SlideShare a Scribd company logo
D I A Z E P A M
FARMAKOKINETIK
KELOMPOK I
 JULIANA REAN N111043..
 RAHMAWATI N11105309
 DIANA TARUKAN N111053..
 ICHSAN WIRYANDI N11106302
 ASNIAR PASCAYANTRI N11106322
 JUMRIANI GUNAWAN N11106336
 WA ODE SYARIAH N11106344
 NOVANITA CISILIA L. N11106375
D I A Z E P A M
DIAZEPAM
 Obat Penenang, golongan Benzodiazepin,
digunakan sebagai ansiolitik agen antipanik,
sedatif, relaksan otot rangka, antikonvulsan dan
dalam penatalaksanaan gejala-gejala akibat
penghentian pemakaian alkohol.
 Benzodiazepin merupakan obat penenang, dengan
dosis yang menyangkut susunan saraf pusat.
 Bermanfaat juga untuk pengobatan kecanduan,
susah tidur, gangguan pernafasan dan kejang otot.
 Juga digunakan untuk perawatan peradangan,
gemetaran, dan halusinasi sebagai hasil dari kerja
alkohol.
MEKANISME KERJA
 Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan
memperkuat fungsi hambatan neuron GABA.
 Reseptor Benzodiazepin dalam seluruh
sistem saraf pusat, terdapat dengan
kerapatan yang tinggi terutama dalam
korteks otak frontal dan oksipital, di
hipokampus dan dalam otak kecil.
 Pada reseptor ini, benzodiazepin akan
bekerja sebagai agonis.
 Terdapat korelasi tinggi antara aktivitas
farmakologi berbagai benzodiazepin dengan
afinitasnya pada tempat ikatan.
MEKANISME KERJA
 Dengan adanya interaksi benzodiazepin,
afinitas GABA terhadap reseptornya akan
meningkat, dan dengan ini kerja GABA
akan meningkat.
 Dengan aktifnya reseptor GABA, saluran
ion klorida akan terbuka sehingga ion
klorida akan lebih banyak yang mengalir
masuk ke dalam sel.
 Meningkatnya jumlah ion klorida
menyebabkan hiperpolarisasi sel
bersangkutan dan sebagai akibatnya,
kemampuan sel untuk dirangsang akan
berkurang.
BENTUK SEDIAAN DIAZEPAM
INDIKASI
 Diazepam digunakan untuk memperpendek
mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah
yang berlebihan, diazepam juga dapat
diinginkan untuk gemetaran, kegilaan dan
dapat menyerang secara tiba-tiba.
Halusinasi sebagai akibat mengkonsumsi
alkohol. diazepam juga dapat digunakan
untuk kejang otot, kejang otot merupakan
penyakit neurologi. dizepam digunakan
sebagai obat penenang dan dapat juga
dikombinasikan dengan obat lain.
KONTRA INDIKASI
 Penderita yang hipersensitif terhadap
diazepam & benzodiazepin lain.
 Bayi dibawah 6 bulan.
 Penderita miastenia gravis, insufisiensi
respiratori, insufisiensi hepar dan
sindrom sleep apnoea.
 Penderita glaucoma narrow-angle akut.
 Pasien koma
 Nyeri berat yang tidak terkendali
 Intoleran terhadap alkohol & propilen
glikol (u/ injeksi)
PERHATIAN
 Hindarkan penggunaan pada pasien dengan
depresi CNS atau koma, depresi pernafasan,
insufisiensi pulmonari akut,, miastenia gravis,
dan sleep apnoea.
 Hati-hati penggunaan pada pasien dengan
kelemahan otot serta penderita gangguan hati
atau ginjal, pasien lanjut usia dan lemah.
 Diazepam tidak sesuai untuk pengobatan
psikosis kronik atau obsesional states.
 Ibu hamil dan menyusui.
 Penderita yang menggunakan diazepam agar
tidak menyetir atau mengoperasikan mesin.
EFEK SAMPING
 Yang paling sering : sedasi, kelelahan &
ataksia.
 Yang jarang, reaksi paradoksal dengan
eksitabilitas, kejang otot, kurang tidur &
kemarahan.
 Kebingungan, depresi, gangguan bicara, serta
gangguan pengelihatan, juga merupakan efek
samping yang jarang terjadi.
 Cenderung menyebabkan ketagihan (adiksi)
pada penggunaan dosis tinggi & dalam waktu
yang cukup lama.
PROFIL
FARMAKOKINETIK
 t½ : Diazepam 20-40 jam, DMDZ
40-100 jam. Tergantung pada
variasi subyek. t½ meningkat
pada mereka yang lanjut usia
dan bayi neonatus serta
penderita gangguan liver.
Perbedaan jenis kelamin juga
harus dipertimbangkan.
 Volume Distribusi : Diazepam
dan DMDZ 0,3-0,5 mL/menit/Kg.
Juga meningkat pada mereka
yang lanjut usia.
PROFIL
FARMAKOKINETIK
 Waktu untuk mencapai plasma
puncak : 0,5 - 2 jam.
 Distribusi dalam Darah :
Plasma (perbandingan dalam
darah) Diazepam 1,8 dan
DMDZ 1,7.
 Ikatan Protein : Diazepam 98 -
99% dan DMDZ 97%.
 Jalur metabolisme : Oksidasi
 Metabolit klinis yang signifikan
: DMDZ , temazepam &
oksazepam.
INTERAKSI OBAT
Obat Efek thd Diazepam
Alkohol ↑ Clearence
Cimetidine ↓ Clearence
↑ t½
Disulfiram ↓ Clearence
Fluoxetine ↓ Clearence
Itraconazole Potensial ↓ Clearence
Omeprazole ↓ Clearence
Kontrasepsi Oral ↓ Clearence & ↑ t½ eliminasi
Propranolol ↓ Clearence& memperpanjang
t½ eliminasi.
Ranitidine ↓ absorbsi
Rifampisin ↑ metabolisme
DAFTAR PUSTAKA
 Laurent C. Galichet, 2005, Clarke’s Analysis
of Drugs and Poisons 3rd
Edition (Electronic
Version), Pharmaceutical Press, London.
 Sean C. Sweetman, et.all., 2007, Martindale :
The Complete Drugs Reference 35th
Edition
(Electronic Version), Pharmaceutical Press,
London.
 Barbara G. Wells, et.all., 2006,
Pharmacotherapy Handbook 6th
Edition
(Electronic Version), Mc Graw-Hill Book
Company, New York.
 Diazepam, www.rarerosalina.blogspot.com,
diakses 30 Desember 2008.
 Ernst Mutschler, 1986, Dinamika Obat ;
Farmakologi dan Toksikologi (terjemahan),
ITB, Bandung.
 Diazepam - oral Index, www.MediciNet.com,
diakses 21 Desember 2008.
 Diazepam, www.mentalhealth.com, diakses 21
Desember 2008.
 Valium, www.rxlist.com, diakses 29 Desember
2008.
 Alfred Goodman Gilman, 2006, Goodman &
Gilman’s The Pharmacological Basis of
Therapeutics 11th
Edition (electronic Version),
Mc-Graw Hill Medical Publishing Division,
New York.
S E K I A N
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana Insomnia
Pemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana InsomniaPemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana Insomnia
Pemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana Insomnia
Suharti Wairagya
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Putri MpudtEpriani
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
imasnurmalasari
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Ahmad Muhtar
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Studi kasus parkinson disease
Studi kasus parkinson diseaseStudi kasus parkinson disease
Studi kasus parkinson disease
anna maria manullang
 
Lesson 3.5
Lesson 3.5Lesson 3.5
Lesson 3.5
Nur Suhaidah Sukor
 
Antiparkinson
AntiparkinsonAntiparkinson
Antiparkinson
Fadhol Romdhoni
 
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsiPELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
SofiaNofianti
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
Yani West
 
Obh
ObhObh
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 

What's hot (14)

Pemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana Insomnia
Pemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana InsomniaPemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana Insomnia
Pemilihan Benzodiazepin dalam Tata laksana Insomnia
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
Overdosis opiat
Overdosis opiatOverdosis opiat
Overdosis opiat
 
Studi kasus parkinson disease
Studi kasus parkinson diseaseStudi kasus parkinson disease
Studi kasus parkinson disease
 
Lesson 3.5
Lesson 3.5Lesson 3.5
Lesson 3.5
 
Antiparkinson
AntiparkinsonAntiparkinson
Antiparkinson
 
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsiPELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
 
Obh
ObhObh
Obh
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 

Viewers also liked

Benzodiazepin
Benzodiazepin Benzodiazepin
Benzodiazepin
Muhammad Parwis Nasution
 
Karya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang NarkobaKarya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang Narkoba
Antonius Tendi
 
Sedative hypnotics
Sedative hypnoticsSedative hypnotics
Sedative hypnotics
mmbakhaitan
 
Narkoba (1)
Narkoba (1)Narkoba (1)
Narkoba (1)
rezayurdani
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
pujiono sttd
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
pjj_kemenkes
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
Meironi Waimir
 

Viewers also liked (8)

Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Benzodiazepin
Benzodiazepin Benzodiazepin
Benzodiazepin
 
Karya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang NarkobaKarya Tulis Tentang Narkoba
Karya Tulis Tentang Narkoba
 
Sedative hypnotics
Sedative hypnoticsSedative hypnotics
Sedative hypnotics
 
Narkoba (1)
Narkoba (1)Narkoba (1)
Narkoba (1)
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
 

Similar to D i-a-z-e-p-a-m

Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfFarmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Sugeng Ners
 
11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx
AsepWahyudi13
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
KarmilaPanigoro
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptxkelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
BellaYunia1
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
Dilla Novita
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
Nunung Ayu Novi
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
papahku123
 
ANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptxANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptx
ItaQurotul1
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
ssuser90246b
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
riizqii
 
SRKE KEL 3 PSIKOSIS..docx
SRKE KEL 3 PSIKOSIS..docxSRKE KEL 3 PSIKOSIS..docx
SRKE KEL 3 PSIKOSIS..docx
DianaAjeng3
 
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfFarmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
AlexFabrigaz Apt
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
AdnalKhemalPasha
 
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptxDT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
kontrakaniris
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
DarmapoeteraMaulana
 
DEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.pptDEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.ppt
AlexFabrigaz Apt
 

Similar to D i-a-z-e-p-a-m (20)

Praktikum sedasi
Praktikum sedasi Praktikum sedasi
Praktikum sedasi
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfFarmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
 
11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptxkelompok 1 obat kolinergik.pptx
kelompok 1 obat kolinergik.pptx
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
 
ANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptxANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptx
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
 
SRKE KEL 3 PSIKOSIS..docx
SRKE KEL 3 PSIKOSIS..docxSRKE KEL 3 PSIKOSIS..docx
SRKE KEL 3 PSIKOSIS..docx
 
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfFarmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
 
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptxDT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
 
DEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.pptDEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.ppt
 

More from Khusny Kamal

Manual book apotek
Manual book apotekManual book apotek
Manual book apotek
Khusny Kamal
 
Tiroid 1
Tiroid 1Tiroid 1
Tiroid 1
Khusny Kamal
 
Inflamasi bowel disease
Inflamasi bowel diseaseInflamasi bowel disease
Inflamasi bowel disease
Khusny Kamal
 
Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)
Khusny Kamal
 
17. uud 45 + amandemen
17. uud 45 + amandemen17. uud 45 + amandemen
17. uud 45 + amandemen
Khusny Kamal
 
16. sinonim (persamaan kata)
16. sinonim (persamaan kata)16. sinonim (persamaan kata)
16. sinonim (persamaan kata)Khusny Kamal
 
13. tes padanan hubungan
13. tes padanan hubungan13. tes padanan hubungan
13. tes padanan hubunganKhusny Kamal
 
10. tes logika angka
10. tes logika angka10. tes logika angka
10. tes logika angkaKhusny Kamal
 
8. tes bakat skolastik
8. tes bakat skolastik8. tes bakat skolastik
8. tes bakat skolastikKhusny Kamal
 
6. antonim (lawan kata)
6. antonim (lawan kata)6. antonim (lawan kata)
6. antonim (lawan kata)Khusny Kamal
 
4. sejarah nasional
4. sejarah nasional4. sejarah nasional
4. sejarah nasionalKhusny Kamal
 
3. falsafah ideologi
3. falsafah ideologi3. falsafah ideologi
3. falsafah ideologiKhusny Kamal
 

More from Khusny Kamal (20)

Manual book apotek
Manual book apotekManual book apotek
Manual book apotek
 
Tiroid 1
Tiroid 1Tiroid 1
Tiroid 1
 
Maagh (gastritis)
Maagh (gastritis)Maagh (gastritis)
Maagh (gastritis)
 
Inflamasi bowel disease
Inflamasi bowel diseaseInflamasi bowel disease
Inflamasi bowel disease
 
Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)
 
17. uud 45 + amandemen
17. uud 45 + amandemen17. uud 45 + amandemen
17. uud 45 + amandemen
 
16. sinonim (persamaan kata)
16. sinonim (persamaan kata)16. sinonim (persamaan kata)
16. sinonim (persamaan kata)
 
14. tes reading
14. tes reading14. tes reading
14. tes reading
 
15. tes seri
15. tes seri15. tes seri
15. tes seri
 
13. tes padanan hubungan
13. tes padanan hubungan13. tes padanan hubungan
13. tes padanan hubungan
 
12. menggambar
12. menggambar12. menggambar
12. menggambar
 
11. logika formil
11. logika formil11. logika formil
11. logika formil
 
10. tes logika angka
10. tes logika angka10. tes logika angka
10. tes logika angka
 
9. tes koran
9. tes koran9. tes koran
9. tes koran
 
8. tes bakat skolastik
8. tes bakat skolastik8. tes bakat skolastik
8. tes bakat skolastik
 
7. arismetik
7. arismetik7. arismetik
7. arismetik
 
6. antonim (lawan kata)
6. antonim (lawan kata)6. antonim (lawan kata)
6. antonim (lawan kata)
 
5. tata negara
5. tata negara5. tata negara
5. tata negara
 
4. sejarah nasional
4. sejarah nasional4. sejarah nasional
4. sejarah nasional
 
3. falsafah ideologi
3. falsafah ideologi3. falsafah ideologi
3. falsafah ideologi
 

D i-a-z-e-p-a-m

  • 1. D I A Z E P A M FARMAKOKINETIK
  • 2. KELOMPOK I  JULIANA REAN N111043..  RAHMAWATI N11105309  DIANA TARUKAN N111053..  ICHSAN WIRYANDI N11106302  ASNIAR PASCAYANTRI N11106322  JUMRIANI GUNAWAN N11106336  WA ODE SYARIAH N11106344  NOVANITA CISILIA L. N11106375
  • 3. D I A Z E P A M
  • 4. DIAZEPAM  Obat Penenang, golongan Benzodiazepin, digunakan sebagai ansiolitik agen antipanik, sedatif, relaksan otot rangka, antikonvulsan dan dalam penatalaksanaan gejala-gejala akibat penghentian pemakaian alkohol.  Benzodiazepin merupakan obat penenang, dengan dosis yang menyangkut susunan saraf pusat.  Bermanfaat juga untuk pengobatan kecanduan, susah tidur, gangguan pernafasan dan kejang otot.  Juga digunakan untuk perawatan peradangan, gemetaran, dan halusinasi sebagai hasil dari kerja alkohol.
  • 5. MEKANISME KERJA  Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA.  Reseptor Benzodiazepin dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak kecil.  Pada reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis.  Terdapat korelasi tinggi antara aktivitas farmakologi berbagai benzodiazepin dengan afinitasnya pada tempat ikatan.
  • 6. MEKANISME KERJA  Dengan adanya interaksi benzodiazepin, afinitas GABA terhadap reseptornya akan meningkat, dan dengan ini kerja GABA akan meningkat.  Dengan aktifnya reseptor GABA, saluran ion klorida akan terbuka sehingga ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke dalam sel.  Meningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel bersangkutan dan sebagai akibatnya, kemampuan sel untuk dirangsang akan berkurang.
  • 7.
  • 9. INDIKASI  Diazepam digunakan untuk memperpendek mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah yang berlebihan, diazepam juga dapat diinginkan untuk gemetaran, kegilaan dan dapat menyerang secara tiba-tiba. Halusinasi sebagai akibat mengkonsumsi alkohol. diazepam juga dapat digunakan untuk kejang otot, kejang otot merupakan penyakit neurologi. dizepam digunakan sebagai obat penenang dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain.
  • 10. KONTRA INDIKASI  Penderita yang hipersensitif terhadap diazepam & benzodiazepin lain.  Bayi dibawah 6 bulan.  Penderita miastenia gravis, insufisiensi respiratori, insufisiensi hepar dan sindrom sleep apnoea.  Penderita glaucoma narrow-angle akut.  Pasien koma  Nyeri berat yang tidak terkendali  Intoleran terhadap alkohol & propilen glikol (u/ injeksi)
  • 11. PERHATIAN  Hindarkan penggunaan pada pasien dengan depresi CNS atau koma, depresi pernafasan, insufisiensi pulmonari akut,, miastenia gravis, dan sleep apnoea.  Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kelemahan otot serta penderita gangguan hati atau ginjal, pasien lanjut usia dan lemah.  Diazepam tidak sesuai untuk pengobatan psikosis kronik atau obsesional states.  Ibu hamil dan menyusui.  Penderita yang menggunakan diazepam agar tidak menyetir atau mengoperasikan mesin.
  • 12. EFEK SAMPING  Yang paling sering : sedasi, kelelahan & ataksia.  Yang jarang, reaksi paradoksal dengan eksitabilitas, kejang otot, kurang tidur & kemarahan.  Kebingungan, depresi, gangguan bicara, serta gangguan pengelihatan, juga merupakan efek samping yang jarang terjadi.  Cenderung menyebabkan ketagihan (adiksi) pada penggunaan dosis tinggi & dalam waktu yang cukup lama.
  • 13. PROFIL FARMAKOKINETIK  t½ : Diazepam 20-40 jam, DMDZ 40-100 jam. Tergantung pada variasi subyek. t½ meningkat pada mereka yang lanjut usia dan bayi neonatus serta penderita gangguan liver. Perbedaan jenis kelamin juga harus dipertimbangkan.  Volume Distribusi : Diazepam dan DMDZ 0,3-0,5 mL/menit/Kg. Juga meningkat pada mereka yang lanjut usia.
  • 14. PROFIL FARMAKOKINETIK  Waktu untuk mencapai plasma puncak : 0,5 - 2 jam.  Distribusi dalam Darah : Plasma (perbandingan dalam darah) Diazepam 1,8 dan DMDZ 1,7.  Ikatan Protein : Diazepam 98 - 99% dan DMDZ 97%.  Jalur metabolisme : Oksidasi  Metabolit klinis yang signifikan : DMDZ , temazepam & oksazepam.
  • 15. INTERAKSI OBAT Obat Efek thd Diazepam Alkohol ↑ Clearence Cimetidine ↓ Clearence ↑ t½ Disulfiram ↓ Clearence Fluoxetine ↓ Clearence Itraconazole Potensial ↓ Clearence Omeprazole ↓ Clearence Kontrasepsi Oral ↓ Clearence & ↑ t½ eliminasi Propranolol ↓ Clearence& memperpanjang t½ eliminasi. Ranitidine ↓ absorbsi Rifampisin ↑ metabolisme
  • 16. DAFTAR PUSTAKA  Laurent C. Galichet, 2005, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons 3rd Edition (Electronic Version), Pharmaceutical Press, London.  Sean C. Sweetman, et.all., 2007, Martindale : The Complete Drugs Reference 35th Edition (Electronic Version), Pharmaceutical Press, London.  Barbara G. Wells, et.all., 2006, Pharmacotherapy Handbook 6th Edition (Electronic Version), Mc Graw-Hill Book Company, New York.  Diazepam, www.rarerosalina.blogspot.com, diakses 30 Desember 2008.
  • 17.  Ernst Mutschler, 1986, Dinamika Obat ; Farmakologi dan Toksikologi (terjemahan), ITB, Bandung.  Diazepam - oral Index, www.MediciNet.com, diakses 21 Desember 2008.  Diazepam, www.mentalhealth.com, diakses 21 Desember 2008.  Valium, www.rxlist.com, diakses 29 Desember 2008.  Alfred Goodman Gilman, 2006, Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics 11th Edition (electronic Version), Mc-Graw Hill Medical Publishing Division, New York.
  • 18. S E K I A N TERIMA KASIH