Lahan rawa merupakan lahan yang tergenang secara periodik atau terus-menerus karena drainase yang terhambat. Lahan ini masih ditumbuhi tumbuhan meskipun tergenang. Pengelolaan lahan rawa meliputi konservasi, pengembangan, dan pengendalian daya rusak air melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Lahan rawa berpotensi menjadi tumpuan produksi pangan dan energi.
MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR (WATER RESOURCES MANAGEMENT)
Materi pengantar sistem rekayasa teknik sipil
Komponen MSDA
peran sarjana teknik sipil dalam bidang MSDA
Permasalahan banjir yang melanda Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta disebabkan oleh daya airnya yang rusak : tersumbatnya air pada saluran bak kontrol sehingga air meluap ke atas.
Buku ini membahas tentang karakteristik dan pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa dibagi menjadi 3 zona berdasarkan pengaruh air pasang surut, yaitu zona rawa pasang surut air asin, zona rawa pasang surut air tawar, dan zona rawa lebak. Dijelaskan pula jenis-jenis lahan rawa seperti swamp, marsh, bog, dan fed beserta ciri khasnya.
MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR (WATER RESOURCES MANAGEMENT)
Materi pengantar sistem rekayasa teknik sipil
Komponen MSDA
peran sarjana teknik sipil dalam bidang MSDA
Permasalahan banjir yang melanda Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta disebabkan oleh daya airnya yang rusak : tersumbatnya air pada saluran bak kontrol sehingga air meluap ke atas.
Buku ini membahas tentang karakteristik dan pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa dibagi menjadi 3 zona berdasarkan pengaruh air pasang surut, yaitu zona rawa pasang surut air asin, zona rawa pasang surut air tawar, dan zona rawa lebak. Dijelaskan pula jenis-jenis lahan rawa seperti swamp, marsh, bog, dan fed beserta ciri khasnya.
Dokumen tersebut membahas sejarah pengelolaan konservasi sumberdaya alam perairan di Indonesia sejak abad ke-19 hingga pengertian, klasifikasi, nilai, kendala, dan identifikasi lahan basah serta konservasi lahan gambut dan mangrove.
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim globalpariatmono
Diskusi kelompok membahas penataan sumber daya air untuk menghadapi perubahan iklim global dalam rangka ketahanan nasional. Kelompok ini menyarankan peningkatan pengelolaan sumber daya air, perencanaan antisipasi dampak perubahan iklim, dan budaya hemat air melalui regulasi dan sosialisasi.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air mengatur pengelolaan sumber daya air di Indonesia melalui 18 bab dan 100 pasal yang mencakup ketentuan umum, wewenang dan tanggung jawab, konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, perencanaan, pelaksanaan, sistem informasi, pemberdayaan, pembiayaan, hak dan kewajiban masyarakat, koordinasi, serta penyelesaian sengketa sumber daya air.
Dokumen tersebut membahas pengendalian kerusakan ekosistem sungai. Topik utama yang dibahas adalah penyebab kerusakan sungai seperti perambahan hutan dan pencemaran, kriteria penilaian kondisi sungai, serta upaya pelestarian, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan sungai yang dilakukan berbagai pihak.
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Dokumen tersebut membahas solusi untuk membangun bangunan di lahan rawa dengan menggunakan pondasi Strauss Pile atau Bor Pile. Metode ini memungkinkan pembangunan bangunan di atas lahan rawa tanpa merusak fungsi resapan air dari rawa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sumber daya air, udara, dan tanah. Termasuk proses pembentukan dan pemanfaatan sumber daya air dan tanah. Juga dibahas tentang jenis-jenis sumber daya air seperti air permukaan (sungai, danau, waduk), air tanah, serta contoh-contoh dari masing-masing jenis sumber daya air di Indonesia.
Kegiatan perikanan budidaya dikenal baik
menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan tingkat limbah organik dan bahan
beracun dalam industri budidaya. Seiring dengan perkembangan budidaya perikanan yang
intensif di Cina, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan dampak dari limbah
budidaya yang semakin meningkat baik terhadap produktivitas internal sistem budidaya dan
terhadap ekosistem perairan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, jelas bahwa proses
pengelolaan limbah yang sesuai sangat diperlukan untuk pengembangan budidaya
perikanan yang berkelanjutan. Tinjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi status terkini
perikanan budidaya dan produksi limbah perikanan budidaya di Cina
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya air di Indonesia, termasuk banjir, kelangkaan air, dan penurunan kualitas air. Dokumen tersebut menjelaskan sebab-akibat permasalahan tersebut dan solusi-solusi untuk mengatasinya seperti pengelolaan daerah aliran sungai, konservasi, dan kesadaran masyarakat.
Makalah ini membahas tentang wanamina (silvofishery) sebagai modifikasi iklim mikro di tambak berbasis konservasi. Wanamina merupakan budidaya tumpangsari antara ikan dan mangrove yang dapat memodifikasi iklim lokal agar tetap ideal untuk budidaya ikan/udang serta berperan dalam konservasi mangrove. Makalah ini juga membahas masalah yang terjadi di daerah pesisir seperti kerusakan lingkungan dan dampak perubahan iklim
Kelompok 1 Tugas Sumber Daya Lahan (Semester 7 TAN B)MuhammadTeguh8
Dokumen tersebut membahas pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa memiliki peran penting untuk pertanian karena mampu menyediakan air irigasi sepanjang tahun, berpotensi untuk budidaya pertanian dan peternakan, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, pengelolaan lahan rawa membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang tepat agar dapat mengatasi berbagai tantangan seperti pengendalian air
Dokumen tersebut membahas tentang waduk, termasuk definisi, komponen, manfaat, dan permasalahan yang ditimbulkan oleh waduk. Waduk dijelaskan sebagai danau buatan yang besar yang digunakan untuk menampung air dan memiliki berbagai komponen seperti bendungan, pelimpah, dan rumah pembangkit listrik. Manfaat waduk meliputi penyediaan air, irigasi, pengendalian banjir, dan pariwisata. Namun waduk juga
Dokumen tersebut membahas sejarah pengelolaan konservasi sumberdaya alam perairan di Indonesia sejak abad ke-19 hingga pengertian, klasifikasi, nilai, kendala, dan identifikasi lahan basah serta konservasi lahan gambut dan mangrove.
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim globalpariatmono
Diskusi kelompok membahas penataan sumber daya air untuk menghadapi perubahan iklim global dalam rangka ketahanan nasional. Kelompok ini menyarankan peningkatan pengelolaan sumber daya air, perencanaan antisipasi dampak perubahan iklim, dan budaya hemat air melalui regulasi dan sosialisasi.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air mengatur pengelolaan sumber daya air di Indonesia melalui 18 bab dan 100 pasal yang mencakup ketentuan umum, wewenang dan tanggung jawab, konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, perencanaan, pelaksanaan, sistem informasi, pemberdayaan, pembiayaan, hak dan kewajiban masyarakat, koordinasi, serta penyelesaian sengketa sumber daya air.
Dokumen tersebut membahas pengendalian kerusakan ekosistem sungai. Topik utama yang dibahas adalah penyebab kerusakan sungai seperti perambahan hutan dan pencemaran, kriteria penilaian kondisi sungai, serta upaya pelestarian, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan sungai yang dilakukan berbagai pihak.
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Dokumen tersebut membahas solusi untuk membangun bangunan di lahan rawa dengan menggunakan pondasi Strauss Pile atau Bor Pile. Metode ini memungkinkan pembangunan bangunan di atas lahan rawa tanpa merusak fungsi resapan air dari rawa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sumber daya air, udara, dan tanah. Termasuk proses pembentukan dan pemanfaatan sumber daya air dan tanah. Juga dibahas tentang jenis-jenis sumber daya air seperti air permukaan (sungai, danau, waduk), air tanah, serta contoh-contoh dari masing-masing jenis sumber daya air di Indonesia.
Kegiatan perikanan budidaya dikenal baik
menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan tingkat limbah organik dan bahan
beracun dalam industri budidaya. Seiring dengan perkembangan budidaya perikanan yang
intensif di Cina, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan dampak dari limbah
budidaya yang semakin meningkat baik terhadap produktivitas internal sistem budidaya dan
terhadap ekosistem perairan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, jelas bahwa proses
pengelolaan limbah yang sesuai sangat diperlukan untuk pengembangan budidaya
perikanan yang berkelanjutan. Tinjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi status terkini
perikanan budidaya dan produksi limbah perikanan budidaya di Cina
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya air di Indonesia, termasuk banjir, kelangkaan air, dan penurunan kualitas air. Dokumen tersebut menjelaskan sebab-akibat permasalahan tersebut dan solusi-solusi untuk mengatasinya seperti pengelolaan daerah aliran sungai, konservasi, dan kesadaran masyarakat.
Makalah ini membahas tentang wanamina (silvofishery) sebagai modifikasi iklim mikro di tambak berbasis konservasi. Wanamina merupakan budidaya tumpangsari antara ikan dan mangrove yang dapat memodifikasi iklim lokal agar tetap ideal untuk budidaya ikan/udang serta berperan dalam konservasi mangrove. Makalah ini juga membahas masalah yang terjadi di daerah pesisir seperti kerusakan lingkungan dan dampak perubahan iklim
Kelompok 1 Tugas Sumber Daya Lahan (Semester 7 TAN B)MuhammadTeguh8
Dokumen tersebut membahas pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa memiliki peran penting untuk pertanian karena mampu menyediakan air irigasi sepanjang tahun, berpotensi untuk budidaya pertanian dan peternakan, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, pengelolaan lahan rawa membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang tepat agar dapat mengatasi berbagai tantangan seperti pengendalian air
Dokumen tersebut membahas tentang waduk, termasuk definisi, komponen, manfaat, dan permasalahan yang ditimbulkan oleh waduk. Waduk dijelaskan sebagai danau buatan yang besar yang digunakan untuk menampung air dan memiliki berbagai komponen seperti bendungan, pelimpah, dan rumah pembangkit listrik. Manfaat waduk meliputi penyediaan air, irigasi, pengendalian banjir, dan pariwisata. Namun waduk juga
Dokumen tersebut membahas tentang pendayagunaan sumber daya air, yang didefinisikan sebagai upaya pengelolaan sumber daya air melalui kegiatan penggunaan, penyediaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal. Tujuannya adalah memanfaatkan sumber daya air secara berkelanjutan dengan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Dokumen ini juga membahas tentang alokasi
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdffiqri1
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya air di Desa Kobe, khususnya mengenai (1) pengembangan kelembagaan, (2) pengelolaan pengadaan air, dan (3) perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air. Dokumen ini menyarankan perubahan kelembagaan untuk mengelola sumber daya air secara terpadu serta mengatur penyediaan dan pembiayaan air bersih. Dok
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docxfiqri1
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya air di Desa Kobe, khususnya mengenai (1) pengembangan kelembagaan, (2) pengelolaan pengadaan air, dan (3) perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air. Dokumen ini menyarankan perubahan kelembagaan untuk mengelola sumber daya air secara terpadu serta mengatur penyediaan dan pembiayaan air bersih. Dok
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirWidiana Safaat
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai.Penyusunan memberikan panduan untuk merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai dengan mengidentifikasi kondisi saat ini, potensi, dan aspirasi masyarakat serta menyusun skenario dan strategi pengelolaan untuk 20 tahun ke depan.
Pemilihan lokasi tambak didasarkan pada beberapa faktor teknis dan non teknis seperti elevasi, jenis tanah, kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan sarana produksi, dan tata guna lahan berdasarkan peraturan pemerintah untuk menunjang keberlanjutan ekosistem mangrove. Lokasi yang tepat adalah kawasan intertidal yang dipengaruhi pasang surut untuk memanfaatkan sirkulasi air alami.
Lahan rawa memiliki berbagai manfaat untuk pertanian, lingkungan, dan manusia. Namun, hanya sebagian kecil lahan rawa di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pertanian. Pengelolaan lahan rawa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan perlu menerapkan sistem drainase yang baik, penggunaan amelioran tanah, serta memilih varietas tanaman yang adaptif dan rendah emisi gas metana."
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
Drainase adalah Tindakan Teknis Mengurangi Kelebihan Air (Akibat Air Hujan, Rembesan, Maupun Kelebihan Air Irigasi Dari Suatu Kawasan/Lahan) Agar Fungsi Kawasan Tidak Terganggu
Dalam Bidang Pertanian, Drainase Bertujuan Untuk
- Meningkatkan Produksi Pertanian
- Mendapatkan Hasil Yang Berkelanjutan
- Membantu Mencapai Keuntungan Yang Maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya air, mencakup pengertian pengembangan, pengelolaan, dan penyediaan sumber daya air. Juga membahas siklus hidrologi, komponen-komponennya, dan sumber-sumber air. Selanjutnya membahas konservasi daerah aliran sungai, infrastruktur keairan seperti bangunan pengatur sungai dan pengendali sedimen. Terakhir membahas pola dan rencana pengelolaan sum
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas air untuk pengembangan perikanan di Provinsi Kepulauan Riau. Beberapa langkah yang disarankan antara lain melindungi hutan bakau dan vegetasi lain untuk menyaring limbah, menata zonasi perikanan, meningkatkan pengawasan lingkungan, menerapkan teknologi pengolahan air, serta meminimalisasi konversi lahan perikanan. Hal ini penting untuk menunjang produktivitas
Dokumen tersebut membahas tentang pola pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Brantas. Ringkasannya adalah:
1. WS Brantas merupakan WS terbesar kedua di Pulau Jawa yang meliputi 14.103 km2 dan mengalir melalui 15 kabupaten/kota di Jawa Timur.
2. Visi pengelolaan SDA di WS Brantas adalah pengelolaan sumber daya air berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
3
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
[New Upload] Kelompok 1 Tugas Pelestarian Sumber Daya Lahan Rawa
1.
2. M. Chairul Ibra
him
M. Teguh Pray
ogie
Asri Br Sembir
ing
Agus Salim
Anasrul Fa
hri
Fachrul Ro
zi
Qorimah Hand
ari Hrp
Muhammad
Ariv
3. Lahan rawa adalah lahan darat yang tergenang secara periodik atau terus
menerus secara alami dalam waktu lama karena drainase yang terhambat.
Meskipun dalam keadaan tergenang, lahan ini tetap ditumbuhi oleh
tumbuhan. Lahan ini dapat dibedakan dari danau, karena danau tergenang
sepanjang tahun, genangannya lebih dalam, dan tidak ditumbuhi oleh
tanaman kecuali tumbuhan air.
Contents
Genangan lahan rawa dapat
disebabkan oleh pasangnya
air laut, genangan air hujan,
atau luapan air sungai.
4. 01
02
03
04
Pertambahan jumlah penduduk dengan laju yang cukup pesat m
emerlukan tambahan pangan, sandang, dan energi
Penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi
Peningkatan lahan terdegradasi akibat bencana alam sehingga
memerlukan rehabilitasi dan remediasi
Persaingan yang makin ketat dalam era perdagangan bebas s
ehingga memerlukan modernisasi dan efisiensi usahatani
Beberapa tantangan dalam pembangunan pertanian kedepan ialah :
6. Jenis (Tipologi)
Digolongkan sebagai wilayah rawa yang
dipengaruhi oleh adanya luapan pasang
dan surut dari sungai atau laut baik
langsung maupun tidak langsung.
1. Rawa Pasang Surut
Adalah rawa yang dipengaruhi oleh adanya
genangan dengan waktu lamanya genanga
n ≥ 3 bulan dan tinggi genangan ≥ 50 cm.
2. Rawa Lebak
7. 1
2
3
4
Air untuk irigasi tersedia
sepanjang tahun
Mendorong terbentuknya
pemberdayaan petani
Potensial untuk budidaya
pertanian dan peternakan
Bantu ketahanan pangan
nasional
8. pengendalian tata letak air, pengaturan pola tanam, penggunaan varietas
unggul adaptif, dan
penambahan berbagai amelioran untuk mengatasi kemasaman yang ting
gi
1. Tata letak air dan kesuburan
(pada rawa lebak).
tata kelola air melalui penerapan konsep mini polder, yaitu pembagian po
lder besar (>1000 ha) menjadi polder yang lebih kecil (50-100 ha). Tujuan
nya agar pengelolaan air lebih mudah dan biaya perawatan
lebih mudah. Selain itu kelebihan air di musim hujan juga dapat diatasi d
engan dipompa keluar sehingga lahan bisa ditanami.
2. Banjir pada saat musim hujan
(rawa lebak).
optimalisasi penggunaan alsintan
pengendalian tata letak air, pengaturan pola tanam, penggunaan varietas
unggul adaptif, dan
penambahan berbagai amelioran untuk mengatasi kemasaman yang ting
gi
3. Ancaman penyakit blast
(pada tanaman padi).
4. Tenaga kerja terbatas
membuat sistem bendungan dan irigasi yang berfungsi menghalau masu
knya air asin ke lahan.
5. Pasang surut air laut.
9. PENGELOLAAN RAWA
A. Pengelolaan Rawa Meliputi :
B. Tahapan Pengelolaan Rawa:
Sumber : Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2013
1. Konservasi rawa
2. Pengembangan rawa
3. Pengendalian daya rusak
air pada rawa
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pemantauan dan evaluasi
10. a.
02
Perlindungan dan pelestarian rawa.
1. Konservasi rawa
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
R
A
W
A
Dilakukan melalui pemeliharaan kelangsungan fungsi rawa sebagai resapan air dan daerah ta
ngkapan air.
Pengendalian rawa dengan fungsi budidaya
Pengaturan sempadan rawa
b. Pengawetan air pada rawa.
Rawa masih alami, Pengawetan air pada rawa yang masih alami dilakukan dengan cara perli
ndungan dan pengamanan kuantitas sumberdaya air beserta ekosistemnya.
Rawa yang telah dikembangkan, Pengawetan air pada rawa yang telah dikembangkan dilaku
kan dengan cara: Pembuatan prasarana yang berfungsi sebagai tampungan air, Penghemat
an penggunaan air, Pengendalian muka air dan atau, Pencegahan kehilangan air
c. Pencegahan pencemaran air pada rawa.
Pemantauan kualitas air pada raw
a
Identifikasi dan inventarisasi sum
ber air limbah yang masuk ke raw
a
Pelarangan pembuangan sampah ke rawa
Pengaturan tata air
Pengawasan air limbah yang masuk ke rawa
11. a.
02
Merupakan bagian dari pengembangan SDA, dilakukan pada ra
wa dengan fungsi budidaya.
Dengan cara : Berbasis Sumber Daya Air dan Tidak Berbasis Su
mber Daya Air.
2. Pengembangan Rawa
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
R
A
W
A
b.
Pengembang dapat dilakukan oleh pihak Pemerintah dan Masy
arakat.
c. Pengembangan Rawa Berbasis Sumber Daya Air yang dilakuk
an untuk kegiatan pertanian dengan sistem irigasi rawa.
12. a.
02
Dilakukan pada rawa yang masih alami dan rawa yang telah
dikembangkan.
3. Pengendalian Daya Rusak Air Pada Rawa
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
R
A
W
A
b.
PDRA pada rawa yang masih alami dilakukan dengan peng
awasan dan pemantauan.
c. PDRA pada rawa yang telah dikembangkan dilakukan deng
an pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan akibat da
ya rusak air.
13. a.
02
Dilakukan dengan studi kelayakan untuk menyusun program
pengelolaan rawa
1. PerencanaanT
A
H
A
P
A
N
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
R
A
W
A
Manfaat dan dampak jangka panjang
Kebutuhan hidup bagi masyarakat
Penggunaan teknologi ramah lingkungan
c. Rencana kegiatan terdiri dari :
Rawa lebak,
Rencana kegiatan interin rawa lebak ditetapkan
setelah memperoleh pertimbangan wadah koordi
nasi pengelolaan sumber daya air pada
wilayah sungai
Rawa pasang surut,
Rencana Pengelolaan Rawa Pasa
ng Surut disusun berdasarkan kesa
tuan hidrologi rawa pasang
surut.
b. Program Pengelolaan Rawa di rinci dalam rencana kegiatan
dengan pertimbangan :
14. a.
02
Fisik dan non fisik konservasi rawa, pengembangan rawa dan p
engendalian daya rusak air pada rawa :
2. Pelaksanaan KegiatanT
A
H
A
P
A
N
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
R
A
W
A
b. Operasi dan pemeliharaan prasarana pengaturan tata air rawa.
Pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik dapat dilakukan oleh masyarakat untuk
kepentingan sendiri berdasarkan izin. Dalam hal tertentu pelaksanaan kegiatan
fisik dan non fisik dapat dilakukan tanpa izin.
3. Pemantauan dan Evaluasi
a. Dilakukan secara berkala dan sewaktu – waktu sesuai kebutuhan
b. Caranya melalui pengamatan, pencatatan, dan evaluasi hasil
pemantauan