SlideShare a Scribd company logo
LABIOKIZIZ /
LABIOPALATO
KIZIZ
A. DEFINISI
Labioskizis atau cleft lip atau bibir sumbing
adalah suatu kondisi dimana terdapatnya celah
pada bibir atas diantara mulut dan hidung.
Kelainan ini dapat berupa takik kecil pada
bagian bibir yang berwarna sampai pada
pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir
memanjang dari bibir ke hidung.
B. KLASIFIKASI
a.

Menurut struktur-struktur yang terkena :

Jenis belahan pada labioskizis atau labiopalatoskizis dapat sangat bervariasi,
bisa mengenai salah satu bagian atau semua bagian dari dasar cuping
hidung, bibir, alveolus dan palatum durum, serta palatum molle. Suatu
klasifikasi membagi struktur-struktur yang terkena menjadi beberapa bagian
berikut.
1. Palatum primer meliputi bibir, dasar hidung, alveolus, dan palatum durum di
belahan foramen insisivum.
2. Palatum sekunder meliputi palatum durum dan palatum molle posterior
terhadap foramen.
3. Suatu belahan dapat mengenai salah satu atau keduanya, palatum primer dan
palatum sekunder dan juga bisa berupa unilateral atau bilateral.
4. Terkadang terlihat suatu belahan submukosa. Dalam kasus ini mukosanya
utuh dengan belahan mengenai tulang dan jaringan otot palatum.
b. Menurut organ yang terlibat :
1.Celah di bibir (labioskizis)
2.Celah di gusi (gnatoskizis)
3.Celah di langit (palatokizis)
4.Celah dapat terjadi lebih dari satu organ misalnya: terjadi di
bibir dan langit-langit (labiopalatoskizis).
c. Menurut lengkap / tidaknya celah terbentuk
Tingkat kelainan bibir sumbing bervariasi, mulai dari yang ringan
hingga yang berat.  Beberapa jenis bibir sumbing yang diketahui
adalah :
1.Universal Incomplete, jika celah sumbing terjadi hanya di salah
satui sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung.
2.Unilateral Complete.  Jika celah sumbing yang terjadi di salah
satu bibir dan memanjang hingga ke hidung.
3.Bilateral Complete.  Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi
bibir dan memanjang hingga ke hidung
C. FAKTOR RESIKO
Labioskizis dan labiopalatoskizis adalah anomali perkembangan pada
1 dari 1000 kelahiran. Kelainan bawaan ini berkaitan dengan riwayat
keluarga, infeksi virus pada ibu hamil trimester pertama.
Herediter
a.Mutasi

gen

Ditemukan

sejumlah sindroma atau gejala menurut hukum Mendel
secara otosomal, dominant, resesif dan X-Linked. Pada otosomal
dominan, orang tua yang mempunyai kelainan ini menghasilkan anak
dengan kelainan yang sama. Pada otosomal resesif adalah kedua
orang tua normal tetapi sebagai pembawa gen abnormal. X-Linked
adalah wanita dengan gen abnormal tidak menunjukan tanda-tanda
kelainan sedangkan pada pria dengan gen abnormal menunjukan
kelainan ini.
b.Kelainan
Celah

Kromosom

bibir terjadi sebagai suatu expresi bermacam-macam
sindroma akibat penyimpangan dari kromosom, misalnya Trisomi 13
(patau), Trisomi 15, Trisomi 18 (edwars) dan Trisomi 21.
Faktor lingkungan
a. Faktor usia ibu




Dengan bertambahnya usia ibu waktu hamil
daya pembentukan embrio pun akan menurun.
Dengan bertambahnya usia ibu sewaktu hamil,
maka bertambah pula resiko dari
ketidaksempurnaan pembelahan meiosis yang
akan menyebabkan bayi dengan kehamilan
trisomi. Wanita dilahirkan dengan kira-kira
400.000 gamet dan tidak memproduksi gametgamet baru selama hidupnya. Jika seorang
wanita umur 35 tahun maka sel-sel telurnya
juga berusia 35 tahun. Resiko mengandung anak
dengan cacat bawaan bertambah besar sesuai
dengan bertambahnya usia ibu.
b. Obat-obatan
Obat yang digunakan selama kehamilan
terutama untuk mengobati penyakit ibu, tetapi
hampir janin yang tumbuh akan menjadi penerima
obat. Penggunaan asetosal atau aspirin sebagai
obat analgetik pada masa kehamilan trimeseter
pertama dapat menyebabkan terjadinya celah
bibir. Beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi
selama hamil yaitu rifampisin, fenasetin,
sulfonamide, aminoglikosid, indometasin, asam
flufetamat, ibuprofen dan penisilamin, diazepam,
kortikosteroid. Beberapa obat antihistamin yang
digunakan sebagai antiemetik selama kehamilan
dapat menyebabkan terjadinya celah langit-langit.
     
c.

Nutrisi



Contohnya defisiensi Zn, B6, Vitamin C, kekurangan asam folat
pada waktu hamil. Insidensi kasus celah bibir dan celah langitlangit lebih tinggi pada masyarakat golongan ekonomi kebawah
penyebabnya diduga adalah kekurangan nutrisi.

d.

Daya pembentukan embrio menurun



Celah bibir sering ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan
oleh ibu yang mempunyai jumlah anak yang banyak.

e.

Penyakit infeksi



Contohnya seperti infeksi rubella, sifilis, toxoplasmosis dan
klamidia dapat menyebabkan terjadinya labioskizis dan
labiopalatoskizis.

f.

Radiasi



Efek teratogenik sinar pengion jelas bahwa merupakan salah
satu faktor lingkungan dimana dapat menyebabkan efek genetik
yang nantinya bisa menimbulkan mutasi gen. Mutasi gen adalah
faktor herediter.
g.


h.


Stress Emosional
Korteks adrenal menghasilkan hidrokortison yang
berlebih. Pada binatang percobaan telah terbukti
bahwa pemberian hidrokortison yang meningkat
pada keadaan hamil menyebabkan labioskizis dan
labipaltoskizis.
Trauma
Celah bibir bukan hanya menyebabkan gangguan
estetika wajah, tetapi juga dapat menyebabkan
kesukaran dalam berbicara, menelan, pendengaran
dan gangguan psikologis penderita beserta orang
tuanya. Permasalahan terutama terletak pada
pemberian minum, pengawasan gizi dan infeksi.
Salah satu penyebab trauma adalah kecelakaan
atau benturan pada saat hamil minggu kelima. Bila
terdapat gangguan pada waktu pertumbuhan dan
perkembangan wajah serta mulut embrio, akan
timbul kelainan bawaan. Salah satunya adalah
celah bibir dan langit-langit. Kelainan wajah ini
terjadi karena ada gangguan pada organogenesis
antara minggu keempat sampai minggu kedelapan
D. TANDA DAN GEJALA

1.
2.
3.

Pada labio Skisis:
Distorsi pada hidung
Tampak sebagian atau keduanya
Adanya celah pada bibir

 

1.
2.
3.
4.
5.

Pada palato skisis:
Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak,
dan keras dan atau foramen incisive.
Adanya rongga pada hidung.
Distorsi hidung.
Teraba celah atau terbukanya langit-langit saat
diperiksa dengan jari.
Kesukaran dalam menghisap atau makan
E. DIAGNOSIS


Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing
pada bayi setelah lahir mudah karena pada celah
sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik.
Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan janin
apakah terjadi kelainan atau tidak.
Walaupun pemeriksaan ini tidak sepenuhya
spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan
kandungannya dengan menggunakaan USG.
E. KOMPLIKASI
Keadaan kelainan pada wajah seperti bibir sumbing ada beberapa
komplikasi karenanya, yaitu ;
1.Kesulitan

makan, dialami pada penderita bibir sumbing dan jika diikuti
dengan celah palatum.
•Memerlukan

penanganan khusus seperti dot khusus, posisi makan yang
benar dan juga kesabaran dalam memberi makan pada bayi bibir sumbing.
•Tekanan

lembut pada pipi bayi dengan labioskizis mungkin dapat
meningkatkan kemampuan hisapan oral.
•Memegang

bayi dengan posisi tegak urus mungkin dapat membantu
proses menyusu bayi.
•Menepuk-nepuk punggung

bayi secara berkala juga daapt membantu.
2.




Infeksi telinga
Dikarenakan tidak berfungsi dengan baik
saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan kerongkongan dan jika tidak segera
diatasi maka akan kehilangan pendengaran.
Anak dengan labiopalatoskizis lebih mudah
untuk menderita infeksi telinga karena
terdapatnya abnormalitas perkembangan dari
otot-otot yang mengontrol pembukaan dan
penutupan tuba eustachius.
3.


4.


Kesulitan berbicara
Otot-otot untuk berbicara mengalami
penurunan fungsi karena adanya celah. Hal ini
dapat mengganggu pola berbicara bahkan
dapat menghambatnya.
Masalah gigi
Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau
bahkan tidak tumbuh, sehingg perlu perawatan
dan penanganan khusus. Anak yang lahir
dengan labioskizis dan labiopalatoskizis
mungkin mempunyai masalah tertentu yang
berhubungan dengan kehilangan, malformasi,
dan malposisi dari gigi geligi pada arean dari
celah bibir yang terbentuk.
E. PENATALAKSANAAN
1.

Pemberian ASI secara langsung dapat pula diupayakan jika ibu
mempunyai refleks mengeluarkan air susu dengan baik yang mungkin
dapat dicoba dengan sedikit menekan payudara.

2.

Bila anak sukar mengisap sebaiknya gunakan botol peras (squeeze
bottles), untuk mengatasi gangguan mengisap, pakailah dot yang
panjang dengan memeras botol maka susu dapat didorong jatuh di
belakang mulut hingga dapat diisap. Jika anak tidak mau, berikan
dengan cangkir dan sendok.

3.

Dengan bantuan ortodontis dapat pula dibuat okulator untuk menutup
sementara celah palatum agar memudahkan pemberian minum, dan
sekaligus mengurangi deformitas palatum sebelum dapat melakukan
tindakan bedah.
4.


a.
b.
c.
d.

Tindakan bedah, dengan kerja sama yang baik antara
ahli bedah, ortodontis, dokter anak, dokter THT, serta
ahli wicara.
Syarat labioplasti (rule of ten)
Umur 3 bulan atau > 10 minggu
Berat badan kira-kira 4,5 kg/10 pon
Hemoglobin > 10 gram/dl
Hitung jenis leukosit < 10.000



1.
2.

Syarat palaplasti
Palatoskizis ini biasanya ditutup pada umur 9-12
bulan menjelang anak belajar bicara, yang penting
dalam operasi ini adalah harus memperbaiki lebih
dulu bagian belakangnya agar anak bisa dioperasi
umur 2 tahun. Untuk mencapai kesempurnaan
suara, operasi dapat saja dilakukan berulang-ulang.
Operasi dilakukan jika berat badan normal, penyakit
lain tidak ada, serta memiliki kemampuan makan
dan minum yang baik. Untuk mengetahui berhasil
tidaknya operasi harus ditunggu sampai anak
tersebut balajar bicara antara 1-2 tahun.
Jika sengau harus dilakukan terapi bicara
(fisioterapi otot-otot bicara).
Jika terapi bicara tidak berhasil dan suara tetap
sengau, maka harus dilakukan faringoplasti saat
anak berusia 8 tahun
Faringoplasti

ialah suatu pembebasan mukosa dan otot-otot yang
kemudian didekatkan satu sama lain. Pada faringoplasti hubungan
antara faring dan hidung dipersempit dengan membuat
klep/memasang klep dari dinding belakang faring ke palatom molle.
Tujuan pembedahan ini adalah untuk menyatukan celah segmensegmen agar pembicaraan dapat dimengerti.
Perawatan

yang dilakukan pasca dilakukannya faringoplasti
adalah sebagai berikut :
1.Menjaga

agar garis-garis jahitan tetap bersih.

2.Beyi

diberi makan atau minum dengan alat penetes dengan
menahan kedua tangannya.
3.Makanan

yang diberikan adalah makanan cair atau setengah cair
atau buur saring selama 3 minggu dengan menggunakan alat
penetes atau sendok.
4.Kedua

tangan penderita maupun alat permainan harus dijauhkan.
F. ASUHAN
1.
2.

3.
4.

5.

6.

7.

Berikan dukungan emosional dan tenangkan ibu beserta keluarga.
Jelaskan kepada ibu bahwa sebagian besar hal penting harus
dilakukan saat ini adalah member makanan bayi guna memastikan
pertumbuhan yang adekuat sampai pembedahan yang dilakukan.
Jika bayi memiliki sumbing tetapi palatumnya utuh, izinkan bayi
berupaya menyusu.
Jika bayi berhasil menyusu dan tidak terdapat masalah lain yang
membutuhkan hospitalisasi, pulangkan bayi. Tindak lanjuti dalam
satu minggu untuk memeriksa pertumbuhan dan penambahan
berat badan.
Jika bayi tidak dapat menyusu dengan baik karena bibir
sumbing,berikan perasan ASI dengan menggunakan metode
pemberian makanan alternatif (menggunakan sendok atau
cangkir).
Jika bayi memiliki celah palatum, berikan perasan ASI dengan
menggunakan metode pemberian makan alternatif (menggunakan
sendok atau cangkir).
Ketika bayi makan dengan baik dan mengalami penambahan berat
badan,rujuk bayi ke rumah sakit tersier atau pusat spesialisasi,
jika memungkinkan untuk pembedahan guna memperbaiki celah
tersebut.
PUSTAKA
Rukiyah,Yeyeh dkk. 2010. Asuhan neonatus bayi
dan anak balita. Jakarta: CV Trans Info Media
 Lia Dewi, Vivian Nanny. 2010. Asuhan Neonatus
Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika
 Nur Muslihatun, Wafi. 2010. Asuhan Neonatus
Bayi dan Balita. Yogyakarta:



Terbentuk bibir sumbing terjadi pada TM !
Sebabnya virus apa? (nurima)
Jawab : virus rubella atau campak sewaktu ibu
hamil muda.



Apa yang dimaksud distorsi hidung ? (sri indarti)
jawab : Kelainan anatomi pada hidung

More Related Content

What's hot

labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)idije
 
Feeding plate review
Feeding plate reviewFeeding plate review
Feeding plate reviewFauzan Arif
 
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomiDiagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomiWiyarni Pambudi
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahPatrico Rillah
 
GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL
GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL
GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL Kadiri University
 
Cleft lip and palate
Cleft lip and palateCleft lip and palate
Cleft lip and palateDVP Nugroho
 
Materi penyuluhan ttg kelompok rawan karies
Materi penyuluhan ttg kelompok rawan kariesMateri penyuluhan ttg kelompok rawan karies
Materi penyuluhan ttg kelompok rawan kariesSulvilius Riyanta
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 

What's hot (13)

Asuhan neonatus
Asuhan neonatusAsuhan neonatus
Asuhan neonatus
 
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
 
Egalk
EgalkEgalk
Egalk
 
Feeding plate review
Feeding plate reviewFeeding plate review
Feeding plate review
 
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomiDiagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiah
 
Logbook modul 2 bod arif dfdg
Logbook modul 2 bod arif dfdgLogbook modul 2 bod arif dfdg
Logbook modul 2 bod arif dfdg
 
GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL
GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL
GADAR NEONATAL KELAINAN KONGENITAL
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Cleft lip and palate
Cleft lip and palateCleft lip and palate
Cleft lip and palate
 
Gigi dan mulut
Gigi dan mulutGigi dan mulut
Gigi dan mulut
 
Materi penyuluhan ttg kelompok rawan karies
Materi penyuluhan ttg kelompok rawan kariesMateri penyuluhan ttg kelompok rawan karies
Materi penyuluhan ttg kelompok rawan karies
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 

Viewers also liked

kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna helmy lisik miko
 
Modul 7 kb 1 asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...
Modul 7 kb 1   asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...Modul 7 kb 1   asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...
Modul 7 kb 1 asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...pjj_kemenkes
 
Lingkup asuhan neonatus bayi dan balita
Lingkup asuhan neonatus bayi dan balitaLingkup asuhan neonatus bayi dan balita
Lingkup asuhan neonatus bayi dan balitaHendrea BlacKe
 
Upaya upaya promkes kebidanan
Upaya upaya promkes kebidananUpaya upaya promkes kebidanan
Upaya upaya promkes kebidananAzim Abdullah
 
Cleft lip & Cleft palate
Cleft lip & Cleft palateCleft lip & Cleft palate
Cleft lip & Cleft palateDr. Ali Yaldrum
 

Viewers also liked (9)

Sistem Pencernaan.ppt
Sistem Pencernaan.pptSistem Pencernaan.ppt
Sistem Pencernaan.ppt
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 
Modul 7 kb 1 asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...
Modul 7 kb 1   asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...Modul 7 kb 1   asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...
Modul 7 kb 1 asuhan neonatus dan bayi, dengan labioskizis, labio palatoskiz...
 
Tkik3
Tkik3Tkik3
Tkik3
 
Lingkup asuhan neonatus bayi dan balita
Lingkup asuhan neonatus bayi dan balitaLingkup asuhan neonatus bayi dan balita
Lingkup asuhan neonatus bayi dan balita
 
Ca mulut
Ca mulutCa mulut
Ca mulut
 
Upaya upaya promkes kebidanan
Upaya upaya promkes kebidananUpaya upaya promkes kebidanan
Upaya upaya promkes kebidanan
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Cleft lip & Cleft palate
Cleft lip & Cleft palateCleft lip & Cleft palate
Cleft lip & Cleft palate
 

Similar to labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta

Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palatoWarnet Raha
 
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdfdokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdfpdsbedahjuli23
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxZidanImanaPutraFauzi
 
Cleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptxCleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptxfandysetiawan7
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanSeptian Muna Barakati
 
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docxFitriHSudiamin
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfBagas851026
 
Makalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptxMakalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptxdrgimaniarti
 
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdfKrem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdfSitinuraeniHamzah
 
Penyakit lidah
Penyakit lidahPenyakit lidah
Penyakit lidahCySmart Na
 

Similar to labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta (20)

Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
Labioskisis
LabioskisisLabioskisis
Labioskisis
 
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdfdokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
 
Jurding denrad deklay
Jurding denrad deklayJurding denrad deklay
Jurding denrad deklay
 
Cleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptxCleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptx
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdf
 
Makalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptxMakalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptx
 
Rongga mulut
Rongga mulutRongga mulut
Rongga mulut
 
Makalah wiwin n kawan kawan
Makalah wiwin n kawan kawanMakalah wiwin n kawan kawan
Makalah wiwin n kawan kawan
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Epulis kongenital
Epulis kongenitalEpulis kongenital
Epulis kongenital
 
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdfKrem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
 
Penyakit lidah
Penyakit lidahPenyakit lidah
Penyakit lidah
 
Referat vicki
Referat vickiReferat vicki
Referat vicki
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.Kdanangandi
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAWinda Qowiyatus
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptHamzahNasir2
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxnadyahermawan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasihanifatunfajria
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxMuhammadMazlan12
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKAshriNurIstiqomah1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaiskandar186656
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxNickyRhuum
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptagussudarmanto9
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptxYernimaDaeli1
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptxWirataShiju
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKpinkhocun
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxrifdahatikah1
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahtien148950
 

Recently uploaded (19)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 

labiopalatokisis/NRB /bu henik poltekkes surakarta

  • 2. A. DEFINISI Labioskizis atau cleft lip atau bibir sumbing adalah suatu kondisi dimana terdapatnya celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat berupa takik kecil pada bagian bibir yang berwarna sampai pada pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir ke hidung.
  • 3. B. KLASIFIKASI a. Menurut struktur-struktur yang terkena : Jenis belahan pada labioskizis atau labiopalatoskizis dapat sangat bervariasi, bisa mengenai salah satu bagian atau semua bagian dari dasar cuping hidung, bibir, alveolus dan palatum durum, serta palatum molle. Suatu klasifikasi membagi struktur-struktur yang terkena menjadi beberapa bagian berikut. 1. Palatum primer meliputi bibir, dasar hidung, alveolus, dan palatum durum di belahan foramen insisivum. 2. Palatum sekunder meliputi palatum durum dan palatum molle posterior terhadap foramen. 3. Suatu belahan dapat mengenai salah satu atau keduanya, palatum primer dan palatum sekunder dan juga bisa berupa unilateral atau bilateral. 4. Terkadang terlihat suatu belahan submukosa. Dalam kasus ini mukosanya utuh dengan belahan mengenai tulang dan jaringan otot palatum.
  • 4. b. Menurut organ yang terlibat : 1.Celah di bibir (labioskizis) 2.Celah di gusi (gnatoskizis) 3.Celah di langit (palatokizis) 4.Celah dapat terjadi lebih dari satu organ misalnya: terjadi di bibir dan langit-langit (labiopalatoskizis). c. Menurut lengkap / tidaknya celah terbentuk Tingkat kelainan bibir sumbing bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.  Beberapa jenis bibir sumbing yang diketahui adalah : 1.Universal Incomplete, jika celah sumbing terjadi hanya di salah satui sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung. 2.Unilateral Complete.  Jika celah sumbing yang terjadi di salah satu bibir dan memanjang hingga ke hidung. 3.Bilateral Complete.  Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung
  • 5.
  • 6. C. FAKTOR RESIKO Labioskizis dan labiopalatoskizis adalah anomali perkembangan pada 1 dari 1000 kelahiran. Kelainan bawaan ini berkaitan dengan riwayat keluarga, infeksi virus pada ibu hamil trimester pertama. Herediter a.Mutasi gen Ditemukan sejumlah sindroma atau gejala menurut hukum Mendel secara otosomal, dominant, resesif dan X-Linked. Pada otosomal dominan, orang tua yang mempunyai kelainan ini menghasilkan anak dengan kelainan yang sama. Pada otosomal resesif adalah kedua orang tua normal tetapi sebagai pembawa gen abnormal. X-Linked adalah wanita dengan gen abnormal tidak menunjukan tanda-tanda kelainan sedangkan pada pria dengan gen abnormal menunjukan kelainan ini. b.Kelainan Celah Kromosom bibir terjadi sebagai suatu expresi bermacam-macam sindroma akibat penyimpangan dari kromosom, misalnya Trisomi 13 (patau), Trisomi 15, Trisomi 18 (edwars) dan Trisomi 21.
  • 7. Faktor lingkungan a. Faktor usia ibu   Dengan bertambahnya usia ibu waktu hamil daya pembentukan embrio pun akan menurun. Dengan bertambahnya usia ibu sewaktu hamil, maka bertambah pula resiko dari ketidaksempurnaan pembelahan meiosis yang akan menyebabkan bayi dengan kehamilan trisomi. Wanita dilahirkan dengan kira-kira 400.000 gamet dan tidak memproduksi gametgamet baru selama hidupnya. Jika seorang wanita umur 35 tahun maka sel-sel telurnya juga berusia 35 tahun. Resiko mengandung anak dengan cacat bawaan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya usia ibu.
  • 8. b. Obat-obatan Obat yang digunakan selama kehamilan terutama untuk mengobati penyakit ibu, tetapi hampir janin yang tumbuh akan menjadi penerima obat. Penggunaan asetosal atau aspirin sebagai obat analgetik pada masa kehamilan trimeseter pertama dapat menyebabkan terjadinya celah bibir. Beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil yaitu rifampisin, fenasetin, sulfonamide, aminoglikosid, indometasin, asam flufetamat, ibuprofen dan penisilamin, diazepam, kortikosteroid. Beberapa obat antihistamin yang digunakan sebagai antiemetik selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya celah langit-langit.      
  • 9. c. Nutrisi  Contohnya defisiensi Zn, B6, Vitamin C, kekurangan asam folat pada waktu hamil. Insidensi kasus celah bibir dan celah langitlangit lebih tinggi pada masyarakat golongan ekonomi kebawah penyebabnya diduga adalah kekurangan nutrisi. d. Daya pembentukan embrio menurun  Celah bibir sering ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang mempunyai jumlah anak yang banyak. e. Penyakit infeksi  Contohnya seperti infeksi rubella, sifilis, toxoplasmosis dan klamidia dapat menyebabkan terjadinya labioskizis dan labiopalatoskizis. f. Radiasi  Efek teratogenik sinar pengion jelas bahwa merupakan salah satu faktor lingkungan dimana dapat menyebabkan efek genetik yang nantinya bisa menimbulkan mutasi gen. Mutasi gen adalah faktor herediter.
  • 10. g.  h.  Stress Emosional Korteks adrenal menghasilkan hidrokortison yang berlebih. Pada binatang percobaan telah terbukti bahwa pemberian hidrokortison yang meningkat pada keadaan hamil menyebabkan labioskizis dan labipaltoskizis. Trauma Celah bibir bukan hanya menyebabkan gangguan estetika wajah, tetapi juga dapat menyebabkan kesukaran dalam berbicara, menelan, pendengaran dan gangguan psikologis penderita beserta orang tuanya. Permasalahan terutama terletak pada pemberian minum, pengawasan gizi dan infeksi. Salah satu penyebab trauma adalah kecelakaan atau benturan pada saat hamil minggu kelima. Bila terdapat gangguan pada waktu pertumbuhan dan perkembangan wajah serta mulut embrio, akan timbul kelainan bawaan. Salah satunya adalah celah bibir dan langit-langit. Kelainan wajah ini terjadi karena ada gangguan pada organogenesis antara minggu keempat sampai minggu kedelapan
  • 11. D. TANDA DAN GEJALA  1. 2. 3. Pada labio Skisis: Distorsi pada hidung Tampak sebagian atau keduanya Adanya celah pada bibir    1. 2. 3. 4. 5. Pada palato skisis: Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak, dan keras dan atau foramen incisive. Adanya rongga pada hidung. Distorsi hidung. Teraba celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksa dengan jari. Kesukaran dalam menghisap atau makan
  • 12. E. DIAGNOSIS  Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir mudah karena pada celah sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik. Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan janin apakah terjadi kelainan atau tidak. Walaupun pemeriksaan ini tidak sepenuhya spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan kandungannya dengan menggunakaan USG.
  • 13. E. KOMPLIKASI Keadaan kelainan pada wajah seperti bibir sumbing ada beberapa komplikasi karenanya, yaitu ; 1.Kesulitan makan, dialami pada penderita bibir sumbing dan jika diikuti dengan celah palatum. •Memerlukan penanganan khusus seperti dot khusus, posisi makan yang benar dan juga kesabaran dalam memberi makan pada bayi bibir sumbing. •Tekanan lembut pada pipi bayi dengan labioskizis mungkin dapat meningkatkan kemampuan hisapan oral. •Memegang bayi dengan posisi tegak urus mungkin dapat membantu proses menyusu bayi. •Menepuk-nepuk punggung bayi secara berkala juga daapt membantu.
  • 14. 2.   Infeksi telinga Dikarenakan tidak berfungsi dengan baik saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan dan jika tidak segera diatasi maka akan kehilangan pendengaran. Anak dengan labiopalatoskizis lebih mudah untuk menderita infeksi telinga karena terdapatnya abnormalitas perkembangan dari otot-otot yang mengontrol pembukaan dan penutupan tuba eustachius.
  • 15. 3.  4.  Kesulitan berbicara Otot-otot untuk berbicara mengalami penurunan fungsi karena adanya celah. Hal ini dapat mengganggu pola berbicara bahkan dapat menghambatnya. Masalah gigi Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau bahkan tidak tumbuh, sehingg perlu perawatan dan penanganan khusus. Anak yang lahir dengan labioskizis dan labiopalatoskizis mungkin mempunyai masalah tertentu yang berhubungan dengan kehilangan, malformasi, dan malposisi dari gigi geligi pada arean dari celah bibir yang terbentuk.
  • 16. E. PENATALAKSANAAN 1. Pemberian ASI secara langsung dapat pula diupayakan jika ibu mempunyai refleks mengeluarkan air susu dengan baik yang mungkin dapat dicoba dengan sedikit menekan payudara. 2. Bila anak sukar mengisap sebaiknya gunakan botol peras (squeeze bottles), untuk mengatasi gangguan mengisap, pakailah dot yang panjang dengan memeras botol maka susu dapat didorong jatuh di belakang mulut hingga dapat diisap. Jika anak tidak mau, berikan dengan cangkir dan sendok. 3. Dengan bantuan ortodontis dapat pula dibuat okulator untuk menutup sementara celah palatum agar memudahkan pemberian minum, dan sekaligus mengurangi deformitas palatum sebelum dapat melakukan tindakan bedah.
  • 17. 4.  a. b. c. d. Tindakan bedah, dengan kerja sama yang baik antara ahli bedah, ortodontis, dokter anak, dokter THT, serta ahli wicara. Syarat labioplasti (rule of ten) Umur 3 bulan atau > 10 minggu Berat badan kira-kira 4,5 kg/10 pon Hemoglobin > 10 gram/dl Hitung jenis leukosit < 10.000
  • 18.   1. 2. Syarat palaplasti Palatoskizis ini biasanya ditutup pada umur 9-12 bulan menjelang anak belajar bicara, yang penting dalam operasi ini adalah harus memperbaiki lebih dulu bagian belakangnya agar anak bisa dioperasi umur 2 tahun. Untuk mencapai kesempurnaan suara, operasi dapat saja dilakukan berulang-ulang. Operasi dilakukan jika berat badan normal, penyakit lain tidak ada, serta memiliki kemampuan makan dan minum yang baik. Untuk mengetahui berhasil tidaknya operasi harus ditunggu sampai anak tersebut balajar bicara antara 1-2 tahun. Jika sengau harus dilakukan terapi bicara (fisioterapi otot-otot bicara). Jika terapi bicara tidak berhasil dan suara tetap sengau, maka harus dilakukan faringoplasti saat anak berusia 8 tahun
  • 19. Faringoplasti ialah suatu pembebasan mukosa dan otot-otot yang kemudian didekatkan satu sama lain. Pada faringoplasti hubungan antara faring dan hidung dipersempit dengan membuat klep/memasang klep dari dinding belakang faring ke palatom molle. Tujuan pembedahan ini adalah untuk menyatukan celah segmensegmen agar pembicaraan dapat dimengerti. Perawatan yang dilakukan pasca dilakukannya faringoplasti adalah sebagai berikut : 1.Menjaga agar garis-garis jahitan tetap bersih. 2.Beyi diberi makan atau minum dengan alat penetes dengan menahan kedua tangannya. 3.Makanan yang diberikan adalah makanan cair atau setengah cair atau buur saring selama 3 minggu dengan menggunakan alat penetes atau sendok. 4.Kedua tangan penderita maupun alat permainan harus dijauhkan.
  • 20. F. ASUHAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berikan dukungan emosional dan tenangkan ibu beserta keluarga. Jelaskan kepada ibu bahwa sebagian besar hal penting harus dilakukan saat ini adalah member makanan bayi guna memastikan pertumbuhan yang adekuat sampai pembedahan yang dilakukan. Jika bayi memiliki sumbing tetapi palatumnya utuh, izinkan bayi berupaya menyusu. Jika bayi berhasil menyusu dan tidak terdapat masalah lain yang membutuhkan hospitalisasi, pulangkan bayi. Tindak lanjuti dalam satu minggu untuk memeriksa pertumbuhan dan penambahan berat badan. Jika bayi tidak dapat menyusu dengan baik karena bibir sumbing,berikan perasan ASI dengan menggunakan metode pemberian makanan alternatif (menggunakan sendok atau cangkir). Jika bayi memiliki celah palatum, berikan perasan ASI dengan menggunakan metode pemberian makan alternatif (menggunakan sendok atau cangkir). Ketika bayi makan dengan baik dan mengalami penambahan berat badan,rujuk bayi ke rumah sakit tersier atau pusat spesialisasi, jika memungkinkan untuk pembedahan guna memperbaiki celah tersebut.
  • 21. PUSTAKA Rukiyah,Yeyeh dkk. 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: CV Trans Info Media  Lia Dewi, Vivian Nanny. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika  Nur Muslihatun, Wafi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: 
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.  Terbentuk bibir sumbing terjadi pada TM ! Sebabnya virus apa? (nurima) Jawab : virus rubella atau campak sewaktu ibu hamil muda.  Apa yang dimaksud distorsi hidung ? (sri indarti) jawab : Kelainan anatomi pada hidung