Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Kasus ibu Salma yang mengalami batuk berdarah, demam, dan kehilangan nafsu makan selama 3 bulan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi tuberkulosis aktif.
2. Anak ibu Salma didiagnosis menderita tuberkulosis limfadenitis akibat tertular dari ibu.
3. Diperlukan pengobatan dan pemantauan yang tepat untuk ibu dan anaknya guna mencegah pen
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Dokumen tersebut membahas tentang diuretik, termasuk sejarah, definisi, klasifikasi, mekanisme kerja, dan contoh diuretik seperti manitol dan inhibitor karbonik anhidrase seperti asetazolamid.
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
Penemuan obat antiretroviral (ARV) pada tahun 1996 mendorong suatu revolusi dalam perawatan ODHA di negara maju. Meskipun belum mampu menyembuhkan penyakit dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap obat, namun secara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan meningkatkan harapan masyarakat, sehingga pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan organ lain, menimbulkan gejala seperti batuk berkepanjangan dan demam. Pencegahan TB meliputi vaksinasi BCG dan menutup mulut saat batuk. Pengobatan TB efektif dilakukan dengan regimen obat selama enam bulan untuk mencegah resistensi bakteri.
1. Dokumen membahas tentang sinusitis, yaitu radang pada sinus paranasal yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran napas atas.
2. Terdapat beberapa jenis sinusitis seperti akut, subakut, kronis, alergi, dan hiperplastik, yang dibedakan berdasarkan gejala dan lama penyakitnya.
3. Penatalaksanaan sinusitis meliputi antibiotik, dekongestan, antihistamin, steroid intranasal, dan operasi untuk mengat
Modul ini memberikan informasi tentang penyakit tuberkulosis (TB) untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan. Modul ini mencakup pengenalan TB, gejala, pemeriksaan, pengobatan, pencegahan, dan peran kader dalam mendeteksi dan memantau pasien TB."
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Dokumen tersebut membahas tentang diuretik, termasuk sejarah, definisi, klasifikasi, mekanisme kerja, dan contoh diuretik seperti manitol dan inhibitor karbonik anhidrase seperti asetazolamid.
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
Penemuan obat antiretroviral (ARV) pada tahun 1996 mendorong suatu revolusi dalam perawatan ODHA di negara maju. Meskipun belum mampu menyembuhkan penyakit dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap obat, namun secara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan meningkatkan harapan masyarakat, sehingga pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan organ lain, menimbulkan gejala seperti batuk berkepanjangan dan demam. Pencegahan TB meliputi vaksinasi BCG dan menutup mulut saat batuk. Pengobatan TB efektif dilakukan dengan regimen obat selama enam bulan untuk mencegah resistensi bakteri.
1. Dokumen membahas tentang sinusitis, yaitu radang pada sinus paranasal yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran napas atas.
2. Terdapat beberapa jenis sinusitis seperti akut, subakut, kronis, alergi, dan hiperplastik, yang dibedakan berdasarkan gejala dan lama penyakitnya.
3. Penatalaksanaan sinusitis meliputi antibiotik, dekongestan, antihistamin, steroid intranasal, dan operasi untuk mengat
Modul ini memberikan informasi tentang penyakit tuberkulosis (TB) untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan. Modul ini mencakup pengenalan TB, gejala, pemeriksaan, pengobatan, pencegahan, dan peran kader dalam mendeteksi dan memantau pasien TB."
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan tuberkulosis paru, meliputi epidemiologi TB global dan nasional, patogenesis, klasifikasi, gejala, diagnosis, dan pengobatan TB paru menurut klasifikasinya beserta dosis obat yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberkulosis (TB) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru serta organ lainnya. TB merupakan penyebab kematian nomor satu akibat penyakit menular di dunia dan jumlah penderitanya terbanyak kedua.
Penyakit TB Paru sangat Luas untuk dijaring dengan Tujuan Mencari, Mendapatkan dan mengobati.
Indonesia Bebas TB Tahun 2024.
Toss TB
Lebih baik Mencegah dari pada Mengobati.
saya mulai dari diri saya.
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti batuk, nyeri dada, dan hemoptisis. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, hasil laboratorium, dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan tuberkulosis paru memerlukan kombinasi obat selama 6-9 bulan untuk mencegah timbulnya resistensi obat.
Dokumen ini merupakan standar operasional prosedur (SOP) pengendalian tuberkulosis paru di Puskesmas Talawi yang mencakup pengertian TB paru, tujuan SOP, kebijakan terkait, dan prosedur diagnosis dan pengobatan pasien TB paru mulai dari penerimaan laporan, pemeriksaan gejala klinis, pengambilan sampel sputum, pemeriksaan laboratorium, konsultasi ke dokter, pemberian obat hingga pemantauan dan ed
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berumur 57 tahun dengan keluhan sesak napas yang didiagnosis menderita PPOK eksaserbasi akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat inap dan mendapat penatalaksanaan obat-obatan serta pemantauan perkembangan kondisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai penyakit pernapasan seperti TB paru, asma bronkial, PPOK, bronkiolitis, dan pneumonia serta gejala, tanda, dan penatalaksanaannya.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. KELOMPOK 3
Tutor :
dr. Noviana Zara
Anggota:
AsraMufasra
AtikahPutriAtmojo
FitriaFonna
LailaSyifaRahmi
MahathirMusfira
NadyaIndriati
PutiAzillaYuditya
TiaraAyuZulvani
Yuhanis
27/03/2016 2
MODUL 4. TUBERKULOSIS
3. SKENARIO4 : PMO
Ibu Salma, berusia 56 tahun datang ke puskesmas Dewantara dengan keluhan batuk berdarah. Keluhan
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, keluhan disertai dengan demam pada malam hari serta sering berkeringat. Ibu
Salma mengaku sudah 3 bulan ini menderita batuk yang tidak kunjung sembuh. Awalnya batuk berdahak dengan
warna kuning kehijauan tidak disertai darah, ia merasa nafsu makannya berkurang dan BB turun selama 3 bulan
ini. Pada pemeriksaan auskultasi paru kiri atas terdengan amphoric sound, pada pemeriksaan sputum ditemukan
BTA (+).
Dari anamnesis lebih lanjut didapat bahwa 2 tahun lalu bu Salma menjalani pengobatan OAT selama 6
bulan untuk penyakit batuknya, tetapi setelah 3 bulan pengobatan, ia menghentikan pengobatannya karena sudah
merasa sembuh. Dokter merencanakan harus ada PMO untuk ibu Salma supaya program penanggulangan TB
nasional dan Internasional tercapai serta menghindari terjadinya komplikasi. Dokter juga akan melihat kondisi ibu
Salma lebih lanjut, apakah perlu rujukan ke rumah sakit Cut Meutia untuk pemeriksaan penunjang. Kemudian anak
ibu Salma juga diperiksa dan ditemukan 3 benjolan berdiameter masing-masing 1 cm di daerah supraklavikula
dextra, tidak nyeri dan mobile.
Bagaimana kondisi yang dialami ibu Salma dan anaknya?
27/03/2016 3
4. JUMP 1. TERMINOLOGI MEDIS
Amforic sound Suara nafas yang berasal dari kavernei/pneumothoraks
dengan fistel yang terbuka,bunyinya seperti botol kosong yang
ditiup.
TBC Radang pada parenkim paru / organ lain yang disebabkan
oleh kuman mycrobacterium tuberkulosis.
BTA Bakteri yang berbentuk batang/basil dan tahan terhadap
asam saat pewarnaan. Contoh : M.Tuberkulosis, M.Leprae
OAT Obat anti tuberkulosis yang membasmi mikroorganisme
seperti M.Tuberkulosis.
PMO Seseorang yang mendampingi dan mengawasi pasien TB
dalam menelan obat.
27/03/2016 4
5. JUMP 2-3. RUMSAL- HIPOTESIS
1. Kenapa bu salma mengeluh batuk berdarah, demam pada malam hari dan berkeringat?
Jawab :
Berdarah: adanya proses inflamasi yg terjadi pada saluran pernapasannya yang mnyebabkan terbentuknya lesi di paru-
paru atau bronkus/ bronkioli / pecahnya pembuluh darah→ berdarah
Demam: adanya inflamasi→ dapat mempengaruhi termoregulator yang mengatur suhu yg berada di hipotalamus→
↑suhu tubuh
Keringat malam: cara tubuh untuk menurunkan suhu tubuh agar sama dengan set point di hipotalamus dengan cara
mengeluarkan keringat
2. Mengapa nafsu makan menurun & terjadi penurunan BB dalam 3 bulan ?
Jawab :
Infeksi bakteri mikobakteri tuberkulosis →makrofag aktif dan mengeluarkan mediator inflamasi (TNF) → menekan nafsu
makan
27/03/2016 5
6. 3. Apa yang mnyebabkan ibu salma tidak sembuh selama 3 bulan ?
Jawab :
Ibu salma → tipe kasus drop out Tidak meminum obat secara tuntas seperti yang sudah dijadwalkan oleh dokter
dapat mengakibatkan MDR-TB
4. Bagaimana interpretasi px auskultasi & px sputum ?
Jawab :
Px fisik: amphoric sound → menandakan adanya kavitas yang besar dan mengenai bronkus
Px sputum:
Dikatakan positif bila:
1. sekurang-kurangnya dijumpai 2 dari 3 spesimen yang menunjukkan BTA positif
2. Hasil pemeriksaan 1 spesimen BTA positif dan didukung oleh pemeriksaan radiologi dengan gambaran
tuberkulosis aktif
3. Hasil pemeriksaan 1 spesimen BTA positif, dan didukung oleh px biakan mikobakterium TB positif
27/03/2016 6
7. 5. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan umur, dan faktor-faktor resiko lain untuk penyakit ibu salma?
Jawab :
Umur → lanjut usia imunitas tubuh ↓
Jenis kelamin→ laki-laki lebih bnyak daripada perempuan
Faktor resiko lain
1. Penyakit HIV
2. Lingkungan kumuh
3. Orang dengan immunosupressif
6. Apa Dx dan DD bu salma ?
Diagnosis: TB paru
DD
1. Pneumonia
2. Kanker paru
3. Abses paru
27/03/2016 7
8. 7. Gejala lain selain diskenario?
Jawab :
1. lokal: gejala respiratorik
2. Sistemik: demam, lemas,tdk ada nafsu makan, BB menurun
8. Bagaimana indikasi, contoh obat, efek samping, dan dampak dari pemberhentian pemakaian obat sebelum waktunya?
Jawab :
Indikasi:
-Fase intensif: 2-3 bulan pengobatan
-Fase lanjutan : 4-7 bulan pengobatan
Contohobat dan efeksamping:
-Rifampisin : ES : mual, muntah, kemerahan pada kulit
-Pirazinamid: ES : nyeri sendi,mual
-Etambutol : ES : gangguan penglihatan
-Isoniazid : ES : mialgia, kesemutan
-Streptomisin: ES : kerusakan N. VIII
Dampak jikadilakukan pemberhentian obat : akan terjadi kasus MDR - TB
27/03/2016 8
9. 9. Siapa PMO ? Apa syarat dan tugasnya ?
Jawab
Petugas kesehatan, Orang lain (kader, tokoh masyarakat, dll), Suami, istri, keluarga, orang serumah
SyaratPMO
Bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama pengobatan dengan obat anti TB (OAT) dan
menjaga kerahasiaan bila penderita juga HIV/AIDS
Diutamakan petugas kesehatan, pilihan lain adalah kader kesehatan, kader dasawisma, kader PPTI , kader PKK atau
anggota keluarga yang disegani pasien
TugasPMO
Bersedia mendapat penjelasan di poliklinik
Melakukan pengawasan terhadap pasien dalam hal minum obat
Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jadwal yang telah ditentukan
Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat secara teratus sampai selesai
Mengenali efek samping ringan obat dan menasehati pasien agar tetap mau menelan obat
27/03/2016 9
10. 10. Apa program penanggulangan TB nasional dan internasional?
Jawab :
STARNAS: PMO → 6 strategi
Internasional: WHO, DOTS
“TEMPO”
11. Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dilakukan pada kasus bu salma ?
Jawab :
1. Px radiologi
2. Px PCR
3. Px ELISA
4. ICT
5. Px darah
6. Px cairan pleura
27/03/2016 10
11. 12. Apa tatalaksana awal dan indikasi rujuk ?
- Tatalaksana awal:
Farmakologi : Rifampisin, pirazinamid, isoniazid, etambutol, streptomisin
-Indikasi :
Adanya komplikasi dan dirujuk ke dokter spesialis paru
13. Apa komplikasi dan bagaimana prognosisnya ?
-Komplikasi :
Batuk darah, pneumonia thorax, efusi pleura
-Prognosis :
1. Terapi yg cepat akan sembuh dengan baik
2. Bila daya tahan tubuh baik prognosis baik dan sebaliknya
27/03/2016 11
12. 14. Mengapa anak bu salma dijumpai benjolan didaerah supraklavikula dextra,tidak nyeri dan mobile ?
Jawab :
•Kemungkinan anak buk salma mengalami limfadenitis TB yang merupakan manifestasi lokal dari kuman TB
•Kemungkinan kuman termasuk tertular pada anaknya melalui inhalasi masuk ke paru, menyebar secara limfogen,
sehingga terjadi limfadenitis TB
15. Apadiagnosis pada kasus anak ibu slma ?
Jawab :
TB paru primer / chilhood TB
27/03/2016 12
13. 16. Apa pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah TB ?
Jawab :
-Vaksin BCG pada bayi yg baru lahir
-TB paru dengan BTA+ : beri obat
-Memisahkan alat-alat yg dipakai oleh pasien TB dengan org yg sehat
-Jangan meludah sembarangan bagi penderita
27/03/2016 13
17. Definisi
Definisi dan
etiologi
• penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru,
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.
• Kuman dorman, Tumbuh optimal suhu 37⁰C, ph 6.4-7.
patogenesis
• dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen,ginjal,
tulang dan nodus limfe
• TB primer, dan TB sekunder
epidemiologi
• WHO: 8,8 jt kasus baru TB th 2002 dan 3,9 jt kasus BTA +, ⅓
penduduk dunia terkena TB dan 33% dari asia Tenggara
• Indonesia ke 3 didunia, setelah India dan China. 250.000
kasus baru Tb/th dan 140.000 kematian
25. PEMERIKSAAN FISIK(1) DAN
DIAGNOSTIK(2-3)
Tanda infiltrat (redup, bronkial, ronki basah, dll)
Tanda penarikan difragma, para dan mediastinum
Sekret disaluran nafas serta ronki
Suara amforik berhubungan langsung dengan kaviti dan bronki
Px Bakteriologik
• dapat berasal dari sputum, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan
bronkus, bilasan lambung, urin dan jar biopsi
Pengambilan sputum 3x, setiap pagi 3 hari berturut-turut dengan cara:
-Spot (sputum sewaktu saat kunjungan)
-Sputum pagi (keesekon harinya)
-Spot (pada saat menghantarkan dahak pagi)
27/03/2016 25
27. PEMERIKSAAN
RADIOLOGIK
Foto thoraks PA dengan atau tanpa foto lateral
-Bayangan lesi terletak dilapangan atas paru atau
segmen apical lobus bawah.
-Bayangan berawan (patchy) atau bercak (nodular).
-Adanya kavitas, tunggal, atau ganda.
-Kelainan bilateral, terutama dilapangan atas paru.
-Adanya klasifikasi.
-Bayangan menetap pada foto ulang beberapa
minggu kemudian.
-Bayangan milier
27/03/2016 27
28. TATALAKSANA TB
terbagi menjadi 2 fase dengan lama pengobatan selama 6-8 bulan.
1. obat lini pertama:
INH ,Rifampisin ,Pirazinamid ,Etambutol , streptomisin
Pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembuhkan
pasien,mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan
rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap
OAT.
2. obat lini kedua adalah :
kanamisin , kapriomisin , amikasin, sikloserin , etionamid, para amino salisikat (PAS)
Obat lini kedua hanya digunakan untuk kasus resistensi obat
3. Kombinasi
Paduan obat
27/03/2016 28
29.
30. Pengobatan Tb paru pada orang dewasa
di bagi dalam beberapa kategori
1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Diberikan kepada:
a. Penderita baru TBC paru
BTA positif.
b. Penderita TBC ekstra paru
(TBC di luar paru-paru) berat
3. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada penderita
BTA (+) dan rontgen paru
mendukung aktif
.
2. Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada :
a. Penderita kambuh.
b. Penderita gagal terapi.
c. Penderita dengan
pengobatan setelah lalai
minum obat.
4. Kategori 4: RHZES
Diberikan pada kasus Tb
kronik .
27/03/2016 30
33. 27/03/2016 33
2. Komplikasi pada stadium lanjut:
a. Hemoptisis masif (pendarahan dari saluran nafas bawah) kematian
karena sumbatan jalan nafas atau syok hipovolemik
b. Kolaps lobus akibat sumbatan duktus
c. Bronkietaksis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru
d. Pnemotoraks spontan, yaitu kolaps spontan karena pecahnya bula
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal, dan
sebagainya
1. Komplikasi dini: komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura,
empiema, laryngitis, usus
37. Catatan :
Bila BB ≥33 kg dosis sesuai tabel yang sebelumnya.
Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
Obat harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah)
40. Pada kehamilan, Ibu menyusui
dan bayinya
Pada prinsipnya tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya.
Menurut WHO, hampir semua, kecuali streptomisin.
Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui. Seorang ibu menyusui yang
menderita TB harus mendapat paduan OAT secara adekuat untuk
mencegah penularan kuman TB kepada bayinya.
Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui.
PengobatanpencegahandenganINHdiberikankepada bayi tersebut sesuai
denganberat badannya.
41. TB MILIER
• Rawat inap
• Paduan obat: 2 RHZE/ 4 RH
• Pada keadaan khusus (sakit berat), tergantung keadaan
klinik, radiologik dan evaluasi pengobatan , maka
pengobatan lanjutan dapat diperpanjang sampai dengan
7 bulan 2RHZE/ 7 RH
• Pemberian kortikosteroid tidak rutin, hanya diberikan pada
keadaan
- Tanda / gejala meningitis
- Sesak napas
- Tanda / gejala toksik
- Demam tinggi
• Kortikosteroid: prednison 30-40 mg/hari, dosis diturunkan 5-
10 mg setiap 5-7 hari, lama pemberian 4 - 6 minggu.
42. PLEURITIS EKSUDATIVA TB
(EFUSI PLEURA TB)
Paduan obat: 2RHZE/4RH.
• Evakuasi cairan, dikeluarkan seoptimal
mungkin, sesuai keadaan penderita dan
berikan kortikosteroid
• Dosis steroid : prednison 30-40 mg/hari,
diturunkan 5-10 mg setiap 5-7 hari,
pemberian selama 3-4 minggu.
• Hati-hati pemberian kortikosteroid pada TB
dengan lesi luas dan DM. Ulangan
evakuasi cairan bila diperlukan
43. TB PARU DENGAN HIV / AIDS
• Paduan obat yang diberikan
berdasarkan rekomendasi
ATS
yaitu: 2 RHZE/RH diberikan
sampai 6-9 bulan setelah
konversi dahak
• Menurut WHO paduan obat
dan lama pengobatan
sama dengan TB paru
tanpa HIV / AIDS.
• Jangan berikan Thiacetazon
karena dapat
menimbulkan toksik yang
hebat pada kulit.
• Obat suntik kalau dapat
dihindari kecuali jika
sterilisasinya terjamin
• Jangan lakukan
desensitisasi OAT pada
penderita HIV /
AIDS (mis INH, rifampisin)
karena mengakibatkan
toksik yang serius pada
hati
• INH diberikan terus menerus
seumur hidup.
• Bila terjadi MDR,
pengobatan sesuai uji
resistensi
27/03/2016 43
45. TB PARU DENGAN DIABETES
MELITUS (DM)
• Paduan obat: 2 RHZ(E-S)/ 4 RH dengan regulasi baik/ gula
darah terkontrol
• Bila gula darah tidak terkontrol, fase lanjutan 7 bulan :
2RHZ(E-S)/ 7 RH
• DM harus dikontrol
• Hati-hati dengan penggunaan etambutol, karena efek
samping etambutol ke mata; sedangkan penderita DM
sering mengalami komplikasi kelainan pada mata
• Perlu diperhatikan penggunaan rifampisin akan mengurangi
efektiviti obat oral anti diabetes (sulfonil urea), sehingga
dosisnya perlu ditingkatkan
• Perlu kontrol / pengawasan sesudah pengobatan
selesai,untuk mengontrol / mendeteksi dini bila terjadi
kekambuhan
46. TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal Ginjal
• Jangan menggunakan OAT streptomisin,
kanamisin dan capreomycin
Sebaiknya hindari penggunaan etambutol
karena waktu paruhnya memanjang dan
terjadi akumulasi etambutol.
Dalam keadaan sangat diperlukan, etambutol
dapat diberikan dengan pengawasan kreatinin
• Sedapat mungkin dosis disesuaikan dengan
faal ginjal
(CCT, Ureum, Kreatnin)
• Rujuk ke ahli Paru
47. TB Paru dengan Kelainan
Hati
• Bila ada kecurigaan gangguan fungsi hati, dianjurkan
pemeriksaan faal hati sebelum pengobatan
• Pada kelainan hati, pirazinamid tidak boleh digunakan
• Paduan Obat yang dianjurkan / rekomendasi WHO: 2
SHRE/6 RH atau 2 SHE/10 HE
• Pada penderita hepatitis akut dan atau klinik
ikterik,sebaiknya OAT ditunda sampai hepatitis
akutnya mengalami penyembuhan. Pada keadaan
sangat diperlukan dapat diberikan S dan E maksimal
3 bulan sampai hepatitisnya menyembuh dan
dilanjutkan dengan 6 RH
• Sebaiknya rujuk ke ahli Paru
48. Hepatitis Imbas Obat
• Dikenal sebagai kelainan hati akibat penggunaan
obatobat hepatotoksik (drug induc
• Penatalaksanaan
- Bila klinik (+) (Ikterik [+], gejala / mual, muntah [+])→
OAT Stop
- Bila klinis (-), Laboratorium terdapat kelainan:
Bilirubin > 2 → OAT Stop
SGOT, SGPT > 5 kali : OAT stop
SGOT, SGPT > 3 kali, gejala (+) : OAT stop
SGOT, SGPT > 3 kali, gejala (-) → teruskan
pengobatan, dengan pengawasan hepatitis
49. MDR
Multi drug resistant TB (MDR TB)
didefinisikan sebagai resistensi terhadap
dua agen anti-TB lini pertama yang paling
poten yaitu isoniazide (INH) dan rifampisin.
50. Multi Drug Resistent (MDR -
TB C)
• isolat M. tuberculosis yang resisten terhadap dua atau
lebihOAT lini pertama, biasanya isoniazid dan rifampisin.
Manajemen TBC menjadi semakinsulit dengan meningkatnya
resistensi terhadap obat anti TBC yang biasa dipakai.
• pemakaian tunggal, penggunaan paduan obat yang tidak
memadai termasuk pencampuran obat yang tidak dilakukan
dengan benar, kurangnya kepatuhan minum obat.
• sulit ditentukan karena kultur sputum dan uji kepekaan obat
tidak rutin dilaksanakan ditempat-tempat dengan prevalensi
TBC tinggi.
51. Prinsip Penatalaksanaan
MDR/XDR
• Gunakan DOT utk semua dosis
• Gunakan pemberian harian,
tidakintermitten
• Lama pengobatan minimum 18-24 bulan
• Bila mungkin, teruskan obat suntik palingt
idak 6 bulan setelah konversi biakan
• Teruskan paling tidak tiga obat oral gunal
ama pengobatan yang sempurna
52. Merancang Pengobatan MDR/XDR
Prinsip Umum dari WHO
• Penggunaan paling tidak 4 obat-
obatan sangatmungkin akan efektif.
• Jangan menggunakan obat yang mempunya
iresistensi silang (cross-resistance ).
• Singkirkan obat yg tidak aman untuk pasien.
• Gunakan obat dari grup 1-
5 dgn urutan ygberdasarkan kekuatannya.
• Harus siap mencegah, memantau danmena
nggulangi efek samping obat yg dipilih.
53. Penatalaksanaan MDR TB
Dasar
Grup 1 - OAT lini pertama:
isoniasid, rifampisin, etambutol,pirasinamid•
Grup 2 - Obat suntik:
streptomisin, kanamisin, amikasin,kapreomisin,
(viomisin)•
Grup 3 - Fluoroquinolon:
ciprofloxasin, ofloxasin, levofloxasin,moxifloxasin,
(gatifloxasin)•
Grup 4 - Obat bakteriostatis oral:
etionamid, cicloserin, para-aminosalicylic
acid (prothionamid, thioacetazon, terisadon)•
Grup 5 - Obat belum terbukti:
clofasamin, amoxicillin/klavulanat,claritromisin, linezolid
54. PMO
• seorang yang berfungsi mengawasi, memberikan dorongan dan
memastikan penderita TBC menelan Obat Anti TBC secara teratur.
• Sebagai seorang PMO haruslah dari seseorang yang dikenal dan
dipercaya dari pihak penderita, keluarga dan petugas kesehatan yang
bersedia membantu mengawasi penderita dalam masa pengobatan,
• karena tugas dari PMO adalah mengawasi dan memberi dorongan
pada penderita TBC agar lebih patuh dalam pengobatan dan
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan hingga tuntas (Keputusan
Menteri Kesehatan Republic Indonesia, 2009)
27/03/2016 54
55. Tujuan PMO
(PMO) Menurut Ditjen PPM dan PLP
(1997) bahwa tujuan penggunaan
Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah :
1) menjamin ketekunan dan keteraturan
pengobatan sesuai jadwal yang ditentukan
pada awal pengobatan,
2) menghindari penderita dari putus
berobat sebelum waktunya, dan
3) mengurangi kemungkinan pengobatan
dan kekebalan terhadap OAT.
56. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang PMO
adalah :
1) seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui,
baik oleh petugas kesehatan maupun pasien, selain
itu harus disegani dan dihormati oleh pasien,
2) seseorang yang tinggal dekat dengan pasien,
3) Bersedia membantu pasien dengan sukarela, dan
4) bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan
bersama-sama dengan pasien. Sebaiknya PMO
adalah petugas kesehatan, misalnya bidan desa,
perawat, pekarya kesehatan, sanitarian, juru
imunisasi, dan lain-lain.
57. Peran Pengawas Menelan Obat
(PMO)
tugas PMO bagi penderita tuberkulosis paru
adalah :
a. Mengetahui tanda-tanda tersangka
tuberkulosis paru.
b. Mengawasi penderita agar minum obat
setiap hari.
c. Mengambil obat bagi penderita seminggu
sekali d. Mengingatkan penderita untuk
periksa ulang dahak :
1. Seminggu sebelum akhir bulan ke dua
pengobatan, pemeriksa ulang dahak dilakukan
untuk menentukan obat tambahan.
58. 2. Seminggu sebelum akhir bulan ke lima
pengobatan, pemeriksaan ulang dahak
dilakukan untuk mengetahui kegagalan.
3. Seminggu sebelum akhir bulan ke enam
pengobatan, pemeriksaan ulang dahak
dilakukan untuk mengetahui kesembuhan.
e. Memberikan penyuluhan
f. Memberitahukan jika terjadi suspek pada
keluarga penderita.
g. Menujuk kalau ada efek samping dari
penggunaan obat
59. Pengetahuan Pengawas
Menelan Obat (PMO)
Menurut Depkes (2008) bahwa informasi penting yang perlu
dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya
adalah :
1) tuberkulosis disebabkan oleh kuman, bukan penyakit
keturunan atau kutukan,
2) tuberkulosis dapat disembuhkan dengan berobat secara
teratur sampai selesai,
3) cara penularan tuberkulosis, gejala-gejala yang mencurigakan
dan cara penjegahannya,
4) cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan lanjutan),
5) pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur,
dan
6) kemungkinan terjadi efek samping obat dan perlunya segera
meminta pertolongan ke rumah sakit atau unit pelayanan
kesehatan.
61. • Tuberkulosis yang menyerang organ
selain paru paru
definisi
• Lebih sering di temukan di negara
berkembang
• Kasus total di suatu negara ditemukan
antara 4000/tahun
• Terjadi apabila daya tahan tubuh rendah
epidimologi
• Mycobakterium tuberkulosis
etiologi
62. Di bagi 2
• ex:tb kelenjar
limfe,tulang,sendi dan
kelenjar adrenal
Tb ekstra
paru
ringan
• Ex:meningitis
millier,perikarditis
peritonitis,tb usus tb saluran
kencing dan alat kelamin
Tb ekstra
paru berat
63. Macam macam tuberkulosis
ekstra paru
Tb pada saluran
napas atas
epiglotis,laring
dan faring
Tb pada
mulut,tonsil,dan lidah
Tuberkulosis
meningitis
Tuberkulosis
perikardium
Tuberkulosis kelenjar
getah bening
Tuberkulosisi tulang
dan sendi
Tuberkulosisi
ginjal dan
saluran kencing
Tb
usus/gastroentestinal/
peritoneal
Tb mata
dll
64. Limfadenitis tb
• Limfadenitis kronis non spesifik yang biasanya di
sbbkn oleh m.tuberculosisdefinisi
• Penderita tb dengan hiv(+)lebih sering
• Perempuan :laki2=68%:31%
• Menurut ras=asia lebih sering terkena dibanding
afrika
epidimologi
• m.tuberkulosis,m.tuberculosisi
complex,m.afrikanum
• m.Canetti dan m.caprae
etiologi
65. Gejala klinis
• Rute yang menjadi kemungkinan tempat
masuknya m.tuberkulosis ke kel limfe
• Reaktifitas dari TB paru atau pelebaran
hilus(paling sering)
• Keterlibatan cervical melalui infeksi laring
• Jalur hematogen
patogenesis
• Pembesaran KGB,padat/keras,multiple dan
dapat berkonglomerasi satu sama lain
• Kelenjar melunak sperti abses
Gejala klinis
66. • Biopsi(gold standar)
• Menunjukkan histiosi2 pada limfadingitis
granulomatosadiagnosis
• OAT
tatalaksana
• Baik jika
• jangka waktu pengobatan penderita tepat
• Minum obat teratur sesuai dosis yang di anjurkan
• Tidak adanya gangguan imunologi
prognosis