Dokumen tersebut membahas tentang kerangka dasar akuntansi keuangan dan laporan keuangan syariah menurut AAOIFI dan pemikir Islam. Termasuk pembahasan mengenai tujuan, bentuk, karakteristik, asumsi dasar, dan unsur-unsur laporan keuangan syariah serta perdebatan para pemikir mengenai kerangka akuntansi.
2. Kerangka Dasar dan Laporan
Keuangan
KD & LK
AAOIFI PSAK
DSAK
Lebih ke
Perbankan
3. Pemakai dan Kebutuhan
Informasi
Investor sekarang & investor potensial
Pemilik dana Qardh
Pemilik dana syirkah temporer
Pemilik dana titipan
Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan
wakaf
Pengawas syari’ah
Karyawan
Pemasok dan mitra usaha lainnya
Pelanggan
Pemerintah serta lembaga-lembaganya
Masyarakat
4. Paradigma transaksi syari’ah
Alam semesta diciptakan oleh Tuhan sebagai
amanah (kepercayaan Ilahi) dan sarana
kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia
untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara
material dan spiritual (al-falah).
5. Asas Transaksi Syari’ah
Persaudaraan
Keadilan, tidak meliputi hal berikut ini:
Riba, kezaliman, judi, unsur ketidakjelasan,
sesuatu yang haram
Kemaslahatan
Keseimbangan
Universalisme
6. Karakteristik Transaksi
Syari’ah
Prinsip saling paham dan saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi (objeknya baik dan halal)
Uang sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan
komoditas
Tidak mengandung unsur riba, kezaliman, maysir, gharar, dan
haram.
Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of
money)
Berdasarkan suatu perjanjian yang jelas serta untuk
kepentingan semua pihak
Tidak ada distorsi harga (rekayasa permintaan/ penawaran)
Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap-menyuap
(risywah)
7. Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
syari’ah yang bermanfaan bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Hal. 97
8. Bentuk Laporan Keuangan
Posisi keuangan entitas syari’ah Neraca
Sumberdaya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan
solvabilitas
Untuk memprediksi kemampuan perusahaan di masa depan
Informasi kinerja entitas syari’ah Lap. Laba rugi
Untuk menilai perubahan potensial SDE yang mungkin dikendalikan
di masa depan
Informasi Perubahan Posisi Keuangan Entitas Syari’ah
Untuk mengetahui aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi
selama periode pelaporan.
Informasi lain
Laporan Penjelasan tentang Pemenuhan Fungsi Entitas Syari’ah
Catatan dan skedul tambahan
Resiko dan ketidakpastian yang mempengaruhi entitas
9. Asumsi Dasar
Dasar Akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian, bukan pada saat kas diterima atau dibayar
Dilaporkan dalam laporan keuangan periode itu
Namun, dalam penghitungan pendapatan untuk pembagian
hasil usaha menggunakan dasar kas
Kelangsungan Usaha
Entitas syari’ah melanjutkan usahanya di masa depan
Entitas syari’ah diasumsikan tidak bermaksud melikuidasi
atau mengurangi secara material skala usahanya
10. Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan
Dapat dipahami oleh pemakai
Relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk
pengambilan keputusan
Untuk peramalan dan penegasan atas transaksi yang
berkaitan satu sama lain
Keandalan
Dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus
atau jujur
Dapat dibandingkan
Antar periode untuk identifikasi tren
Antar entitas syari’ah untuk evaluasi posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif
11. Kendala informasi yang
relevan dan andal
Tepat waktu
Contoh: penundaan yang tidak semestinya
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Pengaplikasian uji biaya-manfaat pada kasus tertentu
12. Unsur-unsur Laporan
Keuangan
Yang mencerminkan kegiatan komersial
Lap. posisi keuangan (Neraca/ Balance Sheet)
Aset, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas
Lap. laba rugi (income statement)
Penghasilan = pendapatan + keuntungan
Beban (expenses), hak pihak ketiga atas bagi hasil
dana syirkah temporer
Lap. arus kas
Lap. perubahan ekuitas
13. Unsur-unsur Laporan
Keuangan
Yang mencerminkan kegiatan sosial
Lap. Sumber dan penggunaan dana zakat/
kebajikan
Komponen laporan keuangan lainnya yang
mencerminkan kegiatan dan tanggung
jawab khusus entitas syariah tersebut
14. Pengukuran Unsur Laporan
Keuangan
Biaya historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)
yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh asset tersebut pada saat
perolehan
Biaya kini
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)
yang seharusnya dibayar bila asset yang sama atau setara
asset diperoleh sekarang
Nilai realisasi/ penyelesaian
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)
yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset
dalam pelepasan normal
15. ED PSAK 101 (Revisi 2014)
Laporan Keuangan Entitas Syariah
Laporan Keuangan Bank Syari’ah
Laporan Keuangan Asuransi Syari’ah
Laporan Keuangan Amil
Lihat buku hal. 102-114
16. Tugas 1
Bentuk kelompok (4-5 orang)
Mencari laporan keuangan (Neraca & laporan laba rugi) dari 1
bank (lembaga) konvensional & 1 bank (lembaga) syari’ah
Apa kerangka dasar yg digunakan dalam penulisan laporan
keuangan bank tersebut?
Bandingkan isi keduanya, dan cari persamaan dan
perbedaannya
Jawaban disajikan dalam bentuk ppt, kemudian
dipresentasikan minggu depan
17. Konsep Dasar Akuntansi menurut
AAOIFI dan Pemikir islam
Tujuan akuntasi keuangan dan laporan keuangan
Pemakai dan kebutuhan informasi
Paradigma, asas, dan karakteristik transaksi syari’ah
18. Bentuk Laporan Keuangan
Lap. Perubahan Posisi Keuangan
Lap. Laba Rugi
Lap. Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Saldo Laba
Laporan Arus Kas
Lap. Perubahan Investasi yang Dibatasi dan Ekuivalennya
Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat serta Dana
Sumbangan
Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Qardh Hasan
20. Perdebatan para pemikir akuntansi
mengenai kerangka akuntansi
Entitas unit akuntansi
Setiap perusahaan adalah unit akuntansi yang terpisah dan harus
dibedakan dengan pemiliknya atau dengan perusahaan lain.
Proprietary theory A - L = E
Entity theory A = L + E
Kegiatan usaha yang berkelanjutan
(-) semua makhluk adalah fana
(+) islam mendukung orang yang bekerja dan menabung untuk
mengantisipasi keadaan masa depan
Periodisasi
Perubahan atas kekayaan perusahaan harus dijelaskan secara
periodik
Satuan mata uang
Hanya mencatat sesuatu yang dapat dinyatakan dengan mata uang
Daya beli mata uang stabil
21. Perdebatan para pemikir akuntansi
mengenai kerangka akuntansi
Konservatif
Konsep untuk melaporkan nilai yang rendah untuk asset dan
pendaatan serta nilai yang tinggi untuk kewajiban dan beban.
AAOIFI tidak membahas mengenai konsep ini.
Harga perolehan
Aset dicatat sejumlah kas yang dibayarkan pada saat
memperoleh sesuatu
Harga perolehan v.s. current value
Penandingan antara pendapatan dan beban (matching)
Beban harus diakui pada periode dimana pendapatan diakui
Berhubungan dengan konsep akrual
22. Perdebatan para pemikir akuntansi
mengenai kerangka akuntansi
Dasar akrual
Pengakuan pendapatan dilakukan saat suatu manfaat
diperoleh.
Beban diakui pada saat manfaat diterima
Pengungkapan penuh
Pengungkapan informasi sesuai dengan kebutuhan
informasi dari mayoritas pembaca laporan keuangan
Substansi mengungguli bentuk
Hakikat dari suatu transaksi lebih penting dari bentuk
hokum transaksi itu sendiri.
AAOIFI tidak menjelaskan tentang konsep ini.
23. Beberapa pemikiran kedepan
Neraca yang menggunakan nilai saat ini (Current Value
Balance Sheet)
Historical cost tidak cocok dengan pola perhitungan zakat
Current value mempermudah pemakai lap. Keuangan untuk
pengambilan keputusan (relevansi)
Laporan nilai tambah ([Syariah] Value Added Statement)
Pertimbangan: unsur terpenting di dalam akuntansi syari’ah
bukanlah kinerja operasional (laba bersih), tetapi kinerja dari
sisi pandang para stakeholders dan nilai sosialnya.
Lihat hal. 122-123.