Mangrove merupakan ekosistem penting yang memiliki beragam manfaat ekologi dan ekonomi. Tumbuhan mangrove mampu beradaptasi dengan lingkungan berair payau dan berlumpur serta mendukung keanekaragaman hayati di perairan pesisir.
Integrated, opened, and participatory mangrove ecosystem management strategyCIFOR-ICRAF
Presented by Setyo Yuwono, Sub-Directorate Head of Reforestation, Ministry of Environment and Forestry (MoEF), at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
This presentation shows MoEF's strategy and role to monitor mangrove ecosystem management and mangrove rehabilitation program. Speaker explains the latest program conducted by MoEF and other stakeholders to update the map of national mangrove conditions and area.
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
presentasi ini berisi sebagian informasi mengenai lingkungan khususnya di kepulauan indonesia. terdapat banyak sekali potensi yang dapat di hasilkan oleh kaum pribumi untuk keberlangsungan kehidupan dalam hal perekonomian warga sekitar, sekaligus membiasakan hidup dengan menghormati alam sekitar supaya tidak tercemar dan tetap terjaga.
Apabila dalam presentasi ini terdapat kekeliruan atau kesalahan informasi silahkan di koreksi dan mohon untuk di lengkapi.
Thanks,
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Monitoring Sebaran dan Tutupan Komponen Dasar Terumbu Karang Serta Identifikasi Batas Wilayah pada DPL (Daerah Perlindungan Laut) Desa Patikarya di Wilayah Kerja COREMAP II
Kabupaten Selayar
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Integrated, opened, and participatory mangrove ecosystem management strategyCIFOR-ICRAF
Presented by Setyo Yuwono, Sub-Directorate Head of Reforestation, Ministry of Environment and Forestry (MoEF), at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
This presentation shows MoEF's strategy and role to monitor mangrove ecosystem management and mangrove rehabilitation program. Speaker explains the latest program conducted by MoEF and other stakeholders to update the map of national mangrove conditions and area.
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
presentasi ini berisi sebagian informasi mengenai lingkungan khususnya di kepulauan indonesia. terdapat banyak sekali potensi yang dapat di hasilkan oleh kaum pribumi untuk keberlangsungan kehidupan dalam hal perekonomian warga sekitar, sekaligus membiasakan hidup dengan menghormati alam sekitar supaya tidak tercemar dan tetap terjaga.
Apabila dalam presentasi ini terdapat kekeliruan atau kesalahan informasi silahkan di koreksi dan mohon untuk di lengkapi.
Thanks,
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Monitoring Sebaran dan Tutupan Komponen Dasar Terumbu Karang Serta Identifikasi Batas Wilayah pada DPL (Daerah Perlindungan Laut) Desa Patikarya di Wilayah Kerja COREMAP II
Kabupaten Selayar
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Identifikasi Sektor Ekonomi Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan Wilayah (Studi Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Padangan
Kabupaten Bojonegoro)
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
1. Mangrove ?
Tumbuhan yang hidup di sepanjang areal pantai, berlumpur,
basah dan dipengaruhi oleh pasang surut.
- Mangrove adalah tumbuhan halofit (tumbuhan yang hidup pada
tempat-tempat dengan kadar garam tinggi atau bersifat alkalin)
- Dikenal dua kelompok mangrove :
a. Mangrove sejati/true mangrove tumbuh pada lingkungan
berlumpur, daerah pasut/lingkungan mangrove
Contoh : Avicennia (api-api), Rhizophora (bakau/tinjang),
Sonneratia (bogem), Bruguiera (tancang) dll
b. Mangrove asosiasi tumbuh pada habitat lain seperti hutan pantai
dan daerah sekitar pesisir
Contoh : Pluchea indica (beluntas), Acanthus ilicifolius (jeruju),
Baringtonia asiatica (keben) dll
2. Karakteristik Habitat Mangrove
• umumnya tumbuh pada daerah pasang surut/intertidal
yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
• daerah digenangi air laut secara berkala, baik setiap hari
meupun yang hanya tergenang pada saat pasang
purnama. Frekuensi genangan menentukan komposisi
vegetasi suatu hutan mangrove
• menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat
• air bersalinitas payau (2-22 promil) hingga asin
(mencapai 38 promil)
• terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut
yang kuat.
3. Karakteristik Habitat Mangrove
• Riverine
Sering dijumpai di sekitar delta sungai
Menerima pasokan air tawar secara kontinyu
Great changes in salinity levels
• Basin Mangroves
Kawasan pesisir (darat), di belakang mengrove pesisir
Tidak menerima tekanan gelombang, sedikit pasut
Tingkat salinitas lebih tinggi dibanding lainnya (evaporasi)
• Tide-Dominated
Kawasan pesisir yang berhadapan dengan laut
Daerah sedimentasi
Morfologi pantai yang tidak stabil yg disebabkan oleh erosi
pesisir
4. pertukaran gas
sistem perakaran
Intraspecific Differences in Environmental
Tolerance
s
• Variasi salinitas dan adaptasi untuk kandungan garam
– Bervariasi antar jenisnya
– Bervariasi pada tahap pertumbuhan
• Lama penggenangan (tidal inundation) dan adaptasi terhadap
– Pneumatophores and other aerial root extensions
• Stabilitas tanah rendah, morfologi pantai dan adaptasi untuk
– Akar tongkat/penyangga/Prop Roots
• Tingkat dan jenis sedimentasi
6. Zonasi di Kawasan Mangrove
All increase toward shore
Salinity Inundation
Decreasing Soil Stability
Sedimentation Rate
7. Mengapa mangrove/bakau?
• Fungsi ekologi yang tinggi
• Fungsi ekonomi
• Beragam jenis mangrove dimiliki oleh negara tropis
(Indonesia)
• Produktivitas perairan tinggi
• Asosiasi dengan berbagai jenis biota dan hewan laut
8. mencari makan, dan tinggi → hasil tangkapan
hewan laut udang, kepiting, dll
Fungsi dan Peranan Mangrove
Fungsi Ekologi Fungsi Ekonomi
• Bentang alami penghalang • Kayu sebagai bahan
gelombang dan badai bangunan, kayu bakar, dan
• “rumah” bagi berbagai jenis arang, dan hiasan akuarium
ikan, udang-udangan, • Daun untuk pakan ternak
burung, serangga, reptil, dll • Buah untuk bahan makanan
• Tempat asuhan, memijah, • Potensi perikanan yang
beristirahat bagi berbagai berupa ikan, kerang, siput,
9.
10. Propagu e
masak
Gambar jenis-jenis Mangrove (1)
• Gambar Rhizophora � bibit R.
mucronata dan R. apiculata dan
yang ditanam dengan ajir
propagule muda
l
16. Mangrove di Indonesia
• Gambar kiri � mangrove dalam kondisi baik
• Gambar kanan � mangrove yg mengalami
konversi/penebangan
17. Akibat konversi/penebangan kawasan
mangrove
• Kerusakan ekosistem � ditandai dengan penurunan jumlah udang
dan ikan-ikan yang hidup pada ekosistem hutan mangrove
• Terjadi intrusi air laut � a.l. ditandai dengan rasa payau/asin pada
sumur2 penduduk
• Berkurangnya tahanan kawasan pesisir akan gelombang besar air
laut � terjadi abrasi
• Menurunnya kemampuan dalam penyerapan limbah/racun �
kualitas air turun yg menjadikan hewan di dalamnya terganggu
18. Pengelolaan Kawasan Mangrove
• Pengelolaan Alami dengan Mina Hutan
perlu adanya zonasi dikawasan ekosistem hutan mangrove
salah satunya adalah zona pemanfaatan. Zona pemanfaatan
dalam hal ini diperuntukan bagi kegiatan mina hutan
(sylvofishery)
• Penerapan mina hutan dikawasan ekosistem hutan mangrove
diharapkan dapat tetap memberikan lapangan kerja bagi
petani disekitar kawasan tanpa merusak hutan itu sendiri dan
adanya pemerataan luas lahan bagi masyarakat
19. Pengelolaan Kawasan Mangrove
- Pengelolaan sebagai daerah wisata/ekowisata
kawasan mangrove, mempunyai keanekaragaman tumbuhan
dan hewan unik yang dapat menjadi daya tarik tersendiri
- Pengelolaan sebagai daerah arboretum
Arboretum mangrove : hutan percontohan mangrove yang
berisi berbagai macam spesies mangrove yang berguna
sebagai tempat pendidikan dan pengenalan jenis-jenis
mangrove kepada masyarakat
Contoh arboretum mangrove : Teluk Awur Jepara
20. mangrove
beraneka ragam (diversitas)
negatif pembangunan terhadap lingkungan hutan
Beberapa prinsip pokok dalam mengelola
sumber daya alam, termasuk hutan mangrove
• Prinsip kesinambungan fungsi sumber daya alam
• Terpeliharanya jaringan kehidupan ekosistem hutan
• Terpeliharanya kemungkinan kehidupan yang serba
• Diperhatikannya prinsip pengendalian dampak
mangrove dan ditingkatkannya dampak positifnya