Hujah kepada anti-Hadith:
Dalam firman Allah Azza Wa Jalla:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-Mu dan jangalah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripada-Nya (Al-Araf: 3).
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaIZZATIZULKEFLI1
Dokumen tersebut membahas tentang golongan anti-hadis dan cabaran yang ditimbulkannya. Golongan ini menolak hadis sebagai sumber epistemologi Islam selain al-Quran dan berpandangan bahwa al-Quran lengkap tanpa hadis. Mereka juga menyelewengkan tafsir beberapa ayat al-Quran terutama berkaitan akidah, politik, dan fiqih. Kerajaan Malaysia telah mengambil tindakan seperti melarang buku dan pertubuhan yang men
Doktrin Mu'tazilah terpusat pada 5 dasar ajaran (ushulul khamsah) yaitu, (1) At-Tauhīd (Keesaan Allah), (2) Al-‘Adlu (Keadilan Allah), (3) Al-Wa’du wa Al-Wa’id (janji dan ancaman), (4) Al-Manzilah baina Al-Manzilatain (posisi di antara 2 posisi), dan (5) Amar makruf nahi munkar (memerintahkan yang baik dan mencegah yang mungkar).
Munculnya aliran murji'ah berkaitan dengan politik atau lebih tepatnya berkaitan dengan masalah khilafah yang menimbulkan pertikaian dikalangan umat muslim. Pertikaian tersebut terjadi setelah peristiwa pemberontakan di Madinah dari Mesir yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan pada 17 juni 856M. Terlebih yang membunuh adalah anak angkatnya yang bernama Muhammad bin Abi Bakar. Pertikaian tersebut menyebabkan perpecahan antar umat sehingga munculah perang saudara dan membuat islam mengalami kemunduran. Setelah wafatnya Khalifah Usman bin Affan ada sekelompok orang yang tidak ingin terlibat dalam pertikaian tersebut, diantaranya Abu Bakrah, Abdullah Ibnu Umar, Saad bin Waqash, Imran bin Husain.
Makalah ini membahas tentang paham Ahlussunnah Waljamaah yang merupakan paham Islam yang benar menurut ajaran Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Paham ini lahir untuk mengkoreksi paham-paham sesat seperti Jabariyah, Mu'tazilah, dan Syi'ah. Tokoh-tokoh penting paham ini antara lain Imam Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.
Mu’tazilah adalah salah satu aliran dalam teologi Islam, yang menggunakan pemikiran rasional untuk menjelaskan masalah ketuhanan. Secara epistemologi pemikiran rasional Mu’tazilah terpengaruh oleh pemikiran filsafat. Mu’tazilah menggunakan metode berfikir filsafat untuk memenjelaskan dan menetapkan persolan Ketuhanan.
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaIZZATIZULKEFLI1
Dokumen tersebut membahas tentang golongan anti-hadis dan cabaran yang ditimbulkannya. Golongan ini menolak hadis sebagai sumber epistemologi Islam selain al-Quran dan berpandangan bahwa al-Quran lengkap tanpa hadis. Mereka juga menyelewengkan tafsir beberapa ayat al-Quran terutama berkaitan akidah, politik, dan fiqih. Kerajaan Malaysia telah mengambil tindakan seperti melarang buku dan pertubuhan yang men
Doktrin Mu'tazilah terpusat pada 5 dasar ajaran (ushulul khamsah) yaitu, (1) At-Tauhīd (Keesaan Allah), (2) Al-‘Adlu (Keadilan Allah), (3) Al-Wa’du wa Al-Wa’id (janji dan ancaman), (4) Al-Manzilah baina Al-Manzilatain (posisi di antara 2 posisi), dan (5) Amar makruf nahi munkar (memerintahkan yang baik dan mencegah yang mungkar).
Munculnya aliran murji'ah berkaitan dengan politik atau lebih tepatnya berkaitan dengan masalah khilafah yang menimbulkan pertikaian dikalangan umat muslim. Pertikaian tersebut terjadi setelah peristiwa pemberontakan di Madinah dari Mesir yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan pada 17 juni 856M. Terlebih yang membunuh adalah anak angkatnya yang bernama Muhammad bin Abi Bakar. Pertikaian tersebut menyebabkan perpecahan antar umat sehingga munculah perang saudara dan membuat islam mengalami kemunduran. Setelah wafatnya Khalifah Usman bin Affan ada sekelompok orang yang tidak ingin terlibat dalam pertikaian tersebut, diantaranya Abu Bakrah, Abdullah Ibnu Umar, Saad bin Waqash, Imran bin Husain.
Makalah ini membahas tentang paham Ahlussunnah Waljamaah yang merupakan paham Islam yang benar menurut ajaran Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Paham ini lahir untuk mengkoreksi paham-paham sesat seperti Jabariyah, Mu'tazilah, dan Syi'ah. Tokoh-tokoh penting paham ini antara lain Imam Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.
Mu’tazilah adalah salah satu aliran dalam teologi Islam, yang menggunakan pemikiran rasional untuk menjelaskan masalah ketuhanan. Secara epistemologi pemikiran rasional Mu’tazilah terpengaruh oleh pemikiran filsafat. Mu’tazilah menggunakan metode berfikir filsafat untuk memenjelaskan dan menetapkan persolan Ketuhanan.
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatLide Eider
Dokumen ini membahas tentang khutbah, tabligh, dan dakwah dalam Islam. Khutbah adalah ceramah atau pidato yang disampaikan kepada umat Islam dengan syarat tertentu seperti peringatan, pembelajaran, atau nasihat. Ada berbagai jenis khutbah seperti Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam dari Alquran dan hadis kepada umat manusia. Dakwah adalah menga
Mu'tazilah adalah aliran Islam yang menekankan akal dan logika. Mereka muncul pada abad ke-2 H di Basrah akibat perbedaan pemahaman agama setelah wafatnya Nabi. Mu'tazilah memisahkan diri dari guru mereka karena pendapat tentang dosa besar, sehingga mereka disebut Mu'tazilah artinya "orang-orang yang memisahkan diri".
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaA Faiz
Aswaja adalah golongan Muslim yang mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka memiliki keyakinan akan keadilan Allah dan bahwa Al-Quran berasal dari Allah. Secara fiqih, mereka mengikuti salah satu dari empat mazhab utama. Mereka juga mempraktikkan tasawwuf dengan tetap memegang teguh syariat.
Makalah ini membahas sejarah perkembangan ilmu tauhid mulai dari masa Nabi Muhammad sampai dinasti Umayyah. Pada masa Nabi, ilmu tauhid bersifat praktis dan penghayatan. Setelah itu, kontroversi politik menimbulkan berbagai aliran seperti Syi'ah dan Khawarij yang mempengaruhi perkembangan ilmu tauhid menjadi lebih teoritis.
Propaganda Kepada Teori Penyatuan Agama Setelah Berakhirnya Tiga Kurun Yang Utama
Teori penyatuan agama dipromosikan setelah tiga kurun utama melalui slogan menyesatkan. Teori ini ditolak oleh ulama seperti Ibnu Taimiyah dan diklaim sesat oleh mereka. Upaya untuk memadamkan propaganda sesat ini dilakukan melalui perjuangan ulama.
Mazhab teologi Asy'ariyah didasarkan pada ajaran Imam Abul Hasan al-Asy'ari. Asy'ariyah mengambil dasar keyakinannya dari Kullabiyah dan mengedepankan akal di atas tekstual ayat Al-Qur'an dan Hadits. Asy'ariyah muncul untuk menjawab tantangan filsafat Barat dan kritik terhadap paham Mu'tazilah dengan menggabungkan dalil naqli dan aqli. Asy'ariyah
1. Dokumen membahas konsep Ahli Sunnah Waljamaah (ASWJ) sebagai aliran pemikiran utama dalam Islam.
2. ASWJ berpegang teguh pada Al-Quran dan hadis serta pemahaman para sahabat Nabi.
3. Tokoh penting yang membela ASWJ adalah Abu Hasan Asy'ari dan Abu Mansur Maturidi.
Mutakallimin membahas ilmu kalam untuk mempertahankan aqidah Islam menghadapi pengaruh budaya asing seperti filsafat Yunani. Meskipun begitu, metode berfikir ilmu kalam yang bersumber dari rasionalitas manusia dianggap tidak sesuai oleh beberapa ulama seperti Imam Ahmad bin Hambal. Perbedaan pendapat ini menyebabkan timbulnya berbagai mazhab pemikiran dalam Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) sebagai ideologi organisasi PMII. ASWAJA merupakan pengikut ajaran Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. ASWAJA muncul sejak awal Islam, meskipun istilah ini baru muncul pada abad ke-3 H. Dokumen ini juga membahas sejarah munculnya istilah ASWAJA dan formulasi ASWAJA versi Nahdlatul Ul
Ulumul Quran adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan Al-Quran, seperti sebab-sebab turunnya ayat, pengumpulan ayat, dan metode tafsir. Sejarah Ulumul Quran dimulai sejak masa Rasulullah SAW, sahabat, dan tabi'in, kemudian berkembang pada masa penulisan dan modern. Objek kajian Ulumul Quran meliputi sejarah perkembangannya, pengertian Al-Quran
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Makalah ini membahas ruang lingkup dan pembagian ilmu Ulumul Qur'an, mulai dari sejarah perkembangannya, pengertian, ruang lingkup, dan perkembangannya pada masa tabi'in. Ruang lingkup Ulumul Qur'an mencakup berbagai aspek seperti nuzul, sanad, qiraat, lafal, dan makna ayat Al-Qur'an.
Ppt khotbah, tablig, dan dakwah di masyrakatLide Eider
Dokumen ini membahas tentang khutbah, tabligh, dan dakwah dalam Islam. Khutbah adalah ceramah atau pidato yang disampaikan kepada umat Islam dengan syarat tertentu seperti peringatan, pembelajaran, atau nasihat. Ada berbagai jenis khutbah seperti Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam dari Alquran dan hadis kepada umat manusia. Dakwah adalah menga
Mu'tazilah adalah aliran Islam yang menekankan akal dan logika. Mereka muncul pada abad ke-2 H di Basrah akibat perbedaan pemahaman agama setelah wafatnya Nabi. Mu'tazilah memisahkan diri dari guru mereka karena pendapat tentang dosa besar, sehingga mereka disebut Mu'tazilah artinya "orang-orang yang memisahkan diri".
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaA Faiz
Aswaja adalah golongan Muslim yang mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka memiliki keyakinan akan keadilan Allah dan bahwa Al-Quran berasal dari Allah. Secara fiqih, mereka mengikuti salah satu dari empat mazhab utama. Mereka juga mempraktikkan tasawwuf dengan tetap memegang teguh syariat.
Makalah ini membahas sejarah perkembangan ilmu tauhid mulai dari masa Nabi Muhammad sampai dinasti Umayyah. Pada masa Nabi, ilmu tauhid bersifat praktis dan penghayatan. Setelah itu, kontroversi politik menimbulkan berbagai aliran seperti Syi'ah dan Khawarij yang mempengaruhi perkembangan ilmu tauhid menjadi lebih teoritis.
Propaganda Kepada Teori Penyatuan Agama Setelah Berakhirnya Tiga Kurun Yang Utama
Teori penyatuan agama dipromosikan setelah tiga kurun utama melalui slogan menyesatkan. Teori ini ditolak oleh ulama seperti Ibnu Taimiyah dan diklaim sesat oleh mereka. Upaya untuk memadamkan propaganda sesat ini dilakukan melalui perjuangan ulama.
Mazhab teologi Asy'ariyah didasarkan pada ajaran Imam Abul Hasan al-Asy'ari. Asy'ariyah mengambil dasar keyakinannya dari Kullabiyah dan mengedepankan akal di atas tekstual ayat Al-Qur'an dan Hadits. Asy'ariyah muncul untuk menjawab tantangan filsafat Barat dan kritik terhadap paham Mu'tazilah dengan menggabungkan dalil naqli dan aqli. Asy'ariyah
1. Dokumen membahas konsep Ahli Sunnah Waljamaah (ASWJ) sebagai aliran pemikiran utama dalam Islam.
2. ASWJ berpegang teguh pada Al-Quran dan hadis serta pemahaman para sahabat Nabi.
3. Tokoh penting yang membela ASWJ adalah Abu Hasan Asy'ari dan Abu Mansur Maturidi.
Mutakallimin membahas ilmu kalam untuk mempertahankan aqidah Islam menghadapi pengaruh budaya asing seperti filsafat Yunani. Meskipun begitu, metode berfikir ilmu kalam yang bersumber dari rasionalitas manusia dianggap tidak sesuai oleh beberapa ulama seperti Imam Ahmad bin Hambal. Perbedaan pendapat ini menyebabkan timbulnya berbagai mazhab pemikiran dalam Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) sebagai ideologi organisasi PMII. ASWAJA merupakan pengikut ajaran Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. ASWAJA muncul sejak awal Islam, meskipun istilah ini baru muncul pada abad ke-3 H. Dokumen ini juga membahas sejarah munculnya istilah ASWAJA dan formulasi ASWAJA versi Nahdlatul Ul
Ulumul Quran adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan Al-Quran, seperti sebab-sebab turunnya ayat, pengumpulan ayat, dan metode tafsir. Sejarah Ulumul Quran dimulai sejak masa Rasulullah SAW, sahabat, dan tabi'in, kemudian berkembang pada masa penulisan dan modern. Objek kajian Ulumul Quran meliputi sejarah perkembangannya, pengertian Al-Quran
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Makalah ini membahas ruang lingkup dan pembagian ilmu Ulumul Qur'an, mulai dari sejarah perkembangannya, pengertian, ruang lingkup, dan perkembangannya pada masa tabi'in. Ruang lingkup Ulumul Qur'an mencakup berbagai aspek seperti nuzul, sanad, qiraat, lafal, dan makna ayat Al-Qur'an.
Tulisan ini membahas definisi dan cakupan istilah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sebagai paham keislaman yang inklusif dan toleran menurut pandangan para ulama. Tulisan menjelaskan bahwa pengertian Aswaja tidak jelas karena tidak disebutkan secara tegas dalam al-Quran dan Hadis, sehingga para ulama memberikan definisi yang berbeda-beda. Tulisan ini juga menjelaskan etimologi istilah Aswaja dan perbed
Makalah ini membahas tentang tokoh-tokoh Ahlu Sunnah Waljamaah secara holistik. Tokoh-tokoh yang dibahas meliputi:
1. Abu Hasan al-Asy'ari, pendiri mazhab Asy'ariyah
2. Abu Manshur al-Maturidi, pendiri mazhab Maturidiyyah
Kado untuk Nadirsyah Hosen - Meluruskan Nalar Soal KhilafahAnas Wibowo
Nadirsyah menafsirkan ayat QS. An-Nur [24]: 55 secara harfiah, tanpa melihat konteks historis turunnya ayat. Padahal ayat tersebut turun untuk mengatur masalah peradilan di Madinah pada masa Nabi saw, bukan membahas sistem pemerintahan umum. Kritik menunjukkan bahwa tafsiran Nadirsyah terlalu sempit dan keliru.
(i) Israiliyyat adalah kisah-kisah keturunan Nabi Yaakub (a.s) yang masuk ke dalam tafsir Al-Quran. (ii) Batiniah menekankan pengajian batin dan menolak hukum-hukum syariat. (iii) Syiah mengangkat Ali sebagai imam dan mentafsir ayat Al-Quran sesuai kepentingan mereka. (iv) Orientalis menafsir Al-Quran secara bebas tanpa merujuk hadis.
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Ilmu hadits berkembang sejak awal untuk memvalidasi sanad dan matan hadits. Perkembangannya meliputi penghimpunan hadits, pembukuan, penyaringan, dan sistematisasi hadits. Ilmu hadits dirayah membahas validitas hadits sementara riwayah membahas isi hadits.
Tulisan ini mengungkap Tafsir Syiah Zaydiyah yang paparkan oleh Imam al-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir. Yang menarik dari tulisan ini, kendati madzhabnya syiah Zaidiyah, namun gagasan dan pemikirannya sering sejalan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah. selain itu, tulisan ini menelisik corak pemikiran kalam dalam tafsir Fath al-Qadir.
Makalah ini membahas tentang pengertian, fungsi, keistimewaan, dan sejarah perkembangan Ulumul Qur'an. Ulumul Qur'an didefinisikan sebagai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an, mulai dari penafsiran hingga kodifikasi. Fungsinya untuk mendapatkan penafsiran sesuai dengan tujuan syariat. Sejarahnya dimulai sejak abad ke-3 M, dengan semakin berkembang set
Makalah ini membahas tentang fenomena penolakan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Terdapat tiga kelompok penolak sunnah yaitu yang menolak seluruh hadis, yang hanya menerima hadis yang disebutkan dalam al-Qur'an, dan yang hanya menerima hadis mutawatir. Fenomena ini sudah ada sejak zaman klasik dan berlanjut hingga zaman modern di Mesir, Pakistan, dan Malaysia
Dokumen tersebut membahas tentang kemukjizatan Al-Quran dari berbagai perspektif. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang jumlah dan aspek kemukjizatan Al-Quran, antara lain keindahan bahasa, kandungan ilmu pengetahuan, pemberitahuan perkara ghaib, dan ketelitian syariatnya. Al-Quran diakui sebagai mukjizat yang tak terkalahkan oleh manusia.
Hadits maudlu' adalah hadits palsu yang dibuat oleh pendusta dengan tujuan politik, merusak Islam, atau fanatisme. Beberapa cara mengetahui hadits maudlu' adalah bertentangan dengan Alquran, berlebihan dalam pahala, dan pengakuan si pembuat. Para ulama ahli hadits berupaya menyingkap dan menjelaskan hadits maudlu' untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan bidang studi Ulum al-Quran, yang meliputi pembelajaran tentang sejarah penurunan, kompilasi, bacaan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan al-Quran. Ia juga menjelaskan perkembangan Ulum al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga abad-abad berikutnya.
Tafsir merupakan usaha untuk memahami dan menerangkan maksud ayat-ayat Al-Quran. Terdapat berbagai corak penafsiran yang berkembang seperti sastra bahasa, filsafat, ilmiah, fiqih, dan tasawuf. Beberapa kitab tafsir terpopuler adalah Tafsir At-Tabari, Bahrul Ulum, Al-Kasyf wa Al-Bayan, dan Ma'alim At-Tanzil.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran dalam Islam, khususnya yang tergolong sesat. Disebutkan terdapat 72 aliran sesat yang terbagi atas beberapa kelompok seperti Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, dan lainnya.
2. Ahlussunnah wal Jamaah dijelaskan sebagai golongan yang mengikuti ajaran dan amalan Nabi beserta sahabat-sahabatnya. Terdapat delapan kelompok dalam
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Hujat kepada anti- Hadith
1. HUJAT KEPADA ANTI-HADITH! (1)
Umat akhir zaman ini sudah menjauhi pegangan-pegangan asas agama Islam yakni al-quran
dan hadith. Hal ini disebabkan ada beberapa usaha-usaha daripada puak orientalis untuk
mewujudkan ketidaksefahaman dan kekeliruan umat Islam dalam memahami ad-Dien.
Kadangkala puak-puak orientalis ini subur dalam kalangan masyarakat setempat dan
sebahagiannya bertopengkan ahli akademik dan sebagainya tanpa disedari oleh masyarakat
tempatan. Motif kewujudan mereka seringkali menjuangkan apa itu kebenaran Islam? dan
khusyuk menghentam pegangan asas umat Islam yakni menolak sumber hadith sebagai
pegangan asas umat Islam sebaliknya hanya berpegang kepada al-Quran.
Mana mungkin kita boleh menolak apa yang Rasulullah sabdakan kerana sabdaan Nabi itu
sendiri merupakan salah satu petunjuk (tafsiran) untuk memahami ayat al-quran yang disebut
kaedah Tafsir bil-Matsur atau Bir-Riwayah, dan keduanya Tafsir Bir-Rai’y yang menggunakan
akal sihat. Terdapat pelbagai dalil-dali al-quran supaya kita (umat Islam) mengambil apa yang
diajar oleh Rasulullah Sallahu alahi wassalam termasuk dalam aspek perkataan, perbuatan dan
keseluruhannya.
Dalam firman Allah Azza Wa Jalla:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-Mu dan jangalah kamu mengikuti pemimpin-
pemimpin selainNya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripada-Nya (Al-Araf: 3).
Dan ia juga telah menjadi kewajipan umat Islam untuk mengikuti segala yang diwariskan oleh
baginda S.A.W dan kemudiannya diwariskan kepada golongan Salafus-sholeh dan umat Islam
sekalian. Maka tidak layak bagi seorang muslim sama ada lelaki mahupun perempuan untuk
melampaui batasan dan wajib ittiba’ kepada Rasulullah Sallahu alaihi wassalam.
Firman Allah Azza Wa Jalla:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata (Al-Ahzab: 59)
MINDA SUBJEKTIF DALAM PEMAHAMAN AL-QURA
Penulis bersetuju jika sebahagian yang mengatakan apabila memahami al-quran maka
berlakunya tafsiran al-quran yang berbeza. Hal ini kerana umat Islam mempunyai banyak kitab
tafsiran misalnya Tafsir At-Tabari, Tafsir Ibnu Kathir, Tafsir A-Suyuthi dan sebagainya memliki
pendefinisian yang berbeza dalam menjelaskan ayat-ayat Al-Quran.
Tetapi perlulah diingat tafsiran mereka hanyalah mempunyai suatau matlamat yang sangat
objektif yakni untuk mendapat rahmat Allah Azza Wa Jalla dan bukan untuk mengelirukan
masyarakat selepasnya. Pandangan dan tafsiran yang berbeza ini sudah lama berlaku dalam
kronologi sejarah Islam, malah apabila berlaku khilaf antara para sahabah masing-masing akan
2. mengunakan dali al-quran termasuk hadith, kemungkinan puak orientalis sering kali sukar untuk
menerimanya.
Misalnya peristiwa wabak Thaun di Syam berlaku dua pandangan sama ada untuk pergi ke
Syam atau pun tidak. Golongan pertama memutuskan untuk kembali ke Madina kerana
kematian akan menunggu jika diteruskan perjalanan ke Syam. Manakala, golongan kedua
berhujah semua perkara yang terjadi adalah perkara qada’ dan qadar, malah kesemua telah
tercatat dalam Lauh Mahfuz. Akhirnya Abdul Rahman berhujah mengeluarkan hadith
“Apabila kalian mendengar suatu penyakit Thaun di negeri, maka janganlah kalian
memasukinya”(dalam Kitab Bukhari dan Muslim)
Akhirnya masing-masing akur dengan sebutan hadith lalu balik ke Madinah. Inilah bukti dan
sifat ittba’ kepada Rasulullah walaupun berbeza pendapat tetapi akurnya dengan penangan as-
Sunnah. Sama juga apabila minda subjektif apabila ittiba’ kepada yang asas akhirnya
keobjektifan jua dijadikan matlamat dan juga rahmat Allah Azza Wa Jalla.
Mari kita renung pesanan ringkas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (728 H):
“Kebahagian itu kerana mengikuti petunjuk Rasulullah Sallahu alahi wassalam. Sedangkan
kesesataan dan kecelakaan disebabkan menyalahi petunjuk Rasulullah Sallahu alahi wassalam
(Majmu Fatawa, XIX: 93).