SlideShare a Scribd company logo
HUKUM PIDANA
KHUSUS
Hukum Pidana Khusus
Nama Mata Kuliah
01
DEFINISI MATA KULIAH
2 SKS
SKS
02
SENIN :
Jam Perkuliahan
03
RUANG
04
KONTRAK KULIAH
MILENIALS
PERKENALAN DIRI
Nama saya DINAR MAHARDIKA, SH.,MH. Saya
lahir di Tegal 29 September 1994 , saya pernah
mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Penusupan,
SMP Negeri 2 Pangkah, SMA Negeri 2 Slawi, dan
meneruskan ke jenjang S1 di Universitas Pancasakti,
Tegal , lalu menyambung kembali S2 di Universitas
Diponegoro, hingga saat ini saya masih terjebak di
universitas tersebut karena saya masih melanjutkan
S3 saya.
Di Rahasiakan Takut di TEROR
MAHASISWA
dinarmahardikalaw29@gmail.com
2
3
KONTAK PERSON
ANY QUESTIONS ?
2. Handphone (Jika Handphone berbunyi
ada 3 opsi hukuman)
a. HP jadi milik dosen
b. Dianggap tidak menghadiri
c. Jika mau Talent Show aman terkendali
3. PENILAIAN
a. TUGAS = PLAGIAT = D
b. Tidak Menjawab Pertanyaan Dosen
Point akan terkurangi, Kalo Anda
menjawab walau Salah makan akan
AMAN .
c. Tidak Menerima Komplen Nilai
KEHADIRAN
1. Keterlamabatan maksimal 0 detik
Jika kalian telat maka ada 3 opsi
hukuman :
a. Tidak usah ikut kuliah
b. Kalian harus talent show, supaya
dianggap hadir
c. Jika tidak menunjukan talent show
boleh ikut kuliah tetapi akan dianggap
tidak hadir.
d. Ijin silahkan melalui surat, Titip
kabar keteman.
TEKNIS PERKULIAHAN
Your Content Here
Your Content Here
1. TOTAL PERTEMUAN : 14 x Pertemuan
Bentuk Pertemuan :
14 x Pertemuan tatap muka
1x UTS
1 x UAS
2. Tugas :
Mendowload Flm
Membuat Makalah
Mereview Jurnal
Prestentasi Kelompok
NB : SELURUH MAHASIWA WAJIB MEMPUNYAI ALAMAT EMAIL DAN
MASUK PADA GOOGLE CLASROOM
Sistem Penilaian Dan Skema
Penilaian
No. Tagihan Bobot
1
Kehadiran, pree test, post test, 25 %
2
Tugas , presentasi dan keaktifan 25 %
3
Ujian Tengah Semester (UTS) 25 %
4
Ujian Akhir Semester (UAS) 25 %
JUMLAH 100%
Quotes Semester 4 :
“Fokuslah menjadi produktif, bukan sekedar sibuk saja’
SELAMAT DATANG DI SISTIM E-LEARNING
Silahkan Kalian nikmati mau di
sambi sambil REBAHAN MAKAN
MINUM juga gak masalah yang
penting Tetap Fokus Pada kuliah
Online siang ini ya gaes… NB : Ke
kamar mandi tidak perlu ijin …..
HUKUM
PIDANA ?
HUKUM
PIIDANA
UMUM ?
REMEMBER ?
HUKUM PIDANA
KHUSUS ?
PENDAHULUAN
Hukum pidana itu ialah hukum yang
mengatur tentang pelanggaran -
pelanggaran dan kejahatan-kejahatan
terhadap kepentingan umum, perbuatan
mana diancam dengan hukuman yang
merupakan suatu penderitaan atau
siksaan.
Apa itu Hukum Pidana?
secara definitif dapat diartikan
sebagai perundang-undangan
pidana yang berlaku umum
yang tercantum dalam KUHP
serta perundangan-undangan
yang merubah dan menambah
KUHP.
HUKUM PIDANA UMUM
Hukum pidana yang sengaja dibuat untuk
orang tertentusaja, atau mengatur tindak
pidana tertentusaja, ex. KUHP Militer, UU
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
HUKUM PIDANA KHUSUS
PERBEDAAN HP UMUM & HP PIDSUS
DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS
UU Pidana yang masih dikualifikasikan sebagai Hukum Tindak Pidana
Khusus adalah UU No 7 Drt 1955 (Hukum Pidana Ekonomi), UU No 31
tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2002 dan UU No 1/Perpu/2002 dan
UU No 2/Perpu/2002.
Hukum Tindak Pidana Khusus mengatur perbuatan tertentu atau untuk
orang/golong- an tertentu. Hukum Tindak Pidana Khusus menyimpang
dari Hukum Pidana Materiil dan Hukum Pidana Formal. Penyimpangan
diperlukan atas dasar kepentingan hukum
DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS
Penyimpangan diperlukan atas dasar kepentingan hukum. Dasar Hukum UU
Pidana Khusus dilihat dari hukum pidana adalah Pasal 103 KUHP.
Pasal 103 ini mengandung pengertian :
1. Semua ketentuan yang ada dalam Buku I KUHP berlaku terhadap UU di
luar KUHP sepanjang UU itu tidak menentukan lain.
2. Adanya kemungkinan UU termasuk UU Pidana di luar KUHP, karena
KUHP tidak mengatur seluruh tindak pidana di dalamnya (tidak lengkap dan
tidak mungkin lengkap).
Perundang-undangan Pidana :
1. UU pidana dalam arti sesungguhnya, yaitu hak memberi pidana dari
negara;
2. Peraturan Hukum Pidana dalam arti tersendiri, adalah memberi sanksi
pidana terhadap aturan yang berada di luar hukum pidana umum
DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS
Apabila diperhatikan suatu undang-undang dari segi hukum pidana ada bebebarapa substansi:
1. UU saja yang tidak mengatur ketentuan pidana (seperti UU No 1 Tahun 1974, UU No 7/1989
yang diubah dengan UU No 3/2006, UU No 8/1974 yang diubah dengan UU No 43/1999, UU No
22/1999 yang diubah denghan UU No 32/2004 , UU No 4 / 2004, UU No 23/1999 yang diubah
dengan UU No 3/2004).
2. UU yang memuat ketentuan pidana, maksudnya mengancam dengan sanksi pidana bagi
pelanggaran terhadap pasal-pasal tertentu yang disebut dalam Bab ketentuan pidana. (seperti
UU No 2/2004, UU No /1999, UU No 8/1999, UU No 7/1996, UU No 18/1997 yang diubah
dengan UU No 34/2000, UU No 23/2004, UU No 23/20020, UU No 26/2000).
3. UU Pidana, maksudnya undang-undang yang merumuskan tindak pidana dan langsung
mengancam dengan sanksi pidana dengan tidak mengatur bab tersendiri yang memuat
ketentuan pidana. (seperti UU No 31/1999, UU No 20/2002, UU No 1/Perpu/2000, UU No
15/2002 yang diubah dengan UU No 25/2003)
DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS
44.UU Hukum Pidana adalah undang-undang yang mengatur ketentuan hukum pidana. Undang-
undang ini terdiri dari undang-undang pidana materil dan formal (undang-undang acara pidana).
Kedua undang-undang hukum pidana ini dikenal dengan sebutan “Kitab Undang-undang Hukum
Pidana, Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana” (seperti KUHP, UU No 8/ 1981 tentang
KUHAP, KUHP Militer).
5. Hukum Pidana Khusus ada yang berhubungan dengan Hukum administrasi ( HPE, Hk. Pidana
Fiscal, UU No 31 th 1999 khusus masalah penyalahgunaan kewenangan).
KE KHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS
1. Kekhususan Hukum Tindak Pidana Khusus dibidang Hk. Pidana Materil.
Penyimpangan dalam pengertian menyimpang dari ketentuan Hukum Pidana Umum
dan dapat berupa:
- Menentukan sendiri yang sebelumnya tidak ada dalam HPU disebut dengan
ketentuan khusus.
- Hukum Pidana bersifat elastis (ketentuan khusus).
- Percobaan dan membantu melakukan tindak pidana diancam dengan hukuman.
(menyimpang).
- Pengaturan tersendiri tindak pidana kejahatan dan pelanggaran (ket. khs)
- Perluasan berlakunya asas teritorial (ekstra teritorial). (menyimpang/ket.khs)
- Sub. Hukum berhubungan / ditentukan berdasarkan kerugian keuangan dan
perekonomian negara (ket. Khs)
KE KHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS
Pegawai Negeri merupakan Sub. Hukum tersendiri.(ket. khs).
- Mempunyai sifat terbuka, maksudnya adanya ketentuan untuk memasukkan tindak
pidana yang berada dalam UU lain asalkan UU lain itu menetukan menjadi tindak
pidana (ket.khus).
- Pidana denda + 1/3 terhadap korporasi. (menyimpang).
- Perampasan barang bergerak, tidak bergerak (ket. khs).
- Adanya pengaturan tindak pidana selain yang diatur dalam UU itu.(ket.khs).
- Tindak pidana bersifat transnasional. (ket.khs).
- Adanya ketentuan yurisdiksi dari negara lain terhadap tindak pidana yang terjadi.
(ket.khs).
- Tindak pidananya dapat bersifat politik ( ket.khs).
- Dapat pula berlaku asas retro active.
.
KE KHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS
2. Penyimpangan terhadap Hukum Pidana Formal, dapat berupa :
- Penyidikan dapat dilakukan oleh Jaksa maupun Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
- Perkara pidana khusus harus didahulukan dari perkara pidana lain;
- Adanya gugatan perdata terhadap tersangka / terdakwa TP Korupsi.
- Penuntutan Kembali terhadap pidana bebas atas dasar kerugian negara;
- Perkara pidana Khusus di adili di Pengadilan khusus (HPE);
- Dianutnya Peradilan In absentia;
- Diakuinya terobosan terhadap rahasia bank;
- Dianutnya Pembuktian terbalik;
- Larangan menyebutkan identitas pelapor;
- Perlunya pegawai penghubung;
-Tindak Pidana Korupsi
- Tindak Pidana Pencucian Uang
- Tindak Pidana HAM Berat
- Tindak Pidana Terorisme
- Tindak Pidana Narkotika
- Tindak Pidana Lingkungan Hidup
- Tindak Pidana Perdagangan Orang
- Tindak Pidana Anak
- Tindak Pidana Kehutanan
- Dll.
RUANG LINGKUP HUKUM PIDANA KHUSUS
TUGAS !
Buat artikel tentang materi
yang sudah saya beri hari ini
dengan bahasa anda dan boleh
menambahkan pertanyaanya
tentang materi saya di
kumpulkan hari ini memalui
google clasroom saya selamat
mengerjakan !
PESAN HARI INI :
Jika mencintamu adalah hukum materil,
maka Nikahin kamu adalah hukum
formilnya. sebab materil tak kan bs
berjalan tanpa formil.
Thank You
SEKIAN
PERTEMUAN 3
TINDAK PIDANA
KORUPSI
LIHAT LHA GAMBAR BERIKUT :
PENDAHULUAN :
 Korupsi bersasal bahasa latin “Corruptio,” atau “Corruptos”
Kata tersebut kemudian diadopsi ke dalam beberapa bahasa, diantaranya yaitu
:
Bahasa Inggris : Corruption ( Corrupt )
Bahasa Belanda : Corruptie
Bahasa Indonesia : Korupsi
 Korupsi secara harfiah bisa berarti :
1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan
ketidakjujuran
2. Perbuatan yg buruk (penggelapan, uang, penerimaan uang sogok, dsb)
3. Perbuatan yg kenyataan menimbulkan keadaan yg bersifat buruk
UU NO.31 TAHUN 1999 JO UU NO.20 TAHUN 2001
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
SEBAGAI EKSTRA
ORDINARY CRIME
TINDAK PIDANA KORUPSI
DAPAT BERAKIBAT
MERUSAK
PEREKONOMIAN NEGARA
TREND SEMAKIN
CANGGIH CARA YANG
DIGUNAKAN PELAKU
EKSTRA ORDINARY CRIME
(KEJAHATAN LUAR BIASA):
Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan
membawa bencana yang tidak saja terhadap kehidupan
perekonomian nasional, tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan
bernegara pada umumnya. Tindak pidana korupsi yang meluas dan
sistematis juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial
dan hak-hak ekonomi masyarakat, dan karena itu maka tindak
pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan
biasa melainkan telah menjadi suatu “kejahatan luar biasa”.
UPAYA PENANGGULANGANNYA :
Untuk menanggulangi kejahatan yang luar biasa tersebut diperlukan suatu kebijakan sosial (sosial
policy).
Kemudian dijabarkan dalam kebijakan penegakan hukum (law enforcement policy).
Pada tataran tersebut dirumuskan dan ditegakkan pula kebijakan pidana (criminal policy).
Dengan demikian tampak bahwa kebijakan pidana merupakan bagian dari kebijakan penegakan
hukum yang secara keseluruhan berada dalam suatu sistem kebijakan sosial. Oleh karena itu kebijakan
pidana harus memiliki sinkronisasi dengan kebijakan penegakan hukum, sedangkan kebijakan
penegakan hukum harus pula searah dan dijiwai oleh kebijakan sosial atau arah kebijakan
penyelenggaraan negara pada umumnya.
TREND PERKEMBANGAN
Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas
dalam kehidupan masyarakat. Perkembangannya terus
meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus
yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara
maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan
semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki
seluruh aspek kehidupan masyarakat, serta modus
operandi yang digunakan juga semakin canggih.
MENGAPA TERJADI KORUPSI ???
KORUPSI
MANUSIA
INSTITUT
/ADMINIS
TRASI
SOSIAL/
BUDAYA
Faktor-faktor penyebab korupsi di Indonesia meliputi 4 aspek, yaitu:
Aspek perilaku individu,
yaitu faktor-faktor internal yang mendorong seseorang melakukan
korupsi, seperti adanya sifat tamak, moral yang kurang kuat
menghadapi godaan, penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan
hidup yang wajar, kebutuhan hidup yang mendesak, gaya hidup
konsumtif, malas atau tidak mau bekerja keras, serta tidak
diamalkannya ajaran-ajaran agama secara benar.
Aspek Organisasi
yaitu kurang adanya keteladanan dari
pimpinan, kultur organisasi yang tidak benar,
sistem akuntabilitas yang tidak memadai,
kelemahan sistem pengendalian manajemen,
manajemen cenderung menutupi perbuatan
korupsi yang terjadi dalam organisasi.
Aspek masyarakat
yaitu berkaitan dengan lingkungan masyarakat dimana
individu dan organisasi tersebut berada, seperti nilai-nilai
yang berlaku yang kondusif untuk terjadinya korupsi,
kurangnya kesadaran bahwa yang paling dirugikan dari
terjadinya praktek korupsi adalah masyarakat dan mereka
sendiri terlibat dalam praktek korupsi, serta pencegahan
dan pemberantasan korupsi hanya akan berhasil bila
masyarakat ikut berperan aktif. Selain itu adanya penyalah
artian pengertian-pengertian dalam budaya bangsa
Indoenesia.
4.Aspek peraturan perundang-undangan,
yaitu terbitnya peraturan perundang-undangan yang
bersifat monopolistik yang hanya menguntungkan kerabat
dan atau kroni penguasa negara, kualitas peraturan
perundang-undangan yang kurang memadai, judicial
review yang kurang efektif, penjatuhan sanksi yang terlalu
ringan, penerapan sanksi tidak konsisten dan pandang bulu,
serta lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan
perundang-undangan.
PESAN HARI INI
Hey kalian kaum rebahan yang sedang
menyelamatkan DUNIA : Indonesia kini
sedang memanggil kembali, ANAK MUDA
terbaik yang sudi memberantas korupsi di
negeri ini !!! ARE YOU READY
???

More Related Content

What's hot

Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
Makalah state responsibility
Makalah state responsibilityMakalah state responsibility
Makalah state responsibilityMuhammad Rahman
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliIca Diennissa
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Idik Saeful Bahri
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Makalah state responsibility
Makalah state responsibilityMakalah state responsibility
Makalah state responsibility
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
Hukum pidana internasional
Hukum pidana internasionalHukum pidana internasional
Hukum pidana internasional
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 

Similar to Hukum pidana khusus

Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptAZIS50
 
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.pptssuser0a01f91
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Andrie Irawan
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPuputDachi
 
VII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptxVII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptxdonihasmanto
 
Apa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORApa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORRatri nia
 
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum PidanaPengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum PidanaNasiPadang7
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaIca Diennissa
 
Source, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in Indonesia
Source, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in IndonesiaSource, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in Indonesia
Source, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in IndonesiaMariske Myeke Tampi
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qaAndiex Ae
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qaandiex25
 
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaAmmara Fathina
 

Similar to Hukum pidana khusus (20)

Hk.pidana
Hk.pidanaHk.pidana
Hk.pidana
 
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
 
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
 
VII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptxVII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptx
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptxpengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
 
Apa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORApa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKOR
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
hukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdfhukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdf
 
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum PidanaPengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 
Source, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in Indonesia
Source, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in IndonesiaSource, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in Indonesia
Source, Destination, Classification of Law and Legal Sanctions in Indonesia
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
 

Recently uploaded

Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfCI kumparan
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfthegoddescorp
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfCI kumparan
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafCIkumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.pptintelkejarimimika07
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfCI kumparan
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...CI kumparan
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfCIkumparan
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfthegoddescorp
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfCI kumparan
 

Recently uploaded (10)

Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
 

Hukum pidana khusus

  • 2. Hukum Pidana Khusus Nama Mata Kuliah 01 DEFINISI MATA KULIAH 2 SKS SKS 02 SENIN : Jam Perkuliahan 03 RUANG 04
  • 4. PERKENALAN DIRI Nama saya DINAR MAHARDIKA, SH.,MH. Saya lahir di Tegal 29 September 1994 , saya pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Penusupan, SMP Negeri 2 Pangkah, SMA Negeri 2 Slawi, dan meneruskan ke jenjang S1 di Universitas Pancasakti, Tegal , lalu menyambung kembali S2 di Universitas Diponegoro, hingga saat ini saya masih terjebak di universitas tersebut karena saya masih melanjutkan S3 saya.
  • 5. Di Rahasiakan Takut di TEROR MAHASISWA dinarmahardikalaw29@gmail.com 2 3 KONTAK PERSON
  • 7. 2. Handphone (Jika Handphone berbunyi ada 3 opsi hukuman) a. HP jadi milik dosen b. Dianggap tidak menghadiri c. Jika mau Talent Show aman terkendali 3. PENILAIAN a. TUGAS = PLAGIAT = D b. Tidak Menjawab Pertanyaan Dosen Point akan terkurangi, Kalo Anda menjawab walau Salah makan akan AMAN . c. Tidak Menerima Komplen Nilai KEHADIRAN 1. Keterlamabatan maksimal 0 detik Jika kalian telat maka ada 3 opsi hukuman : a. Tidak usah ikut kuliah b. Kalian harus talent show, supaya dianggap hadir c. Jika tidak menunjukan talent show boleh ikut kuliah tetapi akan dianggap tidak hadir. d. Ijin silahkan melalui surat, Titip kabar keteman.
  • 8. TEKNIS PERKULIAHAN Your Content Here Your Content Here 1. TOTAL PERTEMUAN : 14 x Pertemuan Bentuk Pertemuan : 14 x Pertemuan tatap muka 1x UTS 1 x UAS 2. Tugas : Mendowload Flm Membuat Makalah Mereview Jurnal Prestentasi Kelompok NB : SELURUH MAHASIWA WAJIB MEMPUNYAI ALAMAT EMAIL DAN MASUK PADA GOOGLE CLASROOM
  • 9. Sistem Penilaian Dan Skema Penilaian No. Tagihan Bobot 1 Kehadiran, pree test, post test, 25 % 2 Tugas , presentasi dan keaktifan 25 % 3 Ujian Tengah Semester (UTS) 25 % 4 Ujian Akhir Semester (UAS) 25 % JUMLAH 100%
  • 10. Quotes Semester 4 : “Fokuslah menjadi produktif, bukan sekedar sibuk saja’
  • 11. SELAMAT DATANG DI SISTIM E-LEARNING Silahkan Kalian nikmati mau di sambi sambil REBAHAN MAKAN MINUM juga gak masalah yang penting Tetap Fokus Pada kuliah Online siang ini ya gaes… NB : Ke kamar mandi tidak perlu ijin …..
  • 13. PENDAHULUAN Hukum pidana itu ialah hukum yang mengatur tentang pelanggaran - pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman yang merupakan suatu penderitaan atau siksaan. Apa itu Hukum Pidana? secara definitif dapat diartikan sebagai perundang-undangan pidana yang berlaku umum yang tercantum dalam KUHP serta perundangan-undangan yang merubah dan menambah KUHP. HUKUM PIDANA UMUM Hukum pidana yang sengaja dibuat untuk orang tertentusaja, atau mengatur tindak pidana tertentusaja, ex. KUHP Militer, UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. HUKUM PIDANA KHUSUS
  • 14.
  • 15. PERBEDAAN HP UMUM & HP PIDSUS
  • 16. DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS UU Pidana yang masih dikualifikasikan sebagai Hukum Tindak Pidana Khusus adalah UU No 7 Drt 1955 (Hukum Pidana Ekonomi), UU No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2002 dan UU No 1/Perpu/2002 dan UU No 2/Perpu/2002. Hukum Tindak Pidana Khusus mengatur perbuatan tertentu atau untuk orang/golong- an tertentu. Hukum Tindak Pidana Khusus menyimpang dari Hukum Pidana Materiil dan Hukum Pidana Formal. Penyimpangan diperlukan atas dasar kepentingan hukum
  • 17. DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS Penyimpangan diperlukan atas dasar kepentingan hukum. Dasar Hukum UU Pidana Khusus dilihat dari hukum pidana adalah Pasal 103 KUHP. Pasal 103 ini mengandung pengertian : 1. Semua ketentuan yang ada dalam Buku I KUHP berlaku terhadap UU di luar KUHP sepanjang UU itu tidak menentukan lain. 2. Adanya kemungkinan UU termasuk UU Pidana di luar KUHP, karena KUHP tidak mengatur seluruh tindak pidana di dalamnya (tidak lengkap dan tidak mungkin lengkap). Perundang-undangan Pidana : 1. UU pidana dalam arti sesungguhnya, yaitu hak memberi pidana dari negara; 2. Peraturan Hukum Pidana dalam arti tersendiri, adalah memberi sanksi pidana terhadap aturan yang berada di luar hukum pidana umum
  • 18. DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS Apabila diperhatikan suatu undang-undang dari segi hukum pidana ada bebebarapa substansi: 1. UU saja yang tidak mengatur ketentuan pidana (seperti UU No 1 Tahun 1974, UU No 7/1989 yang diubah dengan UU No 3/2006, UU No 8/1974 yang diubah dengan UU No 43/1999, UU No 22/1999 yang diubah denghan UU No 32/2004 , UU No 4 / 2004, UU No 23/1999 yang diubah dengan UU No 3/2004). 2. UU yang memuat ketentuan pidana, maksudnya mengancam dengan sanksi pidana bagi pelanggaran terhadap pasal-pasal tertentu yang disebut dalam Bab ketentuan pidana. (seperti UU No 2/2004, UU No /1999, UU No 8/1999, UU No 7/1996, UU No 18/1997 yang diubah dengan UU No 34/2000, UU No 23/2004, UU No 23/20020, UU No 26/2000). 3. UU Pidana, maksudnya undang-undang yang merumuskan tindak pidana dan langsung mengancam dengan sanksi pidana dengan tidak mengatur bab tersendiri yang memuat ketentuan pidana. (seperti UU No 31/1999, UU No 20/2002, UU No 1/Perpu/2000, UU No 15/2002 yang diubah dengan UU No 25/2003)
  • 19. DASAR HUKUM PIDANA KHUSUS 44.UU Hukum Pidana adalah undang-undang yang mengatur ketentuan hukum pidana. Undang- undang ini terdiri dari undang-undang pidana materil dan formal (undang-undang acara pidana). Kedua undang-undang hukum pidana ini dikenal dengan sebutan “Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana” (seperti KUHP, UU No 8/ 1981 tentang KUHAP, KUHP Militer). 5. Hukum Pidana Khusus ada yang berhubungan dengan Hukum administrasi ( HPE, Hk. Pidana Fiscal, UU No 31 th 1999 khusus masalah penyalahgunaan kewenangan).
  • 20. KE KHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS 1. Kekhususan Hukum Tindak Pidana Khusus dibidang Hk. Pidana Materil. Penyimpangan dalam pengertian menyimpang dari ketentuan Hukum Pidana Umum dan dapat berupa: - Menentukan sendiri yang sebelumnya tidak ada dalam HPU disebut dengan ketentuan khusus. - Hukum Pidana bersifat elastis (ketentuan khusus). - Percobaan dan membantu melakukan tindak pidana diancam dengan hukuman. (menyimpang). - Pengaturan tersendiri tindak pidana kejahatan dan pelanggaran (ket. khs) - Perluasan berlakunya asas teritorial (ekstra teritorial). (menyimpang/ket.khs) - Sub. Hukum berhubungan / ditentukan berdasarkan kerugian keuangan dan perekonomian negara (ket. Khs)
  • 21. KE KHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS Pegawai Negeri merupakan Sub. Hukum tersendiri.(ket. khs). - Mempunyai sifat terbuka, maksudnya adanya ketentuan untuk memasukkan tindak pidana yang berada dalam UU lain asalkan UU lain itu menetukan menjadi tindak pidana (ket.khus). - Pidana denda + 1/3 terhadap korporasi. (menyimpang). - Perampasan barang bergerak, tidak bergerak (ket. khs). - Adanya pengaturan tindak pidana selain yang diatur dalam UU itu.(ket.khs). - Tindak pidana bersifat transnasional. (ket.khs). - Adanya ketentuan yurisdiksi dari negara lain terhadap tindak pidana yang terjadi. (ket.khs). - Tindak pidananya dapat bersifat politik ( ket.khs). - Dapat pula berlaku asas retro active. .
  • 22. KE KHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS 2. Penyimpangan terhadap Hukum Pidana Formal, dapat berupa : - Penyidikan dapat dilakukan oleh Jaksa maupun Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. - Perkara pidana khusus harus didahulukan dari perkara pidana lain; - Adanya gugatan perdata terhadap tersangka / terdakwa TP Korupsi. - Penuntutan Kembali terhadap pidana bebas atas dasar kerugian negara; - Perkara pidana Khusus di adili di Pengadilan khusus (HPE); - Dianutnya Peradilan In absentia; - Diakuinya terobosan terhadap rahasia bank; - Dianutnya Pembuktian terbalik; - Larangan menyebutkan identitas pelapor; - Perlunya pegawai penghubung;
  • 23. -Tindak Pidana Korupsi - Tindak Pidana Pencucian Uang - Tindak Pidana HAM Berat - Tindak Pidana Terorisme - Tindak Pidana Narkotika - Tindak Pidana Lingkungan Hidup - Tindak Pidana Perdagangan Orang - Tindak Pidana Anak - Tindak Pidana Kehutanan - Dll. RUANG LINGKUP HUKUM PIDANA KHUSUS
  • 24. TUGAS ! Buat artikel tentang materi yang sudah saya beri hari ini dengan bahasa anda dan boleh menambahkan pertanyaanya tentang materi saya di kumpulkan hari ini memalui google clasroom saya selamat mengerjakan !
  • 25. PESAN HARI INI : Jika mencintamu adalah hukum materil, maka Nikahin kamu adalah hukum formilnya. sebab materil tak kan bs berjalan tanpa formil.
  • 29. LIHAT LHA GAMBAR BERIKUT :
  • 30. PENDAHULUAN :  Korupsi bersasal bahasa latin “Corruptio,” atau “Corruptos” Kata tersebut kemudian diadopsi ke dalam beberapa bahasa, diantaranya yaitu : Bahasa Inggris : Corruption ( Corrupt ) Bahasa Belanda : Corruptie Bahasa Indonesia : Korupsi  Korupsi secara harfiah bisa berarti : 1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidakjujuran 2. Perbuatan yg buruk (penggelapan, uang, penerimaan uang sogok, dsb) 3. Perbuatan yg kenyataan menimbulkan keadaan yg bersifat buruk
  • 31. UU NO.31 TAHUN 1999 JO UU NO.20 TAHUN 2001
  • 32. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN TINDAK PIDANA KORUPSI SEBAGAI EKSTRA ORDINARY CRIME TINDAK PIDANA KORUPSI DAPAT BERAKIBAT MERUSAK PEREKONOMIAN NEGARA TREND SEMAKIN CANGGIH CARA YANG DIGUNAKAN PELAKU
  • 33. EKSTRA ORDINARY CRIME (KEJAHATAN LUAR BIASA): Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana yang tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional, tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Tindak pidana korupsi yang meluas dan sistematis juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, dan karena itu maka tindak pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu “kejahatan luar biasa”.
  • 34. UPAYA PENANGGULANGANNYA : Untuk menanggulangi kejahatan yang luar biasa tersebut diperlukan suatu kebijakan sosial (sosial policy). Kemudian dijabarkan dalam kebijakan penegakan hukum (law enforcement policy). Pada tataran tersebut dirumuskan dan ditegakkan pula kebijakan pidana (criminal policy). Dengan demikian tampak bahwa kebijakan pidana merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum yang secara keseluruhan berada dalam suatu sistem kebijakan sosial. Oleh karena itu kebijakan pidana harus memiliki sinkronisasi dengan kebijakan penegakan hukum, sedangkan kebijakan penegakan hukum harus pula searah dan dijiwai oleh kebijakan sosial atau arah kebijakan penyelenggaraan negara pada umumnya.
  • 35. TREND PERKEMBANGAN Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam kehidupan masyarakat. Perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat, serta modus operandi yang digunakan juga semakin canggih.
  • 36. MENGAPA TERJADI KORUPSI ??? KORUPSI MANUSIA INSTITUT /ADMINIS TRASI SOSIAL/ BUDAYA
  • 37. Faktor-faktor penyebab korupsi di Indonesia meliputi 4 aspek, yaitu: Aspek perilaku individu, yaitu faktor-faktor internal yang mendorong seseorang melakukan korupsi, seperti adanya sifat tamak, moral yang kurang kuat menghadapi godaan, penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup yang wajar, kebutuhan hidup yang mendesak, gaya hidup konsumtif, malas atau tidak mau bekerja keras, serta tidak diamalkannya ajaran-ajaran agama secara benar.
  • 38. Aspek Organisasi yaitu kurang adanya keteladanan dari pimpinan, kultur organisasi yang tidak benar, sistem akuntabilitas yang tidak memadai, kelemahan sistem pengendalian manajemen, manajemen cenderung menutupi perbuatan korupsi yang terjadi dalam organisasi.
  • 39. Aspek masyarakat yaitu berkaitan dengan lingkungan masyarakat dimana individu dan organisasi tersebut berada, seperti nilai-nilai yang berlaku yang kondusif untuk terjadinya korupsi, kurangnya kesadaran bahwa yang paling dirugikan dari terjadinya praktek korupsi adalah masyarakat dan mereka sendiri terlibat dalam praktek korupsi, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi hanya akan berhasil bila masyarakat ikut berperan aktif. Selain itu adanya penyalah artian pengertian-pengertian dalam budaya bangsa Indoenesia.
  • 40. 4.Aspek peraturan perundang-undangan, yaitu terbitnya peraturan perundang-undangan yang bersifat monopolistik yang hanya menguntungkan kerabat dan atau kroni penguasa negara, kualitas peraturan perundang-undangan yang kurang memadai, judicial review yang kurang efektif, penjatuhan sanksi yang terlalu ringan, penerapan sanksi tidak konsisten dan pandang bulu, serta lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan perundang-undangan.
  • 41. PESAN HARI INI Hey kalian kaum rebahan yang sedang menyelamatkan DUNIA : Indonesia kini sedang memanggil kembali, ANAK MUDA terbaik yang sudi memberantas korupsi di negeri ini !!! ARE YOU READY ???