Dokumen tersebut membahas tentang masa subur pada wanita, yang merupakan masa antara usia 18-40 tahun dimana organ reproduksi masih berfungsi dengan baik. Pada masa ini kehamilan dapat terjadi dan organ reproduksi sangat produktif dalam menghasilkan keturunan. Dokumen juga menjelaskan tanda-tanda masa subur seperti perubahan lendir servik dan peningkatan suhu basal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Artis peran Oki Setiana Dewi (27) kembali menjalani operasi caesar untuk melahirkan anak keduanya, Khadeejah Faatimah Abdullah. Pasalnya, jarak antara putri pertamanya, Maryam Nusaibah Abdullah dengan Khadeejah hanya satu tahun.
"Karena Oki waktu hamil pertama mengalami tulang diatas kemaluan yang bergeser. Jadi harus pakai kursi roda waktu melahirkan Maryam. Nah karena Maryam dan yang sekarang, Khadeejah jaraknya cuma setahun, jadi terpaksa harus caesar lagi," ujar Oki saat ditemui di Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan, Senin (17/1/2016).
"Jadi maryam waktu masih berusia empat bulan, Oki sudah hamil lagi. Dengan jarak begitu dekat, yang enggak memungkinkan untuk lahiran normal," imbuh dia.
Kondisi pemain Ketika Cinta Bertasbih ini juga diketahui jauh lebih lemas ketimbang proses kelahiran putri pertamanya.
"Pas Maryam, pakai kursi roda, tapi operasinya lancar. Bahkan bisa selfie di ruang operasi. Kalau yang ini satu hari sebelum operasi, saya masih shooting, kerjakan tesis. Kelihatannya sehat. Tapi pas masuk ruang operasi, Oki waktu mulai disuntik, itu hemoglobin rendah, dan lemas banget, kondisi Oki drop," ujarnya.
Kondisi Oki yang lemas sempat membuat sang suami Ory Vitrio Abdullah khawatir.
"Operasi yang kedua itu di dalam ada tujuh lapisan, ditarik juga karena agak keras. Dia bilang, 'Saya pusing bang'. Lihat Oki lemas, jadi antara senang dan kawatir juga sama kondisi Oki," ujar Ory.
Diberitakan sebelumnya, Oki melahirkan bayi perempuan pada Jumat (15/1/2016) lalu. Khadeejah lahir dengan berat 3 kilogram dan panjang 50 centimeter.
Contoh karya tulis ilmiah. Ini sebagai karya tulis ilmiah pas ada lomba Kader Kesehatan Remaja 2012 lalu :) Dan syukur banget, bisa juara 1 di tingkat provinsi berkat presentasi dari karya tulis ini :)
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Artis peran Oki Setiana Dewi (27) kembali menjalani operasi caesar untuk melahirkan anak keduanya, Khadeejah Faatimah Abdullah. Pasalnya, jarak antara putri pertamanya, Maryam Nusaibah Abdullah dengan Khadeejah hanya satu tahun.
"Karena Oki waktu hamil pertama mengalami tulang diatas kemaluan yang bergeser. Jadi harus pakai kursi roda waktu melahirkan Maryam. Nah karena Maryam dan yang sekarang, Khadeejah jaraknya cuma setahun, jadi terpaksa harus caesar lagi," ujar Oki saat ditemui di Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan, Senin (17/1/2016).
"Jadi maryam waktu masih berusia empat bulan, Oki sudah hamil lagi. Dengan jarak begitu dekat, yang enggak memungkinkan untuk lahiran normal," imbuh dia.
Kondisi pemain Ketika Cinta Bertasbih ini juga diketahui jauh lebih lemas ketimbang proses kelahiran putri pertamanya.
"Pas Maryam, pakai kursi roda, tapi operasinya lancar. Bahkan bisa selfie di ruang operasi. Kalau yang ini satu hari sebelum operasi, saya masih shooting, kerjakan tesis. Kelihatannya sehat. Tapi pas masuk ruang operasi, Oki waktu mulai disuntik, itu hemoglobin rendah, dan lemas banget, kondisi Oki drop," ujarnya.
Kondisi Oki yang lemas sempat membuat sang suami Ory Vitrio Abdullah khawatir.
"Operasi yang kedua itu di dalam ada tujuh lapisan, ditarik juga karena agak keras. Dia bilang, 'Saya pusing bang'. Lihat Oki lemas, jadi antara senang dan kawatir juga sama kondisi Oki," ujar Ory.
Diberitakan sebelumnya, Oki melahirkan bayi perempuan pada Jumat (15/1/2016) lalu. Khadeejah lahir dengan berat 3 kilogram dan panjang 50 centimeter.
Contoh karya tulis ilmiah. Ini sebagai karya tulis ilmiah pas ada lomba Kader Kesehatan Remaja 2012 lalu :) Dan syukur banget, bisa juara 1 di tingkat provinsi berkat presentasi dari karya tulis ini :)
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
A. Masa Subur
Pernahkah anda mendengar
istilah masa subur dan masa
hamil? Jika pernah coba tuliskan
apa yang anda ketahui tentang
masa subur dan masa hamil pada
kotak berikut ini
Bagaimana apakah sudah selesai
anda menuliskannya, sekarang
cocokkan jawaban anda dengan
uraian berikut ini:
Usia dewasa ini adalah usia antara
18 tahun hingga 40 tahun. Pada
masa ini sering diaitkan dengan
masa subur, karena pada masa
ini sering terjadi kehamilan
pada wanita. Pada usia ini masa
kesehatan berganti dengan
gangguan kehamilan, kelelahan
kronis akibat merawat bayi dan
anak serta banyak masalah-masalah
dari tuntutan karir. Masa
dewasa ini yang banyak terjadi
adalah perubahan psikologis dari
seseorang dan sering disebut
sebagai masa sulit, karena pada
masa ini wanita dituntut untuk
melepaskan ketergantungannya
terhadap orang tua dan berusaha
untuk hidup mandiri.
Ada 10 ciri masa dewasa :
1. Masa Pengaturan. Masa ini
wanita banyak mencoba-coba
sebelum dia menemukan
yang cocok dan permanen.
Ketika dia menemukan pola
yang diyakini cocok dengan
kebutuhannya, maka ini akan
menjadi kekhasannya selama
hidup.
2. Masa produktif. Masa yang
cocok untuk menentukan
pasangan hidup, menikah dan
produksi/menghasilkan anak.
Pada masa ini organ reproduksi
sangat produktif dalam
menghasilkan keturunan.
3. Masa bermasalah. Masa ini
seseorang harus melakukan
penyesuaian dengan peran
baru, yakni sebagai istri dan
peran dalam pekerjaannya. Jika
dia tidak bisa menghadapinya
maka akan timbul masalah.
Faktor yang berpengaruh
adalah : individu tersebut
belum siap dan tidak bisa
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
menyesuiakan dengan peran
barunya, selain itu adanya
tuntutan dari orang tua dan
kurangnnya dukungan dari
pihak yang dirasa terkait.
4. Masa ketegangan emosional.
Masa usia sebelum 30an
seorang wanita dianggap
memiliki emosi yang labil,
mudah memberontak, resah,
dan mudah tegang.
5. Masa keterasingan sosial.
Masa ini karena banyaknya
tekanan dari orang-orang
disekitanya, pada akhrinya
ada kerengggangan dengan
temannya dan orang
disekitanya.
6. Masa komitmen. Mulai
membentuk pola hidup,
tanggung jawab, dan
komitmen yang baru.
7. Masa perubahan nilai.
Perubahan nilai dikaitakan
hubungannya dengan
pengalaman dan hubungan
sosial yang semakin luas.
Nilai akan banyak berubah
kearah yang positif karena
masa ini seseorang berfikir
bagaimana dapat diterima
dalam kelompoknya, selain itu
seseorang akan lebih menerima
dan lebih berpedomana pada
nilai konvensional dalam hal
keyakinan. Egoisme yang
tinggi akan berubah menjadi
sosial ketika sudah menikah
8. Masa penyesuaian diri dengan
hidup baru. Seseorang harus
lebih bertanggungjawab
karena masa ini orang akan
memiliki peran ganda.
9. Masa kreatif. Seseorang bebas
untuk berbuat apa yang
diinginkan, tetepai kekreatifan
tergantung pada minat,
potensi dan ksempatan yang
ada.
Tahapan Usia Subur
Usia 20-30 tahun
- Puncak fertiliti dan mentrusi
akan tertaur, pada masa inilah
paling baik untuk hamil.
- Desakan estradiol sekitar 10 hari
setelah permulaan masa haid,
tepat sekitar masa aovulasi.
Sedangkan progesteron pada
paruh kedua akan membuat
mudah tersinggung.
Penurunan tingkat kesuburan
saat memasuki usia akhir 30
tahun.
Usia 40an
Usia 40an mamasuki masa pra-menopause.
Siklus menstuasi
masih tetap sama, tetapi
produksi hormon estrogen
dan progresteron dalam
ovarium semakin berkurang.
Pengurang hormon ini
berlangsung 5 tahun.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dalam masa subur wanita
mengalami beberapa masa,
antara lain :
1. Masa hamil
Masa ini, wanita akan
mengalami pembesearan
rahim, perkembangan
payudara, dan
pertumbuhan janian dalam
rahimnya.
2. Masa melahirkan
Masa ini sangat diperlukan
persiapan mental dan fisik,
kebutuhan nutrisi yang
meningkat seiring dengan
kebutuhan energi yang
meningkat, dan sering
terjadi perdarahan.
3. Masa menyusui.
Seorang wanita sedang
memproduksi ASI akan
mengalami kebuuthan
nutrisi yang meningkat.
Usia dewasa muda, yaitu
antara 18 sampai 40 tahun,
sering dihubungkan dengan
masa subur, karena pada usia
ini kehamilan sehat paling
mungkin terjadi. Inilah usia
produktif dalam menapak
karir yang penuh kesibukan di
luar rumah. Di usia ini wanita
harus lebih memperhatikan
kondisi tubuhnya agar selalu
dalam kondisi prima, sehingga
jika terjadi kehamilan dapat
berjalan dengan lancar,
dan bayi yang dilahirkan
pun sehat. Pada periode ini
masalah kesehatan berganti
dengan gangguan kehamilan,
kelelahan kronis akibat
merawat anak, dan tuntutan
karir. Kanker, kegemukan,
depresi, dan penyakit serius
tertentu mulai menggerogoti
tubuhnya. Gangguan yang
sering muncul pada usia ini,
adalah endometriosis yang
ditandai dengan gejala nyeri
haid, kram haid, nyeri pinggul
saat berhubungan seks, sakit
saat buang air besar atau
buang air kecil. Penderita
kadang mengalami nyeri
hebat, tetapi ada juga yang
tidak mengalami gejala apa-apa.
Masalah yang mungkin
ditemui: Kesakitan dan
kematian ibu yang disebabkan
berbagai kondisi, malnutrisi/
anemia, kemandulan,
pelecehan/kekerasan seksual,
komplikasi aborsi, ISR/IMS/
HIV/AIDS dan pengaturan
kesuburan.
.
Pendekatan yang dapat
dilakukan : pendidikan
kesehatan, suplemen,
konseling, pencegahan primer,
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
pengobatan KB, pendidikan
tentang perilaku seksual
yang bertanggungjawab,
pencegahan dan pengobatan
IMS, pelayanan antenatal,
persalinan, post partum
pelayanan kebidanan darurat,
imunisasi dan informasi-informasi.
Wanita Usia Subur ( WUS )
Wanita Usia Subur (WUS)
Berdasarkan konsep
Departemen kesehatan (2003)
adalah wanita dalam usia
reproduktif, yaitu usia 15 – 49
tahun baik yang berstatus
kawin, janda maupun yang
belum nikah.
Yang dimaksud dengan wanita
Usia Subur (WUS) adalah
wanita yang keadaan organ
reproduksinya berfungsi
dengan baik antara umur 20
– 45 tahun. pada wanita usia
subur ini berlagsung lebih
cepat dari pada pria. Puncak
kesuburan ada pada rentang
usia 20 – 30 tahun, pada usia ini
wanita memiliki kesempatan
95 % untuk hamil, pada usia 30
-an presentasenya menurun
sehingga 90%, sedangkan
memasuki usia 40 tahun
kesempatan untuk hamil
hingga menjadi 40% setelah
usia 40 tahun hanya punya
maksimal 10% kesempatan
untuk hamil .
Masalah kesuburan alat
repeoduksi merupakan hal
yang sangat penting untuk
diketahui. dimana dalam masa
wanita subur ini harus menjaga
dan merawat personal hygiene
( Gb 1. Masa subur organ reproduksi)
http://ayicuwie.wordpress.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
yaitu pemeliharaan keadaan
alat kelaminnya dengan rajin
membersihkankannya, oleh
karena itu dianjurkan untuk
merawat diri.
Kurangnya pengetahuan
tentang kesuburan alat
reproduksi khususnya pada
wanita. sering kali di kaitkan
dengan berbagai macam
penyakit, padahal tingkat
masa kesuburan setiap orang
berbeda – beda tergantung
kondisi fisik, mental dan
kebersihanya. Ketidaksuburan
alat reproduksi sering kali juga
dikaitkan dengan berbagai
penyakit yang diderita oleh
salah satu pasangan yang
mengidapnya, diantaranya
40% disebabkan oleh pria,
dan sisa 20% karena
keduanya.
Oleh karena itu Wanita
Usia Subur (WUS) harus
melakukan pemeriksaan
kesehatan (pemeriksaan
alat kelamin) walaupun
ia memiliki siklus haid
yang teratur. Hal ini
bukan tanda bahwa
wanita itu subur. Artinya
WUS harus sehat bebas dari
penyakit kelamin. Sebelum
menikah WUS sebaiknya
melakukan pemeriksaan
kesehatan agar mengetahui
kondisi organ reproduksinya
apakah berfungsi dengan
baik. Dengan mengadakan
pemeriksaan kesehatan maka
akan mencegah penyakit alat
kelamin. Alat kelamin wanita
sangat berhubungan dengan
dunia luar yang melalui liang
senggama, saluran mulut
rahim, rongga rahim. Saluran
telur (tuba falopi) yang
bermuara dalam ruang perut.
Karena adanya hubungan
yang langsung ini infeksi alat
kelamin wanita disebabkan
oleh hubungan seks yang
tidak sehat, sehingga infeksi
bagian luarnya berkelanjutan
dapat berjalan menuju ruang
perut dalam bentuk infeksi
selaput dinding perut atau
disebut juga peritonitis
Sistem pertahanan dari alat
(Gb. 2.Pemeriksaan alat reproduksi
dalam) http://ayicuwie.wordpress.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
kelamin wanita yang cukup
baik yaitu dari sistem asam,
biasanya sistem pertahanan
yang lainnya dengan cara
pengeluaran lendir yang
selalu mengalir ke luar yang
menyebabkan bakteri yang
dibuang dalam bentuk
menstruasi, sistem pertahanan
ini sangat lemah, sehingga
infeksinya sering dibendung
dan pasti menjalar ke segala
arah yang menimbulkan infeksi
mendadak dan menahun.
Contoh penyakit alat kelamin
pada wanita adalah Leukorea.
Leukorea adalah keputihan,
yaitu cairan putih yang keluar
dari liang senggama secara
berlebihan.
Sepuluh cara untuk
memperkirakan masa subur
Masa subur adalah masa
pelepasan sel telur dari indung
telur menuju tuba falopii yang
siap di buah.
Cara untuk menduga masa
subur:
1. Menetukan dengan rumus
perhitungan masa subur.
Umumnya terjadi hari ke 14
sebelum hari pertama siklus
menstruasi yang akan dating
2. Perubahan lender servik.
Lendir servik kekentalannya
menurun, lebih bening tidak
keruh, licin dan kenyal, seperti
putih telur
3. Mengalami kekeraman pada
perut. Menjelang ovulasi
terjadi peningkatan hormone
repruduksi, sehingga
menimbulkan keluhan keram
perut yang terjadi diantara
dua siklus, (pada saat tidak
haid)
4. Perubahan suhu basal.
Pada masa subur terjadi
peningkatan suhu antara 0,4-
10 dari suhu normal (360-370).
Suhu basal ini meningkat
saat pelepasan sel telur yang
sudah matang, dipengaruhi
oleh hormone progesterone.
Puncak masa subur adalah 2-3
hari sebelum kenaikan suhu
basal tertinggi
5. Melakukan perabaan pada
mulut rahim. Raba mulut
dengan jari telunjuk dan jari
tengah, akan teraba mulut
Gb. 3 Keputihan (leukorea)
http://ayicuwie.wordpress.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
rahim tinggi, lunak dan
terbuka lebih lebar. Hal ini
terjadi karena peningkatan
hormone reproduksi dan
peningkatan aliran pembuluh
darah
6. Mengalami perubahan emosi.
Karena peningkatan hormone
reproduksi dan aliran darah
membuat wanita saat ovulasi/
saat masa subur emosinya
bergejolak (moody)
7. Payu dara lunak. Karena
peningkatan pembuluh darah
untuk persiapan kahamilan,
kelahiran bayi dan menyusui
8. Hasrat seksual meningkat.
Hal ini disebabkan oleh
peningkatan hormone
reproduksi, pematangan telur
yang siap dibuahi
9. Bibir kelamin membesar,
karena peningkatan aliran
darah di daerah alat reproduksi
menyebabkan labia mayor
dan minor membengkak dan
menjadi lebih sensitive
10. Tubuh dan organ reproduksi
bengkak, karena peningkatan
homon reproduksi dan aliran
darah
Menentukan Status
Imunisasi TT Wanita Usia
Subur
Keselamatan ibu dan
bayi pada proses persalinan
sampai dengan pasca
persalinan sangat perlu
mendapat perhatian. Salah
satu masalah yang dihadapi
pada tahap tersebut adalah
penyakit tetanus pada bayi
(Neonatal tetanus). Neonatal
tetanus umumnya terjadi
pada bayi baru lahir. Neonatal
tetanus menyerang bayi
baru lahir karena dilahirkan
di tempat kotor dan tidak
steril, terutama jika tali pusar
terinfeksi. Neonatal tetanus
dapat menyebabkan kematian
bayi dan banyak terjadi di
negara berkembang.
Di negara-negara
maju, dimana kebersihan
dan teknik melahirkan sudah
maju, tingkat kematian
akibat neonatal tetanus
dapat ditekan. Antibodi dari
ibu kepada bayinya juga
mencegah neonatal tetanus.
Oleh karena itu salah satu
upaya untuk mencegah
dengan imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) bagi wanita dimulai
dari masa anak-anak sampai
dengan pada masa kehamilan.
Penyakit tetanus
sendiri adalah penyakit yang
mempengaruhi sistem urat
saraf dan otot oleh karena
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
itu penyakit ini berbahaya.
Gejala tetanus diawali
dengan kejang otot rahang
(trismus atau kejang mulut),
pembengkakan, rasa sakit dan
kejang di otot leher, bahu atau
punggung. Kejang-kejang
segera merambat ke otot
perut, lengan atas dan paha.
Infeksi tetanus
disebabkan bakteri Clostridium
Tetani yang memproduksi
toksin tetanospasmin.
Tetanospasmin menempel di
area sekitar luka dan dibawa
darah ke sistem saraf otak
dan saraf tulang belakang,
sehingga terjadi gangguan
urat saraf, terutama saraf yang
mengirim pesan ke otot. Infeksi
tetanus terjadi karena luka
terpotong, terbakar, aborsi,
narkoba (misalnya memakai
silet untuk memasukkan
obat ke dalam kulit) maupun
frostbite. Walaupun luka
kecil bukan berarti bakteri
tetanus tidak dapat hidup di
sana. Sering kali orang lalai,
padahal luka sekecil apapun
dapat menjadi tempat bakteri
tetanus berkembang biak.
Periode inkubasi
tetanus terjadi dalam waktu
3-14 hari dengan gejala
mulai timbul di hari ketujuh.
Gejala neonatal tetanus mulai
pada dua minggu pertama
kehidupan seorang bayi.
Walaupun tetanus berbahaya,
jika cepat didiagnosa dan
mendapat perawatan benar,
penderita tetanus dapat
disembuhkan. Penyembuhan
tetanus umumnya terjadi
selama 4-6 minggu.
Tetanus dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi
sebagai bagian vaksinasi DPT.
Setelah lewat masa kanak-kanak,
imunisasi tetanus terus
dilanjutkan walaupun telah
dewasa, dengan vaksin TT
(Tetanus Toxoid). Dianjurkan
imunisasi tetanus setiap
interval 5 tahun: 25, 30, 35
dst. Wanita hamil sebaiknya
mendapat imunisasi
tetanus dan melahirkan di
tempat bersih dan steril
Vaksin TT adalah
vaksin yang mengandung
toksoid Tetanus yang telah
dimurnikan yang terabsorbsi
ke dalam 3 mg/ml aluminium
fosfat. Thimerosal 0,1 mg/
ml digunakan sebagai
pengawet. Satu dosis 0,5 ml
vaksin mengandung potensi
sedikitnya 40 IU. Vaksin
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
TT dipergunakan untuk
pencegahan tetanus pada
bayi yang baru lahir dengan
mengimunisasi wanita
usia subur, dan juga untuk
pencegahan tetanus.
Imunisasi TT untuk
pencegahan terhadap
tetanus / tetanus neonatal
terdiri dari 2 dosis primer
0,5 ml yang diberikan secara
intramuskuler atau subkutan
yang dalam dengan interval
4 minggu yang dilanjutkan
dengan dosis ke tiga pada
6 - 12 bulan berikutnya. Untuk
mempertahankan kekebalan
terhadap tetanus pada wanita
usia subur, maka dianjurkan
diberikan 5 dosis TT. Dosis
ke empat diberikan 1 tahun
setelah dosis ke tiga, dan
dosis ke lima diberikan 1
tahun setelah dosis ke empat.
Imunisasi TT dapat secara
aman diberikan selama masa
kehamilan bahkan pada
periode trimester pertama.
Perlu diketahui
imunisasi TT adalah proses
membangun kekebalan
sebagai pencegahan
terahadap infeksi tetanus.
Dimana imunisasi tersebut
bisa diberikan pada bumil
pada trimester I sampai
dengan trimester III, yaitu
TT pertama dapat diberikan
sejak diketahui setelah positif
hamil dan TT kedua minimal
4 minggu setelah TT pertama.
Sedangkan batas terakhir
pemberian TT yang kedua
adalah minimal 2 minggu
sebellum melahirkan. Dan
Akan lebih bagus lagi bila ibu
imunisasi TT sebelum hamil.
Penentuan status
imunisasi WUS dibedakan
kelahiran WUS pada tahun
1979 sampai dengan tahun
1993 dan WUS yang lahir
setelah tahun 1993, dimana
tahun 1979 adalah tahun
dimulainya program imunisasi
dasar lengkap dan tahun
1993 adalah tahun dimulainya
Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Untuk WUS yang lahir
pada tahun 1979 sampai
dengan tahun 1993 dan ingat
jika pada saat sekolah SD
dilakukan imunisasi, maka
status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu
imunisasi di klas I SD;
b. TT II adalah waktu
imunisasi di klas II SD;
c. TT III adalah waktu
imunisasi calon pengantin
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
(caten) ;
d. TT IV adalah waktu
imunisasi pertama pada
saat hamil; dan
e. TT V adalah waktu
imunisasi kedua pada saat
hamil.
WUS yang lahir pada
tahun 1979 sampai dengan
tahun 1993 namun tidak
ingat pada waktu sekolah SD
dilakukan imunisasi, maka
status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu
imunisasi caten pertama;
b. TT II adalah satu bulan
setelah TT I;
c. TT III adalah waktu
imunisasi pertama pada
saat hamil; dan
d. TT IV adalah waktu
imunisasi kedua pada saat
hamil.
WUS yang lahir yang
lahir setelah tahun 1993 yang
tidak mempunyai KMS Balita
dan kartu TT di SD, maka
status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu
imunisasi caten pertama;
b. TT II adalah satu bulan
setelah TT I;
c. TT III adalah waktu
imunisasi pertama pada
saat hamil; dan
d. TT IV adalah waktu
imunisasi kedua pada saat
hamil.
WUS yang lahir yang
lahir setelah tahun 1993 yang
tidak mempunyai KMS Balita
namun mempunyai kartu TT di
SD, maka status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu
imunisasi di klas I SD;
b. TT II adalah waktu
imunisasi di klas II SD;
c. TT III adalah waktu
imunisasi caten yang
pertama;
d. TT IV adalah waktu
imunisasi pertama pada
saat hamil; dan
e. TT V adalah waktu
imunisasi kedua pada saat
hamil.
WUS yang lahir yang
lahir setelah tahun 1993,
mempunyai KMS Balita dan
mempunyai kartu TT di SD,
maka status imunisasinya :
a. TT I sampai dengan TT IV
dapat dilihat di KMS dan
kartu TT; dan
b. TT V adalah waktu imunisasi
pertama pada saat hamil.
Dengan mengetahui
status imunisasi TT bagi wanita
usia subur diharapkan dapat
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
membantu program imunisasi
dalam penurunan kasus
penyakit tetanus khususnya
bagi bayi yang baru lahir,
semoga tulisan ini bermanfaat
bagi pembaca.
B. Masa Hamil
Tanda-tanda awal kehamilan
Tanda-tanda kehamilan
merupakan saat yang
paling dinantikan oleh
seorang perempuan yang
menginginkan dirinya memiliki
seorang buah hati dambaan
keluaga (family hoping).
Dengan terjadinya kehamilan
menandakan bahwa pasangan
suami isteri memiliki tingkat
kesuburan yang baik dan
hal ini juga menandakan
bahwa mereka tidak memiliki
masalah kesehatan yang
berarti. Dengan datangnya
tanda-tanda kehamilan,
hadirnya seorang buah hati
dalam keluarga mereka
tinggalah menunggu waktu.
Keluarga terasa semakin
lengkap dengan kehadiran
buah hati yang dinanti.
Namun ada kalanya, pasangan
suami isteri belum mengetahui
secara betul mengenai tanda-tanda
kehamilan ini. Mereka
kadang masih bingung
membedakan mana tanda-tanda
kehamilan (pregnancy
symptoms) sebenarnya dengan
tanda akan datang menstruasi,
karena banyak kasus terjadi
bahwa tanda-tanda kehamilan
biasanya mirip dengan tanda-tanda
akan datang menstruasi.
Ketidaktahuan mengenai
hal ini juga menyebabkan
beberapa kasus terjadinya
keguguran (miscarriage).
Hal ini disebabkan masih
dilakukannya suatu aktivitas
atau konsumsi makanan
yang seharusnya tidak boleh
dilakukan selama kehamilan,
padahal sebetulnya dia
sudah mengalami kehamilan.
Dengan ketidaktahuan akan
tanda-tanda kehamilan juga
mengakibatkan persiapan
yang matang menyongsong
kehamilan menjadi terabaikan.
Sebaliknya, banyak kasus
para keluarga stress karena
tanda-tanda yang sudah
dianggapnya sebagai sebuah
tanda kehamilan, ternyata
sesudah dilakukan beberapa
kali test ternyata hasilnya
negatif. Bayangan dan
dambaan kehamilan yang
mereka tunggu akhirnya
menjadi sirna.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Banyak para perempuan
menilai bahwa tanda-tanda
kehamilan hanya melihat dari
satu sisi saja, yaitu terlambat
datangnya menstruasi.
Memang betul, salah satu
tanda-tanda kehamilan
ini adalah terlambatnya
menstruasi. Namun, terlambat
menstruasi ini juga bukan
hanya disebabkan oleh
kehamilan saja, banyak hal
yang mempengaruhinya, pola
makan, stress, kecapaian,
adanya gangguan hormonal dsb.
Nah, untuk lebih memastikan
lagi, selain terlambatnya
menstruasi, cermati pula
tanda-tanda kehamilan yang
lain, yaitu:
Terjadi Perubahan Pada
Payudara
Jika terjadi kehamilan, maka
payudara akan membesar,
hal ini disebabkan oleh
meningkatnya produksi
hormon esterogen dan
progesteron. Selain itu
kondisi payudara juga akan
terasa makin lembut, hal ini
menimbulkan rasa sensitif
yang lebih tinggi, hingga
payudara akan terasa sakit
atau nyeri saat dipegang.
Puting susu membesar pula
dan warnanya akan semakin
gelap, kadang juga terasa
gatal. Pembuluh vena pada
payudara juga akan terlihat
akibat penegangan payudara.
Selain itu terjadi aktivitas
hormon HPL (Human Placental
Lactogen). Hormon tersebut
diproduksi oleh tubuh saat ibu
mengalami kehamilan untuk
mempersiapkan ASI bagi bayi
anda ketika terlahir ke dunia.
Munculnya bercak darah
atau flek yang diikuti kram
perut
Bercak darah ini muncul sebelum
menstruasi yang akan datang,
biasanya terjadi antara 8-10
hari setelah terjadinya ovulasi.
Bercak darah ini disebabkan
oleh implantasi (implantation
bleeding) atau menempelnya
embrio pada dinding rahim.
Munculnya bercak darah pada
saat kehamilan kadang disalah
artikan sebagai menstruasi.
Selain itu, keluarnya bercak
darah biasanya diikuti oleh
kram perut. Kram perut pada
kondisi terjadinya kehamilan
akan terjadi secara teratur.
Dan kondisi kram perut ini,
akan terus berlanjut sampai
kehamilan trimester kedua,
sampai letak uterus posisinya
berada ditengah dan disangga
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
oleh panggul. Proses
kehamilan dan perkembangan
bayi dalam kandungan sudah
dibahas dalam modul 4
kegiatan belajar 1, dan asuhan
kehamilan akan dibahas lebih
detail pada modul asuhan ibu
hamil.
Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan
lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester
pertama berlangsung dalam
14 minggu, trimester kedua
berlangsung 12 minggu
(minggu ke-15 hingga ke-
27), dan trimester ketiga 12
minggu (minggu ke-28 hingga
ke-40) (Saifuddin, 2009).
Perubahan Anatomi dan
Adaptasi Fisilogi pada Ibu
Hamil
UTERUS
1. Ukuran.
Untuk- akomodasi
pertumbuhian janin, rahim
membesiir -akibat hipertroli
dan hiperplasi otot polos rahim,
serahut serabut kolagennya
higroskopik, endometrium
mcinjadi desidua. Ukuran
pada kehamilan cukup buian
adalsh 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4,000 cc.
2. Berat.
Berat uterus naik secara luar
biasa dari 30 grain menjadi
1.000 gram pada akhir
kehamilan (40 minggu):
3. Bentuk dan konsistensi.
Pada bulan-bulan pertama
kehamilan, bentuk rahim
seperti buah alpokat. Pada
kehannian empat bulan
berbentuk bulat, sedangkan
pada akhir kehamilan
berbentuk bujur telur. Ukuran
rahim kira - kira sebesar telur
ayam , pada kehamilan dua
bulan sebesar telur bebek, dan
kehamilan tiga bulan sebesar
telur angsa. Pada minggu
pertama, isthmus rahim
hipertrofi dan hertambah
panjang sehingga bila di
raba terasa lebih panjang
dan terasa lebih lunak (soft),
keadaan ini disebut tanda
Hegar. Pada kehamilan Iima
bulan, rahim teraba seperti
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
berisi cairan ketuban dan
dinding rahim terasa tipis. Hal
ini karena bagian-bagian janin
dapat diraba melalui dinding
perut dan dinding rahim.
4. Posisi rahim
a. Pada permulaan kehamilan,
dalam letak antefleksi atau
retrofleksi.
b. Pada empat bulan
kehamilan, rahim tetap
berada dalam rongga
pelvis.
c. Setelah itu, mulai memasuki
rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat
mencapai batas hati.
d. Rahim yang hamil biasanya
mobilitasnya, lebih mengisi
rongga abdomen kanan
atau kiri (Rustam Mochtar,
1998: 36).
5. Vaskularisasi
Arteri uterin dan arteri ovarika
bertambah dalam diameter
panjang dan anak-anak
cabangnya. Pembuluh darah
balik (vena) mengembang dan
bertambah (Rustam Mochtar,
1998: 36).
6. Gambaran besarnya rahim
dan tuanya kehamilan.
a. Pada kehamilan 16 minggu,
kavum uteri seluruhnya
diisi oleh amnion dimana
desidua kapsularis dan
desidua vera (perietalis)
telah menjadi satu. Tinggi
fundus uteri terletak antara
pertengahan simfisis
dan pusat. Plasenta telah
terbentuk seluruhnya.
b. Pada kehamilan 20 minggu,
tinggi fundus uteri terletak
2-3 jari di bawah pusat.
c. Pada kehamilan 24 minggu,
tinggi fundus uteri terletak
setinggi pusat.
d. Pada kehamilan 28
minggu, tinggi fundus
uteri teeletak 2-3 jari
di atas pusat. Menurut
Spiegelberg, pada umur
kehamilan ini, fundus uteri
dari simfisis adalah 26,7
cm di atas simfisi.
e. Pada kehamilan 36 minggu,
tinggi fundus uteri terletak
3 jari di bawah prosessus
sifoideus.
Pada kehamilan 40 minggu,
tinggi fundus uteri terletak
sama dengan 8 bulan, tetapi
melebar ke samping yaitu
terletak di antara pertengahan
pusat dan prosessus sifoideus
(Rustam Mochtar, 1998: 36).
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Serviks Uteri
Serviks bertambah
vaskularisasitiya dan menjadi
lunak (soft) yang disebut
dengan tanda Goodell. Kelenjar
endoservikal membesar
dan mengeluarkan banyak
cairan karena pertambahan
dan pelebaran pernbululuh
darah, warnanya menjadi livid
yang disebut tanda Chadwick
(Rustam Mochtar, 1998: 35).
Ovarium (Indung Telur )
Saat ovulasi terhenti terdapat
korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya
plasenta yang mengambil
alih pengeluaran estrogen
dan progesteron (kira-kira
pada kehamilan 16 minggu
dan korpus luteum gravidites
berdiameter kurang lehili 3
cm). Kadar relaksin di sirkulasi
maternal dapat ditentukan dan
meningkat dalam trimester
pertama. Relaksin mempunyai
pengaruh menenangkan
hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm
(Rustam Mochtar, 1998: 35).
Gb. 4. Perkembangan Rahim sesuai sesui umur
kehamilan (Nanny dan Sunarsih, 2011)
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Vagina Dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami
perubahan karena pengaruh
estrogen. Akibat dari
hipervaskularisasi, vagina dan
vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada
vagina atau portio serviks
disebut tanda Chadwick
(Rustam Mochtar, 1998: 35).
Dinding Perut (Abdominal
Wall)
Pembesaran rahim
menimbulkan peregangan
dan menyebabkan robeknya
serabut elastic di bawah
kulit sehingga timbul striae
gravidarum. Kulit perut
pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut
linea nigra (Rustam Mochtar,
1998: 36).
Payudara (Mammae)
Selarna kehamilan, payudara
bertambah besar,tegang, dan
berat. Dapat teraba nodul-nodul
akibat hipertrofi kelenjar
alveoli, bayangan vena-vena
lebih membiru.
Hiperpigmentasi pada putting
susu dan areola payudara.
Apabila diperas akan keluar
air susu (kolostrum) berwarna
kuning (Rustam Mochtar,
1998: 40).
Perkembangan payudara
ini terjadi karena pengaruh
hormone saat kehamilan yaitu
estrogen, progesterone, dan
somatomamotropin.
1. Fungsi hormon yang
mempersiapkan payudara
untuk pemberian ASI, antara
lain sebagai berikut.
a. Estrogen.
M e n i m b u l k a n
hipertrofi sistem
saluran payrudara.
M e n i m b u l k a n
penimbunan lemak
dan air, serta garam
sehingga payudara
tampak makin besar.
Tekanan serat saral:
akibat penimbtman
lemak, air, dan
garammenyebabkan
rasa sakit pada
payudara.
b. Progesteron.
Mempersiapkan
asinus sehingga
dapat berfungsi.
Menambah sel asinus.
c. Somatomamotropin.
M e m p e n g a r u h i
sel asinus untuk
membuat untuk
membuat kasein,
laktalbumin, dan
laktoglobulin.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Penimbunan lemak
sekitar alveolus
payudara (Hanifa
Wiknosastro, 2002:
95).
2. Perubahan payudara pada
ibu hamil.
a. Payudara menjadi lebih
besar.
b. Areola payudara
makin hitam karena
hiperpigmentasi.
c. Glandula Montgomery
makin tampak menonjol
di permukaan areola
mamae.
d. Pada kehamilan 12
minggu ke atas dari
putting susu akan keluar
cairan putih jernih
(kolostrum) yang berasal
dari kelenjar asinus yang
mulai bereaksi.
e. Pengeluaran ASI
belum terjadi karena
prolaktin ini ditekan oleh
PIH
(prolactine Inhibitting
Hormone).
e. Setelah persalinan,
dengan dilahirkannya
plasenta, maka
pengaruh estrogen,
progesteron, dan
somatomamotropin
terhadap hipotalamus
hilang sehingga prolaktin
dapat dikeluarkan dan
laktasi terjadi (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 95).
Fisiologi Sistem Kardiovaskular
Karekteristik yang khas adalah
denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10 sampai
15 denyut per menit pada
kehamilan. Oleh karena
diafragma makin naik selama
kehamilan, jantung digeser ke
kiri dan ke atas. Sementara
itu, pada waktu yang sama
organ ini agak berputar pada
sumbu panjangnya. Keadaan ini
mengakibatkan apeks jantung
digerakkan agak ke arah
lateral dari posisinya pada
keadaan tidak hamil normal
dan membesarnya ukuran
bayangan jantung yang
ditemukan pada ddiograf.
Besarnya perubahan-perubahan
ini dipengaruhi
oleh ukuran dan posisi uterus,
kekuatan otot-otot abdomen
dan konfigurasi abdomen,
serta toraks. Besar dari jantung
bertambah sekitar 12% dan
meningkatkan kapasitas
jantung sebesar
70-80 ml.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 19
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Trimester I. Sirkulasi darah ibu
dalam kehamilan dipengaruhi
oleh adanya sirkulasi ke plasenta,
uterus yang membesar dengan
pembuluh-pembuluh darah
yang membesar pula, serta
mammae dan alat lain-lain yang
memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan.
Suplai darah ke dalam rahim
harus meningkat seiring
dengan perkembangan rahim
dan memenuhi kebutuhan
plasenta yang mulai
berfungsi. Hormon estrogen
menyebabkan perkembangan
pembuluh-pembuluh darah
baru. Pada awalnya pembuluh-pembuluh
membentuk
jaringan berliku-liku melalui
dinding rahim.
Volume darah total dan
volume plasma darah naik
pesat sejak akhir trimester
pertama. Volume darah akan
bertambah banyak, kira-kira
25% dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, diikuti
curah jantung (cardiac output)
yang meningkat sebanyak
kurang lebih 30%. Akibat
hemodilusi yang mulai jelas
kelihatan pada kehamilan 4
bulan, ibu yang menderita
penyakit jantung dapat jatuh
dalam keadaan dekompensasi
kordis. Kenaikan plasma
darah dapat mencapai 40%
saat mendekati cukup bulan
(Rustam Mochtar, 1998: 37).
Trimester II. Ukuran
jantung membesar karena
ada peningkatan beban
kerja yang disebabkan
oleh meningkatnya curah
jantung. Jantung juga dapat
bergeserke kanan dan ke kiri,
serta berputar di muka karena
tekanan uterus meningkat
yang disebabkan oleh
perkembangan uterus. Curah
jantung yang meningkat
mengakibatkan menurunnya,
sedikit daya tahan tubuh.
Dinding-dinding pembuluh
darah mengalami relaksasi dan
membesar akibat pengaruh
hormon progesteron, selain
itu kapasitas pembuluh darah
dan kapiler juga bertambah,
serta curah jantung akan
bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya hemodilusi
darah mulai tampak sekitar
umur kehamilan 16 minggu
dan volume darah meningkat,
tetapi tekanan darah
cenderung akan menurun.
Trimester III. Volume darah
semakin meningkat di mana
jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 20
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
sel darah sehingga terjadi
semacam pengenceran
darah Hemodilusi mencapai
puncaknya pada umur
kehamilan 32 minggu, serum
darah dan volume darah juga
bertambah sebesar 25-30%.
Selama kehamilan, dengan
adanya peningkatan volume
darah pada hampir semua
organ dalam tubuh, maka akan
terlihat adanya perubahan
yang signifikan pada sistem
kardiovaskular.
Jantung
Perubahan-perubahan pada
jantung adalah sebagai
berikut.
1. Curah jantung, jumlah
darah yang dikeluarkan
dari jantung per menit
meningkat 30-50% karena
adanya peningkatan
volume darah.
2. Sebagian besar dari
peningkatan curah jantung
terjadi karena peningkatan
stroke volume, jumlah
darah yang dikeluarkan
per detakan jantung.
3. Namun ada juga yang
dipengaruhi oleh
peningkatan detak jantung
sekitar 15%.
4. Pada wanita dengan
ukuran jantung yang
kecil atau dengan badan
besar, detak jantung akan
meningkat sekitar 90-
100 detakan/denyut per
menit dan mereka juga
mengalami kesulitan
dalam menghadapi
perubahan kardiovaskular
dalam kehamilan.
Oleh karena itu, dapat
terlihat penambahan
beban pada jantung
selama kehamilan. Pada
kelainan hipertensi
dalam kehamilan terjadi
vasospasme yang sangat
meningkatkan beban
jantung (Rustam Mochtar,
1998: 38).
Tekanan Darah
Penurunan tahanan vaskular
perifer selama kehamilan
terutama disebabkan karena
el aksasi otot polos sebagai
akibat pengaruh hormon
progresteron. Penurunan
tersebut mengakibatkan
penurunan tekanan darah
selama usia kehamilan
pertama. Ada sedikit
penurunan pada sistolik (5-10
mmHg) dan diastolik (10-15
mmHg). Tekanan darah sedikit
demi sedikit akan naik ke level
sebelum hamil pada saat usia
kehamilan lanjut (aterm).
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Perasaan lelah dan
menurunnya semangat/lesu
merupakan hal yang biasa
terjadi selama kehamilan.
Hiperventilasi ringan juga
normal selama kehamilan.
Peningkatan volume darah
bersamaan dengan distensi
dari vena dan penambahan
kanan mekanik dari
pembesaran uterus dapat
menyebabkan edema pada
kaki, vulva, dan anal. Varises
pada vena dan hemoroid
adalah hal yang umum
ditemukan terutama pada
trimester III.
Sindrom Hipotensi Supinasi
Hal ini disebabkan oleh
tekanan dari uterus yang terus
membesar terhadap vena
cava inferior yang berdilatasi
pada saat wanita hamil terlalu
lama berada pada posisi
terlentang. Uterus membelok
pengembalian darah ke
jantung dan berakibat
timbulnya perasaan akan
pingsan, pucat, berkeringat,
dan pada saat tekanan
darahnya kita periksa, maka
hasilnya akan rendah atau tidak
terukur sama sekali. Keadaan
ini dapat memengaruhi
janinnya terutama karena
adanya pengurangan suplai
oksigen dari plasenta.
Tindakan asuhannya adalah
dengan membaringkan
wanita tersebut pada posisi
miring sehingga uterus tidak
lagi menghalangi aliran darah
ke jantung.
Distribusi Aliran Darah
Proporsi terbesar aliran darah
diarahkan ke uterus (500 ml/
menit) dengan tujuan untuk
memberikan nutrisi yang baik
pada uterus yang sedang
berkembang dan janin di
dalamnya. Terdapat aliran
dalam jumlah yang besar pula
pada paru-paru, kulit (200 ml/
menit), membran mukosa, dan
pada ginjal (400 ml/menit).
Pada kulit ditujukan untuk
menghilangkan kelebihan
panas yang ditimbulkan oleh
meningkatnya metabolisme
yang dialami pada kehamilan.
Perubahan sistem
kardiovaskular yang dirasakan
ibu hamil adalah sebagai
berikut.
1. Trimester 1.
Pada akhir trimester I mulai
terjadi palpitasi karena
pembesaran ukuran serta
bertambahnya curah jantung.
Hidung tersumbat/berdarah
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 22
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
karena pengaruh hormon
estrogen dan progresteron
terjadi pembesaran kapiler,
relaksasi otot vaskular, serta
peningkatan sirkulasi darah.
2. Trimester II dan III.
a. Terjadi edema dependen
kongesti sirkulasi pada
ekstremitas bawah karena
peningkatan permeabilitas
kapiler dan tekanan dari
pembesaran uterus pada
vena pelvis atau pada vena
cava inferior.
b. Gusi berdarah akibat
trauma terhadap gusi, di
mana karena pengaruh
hormon estrogen, gusi
akan sangat vaskular,
adanya perubahan
percepatan pergantian
pelapis epitel gusi, dan
berkurangnya ketebalan
epitel tersebut.
c. Hemoroid akibat tekanan
uterus terhadap vena
hemoroidal.
d. Hipotensi supinasi karena
tertutupnya aliran darah
di vena cava inferior oleh
uterus yang membesar
apabila ibu pada posisi
tidur telentang.
e. Timbul spider nevi dan
palmar eritema karena
meningkatnya aliran darah
ke daerah kulit.
f. Varises pada kaki dan
vulva karena kongesti vena
bagian bawah meningkat
sejalan dengan adanya
peningkatan tekanan
karena pembesaran uterus
dan kerapuhan jaringan
elastis karena pengaruh
hormon estrogen.
Sistem Respirasi
Wanita hamil sering mengeluh
sesak dan napas pendek. Hal
ini disebabkan oleh usus yang
tertekan ke arah diafragma
akibat pembesaran rahim.
Kapasitas vital patu meningkat
sedikit selama hamil.
Seorang wanita hamil selalu
menggunakan napas dada
(thoracic breathing) (Rustam
Mochtar, 1998: 38).
Saluran Pencernaan
Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan
meningkat sehubungan
dengan kesukaran menelan
akibat nausea. Gusi dapat
menjadi hiperemis dan
melunak, kadang berdarah
apabila hanya terkena cedera
ringan, misalnya pada saat
gosok gigi. Pembengkakan
gusi sangat vaskular disebut
epulis kehamilan yang
terkadang dapat timbul, tetapi
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 23
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
secara khas mengecil secara
spontan setelah kelahiran.
Keadaan tersebut disebabkan
oleh pengaruh hormon
estrogen yang meningkat
atau kadang terjadi pada
pengguna kontrasepsi oral
dan ibu yang mengalami
defisiensi vitamin C. tidak ada
bukti yang menjelaskan bahwa
kehamilan mendorong proses
pembusukan pada gigi.
Motilitas Saluran
Gastrointestinal
Biasanya ada penurunan
tonus dan motilitas saluran
gastrointestinal yang
menimbulkan pemanjangan
waktu pengosongan
lambung dan transit usus.
Hal ini mungkin merupakan
akibat jumlah progesteron
yang besar selama proses
kehamilan dan menurunnya
kadar motalin—suatu peptida
hormonal yang diketahui
memengaruhi otot-otot halus
(Christofides dkk, 1982)—
atau keduanya. Pada saat
persalinan, khususnya setelah
pemberian analgesik, waktu
pengosongan lambung secara
khas sangat memanjang.
Bahaya utama anestesi umum
adalah regurgitasi dan aspirasi,
baik isi makanan maupun
asam lambung.
Hormon estrogen membuat
pengeluaran asam lambung
meningkat yang dapat
menyebabkan pengeluaran
air liur yang berlebihan
(hipersalivasi), daerah
lambung terasa panas, terjadi
mual dan sakit/pusing kepala
terutama pagi hari yang
disebut morning sickness.
Muntah yang terjadi pada
ibu hamil disebut emesis
gravidarum. Apabila muntah
berlebihan dan mengganggu
kehidupan sehari-hari disebut
hiperemesis gravidarum.
Lambung dan Esofagus
Pirosis merupakan
kejadian yang umum pada
kehamilan, paling mungkin
disebabkan oleh refluks sekret-sekret
asam ke esofagus
bagian bawah. Posisi lambung
yang berubah mungkin ikut
menyumbang pada seringnya
terjadi peristiwa ini. Tonus
esofagus dan lambung
berubah selama kehamilan
dengan tekanan intraesofagus
yang lebih rendah dari tekanan
lambung lebih tinggi. Selain
itu, pada saat yang bersamaan
peristaltik esofagus
mempunyai kecepatan
gelombang dan amplitudo
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 24
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
yang rendah (Ulmsten dan
Sundstrom, 1978). Perubahan-perubahan
tersebut
menyokong terjadinya
refluks gastroesofageal yang
menimbulkan heart burn.
Usus Kecil, Besar, dan
Apendiks
Oleh karena kehamilan
yang berkembang terus,
lambung dan usus digeser
oleh uterus yang membesar
ke arah atas dan lateral.
Sebagai akibatnya, apendiks
sebagai contoh biasanya
bergeser ke arah atas, lateral,
dan sering kali mencapai
pinggang kanan. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, tonus
serta motilitas dari lambung
dan usus berkurang selama
kehamilan.
Hormon progesteron
menimbulkan gerakan usus
makin berkurang (relaksasi
otot-otot polos) sehingga
makanan lebih lama berada
di dalam lambung dan apa
yang telah dicerna lebih lama
di dalam usus. Hal ini mungkin
baik untuk reabsorpsi,
tetapi dapat menimbulkan
konstipasi di mana hal ini
merupakan salah satu keluhan
dari ibu hamil. Konstipasi
dapat juga terjadi karena
kurangnya aktivitas/senam
dan penurunan intake cairan.
Hati
Pertambahan ukuran
hati pada beberapa binatang
dapat terlihat dengan
jelas, tetapi sebaliknya
pada kehamilan manusia,
pembesaran hati tersebut
tidak dapat terlihat (Combes
dan Adams, 1971). Selain itu,
dengan evaluasi histologis
hati yang didapat dengan
biopsi, termasuk pemeriksaan
dengan mikroskop elektron
menyatakan tidak ada
perbedaan yang jelas dari
morfologi hati yang terjadi
sebagai respons terhadap
kehamilan normal (Ingerslev
dan Teilum, 1946). Perubahan
terjadi secara fungsional yaitu
dengan menurunnya albumin
plasma dan globulin plasma
dalam rasio tertentu. Kejadian
ini merupakan kejadian yang
normal pada wanita hamil.
Pada wanita yang tidak
hamil kondisi tersebut dapat
menunjukkan adanya penyakit
pada hati.
Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu
berubah selama kehamilan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 25
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
karena pengaruh hipotoni
dari otot-otot halus. Selama
melakukan SC, Potter (1936)
cukup sering menemukan
empedu teregang namun
hipotonik dan aspirat empedu
cukup kental. Secara umum
diterima bahwa kehamilan
menjadi predisposisi
pembentukan batu empedu.
Perubahan sistem pencernaan
yang dirasakan ibu hamil
adalah sebagai berikut.
1. Trimester I.
Pada bulan-bulan pertama
kehamilan, terdapat
perasaan enek (nausea). Hal
ini mungkin dikarenakan
kadar hormon estrogen
yang meningkat. Tonus
otot-otot traktus digestivus
menurun sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus
juga berkurang. Makanan
lebih lama berada di dalam
lambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada
dalam usus. Hal ini mungkin
baik untuk reabsorpsi, tetapi
menimbulkan konstipasi yang
memang merupakan salah
satu keluhan utama wanita
hamil. Tidak jarang dijumpai
adanya gejala muntah (emesis)
pada bulan-bulan pertama
kehamilan. Biasanya terjadi
pada pagi hari, dikenal sebagai
morning sickness. Apabila
emesis terjadi terlalu sering
dan terlalu banyak dikeluarkan
(hiperemesis gravidarum),
maka keadaan ini patologik.
Hipersalivasi sering terjadi
sebagai kompensasi dari mual
dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan
adanya ngidam makanan yang
mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita
tersebut mengenai apa yang
bisa mengurangi rasa mual
dan muntah. Kondisi lainnya
adalah Pica (mengidam)
yang sering dikaitkan dengan
anemia akibat defisiensi zat
besi ataupun adanya suatu
tradisi (Hanifa Wiknjosastro,
2002: 97).
2. Trimester II dan III.
Biasanya terjadi konstipasi
karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat.
Selain itu, perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan
uterus yang dalam rongga
perut yang mendesak organ
-organ dalam perut khususnya
saluran saluran pencernaan,
usus besar, ke arah atas dan
lateral. Wasir (hemoroid)
c ukup sering terjadi pada
kehamilan. Sebagian besar hal
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 26
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ini terjadi akibat konstipasi dan
naiknya tekanan vena-vena
di bawah uterus termasuk
vena hemoroidal. Panas perut
terjadi karena terjadinya aliran
balik asam gastrik ke dalam
esofagus bagian bawah.
TRAKTUS URINARIUS
Pada bulan-bulan
pertama kehamilan,
kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai
membesar sehingga sering
tingin kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, bila
kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul,
keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung
kemih mulai tertekan kembali.
Dalam kehamilan, ureter
kanan dan kiri membesar
karena pengaruh progesteron.
Akan tetapi, ureter kanan lebih
membesar daripada ureter
kiri karena mengalami lebih
banyak tekanan dibandingkan
dengan ureter kiri. Hal ini
disebabkan karena uterus
lebih sering memutar ke
arah kanan. Mungkin karena
orang bergerak lebih sering
memakai tangan kanannya
atau disebabkan oleh letak
kolon dan sigmoid yang
berada di belakang kiri
uterus. Akibat tekanan pada
ureter kanan tersebut lebih
sering dijumpai hidroureter
dekstra dan pielitis dekstra. Di
samping sering kencing yang
tersebut di atas, terdapat pula
poliuri. Poliuri disebabkan oleh
adanya peningkatan sirkulasi
darah di ginjal pada kehamilan
sehingga filtrasi glomerulus
juga meningkat sampai 69%.
Reabsorpsi di tubulus tidak
berubah sehingga lebih
banyak dikeluarkan urea dan
asam folik dalam kehamilan
(Hanifa Wiknjosastro, 2002:
97).
FISIOLOGI SISTEM
INTEGUMEN
Sehubungan dengan
tingginya kadar hormonal,
terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan.
Keadaan ini sangat jelas
terlihat pada kelompok
wanita dengan warna kulit
gelap atau hitam dan dapat
dikenali pada payudara,
abdomen, vulva, serta wajah.
Ketika terjadi pada kulit muka
dikenal sebagai chloasma atau
topeng kehamilan. Pada wajah
biasanya terjadi pada daerah
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 27
26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
pipi dan dahi sehingga dapat
mengubah penampilan wanita
tersebut.
Linea Alba adalah garis putih
tipis yang membentang
dari simfisis pubis sampai
umbilikus, dapat menjadi
gelap yang biasa disebut Linea
nigra. Peningkatan pigmentasi
ini akan berkurang sedikit
demi sedikit setelah masa
kehamilan.
Tingginya kadar hormon
yang tersirkulasi dalam darah
dan peningkatan regangan
pada kulit abdomen, paha,
dan payudara bertanggung
jawab pada timbulnya garis-garis
yang berwarna merah
muda atau kecoklatan pada
daerah tersebut. T tersebut
biasa dikenal dengan nama
striae gravidarum dan bisa
menjadi lebih gelap warnanya
pada rnultigravida dengan warna
kulit gelap atau hitam. Striae
gravidarum ini akan berkurang
setelah masa kehamilan dan
biasanya nampak stperli garis-garis
yang berwarna keperakan
pada wanita kulit putih atau
warna gelap/hitam yang
mengilap.
Pada kulit terdapat deposit
pigmen dan hiperpigmentasi
alat-alat tertentu. Pigmentasi
ini disebabkan oleh pengaruh
Melanophore Stimulating
Hormone (MSH) yang
meningkat. MSH ini adalah
salah satu hormon yang
juga dikeluarkan oleh lobus
anterior hipofisis. Terkadang
terdapat deposit pigmen pada
dahi, pipi, dan hidung yang
disebut chloasma gravidarum.
Estrogen dan progesteron
telah dilaporkan menimbulkan
efek perangsangan melanosit
(Diczfalusy dan Troen, 1961).
Striae Gravidarum
Terjadi pada bulan-bulan
terakhir kehamilan, garis-garis
sedikit cekung kemerahan
umumnya timbul pada kulit
abdomen, terkadang pada kulit
paha dan payudara. Terjadi
pada separuh wanita hamil.
Pada wanita multipara sering
kali ditemukan bersamaan
dengan sikatriks striae
kehamilan sebelumnya (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97-98).
Diastasis Rekti
Terkadang otot dinding
abdomen tidak dapat menahan
tegangan yang diberikan
kepadanya dan muskuli
rekti terpisah di garis tengah
sehingga membentuk diastasis
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 28
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
rekti dengan lebar yang
bervariasi. Jika berat banyak
bagian dari dinding uterus
anterior yang hanya tertutup
oleh kulit, fasia yang menipis,
dan peritoneum
Perubahan-perubahan
Vaskular Kulit
Angioma, nevus, dan
telangiektasis (vaskular spider)
timbul pada sekitar 2/3 wanita
kulit putih dan kira-kira 10%
wanita kulit hitam selama
kehamilan (Bean dkk, 1949).
Angioma adalah bintik-bintik/
garis menonjol kecil merah
pada kulit, khususnya, terjadi
pada wajah, leher, dada atas,
dan lengan dengan radikel-radikel
bercabang I keluar
dari badan sentralnya. Paling
mungkin disebabkan oleh
hiperestrogenemia. Palmar
erythema merupakan bintik-bintik
merah pada bagian
telapak tangan. Sering
ditemukan pada kehamilan,
namun tidak ada arti klinis yang
akan segera menghilang setelah
kehamilan berakhir.
Perubahan sistem
integumen yang dirasakan ibu
hamil adalah sebagai berikut.
Trimester I.
a. Palmar eritema (kemerahan
di telapak tangan) dan spider
nevi.
b. Linea alba/nigra
Trimester II dan III
a. Chloasitla perubahan
warna areola
b. Striae gravidarum (bulan ke
6-7).
Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar
endokrin terjadi perubahan
seperti berikut.
1. Kelenjar tiroid: dapat
membesar sedikit.
2. Kelenjar hipofisis: dapat
membesar terutama lobus
Gambar 8.2 Perubahan sistem integumen pada ibu
hamil.(Nanny dan Sunarsih,2011)
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 29
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
anterior.
3. Kelenjar adrenal: tidak
begitu terpengaruh.
Metabolisme
Umumnya kehamilan
mempunyai efek pada
metabolisme, oleh karena itu
wanita hamil perlu mendapat
makanan yang bergizi dan
dalam kondisi sehat.
1. Tingkat metabolime basal
(Basal Metabolic Rate,
BMR) pada wanita hamil
meninggi hingga 15-20%,
terutama pada trimester
akhir.
2. Keseimbangan asam-alkali
(acid base balance) sedikit
mengalami perubahan
konsentrasi alkali.
a. Wanita tidak hamil:155
mEg/liter.
b. Wanita hamil: 145 mEg/
liter.
c. Natrium serum: turun dari
142 menjadi 135 mEg/liter.
d. Bikarbonat plasma: turun
dari 25 menjadi 22 mEg/
liter.
3. Dibutuhkan protein
yang banyak untuk
perkembangan fetus
dalam kandungan,
payudara, dan badan ibu,
serta untuk persiapan
laktasi.
4. Hidrat arang: seorang
wanita hamil sering
merasa haus, nafsu
makan kuat, sering
kencing, dan kadang
dijumpai glukosuria yang
mengingatkan pada
diabetes melitus. Dalam
keadaan hamil, pengaruh
kelenjar endokrin
agak terasa, seperti
somatomamotro p i n ,
plasma insulin, dan
hormon-hormon adrenal
17- ketosteroid. Untuk
rekomendasi, harus
diperhatikan sungguh-sungguh
basil GTT oral
dan GTT intravena.
5. Metabolisme lemak
juga terjadi. Kadar
kolesterol meningkat
sampai 350 mg atau
lebih per 100 cc. Hormon
s o m a tomamotro p i n
mempunyai peranan
dalam pembentukan
lemak pada payudara.
Deposit lemak lainnya
terdapat di badan, perut,
paha, dan lengan.
a. Metabolisme mineral:
Kalsium dibutuhkan
rata-rata 1,5 gram
sehari, sedangkan untuk
pembentukan tulang
terutama dalam trimester
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 30
29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
terakhir dibutuhkan 30-40
gram.
b. Fosfor: dibutuhkan rata-rata
2 g/hari.
c. Zat besi: dibutuhkan
tambahan zat besi kurang
lebih 800 mg atau 30-50
mg sehari.
d. Air: wanita hamil
cenderung mengalami
retensi air.
6. Berat badan wanita hamil
akan naik sekitar 6,5-16,5 kg.
Kenaikan berat badan yang
terlalu banyak ditemukan
pada keracunan hamil
preeklamsia dan eklamsia.
Kenaikan berat badan wanita
hamil disebabkan oleh faktor-faktor
berikut.
a. Janin, plasenta, air ketuban,
dan uterus.
b. Payudara, kenaikan volume
darah, lemak, protein, dan
retensi air.
7. Kebutuhan kalori meningkat
selama kehamilan dan laktasi.
Kalori yang dibutuhkan
untuk hal tersebut terutama
diperoleh dari pembakaran
zat arangl khususnya sesudah
kehamilan 5 bulan ke atas.
Namun bila dibutuhkan,
lemak ibu dipakai untuk
mendapatkan tambahan
kalori.
8. Wanita hamil memerlukan
makanan yang bergizi dan
harus mengandung banyak
protein. Di Indonesia masih
banyak dijumpai penderita
defisiensi zat besi dan vitamin
B, oleh karena itu wanita
hamil harus diberikan Fe dan
roboransia yang berisi mineral
dan vitamin (Rustam Muchtar,
1998 : 39-40).
Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan
estrogen, progesteron,
dan elastin dalam
kehamilan menyebabkan
kelemahan jaringan ikat
serta kelidakseimbangan
persendian.
Akibat dari perubahan
fisik selama kehamilan adalah
sebagai berikut.
1. Peregangan otot-otot.
2. Pelunakan ligamen-ligamen.
Area yang paling
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Tulang belakang (curva lumbar
yang berlebihan).
2. Otot-otot abdominal
(meregang ke atas uterus
hamil).
3. Otot dasar panggul (menahan
berat badan dan tekanan
uterus).
Bagi ibu hamil, bagian
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 31
30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ini merupakan titik-titik
kelemahan struktural dan
bagian bermasalah yang
potensial dikarenakan beban
yang menekan oleh kehamilan.
Oleh karena itu, masalah
postur merupakan hal biasa
dalam kehamilan.
1. Bertambahnya beban dan
perubahan struktur dalam
kehamilan mengubah dimensi
tubuh dan pusat gravitasi.
2. Ibu hamil mempunyai
kecenderungan besar dalam
membentuk benda-benda
(menghasilkan memar biru)
dan kehilangan keseimbangan
(lalu jatuh)
Perubahan sistem
muskuloskeletal yang
dirasakan ibu hamil adalah
sebagai berikut.
Trimester II dan III
Hormon progesteron dan
hormon relakiasi menyebabkan
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot.
Hal ini terjadi maksimal
pada satu minggu terakhir
kehamilan. Proses relaksasi ini
memberikan kesempatan pada
panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan
proses persalinan, tulang pubis
melunak menyerupai tulang
sendi, sambungan sendi
sacrococcigus mengendur
membuat tulang koksigis
bergeser ke arah belakang sendi
panggul yang tidak stabil. Pada
ibu hamil, hal ini menyebabkan
sakit pinggang. Postur tubuh
wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena
janin membesar dalam
abdomen sehingga untuk
mengompensasi penambahan
berat ini, bahu lebih tertarik
ke belakang dan tulang lebih
melengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur, dan
dapat menyebabkan nyeri
punggung pada beberapa
wanita.
Lordosis progresif
merupakan gambaran yang
khas pada kehamilan normal.
Untuk mengompensasi
posisi anterior uterus yang
semakin membesar, lordosis
menggeser pusat gravitasi
ke belakang pada tungkai
bawah. Mobilitas sendi
sakroiliaka, sakrokoksigeal,
dan sendi pubis bertambah
besar, serta menyebabkan
rasa tidak nyaman di bagian
bawah punggung, khususnya
pada akhir kehamilan. Selama
trimester akhir, rasa pegal,
mall rasa, dan lemah dialami
oleh anggota badan atas yang
disebabkan lordosis yang
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 32
31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
besar dengan fleksi anterior
leher dan merosotnya lingkar
bahu sehingga menimbulkan
traksi pada nervus ulnaris
dan medianus (Crisp dan
DeFrancesco, 1964). Ligamen
rotundum mengalami
hipertrofi dan mendapatkart
tekanan dari uterus yang
mengakibatkan rasa nyeri
pada ligamen tersebut.
Rangkuman
Usia dewasa ini adalah usia antara 18
tahun hingga 40 tahun. Pada masa ini
sering diaitkan dengan masa subur,
karena pada masa ini sering terjadi
kehamilan pada wanita. Pada usia
ini masa kesehatan berganti dengan
gangguan kehamilan, kelelahan kronis
akibat merawat bayi dan anak serta
banyak masalah-masalah dari tuntutan
karir. Masa dewasa ini yang banyak
terjadi adalah perubahan psikologis
dari seseorang dan sering disebut
sebagai masa sulit, karena pada masa
ini wanita dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap orang
tua dan berusaha untuk hidup mandiri
Tanda-tanda kehamilan merupakan saat
yang paling dinantikan oleh seorang
perempuan yang menginginkan dirinya
memiliki seorang buah hati dambaan
keluaga (family hoping). Dengan
terjadinya kehamilan menandakan
bahwa pasangan suami isteri memiliki
tingkat kesuburan yang baik dan hal ini
juga menandakan bahwa mereka tidak
memiliki masalah kesehatan yang
berarti. Dengan datangnya tanda-tanda
kehamilan, hadirnya seorang
buah hati dalam keluarga mereka
tinggalah menunggu waktu. Keluarga
terasa semakin lengkap dengan
kehadiran buah hati yang dinanti.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 33