Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk erosi tanah oleh air, dimulai dari pengertian erosi tanah dan jenis-jenis erosi serta faktor penyebabnya. Dibahas pula tujuh bentuk utama erosi oleh air, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal, dan tanah longsor beserta ciri khas masing-masing bentuk erosi.
1. TUGAS
Erosi & Konservasi Tanah
IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK
EROSI TANAH OLEH AIR
Nama : SRI JULIANI
NPM : 07370201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
2. A. pendahuluan
Erosi tanah adalah hilangnya atau terkikisnya lapisan tanah atau bagian-bagian
tanah dari suatu tempat oleh media alami yang bergerak seperti, air, angin, gelombang laut
atau gletser, ke tempat lain. Oleh karena itu erosi dapat dibedakan berdasarkan tenaga
perombaknya menjadi Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi
marin ), dan Erosi gletser (glasial).
Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi
sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah
batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian
pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke
tempat-tempat yang lebih rendah.
Di daerah tropis, seperti negara kita, mempunyai curah hujan tinggi, sehingga erosi
yang disebabkan oleh angin, relatif jarang terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan
atas tanah yang subur dan yang baik, untuk pertumbuhan tanaman, juga menyebabkan
berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air.
Erosi air terjadi oleh karena adanya aliran air di atas permukaan tanah, sehingga
tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah Tanah yang
terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain, seperti sungai, waduk, danau, saluran
irigasi dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral-
mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah.
Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) dan erosi
dipercepat. Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di
bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang
memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan
vegetasi secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan
kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara
proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
3. Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut :
1. Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan
merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.
2. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal,
sehingga daya guna dan basil guna berkurang.
3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap
musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau.
4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.
Menurut bentuknya, erosi air dibedakan menjadi 7 (tujuh): erosi percik, erosi lembar, erosi
alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor.
B. Bentuk-bentuk Erosi Oleh Air
1. Erosi Percik (Splash erosion)
Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga
kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel
tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran
permukaan tanah, dan penutupan tanah.
2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
4. Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda
Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di
daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan
lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis
menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang.
3. Erosi Alur (Rill erosion)
Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan
lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian
yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan
dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur-
alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
5. 4. Erosi Parit (Gully erosion)
Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi parit
(sumber: Microsoft Encharta, 2008).
Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah
sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus
berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah
biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan
meluas,
5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
6. Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan
pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi
penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion)
Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah
atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal
menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran
permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur.
7. Tanah Longsor
7. Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian
bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti
batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat,
dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor.
DAFTAR PUSTAKA