SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
Chapter Three
Aspek Hukum dalam
E-Commerce
Oleh:
Eka Widya Rahmawati (2013112187)
Aspek Hukum dalam E-Commerce
2
Chapter Three
Copyright 1997 Dead Economists Society
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tahun 2008,
disebutkan bahwa transaksi elektronik adalah perbuatan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan computer, jaringan computer
dan/atau media elektronik lainnya.
Transaksi jual beli secara elektronik merupakan salah satu
perwujudan ketentuan diatas. Pada transaksi elektronik ini, para pihak
yang terkait didalamnya melakukan hubungan hukum yang dituangkan
melalui suatu bentuk perjanjian atau kontrak yang juga dilakukan secara
elektronik dan sesuai ketentuan Pasal 1 angka 17 UU ITE disebut bahwa
kontrak elektronik yakni perjanjian yang dimuat dalam dokumen
elektronik atau media elektronik lainnya.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
3
Chapter Three
Dalam transaksi jual beli secara elektronik, pihak-pihak yang terkait antara lain:
1. Penjual atau merchant atau pengusaha yang menawarkan sebuah produk
melalui
internet sebagai pelaku ;
2. Pembeli atau konsumen yaitu setiap orang yang tidak dilarang oleh undang-
undang, yang menerima penawaran dari penjual atau pelaku usaha dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi jual beli produk yang ditawarkan oleh
penjual pelaku usaha / merchant.
3. Bank sebagai pihak penyalur dana dari pembeli atau konsumen kepada penjual
atau pelaku usaha/merchant, karena pada transaksi jual beli secara elektronik,
penjual dan pembeli tidak berhadapan langsung
4. Provider sebagai penyedia jasa layanan akses internet.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
Hubungan Hukum Antara Pihak-pihak yang Terlibat dalam
E-Commerce
Hubungan Hukum Antara Pihak-pihak yang Terlibat dalam
E-Commerce
4
Chapter Three
Aspek-Aspek Hukum Transaksi Jual Beli Secara Online
(E-Commerce)
Pada dasarnya hal pokok yang terjadi pada transaksi online adalah
perjanjian jual beli antara dua belah pihak yang dilakukan tanpa adanya unsur
paksaan dan dinyatakan sah oleh hukum yang berhubungan dengannya.
Prinsip utama yang harus diperhatikan :
Azas Persamaan Fungsi : semestinya tersedia perangkat hukum yang
dapat mengantisipasi seluruh keperluan perdagangan di internet seperti
halnya yang secara efektif telah dilakukan pada jenis perdagangan
konvensional.
Sumber Hukum : merupakan permasalahan lain yang harus diperhatikan,
Karena dunia maya tidak memiliki batasan geografis yang selama ini
dikenal dalam hukum konvensional. Jika terjadi pelanggaran hukum,
sangat sulit menentukan hukum Negara mana yang akan dipergunakan.
1. Perjanjian Jual Beli
Aspek Hukum dalam E-Commerce
5
Chapter Three
2. Penawaran dan Persetujuan
Mutual assent adalah kesepakatan bersama antara kedua belah
pihak (pembeli dan penjual) untuk bersama-sama melakukan
proses jual beli.
Hal inipun telah diatur dalam UU ITE dalam pasal 20 UU ITE
dijelaskan bahwa “kecuali ditentukan lain oleh para pihak,
transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang
dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui oleh
penerima”. Hal ini sesuai dengan prinsip hukum perdata dimana
suatu perjanjian terjadi pada saat tercapainya kata sepakat.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
6
Chapter Three
4. Persyaratan
Perjanjian yang sah juga harus memenuhi aspek persyaratan yang telah
disepakati oleh pihak-pihak terkait, terutama yang menyangkut
mengenai masalah pembayaran, penyerahan barang dan pengembalian
barang.
 Didalam aspek pembayaran, tentu saja tidak hanya factor harga
terbentuk yang menjadi pokok kesepakatan, tetapi hal-hal seperti
cara/jenis pembayaran dan termin pembayaran juga harus disepakati.
Demikian pula masalah sanksi dan denda, seandainya konsumen tidak
dapat memenuhi pembayaran yang telah disepakati. Hal -hal yang
menyangkut penyerahan barang, misalnya bagaimana produk yang
menjadi objek jual beli masih berada ditangan penjual dapat secara sah
atau sampai dan menjadi hak si pembeli.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
7
Chapter Three
5. Kinerja Perjanjian dan Persengketaan
Setelah perjanjian jual beli disepakati dan ditandatangi oleh pihak-
pihak terkait, maka masing-masing pihak berkewajiban untuk
melaksanakan butir-butir kontrak yang telah disepakati bersama.
Persengketaan dapat terjadi Dalam satu kasus dimana salah satu
atau kedua pihak yang telah berjanji tidak memenuhi satu atau lebih
butir-butir perjanjian terkait. Jika situasi ini terjadi, maka akan ada
tindakan-tindakan hukum yang diberlakukan, sesuai dengan jenis
kasus dan aturan yang berlaku.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
8
Chapter Three
6. Bukti di Pengadilan
Hak dan kewajiban tidak ada artinya jika tidak dilindungi oleh hukum yang dapat menindak
mereka yang mengingkarinya.Sebuah dokumen untuk dapat diajukan kedepan pengadilan
harus mengikuti 3 (tiga) aturan utama, yakni:
o The rule of authentification , misalnya telah dapat terpecahkan dengan
memasukkan unsur-unsur origin dan accuracy of storage jika e-mail ingin
dijadikan sebagai barang bukti. Termasuk pula untuk proses autentifikasi dokumen
digital yang telah dapat di implementasikan dengan konsep digital signature.
o Aspek hersay, yang dimaksud adalah adanya pernyataan-pernyataan diluar
pengadilan yang dapat diajukan sebagai bukti. Didalam dunia maya, hal-hal
semacam e-mail, chatting dan teleconference, dapat menjadi sumber potensi
entitas yang dapat dijadikan barang bukti.
o Faktor best evidence, berpegang pada hirarki jenis bukti yang dapat dipergunakan
di pengadilan, untuk meyakinkan pihak-pihak terkait mengenai suatu hal, mulai dari
dokumen tertulis, rekaman / transkip pembicaraan, video, foto dan lain sebagainya.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
9
Chapter Three
Tindakan Hukum Atas Perbuatan Melawan Hukum Dalam
Transaksi Jual Beli Secara Online (E-Commerce)
Salah satu contoh kasus yang sering terjadi pada sistem perdagangan online adalah
bahwa penjual tidak mengirimkan barangnya meskipun  pembayaran telah dilakukan.
Apakah perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai “penipuan”? Lalu bagaimana
perlindungan terhadap konsumen yang telah dirugikan tersebut ?
 Pada dasarnya penipuan secara online tidak jauh berbeda dengan penipuan secara
konvensional. Yang membedakan hanyalah sarana perbuatannya, dalam penipuan
secara online, penipuan tersebut menggunakan sarana elektronik. Karena itu,
penipuan secara online dapat dikenakan pasal 378 KUHP yang berbunyi :
“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan menggerakkan
orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi
hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana
penjara paling lama 4 tahun.”
•  
Aspek Hukum dalam E-Commerce
10
Chapter Three
Selanjutnya mengenai kerugian yang mungkin ditimbulkan dari
transaksi elektronik telah diatur dalam UU ITE tahun 2008 pasal 21:
“(3) Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal
beroperasinya Agen Elektronik akibat tindakan pihak ketiga
secara langsung terhadap Sistem Elektronik, segala akibat
hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik.
(4) Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal
beroperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihakpengguna
jasa layanan, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab
pengguna jasa layanan.”
Aspek Hukum dalam E-Commerce
11
Chapter Three
Bagaimana Undang-undang ITE mengatur
masalah penipuan ?
• Dalam UU ITE disebutkan bahwa yang merupakan perbuatan yang
dilarang menurut pasal 28 ayat (1) adalah :
“ Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam Transaksi Elektronik.”
• Dalam pasal 45 ayat 2 UU ITE menyebutkan bahwa ancaman
pidana dari penipuan secara online ini adalah penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 Milyar.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
12
Chapter Three
Agar tidak terjadi penipuan,ada baiknya pihak konsumen mengetahui
informasi-informasi terkait barang yang ditawarkan penjual.
UU ITE juga mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan informasi yang lengkap
dan benar. Kewajiban tersebut terdapat dalam Pasal 9 UU ITE yang berbunyi :
“Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui sistem elektronik harus
menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak,
produsen, dan produk yang ditawarkan”
Dalam penjelasannya disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “informasi yang
lengkap dan benar” adalah meliputi :
– Informasi yang memuat identitas serta status subjek hukum dan kompetensinya, baik
sebagai produsen, pemasok, penyelenggara maupun perantara;
– Informasi lain yang menjelaskan hal tertentu yang menjadi syarat sahnya perjanjian
serta menjelaskan barang dan/atau jasa yang ditawarkan seperti nama, alamat, dan
deskripsi barang/jasa.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
13
Chapter Three
Mengenai penyelesaian sengketa transaksi elektronik
juga telah diatur pada UU ITE :
Pasal 38 :
“(1)Setiap Orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang
menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi
Informasi yang menimbulkan kerugian.”
Pasal 39 :
“(1)Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
(2)Selain penyelesaian gugatan perdata sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), para pihak dapat menyelesaikan sengketa melalui arbitrase, atau
lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.”
Aspek Hukum dalam E-Commerce
14
Chapter Three
Tindakan Hukum Atas Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi
Jual Beli Secara Online (E-Commerce)
secara litigasi
• pengajuan surat gugatan melalui
lembaga peradilan yang berwenang
sesuai ketentuan hukum acara
perdata yang berlaku di Indonesia
atau berdasarkan hukum acara
yang dipilih oleh para pihak
secara non litigasi atau diluar
pengadilan,
• antara lain melalui cara adaptasi,
negoisasi, mediasi, konsiliasi dan
arbitrase sesuai ketentuan yang
berlaku. Penentuan cara dalam
menyelesaikan sengketa dan
biasanya telah dicantumkan pada
perjanjian sebagai klausa baku
tertentu.
Apabila dalam perjanjian jual beli semula belum ada kesepakatan mengenai cara
penyelesaian sengketanya, maka para pihak harus tetap sepakat memilih salah satu
cara penyelesaian sengketa yang terjadi (pasal 39 ayat 2) .
Aspek Hukum dalam E-Commerce
15
Chapter Three
Referensi
-UU ITE 2008
-http://thepresidentpostindonesia.com/?p=864
diakses tanggal 24 April 2013.
- http://www.usi.ac.id/ diakses tanggal 24
April 2013.
Aspek Hukum dalam E-Commerce
16
Chapter Three
@WIWIED175_
EKA WIDYA RAHMAWATI
Arigatou Gozaimasu

More Related Content

What's hot

Ulfa atikah syamri(1)
Ulfa atikah syamri(1)Ulfa atikah syamri(1)
Ulfa atikah syamri(1)Ulfa Atikahs
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015ekho109
 
Rilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITE
Rilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITERilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITE
Rilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITEICT Watch
 
Carding
CardingCarding
Cardingneng15
 
Buku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpkBuku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpkArdi Yanson
 

What's hot (9)

Tugas cyber
Tugas cyberTugas cyber
Tugas cyber
 
Ulfa atikah syamri(1)
Ulfa atikah syamri(1)Ulfa atikah syamri(1)
Ulfa atikah syamri(1)
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
 
Rilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITE
Rilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITERilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITE
Rilis Raker DPR RI - Kemkominfo tentang Revisi UU ITE
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
Buku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpkBuku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpk
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 

Viewers also liked

BrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release WebinarBrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release Webinarbrightgenss
 
What Is Automated Supply Vending?
What Is Automated Supply Vending?What Is Automated Supply Vending?
What Is Automated Supply Vending?Christina Fletcher
 
Smart goal sppt revised
Smart goal sppt revisedSmart goal sppt revised
Smart goal sppt revisedDspratley
 
Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14Steve Glaister
 
Simplicity of Design Work Resume by Alexander Nico
Simplicity of Design Work Resume by Alexander NicoSimplicity of Design Work Resume by Alexander Nico
Simplicity of Design Work Resume by Alexander NicoAlexander Nico Triantanto
 
6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer LoyaltyChristina Fletcher
 
BrightGen's Spring 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Spring 13 Salesforce Release WebinarBrightGen's Spring 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Spring 13 Salesforce Release Webinarbrightgenss
 
The Psychology of Effective Personalization
The Psychology of Effective PersonalizationThe Psychology of Effective Personalization
The Psychology of Effective PersonalizationErik Snyder
 
Winter15 Release Webinar Deck
Winter15 Release Webinar DeckWinter15 Release Webinar Deck
Winter15 Release Webinar Deckbrightgenss
 
BrightGen's Winter 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Winter 13 Salesforce Release WebinarBrightGen's Winter 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Winter 13 Salesforce Release Webinarbrightgenss
 
Facebook landscape 2014 (Bangladesh)
Facebook landscape 2014 (Bangladesh)Facebook landscape 2014 (Bangladesh)
Facebook landscape 2014 (Bangladesh)GEEKY Social
 
CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS geoffreyu
 

Viewers also liked (15)

BrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release WebinarBrightGen's Summer 16 Release Webinar
BrightGen's Summer 16 Release Webinar
 
Moodle report
Moodle reportMoodle report
Moodle report
 
What Is Automated Supply Vending?
What Is Automated Supply Vending?What Is Automated Supply Vending?
What Is Automated Supply Vending?
 
Smart goal sppt revised
Smart goal sppt revisedSmart goal sppt revised
Smart goal sppt revised
 
Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14Lead your round table nov VC Day 13.14
Lead your round table nov VC Day 13.14
 
Simplicity of Design Work Resume by Alexander Nico
Simplicity of Design Work Resume by Alexander NicoSimplicity of Design Work Resume by Alexander Nico
Simplicity of Design Work Resume by Alexander Nico
 
6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty6 Tips to Improving Customer Loyalty
6 Tips to Improving Customer Loyalty
 
BrightGen's Spring 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Spring 13 Salesforce Release WebinarBrightGen's Spring 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Spring 13 Salesforce Release Webinar
 
FMP Evaluation
FMP EvaluationFMP Evaluation
FMP Evaluation
 
The Psychology of Effective Personalization
The Psychology of Effective PersonalizationThe Psychology of Effective Personalization
The Psychology of Effective Personalization
 
Winter15 Release Webinar Deck
Winter15 Release Webinar DeckWinter15 Release Webinar Deck
Winter15 Release Webinar Deck
 
Bulletin 2014
Bulletin 2014Bulletin 2014
Bulletin 2014
 
BrightGen's Winter 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Winter 13 Salesforce Release WebinarBrightGen's Winter 13 Salesforce Release Webinar
BrightGen's Winter 13 Salesforce Release Webinar
 
Facebook landscape 2014 (Bangladesh)
Facebook landscape 2014 (Bangladesh)Facebook landscape 2014 (Bangladesh)
Facebook landscape 2014 (Bangladesh)
 
CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS CAS WILSON - ANGLAIS
CAS WILSON - ANGLAIS
 

Similar to AspekHukumE-Commerce

E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social EnvironmentE-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social EnvironmentHeru WIjayanto
 
Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)
Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)
Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)Antonius Sihombing
 
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumenGindha Wayka
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crimetahmabsi
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crimetahmabsi
 
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beli
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beliPerlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beli
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beliUlulAzmiFunna
 
Kontrak Perjanjian Bersama Tak Bernama
Kontrak Perjanjian Bersama Tak BernamaKontrak Perjanjian Bersama Tak Bernama
Kontrak Perjanjian Bersama Tak BernamaAdilah126
 
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...WahyuNorM
 
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docxPerjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docxGLC
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aprinsya Panjaitan
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianhylmihalim
 
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...ERICJINGGA
 
Mlm Menurut Islam
Mlm Menurut IslamMlm Menurut Islam
Mlm Menurut Islamferiono
 

Similar to AspekHukumE-Commerce (20)

E-Commerce.ppt
E-Commerce.pptE-Commerce.ppt
E-Commerce.ppt
 
E commerce-ver-2003
E commerce-ver-2003E commerce-ver-2003
E commerce-ver-2003
 
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social EnvironmentE-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
 
Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)
Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)
Materi EC_Hukum ecommerce (cyberlaw)
 
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
Hukum dan kontrak
Hukum dan kontrakHukum dan kontrak
Hukum dan kontrak
 
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beli
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beliPerlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beli
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian sewa beli
 
Kontrak Perjanjian Bersama Tak Bernama
Kontrak Perjanjian Bersama Tak BernamaKontrak Perjanjian Bersama Tak Bernama
Kontrak Perjanjian Bersama Tak Bernama
 
Diskusi 2.docx
Diskusi 2.docxDiskusi 2.docx
Diskusi 2.docx
 
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
 
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docxPerjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
CYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptxCYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptx
 
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
 
Perjanjian Baku
Perjanjian BakuPerjanjian Baku
Perjanjian Baku
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Mlm Menurut Islam
Mlm Menurut IslamMlm Menurut Islam
Mlm Menurut Islam
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 

Recently uploaded (12)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 

AspekHukumE-Commerce

  • 1. 1 Chapter Three Aspek Hukum dalam E-Commerce Oleh: Eka Widya Rahmawati (2013112187) Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 2. 2 Chapter Three Copyright 1997 Dead Economists Society Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tahun 2008, disebutkan bahwa transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan computer, jaringan computer dan/atau media elektronik lainnya. Transaksi jual beli secara elektronik merupakan salah satu perwujudan ketentuan diatas. Pada transaksi elektronik ini, para pihak yang terkait didalamnya melakukan hubungan hukum yang dituangkan melalui suatu bentuk perjanjian atau kontrak yang juga dilakukan secara elektronik dan sesuai ketentuan Pasal 1 angka 17 UU ITE disebut bahwa kontrak elektronik yakni perjanjian yang dimuat dalam dokumen elektronik atau media elektronik lainnya. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 3. 3 Chapter Three Dalam transaksi jual beli secara elektronik, pihak-pihak yang terkait antara lain: 1. Penjual atau merchant atau pengusaha yang menawarkan sebuah produk melalui internet sebagai pelaku ; 2. Pembeli atau konsumen yaitu setiap orang yang tidak dilarang oleh undang- undang, yang menerima penawaran dari penjual atau pelaku usaha dan berkeinginan untuk melakukan transaksi jual beli produk yang ditawarkan oleh penjual pelaku usaha / merchant. 3. Bank sebagai pihak penyalur dana dari pembeli atau konsumen kepada penjual atau pelaku usaha/merchant, karena pada transaksi jual beli secara elektronik, penjual dan pembeli tidak berhadapan langsung 4. Provider sebagai penyedia jasa layanan akses internet. Aspek Hukum dalam E-Commerce Hubungan Hukum Antara Pihak-pihak yang Terlibat dalam E-Commerce Hubungan Hukum Antara Pihak-pihak yang Terlibat dalam E-Commerce
  • 4. 4 Chapter Three Aspek-Aspek Hukum Transaksi Jual Beli Secara Online (E-Commerce) Pada dasarnya hal pokok yang terjadi pada transaksi online adalah perjanjian jual beli antara dua belah pihak yang dilakukan tanpa adanya unsur paksaan dan dinyatakan sah oleh hukum yang berhubungan dengannya. Prinsip utama yang harus diperhatikan : Azas Persamaan Fungsi : semestinya tersedia perangkat hukum yang dapat mengantisipasi seluruh keperluan perdagangan di internet seperti halnya yang secara efektif telah dilakukan pada jenis perdagangan konvensional. Sumber Hukum : merupakan permasalahan lain yang harus diperhatikan, Karena dunia maya tidak memiliki batasan geografis yang selama ini dikenal dalam hukum konvensional. Jika terjadi pelanggaran hukum, sangat sulit menentukan hukum Negara mana yang akan dipergunakan. 1. Perjanjian Jual Beli Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 5. 5 Chapter Three 2. Penawaran dan Persetujuan Mutual assent adalah kesepakatan bersama antara kedua belah pihak (pembeli dan penjual) untuk bersama-sama melakukan proses jual beli. Hal inipun telah diatur dalam UU ITE dalam pasal 20 UU ITE dijelaskan bahwa “kecuali ditentukan lain oleh para pihak, transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui oleh penerima”. Hal ini sesuai dengan prinsip hukum perdata dimana suatu perjanjian terjadi pada saat tercapainya kata sepakat. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 6. 6 Chapter Three 4. Persyaratan Perjanjian yang sah juga harus memenuhi aspek persyaratan yang telah disepakati oleh pihak-pihak terkait, terutama yang menyangkut mengenai masalah pembayaran, penyerahan barang dan pengembalian barang.  Didalam aspek pembayaran, tentu saja tidak hanya factor harga terbentuk yang menjadi pokok kesepakatan, tetapi hal-hal seperti cara/jenis pembayaran dan termin pembayaran juga harus disepakati. Demikian pula masalah sanksi dan denda, seandainya konsumen tidak dapat memenuhi pembayaran yang telah disepakati. Hal -hal yang menyangkut penyerahan barang, misalnya bagaimana produk yang menjadi objek jual beli masih berada ditangan penjual dapat secara sah atau sampai dan menjadi hak si pembeli. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 7. 7 Chapter Three 5. Kinerja Perjanjian dan Persengketaan Setelah perjanjian jual beli disepakati dan ditandatangi oleh pihak- pihak terkait, maka masing-masing pihak berkewajiban untuk melaksanakan butir-butir kontrak yang telah disepakati bersama. Persengketaan dapat terjadi Dalam satu kasus dimana salah satu atau kedua pihak yang telah berjanji tidak memenuhi satu atau lebih butir-butir perjanjian terkait. Jika situasi ini terjadi, maka akan ada tindakan-tindakan hukum yang diberlakukan, sesuai dengan jenis kasus dan aturan yang berlaku. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 8. 8 Chapter Three 6. Bukti di Pengadilan Hak dan kewajiban tidak ada artinya jika tidak dilindungi oleh hukum yang dapat menindak mereka yang mengingkarinya.Sebuah dokumen untuk dapat diajukan kedepan pengadilan harus mengikuti 3 (tiga) aturan utama, yakni: o The rule of authentification , misalnya telah dapat terpecahkan dengan memasukkan unsur-unsur origin dan accuracy of storage jika e-mail ingin dijadikan sebagai barang bukti. Termasuk pula untuk proses autentifikasi dokumen digital yang telah dapat di implementasikan dengan konsep digital signature. o Aspek hersay, yang dimaksud adalah adanya pernyataan-pernyataan diluar pengadilan yang dapat diajukan sebagai bukti. Didalam dunia maya, hal-hal semacam e-mail, chatting dan teleconference, dapat menjadi sumber potensi entitas yang dapat dijadikan barang bukti. o Faktor best evidence, berpegang pada hirarki jenis bukti yang dapat dipergunakan di pengadilan, untuk meyakinkan pihak-pihak terkait mengenai suatu hal, mulai dari dokumen tertulis, rekaman / transkip pembicaraan, video, foto dan lain sebagainya. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 9. 9 Chapter Three Tindakan Hukum Atas Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Jual Beli Secara Online (E-Commerce) Salah satu contoh kasus yang sering terjadi pada sistem perdagangan online adalah bahwa penjual tidak mengirimkan barangnya meskipun  pembayaran telah dilakukan. Apakah perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai “penipuan”? Lalu bagaimana perlindungan terhadap konsumen yang telah dirugikan tersebut ?  Pada dasarnya penipuan secara online tidak jauh berbeda dengan penipuan secara konvensional. Yang membedakan hanyalah sarana perbuatannya, dalam penipuan secara online, penipuan tersebut menggunakan sarana elektronik. Karena itu, penipuan secara online dapat dikenakan pasal 378 KUHP yang berbunyi : “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.” •   Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 10. 10 Chapter Three Selanjutnya mengenai kerugian yang mungkin ditimbulkan dari transaksi elektronik telah diatur dalam UU ITE tahun 2008 pasal 21: “(3) Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik. (4) Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihakpengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.” Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 11. 11 Chapter Three Bagaimana Undang-undang ITE mengatur masalah penipuan ? • Dalam UU ITE disebutkan bahwa yang merupakan perbuatan yang dilarang menurut pasal 28 ayat (1) adalah : “ Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.” • Dalam pasal 45 ayat 2 UU ITE menyebutkan bahwa ancaman pidana dari penipuan secara online ini adalah penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 Milyar. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 12. 12 Chapter Three Agar tidak terjadi penipuan,ada baiknya pihak konsumen mengetahui informasi-informasi terkait barang yang ditawarkan penjual. UU ITE juga mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan informasi yang lengkap dan benar. Kewajiban tersebut terdapat dalam Pasal 9 UU ITE yang berbunyi : “Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui sistem elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan” Dalam penjelasannya disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “informasi yang lengkap dan benar” adalah meliputi : – Informasi yang memuat identitas serta status subjek hukum dan kompetensinya, baik sebagai produsen, pemasok, penyelenggara maupun perantara; – Informasi lain yang menjelaskan hal tertentu yang menjadi syarat sahnya perjanjian serta menjelaskan barang dan/atau jasa yang ditawarkan seperti nama, alamat, dan deskripsi barang/jasa. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 13. 13 Chapter Three Mengenai penyelesaian sengketa transaksi elektronik juga telah diatur pada UU ITE : Pasal 38 : “(1)Setiap Orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang menimbulkan kerugian.” Pasal 39 : “(1)Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (2)Selain penyelesaian gugatan perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1), para pihak dapat menyelesaikan sengketa melalui arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.” Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 14. 14 Chapter Three Tindakan Hukum Atas Perbuatan Melawan Hukum Dalam Transaksi Jual Beli Secara Online (E-Commerce) secara litigasi • pengajuan surat gugatan melalui lembaga peradilan yang berwenang sesuai ketentuan hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia atau berdasarkan hukum acara yang dipilih oleh para pihak secara non litigasi atau diluar pengadilan, • antara lain melalui cara adaptasi, negoisasi, mediasi, konsiliasi dan arbitrase sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan cara dalam menyelesaikan sengketa dan biasanya telah dicantumkan pada perjanjian sebagai klausa baku tertentu. Apabila dalam perjanjian jual beli semula belum ada kesepakatan mengenai cara penyelesaian sengketanya, maka para pihak harus tetap sepakat memilih salah satu cara penyelesaian sengketa yang terjadi (pasal 39 ayat 2) . Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 15. 15 Chapter Three Referensi -UU ITE 2008 -http://thepresidentpostindonesia.com/?p=864 diakses tanggal 24 April 2013. - http://www.usi.ac.id/ diakses tanggal 24 April 2013. Aspek Hukum dalam E-Commerce
  • 16. 16 Chapter Three @WIWIED175_ EKA WIDYA RAHMAWATI Arigatou Gozaimasu