh. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih sangat penting untuk diketahui karena dengan itu kita PENDAHULUAN Darah merupakan bagian jaringan tubuh yang bersifat cair, karena zat-zat antar sel darah merupakan cairan. Selsel yang menyusun darah terdiri atas bebera pa macam yang dapat dibe-dakan menurut bentuk, ukuran, serta fungsinya. Hemoglobin merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksi gen dalam darah. Hemoglobin merupakan zat yang menentu-kan warna pada darah. Darah yang mengandung banyak hemoglo bin akan terlihat berwarna merah cerah, sed angkan darah yang kekurangan hemoglobin akan terlihat berwarna merah gelap. Nilai hematokrit adalah suatu istilah untuk 1
  • 2. M. Asfar Syafar – I 111 12 286 dapat mengetahui tingkat kekabalan seseorang yang memiliki antibodi untuk melawan suatu jenis penyakit. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai hematokrit, serta menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih. pada kertas skala. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan. Untuk mengitung nilai hematokrit kita menempatkan ujung pipa kapiler pada ujung jari yang dilukai, kemudian membiarkan darah masuk dengan sendirinya sampai 4/5 bagian dari panjang pipa. Selanjutnya melakukan centrifuge selama sekitar 10 menit. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan. Untuk menghitung sel darah merah kita menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap cairan hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocok-nya dengan hati-hati membuat angka delapan selama 1- 2 menit. Sebelum diteeskan ke dalam kamar hitung , lima tetes darah di dalam kapiler harus dibu ang, lalu selanjutnya membersih-kan kamar tersebut terlebih dahulu Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30 - 35º selama 2-3 menit agar sel-sel darah mengendap dan tetap tempatnya. Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop. Dengan perbesaran 40X. Untuk menghitung sel darah putih kita menghisap darah sampai tanda 0,5 kemudian menghisap larutan turk sampai angka 11 dengan hati-hati. Melepaskan pembuluh karet dari pipet lalu memegangnya dengan ibu jari dan jari telunjuk kemudian mengocoknya dengan hati-hati selama 1-2 menit. Sebelum meneteskan ke dalam kamar hitung terlebih dahulu kita membersih-kan kamar hitung dan kaca penutup harus rapat dengan loji. Dengan kemiringan 30-35º, memasukkan pipet ke dalam kamar hitung dan membiarkannya selama 2-3 menit agar selsel darah mengendap dan tetap tempatnya. Setelah itu memeriksa sampel darah tersebut di bawah mikroskop. Dengan perbesaran 40X. MATERI DAN METODE Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 September 2013 pukul 14.00 wita – selesai bertempat di Laboratorium Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Alat yang digunakan pada praktikum meliputi mikroskop, laser pen, glas obyek, cover glas, tabung wintrobe, centrifuge, haemoglobinome-ter sahli, haemocyometer lengkap (terdiri dari 2 pipet dan 1 buah kamar hitung) pipet tetes. Bahan yang digunakan pada praktikum meliputi sampel darah praktikan, max(malam), HCL 0,1N, kertas skala Hb, pipa kapiler, larutan hayem dan turk, cover glass, aquades, alkohol 70%, kapas. Prosedur kerja dengan cara sahli dimulai dengan mengisi larutan HCl 0,1 N sampai garis bawah ke dalam tabung sahli. Kemudian menghisap darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm dan mencatat waktunya. Setelah itu meniup darah tadi ke dalam tabung tanpa ada gelembung udara. Mengocok tabung dan membiarkannya selama kurang lebih 5 menit hingga terbentuk warna cokelat. Kemudian meneteskan aquades setetes demi setetes sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna kaca standar pada tabung sahli. Mencatat seberapa tinggi miniskus cairan tersebut lalu menghitung kadar Hb dalam per 100 ml darah. Prosedur dengan menggunakan kertas Hb kita menusuk ujung jari dengan vaccinostyle kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas skala, setelah itu menentukan kadar hemoglobin darah dengan melihat standar nilai hemoglobin 2
  • 3. M. Asfar Syafar – I 111 12 286 Tabel2: Hasil Uji Kadar Hemoglobin Cara Sahli Kadar Metode KLP Hb Kertas Hb Laki-laki =70 I Perempuan=60 Laki-laki =70 II Perempuan=60 Laki-laki =60 III Perempuan=70 Laki-laki =60 IV Perempuan=60 Laki-laki =70 V Perempuan=60 Laki-laki =80 VI Perempuan=70 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013. Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar hemoglobin dengan metode kertas hb kelompok I didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok II didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok III didapat nilai 60 untuk lakilaki dan 70 pada perempuan, kelompok IV didapat nilai 60 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok V didapat nilai 70 untuk laki-laki dan 60 pada perempuan, kelompok VI didapat nilai 80 untuk lakilaki dan 70 pada perempuan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan keragaman hasil dengan metode kertas Hb. Hal ini sesuai dengan Oktia (1999) bahwa keragaman hasil dengan metode kertas Hb secara internal dapat disebabkan oleh perbedaan makanan yang dikomsumsi. Perhitungan kadar hemoglobin dengan menggunakan kertas skala Hb ternyata lebih baik dibandingkan dengan menggunakan sahli, karena nilai pada skala Hb lebih mendekati nilai hemoglobin normal. HASIL DAN PEMBAHASAN a) Kadar Hemoglobin Dengan Cara Sahli Kadar hemoglobin pada darah dengan cara sahli dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel1: Hasil Uji Kadar Hemoglobin Cara Sahli Kadar Metode KLP Hb Cara Sahli I 140 II 27 III 21,34 IV 36 V 17 VI 85 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013. Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar hemoglobin dengan metode sahli pada kelo mpok I sebesar 140gram/ml, kelom-pok II sebesar 27gram/ml, kelompok III sebesar 21,34 gram/ml, kelompok IV sebesar 36 gram/ml, kelompok V sebesar 17 gram/ml dan kelompok VI sebesar 85 gram/ml. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa pada pria lebih besar kadar hemoglobinnya daripada wanita. Hal ini sesuai dengan pendapat Koasih (1990), yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah jenis kelamin, jumlah sel darah, ketinggian tempat, dan tingkat kesehatan. Dari data di atas menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada pria dan wanita di bawah normal. Kadar hemoglobin yang normal pada pria sebesar 14-18% dan pada wanita 12-15%. b) Kadar Hemoglobin Dengan Cara Kertas Hb Kadar hemoglobin pada darah dengan cara sahli dapat dilihat pada tabel berikut: c) Nilai Hematokrit Nilai hematokrit dilihat pada tabel berikut: 3 darah dapat
  • 4. M. Asfar Syafar – I 111 12 286 Tabel 2: Hasil Uji Nilai Hematokrit KLP aktivitas dan keadaan pagositosia. Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1999), bahwa ketinggian tempat juga mempengaruhi nilai hematokrit, karena pada tempat yang tinggi seperti pegunungan kadar oksigen dalam udara berkurang sehingga oksigen yang masuk ke dalam paru-paru berkurang, oleh karena itu supaya terjadi keseimbangan maka sumsum tulang belakang memproduksi selsel darah merah dalam jumlah yang banyak. Nilai Hematokrit Plasma darah = 50 Sel darah merah=40 Plasma darah = 38 II Sel darah merah = 42 Plasma darah = 40 III Sel darah merah =30 Plasma darah =57 IV Sel darah merah =43 Plasma darah = 43 V Sel darah merah =57 Plasma darah = 30 VI Sel darah merah = 40 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013. Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai plasma dar ah sebesar 50 dan sel darah merah sebesar 40 untuk kelompok I, sedangkan pada kelompok II didapat nilai plasma darah sebesar 38 dan sel darah merah sebesar 42, pada kelompok III didapat nilai plasma darah sebesar 40 dan sel darah merah sebesar 30, pada kelompok IV didapat nilai plasma darah sebesar 57 dan sel darah merah sebesar 43, pada kelompok V didapat nilai plasma darah sebesar 43 dan sel darah merah sebesar 57, pada kelompok V didapat nilai plasma darah sebesar 30 dan sel darah merah sebesar 40. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai hematokrit pada percobaan di atas masih mendekati nilai hematokrit normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1992) yang menyatakan bahwa nilai hematokrit normal pada laki-laki adalah 42% dan pada wanita 38%. Faktor – faktor yang mempenga ruhi nilai hematokrit adalah jenis kelamin, spesies, jumlah sel drah merah dimana jumlah sel darah merah pada pria lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita, apabila jumlah sel darah merah meningkat atau banyak maka jumlah nilai hematokrit juga akan mengalami peningkatan, I d) Menghitung Sel Darah Merah Berdasarkan hasil praktikum menghitung sel darah merah, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 4
  • 5. M. Asfar Syafar – I 111 12 286 Gambar 1. Hasil Praktikum Menghitung Jumlah Sel Darah Merah LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 W W R R R R R W W Preparat = Darah Manusia Perbesaran = 40 x Dik: R1 = 100 R2 = 88 R3 = 97 R4 = 120 R5 = 70 N = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 N = 100+88+97+120+70 N = 475 SDM = N x 10.000 SDM = 475 x 10.000 SDM = 4.750.000mm3 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013 Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh, maka hasil jumlah sel darah merah sebesar 4.750.000/ mm3. Dari data di atas diketahui bahwa jumlah sel darah merahnya tidak normal, tidak cukup. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Frandson (1999), yang menyatakan bahwa sel darah merah merupakan bag ian utama dari komponen darah, dimana setiap milimeter kubik pada darah pria dewasa mengandung 5.200.000 mm3 sel darah merah, sedangkan pada wanita yaitu 4.700.000 mm3 dimana jumlah sel darah merah ini berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan juga mempertahankan suhu tubuh. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit seseorang dimana jumlah sel darah merah yang normal pada pria adalah 5.200.000 mm3, hal tersebut dapat disebabkan karena aktivitas tubuh praktikan yang padat sehingga memiliki waktu istirahat yang terdiri atas: jenis kelamin, dimana jumlah eritrosit pada seorang perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki, hal ini terkait siklus menstruasi. Usia seseorang, pembentukan eritrosit pada manusia akan dibentuk sampai pada usia 5 tahun pada sumsum tulang panjang dan pada usia 20 tahun sumsum tulang panjang tidak lagi menghasilkan. Ketinggian tempat, pada daerah yang tinggi, kadar oksigen dalam udara berkurang. Untuk memenuhi keperluan oksigen dalam jaringan, produksi eritrosit harus dipercepat (Anonim, 2011) e) Menghitung Sel Darah Putih Berdasarkan hasil praktikum tentang menghitung sel darah putih maka diperoleh hasil sebagai berikut: 5
  • 6. M. Asfar Syafar – I 111 12 286 Gambar 2. Hasil Praktikum Menghitung Jumlah Sel Darah Putih LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 W W R R R R R W W Preparat = Darah Manusia Perbesaran = 40 X Dik: W1 = 3 W2 = 4 W3 = 1 W4 = 7 N = W1 + W2 + W3 + W4 N=3+4+1+7 N = 15 SDP = N x 50 SDP = 15 x 50 SDP = 750 mm3 Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013 Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa jumlah sel darah putih yaitu 750 mm3. Hasil menunjukkan bahwa jumlah sel darah tersebut tidak normal, dimana jumlah sel darah putih normal pada manusia yaitu berkisar 5-10.000/µL. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), yang menyatakan bahwa Jumlah leukosit lebih besar daripada jumlah eritrosit tetapi jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih sedikit, yaitu berkisar 5-10.000/µL. Faktorfaktor yang mempengaruhi jumlah sel darah putih adalah jenis kelamin, dimana pria mempunyai jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel darah putih, aktivitas juga mempengaruhi jumlah sel darah putih, meningkatnya jumlah sel darah putih umumnya merupakan pertanda adanya infeksi, feukofenia atau berkurangnya jumlah total sel darah putih dari yang normal biasanya lebih cenderung bersifat patologis. Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh yang melakukan fagositosis terhadap virus dan kuman yang masuk. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa bahwa kadar hemoglobin pada pria lebih besar dari kadar hemoglobin pada wanita. Nilai hematokrit merupakan persentase sel-sel darah dalam darah, dari hasil uji hematokrit yang didapat diketahui bahwa nilainya mendekati angka normal. Menghitung jumlah sel darah merah diperoleh hasil jumlah sel darah merah yang terdapat di dalam tubuh praktikan yaitu 4.750.00 /mm3. Menghitung sel darah putih diperoleh jumlah sel darah putih yang terdapat pada praktikan adalah 750/mm3. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah merah dan sel darah putih adalah 6
  • 7. M. Asfar Syafar – I 111 12 286 jenis kelamin, aktivitas tubuh, usia, dan ketinggian tempat. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Eritrosit. Http://cattiecuttie2 90.blogspot.com diakses pada 20 Oktober 2013 Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Koasih. 1990. Biologi Edisi Ke Lima. Alumni, Bandung. Oktia. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Bina Pustaka Indonesia, Jakarta Sonjaya, H. 2013. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar. 7