SlideShare a Scribd company logo
REFERAT
HIPERTIROID
Oleh :
Nanda Yunita Ayu Fitriyah (22004101036)
Pembimbing :
dr. Indah Reviati Kusuma, Sp.PD
DEFINISI
Hipertiroid adalah suatu kondisi yang terjadi akibat peningkatan biosintesis dan
sekresi homon tiroid dari kelenjar tiroid.
EPIDEMIOLOGI
Hasil pemeriksaan TSH pada Riskesdas 2007 didapatkan 12,8% laki
laki dan 14,7% perempuan memiliki kadar TSH rendah yang merujuk
kecurigaan adanya hipertiroid.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, bedasarkan wawancara hanya
didapatkan 0,4% penduduk Indonesia berusia ≥15 tahun mengakui
terdiagnosis hipertiroid atau sekitar lebih dari 700.000 orang.
Etiologi Hipertiroid
GRAVE’S
DISEASE
TOKSIK
MULTINODULAR
GOITER DAN
ADENOMA TIROID
TIROIDITIS
SUBAKUT
GRANULOMATOUS
TIROIDITIS AKUT
AUTOIMUN
KARSINOMA
TIROID
KEHAMILAN DAN
TUMOR
TROFOBLASTIK
ANATOMI KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak
di leher dan terdiri atas sepasang lobus di sisi
kiri dan kanan. Terletak di leher dihubungkan
oleh ismus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3.
FISIOLOGI HORMON TIROID
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Sistem Organ Gejala dan Tanda
Sistemik Intoleransi panas, berkeringat, ↓BB,↑ nafsu makan
Kulit Lembab, hangat,pretibial miksedema
Status Mental Ansietas, kelabilan emosi, hiperaktivitas
Neurologis Tremor, kelemahan otot proksimal, hiperrefleksia
Mata Orbitopati Graves (Eksoftalmus, lid lag, edema periorbita,
limitasi gerakan bola mata)
Kardiovaskular Palpitasi, takikardia, fibrilasi atrium, hipertensi sistolik,
dyspneu
Gastrointestinal Hiperdefekasi
Genitourinaria Disfungsi ereksi, peningkatan frekuensi berkemih
Endokrin Ginekomastia, gangguan menstruasi (oligomenorrhea,
amenorrhea)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi dilakukan dari posisi depan untuk evaluasi apakah terdapat
pembesaran kelenjar tiroid, derajat pembesaran tiroid, tanda inflamasi,
tekstur kulit, adanya benjolan, ataupun luka bekas operasi.
Palpasi untuk menentukan ukuran, permukaan (noduler/difus),
konsistensi, nyeri tekan dan mobilitas kelenjar tiroid.
Auskultasi tiroid untuk mendengarkan bruit, bising pembuluh di
daerah gondok yang paling banyak ditemukan pada goiter toksik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
TSH T3 Serum T4 Serum Ambilan
Radioiodin
Kondisi
Hipertiroidisme overt ↓ ↑ ↑ ↑
Toksikosis T3 ↓ ↑ N N/↑ Graves’ disease, adenoma
tiroid, ingesti T3 eksogen
Toksikosis T4 ↓ N ↑ ↑ Ingesti T4 eksogen,
hipertiroid akibat
amiodarone
Hipertiroid subklinis ↓ N N N/↑
Hipertioid sekunder ↑/N ↑/N ↑ ↓/N Tumor Hipofisiss
Nilai rujukan uji fungsi tiroid
TSH : 0,5-4,7 mU/L FT4 : 10,3-35 pmol/L
FT3 : 0,22-6,78 T4 : 58-140 nmol/L
T3 : 0,92-2,78 nmol/L
b. Pemeriksaan Antibodi terhadap reseptor tirotropin (TRAb) untuk
mendukung diagnosis Graves’ pada pasien tanpa manifestasi klinis yang jelas
c. Pemeriksaan Radiologi
Ambilan Radioactive Iodine (RAI scan and uptake) dapat membantu untuk
menentukan etiologi dari hipertiroid
Pemeriksaan USG tiroid juga dapat digunakan untuk menentukan etiologi
hipertiroid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Indeks Wayne
N
o
Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau
Bertambah Berat
Nilai
1 Sesak saat melakukaan pekerjaaan +1
2 Palpitasi +2
3 Kelelahan +2
4 Lebih suka suhu panas -5
5 Lebih suka suhu dingin +5
6 Keringat berlebihan +3
7 Gugup/gelisah +2
8 Nafsu makan meningkat +3
9 Nafsu makan menurun -3
1
0
Peningkatan Berat badan -3
1
1
Penurunan Berat badan +3
No Tanda Ada Tidak Ada
1 Tyroid teraba +3 -3
2 Bruit tyroid +2 -2
3 Eksoftalmus +2 -
4 Lid retraction +2 -
5 Lid lag +1 -
6 Tremor jari / hiperkinesis +4 -2
7 Tangan panas +2 -2
8 Tangan lembab +1 -1
9
Denyut nadi sewaktu
< 80x per menit
80 – 90x per menit
> 90x per menit
-
-
+3
-3
-
-
10 Atrial Fibrilasi +4 -
Interpretasi skor total :
>19 = hipertiroid 11-19 = equivocal <11=
euthyroid/non toxic
TATA LAKSANA HIPERTIROID
1. Obat Anti Tiroid
Methimazole / Carbimazole diberikan dosis awal 20-40 mg/hari sekali sehari
dengan dosis pemeliharaan 5-20 mg/hari atau PTU 300-600 mg/hari tiga kali
sehari dengan dosis pemeliharaan 100 mg/hari.
Setelah mencapai keadaan eutiroid, pengobatan dilanjutkan dengan
menambahkan I-tiroksin 100-150 mcg/hari. Tujuannya untuk menurunkan angka
kekambuhan dan antisipasi terjadinya hipotiroid.
TATA LAKSANA HIPERTIROID
Indikasi pengobatan Iodium Radioaktif pada
hipertiroid adalah :
a. Hipetiroid Graves’
b. Struma nodusa toksik/ nodul tiroid otonom
c. Struma multinodusa toksik
d. Rekurensi setelah tiroidektomi subtotal
e. Diperlukan pengobatan definitif seperti pada
penyakit jantung tiroid.
Kontraindikasi pengobatan Iodium
Radioaktif pada hipertiroid adalah :
a. Hamil dan menyusui
b. Oftalmopati aktif
c. Komorbid karsinoma tiroid
2. Pengobatan dengan Iodium Radioaktif (I-131)
Prinsip terapi ini adalah destruksi jaringan kelenjar tiroid secara progresif dengan
menggunkan radiasi beta.
TATA LAKSANA HIPERTIROID
3. Pembedahan
Pembedahan yang dilakukan biasnya berupa tiroidektomi subtotal dengan
menyisakan sedikit jaringan tiroid atau tiroidektomi total. Indikasi pembedahan
pada hipertiroid yakni struma besar, adenoma toksik atau struma multinodusa
toksik, atau hipertiroid yang sering kambuh.
Komplikasi yang dapat muncul dari kondisi hipertiroid adalah Thyroid
storm atau krisis tiroid. Hal ini dapat berkembang secara spontan pada
pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar
tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Komplikasi kardiovaskular juga dapat terjadi seperti fibrilasi atrium (94%),
disfungsi ventrikel kiri (47%), hipertensi pulmonal, angina pektoris,
stroke, dan gagal jantung (6%).
KOMPLIKASI HIPERTIROID
Pada hipertiroidisme akibat Grave’s disease remisi dapat mencapai
30-60% dalm 12-18 bulan setelah pengobatan. Risiko relaps tinggi
pada pasien usia muda, laki-laki, perokok, hipertiroidisme berat,
dan memiliki struma besar. Tingkat remisi terapi radioioidin sekitar
60-70%. Pasien dengan tiroidektomi total tidak memiliki risiko
relaps.
PROGNOSIS HIPERTIROID
TERIMA KASIH
Reseptor hormon tiroid biasanya membentuk
heterodimer dengan reseptor retinoid X (RXR)
yang spesifik pada DNA. Saat berikatan, reseptor
akan aktif dan mengawali proses transkripsi
untuk pembentukan protein sehingga
menghasilkan respon hormon tiroid sel
FISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Kelenjar ini terletak di leher depan, berbentuk seperti huruh H, bagian vertikal
merupakan lobi sedang bagian horizontal merupakan isthmus glandula thyroidea.
Berada setinggi VC5-VT1, menutupi bagian atas trakea, sedang masing-masing
lobus meluas dari pertengahan cartilago thyroidea sampai cartilago trachealis 4
atau 5, isthmus membentang dari cartilago trachealis 2-3.
ANATOMI
a. Arteriae
 A.thyroidea superior, cabang pertama a.carotis eksterna.
 A.thyroidea inferior, cabang truncus thyrocervicalis
 Kadang-kadang dijumpai a.thyroidea ima cabang a.anonyma/arcus aortae dan aa.thyroidea
accesoria cabang r.trachealis/r.oesophagealis.
a. Venae
 V.thyroidea superior, berakhir pada v.facialis/v.jugularis intern
 V.thyroidea media, berakhir pada v.jugularis interna
 V.thyroidea inferior, berakhir pada`v.brachiocephalica sinistra
 V.thyroidea quartana (Kocher) keluar di antara v.thyroidea media dan inferior untuk berakhir pada
v.jugularis interna.
ANATOMI
a. Nervi
 Postganglioner symphatis dari ganglion cervicale medius, dan sebagian dari
ganglion cervicale superius dan inferius. Innervasi bersifat vasosecresi.
 Preganglioner parasymphatis, berjalan dalam n.laryngeus externus dan
n.laryngeus reccurens. Innervasi bersifat secremotorik.
a. Lymphe
Lymphe dicurahkan ke lnn.coli profunda (grup anterosuperior`dan
posteroinferior) dan sebagian ke lnn.pretrachealis.
ANATOMI
GRAVE’S OPTHALMOPATHY
GRAVE’S OPTHALMOPATHY
Derajat 0 : Tidak teraba struma atau bila teraba ukurannya normal.
Derajat I : Struma yang dapat diraba (palpable)
Derajat IA : Struma teraba membesar tetapi tidak terlihat meskipun leher sudah ekstensi maksimal.
Derajat IB : Struma teraba membesar saat posisi kepala ekstensi
Derajat II : Struma terlihat (visible) dengan posisi biasa
Derajat III : Struma besar sekali, mudah terlihat dlam posisi biasa
Derjat IV: Struma sangat besar
PEMERIKSAAN FISIK
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan
protein di atas kebutuhan normal.
Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein
tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk minuman Enteral TKTP.
Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima
makanan lengkap. Tujuan Diet TKTP adalah untuk:
a) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
b) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal. Syarat-syarat Diet
TKTP adalah:
1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036

More Related Content

What's hot

psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2
fikri asyura
 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
Nur Afidah
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Syscha Lumempouw
 
histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
fikri asyura
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Tb duplex lama aktif
Tb duplex lama aktifTb duplex lama aktif
Tb duplex lama aktif
desierianto
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
Tmb Odhian
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
Rolly Scavengers
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
KANDA IZUL
 
Pemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@donsPemfis neurologi@dons
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
Yolly Finolla
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
Kharima SD
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Uwes Chaeruman
 
Artritis Gout
Artritis GoutArtritis Gout
Artritis Gout
Dian Sheila Aprilia
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
Kharima SD
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
fikri asyura
 
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
syelawati sw
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
Brenda Panjaitan
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2
 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Tb duplex lama aktif
Tb duplex lama aktifTb duplex lama aktif
Tb duplex lama aktif
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Pemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@donsPemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@dons
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
 
Artritis Gout
Artritis GoutArtritis Gout
Artritis Gout
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
 

Similar to Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036

Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid .pptx
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid  .pptxReferat Hipertiroid Referat Hipertiroid  .pptx
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid .pptx
DanyAhsan1
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
disgadis91
 
Tiroid Ongkologi
Tiroid OngkologiTiroid Ongkologi
Tiroid Ongkologi
MrIqbalarsy
 
325375268 tiroid
325375268 tiroid325375268 tiroid
325375268 tiroid
Elvira Cesarena
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
nurfitrilandu
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Septian Muna Barakati
 
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID  ITO.pptKANKER KELENJAR TIROID  ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
ssuserd88f2d
 
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.pptPPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
Heartbeatkost
 
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptxTumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
leohutagalung8
 
PPT KELOMPOK 1A.pptx
PPT KELOMPOK 1A.pptxPPT KELOMPOK 1A.pptx
PPT KELOMPOK 1A.pptx
NurulMagfirah25
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Warnet Raha
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Septian Muna Barakati
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
yudi petrucci
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
yudi petrucci
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
Imam Rizki
 
5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf
5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf
5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf
Hidayat14522
 

Similar to Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036 (20)

Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid .pptx
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid  .pptxReferat Hipertiroid Referat Hipertiroid  .pptx
Referat Hipertiroid Referat Hipertiroid .pptx
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Tiroid Ongkologi
Tiroid OngkologiTiroid Ongkologi
Tiroid Ongkologi
 
325375268 tiroid
325375268 tiroid325375268 tiroid
325375268 tiroid
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID  ITO.pptKANKER KELENJAR TIROID  ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
 
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.pptPPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
 
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptxTumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
Tumor Tiroid - Teori dan Tata Laksana Terkini (new).pptx
 
PPT KELOMPOK 1A.pptx
PPT KELOMPOK 1A.pptxPPT KELOMPOK 1A.pptx
PPT KELOMPOK 1A.pptx
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf
5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf
5130021009_Hidayat_Latman_SK 3.pdf
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 

Recently uploaded (12)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 

Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036

  • 1. REFERAT HIPERTIROID Oleh : Nanda Yunita Ayu Fitriyah (22004101036) Pembimbing : dr. Indah Reviati Kusuma, Sp.PD
  • 2. DEFINISI Hipertiroid adalah suatu kondisi yang terjadi akibat peningkatan biosintesis dan sekresi homon tiroid dari kelenjar tiroid.
  • 3. EPIDEMIOLOGI Hasil pemeriksaan TSH pada Riskesdas 2007 didapatkan 12,8% laki laki dan 14,7% perempuan memiliki kadar TSH rendah yang merujuk kecurigaan adanya hipertiroid. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, bedasarkan wawancara hanya didapatkan 0,4% penduduk Indonesia berusia ≥15 tahun mengakui terdiagnosis hipertiroid atau sekitar lebih dari 700.000 orang.
  • 4. Etiologi Hipertiroid GRAVE’S DISEASE TOKSIK MULTINODULAR GOITER DAN ADENOMA TIROID TIROIDITIS SUBAKUT GRANULOMATOUS TIROIDITIS AKUT AUTOIMUN KARSINOMA TIROID KEHAMILAN DAN TUMOR TROFOBLASTIK
  • 5. ANATOMI KELENJAR TIROID Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di leher dan terdiri atas sepasang lobus di sisi kiri dan kanan. Terletak di leher dihubungkan oleh ismus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3.
  • 8. MANIFESTASI KLINIS Sistem Organ Gejala dan Tanda Sistemik Intoleransi panas, berkeringat, ↓BB,↑ nafsu makan Kulit Lembab, hangat,pretibial miksedema Status Mental Ansietas, kelabilan emosi, hiperaktivitas Neurologis Tremor, kelemahan otot proksimal, hiperrefleksia Mata Orbitopati Graves (Eksoftalmus, lid lag, edema periorbita, limitasi gerakan bola mata) Kardiovaskular Palpitasi, takikardia, fibrilasi atrium, hipertensi sistolik, dyspneu Gastrointestinal Hiperdefekasi Genitourinaria Disfungsi ereksi, peningkatan frekuensi berkemih Endokrin Ginekomastia, gangguan menstruasi (oligomenorrhea, amenorrhea)
  • 9. PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi dilakukan dari posisi depan untuk evaluasi apakah terdapat pembesaran kelenjar tiroid, derajat pembesaran tiroid, tanda inflamasi, tekstur kulit, adanya benjolan, ataupun luka bekas operasi. Palpasi untuk menentukan ukuran, permukaan (noduler/difus), konsistensi, nyeri tekan dan mobilitas kelenjar tiroid. Auskultasi tiroid untuk mendengarkan bruit, bising pembuluh di daerah gondok yang paling banyak ditemukan pada goiter toksik
  • 10.
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Laboratorium TSH T3 Serum T4 Serum Ambilan Radioiodin Kondisi Hipertiroidisme overt ↓ ↑ ↑ ↑ Toksikosis T3 ↓ ↑ N N/↑ Graves’ disease, adenoma tiroid, ingesti T3 eksogen Toksikosis T4 ↓ N ↑ ↑ Ingesti T4 eksogen, hipertiroid akibat amiodarone Hipertiroid subklinis ↓ N N N/↑ Hipertioid sekunder ↑/N ↑/N ↑ ↓/N Tumor Hipofisiss Nilai rujukan uji fungsi tiroid TSH : 0,5-4,7 mU/L FT4 : 10,3-35 pmol/L FT3 : 0,22-6,78 T4 : 58-140 nmol/L T3 : 0,92-2,78 nmol/L
  • 12. b. Pemeriksaan Antibodi terhadap reseptor tirotropin (TRAb) untuk mendukung diagnosis Graves’ pada pasien tanpa manifestasi klinis yang jelas c. Pemeriksaan Radiologi Ambilan Radioactive Iodine (RAI scan and uptake) dapat membantu untuk menentukan etiologi dari hipertiroid Pemeriksaan USG tiroid juga dapat digunakan untuk menentukan etiologi hipertiroid PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • 13. PENEGAKAN DIAGNOSIS Indeks Wayne N o Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau Bertambah Berat Nilai 1 Sesak saat melakukaan pekerjaaan +1 2 Palpitasi +2 3 Kelelahan +2 4 Lebih suka suhu panas -5 5 Lebih suka suhu dingin +5 6 Keringat berlebihan +3 7 Gugup/gelisah +2 8 Nafsu makan meningkat +3 9 Nafsu makan menurun -3 1 0 Peningkatan Berat badan -3 1 1 Penurunan Berat badan +3 No Tanda Ada Tidak Ada 1 Tyroid teraba +3 -3 2 Bruit tyroid +2 -2 3 Eksoftalmus +2 - 4 Lid retraction +2 - 5 Lid lag +1 - 6 Tremor jari / hiperkinesis +4 -2 7 Tangan panas +2 -2 8 Tangan lembab +1 -1 9 Denyut nadi sewaktu < 80x per menit 80 – 90x per menit > 90x per menit - - +3 -3 - - 10 Atrial Fibrilasi +4 - Interpretasi skor total : >19 = hipertiroid 11-19 = equivocal <11= euthyroid/non toxic
  • 14. TATA LAKSANA HIPERTIROID 1. Obat Anti Tiroid Methimazole / Carbimazole diberikan dosis awal 20-40 mg/hari sekali sehari dengan dosis pemeliharaan 5-20 mg/hari atau PTU 300-600 mg/hari tiga kali sehari dengan dosis pemeliharaan 100 mg/hari. Setelah mencapai keadaan eutiroid, pengobatan dilanjutkan dengan menambahkan I-tiroksin 100-150 mcg/hari. Tujuannya untuk menurunkan angka kekambuhan dan antisipasi terjadinya hipotiroid.
  • 15. TATA LAKSANA HIPERTIROID Indikasi pengobatan Iodium Radioaktif pada hipertiroid adalah : a. Hipetiroid Graves’ b. Struma nodusa toksik/ nodul tiroid otonom c. Struma multinodusa toksik d. Rekurensi setelah tiroidektomi subtotal e. Diperlukan pengobatan definitif seperti pada penyakit jantung tiroid. Kontraindikasi pengobatan Iodium Radioaktif pada hipertiroid adalah : a. Hamil dan menyusui b. Oftalmopati aktif c. Komorbid karsinoma tiroid 2. Pengobatan dengan Iodium Radioaktif (I-131) Prinsip terapi ini adalah destruksi jaringan kelenjar tiroid secara progresif dengan menggunkan radiasi beta.
  • 16. TATA LAKSANA HIPERTIROID 3. Pembedahan Pembedahan yang dilakukan biasnya berupa tiroidektomi subtotal dengan menyisakan sedikit jaringan tiroid atau tiroidektomi total. Indikasi pembedahan pada hipertiroid yakni struma besar, adenoma toksik atau struma multinodusa toksik, atau hipertiroid yang sering kambuh.
  • 17. Komplikasi yang dapat muncul dari kondisi hipertiroid adalah Thyroid storm atau krisis tiroid. Hal ini dapat berkembang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Komplikasi kardiovaskular juga dapat terjadi seperti fibrilasi atrium (94%), disfungsi ventrikel kiri (47%), hipertensi pulmonal, angina pektoris, stroke, dan gagal jantung (6%). KOMPLIKASI HIPERTIROID
  • 18. Pada hipertiroidisme akibat Grave’s disease remisi dapat mencapai 30-60% dalm 12-18 bulan setelah pengobatan. Risiko relaps tinggi pada pasien usia muda, laki-laki, perokok, hipertiroidisme berat, dan memiliki struma besar. Tingkat remisi terapi radioioidin sekitar 60-70%. Pasien dengan tiroidektomi total tidak memiliki risiko relaps. PROGNOSIS HIPERTIROID
  • 20. Reseptor hormon tiroid biasanya membentuk heterodimer dengan reseptor retinoid X (RXR) yang spesifik pada DNA. Saat berikatan, reseptor akan aktif dan mengawali proses transkripsi untuk pembentukan protein sehingga menghasilkan respon hormon tiroid sel FISIOLOGI
  • 21.
  • 23.
  • 24. Kelenjar ini terletak di leher depan, berbentuk seperti huruh H, bagian vertikal merupakan lobi sedang bagian horizontal merupakan isthmus glandula thyroidea. Berada setinggi VC5-VT1, menutupi bagian atas trakea, sedang masing-masing lobus meluas dari pertengahan cartilago thyroidea sampai cartilago trachealis 4 atau 5, isthmus membentang dari cartilago trachealis 2-3. ANATOMI
  • 25. a. Arteriae  A.thyroidea superior, cabang pertama a.carotis eksterna.  A.thyroidea inferior, cabang truncus thyrocervicalis  Kadang-kadang dijumpai a.thyroidea ima cabang a.anonyma/arcus aortae dan aa.thyroidea accesoria cabang r.trachealis/r.oesophagealis. a. Venae  V.thyroidea superior, berakhir pada v.facialis/v.jugularis intern  V.thyroidea media, berakhir pada v.jugularis interna  V.thyroidea inferior, berakhir pada`v.brachiocephalica sinistra  V.thyroidea quartana (Kocher) keluar di antara v.thyroidea media dan inferior untuk berakhir pada v.jugularis interna. ANATOMI
  • 26. a. Nervi  Postganglioner symphatis dari ganglion cervicale medius, dan sebagian dari ganglion cervicale superius dan inferius. Innervasi bersifat vasosecresi.  Preganglioner parasymphatis, berjalan dalam n.laryngeus externus dan n.laryngeus reccurens. Innervasi bersifat secremotorik. a. Lymphe Lymphe dicurahkan ke lnn.coli profunda (grup anterosuperior`dan posteroinferior) dan sebagian ke lnn.pretrachealis. ANATOMI
  • 29. Derajat 0 : Tidak teraba struma atau bila teraba ukurannya normal. Derajat I : Struma yang dapat diraba (palpable) Derajat IA : Struma teraba membesar tetapi tidak terlihat meskipun leher sudah ekstensi maksimal. Derajat IB : Struma teraba membesar saat posisi kepala ekstensi Derajat II : Struma terlihat (visible) dengan posisi biasa Derajat III : Struma besar sekali, mudah terlihat dlam posisi biasa Derjat IV: Struma sangat besar PEMERIKSAAN FISIK
  • 30.
  • 31. Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk minuman Enteral TKTP. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap. Tujuan Diet TKTP adalah untuk: a) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. b) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal. Syarat-syarat Diet TKTP adalah: 1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB. 2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB. 3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total. 5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal. 6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.