Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut, termasuk karakteristiknya, klasifikasi, sifat fisik, kimia, dan biologi, serta interaksinya. Juga dibahas mengenai pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konservasi tanah dan air secara vegetatif dan kimia
2. Metode konservasi tanah secara vegetatif meliputi penghutanan kembali, wanatani, dan pertanaman sela
3. Konservasi tanah secara kimia melibatkan penggunaan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang kesuburan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesuburan tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dan lingkungan seperti iklim, sifat tanah, dan ketersediaan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri atas makron
Sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) merupakan sistem pengelolaan hutan alam produksi yang mengatur cara penebangan dan permudaan buatan untuk mencapai tegakan hutan campuran yang dapat menghasilkan kayu secara lestari. TPTI mengalami beberapa kali penyempurnaan sejak pertama kali diterapkan pada tahun 1989 hingga pedoman terbaru pada tahun 2009.
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut, termasuk karakteristiknya, klasifikasi, sifat fisik, kimia, dan biologi, serta interaksinya. Juga dibahas mengenai pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konservasi tanah dan air secara vegetatif dan kimia
2. Metode konservasi tanah secara vegetatif meliputi penghutanan kembali, wanatani, dan pertanaman sela
3. Konservasi tanah secara kimia melibatkan penggunaan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang kesuburan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesuburan tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dan lingkungan seperti iklim, sifat tanah, dan ketersediaan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri atas makron
Sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) merupakan sistem pengelolaan hutan alam produksi yang mengatur cara penebangan dan permudaan buatan untuk mencapai tegakan hutan campuran yang dapat menghasilkan kayu secara lestari. TPTI mengalami beberapa kali penyempurnaan sejak pertama kali diterapkan pada tahun 1989 hingga pedoman terbaru pada tahun 2009.
Kelompok 2 terdiri dari 8 orang yang membahas pengertian lahan kering, jenis-jenisnya, manfaat, kondisi saat ini, dan pengelolaannya. Lahan kering adalah lahan pertanian yang bergantung pada air hujan dan memiliki beragam kondisi, sering berlereng dan mudah erosi. Jenisnya adalah ladang, tegalan, kebun, pekarangan, tambak. Manfaatnya untuk tanaman dan peternakan. Kondisinya saat ini subur
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanDanur Qahari
Buku ajar ini membahas tentang klasifikasi tanah dan kesesuaian lahan. Buku ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam mata kuliah Klasifikasi Tanah dan Kesesuaian Lahan dengan menjelaskan konsep-konsep klasifikasi tanah, sistem klasifikasi yang digunakan di Indonesia, evaluasi sumberdaya lahan, dan kesesuaian lahan untuk pertanian dan non pertanian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Integrated Pest Management (IPM) merupakan pendekatan terpadu dalam mengendalikan hama, penyakit dan gulma yang melibatkan berbagai teknik pengendalian secara bersamaan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Penerapan IPM bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida serta menjaga kelestarian lingkungan.
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Teknologi pertanian Indonesia berkembang dari yang bergantung pada alam menjadi revolusi hijau dengan penerapan irigasi, pupuk, dan pestisida yang meningkatkan produksi pangan namun juga merusak lingkungan. Pertanian berkelanjutan bertujuan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi sumber daya tanah dan mengurangi ketergantungan pupuk yang dapat merusak kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang lahan gambut dan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk melestarikannya. Lahan gambut memegang peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim karena menyimpan karbon dua kali lebih banyak dari hutan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain pendirian badan restorasi gambut, proyek-proyek penelitian, dan praktik pertanian ramah lingkungan. Indonesia memiliki luas lahan gamb
Dokumen tersebut membahas analisis kuantitatif pertumbuhan tanaman dengan menjelaskan beberapa parameter penting seperti laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih, rasio luas daun, luas daun khusus, berat daun khusus, dan indeks luas daun. Parameter-parameter tersebut berguna untuk mengukur dan membandingkan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif.
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
Bab 5 dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air dan efisiensi irigasi. Terdapat beberapa metode pemberian air seperti irigasi di atas permukaan, irigasi bawah permukaan, dan irigasi tetes. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi pemberian, dan efisiensi penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi efisiensi antara lain metode pemberian air, kondisi tanah dan jaringan irig
A subsurface drainage system consists of a surface or subsurface outlet connected to subsurface main drains and laterals to carry water away from fields. The system must be carefully planned, installed with high-quality materials, and maintained over time by clearing outlets and inlets of debris and removing tree roots within 50-100 feet of drains. Proper spacing and depth of drains is needed to lower the water table adequately after rainfall.
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
Tokoalatuji.com - Menurut kamu apa sih lahan gambut itu? Lahan gambut merupakan sebuah type tanah atau lahan basah yang berasal dari tanaman seperti pepohonan dan graminoid ( sejenis rerumputan ) yang mati dan tidak membusuk sepenuhnya lalu menghasilkan bahan organic yang sangat banyak secara natural/alami yang disebabkan oleh keadaan area yang memiliki kadar keasaman yang tinggi dan berair.
Grup 1 membahas tentang lahan sawah dan jenis-jenisnya, serta proses pengolahan lahan sawah yang baik. Ada beberapa jenis sawah seperti sawah irigasi, tadah hujan, lebak, dan pasang surut. Proses pengolahan lahan sawah meliputi pemisahan jerami, pengenangan air, pembajakan, penambahan bahan organik, penggemburan, dan perataan permukaan tanah. Proses pengolahan membutuhkan waktu 16-18 hari.
Kelompok 2 terdiri dari 8 orang yang membahas pengertian lahan kering, jenis-jenisnya, manfaat, kondisi saat ini, dan pengelolaannya. Lahan kering adalah lahan pertanian yang bergantung pada air hujan dan memiliki beragam kondisi, sering berlereng dan mudah erosi. Jenisnya adalah ladang, tegalan, kebun, pekarangan, tambak. Manfaatnya untuk tanaman dan peternakan. Kondisinya saat ini subur
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanDanur Qahari
Buku ajar ini membahas tentang klasifikasi tanah dan kesesuaian lahan. Buku ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam mata kuliah Klasifikasi Tanah dan Kesesuaian Lahan dengan menjelaskan konsep-konsep klasifikasi tanah, sistem klasifikasi yang digunakan di Indonesia, evaluasi sumberdaya lahan, dan kesesuaian lahan untuk pertanian dan non pertanian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Integrated Pest Management (IPM) merupakan pendekatan terpadu dalam mengendalikan hama, penyakit dan gulma yang melibatkan berbagai teknik pengendalian secara bersamaan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Penerapan IPM bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida serta menjaga kelestarian lingkungan.
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Teknologi pertanian Indonesia berkembang dari yang bergantung pada alam menjadi revolusi hijau dengan penerapan irigasi, pupuk, dan pestisida yang meningkatkan produksi pangan namun juga merusak lingkungan. Pertanian berkelanjutan bertujuan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi sumber daya tanah dan mengurangi ketergantungan pupuk yang dapat merusak kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang lahan gambut dan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk melestarikannya. Lahan gambut memegang peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim karena menyimpan karbon dua kali lebih banyak dari hutan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain pendirian badan restorasi gambut, proyek-proyek penelitian, dan praktik pertanian ramah lingkungan. Indonesia memiliki luas lahan gamb
Dokumen tersebut membahas analisis kuantitatif pertumbuhan tanaman dengan menjelaskan beberapa parameter penting seperti laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih, rasio luas daun, luas daun khusus, berat daun khusus, dan indeks luas daun. Parameter-parameter tersebut berguna untuk mengukur dan membandingkan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif.
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
Bab 5 dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air dan efisiensi irigasi. Terdapat beberapa metode pemberian air seperti irigasi di atas permukaan, irigasi bawah permukaan, dan irigasi tetes. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi pemberian, dan efisiensi penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi efisiensi antara lain metode pemberian air, kondisi tanah dan jaringan irig
A subsurface drainage system consists of a surface or subsurface outlet connected to subsurface main drains and laterals to carry water away from fields. The system must be carefully planned, installed with high-quality materials, and maintained over time by clearing outlets and inlets of debris and removing tree roots within 50-100 feet of drains. Proper spacing and depth of drains is needed to lower the water table adequately after rainfall.
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
Tokoalatuji.com - Menurut kamu apa sih lahan gambut itu? Lahan gambut merupakan sebuah type tanah atau lahan basah yang berasal dari tanaman seperti pepohonan dan graminoid ( sejenis rerumputan ) yang mati dan tidak membusuk sepenuhnya lalu menghasilkan bahan organic yang sangat banyak secara natural/alami yang disebabkan oleh keadaan area yang memiliki kadar keasaman yang tinggi dan berair.
Grup 1 membahas tentang lahan sawah dan jenis-jenisnya, serta proses pengolahan lahan sawah yang baik. Ada beberapa jenis sawah seperti sawah irigasi, tadah hujan, lebak, dan pasang surut. Proses pengolahan lahan sawah meliputi pemisahan jerami, pengenangan air, pembajakan, penambahan bahan organik, penggemburan, dan perataan permukaan tanah. Proses pengolahan membutuhkan waktu 16-18 hari.
1. Dokumen menjelaskan tentang tambak tradisional, termasuk gambaran umum, syarat lokasi, persiapan, dan pemeliharaan tambak.
2. Persiapan tambak meliputi pengeringan, pengapuran, dan pemupukan tanah dasar sebelum penebaran benih.
3. Pemeliharaan melibatkan pengawasan dan pemberian pakan alami seperti kelekap untuk pertumbuhan udang.
Lahan rawa memiliki berbagai manfaat untuk pertanian, lingkungan, dan manusia. Namun, hanya sebagian kecil lahan rawa di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pertanian. Pengelolaan lahan rawa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan perlu menerapkan sistem drainase yang baik, penggunaan amelioran tanah, serta memilih varietas tanaman yang adaptif dan rendah emisi gas metana."
Pemilihan lokasi tambak didasarkan pada beberapa faktor teknis dan non teknis seperti elevasi, jenis tanah, kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan sarana produksi, dan tata guna lahan berdasarkan peraturan pemerintah untuk menunjang keberlanjutan ekosistem mangrove. Lokasi yang tepat adalah kawasan intertidal yang dipengaruhi pasang surut untuk memanfaatkan sirkulasi air alami.
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutdianaeureka1
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut membutuhkan pengelolaan yang tepat, termasuk penataan lahan, pengelolaan air, pemilihan varietas padi yang adaptif, dan teknik budidaya yang sesuai. Pengelolaan lahan dan air penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi di lahan rawa.
Teks tersebut membahas tentang budidaya udang di tambak, meliputi:
1) Definisi dan jenis tambak untuk budidaya udang
2) Teknis budidaya udang meliputi syarat teknis, tipe budidaya, benur, pengolahan lahan, pemasukan air, dan pemeliharaan
3) Keuntungan sistem wanamina (tambak berkelanjutan yang mengintegrasikan budidaya perikanan dan hutan mangrove)
Lahan gambut merupakan lahan basah yang terbentuk dari timbunan materi organik yang membusuk. Terdapat dua jenis lahan gambut yaitu gambut topogen dan gambut ombrogen, dimana gambut ombrogen memiliki kedalaman lebih dalam dan kandungan hara yang lebih terbatas. Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan bertujuan untuk mencegah kerusakan lahan serta mempertahankan fungsi ekologis dan sumber daya lahan gambut
Lahan rawa merupakan lahan yang tergenang secara periodik atau terus menerus karena drainase yang terhambat. Lahan rawa dapat dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, pariwisata, dan pengendalian banjir. Konsep pengelolaan lahan rawa yang berkelanjutan melibatkan pengelolaan air untuk mengubah lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif secara organik dan ramah lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang ekologi hutan rawa gambut di Indonesia. Hutan rawa gambut terbentuk pada zaman Holosen akibat perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan suhu dan curah hujan sehingga permukaan air laut naik dan menciptakan kondisi tergenang. Hutan rawa gambut memiliki peran penting sebagai pengontrol hidrologi, pengikat karbon, dan habitat satwa, namun saat ini terancam oleh kebakaran hutan, penebangan liar
Dokumen tersebut membahas sistem surjan dalam perspektif perubahan iklim. Sistem surjan merupakan sistem pertanian yang adaptif dan mitigatif terhadap perubahan iklim melalui teknologi seperti pengelolaan air, penggunaan varietas tahan cuaca ekstrem, dan bahan organik untuk meningkatkan produktivitas tanah serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Sistem ini juga mampu mengurangi emisi metana dari lahan rawa dengan pembentuk
alih fungsi lahan pada pegunungan Dieng di Wonosobo pasti menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Masyarakat Dieng mengubah fungsi hutan menjadi lahan pertanian kentang yang memang menguntungkan secara ekonomi.
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Tugas Kelompok 4_Agroekosistem Lahan Gambut.pptxdwiputri123
Dokumen tersebut membahas mengenai agroekosistem lahan gambut, termasuk definisi gambut, potensi dan nilai pentingnya, serta berbagai pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, hutan, dan penelitian. Lahan gambut memiliki peran penting sebagai penyangga banjir, penyimpan karbon, dan habitat keanekaragaman hayati, namun pemanfaatannya harus dilakukan secara berkelanj
Monograf ini membahas pengembangan uji tanah sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan berimbang untuk meningkatkan produktivitas tanah dan mengefisiensikan pemakaian pupuk. Uji tanah digunakan untuk mengetahui status hara tanah dan kebutuhan hara tanaman sehingga dapat menentukan takaran pupuk yang tepat. Hal ini penting untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan hara dan kejenuhan P serta K di lahan sawah akibat
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi kemampuan lahan lanjutan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi klasifikasi lahan seperti lereng, tekstur tanah, permeabilitas, kedalaman efektif, drainase, dan erosi."
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi sumber daya lahan (SD lahan) yang meliputi klasifikasi kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Evaluasi SD lahan bertujuan untuk mengetahui potensi dan keterbatasan lahan agar dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan untuk pertanian."
The document discusses Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), a system that optimizes local resources and minimizes external inputs. It focuses on combining various agroecosystem components like soil, climate, water and humans. External inputs are only used when needed to supplement the agroecosystem and increase sustainability. While it does not maximize short-term productivity, it aims to be stable and adequate in the long-term. It is built from renewable resources from the local environment and allows some external inputs to balance productivity while maintaining sustainability.
Buku ini membahas berbagai metode dan tahapan dalam penetapan sifat-sifat fisik tanah, mulai dari pengambilan contoh tanah hingga analisis di laboratorium. Bab ini menjelaskan bahwa pengambilan contoh tanah yang representatif dan sesuai prosedur merupakan tahap penting untuk mendapatkan hasil analisis sifat fisik tanah yang akurat. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan meliputi tujuan pengamb
Dokumen ini memberikan analisis sensitivitas dari usaha budidaya kelapa sawit dengan mengubah harga jual dari Rp1,25/kg menjadi Rp1,5/kg. Perubahan harga meningkatkan laba tahunan menjadi Rp20.800.000 dan nilai BEP menjadi Rp45.576.000 atau 36.461 kg. Dokumen ini juga membandingkan proyek budidaya kelapa sawit dengan pabrik CPO berdasarkan nilai B/C, NPV, dan IRR. Pro
Bank Berkah menawarkan kredit Rp100 juta kepada kelompok tani Protani dengan bunga 10% per tahun yang dibayar selama 5 tahun. Kelompok tani diberi pilihan metode pembayaran bunga: flate rate, sliding rate, atau anuitas. Tugasnya adalah menghitung besar bunga ketiga metode dan merekomendasikan metode mana yang paling baik.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan beban bunga untuk pinjaman petani oleh Bank Makmur dengan nilai Rp40 juta selama 5 tahun dengan bunga 12% per tahun. Bank memberikan pilihan metode pembayaran bunga yaitu flate rate, sliding rate, dan anuitas. Dokumen tersebut menghitung besaran beban bunga untuk ketiga metode tersebut.
Dokumen tersebut berisi analisis keuangan usaha pembuatan tepung "X" yang mencakup perhitungan kebutuhan modal, sumber pendanaan, pelunasan pinjaman, proyeksi penerimaan dan biaya, laba rugi, periode pengembalian investasi, break even point, arus kas, dan analisis NPV, B/C ratio, dan IRR. Analisis menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dilakukan dengan IRR sebesar 27,22% yang lebih besar dari tarif disk
- The document analyzes the business of tomato cultivation on a 5000 sqm plot of land, with 4000 sqm being effectively used for cultivation. It details the costs of seeds, fertilizers, labor, equipment depreciation etc. amounting to Rp37.21 million in total costs.
- Expected production is estimated at 36,000 kg of tomatoes from the plot, valued at Rp108 million in revenue if sold at Rp3,000/kg.
- This gives a net profit of Rp70.79 million and an R/C ratio of 2.9, indicating the business is profitable. The break-even point is 1,564 kg of tomatoes or Rp6.
Ringkasan dokumen tentang hidroponik adalah:
1. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, memanfaatkan air dan larutan hara untuk pertumbuhan tanaman.
2. Terdapat berbagai jenis hidroponik berdasarkan media tumbuh dan sistem irigasinya, seperti kultur air, kultur agregat, NFT, serta sistem terbuka dan tertutup.
3. Media tanam yang digunakan dalam hidroponik dapat ber
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
2. • Gambut terbentuk tatkala bagian-bagian
tumbuhan yang luruh terhambat
pembusukannya, biasanya di lahan-lahan
berawa, karena kadar keasaman yang tinggi
atau kondisi anaerob di perairan setempat.
• Lazimnya di dunia, disebut sebagai gambut
apabila kandungan bahan organik dalam tanah
melebihi 30%; akan tetapi hutan-hutan rawa
gambut di Indonesia umumnya mempunyai
kandungan melebihi 65% dan kedalamannya
melebihi dari 50 cm.
3. Pemanfaatan Gambut untuk lahan pertanian/perkebunan/
kehutanan:
DRAINASE KANALISASI NERACA AIR BERUBAH
DRASTIS.
Gambut sebagai penyimpan air dalam tataran natural water
management sangat diperlukan sebagai penyangga kehidupan
(life supporting sistem). Pembangunan kanal sebagai upaya
drainase hanya akan menyebabkan kebocoran gambut sehingga
menyebabkan sebuah bencana yang sangat besar. Dengan
adanya kanal maka gambut tidak bisa lagi menyimpan air
sehingga banjir ataupun kekeringan bagi daerah-daerah
bergantung pada kawasan gambut adalah hal yang biasa.
7. Pemanfaatan Gambut untuk lahan pertanian/
perkebunan/kehutanan:
PEMBUKAAN LAHAN GAMBUT GAMBUT
KERING KEBAKARAN + ASAP YANG SUSAH
DITANGGULANGI.
Gambut berintikan biomass setengah lapuk sehingga tingkat
kemudahterbakarnya tinggi. Oleh karena itu kekeringan pasa
gambut sangat berbahaya karena jika gambut tersebut
terbakar maka pemadamannya akan sangat sulit. Tipe
kebakaran pada lahan gambut adalah terbakar dari bawah
(ground fire). Jika gambut yang terbakar adalah gambut dalam
maka identifikasi titik api (hot spot) akan sangat sulit.
8. Pemanfaatan Gambut untuk lahan pertanian:
HIGH COST FARMING PENGAPURAN/PENGABUAN YANG
MASSIVE UNTUK MENURUNKAN KEASAMAN GAMBUT.
Berdasarkan hasil penelitian Jentha (2003) di Kalampangan Kalimantan
Tengah, diketahui bahwa untuk menumbuhkan beberapa jenis tanaman
agar dapat menghasilkan, diperlukan pemberian abu tiap kali tanam dalam
jumlah banyak, yaitu
Jagung (Zea mays) 16,09 ton/ha,
Seledri (Apium graveolen) 117,29 ton/ha,
Bayam (Amaranthus sp) 93,72 ton/ha,
Sawi (Brassica juncea) 18,17 ton/ha dan
Kangkung (Ipomoea batatas) 43,18 ton/ha.
9. Kerusakan hutan rawa gambut berawal dari perubahan status
hidrologi akibat pemanfaatan yang salah.
Sistem pemanfaatan lahan gambut untuk mendukung
ketahanan pangan tidak selalu melalui ekstensifikasi dengan
membuka lahan gambut lebih luas lagi.
Pernyataan bahwa”lebih baik mempertahankan vegetasi
yang ada dibandingkan melakukan penanaman vegetasi
baru pada bekas kerusakan”. adalah sangat tepat karena
kerusakan hutan rawa gambut tidak hanya memusnahkan
ratusan spesies tumbuhan, tetapi akan terjadi kehilangan
lapisan gambut dan meningkatkan konsentrasi CO2 ke
atmosfir.
Perlu upaya untuk mengendalikan kerusakan Hutan Alam
Primer dn Lahan Gambut.