Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
1) Pemeriksaan feses berguna untuk mendiagnosis penyakit saluran pencernaan. 2) Pemeriksaan meliputi makroskopis dan mikroskopis untuk menilai jumlah, warna, bau, konsistensi, darah, lendir, parasit, dan sel-sel dalam feses. 3) Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan kondisi seperti diare, konstipasi, perdarahan, infeksi parasit, dan gangguan pencernaan.
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
1) Pemeriksaan feses berguna untuk mendiagnosis penyakit saluran pencernaan. 2) Pemeriksaan meliputi makroskopis dan mikroskopis untuk menilai jumlah, warna, bau, konsistensi, darah, lendir, parasit, dan sel-sel dalam feses. 3) Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan kondisi seperti diare, konstipasi, perdarahan, infeksi parasit, dan gangguan pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Ada dua cara mengukur kadar hemoglobin yaitu cara fotoelektrik dan cara Sahli. Cara fotoelektrik menggunakan larutan Drabkin untuk mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin sementara cara Sahli menggunakan asam klorida untuk mengubah hemoglobin menjadi hematin asam. Kedua metode tersebut dapat mengukur berbagai jenis hemoglobin.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Dokumen tersebut membahas prosedur penyimpanan reagen di laboratorium puskesmas yang mencakup penggunaan sistem first in first out dan first expire first out, penyimpanan larutan berwarna dan organik dalam botol coklat, penempatan reagen pada tempat bersih dan steril, penyimpanan pada suhu ruang atau dingin tergantung jenisnya, serta pembuatan kartu stok reagen.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Dokumen tersebut memberikan petunjuk penanganan tumpahan di laboratorium mikrobiologi. Langkah-langkahnya meliputi mengenakan peralatan pelindung diri, membersihkan area tumpahan dengan desinfektan, meletakkan bahan terkontaminasi ke tempat sampah biohazard, mencuci tangan, dan menghubungi petugas kesehatan lingkungan untuk tumpahan besar. Dokumen tersebut juga memperkenalkan kit penanganan tumpahan mikrobiologi
Dokumen tersebut merangkum tentang Analis Kesehatan Putra Jaya Batam. Ringkasannya adalah bahwa Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam adalah lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga ini memiliki sarana laboratorium yang lengkap dan tenaga pengajar yang kompeten.
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Tes makroskopik dan mikroskopik cairan otak memberikan informasi penting untuk diagnosis penyakit. Tes makroskopik melihat warna, kekeruhan, dan bekuan cairan, sementara tes mikroskopik menghitung dan mengidentifikasi jenis sel untuk mendeteksi infeksi. Hasil tes dibandingkan dengan nilai normal untuk mendiagnosis kondisi seperti meningitis dan tumor.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Ada dua cara mengukur kadar hemoglobin yaitu cara fotoelektrik dan cara Sahli. Cara fotoelektrik menggunakan larutan Drabkin untuk mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin sementara cara Sahli menggunakan asam klorida untuk mengubah hemoglobin menjadi hematin asam. Kedua metode tersebut dapat mengukur berbagai jenis hemoglobin.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Dokumen tersebut membahas prosedur penyimpanan reagen di laboratorium puskesmas yang mencakup penggunaan sistem first in first out dan first expire first out, penyimpanan larutan berwarna dan organik dalam botol coklat, penempatan reagen pada tempat bersih dan steril, penyimpanan pada suhu ruang atau dingin tergantung jenisnya, serta pembuatan kartu stok reagen.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Dokumen tersebut memberikan petunjuk penanganan tumpahan di laboratorium mikrobiologi. Langkah-langkahnya meliputi mengenakan peralatan pelindung diri, membersihkan area tumpahan dengan desinfektan, meletakkan bahan terkontaminasi ke tempat sampah biohazard, mencuci tangan, dan menghubungi petugas kesehatan lingkungan untuk tumpahan besar. Dokumen tersebut juga memperkenalkan kit penanganan tumpahan mikrobiologi
Dokumen tersebut merangkum tentang Analis Kesehatan Putra Jaya Batam. Ringkasannya adalah bahwa Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam adalah lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga ini memiliki sarana laboratorium yang lengkap dan tenaga pengajar yang kompeten.
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Tes makroskopik dan mikroskopik cairan otak memberikan informasi penting untuk diagnosis penyakit. Tes makroskopik melihat warna, kekeruhan, dan bekuan cairan, sementara tes mikroskopik menghitung dan mengidentifikasi jenis sel untuk mendeteksi infeksi. Hasil tes dibandingkan dengan nilai normal untuk mendiagnosis kondisi seperti meningitis dan tumor.
Buku ini memberikan pedoman bagi mahasiswa kedokteran untuk melakukan tes hematologi dasar seperti hitung sel darah, laju endap darah, dan golongan darah melalui teknik dan prosedur standar. Buku ini juga berisi gambar untuk memudahkan pemahaman konsep dan teknik-tekniknya.
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxannisaurrohmi1
1. Materi membahas pengambilan sampel darah vena dan kapiler serta pembuatan sampel darah kering (DBS) untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak.
2. Terdapat penjelasan tentang prosedur pengambilan darah vena dan kapiler, pengolahan sampel darah, penyimpanan, serta pengambilan sampel DBS.
3. Sampel DBS dapat digunakan untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak karena hanya membutuhkan sedikit darah
Buku penuntun ini memberikan pedoman teknik dan prosedur praktikum hematologi bagi mahasiswa kedokteran, mulai dari teknik pengambilan darah, tes hematologi dasar seperti hitung eritrosit dan leukosit, hingga tes lanjutan seperti golongan darah dan koagulasi darah. Buku ini dilengkapi gambar untuk memperjelas prosedur-prosedur tersebut.
Pemeriksaan diagnostik sistem neurologikyulvihardoni
Teks tersebut membahas beberapa prosedur diagnostik gangguan sistem saraf, yaitu lumbal punksi, angiografi, elektroensefalografi, elektromiografi, dan CT scan otak. Prosedur-prosedur tersebut digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti meningitis, perdarahan subaraknoid, tumor otak, sumbatan pembuluh darah otak, dan epilepsi.
SOP ini menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan dan pengiriman spesimen viral load HIV di UPTD Puskesmas Talawi, meliputi pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan dan pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan menggunakan aplikasi SITRUST-HIV. Spesimen disimpan sesuai suhu dan waktu tertentu sebelum dikirim untuk pemeriksaan.
SOP ini menjelaskan prosedur pengambilan, pengemasan, penyimpanan dan pengiriman spesimen darah untuk pemeriksaan viral load HIV di Puskesmas Talawi, meliputi pengambilan darah pasien, pemisahan plasma, pengemasan dan pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan menggunakan aplikasi SITRUST-HIV, serta penyimpanan spesimen sesuai suhu dan waktu tertentu.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemasangan infus, termasuk tujuan umum dan khususnya, anatomi vena, pemilihan jarum dan kanula, komplikasi yang dapat timbul, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan dan perawatan infus.
Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai rencana konsumsi makanan dan minuman untuk acara akreditasi yang berlangsung selama 2 hari. Hari pertama diisi dengan snack berisi arem-arem, pie buah, tahu bakso, sosis solo dan kacang telur untuk snack pagi. Kemudian kopi dan teh serta jajan pasar untuk coffee break. Untuk makan siang disediakan nasi, timlo, ayam saus tiram dan berbagai lauk lainnya. Hari kedua diisi snack
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Pengertian LCS
cairan jernih, tak berwarna yang 70 % dibuat oleh plexus
choroideus didalam ruang atau ventrikel otak melalui transport aktif
dan ultrafiltrasi, sedangkan 30% di tempat lain (ventrikel dan rongga
sub arachnoid)
3. Sirkulasi LCS
• LCS (pleksus koroid) disalurkan ke dalam ventrikel-ventrikel yang ada di
dalam otak, cairan itu masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang
belakang dan juga ke dalam ruang subaraknoid melalui celah-celah yang
terdapat pada ventrikel ke empat
• Setelah itu cairan ini dapat melintasi ruangan diatas seluruh permukaan
otak dan sumsum tulang belakang hingga akhirnya kembali ke sirkulasi
vena melalui granulasi araknoid pada sinus sagitalis superior.
7. PERSIAPAN PENGAMBILAN LCS
Cairan LCS dapat diambil melalui :
1. Punksi Lumbal : L3-L4 atau L4-L5
2. Punksi Suboccipitale
3. Punksi Ventrikel
Persiapan bahan pemeriksaan
3 tabung kaca transparan dan steril
1. Untuk tes kimia, dikirim ke sub bagian kimia klinik
2. Untuk tes mikroskopis, sub bagian cairan tubuh
3. Tes mikrobiologi, sub bagian mikrobiologi
Penambahan Na Sitrat 20%→bila cairan otak keruh/
bercampur darah (0,01ml Na Sitrat : 1 ml Cairan Otak)
• Jumlah LCS yang diambil 10 – 20 mL
Pemeriksaan dilakukan paling lambat 1 jam setelah
memperoleh sampel guna menghindari kerusakan sel dan
kontaminasi bakteri.
8. • Persiapan pasien:
- Terangkan manfaat, tujuan, tahap pengambilan sampel dan resiko yang mungkin terjadi
- Bantu pasien untuk relaks (jangan menahan nafas, mengejan dan berbicara saat pengambilan
sampel)
• Persiapan sampel
- Cantumkan nama, nomor rekam medis, tanggal dan jam pengambilan bahan pada wadah cairan
otak sesuai nomor permintaan
- Hindari sampel berwarna merah
10. CSF tray Lidocaine
Duk steril
Duk steril dengan
lubang untuk lokasi
pungsi
4 tabung steril , bahan plastik
o Tabung dari bahan gelas dihindari karena
adhesi sel ke gelas akan berdampak pada
perhitungan dan differential sel
Syringe dan needle
25 G
1 tabung natrium sitrat
Needle 22 G Plester
Spinal needle dan
stylette
Manometer dan manometer tube
3 ways stop cock Desinfektan
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
11. PENYIMPANAN
• Spesimen untuk kultur tidak boleh disimpan di lemari es.
• Hindari tabung gelas karena adhesi sel ke gelas mempengaruhi
hitung sel dan diferensiasi.
• Spesimen harus segera diserahkan kepada petugas laboratorium da
dikerjakan secepatnya
• Jika ini tidak memungkinkan, spesimen biasanya dipertahankan
dengan: - Tabung hematologi disimpan dalam almari es
- Tabung mikrobiologi dipertahankan pada suhu kamar
- Tabung Kimia dan serologi langsung dibekukan
12. Pemeriksaan LCS
MIKROSKOPIK
1.Hitung jumlah sel
2. Hitung jenis sel
3. Bakterioskopis
KIMIAWI
1. Protein
2. Glukosa
3. Chlorida
4. Calsium
MIKROBIOLOGI
1. Pewarnaan Gram
2. Pewarnaan BTA
3. Biakan/kultur
MAKROSKOPIK
1. Warna
2. Kekeruhan
3. Sedimen
4. Bekuan