SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
A. Masa Subur 
Pernahkah anda mendengar 
istilah masa subur dan masa 
hamil? Jika pernah coba tuliskan 
apa yang anda ketahui tentang 
masa subur dan masa hamil pada 
kotak berikut ini 
Bagaimana apakah sudah selesai 
anda menuliskannya, sekarang 
cocokkan jawaban anda dengan 
uraian berikut ini: 
Usia dewasa ini adalah usia antara 
18 tahun hingga 40 tahun. Pada 
masa ini sering diaitkan dengan 
masa subur, karena pada masa 
ini sering terjadi kehamilan 
pada wanita. Pada usia ini masa 
kesehatan berganti dengan 
gangguan kehamilan, kelelahan 
kronis akibat merawat bayi dan 
anak serta banyak masalah-masalah 
dari tuntutan karir. Masa 
dewasa ini yang banyak terjadi 
adalah perubahan psikologis dari 
seseorang dan sering disebut 
sebagai masa sulit, karena pada 
masa ini wanita dituntut untuk 
melepaskan ketergantungannya 
terhadap orang tua dan berusaha 
untuk hidup mandiri. 
Ada 10 ciri masa dewasa : 
1. Masa Pengaturan. Masa ini 
wanita banyak mencoba-coba 
sebelum dia menemukan 
yang cocok dan permanen. 
Ketika dia menemukan pola 
yang diyakini cocok dengan 
kebutuhannya, maka ini akan 
menjadi kekhasannya selama 
hidup. 
2. Masa produktif. Masa yang 
cocok untuk menentukan 
pasangan hidup, menikah dan 
produksi/menghasilkan anak. 
Pada masa ini organ reproduksi 
sangat produktif dalam 
menghasilkan keturunan. 
3. Masa bermasalah. Masa ini 
seseorang harus melakukan 
penyesuaian dengan peran 
baru, yakni sebagai istri dan 
peran dalam pekerjaannya. Jika 
dia tidak bisa menghadapinya 
maka akan timbul masalah. 
Faktor yang berpengaruh 
adalah : individu tersebut 
belum siap dan tidak bisa 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
menyesuiakan dengan peran 
barunya, selain itu adanya 
tuntutan dari orang tua dan 
kurangnnya dukungan dari 
pihak yang dirasa terkait. 
4. Masa ketegangan emosional. 
Masa usia sebelum 30an 
seorang wanita dianggap 
memiliki emosi yang labil, 
mudah memberontak, resah, 
dan mudah tegang. 
5. Masa keterasingan sosial. 
Masa ini karena banyaknya 
tekanan dari orang-orang 
disekitanya, pada akhrinya 
ada kerengggangan dengan 
temannya dan orang 
disekitanya. 
6. Masa komitmen. Mulai 
membentuk pola hidup, 
tanggung jawab, dan 
komitmen yang baru. 
7. Masa perubahan nilai. 
Perubahan nilai dikaitakan 
hubungannya dengan 
pengalaman dan hubungan 
sosial yang semakin luas. 
Nilai akan banyak berubah 
kearah yang positif karena 
masa ini seseorang berfikir 
bagaimana dapat diterima 
dalam kelompoknya, selain itu 
seseorang akan lebih menerima 
dan lebih berpedomana pada 
nilai konvensional dalam hal 
keyakinan. Egoisme yang 
tinggi akan berubah menjadi 
sosial ketika sudah menikah 
8. Masa penyesuaian diri dengan 
hidup baru. Seseorang harus 
lebih bertanggungjawab 
karena masa ini orang akan 
memiliki peran ganda. 
9. Masa kreatif. Seseorang bebas 
untuk berbuat apa yang 
diinginkan, tetepai kekreatifan 
tergantung pada minat, 
potensi dan ksempatan yang 
ada. 
Tahapan Usia Subur 
Usia 20-30 tahun 
- Puncak fertiliti dan mentrusi 
akan tertaur, pada masa inilah 
paling baik untuk hamil. 
- Desakan estradiol sekitar 10 hari 
setelah permulaan masa haid, 
tepat sekitar masa aovulasi. 
Sedangkan progesteron pada 
paruh kedua akan membuat 
mudah tersinggung. 
Penurunan tingkat kesuburan 
saat memasuki usia akhir 30 
tahun. 
Usia 40an 
Usia 40an mamasuki masa pra-menopause. 
Siklus menstuasi 
masih tetap sama, tetapi 
produksi hormon estrogen 
dan progresteron dalam 
ovarium semakin berkurang. 
Pengurang hormon ini 
berlangsung 5 tahun. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Dalam masa subur wanita 
mengalami beberapa masa, 
antara lain : 
1. Masa hamil 
Masa ini, wanita akan 
mengalami pembesearan 
rahim, perkembangan 
payudara, dan 
pertumbuhan janian dalam 
rahimnya. 
2. Masa melahirkan 
Masa ini sangat diperlukan 
persiapan mental dan fisik, 
kebutuhan nutrisi yang 
meningkat seiring dengan 
kebutuhan energi yang 
meningkat, dan sering 
terjadi perdarahan. 
3. Masa menyusui. 
Seorang wanita sedang 
memproduksi ASI akan 
mengalami kebuuthan 
nutrisi yang meningkat. 
Usia dewasa muda, yaitu 
antara 18 sampai 40 tahun, 
sering dihubungkan dengan 
masa subur, karena pada usia 
ini kehamilan sehat paling 
mungkin terjadi. Inilah usia 
produktif dalam menapak 
karir yang penuh kesibukan di 
luar rumah. Di usia ini wanita 
harus lebih memperhatikan 
kondisi tubuhnya agar selalu 
dalam kondisi prima, sehingga 
jika terjadi kehamilan dapat 
berjalan dengan lancar, 
dan bayi yang dilahirkan 
pun sehat. Pada periode ini 
masalah kesehatan berganti 
dengan gangguan kehamilan, 
kelelahan kronis akibat 
merawat anak, dan tuntutan 
karir. Kanker, kegemukan, 
depresi, dan penyakit serius 
tertentu mulai menggerogoti 
tubuhnya. Gangguan yang 
sering muncul pada usia ini, 
adalah endometriosis yang 
ditandai dengan gejala nyeri 
haid, kram haid, nyeri pinggul 
saat berhubungan seks, sakit 
saat buang air besar atau 
buang air kecil. Penderita 
kadang mengalami nyeri 
hebat, tetapi ada juga yang 
tidak mengalami gejala apa-apa. 
Masalah yang mungkin 
ditemui: Kesakitan dan 
kematian ibu yang disebabkan 
berbagai kondisi, malnutrisi/ 
anemia, kemandulan, 
pelecehan/kekerasan seksual, 
komplikasi aborsi, ISR/IMS/ 
HIV/AIDS dan pengaturan 
kesuburan. 
. 
Pendekatan yang dapat 
dilakukan : pendidikan 
kesehatan, suplemen, 
konseling, pencegahan primer, 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
pengobatan KB, pendidikan 
tentang perilaku seksual 
yang bertanggungjawab, 
pencegahan dan pengobatan 
IMS, pelayanan antenatal, 
persalinan, post partum 
pelayanan kebidanan darurat, 
imunisasi dan informasi-informasi. 
Wanita Usia Subur ( WUS ) 
Wanita Usia Subur (WUS) 
Berdasarkan konsep 
Departemen kesehatan (2003) 
adalah wanita dalam usia 
reproduktif, yaitu usia 15 – 49 
tahun baik yang berstatus 
kawin, janda maupun yang 
belum nikah. 
Yang dimaksud dengan wanita 
Usia Subur (WUS) adalah 
wanita yang keadaan organ 
reproduksinya berfungsi 
dengan baik antara umur 20 
– 45 tahun. pada wanita usia 
subur ini berlagsung lebih 
cepat dari pada pria. Puncak 
kesuburan ada pada rentang 
usia 20 – 30 tahun, pada usia ini 
wanita memiliki kesempatan 
95 % untuk hamil, pada usia 30 
-an presentasenya menurun 
sehingga 90%, sedangkan 
memasuki usia 40 tahun 
kesempatan untuk hamil 
hingga menjadi 40% setelah 
usia 40 tahun hanya punya 
maksimal 10% kesempatan 
untuk hamil . 
Masalah kesuburan alat 
repeoduksi merupakan hal 
yang sangat penting untuk 
diketahui. dimana dalam masa 
wanita subur ini harus menjaga 
dan merawat personal hygiene 
( Gb 1. Masa subur organ reproduksi) 
http://ayicuwie.wordpress. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yaitu pemeliharaan keadaan 
alat kelaminnya dengan rajin 
membersihkankannya, oleh 
karena itu dianjurkan untuk 
merawat diri. 
Kurangnya pengetahuan 
tentang kesuburan alat 
reproduksi khususnya pada 
wanita. sering kali di kaitkan 
dengan berbagai macam 
penyakit, padahal tingkat 
masa kesuburan setiap orang 
berbeda – beda tergantung 
kondisi fisik, mental dan 
kebersihanya. Ketidaksuburan 
alat reproduksi sering kali juga 
dikaitkan dengan berbagai 
penyakit yang diderita oleh 
salah satu pasangan yang 
mengidapnya, diantaranya 
40% disebabkan oleh pria, 
dan sisa 20% karena 
keduanya. 
Oleh karena itu Wanita 
Usia Subur (WUS) harus 
melakukan pemeriksaan 
kesehatan (pemeriksaan 
alat kelamin) walaupun 
ia memiliki siklus haid 
yang teratur. Hal ini 
bukan tanda bahwa 
wanita itu subur. Artinya 
WUS harus sehat bebas dari 
penyakit kelamin. Sebelum 
menikah WUS sebaiknya 
melakukan pemeriksaan 
kesehatan agar mengetahui 
kondisi organ reproduksinya 
apakah berfungsi dengan 
baik. Dengan mengadakan 
pemeriksaan kesehatan maka 
akan mencegah penyakit alat 
kelamin. Alat kelamin wanita 
sangat berhubungan dengan 
dunia luar yang melalui liang 
senggama, saluran mulut 
rahim, rongga rahim. Saluran 
telur (tuba falopi) yang 
bermuara dalam ruang perut. 
Karena adanya hubungan 
yang langsung ini infeksi alat 
kelamin wanita disebabkan 
oleh hubungan seks yang 
tidak sehat, sehingga infeksi 
bagian luarnya berkelanjutan 
dapat berjalan menuju ruang 
perut dalam bentuk infeksi 
selaput dinding perut atau 
disebut juga peritonitis 
Sistem pertahanan dari alat 
(Gb. 2.Pemeriksaan alat reproduksi 
dalam) http://ayicuwie.wordpress. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
kelamin wanita yang cukup 
baik yaitu dari sistem asam, 
biasanya sistem pertahanan 
yang lainnya dengan cara 
pengeluaran lendir yang 
selalu mengalir ke luar yang 
menyebabkan bakteri yang 
dibuang dalam bentuk 
menstruasi, sistem pertahanan 
ini sangat lemah, sehingga 
infeksinya sering dibendung 
dan pasti menjalar ke segala 
arah yang menimbulkan infeksi 
mendadak dan menahun. 
Contoh penyakit alat kelamin 
pada wanita adalah Leukorea. 
Leukorea adalah keputihan, 
yaitu cairan putih yang keluar 
dari liang senggama secara 
berlebihan. 
Sepuluh cara untuk 
memperkirakan masa subur 
Masa subur adalah masa 
pelepasan sel telur dari indung 
telur menuju tuba falopii yang 
siap di buah. 
Cara untuk menduga masa 
subur: 
1. Menetukan dengan rumus 
perhitungan masa subur. 
Umumnya terjadi hari ke 14 
sebelum hari pertama siklus 
menstruasi yang akan dating 
2. Perubahan lender servik. 
Lendir servik kekentalannya 
menurun, lebih bening tidak 
keruh, licin dan kenyal, seperti 
putih telur 
3. Mengalami kekeraman pada 
perut. Menjelang ovulasi 
terjadi peningkatan hormone 
repruduksi, sehingga 
menimbulkan keluhan keram 
perut yang terjadi diantara 
dua siklus, (pada saat tidak 
haid) 
4. Perubahan suhu basal. 
Pada masa subur terjadi 
peningkatan suhu antara 0,4- 
10 dari suhu normal (360-370). 
Suhu basal ini meningkat 
saat pelepasan sel telur yang 
sudah matang, dipengaruhi 
oleh hormone progesterone. 
Puncak masa subur adalah 2-3 
hari sebelum kenaikan suhu 
basal tertinggi 
5. Melakukan perabaan pada 
mulut rahim. Raba mulut 
dengan jari telunjuk dan jari 
tengah, akan teraba mulut 
Gb. 3 Keputihan (leukorea) 
http://ayicuwie.wordpress. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
rahim tinggi, lunak dan 
terbuka lebih lebar. Hal ini 
terjadi karena peningkatan 
hormone reproduksi dan 
peningkatan aliran pembuluh 
darah 
6. Mengalami perubahan emosi. 
Karena peningkatan hormone 
reproduksi dan aliran darah 
membuat wanita saat ovulasi/ 
saat masa subur emosinya 
bergejolak (moody) 
7. Payu dara lunak. Karena 
peningkatan pembuluh darah 
untuk persiapan kahamilan, 
kelahiran bayi dan menyusui 
8. Hasrat seksual meningkat. 
Hal ini disebabkan oleh 
peningkatan hormone 
reproduksi, pematangan telur 
yang siap dibuahi 
9. Bibir kelamin membesar, 
karena peningkatan aliran 
darah di daerah alat reproduksi 
menyebabkan labia mayor 
dan minor membengkak dan 
menjadi lebih sensitive 
10. Tubuh dan organ reproduksi 
bengkak, karena peningkatan 
homon reproduksi dan aliran 
darah 
Menentukan Status 
Imunisasi TT Wanita Usia 
Subur 
Keselamatan ibu dan 
bayi pada proses persalinan 
sampai dengan pasca 
persalinan sangat perlu 
mendapat perhatian. Salah 
satu masalah yang dihadapi 
pada tahap tersebut adalah 
penyakit tetanus pada bayi 
(Neonatal tetanus). Neonatal 
tetanus umumnya terjadi 
pada bayi baru lahir. Neonatal 
tetanus menyerang bayi 
baru lahir karena dilahirkan 
di tempat kotor dan tidak 
steril, terutama jika tali pusar 
terinfeksi. Neonatal tetanus 
dapat menyebabkan kematian 
bayi dan banyak terjadi di 
negara berkembang. 
Di negara-negara 
maju, dimana kebersihan 
dan teknik melahirkan sudah 
maju, tingkat kematian 
akibat neonatal tetanus 
dapat ditekan. Antibodi dari 
ibu kepada bayinya juga 
mencegah neonatal tetanus. 
Oleh karena itu salah satu 
upaya untuk mencegah 
dengan imunisasi Tetanus 
Toxoid (TT) bagi wanita dimulai 
dari masa anak-anak sampai 
dengan pada masa kehamilan. 
Penyakit tetanus 
sendiri adalah penyakit yang 
mempengaruhi sistem urat 
saraf dan otot oleh karena 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
itu penyakit ini berbahaya. 
Gejala tetanus diawali 
dengan kejang otot rahang 
(trismus atau kejang mulut), 
pembengkakan, rasa sakit dan 
kejang di otot leher, bahu atau 
punggung. Kejang-kejang 
segera merambat ke otot 
perut, lengan atas dan paha. 
Infeksi tetanus 
disebabkan bakteri Clostridium 
Tetani yang memproduksi 
toksin tetanospasmin. 
Tetanospasmin menempel di 
area sekitar luka dan dibawa 
darah ke sistem saraf otak 
dan saraf tulang belakang, 
sehingga terjadi gangguan 
urat saraf, terutama saraf yang 
mengirim pesan ke otot. Infeksi 
tetanus terjadi karena luka 
terpotong, terbakar, aborsi, 
narkoba (misalnya memakai 
silet untuk memasukkan 
obat ke dalam kulit) maupun 
frostbite. Walaupun luka 
kecil bukan berarti bakteri 
tetanus tidak dapat hidup di 
sana. Sering kali orang lalai, 
padahal luka sekecil apapun 
dapat menjadi tempat bakteri 
tetanus berkembang biak. 
Periode inkubasi 
tetanus terjadi dalam waktu 
3-14 hari dengan gejala 
mulai timbul di hari ketujuh. 
Gejala neonatal tetanus mulai 
pada dua minggu pertama 
kehidupan seorang bayi. 
Walaupun tetanus berbahaya, 
jika cepat didiagnosa dan 
mendapat perawatan benar, 
penderita tetanus dapat 
disembuhkan. Penyembuhan 
tetanus umumnya terjadi 
selama 4-6 minggu. 
Tetanus dapat dicegah 
dengan pemberian imunisasi 
sebagai bagian vaksinasi DPT. 
Setelah lewat masa kanak-kanak, 
imunisasi tetanus terus 
dilanjutkan walaupun telah 
dewasa, dengan vaksin TT 
(Tetanus Toxoid). Dianjurkan 
imunisasi tetanus setiap 
interval 5 tahun: 25, 30, 35 
dst. Wanita hamil sebaiknya 
mendapat imunisasi 
tetanus dan melahirkan di 
tempat bersih dan steril 
Vaksin TT adalah 
vaksin yang mengandung 
toksoid Tetanus yang telah 
dimurnikan yang terabsorbsi 
ke dalam 3 mg/ml aluminium 
fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ 
ml digunakan sebagai 
pengawet. Satu dosis 0,5 ml 
vaksin mengandung potensi 
sedikitnya 40 IU. Vaksin 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
TT dipergunakan untuk 
pencegahan tetanus pada 
bayi yang baru lahir dengan 
mengimunisasi wanita 
usia subur, dan juga untuk 
pencegahan tetanus. 
Imunisasi TT untuk 
pencegahan terhadap 
tetanus / tetanus neonatal 
terdiri dari 2 dosis primer 
0,5 ml yang diberikan secara 
intramuskuler atau subkutan 
yang dalam dengan interval 
4 minggu yang dilanjutkan 
dengan dosis ke tiga pada 
6 - 12 bulan berikutnya. Untuk 
mempertahankan kekebalan 
terhadap tetanus pada wanita 
usia subur, maka dianjurkan 
diberikan 5 dosis TT. Dosis 
ke empat diberikan 1 tahun 
setelah dosis ke tiga, dan 
dosis ke lima diberikan 1 
tahun setelah dosis ke empat. 
Imunisasi TT dapat secara 
aman diberikan selama masa 
kehamilan bahkan pada 
periode trimester pertama. 
Perlu diketahui 
imunisasi TT adalah proses 
membangun kekebalan 
sebagai pencegahan 
terahadap infeksi tetanus. 
Dimana imunisasi tersebut 
bisa diberikan pada bumil 
pada trimester I sampai 
dengan trimester III, yaitu 
TT pertama dapat diberikan 
sejak diketahui setelah positif 
hamil dan TT kedua minimal 
4 minggu setelah TT pertama. 
Sedangkan batas terakhir 
pemberian TT yang kedua 
adalah minimal 2 minggu 
sebellum melahirkan. Dan 
Akan lebih bagus lagi bila ibu 
imunisasi TT sebelum hamil. 
Penentuan status 
imunisasi WUS dibedakan 
kelahiran WUS pada tahun 
1979 sampai dengan tahun 
1993 dan WUS yang lahir 
setelah tahun 1993, dimana 
tahun 1979 adalah tahun 
dimulainya program imunisasi 
dasar lengkap dan tahun 
1993 adalah tahun dimulainya 
Bulan Imunisasi Anak Sekolah 
Untuk WUS yang lahir 
pada tahun 1979 sampai 
dengan tahun 1993 dan ingat 
jika pada saat sekolah SD 
dilakukan imunisasi, maka 
status imunisasinya : 
a. TT I adalah waktu 
imunisasi di klas I SD; 
b. TT II adalah waktu 
imunisasi di klas II SD; 
c. TT III adalah waktu 
imunisasi calon pengantin 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
(caten) ; 
d. TT IV adalah waktu 
imunisasi pertama pada 
saat hamil; dan 
e. TT V adalah waktu 
imunisasi kedua pada saat 
hamil. 
WUS yang lahir pada 
tahun 1979 sampai dengan 
tahun 1993 namun tidak 
ingat pada waktu sekolah SD 
dilakukan imunisasi, maka 
status imunisasinya : 
a. TT I adalah waktu 
imunisasi caten pertama; 
b. TT II adalah satu bulan 
setelah TT I; 
c. TT III adalah waktu 
imunisasi pertama pada 
saat hamil; dan 
d. TT IV adalah waktu 
imunisasi kedua pada saat 
hamil. 
WUS yang lahir yang 
lahir setelah tahun 1993 yang 
tidak mempunyai KMS Balita 
dan kartu TT di SD, maka 
status imunisasinya : 
a. TT I adalah waktu 
imunisasi caten pertama; 
b. TT II adalah satu bulan 
setelah TT I; 
c. TT III adalah waktu 
imunisasi pertama pada 
saat hamil; dan 
d. TT IV adalah waktu 
imunisasi kedua pada saat 
hamil. 
WUS yang lahir yang 
lahir setelah tahun 1993 yang 
tidak mempunyai KMS Balita 
namun mempunyai kartu TT di 
SD, maka status imunisasinya : 
a. TT I adalah waktu 
imunisasi di klas I SD; 
b. TT II adalah waktu 
imunisasi di klas II SD; 
c. TT III adalah waktu 
imunisasi caten yang 
pertama; 
d. TT IV adalah waktu 
imunisasi pertama pada 
saat hamil; dan 
e. TT V adalah waktu 
imunisasi kedua pada saat 
hamil. 
WUS yang lahir yang 
lahir setelah tahun 1993, 
mempunyai KMS Balita dan 
mempunyai kartu TT di SD, 
maka status imunisasinya : 
a. TT I sampai dengan TT IV 
dapat dilihat di KMS dan 
kartu TT; dan 
b. TT V adalah waktu imunisasi 
pertama pada saat hamil. 
Dengan mengetahui 
status imunisasi TT bagi wanita 
usia subur diharapkan dapat 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
membantu program imunisasi 
dalam penurunan kasus 
penyakit tetanus khususnya 
bagi bayi yang baru lahir, 
semoga tulisan ini bermanfaat 
bagi pembaca. 
B. Masa Hamil 
Tanda-tanda awal kehamilan 
Tanda-tanda kehamilan 
merupakan saat yang 
paling dinantikan oleh 
seorang perempuan yang 
menginginkan dirinya memiliki 
seorang buah hati dambaan 
keluaga (family hoping). 
Dengan terjadinya kehamilan 
menandakan bahwa pasangan 
suami isteri memiliki tingkat 
kesuburan yang baik dan 
hal ini juga menandakan 
bahwa mereka tidak memiliki 
masalah kesehatan yang 
berarti. Dengan datangnya 
tanda-tanda kehamilan, 
hadirnya seorang buah hati 
dalam keluarga mereka 
tinggalah menunggu waktu. 
Keluarga terasa semakin 
lengkap dengan kehadiran 
buah hati yang dinanti. 
Namun ada kalanya, pasangan 
suami isteri belum mengetahui 
secara betul mengenai tanda-tanda 
kehamilan ini. Mereka 
kadang masih bingung 
membedakan mana tanda-tanda 
kehamilan (pregnancy 
symptoms) sebenarnya dengan 
tanda akan datang menstruasi, 
karena banyak kasus terjadi 
bahwa tanda-tanda kehamilan 
biasanya mirip dengan tanda-tanda 
akan datang menstruasi. 
Ketidaktahuan mengenai 
hal ini juga menyebabkan 
beberapa kasus terjadinya 
keguguran (miscarriage). 
Hal ini disebabkan masih 
dilakukannya suatu aktivitas 
atau konsumsi makanan 
yang seharusnya tidak boleh 
dilakukan selama kehamilan, 
padahal sebetulnya dia 
sudah mengalami kehamilan. 
Dengan ketidaktahuan akan 
tanda-tanda kehamilan juga 
mengakibatkan persiapan 
yang matang menyongsong 
kehamilan menjadi terabaikan. 
Sebaliknya, banyak kasus 
para keluarga stress karena 
tanda-tanda yang sudah 
dianggapnya sebagai sebuah 
tanda kehamilan, ternyata 
sesudah dilakukan beberapa 
kali test ternyata hasilnya 
negatif. Bayangan dan 
dambaan kehamilan yang 
mereka tunggu akhirnya 
menjadi sirna. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Banyak para perempuan 
menilai bahwa tanda-tanda 
kehamilan hanya melihat dari 
satu sisi saja, yaitu terlambat 
datangnya menstruasi. 
Memang betul, salah satu 
tanda-tanda kehamilan 
ini adalah terlambatnya 
menstruasi. Namun, terlambat 
menstruasi ini juga bukan 
hanya disebabkan oleh 
kehamilan saja, banyak hal 
yang mempengaruhinya, pola 
makan, stress, kecapaian, 
adanya gangguan hormonal dsb. 
Nah, untuk lebih memastikan 
lagi, selain terlambatnya 
menstruasi, cermati pula 
tanda-tanda kehamilan yang 
lain, yaitu: 
Terjadi Perubahan Pada 
Payudara 
Jika terjadi kehamilan, maka 
payudara akan membesar, 
hal ini disebabkan oleh 
meningkatnya produksi 
hormon esterogen dan 
progesteron. Selain itu 
kondisi payudara juga akan 
terasa makin lembut, hal ini 
menimbulkan rasa sensitif 
yang lebih tinggi, hingga 
payudara akan terasa sakit 
atau nyeri saat dipegang. 
Puting susu membesar pula 
dan warnanya akan semakin 
gelap, kadang juga terasa 
gatal. Pembuluh vena pada 
payudara juga akan terlihat 
akibat penegangan payudara. 
Selain itu terjadi aktivitas 
hormon HPL (Human Placental 
Lactogen). Hormon tersebut 
diproduksi oleh tubuh saat ibu 
mengalami kehamilan untuk 
mempersiapkan ASI bagi bayi 
anda ketika terlahir ke dunia. 
Munculnya bercak darah 
atau flek yang diikuti kram 
perut 
Bercak darah ini muncul sebelum 
menstruasi yang akan datang, 
biasanya terjadi antara 8-10 
hari setelah terjadinya ovulasi. 
Bercak darah ini disebabkan 
oleh implantasi (implantation 
bleeding) atau menempelnya 
embrio pada dinding rahim. 
Munculnya bercak darah pada 
saat kehamilan kadang disalah 
artikan sebagai menstruasi. 
Selain itu, keluarnya bercak 
darah biasanya diikuti oleh 
kram perut. Kram perut pada 
kondisi terjadinya kehamilan 
akan terjadi secara teratur. 
Dan kondisi kram perut ini, 
akan terus berlanjut sampai 
kehamilan trimester kedua, 
sampai letak uterus posisinya 
berada ditengah dan disangga 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
oleh panggul. Proses 
kehamilan dan perkembangan 
bayi dalam kandungan sudah 
dibahas dalam modul 4 
kegiatan belajar 1, dan asuhan 
kehamilan akan dibahas lebih 
detail pada modul asuhan ibu 
hamil. 
Pengertian Kehamilan 
Kehamilan didefinisikan 
sebagai fertilisasi atau 
penyatuan dari spermatozoa 
dan ovum dan dilanjutkan 
dengan nidasi atau implantasi. 
Bila dihitung dari saat 
fertilisasi hingga lahirnya 
bayi, kehamilan normal akan 
berlangsung dalam waktu 
40 minggu atau 10 bulan 
lunar atau 9 bulan menurut 
kalender internasional. 
Kehamilan terbagi dalam 3 
trimester, dimana trimester 
pertama berlangsung dalam 
14 minggu, trimester kedua 
berlangsung 12 minggu 
(minggu ke-15 hingga ke- 
27), dan trimester ketiga 12 
minggu (minggu ke-28 hingga 
ke-40) (Saifuddin, 2009). 
Perubahan Anatomi dan 
Adaptasi Fisilogi pada Ibu 
Hamil 
UTERUS 
1. Ukuran. 
Untuk- akomodasi 
pertumbuhian janin, rahim 
membesiir -akibat hipertroli 
dan hiperplasi otot polos rahim, 
serahut serabut kolagennya 
higroskopik, endometrium 
mcinjadi desidua. Ukuran 
pada kehamilan cukup buian 
adalsh 30 x 25 x 20 cm dengan 
kapasitas lebih dari 4,000 cc. 
2. Berat. 
Berat uterus naik secara luar 
biasa dari 30 grain menjadi 
1.000 gram pada akhir 
kehamilan (40 minggu): 
3. Bentuk dan konsistensi. 
Pada bulan-bulan pertama 
kehamilan, bentuk rahim 
seperti buah alpokat. Pada 
kehannian empat bulan 
berbentuk bulat, sedangkan 
pada akhir kehamilan 
berbentuk bujur telur. Ukuran 
rahim kira - kira sebesar telur 
ayam , pada kehamilan dua 
bulan sebesar telur bebek, dan 
kehamilan tiga bulan sebesar 
telur angsa. Pada minggu 
pertama, isthmus rahim 
hipertrofi dan hertambah 
panjang sehingga bila di 
raba terasa lebih panjang 
dan terasa lebih lunak (soft), 
keadaan ini disebut tanda 
Hegar. Pada kehamilan Iima 
bulan, rahim teraba seperti 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
berisi cairan ketuban dan 
dinding rahim terasa tipis. Hal 
ini karena bagian-bagian janin 
dapat diraba melalui dinding 
perut dan dinding rahim. 
4. Posisi rahim 
a. Pada permulaan kehamilan, 
dalam letak antefleksi atau 
retrofleksi. 
b. Pada empat bulan 
kehamilan, rahim tetap 
berada dalam rongga 
pelvis. 
c. Setelah itu, mulai memasuki 
rongga perut yang dalam 
pembesarannya dapat 
mencapai batas hati. 
d. Rahim yang hamil biasanya 
mobilitasnya, lebih mengisi 
rongga abdomen kanan 
atau kiri (Rustam Mochtar, 
1998: 36). 
5. Vaskularisasi 
Arteri uterin dan arteri ovarika 
bertambah dalam diameter 
panjang dan anak-anak 
cabangnya. Pembuluh darah 
balik (vena) mengembang dan 
bertambah (Rustam Mochtar, 
1998: 36). 
6. Gambaran besarnya rahim 
dan tuanya kehamilan. 
a. Pada kehamilan 16 minggu, 
kavum uteri seluruhnya 
diisi oleh amnion dimana 
desidua kapsularis dan 
desidua vera (perietalis) 
telah menjadi satu. Tinggi 
fundus uteri terletak antara 
pertengahan simfisis 
dan pusat. Plasenta telah 
terbentuk seluruhnya. 
b. Pada kehamilan 20 minggu, 
tinggi fundus uteri terletak 
2-3 jari di bawah pusat. 
c. Pada kehamilan 24 minggu, 
tinggi fundus uteri terletak 
setinggi pusat. 
d. Pada kehamilan 28 
minggu, tinggi fundus 
uteri teeletak 2-3 jari 
di atas pusat. Menurut 
Spiegelberg, pada umur 
kehamilan ini, fundus uteri 
dari simfisis adalah 26,7 
cm di atas simfisi. 
e. Pada kehamilan 36 minggu, 
tinggi fundus uteri terletak 
3 jari di bawah prosessus 
sifoideus. 
Pada kehamilan 40 minggu, 
tinggi fundus uteri terletak 
sama dengan 8 bulan, tetapi 
melebar ke samping yaitu 
terletak di antara pertengahan 
pusat dan prosessus sifoideus 
(Rustam Mochtar, 1998: 36). 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Serviks Uteri 
Serviks bertambah 
vaskularisasitiya dan menjadi 
lunak (soft) yang disebut 
dengan tanda Goodell. Kelenjar 
endoservikal membesar 
dan mengeluarkan banyak 
cairan karena pertambahan 
dan pelebaran pernbululuh 
darah, warnanya menjadi livid 
yang disebut tanda Chadwick 
(Rustam Mochtar, 1998: 35). 
Ovarium (Indung Telur ) 
Saat ovulasi terhenti terdapat 
korpus luteum graviditas 
sampai terbentuknya 
plasenta yang mengambil 
alih pengeluaran estrogen 
dan progesteron (kira-kira 
pada kehamilan 16 minggu 
dan korpus luteum gravidites 
berdiameter kurang lehili 3 
cm). Kadar relaksin di sirkulasi 
maternal dapat ditentukan dan 
meningkat dalam trimester 
pertama. Relaksin mempunyai 
pengaruh menenangkan 
hingga pertumbuhan janin 
menjadi baik hingga aterm 
(Rustam Mochtar, 1998: 35). 
Gb. 4. Perkembangan Rahim sesuai sesui umur 
kehamilan (Nanny dan Sunarsih, 2011) 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Vagina Dan Vulva 
Vagina dan vulva mengalami 
perubahan karena pengaruh 
estrogen. Akibat dari 
hipervaskularisasi, vagina dan 
vulva terlihat lebih merah atau 
kebiruan. Warna livid pada 
vagina atau portio serviks 
disebut tanda Chadwick 
(Rustam Mochtar, 1998: 35). 
Dinding Perut (Abdominal 
Wall) 
Pembesaran rahim 
menimbulkan peregangan 
dan menyebabkan robeknya 
serabut elastic di bawah 
kulit sehingga timbul striae 
gravidarum. Kulit perut 
pada linea alba bertambah 
pigmentasinya dan disebut 
linea nigra (Rustam Mochtar, 
1998: 36). 
Payudara (Mammae) 
Selarna kehamilan, payudara 
bertambah besar,tegang, dan 
berat. Dapat teraba nodul-nodul 
akibat hipertrofi kelenjar 
alveoli, bayangan vena-vena 
lebih membiru. 
Hiperpigmentasi pada putting 
susu dan areola payudara. 
Apabila diperas akan keluar 
air susu (kolostrum) berwarna 
kuning (Rustam Mochtar, 
1998: 40). 
Perkembangan payudara 
ini terjadi karena pengaruh 
hormone saat kehamilan yaitu 
estrogen, progesterone, dan 
somatomamotropin. 
1. Fungsi hormon yang 
mempersiapkan payudara 
untuk pemberian ASI, antara 
lain sebagai berikut. 
a. Estrogen. 
 M e n i m b u l k a n 
hipertrofi sistem 
saluran payrudara. 
 M e n i m b u l k a n 
penimbunan lemak 
dan air, serta garam 
sehingga payudara 
tampak makin besar. 
 Tekanan serat saral: 
akibat penimbtman 
lemak, air, dan 
garammenyebabkan 
rasa sakit pada 
payudara. 
b. Progesteron. 
 Mempersiapkan 
asinus sehingga 
dapat berfungsi. 
 Menambah sel asinus. 
c. Somatomamotropin. 
 M e m p e n g a r u h i 
sel asinus untuk 
membuat untuk 
membuat kasein, 
laktalbumin, dan 
laktoglobulin. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
 Penimbunan lemak 
sekitar alveolus 
payudara (Hanifa 
Wiknosastro, 2002: 
95). 
2. Perubahan payudara pada 
ibu hamil. 
a. Payudara menjadi lebih 
besar. 
b. Areola payudara 
makin hitam karena 
hiperpigmentasi. 
c. Glandula Montgomery 
makin tampak menonjol 
di permukaan areola 
mamae. 
d. Pada kehamilan 12 
minggu ke atas dari 
putting susu akan keluar 
cairan putih jernih 
(kolostrum) yang berasal 
dari kelenjar asinus yang 
mulai bereaksi. 
e. Pengeluaran ASI 
belum terjadi karena 
prolaktin ini ditekan oleh 
PIH 
(prolactine Inhibitting 
Hormone). 
e. Setelah persalinan, 
dengan dilahirkannya 
plasenta, maka 
pengaruh estrogen, 
progesteron, dan 
somatomamotropin 
terhadap hipotalamus 
hilang sehingga prolaktin 
dapat dikeluarkan dan 
laktasi terjadi (Hanifa 
Wiknjosastro, 2002: 95). 
Fisiologi Sistem Kardiovaskular 
Karekteristik yang khas adalah 
denyut nadi istirahat 
meningkat sekitar 10 sampai 
15 denyut per menit pada 
kehamilan. Oleh karena 
diafragma makin naik selama 
kehamilan, jantung digeser ke 
kiri dan ke atas. Sementara 
itu, pada waktu yang sama 
organ ini agak berputar pada 
sumbu panjangnya. Keadaan ini 
mengakibatkan apeks jantung 
digerakkan agak ke arah 
lateral dari posisinya pada 
keadaan tidak hamil normal 
dan membesarnya ukuran 
bayangan jantung yang 
ditemukan pada ddiograf. 
Besarnya perubahan-perubahan 
ini dipengaruhi 
oleh ukuran dan posisi uterus, 
kekuatan otot-otot abdomen 
dan konfigurasi abdomen, 
serta toraks. Besar dari jantung 
bertambah sekitar 12% dan 
meningkatkan kapasitas 
jantung sebesar 
70-80 ml. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Trimester I. Sirkulasi darah ibu 
dalam kehamilan dipengaruhi 
oleh adanya sirkulasi ke plasenta, 
uterus yang membesar dengan 
pembuluh-pembuluh darah 
yang membesar pula, serta 
mammae dan alat lain-lain yang 
memang berfungsi berlebihan 
dalam kehamilan. 
Suplai darah ke dalam rahim 
harus meningkat seiring 
dengan perkembangan rahim 
dan memenuhi kebutuhan 
plasenta yang mulai 
berfungsi. Hormon estrogen 
menyebabkan perkembangan 
pembuluh-pembuluh darah 
baru. Pada awalnya pembuluh-pembuluh 
membentuk 
jaringan berliku-liku melalui 
dinding rahim. 
Volume darah total dan 
volume plasma darah naik 
pesat sejak akhir trimester 
pertama. Volume darah akan 
bertambah banyak, kira-kira 
25% dengan puncaknya pada 
kehamilan 32 minggu, diikuti 
curah jantung (cardiac output) 
yang meningkat sebanyak 
kurang lebih 30%. Akibat 
hemodilusi yang mulai jelas 
kelihatan pada kehamilan 4 
bulan, ibu yang menderita 
penyakit jantung dapat jatuh 
dalam keadaan dekompensasi 
kordis. Kenaikan plasma 
darah dapat mencapai 40% 
saat mendekati cukup bulan 
(Rustam Mochtar, 1998: 37). 
Trimester II. Ukuran 
jantung membesar karena 
ada peningkatan beban 
kerja yang disebabkan 
oleh meningkatnya curah 
jantung. Jantung juga dapat 
bergeserke kanan dan ke kiri, 
serta berputar di muka karena 
tekanan uterus meningkat 
yang disebabkan oleh 
perkembangan uterus. Curah 
jantung yang meningkat 
mengakibatkan menurunnya, 
sedikit daya tahan tubuh. 
Dinding-dinding pembuluh 
darah mengalami relaksasi dan 
membesar akibat pengaruh 
hormon progesteron, selain 
itu kapasitas pembuluh darah 
dan kapiler juga bertambah, 
serta curah jantung akan 
bertambah sekitar 30%. 
Bertambahnya hemodilusi 
darah mulai tampak sekitar 
umur kehamilan 16 minggu 
dan volume darah meningkat, 
tetapi tekanan darah 
cenderung akan menurun. 
Trimester III. Volume darah 
semakin meningkat di mana 
jumlah serum darah lebih 
besar dari pertumbuhan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sel darah sehingga terjadi 
semacam pengenceran 
darah Hemodilusi mencapai 
puncaknya pada umur 
kehamilan 32 minggu, serum 
darah dan volume darah juga 
bertambah sebesar 25-30%. 
Selama kehamilan, dengan 
adanya peningkatan volume 
darah pada hampir semua 
organ dalam tubuh, maka akan 
terlihat adanya perubahan 
yang signifikan pada sistem 
kardiovaskular. 
Jantung 
Perubahan-perubahan pada 
jantung adalah sebagai 
berikut. 
1. Curah jantung, jumlah 
darah yang dikeluarkan 
dari jantung per menit 
meningkat 30-50% karena 
adanya peningkatan 
volume darah. 
2. Sebagian besar dari 
peningkatan curah jantung 
terjadi karena peningkatan 
stroke volume, jumlah 
darah yang dikeluarkan 
per detakan jantung. 
3. Namun ada juga yang 
dipengaruhi oleh 
peningkatan detak jantung 
sekitar 15%. 
4. Pada wanita dengan 
ukuran jantung yang 
kecil atau dengan badan 
besar, detak jantung akan 
meningkat sekitar 90- 
100 detakan/denyut per 
menit dan mereka juga 
mengalami kesulitan 
dalam menghadapi 
perubahan kardiovaskular 
dalam kehamilan. 
Oleh karena itu, dapat 
terlihat penambahan 
beban pada jantung 
selama kehamilan. Pada 
kelainan hipertensi 
dalam kehamilan terjadi 
vasospasme yang sangat 
meningkatkan beban 
jantung (Rustam Mochtar, 
1998: 38). 
Tekanan Darah 
Penurunan tahanan vaskular 
perifer selama kehamilan 
terutama disebabkan karena 
el aksasi otot polos sebagai 
akibat pengaruh hormon 
progresteron. Penurunan 
tersebut mengakibatkan 
penurunan tekanan darah 
selama usia kehamilan 
pertama. Ada sedikit 
penurunan pada sistolik (5-10 
mmHg) dan diastolik (10-15 
mmHg). Tekanan darah sedikit 
demi sedikit akan naik ke level 
sebelum hamil pada saat usia 
kehamilan lanjut (aterm). 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Perasaan lelah dan 
menurunnya semangat/lesu 
merupakan hal yang biasa 
terjadi selama kehamilan. 
Hiperventilasi ringan juga 
normal selama kehamilan. 
Peningkatan volume darah 
bersamaan dengan distensi 
dari vena dan penambahan 
kanan mekanik dari 
pembesaran uterus dapat 
menyebabkan edema pada 
kaki, vulva, dan anal. Varises 
pada vena dan hemoroid 
adalah hal yang umum 
ditemukan terutama pada 
trimester III. 
Sindrom Hipotensi Supinasi 
Hal ini disebabkan oleh 
tekanan dari uterus yang terus 
membesar terhadap vena 
cava inferior yang berdilatasi 
pada saat wanita hamil terlalu 
lama berada pada posisi 
terlentang. Uterus membelok 
pengembalian darah ke 
jantung dan berakibat 
timbulnya perasaan akan 
pingsan, pucat, berkeringat, 
dan pada saat tekanan 
darahnya kita periksa, maka 
hasilnya akan rendah atau tidak 
terukur sama sekali. Keadaan 
ini dapat memengaruhi 
janinnya terutama karena 
adanya pengurangan suplai 
oksigen dari plasenta. 
Tindakan asuhannya adalah 
dengan membaringkan 
wanita tersebut pada posisi 
miring sehingga uterus tidak 
lagi menghalangi aliran darah 
ke jantung. 
Distribusi Aliran Darah 
Proporsi terbesar aliran darah 
diarahkan ke uterus (500 ml/ 
menit) dengan tujuan untuk 
memberikan nutrisi yang baik 
pada uterus yang sedang 
berkembang dan janin di 
dalamnya. Terdapat aliran 
dalam jumlah yang besar pula 
pada paru-paru, kulit (200 ml/ 
menit), membran mukosa, dan 
pada ginjal (400 ml/menit). 
Pada kulit ditujukan untuk 
menghilangkan kelebihan 
panas yang ditimbulkan oleh 
meningkatnya metabolisme 
yang dialami pada kehamilan. 
Perubahan sistem 
kardiovaskular yang dirasakan 
ibu hamil adalah sebagai 
berikut. 
1. Trimester 1. 
Pada akhir trimester I mulai 
terjadi palpitasi karena 
pembesaran ukuran serta 
bertambahnya curah jantung. 
Hidung tersumbat/berdarah 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
karena pengaruh hormon 
estrogen dan progresteron 
terjadi pembesaran kapiler, 
relaksasi otot vaskular, serta 
peningkatan sirkulasi darah. 
2. Trimester II dan III. 
a. Terjadi edema dependen 
kongesti sirkulasi pada 
ekstremitas bawah karena 
peningkatan permeabilitas 
kapiler dan tekanan dari 
pembesaran uterus pada 
vena pelvis atau pada vena 
cava inferior. 
b. Gusi berdarah akibat 
trauma terhadap gusi, di 
mana karena pengaruh 
hormon estrogen, gusi 
akan sangat vaskular, 
adanya perubahan 
percepatan pergantian 
pelapis epitel gusi, dan 
berkurangnya ketebalan 
epitel tersebut. 
c. Hemoroid akibat tekanan 
uterus terhadap vena 
hemoroidal. 
d. Hipotensi supinasi karena 
tertutupnya aliran darah 
di vena cava inferior oleh 
uterus yang membesar 
apabila ibu pada posisi 
tidur telentang. 
e. Timbul spider nevi dan 
palmar eritema karena 
meningkatnya aliran darah 
ke daerah kulit. 
f. Varises pada kaki dan 
vulva karena kongesti vena 
bagian bawah meningkat 
sejalan dengan adanya 
peningkatan tekanan 
karena pembesaran uterus 
dan kerapuhan jaringan 
elastis karena pengaruh 
hormon estrogen. 
Sistem Respirasi 
Wanita hamil sering mengeluh 
sesak dan napas pendek. Hal 
ini disebabkan oleh usus yang 
tertekan ke arah diafragma 
akibat pembesaran rahim. 
Kapasitas vital patu meningkat 
sedikit selama hamil. 
Seorang wanita hamil selalu 
menggunakan napas dada 
(thoracic breathing) (Rustam 
Mochtar, 1998: 38). 
Saluran Pencernaan 
Rongga Mulut 
Salivasi mungkin akan 
meningkat sehubungan 
dengan kesukaran menelan 
akibat nausea. Gusi dapat 
menjadi hiperemis dan 
melunak, kadang berdarah 
apabila hanya terkena cedera 
ringan, misalnya pada saat 
gosok gigi. Pembengkakan 
gusi sangat vaskular disebut 
epulis kehamilan yang 
terkadang dapat timbul, tetapi 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
secara khas mengecil secara 
spontan setelah kelahiran. 
Keadaan tersebut disebabkan 
oleh pengaruh hormon 
estrogen yang meningkat 
atau kadang terjadi pada 
pengguna kontrasepsi oral 
dan ibu yang mengalami 
defisiensi vitamin C. tidak ada 
bukti yang menjelaskan bahwa 
kehamilan mendorong proses 
pembusukan pada gigi. 
Motilitas Saluran 
Gastrointestinal 
Biasanya ada penurunan 
tonus dan motilitas saluran 
gastrointestinal yang 
menimbulkan pemanjangan 
waktu pengosongan 
lambung dan transit usus. 
Hal ini mungkin merupakan 
akibat jumlah progesteron 
yang besar selama proses 
kehamilan dan menurunnya 
kadar motalin—suatu peptida 
hormonal yang diketahui 
memengaruhi otot-otot halus 
(Christofides dkk, 1982)— 
atau keduanya. Pada saat 
persalinan, khususnya setelah 
pemberian analgesik, waktu 
pengosongan lambung secara 
khas sangat memanjang. 
Bahaya utama anestesi umum 
adalah regurgitasi dan aspirasi, 
baik isi makanan maupun 
asam lambung. 
Hormon estrogen membuat 
pengeluaran asam lambung 
meningkat yang dapat 
menyebabkan pengeluaran 
air liur yang berlebihan 
(hipersalivasi), daerah 
lambung terasa panas, terjadi 
mual dan sakit/pusing kepala 
terutama pagi hari yang 
disebut morning sickness. 
Muntah yang terjadi pada 
ibu hamil disebut emesis 
gravidarum. Apabila muntah 
berlebihan dan mengganggu 
kehidupan sehari-hari disebut 
hiperemesis gravidarum. 
Lambung dan Esofagus 
Pirosis merupakan 
kejadian yang umum pada 
kehamilan, paling mungkin 
disebabkan oleh refluks sekret-sekret 
asam ke esofagus 
bagian bawah. Posisi lambung 
yang berubah mungkin ikut 
menyumbang pada seringnya 
terjadi peristiwa ini. Tonus 
esofagus dan lambung 
berubah selama kehamilan 
dengan tekanan intraesofagus 
yang lebih rendah dari tekanan 
lambung lebih tinggi. Selain 
itu, pada saat yang bersamaan 
peristaltik esofagus 
mempunyai kecepatan 
gelombang dan amplitudo 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang rendah (Ulmsten dan 
Sundstrom, 1978). Perubahan-perubahan 
tersebut 
menyokong terjadinya 
refluks gastroesofageal yang 
menimbulkan heart burn. 
Usus Kecil, Besar, dan 
Apendiks 
Oleh karena kehamilan 
yang berkembang terus, 
lambung dan usus digeser 
oleh uterus yang membesar 
ke arah atas dan lateral. 
Sebagai akibatnya, apendiks 
sebagai contoh biasanya 
bergeser ke arah atas, lateral, 
dan sering kali mencapai 
pinggang kanan. Seperti telah 
dijelaskan sebelumnya, tonus 
serta motilitas dari lambung 
dan usus berkurang selama 
kehamilan. 
Hormon progesteron 
menimbulkan gerakan usus 
makin berkurang (relaksasi 
otot-otot polos) sehingga 
makanan lebih lama berada 
di dalam lambung dan apa 
yang telah dicerna lebih lama 
di dalam usus. Hal ini mungkin 
baik untuk reabsorpsi, 
tetapi dapat menimbulkan 
konstipasi di mana hal ini 
merupakan salah satu keluhan 
dari ibu hamil. Konstipasi 
dapat juga terjadi karena 
kurangnya aktivitas/senam 
dan penurunan intake cairan. 
Hati 
Pertambahan ukuran 
hati pada beberapa binatang 
dapat terlihat dengan 
jelas, tetapi sebaliknya 
pada kehamilan manusia, 
pembesaran hati tersebut 
tidak dapat terlihat (Combes 
dan Adams, 1971). Selain itu, 
dengan evaluasi histologis 
hati yang didapat dengan 
biopsi, termasuk pemeriksaan 
dengan mikroskop elektron 
menyatakan tidak ada 
perbedaan yang jelas dari 
morfologi hati yang terjadi 
sebagai respons terhadap 
kehamilan normal (Ingerslev 
dan Teilum, 1946). Perubahan 
terjadi secara fungsional yaitu 
dengan menurunnya albumin 
plasma dan globulin plasma 
dalam rasio tertentu. Kejadian 
ini merupakan kejadian yang 
normal pada wanita hamil. 
Pada wanita yang tidak 
hamil kondisi tersebut dapat 
menunjukkan adanya penyakit 
pada hati. 
Kandung Empedu 
Fungsi kandung empedu 
berubah selama kehamilan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
karena pengaruh hipotoni 
dari otot-otot halus. Selama 
melakukan SC, Potter (1936) 
cukup sering menemukan 
empedu teregang namun 
hipotonik dan aspirat empedu 
cukup kental. Secara umum 
diterima bahwa kehamilan 
menjadi predisposisi 
pembentukan batu empedu. 
Perubahan sistem pencernaan 
yang dirasakan ibu hamil 
adalah sebagai berikut. 
1. Trimester I. 
Pada bulan-bulan pertama 
kehamilan, terdapat 
perasaan enek (nausea). Hal 
ini mungkin dikarenakan 
kadar hormon estrogen 
yang meningkat. Tonus 
otot-otot traktus digestivus 
menurun sehingga motilitas 
seluruh traktus digestivus 
juga berkurang. Makanan 
lebih lama berada di dalam 
lambung dan apa yang telah 
dicernakan lebih lama berada 
dalam usus. Hal ini mungkin 
baik untuk reabsorpsi, tetapi 
menimbulkan konstipasi yang 
memang merupakan salah 
satu keluhan utama wanita 
hamil. Tidak jarang dijumpai 
adanya gejala muntah (emesis) 
pada bulan-bulan pertama 
kehamilan. Biasanya terjadi 
pada pagi hari, dikenal sebagai 
morning sickness. Apabila 
emesis terjadi terlalu sering 
dan terlalu banyak dikeluarkan 
(hiperemesis gravidarum), 
maka keadaan ini patologik. 
Hipersalivasi sering terjadi 
sebagai kompensasi dari mual 
dan muntah yang terjadi. Pada 
beberapa wanita ditemukan 
adanya ngidam makanan yang 
mungkin berkaitan dengan 
persepsi individu wanita 
tersebut mengenai apa yang 
bisa mengurangi rasa mual 
dan muntah. Kondisi lainnya 
adalah Pica (mengidam) 
yang sering dikaitkan dengan 
anemia akibat defisiensi zat 
besi ataupun adanya suatu 
tradisi (Hanifa Wiknjosastro, 
2002: 97). 
2. Trimester II dan III. 
Biasanya terjadi konstipasi 
karena pengaruh hormon 
progesteron yang meningkat. 
Selain itu, perut kembung juga 
terjadi karena adanya tekanan 
uterus yang dalam rongga 
perut yang mendesak organ 
-organ dalam perut khususnya 
saluran saluran pencernaan, 
usus besar, ke arah atas dan 
lateral. Wasir (hemoroid) 
c ukup sering terjadi pada 
kehamilan. Sebagian besar hal 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ini terjadi akibat konstipasi dan 
naiknya tekanan vena-vena 
di bawah uterus termasuk 
vena hemoroidal. Panas perut 
terjadi karena terjadinya aliran 
balik asam gastrik ke dalam 
esofagus bagian bawah. 
TRAKTUS URINARIUS 
Pada bulan-bulan 
pertama kehamilan, 
kandung kemih tertekan 
oleh uterus yang mulai 
membesar sehingga sering 
tingin kencing. Keadaan ini 
hilang dengan makin tuanya 
kehamilan bila uterus gravidus 
keluar dari rongga panggul. 
Pada akhir kehamilan, bila 
kepala janin mulai turun ke 
bawah pintu atas panggul, 
keluhan sering kencing akan 
timbul lagi karena kandung 
kemih mulai tertekan kembali. 
Dalam kehamilan, ureter 
kanan dan kiri membesar 
karena pengaruh progesteron. 
Akan tetapi, ureter kanan lebih 
membesar daripada ureter 
kiri karena mengalami lebih 
banyak tekanan dibandingkan 
dengan ureter kiri. Hal ini 
disebabkan karena uterus 
lebih sering memutar ke 
arah kanan. Mungkin karena 
orang bergerak lebih sering 
memakai tangan kanannya 
atau disebabkan oleh letak 
kolon dan sigmoid yang 
berada di belakang kiri 
uterus. Akibat tekanan pada 
ureter kanan tersebut lebih 
sering dijumpai hidroureter 
dekstra dan pielitis dekstra. Di 
samping sering kencing yang 
tersebut di atas, terdapat pula 
poliuri. Poliuri disebabkan oleh 
adanya peningkatan sirkulasi 
darah di ginjal pada kehamilan 
sehingga filtrasi glomerulus 
juga meningkat sampai 69%. 
Reabsorpsi di tubulus tidak 
berubah sehingga lebih 
banyak dikeluarkan urea dan 
asam folik dalam kehamilan 
(Hanifa Wiknjosastro, 2002: 
97). 
FISIOLOGI SISTEM 
INTEGUMEN 
Sehubungan dengan 
tingginya kadar hormonal, 
terjadi peningkatan 
pigmentasi selama kehamilan. 
Keadaan ini sangat jelas 
terlihat pada kelompok 
wanita dengan warna kulit 
gelap atau hitam dan dapat 
dikenali pada payudara, 
abdomen, vulva, serta wajah. 
Ketika terjadi pada kulit muka 
dikenal sebagai chloasma atau 
topeng kehamilan. Pada wajah 
biasanya terjadi pada daerah 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
pipi dan dahi sehingga dapat 
mengubah penampilan wanita 
tersebut. 
Linea Alba adalah garis putih 
tipis yang membentang 
dari simfisis pubis sampai 
umbilikus, dapat menjadi 
gelap yang biasa disebut Linea 
nigra. Peningkatan pigmentasi 
ini akan berkurang sedikit 
demi sedikit setelah masa 
kehamilan. 
Tingginya kadar hormon 
yang tersirkulasi dalam darah 
dan peningkatan regangan 
pada kulit abdomen, paha, 
dan payudara bertanggung 
jawab pada timbulnya garis-garis 
yang berwarna merah 
muda atau kecoklatan pada 
daerah tersebut. T tersebut 
biasa dikenal dengan nama 
striae gravidarum dan bisa 
menjadi lebih gelap warnanya 
pada rnultigravida dengan warna 
kulit gelap atau hitam. Striae 
gravidarum ini akan berkurang 
setelah masa kehamilan dan 
biasanya nampak stperli garis-garis 
yang berwarna keperakan 
pada wanita kulit putih atau 
warna gelap/hitam yang 
mengilap. 
Pada kulit terdapat deposit 
pigmen dan hiperpigmentasi 
alat-alat tertentu. Pigmentasi 
ini disebabkan oleh pengaruh 
Melanophore Stimulating 
Hormone (MSH) yang 
meningkat. MSH ini adalah 
salah satu hormon yang 
juga dikeluarkan oleh lobus 
anterior hipofisis. Terkadang 
terdapat deposit pigmen pada 
dahi, pipi, dan hidung yang 
disebut chloasma gravidarum. 
Estrogen dan progesteron 
telah dilaporkan menimbulkan 
efek perangsangan melanosit 
(Diczfalusy dan Troen, 1961). 
Striae Gravidarum 
Terjadi pada bulan-bulan 
terakhir kehamilan, garis-garis 
sedikit cekung kemerahan 
umumnya timbul pada kulit 
abdomen, terkadang pada kulit 
paha dan payudara. Terjadi 
pada separuh wanita hamil. 
Pada wanita multipara sering 
kali ditemukan bersamaan 
dengan sikatriks striae 
kehamilan sebelumnya (Hanifa 
Wiknjosastro, 2002: 97-98). 
Diastasis Rekti 
Terkadang otot dinding 
abdomen tidak dapat menahan 
tegangan yang diberikan 
kepadanya dan muskuli 
rekti terpisah di garis tengah 
sehingga membentuk diastasis 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
rekti dengan lebar yang 
bervariasi. Jika berat banyak 
bagian dari dinding uterus 
anterior yang hanya tertutup 
oleh kulit, fasia yang menipis, 
dan peritoneum 
Perubahan-perubahan 
Vaskular Kulit 
Angioma, nevus, dan 
telangiektasis (vaskular spider) 
timbul pada sekitar 2/3 wanita 
kulit putih dan kira-kira 10% 
wanita kulit hitam selama 
kehamilan (Bean dkk, 1949). 
Angioma adalah bintik-bintik/ 
garis menonjol kecil merah 
pada kulit, khususnya, terjadi 
pada wajah, leher, dada atas, 
dan lengan dengan radikel-radikel 
bercabang I keluar 
dari badan sentralnya. Paling 
mungkin disebabkan oleh 
hiperestrogenemia. Palmar 
erythema merupakan bintik-bintik 
merah pada bagian 
telapak tangan. Sering 
ditemukan pada kehamilan, 
namun tidak ada arti klinis yang 
akan segera menghilang setelah 
kehamilan berakhir. 
Perubahan sistem 
integumen yang dirasakan ibu 
hamil adalah sebagai berikut. 
Trimester I. 
a. Palmar eritema (kemerahan 
di telapak tangan) dan spider 
nevi. 
b. Linea alba/nigra 
Trimester II dan III 
a. Chloasitla perubahan 
warna areola 
b. Striae gravidarum (bulan ke 
6-7). 
Sistem Endokrin 
Beberapa kelenjar 
endokrin terjadi perubahan 
seperti berikut. 
1. Kelenjar tiroid: dapat 
membesar sedikit. 
2. Kelenjar hipofisis: dapat 
membesar terutama lobus 
Gambar 8.2 Perubahan sistem integumen pada ibu 
hamil.(Nanny dan Sunarsih,2011) 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
anterior. 
3. Kelenjar adrenal: tidak 
begitu terpengaruh. 
Metabolisme 
Umumnya kehamilan 
mempunyai efek pada 
metabolisme, oleh karena itu 
wanita hamil perlu mendapat 
makanan yang bergizi dan 
dalam kondisi sehat. 
1. Tingkat metabolime basal 
(Basal Metabolic Rate, 
BMR) pada wanita hamil 
meninggi hingga 15-20%, 
terutama pada trimester 
akhir. 
2. Keseimbangan asam-alkali 
(acid base balance) sedikit 
mengalami perubahan 
konsentrasi alkali. 
a. Wanita tidak hamil:155 
mEg/liter. 
b. Wanita hamil: 145 mEg/ 
liter. 
c. Natrium serum: turun dari 
142 menjadi 135 mEg/liter. 
d. Bikarbonat plasma: turun 
dari 25 menjadi 22 mEg/ 
liter. 
3. Dibutuhkan protein 
yang banyak untuk 
perkembangan fetus 
dalam kandungan, 
payudara, dan badan ibu, 
serta untuk persiapan 
laktasi. 
4. Hidrat arang: seorang 
wanita hamil sering 
merasa haus, nafsu 
makan kuat, sering 
kencing, dan kadang 
dijumpai glukosuria yang 
mengingatkan pada 
diabetes melitus. Dalam 
keadaan hamil, pengaruh 
kelenjar endokrin 
agak terasa, seperti 
somatomamotro p i n , 
plasma insulin, dan 
hormon-hormon adrenal 
17- ketosteroid. Untuk 
rekomendasi, harus 
diperhatikan sungguh-sungguh 
basil GTT oral 
dan GTT intravena. 
5. Metabolisme lemak 
juga terjadi. Kadar 
kolesterol meningkat 
sampai 350 mg atau 
lebih per 100 cc. Hormon 
s o m a tomamotro p i n 
mempunyai peranan 
dalam pembentukan 
lemak pada payudara. 
Deposit lemak lainnya 
terdapat di badan, perut, 
paha, dan lengan. 
a. Metabolisme mineral: 
Kalsium dibutuhkan 
rata-rata 1,5 gram 
sehari, sedangkan untuk 
pembentukan tulang 
terutama dalam trimester 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
terakhir dibutuhkan 30-40 
gram. 
b. Fosfor: dibutuhkan rata-rata 
2 g/hari. 
c. Zat besi: dibutuhkan 
tambahan zat besi kurang 
lebih 800 mg atau 30-50 
mg sehari. 
d. Air: wanita hamil 
cenderung mengalami 
retensi air. 
6. Berat badan wanita hamil 
akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. 
Kenaikan berat badan yang 
terlalu banyak ditemukan 
pada keracunan hamil 
preeklamsia dan eklamsia. 
Kenaikan berat badan wanita 
hamil disebabkan oleh faktor-faktor 
berikut. 
a. Janin, plasenta, air ketuban, 
dan uterus. 
b. Payudara, kenaikan volume 
darah, lemak, protein, dan 
retensi air. 
7. Kebutuhan kalori meningkat 
selama kehamilan dan laktasi. 
Kalori yang dibutuhkan 
untuk hal tersebut terutama 
diperoleh dari pembakaran 
zat arangl khususnya sesudah 
kehamilan 5 bulan ke atas. 
Namun bila dibutuhkan, 
lemak ibu dipakai untuk 
mendapatkan tambahan 
kalori. 
8. Wanita hamil memerlukan 
makanan yang bergizi dan 
harus mengandung banyak 
protein. Di Indonesia masih 
banyak dijumpai penderita 
defisiensi zat besi dan vitamin 
B, oleh karena itu wanita 
hamil harus diberikan Fe dan 
roboransia yang berisi mineral 
dan vitamin (Rustam Muchtar, 
1998 : 39-40). 
Sistem Muskuloskeletal 
Pengaruh dari peningkatan 
estrogen, progesteron, 
dan elastin dalam 
kehamilan menyebabkan 
kelemahan jaringan ikat 
serta kelidakseimbangan 
persendian. 
Akibat dari perubahan 
fisik selama kehamilan adalah 
sebagai berikut. 
1. Peregangan otot-otot. 
2. Pelunakan ligamen-ligamen. 
Area yang paling 
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan 
tersebut adalah 
sebagai berikut. 
1. Tulang belakang (curva lumbar 
yang berlebihan). 
2. Otot-otot abdominal 
(meregang ke atas uterus 
hamil). 
3. Otot dasar panggul (menahan 
berat badan dan tekanan 
uterus). 
Bagi ibu hamil, bagian 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ini merupakan titik-titik 
kelemahan struktural dan 
bagian bermasalah yang 
potensial dikarenakan beban 
yang menekan oleh kehamilan. 
Oleh karena itu, masalah 
postur merupakan hal biasa 
dalam kehamilan. 
1. Bertambahnya beban dan 
perubahan struktur dalam 
kehamilan mengubah dimensi 
tubuh dan pusat gravitasi. 
2. Ibu hamil mempunyai 
kecenderungan besar dalam 
membentuk benda-­benda 
(menghasilkan memar biru) 
dan kehilangan keseimbangan 
(lalu jatuh) 
Perubahan sistem 
muskuloskeletal yang 
dirasakan ibu hamil adalah 
sebagai berikut. 
Trimester II dan III 
Hormon progesteron dan 
hormon relakiasi menyebabkan 
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. 
Hal ini terjadi maksimal 
pada satu minggu terakhir 
kehamilan. Proses relaksasi ini 
memberikan kesempatan pada 
panggul untuk meningkatkan 
kapasitasnya sebagai persiapan 
proses persalinan, tulang pubis 
melunak menyerupai tulang 
sendi, sambungan sendi 
sacrococcigus mengendur 
membuat tulang koksigis 
bergeser ke arah belakang sendi 
panggul yang tidak stabil. Pada 
ibu hamil, hal ini menyebabkan 
sakit pinggang. Postur tubuh 
wanita secara bertahap 
mengalami perubahan karena 
janin membesar dalam 
abdomen sehingga untuk 
mengompensasi penambahan 
berat ini, bahu lebih tertarik 
ke belakang dan tulang lebih 
melengkung, sendi tulang 
belakang lebih lentur, dan 
dapat menyebabkan nyeri 
punggung pada beberapa 
wanita. 
Lordosis progresif 
merupakan gambaran yang 
khas pada kehamilan normal. 
Untuk mengompensasi 
posisi anterior uterus yang 
semakin membesar, lordosis 
menggeser pusat gravitasi 
ke belakang pada tungkai 
bawah. Mobilitas sendi 
sakroiliaka, sakrokoksigeal, 
dan sendi pubis bertambah 
besar, serta menyebabkan 
rasa tidak nyaman di bagian 
bawah punggung, khususnya 
pada akhir kehamilan. Selama 
trimester akhir, rasa pegal, 
mall rasa, dan lemah dialami 
oleh anggota badan atas yang 
disebabkan lordosis yang 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
besar dengan fleksi anterior 
leher dan merosotnya lingkar 
bahu sehingga menimbulkan 
traksi pada nervus ulnaris 
dan medianus (Crisp dan 
DeFrancesco, 1964). Ligamen 
rotundum mengalami 
hipertrofi dan mendapatkart 
tekanan dari uterus yang 
mengakibatkan rasa nyeri 
pada ligamen tersebut. 
Rangkuman 
Usia dewasa ini adalah usia antara 18 
tahun hingga 40 tahun. Pada masa ini 
sering diaitkan dengan masa subur, 
karena pada masa ini sering terjadi 
kehamilan pada wanita. Pada usia 
ini masa kesehatan berganti dengan 
gangguan kehamilan, kelelahan kronis 
akibat merawat bayi dan anak serta 
banyak masalah-masalah dari tuntutan 
karir. Masa dewasa ini yang banyak 
terjadi adalah perubahan psikologis 
dari seseorang dan sering disebut 
sebagai masa sulit, karena pada masa 
ini wanita dituntut untuk melepaskan 
ketergantungannya terhadap orang 
tua dan berusaha untuk hidup mandiri 
Tanda-tanda kehamilan merupakan saat 
yang paling dinantikan oleh seorang 
perempuan yang menginginkan dirinya 
memiliki seorang buah hati dambaan 
keluaga (family hoping). Dengan 
terjadinya kehamilan menandakan 
bahwa pasangan suami isteri memiliki 
tingkat kesuburan yang baik dan hal ini 
juga menandakan bahwa mereka tidak 
memiliki masalah kesehatan yang 
berarti. Dengan datangnya tanda-tanda 
kehamilan, hadirnya seorang 
buah hati dalam keluarga mereka 
tinggalah menunggu waktu. Keluarga 
terasa semakin lengkap dengan 
kehadiran buah hati yang dinanti. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 33

More Related Content

What's hot

PANDUAN PKK
PANDUAN PKKPANDUAN PKK
PANDUAN PKK
heri stks
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
widya lestari
 
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptadaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
lailatulhusni1
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Lutfiana Puspita Sari
 
SENAM NIFAS.ppt
SENAM NIFAS.pptSENAM NIFAS.ppt
SENAM NIFAS.ppt
nelfiangraini1
 
Kebutuhan psikologis selama kehamilan
Kebutuhan psikologis selama kehamilanKebutuhan psikologis selama kehamilan
Kebutuhan psikologis selama kehamilanZora Yui
 
Sepsis puerperalis
Sepsis puerperalisSepsis puerperalis
Sepsis puerperalis
haniindrawati
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Rahayu Pratiwi
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Power Point Kehamilan
Power Point KehamilanPower Point Kehamilan
Power Point KehamilanFirdika Arini
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
hesti kusdianingrum
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptx
PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptxPERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptx
PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptx
ssuserbc9a2c
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
pjj_kemenkes
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananMakalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Warnet Raha
 

What's hot (20)

PANDUAN PKK
PANDUAN PKKPANDUAN PKK
PANDUAN PKK
 
Peran bidan sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksanaPeran bidan sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksana
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptadaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
 
SENAM NIFAS.ppt
SENAM NIFAS.pptSENAM NIFAS.ppt
SENAM NIFAS.ppt
 
Kebutuhan psikologis selama kehamilan
Kebutuhan psikologis selama kehamilanKebutuhan psikologis selama kehamilan
Kebutuhan psikologis selama kehamilan
 
Sepsis puerperalis
Sepsis puerperalisSepsis puerperalis
Sepsis puerperalis
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Power Point Kehamilan
Power Point KehamilanPower Point Kehamilan
Power Point Kehamilan
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptx
PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptxPERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptx
PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN.pptx
 
1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3
 
Word eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifasWord eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifas
 
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananMakalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
 

Similar to Masa Subur dan Masa Hamil

Khiba
KhibaKhiba
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Felicia Dewi
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
pjj_kemenkes
 
Kti wa ida 2
Kti wa ida 2Kti wa ida 2
Kti wa ida 2
Warnet Raha
 
Proposal wa ida
Proposal wa idaProposal wa ida
Proposal wa ida
Warnet Raha
 
Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2
Afiyah Hidayati
 
Siklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitaSiklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitahoshirami
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
IndahYulianti25
 
123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas
azil ikram
 
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan ReproduksiKB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
pjj_kemenkes
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
pjj_kemenkes
 
Materi kespro putri
Materi kespro putriMateri kespro putri
Materi kespro putri
Aryaninonie
 
Kespro dr.yessa.pptx
Kespro dr.yessa.pptxKespro dr.yessa.pptx
Kespro dr.yessa.pptx
enkqdal
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Aan Saja
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptx
willyastriana
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Aan Saja
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
pjj_kemenkes
 
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptxKESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
AnariYusmi1
 
_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt
_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt
_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt
IndriWahyuniSPsiBimb
 

Similar to Masa Subur dan Masa Hamil (20)

Khiba
KhibaKhiba
Khiba
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
Kti wa ida 2
Kti wa ida 2Kti wa ida 2
Kti wa ida 2
 
Proposal wa ida
Proposal wa idaProposal wa ida
Proposal wa ida
 
Kespro remaja
Kespro remaja  Kespro remaja
Kespro remaja
 
Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2
 
Siklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitaSiklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanita
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
 
123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas
 
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan ReproduksiKB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 
Materi kespro putri
Materi kespro putriMateri kespro putri
Materi kespro putri
 
Kespro dr.yessa.pptx
Kespro dr.yessa.pptxKespro dr.yessa.pptx
Kespro dr.yessa.pptx
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptx
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptxKESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.pptx
 
_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt
_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt
_ PPT Psikologi Remaja 9-tumbuh-kmb-remaja.ppt
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 

Masa Subur dan Masa Hamil

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi A. Masa Subur Pernahkah anda mendengar istilah masa subur dan masa hamil? Jika pernah coba tuliskan apa yang anda ketahui tentang masa subur dan masa hamil pada kotak berikut ini Bagaimana apakah sudah selesai anda menuliskannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini: Usia dewasa ini adalah usia antara 18 tahun hingga 40 tahun. Pada masa ini sering diaitkan dengan masa subur, karena pada masa ini sering terjadi kehamilan pada wanita. Pada usia ini masa kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat bayi dan anak serta banyak masalah-masalah dari tuntutan karir. Masa dewasa ini yang banyak terjadi adalah perubahan psikologis dari seseorang dan sering disebut sebagai masa sulit, karena pada masa ini wanita dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk hidup mandiri. Ada 10 ciri masa dewasa : 1. Masa Pengaturan. Masa ini wanita banyak mencoba-coba sebelum dia menemukan yang cocok dan permanen. Ketika dia menemukan pola yang diyakini cocok dengan kebutuhannya, maka ini akan menjadi kekhasannya selama hidup. 2. Masa produktif. Masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah dan produksi/menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat produktif dalam menghasilkan keturunan. 3. Masa bermasalah. Masa ini seseorang harus melakukan penyesuaian dengan peran baru, yakni sebagai istri dan peran dalam pekerjaannya. Jika dia tidak bisa menghadapinya maka akan timbul masalah. Faktor yang berpengaruh adalah : individu tersebut belum siap dan tidak bisa Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menyesuiakan dengan peran barunya, selain itu adanya tuntutan dari orang tua dan kurangnnya dukungan dari pihak yang dirasa terkait. 4. Masa ketegangan emosional. Masa usia sebelum 30an seorang wanita dianggap memiliki emosi yang labil, mudah memberontak, resah, dan mudah tegang. 5. Masa keterasingan sosial. Masa ini karena banyaknya tekanan dari orang-orang disekitanya, pada akhrinya ada kerengggangan dengan temannya dan orang disekitanya. 6. Masa komitmen. Mulai membentuk pola hidup, tanggung jawab, dan komitmen yang baru. 7. Masa perubahan nilai. Perubahan nilai dikaitakan hubungannya dengan pengalaman dan hubungan sosial yang semakin luas. Nilai akan banyak berubah kearah yang positif karena masa ini seseorang berfikir bagaimana dapat diterima dalam kelompoknya, selain itu seseorang akan lebih menerima dan lebih berpedomana pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egoisme yang tinggi akan berubah menjadi sosial ketika sudah menikah 8. Masa penyesuaian diri dengan hidup baru. Seseorang harus lebih bertanggungjawab karena masa ini orang akan memiliki peran ganda. 9. Masa kreatif. Seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkan, tetepai kekreatifan tergantung pada minat, potensi dan ksempatan yang ada. Tahapan Usia Subur Usia 20-30 tahun - Puncak fertiliti dan mentrusi akan tertaur, pada masa inilah paling baik untuk hamil. - Desakan estradiol sekitar 10 hari setelah permulaan masa haid, tepat sekitar masa aovulasi. Sedangkan progesteron pada paruh kedua akan membuat mudah tersinggung. Penurunan tingkat kesuburan saat memasuki usia akhir 30 tahun. Usia 40an Usia 40an mamasuki masa pra-menopause. Siklus menstuasi masih tetap sama, tetapi produksi hormon estrogen dan progresteron dalam ovarium semakin berkurang. Pengurang hormon ini berlangsung 5 tahun. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Dalam masa subur wanita mengalami beberapa masa, antara lain : 1. Masa hamil Masa ini, wanita akan mengalami pembesearan rahim, perkembangan payudara, dan pertumbuhan janian dalam rahimnya. 2. Masa melahirkan Masa ini sangat diperlukan persiapan mental dan fisik, kebutuhan nutrisi yang meningkat seiring dengan kebutuhan energi yang meningkat, dan sering terjadi perdarahan. 3. Masa menyusui. Seorang wanita sedang memproduksi ASI akan mengalami kebuuthan nutrisi yang meningkat. Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa. Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi/ anemia, kemandulan, pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/ HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan. . Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggungjawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi. Wanita Usia Subur ( WUS ) Wanita Usia Subur (WUS) Berdasarkan konsep Departemen kesehatan (2003) adalah wanita dalam usia reproduktif, yaitu usia 15 – 49 tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun yang belum nikah. Yang dimaksud dengan wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20 – 45 tahun. pada wanita usia subur ini berlagsung lebih cepat dari pada pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20 – 30 tahun, pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95 % untuk hamil, pada usia 30 -an presentasenya menurun sehingga 90%, sedangkan memasuki usia 40 tahun kesempatan untuk hamil hingga menjadi 40% setelah usia 40 tahun hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil . Masalah kesuburan alat repeoduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene ( Gb 1. Masa subur organ reproduksi) http://ayicuwie.wordpress. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkankannya, oleh karena itu dianjurkan untuk merawat diri. Kurangnya pengetahuan tentang kesuburan alat reproduksi khususnya pada wanita. sering kali di kaitkan dengan berbagai macam penyakit, padahal tingkat masa kesuburan setiap orang berbeda – beda tergantung kondisi fisik, mental dan kebersihanya. Ketidaksuburan alat reproduksi sering kali juga dikaitkan dengan berbagai penyakit yang diderita oleh salah satu pasangan yang mengidapnya, diantaranya 40% disebabkan oleh pria, dan sisa 20% karena keduanya. Oleh karena itu Wanita Usia Subur (WUS) harus melakukan pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan alat kelamin) walaupun ia memiliki siklus haid yang teratur. Hal ini bukan tanda bahwa wanita itu subur. Artinya WUS harus sehat bebas dari penyakit kelamin. Sebelum menikah WUS sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan agar mengetahui kondisi organ reproduksinya apakah berfungsi dengan baik. Dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan maka akan mencegah penyakit alat kelamin. Alat kelamin wanita sangat berhubungan dengan dunia luar yang melalui liang senggama, saluran mulut rahim, rongga rahim. Saluran telur (tuba falopi) yang bermuara dalam ruang perut. Karena adanya hubungan yang langsung ini infeksi alat kelamin wanita disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat, sehingga infeksi bagian luarnya berkelanjutan dapat berjalan menuju ruang perut dalam bentuk infeksi selaput dinding perut atau disebut juga peritonitis Sistem pertahanan dari alat (Gb. 2.Pemeriksaan alat reproduksi dalam) http://ayicuwie.wordpress. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan kelamin wanita yang cukup baik yaitu dari sistem asam, biasanya sistem pertahanan yang lainnya dengan cara pengeluaran lendir yang selalu mengalir ke luar yang menyebabkan bakteri yang dibuang dalam bentuk menstruasi, sistem pertahanan ini sangat lemah, sehingga infeksinya sering dibendung dan pasti menjalar ke segala arah yang menimbulkan infeksi mendadak dan menahun. Contoh penyakit alat kelamin pada wanita adalah Leukorea. Leukorea adalah keputihan, yaitu cairan putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan. Sepuluh cara untuk memperkirakan masa subur Masa subur adalah masa pelepasan sel telur dari indung telur menuju tuba falopii yang siap di buah. Cara untuk menduga masa subur: 1. Menetukan dengan rumus perhitungan masa subur. Umumnya terjadi hari ke 14 sebelum hari pertama siklus menstruasi yang akan dating 2. Perubahan lender servik. Lendir servik kekentalannya menurun, lebih bening tidak keruh, licin dan kenyal, seperti putih telur 3. Mengalami kekeraman pada perut. Menjelang ovulasi terjadi peningkatan hormone repruduksi, sehingga menimbulkan keluhan keram perut yang terjadi diantara dua siklus, (pada saat tidak haid) 4. Perubahan suhu basal. Pada masa subur terjadi peningkatan suhu antara 0,4- 10 dari suhu normal (360-370). Suhu basal ini meningkat saat pelepasan sel telur yang sudah matang, dipengaruhi oleh hormone progesterone. Puncak masa subur adalah 2-3 hari sebelum kenaikan suhu basal tertinggi 5. Melakukan perabaan pada mulut rahim. Raba mulut dengan jari telunjuk dan jari tengah, akan teraba mulut Gb. 3 Keputihan (leukorea) http://ayicuwie.wordpress. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan rahim tinggi, lunak dan terbuka lebih lebar. Hal ini terjadi karena peningkatan hormone reproduksi dan peningkatan aliran pembuluh darah 6. Mengalami perubahan emosi. Karena peningkatan hormone reproduksi dan aliran darah membuat wanita saat ovulasi/ saat masa subur emosinya bergejolak (moody) 7. Payu dara lunak. Karena peningkatan pembuluh darah untuk persiapan kahamilan, kelahiran bayi dan menyusui 8. Hasrat seksual meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormone reproduksi, pematangan telur yang siap dibuahi 9. Bibir kelamin membesar, karena peningkatan aliran darah di daerah alat reproduksi menyebabkan labia mayor dan minor membengkak dan menjadi lebih sensitive 10. Tubuh dan organ reproduksi bengkak, karena peningkatan homon reproduksi dan aliran darah Menentukan Status Imunisasi TT Wanita Usia Subur Keselamatan ibu dan bayi pada proses persalinan sampai dengan pasca persalinan sangat perlu mendapat perhatian. Salah satu masalah yang dihadapi pada tahap tersebut adalah penyakit tetanus pada bayi (Neonatal tetanus). Neonatal tetanus umumnya terjadi pada bayi baru lahir. Neonatal tetanus menyerang bayi baru lahir karena dilahirkan di tempat kotor dan tidak steril, terutama jika tali pusar terinfeksi. Neonatal tetanus dapat menyebabkan kematian bayi dan banyak terjadi di negara berkembang. Di negara-negara maju, dimana kebersihan dan teknik melahirkan sudah maju, tingkat kematian akibat neonatal tetanus dapat ditekan. Antibodi dari ibu kepada bayinya juga mencegah neonatal tetanus. Oleh karena itu salah satu upaya untuk mencegah dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bagi wanita dimulai dari masa anak-anak sampai dengan pada masa kehamilan. Penyakit tetanus sendiri adalah penyakit yang mempengaruhi sistem urat saraf dan otot oleh karena Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan itu penyakit ini berbahaya. Gejala tetanus diawali dengan kejang otot rahang (trismus atau kejang mulut), pembengkakan, rasa sakit dan kejang di otot leher, bahu atau punggung. Kejang-kejang segera merambat ke otot perut, lengan atas dan paha. Infeksi tetanus disebabkan bakteri Clostridium Tetani yang memproduksi toksin tetanospasmin. Tetanospasmin menempel di area sekitar luka dan dibawa darah ke sistem saraf otak dan saraf tulang belakang, sehingga terjadi gangguan urat saraf, terutama saraf yang mengirim pesan ke otot. Infeksi tetanus terjadi karena luka terpotong, terbakar, aborsi, narkoba (misalnya memakai silet untuk memasukkan obat ke dalam kulit) maupun frostbite. Walaupun luka kecil bukan berarti bakteri tetanus tidak dapat hidup di sana. Sering kali orang lalai, padahal luka sekecil apapun dapat menjadi tempat bakteri tetanus berkembang biak. Periode inkubasi tetanus terjadi dalam waktu 3-14 hari dengan gejala mulai timbul di hari ketujuh. Gejala neonatal tetanus mulai pada dua minggu pertama kehidupan seorang bayi. Walaupun tetanus berbahaya, jika cepat didiagnosa dan mendapat perawatan benar, penderita tetanus dapat disembuhkan. Penyembuhan tetanus umumnya terjadi selama 4-6 minggu. Tetanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sebagai bagian vaksinasi DPT. Setelah lewat masa kanak-kanak, imunisasi tetanus terus dilanjutkan walaupun telah dewasa, dengan vaksin TT (Tetanus Toxoid). Dianjurkan imunisasi tetanus setiap interval 5 tahun: 25, 30, 35 dst. Wanita hamil sebaiknya mendapat imunisasi tetanus dan melahirkan di tempat bersih dan steril Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toksoid Tetanus yang telah dimurnikan yang terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU. Vaksin Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan TT dipergunakan untuk pencegahan tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi wanita usia subur, dan juga untuk pencegahan tetanus. Imunisasi TT untuk pencegahan terhadap tetanus / tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer 0,5 ml yang diberikan secara intramuskuler atau subkutan yang dalam dengan interval 4 minggu yang dilanjutkan dengan dosis ke tiga pada 6 - 12 bulan berikutnya. Untuk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pada wanita usia subur, maka dianjurkan diberikan 5 dosis TT. Dosis ke empat diberikan 1 tahun setelah dosis ke tiga, dan dosis ke lima diberikan 1 tahun setelah dosis ke empat. Imunisasi TT dapat secara aman diberikan selama masa kehamilan bahkan pada periode trimester pertama. Perlu diketahui imunisasi TT adalah proses membangun kekebalan sebagai pencegahan terahadap infeksi tetanus. Dimana imunisasi tersebut bisa diberikan pada bumil pada trimester I sampai dengan trimester III, yaitu TT pertama dapat diberikan sejak diketahui setelah positif hamil dan TT kedua minimal 4 minggu setelah TT pertama. Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu sebellum melahirkan. Dan Akan lebih bagus lagi bila ibu imunisasi TT sebelum hamil. Penentuan status imunisasi WUS dibedakan kelahiran WUS pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 dan WUS yang lahir setelah tahun 1993, dimana tahun 1979 adalah tahun dimulainya program imunisasi dasar lengkap dan tahun 1993 adalah tahun dimulainya Bulan Imunisasi Anak Sekolah Untuk WUS yang lahir pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 dan ingat jika pada saat sekolah SD dilakukan imunisasi, maka status imunisasinya : a. TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD; b. TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD; c. TT III adalah waktu imunisasi calon pengantin Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan (caten) ; d. TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan e. TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 namun tidak ingat pada waktu sekolah SD dilakukan imunisasi, maka status imunisasinya : a. TT I adalah waktu imunisasi caten pertama; b. TT II adalah satu bulan setelah TT I; c. TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan d. TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993 yang tidak mempunyai KMS Balita dan kartu TT di SD, maka status imunisasinya : a. TT I adalah waktu imunisasi caten pertama; b. TT II adalah satu bulan setelah TT I; c. TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan d. TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993 yang tidak mempunyai KMS Balita namun mempunyai kartu TT di SD, maka status imunisasinya : a. TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD; b. TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD; c. TT III adalah waktu imunisasi caten yang pertama; d. TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan e. TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil. WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993, mempunyai KMS Balita dan mempunyai kartu TT di SD, maka status imunisasinya : a. TT I sampai dengan TT IV dapat dilihat di KMS dan kartu TT; dan b. TT V adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil. Dengan mengetahui status imunisasi TT bagi wanita usia subur diharapkan dapat Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan membantu program imunisasi dalam penurunan kasus penyakit tetanus khususnya bagi bayi yang baru lahir, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. B. Masa Hamil Tanda-tanda awal kehamilan Tanda-tanda kehamilan merupakan saat yang paling dinantikan oleh seorang perempuan yang menginginkan dirinya memiliki seorang buah hati dambaan keluaga (family hoping). Dengan terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami isteri memiliki tingkat kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti. Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan, hadirnya seorang buah hati dalam keluarga mereka tinggalah menunggu waktu. Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah hati yang dinanti. Namun ada kalanya, pasangan suami isteri belum mengetahui secara betul mengenai tanda-tanda kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan tanda akan datang menstruasi, karena banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda kehamilan biasanya mirip dengan tanda-tanda akan datang menstruasi. Ketidaktahuan mengenai hal ini juga menyebabkan beberapa kasus terjadinya keguguran (miscarriage). Hal ini disebabkan masih dilakukannya suatu aktivitas atau konsumsi makanan yang seharusnya tidak boleh dilakukan selama kehamilan, padahal sebetulnya dia sudah mengalami kehamilan. Dengan ketidaktahuan akan tanda-tanda kehamilan juga mengakibatkan persiapan yang matang menyongsong kehamilan menjadi terabaikan. Sebaliknya, banyak kasus para keluarga stress karena tanda-tanda yang sudah dianggapnya sebagai sebuah tanda kehamilan, ternyata sesudah dilakukan beberapa kali test ternyata hasilnya negatif. Bayangan dan dambaan kehamilan yang mereka tunggu akhirnya menjadi sirna. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Banyak para perempuan menilai bahwa tanda-tanda kehamilan hanya melihat dari satu sisi saja, yaitu terlambat datangnya menstruasi. Memang betul, salah satu tanda-tanda kehamilan ini adalah terlambatnya menstruasi. Namun, terlambat menstruasi ini juga bukan hanya disebabkan oleh kehamilan saja, banyak hal yang mempengaruhinya, pola makan, stress, kecapaian, adanya gangguan hormonal dsb. Nah, untuk lebih memastikan lagi, selain terlambatnya menstruasi, cermati pula tanda-tanda kehamilan yang lain, yaitu: Terjadi Perubahan Pada Payudara Jika terjadi kehamilan, maka payudara akan membesar, hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu membesar pula dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara. Selain itu terjadi aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda ketika terlahir ke dunia. Munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation bleeding) atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi. Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini, akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan oleh panggul. Proses kehamilan dan perkembangan bayi dalam kandungan sudah dibahas dalam modul 4 kegiatan belajar 1, dan asuhan kehamilan akan dibahas lebih detail pada modul asuhan ibu hamil. Pengertian Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 14 minggu, trimester kedua berlangsung 12 minggu (minggu ke-15 hingga ke- 27), dan trimester ketiga 12 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saifuddin, 2009). Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisilogi pada Ibu Hamil UTERUS 1. Ukuran. Untuk- akomodasi pertumbuhian janin, rahim membesiir -akibat hipertroli dan hiperplasi otot polos rahim, serahut serabut kolagennya higroskopik, endometrium mcinjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup buian adalsh 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4,000 cc. 2. Berat. Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 grain menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu): 3. Bentuk dan konsistensi. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpokat. Pada kehannian empat bulan berbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Ukuran rahim kira - kira sebesar telur ayam , pada kehamilan dua bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan tiga bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim hipertrofi dan hertambah panjang sehingga bila di raba terasa lebih panjang dan terasa lebih lunak (soft), keadaan ini disebut tanda Hegar. Pada kehamilan Iima bulan, rahim teraba seperti Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis. Hal ini karena bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim. 4. Posisi rahim a. Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi. b. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. d. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Rustam Mochtar, 1998: 36). 5. Vaskularisasi Arteri uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah (Rustam Mochtar, 1998: 36). 6. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan. a. Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (perietalis) telah menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya. b. Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di bawah pusat. c. Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terletak setinggi pusat. d. Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri teeletak 2-3 jari di atas pusat. Menurut Spiegelberg, pada umur kehamilan ini, fundus uteri dari simfisis adalah 26,7 cm di atas simfisi. e. Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di bawah prosessus sifoideus. Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan, tetapi melebar ke samping yaitu terletak di antara pertengahan pusat dan prosessus sifoideus (Rustam Mochtar, 1998: 36). Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Serviks Uteri Serviks bertambah vaskularisasitiya dan menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan karena pertambahan dan pelebaran pernbululuh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick (Rustam Mochtar, 1998: 35). Ovarium (Indung Telur ) Saat ovulasi terhenti terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (kira-kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum gravidites berdiameter kurang lehili 3 cm). Kadar relaksin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama. Relaksin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm (Rustam Mochtar, 1998: 35). Gb. 4. Perkembangan Rahim sesuai sesui umur kehamilan (Nanny dan Sunarsih, 2011) Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Vagina Dan Vulva Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat dari hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick (Rustam Mochtar, 1998: 35). Dinding Perut (Abdominal Wall) Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastic di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra (Rustam Mochtar, 1998: 36). Payudara (Mammae) Selarna kehamilan, payudara bertambah besar,tegang, dan berat. Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada putting susu dan areola payudara. Apabila diperas akan keluar air susu (kolostrum) berwarna kuning (Rustam Mochtar, 1998: 40). Perkembangan payudara ini terjadi karena pengaruh hormone saat kehamilan yaitu estrogen, progesterone, dan somatomamotropin. 1. Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI, antara lain sebagai berikut. a. Estrogen.  M e n i m b u l k a n hipertrofi sistem saluran payrudara.  M e n i m b u l k a n penimbunan lemak dan air, serta garam sehingga payudara tampak makin besar.  Tekanan serat saral: akibat penimbtman lemak, air, dan garammenyebabkan rasa sakit pada payudara. b. Progesteron.  Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.  Menambah sel asinus. c. Somatomamotropin.  M e m p e n g a r u h i sel asinus untuk membuat untuk membuat kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan  Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara (Hanifa Wiknosastro, 2002: 95). 2. Perubahan payudara pada ibu hamil. a. Payudara menjadi lebih besar. b. Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi. c. Glandula Montgomery makin tampak menonjol di permukaan areola mamae. d. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu akan keluar cairan putih jernih (kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi. e. Pengeluaran ASI belum terjadi karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (prolactine Inhibitting Hormone). e. Setelah persalinan, dengan dilahirkannya plasenta, maka pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 95). Fisiologi Sistem Kardiovaskular Karekteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Oleh karena diafragma makin naik selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Keadaan ini mengakibatkan apeks jantung digerakkan agak ke arah lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil normal dan membesarnya ukuran bayangan jantung yang ditemukan pada ddiograf. Besarnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan konfigurasi abdomen, serta toraks. Besar dari jantung bertambah sekitar 12% dan meningkatkan kapasitas jantung sebesar 70-80 ml. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 19
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Trimester I. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, serta mammae dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Suplai darah ke dalam rahim harus meningkat seiring dengan perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai berfungsi. Hormon estrogen menyebabkan perkembangan pembuluh-pembuluh darah baru. Pada awalnya pembuluh-pembuluh membentuk jaringan berliku-liku melalui dinding rahim. Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan (Rustam Mochtar, 1998: 37). Trimester II. Ukuran jantung membesar karena ada peningkatan beban kerja yang disebabkan oleh meningkatnya curah jantung. Jantung juga dapat bergeserke kanan dan ke kiri, serta berputar di muka karena tekanan uterus meningkat yang disebabkan oleh perkembangan uterus. Curah jantung yang meningkat mengakibatkan menurunnya, sedikit daya tahan tubuh. Dinding-dinding pembuluh darah mengalami relaksasi dan membesar akibat pengaruh hormon progesteron, selain itu kapasitas pembuluh darah dan kapiler juga bertambah, serta curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu dan volume darah meningkat, tetapi tekanan darah cenderung akan menurun. Trimester III. Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 20
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran darah Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, serum darah dan volume darah juga bertambah sebesar 25-30%. Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir semua organ dalam tubuh, maka akan terlihat adanya perubahan yang signifikan pada sistem kardiovaskular. Jantung Perubahan-perubahan pada jantung adalah sebagai berikut. 1. Curah jantung, jumlah darah yang dikeluarkan dari jantung per menit meningkat 30-50% karena adanya peningkatan volume darah. 2. Sebagian besar dari peningkatan curah jantung terjadi karena peningkatan stroke volume, jumlah darah yang dikeluarkan per detakan jantung. 3. Namun ada juga yang dipengaruhi oleh peningkatan detak jantung sekitar 15%. 4. Pada wanita dengan ukuran jantung yang kecil atau dengan badan besar, detak jantung akan meningkat sekitar 90- 100 detakan/denyut per menit dan mereka juga mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan kardiovaskular dalam kehamilan. Oleh karena itu, dapat terlihat penambahan beban pada jantung selama kehamilan. Pada kelainan hipertensi dalam kehamilan terjadi vasospasme yang sangat meningkatkan beban jantung (Rustam Mochtar, 1998: 38). Tekanan Darah Penurunan tahanan vaskular perifer selama kehamilan terutama disebabkan karena el aksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon progresteron. Penurunan tersebut mengakibatkan penurunan tekanan darah selama usia kehamilan pertama. Ada sedikit penurunan pada sistolik (5-10 mmHg) dan diastolik (10-15 mmHg). Tekanan darah sedikit demi sedikit akan naik ke level sebelum hamil pada saat usia kehamilan lanjut (aterm). Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Perasaan lelah dan menurunnya semangat/lesu merupakan hal yang biasa terjadi selama kehamilan. Hiperventilasi ringan juga normal selama kehamilan. Peningkatan volume darah bersamaan dengan distensi dari vena dan penambahan kanan mekanik dari pembesaran uterus dapat menyebabkan edema pada kaki, vulva, dan anal. Varises pada vena dan hemoroid adalah hal yang umum ditemukan terutama pada trimester III. Sindrom Hipotensi Supinasi Hal ini disebabkan oleh tekanan dari uterus yang terus membesar terhadap vena cava inferior yang berdilatasi pada saat wanita hamil terlalu lama berada pada posisi terlentang. Uterus membelok pengembalian darah ke jantung dan berakibat timbulnya perasaan akan pingsan, pucat, berkeringat, dan pada saat tekanan darahnya kita periksa, maka hasilnya akan rendah atau tidak terukur sama sekali. Keadaan ini dapat memengaruhi janinnya terutama karena adanya pengurangan suplai oksigen dari plasenta. Tindakan asuhannya adalah dengan membaringkan wanita tersebut pada posisi miring sehingga uterus tidak lagi menghalangi aliran darah ke jantung. Distribusi Aliran Darah Proporsi terbesar aliran darah diarahkan ke uterus (500 ml/ menit) dengan tujuan untuk memberikan nutrisi yang baik pada uterus yang sedang berkembang dan janin di dalamnya. Terdapat aliran dalam jumlah yang besar pula pada paru-paru, kulit (200 ml/ menit), membran mukosa, dan pada ginjal (400 ml/menit). Pada kulit ditujukan untuk menghilangkan kelebihan panas yang ditimbulkan oleh meningkatnya metabolisme yang dialami pada kehamilan. Perubahan sistem kardiovaskular yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut. 1. Trimester 1. Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran serta bertambahnya curah jantung. Hidung tersumbat/berdarah Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 22
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan karena pengaruh hormon estrogen dan progresteron terjadi pembesaran kapiler, relaksasi otot vaskular, serta peningkatan sirkulasi darah. 2. Trimester II dan III. a. Terjadi edema dependen kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah karena peningkatan permeabilitas kapiler dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvis atau pada vena cava inferior. b. Gusi berdarah akibat trauma terhadap gusi, di mana karena pengaruh hormon estrogen, gusi akan sangat vaskular, adanya perubahan percepatan pergantian pelapis epitel gusi, dan berkurangnya ketebalan epitel tersebut. c. Hemoroid akibat tekanan uterus terhadap vena hemoroidal. d. Hipotensi supinasi karena tertutupnya aliran darah di vena cava inferior oleh uterus yang membesar apabila ibu pada posisi tidur telentang. e. Timbul spider nevi dan palmar eritema karena meningkatnya aliran darah ke daerah kulit. f. Varises pada kaki dan vulva karena kongesti vena bagian bawah meningkat sejalan dengan adanya peningkatan tekanan karena pembesaran uterus dan kerapuhan jaringan elastis karena pengaruh hormon estrogen. Sistem Respirasi Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital patu meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan napas dada (thoracic breathing) (Rustam Mochtar, 1998: 38). Saluran Pencernaan Rongga Mulut Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akibat nausea. Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah apabila hanya terkena cedera ringan, misalnya pada saat gosok gigi. Pembengkakan gusi sangat vaskular disebut epulis kehamilan yang terkadang dapat timbul, tetapi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 23
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran. Keadaan tersebut disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat atau kadang terjadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisiensi vitamin C. tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan mendorong proses pembusukan pada gigi. Motilitas Saluran Gastrointestinal Biasanya ada penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Hal ini mungkin merupakan akibat jumlah progesteron yang besar selama proses kehamilan dan menurunnya kadar motalin—suatu peptida hormonal yang diketahui memengaruhi otot-otot halus (Christofides dkk, 1982)— atau keduanya. Pada saat persalinan, khususnya setelah pemberian analgesik, waktu pengosongan lambung secara khas sangat memanjang. Bahaya utama anestesi umum adalah regurgitasi dan aspirasi, baik isi makanan maupun asam lambung. Hormon estrogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari yang disebut morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil disebut emesis gravidarum. Apabila muntah berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiperemesis gravidarum. Lambung dan Esofagus Pirosis merupakan kejadian yang umum pada kehamilan, paling mungkin disebabkan oleh refluks sekret-sekret asam ke esofagus bagian bawah. Posisi lambung yang berubah mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi peristiwa ini. Tonus esofagus dan lambung berubah selama kehamilan dengan tekanan intraesofagus yang lebih rendah dari tekanan lambung lebih tinggi. Selain itu, pada saat yang bersamaan peristaltik esofagus mempunyai kecepatan gelombang dan amplitudo Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 24
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang rendah (Ulmsten dan Sundstrom, 1978). Perubahan-perubahan tersebut menyokong terjadinya refluks gastroesofageal yang menimbulkan heart burn. Usus Kecil, Besar, dan Apendiks Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus yang membesar ke arah atas dan lateral. Sebagai akibatnya, apendiks sebagai contoh biasanya bergeser ke arah atas, lateral, dan sering kali mencapai pinggang kanan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tonus serta motilitas dari lambung dan usus berkurang selama kehamilan. Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang (relaksasi otot-otot polos) sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama di dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi, tetapi dapat menimbulkan konstipasi di mana hal ini merupakan salah satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi dapat juga terjadi karena kurangnya aktivitas/senam dan penurunan intake cairan. Hati Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan jelas, tetapi sebaliknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak dapat terlihat (Combes dan Adams, 1971). Selain itu, dengan evaluasi histologis hati yang didapat dengan biopsi, termasuk pemeriksaan dengan mikroskop elektron menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang terjadi sebagai respons terhadap kehamilan normal (Ingerslev dan Teilum, 1946). Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma dan globulin plasma dalam rasio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadian yang normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut dapat menunjukkan adanya penyakit pada hati. Kandung Empedu Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 25
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan karena pengaruh hipotoni dari otot-otot halus. Selama melakukan SC, Potter (1936) cukup sering menemukan empedu teregang namun hipotonik dan aspirat empedu cukup kental. Secara umum diterima bahwa kehamilan menjadi predisposisi pembentukan batu empedu. Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut. 1. Trimester I. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini mungkin dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah (emesis) pada bulan-bulan pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai morning sickness. Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak dikeluarkan (hiperemesis gravidarum), maka keadaan ini patologik. Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah Pica (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 97). 2. Trimester II dan III. Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang dalam rongga perut yang mendesak organ -organ dalam perut khususnya saluran saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral. Wasir (hemoroid) c ukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 26
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ini terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esofagus bagian bawah. TRAKTUS URINARIUS Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga sering tingin kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan, ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron. Akan tetapi, ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Di samping sering kencing yang tersebut di atas, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorpsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dikeluarkan urea dan asam folik dalam kehamilan (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 97). FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan pigmentasi selama kehamilan. Keadaan ini sangat jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara, abdomen, vulva, serta wajah. Ketika terjadi pada kulit muka dikenal sebagai chloasma atau topeng kehamilan. Pada wajah biasanya terjadi pada daerah Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 27
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan pipi dan dahi sehingga dapat mengubah penampilan wanita tersebut. Linea Alba adalah garis putih tipis yang membentang dari simfisis pubis sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut Linea nigra. Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa kehamilan. Tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan regangan pada kulit abdomen, paha, dan payudara bertanggung jawab pada timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan pada daerah tersebut. T tersebut biasa dikenal dengan nama striae gravidarum dan bisa menjadi lebih gelap warnanya pada rnultigravida dengan warna kulit gelap atau hitam. Striae gravidarum ini akan berkurang setelah masa kehamilan dan biasanya nampak stperli garis-garis yang berwarna keperakan pada wanita kulit putih atau warna gelap/hitam yang mengilap. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Terkadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung yang disebut chloasma gravidarum. Estrogen dan progesteron telah dilaporkan menimbulkan efek perangsangan melanosit (Diczfalusy dan Troen, 1961). Striae Gravidarum Terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis-garis sedikit cekung kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen, terkadang pada kulit paha dan payudara. Terjadi pada separuh wanita hamil. Pada wanita multipara sering kali ditemukan bersamaan dengan sikatriks striae kehamilan sebelumnya (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 97-98). Diastasis Rekti Terkadang otot dinding abdomen tidak dapat menahan tegangan yang diberikan kepadanya dan muskuli rekti terpisah di garis tengah sehingga membentuk diastasis Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 28
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan rekti dengan lebar yang bervariasi. Jika berat banyak bagian dari dinding uterus anterior yang hanya tertutup oleh kulit, fasia yang menipis, dan peritoneum Perubahan-perubahan Vaskular Kulit Angioma, nevus, dan telangiektasis (vaskular spider) timbul pada sekitar 2/3 wanita kulit putih dan kira-kira 10% wanita kulit hitam selama kehamilan (Bean dkk, 1949). Angioma adalah bintik-bintik/ garis menonjol kecil merah pada kulit, khususnya, terjadi pada wajah, leher, dada atas, dan lengan dengan radikel-radikel bercabang I keluar dari badan sentralnya. Paling mungkin disebabkan oleh hiperestrogenemia. Palmar erythema merupakan bintik-bintik merah pada bagian telapak tangan. Sering ditemukan pada kehamilan, namun tidak ada arti klinis yang akan segera menghilang setelah kehamilan berakhir. Perubahan sistem integumen yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut. Trimester I. a. Palmar eritema (kemerahan di telapak tangan) dan spider nevi. b. Linea alba/nigra Trimester II dan III a. Chloasitla perubahan warna areola b. Striae gravidarum (bulan ke 6-7). Sistem Endokrin Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti berikut. 1. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit. 2. Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus Gambar 8.2 Perubahan sistem integumen pada ibu hamil.(Nanny dan Sunarsih,2011) Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 29
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan anterior. 3. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh. Metabolisme Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat. 1. Tingkat metabolime basal (Basal Metabolic Rate, BMR) pada wanita hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir. 2. Keseimbangan asam-alkali (acid base balance) sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali. a. Wanita tidak hamil:155 mEg/liter. b. Wanita hamil: 145 mEg/ liter. c. Natrium serum: turun dari 142 menjadi 135 mEg/liter. d. Bikarbonat plasma: turun dari 25 menjadi 22 mEg/ liter. 3. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus dalam kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. 4. Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing, dan kadang dijumpai glukosuria yang mengingatkan pada diabetes melitus. Dalam keadaan hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotro p i n , plasma insulin, dan hormon-hormon adrenal 17- ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh basil GTT oral dan GTT intravena. 5. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon s o m a tomamotro p i n mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha, dan lengan. a. Metabolisme mineral: Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan tulang terutama dalam trimester Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 30
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan terakhir dibutuhkan 30-40 gram. b. Fosfor: dibutuhkan rata-rata 2 g/hari. c. Zat besi: dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg atau 30-50 mg sehari. d. Air: wanita hamil cenderung mengalami retensi air. 6. Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil preeklamsia dan eklamsia. Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh faktor-faktor berikut. a. Janin, plasenta, air ketuban, dan uterus. b. Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi air. 7. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang dibutuhkan untuk hal tersebut terutama diperoleh dari pembakaran zat arangl khususnya sesudah kehamilan 5 bulan ke atas. Namun bila dibutuhkan, lemak ibu dipakai untuk mendapatkan tambahan kalori. 8. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin (Rustam Muchtar, 1998 : 39-40). Sistem Muskuloskeletal Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron, dan elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta kelidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah sebagai berikut. 1. Peregangan otot-otot. 2. Pelunakan ligamen-ligamen. Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan). 2. Otot-otot abdominal (meregang ke atas uterus hamil). 3. Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus). Bagi ibu hamil, bagian Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 31
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban yang menekan oleh kehamilan. Oleh karena itu, masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan. 1. Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan mengubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi. 2. Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar dalam membentuk benda-­benda (menghasilkan memar biru) dan kehilangan keseimbangan (lalu jatuh) Perubahan sistem muskuloskeletal yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut. Trimester II dan III Hormon progesteron dan hormon relakiasi menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat tulang koksigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita. Lordosis progresif merupakan gambaran yang khas pada kehamilan normal. Untuk mengompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan sendi pubis bertambah besar, serta menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir, rasa pegal, mall rasa, dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 32
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu sehingga menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus (Crisp dan DeFrancesco, 1964). Ligamen rotundum mengalami hipertrofi dan mendapatkart tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligamen tersebut. Rangkuman Usia dewasa ini adalah usia antara 18 tahun hingga 40 tahun. Pada masa ini sering diaitkan dengan masa subur, karena pada masa ini sering terjadi kehamilan pada wanita. Pada usia ini masa kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat bayi dan anak serta banyak masalah-masalah dari tuntutan karir. Masa dewasa ini yang banyak terjadi adalah perubahan psikologis dari seseorang dan sering disebut sebagai masa sulit, karena pada masa ini wanita dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk hidup mandiri Tanda-tanda kehamilan merupakan saat yang paling dinantikan oleh seorang perempuan yang menginginkan dirinya memiliki seorang buah hati dambaan keluaga (family hoping). Dengan terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami isteri memiliki tingkat kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti. Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan, hadirnya seorang buah hati dalam keluarga mereka tinggalah menunggu waktu. Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah hati yang dinanti. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 33