Dokumen tersebut membahas mengenai peran perguruan tinggi dalam memperkuat sistem inovasi di Indonesia. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk SDM berpengetahuan dan berketerampilan, menghasilkan karya yang menjadi aset intelektual, serta mengembangkan fungsi penelitian dan pengembangan. Agenda prioritas ke depan adalah memperkuat kerangka umum, kelembagaan, kolaborasi, budaya inovasi,
Berikut ringkasan singkat dalam 3 kalimat:
Teori-teori perkembangan teknologi meliputi teori perubahan teknologi yang dipicu faktor ekonomi, teori evolusi yang menekankan proses pencarian dan seleksi inovasi, serta teori ketergantungan jalur yang melihat pengaruh kondisi awal terhadap perkembangan teknologi. Pendekatan sejarah lebih memperhatikan ketidakseragaman proses perkembangan teknologi.
Dokumen tersebut membahas mengenai peran perguruan tinggi dalam memperkuat sistem inovasi di Indonesia. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk SDM berpengetahuan dan berketerampilan, menghasilkan karya yang menjadi aset intelektual, serta mengembangkan fungsi penelitian dan pengembangan. Agenda prioritas ke depan adalah memperkuat kerangka umum, kelembagaan, kolaborasi, budaya inovasi,
Berikut ringkasan singkat dalam 3 kalimat:
Teori-teori perkembangan teknologi meliputi teori perubahan teknologi yang dipicu faktor ekonomi, teori evolusi yang menekankan proses pencarian dan seleksi inovasi, serta teori ketergantungan jalur yang melihat pengaruh kondisi awal terhadap perkembangan teknologi. Pendekatan sejarah lebih memperhatikan ketidakseragaman proses perkembangan teknologi.
Comments from Indonesia Perspective on "Cross-border Movement of Researchers...Tatang Taufik
Comments from Indonesia Perspective on "Cross-border Movement of Researchers and Students " - Workshop II: Regional Development of Human Resources in Asia, presented in "INTERNATIONAL POLICY DIALOGUE", Soukairo Hall, the National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo - Japan, October 20, 2012.
Intermediation and Disintermediation in the Financing of InnovationFabio Bertoni
This document provides an overview of intermediation and disintermediation in financing innovation. It discusses how venture capital (VC) represents an intermediated form of finance for startups through independent VC funds. Early-stage VC funds play an important role in screening companies and providing value-adding advice to help foster innovation. However, empirical studies on the link between VC and innovation must account for potential reverse causality and endogeneity issues to distinguish whether VC improves innovation or simply seeks out innovative companies. The document also reviews other forms of intermediated and disintermediated finance such as business angels and crowdfunding.
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Tatang Taufik
Bahan pengantar diskusi dalam seminar "Pemantapan Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat" di Negara - Jembrana, 25 Agustus 2008
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menciptakan keunggulan usaha. Dokumen ini juga menjelaskan strategi penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan berbasis pengetahuan, seperti pengembangan klaster industri dan jaringan inovasi.
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...Tatang Taufik
Paparan pada National Economics Seminar 2013
“How Information Technology Becomes a Strategic Tool in Developing Entrepreneurship”
Kampus UNPAD, Bandung, 7 Oktober 2013
Proposed Models on Open Innovation in Indonesia - Tatang A. TaufikTatang Taufik
The document discusses proposed models for open innovation in Indonesia. It begins with an introduction and outline. Then, it provides definitions and frameworks for open innovation, including some illustrative models like product platforming, idea competitions, and innovation networks. It discusses important issues for international open innovation like levels of openness, practical benefits, and roadmaps. It proposes establishing international open innovation network hubs in renewable energy to support collaboration and development. Finally, it discusses aspects like standards, IPR, facilities, and partnerships to strengthen innovation systems through open innovation.
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Bahan paparan disampaikan pada Semiloka Penguatan Sistem Inovasi “Mengembangkan Bisnis & Masyarakat Inovatif ” di Bandung, 26 November 2013.
Bahan ini mengupas singkat tentang pengembangan budaya inovasi dan pengembangan pusat inovasi dalam program pengembangan teknoprener..
Dokumen tersebut membahas tentang metode ilmiah dan penelitian, yang mencakup langkah-langkah metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan pengujian hipotesis. Dokumen ini juga membedakan penelitian ilmiah yang bersifat objektif dan penelitian naturalistik yang lebih mempertimbangkan subjektivitas.
Dokumen tersebut memberikan pedoman singkat tentang budaya berinovasi yang terdiri dari 5 butir utama yaitu belajar terbuka, bekerjasama, menggali ide, untuk kemanfaatan yang lebih besar. Dokumen ini menekankan pentingnya belajar dari orang lain dan lingkungan, menerima perbedaan, berkolaborasi, menghasilkan ide baru, serta mengarahkan kreativitas untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Ada dua jenis multimedia yaitu linier dan non linier. Tahap awal penelitian multimedia meliputi analisis kualitatif atau kuantitatif untuk menemukan solusi. Setelahnya dilanjutkan dengan analisis kebutuhan, kelayakan, dan biaya manfaat. Metode perancangan dan pengembangan disesuaikan dengan jenis multimedia seperti film, iklan, atau aplikasi interaktif. Pengujian dan implementasi dilakukan sebelum distribusi hasil akhir penelitian
Millimeter wave mobile communication has several advantages over traditional cellular frequencies. It utilizes the 30-300GHz spectrum which has much larger channel bandwidths available, enabling significantly higher data rates. Key benefits include multi-Gbps speeds, narrow beams allowing frequency reuse, and inherent security. However, mm-waves also have challenges including higher attenuation over distance, difficulty passing through walls, and interference from rain and oxygen. Potential applications include small cell 5G networks, wireless backhaul between small cells, and outdoor coverage up to 300 meters using beamforming.
Contoh Implementasi Penguatan Sistem Inovasi di Beberapa Kabupaten Kota - Tat...Tatang Taufik
Paparan dalam Workshop DRN – DRD, bertema “Penguatan Sumberdaya , Kelembagaan , dan Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Untuk Peningkatan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”, di Ruang Komisi Utama BPPT, Jakarta, 4 Desember 2013
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratif dan induktif sedangkan penelitian kuantitatif bersifat konfirmasi dan deduktif. Terdapat 12 perbedaan utama antara kedua pendekatan penelitian tersebut, meliputi perspektif, konsep, hipotesis, teknik pengumpulan data, tujuan penelitian, dan analisis data.
1) 5G shared spectrum technologies pioneered by Qualcomm such as LTE-U, LAA, LWA and MulteFire can unlock unused spectrum and improve spectrum utilization.
2) Qualcomm has contributed significantly to shared spectrum standards like CBRS and is a founder of alliances to develop shared spectrum technologies.
3) 5G New Radio is being designed by Qualcomm to support flexible deployment in shared, licensed, and unlicensed spectrum bands using technologies like LAA and MulteFire.
The document discusses the evolution of mobile technologies from 1G to 5G. It describes the key features of each generation including their development timelines and speed capabilities. 5G is presented as the next major phase that will offer speeds up to 1 Gbps, more capacity than previous generations, and make wireless communication almost limitless with incredible transmission speeds. The hardware and software requirements for 5G are outlined as using ultra wide band networks and smart antennas to achieve speeds 400 times faster than today's networks.
I use this presentation for opening 4G Mobile Technology seminar sessions. Usually it will be continued with 1 other presentation on LTE, 1 on WiMAX II, and 1 on applications.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengembangan klaster industri di daerah untuk meningkatkan daya saing daerah. Klaster industri dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan inovasi bagi pelaku bisnis, lembaga penelitian, dan pembuat kebijakan. Dokumen ini juga memberikan contoh manfaat klaster industri untuk meningkatkan kinerja UKM.
Comments from Indonesia Perspective on "Cross-border Movement of Researchers...Tatang Taufik
Comments from Indonesia Perspective on "Cross-border Movement of Researchers and Students " - Workshop II: Regional Development of Human Resources in Asia, presented in "INTERNATIONAL POLICY DIALOGUE", Soukairo Hall, the National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo - Japan, October 20, 2012.
Intermediation and Disintermediation in the Financing of InnovationFabio Bertoni
This document provides an overview of intermediation and disintermediation in financing innovation. It discusses how venture capital (VC) represents an intermediated form of finance for startups through independent VC funds. Early-stage VC funds play an important role in screening companies and providing value-adding advice to help foster innovation. However, empirical studies on the link between VC and innovation must account for potential reverse causality and endogeneity issues to distinguish whether VC improves innovation or simply seeks out innovative companies. The document also reviews other forms of intermediated and disintermediated finance such as business angels and crowdfunding.
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Tatang Taufik
Bahan pengantar diskusi dalam seminar "Pemantapan Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat" di Negara - Jembrana, 25 Agustus 2008
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menciptakan keunggulan usaha. Dokumen ini juga menjelaskan strategi penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan berbasis pengetahuan, seperti pengembangan klaster industri dan jaringan inovasi.
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...Tatang Taufik
Paparan pada National Economics Seminar 2013
“How Information Technology Becomes a Strategic Tool in Developing Entrepreneurship”
Kampus UNPAD, Bandung, 7 Oktober 2013
Proposed Models on Open Innovation in Indonesia - Tatang A. TaufikTatang Taufik
The document discusses proposed models for open innovation in Indonesia. It begins with an introduction and outline. Then, it provides definitions and frameworks for open innovation, including some illustrative models like product platforming, idea competitions, and innovation networks. It discusses important issues for international open innovation like levels of openness, practical benefits, and roadmaps. It proposes establishing international open innovation network hubs in renewable energy to support collaboration and development. Finally, it discusses aspects like standards, IPR, facilities, and partnerships to strengthen innovation systems through open innovation.
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Bahan paparan disampaikan pada Semiloka Penguatan Sistem Inovasi “Mengembangkan Bisnis & Masyarakat Inovatif ” di Bandung, 26 November 2013.
Bahan ini mengupas singkat tentang pengembangan budaya inovasi dan pengembangan pusat inovasi dalam program pengembangan teknoprener..
Dokumen tersebut membahas tentang metode ilmiah dan penelitian, yang mencakup langkah-langkah metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan pengujian hipotesis. Dokumen ini juga membedakan penelitian ilmiah yang bersifat objektif dan penelitian naturalistik yang lebih mempertimbangkan subjektivitas.
Dokumen tersebut memberikan pedoman singkat tentang budaya berinovasi yang terdiri dari 5 butir utama yaitu belajar terbuka, bekerjasama, menggali ide, untuk kemanfaatan yang lebih besar. Dokumen ini menekankan pentingnya belajar dari orang lain dan lingkungan, menerima perbedaan, berkolaborasi, menghasilkan ide baru, serta mengarahkan kreativitas untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Ada dua jenis multimedia yaitu linier dan non linier. Tahap awal penelitian multimedia meliputi analisis kualitatif atau kuantitatif untuk menemukan solusi. Setelahnya dilanjutkan dengan analisis kebutuhan, kelayakan, dan biaya manfaat. Metode perancangan dan pengembangan disesuaikan dengan jenis multimedia seperti film, iklan, atau aplikasi interaktif. Pengujian dan implementasi dilakukan sebelum distribusi hasil akhir penelitian
Millimeter wave mobile communication has several advantages over traditional cellular frequencies. It utilizes the 30-300GHz spectrum which has much larger channel bandwidths available, enabling significantly higher data rates. Key benefits include multi-Gbps speeds, narrow beams allowing frequency reuse, and inherent security. However, mm-waves also have challenges including higher attenuation over distance, difficulty passing through walls, and interference from rain and oxygen. Potential applications include small cell 5G networks, wireless backhaul between small cells, and outdoor coverage up to 300 meters using beamforming.
Contoh Implementasi Penguatan Sistem Inovasi di Beberapa Kabupaten Kota - Tat...Tatang Taufik
Paparan dalam Workshop DRN – DRD, bertema “Penguatan Sumberdaya , Kelembagaan , dan Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Untuk Peningkatan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”, di Ruang Komisi Utama BPPT, Jakarta, 4 Desember 2013
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratif dan induktif sedangkan penelitian kuantitatif bersifat konfirmasi dan deduktif. Terdapat 12 perbedaan utama antara kedua pendekatan penelitian tersebut, meliputi perspektif, konsep, hipotesis, teknik pengumpulan data, tujuan penelitian, dan analisis data.
1) 5G shared spectrum technologies pioneered by Qualcomm such as LTE-U, LAA, LWA and MulteFire can unlock unused spectrum and improve spectrum utilization.
2) Qualcomm has contributed significantly to shared spectrum standards like CBRS and is a founder of alliances to develop shared spectrum technologies.
3) 5G New Radio is being designed by Qualcomm to support flexible deployment in shared, licensed, and unlicensed spectrum bands using technologies like LAA and MulteFire.
The document discusses the evolution of mobile technologies from 1G to 5G. It describes the key features of each generation including their development timelines and speed capabilities. 5G is presented as the next major phase that will offer speeds up to 1 Gbps, more capacity than previous generations, and make wireless communication almost limitless with incredible transmission speeds. The hardware and software requirements for 5G are outlined as using ultra wide band networks and smart antennas to achieve speeds 400 times faster than today's networks.
I use this presentation for opening 4G Mobile Technology seminar sessions. Usually it will be continued with 1 other presentation on LTE, 1 on WiMAX II, and 1 on applications.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengembangan klaster industri di daerah untuk meningkatkan daya saing daerah. Klaster industri dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan inovasi bagi pelaku bisnis, lembaga penelitian, dan pembuat kebijakan. Dokumen ini juga memberikan contoh manfaat klaster industri untuk meningkatkan kinerja UKM.
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.pptAtangSulaeman
Sistem inovasi daerah merupakan konsep untuk mengembangkan ekonomi suatu wilayah yang menekankan pada interaksi dan kolaborasi antar pelaku untuk berinovasi dengan memanfaatkan pengetahuan lokal dan budaya setempat. Penguatan sistem inovasi daerah meliputi peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian, industri, pemerintah, dan masyarakat serta pengembangan klaster industri unggulan, jaringan inovasi, tekn
Dokumen tersebut membahas tentang pemetarencanaan (roadmapping) dalam kerangka kebijakan untuk meningkatkan daya saing klaster industri. Pemetarencanaan teknologi dapat mendukung pengembangan klaster industri dengan menyusun agenda pengembangan dan pemanfaatan teknologi. Pemetarencanaan perlu dilakukan secara sistematis dan kolaboratif oleh seluruh pemangku kepentingan dalam klaster industri.
Paparan singkat konsep "Gerbang Indah Nusantara" (Gerakan Membangun Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah di Seluruh Wilayah Nusantara") dalam workshop PEL di Mataram
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM oleh Tatang TaufikTatang Taufik
Rapat Satgas Kelembagaan dan SDM PI UMKM membahas rencana jangka pendek untuk pengembangan pusat inovasi UMKM, termasuk konsep kelembagaan, layanan, dan persyaratan minimum sebagai pusat inovasi UMKM."
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Dokumen tersebut membahas pendekatan BPPT dalam mendukung pembangunan melalui penguatan sistem inovasi dengan cara memperkuat kelembagaan dan jejaring litbang, mengembangkan klaster industri dan teknopreneur, serta memberikan contoh implementasinya di beberapa daerah seperti Pekalongan dan Pelalawan.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka tahapan umum pengembangan klaster industri yang meliputi aktivitas awal, perencanaan, implementasi, dan pemantauan.
2. Tahapan tersebut dirancang untuk mendorong prakarsa lokal, merencanakan strategi bersama, dan mencapai konsensus dalam pelaksanaan program.
3. Proses kolaboratif ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi daerah dan meningkatkan daya saing industri secar
Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaingindriaminati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengetahuan dan inovasi dalam meningkatkan daya saing suatu bangsa, dengan menjelaskan berbagai konsep seperti ekonomi berbasis pengetahuan, peran inovasi dalam pertumbuhan ekonomi, dan pentingnya mengelola aset nirwujud melalui manajemen pengetahuan.
Teks tersebut membahas strategi sistem inovasi dalam membangun pusat unggulan peternakan di Indonesia. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu: 1) perlunya pendekatan demand-driven dalam pengembangan teknologi daripada supply-push; 2) tiga persoalan utama peternakan Indonesia yakni mutu genetik ternak rendah, pakan berkualitas rendah, dan penyakit ternak; 3) perlunya kerja sama antara akademisi, industri,
Pertemuan 3 - Inovasi sebagai suatu Sistem.pdfANGGRAINIEDWI
Ekosistem inovasi merupakan jaringan bisnis yang saling terkait melalui infrastruktur digital yang memfasilitasi berbagi pengetahuan, ide, dan kapasitas untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam menciptakan inovasi. Interaksi antar pelaku dalam ekosistem ini dapat menciptakan nilai tambah melalui efek jaringan dan hiperkonektivitas.
Dokumen tersebut membahas pentingnya inovasi teknologi di sektor industri untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan negara. Beberapa poin pentingnya adalah meningkatkan kualitas SDM lewat pendidikan dan pelatihan, memberikan insentif kepada peneliti dan inventor, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan sistem inovasi daerah.
02 Alasan, Kegunaan dan Manfaat - Tatang A Taufikpemetarencanaan
Tiga alasan utama melakukan pemetarencaaan adalah:
1. Membantu pengambilan keputusan investasi teknologi secara lebih baik
2. Memberikan informasi untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang di masa depan
3. Mendukung perencanaan dan koordinasi pengembangan teknologi antar organisasi
ECOSYSTEM FOR REGIONAL INNOVATION IN ASIA : International Partnership Program...Tatang Taufik
Presented in Panel Discussion “Ecosystems for Regional Innovation in Asia”, INTERNATIONAL POLICY DIALOGUE - INTERNATIONAL SYPOSIUM ON ECOSYSTEMS FOR REGIONAL INNOVATION IN ASIA , Soukairo Hall, the National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo - Japan, October 20, 2012
Workshop Awal E Development Daerah 2009Tatang Taufik
Dokumen tersebut membahas strategi e-development daerah yang meliputi lima elemen utama yaitu kepemimpinan, infrastruktur, e-government, e-society, dan industri TIK. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi pembangunan daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Telecenter Kota Pekalongan Tatang TaufikTatang Taufik
Dokumen tersebut membahas tentang prakarsa telecenter di Kota Pekalongan yang dikembangkan untuk mendukung e-development. Terdapat beberapa telecenter yang didirikan untuk tujuan pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi kreatif. Telecenter diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat setempat.
Dokumen ini membahas pengembangan telecenter untuk mendukung industri kreatif daerah. Telecenter diusulkan sebagai fasilitas berbasis TIK untuk memberdayakan komunitas, meningkatkan akses informasi, dan mendorong kreativitas serta inovasi lokal. Dokumen ini menjelaskan tujuan, peran, tahapan pengembangan, dan dukungan yang dibutuhkan telecenter selama 3 tahun ke depan.
The document discusses Indonesia's national and sub-national innovation systems, policies, and programs. It provides an overview of key topics such as:
- The national innovation system perspective and triple helix model of university-industry-government relations.
- Indonesia's economic context and science and technology priorities to enhance competitiveness.
- The need to reform innovation policies by strengthening institutions, fostering collaboration, developing innovative culture, and responding to globalization.
- Challenges in developing regional innovation systems due to weak linkages between actors and a lack of local institutional capacity.
Challenging Issues in Initiating RIS Development in IndonesiaTatang Taufik
The document discusses challenges in developing regional innovation systems in Indonesia. It identifies several generic and challenging issues, including weaknesses in the legal/regulatory framework, limited funding for innovation, weak collaboration between actors, and a lack of innovation culture. It proposes a common future agenda to address these issues through six initiatives: developing a framework conducive to innovation, strengthening S&T institutions, fostering collaboration, developing an innovation culture, fostering integrated regional initiatives, and developing strategic responses to globalization. It reviews early initiatives in three Indonesian regions and lessons learned from the initial stages.
TIKoMeter ~ Indikator Utama TIK oleh Tatang A Taufik
Kebijakan Tekno IKM Tatang Taufik A
1. Disampaikan dalam Diskusi Terbatas Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah di Jakarta, 23 Nopember 2006 KEBIJAKAN TEKNOLOGI BAGI IKM : Peningkatan Daya Saing dalam Kerangka Sistem Inovasi Tatang A. Taufik Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2.
3.
4.
5.
6.
7. PERGESERAN ~ Istilah Kebijakan Inovasi Iptek Teknologi Sistem Sektor Bidang / Kasus Spesifik Kebijakan Paradigma Dalam perspektif/paradigma “sistem inovasi”, kebijakan teknologi merupakan bagian integral dari kebijakan inovasi.
8.
9.
10. SKEMATIK MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI Institusi Pendukung (Supporting Institutions) Industri Inti (Core Industry) Pembeli (Buyer) Industri Pemasok (Supplier Industry) Industri Terkait (Related Industry) Industri Pendukung (Supporting Industry)
11.
12. SALAH SATU VERSI TENTANG PERGESERAN PANDANGAN TENTANG SISTEM INOVASI 4 th Generation Theories of Innovation 5 th Generation Theories of Innovation Main characteristic: Systems integration and networking theory (SIN) Parallel processes, collaborating companies, collaborative innovation networks Main characteristic: Integrated theory of innovation Parallel development with integrated development teams 3 rd Generation Theories of Innovation Main characteristic: Sequential Interactive Process 1 st Generation Theories of Innovation 2 nd Generation Theories of Innovation Main characteristic: Demand-pull (linear) Main characteristic: Technology-push (linear) Sumber : HUT Dipoli – Roadmap, Tapio Koskinen, Markku Markkula – 2005 (Bahan Presentasi - www.dipoli.tkk.fi) From Linear to Sequential...
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. KERANGKA PERANCANGAN PRAKARSA DAN INDIKATOR CAPAIAN Visi dalam Peningkatan Daya Saing dan Kohesi Sosial 20.. Budaya inovasi Perkembangan sistem inovasi dan klaster industri Keselarasan dengan perkembangan global Kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis. kelembagaan dan daya dukung iptek/litbang dan kemampuan absorpsi UKM Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbang Prakarsa Kebijakan Sasaran Kuantitatif
20.
21. KERANGKA UMUM POLA KOORDINASI Prakarsa Tematik dan/atau Spesifik Kondisi Umum (Framework Conditions) Dimensi Daerah Dimensi Nasional N A S I O N A L D A E R A H Kerangka Kebijakan Inovasi
22.
23. ILUSTRASI SKEMA STRUKTUR MODEL INSTRUMEN KEBIJAKAN (PROGRAM) Pengelolaan Nasional Program Payung Kementerian/ Departemen/Badan + DRN & Para Pemangku Kepentingan Pelaku Riset, Inovasi/Bisnis & Pendukung Pemerintahan Daerah + DPDS, DRD & Pemangku Kepentingan Kombinasi Pola Koordinasi Terbuka & Tertutup Pemangku Kepentingan Lain Pengelolaan Daerah
24. Technopreneurship dan Modernisasi “Sumber” Perkembangan Ekonomi Sumber : Taufik (2005b). Pengembangan Bisnis Baru Perbaikan Bisnis yang Ada (Existing) Investasi Dari Luar Daya Saing yang Lebih Tinggi Investasi untuk Inovasi ROI yang Lebih Tinggi Siklus yang Makin Menguat (Dari vicious cycle menjadi virtuous cycle ) Faktor keunggulan lokalitas Pengetahuan & Kompetensi Rantai Nilai Inovasi & Difusi Rantai Nilai Produksi Penyediaan pengetahuan/ teknologi Pembelajaran, termasuk Litbangyasa Keterkaitan Investasi Ke Luar Interaksi & Keterkaitan
25.
26. Contoh Kerangka Pentahapan Umum Bersaing Atas Dasar Murahnya Tenaga Kerja dan/atau SDA di Daerah Pengembangan Posisi Spesifik dalam “Relung” Ekonomi tertentu: Pasar Lokal/Setempat, Segmen “Antardaerah dan Nasional dan/atau Regional/Internasional” Perluasan Produksi dalam Sektor Lain yang Memiliki Biaya Rendah atau Melimpahnya SDA Daerah Perluasan Pelayanan Pasar Lokal, Nasional, Regional (Antarnegara) dan/atau Internasional Menjadi “Pemain Utama” dalam Pasar Global Menjadi “Pemain Khusus” dalam Pasar Nasional, Regional dan/atau Internasional Membangun Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID yang Kuat Posisi Saat Kini Tahap Awal Tahap Pengembangan Tahap Ekspansi Penghimpunan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Potensi Spesifik Terbaik Setempat (Sosial, Ekonomi Budaya) Memprakarsai Pengembangan Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID Memperkuat Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID dalam Konteks Global
29. PERAN DEPERIN DALAM KEBIJAKAN INOVASI 1 2 3 4 Peran Deperin yang Perlu DITINGKATKAN Karakteristik Pengaruh/Dampak Tatanan Kelembagaan (Institutional Setting) Lingkup Tujuan Eksplisit Implisit Faktor Kontekstual Sisi Obyek/Aktor yang Dipengaruhi Sisi Penyediaan (Supply Side) Sisi Permintaan (Demand Side) Bidang Keterkaitan (Linkage Area) Spesifik Fungsional Harus semakin jelas exit policy -nya Dampak Fungsi dan Variabel Sistem Inovasi Fungsi, Aktivitas dan Aktor Sistem Inovasi Tujuan Kebijakan Isu Kebijakan Agenda Strategis
30.
31. BENCHMARKING DAN PENETAPAN SASARAN (TARGETING) EVALUASI DAN PEER REVIEW ANALISIS BENCHMARKING PENETAPAN SASARAN METODE KOORDINASI TERBUKA UMPAN BALIK (FEED BACK) IDENTIFIKASI PENDORONG UTAMA IDENTIFIKASI INDIKATOR PEMBANDINGAN IDENTIFIKASI PRAKTIK TERBAIK MEMANTAU KINERJA MEMANTAU KEBIJAKAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI
32.
33.
34. The new wave – innovation! Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Gedung BPPT II, Lt 21 Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340 Telp. (021)-3169813 Fax. (021)-3169811 E-mail: tik@inn.bppt.go.id http: // www.inn.bppt.go.id Terimakasih