Praktikum yang bertujuan untuk Memeriksa ada tidaknya albumin dalam urin (heller's nitrit acid test).
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma (Harper 1990)
Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006)
Penjelasan mengenai mineral mikro dalam tubuh tentang fungsi, metabolisme kerja mineral mikro dengan enzim, jumlah kebutuhan dalam sehari hari, serta dampak yang ditimbulkan dari kekurangan dan kelebihan mineral tersebut
Praktikum yang bertujuan untuk Memeriksa ada tidaknya albumin dalam urin (heller's nitrit acid test).
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma (Harper 1990)
Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006)
Penjelasan mengenai mineral mikro dalam tubuh tentang fungsi, metabolisme kerja mineral mikro dengan enzim, jumlah kebutuhan dalam sehari hari, serta dampak yang ditimbulkan dari kekurangan dan kelebihan mineral tersebut
Berikut merupakan laporan hasil praktikum kimia tentang laju reaksi yang pernah kami lakukan. Saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
5. • Mineral adalah nutrisi penting untuk
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
• Mineral merupakan kelompok mikronutrien
bagi tubuh.
• Mineral dan vitamin bertindak secara
interaksi.
6. Mineral dikelompokkan menjadi 2:
1. Makroelemen : unsur-unsur yang diperlukan
tubuh dalam jumlah besar. Dibutuhkan lebih
dari 100mg per hari. Contoh : Kalsium (Ca),
Fosfor (P), Natrium (Na), Klorin (Cl), Kalium (K),
Magnesium (Mg), Belerang (S).
2. Mikroelemen : unsur-unsur yang dipelukan
tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun
berperan penting bagi proses metabolisme.
Dibutuhkan kurang dari 100 mg per hari.
Contoh : Zat Besi (Fe), Fluorin (F), Iodium (I),
Tembaga (Cu).
14. • Vitamin merupakan senyawa organik yang
terkandung dalam berbagai makanan dan
diperlukan untuk mengatur serta
memperlancar metabolisme tubuh.
• Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
• Tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D
dan K.
16. VITAMIN LARUT DALAM AIR
• Semua jenis vitamin B dan vitamin C
(asam askorbat).
• Jenis vitamin larut dalam air hanya dapat
disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan.
17. VITAMIN YANG LARUT DALAM
LEMAK
• Vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A, D, E dan K.
• Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa
(lemak) dan di dalam hati..
19. VITAMIN A
• Diproduksi :
– Retinol  sumber makanan hewani
– Beta Karoten sumber makanan nabati
• Vitamin larut dalam lemak.
• Rumus kimia: C20H30O
49. BAGAS PUTRA S / 08
Vitamin D
• Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam
lemak
• Vitamin ini merupakan turunan dari kolesterol.
• Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan
bantuan senyawa garam empedu. Setelah
diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di
jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak
aktif.
• Vitamin ini banyak ditemukan pada susu, minyak
ikan, kuning telur, ragi dan sinar ultraviolet.
50. Vitamin Gratis
• Vitamin D
merupakan satusatunya jenis
vitamin yang
diproduksi tubuh.
Yaitu saat tubuh
kita terpapar
cahaya matahari
51. Peranan Vitamin D
• Dapat membentuk struktur tulang dan gigi
yang kuat.
• Vitamin D meningkatkan absorbsi kalsium di
saluran pencernaan.
• Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat
sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis
kanker.
52. Vitamin E
• Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari
delapan molekul yang sangat rumit yang
disebut ‘tocopherol’
• Tocopherol tidak larut dalam air
• Vitamin E stabil pada pemanasan namun akan
rusak bila pemanasan terlalu tinggi.
• Vitamin E banyak terdapat pada buah-buah an,
susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama
kecambah, kacang-kacangan, dan biji gandum.
53. Peranan Vitamin E
• Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
mengatasi stres, meningkatkan kesuburan,
meminimalkan resiko kanker dan penyakit jantung
koroner.
• Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit, yaitu
dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan
kelembapan kulit.
• Sebagai antioksidan.
• Mencegah oksidasi lemak tak jenuh.
54. Vitamin K
• Vitamin K bersifat tahan panas.
• Pada manusia, vitamin K didapat dari nutrisi
asupan makanan pada saluran pencernaan.
• Di dalam hati, vitamin K dibutuhkan untuk
mengaktivasi protrombin.
• Vitamin ini ditemukan dalam sayuran hijau,
seperti bayam, katuk, kol, selada, brokoli, dan
juga daging.
55. Peranan Vitamin K
• Vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi resiko
resistensi insulin sehingga membantu melawan
diabetes.
• Membantu metabolisme di dalam tubuh.
• Vitamin K dapat menekan proses pendarahan di hati.
• Dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker
di hati dan paru-paru.
• Dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga
terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat.
• Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah.
56. Akibat Kekurangan Berbagai Vitamin
• Vit A: Rabun Senja, Katarak, infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dll.
• Vit B1: kulit kering, beri-beri, daya tahan tubuh berkurang,
gangguan jantung dan otot, mata lemah.
• Vit B2: turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,
mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dermatitis, diare,
kelemahan otot, katarak.
• Vit B3: terganggu sistem pencernaan, otot mudah kram dan
kejang, insomnia, badan lemas, mudah muntah dan mualmual.
• Vit B5: otot mudah kram, sulit tidur (insomnia), radang
kulit, nafsu makan menurun.
• Vit B6: Kulit pecah-pecah, otot kram, insomnia, anemia.
57. • Vit B11: Anemia, diare, membesarnya
eritrosit, terhambatnya pertumbuhan.
• Vit B12: anemia, kelelahan, pusing, penyakit pada kulit.
• Vit C: luka mudah mengalami infeksi, gusi
berdarah, nyeri pada persendian, otot sakit, degenerasi
(pengurangan) sel-sel kulit.
• Vit D: gigi lebih mudah rusak, kejang otot, pertumbuhan
tulang tidak normal yang biasanya betis kaki membentuk
huruf O atau X, rakhitis (pada bayi)
• Vit E: kemandulan, rambut rontok, gangguan syaraf pada
otot, pecahnya eritrosit, penimbunan lemak pada otot.
• Vit K: darah sulit membeku dan mudah mengalami
pendarahan dalam tubuh
59. • Air dalam tubuh merupakan unsure
esensial.
• Jaringan yang metabolismenya paling aktif
mengandung air yang banyak.
• Tubuh memperoleh air secara eksogen
dan endogen.
60. Fungsi air :
• Sebagai pelarut senyawa polar
• Berperan pada proses metabolisme
bahan gizi
• Sebagai alat transportasi zat gizi
• Sebagai pelumas persendian
• Menjaga stabilitas suhu tubuh
62. UJI MAKANAN
• Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari
harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh.
• Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient
yangdibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah
kecil.
• Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang ter
dapat dalam bahan makanan digunakan indikator
uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah
reagen.
64. REAGEN
• Lugol  reagen untuk menguji makanan yang
mengandung amilum.
• Benedict / Fehling A dan Fehling B  reagen
untuk menguji kandungan makanan yang
mengandung glukosa.
• Biuret  reagen untuk menguji bahan makanan
yang mengandung protein.
• Sudan III / etanol / kertas buram  digunakan
untuk menunjukkan bahan makanan yang
mengandung lemak / minyak.
66. UJI AMILUM
• Bahan makanan yang diuji tidak perlu dijadikan
larutan, karena reagen lugol dapat langsung
diteteskan pada bahan makanan.
• Bahan makanan yang mengandung amilum
akan berwarana biru sampai hitam.
• Jika kandungan amilum sedikit makan bahan
makanan akan berwarna biru. Dan jika bahan
makanan berwarna hitam maka kandungan
amilum banyak.
67. ALAT DAN BAHAN
• Larutan makanan yang ingin diuji
kandungannya
• Lugol
• Tabung Reaksi
• Pipet
68. LANGKAH PERCOBAAN
• Masukkan larutan bahan makanan yang
akan diuji pada tabung reaksi
• Tetesi bahan makanan dengan lugol encer
• Amati perubahan warnanya
69.
70. UJI GLUKOSA
• Bahan makanan yang diuji harus berbentuk
larutan, kemudian ditambah reagen benedict
(biasanya setengah dari jumlah larutan).
• Bahan makanan yang mengandung glukosa, akan
terdapat endapan berwarna hijau sampai merah bata.
• Hijau jika kandungan glukosa sedikit dan merah bata
jika kandungan glukosa banyak.
• Selain menggunakan benedict, pengujian glukosa
juga bisa menggunakan reagen Fehling A dan Fehling
B.
71. ALAT DAN BAHAN
• Larutan makanan yang ingin diuji
kandungan glukosanya
• Tabung reaksi
• Fehling A dan Fehling B / benedict
• Gelas ukur
• Pipet
• Kaki Tiga
• Pembakar (Spirtus)
72. LANGKAH PERCOBAAN
• Larutan makanan yang akan diuji
dimasukan ke dalam tabung reaksi
• Tetesi dengan Fehling A dan Fehling B /
benedict
• Jika warna berubah menjadi biru ,
panaskan tabung reaksi / masukkan
tabung reaksi kedalam gelas ukur yang
dipanaskan
• Amati perubahan warnanya
73.
74. UJI PROTEIN
• Bahan yang diuji harus dibuat larutan terlebih
dahulu, kemudian baru ditetesi biuret.
• Bahan makanan yang mengandung protein
akan berwarna ungu, semakin tua warna
ungu menunjukkan protein semakin banyak
dan sebaliknya semakin muda warna
ungu, kandungan protein semakin sedikit.
75. ALAT DAN BAHAN
• Larutan makanan yang akan diuji
kandungannya
• Larutan Biuret
• Tabung reaksi
• Pipet
78. UJI LEMAK
• Bahan makanan dibuat menjadi larutan.
• Lalu diteteskan di atas kertas buram dan
dibiarkan hingga mengering.
• Bahan yang mengandung lemak akan
membuat kertas buram terlihat transparan.
79. ALAT DAN BAHAN
• Larutan makanan yang akan diuji
kandungannya
• Kertas buram
• Pipet
80. LANGKAH PERCOBAAN
• Teteskan larutan makanan ke kertas
buram
• Amati , jika kertas buram tersebut bila
diterawang transparan , maka bahan
makanan tersebut mengandung protein