Teknik pengukuran dan klasifikasi skoliosis pada anak dan remaja meliputi ukuran derajat Risser untuk memperkirakan potensi pertumbuhan tulang, tes Adam forward bend untuk mendeteksi asimetri tulang belakang, pengukuran sudut Cobb untuk menentukan derajat kelengkungan, dan klasifikasi Lenke untuk menentukan tingkat fusi tulang yang diperlukan.
1. Muhammad Sobri Maulana
Sex maturity
Pada fase pubertas terjadi perubahan fisi sehingga pada akhirnya seorang
anak memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus
yang terjadi pada pubertas yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat,
perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi,
perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem
respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh.
Pelvic Risser
Derajat Risser (0-5) memberikan perkiraan seberapa besar potensi
pertumbuhan tulang rangka mempengaruhi deformitas skoliosis dengan
membuat derajat (grading) progessifitas fusi tulang apofisis iliakus. Apofisis
iliaka mengalami ossifikasi dari anterolateral ke posteromedial sepanjang krista
iliaka.
Derajat Risser dibagi atas:
1. Derajat 0 tidak ada proses ossifikasi
2. Derajat 1 memperlihatkan hingga 25% ossifikasi
2. 3. Derajat 2 memperlihatkan 25%-50% ossifikasi
4. Derajat 3 memperlihatkan 50%-75% ossifikasi
5. Derajat 4 memperlihatkan >75% ossifikasi
6. Derajat 5 memperlihatkan fusi tulang apofisis yang lengkap.
Derajat Risser menunjukkan hubungan langsung risiko progresifitas
kelengkungan deformitas tulang belakang. Besarnya sudut kelengkungan baik
ditentukan dengan pengukuran sudut Cobb yang diperoleh dari radiografi
proyeksi posteroanterior tulang belakang pada posisi tegak.
Adam forward Bend test
Adam forward bend test dilakukan pada pasien skoliosis. Posisi pasien
disarankan berdiri. Pasien di minta membungkuk. Perhatikan perbedaan tulang
bahu kanan dan kiri pasien. Sensitivitas 92% dan spesifitas 60%.
Pada praktiknya, tulang rusuk berbentuk di sisi konveks karena ketika ruas
tulang belakang melentur ke satu sisi, rusuk juga harus berputar ke sisi yang
beralwanan. Pada Adam forward bend test, dilihat apakah ada penonjolan pada
toraks atau lumbal yang mengarah pada skolisiosis dengan menggunakan
skoliometer untuk menilai adanya asimetri.
Sudut cobb
Untuk mengukur derajat kelengkungan tulang punggung pada pasien
skoliosisis bias menggunakan metode Cobb dengan mengukur besarnya
derajat kelengkungan tulang punggung yang dikenal dengan istilah sudut cobb.
Langkah-langkah dalam mengukur sudut cobb sebagai berikut:
1. Tentukan tulang punggung yang paling miring dibagian atas kurva dan
menarik garis sejajar dengan pelat ujung superior vertebra
2. Tentukan tulang punggung yang paling miring dibagian bawha kurva dan
menarik garis sejajar dengan pelat ujung rendah vertebralis
3. Tarik memotong garis tegak lurus dari dua baris sejajar
4. Sudut yang dibentuk antara dua garis sejajar adalah sudut cobb
3. Klasifikasi Lenke
Klasifikasi Lenke dapat menentukan level instrumentasi dan fusi kurva
skoliosis yang harus dilakukan, memungkinkan analisis skoliosis secara tiga
dimensi dan mendapatkan reliabilitas intraobserver dan interobserver yang
lebih baik. Sistem klasifikasi lenke bergantung dari pengukuran kurva baik
dibidang frontal maupun sagital. Sangat komprehensif (42 bentuk kurva
berbeda dapat diturunkan). Tiga variabel utama yang perlu dievaluasi adalah
jenis kurva, lumbar spine modifiers, dan thoracic sagital modifier.
Curve
Type
Curve Name PT** MT TL/L
Type 1 MT -
Structural
(major*)
-
Type 2
Double
thoracic
(DT)
Structural
Structural
(major*)
-
Type 3
Double
major (DM)
-
Structural
(major*)
Structural
Type 4
Triple major
(TM)
Structural
Structural
(major*)
Structural
(major*)
Type 5 TL/L - -
Structural
(major*)
Type 6 TL/L-MT - Structural
Structural
(major*)
4. Structural (major*) - has largest cobb angle and is always
structural. In Type 4 can be either MT or FL/L depending
on which Cobb is larger
**If PT is the largest curve, then by default assign major
curve to MT
Klasifikasi Lenke berguna untuk komunikasi dan menentukan prognosis
serta panduan dalam menentukan terapi. Jika ada indikasi terapi bedah, maka
level fusi ditentukan mulai dari 1 level di atas upper end vertebra dibagian atas
sampai dengan neutral atau stable vertebra dibagian bawah menggunakan
instrumen Harrington rod.
Pedicle
Menggunakan metode Nash Moe. Biasanya pedikel diposisikan secara
simetris dikedua sisi dari setiap proses spinosus. Berdasarkan grading
ditentukan dalam pembagian berupa:
0 : tidak ada rotasi tulang belakang
+ & ++ : rotasi ringan atua minimal
+++ : rotasi sedang
++++ : rotasi parah