Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfMbakRocker
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan rehabilitasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan oleh paparan berbahaya dan memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk kronik. Diagnosis didasarkan pada hasil spirometri dan tingkat keparahan ditentukan berdasarkan gejala dan risiko eksaserbasi. Pengobatan meliputi obat bronkodilator, kortikosteroid inhal
1. Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh menjadi hipersensitif terhadap bahan non-imunogenik.
2. Reaksi tipe I disebut reaksi cepat yang timbul kurang dari 1 jam setelah terpapar alergen, yang melibatkan antibodi IgE dan sel mast.
3. Reaksi tipe I dapat sistemik atau lokal, dengan pemberian secara sistem menimbulkan anafilaksis yang menyebabkan ge
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfMbakRocker
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan rehabilitasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan oleh paparan berbahaya dan memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk kronik. Diagnosis didasarkan pada hasil spirometri dan tingkat keparahan ditentukan berdasarkan gejala dan risiko eksaserbasi. Pengobatan meliputi obat bronkodilator, kortikosteroid inhal
1. Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh menjadi hipersensitif terhadap bahan non-imunogenik.
2. Reaksi tipe I disebut reaksi cepat yang timbul kurang dari 1 jam setelah terpapar alergen, yang melibatkan antibodi IgE dan sel mast.
3. Reaksi tipe I dapat sistemik atau lokal, dengan pemberian secara sistem menimbulkan anafilaksis yang menyebabkan ge
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) penting untuk mengidentifikasi dan lokasi infark miokard akut. Distorsi terminal kompleks QRS pada EKG infark miokard inferior berhubungan dengan risiko tinggi terjadinya blok AV tingkat tinggi selama perawatan. Penelitian menunjukkan pasien dengan distorsi kompleks QRS memiliki risiko blok AV tingkat tinggi yang lebih besar dibandingkan tanpa distorsi.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemeriksaan neurologis yang meliputi penilaian kekuatan otot, penilaian kesadaran, pengujian saraf kranial, tanda-tanda meningeal, refleks fisiologis dan patologis.
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
[Ringkasan]
1. Pasien berumur 18 bulan datang dengan keluhan demam dan bintik merah yang semakin banyak di kaki disertai lebam.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan status gizi kurang, petekia dan purpura di kulit, serta trombositopenia pada pemeriksaan darah.
3. Diagnosis kerja Idiopathic Thrombocytopenic Purpura berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sendi jari tangan, lutut, dan jari kaki yang terdiri dari sendi engsel dan geser, definisi gout sebagai penyakit akibat deposisi kristal asam urat, klasifikasi gout primer dan sekunder, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pengkajian, pemeriksaan diagnostik, pathway, diagnosa keperawatan,
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang dapat disebabkan oleh penyakit Graves, gondok nodular toksik, atau adenoma toksik. Gejalanya meliputi denyut jantung cepat, tremor, berat badan turun, dan pembesaran kelenjar tiroid. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan hormon tiroid seperti TSH dan T4 bebas yang menunjukkan kadar hormon tiroid tinggi. Pengobatannya mel
Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) penting untuk mengidentifikasi dan lokasi infark miokard akut. Distorsi terminal kompleks QRS pada EKG infark miokard inferior berhubungan dengan risiko tinggi terjadinya blok AV tingkat tinggi selama perawatan. Penelitian menunjukkan pasien dengan distorsi kompleks QRS memiliki risiko blok AV tingkat tinggi yang lebih besar dibandingkan tanpa distorsi.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemeriksaan neurologis yang meliputi penilaian kekuatan otot, penilaian kesadaran, pengujian saraf kranial, tanda-tanda meningeal, refleks fisiologis dan patologis.
Anatomy of the head and neck is a compact organization of the elements of nerves, blood vessels, epithelial, and musculoskeletal which are functionally integrated and continuous. One is our Ear
[Ringkasan]
1. Pasien berumur 18 bulan datang dengan keluhan demam dan bintik merah yang semakin banyak di kaki disertai lebam.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan status gizi kurang, petekia dan purpura di kulit, serta trombositopenia pada pemeriksaan darah.
3. Diagnosis kerja Idiopathic Thrombocytopenic Purpura berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sendi jari tangan, lutut, dan jari kaki yang terdiri dari sendi engsel dan geser, definisi gout sebagai penyakit akibat deposisi kristal asam urat, klasifikasi gout primer dan sekunder, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pengkajian, pemeriksaan diagnostik, pathway, diagnosa keperawatan,
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang dapat disebabkan oleh penyakit Graves, gondok nodular toksik, atau adenoma toksik. Gejalanya meliputi denyut jantung cepat, tremor, berat badan turun, dan pembesaran kelenjar tiroid. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan hormon tiroid seperti TSH dan T4 bebas yang menunjukkan kadar hormon tiroid tinggi. Pengobatannya mel
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kelenjar tiroid seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, nodulus tiroid, dan struma nodosa. Termasuk anatomi, fisiologi, patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaannya.
Terdapat ringkuman mengenai berbagai aspek gangguan tiroid meliputi definisi, jenis gangguan berdasarkan fungsi tiroid, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan hipertiroid seperti obat antitiroid, inhibitor iodida, beta bloker, dan radioaktif iodida.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat. Gejala hipertiroid antara lain keringat berlebihan, denyut jantung cepat, gangguan tidur, dan penurunan berat badan. Pengobatan hipertiroid meliputi obat anti tiroid, yodium radioaktif, atau tiroidektomi
3. EPIDEMIOLOGI
Hasil pemeriksaan TSH pada Riskesdas 2007 didapatkan 12,8% laki
laki dan 14,7% perempuan memiliki kadar TSH rendah yang merujuk
kecurigaan adanya hipertiroid.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, bedasarkan wawancara hanya
didapatkan 0,4% penduduk Indonesia berusia ≥15 tahun mengakui
terdiagnosis hipertiroid atau sekitar lebih dari 700.000 orang.
5. ANATOMI KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak
di leher dan terdiri atas sepasang lobus di sisi
kiri dan kanan. Terletak di leher dihubungkan
oleh ismus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3.
8. MANIFESTASI KLINIS
Sistem Organ Gejala dan Tanda
Sistemik Intoleransi panas, berkeringat, ↓BB,↑ nafsu makan
Kulit Lembab, hangat,pretibial miksedema
Status Mental Ansietas, kelabilan emosi, hiperaktivitas
Neurologis Tremor, kelemahan otot proksimal, hiperrefleksia
Mata Orbitopati Graves (Eksoftalmus, lid lag, edema periorbita,
limitasi gerakan bola mata)
Kardiovaskular Palpitasi, takikardia, fibrilasi atrium, hipertensi sistolik,
dyspneu
Gastrointestinal Hiperdefekasi
Genitourinaria Disfungsi ereksi, peningkatan frekuensi berkemih
Endokrin Ginekomastia, gangguan menstruasi (oligomenorrhea,
amenorrhea)
9. PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi dilakukan dari posisi depan untuk evaluasi apakah terdapat
pembesaran kelenjar tiroid, derajat pembesaran tiroid, tanda inflamasi,
tekstur kulit, adanya benjolan, ataupun luka bekas operasi.
Palpasi untuk menentukan ukuran, permukaan (noduler/difus),
konsistensi, nyeri tekan dan mobilitas kelenjar tiroid.
Auskultasi tiroid untuk mendengarkan bruit, bising pembuluh di
daerah gondok yang paling banyak ditemukan pada goiter toksik
10.
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
TSH T3 Serum T4 Serum Ambilan
Radioiodin
Kondisi
Hipertiroidisme overt ↓ ↑ ↑ ↑
Toksikosis T3 ↓ ↑ N N/↑ Graves’ disease, adenoma
tiroid, ingesti T3 eksogen
Toksikosis T4 ↓ N ↑ ↑ Ingesti T4 eksogen,
hipertiroid akibat
amiodarone
Hipertiroid subklinis ↓ N N N/↑
Hipertioid sekunder ↑/N ↑/N ↑ ↓/N Tumor Hipofisiss
Nilai rujukan uji fungsi tiroid
TSH : 0,5-4,7 mU/L FT4 : 10,3-35 pmol/L
FT3 : 0,22-6,78 T4 : 58-140 nmol/L
T3 : 0,92-2,78 nmol/L
12. b. Pemeriksaan Antibodi terhadap reseptor tirotropin (TRAb) untuk
mendukung diagnosis Graves’ pada pasien tanpa manifestasi klinis yang jelas
c. Pemeriksaan Radiologi
Ambilan Radioactive Iodine (RAI scan and uptake) dapat membantu untuk
menentukan etiologi dari hipertiroid
Pemeriksaan USG tiroid juga dapat digunakan untuk menentukan etiologi
hipertiroid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13. PENEGAKAN DIAGNOSIS
Indeks Wayne
N
o
Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau
Bertambah Berat
Nilai
1 Sesak saat melakukaan pekerjaaan +1
2 Palpitasi +2
3 Kelelahan +2
4 Lebih suka suhu panas -5
5 Lebih suka suhu dingin +5
6 Keringat berlebihan +3
7 Gugup/gelisah +2
8 Nafsu makan meningkat +3
9 Nafsu makan menurun -3
1
0
Peningkatan Berat badan -3
1
1
Penurunan Berat badan +3
No Tanda Ada Tidak Ada
1 Tyroid teraba +3 -3
2 Bruit tyroid +2 -2
3 Eksoftalmus +2 -
4 Lid retraction +2 -
5 Lid lag +1 -
6 Tremor jari / hiperkinesis +4 -2
7 Tangan panas +2 -2
8 Tangan lembab +1 -1
9
Denyut nadi sewaktu
< 80x per menit
80 – 90x per menit
> 90x per menit
-
-
+3
-3
-
-
10 Atrial Fibrilasi +4 -
Interpretasi skor total :
>19 = hipertiroid 11-19 = equivocal <11=
euthyroid/non toxic
14. TATA LAKSANA HIPERTIROID
1. Obat Anti Tiroid
Methimazole / Carbimazole diberikan dosis awal 20-40 mg/hari sekali sehari
dengan dosis pemeliharaan 5-20 mg/hari atau PTU 300-600 mg/hari tiga kali
sehari dengan dosis pemeliharaan 100 mg/hari.
Setelah mencapai keadaan eutiroid, pengobatan dilanjutkan dengan
menambahkan I-tiroksin 100-150 mcg/hari. Tujuannya untuk menurunkan angka
kekambuhan dan antisipasi terjadinya hipotiroid.
15. TATA LAKSANA HIPERTIROID
Indikasi pengobatan Iodium Radioaktif pada
hipertiroid adalah :
a. Hipetiroid Graves’
b. Struma nodusa toksik/ nodul tiroid otonom
c. Struma multinodusa toksik
d. Rekurensi setelah tiroidektomi subtotal
e. Diperlukan pengobatan definitif seperti pada
penyakit jantung tiroid.
Kontraindikasi pengobatan Iodium
Radioaktif pada hipertiroid adalah :
a. Hamil dan menyusui
b. Oftalmopati aktif
c. Komorbid karsinoma tiroid
2. Pengobatan dengan Iodium Radioaktif (I-131)
Prinsip terapi ini adalah destruksi jaringan kelenjar tiroid secara progresif dengan
menggunkan radiasi beta.
16. TATA LAKSANA HIPERTIROID
3. Pembedahan
Pembedahan yang dilakukan biasnya berupa tiroidektomi subtotal dengan
menyisakan sedikit jaringan tiroid atau tiroidektomi total. Indikasi pembedahan
pada hipertiroid yakni struma besar, adenoma toksik atau struma multinodusa
toksik, atau hipertiroid yang sering kambuh.
17. Komplikasi yang dapat muncul dari kondisi hipertiroid adalah Thyroid
storm atau krisis tiroid. Hal ini dapat berkembang secara spontan pada
pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar
tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Komplikasi kardiovaskular juga dapat terjadi seperti fibrilasi atrium (94%),
disfungsi ventrikel kiri (47%), hipertensi pulmonal, angina pektoris,
stroke, dan gagal jantung (6%).
KOMPLIKASI HIPERTIROID
18. Pada hipertiroidisme akibat Grave’s disease remisi dapat mencapai
30-60% dalm 12-18 bulan setelah pengobatan. Risiko relaps tinggi
pada pasien usia muda, laki-laki, perokok, hipertiroidisme berat,
dan memiliki struma besar. Tingkat remisi terapi radioioidin sekitar
60-70%. Pasien dengan tiroidektomi total tidak memiliki risiko
relaps.
PROGNOSIS HIPERTIROID
20. Reseptor hormon tiroid biasanya membentuk
heterodimer dengan reseptor retinoid X (RXR)
yang spesifik pada DNA. Saat berikatan, reseptor
akan aktif dan mengawali proses transkripsi
untuk pembentukan protein sehingga
menghasilkan respon hormon tiroid sel
FISIOLOGI
24. Kelenjar ini terletak di leher depan, berbentuk seperti huruh H, bagian vertikal
merupakan lobi sedang bagian horizontal merupakan isthmus glandula thyroidea.
Berada setinggi VC5-VT1, menutupi bagian atas trakea, sedang masing-masing
lobus meluas dari pertengahan cartilago thyroidea sampai cartilago trachealis 4
atau 5, isthmus membentang dari cartilago trachealis 2-3.
ANATOMI
25. a. Arteriae
A.thyroidea superior, cabang pertama a.carotis eksterna.
A.thyroidea inferior, cabang truncus thyrocervicalis
Kadang-kadang dijumpai a.thyroidea ima cabang a.anonyma/arcus aortae dan aa.thyroidea
accesoria cabang r.trachealis/r.oesophagealis.
a. Venae
V.thyroidea superior, berakhir pada v.facialis/v.jugularis intern
V.thyroidea media, berakhir pada v.jugularis interna
V.thyroidea inferior, berakhir pada`v.brachiocephalica sinistra
V.thyroidea quartana (Kocher) keluar di antara v.thyroidea media dan inferior untuk berakhir pada
v.jugularis interna.
ANATOMI
26. a. Nervi
Postganglioner symphatis dari ganglion cervicale medius, dan sebagian dari
ganglion cervicale superius dan inferius. Innervasi bersifat vasosecresi.
Preganglioner parasymphatis, berjalan dalam n.laryngeus externus dan
n.laryngeus reccurens. Innervasi bersifat secremotorik.
a. Lymphe
Lymphe dicurahkan ke lnn.coli profunda (grup anterosuperior`dan
posteroinferior) dan sebagian ke lnn.pretrachealis.
ANATOMI
29. Derajat 0 : Tidak teraba struma atau bila teraba ukurannya normal.
Derajat I : Struma yang dapat diraba (palpable)
Derajat IA : Struma teraba membesar tetapi tidak terlihat meskipun leher sudah ekstensi maksimal.
Derajat IB : Struma teraba membesar saat posisi kepala ekstensi
Derajat II : Struma terlihat (visible) dengan posisi biasa
Derajat III : Struma besar sekali, mudah terlihat dlam posisi biasa
Derjat IV: Struma sangat besar
PEMERIKSAAN FISIK
30.
31. Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan
protein di atas kebutuhan normal.
Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein
tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk minuman Enteral TKTP.
Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima
makanan lengkap. Tujuan Diet TKTP adalah untuk:
a) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
b) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal. Syarat-syarat Diet
TKTP adalah:
1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.