SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
 MASALAHLINGKUNGAN
 DALAM PEMBANGUNAN
PERTAMBANGAN/ENERGI
   PENDAHULUAN:




               dalam pembahasan materi di dalam ini
               banyak sekali masakah pertambangaan
               dan dampaknya terhadap lingkungan
               sekitar

               Lumpur dari penirisan tambang tidak
               boleh langsung dibuang ke badan air
               (sungai, danau atau laut), tetapi harus
               ditampung lebih dahulu di dalam kolam-
               kolam pengendapan (settling pond) atau
               unit pengolahan limbah (treatment plant)
               terutama sekali bila badan air bebas itu
               dipakai untuk keperluan domestik oleh
               penduduk yang bermukim disekitarnya
   ISI MATERI:




                  Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara
                  penampungan dan pengangkutan minyak
                  bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya
                  tangker minyak atau kecelakaan lain akan
                  mengakibatkan tumpahnya minyak (ke
                  laut, sungai atau air tanah) dapat
                  menyebabkan pencemaran perairan. Pada
                  dasarnya pencemaran tersebut disebabkan
                  oleh kesalahan manusia.
                  Dampak Terhadap Tanah
                  Dampak penggunaan energi terhadap
                  tanah dapat diketahui, misalnya dari
                  pertambangan batu bara. Masalah yang
                  berkaitan dengan lapisan tanah muncul
                  terutama dalam pertambangan terbuka
                  (Open Pit Mining). Pertambangan ini
                  memerlukan lahan yang sangat luas
   Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang
    subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk
    pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat
    dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
   CARA PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN
   Mengingat besarnya dampak yang disebabkan oleh aktifitas
    tambang, diperlukan upaya-upaya pengelolaan yang terencana
    dan terukur. Pengelolaan lingkungan di sektor pertambangan
    biasanya menganut prinsip Best Management Practice. US EPA (
    1995) merekomendasikan beberapa upaya yang dapat digunakan
    sebagai upaya pengendalian dampak kegiatan tambang terhadap
    sumberdaya air, vegetasi dan hewan liar. Beberapa upaya
    pengendalian tersebut adalah :
   �
   Menggunakan struktur penahan sedimen untuk meminimalkan
    jumlah sedimen yang keluar dari lokasi penambangan
   �� Mengembangkan rencana sistim pengedalian tumpahan
    untuk meminimalkan masuknya bahan B3 ke badan air
   �� Hindari kegiatan konstruksi selama dalam tahap kritis
   �� Mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan akibat
    sianida terhadap burung dan hewan liar dengan menetralisasi
    sianida di kolam pengendapan tailing atau dengan memasang
    pagar dan jaring untuk Mencegah hewan liar masuk kedalam
    kolam pengendapan tailing
   �� Minimalisasi penggunaan pagar atau pembatas lainnya yang
    menghalangi jalur migrasi hewan liar. Jika penggunaan pagar
    tidak dapat dihindari gunakan terowongan, pintu-pintu, dan
    jembatan penyeberangan bagi hewan liar.
   Batasi dampak yang disebabkan oleh frakmentasi habitat
    minimalisasi jumlah jalan akses dan tutup serta rehabilitasi jalan-
    jalan yang tidak digunakan lagi.
   �� Larangan berburu hewan liar di kawasan tambang.
   Sedangkan ringkasan upaya pengelolaan yang direkomendasikan
    untuk setiap tahapan-tahapan kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.
   Prodjosumarto (1992) telah mengidentifikasikan beberapa upaya
    pengelolaan yang lazim digunakan bagi kegiatan pertambangan
    di Indonesia. Upaya-upaya pengelolaan tersebut diuraikan
    sebagai berikut:
   Tahap Persiapan Penambangan (Mining Development)
   Pembukaan atau pembersihan lahan (land clearing) sebaiknya
    dilaksanakan secara bertahap, artinya hanya bagian lahan yang
    akan langsung atau segera ditambang. Setelah penebasan atau
    pembabatan selesai, maka tanah pucuk (top soil) yang berhumus
    dan biasanya subur jangan dibuang bersama-sama dengan tanah
    penutup yang biasanya tidak subur, melainkan harus
    diselamatkan dengan cara menimbun ditempat yang sama,
    kemudian ditanami dengan tumbuh-tumbuhan penutup yang
    sesuai (rumput-rumputan dan semak-semak), sehingga pada
    saatnya nanti masih dapat dimanfaatkan untuk keperluan
    reklamasi lahan bekas tambang.
   Pada saat mengupas tanah penutup (striping of overburden) jalan-
    jalan angkut yang dilalui alat-alat angkut akan berdebu, oleh
    sebab itu perlu disiram air secara berkala. Bila keadaan lapangan
    memungkinkan, hasil pengupasan tanah penutup jangan
    diibuang kearah lembah-lembah yang curam, karena hal ini akan
    memperbesar erodibilitas lahan yang berarti akan menambah
    jumlah tanah yang akan terbawa air sebagai lumpur dan
    menurunkan kemantapan lereng (slope stability).
   . Bila tumpukan tanah tersebut berada ditempat penimbunan
    yang relatif datar, maka tumpukan itu harus diusahakan
    berbentuk jenjang- jenjang (benches) dengan kemiringan
    keseluruhan (overall bench slope) yang landai. Disamping itu cara
    pengupasan tanah penutup sebaiknya memakai metoda nisbah
    pengupasan yang konstan (constant stripping ratio method) atau
    metoda nisbah pengupasan yang semakin besar (increasing
    stripping ratio method) sehingga luas lahan yang terkupas tidak
    sekaligus besar.
   Untuk metoda penambangan bawah tanah (underground mining)
    dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup agak terbatas.
    Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah dampak
    pembuangan batuan samping (country rock/waste) dan air
    berlumpur hasil penirisan tambang (mine drainage). Kecuali untuk
    metode ambrukan (caving method) yang dapat merusak bentang
    alam (landscape) atau morfologi, karena terjadinya amblesan
    (surface subsidence). Metoda penambangan bawah tanah yang
    dapat mengurangi timbulnya gas-gas beracun dan berbahaya
    adalah penambangan dengan “auger” (auger mining), karena
    untuk pemberaiannya (loosening) tidak memakai bahan peledak.
   Untuk menekan terhamburnya debu ke udara, maka harus
    dilakukan penyiraman secara teratur disepanjang jalan angkut,
    tempat-tempat pemuatan, penimbunan dan peremukan (crushing)
   disetiap tempat perpindahan (transfer point) dan peremukan
    sebaiknya diberi bangunan penutup serta unit pengisap debu
   Untuk menghindari timbulnya getaran (ground vibration) dan
    lemparan batu (fly rock) yang berlebihan sebaiknya diterapkan cara-
    cara peledakan yang benar, misalnya dengan menggunakan
    detonator tunda (millisecond delay detonator) dan peledakan geometri
    (blasting geometry) yang tepat.
   Lumpur dari penirisan tambang tidak boleh langsung dibuang ke
    badan air (sungai, danau atau laut), tetapi harus ditampung lebih
    dahulu di dalam kolam-kolam pengendapan (settling pond) atau
    unit pengolahan limbah (treatment plant) terutama sekali bila badan
    air bebas itu dipakai untuk keperluan domestik oleh penduduk
    yang bermukim disekitarnya


   SUMBER:
   http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4542957120282985139
    #editor/target=post;postID=7674529835056543938


More Related Content

What's hot

Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Cara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambanganCara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambanganandrians07
 
Contoh tugas mhs ugm
Contoh tugas mhs  ugmContoh tugas mhs  ugm
Contoh tugas mhs ugmcobybryn
 
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial minePenambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mineMul Hadramy
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2cobybryn
 
Reklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawaReklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawaKevin Niro
 
Tugas map upload
Tugas map uploadTugas map upload
Tugas map uploadBadiuzzaman
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadupdatarawa
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambanganIpung Noor
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanEthelbert Phanias
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew Hidayat
 
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaTeknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaOswar Mungkasa
 

What's hot (17)

Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Cara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambanganCara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambangan
 
Reklamasi
ReklamasiReklamasi
Reklamasi
 
Metoda Penambangan
Metoda PenambanganMetoda Penambangan
Metoda Penambangan
 
Contoh tugas mhs ugm
Contoh tugas mhs  ugmContoh tugas mhs  ugm
Contoh tugas mhs ugm
 
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial minePenambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Reklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawaReklamasi lahan rawa
Reklamasi lahan rawa
 
Tugas map upload
Tugas map uploadTugas map upload
Tugas map upload
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadu
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
 
Lahan Kritis
Lahan KritisLahan Kritis
Lahan Kritis
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
 
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaTeknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 

Viewers also liked (7)

Biodata
BiodataBiodata
Biodata
 
D
DD
D
 
C
CC
C
 
F
FF
F
 
C
CC
C
 
G
GG
G
 
Kuliah 2 ekologi-industri
Kuliah 2 ekologi-industriKuliah 2 ekologi-industri
Kuliah 2 ekologi-industri
 

Similar to E

Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPATeknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPAOswar Mungkasa
 
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptREKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptLailiyaNikma
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew Hidayat
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationyudha Adipratama
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambangselegani
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airAndrew Hutabarat
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakaunitahabibah
 
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir SampahOswar Mungkasa
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanNidya Milano
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambanganPilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambanganDani Gunawan
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongcietera
 

Similar to E (20)

Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPATeknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
Teknologi Pemanfaatan Gas dari TPA
 
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptREKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakau
 
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
 
Rekayasa rawa
Rekayasa rawa Rekayasa rawa
Rekayasa rawa
 
SUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPANSUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPAN
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambanganPilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebong
 

E

  • 1.
  • 2.  MASALAHLINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN/ENERGI
  • 3. PENDAHULUAN: dalam pembahasan materi di dalam ini banyak sekali masakah pertambangaan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar Lumpur dari penirisan tambang tidak boleh langsung dibuang ke badan air (sungai, danau atau laut), tetapi harus ditampung lebih dahulu di dalam kolam- kolam pengendapan (settling pond) atau unit pengolahan limbah (treatment plant) terutama sekali bila badan air bebas itu dipakai untuk keperluan domestik oleh penduduk yang bermukim disekitarnya
  • 4. ISI MATERI: Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Dampak Terhadap Tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas
  • 5. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.  CARA PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN  Mengingat besarnya dampak yang disebabkan oleh aktifitas tambang, diperlukan upaya-upaya pengelolaan yang terencana dan terukur. Pengelolaan lingkungan di sektor pertambangan biasanya menganut prinsip Best Management Practice. US EPA ( 1995) merekomendasikan beberapa upaya yang dapat digunakan sebagai upaya pengendalian dampak kegiatan tambang terhadap sumberdaya air, vegetasi dan hewan liar. Beberapa upaya pengendalian tersebut adalah :  �
  • 6. Menggunakan struktur penahan sedimen untuk meminimalkan jumlah sedimen yang keluar dari lokasi penambangan  �� Mengembangkan rencana sistim pengedalian tumpahan untuk meminimalkan masuknya bahan B3 ke badan air  �� Hindari kegiatan konstruksi selama dalam tahap kritis  �� Mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan akibat sianida terhadap burung dan hewan liar dengan menetralisasi sianida di kolam pengendapan tailing atau dengan memasang pagar dan jaring untuk Mencegah hewan liar masuk kedalam kolam pengendapan tailing  �� Minimalisasi penggunaan pagar atau pembatas lainnya yang menghalangi jalur migrasi hewan liar. Jika penggunaan pagar tidak dapat dihindari gunakan terowongan, pintu-pintu, dan jembatan penyeberangan bagi hewan liar.
  • 7. Batasi dampak yang disebabkan oleh frakmentasi habitat minimalisasi jumlah jalan akses dan tutup serta rehabilitasi jalan- jalan yang tidak digunakan lagi.  �� Larangan berburu hewan liar di kawasan tambang.  Sedangkan ringkasan upaya pengelolaan yang direkomendasikan untuk setiap tahapan-tahapan kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.  Prodjosumarto (1992) telah mengidentifikasikan beberapa upaya pengelolaan yang lazim digunakan bagi kegiatan pertambangan di Indonesia. Upaya-upaya pengelolaan tersebut diuraikan sebagai berikut:
  • 8. Tahap Persiapan Penambangan (Mining Development)  Pembukaan atau pembersihan lahan (land clearing) sebaiknya dilaksanakan secara bertahap, artinya hanya bagian lahan yang akan langsung atau segera ditambang. Setelah penebasan atau pembabatan selesai, maka tanah pucuk (top soil) yang berhumus dan biasanya subur jangan dibuang bersama-sama dengan tanah penutup yang biasanya tidak subur, melainkan harus diselamatkan dengan cara menimbun ditempat yang sama, kemudian ditanami dengan tumbuh-tumbuhan penutup yang sesuai (rumput-rumputan dan semak-semak), sehingga pada saatnya nanti masih dapat dimanfaatkan untuk keperluan reklamasi lahan bekas tambang.
  • 9. Pada saat mengupas tanah penutup (striping of overburden) jalan- jalan angkut yang dilalui alat-alat angkut akan berdebu, oleh sebab itu perlu disiram air secara berkala. Bila keadaan lapangan memungkinkan, hasil pengupasan tanah penutup jangan diibuang kearah lembah-lembah yang curam, karena hal ini akan memperbesar erodibilitas lahan yang berarti akan menambah jumlah tanah yang akan terbawa air sebagai lumpur dan menurunkan kemantapan lereng (slope stability).
  • 10. . Bila tumpukan tanah tersebut berada ditempat penimbunan yang relatif datar, maka tumpukan itu harus diusahakan berbentuk jenjang- jenjang (benches) dengan kemiringan keseluruhan (overall bench slope) yang landai. Disamping itu cara pengupasan tanah penutup sebaiknya memakai metoda nisbah pengupasan yang konstan (constant stripping ratio method) atau metoda nisbah pengupasan yang semakin besar (increasing stripping ratio method) sehingga luas lahan yang terkupas tidak sekaligus besar.
  • 11. Untuk metoda penambangan bawah tanah (underground mining) dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup agak terbatas. Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah dampak pembuangan batuan samping (country rock/waste) dan air berlumpur hasil penirisan tambang (mine drainage). Kecuali untuk metode ambrukan (caving method) yang dapat merusak bentang alam (landscape) atau morfologi, karena terjadinya amblesan (surface subsidence). Metoda penambangan bawah tanah yang dapat mengurangi timbulnya gas-gas beracun dan berbahaya adalah penambangan dengan “auger” (auger mining), karena untuk pemberaiannya (loosening) tidak memakai bahan peledak.  Untuk menekan terhamburnya debu ke udara, maka harus dilakukan penyiraman secara teratur disepanjang jalan angkut, tempat-tempat pemuatan, penimbunan dan peremukan (crushing)
  • 12. disetiap tempat perpindahan (transfer point) dan peremukan sebaiknya diberi bangunan penutup serta unit pengisap debu  Untuk menghindari timbulnya getaran (ground vibration) dan lemparan batu (fly rock) yang berlebihan sebaiknya diterapkan cara- cara peledakan yang benar, misalnya dengan menggunakan detonator tunda (millisecond delay detonator) dan peledakan geometri (blasting geometry) yang tepat.  Lumpur dari penirisan tambang tidak boleh langsung dibuang ke badan air (sungai, danau atau laut), tetapi harus ditampung lebih dahulu di dalam kolam-kolam pengendapan (settling pond) atau unit pengolahan limbah (treatment plant) terutama sekali bila badan air bebas itu dipakai untuk keperluan domestik oleh penduduk yang bermukim disekitarnya   SUMBER:  http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4542957120282985139 #editor/target=post;postID=7674529835056543938 