SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MATRIKS
DAN OPERASI MATRIKS
Disusun Oleh :
1. Muhamad Mustopa (12520010)
Dosen : Ir. Yusuf Yani
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan
makalah Aljabar Linear dengan materi Matriks dan Operasi Matriks pada semester genap
tahun kedua dengan empat satuan kredit semester.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Mungkin banyak
kekeliruan dalam makalah ini baik dari segi penulisan maupun dalam penyusunan makalah
ini. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dengan rendah
hati kami mohon maaf apabila kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik dan menjadi sempurna.
Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Atas perhatian para pembaca, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang, 01 Juli 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………............ i
Daftar isi ……………………………………………………………………….......... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………….......... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Notasi dan Terminologi Matriks……….............................................. 2
2.2. Operasi-Operasi Matriks……………….............................................. 3
2.3. Matriks-Matriks Terpartisi………………………………………….. 8
2.4 Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris…....................... 8
2.5. Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear……………………... 10
2.6. Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear…………………………... 11
2.7 Transpose Suatu Matriks ………………………………………….... 12
2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar ................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan …………………………………………………............... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak dalam permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
penerapan matriks. Seperti halnya masalah transportasi dalam bidang industri yang
meletakkan hasil produksi industri tersebut di tempat yang terpisah. Namun, bagaimanakah
cara mendistribusikan hasil produksi dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang
dengan biaya tranportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Nah, permasalahan ini dapat
diselesaikan dengan matriks.
Susunan bilangan real berbentuk segi empat muncul dalam banyak konteks, selain sebagai
matriks yang diperbesar untuk sistem persamaan linear. Pada subbab ini kita akan meninjau
susunan-susunan seperti itu dengan susunan bilangan itu sendiri sebagai objeknya dan
mengembangkan beberapa sifat-sifat susunan bilangan tersebut
.
Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk
suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam
matriks.
Pembahasan pada makalah ini dimulai pada Notasi dan Terminologi Matriks, Operasi-
Operasai Matriks, Matriks-Matriks Terpartisi, Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan
Baris, Hasil Kali Matriks sebagai Kombinasi Linear, Bentuk Matriks dari Suatu Sistem
Linear, Transpose Suatu Matriks, dan Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Notasi dan Terminologi Matriks
a. Pengertian matriks
Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut
entri dalam matriks.
Contoh:
Ukuran matriks, diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis vertical)
yang dikandungnya.
Contoh:
203
142
ini adalah matriks yang berukuran 2 × 3
Sebuah matriks dengan hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vector kolom), dan
sebuah matriks dengan hanya satu baris disebut matriks baris (atau vector baris).
312
3
2
1
vektor
vektor kolom
baris
123
421
302
baris
kolom
Untuk menghilangkan tanda kurung pada matriks 1 × 1 merupakan hal umum dilakukan.
Jadi, kita boleh menuliskan 4 bukan [4]. Kita akan menggukan huruf besar untuk
menyatakan matriks dan huruf kecil untuk mewakili bilangan.
Contoh:
A = atau B =
fed
cba
Entri pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan sebagai aij.
Jadi, sebuah matriks umum 3 × 4 dapat di tulis sebagai:
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
A
Dan sebuah matriks umum mxn sebagai
2.2 Operasi-Operasi Matriks
Sejauh ini, kita telah menggunakan matriks untuk mempersingkat pekerjaan dalam
menyelesaikan sistem persamaan linear. Akan tetapi, untuk penerapan lainnya kita ingin
mengembangkan suatu “aritmetika matriks” dimana matriks-matriks dapat ditambahkan,
dikurangkan, dan dikalikan dengan cara yang berguna.
Definisi Dua matriks didefinisikan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan
entri-entri yang berpadanan sama.
Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka
A = B jika dan hanya jika (Aij)=(Bij), atau secara ekuivalen, aij=bij untuk semua i dan j.
Contoh 2 Tinjau matriks-matriks
123
421
302
Jika x=5, maka A=B, tetapi untuk semua nilai x lainnya matriks A dan B tidak sama,karena
tidak semua entri-entrinya yang berpadanan sama. Tidak ada nilai x yang membuat A=C
karena A dan C mempunyai ukuran yang berbeda.
Definisi Jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlahA+B adalah
matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri B dengan entri-entri A yang
berpadanan, dan selisihA-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri
A dengan entri-entri B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak dapat
ditambahkan atau dikurangkan.
Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka
(A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij
Contoh 3 Tinjau matriks-matriks
Maka
Ekspresi A + C, B + C, B - C tidak terdefinisi.
Definisi Jika A adalah sembarang matriks dan c adalah sembarang skalar, maka hasil
kalicA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap entri A dengan c.
Dalam notasi Matriks, jika A = [aij], maka
(cA)ij = c(A)ij = caij
Contoh 4 Untuk matriks-matriks
Kita dapatkan
Adalah umum menyatakan (-1)B dengan –B.
Jika A1, A2, …, An adalah matriks-matriks berukuran sama dan c1, c2, …, cn adalah skalar,
maka sebuah ekspresi berbentuk
c1A1 + c2A2 + … + cnAn
disebut kombinasi linear dari A1, A2, …, An dengan koefisien-koefisien c1, c2, …, cn.
Misalnya, jika A, B, dan C adalah matriks-matriks dalam contoh 4, maka
2A – B + C = 2A + (-1)B + C
=
=
adalah kombinasi linear dari A, B,dan C dengan koefisien skalar 2,-1, dan .
Sejauh ini kita telah mendefinisikan perkalian matriks dengan skalar,tetapi bukan perkalian
dua matriks. Karena matriks-matriks ditambahkan dengan menambahkan entri-entrinya yang
berpadanan dan dikurangkan dengan mengurangkan entri-entrinya yang berpadanan, maka
akan tampak masuk akal jika kitamendefinisikan perkalian matriks dengan mengalikan entri-
entrinya yang berpadanan. Akan tetapi, ternyata definisi yang demikian tidak akan sangat
berguna untuk kebanyakan masalah. Pengalaman telah membawa para matematikawan
kepada definisi perkalian matriks berikut ini yang kurang alami, tetapi lebih berguna.
Definisi. Jika A adalah sebuah matriks m x r dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil
kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya didiefinisikan sebagai berikut. Untuk
mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilih baris i dari matriks A dan kolom j pada
matriks B. kalikan entri-entri yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan
kemudian jumlahkan hasil kalinya.
Contoh 5 Tinjau matriks-matriks
Karena A adalah matriks 2x3 dan B adalah matriks 3x4, maka hasil kali AB adalah
sebuah matriks 2x4. Misalnya, untuk menentukan entri pada baris 2 dan kolom 3 dari AB, kita
memilih baris 2 dari A dan kolom 3 dari B. Selanjutnya, sebagaimana yang diilustrasikan
dibawah ini, kita mengalikan entri-entri yang berpadanan secara bersama-sama dan
menjumlahkan hasil kali-hasil kali ini.
26
(2.4) + (6.3) + (0.5) = 26
Entri pada baris 1 dan kolom 4 dari AB dihitung sebagai berikut.
(1.3) + (2.1) + (4.2) = 13
Perhitungan untuk hasil kali-hasil kali lainnya adalah:
27
AB =
Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa jumlah kolom faktor pertama A sama dengan
jumlah baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi,
hasil kalinya tidak terdefinisi. Suatu cara yang mudah untuk menentukan apakah hasil kali
dua matriks terdefinisi atau tidak adalah dengan menuliskan ukuran faktor pertama, dan
disebelah kanannya tuliskan ukuran faktor kedua. Jika sebagaimana dalam gambar2,
bilangan-bilangan yang di dalam sama, maka hasil kalinya terdefinisi. Selanjutnya, bilangan-
bilangan di luar memberikan ukuran hasil kali.
A B = AB
m x r r x n m x n
Contoh 6 Anggap bahwa A,B, dan C adalah matriks-matriks dengan ukuran-ukuran berikut
ini:
A B C
3 x 4 4 x 7 7 x 3
Maka AB terdefinisi dan merupaka suatu matriks 3x7; CA terdefinisi dan merupaka suatu
matriks 7x4; dan BC terdefinisi dan merupakan suatu matriks 4x3. Hasil kali AC, CB, dan BA
tak terdefinisi.
Jika A =[aij] adalah suatu matriks umum mxr dan B = [bij] adalah suatu matriks umum rxn,
maka sebagaimana yang diilustrasikan oleh bagian yang terarsir pada Gambar 3, entri (AB)ij
pada baris i dan kolom j dari AB diberikan oleh:
(AB)ij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + … + airbrj
Didalam
Diluar
rnrjrr
nj
nj
bbbb
bbbb
bbbb




21
222221
111211
mrmm
irii
r
r
aaa
aaa
aaa
aaa
AB






21
21
22221
11211
2.3 Matriks-matriks Terpartisi
Sebuah matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks-matriks yang lebih kecil dengan
menyelipkan garis horizontal dan vertical di antara baris dan kolom yang ditentukan.
Misalnya, di bawah ini terdapat tiga partisi yang mungkin dari sebuah matriks umum A, 3 x
4, -pertama adalah sebuah partisi A menjadi empat submatriks A11, A12, A21 dan A22; kedua
adalah sebuah partisi A menjadi matriks-matriks baris r1, r2, dan r3; ketiga adalah partisi A
menjadi matriks –matriks kolom c1, c2, c3, dan c4;
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
2221
1211
AA
AA
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
3
2
1
r
r
r
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
= 4321
cccc
2.4 Perkalian matriks dengan kolom dan dengan baris
Kadang-kadang kita mungkin ingin mendapatkan baris atau kolom tertentu dari suatu hasil
kali matriks AB tanpa menghitung keseluruhan hasil kalinya. Hasil-hasil berikut ini, yang
buktinya ditinggalkan sebagai latihan, berguna untuk maksud tersebut:
Matriks kolom ke-j dari AB = A[matriks kolom ke-j dari B] …...(3)
Matriks baris ke-i dari AB = [matriks baris ke-i dari A]B ……(4)
Contoh :
Jika A dan B adalah matriks-matriks dalam contoh 5, maka matriks kolom kedua dari AB
dapat diperoleh dari (3) dengan perhitungan
=
Dan dari (4) matriks barispertama dari AB dapat diperoleh dengan perhitungan
421
2572
1310
3414
= 13302712
Jika a1, a2, …, ammenyatakan matriks-matriks baris dari A dan b1, b2, …, bn menyatakan
matriks-matriks kolom dari B, maka dari rumus (3), dan (4) kita dapat memperoleh
(AB dihitung kolom per kolom)
AB =
m
a
a
a

2
1
B =
Ba
Ba
Ba
m

2
1
(AB dihitung baris per baris)
Kolom kedua
B
B
Kolom kedua
AB
Baris pertama A Baris pertama AB
nn
AbAbAbbbbAAB  2121
2.4 Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear
Matriks-matriks baris dan kolom memberikan suatu cara berfikir alternatif mengenai
perkalian matriks.
Misalnya :
dan
Maka,
mn
n
n
mmnmnmm
nn
nn
a
a
a
a
a
a
x
a
a
a
x
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
Ax

2
1
2
22
12
2
1
21
11
1
2211
2222121
1212111
...
....
....
....
Dari hasil kali Ax dari sebuah matriks A dengan sebuah matriks kolom x adalah sebuah
kombinasi linier dari matriks-matriks kolom dari A koefisien-koefisien yang berasal dari
matriks x. dan menunjukkan hasil kali yA dari sebuah matriks y ukuran 1 × m dengan sebuah
matriks A berukuran m × n merupakan sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks baris A
dengan koefisien scalar yang berasal dari y.
Contoh:
Dapat ditulis sebagai kombinasi linier
Dan hasil kali matriks
  
Dan kombinasi liniernya
2.6 Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear
Perkalian matriks mempuyai suatu penerapan yang penting pada persamaan linear. Tinjau
sembarang sistem persamaan linear dalam n peubah.
mnmnmm
nn
nn
bxaxaxa
bxaxaxa
bxaxaxa
....
....
....
2211
22222121
11212111
Selanjutnya, persamaan dari sitem linear ini dapat digantikan dengan persamaan matriks
tunggal, seperti yang dapat kita lihat di bawah ini.
mnmnmm
nn
nn
b
b
b
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
2
1
2211
2222121
1212111
....
....
....
Matriks m x 1 pada ruas kiri persamaan ini dapat ditulis sebagai suatu hasil kali untuk
menghasilkan :
mnmnmm
n
n
b
b
b
x
x
x
aaa
aaa
aaa





2
1
2
1
21
22221
11211
Jika kita misalkan matriks-matriks di atas masing-masing dengan A, x, dan b, maka yang
didapat adalah matriks tunggal seperti berikut.
   
bAx
Matriks A dalam persamaan ini disebut matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut.
Matriks yang diperbesar untuk sistem ini diperoleh dengan menggandengkan b ke A sebagai
kolom terakhir, jadi matriks yang diperbesar adalah
bA
mmnmm
n
n
baaa
baaa
baaa




21
222221
111211
2.7 Transpose Suatu Matriks
Jika A adalah sembarang matriks m × n, maka transpose A dinyatakan dengan AT
,
didefinisikan sebagai matriks n × m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris dan
kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari AT
adalah baris pertama dari A, kolom kedua dari
AT
adalah baris kedua dari A, dan seterusnya.
Contoh:
A B C D
↕ ↕ ↕ ↕
AT
BT
CT
DT
Jika dari kolom AT
menjadi baris dari A, tetapi baris dari AT
juga menjadi kolom A. Jadi, entri
dalam baris i dan kolom j dari AT
adalah entri dalam baris j dan kolom i dari A: yaitu:
(AT
)ij ij
Sifat-sifat transpose :
1. (A’)’ = A
2. (A+B)’ = A’ + B’
3. k(A’) = kA’
4. (AB)’ = B’A’
5. Jika Aadalah matriks simetris, maka A’ = A
2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar
Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka traceA, dinyatakan dengan tr(A),
didefinisikan sebagai jumlah entri-entri pada diagonal utama A. Trace Atidak terdefinisi jika
A bukan matriks bujur sangkar.
Contoh:
tr(A) tr(B)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut
disebut entri dalam matriks.
- Matriks kolom adalah sebuah matriks dengan hanya satu kolom.
- Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris.
- Matriks persegi atau matriks bujur sangkar adalah matriks yang berbentuk persegi.
62
32
C
Penjumlahan dan Pengurangan :
(A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij
Perkalian matriks :
(cA)ij = c(A)ij = caij= c1A1 + c2A2 + … + cnAn
Perkalian matriks dengan scalar :
2A – B + C = 2A + (-1)B + C
Matriks-matriks terpartisi :
4
1
A matriks kolom
512B matriks baris
matriks arbujursangk
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
2221
1211
AA
AA
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
3
2
1
r
r
r
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
= 4321
cccc
Perkalian matriks baris dan kolom :
(AB dihitung kolom per kolom)
AB =
m
a
a
a

2
1
B =
Ba
Ba
Ba
m

2
1
(AB dihitung baris per baris)
Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear :
mn
n
n
mmnmnmm
nn
nn
a
a
a
a
a
a
x
a
a
a
x
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
Ax

2
1
2
22
12
2
1
21
11
1
2211
2222121
1212111
...
....
....
....
Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear :
nn
AbAbAbbbbAAB  2121
  
Transpose :
(AT
)ij ij
Sifat-sifat transpose :
1. (A’)’ = A
2. (A+B)’ = A’ + B’
3. k(A’) = kA’
4. (AB)’ = B’A’
5. Jika A adalah matriks simetris, maka A’ = A
Trace Matriks Bujur Sangkar :
332211
)( aaaAtr
Trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar.
mnmnmm
nn
nn
bxaxaxa
bxaxaxa
bxaxaxa
....
....
....
2211
22222121
11212111
mmnmm
n
n
baaa
baaa
baaa




21
222221
111211
bA
DAFTAR PUSTAKA
1. Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier. _ :Karisma Publishing Group
2. Johanes,dkk. 2006. Kompetensi Matematika 3A Program IPA. Jakarta : Yudhistira.
3. http://www.slideshare.net/AmriSandy/pertemuan12-10080718
4. palembang,sumatera selatan, Indonesia MAHASISWA at INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI RADEN FATAH Education zelmibaidilah.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Lingkaran luar&dalam segitiga
Lingkaran luar&dalam segitigaLingkaran luar&dalam segitiga
Lingkaran luar&dalam segitigaDina Astuti
 
Sistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PID
Sistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PIDSistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PID
Sistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PIDRizky Herza
 
Barisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingualBarisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingualmentjirungkat
 
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptmateri-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptFarida136429
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalagusloveridha
 
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusBahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusHannisaNurdini
 
Fungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriFungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriPangeran Khodock
 
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangModul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangDinar Nirmalasari
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretDhurotul Khamidah
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Teknik integrasi
Teknik integrasiTeknik integrasi
Teknik integrasiindirahayu
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)Amrina Rizta
 
Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)
Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)
Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)MathFour
 
Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4
Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4
Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4Shinta Novianti
 
Cal2 1 matriks
Cal2 1   matriksCal2 1   matriks
Cal2 1 matriksTri Satya
 

What's hot (20)

Lingkaran luar&dalam segitiga
Lingkaran luar&dalam segitigaLingkaran luar&dalam segitiga
Lingkaran luar&dalam segitiga
 
Sistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PID
Sistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PIDSistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PID
Sistem Pengendalian Suhu Ruangan Dengan TRIAC dan Sensor Suhu LM35 Berbasis PID
 
Barisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingualBarisan dan deret 1 bilingual
Barisan dan deret 1 bilingual
 
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptmateri-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusBahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurus
 
Fungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriFungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometri
 
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangModul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deret
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
 
Teknik integrasi
Teknik integrasiTeknik integrasi
Teknik integrasi
 
Lks prisma
Lks prismaLks prisma
Lks prisma
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (dimensi tiga)
 
Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)
Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)
Sub ruang vektor ( syamsiah rohmah)
 
Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4
Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4
Relasi & Fungsi (korespondensi satu-satu) pertemuan 4
 
Cal2 1 matriks
Cal2 1   matriksCal2 1   matriks
Cal2 1 matriks
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 

Similar to MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS

Presentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptxPresentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptxSriBintangPamungkas1
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksReski Aprilia
 
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMatriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMeilani Rahmawati
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxFitriYuliana13
 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funenggar dywari
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerFela Aziiza
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANOng Lukman
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxFirdaAulia31
 
Matriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XIMatriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XIRidho Pratama
 
Materi 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaMateri 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaamrinarizta
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMuhammad Yossi
 

Similar to MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS (20)

Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
 
Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)
 
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptxPresentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptx
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMatriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
 
Uas b. indonesia
Uas b. indonesiaUas b. indonesia
Uas b. indonesia
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Buku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksBuku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi Matriks
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Matriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XIMatriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XI
 
Materi 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaMateri 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinya
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
 

Recently uploaded

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS

  • 1. MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS Disusun Oleh : 1. Muhamad Mustopa (12520010) Dosen : Ir. Yusuf Yani UNIVERSITAS TAMAN SISWA PALEMBANG
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan makalah Aljabar Linear dengan materi Matriks dan Operasi Matriks pada semester genap tahun kedua dengan empat satuan kredit semester. Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Mungkin banyak kekeliruan dalam makalah ini baik dari segi penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami mohon maaf apabila kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dan menjadi sempurna. Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Atas perhatian para pembaca, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Palembang, 01 Juli 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………………............ i Daftar isi ……………………………………………………………………….......... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………….......... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Notasi dan Terminologi Matriks……….............................................. 2 2.2. Operasi-Operasi Matriks……………….............................................. 3 2.3. Matriks-Matriks Terpartisi………………………………………….. 8 2.4 Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris…....................... 8 2.5. Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear……………………... 10 2.6. Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear…………………………... 11 2.7 Transpose Suatu Matriks ………………………………………….... 12 2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar ................................................... 13 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan …………………………………………………............... 14 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dalam permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan penerapan matriks. Seperti halnya masalah transportasi dalam bidang industri yang meletakkan hasil produksi industri tersebut di tempat yang terpisah. Namun, bagaimanakah cara mendistribusikan hasil produksi dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang dengan biaya tranportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Nah, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan matriks. Susunan bilangan real berbentuk segi empat muncul dalam banyak konteks, selain sebagai matriks yang diperbesar untuk sistem persamaan linear. Pada subbab ini kita akan meninjau susunan-susunan seperti itu dengan susunan bilangan itu sendiri sebagai objeknya dan mengembangkan beberapa sifat-sifat susunan bilangan tersebut . Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. Pembahasan pada makalah ini dimulai pada Notasi dan Terminologi Matriks, Operasi- Operasai Matriks, Matriks-Matriks Terpartisi, Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris, Hasil Kali Matriks sebagai Kombinasi Linear, Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear, Transpose Suatu Matriks, dan Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Notasi dan Terminologi Matriks a. Pengertian matriks Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. Contoh: Ukuran matriks, diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis vertical) yang dikandungnya. Contoh: 203 142 ini adalah matriks yang berukuran 2 × 3 Sebuah matriks dengan hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vector kolom), dan sebuah matriks dengan hanya satu baris disebut matriks baris (atau vector baris). 312 3 2 1 vektor vektor kolom baris 123 421 302 baris kolom
  • 6. Untuk menghilangkan tanda kurung pada matriks 1 × 1 merupakan hal umum dilakukan. Jadi, kita boleh menuliskan 4 bukan [4]. Kita akan menggukan huruf besar untuk menyatakan matriks dan huruf kecil untuk mewakili bilangan. Contoh: A = atau B = fed cba Entri pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan sebagai aij. Jadi, sebuah matriks umum 3 × 4 dapat di tulis sebagai: 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa A Dan sebuah matriks umum mxn sebagai 2.2 Operasi-Operasi Matriks Sejauh ini, kita telah menggunakan matriks untuk mempersingkat pekerjaan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear. Akan tetapi, untuk penerapan lainnya kita ingin mengembangkan suatu “aritmetika matriks” dimana matriks-matriks dapat ditambahkan, dikurangkan, dan dikalikan dengan cara yang berguna. Definisi Dua matriks didefinisikan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan entri-entri yang berpadanan sama. Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka A = B jika dan hanya jika (Aij)=(Bij), atau secara ekuivalen, aij=bij untuk semua i dan j. Contoh 2 Tinjau matriks-matriks 123 421 302
  • 7. Jika x=5, maka A=B, tetapi untuk semua nilai x lainnya matriks A dan B tidak sama,karena tidak semua entri-entrinya yang berpadanan sama. Tidak ada nilai x yang membuat A=C karena A dan C mempunyai ukuran yang berbeda. Definisi Jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlahA+B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri B dengan entri-entri A yang berpadanan, dan selisihA-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri A dengan entri-entri B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak dapat ditambahkan atau dikurangkan. Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij Contoh 3 Tinjau matriks-matriks Maka Ekspresi A + C, B + C, B - C tidak terdefinisi. Definisi Jika A adalah sembarang matriks dan c adalah sembarang skalar, maka hasil kalicA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap entri A dengan c. Dalam notasi Matriks, jika A = [aij], maka (cA)ij = c(A)ij = caij
  • 8. Contoh 4 Untuk matriks-matriks Kita dapatkan Adalah umum menyatakan (-1)B dengan –B. Jika A1, A2, …, An adalah matriks-matriks berukuran sama dan c1, c2, …, cn adalah skalar, maka sebuah ekspresi berbentuk c1A1 + c2A2 + … + cnAn disebut kombinasi linear dari A1, A2, …, An dengan koefisien-koefisien c1, c2, …, cn. Misalnya, jika A, B, dan C adalah matriks-matriks dalam contoh 4, maka 2A – B + C = 2A + (-1)B + C = = adalah kombinasi linear dari A, B,dan C dengan koefisien skalar 2,-1, dan . Sejauh ini kita telah mendefinisikan perkalian matriks dengan skalar,tetapi bukan perkalian dua matriks. Karena matriks-matriks ditambahkan dengan menambahkan entri-entrinya yang berpadanan dan dikurangkan dengan mengurangkan entri-entrinya yang berpadanan, maka akan tampak masuk akal jika kitamendefinisikan perkalian matriks dengan mengalikan entri- entrinya yang berpadanan. Akan tetapi, ternyata definisi yang demikian tidak akan sangat berguna untuk kebanyakan masalah. Pengalaman telah membawa para matematikawan kepada definisi perkalian matriks berikut ini yang kurang alami, tetapi lebih berguna.
  • 9. Definisi. Jika A adalah sebuah matriks m x r dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya didiefinisikan sebagai berikut. Untuk mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilih baris i dari matriks A dan kolom j pada matriks B. kalikan entri-entri yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasil kalinya. Contoh 5 Tinjau matriks-matriks Karena A adalah matriks 2x3 dan B adalah matriks 3x4, maka hasil kali AB adalah sebuah matriks 2x4. Misalnya, untuk menentukan entri pada baris 2 dan kolom 3 dari AB, kita memilih baris 2 dari A dan kolom 3 dari B. Selanjutnya, sebagaimana yang diilustrasikan dibawah ini, kita mengalikan entri-entri yang berpadanan secara bersama-sama dan menjumlahkan hasil kali-hasil kali ini. 26 (2.4) + (6.3) + (0.5) = 26 Entri pada baris 1 dan kolom 4 dari AB dihitung sebagai berikut. (1.3) + (2.1) + (4.2) = 13 Perhitungan untuk hasil kali-hasil kali lainnya adalah: 27 AB =
  • 10. Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa jumlah kolom faktor pertama A sama dengan jumlah baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi, hasil kalinya tidak terdefinisi. Suatu cara yang mudah untuk menentukan apakah hasil kali dua matriks terdefinisi atau tidak adalah dengan menuliskan ukuran faktor pertama, dan disebelah kanannya tuliskan ukuran faktor kedua. Jika sebagaimana dalam gambar2, bilangan-bilangan yang di dalam sama, maka hasil kalinya terdefinisi. Selanjutnya, bilangan- bilangan di luar memberikan ukuran hasil kali. A B = AB m x r r x n m x n Contoh 6 Anggap bahwa A,B, dan C adalah matriks-matriks dengan ukuran-ukuran berikut ini: A B C 3 x 4 4 x 7 7 x 3 Maka AB terdefinisi dan merupaka suatu matriks 3x7; CA terdefinisi dan merupaka suatu matriks 7x4; dan BC terdefinisi dan merupakan suatu matriks 4x3. Hasil kali AC, CB, dan BA tak terdefinisi. Jika A =[aij] adalah suatu matriks umum mxr dan B = [bij] adalah suatu matriks umum rxn, maka sebagaimana yang diilustrasikan oleh bagian yang terarsir pada Gambar 3, entri (AB)ij pada baris i dan kolom j dari AB diberikan oleh: (AB)ij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + … + airbrj Didalam Diluar rnrjrr nj nj bbbb bbbb bbbb     21 222221 111211 mrmm irii r r aaa aaa aaa aaa AB       21 21 22221 11211
  • 11. 2.3 Matriks-matriks Terpartisi Sebuah matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks-matriks yang lebih kecil dengan menyelipkan garis horizontal dan vertical di antara baris dan kolom yang ditentukan. Misalnya, di bawah ini terdapat tiga partisi yang mungkin dari sebuah matriks umum A, 3 x 4, -pertama adalah sebuah partisi A menjadi empat submatriks A11, A12, A21 dan A22; kedua adalah sebuah partisi A menjadi matriks-matriks baris r1, r2, dan r3; ketiga adalah partisi A menjadi matriks –matriks kolom c1, c2, c3, dan c4; A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 2221 1211 AA AA A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 3 2 1 r r r A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 4321 cccc 2.4 Perkalian matriks dengan kolom dan dengan baris Kadang-kadang kita mungkin ingin mendapatkan baris atau kolom tertentu dari suatu hasil kali matriks AB tanpa menghitung keseluruhan hasil kalinya. Hasil-hasil berikut ini, yang buktinya ditinggalkan sebagai latihan, berguna untuk maksud tersebut: Matriks kolom ke-j dari AB = A[matriks kolom ke-j dari B] …...(3) Matriks baris ke-i dari AB = [matriks baris ke-i dari A]B ……(4)
  • 12. Contoh : Jika A dan B adalah matriks-matriks dalam contoh 5, maka matriks kolom kedua dari AB dapat diperoleh dari (3) dengan perhitungan = Dan dari (4) matriks barispertama dari AB dapat diperoleh dengan perhitungan 421 2572 1310 3414 = 13302712 Jika a1, a2, …, ammenyatakan matriks-matriks baris dari A dan b1, b2, …, bn menyatakan matriks-matriks kolom dari B, maka dari rumus (3), dan (4) kita dapat memperoleh (AB dihitung kolom per kolom) AB = m a a a  2 1 B = Ba Ba Ba m  2 1 (AB dihitung baris per baris) Kolom kedua B B Kolom kedua AB Baris pertama A Baris pertama AB nn AbAbAbbbbAAB  2121
  • 13. 2.4 Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear Matriks-matriks baris dan kolom memberikan suatu cara berfikir alternatif mengenai perkalian matriks. Misalnya : dan Maka, mn n n mmnmnmm nn nn a a a a a a x a a a x xaxaxa xaxaxa xaxaxa Ax  2 1 2 22 12 2 1 21 11 1 2211 2222121 1212111 ... .... .... .... Dari hasil kali Ax dari sebuah matriks A dengan sebuah matriks kolom x adalah sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks kolom dari A koefisien-koefisien yang berasal dari matriks x. dan menunjukkan hasil kali yA dari sebuah matriks y ukuran 1 × m dengan sebuah matriks A berukuran m × n merupakan sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks baris A dengan koefisien scalar yang berasal dari y. Contoh: Dapat ditulis sebagai kombinasi linier Dan hasil kali matriks   
  • 14. Dan kombinasi liniernya 2.6 Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear Perkalian matriks mempuyai suatu penerapan yang penting pada persamaan linear. Tinjau sembarang sistem persamaan linear dalam n peubah. mnmnmm nn nn bxaxaxa bxaxaxa bxaxaxa .... .... .... 2211 22222121 11212111 Selanjutnya, persamaan dari sitem linear ini dapat digantikan dengan persamaan matriks tunggal, seperti yang dapat kita lihat di bawah ini. mnmnmm nn nn b b b xaxaxa xaxaxa xaxaxa 2 1 2211 2222121 1212111 .... .... .... Matriks m x 1 pada ruas kiri persamaan ini dapat ditulis sebagai suatu hasil kali untuk menghasilkan : mnmnmm n n b b b x x x aaa aaa aaa      2 1 2 1 21 22221 11211 Jika kita misalkan matriks-matriks di atas masing-masing dengan A, x, dan b, maka yang didapat adalah matriks tunggal seperti berikut.    
  • 15. bAx Matriks A dalam persamaan ini disebut matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut. Matriks yang diperbesar untuk sistem ini diperoleh dengan menggandengkan b ke A sebagai kolom terakhir, jadi matriks yang diperbesar adalah bA mmnmm n n baaa baaa baaa     21 222221 111211 2.7 Transpose Suatu Matriks Jika A adalah sembarang matriks m × n, maka transpose A dinyatakan dengan AT , didefinisikan sebagai matriks n × m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris dan kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari AT adalah baris pertama dari A, kolom kedua dari AT adalah baris kedua dari A, dan seterusnya. Contoh: A B C D ↕ ↕ ↕ ↕ AT BT CT DT Jika dari kolom AT menjadi baris dari A, tetapi baris dari AT juga menjadi kolom A. Jadi, entri dalam baris i dan kolom j dari AT adalah entri dalam baris j dan kolom i dari A: yaitu:
  • 16. (AT )ij ij Sifat-sifat transpose : 1. (A’)’ = A 2. (A+B)’ = A’ + B’ 3. k(A’) = kA’ 4. (AB)’ = B’A’ 5. Jika Aadalah matriks simetris, maka A’ = A 2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka traceA, dinyatakan dengan tr(A), didefinisikan sebagai jumlah entri-entri pada diagonal utama A. Trace Atidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar. Contoh: tr(A) tr(B) BAB III PENUTUP
  • 17. 3.1 Kesimpulan Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. - Matriks kolom adalah sebuah matriks dengan hanya satu kolom. - Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris. - Matriks persegi atau matriks bujur sangkar adalah matriks yang berbentuk persegi. 62 32 C Penjumlahan dan Pengurangan : (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij Perkalian matriks : (cA)ij = c(A)ij = caij= c1A1 + c2A2 + … + cnAn Perkalian matriks dengan scalar : 2A – B + C = 2A + (-1)B + C Matriks-matriks terpartisi : 4 1 A matriks kolom 512B matriks baris matriks arbujursangk
  • 18. A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 2221 1211 AA AA A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 3 2 1 r r r A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 4321 cccc Perkalian matriks baris dan kolom : (AB dihitung kolom per kolom) AB = m a a a  2 1 B = Ba Ba Ba m  2 1 (AB dihitung baris per baris) Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear : mn n n mmnmnmm nn nn a a a a a a x a a a x xaxaxa xaxaxa xaxaxa Ax  2 1 2 22 12 2 1 21 11 1 2211 2222121 1212111 ... .... .... .... Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear : nn AbAbAbbbbAAB  2121   
  • 19. Transpose : (AT )ij ij Sifat-sifat transpose : 1. (A’)’ = A 2. (A+B)’ = A’ + B’ 3. k(A’) = kA’ 4. (AB)’ = B’A’ 5. Jika A adalah matriks simetris, maka A’ = A Trace Matriks Bujur Sangkar : 332211 )( aaaAtr Trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar. mnmnmm nn nn bxaxaxa bxaxaxa bxaxaxa .... .... .... 2211 22222121 11212111 mmnmm n n baaa baaa baaa     21 222221 111211 bA
  • 20. DAFTAR PUSTAKA 1. Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier. _ :Karisma Publishing Group 2. Johanes,dkk. 2006. Kompetensi Matematika 3A Program IPA. Jakarta : Yudhistira. 3. http://www.slideshare.net/AmriSandy/pertemuan12-10080718 4. palembang,sumatera selatan, Indonesia MAHASISWA at INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH Education zelmibaidilah.blogspot.com