SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Tulang Belakang Dan Gelang Pang-gul 
Pernahkah anda mendengar 
istilah sitem otot kerangka tulang be-lakang 
dan rangka dada? Jika pernah 
coba tuliskan apa yang anda ketahui 
tentang sel dan jaringan tubuh pada 
kotak berikut ini 
Bagaimana apakah sudah selesai anda 
menuliskannya, sekarang cocokkan 
jawaban anda dengan uraian berikut 
ini: 
Kolumna vertebralis atau rangkaian 
tulang belakang adalah sebuah struk-tur 
lentur yang dibentuk oleh sejum-lah 
tulang yang disebut vertebra atau 
ruas tulang belakang. Di antara tiap 
dua ruas tulang pada tulang belakang 
terdapat bantalan tulang rawan. Pan-jang 
rangkaian tulang belakang pada 
orang dewasa dapat mencapai 57 sam-pai 
67 sentimeter. Seluruhnya terdapat 
33 ruas tulang, 24 buah di antaranya 
adalah tulang-tulang terpisah dan 9 
ruas sisanya bergabung membentuk 
2 tulang. Vertebra dikelompokkan dan 
dinamai sesuai dengan daerah yang di-tempatinya. 
Tujuh vertebra servikal atau ruas tulang 
bagian leher membentuk daerah 
tengkuk, dua belas vertebra torakalis 
atau ruas tulang punggung memben-tuk 
bagian belakang torax atau dada. 
Lima vertebra lumbalis atau ruas tulang 
pinggang membentuk daerah lumbal 
atau pinggang. 
Lima vertebra sakralis atau ruas tulang 
kelangkang membentuk sakrum atau 
tulang kelangkang. 
Empat vertebra kosigeus atau ruas 
tulang tungging membentuk tulang 
koksigeus atau tulang tungging. 
Pada tulang leher, punggung dan ping-gang 
ruas-ruasnya tetap tinggal jelas 
terpisah selama hidup dan disebut ruas 
yang dapat bergerak. Ruas-ruas pada 
dua daerah bawah, sakrum dan koksi-geus, 
pada masa dewasa bersatu mem-bentuk 
dua tulang. Ini disebut ruas-ru-as 
tak bergerak. 
Dengan perkecualian dua ruas pertama 
dari tulang leher maka semua ruas yang 
dapat bergerak memiliki ciri khas yang 
sama. Setiap vertebra terdiri atas dua 
bagian, yang anterior disebut badan 
vertebra, dan yang posterior disebut 
arkus neuralis yang melingkari kanalis 
neuralis (foramen vertebra atau saluran 
sumsum tulang belakang) yang dilalui 
sumsum tulang belakang. 
Vertebra Servikalis atau ruas tulang le-her 
adalah yang paling kecil. Kecuali 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang pertama dan kedua, yang berben-tuk 
istimewa, maka ruas tulang leher 
pada umumnya mempunyai ciri seper-ti 
berikut: Badannya kecil dan persegi 
panjang, lebih panjang dari samping 
ke samping daripada dari depan ke be-lakang. 
Lengkungnya besar. Prosesus 
spinosus atau taju duri di ujungnya me-mecah 
dua atau bifida 
Gb. 31 – Vertebrata servikalis khas (Ev-elyn 
P.2002) 
Gb. 32— Axis atau vertebra 
ser vikalis kedua, atau epistro-feus, 
memperlihatkan taju tegak 
atau apex dentis, sumbu putar 
atlas sewaktu memutarkan kepa-la 
(Evelyn P. 2002). 
Gb. 33 — Atlas adalah sebuah 
cincin lengkap dengan faset-fa-set 
di permukaan atas untuk ber 
sendi dengan tulang oksipital an 
sebuah permukaan persendian 
apex dentis dari axis (Evelyn P. 
2002) 
Prosesus transversusnya atau taju say-ap 
berlubang-lubang karena banyak 
foramina untuk lewatnya arteri verte-bralis. 
Vertebra servikalis ketujuh adalah ruas 
yang pertama yang mempunyai pros-esus 
spinosus tidak terbelah. Prose-sus 
ini mempunyai tuberkel (benjolan) 
pada ujungnya. Membentuk gambaran 
yang jelas di tengkuk dan tampak pada 
bagian bawah tengkuk. Karena ciri khu-susnya 
ini maka tulang ini disebut ver-tebra 
prominens. 
Vertebra Torakalis atau ruas tulang 
punggung lebih besar daripada yang 
servikal dan di sebelah bawah menjadi 
lebih besar. Ciri khas vertebra toraka-lis 
adalah sebagai berikut: Badannya 
berbentuk lebar-lonjong (bentuk jan-tung) 
dengan faset atau lekukan ke-cil 
di setiap sisi untuk menyambung 
iga; lengkungnya agak kecil, prosesus 
spinosus panjang dan mengarah ke 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
bawah, sedangkan prosesus transver-sus, 
yang membantu mendukung iga 
adalah tebal dan kuat serta memuat fa-set 
persendian untuk iga. 
Gb. 3y4a n—g kVheartse: bdraar ti haotaraskalis 
(Evelyn P.2002) 
Gb. 35– Vertebra torakalis yang khas: dari lateral 
(samping). Faset untuk persendian dengan 
tuberkel dari iga dapat dilihat di atas prosesus 
transversus dari kedua pandangan tersebut. 
(Evelyn P.2002) 
Vertebra Lumbalis atau ruas tulang 
pinggang adalah yang terbesar. Badan-nya 
sangat besar dibandingkan dengan 
badan vertebra lainnya dan berbentuk 
seperti ginjal. Prosesus spinosusnya 
lebar dan berbentuk seperti kapak ke-cil. 
Prosesus transversusnya panjang 
dan langsing. Ruas kelima membentuk 
sendi dengan sakrum pada sendi lum-bo- 
sakral. 
Sakrum atau tulang kelangkang ber-bentuk 
segitiga dan terletak pada 
bagian bawah kolumna vertebralis, 
terjepit di antara kedua tulang inomi-nata( 
atau tulang koxa) dan memben-tuk 
bagian belakang rongga pelvis 
(panggul). Dasar dari sakrum terletak 
di atas dan bersendi dengan vertebra 
lumbalis kelima dan membentuk sendi 
intervertebral yang khas. Tepi anterior 
dari basis sakrum membentuk prom-ontorium 
sakralis. Kanalis sakralis ler-letak 
di bawah kanalis vertebralis (sal-uran 
tulang belakang) dan memang 
lanjutan daripadanya. Dinding kanalis 
sakralis berlubang-lubang untuk dilalui 
saraf sakral. Prosesus spinosus yang 
rudimenter dapat dilihat pada pan-dangan 
posterior dari sakrum. Permu-kaan 
anterior sakrum adalah cek ung 
dan memperlihatkan empat gili-gili 
melintang, yang menandakan tempat 
penggabungan kelima vertebra sakra-lis. 
Pada ujung gili-gili ini, disetiap sisi 
terdapat lubang-lubang kecil untuk 
dilewati urat-urat saraf. I.ubang-lubang 
ini disebut foramina. Apex dari sakrum 
bersendi dengan tulung koksigeus. Di 
sisinya, sakrum bersendi dengan tulang 
ileum dan memhentuk sendi sakro-ilia-ka 
kanan dan kiri. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb. 36 – Vertebrata lumbal yang khas 
(Evelyn p.2002) 
Koksigeus atau tulang tungging terdi-ri 
atas empat atau lima vertebra yang 
rudimenter yang bergabung menja-di 
satu. Di atasnya is bersendi dengan 
,sakrum. 
Lengkung kolumna Vertebralis. Ka-lau 
dilihat dari samping maka kolum-na 
vertebralis memperlihatkan empat 
kurva atau lengkung antero-posterior: 
lengkung vertikal pada daerah leher 
melengkung ke depan, daerah torakal 
nielengkung ke belakang, daerah lum-bal 
melengkung ke depan dan daerah 
pelvis melengkung ke belakang. 
Kedua lengkung yang menghadap 
posterior, yaitu yang terakal dan pel-vis, 
disebut primer karena mereka 
mempertahankan lengkung aslinya ke 
belakang dari tulang belakang, yaitu 
bentuk C sewaktu janin dengan kepala 
membengkok ke hawah sampai batas 
dada dan gelang panggul dimiringkan 
ke alas ke arah depan badan 
Kedua lengkung yang menghadap ke 
anterior adalah sekunder lengkung ser-vikal 
herkembang ketika kanak-kanak 
mengangkat kepalanya untuk melihat 
sekelilingnya sambil menyelidiki, dan 
lengkung lumbal dibentuk ketika is 
merangkak, berdiri dan berjalan dan 
mempertahankan tegak. 
Gb. 37 - Permukaan anterior 
dari sakrum dan koksigis(Evelyn 
P.2002) 
Sendi kolumna vertebra. Sendi ini 
dibentuk oleh bantalan tulang rawan 
yang diletakkan di antara setiap dua 
vertebra, dikuatkan oleh ligamentum 
yang berjalan di depan dan di belakang 
badan-badan vertebra sepanjang ko-lumna 
vertehralis. Massa otot di setiap 
sisi membantu dengan sepenuhnya ke-stabilan 
tulang belakang. 
Diskus Intervertebralis atau cakram 
antar ruas adalah bantalan tebal dari 
tulang rawan fihrosa yang terdapat 
di antara badan vertebra yang dapat 
hergerak. 
Gerakan. Sendi yang terbentuk antara 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
cakram dan vertebra adalah persendi-an 
dengan gerakan yang terbatas saja 
dan termasuk sendi jenis simfisis, teta-pi 
jumlahnya yang banyak memberi 
kemungkinan membengkok kepada 
kolumnanya secara keseluruhan. Gera-kannya 
yang mungkin adalah flexi atau 
membengkok ke depan, extensi, mem-bengkok 
ke belakang, membengkok 
lateral ke setiap sisi dan berotasi ber-putar 
ke kanan dan ke kiri. 
Gb. 38 Lengkung-lengkung dari 
tulang belakang (evelyn P.2002) 
Gb.39-sumsum tulang belakang 
dalam hubungan dengan kolum-na 
vertebralis. Penebalanservikal 
sumsum tulang belakang terjadi 
dari vertebra servikalis sampai tor-akal 
kedua. Penebalan lumbal mulai 
pada kira-kira ketinggian torakal 
kesembilan. Dan di bawah ket-inggian 
vertebratorakalis kedua 
belas mengecil untuk memben-tuk 
konus medularis dan berakh-ir 
pada tepi bawah vertebra lum-balis 
pertama atau pada tepi 
atas yang kedua. Kalau dilakukan 
punksi lumbalmaka jarum ma-suk 
ke dalam celah sub-arakh 
noid, melalui verte-bra 
lumbal ketiga dan keem 
pat atau keempat dan kelima.Den-gan 
demikian menwghindarkan 
kemungkinan pelukaan sumsum 
tulang belakang. (Evelyn P. 2002) 
Gb 39 — Pandangan lateral dari 
sendi-sendi intervertebral 
daerah Torako-lumbal (Evelyn P 
2002) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Fungsi dari Kolumna vertebralis. Ko-lumna 
vertebralis bekerja sebagai pen-dukung 
badan yang kokoh dan seka-ligus 
juga bekerja sebagai penyangga 
dengan perantaraan tulang rawan 
cakram intervertebralis yang lengkun-gannya 
memberi fleksibilitas dan me-mungkinkan 
membongkok tanpa pa-tah. 
Cakramnya juga berguna untuk 
menyerap goncangan yang terjadi bila 
menggerakkan berat badan seperti 
waktu berlari dan meloncat, dan den-gan 
demikian otak dan sumsum be-lakang 
terlindung terhadap goncangan. 
Kolumna vertebralis juga memikul be-rat 
badan, menyediakan permukaan 
untuk kaitan otot dan membentuk 
tapal batas posterior yang kukuh untuk 
rongga-rongga badan dan memberi 
kaitan pada iga. 
Gelang Panggul atau Tulang-Tulang 
Pelvis 
Gelang panggul adalah pen-ghubung 
antara badan dan anggota 
bawah. Sebagian dari kerangka axial, 
yaitu tulang sakrum dan tulang koksi-geus, 
yang letaknya terjepit antara dua 
tulang koxae, turut membentuk gelang 
ini. Dua tulang koxa itu bersendi satu 
dengan lainnya di tempat simfisis pu-bis. 
Pelvis terbagi atas panggul besar atau 
pelvis mayor yang merupakan suatu 
pasu dan terletak di bawah garis tepi 
atau linea terminalis, dan panggul kecil 
dibentuk oleh tulang ilium yang mele-bar 
di atas linea terminalis. Pintu atas 
panggul yang disebut Aditus Pelvis (In-let) 
dibentuk oleh promontorium dari 
sakrum, garis ilio-pektinal (di setiap 
sisi) dan krista dari tulang-tulang pubis 
(tulang duduk). Pintu bawah panggul 
(outlet) atau exitus pelvis dilingkari oleh 
os koksigeus dan tuberositas iskhii. 
Gb. 40 — Gelang panggul pria 
Pelvis pria lebih panjang dan leb-ih 
sempit. Tulangnya lebih kuat. 
Tempat kaitan otot lebih te 
gas, gawang-masuknya lebih ke-cil 
dan berbentuk jantung.(Eve-lyn 
P.2002) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb. 41 — Pelvis wanita 
Pelvis wanita, disesuaikan un-tuk 
melahirkan anak, lebar dan 
pendek, bergawang-masuk besar 
dan bundar. 
Arkus pubis lebih lebar, jarak teburos-itas 
ischii lebih jauh daripada pria dan 
tulang koksigis dapat bergerak 
sedikit.(Evelyn P.2002) 
Sendi-sendi pelvis. Sendi sakro-iliaka 
adalah sendi antara permukaan sen-di 
ilium yang disebut aurikuler sebab 
mirip dengan bentuk aurikel (daun tel-inga), 
dan kedua sisi sakrum. Gerakan 
di tempat ini sangat sedikit karena lig-amen- 
ligamen yang sangat kuat men-yatukan 
permukaan-permukaan sendi 
sehingga membatasi gerakan ke segala 
jurusan. 
Simfisis pubis adalah sendi yang kar-tilaginus 
antara tulang-tulang duduk, 
yang dipisahkan oleh bantalan tulang 
rawan. 
Catatan Klinik 
Lengkung kolumna vertebralis. Gambar 
kerangka (dari samping) pada halaman 
akhir buku memperlihatkan rangka` 
tulang dengan sikap berdiri yang baik 
serta gambar kolumna verlebralis , dan 
lengkung antero-posterior dalam kes-eimbangan 
yang intik. Lengkung tor-akal 
yang berlebihan mengakibatkan 
bongkok atau kifosis. Bongkok adalah 
karena kurang luasnya dada, sering ber-samaan 
dengan penyakit dada, seperti 
bronkhitis. Kepala menunduk ke depan 
dan dada ceper. Lengkung lumbal yang 
berlebihan atau lordosis, pelvis terang-kat 
ke depan, otot perut longgar, dan 
ketegangan diletakkan pada ligamen di 
depan ujung pinggang. Dalam kedua 
hal, kifosis dan lordosis, dapat heraki-bat 
telapak kaki ceper . 
Diskus intervertebralis (cakram antarru-as 
tulang belakang) dapat rusak kare-na 
kecelakaan atau usia. Setiap cakram 
mempunyai inti atau nukleus yang sep-erti 
selei terhungkus di dalam kapsul 
fibrus. Prolapsus atau melesetnya nuk-leus 
ini melalui kapsul prolapsus diskus 
intervertebra dapat menyebabkan 
tekanan pada akar saraf di sampingnya 
dan menyebabkan sakit dan adakalan-ya 
kehilangan kekuatan di daerah dis-trihusi 
dari saraf yang terkena. Prolap-sus 
dari cakram lumbal adalah sebab 
umum dari siatika. Pengerutan cakram 
dengan perubahan degeneratif (ke-munduran) 
terjadi pada usia lanjut. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Tulang punggung dapat patah kare-na 
kekerasan langsung seperti puku-lan 
hebat pada kecelakaan atau tidak 
langsung, seperti bila tertimpa sesuatu 
Benda herat di atas kepala setlangkan 
hahu dan tulang punggung yang tidak 
mampu menahan berat itu, menjadi 
patah. Akibat yang umum terjadi ada-lah 
fraktur dislokasi (potongan patah-an 
pindah tempat) dan dalam hal ini 
sumsum belakang antara ruas vertebra 
yang tergeser, dapat terluka parah. 
Gejala dalam hal itu adalah seperti ter-lukis 
dalam bab sumsum belakang. 
Panggul juga dapat patah dan kalau 
patah pada dua tempat maka frag-men- 
fragmen (potongan-potongan) 
yang tergeser dapat mengakibatkan 
luka pada beberapa organ panggul. 
Pada wanita bertubuh kecil pangguln-ya 
dapat mengerut sehingga membuat 
pintu atas panggul atau pelvis sempit. 
Pada pelvis ceper akibat rakhitis ukuran 
pintu atas panggul sangat berkurang, 
sehingga menyulitkan atau tidak me-mungkinkan 
kelahiran anak secara nor-mal. 
Kerangka Anggota Atas 
Kerangka anggota atas dikait-kan 
pada kerangka badan dengan per-antaraan 
gelang bahu, yang terdiri atas 
klavikula dan skapula. 
Di bawahnya terdapat tulang-tulang 
yang membentuk kerangka lengan, 
lengan bawah dan tapak tangan yang 
seluruhnya berjumlah 30 buah tulang: 
- Humerus tulang lengan atas 
- Ulna dan Radius tulang hasta 
dan tulang pengumpil 
- 8 Tulang Karpal tulang pangkal 
tangan 
- 5 Tulang Metakarpal 
tulang tapak tangan 
- 14 falanx ruas jari tangan 
Gb. 42 – Permukaan atas kiri dari klavi-kula 
kiri Evelyn P. 2002) 
Klavikula atau tulang selangka adalah 
tulang yang melengkung yang mem-bentuk 
bagian anterior dari gelang 
bahu. Untuk keperluan pemeriksaan 
dibagi atas batang dan dua ujung. 
Ujung medial disebut extremitas ster-nal 
dan membuat sendi dengan ster-num. 
Ujung lateral disebut extremitas 
akromial, yang bersendi pada prosesus 
akromion dari skapula. 
Fungsi. Klavikula memberi kaitan kepa-da 
beberapa otot dari leher dan bahu 
dan dengan demikian bekerja sebagai 
penopang lengan. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Skapula 
Skapula atau tulang belikat 
membentuk bagian belakang dari 
gelang bahu dan terletak di sebelah 
belakang torax lebih dekat permukaan 
daripada iga. Bentuknya segitiga pipih 
dan memperlihatkan dua permukaan, 
tiga sudut dan tiga sisi. 
Permukaan Skapula. Permukaan anteri-or 
atau kostal disebut fossa subskapu-laris 
dan terletak paling dekat dengan 
iga. Permukaan posterior atau dor-sal 
terbagi oleh sebuah tonjolan yang 
disebut spina dari skapula dan yang 
berjalan menyeberangi permukaan itu 
sampai ujungnya dan berakhir menjadi 
prosesus akromion. Prosesus akromion 
ini menutupi sendi bahu . 
Gb. 43 – Pandangan anterior skapula 
kiri (Evelyn P 2002) 
. 
Gb. 44 — Pandangan posterior 
skapula kiri memperlihatkan 
kedudukan spina skapula, tepi,- 
sudut dan rongga glenoidnya(Ev-elyn 
P. 2002) 
Humerus 
Humerus atau tulang lengan 
atas adalah tulang terpanjang dari an-ggota 
atas. Memperlihatkan sebuah 
batang dan dua ujung 
Ujung atas Humerus. Sepertiga dari 
atas ujung humerus terdiri atas sebuah 
kepala, yang membuat sendi dengan 
rongga glenoid dari skapula dan mer-upakan 
bagian dari bangunan sendi 
bahu. Segera dibawah leher ada ba-gian 
yang sedikit lebih ramping yang 
disebut leher anatomik. Di sebelah luar 
ujung atas di bawah leher anatomi ter-dapat 
sebuah benjolan, yaitu tuberos-itas 
mayor dan di sebelah depan ada 
benjolan lebih kecil, yaitu tuberositas 
minor. Antara kedua tuberositas ini ter-dapat 
sebuah celah, celah bisipital atau 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sulkus intertuberkularis, yang memuat 
tendon dari otot bisep. Tulang menjadi 
lebih sempit di bawah tuberositas, dan 
tempat ini disebut leher cirurgis, sebab 
mudahnya kena fraktur di tempat itu . 
Batang Humerus sebelah atas bundar, 
tetapi semakin ke bawah menjadi lebih 
pipih. Sebuah tuberkel di sebelah lat-eral 
batang, tepat di atas pertengahan, 
disebut tuberositas deltoideus. Tuber-ositas 
ini menerima insersi atau kaitan 
otot deltoid. Sebuah celah berjalan ob-lik 
melintasi sebelah belakang batang, 
dari sebelah medial ke sebelah lateral. 
Karena memberi jalan kepada saraf ra-dialis 
atau saraf muskulo-spinalis maka 
celah itu disebut celah spinalis atau cel-ah 
radialis. 
Ujung bawah humerus lebar dan agak 
pipih. Pada bagian paling bawah ter-dapat 
permukaan sendi yang dibentuk 
bersama tulang lengan bawah. Trokh-lea 
yang terletak di sisi sebelah dalam 
berbentuk gelendong-benang tempat 
persendian dengan ulna, dan di sebelah 
luar terdapat kapitulum yang bersendi 
dengan radius. 
Pada kedua sisi persendian ujung 
bawah humerus terdapat dua epikondil, 
yaitu epikondil lateral di sebelah luar 
dan epikondil medial di sebelah dalam. 
Bg. 45 — Pandangan anterior dan 
posterior dari humerus kiri, mem-perlihatkan 
titik-titik yang men-julang, 
yang disebut di dalam 
teks ( Evelyn P.2002). 
Ulna 
Ulna atau tulang hasta adalah sebuah 
tulang pipa yang mempunyai sebuah 
batang dan dua ujung. Tulang itu ada-lah 
tulang sebelah medial dari lengan 
bawah dan lebih panjang dari radius 
atau tulang pengumpil. Kepala ulna 
ada di sebelah ujung bawah. 
Ujung atas Ulna kuat dan tebal, dan 
masuk dalam formasi sendi siku. Pros-esus 
olekranon menonjol ke atas di se-belah 
belakang dan tepat masuk di da-lam 
fossa olekranon dari humerus. 
Prosesus koronoideus dari ulna me-nonjol 
di depannya, lebih kecil daripada 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
prosesus olekranon dan tepat masuk di 
dalam fossa koronoid dari humerus 
bila siku dibengkokkan. Batang Ulna 
makin mendekati ujung bawah ma-kin 
mengecil. Memberi kaitan kepada 
otot yang mengendalikan gerakan dari 
pergelangan tangan dan jari. Otot-otot 
flexor datang dari permukaan anterior 
dan otot-otot extensor dari permukaan 
posterior. Otot yang mengadakan pro-nasi 
atau putaran ke depan, dan otot 
yang mengadakan supinasi atau pu-taran 
ke belakang dari lengan bawah 
juga dikaitkan kepada batang ulna. 
Ujung bawah ulna kecil dibanding ujung 
atasnya. Dua eminens atau peninggian 
timbul di atasnya. Sebuah eminens kecil 
bundar, kepala ulna, mengadakan sen-di 
dengan sisi medial dari ujung bawah 
radius dalam formasi persendian ra-dio- 
ulnaris inferior. Sebuah prosesus 
runcing, prosesus stiloideus menonjol 
ke bawah dari belakang ujung bawah. 
Gb. 46 — Ulna kin memperlihatkan 
pandangan anterior 
dan lateral dengan sisi-sisi yang men-julang 
(Evelyn P. 2002) 
Radius 
Radius adalah tulang di sisi lat-eral 
lengan bawah. Merupakan tulang 
pipa dengan sebuah batang dan dua 
ujung dan lebih pendek daripada ulna. 
Gb. 47 — Radius kid 
memperlihatkan pan dangan 
anterior dan posterior, dan memperli 
hatkan ujung-ujung menonjol (Evelyn 
p.2002) 
Ujung atas radius kecil dan memperli-hatkan 
kepala berbentuk kancing den-gan 
permukaan dangkal yang bersendi 
dengan kapitulum dari humerus. Si-si- 
sisi kepala radius bersendi dengan 
takik radial dari ulna. Di bawah kepala 
terletak leher, dan di bawah serta di se-belah 
medial dari leher ada tuberositas 
radii, yang dikaitkan pada tendon dari 
insersi otot bisep. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Batang radius. Di sebelah atas batan-gnya 
lebih sempit dan lebih bundar 
daripada di bawah dan melebar makin 
mendekati ujung bawah. Batangnya 
melengkung ke sebelah luar dan terb-agi 
dalam beberapa permukaan, yang 
seperti pada ulna memberi kaitan ke-pada 
flexor dan pronator yang letak-nya 
dalam di sebelah anterior; dan di 
sebelah posterior memberi kaitan pada 
extensor dan supinator di sebelah da-lam 
lengan bawah dan tangan. Liga-mentum 
interosa berjalan dari radius 
ke ulna dan memisahkan otot belakang 
dari yang depan lengan bawah. 
Ujung bawah agak berbentuk segiem-pat 
dan masuk dalam formasi dua buah 
sendi. Persendian inferior dari ujung 
bawah radius bersendi dengan skafoid 
(os navikular radii) dan tulang semilu-nar 
(lunatum) dalam formasi persen-dian 
pergelangan tangan. Permukaan 
persendian di sebelah medial dari 
ujung bawah bersendi dengan kepa-la 
dari ulna dalam formasi persendian 
radio-ulnar inferior. Sebelah lateral dari 
ujung bawah diperpanjang ke bawah 
menjadi prosesus stiloid radius. 
Tulang Pergelangan Tangan dan 
Tangan 
Tulang tangan disusun dalam beberapa 
kelompok. Karpus (tulang pangkal tan-gan) 
atau tulang yang masuk formasi 
pergelangan, adalah tulang pendek. 
Metakarpal membentuk kerangka 
tapak tangan dan berbentuk tulang 
pipa. Falanx adalah tulang jari dan ber-bentuk 
tulang pipa. 
Karpus terdiri atas delapan tulang ter-susun 
dalam dua baris, empat tulang 
dalam setiap baris. Baris atas tersusun 
dari luar ke dalam adalah berikut, na-vikular 
(skafoid), lunatum (semilunar), 
trikwetrum dan pisiform. 
Baris bawah adalah trapezium (multan-gulum 
mayus), trapezoid (multangulum 
minus), kapitatum, hamatum. 
Nauikulare (skafoid) adalah tulang ber-bentuk 
perahu; lunatum (semilunare) 
adalah berbentuk seperti bulan sabit 
dan dua tulang itu bersendi di atas den-gan 
ujung bawah radius dalam formasi 
pergelangan, dan di bawah bersendi 
dengan beberapa dari tulang karpal 
dari barisan kedua. 
Supaya memudahkan menghafal: 
Kapal di cahaya bulan nan terang ber-putar 
segitiga hingga Pulau Kacang pu-lau 
besar segi banyak, pulau kecil segi 
banyak di kepala seharusnya kaitnya 
letak 
Proximal : 
tulang bentuk kapal os navikulare 
tulang bulan os lunatum 
tulang segitiga os triquetrum 
tulang kacang os pisiformis 
Distal : 
tulang besar 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
segi banyak os multangulum mayus 
tulang kecil 
segi banyak os trikwetrum 
tulang berkepala os kapitatum 
tulang berkait os hamatum 
Metakarpus. Terdapat lima tulang 
metakarpal. Setiap tulang mempunyai 
batang dan dua ujung. Ujung yang 
bersendi dengan tulang kapal disebut 
ujung karpal dan sendi yang diben-tuknya 
adalah sendi karpo-metakarpal. 
Ujung distal bersendi dengan falanx 
dan disebut kepala. Batang dari tulang 
ini adalah prismoidal (seperti pris-ma), 
dan permukaannya yang terbe-sar 
menghadap posterior (ke arah be-lakang 
tangan). Otot interosa dikaitkan 
pada sisi-sisi batang. 
Falanx juga tulang panjang, mempu-nyai 
batang dan dua ujung. Batangnya 
mengecil di arah ujung distal. Terdapat 
empat belas falanx, tiga pada setiap jari 
dan dua pada ibu jari. 
Gb. 48 — Pandangan anterior dari 
tulang pergelangan dan tangan kanan, 
beserta nama hubungan kedudukan 
terhadap satu-satu tulang. (Evelyn 
P.2002) 
Kerangka Anggota Gerak Bawah 
Tulang dari extremitas bawah 
atau anggota gerak bawah dikaitkan 
kepada batang tubuh dengan peran-taraan 
gelang panggul. 
Anggota bawah terdiri atas tiga puluh 
satu tulang: 
1 Tulang koxa T u l a n g 
pangkal paha 
1 Femur T u l a n g 
paha 
1 Tibia Tulang ker-ing 
1 Fibula Tulang be-tis 
1 Patela Tempurung 
lutut 
1 Tulang tarsal T u l a n g 
pangkal kaki 
5 Tulang metatarsal Tulang tel-apak 
kaki 
14 Falanx Ruas jari 
kaki 
Tulang Panggul 
Tulang panggul atau os koxae 
turut membentuk gelang panggul. Le-taknya 
di setiap sisi dan di depan ber- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
satu dengan simfisis pubis, maka dua 
tulang itu membentuk sebagian besar 
dari pelvis. 
Tulang koxa adalah tulang pipih ber-bentuk 
tak teratur yang dibentuk oleh 
tiga tulang yang bertemu di asetab-ulum, 
yaitu sebuah rongga berben-tuk 
cawan di permukaan external dari 
tulang koxa dan mencekam kepala fe-mur 
dalam formasi gelang panggul. ‘ 
Tiga tulang yang berkumpul di sini 
adalah ilium, yang menduduki tempat 
terbesar, di sebelah depan adalah pu-bis, 
dan iskhium paling posterior. 
Tulang usus atau ilium memperlihat-kan 
dua permukaan, sebuah krista dan 
sebuah permukaan persendian untuk 
sakrum. 
Krista ilium melengkung dan menjulang 
di atas tulang. Permukaan itu memberi 
kaitan kepada banyak otot, termasuk 
otot abdominal dan latisimus dorsi. 
Krista ilium berakhir di depan di suatu 
titik yang disebut spina iliaka superior 
anterior, tempat ligamen Poupart atau 
ligamen inguinal berkait. Di bawah spi-na 
ini terdapat dua benjolan, yaitu spi-na 
inferior anterior dan spina inferior 
posterior. Permukaan antara dua spi-na 
posterior membentuk permukaan 
persendian untuk sakrum. Di bawah 
persendian ini terletak sebuah teluk 
besar yaitu insisura iskhiadika mayor, 
yang dilalui saraf ishiadikus besar dari 
pelvis ke arah paha. 
Gb. 49 – Pandangan sisi luar dari 
tulang Panggul kanan (Evelyn 
P.2002) 
Tulang kemaluan atau Pubis terdiri atas 
sebuah badan dan dua ramus. Badan-nya 
berbentuk persegi empat dan di 
atasnya menjulang krista pubis. Tulang 
pubis bersatu di depan pada simfisis 
pubis. 
Iskhium atau tulang duduk adalah ba-gian 
yang tertebal dan terkeras. Tuber-ositas 
dari iskhium terletak pada titikn-ya 
yang terendah dan tubuh menjejak 
di atasnya kalau duduk. Sebuah emin-ensus 
tajam, yaitu spina dari iskhium, 
menonjol di belakang dan itu adalah 
titik terendah dari insisura iskhiadika. 
Foramen obturatum adalah foramen 
yang besar berbentuk lonjong terletak 
di bawah asetabulum dan dibatasi oleh 
pubis dan iskhium. Lubangnya berisi 
membran dan melalui bagian atasnya 
pembuluh dan saraf obturatum her-jalan 
dari pelvis masuk paha. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb. 50 -- Permukaan sisi dalam 
pada tulang 
panggul (Evelyn P.2002) 
Asetabulum adalah rongga jeluk, ber-bentuk 
eawan yang dibentuk oleh per-temuan 
tiga tulang: pubis membentuk 
bagian depan, ilium bagian atas dan 
iskhium bagian belakang. Asetabulum 
bersendi dengan femur dalam formasi 
gelang panggul. Permukaan persendi-an 
berbentuk seperti tapak kuda dan di 
titik terendah disela oleh sebuah takik, 
yaitu insisura asetabuli, guna dilalui 
pembuluh darah masuk persendian. 
Sebuah permukaan kasar yang bukan 
persendian, di dasarnya, yaitu fosa 
asetabuli, herisi bantalan lemak; tepi 
bawahnya memberi kaitan kepada liga-mentum 
teres dari persendian panggul. 
Femur 
Femur atau tulang paha adalah 
tulang terpanjang dari tubuh. Tulang 
itu bersendi dengan asetabulum da-lam 
formasi persendian panggul dan 
dari sini menjulur medial ke lutut dan 
membuat sendi dengan tibia. Tulangn-ya 
berupa tulang pipa dan mempunyai 
sebuah batang dan dua ujung. 
Ujung atas memperlihatkan sebuah 
kepala yang menduduki dua perti-ga 
dari daerah itu; di puncaknya ada 
lekukan seperti bentuk kulit telur den-gan 
permukaan kasar, untuk kaitan 
ligamentum teres. Di bawah kepala 
ada leher yang panjang dan gepeng. 
Pada dataran, di tempat leher men-jadi 
batang, di sebelah luar, terdapat 
trokhanter mayor, dan di sebelah be-lakang 
dan tengah terdapat trokhanter 
minor. 
Pada dasar leher dari tulang ada dua 
garis yang menghubungkan trokha-nter 
mayor dan minor, yaitu garis inter-trokhanter 
di depan , dan krista inter-trokhanter 
di sebelah belakang . 
Yang terakhir ditandai oleh sebuah 
tuberkel dari tulang, yaitu tuberkel 
kwadratum di pertengahan panjangn-ya. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb. 51 — Pandangan anterior dari 
femur kanan, memperlihatkan se-gi- 
segi yang penting, 
yang disebut dalam teks (Evelyn 
P.2002) 
Gb. 52 — Pandangan anterior dari 
femur kiri, memperlihatkan segi-segi 
yang penting, 
yang disebut dalam teks (Evelyn P. 
2002) 
Batang femur berbentuk silinder, halus 
dan bundar di depan dan di sisi-sisinya. 
Melengkung ke depan dan di belakan-gnya 
ada tonjolan yang sangat jelas, 
disebut linea aspera, tempat kaitan se-jumlah 
otot, di antaranya adduktor dari 
paha. 
Ujung bawah adalah lebar dan mem-perlihatkan 
dua kondil, sebuah leku-kan 
interkondiler, sebuah permukaan 
popliteum dan sebuah permukaan pate 
laris. Kedua kondilnya sangat jelas 
menonjol; yang medial lebih rendah 
dari yang lateral. Kedua-duanya masuk 
dalam formasi persendian lutut. 
Lekuk interkondiler memisahkan 
kondil-kondil itu di sebelah belakang. 
Permukaan dari lekuk-lekuk ini mem-beri 
kaitan kepada persilangan ligamen 
sendi lutut. Di sebelah depan kondil 
di pisahkan oleh permukaan patelaris. 
yang terbentang anterior antara kedua 
kondil itu dan di atas permukaan ini 
terletak patela. Permukaan tibial dari 
kondil-kondil femur ada di bawahnya 
dan duduk di atas permukaan sebelah 
atas dari kondil tibia. Permukaan ini 
terbagi dalam dua daerah oleh lekukan 
dalam, fossa interkondiler. Permukaan 
itu berbentuk belah ketupat dan di 
atasnya berjalan pembuluh popliteum. 
Permukaan itu adalah datar dari ruang 
popliteum. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Femur mengadakan persendian den-gan 
tiga tulang, tulang koxa, tulang 
tibia dan patela, tetapi tidak bersendi 
dengan fibula. 
Patela 
Patela atau tempurung lutut 
adalah tulang baji atau tulang sesa-moid 
yang berkembang di dalam ten-don 
otot kwadrisep extensor. Apex 
patela per mukaan posteriornya halus 
dan bersendi dengan permukaan pa-teler 
dari ujung bawah femur. Letaknya 
di depan sendi lutut, tetapi tidak ikut 
serta di dalamnya 
Gb. 53 -- Pandangan anterior, 
lateral dan posterior dari patela 
kiri (Evelyn P. 2002) 
Tibia 
Tibia atau tulang kering merupa-kan 
kerangka yang utama dari tungkai 
bawah dan terletak medial dari fibula 
atau tulang betis; tibia adalah tulang 
pipa dengan sebuah batang dan dua 
ujung. 
Ujung atas memperlihatkan adanya 
kondil medial dan kondil lateral. Kondil-kondil 
ini merupakan bagian yang pal-ing 
atas dan paling pinggir dari tulang. 
Permukaan superiornya memperlihat-kan 
dua dataran permukaan persen-dian 
untuk femur dalam formasi sendi 
lutut. Permukaan-permukaan tersebut 
halus dan di atas permukaannya yang 
datar terdapat tulang rawan semilunar 
(setengah bulat) yang membuat per-mukaan 
persendian lebih dalam untuk 
penerimaan kondil femur . 
Kondil lateral memperlihatkan posterior 
sebuah faset untuk persendian dengan 
kepala fibula pada sendi tibio-fibuler 
superior. Kondil-kondil ini di sebelah 
belakang dipisahkan oleh lekukan pop-liteum. 
Tuberkel dari tibia ada di sebelah de-pan 
tepat di bawah kondil-kondil ini. 
Bagian depan memberi kaitan kepada 
tendon patela, yaitu tendon dari insersi 
otot extensor kwadrisep. Bagian bawah 
dari tuberkel itu adalah subkutaneus 
dan sewaktu berlutut menyangga berat 
badan. 
Batang. Dalam irisan melintang ben-tuknya 
segitiga. Sisi anteriornya pal-ing 
menjulang dan sepertiga sebelah 
tengah terletak subkutan. Bagian ini 
membentuk krista tibia. Permukaan 
medial adalah subkutaneus pada ham- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
pir seluruh panjangnya dan merupa-kan 
daerah berguna dari mana dapat 
diambil serpihan tulang untuk trans-plantasi 
(bonegraft). Permukaan poste-rior 
ditandai oleh garis soleal atau linea 
poplitea, yaitu garis meninggi di atas 
tulang yang kuat dan yang berjalan ke 
bawah dan medial. 
Ujung bawah masuk dalam formasi 
persendian mata kaki. Tulangnya sedik-it 
melebar dan ke bawah sebelah medi-al 
menjulang menjadi maleolus medial 
atau maleolus tibiae. Sebelah depan 
tibia halus dan tendon-tendon menju-lur 
di atasnya ke arah kaki. 
Permukaan lateral dari ujung bawah 
bersendi dengan fibula pada persendi-an 
tibio-fibuler inferior. Tibia membuat 
sendi dengan tiga tulang, yaitu femur, 
fibula dan talus. 
Fibula 
Fibula atau tulang betis adalah 
tulang sebelah lateral tungkai bawah. 
Tulang itu adalah tulang pipa dengan 
sebuah batang dan dua ujung. 
Ujung atas berbentuk kepala dan 
bersendi dengan bagian belakang luar 
dari tibia, tetapi tidak masuk dalam for-masi 
sendi lutut. 
Batangnya ramping dan terbenam da-lam 
otot tungkai, dan memberi banyak 
kaitan.Ujung bawah di sebelah bawah 
lebih memanjang menjadi maleolus 
lateralis atau maleolus fibulae. 
Gb. 54 — Pandangan anterior dari 
tibia dan 
fibula kanan (Evelyn P. 2002) 
Gb. 55 — Pandangan posterior dari 
tibia dan 
fibula kanan(Evelyn P. 2002) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Tulang – Tulang Kaki 
Tulang tarsal (tulang pangkal 
kaki). Ada tujuh buah tulang yang se-cara 
kolektif dinamakan tarsus. Tulang-tulang 
itu adalah tulang pendek, ter-buat 
dari jaringan tulang berbentuk jala 
dengan pembungkus jaringan kompak. 
Tulang-tulang ini mendukung berat 
badan kalau berdiri. 
Kalkaneus atau tulang tumit adalah 
tulang terbesar dari tapak kaki. Tulang 
itu ada di sebelah belakang dan mem-bentuk 
tumit dan mengalihkan berat 
badan di atas tanah ke belakang. Mem-beri 
kaitan pada otot besar dari betis 
dengan perantaraan tendon achilles 
atau tendon kalkaneus. Di sebelah atas 
bersendi dengan talus dan di depan 
dengan kuboid. 
Talus atau tulang loncat merupakan 
pusat dan titik tertinggi dari tapak kaki. 
Tulang itu mendukung tibia dan di se-tiap 
sisi bersendi dengan maleolus; di 
bawah dengan kalkaneus. 
Nauikular, (tulang bentuk kapal) ada di 
sebelah medial kaki, antara talus di se-belah 
belakang dan tiga tulang kunei-form 
di depan. 
Tiga tulang kuneiform, (tulang bentuk 
baji), bersendi posterior dengan navi-kular 
dan anterior dengan tiga tulang 
metatarsal yang di medial. 
Kuboid (atau tulang dadu) ada di se-belah 
lateral kaki. Posterior is bersendi 
dengan kalkaneus dan di depan den-gan 
kedua tulang matatarsal yang di 
sebelah lateral. 
Tulang Metatarsal. Terdapat lima tulang 
metatarsal. Tulang-tulang ini tulang 
pipa dengan sebuah batang dan dua 
ujung. Ujung proximal atau ujung tarsal 
bersendi dengan tulang tarsal. Ujung 
distal atau falangeal bersendi dengan 
tulang tarsal. Ujung distal atau falange-al 
bersendi dengan basis falanx proxi-mal. 
Metatarsal pertama adalah gemuk dan 
pendek; metatarsal kedua terpanjang. 
Falanx-falanx-nya sama dengan jari-jari 
tangan tetapi lebih pendek. Pada kaki 
terdapat empat lengkung. Lengkung 
medial atau internal terbentuk dari 
belakang ke depan oleh kalkaneus, 
yang merupakan pendukung posteri-or 
dari lengkung; talus menjadi puncak 
dari lengkung; dan kepala dari ketiga 
metatarsal sebelah dalam memben-tuk 
dukungan anterior dari lengkung. 
Lengkung lateral atau lengkung longi-tudinal 
luar dibentuk oleh kalkaneus, 
kuboid dan dua tulang metatarsal se-belah 
luar. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb. 56 -- Pandangan dorsal 
dari tulang-tulang tapak kaki 
kanan(Evelyn P. 2002) 
Gb. 57 Tulang-tulang kaki kanan 
memperlihatkan lengkung medial 
atau lengkung longi 
tudinal tengah, juga tibia yang 
bersendi dengan maleolus medial 
dalam formasi sendi mata 
kaki(Evelyn P. 2002) 
Gb. 58 - Tulang-tulang tapak kaki 
kanan, memperlihatkan lengkung 
lateral atau lengkung longitudi-nal 
luar. Kedudukan relatif dari 
tulang-tulang yang membentuk 
mata kaki ditunjuk di sini 
Lengkung melintang ada dua, yai-tu 
leng kung tarsal melintang diben-tuk 
oleh tulang tarsal, dan lengkung 
metatarsal melintang biasanya dikenal 
sebagai lengkung trans- versus anteri-or, 
dibentuk oleh kepala tulangtulang 
itu. Tulang yang pertama dan kelima 
merupakan sumbu pancang lengkung. 
Dalam keadaan normal lengkung ini 
hampir menyentuh tanah kalau berdiri, 
tetapi bila kaki dalam istirahat maka 
mendapat bentuk yang lebih tegas. 
Tulang-tulang lengkung kaki disatukan 
oleh ligamen dan didukung oleh otot. 
Lengkung-lengkung ini dapat bertahan 
karena: 
Letak tulang-tulang yang berdempet 
secara serasi Ligamen di kaki kuat. 
Kerja otot, khususnya oleh otot yang 
dikaitkan di depan dan belakang tibia. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb. 59 — Irisan melalui kepala 
tulang-tulang metatarsal mem-perlihatkan 
bentuk lengkung 
transversus anterior(Evelyn 
P.2002) 
Catatan Klinik 
Fraktur pada leher femur terjadi akibat 
kekerasan tak langsung, seperti bila 
seorang melompat dan jatuh. Fraktur 
ini biasa pada orang tua. Fraktur pada 
batangnya dapat mengakibatkan peng-geseran 
tempat dan (ragmen yang satu 
menutupi yang lain, disebabkan kejang 
otot besar dari paha. 
Patela dapat patah secara spontan kare-na 
kontraksi sangat kuat dari otot paha, 
yang mengakibatkan fraktur transver-sus. 
Fraktur bintang terjadi kalau jatuh 
keras di atas lutut atau pukulan keras di 
atas ujung lutut. 
Batang tibia dan fibula dapat patah 
kedua-duanya atau sendiri-sendiri. Je-nis 
fraktur yang paling banyak terdapat 
di antara fraktur-fraktur fibula adalah 
fraktur Pott, yang terjadi di atas mata 
kaki tepat di mana tulang masuk ba-gian 
sepertiga bawah batang; dapat 
bersamaan dengan dislokasi (tergelin-cirnya) 
sendi mata kaki dan juga ber-samaan 
dengan tergesernya maleolus 
medial tibia. Batang fibula sering men-jadi 
“fraktur tekanan” pada pelari jauh. 
Fraktur tulang kaki sangat nyeri kare-na 
fungsi memikul berat. Salah satu 
dari tulang tarsal, metatarsal dan falanx 
dapat patah. Fraktur “March” pada se-buah 
metatarsal adalah sebuah “fraktur 
tekanan”. 
Hallus Valgus adalah penyimpangan 
ibu jari yang miring di atas jari kedua 
dan sering bersamaan dengan bunion 
atau pembengkakan kaki. 
Lengkung kaki. Telapak rata disebabkan 
lengkung tulang-tulang menjadi lebih 
rata: ini bisa terjadi sebagai akibat luka 
pada kaki dan mata kaki, atau timbul 
karena gangguan keseimbangan yang 
terjadi karena sebab traumatik atau 
perubahan sikap tubuh seperti pada 
deformitas (perubahan bentuk) tulang 
belakang, pelvis atau anggota bawah. 
Sebab lain mencakup terlampau banyak 
jalan kaki atau berdiri (pada pengantar 
pos, agen polisi, anggota tentara yang 
jalan kaki, perawat dan lainnya), sesu-dah 
suatu penyakit, atau karena sebab 
lain yang mengakibatkan melemahnya 
otot. 
Depresi (lekukan) pada kepala metatar- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sal (lengkung transversus) dapat me-nimbulkan 
kenyerian dari saraf jari-jari 
neuroma digitalis (metatarsalgia Mor-ton). 
SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA 
KERANGKA 
Persambungan, sendi atau artikula-sio 
adalah istilah yang digunakan un-tuk 
menunjuk pertemuan antara dua 
atau beberapa tulang dari kerangka. 
Demikian maka artrologi mempelajari 
persendian. Terdapat tiga jenis utama: 
sendi fibrus, sendi tulang rawan dan 
sendi sinovial. 
Atau sendi dapat diklasifikasikan 
menurut kemungkinan geraknya: tak 
bergerak, sedikit bergerak dan berger-ak 
luas. 
Gb 60 – Sendi tak dapat bergerak yang khas adalah 
sutura tengkorak (Evelyn P.2002) 
Sendi fibrus atau sinartroses adalah 
sendi yang tak dapat bergerak atau 
merekat ikat, maka tiada mungkin ger-akan 
antara tulang-tulangnya: Sutura 
atau sela antara tulang pipih tengkorak. 
Pada gambar 60 tanda panah menun-juk 
sutura korona, yang menyatukan 
tulang frontal dan parietal; sutura sagi-talis 
berjalan dari depan ke belakang, 
menyatukan kedua tulang parietalis, 
dan sutura lamboid menyatukan kedua 
parietal dengan tulang oksipital. 
Sendi kaitan dan sendi kantong (gom-foses) 
gigi di dalam kantongnya, dan 
bergerak yang khas adalah sutura teng-korak. 
Sindesmoses, di mana permukaan 
persendian dihubungkan oleh mem-bran 
seperti pada sendi seperti- Gb 
60 Sendi tak dapat bio-fibuler inferi-or. 
Sendi tulang rawan atau amfiartroses 
adalah sendi dengan gerakan sedikit, 
dan permukaan persendiaannya dipi-sahkan 
oleh bahan-antara dan hanya 
mungkin sedikit gerakan: misalnya: 
Simfisis pubis, di mana sebuah bantalan 
tulang rawan mempersatukan kedua 
tulang pubis. Sendi intervertebral den-gan 
cakram intervertebral daripada 
tulang rawan fibro. 
Sendi antara manubrium dan badan 
sternum. 
(Simfisis adalah istilah yang digunakan 
untuk melukiskan sebuah persendian 
yang hanya dapat bergerak sedikit, se-dangkan 
ujung-ujung tulang dipisah-kan 
oleh sebuah bantalan tulang rawan 
fibrotik). 
Sendi temporer (sementara) atau sen- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
di tulang rawan primer dijumpai antara 
diafisis dan epifises tulang-tulang pipa 
sebelum pertumbuhan penuhnya sem-purna. 
Sendi sinovial atau diartroses adalah 
persendian yang bergerak bebas dan 
terdapat banyak ragamnya. Semua 
mempunyai cirinya yang sama. (lihat 
bawah) 
Gb. 61 – Sendi tulang rawan yang 
khas adalah simfisis pubis dan 
sendi intervertebralis 
(Evelyn P.2002) 
Gb 62 – Sendi sinovial 
yang khas (Evelyn P.2002) 
Ciri sendi yang bergerak bebas. 
Ujung tulang-tulang yang masuk da-lam 
formasi persendian ditutupi oleh 
tulang rawan hialin. Ligamen dipermu-kan 
untuk mengikat tulang-tulangnya 
bersama. Sebuah rongga persendian: 
rongganya terbungkus oleh sebuah 
kapsul daripada jaringan fibrus yang 
biasanya diperkuat oleh ligamen. Berb-agai 
jenis sendi sinovial. Terdapat enam 
jenis. Sendi datar atau sendi geser. Dua 
permukaan datar dari tulang saling 
meluncur satu atas yang lainnya, misal-nya 
sendi karpus dan tarsus. 
63 — Irisan atas per 
sendian sinovial yang 
khas(Evelyn P.2002) 
Sendi putar, di mana sebuah ujung bu-lat 
tepat masuk di dalam sebuah rong-ga 
cawan tulang lain, yang mengizinkan 
gerakan ke segala jurusan, seperti bola 
di dalam lubang berbentuk cawan, mis-alnya 
sendi panggul dan sendi bahu. 
Sendi engsel; di dalam jenis ini satu per-mukaan 
bundar diterima oleh yang lain 
sedemikian rupa sehingga hanya mun-gkin 
gerakan dalam satu bidang, sep-erti 
gerakan engsel. Contoh yang baik 
adalah sendi siku. 
Sendi kondiloid mirip sendi engsel, teta-pi 
dapat bergerak dalam dua bidang, 
lateral, ke belakang dan ke depan, seh-ingga 
flexi dan extensi dan abduksi dan 
adduksi (ke samping dan ke tengah) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dan sedikit sirkumduksi, seperti pada 
pergelangan tangan tetapi bukan rotasi 
(perputaran). 
Sendi berporos atau sendi putar ialah 
yang hanya mungkin perputaran, sep-erti 
pada gerakan kepala, di mana atlas 
yang berbentuk cincin berputar seki-tar 
prosesus yang berbentuk paku dari 
axis (servikal kedua atau epistrofeus), 
contoh lain ialah gerakan radius seki-tar 
ulna waktu pronasi (putar ke depan) 
dan supinasi (putar ke belakang) dari 
lengan bawa. 
Sendi pelana atau sendi yang tim-bal- 
balik menerima, misalnya sendi an-tara 
trapezium (multangulum mayus) 
dan tulang metakarpal pertama dari 
ibu jari, memberi banyak kebebasan 
bergerak, memungkinkan ibu jari berh-adapan 
dengan jari-jari lainnya. 
Gerakan. Gerak-gerik yang terjadi pada 
sendi-sendi kerangka dapat dibagi da-lam 
tiga kelompok utama. 
Gerakan meluncur, di mana dua per-mukaan 
ceper bergerak bergeseran 
satu atas yang lainnya, seperti dalam 
gerakan antara tulang-tulang karpal 
dan tarsal. 
Gerakan bersudut (anguler), yang dit-erangkan 
sesuai dengan arah dari 
gerakan, misalnya flexi, lenturan atau 
pelipatan; extensi (pelurusan atau pen-guluran), 
yang terjadi sekitar sebuah 
sumbu yang terpasang melintang. Da-lam 
hal sendi mata kaki, istilah dor-so- 
flexi dan plantar-flexi digunakan. 
Adduksi adalah gerakan ke arah medial 
badan, dan abduksi ke arah menjauh 
dari medial badan, keduanya memu-tari 
sumbu yang memanjang dalam 
arah anteroposterior (dari depan ke be-lakang). 
Gerakan rotasi adalah di mana satu 
tulang bergerak mengitari tulang lain 
atau di dalam tulang lain seperti pada 
sendi putar, misalnya rotasi radius 
mengelilingi ulna. Hal itu juga terjadi 
pada bahu dan agak terbatas pada sen-di 
panggul. 
Sirkumduksi adalah istilah untuk melu-kiskan 
kombinasi dari rotasi dan gera-kan 
anguler (bersudut), berputar dalam 
lingkaran, misalnya membawa lengan 
ke depan, ke atas, ke belakang dan ke 
bawah; termasuk flexi, abduksi, extensi 
dan adduksi dan beberapa rotasi. 
Pembatasan gerakan sendi dalam ban-yak 
hal disebabkan oleh bentuk permu-kaan 
persendian, misalnya pelurusan 
siku dibatasi oleh prosesus olekranon 
dari ulna yang membentur pada hu-merus. 
Dalam hal lain gerakan dibatasi 
oleh simpai-simpai kuat dari ligamen 
seperti dalam ligamen ilio-femoral di 
depan sendi panggul yang membatasi 
pelurusan paha. Flexi dari siku dan dari 
tungkai di atas paha dibatasi oleh ba-gian 
lunak yang tersentuh. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Sendi Anggota Atas 
Sendi sterno-klavikuler adalah sendi 
meluncur yang dibentuk oleh ujung 
besar di sebelah sternum dari klavikula 
dan yang bersendi dengan faset untuk 
klavikula di atas sternum. 
Sendi akromio-klavikuler dibentuk oleh 
ujung luar dari klavikula yang bersendi 
dengan prosesus akromion dari skap-ula. 
Gerakan halm. Gerakan sedikit melun-cur 
dapat terjadi antara klavikula dan 
skapula. Dan peran skapula terhadap 
dinding dada sebegitu jauh hanya be-rarti 
sebagai penambah kebebasan ger-ak 
dari humerus di dalam gelang bahu. 
Sendi bahu atau humero-skapuler ada-lah 
sendi sinovial dari variasi sendi pu-tar. 
Kepala humerus yang berbentuk 
sepertiga bola, bersendi di dalam rong-ga 
glenoid skapula. Rongganya diper-dalam 
karena terpasangnya lapisan 
tebal tulang rawan fibrus yaitu labrum 
glenoidal. Tulang-tulangnya dipersat-ukan 
oleh ligamen yang membentuk 
kapsul yang sangat longgar. 
Tingkat dan pembatasan gerakan di 
sini sebagian besar tergantung daripa-da 
otot-otot yang mengelilinginya, dan 
daripada tekanan atmosfer yang men-ahan 
tulang-tulang dalam kedudukan-nya, 
sedangkan kelonggaran ligamen 
berupa kapsul memberi kebebasan 
gerakan ke semua jurusan, abduksi, ad-duksi, 
flexi, extensi, rotasi medial dan 
lateral, dan sirkumduksi . 
Sendi siku adalah sendi engsel, antara 
permukaan trokhlear di atas ujung 
bawah humerus dan lekukan trokhle-ar 
dari ulna. Semua ini merupakan ba-gian 
utama dari sendi, yaitu sendi hu-mero- 
ulnaris. Kepala radius bersendi 
dengan kapitulum humeri, membentuk 
sendi humero-radialis dan empat per-mukaan 
persendian ini berada di da-lam 
kapsul persendian. Dalam gera kan 
sendi itu radius diangkat ke belakang 
dan ke depan bersama dengan ulna . 
Gb 64 — Irisan melalui sendi bahu, 
menunjukkan bagianbagiannya 
(Evelyn P. 2002) 
Gerakan yang terjadi pada siku adalah 
flexi dan extensi. 
Sudut siku yang dibuat bila siku lurus 
dan lengan bawah dan tangan dalam 
supinasi adalah kira-kira 170 derajat 
dengan lengan atas. Hal ini disebab-kan 
oleh letak oblik dari permukaan 
persendian antara humerus dan ulna. 
Keuntungan dari sudut yang dibuat ini 
adalah bahwa barang-barang dapat di- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
angkat dan diulurkan dengan baik. 
Sendi Radio-ulnaris. Antara radius dan 
ulna terdapat dua buah sendi yang 
dapat bergerak, yaitu sendi radio-ul-naris 
superior dan inferior. Membran 
interosa (antartulang) membentuk sen-di 
ketiga yaitu sendi radio-ulnaris ten-gah. 
Membran ini juga memisahkan 
otot-otot yang ada di depan dari yang 
ada di belakang lengan bawah. 
Gb. 65 — Pandangan anterior dari 
tulang-tulang yang membentuk 
siku kiri (Evelyn P. 2002) 
Gb. 66 — Sendi siku kiri dalam flexi 
(Evelyn P. 2002) 
Gerakan radius di atas ulna adalah be-bas. 
Karena kepala dari radius berotasi 
di dalam ligamen pembatas dari sendi 
radio-ulnaris superior, maka ujung ha-wah 
radius berotasi di atas kepala ulna 
pada sendi radio-ulnaris inferior dan 
tangan dibawa serta dalam gerakan 
pronasi dan supinasi dari lengan bawah. 
Pronasi adalah rotasi dari radius di atas 
ulna sampai tapak tangan menghadap 
ke belakang. Gerakan ini dilaksanakan 
oleh otot-otot yang disebut pronator 
dan terletak di depan lengan bawah 
antara radius dan ulna. 
.Gb. 67 — Sendi-sendi radio-ulna 
ris dari lengan bawah kanan 
(Evelyn P. 2002) 
Supinasi adalah gerakan sebaliknya. 
Kalau memulai dengan lengan hawah 
dalam pronasi, maka rotasinya dari da-lam 
ke arah luar sampai radius dan ulna 
terletak paralel dan tangan terletak 
dengan tapaknya ke depan. Supinasi 
dilaksanakan oleh dua otot supinator 
yang berada di sebelah belakang len-gan 
bawah, antara radius dan ulna, dan 
juga oleh otot bisep sendi yang berkait 
ke da1am radio-ulnaris 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
lam tuberositas radii. inferior Gerakan 
ini perlu kalau memutar masuk sekrup 
memakai obeng, atau memutar tom-bol 
pintu. Sendi Pergelangan Tangan 
atau sendi radio-karpal adalah sendi 
kondiloid antara ujung bawah radius 
dan diskus persendian di bawah kepala 
ulna, yang bersama-sama membentuk 
permukaan konkaf (cekung) untuk me-nerima 
sisi atas dari skafoid (navikular, 
lunar, dan tulang-tulang trikwetrun. 
Gerakan flexi, extensi, abduksi dan ad-duksi 
terjadi di atas sendi ini. 
SENDI DARI TANGAN DAN JARI 
Gb 68 Sendi Karpo-metakarpal interfalangeal 
( Evelyn P 2002) 
Sendi Karpal. Permukaan persendian 
antara tulang-tulang karpal adalah 
ceper dan halus. Permukaan ceper ini 
dengan mudah saling hergeseran dan 
membentuk persendian meluncur anta-ra 
berbagai tulang itu. Tulang karpal 
tersusun herdempetan rapat, sehingga 
hanya gerakan meluncur terbatas yang 
mungkin, tetapi dapat melaksanakan 
jumlah gerakan yang cuk up banyak 
jika semua tulang bergerak bersama-sama. 
Sendi Karpo-metakarpal adalah sendi 
meluncur yang terbentuk antara sisi dis-tal 
dari baris bawah tulang-tulang kar-pal 
dari setiap tulang dari lima tulang 
metakarpal. Sendi Karpo-metakarpal 
dari ibu jari, yaitu sendi pelana, terben-tuk 
antara basis metakarpal pertama 
dan trapezium (multangulum mayus). 
Sendi intermetakarpal dibentuk antara 
basis tulang-tulang metakarpal; per-mukaan 
persendian lateral membentuk 
sendi datar atau sendi meluncur antara 
tulang-tulang ini. 
Sendi metakarpo-falangeal adalah sen-di 
dari jenis kondiloid. Kepala dari lima 
tulang metakarpal ini diterima dalam 
permukaan persendian pada basis dari 
falanx proximal. 
Gerakan flexi, extensi, abduksi dan ad-duksi 
berlangsung di sendi-sendi ini. 
Sendi Interfalangeal adalah sendi eng-sel. 
Sendi ini terbentuk oleh kepala fa-lanx 
proximal yang diterima dalam per-mukaan 
persendian di atas basis falanx 
distal. 
Gerakannya adalah flexi dan extensi. 
Sendi siku. Fraktur tulang-tulang 
yang ini membentuk sendi siku sering 
mendapat komplikasi dengan dislokasi. 
Dislokasi ke belakang dari sendi dapat 
disertai oleh fraktur dari prosesus kor-onoid. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Otot-otot yang menggerakkan siku 
- Flexi— bisep brakhialis otot 
flexor dari lengan bawah 
- Pronasi — Pronator dan flexor 
radialis 
- Extensi — trisep 
- Sitpinasi — bisepsupinator (bra-khio- 
radialis) 
- extensor dari ibu jari 
Bisep adalah otot flexor dari siku dan 
karena masuk ke dalam tuberositas ra-dius, 
maka bisep juga sekaligus merota-sikan 
lengan bawah ke dalam kedudu-kan 
supinasi. 
Sendi Pergelangan tangan dan Tangan. 
Sendi pergelangan tangan dapat ter-pelecok 
atau riuk, 
sehingga memerlukan pendukung un-tuk 
beberapa waktu: kalau tidak maka 
bisa cenderung menjatuhkan barang 
yang dipegang. Satu atau beberapa 
tulang karpal, misalnya lunatum, dapat 
terkena dislokasi karena jatuh di atas 
tangan; skafoid atau nauikular dapat 
patah kalau jatuh di atas tapak tangan. 
Fraktur pada basis metakarpal perta-ma 
dengan subluxasi dari sebagiannya 
disebut fraktur Bennett. 
Otot-otot yang menggerakkan perge-langan 
tangan 
- Flexi otot-otot panjang yang 
melintasi sebelah depan perge-langan 
tangan 
- Extensi semua yang melintasi se-belah 
belakang sendi 
- dduksi flexor karpal dan extensor 
di sisi ulna dari pergelangan tan-gan 
- Abduksi flexor karpal dan extensor-ex-tensor 
di sebelah radial 
Otot-otot yang bekerja atas tangan 
adalah flexor-flexor panjang dari semua 
jari dan otot-otot kecil (intrinsik) yang 
berkait pada tulang pada tulang-tulang 
karpal. Letakkan tangan Anda datar di 
atas meja, rapatkan jari-jari dan per-hatikanlah 
bahwa abduksi dan adduksi 
jari dilaksanakan oleh otot intrinsik ini 
dan untuk jari telunjuk dan kelingking 
dibantu oleh otot abduksi khusus. 
lbu jari mampu flexi, extensi, abduksi 
dan adduksi serta berhadapan dengan 
semua jari seperti kalau memegang ba-rang. 
Sendi panggul adalah sendi sinovial 
dari varietas sendi putar. Kepala femur 
diterima ke dalam asetabulum tulang 
koxa. Asetabulum diperdalam oleh kai-tan 
labrum asetabular yang mengel-ilinginya. 
Ligamen ini sebenarnya se-buah 
pinggiran tulang rawan fibrus 
yang memperdalam dan menambah 
kemampuan menerima dari permukaan 
yang dibentuk oleh asetabulum guna 
menerima kepala dari femur. 
Ligamen kapsuler sendi panggul ada- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
lah tebal dan kuat dan membatasi ger-akan 
sendi ke semua jurusan. Ligamen-nya 
juga diperkuat secara khu,susoleh 
simpai-simpai dari serabut di dalam 
beberapa bagian. Salah satu terpenting 
dari simpai-simpai ini terletak di depan 
sendi ini yaitu ligamen iliofemoral. Lig-amen 
ini membatasi extensi pada sen-di, 
maka dengan demikian membantu 
mempertahankan sikap tegak tubuh 
kalau berdiri. 
Gerakan yang terjadi pada sendi pang-gul 
adalah flexi, extensi, abduksi, ad-duksi, 
rotasi medial dan lateral. Kom-binasi 
dari semua gerakan ini disebut 
sirkumduksi. 
Gb. 69 — Irisan melalui sendi pang-gul, 
menunjukkan bagian-bagian 
yang melengkapinya 
( Evelyn P. 2002) 
Gb. 70 — Memperlihatkan ke 
dudukan ligamen ilio-femoral 
(Evelyn P. 2002) 
Gb. 71 — Irisan melalui sendi lu-tut, 
menunjukkan bagian-bagian 
pelengkapnya; juga ke 
dudukan patela di luar sendi dan 
ligamennya berjalan ke arah tibia. 
(Evelyn P. 2002) 
Sendi lutut adalah sendi engsel dengan 
perubphan dan yang dibentuk oleh 
kedua kondil femur yang bersendi den-gan 
permukaan superior dari kondil-kondil 
tibia. Patela terletak di atas per-mukaan 
pateler yang halus pada femur 
dan di atas itu patela meluncur sewaktu 
sendi bergerak. Patela berada di depan 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
bagian-bagian persendian yang uta-ma, 
tetapi tidak masuk ke dalam for-masi 
sendi lutut. Struktur interartikuler. 
Beberapa struktur penting berada di 
dalam sendi lutut. 
Gb. 72 — Pandangan atas dari tibia kiri 
Memperlihatkan beberapa struktur 
interartikuler(Evelyn P.2002) 
Tulang rawan semilunaris terletak di 
atas permukaan persendian yang beru-pa 
dataran tinggi dari tibia guna mem-perdalamnya 
untuk penerimaan rawan 
kondiler dari femur. Ligamen bersilang 
berjalan ke permukaan dari puncak 
kondil tibial ke persendian arah permu-kaan 
kasar diatas takik interkondiloid 
dari femur Ligamen koroner Liga-men- 
ligamen ini bertujuan membatasi 
gerakan sendi lutut dan mengikat 
tulang-tulangnya bersama dengan leb-ih 
kuat. Ligamen kapsuler sendi lutut 
sangat tebal dan diperkuat lagi oleh 
ekspansi (perlebaran) otot-otot dan 
tendon-tendon yang mengelilingi dan 
berjalan di atas sendi. Membran sino-vial 
sendi lutut adalah terhesar dalam 
tubuh. Selain melapisi struktur sendi, 
membran itu juga membentang ke atas 
dan ke bawah sampai di bawah liga-men 
patela, dan membentuk beberapa 
bursa (kantong) sekitar sendi. Tentang 
gerakan, flexi, extensi dan rotasi medial 
yang ringan. 
Sendi-sendi tibio-fibuler. Sendi-sen-di 
ini dibentuk antara ujung atas dan 
ujung bawah ke dua tulang tungkai 
bawah. Batang dari tulang-tulang itu 
digahung oleh sebuah ligamen intero-sa 
(antartulang), yang membentuk se-buah 
sendi ketiga antara tulang-tulang 
ini seperti pada lengan bawah. 
Gb. 73 Gambar anterior gam-bar 
ayng membentuksendi 
mata kaki 
(Evelyn P. 2002) 
Sendi Pergelangan Kaki adalah sen-di 
engsel yang dibentuk antara ujung 
bawah tibia beserta maleolus medial-isnya, 
dan maleolus lateralis dari fib- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ula yang bersama-sama membentuk 
sebuah luhang untuk menerima badan 
talus. Kapsul sendi diperkuat oleh lig-amen- 
ligamen penting yang bersang-kutan. 
Ligamen deltoid di sisi medial 
berjalan dari maleolus medial ke tulang-tulang 
tarsal yang mendampinginya 
dan sering mengalami robek yang par-ah 
bila pergelangan kaki terkilir. 
Gerakan sendi pergelangan kaki adalah 
flexi dan extensi atau lebih biasa dise-but 
dorsi-flexi dan plantar-flexi. 
Sendi Pada Tapak Kaki 
Sendi antara berbagai tulang 
tarsal adalah sendi luncur. Tulang-tu-langnya 
disatukan oleh ligamen dorsal, 
plantar dan interosa. Ligamen intero-sea 
yang diletakkan di antara permu-kaan 
bawah talus dan permukaan atas 
kalkaneus adalah tebal dan kuat dan 
membuat gili-gili dalam permukaan 
persendian tulang-tulang ini. 
Gerakan sendi. Sedikit gerakan men-gayun 
dapat dilakukan pada sendi 
talokalkaneus yang mirip adduksi dan 
abduksi. Sendi antara kepala talus dan 
navikuler dan sendi antara kalkaneus 
dan kuboid disebut sendi radiotarsal 
atau sendi subtaloid. Pada sendi-sendi 
inilah terjadi gerakan inversi dan eversi. 
Pada inversi tepi dalam, kaki diangkat 
ke atas dan telapaknya ditarik ke dalam. 
Pada eversi tepi samping, kaki diangkat 
ke atas dan telapaknya agak ditarik ke 
samping. Gerakan ini sedikit disertai 
adduksi dan abduksi yang terjadi pada 
sendi talo-kalkaneus. 
Sendi pada tarso-metatarsus, metatar-so- 
falanx, dan interfalanx seru 
pa dengan yang telah diuraikan pada 
tangan. 
Kerja otot pada sendi panggul. Sendi 
ini dikelilingi otot-otot kuat dan tebal 
yang harus dipisahkan pada setiap op-erasi 
sendi. 
- Flexi ilio-psoas dan rektus 
femoris 
- Extensi gluteus maximus 
dan otot paha . 
- Adduksi kelompok otot adduk-tor 
di sisi tengah paha 
- Abduksi terutama oleh gluteus 
medius dan minimus 
- Rotasi lateral gluteur maximus 
- Rotasi medial ileo-psoas 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Gb 74 mengganbarkan seluruh kerangka badan dari kepala sampai kaki 
(Evelyn P. 2002) 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 33

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Perbandingan rangka
Perbandingan rangkaPerbandingan rangka
Perbandingan rangka
 
Sistem Kerangka Tulang Tengkorak
Sistem Kerangka Tulang TengkorakSistem Kerangka Tulang Tengkorak
Sistem Kerangka Tulang Tengkorak
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
 
Biologi gambar buku besar
Biologi gambar buku besarBiologi gambar buku besar
Biologi gambar buku besar
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
Osteologi dan arthrologi
Osteologi dan arthrologiOsteologi dan arthrologi
Osteologi dan arthrologi
 
Ipa
IpaIpa
Ipa
 
Skeleton
SkeletonSkeleton
Skeleton
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem Gerak Manusia
Sistem Gerak ManusiaSistem Gerak Manusia
Sistem Gerak Manusia
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Alat gerak manusia
Alat gerak manusiaAlat gerak manusia
Alat gerak manusia
 
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasAnatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulangRangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang
 
Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot KerangkaSistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka
 

Similar to TULANG BELAKANG

Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada pjj_kemenkes
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBudi Setyawansby
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaTitik Kadarsih
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiakanakalawana
 
ppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptx
ppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptxppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptx
ppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptx1IGustiAyuAnjaliDiah
 
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptAnatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptferdiriansyah4
 
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptAnatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptferdiriansyah4
 
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptAnatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptElonMediakom
 
Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasDanang Danang
 
2. Sistem Rangka.pdf
2. Sistem Rangka.pdf2. Sistem Rangka.pdf
2. Sistem Rangka.pdfadhy56
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Review Individu Anatomi.pdf
Review Individu Anatomi.pdfReview Individu Anatomi.pdf
Review Individu Anatomi.pdfAlshafieraAMS
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxMarioTomy1
 

Similar to TULANG BELAKANG (20)

Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
Sistem Kerangka Tengkorak dan Rangka Dada
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
 
ppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptx
ppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptxppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptx
ppt ANATOMI POT CACA ANJALI RYAN.pptx
 
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptAnatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
 
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptAnatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
 
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.pptAnatomi_Manusia_ppt.ppt
Anatomi_Manusia_ppt.ppt
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atas
 
osteologi 1.pdf
osteologi 1.pdfosteologi 1.pdf
osteologi 1.pdf
 
2. Sistem Rangka.pdf
2. Sistem Rangka.pdf2. Sistem Rangka.pdf
2. Sistem Rangka.pdf
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Review Individu Anatomi.pdf
Review Individu Anatomi.pdfReview Individu Anatomi.pdf
Review Individu Anatomi.pdf
 
Susunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusiaSusunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusia
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
 
SISTEM GERAK.pptx
SISTEM GERAK.pptxSISTEM GERAK.pptx
SISTEM GERAK.pptx
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

TULANG BELAKANG

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Tulang Belakang Dan Gelang Pang-gul Pernahkah anda mendengar istilah sitem otot kerangka tulang be-lakang dan rangka dada? Jika pernah coba tuliskan apa yang anda ketahui tentang sel dan jaringan tubuh pada kotak berikut ini Bagaimana apakah sudah selesai anda menuliskannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini: Kolumna vertebralis atau rangkaian tulang belakang adalah sebuah struk-tur lentur yang dibentuk oleh sejum-lah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Di antara tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan. Pan-jang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa dapat mencapai 57 sam-pai 67 sentimeter. Seluruhnya terdapat 33 ruas tulang, 24 buah di antaranya adalah tulang-tulang terpisah dan 9 ruas sisanya bergabung membentuk 2 tulang. Vertebra dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah yang di-tempatinya. Tujuh vertebra servikal atau ruas tulang bagian leher membentuk daerah tengkuk, dua belas vertebra torakalis atau ruas tulang punggung memben-tuk bagian belakang torax atau dada. Lima vertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang membentuk daerah lumbal atau pinggang. Lima vertebra sakralis atau ruas tulang kelangkang membentuk sakrum atau tulang kelangkang. Empat vertebra kosigeus atau ruas tulang tungging membentuk tulang koksigeus atau tulang tungging. Pada tulang leher, punggung dan ping-gang ruas-ruasnya tetap tinggal jelas terpisah selama hidup dan disebut ruas yang dapat bergerak. Ruas-ruas pada dua daerah bawah, sakrum dan koksi-geus, pada masa dewasa bersatu mem-bentuk dua tulang. Ini disebut ruas-ru-as tak bergerak. Dengan perkecualian dua ruas pertama dari tulang leher maka semua ruas yang dapat bergerak memiliki ciri khas yang sama. Setiap vertebra terdiri atas dua bagian, yang anterior disebut badan vertebra, dan yang posterior disebut arkus neuralis yang melingkari kanalis neuralis (foramen vertebra atau saluran sumsum tulang belakang) yang dilalui sumsum tulang belakang. Vertebra Servikalis atau ruas tulang le-her adalah yang paling kecil. Kecuali Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang pertama dan kedua, yang berben-tuk istimewa, maka ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri seper-ti berikut: Badannya kecil dan persegi panjang, lebih panjang dari samping ke samping daripada dari depan ke be-lakang. Lengkungnya besar. Prosesus spinosus atau taju duri di ujungnya me-mecah dua atau bifida Gb. 31 – Vertebrata servikalis khas (Ev-elyn P.2002) Gb. 32— Axis atau vertebra ser vikalis kedua, atau epistro-feus, memperlihatkan taju tegak atau apex dentis, sumbu putar atlas sewaktu memutarkan kepa-la (Evelyn P. 2002). Gb. 33 — Atlas adalah sebuah cincin lengkap dengan faset-fa-set di permukaan atas untuk ber sendi dengan tulang oksipital an sebuah permukaan persendian apex dentis dari axis (Evelyn P. 2002) Prosesus transversusnya atau taju say-ap berlubang-lubang karena banyak foramina untuk lewatnya arteri verte-bralis. Vertebra servikalis ketujuh adalah ruas yang pertama yang mempunyai pros-esus spinosus tidak terbelah. Prose-sus ini mempunyai tuberkel (benjolan) pada ujungnya. Membentuk gambaran yang jelas di tengkuk dan tampak pada bagian bawah tengkuk. Karena ciri khu-susnya ini maka tulang ini disebut ver-tebra prominens. Vertebra Torakalis atau ruas tulang punggung lebih besar daripada yang servikal dan di sebelah bawah menjadi lebih besar. Ciri khas vertebra toraka-lis adalah sebagai berikut: Badannya berbentuk lebar-lonjong (bentuk jan-tung) dengan faset atau lekukan ke-cil di setiap sisi untuk menyambung iga; lengkungnya agak kecil, prosesus spinosus panjang dan mengarah ke Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 3
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan bawah, sedangkan prosesus transver-sus, yang membantu mendukung iga adalah tebal dan kuat serta memuat fa-set persendian untuk iga. Gb. 3y4a n—g kVheartse: bdraar ti haotaraskalis (Evelyn P.2002) Gb. 35– Vertebra torakalis yang khas: dari lateral (samping). Faset untuk persendian dengan tuberkel dari iga dapat dilihat di atas prosesus transversus dari kedua pandangan tersebut. (Evelyn P.2002) Vertebra Lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar. Badan-nya sangat besar dibandingkan dengan badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti kapak ke-cil. Prosesus transversusnya panjang dan langsing. Ruas kelima membentuk sendi dengan sakrum pada sendi lum-bo- sakral. Sakrum atau tulang kelangkang ber-bentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis, terjepit di antara kedua tulang inomi-nata( atau tulang koxa) dan memben-tuk bagian belakang rongga pelvis (panggul). Dasar dari sakrum terletak di atas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi intervertebral yang khas. Tepi anterior dari basis sakrum membentuk prom-ontorium sakralis. Kanalis sakralis ler-letak di bawah kanalis vertebralis (sal-uran tulang belakang) dan memang lanjutan daripadanya. Dinding kanalis sakralis berlubang-lubang untuk dilalui saraf sakral. Prosesus spinosus yang rudimenter dapat dilihat pada pan-dangan posterior dari sakrum. Permu-kaan anterior sakrum adalah cek ung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan tempat penggabungan kelima vertebra sakra-lis. Pada ujung gili-gili ini, disetiap sisi terdapat lubang-lubang kecil untuk dilewati urat-urat saraf. I.ubang-lubang ini disebut foramina. Apex dari sakrum bersendi dengan tulung koksigeus. Di sisinya, sakrum bersendi dengan tulang ileum dan memhentuk sendi sakro-ilia-ka kanan dan kiri. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 4
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb. 36 – Vertebrata lumbal yang khas (Evelyn p.2002) Koksigeus atau tulang tungging terdi-ri atas empat atau lima vertebra yang rudimenter yang bergabung menja-di satu. Di atasnya is bersendi dengan ,sakrum. Lengkung kolumna Vertebralis. Ka-lau dilihat dari samping maka kolum-na vertebralis memperlihatkan empat kurva atau lengkung antero-posterior: lengkung vertikal pada daerah leher melengkung ke depan, daerah torakal nielengkung ke belakang, daerah lum-bal melengkung ke depan dan daerah pelvis melengkung ke belakang. Kedua lengkung yang menghadap posterior, yaitu yang terakal dan pel-vis, disebut primer karena mereka mempertahankan lengkung aslinya ke belakang dari tulang belakang, yaitu bentuk C sewaktu janin dengan kepala membengkok ke hawah sampai batas dada dan gelang panggul dimiringkan ke alas ke arah depan badan Kedua lengkung yang menghadap ke anterior adalah sekunder lengkung ser-vikal herkembang ketika kanak-kanak mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya sambil menyelidiki, dan lengkung lumbal dibentuk ketika is merangkak, berdiri dan berjalan dan mempertahankan tegak. Gb. 37 - Permukaan anterior dari sakrum dan koksigis(Evelyn P.2002) Sendi kolumna vertebra. Sendi ini dibentuk oleh bantalan tulang rawan yang diletakkan di antara setiap dua vertebra, dikuatkan oleh ligamentum yang berjalan di depan dan di belakang badan-badan vertebra sepanjang ko-lumna vertehralis. Massa otot di setiap sisi membantu dengan sepenuhnya ke-stabilan tulang belakang. Diskus Intervertebralis atau cakram antar ruas adalah bantalan tebal dari tulang rawan fihrosa yang terdapat di antara badan vertebra yang dapat hergerak. Gerakan. Sendi yang terbentuk antara Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan cakram dan vertebra adalah persendi-an dengan gerakan yang terbatas saja dan termasuk sendi jenis simfisis, teta-pi jumlahnya yang banyak memberi kemungkinan membengkok kepada kolumnanya secara keseluruhan. Gera-kannya yang mungkin adalah flexi atau membengkok ke depan, extensi, mem-bengkok ke belakang, membengkok lateral ke setiap sisi dan berotasi ber-putar ke kanan dan ke kiri. Gb. 38 Lengkung-lengkung dari tulang belakang (evelyn P.2002) Gb.39-sumsum tulang belakang dalam hubungan dengan kolum-na vertebralis. Penebalanservikal sumsum tulang belakang terjadi dari vertebra servikalis sampai tor-akal kedua. Penebalan lumbal mulai pada kira-kira ketinggian torakal kesembilan. Dan di bawah ket-inggian vertebratorakalis kedua belas mengecil untuk memben-tuk konus medularis dan berakh-ir pada tepi bawah vertebra lum-balis pertama atau pada tepi atas yang kedua. Kalau dilakukan punksi lumbalmaka jarum ma-suk ke dalam celah sub-arakh noid, melalui verte-bra lumbal ketiga dan keem pat atau keempat dan kelima.Den-gan demikian menwghindarkan kemungkinan pelukaan sumsum tulang belakang. (Evelyn P. 2002) Gb 39 — Pandangan lateral dari sendi-sendi intervertebral daerah Torako-lumbal (Evelyn P 2002) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 6
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Fungsi dari Kolumna vertebralis. Ko-lumna vertebralis bekerja sebagai pen-dukung badan yang kokoh dan seka-ligus juga bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan tulang rawan cakram intervertebralis yang lengkun-gannya memberi fleksibilitas dan me-mungkinkan membongkok tanpa pa-tah. Cakramnya juga berguna untuk menyerap goncangan yang terjadi bila menggerakkan berat badan seperti waktu berlari dan meloncat, dan den-gan demikian otak dan sumsum be-lakang terlindung terhadap goncangan. Kolumna vertebralis juga memikul be-rat badan, menyediakan permukaan untuk kaitan otot dan membentuk tapal batas posterior yang kukuh untuk rongga-rongga badan dan memberi kaitan pada iga. Gelang Panggul atau Tulang-Tulang Pelvis Gelang panggul adalah pen-ghubung antara badan dan anggota bawah. Sebagian dari kerangka axial, yaitu tulang sakrum dan tulang koksi-geus, yang letaknya terjepit antara dua tulang koxae, turut membentuk gelang ini. Dua tulang koxa itu bersendi satu dengan lainnya di tempat simfisis pu-bis. Pelvis terbagi atas panggul besar atau pelvis mayor yang merupakan suatu pasu dan terletak di bawah garis tepi atau linea terminalis, dan panggul kecil dibentuk oleh tulang ilium yang mele-bar di atas linea terminalis. Pintu atas panggul yang disebut Aditus Pelvis (In-let) dibentuk oleh promontorium dari sakrum, garis ilio-pektinal (di setiap sisi) dan krista dari tulang-tulang pubis (tulang duduk). Pintu bawah panggul (outlet) atau exitus pelvis dilingkari oleh os koksigeus dan tuberositas iskhii. Gb. 40 — Gelang panggul pria Pelvis pria lebih panjang dan leb-ih sempit. Tulangnya lebih kuat. Tempat kaitan otot lebih te gas, gawang-masuknya lebih ke-cil dan berbentuk jantung.(Eve-lyn P.2002) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 7
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb. 41 — Pelvis wanita Pelvis wanita, disesuaikan un-tuk melahirkan anak, lebar dan pendek, bergawang-masuk besar dan bundar. Arkus pubis lebih lebar, jarak teburos-itas ischii lebih jauh daripada pria dan tulang koksigis dapat bergerak sedikit.(Evelyn P.2002) Sendi-sendi pelvis. Sendi sakro-iliaka adalah sendi antara permukaan sen-di ilium yang disebut aurikuler sebab mirip dengan bentuk aurikel (daun tel-inga), dan kedua sisi sakrum. Gerakan di tempat ini sangat sedikit karena lig-amen- ligamen yang sangat kuat men-yatukan permukaan-permukaan sendi sehingga membatasi gerakan ke segala jurusan. Simfisis pubis adalah sendi yang kar-tilaginus antara tulang-tulang duduk, yang dipisahkan oleh bantalan tulang rawan. Catatan Klinik Lengkung kolumna vertebralis. Gambar kerangka (dari samping) pada halaman akhir buku memperlihatkan rangka` tulang dengan sikap berdiri yang baik serta gambar kolumna verlebralis , dan lengkung antero-posterior dalam kes-eimbangan yang intik. Lengkung tor-akal yang berlebihan mengakibatkan bongkok atau kifosis. Bongkok adalah karena kurang luasnya dada, sering ber-samaan dengan penyakit dada, seperti bronkhitis. Kepala menunduk ke depan dan dada ceper. Lengkung lumbal yang berlebihan atau lordosis, pelvis terang-kat ke depan, otot perut longgar, dan ketegangan diletakkan pada ligamen di depan ujung pinggang. Dalam kedua hal, kifosis dan lordosis, dapat heraki-bat telapak kaki ceper . Diskus intervertebralis (cakram antarru-as tulang belakang) dapat rusak kare-na kecelakaan atau usia. Setiap cakram mempunyai inti atau nukleus yang sep-erti selei terhungkus di dalam kapsul fibrus. Prolapsus atau melesetnya nuk-leus ini melalui kapsul prolapsus diskus intervertebra dapat menyebabkan tekanan pada akar saraf di sampingnya dan menyebabkan sakit dan adakalan-ya kehilangan kekuatan di daerah dis-trihusi dari saraf yang terkena. Prolap-sus dari cakram lumbal adalah sebab umum dari siatika. Pengerutan cakram dengan perubahan degeneratif (ke-munduran) terjadi pada usia lanjut. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 8
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Tulang punggung dapat patah kare-na kekerasan langsung seperti puku-lan hebat pada kecelakaan atau tidak langsung, seperti bila tertimpa sesuatu Benda herat di atas kepala setlangkan hahu dan tulang punggung yang tidak mampu menahan berat itu, menjadi patah. Akibat yang umum terjadi ada-lah fraktur dislokasi (potongan patah-an pindah tempat) dan dalam hal ini sumsum belakang antara ruas vertebra yang tergeser, dapat terluka parah. Gejala dalam hal itu adalah seperti ter-lukis dalam bab sumsum belakang. Panggul juga dapat patah dan kalau patah pada dua tempat maka frag-men- fragmen (potongan-potongan) yang tergeser dapat mengakibatkan luka pada beberapa organ panggul. Pada wanita bertubuh kecil pangguln-ya dapat mengerut sehingga membuat pintu atas panggul atau pelvis sempit. Pada pelvis ceper akibat rakhitis ukuran pintu atas panggul sangat berkurang, sehingga menyulitkan atau tidak me-mungkinkan kelahiran anak secara nor-mal. Kerangka Anggota Atas Kerangka anggota atas dikait-kan pada kerangka badan dengan per-antaraan gelang bahu, yang terdiri atas klavikula dan skapula. Di bawahnya terdapat tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan, lengan bawah dan tapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang: - Humerus tulang lengan atas - Ulna dan Radius tulang hasta dan tulang pengumpil - 8 Tulang Karpal tulang pangkal tangan - 5 Tulang Metakarpal tulang tapak tangan - 14 falanx ruas jari tangan Gb. 42 – Permukaan atas kiri dari klavi-kula kiri Evelyn P. 2002) Klavikula atau tulang selangka adalah tulang yang melengkung yang mem-bentuk bagian anterior dari gelang bahu. Untuk keperluan pemeriksaan dibagi atas batang dan dua ujung. Ujung medial disebut extremitas ster-nal dan membuat sendi dengan ster-num. Ujung lateral disebut extremitas akromial, yang bersendi pada prosesus akromion dari skapula. Fungsi. Klavikula memberi kaitan kepa-da beberapa otot dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 9
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Skapula Skapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang dari gelang bahu dan terletak di sebelah belakang torax lebih dekat permukaan daripada iga. Bentuknya segitiga pipih dan memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan tiga sisi. Permukaan Skapula. Permukaan anteri-or atau kostal disebut fossa subskapu-laris dan terletak paling dekat dengan iga. Permukaan posterior atau dor-sal terbagi oleh sebuah tonjolan yang disebut spina dari skapula dan yang berjalan menyeberangi permukaan itu sampai ujungnya dan berakhir menjadi prosesus akromion. Prosesus akromion ini menutupi sendi bahu . Gb. 43 – Pandangan anterior skapula kiri (Evelyn P 2002) . Gb. 44 — Pandangan posterior skapula kiri memperlihatkan kedudukan spina skapula, tepi,- sudut dan rongga glenoidnya(Ev-elyn P. 2002) Humerus Humerus atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang dari an-ggota atas. Memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung Ujung atas Humerus. Sepertiga dari atas ujung humerus terdiri atas sebuah kepala, yang membuat sendi dengan rongga glenoid dari skapula dan mer-upakan bagian dari bangunan sendi bahu. Segera dibawah leher ada ba-gian yang sedikit lebih ramping yang disebut leher anatomik. Di sebelah luar ujung atas di bawah leher anatomi ter-dapat sebuah benjolan, yaitu tuberos-itas mayor dan di sebelah depan ada benjolan lebih kecil, yaitu tuberositas minor. Antara kedua tuberositas ini ter-dapat sebuah celah, celah bisipital atau Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 10
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sulkus intertuberkularis, yang memuat tendon dari otot bisep. Tulang menjadi lebih sempit di bawah tuberositas, dan tempat ini disebut leher cirurgis, sebab mudahnya kena fraktur di tempat itu . Batang Humerus sebelah atas bundar, tetapi semakin ke bawah menjadi lebih pipih. Sebuah tuberkel di sebelah lat-eral batang, tepat di atas pertengahan, disebut tuberositas deltoideus. Tuber-ositas ini menerima insersi atau kaitan otot deltoid. Sebuah celah berjalan ob-lik melintasi sebelah belakang batang, dari sebelah medial ke sebelah lateral. Karena memberi jalan kepada saraf ra-dialis atau saraf muskulo-spinalis maka celah itu disebut celah spinalis atau cel-ah radialis. Ujung bawah humerus lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah ter-dapat permukaan sendi yang dibentuk bersama tulang lengan bawah. Trokh-lea yang terletak di sisi sebelah dalam berbentuk gelendong-benang tempat persendian dengan ulna, dan di sebelah luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat dua epikondil, yaitu epikondil lateral di sebelah luar dan epikondil medial di sebelah dalam. Bg. 45 — Pandangan anterior dan posterior dari humerus kiri, mem-perlihatkan titik-titik yang men-julang, yang disebut di dalam teks ( Evelyn P.2002). Ulna Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu ada-lah tulang sebelah medial dari lengan bawah dan lebih panjang dari radius atau tulang pengumpil. Kepala ulna ada di sebelah ujung bawah. Ujung atas Ulna kuat dan tebal, dan masuk dalam formasi sendi siku. Pros-esus olekranon menonjol ke atas di se-belah belakang dan tepat masuk di da-lam fossa olekranon dari humerus. Prosesus koronoideus dari ulna me-nonjol di depannya, lebih kecil daripada Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 11
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan prosesus olekranon dan tepat masuk di dalam fossa koronoid dari humerus bila siku dibengkokkan. Batang Ulna makin mendekati ujung bawah ma-kin mengecil. Memberi kaitan kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan jari. Otot-otot flexor datang dari permukaan anterior dan otot-otot extensor dari permukaan posterior. Otot yang mengadakan pro-nasi atau putaran ke depan, dan otot yang mengadakan supinasi atau pu-taran ke belakang dari lengan bawah juga dikaitkan kepada batang ulna. Ujung bawah ulna kecil dibanding ujung atasnya. Dua eminens atau peninggian timbul di atasnya. Sebuah eminens kecil bundar, kepala ulna, mengadakan sen-di dengan sisi medial dari ujung bawah radius dalam formasi persendian ra-dio- ulnaris inferior. Sebuah prosesus runcing, prosesus stiloideus menonjol ke bawah dari belakang ujung bawah. Gb. 46 — Ulna kin memperlihatkan pandangan anterior dan lateral dengan sisi-sisi yang men-julang (Evelyn P. 2002) Radius Radius adalah tulang di sisi lat-eral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna. Gb. 47 — Radius kid memperlihatkan pan dangan anterior dan posterior, dan memperli hatkan ujung-ujung menonjol (Evelyn p.2002) Ujung atas radius kecil dan memperli-hatkan kepala berbentuk kancing den-gan permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humerus. Si-si- sisi kepala radius bersendi dengan takik radial dari ulna. Di bawah kepala terletak leher, dan di bawah serta di se-belah medial dari leher ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendon dari insersi otot bisep. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 12
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Batang radius. Di sebelah atas batan-gnya lebih sempit dan lebih bundar daripada di bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung ke sebelah luar dan terb-agi dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna memberi kaitan ke-pada flexor dan pronator yang letak-nya dalam di sebelah anterior; dan di sebelah posterior memberi kaitan pada extensor dan supinator di sebelah da-lam lengan bawah dan tangan. Liga-mentum interosa berjalan dari radius ke ulna dan memisahkan otot belakang dari yang depan lengan bawah. Ujung bawah agak berbentuk segiem-pat dan masuk dalam formasi dua buah sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius bersendi dengan skafoid (os navikular radii) dan tulang semilu-nar (lunatum) dalam formasi persen-dian pergelangan tangan. Permukaan persendian di sebelah medial dari ujung bawah bersendi dengan kepa-la dari ulna dalam formasi persendian radio-ulnar inferior. Sebelah lateral dari ujung bawah diperpanjang ke bawah menjadi prosesus stiloid radius. Tulang Pergelangan Tangan dan Tangan Tulang tangan disusun dalam beberapa kelompok. Karpus (tulang pangkal tan-gan) atau tulang yang masuk formasi pergelangan, adalah tulang pendek. Metakarpal membentuk kerangka tapak tangan dan berbentuk tulang pipa. Falanx adalah tulang jari dan ber-bentuk tulang pipa. Karpus terdiri atas delapan tulang ter-susun dalam dua baris, empat tulang dalam setiap baris. Baris atas tersusun dari luar ke dalam adalah berikut, na-vikular (skafoid), lunatum (semilunar), trikwetrum dan pisiform. Baris bawah adalah trapezium (multan-gulum mayus), trapezoid (multangulum minus), kapitatum, hamatum. Nauikulare (skafoid) adalah tulang ber-bentuk perahu; lunatum (semilunare) adalah berbentuk seperti bulan sabit dan dua tulang itu bersendi di atas den-gan ujung bawah radius dalam formasi pergelangan, dan di bawah bersendi dengan beberapa dari tulang karpal dari barisan kedua. Supaya memudahkan menghafal: Kapal di cahaya bulan nan terang ber-putar segitiga hingga Pulau Kacang pu-lau besar segi banyak, pulau kecil segi banyak di kepala seharusnya kaitnya letak Proximal : tulang bentuk kapal os navikulare tulang bulan os lunatum tulang segitiga os triquetrum tulang kacang os pisiformis Distal : tulang besar Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 13
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan segi banyak os multangulum mayus tulang kecil segi banyak os trikwetrum tulang berkepala os kapitatum tulang berkait os hamatum Metakarpus. Terdapat lima tulang metakarpal. Setiap tulang mempunyai batang dan dua ujung. Ujung yang bersendi dengan tulang kapal disebut ujung karpal dan sendi yang diben-tuknya adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi dengan falanx dan disebut kepala. Batang dari tulang ini adalah prismoidal (seperti pris-ma), dan permukaannya yang terbe-sar menghadap posterior (ke arah be-lakang tangan). Otot interosa dikaitkan pada sisi-sisi batang. Falanx juga tulang panjang, mempu-nyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil di arah ujung distal. Terdapat empat belas falanx, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Gb. 48 — Pandangan anterior dari tulang pergelangan dan tangan kanan, beserta nama hubungan kedudukan terhadap satu-satu tulang. (Evelyn P.2002) Kerangka Anggota Gerak Bawah Tulang dari extremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan kepada batang tubuh dengan peran-taraan gelang panggul. Anggota bawah terdiri atas tiga puluh satu tulang: 1 Tulang koxa T u l a n g pangkal paha 1 Femur T u l a n g paha 1 Tibia Tulang ker-ing 1 Fibula Tulang be-tis 1 Patela Tempurung lutut 1 Tulang tarsal T u l a n g pangkal kaki 5 Tulang metatarsal Tulang tel-apak kaki 14 Falanx Ruas jari kaki Tulang Panggul Tulang panggul atau os koxae turut membentuk gelang panggul. Le-taknya di setiap sisi dan di depan ber- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 14
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan satu dengan simfisis pubis, maka dua tulang itu membentuk sebagian besar dari pelvis. Tulang koxa adalah tulang pipih ber-bentuk tak teratur yang dibentuk oleh tiga tulang yang bertemu di asetab-ulum, yaitu sebuah rongga berben-tuk cawan di permukaan external dari tulang koxa dan mencekam kepala fe-mur dalam formasi gelang panggul. ‘ Tiga tulang yang berkumpul di sini adalah ilium, yang menduduki tempat terbesar, di sebelah depan adalah pu-bis, dan iskhium paling posterior. Tulang usus atau ilium memperlihat-kan dua permukaan, sebuah krista dan sebuah permukaan persendian untuk sakrum. Krista ilium melengkung dan menjulang di atas tulang. Permukaan itu memberi kaitan kepada banyak otot, termasuk otot abdominal dan latisimus dorsi. Krista ilium berakhir di depan di suatu titik yang disebut spina iliaka superior anterior, tempat ligamen Poupart atau ligamen inguinal berkait. Di bawah spi-na ini terdapat dua benjolan, yaitu spi-na inferior anterior dan spina inferior posterior. Permukaan antara dua spi-na posterior membentuk permukaan persendian untuk sakrum. Di bawah persendian ini terletak sebuah teluk besar yaitu insisura iskhiadika mayor, yang dilalui saraf ishiadikus besar dari pelvis ke arah paha. Gb. 49 – Pandangan sisi luar dari tulang Panggul kanan (Evelyn P.2002) Tulang kemaluan atau Pubis terdiri atas sebuah badan dan dua ramus. Badan-nya berbentuk persegi empat dan di atasnya menjulang krista pubis. Tulang pubis bersatu di depan pada simfisis pubis. Iskhium atau tulang duduk adalah ba-gian yang tertebal dan terkeras. Tuber-ositas dari iskhium terletak pada titikn-ya yang terendah dan tubuh menjejak di atasnya kalau duduk. Sebuah emin-ensus tajam, yaitu spina dari iskhium, menonjol di belakang dan itu adalah titik terendah dari insisura iskhiadika. Foramen obturatum adalah foramen yang besar berbentuk lonjong terletak di bawah asetabulum dan dibatasi oleh pubis dan iskhium. Lubangnya berisi membran dan melalui bagian atasnya pembuluh dan saraf obturatum her-jalan dari pelvis masuk paha. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 15
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb. 50 -- Permukaan sisi dalam pada tulang panggul (Evelyn P.2002) Asetabulum adalah rongga jeluk, ber-bentuk eawan yang dibentuk oleh per-temuan tiga tulang: pubis membentuk bagian depan, ilium bagian atas dan iskhium bagian belakang. Asetabulum bersendi dengan femur dalam formasi gelang panggul. Permukaan persendi-an berbentuk seperti tapak kuda dan di titik terendah disela oleh sebuah takik, yaitu insisura asetabuli, guna dilalui pembuluh darah masuk persendian. Sebuah permukaan kasar yang bukan persendian, di dasarnya, yaitu fosa asetabuli, herisi bantalan lemak; tepi bawahnya memberi kaitan kepada liga-mentum teres dari persendian panggul. Femur Femur atau tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu bersendi dengan asetabulum da-lam formasi persendian panggul dan dari sini menjulur medial ke lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulangn-ya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Ujung atas memperlihatkan sebuah kepala yang menduduki dua perti-ga dari daerah itu; di puncaknya ada lekukan seperti bentuk kulit telur den-gan permukaan kasar, untuk kaitan ligamentum teres. Di bawah kepala ada leher yang panjang dan gepeng. Pada dataran, di tempat leher men-jadi batang, di sebelah luar, terdapat trokhanter mayor, dan di sebelah be-lakang dan tengah terdapat trokhanter minor. Pada dasar leher dari tulang ada dua garis yang menghubungkan trokha-nter mayor dan minor, yaitu garis inter-trokhanter di depan , dan krista inter-trokhanter di sebelah belakang . Yang terakhir ditandai oleh sebuah tuberkel dari tulang, yaitu tuberkel kwadratum di pertengahan panjangn-ya. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 16
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb. 51 — Pandangan anterior dari femur kanan, memperlihatkan se-gi- segi yang penting, yang disebut dalam teks (Evelyn P.2002) Gb. 52 — Pandangan anterior dari femur kiri, memperlihatkan segi-segi yang penting, yang disebut dalam teks (Evelyn P. 2002) Batang femur berbentuk silinder, halus dan bundar di depan dan di sisi-sisinya. Melengkung ke depan dan di belakan-gnya ada tonjolan yang sangat jelas, disebut linea aspera, tempat kaitan se-jumlah otot, di antaranya adduktor dari paha. Ujung bawah adalah lebar dan mem-perlihatkan dua kondil, sebuah leku-kan interkondiler, sebuah permukaan popliteum dan sebuah permukaan pate laris. Kedua kondilnya sangat jelas menonjol; yang medial lebih rendah dari yang lateral. Kedua-duanya masuk dalam formasi persendian lutut. Lekuk interkondiler memisahkan kondil-kondil itu di sebelah belakang. Permukaan dari lekuk-lekuk ini mem-beri kaitan kepada persilangan ligamen sendi lutut. Di sebelah depan kondil di pisahkan oleh permukaan patelaris. yang terbentang anterior antara kedua kondil itu dan di atas permukaan ini terletak patela. Permukaan tibial dari kondil-kondil femur ada di bawahnya dan duduk di atas permukaan sebelah atas dari kondil tibia. Permukaan ini terbagi dalam dua daerah oleh lekukan dalam, fossa interkondiler. Permukaan itu berbentuk belah ketupat dan di atasnya berjalan pembuluh popliteum. Permukaan itu adalah datar dari ruang popliteum. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 17
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Femur mengadakan persendian den-gan tiga tulang, tulang koxa, tulang tibia dan patela, tetapi tidak bersendi dengan fibula. Patela Patela atau tempurung lutut adalah tulang baji atau tulang sesa-moid yang berkembang di dalam ten-don otot kwadrisep extensor. Apex patela per mukaan posteriornya halus dan bersendi dengan permukaan pa-teler dari ujung bawah femur. Letaknya di depan sendi lutut, tetapi tidak ikut serta di dalamnya Gb. 53 -- Pandangan anterior, lateral dan posterior dari patela kiri (Evelyn P. 2002) Tibia Tibia atau tulang kering merupa-kan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis; tibia adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ujung atas memperlihatkan adanya kondil medial dan kondil lateral. Kondil-kondil ini merupakan bagian yang pal-ing atas dan paling pinggir dari tulang. Permukaan superiornya memperlihat-kan dua dataran permukaan persen-dian untuk femur dalam formasi sendi lutut. Permukaan-permukaan tersebut halus dan di atas permukaannya yang datar terdapat tulang rawan semilunar (setengah bulat) yang membuat per-mukaan persendian lebih dalam untuk penerimaan kondil femur . Kondil lateral memperlihatkan posterior sebuah faset untuk persendian dengan kepala fibula pada sendi tibio-fibuler superior. Kondil-kondil ini di sebelah belakang dipisahkan oleh lekukan pop-liteum. Tuberkel dari tibia ada di sebelah de-pan tepat di bawah kondil-kondil ini. Bagian depan memberi kaitan kepada tendon patela, yaitu tendon dari insersi otot extensor kwadrisep. Bagian bawah dari tuberkel itu adalah subkutaneus dan sewaktu berlutut menyangga berat badan. Batang. Dalam irisan melintang ben-tuknya segitiga. Sisi anteriornya pal-ing menjulang dan sepertiga sebelah tengah terletak subkutan. Bagian ini membentuk krista tibia. Permukaan medial adalah subkutaneus pada ham- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 18
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan pir seluruh panjangnya dan merupa-kan daerah berguna dari mana dapat diambil serpihan tulang untuk trans-plantasi (bonegraft). Permukaan poste-rior ditandai oleh garis soleal atau linea poplitea, yaitu garis meninggi di atas tulang yang kuat dan yang berjalan ke bawah dan medial. Ujung bawah masuk dalam formasi persendian mata kaki. Tulangnya sedik-it melebar dan ke bawah sebelah medi-al menjulang menjadi maleolus medial atau maleolus tibiae. Sebelah depan tibia halus dan tendon-tendon menju-lur di atasnya ke arah kaki. Permukaan lateral dari ujung bawah bersendi dengan fibula pada persendi-an tibio-fibuler inferior. Tibia membuat sendi dengan tiga tulang, yaitu femur, fibula dan talus. Fibula Fibula atau tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah. Tulang itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ujung atas berbentuk kepala dan bersendi dengan bagian belakang luar dari tibia, tetapi tidak masuk dalam for-masi sendi lutut. Batangnya ramping dan terbenam da-lam otot tungkai, dan memberi banyak kaitan.Ujung bawah di sebelah bawah lebih memanjang menjadi maleolus lateralis atau maleolus fibulae. Gb. 54 — Pandangan anterior dari tibia dan fibula kanan (Evelyn P. 2002) Gb. 55 — Pandangan posterior dari tibia dan fibula kanan(Evelyn P. 2002) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 19
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Tulang – Tulang Kaki Tulang tarsal (tulang pangkal kaki). Ada tujuh buah tulang yang se-cara kolektif dinamakan tarsus. Tulang-tulang itu adalah tulang pendek, ter-buat dari jaringan tulang berbentuk jala dengan pembungkus jaringan kompak. Tulang-tulang ini mendukung berat badan kalau berdiri. Kalkaneus atau tulang tumit adalah tulang terbesar dari tapak kaki. Tulang itu ada di sebelah belakang dan mem-bentuk tumit dan mengalihkan berat badan di atas tanah ke belakang. Mem-beri kaitan pada otot besar dari betis dengan perantaraan tendon achilles atau tendon kalkaneus. Di sebelah atas bersendi dengan talus dan di depan dengan kuboid. Talus atau tulang loncat merupakan pusat dan titik tertinggi dari tapak kaki. Tulang itu mendukung tibia dan di se-tiap sisi bersendi dengan maleolus; di bawah dengan kalkaneus. Nauikular, (tulang bentuk kapal) ada di sebelah medial kaki, antara talus di se-belah belakang dan tiga tulang kunei-form di depan. Tiga tulang kuneiform, (tulang bentuk baji), bersendi posterior dengan navi-kular dan anterior dengan tiga tulang metatarsal yang di medial. Kuboid (atau tulang dadu) ada di se-belah lateral kaki. Posterior is bersendi dengan kalkaneus dan di depan den-gan kedua tulang matatarsal yang di sebelah lateral. Tulang Metatarsal. Terdapat lima tulang metatarsal. Tulang-tulang ini tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ujung proximal atau ujung tarsal bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falangeal bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falange-al bersendi dengan basis falanx proxi-mal. Metatarsal pertama adalah gemuk dan pendek; metatarsal kedua terpanjang. Falanx-falanx-nya sama dengan jari-jari tangan tetapi lebih pendek. Pada kaki terdapat empat lengkung. Lengkung medial atau internal terbentuk dari belakang ke depan oleh kalkaneus, yang merupakan pendukung posteri-or dari lengkung; talus menjadi puncak dari lengkung; dan kepala dari ketiga metatarsal sebelah dalam memben-tuk dukungan anterior dari lengkung. Lengkung lateral atau lengkung longi-tudinal luar dibentuk oleh kalkaneus, kuboid dan dua tulang metatarsal se-belah luar. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 20
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb. 56 -- Pandangan dorsal dari tulang-tulang tapak kaki kanan(Evelyn P. 2002) Gb. 57 Tulang-tulang kaki kanan memperlihatkan lengkung medial atau lengkung longi tudinal tengah, juga tibia yang bersendi dengan maleolus medial dalam formasi sendi mata kaki(Evelyn P. 2002) Gb. 58 - Tulang-tulang tapak kaki kanan, memperlihatkan lengkung lateral atau lengkung longitudi-nal luar. Kedudukan relatif dari tulang-tulang yang membentuk mata kaki ditunjuk di sini Lengkung melintang ada dua, yai-tu leng kung tarsal melintang diben-tuk oleh tulang tarsal, dan lengkung metatarsal melintang biasanya dikenal sebagai lengkung trans- versus anteri-or, dibentuk oleh kepala tulangtulang itu. Tulang yang pertama dan kelima merupakan sumbu pancang lengkung. Dalam keadaan normal lengkung ini hampir menyentuh tanah kalau berdiri, tetapi bila kaki dalam istirahat maka mendapat bentuk yang lebih tegas. Tulang-tulang lengkung kaki disatukan oleh ligamen dan didukung oleh otot. Lengkung-lengkung ini dapat bertahan karena: Letak tulang-tulang yang berdempet secara serasi Ligamen di kaki kuat. Kerja otot, khususnya oleh otot yang dikaitkan di depan dan belakang tibia. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 21
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb. 59 — Irisan melalui kepala tulang-tulang metatarsal mem-perlihatkan bentuk lengkung transversus anterior(Evelyn P.2002) Catatan Klinik Fraktur pada leher femur terjadi akibat kekerasan tak langsung, seperti bila seorang melompat dan jatuh. Fraktur ini biasa pada orang tua. Fraktur pada batangnya dapat mengakibatkan peng-geseran tempat dan (ragmen yang satu menutupi yang lain, disebabkan kejang otot besar dari paha. Patela dapat patah secara spontan kare-na kontraksi sangat kuat dari otot paha, yang mengakibatkan fraktur transver-sus. Fraktur bintang terjadi kalau jatuh keras di atas lutut atau pukulan keras di atas ujung lutut. Batang tibia dan fibula dapat patah kedua-duanya atau sendiri-sendiri. Je-nis fraktur yang paling banyak terdapat di antara fraktur-fraktur fibula adalah fraktur Pott, yang terjadi di atas mata kaki tepat di mana tulang masuk ba-gian sepertiga bawah batang; dapat bersamaan dengan dislokasi (tergelin-cirnya) sendi mata kaki dan juga ber-samaan dengan tergesernya maleolus medial tibia. Batang fibula sering men-jadi “fraktur tekanan” pada pelari jauh. Fraktur tulang kaki sangat nyeri kare-na fungsi memikul berat. Salah satu dari tulang tarsal, metatarsal dan falanx dapat patah. Fraktur “March” pada se-buah metatarsal adalah sebuah “fraktur tekanan”. Hallus Valgus adalah penyimpangan ibu jari yang miring di atas jari kedua dan sering bersamaan dengan bunion atau pembengkakan kaki. Lengkung kaki. Telapak rata disebabkan lengkung tulang-tulang menjadi lebih rata: ini bisa terjadi sebagai akibat luka pada kaki dan mata kaki, atau timbul karena gangguan keseimbangan yang terjadi karena sebab traumatik atau perubahan sikap tubuh seperti pada deformitas (perubahan bentuk) tulang belakang, pelvis atau anggota bawah. Sebab lain mencakup terlampau banyak jalan kaki atau berdiri (pada pengantar pos, agen polisi, anggota tentara yang jalan kaki, perawat dan lainnya), sesu-dah suatu penyakit, atau karena sebab lain yang mengakibatkan melemahnya otot. Depresi (lekukan) pada kepala metatar- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 22
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sal (lengkung transversus) dapat me-nimbulkan kenyerian dari saraf jari-jari neuroma digitalis (metatarsalgia Mor-ton). SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA Persambungan, sendi atau artikula-sio adalah istilah yang digunakan un-tuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka. Demikian maka artrologi mempelajari persendian. Terdapat tiga jenis utama: sendi fibrus, sendi tulang rawan dan sendi sinovial. Atau sendi dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak, sedikit bergerak dan berger-ak luas. Gb 60 – Sendi tak dapat bergerak yang khas adalah sutura tengkorak (Evelyn P.2002) Sendi fibrus atau sinartroses adalah sendi yang tak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tiada mungkin ger-akan antara tulang-tulangnya: Sutura atau sela antara tulang pipih tengkorak. Pada gambar 60 tanda panah menun-juk sutura korona, yang menyatukan tulang frontal dan parietal; sutura sagi-talis berjalan dari depan ke belakang, menyatukan kedua tulang parietalis, dan sutura lamboid menyatukan kedua parietal dengan tulang oksipital. Sendi kaitan dan sendi kantong (gom-foses) gigi di dalam kantongnya, dan bergerak yang khas adalah sutura teng-korak. Sindesmoses, di mana permukaan persendian dihubungkan oleh mem-bran seperti pada sendi seperti- Gb 60 Sendi tak dapat bio-fibuler inferi-or. Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendiaannya dipi-sahkan oleh bahan-antara dan hanya mungkin sedikit gerakan: misalnya: Simfisis pubis, di mana sebuah bantalan tulang rawan mempersatukan kedua tulang pubis. Sendi intervertebral den-gan cakram intervertebral daripada tulang rawan fibro. Sendi antara manubrium dan badan sternum. (Simfisis adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan sebuah persendian yang hanya dapat bergerak sedikit, se-dangkan ujung-ujung tulang dipisah-kan oleh sebuah bantalan tulang rawan fibrotik). Sendi temporer (sementara) atau sen- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 23
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan di tulang rawan primer dijumpai antara diafisis dan epifises tulang-tulang pipa sebelum pertumbuhan penuhnya sem-purna. Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak ragamnya. Semua mempunyai cirinya yang sama. (lihat bawah) Gb. 61 – Sendi tulang rawan yang khas adalah simfisis pubis dan sendi intervertebralis (Evelyn P.2002) Gb 62 – Sendi sinovial yang khas (Evelyn P.2002) Ciri sendi yang bergerak bebas. Ujung tulang-tulang yang masuk da-lam formasi persendian ditutupi oleh tulang rawan hialin. Ligamen dipermu-kan untuk mengikat tulang-tulangnya bersama. Sebuah rongga persendian: rongganya terbungkus oleh sebuah kapsul daripada jaringan fibrus yang biasanya diperkuat oleh ligamen. Berb-agai jenis sendi sinovial. Terdapat enam jenis. Sendi datar atau sendi geser. Dua permukaan datar dari tulang saling meluncur satu atas yang lainnya, misal-nya sendi karpus dan tarsus. 63 — Irisan atas per sendian sinovial yang khas(Evelyn P.2002) Sendi putar, di mana sebuah ujung bu-lat tepat masuk di dalam sebuah rong-ga cawan tulang lain, yang mengizinkan gerakan ke segala jurusan, seperti bola di dalam lubang berbentuk cawan, mis-alnya sendi panggul dan sendi bahu. Sendi engsel; di dalam jenis ini satu per-mukaan bundar diterima oleh yang lain sedemikian rupa sehingga hanya mun-gkin gerakan dalam satu bidang, sep-erti gerakan engsel. Contoh yang baik adalah sendi siku. Sendi kondiloid mirip sendi engsel, teta-pi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral, ke belakang dan ke depan, seh-ingga flexi dan extensi dan abduksi dan adduksi (ke samping dan ke tengah) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 24
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dan sedikit sirkumduksi, seperti pada pergelangan tangan tetapi bukan rotasi (perputaran). Sendi berporos atau sendi putar ialah yang hanya mungkin perputaran, sep-erti pada gerakan kepala, di mana atlas yang berbentuk cincin berputar seki-tar prosesus yang berbentuk paku dari axis (servikal kedua atau epistrofeus), contoh lain ialah gerakan radius seki-tar ulna waktu pronasi (putar ke depan) dan supinasi (putar ke belakang) dari lengan bawa. Sendi pelana atau sendi yang tim-bal- balik menerima, misalnya sendi an-tara trapezium (multangulum mayus) dan tulang metakarpal pertama dari ibu jari, memberi banyak kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berh-adapan dengan jari-jari lainnya. Gerakan. Gerak-gerik yang terjadi pada sendi-sendi kerangka dapat dibagi da-lam tiga kelompok utama. Gerakan meluncur, di mana dua per-mukaan ceper bergerak bergeseran satu atas yang lainnya, seperti dalam gerakan antara tulang-tulang karpal dan tarsal. Gerakan bersudut (anguler), yang dit-erangkan sesuai dengan arah dari gerakan, misalnya flexi, lenturan atau pelipatan; extensi (pelurusan atau pen-guluran), yang terjadi sekitar sebuah sumbu yang terpasang melintang. Da-lam hal sendi mata kaki, istilah dor-so- flexi dan plantar-flexi digunakan. Adduksi adalah gerakan ke arah medial badan, dan abduksi ke arah menjauh dari medial badan, keduanya memu-tari sumbu yang memanjang dalam arah anteroposterior (dari depan ke be-lakang). Gerakan rotasi adalah di mana satu tulang bergerak mengitari tulang lain atau di dalam tulang lain seperti pada sendi putar, misalnya rotasi radius mengelilingi ulna. Hal itu juga terjadi pada bahu dan agak terbatas pada sen-di panggul. Sirkumduksi adalah istilah untuk melu-kiskan kombinasi dari rotasi dan gera-kan anguler (bersudut), berputar dalam lingkaran, misalnya membawa lengan ke depan, ke atas, ke belakang dan ke bawah; termasuk flexi, abduksi, extensi dan adduksi dan beberapa rotasi. Pembatasan gerakan sendi dalam ban-yak hal disebabkan oleh bentuk permu-kaan persendian, misalnya pelurusan siku dibatasi oleh prosesus olekranon dari ulna yang membentur pada hu-merus. Dalam hal lain gerakan dibatasi oleh simpai-simpai kuat dari ligamen seperti dalam ligamen ilio-femoral di depan sendi panggul yang membatasi pelurusan paha. Flexi dari siku dan dari tungkai di atas paha dibatasi oleh ba-gian lunak yang tersentuh. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 25
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Sendi Anggota Atas Sendi sterno-klavikuler adalah sendi meluncur yang dibentuk oleh ujung besar di sebelah sternum dari klavikula dan yang bersendi dengan faset untuk klavikula di atas sternum. Sendi akromio-klavikuler dibentuk oleh ujung luar dari klavikula yang bersendi dengan prosesus akromion dari skap-ula. Gerakan halm. Gerakan sedikit melun-cur dapat terjadi antara klavikula dan skapula. Dan peran skapula terhadap dinding dada sebegitu jauh hanya be-rarti sebagai penambah kebebasan ger-ak dari humerus di dalam gelang bahu. Sendi bahu atau humero-skapuler ada-lah sendi sinovial dari variasi sendi pu-tar. Kepala humerus yang berbentuk sepertiga bola, bersendi di dalam rong-ga glenoid skapula. Rongganya diper-dalam karena terpasangnya lapisan tebal tulang rawan fibrus yaitu labrum glenoidal. Tulang-tulangnya dipersat-ukan oleh ligamen yang membentuk kapsul yang sangat longgar. Tingkat dan pembatasan gerakan di sini sebagian besar tergantung daripa-da otot-otot yang mengelilinginya, dan daripada tekanan atmosfer yang men-ahan tulang-tulang dalam kedudukan-nya, sedangkan kelonggaran ligamen berupa kapsul memberi kebebasan gerakan ke semua jurusan, abduksi, ad-duksi, flexi, extensi, rotasi medial dan lateral, dan sirkumduksi . Sendi siku adalah sendi engsel, antara permukaan trokhlear di atas ujung bawah humerus dan lekukan trokhle-ar dari ulna. Semua ini merupakan ba-gian utama dari sendi, yaitu sendi hu-mero- ulnaris. Kepala radius bersendi dengan kapitulum humeri, membentuk sendi humero-radialis dan empat per-mukaan persendian ini berada di da-lam kapsul persendian. Dalam gera kan sendi itu radius diangkat ke belakang dan ke depan bersama dengan ulna . Gb 64 — Irisan melalui sendi bahu, menunjukkan bagianbagiannya (Evelyn P. 2002) Gerakan yang terjadi pada siku adalah flexi dan extensi. Sudut siku yang dibuat bila siku lurus dan lengan bawah dan tangan dalam supinasi adalah kira-kira 170 derajat dengan lengan atas. Hal ini disebab-kan oleh letak oblik dari permukaan persendian antara humerus dan ulna. Keuntungan dari sudut yang dibuat ini adalah bahwa barang-barang dapat di- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 26
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan angkat dan diulurkan dengan baik. Sendi Radio-ulnaris. Antara radius dan ulna terdapat dua buah sendi yang dapat bergerak, yaitu sendi radio-ul-naris superior dan inferior. Membran interosa (antartulang) membentuk sen-di ketiga yaitu sendi radio-ulnaris ten-gah. Membran ini juga memisahkan otot-otot yang ada di depan dari yang ada di belakang lengan bawah. Gb. 65 — Pandangan anterior dari tulang-tulang yang membentuk siku kiri (Evelyn P. 2002) Gb. 66 — Sendi siku kiri dalam flexi (Evelyn P. 2002) Gerakan radius di atas ulna adalah be-bas. Karena kepala dari radius berotasi di dalam ligamen pembatas dari sendi radio-ulnaris superior, maka ujung ha-wah radius berotasi di atas kepala ulna pada sendi radio-ulnaris inferior dan tangan dibawa serta dalam gerakan pronasi dan supinasi dari lengan bawah. Pronasi adalah rotasi dari radius di atas ulna sampai tapak tangan menghadap ke belakang. Gerakan ini dilaksanakan oleh otot-otot yang disebut pronator dan terletak di depan lengan bawah antara radius dan ulna. .Gb. 67 — Sendi-sendi radio-ulna ris dari lengan bawah kanan (Evelyn P. 2002) Supinasi adalah gerakan sebaliknya. Kalau memulai dengan lengan hawah dalam pronasi, maka rotasinya dari da-lam ke arah luar sampai radius dan ulna terletak paralel dan tangan terletak dengan tapaknya ke depan. Supinasi dilaksanakan oleh dua otot supinator yang berada di sebelah belakang len-gan bawah, antara radius dan ulna, dan juga oleh otot bisep sendi yang berkait ke da1am radio-ulnaris Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 27
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan lam tuberositas radii. inferior Gerakan ini perlu kalau memutar masuk sekrup memakai obeng, atau memutar tom-bol pintu. Sendi Pergelangan Tangan atau sendi radio-karpal adalah sendi kondiloid antara ujung bawah radius dan diskus persendian di bawah kepala ulna, yang bersama-sama membentuk permukaan konkaf (cekung) untuk me-nerima sisi atas dari skafoid (navikular, lunar, dan tulang-tulang trikwetrun. Gerakan flexi, extensi, abduksi dan ad-duksi terjadi di atas sendi ini. SENDI DARI TANGAN DAN JARI Gb 68 Sendi Karpo-metakarpal interfalangeal ( Evelyn P 2002) Sendi Karpal. Permukaan persendian antara tulang-tulang karpal adalah ceper dan halus. Permukaan ceper ini dengan mudah saling hergeseran dan membentuk persendian meluncur anta-ra berbagai tulang itu. Tulang karpal tersusun herdempetan rapat, sehingga hanya gerakan meluncur terbatas yang mungkin, tetapi dapat melaksanakan jumlah gerakan yang cuk up banyak jika semua tulang bergerak bersama-sama. Sendi Karpo-metakarpal adalah sendi meluncur yang terbentuk antara sisi dis-tal dari baris bawah tulang-tulang kar-pal dari setiap tulang dari lima tulang metakarpal. Sendi Karpo-metakarpal dari ibu jari, yaitu sendi pelana, terben-tuk antara basis metakarpal pertama dan trapezium (multangulum mayus). Sendi intermetakarpal dibentuk antara basis tulang-tulang metakarpal; per-mukaan persendian lateral membentuk sendi datar atau sendi meluncur antara tulang-tulang ini. Sendi metakarpo-falangeal adalah sen-di dari jenis kondiloid. Kepala dari lima tulang metakarpal ini diterima dalam permukaan persendian pada basis dari falanx proximal. Gerakan flexi, extensi, abduksi dan ad-duksi berlangsung di sendi-sendi ini. Sendi Interfalangeal adalah sendi eng-sel. Sendi ini terbentuk oleh kepala fa-lanx proximal yang diterima dalam per-mukaan persendian di atas basis falanx distal. Gerakannya adalah flexi dan extensi. Sendi siku. Fraktur tulang-tulang yang ini membentuk sendi siku sering mendapat komplikasi dengan dislokasi. Dislokasi ke belakang dari sendi dapat disertai oleh fraktur dari prosesus kor-onoid. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 28
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Otot-otot yang menggerakkan siku - Flexi— bisep brakhialis otot flexor dari lengan bawah - Pronasi — Pronator dan flexor radialis - Extensi — trisep - Sitpinasi — bisepsupinator (bra-khio- radialis) - extensor dari ibu jari Bisep adalah otot flexor dari siku dan karena masuk ke dalam tuberositas ra-dius, maka bisep juga sekaligus merota-sikan lengan bawah ke dalam kedudu-kan supinasi. Sendi Pergelangan tangan dan Tangan. Sendi pergelangan tangan dapat ter-pelecok atau riuk, sehingga memerlukan pendukung un-tuk beberapa waktu: kalau tidak maka bisa cenderung menjatuhkan barang yang dipegang. Satu atau beberapa tulang karpal, misalnya lunatum, dapat terkena dislokasi karena jatuh di atas tangan; skafoid atau nauikular dapat patah kalau jatuh di atas tapak tangan. Fraktur pada basis metakarpal perta-ma dengan subluxasi dari sebagiannya disebut fraktur Bennett. Otot-otot yang menggerakkan perge-langan tangan - Flexi otot-otot panjang yang melintasi sebelah depan perge-langan tangan - Extensi semua yang melintasi se-belah belakang sendi - dduksi flexor karpal dan extensor di sisi ulna dari pergelangan tan-gan - Abduksi flexor karpal dan extensor-ex-tensor di sebelah radial Otot-otot yang bekerja atas tangan adalah flexor-flexor panjang dari semua jari dan otot-otot kecil (intrinsik) yang berkait pada tulang pada tulang-tulang karpal. Letakkan tangan Anda datar di atas meja, rapatkan jari-jari dan per-hatikanlah bahwa abduksi dan adduksi jari dilaksanakan oleh otot intrinsik ini dan untuk jari telunjuk dan kelingking dibantu oleh otot abduksi khusus. lbu jari mampu flexi, extensi, abduksi dan adduksi serta berhadapan dengan semua jari seperti kalau memegang ba-rang. Sendi panggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar. Kepala femur diterima ke dalam asetabulum tulang koxa. Asetabulum diperdalam oleh kai-tan labrum asetabular yang mengel-ilinginya. Ligamen ini sebenarnya se-buah pinggiran tulang rawan fibrus yang memperdalam dan menambah kemampuan menerima dari permukaan yang dibentuk oleh asetabulum guna menerima kepala dari femur. Ligamen kapsuler sendi panggul ada- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 29
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan lah tebal dan kuat dan membatasi ger-akan sendi ke semua jurusan. Ligamen-nya juga diperkuat secara khu,susoleh simpai-simpai dari serabut di dalam beberapa bagian. Salah satu terpenting dari simpai-simpai ini terletak di depan sendi ini yaitu ligamen iliofemoral. Lig-amen ini membatasi extensi pada sen-di, maka dengan demikian membantu mempertahankan sikap tegak tubuh kalau berdiri. Gerakan yang terjadi pada sendi pang-gul adalah flexi, extensi, abduksi, ad-duksi, rotasi medial dan lateral. Kom-binasi dari semua gerakan ini disebut sirkumduksi. Gb. 69 — Irisan melalui sendi pang-gul, menunjukkan bagian-bagian yang melengkapinya ( Evelyn P. 2002) Gb. 70 — Memperlihatkan ke dudukan ligamen ilio-femoral (Evelyn P. 2002) Gb. 71 — Irisan melalui sendi lu-tut, menunjukkan bagian-bagian pelengkapnya; juga ke dudukan patela di luar sendi dan ligamennya berjalan ke arah tibia. (Evelyn P. 2002) Sendi lutut adalah sendi engsel dengan perubphan dan yang dibentuk oleh kedua kondil femur yang bersendi den-gan permukaan superior dari kondil-kondil tibia. Patela terletak di atas per-mukaan pateler yang halus pada femur dan di atas itu patela meluncur sewaktu sendi bergerak. Patela berada di depan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 30
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan bagian-bagian persendian yang uta-ma, tetapi tidak masuk ke dalam for-masi sendi lutut. Struktur interartikuler. Beberapa struktur penting berada di dalam sendi lutut. Gb. 72 — Pandangan atas dari tibia kiri Memperlihatkan beberapa struktur interartikuler(Evelyn P.2002) Tulang rawan semilunaris terletak di atas permukaan persendian yang beru-pa dataran tinggi dari tibia guna mem-perdalamnya untuk penerimaan rawan kondiler dari femur. Ligamen bersilang berjalan ke permukaan dari puncak kondil tibial ke persendian arah permu-kaan kasar diatas takik interkondiloid dari femur Ligamen koroner Liga-men- ligamen ini bertujuan membatasi gerakan sendi lutut dan mengikat tulang-tulangnya bersama dengan leb-ih kuat. Ligamen kapsuler sendi lutut sangat tebal dan diperkuat lagi oleh ekspansi (perlebaran) otot-otot dan tendon-tendon yang mengelilingi dan berjalan di atas sendi. Membran sino-vial sendi lutut adalah terhesar dalam tubuh. Selain melapisi struktur sendi, membran itu juga membentang ke atas dan ke bawah sampai di bawah liga-men patela, dan membentuk beberapa bursa (kantong) sekitar sendi. Tentang gerakan, flexi, extensi dan rotasi medial yang ringan. Sendi-sendi tibio-fibuler. Sendi-sen-di ini dibentuk antara ujung atas dan ujung bawah ke dua tulang tungkai bawah. Batang dari tulang-tulang itu digahung oleh sebuah ligamen intero-sa (antartulang), yang membentuk se-buah sendi ketiga antara tulang-tulang ini seperti pada lengan bawah. Gb. 73 Gambar anterior gam-bar ayng membentuksendi mata kaki (Evelyn P. 2002) Sendi Pergelangan Kaki adalah sen-di engsel yang dibentuk antara ujung bawah tibia beserta maleolus medial-isnya, dan maleolus lateralis dari fib- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 31
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ula yang bersama-sama membentuk sebuah luhang untuk menerima badan talus. Kapsul sendi diperkuat oleh lig-amen- ligamen penting yang bersang-kutan. Ligamen deltoid di sisi medial berjalan dari maleolus medial ke tulang-tulang tarsal yang mendampinginya dan sering mengalami robek yang par-ah bila pergelangan kaki terkilir. Gerakan sendi pergelangan kaki adalah flexi dan extensi atau lebih biasa dise-but dorsi-flexi dan plantar-flexi. Sendi Pada Tapak Kaki Sendi antara berbagai tulang tarsal adalah sendi luncur. Tulang-tu-langnya disatukan oleh ligamen dorsal, plantar dan interosa. Ligamen intero-sea yang diletakkan di antara permu-kaan bawah talus dan permukaan atas kalkaneus adalah tebal dan kuat dan membuat gili-gili dalam permukaan persendian tulang-tulang ini. Gerakan sendi. Sedikit gerakan men-gayun dapat dilakukan pada sendi talokalkaneus yang mirip adduksi dan abduksi. Sendi antara kepala talus dan navikuler dan sendi antara kalkaneus dan kuboid disebut sendi radiotarsal atau sendi subtaloid. Pada sendi-sendi inilah terjadi gerakan inversi dan eversi. Pada inversi tepi dalam, kaki diangkat ke atas dan telapaknya ditarik ke dalam. Pada eversi tepi samping, kaki diangkat ke atas dan telapaknya agak ditarik ke samping. Gerakan ini sedikit disertai adduksi dan abduksi yang terjadi pada sendi talo-kalkaneus. Sendi pada tarso-metatarsus, metatar-so- falanx, dan interfalanx seru pa dengan yang telah diuraikan pada tangan. Kerja otot pada sendi panggul. Sendi ini dikelilingi otot-otot kuat dan tebal yang harus dipisahkan pada setiap op-erasi sendi. - Flexi ilio-psoas dan rektus femoris - Extensi gluteus maximus dan otot paha . - Adduksi kelompok otot adduk-tor di sisi tengah paha - Abduksi terutama oleh gluteus medius dan minimus - Rotasi lateral gluteur maximus - Rotasi medial ileo-psoas Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 32
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Gb 74 mengganbarkan seluruh kerangka badan dari kepala sampai kaki (Evelyn P. 2002) Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Fornatif 33