Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kisah nyata seorang hakim bijak yang memberikan solusi kreatif terhadap kasus pencurian singkong oleh seorang nenek dengan memberikan denda kepada hadirin untuk membantu membayar denda sang nenek. Dokumen ini mengajarkan bahwa keadilan bukan hanya soal hukum semata, tetapi juga kepedulian terhadap sesama.
3. keadilan merupakan proyeksi pada diri manusia
sehingga orang yang dikatakan adil adalah orang yang
mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh
akal.
Pengertian Keadilan
Menurut kamus umum bahasa indonesia
susunan W.J.S Poerwadarminta
kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak
manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan
menurut istilah keadilan adalah pengakuan dan
perlakukan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.
Menurut Plato
4. Secara umum
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat
(perbuatan, perlakuan dsb ) yang tidak berat sebelah ( tidak memihak ).
Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang mengenai masyarakat,
kemasyarakatan atau perkumpulan yang bersifat dan bertujuan
kemasyarakatan (bukan dagang atau politik).
5. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara
mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam
hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya
adalah Pancasila menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun
walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk
mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang
memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata
lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau
bertindak adil dan beradap terhadapnya.
Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari
berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang
berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
6. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal
terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka
dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling
tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan
tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing
Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak
masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan
kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi
terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin
selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
7. Di dalam sebuah laman blogspot yang diterbitkan 6 Februari 2012 baru-baru ini, dimuat
sebuah berita yang menurut pemiliknya merupakan kisah nyata. Judulnya adalah ‘Hakim
Hebat’. Kenapa disebut hebat? Karena hakim itu mampu bertindak bijaksana saat seorang
nenek mencuri singkong. Berikut adalah kisah lengkapnya.
Kasus terjadi tahun 2011 lalu di kabupaten Prabumulih, Lampung. Di ruang sidang pengadilan,
hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang
dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit,
cucunya lapar. Namun, manajer tempat dia mencuri tetap pada tuntutannya, agar menjadi
contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutuskan di luar tuntutan jaksa PU. “Maafkan saya,”
katanya sambil memandang nenek itu. “Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum
tetap hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda Anda 1 juta rupiah dan jika Anda
tidak mampu bayar maka Anda harus masuk penjara 2.5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU.”
Nenek itu tertunduk lesu. Hatinya remuk redam sementara hakim Marzuki mencopot topi
toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil uang 1 juta dan memasukkannya ke topi
toganya serta berkata kepada hadirin. “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda
kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar Rp 50 ribu, sebab menetap di kota ini,
namun membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan
cucunya. Saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan
semua hasilnya kepada terdakwa.”
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi
dengan mengantongi uang Rp 3.5 juta, termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh
manajer tersebut yang tersipu malu karena menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari
pers.
Meski seandainya ini bukan kisah nyata dan hanya sebagai ilustrasi saja, ada sesuatu yang bisa
kita pelajari dari hal ini. Di Indonesia, kasus serupa pun banyak terjadi. Kasus pencurian
sandal di masjid, kasus nenek yang mencuri piring, kasus lainnya yang mungkin kita tidak
tahu. Berikan perhatian dan bantuan kepada sekeliling kita dan jadilah berkat kemanapun kita
melangkah
Contoh Kasus Nenek Pencuri Singkong
8. Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingan akan dasar Negara
kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966
memberikan perumusan sebagai berikut :
“sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di
Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang
hukum,politik,ekonomi dan kebudayaan”.
KEADILAN SOSIAL
9. Berikut 5 wujud Keadilan Sosial yang
diperinci dalam perbuatan dan sikap
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
10. Berikut 8 jalur pemerataan yang
merupakan asa keadilan social :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan,
sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
11. Berbagai Macam Keadilan :
A. Keadilan Legal atu Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Dalam suatu masyarakat yang adil
setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha
man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedangkan sunoto
menyebutkan keadilan legal.
Fungsi penguasa ilaha membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada
masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.
B. Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
dipertaruhkan secara sama dan hal-hal yang tidak sama (justice is done when equals are
treated equally).
C. Keadilan komulatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi
aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan
akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
12. • Jujur atau kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai
dengan hati nuraninya. Jujur berarti seseorang bersih hatinya dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Jujur berarti
pula menepati janji atau menepati kesanggupan, baik yang telah terlahir
dalam kata-kata maupun yang masih didalam hati (niat).
• Pada hakikatnya jujur atau kejujuran ditandai oleh kesadaran moral
yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya hak dan kewajiban, serta
adanya rasa takut terhadap dosa kepada Tuhan. Berbagai hal yang
menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela,
pengaruh lingkungan, dan lain-lain.
Apa itu Kejujuran?
Dan Hakekat Kejujuran
13. Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak
jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak serupa.Sudah tentu
kecurangan sebagai lawan jujur.Curang atau kecurangan artinya apa yang
diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Apa itu Kecurangan?
14. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan,
ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. Aspek ekonomi
2. Aspek kebudayaan
3. Aspek peradaban
4. Aspek tenik
Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar,maka segalanya akan berjalan
sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.
Sebab-Sebab Orang
Melakukan Kecurangan
15. • Pelaporan Keuangan yang Curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah
atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai
laporan keuangan itu. Pengabaian jumlah kurang lazim dilakukan, tetapi
perusahaan dapat saja melebihsajikan laba dengan mengabaikan utang
usaha dan kewajiban lainnya.
• Penyalahgunaan aktiva.
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang
melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering
kali mengkhawatirkan manajemen, tanpa memerhatikan materialitas
jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring
dengan berjalannya waktu.
Contoh
Kecurangan
16. suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa,
tingkah laku yang seimbang. Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab
yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita
didunia. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa
Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan
diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun
diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.
Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan
yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai
macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan
untuk diproses menurut UUD.
Pembalasan
(Hisab)
17. Pada hakekatnya ,pemulihan nama baik adalah kesadarn manusia
akan segala kesalahannya: bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai
dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah
nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar
namanya tetap baik.
perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan
kodrat manusia,yaitu :
a) Manusia menurut sifat dasaranya adalah mutlak makhluk moral.
b) Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang dipaatuhi untuk
mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pemulihan Nama Baik
18. Widagdho, Djoko,dkk.2003. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyu, Ramdani . 2008. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Cv. Pustaka Setia.
Notowidagdo, Rohman . 1996. Ilmu Budaya Dasar berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadits. Jakarta: Rajawali Pers.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/manusia-dan-keadilan-beserta-contoh-
kasus/
http://www.gkpb.net/component/k2/item/778-kasus-nenek-pencuri-singkong
Daftar Pustaka