SlideShare a Scribd company logo
Manfaat ekonomi tanaman ramah gambut dan
teknologi rewetting bagi masyarakat dan lingkungan
Nyoman Suryadiputra
25th August 2016, Jakarta
Restorasi Gambut Berbasis Teknologi Tepat Guna dan Tanaman Lokal
Hotel Central Park, Jakarta
• Mengapa gambut harus basah ?
• Apa akibatnya jika gambut tidak basah/menjadi kering ?
• Apa faktor-faktor penyebab gambut jadi kering
• Kesatuan Hidrology Gambut dan Pembasahan gambut:
darimana kita memulai
• Bagaimana / macam teknologi pembasahan gambut
• Apa manfaatnya jika gambut tetap basah
• Apakah lahan gambut yang dibasahi dapat dimanfaatkan
• Mengapa sawit merambah lahan gambut ?
Teknologi Pembasahan Gambut
(Rewetting)
Persebaran air di Bumi
AIR TAWAR
berada di
Lahan basah
Mencairnya es di kutub utara
Di Indonesia dominan di lahan gambut
Lahan Gambut Berisikan Tumpukan bahan Organik Sudah Mati
berumur Ribuan Tahun, tapi 90% berisi air !!!
Thickness
Mineral Soil
Organik matterRiver River
< 1m < 1m> 3m
Luas lahan gambut Indonesia = 21 Juta Ha
(1,600 ton C/ha) atau total 33.7 Gt C; ia bukan
bahan tambang tapi pendukung kehidupan …
90% air !!
peatland
BIODIVERSITY
LANDSCAPE
UNIQUENESS
mineral forest Mangove
+ peat
Volume Air di Lahan Gambut Indonesia > 1
triliun M3 (asumsi ketebalan gambut
rata-rata 5 m) Penyelamat air sungai
Mengapa gambut harus basah ?
Kondisi basah adalah
sifat alami gambut
Apa faktor-faktor penyebab gambut jadi
tidak basah / kering
• Adanya kanal-kanal/saluran/ parit/handil/anjir
yang berfungsi sebagai drainase
• Vegetasi alami di atasnya telah digantikan
tanaman lain
• Kemarau yang berkepanjangan
Sumber : Peter Lim (March 2014)
Pajang saluran 120 - 700 meter/ Ha
Apa akibatnya jika gambut tidak
basah/menjadi kering ?
• Teroksidasi/terurai secara mikro-biologi
• Mudah terbakar
• Subsidence
• Tercuci / terbawa arus air
• Semua kejadian di atas melepaskan gas rumah kaca
(GRK)
pemukiman
Sawit -sawit
Kesatuan Hidrology Gambut / KHG dan
Pembasahan/ Rewetting gambut: darimana kita
memulai
Fungsi
lindung /
Kawasan
Konservasi
HTI
Kelapa
di fungsi lindung
sawit
Laut cina selatan
Fungsi budidaya
• Fungsi Lindung: Kawasan Konservasi, rusak
ada kanal/perambahan hutan/eks terbakar
• Fungsi lindung: sudah dibuka HTI/Sawit
(swasta /masyarakat), ada kanal/eks
terbakar
• Fungsi budidaya : sudah dibuka HTI/Sawit
(swasta /masyarakat), ada kanal/eks
terbakar
Bagaimana kalau lokasi di atas
sudah mengalami subsiden parah/
tergenang? Apakah paludikultur
masih dapat diterapkan? Apakah
rewetting masih diperlukan
sungai
sungai
1
2
3
5
6
1
2
3
4
1. Ds Teluk Meranti
2 HTI Arara Abadi/ APP
3 SM Kerumutan
4. HTI RAPP
4
Kesatuan Hidrologis Gambut
Sungai Kampar-Indragiri - Riau
KHG : Ekosistem Gambut yang
letaknya di antara 2 (dua)
sungai, di antara sungai dan
laut, dan/atau pada rawa
Peta KHG memuat :
a. Lokasi, keberadaan, dan luas KHG;
b. Karakteristik fisika, kimia, biologi,
hidrotopografi, dan jenis sedimen di
bawah gambut, meliputi:
1. lokasi titik atau koordinat;
2. elevasi lahan;
3. air tanah, genangan, atau banjir;
4. tutupan lahan, penggunaan lahan, dan
kondisinya;
5. keberadaan flora dan fauna yang
dilindungi;
6. kondisi drainase alami dan buatan;
7. kualitas air;
8. tipe luapan;
9. ketebalan gambut;
10.proporsi berat bahan gambut;
11.perkembangan kondisi atau tingkat
kerusakan lahan gambut;
12.karakteristik substratum dibawah lapisan
gambut; dan
13.karakteristik tanah dan kedalaman lapisan
pirit.
Kanal-kanal mengancam hutan alam
gambut (gambar A) di SM Kerumutan,
Kabupaten Pelalawan- Riau
Tanaman asli gambut (doyan air
/tahan genangan)… A
Tanaman Akasia bukan
asli gambut (tidak tahan
genangan),… tumbang
sekitar 25-30% (akibat
subsiden) ….. B
2 type vegetasi ( A & B) yang berbeda
A
A
B
Saran:
Tutup seluruh saluran-saluran di lahan
gambut (panah merah) yang langsung
berdempetan dengan kawasan konservasi
Pelalawan District Indragiri Hulu District Indragiri Hilir District
1. Kerumutan*) 1. Danau Baru 1. Simpang Gaung*
1. Mak Teduh*) 1. Redang* 1. Teluk Kabung*)
1. Teluk Binjai 1. Rantau Bakung 1. Bayas Jaya*
1. Teluk Meranti*) 1. Sungai Guntur 1. Pekan Tua
1. Pulau Muda*) 1. Sialang Dua Dahan* 1. Kempas Jaya
1. Segamai 1. Kampung Pulau 1. Teluk Kiambang
1. Labuhan Bilik 1. Rantau Mapesai 1. Karya Tunas Jaya
1. Gambut Mutiara 1. Pulau Gelang 1. Teluk Jira
1. Sokoi 1. Sukajadi 1. Sungai Salak
1. Tanjung Sari* 1. Rambaian*
1. Pulau Jumat* 1. Kuala Sebatu
1. Tambak 1. Harapan Jaya*
Tantangan terhadap PP 71/2014:
Desa-desa di dalam dan sekitar KHG Sungai Siak – Sungai Indragiri (Riau),
kedalaman gambut > 4 meter
Lokasi desa-
desa:
Dengan gambut
> 4 m
A. Di INHIL
B. Di INHUL
C. Di Pelalawan
A : INHIL B : INHUL C : PELALAWAN
1.Menaikkan muka air tanah/membasahi
gambut untuk mencegah kebakaran,
subsidensi dll
2.Dilakukan melalui: pembendungan saluran,
membasahi tanah gambut, dll
3.Jumlah bendung dalam sebuah saluran
harus memadai,
4.Di atas bendung dapat ditanami pohon asli
lahan gambut (untuk mremperkuat
kontruksi)
5.Hindari penggunaan alat-alat berat (seperti
excavator),
6.Gunakan bahan alami lokal untuk
bangunan bendung
7.Masyarakat berpatisipasi dalam
membangun dan merawat bendung
Pembasahan / Rewetting Lahan Gambut:
Prinsip & konsep
Vegetasi di atas bendung
Tahap I persiapan:
Meliputi identifikasi lokasi kanal dan ukuran dimensi,
pengumpulan data bio-fisik-sosek, pembuatan desain,
analisa biaya dll)
Tahap II Pelaksanaan Penabatan:
Meliputi persiapan dan mobilisasi bahan dan tenaga
kerja, pembanguan tabat, dll)
Tahap III. Perawatan dan Pemantauan
Meliputi pembuatan jadwal, susun panduan, evaluasi
kinerja tabat, biaya dll)
Pembasahan / rewetting Lahan Gambut:
Blocking Kanal /Penabatan
Tahapan kegiatan restorasi hidrologi melalui ‘blocking canals’ /pembendungan/penabatan
telah ditulis secara terperinci oleh Suryadiputra, et al. (2005), namun secara garis besar,
tahapan-tahapan tersebut dapat diringkas sebagai berikut
1. Membangun beberapa
bendung/dam/tabat/sekat
dalam saluran
2. Membasahi gambut dengan
air sungai di dekat/
sekitarnya
3. Membangun saluran buntu
(berukuran kecil dan
dangkal) diantara dua tabat,
menuju lahan gambut
Pembasahan/rewetting di Lahan Gambut:
Jenis - jenisnya
Sebagai upaya mitigasi bencana kebakaran & perubahan iklim
Photo : Alue Dohong
Membangun beberapa bendung dalam saluran
Ideal
Tidak ideal
Gambar atas. Dalam saluran
terdapat banyak bendung/
sekat/dam dan tinggi puncak
bendung di dalam saluran
bervariasi (Sumber
@ Deltares 2013)
Prinsip dasar pembendungan / penabatan/ penyekatan saluran
@Suryadiputra, 2005
Contoh tabat/ bendung di eks PLG Kalteng untuk
membasahi lahan gambut
Bendung di Block A Utara Eks PLG – Kalteng dibangun oleh WI-I pada Tahun 2003
dan perkembangannya pada 2004 dan 2009 (Foto oleh Suryadiputra)
Membangun bendung/ tabat dari bahan alami
Tabat dibangun oleh WI-I pada Tahun 2003
perkembangannya pada 2009
SPU-7
Posisi tabat/dam
yang dibangun
Blok A Utara
eks PLG
Kalteng
Membasahi gambut dengan air sungai di dekatnya
Pembasahan / rewetting di Lahan Gambut:
contoh – contoh lain
Membasahi lahan gambut melalui
pemompaan air sungai
(Stoneman & Brooks, 1997)
Lahan terbuka/
berhutan
Lahan terbuka/
berhutan
Arah air
tabat
saluran
Parit
buntu
Membasahi lahan gambut dengan
membangun parit buntu di antara
bendung/tabat (Suryadiputra
dkk., 2005)
Membangun saluran buntu yang dangkal ke arah hutan/darat
Peatland is fragile and complex ecosystem
Droughts
/ Fire
subsiden: 5.2 cm/y at 0.7 m drainage depth
Peatland Subsidence
Oil Palm leaned
Repeated fire outbreaks in peatland
area created lakes
Drainage
Subsidence
Dried peat Peat Fire
Depression Flood
GHG
emission
Drainage
Canals
Subsidence
Dried peat Peat Fire
Depression Flood
GHG
emission
Fire Scars / Unintended
man made lakes:
Fishery developments
Before undrainability
limit is achieved:
Paludiculture
Constraints : water
quality (acidic soil and
water, low DO, chemical
contaminants), flood
Constraints : acidic soil,
prolonged flood
Appropriate species
selection, mound
techniques Selective fish species
Pemanfaatan lahan gambut sebagai akibat
pembasahan/ rewtting
Combined paludiculture & fishery
Man-
made
water
reservoir
Concept of combined paludiculture & fishery
Mangrove
converted
into oil
palm
Peat depth
1.5 m
Distance
from the
beach
about 50
m
Coastal mangrove - Peatland
converted into oil palm plantation
Figure 3. Ikan Toman (Channa micropeltes) caught by electrofishing in
Mahakam Lakes, East Kalimantan (Photo by Nyoman Sp, March 2000).
Blocked canals can be used
for Aquaculture media &
Paludiculture developments
Ikan Tapah di Berbak Anak-anak Ikan Tapah ?
di Kerumutan Riau
Pada umumnya untuk kebun sawit yang berada di sempadan Sungai
Siak dibuat Beje (Sejenis kolam) untuk memerangkap ikan pada saat air
sungai meluap (Lokasi : 101° 14' 24.201" E ; 1° 0' 54.152" N)
Pintu air untuk pengaturan tinggi muka air di
Desa Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu,
Kabupaten Bengkalis (Lokasi : 102° 8' 38.520" E
; 1° 20' 45.567" N).. Kanal dapat jadi kolam
ikan dan kiri kanan kanal ditanami vegetasi asli
lahan gambut
Tabat yang dipasang di kanal areal sawit
untuk mencagah kebakaran (Lokasi : 101° 7'
41.663" E ; 1° 33' 3.418" N).. Dapat jadi
kolam ikan .. Kiri kanan kanal tanami
vegetasi asli lahan gambut
Manfaatkan kanal sebagai kolam ikan dan
tepi kanal tanami vegetasi lahan basah
Kondisi lahan pasca penanaman Eucaliptus Petata di PT. RSK Distrik Minas, Desa Mandi Angin,
Kecamatan Minas, Kabupaten Siak (Lokasi : 101° 40' 54.104" E ; 0° 47' 27.862" N)
Areal bekas kebakaran yang ditanami ubi-ubian di
Desa Rawang Air Putih, Kecamatan Siak, Kabupaten
Siak (Lokasi : 101° 59' 56.517" E ; 0° 50' 30.097" N)
Kondisi lahan bekas kebakaran di Desa Paluh,
Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak (Lokasi :
102° 8' 27.181" E ; 0° 45' 52.289" N)
http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/10/
30/warga-meranti-berharap-pemerintah-
bantu-mesin-pengolah-sagu
Tanaman Sagu cocok di
lahan gambut
http://www.beritasatu.com/ekonomi/338227
-selain-di-papua-pohon-sagu-juga-ada-di-
enam-daerah-ini.html
Papeda :
http://www.kompasiana.com/danielht/lezatnya-
menyantap-lem-dan-kayu-khas-
papua_550db520813311cf2bb1e4e1
Ini bisa jadi obat kuat laki-laki," tutur pria
Suku Kamoro kepada detikTravel
(http://travel.detik.com/read/2015/01/29/07
3758/2817114/1519/ulat-sagu-obat-kuat-
pria-dari-timur-indonesia)
https://www.google.co.id/search?q=pohon+
sagu&biw=1366&bih=667&source=lnms&t
bm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwi8mr
yC7r_OAhUOTI8KHbEdCjoQ_AUIBigB&dp
r=1#imgrc=z-AeOXfbhkMhQM%3A
http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/10/30/war
ga-meranti-berharap-pemerintah-bantu-mesin-
pengolah-sagu
Mengambil pati sagu – Sorong Selatan (Agustus 2016)
Sifat alami sagu: tahan genangan air
Berdasarhan hasil dari pendataan 2013
yang lalu tertuang dalam laporan Operasi
Fungsional Balai Taman Nasional Tanjung
Puting, Seksi Pengelolaan Wilayah II Kuala
Pembuang pada tiga desa yang berbatasan
dengan kawasan TNTP, yakni Desa Muara
Dua, Jahitan dan Baung, terdapat sekitar 95
orang yang memanfaatkan getah pohon
pantung/jelutung sebagai mata pencarian
utama. Dengan penghasilan sekitar Rp3,9
juta per bulan…
http://www.borneonews.co.id/berita/10682-
getah-jelutung-tidak-laku-dijual
Menurut Sani, 40, warga Desa Muara
Dua, berdasarkan informasi yang diterima
dari para petani getah pantung/jelutung
dan pedagang besar tentang getah
pantung/jelutung tidak laku lagi yakni
kualitas getahnya yang rendah dan
permintaan dunia atas getah itu menurun.
Satu hektare lahan yang ditanam jelutung bisa
menghasilkan lebih kurang Rp117 juta. Dipasaran
harga getahnya bisa mencapai Rp20.000 per
kilogram. Pohon jelutung yang ditanam di lahan
rawa diameternya bisa mencapai lebih dari 2
meter. Tinggi pohon jelutung bisa mencapai 40
meter.
Read more: http://riaupos.co/11869-arsip-tanam-
jelutung-di-bukitbatu.html#ixzz4HH6xJsNg
Getah jelutung baru bisa disadap, apabila
diameter batang mencapai 20 cm atau
idealnya antara 40-60 cm atau pada umur
10-15 tahun. Getah jelutung dapat dibuat
untuk permenkaret, cat dasar beton,
perekat kertas. Selain itu,kayunya dapat
digunakan untuk bangunan dan alat
rumah tangga. Hasil getak untuk 1
pohohn antara 0,7 – 1,0 ons. Harga
getah (latex) jelutung sementara ini masih
rendah antara Rp. 4.000 – 6.500/kg
karena masih belum luas pemasarannya
masih bersifat monopoli perorangan. Pada
hal nilai getah jelutung 2-3 kali getah
karet (para) biasanya. (M. Noor)
http://balittra.litbang.pertanian.go.i
d/index.php?option=com_content&v
iew=article&id=1375&Itemid=5
http://hees-di-
leuweung.blogspot.co.id/2011/09/cara-
membuat-jelutung-dyera-lowii-dan.html
<iframe width="854" height="480"
src="https://www.youtube.com/embed/6GY
sLj2Xpyw" frameborder="0"
allowfullscreen></iframe>. Ditoreh 150 cm
dari lantai pohon dan diameter 45 cm
https://www.google.co.id/search?q=harga+getah+jelutun
g+2015&bih=667&biw=1366&source=lnms&tbm=isch&sa
=X&ved=0ahUKEwjl5Z7j-
7_OAhXFtI8KHYi1BocQ_AUIBigB#imgdii=7yhthlpHSUe
QrM%3A%3B7yhthlpHSUeQrM%3A%3BxJy6iMgmEQG
mMM%3A&imgrc=7yhthlpHSUeQrM%3A
Mengapa sawit merambah lahan gambut ?
• Lahan mineral terbatas-mahal
• Permintaan pasar global yang sangat tinggi
• Tingkat produktivitas buah sawit tinggi-sangat tinggi
(s/d 30 ton TBS / ha/tahun)
• Sistem pemasaran mudah-cepat – dikirimkan ke PKS /
Pengolahan Kelapa Sawit
• Diversifikasi pemanfaatan sangat tnggi (bahan pangan,
kosmetik, bio fuel)
Dapatkah produk paludikultur (misal: Sagu,
Jelutung dll) bersaing dengan sawit ?
Tapi menanam sawit di lahan gambut tidak akan
berkelanjutan.. Dampak kerusakan lingkungan
akan sangat parah
T
Tahun
Total
Produksi
(kg)/400 ha
Prod
(kg)/ha/thn
Persentase
kenaikan
produksi per
tahun/ha
Usia Pohon
(thn),
ditanam
tahun 2006
Nilai harga jual (RP),
gross
2010 191,940 480 4 236,394,187
2011 1,672,027 4,180 771% 5 1,922,380,306
2012 3,154,799 7,887 89% 6 3,823,653,229
2013 4,550,102 11,375 44% 7 5,938,985,167
2014 5,571,213 13,928 22% 8 8,386,944,390
Total 20,308,357,279
Total Produksi TBS selama 2010 s/d 2014 = 15,140,081 kg
Total Nilai Penjualan TBS, 2010 s/d 2014 = Rp 20,308,357,279/ 400 ha
(atau Rp 50,770,893 / Ha/8 tahun)
atau rata-rata Rp 6,346,361/ha/th .
Kalau Sagu, Jelutung dll ….. Berapa ???? Apakah mudah dipasarkan .. ?
Besaran nilai panen TBS di Kebun Sawit Plasma di Lahan Gambut, Sumatera
Utara (@ Nyoman. Suryadiputra, July 2016)
Ganoderma telah menyerang 30%
dari pohon sawit di sebuah konsesi
perkebunan sawit Kab. Madina
Kebun sawit kebanuiran di Pelalawan Riau
4 5 6 7 8
191,940
1,672,027
3,154,799
4,550,102 5,571,213
480
4,180
7,887
11,375
13,928
1
10
100
1000
10000
100000
1000000
10000000
2010 2011 2012 2013 2014
JmlProduksiTBS(kg)
Tahun
Grafik Produksi Sawit / TBS (Kg Netto) per Tahun
selama 2010 s/d 2014 di Perkebunan Plasma (total
area 400 Ha)
Usia Pohon (thn)
Total Produksi (kg)/400 ha
Prod (kg)/ha/thn
Tabel 8. Fluktuasi harga sawit (TBS)/Kg selama periode 2010-2014
Tahun
Harga Terendah
(Rp)
Harga rata-rata
(Rp)
Harga Tertinggi
(Rp)
2010 1,092 1,206 1,333
2011 998 1,173 1,380
2012 959 1,231 1,461
2013 1,132 1,295 1,621
2014 1,287 1,511 1,737
2016
(Agustus)
umur 3 tahun
Rp1.251,34
umur 9 tahun
Rp1.613,00
Isue Positive:
• Harga TBS tinggi
• Demand pasar tinggi
• PKS/Inti/Bank
memfasilitasi berbagai
kemudahan
Isue Negatif:
• Kerusakan / kehancuran
lingkungan
• Hilangnya cadangan
karbon/ Emisi GRK
• Hilangnya habitat satwa
• Hilangnya Kehati
• Pencemaran air
sungai/danau
• Subsiden, terbakar,
banjir
• Sustainability (short
term)
• Penyakit ISPA
• dll
DRRBudidaya perikanan dalam kanal-kanal dan penanaman
vegetasi lahan basah mendukung penurunan emisi GRK
• Presidential Regulation (Perpres No61/2011)
on the National Action Plan in reducing GHG
emissions (RAN-GRK)
• Intended Nationally Determined
Contribution (INDC) submitted by Indonesia
in 2015 during COP 21 in Paris. Indonesia
committed to increase its voluntarily pledge
to reduce GHG emissions to 29 percent
through its own efforts, and up to 41 percent
with international support, against the
business as usual scenario by 2030.
• Government Regulation (No 71/2014 which
will be revised) for the Protection and
Management of Peatland Ecosystems ..
Ground water table max 0.4 m
• Presidential Regulation No. 73 / 2012 on the
National Strategy on Mangrove Ecosystem
Management
B. Emission 35 ton CO2/Ha/Yr (GWT 40 cm)
A. Emision 95 ton CO2/Ha/yr (GWT : 100 cm)
C. Emission saving = 60 ton CO2/Ha/Yr
If PP71/2014 is implemented
A
B
C
Mungkin dapat bersaing
dengan sawit !! Harga ikan = Rp
50,000/kg; Sawit Rp 1,500/kg
• Too many canals: 200 – 700
m long/ha (total length about 2
- 7 million Km; width 1 – 35
meter; 0.5 – 4 meter depth)
• Too many fire scars in
peatland areas created man-
made lakes / pond like
ecosystem
• Man-made reservoirs
(Embung) in peatland areas
built to store waters for fire
prevention, etc
• All unintended man-made
water bodies mentioned
above can potentially be
developed for fish ponds
Alasan menerapkan budidaya perikanan
di lahan gambut:
Beje Ponds in Peatland Area : Natural Fish Trap/ Aqua Culture
RIVER
PUNING
40 km length
RIVER
SIMPANG TELO
PAMANTUNGAN CANAL
SAKAHAMPALAN CANAL
HARUSAN RIVER
Genangan mirip danau
S. Bateken
S. Barito
Blocked canals as fire breaks, peatland rewetting, enhance
Biodiversity and create alternative livelihood
Beje /Pond
Trees along the pond
or canal banks
Blocking
(Sep 2003)
Inundation
Wet peatlands insusceptible to fire
The blocked canal will trap fishes
2 tons at end of rainy season
Peatland Rewetting: trapped fishes and prevent fire
Physical property
Sept 2003 – Dec
2004
Water Temperature (oC) 26 – 34
Transparacy (cm) 30 -80
Electrical Conductivity
(µS/cm)
37 – 71
Turbidity (NTU) 3 - 45
Total Suspended Solid TSS
(mg/l)
3 – 187
Chemical Property Stasiun
pH 3.40 – 4.22
DO (mg/l) 3.03- 7.95
BOD5 1.35 – 18.02
N
o.
Latin name Local Name in central
Kalimantan
1 Wallago Leeri Tampahas/tapah
2 Channa micropeltes Tahoman/toman
3 Channa pleurophthalmus Karandang/kerandang
4 Channa melanopterus Kihung
5 Channa sp. Mihau
6 Belontia hasselti Kakapar/kapar
7 Pristolepis grooti Patung
8 Kryptoterus sp Lais
9 Macrones nemurus Baung
10 Notopterus lopis Balida/belida
11 ? Babat
12 Channa striata Behau/gabus
13 Helostoma temminckii Tambakan
14 Anabas testudineus Papuyu/betok
15 Trichogaster trichopterus Sapat/sepat
16 Rasbora sp Saluang
17 ? Undand capit/udang
18 ? Jajulung/julung
19 ? Tabute
20 ? Tatawun
21 Macronathus aculeatus Telan/Sili/jili-jili/telan
22 Monopterus albus Lindung/belut
23 Clarias batrachus Pentet/lele
24 Osteochilus sp Puyau
25 ? Tamparahung
26 ? Tampala
27 Puntilus lineatus Tambayuk
28 Parachela oxygastroides Saribulu/sampirang bulu
29 ? Dasai
Fish species found in the blocked canal compartment (canal code: SPI)
in Ex PLG area within 2003 – 2004 and its water quality, WI Indonesia.
Fihes Pictures: Muh. Iqbal, 2011
(57 sp in Merang Kepahyang
river - South Sumatera)
Nation-wide Fish larvae marketing via air by Surya Mina
Haruan/ Gabus : Chana sp
Benih Lele : Clarias sp Benih Patin
gundukan
Pml : Pemeliharaan bibit/ sedlings nurturing
GDK : Pembuatan Gundukan/ mound construction
KRS : Pengerasan Bibit (Hardening-off)
TRS : Transportasi Bibit. TNM : Tanam / seedlings ranportation
PML : Pemeliharaan bibit setelah ditanam (penyulaman, penyiapan, dll) / maintenance
Peatland Rehabilitation / paludiculture needs to consider plant
species, seasonal ground water changes, height of mounds
Preparation of mound
Make hole on top
of mound
Insert appropriate age / height of
plant seedlings into the
mound’s hole
Peatland
Rehabilitation
using mound
technique
Survival 70%: Ramin (H=1.8 m; D=2 cm) Gonystylus bancanus, Perepat
Combretocarpus rotundatus and Rengas manuk Mellanoorhoea walichii
Vegetation Rehabilitation in burned areas of Berbak NP
(using native species and mound technique)
How about Pitcher Plants as Paludiculture species ??
Do they have good market values to trap mosquitos?
• Keberadaan kanal yang disekat-sekat, embung, dan lahan gambut
yang mengalami depresi (cekungan), dapat dimanfaatkan sebagai
kolam ikan (akuakultur)
• Disekeliling kanal dapat ditanami berbagai jenis tanaman lahan basah
(paludikultur) yang dapat bertahan hidup meskipun lahannya
tergenang (misal akibat kanal di blok lalu menimbulkan pembasahan/
rewetting gambut)
• Akuakultur dan paludikultur dapat berkontribusi dalam menurunkan
emisi GRK
• Untuk bersaing dengan dengan sawit akibat permintaan pasarnya
yang tinggi, pemerintah perlu membantu pemasaran produk
paludikultur
• Produk akuakultur diduga akan dapat bersaing dengan sawit karena
umur panen ikan yang singkat dan harga ikan yang jauh lebih tinggi
dari sawit
• Untuk mengoptimalkan akuakultur dan paludikultur di lahan gambut,
agar KLHK bekerjasama dengan KKP dan Kementan
Saran dan Kesimpulan
Ypb 25 agustus 2016

More Related Content

What's hot

Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Muhammad Hafizhurrahman
 
Pers conference 21 oct 2015
Pers conference  21 oct  2015Pers conference  21 oct  2015
Pers conference 21 oct 2015
Panji Kharisma Jaya
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakau
nitahabibah
 
Aksi kolektif masyareakat sipil sumsel af
Aksi kolektif masyareakat sipil sumsel afAksi kolektif masyareakat sipil sumsel af
Aksi kolektif masyareakat sipil sumsel af
Panji Kharisma Jaya
 
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengonKalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Warnet Raha
 
karakteristik kerusakan hutan gambut
karakteristik kerusakan hutan gambutkarakteristik kerusakan hutan gambut
karakteristik kerusakan hutan gambut
ayundapuspita
 
Kajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakat
Kajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakatKajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakat
Kajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakat
International Tropical Peatlands Center
 
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontaloTorang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Waste to Energy in Palm Oil
Waste to Energy in Palm Oil Waste to Energy in Palm Oil
Waste to Energy in Palm Oil
Mulyanto Supangat
 
Waste to energy
Waste to energy Waste to energy
Waste to energy
Mulyanto Supangat
 
Ppt
PptPpt
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
International Tropical Peatlands Center
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
ghaziplanters
 
Observasi timbulan sampah perkebunan kakao pt
Observasi timbulan sampah perkebunan kakao ptObservasi timbulan sampah perkebunan kakao pt
Observasi timbulan sampah perkebunan kakao pt
Arindha Novia Dewi
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Jajat Rohmana
 
Wajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauWajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauRaflis Ssi
 
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanLembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
People Power
 
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutKebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Fazrin Rahmadani
 
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
Nita_Arianty
 

What's hot (20)

Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...
 
Pers conference 21 oct 2015
Pers conference  21 oct  2015Pers conference  21 oct  2015
Pers conference 21 oct 2015
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakau
 
Aksi kolektif masyareakat sipil sumsel af
Aksi kolektif masyareakat sipil sumsel afAksi kolektif masyareakat sipil sumsel af
Aksi kolektif masyareakat sipil sumsel af
 
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengonKalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
 
karakteristik kerusakan hutan gambut
karakteristik kerusakan hutan gambutkarakteristik kerusakan hutan gambut
karakteristik kerusakan hutan gambut
 
Kajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakat
Kajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakatKajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakat
Kajian strategi penerapan teknik budidaya gambut berkelanjutan oleh masyarakat
 
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontaloTorang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
Torang Pe Kobong So Dapa Rampas (Land Grabbing) - Hutbun gorontalo
 
Waste to Energy in Palm Oil
Waste to Energy in Palm Oil Waste to Energy in Palm Oil
Waste to Energy in Palm Oil
 
Waste to energy
Waste to energy Waste to energy
Waste to energy
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
 
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTAMATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
MATERI KELAPA SAIT 1 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
 
Observasi timbulan sampah perkebunan kakao pt
Observasi timbulan sampah perkebunan kakao ptObservasi timbulan sampah perkebunan kakao pt
Observasi timbulan sampah perkebunan kakao pt
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
 
Wajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauWajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riau
 
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan AncamanLembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
Lembar Informasi 082003 Hutan Riau Exixting Dan Ancaman
 
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutKebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
 
Cappa hd
Cappa hdCappa hd
Cappa hd
 
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YA...
 

Viewers also liked

pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.ppt
pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.pptpencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.ppt
pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.ppt
Aulia Rahma
 
Bencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesiaBencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesia
hutanriau
 
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan PasirPenerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
aditya
 
Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...
Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...
Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...
helmut simamora
 
Pentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khg
Pentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khgPentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khg
Pentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khg
Panji Kharisma Jaya
 
Legalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
Legalitas Perizinan HTI Provinsi RiauLegalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
Legalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
hutanriau
 
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Ninil Jannah
 
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...
Panji Kharisma Jaya
 
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauWalhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauPeople Power
 
Sustianable forest management HAN YE
Sustianable forest management HAN YESustianable forest management HAN YE
Sustianable forest management HAN YE
Ye Han
 
App performance-milestones-oct3-2013-
App performance-milestones-oct3-2013-App performance-milestones-oct3-2013-
App performance-milestones-oct3-2013-
rainforestactionnetwork
 
Political Economy of Fire and Haze
Political Economy of Fire and HazePolitical Economy of Fire and Haze
Political Economy of Fire and Haze
CIFOR-ICRAF
 
Uu 19 2001 Pjls
Uu 19 2001 PjlsUu 19 2001 Pjls
Uu 19 2001 Pjls
People Power
 
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumselMateri presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Panji Kharisma Jaya
 
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APP
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APPAn evaluation of sustainable forestry initiatives of APP
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APP
Ye Han
 
Moral
MoralMoral
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Raflis Ssi
 
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
People Power
 
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Dimebag Darrell
 
Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...
Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...
Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...
GlobalEnvironmentCentre
 

Viewers also liked (20)

pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.ppt
pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.pptpencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.ppt
pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.ppt
 
Bencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesiaBencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesia
 
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan PasirPenerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
 
Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...
Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...
Tabel penghitung depresi konkav simetrikal dan unit kedalaman air pada daerah...
 
Pentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khg
Pentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khgPentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khg
Pentingnya peta untuk perlindungan dan restorasi khg
 
Legalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
Legalitas Perizinan HTI Provinsi RiauLegalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
Legalitas Perizinan HTI Provinsi Riau
 
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...
 
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung &amp; areal restorasi ekosistem g...
 
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauWalhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
 
Sustianable forest management HAN YE
Sustianable forest management HAN YESustianable forest management HAN YE
Sustianable forest management HAN YE
 
App performance-milestones-oct3-2013-
App performance-milestones-oct3-2013-App performance-milestones-oct3-2013-
App performance-milestones-oct3-2013-
 
Political Economy of Fire and Haze
Political Economy of Fire and HazePolitical Economy of Fire and Haze
Political Economy of Fire and Haze
 
Uu 19 2001 Pjls
Uu 19 2001 PjlsUu 19 2001 Pjls
Uu 19 2001 Pjls
 
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumselMateri presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
 
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APP
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APPAn evaluation of sustainable forestry initiatives of APP
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APP
 
Moral
MoralMoral
Moral
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
 
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
 
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
 
Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...
Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...
Giam Siak Kecil and Bukit Batu Biosphere Reserve: A public-private sector ini...
 

Similar to Ypb 25 agustus 2016

Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Tri Hidayat
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
Asramid Yasin
 
bahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxbahan infografis.pptx
bahan infografis.pptx
EviFadila
 
Hutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau KapukHutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau Kapuk
Elisa Sutanudjaja
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Nurma Putri Tanadoang
 
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
FitriHariyanti4
 
03 bab 3 pengumpulan dan analisa data
03 bab 3 pengumpulan dan analisa data03 bab 3 pengumpulan dan analisa data
03 bab 3 pengumpulan dan analisa data
Khasan Rohman
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Tri Cahyono
 
188 395-1-pb
188 395-1-pb188 395-1-pb
188 395-1-pb
Mauritsius Gareta
 
Target lulus pmr 2013
Target lulus pmr 2013Target lulus pmr 2013
Target lulus pmr 2013
李 采蓉
 
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
drestajumena1
 
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingKerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Adel del
 
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan  LingkunganPengetahuan  Lingkungan
Pengetahuan Lingkungan
Adel del
 
Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
Dicko Agustian
 
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA.pdf
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA.pdfPROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA.pdf
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA.pdf
'' Unggul BM
 
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA 2 3 2 3.pptx
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA 2 3 2 3.pptxPROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA 2 3 2 3.pptx
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA 2 3 2 3.pptx
'' Unggul BM
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
BBAP takalar
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
People Power
 
ANDAL.docx
ANDAL.docxANDAL.docx
ANDAL.docx
Shidiq2
 
BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdf
RahmadiAziz1
 

Similar to Ypb 25 agustus 2016 (20)

Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
 
bahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxbahan infografis.pptx
bahan infografis.pptx
 
Hutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau KapukHutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau Kapuk
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
 
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
 
03 bab 3 pengumpulan dan analisa data
03 bab 3 pengumpulan dan analisa data03 bab 3 pengumpulan dan analisa data
03 bab 3 pengumpulan dan analisa data
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
 
188 395-1-pb
188 395-1-pb188 395-1-pb
188 395-1-pb
 
Target lulus pmr 2013
Target lulus pmr 2013Target lulus pmr 2013
Target lulus pmr 2013
 
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
 
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingKerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
 
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan  LingkunganPengetahuan  Lingkungan
Pengetahuan Lingkungan
 
Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
 
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA.pdf
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA.pdfPROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA.pdf
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA.pdf
 
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA 2 3 2 3.pptx
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA 2 3 2 3.pptxPROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN  ASTANA 2 3 2 3.pptx
PROPOSAL KONSERVASI PASIR ASTAP DAN ASTANA 2 3 2 3.pptx
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
ANDAL.docx
ANDAL.docxANDAL.docx
ANDAL.docx
 
BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdf
 

More from Panji Kharisma Jaya

Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3
Panji Kharisma Jaya
 
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Panji Kharisma Jaya
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1
Panji Kharisma Jaya
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
Panji Kharisma Jaya
 
Kebijakan dana desa
Kebijakan dana desaKebijakan dana desa
Kebijakan dana desa
Panji Kharisma Jaya
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Panji Kharisma Jaya
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
Panji Kharisma Jaya
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
Panji Kharisma Jaya
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Panji Kharisma Jaya
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
Panji Kharisma Jaya
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
Panji Kharisma Jaya
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Panji Kharisma Jaya
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
Panji Kharisma Jaya
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Panji Kharisma Jaya
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
Panji Kharisma Jaya
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Panji Kharisma Jaya
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Panji Kharisma Jaya
 
Siaran pers brg
Siaran pers brg Siaran pers brg
Siaran pers brg
Panji Kharisma Jaya
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy
Panji Kharisma Jaya
 
Ww atma jaya
Ww atma jayaWw atma jaya
Ww atma jaya
Panji Kharisma Jaya
 

More from Panji Kharisma Jaya (20)

Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3
 
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
 
Kebijakan dana desa
Kebijakan dana desaKebijakan dana desa
Kebijakan dana desa
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
 
Siaran pers brg
Siaran pers brg Siaran pers brg
Siaran pers brg
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy
 
Ww atma jaya
Ww atma jayaWw atma jaya
Ww atma jaya
 

Recently uploaded

3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
KajianIslamIlmiahSur
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
muhammadfebri359
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
d1051231078
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 

Recently uploaded (9)

3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 

Ypb 25 agustus 2016

  • 1. Manfaat ekonomi tanaman ramah gambut dan teknologi rewetting bagi masyarakat dan lingkungan Nyoman Suryadiputra 25th August 2016, Jakarta Restorasi Gambut Berbasis Teknologi Tepat Guna dan Tanaman Lokal Hotel Central Park, Jakarta
  • 2. • Mengapa gambut harus basah ? • Apa akibatnya jika gambut tidak basah/menjadi kering ? • Apa faktor-faktor penyebab gambut jadi kering • Kesatuan Hidrology Gambut dan Pembasahan gambut: darimana kita memulai • Bagaimana / macam teknologi pembasahan gambut • Apa manfaatnya jika gambut tetap basah • Apakah lahan gambut yang dibasahi dapat dimanfaatkan • Mengapa sawit merambah lahan gambut ? Teknologi Pembasahan Gambut (Rewetting)
  • 3. Persebaran air di Bumi AIR TAWAR berada di Lahan basah Mencairnya es di kutub utara Di Indonesia dominan di lahan gambut
  • 4. Lahan Gambut Berisikan Tumpukan bahan Organik Sudah Mati berumur Ribuan Tahun, tapi 90% berisi air !!! Thickness Mineral Soil Organik matterRiver River < 1m < 1m> 3m Luas lahan gambut Indonesia = 21 Juta Ha (1,600 ton C/ha) atau total 33.7 Gt C; ia bukan bahan tambang tapi pendukung kehidupan … 90% air !! peatland BIODIVERSITY LANDSCAPE UNIQUENESS mineral forest Mangove + peat Volume Air di Lahan Gambut Indonesia > 1 triliun M3 (asumsi ketebalan gambut rata-rata 5 m) Penyelamat air sungai Mengapa gambut harus basah ? Kondisi basah adalah sifat alami gambut
  • 5. Apa faktor-faktor penyebab gambut jadi tidak basah / kering • Adanya kanal-kanal/saluran/ parit/handil/anjir yang berfungsi sebagai drainase • Vegetasi alami di atasnya telah digantikan tanaman lain • Kemarau yang berkepanjangan
  • 6. Sumber : Peter Lim (March 2014) Pajang saluran 120 - 700 meter/ Ha
  • 7. Apa akibatnya jika gambut tidak basah/menjadi kering ? • Teroksidasi/terurai secara mikro-biologi • Mudah terbakar • Subsidence • Tercuci / terbawa arus air • Semua kejadian di atas melepaskan gas rumah kaca (GRK)
  • 8. pemukiman Sawit -sawit Kesatuan Hidrology Gambut / KHG dan Pembasahan/ Rewetting gambut: darimana kita memulai Fungsi lindung / Kawasan Konservasi HTI Kelapa di fungsi lindung sawit Laut cina selatan Fungsi budidaya • Fungsi Lindung: Kawasan Konservasi, rusak ada kanal/perambahan hutan/eks terbakar • Fungsi lindung: sudah dibuka HTI/Sawit (swasta /masyarakat), ada kanal/eks terbakar • Fungsi budidaya : sudah dibuka HTI/Sawit (swasta /masyarakat), ada kanal/eks terbakar Bagaimana kalau lokasi di atas sudah mengalami subsiden parah/ tergenang? Apakah paludikultur masih dapat diterapkan? Apakah rewetting masih diperlukan sungai sungai
  • 9. 1 2 3 5 6 1 2 3 4 1. Ds Teluk Meranti 2 HTI Arara Abadi/ APP 3 SM Kerumutan 4. HTI RAPP 4 Kesatuan Hidrologis Gambut Sungai Kampar-Indragiri - Riau KHG : Ekosistem Gambut yang letaknya di antara 2 (dua) sungai, di antara sungai dan laut, dan/atau pada rawa Peta KHG memuat : a. Lokasi, keberadaan, dan luas KHG; b. Karakteristik fisika, kimia, biologi, hidrotopografi, dan jenis sedimen di bawah gambut, meliputi: 1. lokasi titik atau koordinat; 2. elevasi lahan; 3. air tanah, genangan, atau banjir; 4. tutupan lahan, penggunaan lahan, dan kondisinya; 5. keberadaan flora dan fauna yang dilindungi; 6. kondisi drainase alami dan buatan; 7. kualitas air; 8. tipe luapan; 9. ketebalan gambut; 10.proporsi berat bahan gambut; 11.perkembangan kondisi atau tingkat kerusakan lahan gambut; 12.karakteristik substratum dibawah lapisan gambut; dan 13.karakteristik tanah dan kedalaman lapisan pirit.
  • 10. Kanal-kanal mengancam hutan alam gambut (gambar A) di SM Kerumutan, Kabupaten Pelalawan- Riau Tanaman asli gambut (doyan air /tahan genangan)… A Tanaman Akasia bukan asli gambut (tidak tahan genangan),… tumbang sekitar 25-30% (akibat subsiden) ….. B 2 type vegetasi ( A & B) yang berbeda A A B Saran: Tutup seluruh saluran-saluran di lahan gambut (panah merah) yang langsung berdempetan dengan kawasan konservasi
  • 11. Pelalawan District Indragiri Hulu District Indragiri Hilir District 1. Kerumutan*) 1. Danau Baru 1. Simpang Gaung* 1. Mak Teduh*) 1. Redang* 1. Teluk Kabung*) 1. Teluk Binjai 1. Rantau Bakung 1. Bayas Jaya* 1. Teluk Meranti*) 1. Sungai Guntur 1. Pekan Tua 1. Pulau Muda*) 1. Sialang Dua Dahan* 1. Kempas Jaya 1. Segamai 1. Kampung Pulau 1. Teluk Kiambang 1. Labuhan Bilik 1. Rantau Mapesai 1. Karya Tunas Jaya 1. Gambut Mutiara 1. Pulau Gelang 1. Teluk Jira 1. Sokoi 1. Sukajadi 1. Sungai Salak 1. Tanjung Sari* 1. Rambaian* 1. Pulau Jumat* 1. Kuala Sebatu 1. Tambak 1. Harapan Jaya* Tantangan terhadap PP 71/2014: Desa-desa di dalam dan sekitar KHG Sungai Siak – Sungai Indragiri (Riau), kedalaman gambut > 4 meter Lokasi desa- desa: Dengan gambut > 4 m A. Di INHIL B. Di INHUL C. Di Pelalawan A : INHIL B : INHUL C : PELALAWAN
  • 12. 1.Menaikkan muka air tanah/membasahi gambut untuk mencegah kebakaran, subsidensi dll 2.Dilakukan melalui: pembendungan saluran, membasahi tanah gambut, dll 3.Jumlah bendung dalam sebuah saluran harus memadai, 4.Di atas bendung dapat ditanami pohon asli lahan gambut (untuk mremperkuat kontruksi) 5.Hindari penggunaan alat-alat berat (seperti excavator), 6.Gunakan bahan alami lokal untuk bangunan bendung 7.Masyarakat berpatisipasi dalam membangun dan merawat bendung Pembasahan / Rewetting Lahan Gambut: Prinsip & konsep Vegetasi di atas bendung
  • 13. Tahap I persiapan: Meliputi identifikasi lokasi kanal dan ukuran dimensi, pengumpulan data bio-fisik-sosek, pembuatan desain, analisa biaya dll) Tahap II Pelaksanaan Penabatan: Meliputi persiapan dan mobilisasi bahan dan tenaga kerja, pembanguan tabat, dll) Tahap III. Perawatan dan Pemantauan Meliputi pembuatan jadwal, susun panduan, evaluasi kinerja tabat, biaya dll) Pembasahan / rewetting Lahan Gambut: Blocking Kanal /Penabatan Tahapan kegiatan restorasi hidrologi melalui ‘blocking canals’ /pembendungan/penabatan telah ditulis secara terperinci oleh Suryadiputra, et al. (2005), namun secara garis besar, tahapan-tahapan tersebut dapat diringkas sebagai berikut
  • 14. 1. Membangun beberapa bendung/dam/tabat/sekat dalam saluran 2. Membasahi gambut dengan air sungai di dekat/ sekitarnya 3. Membangun saluran buntu (berukuran kecil dan dangkal) diantara dua tabat, menuju lahan gambut Pembasahan/rewetting di Lahan Gambut: Jenis - jenisnya Sebagai upaya mitigasi bencana kebakaran & perubahan iklim Photo : Alue Dohong
  • 15. Membangun beberapa bendung dalam saluran Ideal Tidak ideal Gambar atas. Dalam saluran terdapat banyak bendung/ sekat/dam dan tinggi puncak bendung di dalam saluran bervariasi (Sumber @ Deltares 2013) Prinsip dasar pembendungan / penabatan/ penyekatan saluran @Suryadiputra, 2005
  • 16. Contoh tabat/ bendung di eks PLG Kalteng untuk membasahi lahan gambut Bendung di Block A Utara Eks PLG – Kalteng dibangun oleh WI-I pada Tahun 2003 dan perkembangannya pada 2004 dan 2009 (Foto oleh Suryadiputra) Membangun bendung/ tabat dari bahan alami Tabat dibangun oleh WI-I pada Tahun 2003 perkembangannya pada 2009 SPU-7 Posisi tabat/dam yang dibangun Blok A Utara eks PLG Kalteng
  • 17. Membasahi gambut dengan air sungai di dekatnya Pembasahan / rewetting di Lahan Gambut: contoh – contoh lain Membasahi lahan gambut melalui pemompaan air sungai (Stoneman & Brooks, 1997) Lahan terbuka/ berhutan Lahan terbuka/ berhutan Arah air tabat saluran Parit buntu Membasahi lahan gambut dengan membangun parit buntu di antara bendung/tabat (Suryadiputra dkk., 2005) Membangun saluran buntu yang dangkal ke arah hutan/darat
  • 18. Peatland is fragile and complex ecosystem Droughts / Fire subsiden: 5.2 cm/y at 0.7 m drainage depth Peatland Subsidence Oil Palm leaned Repeated fire outbreaks in peatland area created lakes Drainage Subsidence Dried peat Peat Fire Depression Flood GHG emission
  • 19. Drainage Canals Subsidence Dried peat Peat Fire Depression Flood GHG emission Fire Scars / Unintended man made lakes: Fishery developments Before undrainability limit is achieved: Paludiculture Constraints : water quality (acidic soil and water, low DO, chemical contaminants), flood Constraints : acidic soil, prolonged flood Appropriate species selection, mound techniques Selective fish species Pemanfaatan lahan gambut sebagai akibat pembasahan/ rewtting Combined paludiculture & fishery Man- made water reservoir
  • 20. Concept of combined paludiculture & fishery Mangrove converted into oil palm Peat depth 1.5 m Distance from the beach about 50 m Coastal mangrove - Peatland converted into oil palm plantation
  • 21. Figure 3. Ikan Toman (Channa micropeltes) caught by electrofishing in Mahakam Lakes, East Kalimantan (Photo by Nyoman Sp, March 2000). Blocked canals can be used for Aquaculture media & Paludiculture developments Ikan Tapah di Berbak Anak-anak Ikan Tapah ? di Kerumutan Riau
  • 22. Pada umumnya untuk kebun sawit yang berada di sempadan Sungai Siak dibuat Beje (Sejenis kolam) untuk memerangkap ikan pada saat air sungai meluap (Lokasi : 101° 14' 24.201" E ; 1° 0' 54.152" N)
  • 23. Pintu air untuk pengaturan tinggi muka air di Desa Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis (Lokasi : 102° 8' 38.520" E ; 1° 20' 45.567" N).. Kanal dapat jadi kolam ikan dan kiri kanan kanal ditanami vegetasi asli lahan gambut Tabat yang dipasang di kanal areal sawit untuk mencagah kebakaran (Lokasi : 101° 7' 41.663" E ; 1° 33' 3.418" N).. Dapat jadi kolam ikan .. Kiri kanan kanal tanami vegetasi asli lahan gambut Manfaatkan kanal sebagai kolam ikan dan tepi kanal tanami vegetasi lahan basah
  • 24. Kondisi lahan pasca penanaman Eucaliptus Petata di PT. RSK Distrik Minas, Desa Mandi Angin, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak (Lokasi : 101° 40' 54.104" E ; 0° 47' 27.862" N) Areal bekas kebakaran yang ditanami ubi-ubian di Desa Rawang Air Putih, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak (Lokasi : 101° 59' 56.517" E ; 0° 50' 30.097" N) Kondisi lahan bekas kebakaran di Desa Paluh, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak (Lokasi : 102° 8' 27.181" E ; 0° 45' 52.289" N)
  • 27. Ini bisa jadi obat kuat laki-laki," tutur pria Suku Kamoro kepada detikTravel (http://travel.detik.com/read/2015/01/29/07 3758/2817114/1519/ulat-sagu-obat-kuat- pria-dari-timur-indonesia) https://www.google.co.id/search?q=pohon+ sagu&biw=1366&bih=667&source=lnms&t bm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwi8mr yC7r_OAhUOTI8KHbEdCjoQ_AUIBigB&dp r=1#imgrc=z-AeOXfbhkMhQM%3A
  • 29. Sifat alami sagu: tahan genangan air
  • 30. Berdasarhan hasil dari pendataan 2013 yang lalu tertuang dalam laporan Operasi Fungsional Balai Taman Nasional Tanjung Puting, Seksi Pengelolaan Wilayah II Kuala Pembuang pada tiga desa yang berbatasan dengan kawasan TNTP, yakni Desa Muara Dua, Jahitan dan Baung, terdapat sekitar 95 orang yang memanfaatkan getah pohon pantung/jelutung sebagai mata pencarian utama. Dengan penghasilan sekitar Rp3,9 juta per bulan… http://www.borneonews.co.id/berita/10682- getah-jelutung-tidak-laku-dijual Menurut Sani, 40, warga Desa Muara Dua, berdasarkan informasi yang diterima dari para petani getah pantung/jelutung dan pedagang besar tentang getah pantung/jelutung tidak laku lagi yakni kualitas getahnya yang rendah dan permintaan dunia atas getah itu menurun. Satu hektare lahan yang ditanam jelutung bisa menghasilkan lebih kurang Rp117 juta. Dipasaran harga getahnya bisa mencapai Rp20.000 per kilogram. Pohon jelutung yang ditanam di lahan rawa diameternya bisa mencapai lebih dari 2 meter. Tinggi pohon jelutung bisa mencapai 40 meter. Read more: http://riaupos.co/11869-arsip-tanam- jelutung-di-bukitbatu.html#ixzz4HH6xJsNg Getah jelutung baru bisa disadap, apabila diameter batang mencapai 20 cm atau idealnya antara 40-60 cm atau pada umur 10-15 tahun. Getah jelutung dapat dibuat untuk permenkaret, cat dasar beton, perekat kertas. Selain itu,kayunya dapat digunakan untuk bangunan dan alat rumah tangga. Hasil getak untuk 1 pohohn antara 0,7 – 1,0 ons. Harga getah (latex) jelutung sementara ini masih rendah antara Rp. 4.000 – 6.500/kg karena masih belum luas pemasarannya masih bersifat monopoli perorangan. Pada hal nilai getah jelutung 2-3 kali getah karet (para) biasanya. (M. Noor) http://balittra.litbang.pertanian.go.i d/index.php?option=com_content&v iew=article&id=1375&Itemid=5
  • 31. http://hees-di- leuweung.blogspot.co.id/2011/09/cara- membuat-jelutung-dyera-lowii-dan.html <iframe width="854" height="480" src="https://www.youtube.com/embed/6GY sLj2Xpyw" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>. Ditoreh 150 cm dari lantai pohon dan diameter 45 cm https://www.google.co.id/search?q=harga+getah+jelutun g+2015&bih=667&biw=1366&source=lnms&tbm=isch&sa =X&ved=0ahUKEwjl5Z7j- 7_OAhXFtI8KHYi1BocQ_AUIBigB#imgdii=7yhthlpHSUe QrM%3A%3B7yhthlpHSUeQrM%3A%3BxJy6iMgmEQG mMM%3A&imgrc=7yhthlpHSUeQrM%3A
  • 32. Mengapa sawit merambah lahan gambut ? • Lahan mineral terbatas-mahal • Permintaan pasar global yang sangat tinggi • Tingkat produktivitas buah sawit tinggi-sangat tinggi (s/d 30 ton TBS / ha/tahun) • Sistem pemasaran mudah-cepat – dikirimkan ke PKS / Pengolahan Kelapa Sawit • Diversifikasi pemanfaatan sangat tnggi (bahan pangan, kosmetik, bio fuel) Dapatkah produk paludikultur (misal: Sagu, Jelutung dll) bersaing dengan sawit ? Tapi menanam sawit di lahan gambut tidak akan berkelanjutan.. Dampak kerusakan lingkungan akan sangat parah
  • 33. T Tahun Total Produksi (kg)/400 ha Prod (kg)/ha/thn Persentase kenaikan produksi per tahun/ha Usia Pohon (thn), ditanam tahun 2006 Nilai harga jual (RP), gross 2010 191,940 480 4 236,394,187 2011 1,672,027 4,180 771% 5 1,922,380,306 2012 3,154,799 7,887 89% 6 3,823,653,229 2013 4,550,102 11,375 44% 7 5,938,985,167 2014 5,571,213 13,928 22% 8 8,386,944,390 Total 20,308,357,279 Total Produksi TBS selama 2010 s/d 2014 = 15,140,081 kg Total Nilai Penjualan TBS, 2010 s/d 2014 = Rp 20,308,357,279/ 400 ha (atau Rp 50,770,893 / Ha/8 tahun) atau rata-rata Rp 6,346,361/ha/th . Kalau Sagu, Jelutung dll ….. Berapa ???? Apakah mudah dipasarkan .. ? Besaran nilai panen TBS di Kebun Sawit Plasma di Lahan Gambut, Sumatera Utara (@ Nyoman. Suryadiputra, July 2016)
  • 34. Ganoderma telah menyerang 30% dari pohon sawit di sebuah konsesi perkebunan sawit Kab. Madina Kebun sawit kebanuiran di Pelalawan Riau
  • 35. 4 5 6 7 8 191,940 1,672,027 3,154,799 4,550,102 5,571,213 480 4,180 7,887 11,375 13,928 1 10 100 1000 10000 100000 1000000 10000000 2010 2011 2012 2013 2014 JmlProduksiTBS(kg) Tahun Grafik Produksi Sawit / TBS (Kg Netto) per Tahun selama 2010 s/d 2014 di Perkebunan Plasma (total area 400 Ha) Usia Pohon (thn) Total Produksi (kg)/400 ha Prod (kg)/ha/thn Tabel 8. Fluktuasi harga sawit (TBS)/Kg selama periode 2010-2014 Tahun Harga Terendah (Rp) Harga rata-rata (Rp) Harga Tertinggi (Rp) 2010 1,092 1,206 1,333 2011 998 1,173 1,380 2012 959 1,231 1,461 2013 1,132 1,295 1,621 2014 1,287 1,511 1,737 2016 (Agustus) umur 3 tahun Rp1.251,34 umur 9 tahun Rp1.613,00 Isue Positive: • Harga TBS tinggi • Demand pasar tinggi • PKS/Inti/Bank memfasilitasi berbagai kemudahan Isue Negatif: • Kerusakan / kehancuran lingkungan • Hilangnya cadangan karbon/ Emisi GRK • Hilangnya habitat satwa • Hilangnya Kehati • Pencemaran air sungai/danau • Subsiden, terbakar, banjir • Sustainability (short term) • Penyakit ISPA • dll
  • 36. DRRBudidaya perikanan dalam kanal-kanal dan penanaman vegetasi lahan basah mendukung penurunan emisi GRK • Presidential Regulation (Perpres No61/2011) on the National Action Plan in reducing GHG emissions (RAN-GRK) • Intended Nationally Determined Contribution (INDC) submitted by Indonesia in 2015 during COP 21 in Paris. Indonesia committed to increase its voluntarily pledge to reduce GHG emissions to 29 percent through its own efforts, and up to 41 percent with international support, against the business as usual scenario by 2030. • Government Regulation (No 71/2014 which will be revised) for the Protection and Management of Peatland Ecosystems .. Ground water table max 0.4 m • Presidential Regulation No. 73 / 2012 on the National Strategy on Mangrove Ecosystem Management B. Emission 35 ton CO2/Ha/Yr (GWT 40 cm) A. Emision 95 ton CO2/Ha/yr (GWT : 100 cm) C. Emission saving = 60 ton CO2/Ha/Yr If PP71/2014 is implemented A B C Mungkin dapat bersaing dengan sawit !! Harga ikan = Rp 50,000/kg; Sawit Rp 1,500/kg
  • 37. • Too many canals: 200 – 700 m long/ha (total length about 2 - 7 million Km; width 1 – 35 meter; 0.5 – 4 meter depth) • Too many fire scars in peatland areas created man- made lakes / pond like ecosystem • Man-made reservoirs (Embung) in peatland areas built to store waters for fire prevention, etc • All unintended man-made water bodies mentioned above can potentially be developed for fish ponds Alasan menerapkan budidaya perikanan di lahan gambut:
  • 38. Beje Ponds in Peatland Area : Natural Fish Trap/ Aqua Culture RIVER PUNING 40 km length RIVER SIMPANG TELO PAMANTUNGAN CANAL SAKAHAMPALAN CANAL HARUSAN RIVER Genangan mirip danau S. Bateken S. Barito Blocked canals as fire breaks, peatland rewetting, enhance Biodiversity and create alternative livelihood Beje /Pond Trees along the pond or canal banks
  • 39. Blocking (Sep 2003) Inundation Wet peatlands insusceptible to fire The blocked canal will trap fishes 2 tons at end of rainy season Peatland Rewetting: trapped fishes and prevent fire
  • 40. Physical property Sept 2003 – Dec 2004 Water Temperature (oC) 26 – 34 Transparacy (cm) 30 -80 Electrical Conductivity (µS/cm) 37 – 71 Turbidity (NTU) 3 - 45 Total Suspended Solid TSS (mg/l) 3 – 187 Chemical Property Stasiun pH 3.40 – 4.22 DO (mg/l) 3.03- 7.95 BOD5 1.35 – 18.02 N o. Latin name Local Name in central Kalimantan 1 Wallago Leeri Tampahas/tapah 2 Channa micropeltes Tahoman/toman 3 Channa pleurophthalmus Karandang/kerandang 4 Channa melanopterus Kihung 5 Channa sp. Mihau 6 Belontia hasselti Kakapar/kapar 7 Pristolepis grooti Patung 8 Kryptoterus sp Lais 9 Macrones nemurus Baung 10 Notopterus lopis Balida/belida 11 ? Babat 12 Channa striata Behau/gabus 13 Helostoma temminckii Tambakan 14 Anabas testudineus Papuyu/betok 15 Trichogaster trichopterus Sapat/sepat 16 Rasbora sp Saluang 17 ? Undand capit/udang 18 ? Jajulung/julung 19 ? Tabute 20 ? Tatawun 21 Macronathus aculeatus Telan/Sili/jili-jili/telan 22 Monopterus albus Lindung/belut 23 Clarias batrachus Pentet/lele 24 Osteochilus sp Puyau 25 ? Tamparahung 26 ? Tampala 27 Puntilus lineatus Tambayuk 28 Parachela oxygastroides Saribulu/sampirang bulu 29 ? Dasai Fish species found in the blocked canal compartment (canal code: SPI) in Ex PLG area within 2003 – 2004 and its water quality, WI Indonesia. Fihes Pictures: Muh. Iqbal, 2011 (57 sp in Merang Kepahyang river - South Sumatera)
  • 41. Nation-wide Fish larvae marketing via air by Surya Mina Haruan/ Gabus : Chana sp Benih Lele : Clarias sp Benih Patin
  • 42. gundukan Pml : Pemeliharaan bibit/ sedlings nurturing GDK : Pembuatan Gundukan/ mound construction KRS : Pengerasan Bibit (Hardening-off) TRS : Transportasi Bibit. TNM : Tanam / seedlings ranportation PML : Pemeliharaan bibit setelah ditanam (penyulaman, penyiapan, dll) / maintenance Peatland Rehabilitation / paludiculture needs to consider plant species, seasonal ground water changes, height of mounds
  • 43. Preparation of mound Make hole on top of mound Insert appropriate age / height of plant seedlings into the mound’s hole Peatland Rehabilitation using mound technique
  • 44. Survival 70%: Ramin (H=1.8 m; D=2 cm) Gonystylus bancanus, Perepat Combretocarpus rotundatus and Rengas manuk Mellanoorhoea walichii Vegetation Rehabilitation in burned areas of Berbak NP (using native species and mound technique)
  • 45. How about Pitcher Plants as Paludiculture species ?? Do they have good market values to trap mosquitos?
  • 46. • Keberadaan kanal yang disekat-sekat, embung, dan lahan gambut yang mengalami depresi (cekungan), dapat dimanfaatkan sebagai kolam ikan (akuakultur) • Disekeliling kanal dapat ditanami berbagai jenis tanaman lahan basah (paludikultur) yang dapat bertahan hidup meskipun lahannya tergenang (misal akibat kanal di blok lalu menimbulkan pembasahan/ rewetting gambut) • Akuakultur dan paludikultur dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi GRK • Untuk bersaing dengan dengan sawit akibat permintaan pasarnya yang tinggi, pemerintah perlu membantu pemasaran produk paludikultur • Produk akuakultur diduga akan dapat bersaing dengan sawit karena umur panen ikan yang singkat dan harga ikan yang jauh lebih tinggi dari sawit • Untuk mengoptimalkan akuakultur dan paludikultur di lahan gambut, agar KLHK bekerjasama dengan KKP dan Kementan Saran dan Kesimpulan

Editor's Notes

  1. Prinsip & konsep restorasi hidrologi telah ditulis oleh Suryadiputra et al., 2005 dalam buku berjudul “Panduan Penyekatan Parit dan Saluran di Lahan Gambut Bersama Masyarakat”. Juga dapat dibaca pada buku yang ditulis Stoneman, S. dan S. Brooks. 1997. Berjudul “Conservating Bogs, The Management Handbook”. Prinsip Restorasi Hidrologi di lahan gambut adalah menaikkan muka air tanah gambut setinggi mungkin, yang pada akhirnya diharapkan dapat: menurunkan laju oksidasi dan subsidensi gambut, membasahi gambut untuk mengurangi resiko kebakaran dan meningkatkan kelembaban tanah untuk pertumbuhan vegetasi. Semua di atas akhirnya akan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kapasitas penyerapan GRK.
  2. Kegiatan restorasi hidrologi lahan gambut mesti mengikuti tahapan-tahapan yang benar dan mempertimbangkan aspek iklim (musim hujan mengangkut bahan kontruksi tabat/bendung dan musim kemarau, saat air dalam saluran rendah, membangun tabat). Keterlibatan masyarakat lokal adalah merupakan keharusan, baik saat pembangunan kontruksi maupun saat perawatan (Suryadiputra et al., 2005).
  3. Rincian terkait cara-cara rewetting di lahan gambut dapat di baca dalam : Suryadiputra, I N.N., Alue Dohong, Roh, S.B. Waspodo, Lili Muslihat, Irwansyah R. Lubis, Ferry Hasudungan, dan Iwan T.C. Wibisono. 2005. Panduan Penyekatan Parit dan Saluran di Lahan Gambut Bersama Masyarakat. Proyek Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia. Wetlands International – Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. ISBN: 979-99373-5-3
  4. Jarak antar tabat sebaiknya dibangun cukup berdekatan (beda tinggi muka air dalam saluran antar tabat maksimum 20 cm) agar gambut sekitar saluran menjadi basah. Pada Gambar pojok kanan atas (tidak ideal), jumlah bendung banyak dengan puncak bendung lebih rendah dari muka gambut, pada kondisi demikian air tanah tidak akan mencapai permukaan gambut dan disekitarnya. Pada Gambar pojok kanan bawah (Ideal), jumlah bendung banyak dan puncak bendung tinggi, air mendekati permukaan tanah gambut dan akan membasahi gambut dalam jangkauan lebih luas (lihat foto pada pojok kiri atas dan bawah)
  5. Pembangunan Tabat/bendung harus dimulai pada bagian paling atas/hulu dari saluran. Penabatan di atas berlangsung di ujung paling utara/hulu dari Saluran Primer Utama /SPU-7 (Blok A utara eks PLG-Kalteng) pada Tahun 2003. Beda muka air dalam saluran hampir 2 meter (karena lokasi bendung tepat berada di puncak kubah gambut), dan bendung yang dibangun tsb cukup kuat mengatasi tekanan (‘head differences hampir 2 m’) dikarenakan konstruksinya sangat kokoh (juga di atasnya, sekitar 300 meter dari bendung ini dibangun juga bendung lainnya). Kondisi lahan gambut di kiri kanan sebelah luar saluran SPU-7, sebelum dibendung adalah gersang (foto Pojok Kiri atas), namun setelah di bendung, bibit-bibit alami tumbuh dengan subur (foto bawah). Sumber Suryadiputra et al., 2005
  6. Gambar di atas memperlihatkan cara lain untuk membasahi gambut dengan menggunakan (memompa) air dari sungai di dekatnya. Kegiatan demikian dapat dilakukan menjelang musim kemarau. Jika gambut menjadi basah maka kebakaran dapat dicegah dan emisi GRK dapat dihindari. Muka air di lahan gambut dapat dikendalikan melalui pipa-pipa pengendali muka air gambut. (Sumber Stoneman & Brooks, 1997) Gambar bawah. Untuk mempercepat dan memperluas daerah genangan (rewetting) di lahan gambut, dapat dibantu dengan membangun parit buntu (dangkal) ke arah lahan terbuka/berhutan. Cara demikian akan dapat mengurangi tekanan air dalam saluran dan terhadap bangunan tabat/bendung. (Sumber: Suryadiputra et al., 2005).
  7. Apakah mengebunkan jelutung ekonomis? Menurut Balai Informasi Kehutanan Jambi, satu hektar kebun jelutung, per tahun, bisa menghasilkan sampai 13,5 juta dari getahnya. Jika jelutung sudah tak menghasilkan getah, saat diameter pohon sudah mencapai 50 cm, pohonnya bisa ditebang untuk dijadikan kayu. Dalam satu hektar kebun jelutung bisa neghasilkan 117 juta! Lahan rawa, apalagi yang rawa gambut, sangat tidak layak untuk dijadikan kebun sawit. Oleh sebab itu lahan rawa yang sudah terbuka harus ditanami dengan tanaman asli yang bisa tumbuh di rawa-rawa. Jelutung adalah salah satu jenis tumbuhan asli yang cocok ditanam di lahan rawa. Read more: http://baltyra.com/2010/02/11/jelutung-si-pohon-permen-karet/#ixzz4HHAYyvs7
  8. Beberapa masyarakat yang tinggal di dusun Muara Puning, membangun kolam-kolam memanjang di lahan gambut (ukuran: panjang 10 – 50 m; lebar 1,5-3 m dan dalam 1 – 2 m), dan menggunakan kolam-kolam ini (nama lokalnya disebut “BEJE”) sebagai perangkap ikan alami saat air sungai di sekitar kolam meluap di musim hujan (sekitar Oktober – Februari). Selanjutnya ikan-ikan yang terperangkap di dalam kolam beje akan dibiarkan selama beberapa bulan hingga akhirnya di panen (sekalian dikeduk lumpurnya) menjelang dan selama musim kemarau (Juli – September). Ilustrasi di atas dibuat berdasarkan kondisi di lapangan di Desa Sungai Puning- Kabupaten Barito Selatan – Kalimantan Tengah   Penyekatan parit-parit sehingga terbentuk beberapa ruas kolam di dalamnya, sebenarnya dapat di samakan seperti “BEJE”. Tapi usaha penyekatan parit juga diharapkan akan memberikan keuntungan lain, misalnya sebagai sekat bakar/pencegah menjalarnya api ke lokasi lain, memperbaiki tata air sehinga proses peremajaan vegetasi di sekitarnya dapat pulih serta mencegah kebakaran lahan dan hutan di musim kemarau. Dari hasil pemantaun selama tahun 2004, di parit-parit yang disekat menjadi Beje di Ds Muara Puning (Barito Selatan), didapatkan tidak kurang dari 16 jenis ikan yang terperangkap (diantaranya ikan Gabus Chana sp., Lele Clarias sp., Betok Anabas testudineus, Sepat Trichogaster sp., dan Tambakan Helostoma sp.) dan akhirnya dipanen masyarakat untuk menambah pendapatan mereka. Sumber Suryadiputra, dkk., 2005.
  9. Tidak dapat diingkari bahwa aspek hydrologi, khususnya “genangan” sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan rehabilitasi vegetasi di lahan gambut. Genangan ringan belum berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup bibit, namun, genangan yang berat hingga menenggelamkan seluruh bagian tanaman akan menyebabkan kematian. Alternatif untuk menghindari hal ini adalah memilih lokasi yang tepat, yaitu lahan dengan kemungkinan genangan yang kecil. Tindakan pencegahan (preventif) lain adalah membuat gundukan buatan sebagai tempat ditanamnya bibit. Dalam pembuatan gundukan, tinggi gundukan yang optimal merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Tinggi gundukan ini hendaknya disesuaikan dengan tinggi genangan, agar pucuk tanaman tidak tenggelam saat musim penghujan, tapi akar masih berada di zona lembab dapat mampu menjangkau muka air tanah saat musim kemarau. Jika seluruh bagian bibit tanaman terlalu lama terbenam air (> 1 bulan), atau jika sistem perakarannya kekeringan/tidak dapat menjangkau air yang berada di bawahnya, maka bibit tersebut akan mati. Pengetahuan tentang pola hidrologi (khususnya fluktuasi muka air tanah) dari suatu calon lokasi rehabilitasi sangat penting diketahui secara dini. Pengetahuan ini juga dapat dijadikan pedoman dalam menyiapkan langkah-langkah kegiatan rehabilitasi, misalnya: pada bulan apa sebaiknya gundukan buatan dibuat, bibit mulai disiapkan, bibit mulai ditanam dan seterusnya. Gambar di atas merupakan salah satu bentuk penyesuaian kegiatan rehabilitasi terhadap perilaku hidrologi dari suatu wilayah yang akan di rehabilitasi (Wibisono, dkk., 2005). Referensi: Wibisono, I.T.C, Labueni Siboro dan I Nyoman N. Suryadiputra. 2005. Panduan Rehabilitasi dan Teknik Silvikultur di Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International - IP, 2005. xxiii + 174 hlm; 15 x 23 cm. ISBN: 979-99373-0-2
  10. Rehabilitasi lahan gambut yang rusak akibat terbakar dengan menggunakan tehnik gundukan (mounding) telah diterapkan oleh WI-I pada tahun 2004-2007 pada lokasi kawasan penyangga Taman Nasional Berbak di Jambi. Jenis vegetasi yang ditanam saat itu terdiri dari Ramin, Gonystylus bancanus, Perepat Combretocarpus rotundatus and Rengas manuk Mellanoorhoea walichii
  11. Gambar di atas memperlihatkan posisi gundukan-gundukan (mounds) yang diterapkan oleh WI-I pada tahun 2004-2007 pada lokasi kawasan penyangga Taman Nasional Berbak di Jambi. Jenis vegetasi yang ditanam saat itu terdiri dari Ramin, Gonystylus bancanus, Perepat Combretocarpus rotundatus and Rengas manuk Mellanoorhoea walichii . Tingkat keberhasilan hidup diperkirakan sekitar 70%. Kegiatan ini melibatkan para nelayan pencari ikan dan sebelumnya mereka telah diberi pelatihan tehnik rehabilitasi dan cara-cara memantau dan merawat tanaman