Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengembangan klaster industri di daerah untuk meningkatkan daya saing daerah. Klaster industri dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan inovasi bagi pelaku bisnis, lembaga penelitian, dan pembuat kebijakan. Dokumen ini juga memberikan contoh manfaat klaster industri untuk meningkatkan kinerja UKM.
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
Menguraikan Pengembangan Ekonomi Lokal yang berbasis klaster di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, dan bagaimana daerah mensikapinya dengan melakukan lompatan raksasa.untuk mencapai Revolusi Industri 4.0 dengan hati-hati, agar jangan sampai terjatuh atau gagal.
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
Menguraikan Pengembangan Ekonomi Lokal yang berbasis klaster di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, dan bagaimana daerah mensikapinya dengan melakukan lompatan raksasa.untuk mencapai Revolusi Industri 4.0 dengan hati-hati, agar jangan sampai terjatuh atau gagal.
Tujuan materi ini adalah agar mahasiswa mampu mengerti dan membedakan rezim ekonomi politik. Serta mampu mengetahui sebuag sistem ekonomi politik suatu Negara
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaDidi Sadili
salah satu aspek perencanaan dalam pengelolaan wilayah pesisir adalah rencana zonasi. rencana zonasi itu sendiri merupakan arahan pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir
Tujuan materi ini adalah agar mahasiswa mampu mengerti dan membedakan rezim ekonomi politik. Serta mampu mengetahui sebuag sistem ekonomi politik suatu Negara
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaDidi Sadili
salah satu aspek perencanaan dalam pengelolaan wilayah pesisir adalah rencana zonasi. rencana zonasi itu sendiri merupakan arahan pemanfaatan sumber daya wilayah pesisir
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.pptAtangSulaeman
Bagaimana cara dan tahapan tahapan untuk melakukan penguatan sistem inovasi di sebuah daerah. Merupakan hasil pemikiran Dr. Tatang A. Taufik dan hasil pengalaman implementasinya di beberapa daerah kabupaten/kota di Indonesia.
Penguatan sistem inovasi daerah merupakan sebuah pendekatan pembangunan dalam rangka akselerasi sebuah prioritas pembangunan daerah dengan pendekatan inovatif.
Paparan singkat konsep "Gerbang Indah Nusantara" (Gerakan Membangun Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah di Seluruh Wilayah Nusantara") dalam workshop PEL di Mataram
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
Bahan paparan dalam Forum “Sosialisasi Kebijakan dan Program Pengembangan Perniagaan dan Kewirausahaan” di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, 23 November 2013
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Paparan di acara APEC UNTHINKABLE WEEK 2013 di Bali, 3 Oktober 2013, membahas pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan perekaysaan dengan contoh dari Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT)
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Bahan paparan disampaikan pada Semiloka Penguatan Sistem Inovasi “Mengembangkan Bisnis & Masyarakat Inovatif ” di Bandung, 26 November 2013.
Bahan ini mengupas singkat tentang pengembangan budaya inovasi dan pengembangan pusat inovasi dalam program pengembangan teknoprener..
Contoh Implementasi Penguatan Sistem Inovasi di Beberapa Kabupaten Kota - Tat...Tatang Taufik
Paparan dalam Workshop DRN – DRD, bertema “Penguatan Sumberdaya , Kelembagaan , dan Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Untuk Peningkatan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”, di Ruang Komisi Utama BPPT, Jakarta, 4 Desember 2013
Perkembangan klaster industri digambarkan sebagai suatu siklus hidup klaster industri. Siklus hidup klaster merupakan sesuatu hal yang mulai menjadi prioritas untuk dipelajari saat ini.
Paparan sederhana memuat butir-butir nilai dasar budaya berinovasi yang disederhanakan, digali terutama selama perjalanan ke Kota Pekalongan, Kabupaten Pelalawan dan daerah lain, September - Oktober 2014
Proposed Models on Open Innovation in Indonesia - Tatang A. TaufikTatang Taufik
Bahan paparan dalam AIST – BPPT Workshop on “Innovation Ecosystem in Indonesia”, Jakarta International EXPO Conference Hall (6F) -- Jakarta, Indonesia, December 20, 2013
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...Tatang Taufik
Paparan pada National Economics Seminar 2013
“How Information Technology Becomes a Strategic Tool in Developing Entrepreneurship”
Kampus UNPAD, Bandung, 7 Oktober 2013
ECOSYSTEM FOR REGIONAL INNOVATION IN ASIA : International Partnership Program...Tatang Taufik
Presented in Panel Discussion “Ecosystems for Regional Innovation in Asia”, INTERNATIONAL POLICY DIALOGUE - INTERNATIONAL SYPOSIUM ON ECOSYSTEMS FOR REGIONAL INNOVATION IN ASIA , Soukairo Hall, the National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo - Japan, October 20, 2012
Comments from Indonesia Perspective on "Cross-border Movement of Researchers...Tatang Taufik
Comments from Indonesia Perspective on "Cross-border Movement of Researchers and Students " - Workshop II: Regional Development of Human Resources in Asia, presented in "INTERNATIONAL POLICY DIALOGUE", Soukairo Hall, the National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo - Japan, October 20, 2012.
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Tatang Taufik
Bahan pengantar diskusi dalam seminar "Pemantapan Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat" di Negara - Jembrana, 25 Agustus 2008
Challenging Issues in Initiating RIS Development in Indonesia
Workshop Klaster Industri Kota Palu
1. PENGENALAN TENTANG BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KLASTER INDUSTRI DI DAERAH Sosialisasi tentang Klaster Industri Palu, 6 September 2007 Dr. Tatang A. Taufik Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2. OUTLINE CATATAN PENUTUP KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN CONTOH-CONTOH KLASTER INDUSTRI TANTANGAN PEMBANGUNAN KE DEPAN
3. OUTLINE CATATAN PENUTUP KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN CONTOH-CONTOH KLASTER INDUSTRI TANTANGAN PEMBANGUNAN KE DEPAN
4.
5.
6. GERBANG INDAH NUSANTARA (Gerakan Membangun Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah di Seluruh Wilayah Nusantara) Gerakan bersama para pemangku kepentingan (setiap sektor ekonomi /& pembangunan, setiap tataran pemerintahan, setiap daerah/wilayah, dan “lintas bidang”) dalam mengembangkan/ memperkuat sistem inovasi (daerah dan nasional) sebagai landasan dan pilar peningkatan daya saing dan kohesi sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi dan semakin adil.
7.
8. OUTLINE CATATAN PENUTUP KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN CONTOH-CONTOH KLASTER INDUSTRI TANTANGAN PEMBANGUNAN KE DEPAN
9.
10. SKEMATIK MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI Institusi Pendukung (Supporting Institutions) Industri Inti (Core Industry) Pembeli (Buyer) Industri Pemasok (Supplier Industry) Industri Terkait (Related Industry) Industri Pendukung (Supporting Industry)
11. SISTEM INOVASI : SUBSISTEM DAN KETERKAITAN MULTIDIMENSI Klaster Industri 1-A Klaster Industri 2-C Klaster Industri 3-B Klaster Industri 1-Z Klaster Industri: Klaster Industri 3 Klaster Industri 1 Sektor I Sektor II Sektor III Daerah C Daerah A SID SID Sistem Inovasi Nasional SID : Sistem Inovasi Daerah.
12.
13.
14.
15. INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI “SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI Pengembangan Bisnis Baru Perbaikan Bisnis yang Ada (Existing) Investasi Dari Luar Keterkaitan Investasi (& perdagangan) Ke Luar Rantai Nilai Inovasi & Difusi Pengetahuan & Kompetensi Penyediaan pengetahuan/ teknologi Pembelajaran, termasuk Litbangyasa Daya Saing yang Lebih Tinggi Investasi untuk Inovasi ROI yang Lebih Tinggi Rantai Nilai Produksi Interaksi & Keterkaitan Faktor keunggulan lokalitas Siklus yang Makin Menguat (Dari vicious cycle menjadi virtuous cycle )
16. MENGAPA KLASTER INDUSTRI: KONSEP KLASTER INDUSTRI DAN KEMANFAATANNYA Manfaat Bagi Pelaku Bisnis Manfaat bagi Perguruan Tinggi/ Lembaga Litbang Manfaat Bagi Perkembangan Inovasi Manfaat bagi Pembuat Kebijakan dan Stakeholders lain Potensi Daya Saing Atas Perkembangan Kapasitas inovasi Kolaborasi Sinergis Sesuai Kompetensi MANFAAT PLATFORM KLASTER INDUSTRI Keterkaitan dan Dukungan bagi Peningkatan Rantai Nilai Tambah Peran dan Intervensi yang Lebih Tepat EKONOMI EKSTERNAL PATH DEPENDENCE LINGKUNGAN INOVASI KOMPETISI KOOPERATIF PERSAINGAN/ RIVALITAS EFISIENSI KOLEKTIF TINDAKAN KOLEKTIF Teori/ Konsep Industrial District
17. MANFAAT UMUM Pengakuan nasional dan internasional Meningkatkan produktivitas Memperbaiki infrastruktur keras dan lunak daerah Menciptakan keragaman sumber tenaga terampil yang lebih besar Aliansi strategis nasional maupun internasional Membantu mengurangi kekhawatiran persaingan antar-industri Berbagi informasi Kerjasama bisnis untuk memperkuat industrinya Mempengaruhi hubungan pemasok dan pembeli Memfasilitasi pengembangan tingkat kompetensi yang lebih tinggi Pemasaran bersama Memperoleh manfaat ekonomi dari skala (Membantu pencapaian skala ekonomi / economies of scale ) Menghimpun sumber daya kolektif Membantu pengembangan agenda bersama Meningkatkan pertambahan nilai Memungkinkan suatu kerangka bagi kolaborasi
18.
19.
20.
21.
22. OUTLINE CATATAN PENUTUP KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN CONTOH-CONTOH KLASTER INDUSTRI TANTANGAN PEMBANGUNAN KE DEPAN
24. Contoh Klaster Anggur Kalifornia Sumber : California Wine Institute, Internet search, California State Legislature. Based on research by MBA 1997 students R. Alexander, R. Arney, N. Black, E. Frost, and A. Shivananda. Dikutip dari Porter (2001). Pendidikan, Riset, & Organisasi Perdagangan (mis. Wine Institute, UC Davis, Culinary Institutes) Petani anggur Pengolahan Minuman Anggur Grapestock Pupuk, Pestisida, Herbisida Peralatan panen anggur Teknologi Irigasi Perlengkapan pembuatan anggur Tong (Barrels) Label Botol Tutup botol dan gabus Humas (PR) dan Periklanan Penerbitan Khusus (mis. Wine Spectator, Trade Journal) Klaster Pangan Klaster Pariwisata Klaster Pertanian Kalifornia Badan Pemerintah (mis. Select Committee on Wine Production and Economy)
25.
26. CONTOH : “SENTRA INDUSTRI” (INDUSTRIAL DISTRICTS) UTAMA DI VENETO MONTEBELLUNA Sky boots CADORE eyewear VICENZA jewelry ARZIGNANO tanned leather POSSAGNO roof tiles BOVOLONE - CEREA Furniture MURANO glass RIVIERA DEL BRENTA footwear BASSANO furniture TURNOVER (Euro) NUMBER OF COMPANIES > 1.000 mil. 500-1.000 mil. < 500 mil > 1000 100-1000 less 100 SOURCE: CENSIS, CLUB DEI DISTRETTI INDUSTRIALI, CLUSTER COMPETITIVENESS BUSSOLENGO footwear GREZZANA red marble
30. OUTLINE CATATAN PENUTUP KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN CONTOH-CONTOH KLASTER INDUSTRI TANTANGAN PEMBANGUNAN KE DEPAN
31. Contoh Kerangka Pentahapan Umum Pengembangan bagi Daerah Bersaing Atas Dasar Murahnya Tenaga Kerja dan/atau SDA di Daerah Pengembangan Posisi Spesifik dalam “Relung” Ekonomi tertentu: Pasar Lokal/Setempat, Segmen “Antardaerah dan Nasional dan/atau Regional/Internasional” Perluasan Produksi dalam Sektor Lain yang Memiliki Biaya Rendah atau Melimpahnya SDA Daerah Perluasan Pelayanan Pasar Lokal, Nasional, Regional (Antarnegara) dan/atau Internasional Menjadi “Pemain Utama” dalam Pasar Global Menjadi “Pemain Khusus” dalam Pasar Nasional, Regional dan/atau Internasional Membangun Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID yang Kuat Posisi Saat Kini Tahap Awal Tahap Pengembangan Tahap Ekspansi Penghimpunan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Potensi Spesifik Terbaik Setempat (Sosial, Ekonomi Budaya) Memprakarsai Pengembangan Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID Memperkuat Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID dalam Konteks Global Sumber : Taufik (2005).
32. KERANGKA UMUM TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI Implementasi Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pengelolaan Sinergi Mobilisasi SD & Pelaksanaan Aktivitas Pencapaian Milestones Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi Pembelajaran & Kepemimpinan Konsensus Rencana Perencanaan Aksi Perumusan Strategi & Implikasi Kebijakan Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional Aktivitas Awal Inisiatif / Prakarsa Pengembangan Konsensus Prakarsa Eksplorasi / Analisis Pengembangan Tim Prakarsa Inisiasi Pengelolaan Keberterimaan, Komitmen & Sinergi Positif Proses Pemetarencanaan (Roadmapping)
33.
34. Peta pelaku Analisis Lingkungan Usaha Analisis Perkuatan Lingkungan Usaha Prioritas tujuan Strategi alternatif Matriks rencana kegiatan Pohon tujuan CONTOH ANALISIS Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan Results Hierarchy activities outputs purpose goal + - + - + - + -
35. OUTLINE CATATAN PENUTUP KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN CONTOH-CONTOH KLASTER INDUSTRI TANTANGAN PEMBANGUNAN KE DEPAN
36.
37.
38. Dr. Tatang A. Taufik Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Gedung BPPT II, Lt 21 Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340 Telp. (021)-3169813 Fax. (021)-3169811 E-mail: tatang@inn.bppt.go.id, tatang@ceo.bppt.go.id Terimakasih
39. CONTOH KERANGKA ANALISIS DETERMINAN DAYA SAING: Untuk Konteks Lingkungan Bisnis dan Inovasi Sumber : adopsi dari Porter Konteks untuk Strategi Perusahaan dan Persaingan Industri Pendukung dan Terkait Kondisi Faktor (Input) Infrastruktur inovasi umum : ? Keluasan klaster dari ekonomi. Kondisi spesifik klaster : ? Kehadiran pemasok klaster setempat . Infrastruktur inovasi umum : ? Perlindungan HKI ? Keterbukaan thd perdagangan dan investasi ? Insentif untuk inovasi Kondisi spesifik klaster : ? Persaingan ketat industri setempat . Kondisi Permintaan Infrastruktur inovasi umum : ? Ketersediaan sejumlah lembaga iptek/litbangyasa, ilmuwan dan insinyur. ? Keunggulan dalam riset. Kondisi spesifik klaster : ? Ketersediaan peneliti spesialis yang berkualitas ~ engineering, pertanian, kepariwisataan, seni & kerajinan. Infrastruktur inovasi umum : ? Peraturan lingkungan yang ketat ? Pengadaan pemerintah yang mendorong inovasi Kondisi spesifik klaster : ? Permintaan pelanggan setempat yang canggih dan sangat menuntut bagi produk barang & jasa klaster. Pemerintah Infrastruktur inovasi umum : ? Peran pemda dalam & kebijakan bagi penguatan pemasok pengetahuan/ teknologi yang relevan bagi ekonomi daerah. Kondisi spesifik klaster : ? Insentif bagi keterkaitan bisnis dengan knowledge pool setempat .
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46. PERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRI DAN KLASTER INDUSTRI Dari konsep multi dan lintas sektor (multi- and cross-sectoral) Dari konsep industrial district ~ industri tunggal (sektor) Batasan Industri Konsep Pendekatan Segi Himpunan sebagai jaringan rantai nilai para pelaku dalam konteks tertentu baik pelaku industri tertentu yang berperan sebagai industri inti (core industries) , pemasok kepada pelaku industri inti, industri pendukung bagi industri inti, pihak/lembaga yang memberikan jasa layanan kepada pelaku industri inti. Himpunan para pelaku (produsen) di bidang usaha industri tertentu yang serupa. Catatan: untuk beberapa sentra industri, telah terdapat UPT (Unit Pelayanan Teknis) LIK (Lingkungan Industri Kecil) Pendekatan yang lebih menyoroti “keterkaitan” (interdependency) atau rantai nilai sehimpunan aktivitas bisnis. Sentra industri/ bisnis dan/atau industrial district pada dasarnya merupakan bagian integral dari jalinan rantai nilai sebagai suatu klaster industri. Aspek keserupaan (similarity) dari sehimpunan aktivitas bisnis Klaster Industri Sentra Industri
47. PERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRI DAN KLASTER INDUSTRI (lanjutan) Nilai tambah dan daya saing serta hal positif lain yang terbentuk atas rangkaian rantai nilai keseluruhan industri + faktor sinergis lain Hal positif yang umumnya diperoleh lebih karena aglomerasi secara fisik para pelaku usaha Faktor penting yang menjadi pertimbangan Batasan lokasi/ wilayah Keterkaitan antara keduanya Segi Dimungkinkan terbentuknya klaster industri yang bersifat “lintas batas (cross-border) ” dalam konteks batasan kewilayahan tertentu Sentra industri tertentu hanya ada di suatu lokasi (desa/kelurahan) tertentu Dalam suatu klaster industri, suatu sentra industri dapat ditempatkan sebagai salah satu subsistem dalam rangkaian rantai nilai sistem industri tertentu Sentra industri dapat menjadi salah satu himpunan simpul (subgroup) dari suatu klaster industri, baik sebagai industri inti, pemasok, atau pendukung. Suatu sentra industri mungkin saja tidak/belum menjadi bagian dari klaster industri tertentu Klaster Industri Sentra Industri