Pemilihan lokasi tambak didasarkan pada beberapa faktor teknis dan non teknis seperti elevasi, jenis tanah, kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan sarana produksi, dan tata guna lahan berdasarkan peraturan pemerintah untuk menunjang keberlanjutan ekosistem mangrove. Lokasi yang tepat adalah kawasan intertidal yang dipengaruhi pasang surut untuk memanfaatkan sirkulasi air alami.
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
tambak udang di pantura jawa sudah lama tidak berproduksi yang disebabkan kerusakan lingkungannya. untuk revitalisasinya maka diperlukan penataan kawasan-nya sesuai dengan daya dukung lingkungannya
pengembangan lahan gambut untuk pertanian tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat fisika maupun kimia gambut, namun dipengaruhi pula oleh manajemen yang akan diterapkan.
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
tambak udang di pantura jawa sudah lama tidak berproduksi yang disebabkan kerusakan lingkungannya. untuk revitalisasinya maka diperlukan penataan kawasan-nya sesuai dengan daya dukung lingkungannya
pengembangan lahan gambut untuk pertanian tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat fisika maupun kimia gambut, namun dipengaruhi pula oleh manajemen yang akan diterapkan.
[New Upload] Kelompok 1 Tugas Pelestarian Sumber Daya Lahan RawaMuhammadTeguh8
Nama kelompok : 1
Jurusan : TAN 7 B
Universitas : POLBANGTAN Medan
Mata Kuliah : Pelestarian Sumber Daya Lahan
Dosen Pengampu : Makruf Wicaksono, SST, MP
Tugas ini merupakan tugas mata kuliah Pelestarian Sumber Daya Lahan yang mengangkat tema tentang Pelestarian Sumber Daya Lahan Rawa di Indonesia.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Strengthening capacity and policies for the protection and management of mang...CIFOR-ICRAF
Presented by Susan Lusiana, Coordinator of Disaster Risk Management and Community Resilience Programs at Wetlands International Indonesia, at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
Speaker shares experiences of Wetlands International Indonesia activities related to mangrove management in Pulau Dua, Serang, Banten Province through the improvement of community capacity and strengthening the policy related to mangrove management.
4. Masih besarnya potensi
mangrove yang tersedia
Memungkinakan untuk
meningkatkan aktifitas
pembangunan khususnya
pembangunan tambak.
Tambak yang berwawasan
lingkungan biasanya tidak
terlalu banyak merusak
Sehingga peran penting
mangrove sebagai jalur hijau
dapat dipertahankan.
5. Tipe kawasan Kawasan
pantai Intertidal
karena berdasarkan kawasan ini dipengaruhi akan
topografi, dibagi akan dua pasang surut, dan pada
yaitu kawasan yang umumnya daerah ini ditutupi
dipengaruhi pasang surut oleh hutan mangrove
atau kawasan yang tidak primer,tai daerah yang cocok
terjangkau pasang surut. untuk tambak itu terbatas
hanya kawasan intertidal
yang masih berair payau.
6. Kawasan
Sumber air
supratidal
karena tambak udang
kawasan ini merupakan tambak air
payau, sehingga lokasi yang
termasuk kawasan ideal adalah di dekat pantai
yang diluar yang dekat dengan sungai
jangkauan pasang untuk sebagai pemasok air
surut. tawar yang berguna dalam
mengendalikan salinitas
sesuai keperluan.
7. Amplitudo pasang
surut dan Topografi
ketinggian elevasi
tidak memilih lokasi yang
berada di rawa atau pasang
Berperan penting dalam surut yang tidak rata,
memasok dan bergelombang atau berbukit
mengeluarkan air karena akan menambah biaya
tambak. untuk penggalian maupun
penimbunan.
8. Kualitas
tanah Kondisi iklim
dalam pemilihan tekstur
hujan adalah salah satu
tanah ini dipengaruhi oleh faktor dominan yang
jenis tambaknya mempengaruhi
operasional tambak.
9. Ketersediaan sarana
Ketersediaan produksi dan kemudahan
sarana penunjang pemasaran
salah satunya adalah Akan mempengaruhi biaya,
jalan yang apakah biaya akan
mengubungkan ke lokasi membengkak atau tidak,
tambak harus mudah dilihat dari kita memilih lokasi
dilalui oleh kendaraan. tambak.
10. Tata guna lahan dan
kebijakan pemerintah
Pengaturan lahan yang akan digunakan
bagi pengembangan tambak udang
perlu diperhitugkan dengan matang,
karena harus terjamin stabilitas
produksi dalam jangka panjang yang
dilandasi daya dukung lingkungan yang
stabil.
11. Pembangunan tambak yang berwawasan lingkungan
Terlalu intensifnya ekosistem mangrove di jadikan
areal tambak membuat kelestarian sumber daya
alam di ekosistem mangrove semakin berkurang
Karena
para petambak sering mengabaikan daya dukung
lingkungannya. Dan cara untuk mereduksi dengan
mengimplementasikan budi daya udang yang
ramah lingkungan, secara ekstensif salah satunya
yang dapat digunakan adalah budi daya mina wana
(silvofishery).
14. Aspek Non Teknis
Persiapan tambak
meliputi perbaikan komponen tambak, yaitu: Konstruksi,
pematang, pintu air, caren dan saluran, serta pengelolaan
tanah dasar tambak.
15. Konstruksi dan Pengelolaan Tanah
Dasar Tambak
» Pematang : untuk menahan air di dalam tambak.
» Pintu Pemasukan Air : untuk mengatur
pemasukan dan pengeluaran air di dalam tambak.
16. » Caren dan saluran : Selama sesudah pelepasan
nener 7-10 hari, tidak dilakukan penggantian air.
» Pengapuran : Pengapuran dilakukan untuk
menetralkan pH tanah dasar tambak sekaligus
mengurangi bakteri patogen.
» Pemupukan : Pemupukan bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan makanan alami seperti
klakap.
» Pemberantasan hama
17. LAHAN TAMBAK SKALA SEMI-DETAIL
BERDASARKAN PEUBAH KUNCI TAMBAK
SISTEM EKSTENSIF DAN SEMI-
18. Menentukan jalur hijau
Kepres No. 32 dengan garis surut
terendah minimum 100 meter dan dari
kiri-kanan sungai besar dan 50 meter
dari kiri-kanan sungai kecil diluar
wilayah penduduk.
19. Sub model ketersediaan air
laut dengan memanfaatkan
pasang surut air laut untuk
kebutuhan tambak sistem
ekstensif
20. Contoh:
Perkebunan kelapa yang berada di zona
intertidal merupakan lahan yang sesuai
untuk pengembangan tambak ekstensif
dan semi intensif karena tidak terlalu
sulit dan produksi yang rendah pada
tahap awal dapat ditingkatkan dengan
teknik remediasi.
21. Kesimpulan
Pemilihan kesesuaian lahan tambak yang
tepat dapat menggungakan metode spasial
dengan memanfaatkan informasi spasial
berupa ketinggian lahan, kawasan pantai
dan sungai, penggunaan lahan eksiting dan
jangkauan pasang surut.