SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Muhammad Sobri Maulana
Sex maturity
Pada fase pubertas terjadi perubahan fisi sehingga pada akhirnya seorang
anak memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus
yang terjadi pada pubertas yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat,
perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi,
perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem
respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh.
Pelvic Risser
Derajat Risser (0-5) memberikan perkiraan seberapa besar potensi
pertumbuhan tulang rangka mempengaruhi deformitas skoliosis dengan
membuat derajat (grading) progessifitas fusi tulang apofisis iliakus. Apofisis
iliaka mengalami ossifikasi dari anterolateral ke posteromedial sepanjang krista
iliaka.
Derajat Risser dibagi atas:
1. Derajat 0 tidak ada proses ossifikasi
2. Derajat 1 memperlihatkan hingga 25% ossifikasi
3. Derajat 2 memperlihatkan 25%-50% ossifikasi
4. Derajat 3 memperlihatkan 50%-75% ossifikasi
5. Derajat 4 memperlihatkan >75% ossifikasi
6. Derajat 5 memperlihatkan fusi tulang apofisis yang lengkap.
Derajat Risser menunjukkan hubungan langsung risiko progresifitas
kelengkungan deformitas tulang belakang. Besarnya sudut kelengkungan baik
ditentukan dengan pengukuran sudut Cobb yang diperoleh dari radiografi
proyeksi posteroanterior tulang belakang pada posisi tegak.
Adam forward Bend test
Adam forward bend test dilakukan pada pasien skoliosis. Posisi pasien
disarankan berdiri. Pasien di minta membungkuk. Perhatikan perbedaan tulang
bahu kanan dan kiri pasien. Sensitivitas 92% dan spesifitas 60%.
Pada praktiknya, tulang rusuk berbentuk di sisi konveks karena ketika ruas
tulang belakang melentur ke satu sisi, rusuk juga harus berputar ke sisi yang
beralwanan. Pada Adam forward bend test, dilihat apakah ada penonjolan pada
toraks atau lumbal yang mengarah pada skolisiosis dengan menggunakan
skoliometer untuk menilai adanya asimetri.
Sudut cobb
Untuk mengukur derajat kelengkungan tulang punggung pada pasien
skoliosisis bias menggunakan metode Cobb dengan mengukur besarnya
derajat kelengkungan tulang punggung yang dikenal dengan istilah sudut cobb.
Langkah-langkah dalam mengukur sudut cobb sebagai berikut:
1. Tentukan tulang punggung yang paling miring dibagian atas kurva dan
menarik garis sejajar dengan pelat ujung superior vertebra
2. Tentukan tulang punggung yang paling miring dibagian bawha kurva dan
menarik garis sejajar dengan pelat ujung rendah vertebralis
3. Tarik memotong garis tegak lurus dari dua baris sejajar
4. Sudut yang dibentuk antara dua garis sejajar adalah sudut cobb
Klasifikasi Lenke
Klasifikasi Lenke dapat menentukan level instrumentasi dan fusi kurva
skoliosis yang harus dilakukan, memungkinkan analisis skoliosis secara tiga
dimensi dan mendapatkan reliabilitas intraobserver dan interobserver yang
lebih baik. Sistem klasifikasi lenke bergantung dari pengukuran kurva baik
dibidang frontal maupun sagital. Sangat komprehensif (42 bentuk kurva
berbeda dapat diturunkan). Tiga variabel utama yang perlu dievaluasi adalah
jenis kurva, lumbar spine modifiers, dan thoracic sagital modifier.
Curve
Type
Curve Name PT** MT TL/L
Type 1 MT -
Structural
(major*)
-
Type 2
Double
thoracic
(DT)
Structural
Structural
(major*)
-
Type 3
Double
major (DM)
-
Structural
(major*)
Structural
Type 4
Triple major
(TM)
Structural
Structural
(major*)
Structural
(major*)
Type 5 TL/L - -
Structural
(major*)
Type 6 TL/L-MT - Structural
Structural
(major*)
Structural (major*) - has largest cobb angle and is always
structural. In Type 4 can be either MT or FL/L depending
on which Cobb is larger
**If PT is the largest curve, then by default assign major
curve to MT
Klasifikasi Lenke berguna untuk komunikasi dan menentukan prognosis
serta panduan dalam menentukan terapi. Jika ada indikasi terapi bedah, maka
level fusi ditentukan mulai dari 1 level di atas upper end vertebra dibagian atas
sampai dengan neutral atau stable vertebra dibagian bawah menggunakan
instrumen Harrington rod.
Pedicle
Menggunakan metode Nash Moe. Biasanya pedikel diposisikan secara
simetris dikedua sisi dari setiap proses spinosus. Berdasarkan grading
ditentukan dalam pembagian berupa:
0 : tidak ada rotasi tulang belakang
+ & ++ : rotasi ringan atua minimal
+++ : rotasi sedang
++++ : rotasi parah

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Body aligment
Body aligmentBody aligment
Body aligment
 
Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)
 
Biologi - Jenis tulang
Biologi - Jenis tulangBiologi - Jenis tulang
Biologi - Jenis tulang
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Asg pjm3106
Asg pjm3106Asg pjm3106
Asg pjm3106
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Persendian pada manusia
Persendian pada manusiaPersendian pada manusia
Persendian pada manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Hubungan Antar Tulang
Hubungan Antar TulangHubungan Antar Tulang
Hubungan Antar Tulang
 
Konsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasiKonsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasi
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
 
Sendi
SendiSendi
Sendi
 
Sistem Gerak XI
Sistem Gerak XISistem Gerak XI
Sistem Gerak XI
 
Bab 2 Rangka, Otot, dan Pesawat Sederhana
Bab 2 Rangka, Otot, dan Pesawat SederhanaBab 2 Rangka, Otot, dan Pesawat Sederhana
Bab 2 Rangka, Otot, dan Pesawat Sederhana
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Bab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem GerakBab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem Gerak
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 

Similar to Scoliosis

Review_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.docReview_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.docSehan9
 
Assessing forearm fracture risk in postmenopausal women
Assessing forearm fracture risk in postmenopausal womenAssessing forearm fracture risk in postmenopausal women
Assessing forearm fracture risk in postmenopausal womenAnnisa Rizki Ratih Pratiwi
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyYanto Physio
 
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptxPrinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptxheri sos
 
Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak
Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak
Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak pjj_kemenkes
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomiWarnet Raha
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisMartin Pa Docc
 
Analisis pergerakan new
Analisis pergerakan newAnalisis pergerakan new
Analisis pergerakan newLa Tahzan
 
Analisis pergerakan new
Analisis pergerakan newAnalisis pergerakan new
Analisis pergerakan newLa Tahzan
 
Sistem Lokomotor Lumbar
Sistem Lokomotor LumbarSistem Lokomotor Lumbar
Sistem Lokomotor LumbarIhsan Kee
 
Light Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptx
Light Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptxLight Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptx
Light Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptxMeylisa4
 
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Putri Nugraheni
 
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptxPenunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptxAanIkaSugathot1
 
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.pptAmal641632
 
Kinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaKinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaBanisy
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaRia Astariyan
 
Manual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfg
Manual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfgManual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfg
Manual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfgssuserd43c9b
 

Similar to Scoliosis (20)

Review_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.docReview_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.doc
 
Assessing forearm fracture risk in postmenopausal women
Assessing forearm fracture risk in postmenopausal womenAssessing forearm fracture risk in postmenopausal women
Assessing forearm fracture risk in postmenopausal women
 
Blok 5 skoliosis
Blok 5 skoliosisBlok 5 skoliosis
Blok 5 skoliosis
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptxPrinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
 
Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak
Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak
Sistema Kerangka-Tulang Belakang, Rangka Panggul, Dan Anggota Gerak
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomi
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr cruris
 
Analisis pergerakan new
Analisis pergerakan newAnalisis pergerakan new
Analisis pergerakan new
 
Analisis pergerakan new
Analisis pergerakan newAnalisis pergerakan new
Analisis pergerakan new
 
Sistem Lokomotor Lumbar
Sistem Lokomotor LumbarSistem Lokomotor Lumbar
Sistem Lokomotor Lumbar
 
Light Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptx
Light Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptxLight Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptx
Light Blue and White Bold Simple Presentation (1).pptx
 
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
 
Arth
ArthArth
Arth
 
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptxPenunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
 
Jenis dan fungsi tulang
Jenis dan fungsi tulangJenis dan fungsi tulang
Jenis dan fungsi tulang
 
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
 
Kinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanikaKinesiologi dan biomekanika
Kinesiologi dan biomekanika
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Manual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfg
Manual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfgManual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfg
Manual-Terapi-3-Pertemuan f fegghjteesdfg
 

More from Muhammad sobri maulana

More from Muhammad sobri maulana (20)

Implementasi akhlak
Implementasi akhlakImplementasi akhlak
Implementasi akhlak
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Ltm agama no edit 2
Ltm agama no edit 2Ltm agama no edit 2
Ltm agama no edit 2
 
Ltm agama islam aborsi
Ltm agama islam aborsiLtm agama islam aborsi
Ltm agama islam aborsi
 
Perkembangan islam di indonesia kampus bit
Perkembangan islam di indonesia kampus bitPerkembangan islam di indonesia kampus bit
Perkembangan islam di indonesia kampus bit
 
Ltm agama keluarga islami kampus bit
Ltm agama keluarga islami kampus bitLtm agama keluarga islami kampus bit
Ltm agama keluarga islami kampus bit
 
Ltm agama (kampus bit)
Ltm agama (kampus bit)Ltm agama (kampus bit)
Ltm agama (kampus bit)
 
Kerajaan islam kampus bit
Kerajaan islam kampus bitKerajaan islam kampus bit
Kerajaan islam kampus bit
 
Jantung muhammad sobri maulana
Jantung   muhammad sobri maulanaJantung   muhammad sobri maulana
Jantung muhammad sobri maulana
 
Komplikasi diabetes melitus
Komplikasi diabetes melitusKomplikasi diabetes melitus
Komplikasi diabetes melitus
 
Electrolyte disorder muhammad sobri maulana
Electrolyte disorder  muhammad sobri maulanaElectrolyte disorder  muhammad sobri maulana
Electrolyte disorder muhammad sobri maulana
 
V ablaster tutorial
V ablaster tutorialV ablaster tutorial
V ablaster tutorial
 
Ca mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulanaCa mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulana
 
Ca colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulanaCa colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulana
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Failure of formation of parts sobri
Failure of formation of parts sobriFailure of formation of parts sobri
Failure of formation of parts sobri
 
Bph sobri
Bph sobriBph sobri
Bph sobri
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
 
Soal latihan junior level - soal python
Soal latihan   junior level - soal pythonSoal latihan   junior level - soal python
Soal latihan junior level - soal python
 
Bhd dmrs hep
Bhd dmrs hepBhd dmrs hep
Bhd dmrs hep
 

Recently uploaded

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

Scoliosis

  • 1. Muhammad Sobri Maulana Sex maturity Pada fase pubertas terjadi perubahan fisi sehingga pada akhirnya seorang anak memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada pubertas yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat, perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh. Pelvic Risser Derajat Risser (0-5) memberikan perkiraan seberapa besar potensi pertumbuhan tulang rangka mempengaruhi deformitas skoliosis dengan membuat derajat (grading) progessifitas fusi tulang apofisis iliakus. Apofisis iliaka mengalami ossifikasi dari anterolateral ke posteromedial sepanjang krista iliaka. Derajat Risser dibagi atas: 1. Derajat 0 tidak ada proses ossifikasi 2. Derajat 1 memperlihatkan hingga 25% ossifikasi
  • 2. 3. Derajat 2 memperlihatkan 25%-50% ossifikasi 4. Derajat 3 memperlihatkan 50%-75% ossifikasi 5. Derajat 4 memperlihatkan >75% ossifikasi 6. Derajat 5 memperlihatkan fusi tulang apofisis yang lengkap. Derajat Risser menunjukkan hubungan langsung risiko progresifitas kelengkungan deformitas tulang belakang. Besarnya sudut kelengkungan baik ditentukan dengan pengukuran sudut Cobb yang diperoleh dari radiografi proyeksi posteroanterior tulang belakang pada posisi tegak. Adam forward Bend test Adam forward bend test dilakukan pada pasien skoliosis. Posisi pasien disarankan berdiri. Pasien di minta membungkuk. Perhatikan perbedaan tulang bahu kanan dan kiri pasien. Sensitivitas 92% dan spesifitas 60%. Pada praktiknya, tulang rusuk berbentuk di sisi konveks karena ketika ruas tulang belakang melentur ke satu sisi, rusuk juga harus berputar ke sisi yang beralwanan. Pada Adam forward bend test, dilihat apakah ada penonjolan pada toraks atau lumbal yang mengarah pada skolisiosis dengan menggunakan skoliometer untuk menilai adanya asimetri. Sudut cobb Untuk mengukur derajat kelengkungan tulang punggung pada pasien skoliosisis bias menggunakan metode Cobb dengan mengukur besarnya derajat kelengkungan tulang punggung yang dikenal dengan istilah sudut cobb. Langkah-langkah dalam mengukur sudut cobb sebagai berikut: 1. Tentukan tulang punggung yang paling miring dibagian atas kurva dan menarik garis sejajar dengan pelat ujung superior vertebra 2. Tentukan tulang punggung yang paling miring dibagian bawha kurva dan menarik garis sejajar dengan pelat ujung rendah vertebralis 3. Tarik memotong garis tegak lurus dari dua baris sejajar 4. Sudut yang dibentuk antara dua garis sejajar adalah sudut cobb
  • 3. Klasifikasi Lenke Klasifikasi Lenke dapat menentukan level instrumentasi dan fusi kurva skoliosis yang harus dilakukan, memungkinkan analisis skoliosis secara tiga dimensi dan mendapatkan reliabilitas intraobserver dan interobserver yang lebih baik. Sistem klasifikasi lenke bergantung dari pengukuran kurva baik dibidang frontal maupun sagital. Sangat komprehensif (42 bentuk kurva berbeda dapat diturunkan). Tiga variabel utama yang perlu dievaluasi adalah jenis kurva, lumbar spine modifiers, dan thoracic sagital modifier. Curve Type Curve Name PT** MT TL/L Type 1 MT - Structural (major*) - Type 2 Double thoracic (DT) Structural Structural (major*) - Type 3 Double major (DM) - Structural (major*) Structural Type 4 Triple major (TM) Structural Structural (major*) Structural (major*) Type 5 TL/L - - Structural (major*) Type 6 TL/L-MT - Structural Structural (major*)
  • 4. Structural (major*) - has largest cobb angle and is always structural. In Type 4 can be either MT or FL/L depending on which Cobb is larger **If PT is the largest curve, then by default assign major curve to MT Klasifikasi Lenke berguna untuk komunikasi dan menentukan prognosis serta panduan dalam menentukan terapi. Jika ada indikasi terapi bedah, maka level fusi ditentukan mulai dari 1 level di atas upper end vertebra dibagian atas sampai dengan neutral atau stable vertebra dibagian bawah menggunakan instrumen Harrington rod. Pedicle Menggunakan metode Nash Moe. Biasanya pedikel diposisikan secara simetris dikedua sisi dari setiap proses spinosus. Berdasarkan grading ditentukan dalam pembagian berupa: 0 : tidak ada rotasi tulang belakang + & ++ : rotasi ringan atua minimal +++ : rotasi sedang ++++ : rotasi parah