Metode analisis vitamin dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Metode langsung seperti HPLC dan immunoassay memberikan hasil kuantitatif yang akurat, namun mahal. Metode tidak langsung seperti uji aktivitas enzim dan metabolit pemuatan lebih murah tetapi kurang akurat. Pemilihan metode tergantung pada jenis vitamin, akurasi yang dibutuhkan, dan sumber daya laboratorium.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Eksperimen menguji pengaruh konsentrasi enzim saliva terhadap aktivitas hidrolisis amilum. Hasil menunjukkan aktivitas saliva bertambah dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terlihat dari perubahan warna larutan menjadi lebih gelap.
Laporan praktikum ini membahas penentuan adanya vitamin C secara kualitatif pada larutan vegeta dengan dua metode, yaitu metode A menggunakan pereaksi benedict dan metode B dengan menetralkan larutan kemudian ditambahkan FeCl3. Hasilnya menunjukkan kedua metode memberikan hasil positif, menandakan larutan vegeta mengandung vitamin C.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas protein pada makanan. Faktor yang menentukan nilai gizi protein antara lain daya cerna dan kandungan asam amino esensial. Beberapa metode evaluasi mutu protein dijelaskan seperti nilai biologis, net protein utilization, protein efficiency ratio, dan skor kimia berdasarkan kandungan asam amino. Contoh perhitungan beberapa metode penilaian juga dijelaskan.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Eksperimen menguji pengaruh konsentrasi enzim saliva terhadap aktivitas hidrolisis amilum. Hasil menunjukkan aktivitas saliva bertambah dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terlihat dari perubahan warna larutan menjadi lebih gelap.
Laporan praktikum ini membahas penentuan adanya vitamin C secara kualitatif pada larutan vegeta dengan dua metode, yaitu metode A menggunakan pereaksi benedict dan metode B dengan menetralkan larutan kemudian ditambahkan FeCl3. Hasilnya menunjukkan kedua metode memberikan hasil positif, menandakan larutan vegeta mengandung vitamin C.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas protein pada makanan. Faktor yang menentukan nilai gizi protein antara lain daya cerna dan kandungan asam amino esensial. Beberapa metode evaluasi mutu protein dijelaskan seperti nilai biologis, net protein utilization, protein efficiency ratio, dan skor kimia berdasarkan kandungan asam amino. Contoh perhitungan beberapa metode penilaian juga dijelaskan.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sumber, dan peran vitamin dalam tubuh, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
2. Vitamin berperan sebagai koenzim yang membantu berbagai proses metabolisme seperti metabolisme energi.
3. Sumber vitamin antara lain daging, ikan, sayuran hijau, buah-buahan, dan sereal yang diperkaya.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Tepung terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, dan tahu memiliki kadar air berkisar antara 10-15% berdasarkan berat basah dan 12-15% berdasarkan berat kering. Kadar air tahu paling tinggi yaitu sekitar 76% berdasarkan berat basah dan 320% berdasarkan berat kering. Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel di oven hingga berat konstan.
Dokumen ini berisi perencanaan menu makanan untuk lansia berusia 81 tahun bernama Oma Ana selama 2 hari. Menu disusun berdasarkan prinsip diet lansia dan kebutuhan zat gizinya, serta memperhatikan riwayat kesehatan dan preferensi makan pasien. Menu mencakup sarapan, makan siang, selingan sore, dan makan malam yang seimbang zat gizinya.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai metode analisis vitamin, termasuk vitamin A, B, C, dengan menggunakan teknik seperti kromatografi, spektrofotometri, titrasi, dan mikrobiologi. Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis kandungan vitamin dalam makanan dan suplemen.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sumber, dan peran vitamin dalam tubuh, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
2. Vitamin berperan sebagai koenzim yang membantu berbagai proses metabolisme seperti metabolisme energi.
3. Sumber vitamin antara lain daging, ikan, sayuran hijau, buah-buahan, dan sereal yang diperkaya.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Tepung terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, dan tahu memiliki kadar air berkisar antara 10-15% berdasarkan berat basah dan 12-15% berdasarkan berat kering. Kadar air tahu paling tinggi yaitu sekitar 76% berdasarkan berat basah dan 320% berdasarkan berat kering. Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel di oven hingga berat konstan.
Dokumen ini berisi perencanaan menu makanan untuk lansia berusia 81 tahun bernama Oma Ana selama 2 hari. Menu disusun berdasarkan prinsip diet lansia dan kebutuhan zat gizinya, serta memperhatikan riwayat kesehatan dan preferensi makan pasien. Menu mencakup sarapan, makan siang, selingan sore, dan makan malam yang seimbang zat gizinya.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai metode analisis vitamin, termasuk vitamin A, B, C, dengan menggunakan teknik seperti kromatografi, spektrofotometri, titrasi, dan mikrobiologi. Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis kandungan vitamin dalam makanan dan suplemen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai vitamin larut air dan larut lemak, termasuk klasifikasi, sumber, kebutuhan harian, fungsi, dan efek kekurangan masing-masing vitamin. Vitamin dibedakan menjadi yang larut air dan larut lemak, dan masing-masing jenis vitamin memainkan peran penting dalam berbagai proses metabolisme."
Makalah ini membahas hubungan antara kalsium dengan tiga penyakit tulang yaitu rickets, osteomalasia, dan osteoarthritis. Kalsium sangat penting untuk pembentukan dan kekuatan tulang serta gigi. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan berbagai gangguan tulang seperti yang disebutkan diatas. Makalah ini juga menjelaskan fungsi, sumber, dan pengendalian kalsium dalam tubuh.
Laporan praktikum ini membahas tentang uji keberadaan vitamin B pada beberapa sampel menggunakan reaksi kimia antara NaOH, Pb asetat dan sampel yang dipanaskan. Hasilnya menunjukkan sampel vitamin B-IPI mengandung vitamin B sedangkan vitamin C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B.
Dokumen ini membahas tentang vitamin, termasuk definisi, jenis, sumber, dan manfaat berbagai jenis vitamin. Jenis vitamin dibedakan menjadi vitamin larut lemak dan larut air, dan mencakup vitamin A, D, E, K, serta kelompok B.
Radioasai menggunakan radioisotop untuk mengukur kecepatan proses biologi. Metode ini meliputi analisis aktivasi dan competitive radioassay seperti radioimunoasai (RIA) yang menggunakan isotop radioaktif, antibodi, dan sampel untuk menentukan konsentrasi zat. Optical immunoassay seperti enzyme immunoassay dan fluoroimmunoassay menggunakan label enzim atau fluoresen untuk menghasilkan sinyal optik yang sebanding dengan jumlah zat. Aplikasi imunoas
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Hematology Analyzer adalah alat untuk menganalisis sampel darah secara otomatis untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bekerja dengan menghitung dan mengukur jenis sel darah serta hemoglobin berdasarkan prinsip aliran sel melalui celah sempit dan interaksi cahaya/listrik dengan sel-sel tersebut. Pemeriksaan darah rutin seperti hitung sel darah, hemoglobin, dan trombosit dapat dilakukan dengan cepat dan akur
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptxliyaputri3
1. Vitamin B6 merupakan vitamin larut air yang penting untuk berbagai reaksi metabolisme.
2. Status vitamin B6 dapat dinilai melalui beberapa tes biokimia seperti konsentrasi piridoksal-5'-fosfat di plasma dan eritrosit serta ekskresi asam 4-piridoksat di urin.
3. Interpretasi hasil tes tersebut perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan asupan makanan untuk menentuk
Dokumen tersebut membahas tentang patologi klinik yang mencakup pemeriksaan hematologi, imunologi, mikrobiologi, dan jenis-jenis spesimen untuk diagnosis penyakit infeksi. Pemeriksaan hematologi meliputi hitung darah lengkap, sedangkan imunologi membahas respon imun dan tes laboratorium. Diagnosis infeksi bakteri dilakukan dengan mikroskopis langsung, kultur, dan tes serologi terhadap berbagai jenis sp
Elektrolit analyzer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida dalam plasma atau serum darah menggunakan elektrode selektif ion. Alat ini bekerja dengan mendeteksi ion garam anorganik dan mengkonversikan potensial listrik menjadi nilai konsentrasi elektrolit.
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
Bio analysis and instrumentation for analysis of veterinary pharmacy branch science was used for determine unknown agent give poisoned in animal or animal product. The important of these domain was used for development of drug design and drug discovery especially for veterinary used
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian status gizi secara biokimia dengan melakukan pemeriksaan kandungan zat gizi tertentu dalam darah dan urine seperti besi, protein, vitamin, mineral, serta keunggulan dan kelemahan metode tersebut.
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxMuhammad Nasrullah
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis, yaitu analisis kimia, fisik, dan mikroskopik terhadap sampel air kencing untuk mendeteksi zat-zat normal dan abnormal serta mengetahui kondisi kesehatan saluran kemih dan organ dalam tubuh. Urinalisis digunakan untuk skrining rutin dan deteksi infeksi, diabetes, atau gangguan ginjal dan hati.
Tutor Kimia Klinik membahas prosedur quality control untuk pemeriksaan urinalisis, termasuk parameter yang diperiksa, reagen yang digunakan, dan cara interpretasi hasilnya. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan bahan kontrol untuk memastikan akurasi hasil tes.
1. METODE ANALISIS VITAMIN
Persyaratan spesimen;
• Puasa plasma atau serum
• Lithium Heparin adalah antikoagulan pilihan untuk vitamin seperti, tiamin, riboflavin, retinol,
tokoferol & cholecalciferol
• EDTA dapat digunakan untuk vitamin B6 dan folat
Metode dan pilihan;
Pemilihan metode tergantung pada vitamin yang sedang dianalisis. Beberapa vitamin
seperti vit-A, K, B12 memiliki fitur khusus yang memungkinkan penggunaan beberapa metode
khusus dengan biaya yang efektif (murah).
Beberapa metode pengukur vitamin secara langsung dan memberikan pengukuran
kuantitatif. Ini direkomendasikan untuk digunakan terutama untuk vitamin yang berguna secara
klinis.
Namun ini mahal dan tidak semua laboratorium dapat memberikan tes tersebut. Metode ini
meliputi:
• HPLC (metode referensi)
• Immunoassays (ELISA, RIA, FIA)
• Colorimetric dan Spektrofotometri tes
• Fluorometric assay & Chemiluminescence assay
• amperometri assay
Karena vitamin berfungsi sebagai ko-faktor dan substrat dalam berbagai reaksi tubuh,
beberapa metode memanfaatkan properti ini dan secara tidak langsung mengukur vitamin dengan
mengukur aktivitas enzim di bawah pengaruh. Metode ini relatif lebih murah dan bisa menjadi
2. semi-kuantitatif atau kualitatif. Namun beberapa metode ini digunakan saat ini untuk penelitian
saja dan ini termasuk:
• Tes Metabolit pemuatan
• enzim aktivasi eritrosit assay
• Tes kerapuhan Eryhtrocyte
• Waktu Prothrombin
• metode mikrobiologi
• Bioassay (in-vivo & in-vitro)
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Ini adalah metode referensi untuk menganalisis jenis vitamin.
Juga digunakan untuk menentukan bentuk iso vitamin
KEUNTUNGAN
- Langsung
- kuantitatif
- Precise & akurat
- Sensitif dan spesifik
- Otomatis
- Tinggi melalui put
Kerugian :
- Membutuhkan pretreatment sampel seperti ekstraksi & filtrasi
- Membutuhkan perhatian untuk memilih fase gerak & sampel laju pemompaan
3. - Awalnya membutuhkan optimasi. Dalam rangka untuk mendapatkan resolusi tinggi dasar
rendah dan kembali ketingkat noise yang rendah harus dipertahankan
- Membutuhkan standar internal, kalibrator dan reagen HPLC kelas
- Mahal untuk membeli dan biaya pemeliharaan yang tinggi
Immunoassays
Ada beberapa jenis immunoassays seperti:
- Enzim Linked Sorbant Immuno Assay yang memanfaatkan antibodi terkait dengan enzim.
- Radio-immunoassay bukannya memanfaatkan radio-isotop dan karena pelepasan radioaktif
menyangkut ini sekarang keluar tanggal.
- Immunoassays Fluorescent menggunakan antibodi berlabel dengan fluorophore tetapi tidak
memiliki kepekaan dibandingkan dengan dua sebelumnya.
Vitamin B12 dan Vitamin-D-dapat dianalisis dengan immunoassay. Tes ini tergantung
pada ketersediaan antibodi monoklonal yang menentukan spesifisitas dan sensitivitasnya.
Untuk beberapa sampel immunoassays dianggap mahal tetapi biaya dapat dikurangi jika
sampel yang cukup adalah 'batch' dianalisis pada 96 format yang baik.
Immunoassays adalah metode kedua yang paling dapat diandalkan untuk pengukuran vitamin
setelah HPLC.
Kolorimetri dan Spektrofotometri tes
Reaksi kimia antara chromogen dan vitamin menyebabkan perubahan warna.
Perkembangan warna menunjukkan adanya vitamin .... analisis kualitatif.
Untuk mengukur metode ini, spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas warna 'end
point', di mana intensitas warna sebanding dengan konsentrasi vitamin.
Terutama digunakan untuk penentuan vit-C (asam askorbat).
KEUNTUNGAN
4. - Sebuah uji kuantitatif langsung
- Membutuhkan volume sampel kecil
- Otomatis
- Cepat turn-sekitar waktu
- Bisa diterapkan untuk sampel tunggal atau beberapa pada satu waktu
Kerugian
- Sensitivitas dan spesifisitas rendah maka beberapa zat lainnya dapat mengganggu chromogen
atau enzim yang digunakan.
- Tidak bisa digunakan untuk semua jenis vitamin
- Kontrol yang tepat dan kalibrator harus digunakan
Fluorometric assay & Chemiluminescence assay
Vitamin tertentu memiliki kemampuan untuk menghasilkan fluoresensi ketika
direaksikan dengan fluorophore a. Fluoresensi ini berbanding lurus dengan konsentrasi vitamin.
Dalam tes Chemiluminescence, luminol digunakan untuk bereaksi dengan vitamin bunga.
Campuran disuntikkan pada tingkat dikontrol melalui kapiler di mana 'reaksi kinetik' diukur dan
diberikan pengukuran kuantitatif. Keuntungan dan kerugian yang mirip dengan tes kolorimetri
dan Spektrofotometri.
Tes amperometri
Beberapa vitamin dapat mengalami oksidasi elektro-kimia.
Reaksi ini pada penyebab elektroda perubahan potensial listrik yang berbanding lurus dengan
konsentrasi vitamin dalam sampel.
Kerugian utama dari metode ini adalah kurangnya spesifisitas dan jarang digunakan, kadang-
kadang secara paralel dengan HPLC untuk konfirmasi hasil tertentu.
5. Metode tidak langsung untuk penentuan vitamin
Metabolit pemuatan uji
Tes ini telah sangat populer di masa lalu.
Ini adalah sebuah assay tidak langsung yang menentukan aktivitas vitamin digunakan sebagai
kofaktor untuk metabolit tertentu.
Langkah-langkah yang terlibat:
- Pasien diberikan secara oral besar, diukur dosis metabolit tertentu yang digunakan oleh vitamin
menarik untuk konversi.
- Darah atau urin sampel diperoleh dari pasien setelah ~ 6 jam menelan.
- Metabolit yang sama diukur dalam sampel ini:
Peningkatan metabolit di atas kisaran normal menunjukkan kekurangan vitamin
Secara signifikan mengurangi metabolit menunjukkan aktivitas vitamin yang normal
- Misal : Tryptophan adalah metabolit pemuatan untuk vit B6-dan Histidin adalah untuk folat
KEUNTUNGAN
- Metode Murah
- Efek samping Minimum
Kerugian
- Metode tidak langsung
- In-vivo karena itu tidak dapat diandalkan karena gangguan oleh faktor-faktor lain
- Tidak berlaku untuk semua vitamin
- Invasif
Uji aktivasi enzim eritrosit
6. - Hemolysates seluruh darah atau RBC disiapkan
- Aktivitas enzim di bawah pengaruh langsung dari vitamin bunga diukur. Aktivitas enzim ini
dikenal sebagai Activity Koefisien (AC).
- Sejumlah vitamin jenuh tertentu ditambahkan.
- Aktivitas enzim ini diukur kembali dan dibandingkan dengan aktivitas enzim sebelum
penambahan.
- Peningkatan AC menunjukkan kekurangan vitamin. Dalam kasus vitamin normal atau bahkan
vitamin jenuh, AC tidak akan berubah.
- Misal : Kegiatan transketolase diukur untuk mengevaluasi tingkat tiamin, Glutathione reduktase
diukur untuk mengevaluasi riboflavin status dan aspartat transaminase (AST) aktivitas diukur
untuk analisis vit B6-.
Uji fragilitas eritrosit
Digunakan khusus untuk penilaian tingkat vitamin-E. Vitamin ini bertanggung jawab untuk
stabilitas membran RBC.
Langkah-langkah yang terlibat:
- Sampel Pasien dibagi menjadi dua aliquot.
- Sel darah merah dalam satu aliquot dicuci dengan 2% H2O2 (membran racun radikal bebas),
sedangkan sel darah merah dari 2 aliquot dicuci dengan dist. H2O.
- Setelah 3 jam inkubasi, hemoglobin diukur di kedua aliquot.
- Jika hemolisis sel darah merah dalam aliquot 1 (dicuci dengan H2O2) adalah 20% lebih dari
hemolisis dalam 2 aliquot (sel darah merah dicuci dengan dist.H2O), ini akan menunjukkan
kekurangan vitamin-E.
prothrombin Waktu
Ini adalah spesifik, namun tidak langsung assay untuk penilaian kegiatan vit-K.
7. Sejak vit-K bertanggung jawab untuk aktivasi faktor pembekuan (II, VII, IX, X, protein C, S &
Z) meningkat PT> 2 min menunjukkan defisiensi vit-K.
Hal ini dianggap sebagai tes skrining, namun untuk mengkonfirmasi HPLC atau analisis
spektrofotometri dianjurkan.
Metode Mikrobiologi (digunakan penelitian saja)
Beberapa mikro-organisme misalnya Lactobacillus Casel dan Lactobacillus Plantoides
tergantung pada vitamin tertentu untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme ini tumbuh dalam kaldu atau kultur agar yang mengandung sampel dengan
konsentrasi yang tidak diketahui dari vitamin.
Sebuah kontrol negatif yang tidak memiliki vitamin sama sekali juga digunakan.
Inkubasi selama beberapa hari
Kepadatan pertumbuhan diukur dengan turbidimetri
Pembentukan asam laktat juga dapat dikuantifikasi yang berbanding lurus dengan konsentrasi
vitamin dalam sampel
Bioassay untuk vitamin
adalah alat penelitian saja dan jarang digunakan secara klinis untuk analisis vitamin. Untuk
mengukur enzim dibawah pengaruh vitamin dan efek kekurangan fenotipik. Ada dua jenis bio-
tes:
In-vivo Bioassays
• Membutuhkan hewan hidup lebih kecil dalam ukuran seperti tikus atau ayam
• sifat fisik hewan seperti berat, perilaku, laju respirasi, denyut nadi, anggota tubuh dan gerakan
mata dan pengamatan fisik lainnya dicatat.
• Aktivitas enzim di bawah pengaruh langsung dari vitamin yang akan dianalisis ditentukan
dalam sampel darah spektrofotometri (nilai puncak).
8. • hewan tersebut kemudian kekurangan diet yang mengandung vitamin tertentu untuk jangka
waktu tertentu.
• Saat hewan ini mulai mengembangkan penyakit yang terkait dengan kekurangan vitamin,
sampel darah yang lain diambil dan aktivitas enzim diukur ulang. Ini adalah nilai dasar. Gejala
fisik lainnya yang direkam selama keadaan penyakit.
• Kemudian dosis dihitung dan secara bertahap meningkatkan vitamin diumpankan ke hewan
pada titik waktu tertentu.
• Aktivitas enzim yang kembali dan gejala fisik mulai membaik.
• Sampel darah diambil pada interval waktu tertentu dan aktivitas enzim diukur sampai puncak
(optimal) aktivitas kembali dan gejala penting hewan ini telah sepenuhnya pulih.
• Uji ini memungkinkan konsentrasi vitamin vs aktivitas enzim kurva standar.
• Kurva standar yang sama sekarang dapat digunakan untuk menganalisis vitamin yang sama
dalam berbagai model binatang karena aktivitas enzim dapat diukur dan menggunakan kurva,
konsentrasi vitamin yang diharapkan dapat diperoleh.
misalnya tikus ketika kekurangan vit-D untuk beberapa waktu, akan mengembangkan rakhitis.
Vit-D aktivitas enzim 25-hidroksilase dipengaruhi, yang memanfaatkan vit-D sebagai substrat.
Hal ini memicu kaskade kejadian yang menyebabkan cacat tulang pada tikus ini. Namun ketika
dosis dihitung tertentu vit-D diumpankan gejala sembuh. Aktivitas enzim diukur pada setiap titik
waktu dosis dan kurva standar dirumuskan.
KEUNTUNGAN
- Dekat dengan realitas
- Bisa menyebabkan menerobos dalam penelitian
Kerugian
- Metode tidak langsung
- Membutuhkan pemantauan yang cermat
9. - Sulit untuk mempertahankan data yang konsisten karena gangguan oleh faktor-faktor lain
- Tidak berlaku untuk semua vitamin
- Mahal karena manajemen hewan
- Memakan Waktu
- Tidak memiliki aplikasi klinis
In-vitro Bioassays
• Tes ini melibatkan menargetkan jalur sel tertentu atau jaringan dalam media kultur.
• Mempengaruhi vitamin dipelajari pada pertumbuhan, proliferasi dan diferensiasi sel.
• Faktor-faktor lain atau bahan kimia seperti: protein, imunoglobulin, kalsium, fosfor yang
diproduksi oleh sel-sel & jaringan setelah terpapar vitamin juga diukur.
Misalnya efek anti-oksidatif vit-C dan E yang didirikan oleh tes ini
KEUNTUNGAN
- Lebih mudah dari in-vivo
- Lebih baik monitoring & control kondisi
- Kurang memakan waktu & murah
- Dapat digunakan untuk menganalisis efek dari beberapa vitamin
Kerugian
- Tidak Langsung
- Tidak dekat dengan realitas
- Jaringan dan sel kultur beresiko kontaminasi