1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Erosi dan pelapukan merupakan fenomena alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Erosi disebabkan oleh air sungai Grindulu yang mengakibatkan pendangkalan Teluk Pacitan dan longsor di sepanjang sungai. Pelapukan batuan dapat terjadi akibat perubahan suhu, campuran zat kimia, atau tumbuhnya organisme di permukaan batuan.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi oleh agen alam seperti air, angin, dan gletser. Material tersebut akan terbawa dan terendap di tempat lain, membentuk berbagai fitur geologi seperti delta, dataran banjir, dan morain gletser. Sedimentasi dapat terjadi di sungai, laut, darat, danau, serta daerah es dan memiliki dampak positif maupun negatif.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi seperti air, angin, dan organisme yang dapat merombak permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Proses-proses ini dapat mengubah bentuk permukaan bumi dan membentuk berbagai fitur geografis seperti bukit, tebing, delta, dan gundukan pasir.
Luluhawa adalah proses pemecahan dan penguraian batuan secara in-situ. Ia dibahagi kepada 3 jenis: fizikal (mekanikal), kimia (dalaman), dan biologi. Luluhawa fizikal melibatkan pecahan batuan akibat tindakan cuaca seperti air hujan, fros, dan panas-sejuk. Luluhawa kimia pula melibatkan proses larutan, pengoksidaan, dan penghidrasi mineral yang memecahkan ik
Dokumen tersebut membahas berbagai proses sedimentasi yang dapat terjadi di darat maupun laut. Proses sedimentasi darat meliputi sedimentasi sungai, danau, pantai, serta gletser yang menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti dataran banjir, kipas aluvial, dan lembah berbentuk U. Sedimentasi laut dapat terjadi akibat gelombang dan arus yang mengendapkan material di pantai dan membentuk tombolo atau spit.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Erosi dan pelapukan merupakan fenomena alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Erosi disebabkan oleh air sungai Grindulu yang mengakibatkan pendangkalan Teluk Pacitan dan longsor di sepanjang sungai. Pelapukan batuan dapat terjadi akibat perubahan suhu, campuran zat kimia, atau tumbuhnya organisme di permukaan batuan.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi oleh agen alam seperti air, angin, dan gletser. Material tersebut akan terbawa dan terendap di tempat lain, membentuk berbagai fitur geologi seperti delta, dataran banjir, dan morain gletser. Sedimentasi dapat terjadi di sungai, laut, darat, danau, serta daerah es dan memiliki dampak positif maupun negatif.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi seperti air, angin, dan organisme yang dapat merombak permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Proses-proses ini dapat mengubah bentuk permukaan bumi dan membentuk berbagai fitur geografis seperti bukit, tebing, delta, dan gundukan pasir.
Luluhawa adalah proses pemecahan dan penguraian batuan secara in-situ. Ia dibahagi kepada 3 jenis: fizikal (mekanikal), kimia (dalaman), dan biologi. Luluhawa fizikal melibatkan pecahan batuan akibat tindakan cuaca seperti air hujan, fros, dan panas-sejuk. Luluhawa kimia pula melibatkan proses larutan, pengoksidaan, dan penghidrasi mineral yang memecahkan ik
Dokumen tersebut membahas berbagai proses sedimentasi yang dapat terjadi di darat maupun laut. Proses sedimentasi darat meliputi sedimentasi sungai, danau, pantai, serta gletser yang menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti dataran banjir, kipas aluvial, dan lembah berbentuk U. Sedimentasi laut dapat terjadi akibat gelombang dan arus yang mengendapkan material di pantai dan membentuk tombolo atau spit.
Proses geomorfologi utama meliputi luluhawa, hakisan permukaan, dan hakisan pantai. Luluhawa terjadi melalui proses fisikal dan kimia yang memecah dan menguraikan batuan, menghasilkan tanah. Hakisan oleh air, glasier, dan angin juga mengubah lanskap. Proses-proses alam ini penting dalam pembentukan tanah dan pengembangan infrastruktur.
Dokumen tersebut membahas tentang erosi yang dijelaskan dalam beberapa paragraf. Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan akibat tenaga pengangkut alam seperti air, angin, es, dan air laut. Jenis erosi diantaranya adalah erosi oleh air meliputi splash, sheet, rill, dan gully erosion. Erosi oleh angin dibedakan menjadi deflasi dan abrasi. Sedangkan erosi oleh es dan air laut juga dapat meng
Erosi adalah proses pengikisan material seperti sedimen dan batuan akibat transportasi angin, air, atau es. Erosi terjadi secara alami namun diperparah oleh aktivitas manusia. Faktor curah hujan, tekstur tanah, kemiringan lahan, dan tutupan tanah memengaruhi erosi. Tanah yang tererosi dapat mengendap di daerah rendah atau masuk ke sungai dan menurunkan kualitas air.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk erosi tanah oleh air, dimulai dari pengertian erosi tanah dan jenis-jenis erosi serta faktor penyebabnya. Dibahas pula tujuh bentuk utama erosi oleh air, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal, dan tanah longsor beserta ciri khas masing-masing bentuk erosi.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis erosi tanah yang disebabkan oleh air, gletser, angin, serta faktor-faktor penyebab erosi tanah seperti kemiringan lereng, karakteristik tanah, aliran air dan iklim.
Tenaga eksogen seperti sinar matahari, air, angin, dan gletser dapat mempengaruhi kehidupan melalui proses pelapukan, erosi, perpindahan massa, sedimentasi, dan dampak meteor. Proses ini dapat merusak batuan dan tanah serta memindahkan material, tetapi juga dapat memperluas daratan dan mengungkap sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
This document summarizes the learning and technology skills gained by an elementary school teacher over the course of a year. They learned to use blogs, wikis, document cameras, Skype and more. They shared their knowledge with other teachers through workshops and collaboration. The teacher found technology helped make lessons more engaging for students and opened new ways of teaching and communication.
FashionSteel.com is a leading global manufacturer and wholesaler of stainless steel jewelry. They produce a variety of jewelry items including rings, pendants, chains, bracelets and earrings in many designs like cross, butterfly, tribal and cz. The document provides details on several of their stainless steel ring models available in black, blue, brushed/polished finishes and one wedding band with cz stones.
Proses geomorfologi utama meliputi luluhawa, hakisan permukaan, dan hakisan pantai. Luluhawa terjadi melalui proses fisikal dan kimia yang memecah dan menguraikan batuan, menghasilkan tanah. Hakisan oleh air, glasier, dan angin juga mengubah lanskap. Proses-proses alam ini penting dalam pembentukan tanah dan pengembangan infrastruktur.
Dokumen tersebut membahas tentang erosi yang dijelaskan dalam beberapa paragraf. Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan akibat tenaga pengangkut alam seperti air, angin, es, dan air laut. Jenis erosi diantaranya adalah erosi oleh air meliputi splash, sheet, rill, dan gully erosion. Erosi oleh angin dibedakan menjadi deflasi dan abrasi. Sedangkan erosi oleh es dan air laut juga dapat meng
Erosi adalah proses pengikisan material seperti sedimen dan batuan akibat transportasi angin, air, atau es. Erosi terjadi secara alami namun diperparah oleh aktivitas manusia. Faktor curah hujan, tekstur tanah, kemiringan lahan, dan tutupan tanah memengaruhi erosi. Tanah yang tererosi dapat mengendap di daerah rendah atau masuk ke sungai dan menurunkan kualitas air.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk erosi tanah oleh air, dimulai dari pengertian erosi tanah dan jenis-jenis erosi serta faktor penyebabnya. Dibahas pula tujuh bentuk utama erosi oleh air, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal, dan tanah longsor beserta ciri khas masing-masing bentuk erosi.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis erosi tanah yang disebabkan oleh air, gletser, angin, serta faktor-faktor penyebab erosi tanah seperti kemiringan lereng, karakteristik tanah, aliran air dan iklim.
Tenaga eksogen seperti sinar matahari, air, angin, dan gletser dapat mempengaruhi kehidupan melalui proses pelapukan, erosi, perpindahan massa, sedimentasi, dan dampak meteor. Proses ini dapat merusak batuan dan tanah serta memindahkan material, tetapi juga dapat memperluas daratan dan mengungkap sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
This document summarizes the learning and technology skills gained by an elementary school teacher over the course of a year. They learned to use blogs, wikis, document cameras, Skype and more. They shared their knowledge with other teachers through workshops and collaboration. The teacher found technology helped make lessons more engaging for students and opened new ways of teaching and communication.
FashionSteel.com is a leading global manufacturer and wholesaler of stainless steel jewelry. They produce a variety of jewelry items including rings, pendants, chains, bracelets and earrings in many designs like cross, butterfly, tribal and cz. The document provides details on several of their stainless steel ring models available in black, blue, brushed/polished finishes and one wedding band with cz stones.
Teaching with Google Books: research, copyright, and data miningNathan Rinne
Do you know about Google Books? Join an exciting tour that will not only introduce the Google Books Project and its history, but will share ideas about using it as a springboard to delve into issues like: a) data-mining; b) copyright law; and c) research, both personal and scholarly.
This document provides tips for finding engaging nonfiction materials for lessons without stress. It recommends starting by doing some reading about good nonfiction books, and exploring review sites like Ink Think Tank which provides titles and author interactions. Useful lists include Reading Rockets and Science Books and Films for kids titles. When choosing sources, consider their reliability in providing accurate facts. The document also suggests relying on experts like Marianne J. Dyson who reviews space books, as well as Scholastic, Pinterest, blogger reviews and fiction complementing nonfiction themes. Some great review blogs mentioned are Nonfiction Reviews and another on WordPress. It advises talking to teachers to understand their information needs, using surveys and websites to help. Bookmarks of
Animoto is a free online video creation tool that allows students and teachers to easily create short videos to enhance lessons using photos, music, and text. The document outlines that Animoto has simple instructions, helpful tutorials, and troubleshooting support for users. It also provides a link to an example student-created video and instructions for signing up for a free education account to allow both teachers and students to make unlimited 30-second videos.
This document provides instructions for a 4th grade animal research lesson. Students will research and create posters about different animals. They will then use a 2-2-1 lesson paper to record information by looking at each other's posters. For each animal, students will write the names of 2 they liked, 2 new things they learned, and 1 animal they had not heard of before. Afterwards, students will read books as a class discussion if time allows. The document outlines poster requirements including the animal's name, habitat, lifestyle, appearance, diet, offspring, and any threats.
A research process based Big6 created by Michael Eisenburg and Bob Berkowitz. It is a great tool for helping kids learn how to research without the frustration that usually happens when there is too much to learn and too many materials from which to choose.
Animoto is a free online video creation tool that allows students and teachers to easily create short videos to enhance lessons using photos, music, and text. The document outlines that Animoto has simple instructions, helpful tutorials, and troubleshooting support for users. It also provides a link to an example student-created video and instructions for signing up for a free education account to allow both teachers and students to make unlimited 30-second videos.
Web research for kids From MCCE Summer Tech Summit 2014Andrea Meyer
This document provides guidance on effective searching strategies for children learning to use the web. It outlines key terms and operators to refine searches, such as using quotation marks for phrases, plus signs or underscores to search for terms that often appear together, and minus signs to exclude unwanted terms. Location-specific searches and limiting searches to particular sites, types of content or languages are also covered. Filters and safe search options for children are highlighted. Evaluation of website credibility and attribution of sources is advised.
This document discusses invitational intervention and the ARISE model for engaging resistant substance abusers in treatment. It addresses several key points:
- The ARISE model is a three-level continuum of intervention using the family/support system to motivate entry into treatment. Level I involves a first call, Level II adds a family meeting, and Level III is a formal intervention if needed.
- Research on the ARISE model found over 80% of substance abusers entered treatment or self-help, often at Level I involving just one call. Involvement of more family/friends and parental involvement predicted better outcomes.
- Real-world data from another treatment center replicating ARISE also found high rates of
Wikipedia can be an excellent springboard for learning some profound lessons. We’ll look at practical ways to use it with students (grade 7 and up) to: a) develop solid research skills, b) think critically about the nature of authority and evidence, and c) produce persuasive written and oral arguments.
The document discusses methodologies for improving efficiency in verification testing at Cisco, including using reusable components from other projects, avoiding duplicate specifications, providing flexible testbenches, and automating tasks. It provides examples used at Cisco such as separating testbench creation into three stages, using testflow to synchronize component behavior, reusing unit-level checkers, linking transactions between checkers, and generating common infrastructure from templates to reduce designer effort. The biggest efficiency gains come from methodologies that push shared behavior into reusable components and standardize common elements.
This document certifies that Srinivasarao Nalluri has passed the Cloudera Certified Developer for Apache Hadoop (CCDH) exam for CDH Version 5. His license number for the certification is 100-011-423 and the date of certification is December 02, 2014.
Stephen Stone is applying for a position in the Information Systems department. He has developed skills in customer service, problem solving, collaboration, and teamwork through his 15 years of experience in IT. He has received training from Emporia State University, Flint Hills Technical College, Dell Computers, Sears, and Staples. As a current employee at Emporia State University, he has experience building relationships across departments and understands both business and technical sides of teams. While a recent college graduate with two degrees, Stone brings extensive work history and knowledge from over 15 years in the IT field.
Welcome to International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)IJERD Editor
The document summarizes a queueing model with two component mixture of doubly truncated exponential service times. The service time distribution is a two component mixture of doubly truncated exponential distributions, which can characterize heterogeneous and finite range service times. Assuming Poisson arrivals, the embedded Markov chain technique is used to analyze the system. Explicit expressions are derived for performance measures like average number of customers, average waiting time, throughput, and probability of idleness. Numerical analysis studies the sensitivity of performance measures to parameter changes. The model includes two component mixture of exponential, doubly truncated exponential, and exponential service time models as special cases.
Welcome to International Journal of Engineering Research and Development (IJERD)IJERD Editor
call for paper 2012, hard copy of journal, research paper publishing, where to publish research paper,
journal publishing, how to publish research paper, Call For research paper, international journal, publishing a paper, IJERD, journal of science and technology, how to get a research paper published, publishing a paper, publishing of journal, publishing of research paper, reserach and review articles, IJERD Journal, How to publish your research paper, publish research paper, open access engineering journal, Engineering journal, Mathemetics journal, Physics journal, Chemistry journal, Computer Engineering, Computer Science journal, how to submit your paper, peer reviw journal, indexed journal, reserach and review articles, engineering journal, www.ijerd.com, research journals
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut dan arus laut. Abrasi mengakibatkan terbentuknya tebing-tebing setinggi beberapa meter hingga puluhan kilometer. Contoh abrasi terjadi di pantai Dadap, Indramayu, dimana sekitar 50% dari panjang 147 km pantai terkena abrasi yang dapat menenggelamkan daratan hingga 10 meter per tahun. Abrasi di Dadap disebabkan oleh ber
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut dan arus laut. Abrasi mengakibatkan terbentuknya tebing-tebing setinggi beberapa meter hingga puluhan kilometer. Contoh abrasi terjadi di pantai Dadap, Indramayu, dimana sekitar 50% dari panjang 147 km pantai terkena abrasi yang dapat menenggelamkan daratan hingga 10 meter per tahun. Abrasi di Dadap disebabkan oleh ber
Litosfer, atmosfer, dan hidrosfer merupakan bagian penting dari bumi yang memengaruhi kehidupan. Litosfer membentuk bentuk muka bumi melalui aktivitas endogen dan eksogen. Atmosfer mengandung gas-gas yang menjaga suhu dan kelembapan bumi. Hidrosfer terdiri dari air tawar dan air laut yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanah longsor, termasuk pengertian, faktor penyebab, gejala, proses kejadian, dan wilayah rawan tanah longsor di Indonesia. Faktor penyebab utama tanah longsor adalah hujan lebat, lereng terjal, dan jenis tanah yang mudah longsor seperti tanah liat. Gejala awal tanah longsor antara lain retakan di lereng dan munculnya mata air baru. Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang litosfer, yaitu lapisan batuan paling luar bumi yang tebalnya sekitar 60 km. Lapisan ini terdiri atas sial dan sima. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis batuan yang terbentuk dari proses beku, sedimen, dan metamorf serta tenaga endogen dan eksogen yang mempengaruhi permukaan bumi.
Litosfer adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi yang terdiri atas lapisan sial dan sima. Batuan dibentuk melalui proses beku dari magma, endapan, atau metamorfosis akibat tekanan dan panas dalam bumi."
Dokumen tersebut membahas tentang longsor dan cara mengatasinya. Longsor terjadi ketika massa tanah berpindah dari daerah dengan potensi energi tinggi ke daerah rendah akibat berbagai faktor seperti hujan, lereng terjal, dan tanah yang lembek. Cara mengatasinya meliputi penanaman tanaman, pembuatan saluran drainase, terasering, serta bangunan penguat tebing dan jurang.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis tenaga eksogen yang dapat menghasilkan erosi dan sedimentasi, yaitu pelapukan, gerakan massa batuan, dan erosi. Jenis-jenis pelapukan adalah pelapukan mekanik, kimia, dan biologi. Erosi dapat terjadi akibat air sungai, air laut, angin, atau gletser dan menghasilkan berbagai bentuk geomorfologi seperti lembah, delta, dan moraine.
Litosfer terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk akibat proses endogen dan eksogen. Proses endogen meliputi vulkanisme dan tektonik yang menghasilkan gunung api, lipatan, dan patahan, sementara proses eksogen meliputi pelapukan, erosi, dan pengendapan oleh air, angin, gletser. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi Bumi dan terdiri dari troposfer dan stratosfer.
Tenaga eksogen seperti pelapukan, erosi, dan pengendapan mengubah permukaan Bumi. Pelapukan terjadi karena faktor mekanik, kimiawi, dan biologis. Erosi dipengaruhi air, angin, dan gelombang laut. Pengendapan membentuk delta, tanggul alam, dan gumuk pasir. Mitigasi meliputi penghijauan dan pembangunan fisik untuk mengurangi dampak buruk seperti erosi dan longsor.
Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik yang bergerak menabrak satu sain lain, menyebabkan terbentuknya gunung berapi, palung, dan patahan di sepanjang pulau-pulau. Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif yang dapat menyebabkan bencana letusan dan gempa bumi. Jenis tanah dan kondisi lereng yang curam juga berperan dalam terjadinya longsor yang berbahaya.
1. NAMA : NOOR APRILIANTY KELAS : X5 Pelapukan Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis. 1.Pelapukan MekanisPelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini:Akibat pemuaianTahukah Anda bahwa batuan ternyata tidak homogen, terdiri dari berbagai mineral, dan mempunyai koefisien pemuaian yang berlainan. Oleh karena itu dalam sebuah batu pemuaiannya akan berbeda, bisa cepat atau lambat. Pemanasan matahari akan terjadi peretakan batuan sebagai akibat perbedaan kecepatan dan koefisien pemuaian tersebut.Akibat pembekuan airBatuan bisa pecah/hancur akibat pembekuan air yang terdapat di dalam batuan. Misalnya di daerah sedang atau daerah batas salju, pada musim panas, air bisa masuk ke pori-pori batuan. Pada musim dingin atau malam hari air di pori-pori batuan itu menjadi es. Karena menjadi es, volume menjadi besar, akibatnya batuan menjadi pecah.Akibat perubahan suhu tiba-tibaKondisi ini biasanya terjadi di daerah gurun. Ketika ada hujan di siang hari menyebabkan suhu batuan mengalami penurunan dengan tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan hancurnya batuan.Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malamPenghancuran batuan terjadi akibat perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Pada siang hari suhu sangat panas sehingga batuan mengembang. Sedangkan pada malam hari temperatur turun sangat rendah (dingin). Penurunan temperatur yang sangat cepat itu menyebabkan batuan menjadi retak-retak dan akhirnya pecah, dan akhirnya hancur berkeping-keping. Pelapukan seperti ini Anda bisa perhatikan di daerah gurun. Di daerah Timur Tengah (Arab) temperatur siang hari bisa mencapai 60 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari turun drastis dan bisa mencapai 2 derajat Celcius. Atau pada saat turun hujan, terjadi penurunan suhu, yang menyebabkan batuan menjadi pecah.Rasanya pembahasan kali ini makin menarik dan mudah dipahami. Sekarang kita lanjutkan pada macam pelapukan lainnya yaitu pelapukan kimiawi.2.Pelapukan KimiawiPelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst.Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur.KarrenDi daerah kapur biasanya terdapat celah-celah atau alur-alur sebagai akibat pelarutan oleh air hujan. Gejala ini terdapat di daerah kapur yang tanahnya dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya terdapat lubang kecil yang disebut karren.PonorPonor adalah lubang masuknya aliran air ke dalam tanah pada daerah kapur yang relatif dalam. Ponor dapat dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu dolin dan pipa karst. Dolin adalah lubang di daerah karst yang bentuknya seperti corong. Dolin ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu dolin korosi dan dolin terban. Dolin korosi terjadi karena proses pelarutan batuan yang disebabkan oleh air. Di dasar dolin diendapkan tanah berwarna merah (terra rossa). Sedangkan dolin terban terjadi karena runtuhnya atap gua kapur (perhatikan gambar).Gambar 8. Dolin Korosi. Gambar 9. Dolin Terban.Gejala karst berikutnya adalah pipa karst yang bentuknya seperti pipa. Gejala ini terjadi karena larutnya batuan kapur oleh air. Karena terjadi proses pelarutan batuan, maka disebut pipa karst korosi. Namun jika terjadi karena tanah terban, pipa karst itu disebut pipa karst terban atau disebut juga yama-type.Gambar 10a. Aven-type Gambar 10b. Yama-typeGua kapurJika Anda berkunjung ke daerah kapur, biasanya di daerah ini banyak terdapat gua. Pada gua ini sering dijumpai stalaktit dan stalakmit. Stalaktit adalah endapan kapur yang menggantung pada langit-langit gua (atas). Bentuknya biasanya panjang, runcing dan tengahnya mempunyai lubang rambut. Sedangkan stalakmit adalah endapan kapur yang terdapat pada lantai gua (bawah). Bentuknya tidak berlubang, berlapis-lapis, dan agak tumpul. Jika stalaktit dan stalakmit bisa bersambung, maka akan menjadi tiang kapur (pillar).3.Pelapukan BiologisMungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis.Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut.Untuk lebih menambah wawasan, sekarang Anda amati proses pelapukan biologis di sekitar Anda. Hasilnya diskusikan dengan teman Anda dan laporkan pada guru binamu! ErosiErosi sering disebut juga pengikisan. Erosi adalah proses pengikisan terhadap batuan yang dilakukan oleh air, angin, atau gletser. Air hujan bisa mengikis permukaan tanah terutama yang gundul. Tanah itu bersama air mengalir ke sungai. Air sungai juga dapat mengikis tepi atau bagian dasar sungai. Akibat pengikisan pada tepi sungai menyebabkan sungai menjadi berkelok-kelok dan melebar. Sedangkan pengikisan ke dasar sungai bisa menyebabkan sungai bertambah dalam. Air laut juga bisa menyebabkan erosi. Apabila Anda perhatikan di sekitar pantai, ombak atau gelombang laut selalu menerjang tepi pantai, mengikis sedikit demi sedikit tepi pantai. Pengikisan batuan oleh air laut itu disebut abrasi. Jika air atau gelombang yang mengikis batuan itu membawa material pasir atau batu kecil, maka tenaga pengikisannya akan bertambah kuat. Angin bisa menyebabkan terkikisnya batuan. Angin dengan hembusannya disertai dengan material yang diangkutnya di daerah gurun menabrak gunung-gunung batu, sehingga bisa berubah menjadi patung-patung alam. Pengikisan batuan oleh angin ini disebut korasi. Gletser adalah es yang mengalir secara lambat. Gletser ini juga bisa menjadi pengikisan. Gletser dengan kemampuan mengikisnya (erosi glacial) dapat merubah palung sungai berbentuk V menjadi berbentuk U. Erosi DAS SedimentasiBatuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air, angin, dan gletser. Air mengalir di permukaan tanah atau sungai membawa batuan halus baik terapung, melayang atau digeser di dasar sungai menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan angin juga bisa mengangkat debu, pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan itu, makin besar pula daya angkutnya. Di padang pasir misalnya, timbunan pasir yang luas dapat dihembuskan angin dan berpindah ke tempat lain. Sedangkan gletser, walaupun lambat gerakannya, tetapi memiliki daya angkut besar. Lalu, apa yang dimaksud dengan sedimentasi? Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin tadi. Pada saat pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan akhirnya sampai di laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air tadi. Karena itu pengendapan ini bisa terjadi di sungai, danau, dan di laut. Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial. Hasil pengendapan ini biasanya berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi dasar sungai. Bahkan endapan sungai ini sangat baik dimanfaatkan untuk bahan bangunan atau pengaspalan jalan. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang bermata pencaharian mencari pasir, kerikil, atau batu hasil endapan itu untuk dijual. Di danau juga bisa terjadi endapan batuan. Hasil endapan ini biasanya dalam bentuk delta, lapisan batu kerikil, pasir, dan lumpur. Proses pengendapan di danau ini disebut sedimen limnis. Bagaimana pengendapan terjadi di darat? Misalnya guguk pasir di pantai berasal dari pasir yang terangkat ke udara pada waktu ombak memecah di pantai landai, lalu ditiup angin laut ke arah darat, sehingga membentuk timbunan pasir yang tinggi. Contohnya, guguk pasir sepanjang pantai Barat Belanda yang menjadi tanggul laut negara itu. Di Indonesia guguk pasir yang menyerupai di Belanda bisa ditemukan di pantai Parang Tritis Yogyakarta. Sungai yang mengalir dengan membawa berbagai jenis batuan akhirnya bermuara di laut, sehingga di laut terjadi proses pengendapan batuan yang paling besar. Hasil pengendapan di laut ini disebut sedimen marin. Pengendapan di laut dapat menghasilkan: 1.Delta. Delta terjadi di muara sungai yang lautnya dangkal dan sungainya membawa banyak bahan endapan. Bentuk delta dapat dikelompokkan dalam 4 macam, yaitu:a.Delta lobben, bentuknya menyerupai kaki burung. Biasanya tumbuh cepat besar, karena sungai membawa banyak bahan endapan. Contohnya delta Missisippi.Gambar 11. Delta Lobben.b.Delta tumpul, bentuknya seperti busur. Keadaannya cenderung tetap (tidak bertambah besar), misalnya delta Tiger dan Nil.Gambar 12. Delta Tumpul. c.Delta runcing, bentuknya runcing ke atas menyerupai kerucut. Delta ini makin lama makin sempit.Gambar 13. Delta Runcing. d.Estuaria, yaitu bagian yang rendah dan luas dari mulut sungai.Gambar 14. Estuaria2.Endapan kapur, yang terdiri dari sisa binatang karang, lokan, atau rangka ikan. Endapan kapur ini biasanya terjadi di laut dangkal.3.Endapan pasir silikon, dihasilkan dari bangkai plankton yang berangka silikon. Endapan ini terjadi di dasar laut yang dalam. Batuan endapan yang berasal dari hasil penghancuran itu adakalanya mengalami penyatuan kembali menjadi gumpalan besar karena terikat oleh zat kapur atau oksida silikon. Jika yang diikatnya terdiri dari kerikil runcing, tajam dan menghasilkan bongkahan, maka pengendapan ini disebut breksi. Namun apabila bongkahan itu terdiri dari batu-batu bulat akan menghasilkan konglomerat. Sedimentasi atau pengendapan yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat mengubah permukaan bumi menjadi dataran yang lebih tinggi. Pengikisan oleh tenaga air atau mungkin angin di daerah pegunungan mengakibatkan adanya pengendapan di daerah yang agak rendah, sehingga lama kelamaan berubah menjadi dataran tinggi. Misalnya Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo. Di daerah sekitar pantai yang lautnya dangkal sedimentasi dapat menghasilkan dataran rendah. Sungai yang secara terus menerus membawa bahan endapan akan mengendap di laut sehingga menjadikan sebuah daratan. Misalnya dataran rendah Pulau Jawa, atau pantai Timur Sumatera merupakan daratan hasil sedimentasi.