1. Sila kedua Pancasila membahas tentang kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mencakup perlindungan hak asasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan seperti persamaan, persatuan, dan toleransi.
2. Secara historis, nilai-nilai kemanusiaan telah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia meski belum dikenal istilah Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Secara filosofis, sila ini didasari
1. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB
NAMA : Muhammad Fakhri Wahyudi
NIM : 17060484155
KELAS : IKOR D 2017
2. Rumusan Masalah
•Apakah yang dimaksud dengan
kemanusiaan yang adil dan beradab?
•Bagaimana peran dan fungsi
kemanusiaan yang adil dan beradab?
•Bagaimana nilai-nilai sila kemanusiaan
yang adil dan beradab?
•Identifikasi Historis dan Filosofi sila
kemanusiaan yang adil dan beradab?
4. 1. Persamaan dan
Kebersamaan
Rantai merupakan gabungan
dari beberapa lingkaran kecil yang
bersatu dan membentuk sebuah
lingkaran yang lebih besar sehingga
disebut rantai. Dalam proses
tersebut semua lingkaran kecil
memiliki hak dan kewajiban yang
sama yaitu untuk membuat sebuah
lingkaran yang lebih besar, Inilah
yang ingin dikatakan oleh Pancasila
bahwa setiap manusia harus
diperlakukan secara sama dalam
hak dan kewajibannya sebagai
warga negara.
5. 2. Persatuan
Persatuan yang saling mengikat, yang saling bergantung,
dan yang saling berkaitan antara satu sama lain, sehingga
bukan lagi disebut lingkaran kecil melainkan telah berubah
menjadi satu kesatuan yaitu rantai. Inilah yang ingin Pancasila
tunjukan bahwa ketika semua pulau di Indonesia telah
menyatakan diri untuk bersatu maka kita bukan lagi menjadi
pulau-pulau tersebut, tetapi telah menjadi satu kesatuan yaitu
Indonesia
6. 3. Kesetiaan
Pancasila juga
mengajarkan kepada
kita bahwa di dalam
persatuan itu tadi
perlu adanya rasa
kesetiaan dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara,
sehingga meski
peradaban dunia akan
terjadi berulang-ulang
kali, kita akan tetap
satu Indonesia.
7. 4. Kekuatan Yang Utuh
Bersatu menjadi sebuah rantai yang utuh tentu
memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan hanya
menjadi sebuah lingkaran kecil. Sama halnya dengan
Indonesia, terbukti dengan adanya persatuan
Indonesia kita memiliki kekuatan yang lebih
sehingga mampu mengusir para penjajah dari negeri
kita.
8. 5. Kegotong royongan
Hal ini terlihat sangat jelas dalam kehidupan
masyarakat kita sehari-hari, dimana sejak dahulu kala
masyarakat telah menanamkan budaya kerja sama
atau gotong royong dalam setiap bidang kehidupan
mereka, dan gotong royong inilah yang menjadi ciri
khas bangsa Indonesia dan yang tidak dimiliki bangsa
lain.
9. 6. Toleransi, Simpati dan Empati
Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang sangat bersahabat meskipun tak saling mengenal dan
dibebani dengan sejumlah perbedaan, namun karena masyarakat
Indonesia menjunjung tinggi norma dan etika kehidupan, maka dalam
kehidupannya pun tercipta nilai-nilai kemanusiaan seperti toleransi,
empati dan simpati.
10.
11. 1. Secara Historis :
Bangsa Indonesia terbentuk
melalui proses yang panjang mulai jaman
kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit
sampai datangnya penjajah. Dalam sila
kedua Pancasila mengatur tentang seluruh
aspek yag berkatian dengan kemanusiaan.
Indonesia pada zaman dahulu yang
walaupun belum mengenal adanya
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
tetapi kehidupan masyarakatnya telah
memperlihatkan bahwa masyarakat
Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai dan
norma-norma manusiawi. Hal ini
ditunjukan dengan tumbuhnya norma-
norma yang mengatur kehidupan
masyarakat Indonesia sendiri.
12. 2. Secara Filososfi :
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab secara sistematis
didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta
mendasari dan menjiwai ketiga sila berikutnya. Nilai-niliai dalam sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab itu adalah nilai yang merupakan
refleksi dari martabat serta harkat manusia yang memiliki potensi
kultural. Makna filosofi dari sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
yakni menunjukan bahwa bangsa Indonesia mengakui dan meninggikan
hak-hak kemanusiaan yaitu dengan memberikan kepada semua orang
apa yang menjadi haknya, membantu manusianya dalam menjalankan
kewajibannya baik sebagai manusia maupun sebagai warga negara.
13. Sila kedua dalam pasal Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sudah mengandung atau memenuhi lima aspek nilai-nilai
yaitu :
1. Pemeliharaan, perlindungan terhadap hal
yang berkaitan dengan agama.
2. Pemeliharaan, pengayoman terhadap
jiwa atau diri ini mulai dari yang lahir
sampai yang batin.
3. Perlindungan terhadap keberlangsungan
kehisupan individu, perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan dan
martabatnya.
4. Memelihara akal sampai pada hal-hal
yang bisa merusak akal, bisa mencemari
akal, hal-hal yang menyebabkan
penyimpangan perilaku atau apa saja
yang kemudian merusak fungai akal.
5. Memelihara harta yaitu setiap orang
berhak memperoleh jaminan
perlindungan hak milik pribadi.
14. Kesimpulan :
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sila
kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sila
yang berfokus untuk memperjuangkan hak-hak, kewajiban, serta nilai-
nilai dari setiap manusia. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaannya serta bangsa yang besar
adalah bangsa yang setiap manusianya adalah orang-orang yang
terpenuhi hak dan kewajibannya serta mengakui dan menjunjung hak
dan kewajiban orang lain, baik sebagai seorang manusia maupun
sebagai seorang warga negara.