Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. TENAGA EKSOGEN
Disusun Oleh :
Dina Rahmana ( X4 / 09 )
Nur Clevelin D. ( X4 / 21 )
Tania Nabilla P. ( X4 / 27 )
Triyastiti Wulandari ( X4 / 29 )
2. Tenaga Eksogen
A. Pengertian.
Tenaga Eksogen adalah Tenaga yang
berasal dari luar yang berpengaruh
terhadap relief permukaan bumi.
Tenaga Eksogen dapat berupa : Sinar
matahari, pemanasan, pendinginan,air,
angin, gelombang air laut, gletsyer &
makhluk hidup.
Pada umumnya Tenaga Eksogen bersifat
merusak.
3. B. Jenis-Jenis Tenaga Eksogen.
1. Pelapukan
Pelapukan adalah penghancuran batuan
dari bentuk gumpalan menjadi butiran
yang lebih kecil bahkan menjadi
hancur atau larut dalam air. Proses
pelapukan dapat dikatakan sebagai
proses penghancuran massa batuan
melalui media penghancuran.
4. Jenis-Jenis Pelapukan :
1. Pelapukan Fisik / Mekanik.
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan
penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih
kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya.
5. 2. Pelapukan Organik.
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu
binatang tumbuhan danmanusia, binatang yang
dapat melakukan pelapukan.
6. 3. Pelapukan Kimiawi.
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan
kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan.
Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada
pegunungan kapur (Karst).
7. Gejala alam yang terjadi di daerah karst
diantaranya:
a. Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk
corong. Dolina dapat terjadi karena erosi
(pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina
terdapat hampir di semua bagian pegununga
kapur di jawa bagian selatan, yaitu di
pegunungan seribu.
8. b. Gua & sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat
celah atau retakan. Retakan akan semakin
besar dan membentuk gua-gua atau lubang-
lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-
lubang itu berhubungan, akan terbentuklah
sungai-sungai di dalam tanah.
9. c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang
bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari
kapur yang tebal akibat udara masuk dalam
gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur
yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya
stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan
gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua
jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
10. 2. Erosi / Pengikisan : Terkikisnya tanah oleh
air, angin, es / gletsyer.
a) Erosi Air.
1. Erosi Percikan / Splash Erosion.
Disebabkan oleh tetesan air hujan.
2. Erosi Permukaan / Sheet Erosion.
Disebabkan oleh aliran air
permukaan.
3. Erosi Alur / Riil Erosion.
Disebabkan oleh aliran air permukaan
yang cukup besar sehingga membentuk
alur-alur di permukaan tanah.
11. 4. Erosi Parit / Gully Erosion.
Disebabkan oleh aliran air permukaan
yang lebih besar lagi & membentuk
parit-parit yang dalam & lebar,
berbentuk huruf U & V pada bagian
lembahnya.
12. 5. Erosi Tebing Sungai/Stream Bank Erosion.
Disebabkan oleh aliran air yang mengikis tebing
(bagian kiri & kanan) sungai, sehingga terjadi
pembelokkan arah aliran sungai & membentuk
meander.
6. Erosi Air Terjun / Water Fall Erosion.
Disebabkan aliran air yang melewati lereng yang
curam/ tegak.
13. 7. Erosi Gelombang Air Laut / Abrasi.
Disebabkan oleh gerakan air laut yang
mengikis batuan disepanjang pantai.
Bentuk-bentuk Abrasi :
~ Cliff adalah Batuan yang menggantung di
bibir pantai yang curam karena bagian
bawahnya terkikis ombak.
~ Sea Cave adalah Gua Laut.
~ Relung adalah Cekungan-cekungan yang
terdapat pada dinding cliff.
~ Dinding pantai yang curam.
~ Batu Layar.
~ Notch.
14. 8. Erosi Lembar.
Proses pengkikisan lapisan tanah paling
atas sehingga kesuburannya berkurang.
Pengkikisan lembar ditandai oleh :
warna air yang mengalir berwarna coklat
warna air yang terkikis menjadi lebih pucat
kesuburan tanah berkurang
15. b) Erosi Angin.
Erosi oleh angin adalah pengikisan yang
disebabkan oleh angin. angin kencang yang
terus menerus di daerah yang tandus dapat
memindahkan partikel-partikel halus batuan di
daerah tersebut sehingga membentuk suatu
formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun
atau pantai.
» Korasi : Pengerjaan angin ynag mengandung
pasir, sehingga memiliki daya kikis yang kuat.
Cotohnya batu cendawan.
» Deflasi : Pengikisan karena penghembusan
angin & sekaligus mampu menerbangkan bahan-
bahan lepas ketempat lain. Contohnya bukit
pasir,barchan,tanah loss.
16. c) Erosi Es / Gletsyer.
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang
dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah
pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang
memiliki empat musim.
17. 3. Mass wasting / Gerak massa batuan :
adalah sistem pengangkutan massa
puing-puing batuan menuruni lereng
akibat pengaruh langsung tenaga
gravitasi.
18. Jenis –Jenis Masswasting :
1. Slow Flowage : Perpindahan massa batuan yang
berjalan sangat lambat & tidak dapat diamati
dengan mata. Proses ini sering disebut juga
dengan istilah rayapan massa (creep). Jika
massa yang berupa tanah terdiri dari lapisan
tanah disebut Soil Creep. Sedangkan, jika massa
batuan yang merayap disebut Rock Creep.
19. 2. Rapid Flowage : Perpindahan massa batuan yang
berlangsung cepat.
Jenis-Jenis Rapid Flowage :
~ Earth Flow : Gerakan massa tanah yang jenuh
dengan air.
~ Mud Flow : Gerakan massa lumpur, kandungan
airnya lebih banyak dari Earth Flow.
~ Debris Avalances : massa tanah & puing-puing
batuan yang meluncur dengan
cepat pada lereng yang curam &
sempit ke tempat yang lebih
rendah.
20. 3. Landslide : Lorongsornya massa batuan
/ tanah menuruni lereng yang terjal.
Jenis-Jenis Landslide :
~ Rock Slide : Longsornya massa batu-
batu besar menuruni lereng.
~ Debris Slide : Longsoran hancuran
batuan.
~ Rockfall : Runtuhnya massa batu-batu
besar dari atas ke bawah secara vertikal
/ hampir vertikal.
21. ~ Debris Fall : Runtuhnya hancuran
massa batuan.
~ Slumping : Tanah longsor yang
gerakannya terputus-putus pada
jarak yang pendek
~ Subsidence : Massa batuan /
tanah yang tenggelam (amblas)
karena di dalam tanah terdapat
rongga yang besar.
22. 3. Sedimentasi / Pengendapan : Sedimentasi adalah
peristiwa pengendapan material batuan yang telah
diangkut oleh tenaga air atau angin .
Proses sedimentasi atau pengendapan berdasarkan
tenaga pengangkutnya :
a. Pengendapan air ( akuatik)
~ Meander : sungai yang berkelok – kelok yang
terbentuk karena adanya pengendapan. Proses
berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai
bagian hulu. Meander biasanya terbentuk pada
sungai bagian hilir, dimana pengikisandan
Pengendapan terjadi secara berturut turut.
Proses pengendapan yangterjadi secara terus
menerus akan menyebabkan kelokan sungai
terpotong dan terpisah dari aliran sungai
23. ~ Delta : lapian lapisan sedimen membentuk
dataran yang luas pada bagian sungai yang
mendekati muaranya. Contohnya delta Sungai
Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
~ Dataran Banjir & Tanggul Alam : Peningkatan
volume air sehingga bahan bahan yang terbawa
oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai.
b. Pengendapan Air Laut / Sedimen Marine : Batuan
hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen
marine.Pengendapan oleh air laut dikarenakan
adanya gelombang. Bentang alamhasil pengendapan
oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo,
danpenghalang pantai.
24. c. Pengendapan Angin / Sedimen Aeolis :
Angin mengangkut dan mengedapkan
Pasir di sua tu tempat secara bertahap
sehingga terbentuk timbunan pasir
yang disebut gumuk pasir.
d. Pengendapan Gletsyer : Sedimen hasil
pengendapan oleh gletser disebut
sedimen glacial. Bentang alam hasil
Pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula berbentuk
V menjadi U.
25. • Dampak positif tenaga eksogen antara lain:
1. Memunculkan habitat.
2. Memperluas daratan di bumi.
3. Memperdekat barang tambang ke
permukaan bumi.
• Dampak negatif tersebut antara lain:
1. Kesuburan tanah bisa berkurang
(dampak dari erosi).
2. Hasil-hasil erosi yang diendapkan
(sedimentasi) di muara sungai
mengakibatkan pendangkalan dasar sungai.
3. Abrasi dapat menghilangkan garis pantai
hilang dihantam