Sulfonilurea merupakan kelas obat antidiabetes oral yang bekerja dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Sulfonilurea dibagi menjadi generasi pertama dan kedua, dengan generasi kedua lebih kuat dan efektif. Metformin menurunkan produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, sedangkan meglitinid bekerja dengan menutup kanal kalium di sel beta sehingga mempengaruhi pelepasan insulin.
Pasien laki-laki berusia 53 tahun dirawat karena hiperglikemia, dispnea, dan bronkopneumonia. Ia menderita diabetes melitus tipe 2 dan gagal ginjal kronis stadium akhir. Selama rawat inap, pasien mengalami berbagai komplikasi seperti anemia, hiperkalemia, asidosis metabolik, dan infeksi yang memerlukan terapi antibiotik.
Pasien laki-laki berusia 60 tahun didiagnosis menderita gagal ginjal kronik tahap akhir, diabetes melitus 10 tahun, dan hiperkolesterol yang membutuhkan hemodialisis rutin. Beberapa obat yang diberikan seperti metformin dan fenofibrat kontraindikasi untuk pasien gagal ginjal sehingga perlu diganti atau dihentikan, sedangkan terapi hipertensi perlu diganti menjadi ACE inhibitor atau ARB.
Sulfonilurea merupakan kelas obat antidiabetes oral yang bekerja dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Sulfonilurea dibagi menjadi generasi pertama dan kedua, dengan generasi kedua lebih kuat dan efektif. Metformin menurunkan produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, sedangkan meglitinid bekerja dengan menutup kanal kalium di sel beta sehingga mempengaruhi pelepasan insulin.
Pasien laki-laki berusia 53 tahun dirawat karena hiperglikemia, dispnea, dan bronkopneumonia. Ia menderita diabetes melitus tipe 2 dan gagal ginjal kronis stadium akhir. Selama rawat inap, pasien mengalami berbagai komplikasi seperti anemia, hiperkalemia, asidosis metabolik, dan infeksi yang memerlukan terapi antibiotik.
Pasien laki-laki berusia 60 tahun didiagnosis menderita gagal ginjal kronik tahap akhir, diabetes melitus 10 tahun, dan hiperkolesterol yang membutuhkan hemodialisis rutin. Beberapa obat yang diberikan seperti metformin dan fenofibrat kontraindikasi untuk pasien gagal ginjal sehingga perlu diganti atau dihentikan, sedangkan terapi hipertensi perlu diganti menjadi ACE inhibitor atau ARB.
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratMelina Eka
Praktikum ini bertujuan menentukan kadar gula reduksi dalam bahan pangan dengan metode Nelson-Somogyi. Metode ini didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh sakarida, membentuk senyawa berwarna biru yang diukur absorbansinya. Kurva standar dibuat dengan larutan glukosa konsentrasi berbeda untuk menghitung kadar gula dalam sampel.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menginfeksi vagina, urethra, dan kantong kemih. Gejalanya meliputi pengeluaran cairan kuning dari vagina dan rasa gatal pada wanita, serta rasa terbakar saat berkemih dan ejakulasi pada laki-laki. Penularan terjadi melalui hubungan seksual tidak aman. Pencegahan meliputi ANC, higiene yang baik
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan makanan di tubuh manusia, mulai dari proses awal di rongga mulut hingga penyerapan zat gizi di usus halus dan pembentukan feses di usus besar. Sistem pencernaan melibatkan berbagai organ seperti gigi, lidah, lambung, hati, pankreas, dan bakteri usus untuk mencerna zat protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serta menyerap hasil pencernaan ke d
Modul 7 kb 1 asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan neonatus dan bayi dengan kondisi labioskizis, labio palatoskizis, dan hidrocephalus. Materi meliputi penjelasan tentang konsep, penyebab, gejala, diagnosa, dan asuhan pada ketiga kondisi tersebut. Modul ini bertujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar dan tata laksana neonatus serta bayi dengan kondisi tersebut.
labioskiziz, labiospatokiziz dan atresia esopagussri wahyuni
Defenisi
Labioskizis adalah kelainan congenital sumbing yang terjadi akibat kegagalan fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan prominen nasalis medial yang dilikuti disrupsi kedua bibir, rahang dan palatum anterior.
Palatoskizis adalah kelainan congenital sumbing akibat kegagalan fusi palatum pada garis tengah dan kegagalan fusi dengan septum nasi.
Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus (+).
PENYEBAB
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Faktor Genetik atau keturunan
Kurang Nutrisi
Radiasi
Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi
Pengaruh obat teratogenik,
Multifaktoral dan mutasi genetic.
Diplasia ektodermal
Syndrome atau malformasi yang disertai adanya sumbing bibir
sumbing yang terjadi pada kelainan kromosom
ATRESIA ESOPAGUS
Faktor obat
Faktor radiasi
Faktor gizi
Deferensasi usus depan yang tidak sempurna dan memisahkan dari masing –masing menjadi esopagus dan trachea
Perkembangan sel endoteal yang lengkap
Tumor esophagus.
Kehamilan dengan hidramnion
Bayi lahir prematur,
PENANGANAN
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Tahap sebelum operasi
Tahap sewaktu operasi
Tahap setelah operasi
ATRESIA ESOPAGUS
Pasang sonde lambung no. 6 – 8 F yang cukup halus. Dan radioopak sampai di esophagus yang buntu. Lalu isap air liur secara teratur setiap 10 – 15 menit.
Pada Gross type II, tidur terlentang kepala lebih tinggi. Pada Gross type I, tidur terlentang kepala lebih rendah. Bayi dipuasakan dan diinfus. Kemudian segera siapkan operasi.(FKUI.1982).
Dokumen tersebut membahas tentang labiokisis, yaitu keadaan dimana bibir tidak bisa menutup karena adanya celah. Dokumen menjelaskan definisi, jenis, penyebab, manifestasi, komplikasi, penatalaksanaan, dan peran perawat dalam merawat pasien labiokisis. Dokumen ini memberikan informasi mengenai kondisi medis labiokisis beserta tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk merawat pasien tersebut.
Tumor lidah adalah tumor yang terjadi pada permukaan dasar mulut yang timbul dari epitel yang menutupi lidah. Lidah terdiri dari tiga bagian yaitu apeks, badan, dan akar lidah. Tumor lidah sebagian besar adalah karsinoma sel skuamosa yang dapat menyebar ke jaringan sekitar dan limfe. Gejala klinisnya antara lain nyeri, kesulitan makan dan berbicara, serta pembesaran kelenjar getah bening leher
Dokumen tersebut membahas tentang labioschizis dan palatoschizis, yaitu kelainan bawaan pada bibir dan langit-langit mulut. Kelainan ini disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan seperti nutrisi ibu hamil. Pencegahan meliputi menghindari merokok, alkohol, dan memperbaiki nutrisi ibu hamil sementara penatalaksanaannya meliputi operasi dan terapi bicara.
This document provides an overview of cleft lip and palate. It begins by defining cleft lip and palate as malformations involving the lip, with or without the palate. It then discusses the incidence, causes, transmission, pathogenesis and normal development process. The document also covers classification systems for cleft lip and palate and concludes by outlining the dental implications and providing references.
Ny Rusni dirawat di rumah sakit karena DM, hipertensi, dislipidemia, dan asidosis metabolik. Terapi yang dianjurkan adalah insulin, ACE inhibitor, statin, dan natrium bikarbonat untuk mengendalikan kondisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat khususnya glukosa. Glukosa merupakan karbohidrat terpenting yang menjadi sumber energi utama tubuh. Proses metabolisme glukosa meliputi glikogenesis, glikolisis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis guna menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Pemeriksaan kadar glukosa darah penting untuk diagnosis dan pemantauan diabetes meliputi glukosa puasa, glukosa sewa, dan Hb
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, perjalanan penyakit, gejala klinis, kriteria diagnosis, dan tata laksana diabetes melitus pada anak. Informasi kuncinya adalah ada empat klasifikasi DM berdasarkan etiologi, mekanisme penyebabnya adalah insulinopenia yang menyebabkan hiperglikemia, dan tata laksananya meliputi insulin, edukasi, nutrisi, olahraga, serta monitoring.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan metode enzimatik GOD-PAP untuk tujuan diagnosis penyakit diabetes melitus. Metode ini melibatkan reaksi glukosa oksidase dan peroksidase yang menghasilkan zat berwarna yang diukur serapannya untuk menentukan kadar glukosa. Nilai acuan glukosa darah juga diberikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai diabetes melitus (DM), termasuk penjelasan tentang DM, gejala, komplikasi, diagnosis, dan pengelolaan DM. Secara ringkas, DM adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi yang disebabkan oleh gangguan produksi atau kerja insulin, dan dapat dikendalikan dengan pola hidup sehat dan pengobatan.
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratMelina Eka
Praktikum ini bertujuan menentukan kadar gula reduksi dalam bahan pangan dengan metode Nelson-Somogyi. Metode ini didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh sakarida, membentuk senyawa berwarna biru yang diukur absorbansinya. Kurva standar dibuat dengan larutan glukosa konsentrasi berbeda untuk menghitung kadar gula dalam sampel.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menginfeksi vagina, urethra, dan kantong kemih. Gejalanya meliputi pengeluaran cairan kuning dari vagina dan rasa gatal pada wanita, serta rasa terbakar saat berkemih dan ejakulasi pada laki-laki. Penularan terjadi melalui hubungan seksual tidak aman. Pencegahan meliputi ANC, higiene yang baik
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan makanan di tubuh manusia, mulai dari proses awal di rongga mulut hingga penyerapan zat gizi di usus halus dan pembentukan feses di usus besar. Sistem pencernaan melibatkan berbagai organ seperti gigi, lidah, lambung, hati, pankreas, dan bakteri usus untuk mencerna zat protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serta menyerap hasil pencernaan ke d
Modul 7 kb 1 asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan neonatus dan bayi dengan kondisi labioskizis, labio palatoskizis, dan hidrocephalus. Materi meliputi penjelasan tentang konsep, penyebab, gejala, diagnosa, dan asuhan pada ketiga kondisi tersebut. Modul ini bertujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar dan tata laksana neonatus serta bayi dengan kondisi tersebut.
labioskiziz, labiospatokiziz dan atresia esopagussri wahyuni
Defenisi
Labioskizis adalah kelainan congenital sumbing yang terjadi akibat kegagalan fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan prominen nasalis medial yang dilikuti disrupsi kedua bibir, rahang dan palatum anterior.
Palatoskizis adalah kelainan congenital sumbing akibat kegagalan fusi palatum pada garis tengah dan kegagalan fusi dengan septum nasi.
Atresia berarti buntu, atresia esofagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang atau muara (buntu), pada esofagus (+).
PENYEBAB
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Faktor Genetik atau keturunan
Kurang Nutrisi
Radiasi
Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi
Pengaruh obat teratogenik,
Multifaktoral dan mutasi genetic.
Diplasia ektodermal
Syndrome atau malformasi yang disertai adanya sumbing bibir
sumbing yang terjadi pada kelainan kromosom
ATRESIA ESOPAGUS
Faktor obat
Faktor radiasi
Faktor gizi
Deferensasi usus depan yang tidak sempurna dan memisahkan dari masing –masing menjadi esopagus dan trachea
Perkembangan sel endoteal yang lengkap
Tumor esophagus.
Kehamilan dengan hidramnion
Bayi lahir prematur,
PENANGANAN
LABIOSKIZIZ DAN LABIOPATOKIZIZ
Tahap sebelum operasi
Tahap sewaktu operasi
Tahap setelah operasi
ATRESIA ESOPAGUS
Pasang sonde lambung no. 6 – 8 F yang cukup halus. Dan radioopak sampai di esophagus yang buntu. Lalu isap air liur secara teratur setiap 10 – 15 menit.
Pada Gross type II, tidur terlentang kepala lebih tinggi. Pada Gross type I, tidur terlentang kepala lebih rendah. Bayi dipuasakan dan diinfus. Kemudian segera siapkan operasi.(FKUI.1982).
Dokumen tersebut membahas tentang labiokisis, yaitu keadaan dimana bibir tidak bisa menutup karena adanya celah. Dokumen menjelaskan definisi, jenis, penyebab, manifestasi, komplikasi, penatalaksanaan, dan peran perawat dalam merawat pasien labiokisis. Dokumen ini memberikan informasi mengenai kondisi medis labiokisis beserta tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk merawat pasien tersebut.
Tumor lidah adalah tumor yang terjadi pada permukaan dasar mulut yang timbul dari epitel yang menutupi lidah. Lidah terdiri dari tiga bagian yaitu apeks, badan, dan akar lidah. Tumor lidah sebagian besar adalah karsinoma sel skuamosa yang dapat menyebar ke jaringan sekitar dan limfe. Gejala klinisnya antara lain nyeri, kesulitan makan dan berbicara, serta pembesaran kelenjar getah bening leher
Dokumen tersebut membahas tentang labioschizis dan palatoschizis, yaitu kelainan bawaan pada bibir dan langit-langit mulut. Kelainan ini disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan seperti nutrisi ibu hamil. Pencegahan meliputi menghindari merokok, alkohol, dan memperbaiki nutrisi ibu hamil sementara penatalaksanaannya meliputi operasi dan terapi bicara.
This document provides an overview of cleft lip and palate. It begins by defining cleft lip and palate as malformations involving the lip, with or without the palate. It then discusses the incidence, causes, transmission, pathogenesis and normal development process. The document also covers classification systems for cleft lip and palate and concludes by outlining the dental implications and providing references.
Ny Rusni dirawat di rumah sakit karena DM, hipertensi, dislipidemia, dan asidosis metabolik. Terapi yang dianjurkan adalah insulin, ACE inhibitor, statin, dan natrium bikarbonat untuk mengendalikan kondisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat khususnya glukosa. Glukosa merupakan karbohidrat terpenting yang menjadi sumber energi utama tubuh. Proses metabolisme glukosa meliputi glikogenesis, glikolisis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis guna menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Pemeriksaan kadar glukosa darah penting untuk diagnosis dan pemantauan diabetes meliputi glukosa puasa, glukosa sewa, dan Hb
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, perjalanan penyakit, gejala klinis, kriteria diagnosis, dan tata laksana diabetes melitus pada anak. Informasi kuncinya adalah ada empat klasifikasi DM berdasarkan etiologi, mekanisme penyebabnya adalah insulinopenia yang menyebabkan hiperglikemia, dan tata laksananya meliputi insulin, edukasi, nutrisi, olahraga, serta monitoring.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan metode enzimatik GOD-PAP untuk tujuan diagnosis penyakit diabetes melitus. Metode ini melibatkan reaksi glukosa oksidase dan peroksidase yang menghasilkan zat berwarna yang diukur serapannya untuk menentukan kadar glukosa. Nilai acuan glukosa darah juga diberikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai diabetes melitus (DM), termasuk penjelasan tentang DM, gejala, komplikasi, diagnosis, dan pengelolaan DM. Secara ringkas, DM adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi yang disebabkan oleh gangguan produksi atau kerja insulin, dan dapat dikendalikan dengan pola hidup sehat dan pengobatan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk definisi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosa, manajemen terapi, dan anjuran gizi dan latihan jasmani untuk penyandang diabetes.
Pasien perempuan berusia 57 tahun dirawat dengan diagnosis Diabetes Melitus, Hipertensi dan Gagal Ginjal Kronik stadium IV. Selama perawatan, pasien diberikan terapi obat antidiabetik, antihipertensi, diuretik, antibiotik, dan suportif serta pemantauan parameter vital dan laboratorium untuk mengontrol gejala dan komplikasi penyakit.
Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptxTaraManurung
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pertimbangan anestesi pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan hiperglikemia dan komplikasi vaskular, (2) diagnosis didasarkan pada kadar glukosa darah dan HbA1c, (3) manajemen pre-, intra-, dan pasca-operasi berfokus pada pengendalian kadar glukosa darah antara 120-180 mg/dL menggun
Sindrom metabolik adalah kelompok gejala yang terdiri dari obesitas sentral, resistensi insulin, dislipidemia, dan hipertensi. Sindrom ini merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular dan diabetes. Tatalaksananya meliputi perubahan gaya hidup seperti diet seimbang dan latihan fisik, serta pengobatan farmasi sesuai kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang kolestasis intrahepatik dan ekstrahepatik, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan panduan pengobatan kolestasis menurut Pedoman Praktik Klinis Departemen Anak."
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Teks ini membahas tentang pengujian antibodi antinuklir (ANA) pada penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE). Metode pengujian ANA meliputi pemeriksaan imunofluoresensi pada sel Hep-2, tes ELISA, dan tes strip Euroline. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau SLE karena keberadaan ANA dapat menunjukkan aktivitas penyakit.
The document discusses flow cytometry and its clinical application in monitoring CD4 T lymphocyte counts. Flow cytometry works by passing fluorescent-labeled cells in a fluid stream through a laser which causes fluorescence. Detectors then measure the cells' light scattering and fluorescence properties to characterize the cells and identify subsets. The document provides details on using the BD FACSCalibur flow cytometer to measure CD4 counts via two-color staining and gating on T lymphocyte populations. Normal CD4 values in adults and children are listed.
The document discusses viral load testing using NASBA (Nucleic Acid Sequence-Based Amplification) technology. It describes the NASBA process which uses 3 enzymes to amplify viral RNA or DNA in one temperature. The document provides examples of using NASBA to test viral load in HIV samples and discusses the benefits of NASBA including its high throughput, minimal hands-on time, and ability to detect down to 10-10^7 copies/ml.
This document summarizes methods for quantitatively determining serum immunoglobulin A (IgA) concentration, including radial immunodiffusion (RID), nephelometry, and enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). RID involves measuring the diameter of precipitation rings formed between serum IgA and antibody-containing agar. Nephelometry measures light scatter from immune complexes formed between serum IgA and anti-IgA antiserum. ELISA uses a capture antibody to bind serum IgA and a labeled secondary antibody for detection. ELISA provides the best sensitivity while nephelometry is most commonly used in clinical labs due to its rapid automation capabilities. Normal IgA levels, deficiencies, and causes of high values are also
Teks ini membahas tentang elektroforesis kapiler menggunakan alat Minicap untuk memisahkan molekul seperti protein, lipoprotein, isoenzim, dan hemoglobin. Metode ini bekerja dengan memisahkan molekul berdasarkan kecepatan elektroforesisnya dalam tabung kapiler dengan diameter 100 μm yang dipengaruhi pH elektrolit dan aliran elektroosmosis. Teks ini juga menjelaskan prosedur dan komponen elektroforesis protein, hemoglobin, dan immunotyping
This document discusses thyroid hormone tests (T3, T4, TSH, fT4) and their principles, procedures, and clinical significance. It describes the hormones T3 and T4, how they are regulated by the hypothalamus-pituitary-thyroid axis, and common thyroid disorders like hypothyroidism and hyperthyroidism. It provides details on specific assays for the hormones, including radioimmunoassay, immunoradiometric assay, enzyme immunoassay, and electrochemiluminescent assay. Reference ranges and clinical implications of test results are also covered.
1. Western Blot dan RIBA merupakan tes konfirmasi untuk infeksi HIV yang mendeteksi antibodi terhadap protein inti, polimerase, dan envelope virus HIV.
2. Terdapat perbedaan antara Western Blot dan RIBA dalam hal protein yang digunakan sebagai antigen.
3. Hasil tes dapat negatif palsu, indeterminate, atau positif tergantung pola protein HIV yang terdeteksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar antigen CA 125 dengan metode ELISA untuk skrining, diagnosis, pemantauan terapi, dan prognosis kanker ovarium. Metode ELISA digunakan karena ekonomis dan sensitivitas yang tinggi. Kadar CA 125 yang meningkat dapat menandakan adanya kanker ovarium.
Tinjauan pustaka mengenai trombositopenia pada demam berdarah dengue membahas mekanisme penyebabnya yaitu supresi sumsum tulang, aktivasi dan destruksi trombosit oleh virus, serta disfungsi trombosit. Pemeriksaan jumlah trombosit penting untuk diagnosis dan pemantauan, dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Terapi trombositopenia meliputi transfusi trombosit dalam kondisi tertentu.
Thrombelastography (TEG) adalah tes koagulasi yang dilakukan di samping pasien untuk mengukur berbagai parameter koagulasi dalam 30 menit. TEG dapat digunakan untuk memantau koagulasi pada operasi jantung dan transplantasi hati serta mendeteksi gangguan koagulasi pada pasien trauma.
Tinjauan pustaka ini membahas patogenesis, diagnosis, dan klasifikasi paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH). PNH disebabkan oleh mutasi gen PIG-A yang mengakibatkan defisiensi protein yang terikat pada permukaan sel seperti DAF dan CD59. Ini menyebabkan aktivasi komplemen yang berlebihan dan hemolisis. Diagnosis didasarkan pada tes komplemen seperti sucrose lysis test dan flow sitometri untuk mengukur defisiensi CD55 dan CD59. PNH dik
Dokumen tersebut membahas sindrom mielodisplastik yang merupakan kelompok penyakit neoplastik pada sel induk hemopoietik yang ditandai oleh kegagalan sumsum tulang dan kelainan sel darah. Dibahas pula patogenesis, diagnosis, klasifikasi, dan prognosis sindrom mielodisplastik menurut WHO dan terapi yang diberikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur hitung jenis lekosit secara manual dan otomatis. Secara manual melibatkan pembuatan hapusan darah, pewarnaan, dan perhitungan secara visual di bawah mikroskop. Secara otomatis menggunakan berbagai metode seperti impedansi, scatter cahaya, dan fluoresensi untuk menghitung dan membedakan jenis lekosit dengan lebih cepat dan akurat. Kedua metode memiliki kelebi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang pemeriksaan Prothrombin Time (PTT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) secara otomatis. Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi koagulasi melalui jalur ekstrinsik, intrinsik, dan bersama dengan mengukur waktu pembekuan plasma menggunakan metode cahaya tersebar.
5. 2. GLUKOSE DARAH ACAK Pemeriksaan bisa dilakukan setiap waktu tanpa perlu puasa
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. Cu 2+ + glukose + OH - Cu 2 O G lukose m ereduksi ion kupri dalam larutan alkali menjadi ion kupro ( oksidasi kupro ) Kelemahan : bias positipnya besar, karena bereaksi juga dengan jenis gula lain, kreatinin, asam askorbat dan bahan lain. METODE FOLIN - WU