SlideShare a Scribd company logo
1
Nama : Eka Widya Rahmawati
NIM : 2013112187
Kelas : MSDI D
Makamah Konstitusi “yang” Diterjang Korupsi
OPINI | 05 October 2013 | 16:12 – kompasiana.com
Entah sudah berapa “Lusin” , “Kodi” , mungkin bahkan “Ton” penjabat masuk bui
gara-gara korupsi, akan tetapi sepertinya gak pernah jera para penjabat di negeri ini untuk
melakukan korupsi.
Dari yang “gaji kecil” sampai yang “gaji gede” tetep aja kesandung kasus korupsi,
kini giliran “PASUKAN PENGAWAL KONSTITUSI” alias Makamah Konstitusi” yang
kesandung kasus korupsi, padahal seperti kita ketahui bersama para hakim-hakim konstitusi
biasanya “mereka” bersuara lantang meneriakan gerakan “anti korupsi” dalam hal ini si
“mantan ketua MK yang ditangkap KPK (saya berharap secepatnya di jadikan mantan)”
pernah “berkoar” tentang wancana “hukum potong jari” bagi para “koruptor” .Kalau
pengawal konstitusi saja bisa terlibat korupsi bagai mana dengan penjabat-penjabat
lainnya…??? mungkin pertanyaan seperti itu ada di benak banyak masyarakat di negeri kita
tercinta ini Indonesia, lantas apakah MK perlu dibubarkan ?, tentu saja tidak arif jika kita
melihatnya seperti itu! walaupun seandainya seluruh anggota hakim MK terlibat korupsi tetap
2
saja tidak perlu membubarkan MK, yang patut di rubah dan dicermati adalah proses
pemilihan anggota hakim dan ketua MK, disitulah kuncinya.
Fungsi MK adalah sebuah lembaga yang penting yang harus ada di negara ini sebagai
penyeimbang dan pengawal dan kontrol “konstitusi yang dibuat penguasa dan wakil rakyat”,
seperti kita ketahui bersama proses pembuatan sebuah konstitusi dipenuhi oleh berbagai
macam intrik-intrik politik dan cenderung berpeluang merugikan masyarakat,dengan begitu
MK merupakan GARDA TERAKHIR Masyarakat menyelamatkan hak-haknya dari
kediktatoran penguasa negara.
Kuncinya adalah “Proses Perekrutan” dan “penyeleksian” yang dilakukan oleh para
angota Legislatif dan eksekutif, akan tetapi jika melihat proses terjadinya sebuah kebijakan di
DPR/MPR belakangan ini sepertinya akan menjadi sebuah harapan yang sangat sulit di
wujudkan, apalagi pembuatan kebijakan justru “terasa” aroma “Partai beserta ketua Partai”
terasa terlalu kental, karena para legislator dan eksekutif terlalu bertindak berdasarkan
platform partai bukan konstituennya.yang pada akhirnya kerap terjadi “lobi-lobi” di berbagai
hal, untuk meluluskan keinginan “Partai/ketua Partai nya”, padahal saya yakin jika dilakukan
sebuah penelitian “jumlah partisan(Masyarakat Anggota) parpol” dengan jumlah “non
partisan(masyarakat bukan anggota) parpol” pasti lebih banyak jumlah “non
partisan(masyarakat bukan anggota) parpol” dengan begitu masih pantaskah para angota
legislatif dan eksekutif terlalu mementingkan partai politiknya ketimbang konstituennya.
Dengan pemandangan seperti di atas maka “bukan tidak mungkin” proses perekrutan
anggota Hakim Makamah Konstitusi akan tercedrai dengan kepentingan Partai Politik
sehingga pada akhirnya hanya akan melahirkan orang-orang yang “tersandra dan terafiliasi
dengan kepentingan Parpol pendukungnya” yang pada kahirnya membuka celah yang begitu
besar terhadap tindakan korupsi.
dalam hal ini, sang mantan Ketua MK yang di Tangkap KPK berafiliasi dengan seorang
penghubung yang berasal dari “EKS Partai Politik beliau(mantan ketua MK yang di Tangkap)
, “jangan Bubarkan MK” tapi setuju “perombakan sistem pemilihan calon hakim MK”
dengan begitu kita bisa mulai berharap Indonesia yang lebih baik.(kompasiana.com).
3
Komentar Penulis :
Dari artikel di atas, penulis sependapat dengan apa yang dikatakan yaitu perlunya
“perombakan sistem calon hakim MK”. Penulis beranggapan bahwa proses perekrutan hakim
yang terjadi di tubuh MK cenderung didasari oleh kepentingan pribadi (parpol). Selain itu
proses pemilihan hakim yang tidak transparan akan menimbulkan tanda tanya besar dalam
masyarakat. Ditambah lagi dengan tertangkapnya hakim MK (non aktif) Akil Mochtar, oleh
KPK ini semakin menimbulkan pemikiran-pemikiran negatif dalam masyarakat. Rasa
kepercayaan rakyat pada konstitusi hukum semakin berkurang dengan tertangkapnya Akil
Mochtar.
Kasus korupsi yang melibatkan ketua MK ini seakan menambah daftar panjang
pejabat yang terlibat kasus korupsi. Korupsi bukan hanya tindakan yang dilarang hukum
konstitusi kita, namun juga sudah pasti dilarang oleh agama. Baik agama Islam ataupun
agama lainnya tidak membolehkan tindakan ini. Dari sudut manajemen sumber daya insani,
kasus korupsi di institusi tertinggi di Indonesia ini menunjukkan adanya proses yang salah
dalam penarikan atau perekrutan sumber daya manusia (hakim).
Mereka yang terlibat kasus korupsi yang notabene adalah pejabat publik, tentu bisa
berkelit dan mencari pembenaran atas dirinya sendiri. Penulis beranggapan bahwa sebenarnya
yang salah adalah proses perekrutan dan moral serta kepribadian yang dimiliki para pemimpin
(hakim).
Terkait dengan proses perekrutan hakim konstitusi dan kasus korupsi yang melibatkan
ketua MK , sifat-sifat yang harus dimiliki pemimpin (hakim), serta supremasi hukum di
Indonesia, penulis bermaksud menguraikan alasan dan bukti yang menguatkan pendapat
penulis baik dari perspektif agama, hukum dan dalam perspektif manajemen sumber daya
insani.
Sebelum pembahasan yang lebih jauh tentu perlu diketahui definisi dari “korupsi” itu
sendiri. Fockema Andreae menulis bahwa korupsi berasal dari bahasa latin Corruptio atau
corruptus. Selanjutnya, disebutkan bahwa corruption itu berasal pula dari kata asal
corrumpere, suatu kata Latin yang lebih tua. Istilah korupsi telah diterima dalam
perbendaharaan kata Indonesia oleh Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia:
Korupsi ialah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan
sebagainya (T. Gayus Lumbuun, 2011: 173).
4
Menurut kamus lengkap Webster’s third new international dictionary, korupsi
didefinisikan sebagai ajakan dari (seorang pejabat politik dengan pertimbangan-pertimbangan
yang tidak semestinya, misalnya suap) untuk melakukan pelanggaran tugas (Robert Klitgaard,
2001: 29).Banyak ayat dan hadist yang melarang korupsi.
ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ِ‫َّام‬‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ْ‫د‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬‫اإل‬ِ‫ب‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬( َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬٨١١)
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui (Al-Baqarah: 188)
Dalam ayat tersebut suap dikategorikan dalam korupsi. Karena sama-sama mengambil
hak orang lain dengan cara yang bathil. Ayat itu sekaligus menjelaskan bahwa haram
hukumnya meneri hadiah bagi seorang pejabat.
Allah juga melarang untuk memakan harta orang lain dalam surat An-Nisa’:29
ِ‫م‬ ٍ‫اض‬ َ‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ً‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ُون‬‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.(An- Nisaa’:29)
Selain itu dalam surat yang sama Allah menyuruh untuk menyampaikan amanat
karena para pejabat publik merupakan pemegang amanat rakyat.
ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ع‬ِ‫ن‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ك‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫األ‬ ‫ُّوا‬‫د‬َ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِِِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُُِ‫ع‬
( ‫ا‬ ً‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬٨١)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.(An-
Nisaa’: 58)
5
Ayat di atas memerintahkan untuk menunaikan amanat, yang ditekankan bahwa
amanat tersebut harus ditunaikan kepada pemiliknya, dan memerintahkan untuk menetapkan
hukum dengan adil Seorang hakim merupakan orang yang diamanati dalam penegakan
hukum. Seorang hakim merupakan orang yang diamanati dalam penegakan hukum (M.
Quraish Shihab, 2000: 458). Inilah yang seharusnya yang dipraktikkan oleh para pemimpin
kita.
Pada hadist-hadist Nabi , korupsi sering dikaitkan dengan istilah ghulul. Istilah ini
biasa digunakan khusus bagi penggelapan harta rampasan perang sebelum dibagikan secara
transparan. Meski demikian, istilah ini juga dapat digunakan pada pejabat yang mengambil
sesuatu diluar haknya (suap ataupun hadiah). Beberapa hadist tersebut antara lain:
ِ‫ن‬َ‫م‬ (()) ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ َ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫أ‬َ‫ي‬ ً‫ال‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫غ‬ َ‫َان‬‫ك‬ ، َُِ‫ق‬ْ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫ط‬َ‫ي‬ْ‫خ‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ، ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬
Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia
menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul
(korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat. (HR. Muslim)
ِِّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ِِّ‫ى‬ِ‫ع‬َ‫ج‬ْ‫ش‬َ‫أل‬‫ا‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬-‫وسلم‬ ِ‫علي‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬«ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ع‬‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫ذ‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ َّ‫َز‬‫ع‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬َُْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫ُون‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ ِ‫ض‬
َ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫اع‬ َ‫ر‬ِ‫ذ‬ ِِِ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬ ِِّ‫ظ‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ع‬ ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ار‬َ‫ج‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ج‬ِِّ‫الر‬ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ِ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َُِ‫ق‬ِِّ‫و‬ُ‫ط‬ َُِ‫ع‬
ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬».
Dari Abi Malik Al-Asyja’i dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Ghulul
(pengkhianatan/ korupsi) yang paling besar di sisi Allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian
temukan dua lelaki bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah seorang dari
keduanya mengambil sehasta tanah dari bagian pemiliknya. Jika ia mengambilnya maka
akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari Qiyamat. (HR Ahmad,
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihut Targhiib wt Tarhiib II/ 380 nomor 1869).
Dalam bahasa yang singkat dan lugas, Rasulullah shalallahu alaihi
wassalam menegaskan: Ishaq ibn Isa telah menceritakan hadis kepada kami, Isma’il
ibn Ayyasy telah menceritakan hadis kepada kami, dari Yahya ibn Sa’id, dari Urwah
ibn al-Zubair, dari Abi Humaid al-Sa’idi, ia berkata bahwa Rasulullah saw…
Bersabda: “Hadiah yang diterima para pejabat atau pemegang kebijakan
adalahghulul (korupsi).”( Ahmad Ibn Hanbal, Musnad Ahmad, no. hadis 22495)
Selain itu korupsi juga sering dikaitkan dengan risywah (suap menyuap),berikut ini
hadist Nabi :
6
Utsman bin Affan telah menceritakan hadis kepada kami, Abu Awanah telah menceritakan
hadis kepada kami, ia berkata Umar ibn Abi Salamah telah menceritakan hadis kepada kami,
dari bapaknya, dari Abi Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi
wassalam bersabda: “Allah melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap terkait
masalah hukum/kebijakan.” (Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad, no. Hadis 8670)
Dalam perspektif yuridis normatif, rumusan korupsi dituangkan dalam Pasal Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK).
Pasal 2 UU PTPK merumuskannya sebagai berikut (T. Gayus Lumbuun, 2011: 176) :
(1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1. 000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dilakukan
dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan.
Pada pasal 2 ayat 1 dimungkinkan terdakwa koruptor dijatuhi hukuman mati dalam
‘keadaan tertentu’. Keadaan tertentu disinilah yang sering menjadi pertanyaan. Sejauh ini para
koruptor hanya dijatuhi hukuman penjara dan denda yang dijatuhkan sangat lebih sedikit dari
apa yang mereka ambil. Hukuman ‘dimiskinkan’ juga belum efektif dijalankan. Dari data-data
yang ada, selama ini hukuman para koruptor masih sangat ringan dibandingkan nilai uang
yang dikorupsi. Mereka rata-rata hanya divonis 3,5 tahun penjara. Jadi tidak heran jika
mereka tidak pernah jera, karena memang hukuman yang mereka terima masih belum
memerikan efek jera bagi pelakunya.
Masalah korupsi telah melibatkan para pemegang kekuasaan atau kekuatan, baik
pemegang kekuasaan politik, pemegang kekuasaan atau kekuatan ekonomi, pemegang
kekuasaan administrasi pemerintahan. Ditinjau dari kualitas pribadi para pemegang kekuasaan
atau kekuatan tersebut menunjukkan bahwa para pelaku korupsi adalah mereka yang
mempunyai intelektual tinggi. Sebagai pribadi yang memiliki intelektual, pada umumnya
mereka juga mengetahui bagaimana cara-cara menghindar dari jerat hukum, mereka semua
mencari celah-celah untuk menghindari tuntutan hukum (T.Gayus Lumbuun,2011:188-189).
7
Dari sudut manajemen sumber daya insani dapat dikatakan adanya kesalahan dalam
proses penarikan (perekrutan) sumber daya insani (hakim). Sehingga perlu adanya
pembenahan. Secara umum dalam penarikan sumber daya insani ada hal-hal yang perlu
diperhatikan, antara lain (Robert Klitgaard,2001: 124) :
1. Meneliti catatan masa lalu (untuk menyingkirkan mereka yang tidak jujur).
2. Memanfaatkan jaminan kejujuran dari luar (jaringan kerjauntuk mencari
pegawai handal dan menjamin mereka tetap handal).
Jika kita kaitkan dengan kasus Akil Mochtar yang berstatus sebagai hakim konstitusi,
maka yang perlu diperhatikan adalah adanya rekrutmen yang fair, terbuka, dan berpedoman
kepada integritas dan rekam jejak calon hakim Selain itu, perekrutan hakim sebaiknya
ditujukan bukan pada seorang politisi dari partai tertentu. Ini agar tidak ada kepentingan
politik dibalik pencalonan hakim tersebut.
Kemudian mengutip dari buku Perilaku Keorganisasian, beberapa kriteria yang harus
dimiliki seorang pemimpin antara lain (Manahan P. Tampubolon,2008: 118-119).
1. Integritas. Sifat integritas ini sangat penting dan harus melekat pada diri
seorang pemimpin. Karena pemimpin yang memiliki integritas akan
melaksanakan tugasnya dengan menyiapkan segala kapasitasnya untuk
menghadapi segala resiko yang ada dengan tetap menjaga prinsipnya.
2. Kecerdasan dan Pengetahuan. Pemimpin harus tahu akan bidangnya agar dapat
membuat keputusan yang tepat. Pengetahuannya harus ditopang dengan
kecerdasan agar menguasai dan menerapkannya pada setiap
keadaan.Pengetahuan diperlukan juga agar seorang pemimpin dapat
mengarahkan orang lain atas apa yang ingin dilakukannya.
3. Rasa Simpati Insani. Pemimpin harus memiliki keseimbangan tekanan atas
orang dan atas hasil. Ini karena orang bukan satu-satunya unsur yang harus
diurus.
4. Kesungguhan. Ini penting karena setiap keputusan yang diambil akan
menimbulkan konsekuensi baik itu buruk ataupun baik. Jadi diperlukan
perhatian yang lebih untuk mengambil keputusan itu.
5. Kesadaran Akan Diri. Seorang pemimpin harus tahu peran, dan posisinya agar
apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang sesuai dengan peran dan posisi
mereka.
8
Menurut Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi
Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim, di sana dikatakan bahwa pada dasarnya ada 10 (sepuluh) prinsip dasar kode etik dan
pedoman perilaku hakim,yaitu : (1) Berperilaku Adil, (2) Berperilaku Jujur, (3) Berperilaku
Arif dan Bijaksana, (4) Bersikap Mandiri, (5) Berintegritas Tinggi, (6) Bertanggung Jawab,
(7) Menjunjung Tinggi Harga Diri, (8) Berdisplin Tinggi, (9) Berperilaku Rendah Hati,
(10) Bersikap Profesional. Dari prinsip-prinsip ini diharapkan tidak hanya sebatas konsep
saja, namun hendaknya benar-benar dijadikan pertimbangan dalam perekrutan hakim.
Menurut hemat penulis, sistem birokrasi di Indonesia harus dibenahi. Pembenahan
itu bisa dimulai dari proses perekrutan sumber daya insani. Sitem perekrutan hakim harus
lebih ketat dan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Keputusan Bersama Ketua
Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009,
Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Pembenahan harus segera dilakukan agar
tidak terjadi kasus-kasus serupa. Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’du: 11.
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ال‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬.....
Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan sesuatu kaumsehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Ar-Ra’du : 11).
9
Daftar Pustaka
Buku :
Klitgaard, Robert, 2001, Controlling Coruption, diterjemahkan oleh Hermoyo dengan
judul : Membasmi Korupsi, Ed.2, Cet.2, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia).
Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI,2009, “Keputusan Bersama Ketua
Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI Nomor
047/KMA/SKB/IV/2009, Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim”,
(Jakarta : Tanpa Penerbit).
Notoatmodjo, Soekidjo, 1998, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ed.2, (Jakarta:
PT Rineke Cipta).
Shihab, M. Quraish, 2000, Tafsir Al Misbah,Vol.2, (Tangerang: Lentera Hati).
Tampubolon, Manahan P., 2008, Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior)
Perspektif Organisasi Bisnis, Ed.2, Cet.1, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia).
Jurnal :
T. Gayus Lumbuun, “Mekanisme Penindakan Terhadap Anggota DPR Yang
Melakukan Tindak Pidana Korupsi”, dalam jurnal Legislasi Indonesia, Vol.8,
No.2, Juni 2011.
Internet :
Aditya Nugroho, “Ancaman Neraka Atas Orang Yang Korupsi”, http://
www.eramuslim.com//, (diunduh pada 5 Oktober 2013).
Dinarfirst, “Nabi Muhammad Tidak Bersedia Shalatkan Jenazah Koruptor”, di http://
Nabi%20Muhammad%20Tidak%20Bersedia%20Shalatkan%20Jenasah%20Koru
ptor%20_%20Dinarfirst%20_%20Main%20Resources%20•%20Dinar%20Dirham
%20Worldwide%20User.htm (diunduh pada 5 Oktober 2013).
Icha Rastika, “Rata-rata Vonis Untuk Koruptor Hanya 3,5 Tahun Penjara”, di http://
www.kompas.com//, (diunduh pada 13 Oktober 2013).
Isharyanto, “Bagaimana RekrutmenHakim Konstitusi?”, di http://
www.kompasiana.com//, (diunduh pada 4 Oktober 2013).

More Related Content

What's hot

467 perumusan ketentuan pidana
467 perumusan ketentuan pidana467 perumusan ketentuan pidana
467 perumusan ketentuan pidana
Frans Newtony
 
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINERKEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
 
3. asas asas hukum pidana islam
3. asas asas hukum pidana islam3. asas asas hukum pidana islam
3. asas asas hukum pidana islam
waliyudin1
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
Nuelimmanuel22
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
yahyaanto
 
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
DELA ASFARINA
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
yudikrismen1
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
yudikrismen1
 
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukummain hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
nidaulhasanah9
 
12 hukum kekuasaan
12 hukum   kekuasaan12 hukum   kekuasaan
12 hukum kekuasaan
mudanp.com
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
mudanp.com
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
Dinar Mahardika
 
JUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVIL
JUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVILJUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVIL
JUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVIL
surrenderyourthrone
 
Laporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di Malaysia
Laporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di MalaysiaLaporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di Malaysia
Laporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di Malaysia
Mis Sem
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Dyana Anggraini
 
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Dyana Anggraini
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
Ica Diennissa
 
Mungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesia
Mungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesiaMungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesia
Mungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesiaEka Yuda MP
 
Pkn bab 5 kelompok 1
Pkn bab 5 kelompok 1Pkn bab 5 kelompok 1
Pkn bab 5 kelompok 1
SMAN 1 Cilegon
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
MakmurZakaria
 

What's hot (20)

467 perumusan ketentuan pidana
467 perumusan ketentuan pidana467 perumusan ketentuan pidana
467 perumusan ketentuan pidana
 
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINERKEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
 
3. asas asas hukum pidana islam
3. asas asas hukum pidana islam3. asas asas hukum pidana islam
3. asas asas hukum pidana islam
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
 
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
 
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukummain hakim sendiri. tugas filsafat hukum
main hakim sendiri. tugas filsafat hukum
 
12 hukum kekuasaan
12 hukum   kekuasaan12 hukum   kekuasaan
12 hukum kekuasaan
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
JUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVIL
JUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVILJUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVIL
JUSTIFIKASI KEPERLUAN PENAHANAN REMAN MENURUT PERUNDANGAN ISLAM DAN SIVIL
 
Laporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di Malaysia
Laporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di MalaysiaLaporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di Malaysia
Laporan Perintis Mahkamah-Mahkamah Atasan dan Rendah di Malaysia
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
 
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 
Mungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesia
Mungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesiaMungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesia
Mungkinkah hukum islam dilaksanakan indonesia
 
Pkn bab 5 kelompok 1
Pkn bab 5 kelompok 1Pkn bab 5 kelompok 1
Pkn bab 5 kelompok 1
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
 

Viewers also liked

Etika
EtikaEtika
Customer Experience Optimization and Management
Customer Experience Optimization and ManagementCustomer Experience Optimization and Management
Customer Experience Optimization and Management
Erik Snyder
 
Pkn
PknPkn
Moving from Excel to Force.com
Moving from Excel to Force.comMoving from Excel to Force.com
Moving from Excel to Force.com
brightgenss
 
Growth Hacking Workshop
Growth Hacking WorkshopGrowth Hacking Workshop
Growth Hacking Workshop
Erik Snyder
 
Aspekhukum widya-- (2)
Aspekhukum widya-- (2)Aspekhukum widya-- (2)
Aspekhukum widya-- (2)
STAIN PEKALONGAN
 
Recommendations 2014
Recommendations 2014Recommendations 2014
Recommendations 2014
IEJuliusSieber
 
Evaluation Part 4 and 5: Audience Identification and Appeal
Evaluation Part 4 and 5: Audience Identification and AppealEvaluation Part 4 and 5: Audience Identification and Appeal
Evaluation Part 4 and 5: Audience Identification and Appeal
Matt Goodman
 
6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty
Christina Fletcher
 
Prae
PraePrae
CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS
geoffreyu
 
Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14
Steve Glaister
 
FMP Evaluation
FMP EvaluationFMP Evaluation
FMP Evaluation
Nabeel Mahmood
 
BrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release WebinarBrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release Webinar
brightgenss
 
Smart goal sppt revised
Smart goal sppt revisedSmart goal sppt revised
Smart goal sppt revised
Dspratley
 
Rekind Employer Value Propositiion
Rekind Employer Value PropositiionRekind Employer Value Propositiion
Rekind Employer Value Propositiion
PT. Rekayasa Industri
 
Moodle report
Moodle reportMoodle report
Moodle report
Nabeel Mahmood
 
BrightGen's Summer 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Summer 13 Salesforce Release WebinarBrightGen's Summer 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Summer 13 Salesforce Release Webinar
brightgenss
 

Viewers also liked (18)

Etika
EtikaEtika
Etika
 
Customer Experience Optimization and Management
Customer Experience Optimization and ManagementCustomer Experience Optimization and Management
Customer Experience Optimization and Management
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Moving from Excel to Force.com
Moving from Excel to Force.comMoving from Excel to Force.com
Moving from Excel to Force.com
 
Growth Hacking Workshop
Growth Hacking WorkshopGrowth Hacking Workshop
Growth Hacking Workshop
 
Aspekhukum widya-- (2)
Aspekhukum widya-- (2)Aspekhukum widya-- (2)
Aspekhukum widya-- (2)
 
Recommendations 2014
Recommendations 2014Recommendations 2014
Recommendations 2014
 
Evaluation Part 4 and 5: Audience Identification and Appeal
Evaluation Part 4 and 5: Audience Identification and AppealEvaluation Part 4 and 5: Audience Identification and Appeal
Evaluation Part 4 and 5: Audience Identification and Appeal
 
6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty
 
Prae
PraePrae
Prae
 
CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS
 
Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14
 
FMP Evaluation
FMP EvaluationFMP Evaluation
FMP Evaluation
 
BrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release WebinarBrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release Webinar
 
Smart goal sppt revised
Smart goal sppt revisedSmart goal sppt revised
Smart goal sppt revised
 
Rekind Employer Value Propositiion
Rekind Employer Value PropositiionRekind Employer Value Propositiion
Rekind Employer Value Propositiion
 
Moodle report
Moodle reportMoodle report
Moodle report
 
BrightGen's Summer 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Summer 13 Salesforce Release WebinarBrightGen's Summer 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Summer 13 Salesforce Release Webinar
 

Similar to Tugas manajemen sumber daya insani komentar tentang koruptor

Galau hukum
Galau hukumGalau hukum
Galau hukum
Rheza Elfuego
 
Urgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilanUrgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilan
Lanka Asmar, SHI, MH
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
febry777
 
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptxMateri Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
MayaRiantini1
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsistevenson2708
 
negara hukum dan HAM
negara hukum dan HAMnegara hukum dan HAM
negara hukum dan HAM
Ade ahmad
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
Eny Ardhika Putri
 
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidanaPeranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
yahyaanto
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
ppt pancasila kel 1.pptx
ppt pancasila kel 1.pptxppt pancasila kel 1.pptx
ppt pancasila kel 1.pptx
HernaYunita1
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .
Erwin Pasaribu
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .
Erwin Pasaribu
 
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptorMakalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Ika Nurrohmah
 
Jurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTE
Jurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTEJurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTE
Jurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTE
Chandra Irawan
 
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxP8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
unihazedu
 
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Tugas manajemen sumber daya insani komentar tentang koruptor (20)

Galau hukum
Galau hukumGalau hukum
Galau hukum
 
Galau hukum
Galau hukumGalau hukum
Galau hukum
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 
Urgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilanUrgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilan
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
 
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptxMateri Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
 
negara hukum dan HAM
negara hukum dan HAMnegara hukum dan HAM
negara hukum dan HAM
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
 
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidanaPeranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
Peranan advokat kaitanya pemberian bantuan hukum dalam penegakan hukum pidana
 
Attendance lea meeting 17 march 2014
Attendance lea meeting 17 march 2014Attendance lea meeting 17 march 2014
Attendance lea meeting 17 march 2014
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 
ppt pancasila kel 1.pptx
ppt pancasila kel 1.pptxppt pancasila kel 1.pptx
ppt pancasila kel 1.pptx
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .
 
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptorMakalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
 
Jurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTE
Jurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTEJurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTE
Jurnal sharia law ed 01 | SHARIA LAW INSTITUTE
 
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxP8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
 
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
 

Recently uploaded

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Tugas manajemen sumber daya insani komentar tentang koruptor

  • 1. 1 Nama : Eka Widya Rahmawati NIM : 2013112187 Kelas : MSDI D Makamah Konstitusi “yang” Diterjang Korupsi OPINI | 05 October 2013 | 16:12 – kompasiana.com Entah sudah berapa “Lusin” , “Kodi” , mungkin bahkan “Ton” penjabat masuk bui gara-gara korupsi, akan tetapi sepertinya gak pernah jera para penjabat di negeri ini untuk melakukan korupsi. Dari yang “gaji kecil” sampai yang “gaji gede” tetep aja kesandung kasus korupsi, kini giliran “PASUKAN PENGAWAL KONSTITUSI” alias Makamah Konstitusi” yang kesandung kasus korupsi, padahal seperti kita ketahui bersama para hakim-hakim konstitusi biasanya “mereka” bersuara lantang meneriakan gerakan “anti korupsi” dalam hal ini si “mantan ketua MK yang ditangkap KPK (saya berharap secepatnya di jadikan mantan)” pernah “berkoar” tentang wancana “hukum potong jari” bagi para “koruptor” .Kalau pengawal konstitusi saja bisa terlibat korupsi bagai mana dengan penjabat-penjabat lainnya…??? mungkin pertanyaan seperti itu ada di benak banyak masyarakat di negeri kita tercinta ini Indonesia, lantas apakah MK perlu dibubarkan ?, tentu saja tidak arif jika kita melihatnya seperti itu! walaupun seandainya seluruh anggota hakim MK terlibat korupsi tetap
  • 2. 2 saja tidak perlu membubarkan MK, yang patut di rubah dan dicermati adalah proses pemilihan anggota hakim dan ketua MK, disitulah kuncinya. Fungsi MK adalah sebuah lembaga yang penting yang harus ada di negara ini sebagai penyeimbang dan pengawal dan kontrol “konstitusi yang dibuat penguasa dan wakil rakyat”, seperti kita ketahui bersama proses pembuatan sebuah konstitusi dipenuhi oleh berbagai macam intrik-intrik politik dan cenderung berpeluang merugikan masyarakat,dengan begitu MK merupakan GARDA TERAKHIR Masyarakat menyelamatkan hak-haknya dari kediktatoran penguasa negara. Kuncinya adalah “Proses Perekrutan” dan “penyeleksian” yang dilakukan oleh para angota Legislatif dan eksekutif, akan tetapi jika melihat proses terjadinya sebuah kebijakan di DPR/MPR belakangan ini sepertinya akan menjadi sebuah harapan yang sangat sulit di wujudkan, apalagi pembuatan kebijakan justru “terasa” aroma “Partai beserta ketua Partai” terasa terlalu kental, karena para legislator dan eksekutif terlalu bertindak berdasarkan platform partai bukan konstituennya.yang pada akhirnya kerap terjadi “lobi-lobi” di berbagai hal, untuk meluluskan keinginan “Partai/ketua Partai nya”, padahal saya yakin jika dilakukan sebuah penelitian “jumlah partisan(Masyarakat Anggota) parpol” dengan jumlah “non partisan(masyarakat bukan anggota) parpol” pasti lebih banyak jumlah “non partisan(masyarakat bukan anggota) parpol” dengan begitu masih pantaskah para angota legislatif dan eksekutif terlalu mementingkan partai politiknya ketimbang konstituennya. Dengan pemandangan seperti di atas maka “bukan tidak mungkin” proses perekrutan anggota Hakim Makamah Konstitusi akan tercedrai dengan kepentingan Partai Politik sehingga pada akhirnya hanya akan melahirkan orang-orang yang “tersandra dan terafiliasi dengan kepentingan Parpol pendukungnya” yang pada kahirnya membuka celah yang begitu besar terhadap tindakan korupsi. dalam hal ini, sang mantan Ketua MK yang di Tangkap KPK berafiliasi dengan seorang penghubung yang berasal dari “EKS Partai Politik beliau(mantan ketua MK yang di Tangkap) , “jangan Bubarkan MK” tapi setuju “perombakan sistem pemilihan calon hakim MK” dengan begitu kita bisa mulai berharap Indonesia yang lebih baik.(kompasiana.com).
  • 3. 3 Komentar Penulis : Dari artikel di atas, penulis sependapat dengan apa yang dikatakan yaitu perlunya “perombakan sistem calon hakim MK”. Penulis beranggapan bahwa proses perekrutan hakim yang terjadi di tubuh MK cenderung didasari oleh kepentingan pribadi (parpol). Selain itu proses pemilihan hakim yang tidak transparan akan menimbulkan tanda tanya besar dalam masyarakat. Ditambah lagi dengan tertangkapnya hakim MK (non aktif) Akil Mochtar, oleh KPK ini semakin menimbulkan pemikiran-pemikiran negatif dalam masyarakat. Rasa kepercayaan rakyat pada konstitusi hukum semakin berkurang dengan tertangkapnya Akil Mochtar. Kasus korupsi yang melibatkan ketua MK ini seakan menambah daftar panjang pejabat yang terlibat kasus korupsi. Korupsi bukan hanya tindakan yang dilarang hukum konstitusi kita, namun juga sudah pasti dilarang oleh agama. Baik agama Islam ataupun agama lainnya tidak membolehkan tindakan ini. Dari sudut manajemen sumber daya insani, kasus korupsi di institusi tertinggi di Indonesia ini menunjukkan adanya proses yang salah dalam penarikan atau perekrutan sumber daya manusia (hakim). Mereka yang terlibat kasus korupsi yang notabene adalah pejabat publik, tentu bisa berkelit dan mencari pembenaran atas dirinya sendiri. Penulis beranggapan bahwa sebenarnya yang salah adalah proses perekrutan dan moral serta kepribadian yang dimiliki para pemimpin (hakim). Terkait dengan proses perekrutan hakim konstitusi dan kasus korupsi yang melibatkan ketua MK , sifat-sifat yang harus dimiliki pemimpin (hakim), serta supremasi hukum di Indonesia, penulis bermaksud menguraikan alasan dan bukti yang menguatkan pendapat penulis baik dari perspektif agama, hukum dan dalam perspektif manajemen sumber daya insani. Sebelum pembahasan yang lebih jauh tentu perlu diketahui definisi dari “korupsi” itu sendiri. Fockema Andreae menulis bahwa korupsi berasal dari bahasa latin Corruptio atau corruptus. Selanjutnya, disebutkan bahwa corruption itu berasal pula dari kata asal corrumpere, suatu kata Latin yang lebih tua. Istilah korupsi telah diterima dalam perbendaharaan kata Indonesia oleh Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia: Korupsi ialah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya (T. Gayus Lumbuun, 2011: 173).
  • 4. 4 Menurut kamus lengkap Webster’s third new international dictionary, korupsi didefinisikan sebagai ajakan dari (seorang pejabat politik dengan pertimbangan-pertimbangan yang tidak semestinya, misalnya suap) untuk melakukan pelanggaran tugas (Robert Klitgaard, 2001: 29).Banyak ayat dan hadist yang melarang korupsi. ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ِ‫َّام‬‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ْ‫د‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬‫اإل‬ِ‫ب‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬( َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬٨١١) Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui (Al-Baqarah: 188) Dalam ayat tersebut suap dikategorikan dalam korupsi. Karena sama-sama mengambil hak orang lain dengan cara yang bathil. Ayat itu sekaligus menjelaskan bahwa haram hukumnya meneri hadiah bagi seorang pejabat. Allah juga melarang untuk memakan harta orang lain dalam surat An-Nisa’:29 ِ‫م‬ ٍ‫اض‬ َ‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ً‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ُون‬‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama- suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(An- Nisaa’:29) Selain itu dalam surat yang sama Allah menyuruh untuk menyampaikan amanat karena para pejabat publik merupakan pemegang amanat rakyat. ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ع‬ِ‫ن‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ك‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫األ‬ ‫ُّوا‬‫د‬َ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِِِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُُِ‫ع‬ ( ‫ا‬ ً‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬٨١) Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.(An- Nisaa’: 58)
  • 5. 5 Ayat di atas memerintahkan untuk menunaikan amanat, yang ditekankan bahwa amanat tersebut harus ditunaikan kepada pemiliknya, dan memerintahkan untuk menetapkan hukum dengan adil Seorang hakim merupakan orang yang diamanati dalam penegakan hukum. Seorang hakim merupakan orang yang diamanati dalam penegakan hukum (M. Quraish Shihab, 2000: 458). Inilah yang seharusnya yang dipraktikkan oleh para pemimpin kita. Pada hadist-hadist Nabi , korupsi sering dikaitkan dengan istilah ghulul. Istilah ini biasa digunakan khusus bagi penggelapan harta rampasan perang sebelum dibagikan secara transparan. Meski demikian, istilah ini juga dapat digunakan pada pejabat yang mengambil sesuatu diluar haknya (suap ataupun hadiah). Beberapa hadist tersebut antara lain: ِ‫ن‬َ‫م‬ (()) ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ َ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫أ‬َ‫ي‬ ً‫ال‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫غ‬ َ‫َان‬‫ك‬ ، َُِ‫ق‬ْ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫ط‬َ‫ي‬ْ‫خ‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬َ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ، ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul (korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat. (HR. Muslim) ِِّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ِِّ‫ى‬ِ‫ع‬َ‫ج‬ْ‫ش‬َ‫أل‬‫ا‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬-‫وسلم‬ ِ‫علي‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬«ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ع‬‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫ذ‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ َّ‫َز‬‫ع‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬َُْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫ُون‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ ِ‫ض‬ َ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫اع‬ َ‫ر‬ِ‫ذ‬ ِِِ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬ ِِّ‫ظ‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ع‬ ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ار‬َ‫ج‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ج‬ِِّ‫الر‬ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ِ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َُِ‫ق‬ِِّ‫و‬ُ‫ط‬ َُِ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬». Dari Abi Malik Al-Asyja’i dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Ghulul (pengkhianatan/ korupsi) yang paling besar di sisi Allah adalah korupsi sehasta tanah, kalian temukan dua lelaki bertetangga dalam hal tanah atau rumah, lalu salah seorang dari keduanya mengambil sehasta tanah dari bagian pemiliknya. Jika ia mengambilnya maka akan dikalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi pada hari Qiyamat. (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihut Targhiib wt Tarhiib II/ 380 nomor 1869). Dalam bahasa yang singkat dan lugas, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menegaskan: Ishaq ibn Isa telah menceritakan hadis kepada kami, Isma’il ibn Ayyasy telah menceritakan hadis kepada kami, dari Yahya ibn Sa’id, dari Urwah ibn al-Zubair, dari Abi Humaid al-Sa’idi, ia berkata bahwa Rasulullah saw… Bersabda: “Hadiah yang diterima para pejabat atau pemegang kebijakan adalahghulul (korupsi).”( Ahmad Ibn Hanbal, Musnad Ahmad, no. hadis 22495) Selain itu korupsi juga sering dikaitkan dengan risywah (suap menyuap),berikut ini hadist Nabi :
  • 6. 6 Utsman bin Affan telah menceritakan hadis kepada kami, Abu Awanah telah menceritakan hadis kepada kami, ia berkata Umar ibn Abi Salamah telah menceritakan hadis kepada kami, dari bapaknya, dari Abi Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: “Allah melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap terkait masalah hukum/kebijakan.” (Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad, no. Hadis 8670) Dalam perspektif yuridis normatif, rumusan korupsi dituangkan dalam Pasal Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK). Pasal 2 UU PTPK merumuskannya sebagai berikut (T. Gayus Lumbuun, 2011: 176) : (1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1. 000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan. Pada pasal 2 ayat 1 dimungkinkan terdakwa koruptor dijatuhi hukuman mati dalam ‘keadaan tertentu’. Keadaan tertentu disinilah yang sering menjadi pertanyaan. Sejauh ini para koruptor hanya dijatuhi hukuman penjara dan denda yang dijatuhkan sangat lebih sedikit dari apa yang mereka ambil. Hukuman ‘dimiskinkan’ juga belum efektif dijalankan. Dari data-data yang ada, selama ini hukuman para koruptor masih sangat ringan dibandingkan nilai uang yang dikorupsi. Mereka rata-rata hanya divonis 3,5 tahun penjara. Jadi tidak heran jika mereka tidak pernah jera, karena memang hukuman yang mereka terima masih belum memerikan efek jera bagi pelakunya. Masalah korupsi telah melibatkan para pemegang kekuasaan atau kekuatan, baik pemegang kekuasaan politik, pemegang kekuasaan atau kekuatan ekonomi, pemegang kekuasaan administrasi pemerintahan. Ditinjau dari kualitas pribadi para pemegang kekuasaan atau kekuatan tersebut menunjukkan bahwa para pelaku korupsi adalah mereka yang mempunyai intelektual tinggi. Sebagai pribadi yang memiliki intelektual, pada umumnya mereka juga mengetahui bagaimana cara-cara menghindar dari jerat hukum, mereka semua mencari celah-celah untuk menghindari tuntutan hukum (T.Gayus Lumbuun,2011:188-189).
  • 7. 7 Dari sudut manajemen sumber daya insani dapat dikatakan adanya kesalahan dalam proses penarikan (perekrutan) sumber daya insani (hakim). Sehingga perlu adanya pembenahan. Secara umum dalam penarikan sumber daya insani ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain (Robert Klitgaard,2001: 124) : 1. Meneliti catatan masa lalu (untuk menyingkirkan mereka yang tidak jujur). 2. Memanfaatkan jaminan kejujuran dari luar (jaringan kerjauntuk mencari pegawai handal dan menjamin mereka tetap handal). Jika kita kaitkan dengan kasus Akil Mochtar yang berstatus sebagai hakim konstitusi, maka yang perlu diperhatikan adalah adanya rekrutmen yang fair, terbuka, dan berpedoman kepada integritas dan rekam jejak calon hakim Selain itu, perekrutan hakim sebaiknya ditujukan bukan pada seorang politisi dari partai tertentu. Ini agar tidak ada kepentingan politik dibalik pencalonan hakim tersebut. Kemudian mengutip dari buku Perilaku Keorganisasian, beberapa kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin antara lain (Manahan P. Tampubolon,2008: 118-119). 1. Integritas. Sifat integritas ini sangat penting dan harus melekat pada diri seorang pemimpin. Karena pemimpin yang memiliki integritas akan melaksanakan tugasnya dengan menyiapkan segala kapasitasnya untuk menghadapi segala resiko yang ada dengan tetap menjaga prinsipnya. 2. Kecerdasan dan Pengetahuan. Pemimpin harus tahu akan bidangnya agar dapat membuat keputusan yang tepat. Pengetahuannya harus ditopang dengan kecerdasan agar menguasai dan menerapkannya pada setiap keadaan.Pengetahuan diperlukan juga agar seorang pemimpin dapat mengarahkan orang lain atas apa yang ingin dilakukannya. 3. Rasa Simpati Insani. Pemimpin harus memiliki keseimbangan tekanan atas orang dan atas hasil. Ini karena orang bukan satu-satunya unsur yang harus diurus. 4. Kesungguhan. Ini penting karena setiap keputusan yang diambil akan menimbulkan konsekuensi baik itu buruk ataupun baik. Jadi diperlukan perhatian yang lebih untuk mengambil keputusan itu. 5. Kesadaran Akan Diri. Seorang pemimpin harus tahu peran, dan posisinya agar apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang sesuai dengan peran dan posisi mereka.
  • 8. 8 Menurut Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, di sana dikatakan bahwa pada dasarnya ada 10 (sepuluh) prinsip dasar kode etik dan pedoman perilaku hakim,yaitu : (1) Berperilaku Adil, (2) Berperilaku Jujur, (3) Berperilaku Arif dan Bijaksana, (4) Bersikap Mandiri, (5) Berintegritas Tinggi, (6) Bertanggung Jawab, (7) Menjunjung Tinggi Harga Diri, (8) Berdisplin Tinggi, (9) Berperilaku Rendah Hati, (10) Bersikap Profesional. Dari prinsip-prinsip ini diharapkan tidak hanya sebatas konsep saja, namun hendaknya benar-benar dijadikan pertimbangan dalam perekrutan hakim. Menurut hemat penulis, sistem birokrasi di Indonesia harus dibenahi. Pembenahan itu bisa dimulai dari proses perekrutan sumber daya insani. Sitem perekrutan hakim harus lebih ketat dan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009, Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Pembenahan harus segera dilakukan agar tidak terjadi kasus-kasus serupa. Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’du: 11. ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ِِّ‫ي‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ال‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬..... Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan sesuatu kaumsehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Ar-Ra’du : 11).
  • 9. 9 Daftar Pustaka Buku : Klitgaard, Robert, 2001, Controlling Coruption, diterjemahkan oleh Hermoyo dengan judul : Membasmi Korupsi, Ed.2, Cet.2, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia). Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI,2009, “Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009, Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim”, (Jakarta : Tanpa Penerbit). Notoatmodjo, Soekidjo, 1998, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ed.2, (Jakarta: PT Rineke Cipta). Shihab, M. Quraish, 2000, Tafsir Al Misbah,Vol.2, (Tangerang: Lentera Hati). Tampubolon, Manahan P., 2008, Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior) Perspektif Organisasi Bisnis, Ed.2, Cet.1, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia). Jurnal : T. Gayus Lumbuun, “Mekanisme Penindakan Terhadap Anggota DPR Yang Melakukan Tindak Pidana Korupsi”, dalam jurnal Legislasi Indonesia, Vol.8, No.2, Juni 2011. Internet : Aditya Nugroho, “Ancaman Neraka Atas Orang Yang Korupsi”, http:// www.eramuslim.com//, (diunduh pada 5 Oktober 2013). Dinarfirst, “Nabi Muhammad Tidak Bersedia Shalatkan Jenazah Koruptor”, di http:// Nabi%20Muhammad%20Tidak%20Bersedia%20Shalatkan%20Jenasah%20Koru ptor%20_%20Dinarfirst%20_%20Main%20Resources%20•%20Dinar%20Dirham %20Worldwide%20User.htm (diunduh pada 5 Oktober 2013). Icha Rastika, “Rata-rata Vonis Untuk Koruptor Hanya 3,5 Tahun Penjara”, di http:// www.kompas.com//, (diunduh pada 13 Oktober 2013). Isharyanto, “Bagaimana RekrutmenHakim Konstitusi?”, di http:// www.kompasiana.com//, (diunduh pada 4 Oktober 2013).