PPT yang digunakan sebagai bahan ajar siswa dalam menjelaskan seluk beluk Tektonisme sebagai tenaga endogen penghasil bentuk muka bumi.
Materi kelas X SMA.
Dokumen ini membahas tentang tenaga eksogen yang terdiri dari pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Erosi dapat terjadi oleh air, gelombang laut, gletser, dan gaya berat. Sedimentasi dapat terjadi oleh air, angin, air laut, dan gletser. Tenaga eksogen memiliki dampak positif seperti membentuk habitat baru, tetapi juga negatif seperti mengurangi kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses vulkanisme dan jenis-jenis gunung api berdasarkan karakteristik letusannya. Dijelaskan pula material yang dikeluarkan saat letusan gunung api seperti material padat, cair, dan gas serta fenomena alam pasca vulkanisme seperti kaldera dan danau kaldera.
PPT yang digunakan sebagai bahan ajar siswa dalam menjelaskan seluk beluk Tektonisme sebagai tenaga endogen penghasil bentuk muka bumi.
Materi kelas X SMA.
Dokumen ini membahas tentang tenaga eksogen yang terdiri dari pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Erosi dapat terjadi oleh air, gelombang laut, gletser, dan gaya berat. Sedimentasi dapat terjadi oleh air, angin, air laut, dan gletser. Tenaga eksogen memiliki dampak positif seperti membentuk habitat baru, tetapi juga negatif seperti mengurangi kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses vulkanisme dan jenis-jenis gunung api berdasarkan karakteristik letusannya. Dijelaskan pula material yang dikeluarkan saat letusan gunung api seperti material padat, cair, dan gas serta fenomena alam pasca vulkanisme seperti kaldera dan danau kaldera.
Dokumen tersebut membahas tentang proses deformasi batuan seperti lipatan, patahan, retakan, dan pelengkungan yang terjadi karena tekanan dan gaya yang berbeda pada batuan. Jenis-jenis patahan batuan dijelaskan seperti normal fault, reverse fault, dan strike-slip fault beserta bentuknya.
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi, dimana tekanan yang terakumulasi akhirnya terlepas dan menimbulkan getaran. Ada dua jenis utama gempa bumi: gempa tektonik yang disebabkan pergeseran lempeng, dan gempa vulkanik di sekitar gunung berapi akibat aktivitas magma di bawah tanah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep tenaga endogen dan aktivitas vulkanik yang terjadi di dalam bumi. Tenaga endogen berasal dari dalam bumi yang menyebabkan pergerakan kerak bumi akibat tekanan magma di lapisan astenosfer. Aktivitas ini dapat menimbulkan gunung berapi, gempa bumi, dan perubahan bentuk permukaan bumi seperti pegunungan dan lembah.
Dokumen tersebut merangkum struktur lapisan bumi yang terdiri atas kerak, mantel, dan inti. Kerak terbagi atas kerak samudera dan kerak benua, mantel terbagi atas mantel atas dan bawah, sedangkan inti terbagi atas inti luar dan dalam. Dokumen juga menjelaskan susunan kimiawi bumi yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.
Bab IV membahas litosfer dan kaitannya dengan kehidupan. Litosfer adalah kerak bumi yang terdiri dari batuan dan berfungsi sebagai pembungkus bumi. Gempa bumi dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusian material sehingga perlu diberikan pertolongan kepada korban gempa.
The document discusses different types of rock deformation including joints, faults, and folds. Joints are fractures with no offset, while faults have offset along the fracture plane. Faults include normal, reverse, strike-slip, and oblique. Folds form under ductile conditions and result in structures like anticlines and synclines. Different types of folds are described based on their geometry, such as cylindrical, non-cylindrical, upright, overturned, and isoclinal folds.
Teks tersebut membahas tentang teori-teori asal usul sistem tata surya dan anggotanya. Beberapa teori yang disebutkan antara lain teori nebula, teori planetisimal, teori pasang surut, teori awan debu, dan teori Big Bang. Juga dijelaskan secara singkat tentang planet-planet dalam sistem tata surya beserta ciri fisiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, yaitu lapisan terluar bumi yang terdiri dari batuan dan kerak bumi. Litosfer terbentuk dari unsur oksigen, silikon, dan aluminium. Terdapat dua jenis litosfer yakni litosfer benua dan litosfer samudra yang memiliki kedalaman berbeda. Bentuk permukaan bumi antara lain dataran rendah, tinggi, lembah, bukit, dan gunung. Proses yang terjadi pada litosfer
Dokumen tersebut merangkum tentang gempa bumi, termasuk penyebabnya, jenis-jenis gempa bumi, skala kekuatannya, daerah rawan gempa di Indonesia, beberapa gempa besar yang pernah terjadi, dan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Tektonisme adalah pergerakan dan perubahan kerak bumi akibat tekanan dalam skala besar, meliputi lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Ada empat jenis tektonisme berdasarkan bentuknya: lipatan, patahan, retakan, dan pelengkungan. Tektonisme memiliki dampak positif seperti membuat tanah subur, tetapi juga negatif seperti gempa bumi dan longsor yang berbahaya.
Sedimentasi marine merupakan proses pengendapan batuan hasil erosi di dasar laut akibat gaya gravitasi. Faktor penyebab terjadinya sedimentasi marine antara lain gelombang, arus laut, dan aliran sungai.
Dokumen tersebut membahas tentang proses deformasi batuan seperti lipatan, patahan, retakan, dan pelengkungan yang terjadi karena tekanan dan gaya yang berbeda pada batuan. Jenis-jenis patahan batuan dijelaskan seperti normal fault, reverse fault, dan strike-slip fault beserta bentuknya.
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi, dimana tekanan yang terakumulasi akhirnya terlepas dan menimbulkan getaran. Ada dua jenis utama gempa bumi: gempa tektonik yang disebabkan pergeseran lempeng, dan gempa vulkanik di sekitar gunung berapi akibat aktivitas magma di bawah tanah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep tenaga endogen dan aktivitas vulkanik yang terjadi di dalam bumi. Tenaga endogen berasal dari dalam bumi yang menyebabkan pergerakan kerak bumi akibat tekanan magma di lapisan astenosfer. Aktivitas ini dapat menimbulkan gunung berapi, gempa bumi, dan perubahan bentuk permukaan bumi seperti pegunungan dan lembah.
Dokumen tersebut merangkum struktur lapisan bumi yang terdiri atas kerak, mantel, dan inti. Kerak terbagi atas kerak samudera dan kerak benua, mantel terbagi atas mantel atas dan bawah, sedangkan inti terbagi atas inti luar dan dalam. Dokumen juga menjelaskan susunan kimiawi bumi yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.
Bab IV membahas litosfer dan kaitannya dengan kehidupan. Litosfer adalah kerak bumi yang terdiri dari batuan dan berfungsi sebagai pembungkus bumi. Gempa bumi dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusian material sehingga perlu diberikan pertolongan kepada korban gempa.
The document discusses different types of rock deformation including joints, faults, and folds. Joints are fractures with no offset, while faults have offset along the fracture plane. Faults include normal, reverse, strike-slip, and oblique. Folds form under ductile conditions and result in structures like anticlines and synclines. Different types of folds are described based on their geometry, such as cylindrical, non-cylindrical, upright, overturned, and isoclinal folds.
Teks tersebut membahas tentang teori-teori asal usul sistem tata surya dan anggotanya. Beberapa teori yang disebutkan antara lain teori nebula, teori planetisimal, teori pasang surut, teori awan debu, dan teori Big Bang. Juga dijelaskan secara singkat tentang planet-planet dalam sistem tata surya beserta ciri fisiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, yaitu lapisan terluar bumi yang terdiri dari batuan dan kerak bumi. Litosfer terbentuk dari unsur oksigen, silikon, dan aluminium. Terdapat dua jenis litosfer yakni litosfer benua dan litosfer samudra yang memiliki kedalaman berbeda. Bentuk permukaan bumi antara lain dataran rendah, tinggi, lembah, bukit, dan gunung. Proses yang terjadi pada litosfer
Dokumen tersebut merangkum tentang gempa bumi, termasuk penyebabnya, jenis-jenis gempa bumi, skala kekuatannya, daerah rawan gempa di Indonesia, beberapa gempa besar yang pernah terjadi, dan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Tektonisme adalah pergerakan dan perubahan kerak bumi akibat tekanan dalam skala besar, meliputi lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Ada empat jenis tektonisme berdasarkan bentuknya: lipatan, patahan, retakan, dan pelengkungan. Tektonisme memiliki dampak positif seperti membuat tanah subur, tetapi juga negatif seperti gempa bumi dan longsor yang berbahaya.
Sedimentasi marine merupakan proses pengendapan batuan hasil erosi di dasar laut akibat gaya gravitasi. Faktor penyebab terjadinya sedimentasi marine antara lain gelombang, arus laut, dan aliran sungai.
Dokumen tersebut membahas tentang tektonisme yang merupakan gerakan kulit bumi akibat energi endogen. Terdapat dua jenis gerakan tektonik yaitu epirogenetik yang lambat dan meliputi daerah luas, serta orogenetik yang cepat dan sempit. Gerakan epirogenetik dapat naik atau turun, sedangkan orogenetik membentuk lipatan dan sesar pada permukaan bumi.
Presentasi Tentang Tektonisme (SMK Jurusan TKBB)Mancoesz Gamocu
Presentasi tentang tektonisme oleh Kelompok II memberikan penjelasan tentang pengertian tektonisme sebagai tenaga geologi yang mengakibatkan perubahan letak lapisan batuan di permukaan bumi melalui proses lipatan dan patahan. Dibedakan menjadi gerak epirogenetik yang lambat dan luas serta gerak orogenetik yang lebih cepat dan sempit, menghasilkan pegunungan lipatan dan patahan. Tektonisme memiliki dampak positif se
Teknik merupakan proses gerakan kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, dan patahan sehingga membentuk permukaan bumi yang bervariasi ketinggian. Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan terbentuknya pegunungan, gempa bumi, dan fenomena geologi lainnya. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba ketika kerak bumi patah akibat tekanan dari dalam
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran lempeng bumi secara mendatar dan vertikal yang terdiri atas proses lipatan dan patahan. Lipatan terjadi akibat tekanan mendatar yang mengakibatkan pembentukan antiklin dan sinklin, sedangkan patahan disebabkan gerakan vertikal dan horizontal lapisan bumi yang membentuk lembah dan puncak patahan. Tektonisme mempengaruhi bentuk permukaan bumi.
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi akibat tekanan yang terjadi pada pergerakan dan pergeseran lempeng-lempeng tektonik di kerak bumi. Ada tiga jenis gempa bumi yaitu gempa tektonik yang diakibatkan pergeseran lempeng, gempa vulkanik sebelum atau saat letusan gunung api, dan gempa bumi terban akibat runtuhan.
Dokumen ini membahas tiga jenis gerakan lempeng tektonik yaitu divergen, konvergen, dan transform. Gerakan divergen terjadi ketika dua lempeng saling menjauh dan membentuk magma baru di permukaan, konvergen ketika dua lempeng saling bertabrakan dan menyebabkan subduksi, serta transform ketika dua lempeng bergerak sejajar dan membentuk sesar mendatar.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur lapisan bumi dan proses terbentuknya permukaan bumi. Bumi terdiri atas inti, mantel, dan kerak. Mantel terbagi atas mantel atas dan bawah. Keragaman bentuk permukaan bumi dipengaruhi oleh tenaga endogen dari dalam bumi seperti tektonik dan vulkanisme, serta tenaga eksogen dari luar bumi seperti air dan angin. Tenaga endogen membentuk gunung lewat proses lipatan dan pata
Teks tersebut membahas tentang seismologi dan gempabumi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa seismologi mempelajari gempabumi dan getaran bumi lainnya, dengan fokus utama pada memahami penyebab terjadinya gempabumi. Gempabumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi, dimana energi terakumulasi di sepanjang batas lempeng dan menyebabkan patahan ket
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
1.
2. PENGERTIAN TEKTONISME
Tektonisme merupakan tenaga dari dalam bumi yang
menyebabkan terjadinya perubahan letak muka
bumi secara mendatar atau vertikal, baik yang
mengakibatkan putusnya hubungan batuan maupun
tidak. Tektonisme akan mengubah bentuk muka bumi
menjadi naik atau turun.
4. 1. Gerak Epirogenesa
1. Epirogenesa positif
Merupakan gerak turunnya daratan sehingga terlihat
seakan permukaan air laut naik, akibat adanya sedimen
yang tebal. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia
bagian timur (Kep. Maluku dari barat daya sampai P.
Banda).
6. 2. Epirogenesa negatif
Merupakan gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan
permukaan air laut turun, misal mencairnya lapisan es.
Contoh: Naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton Naiknya
Dataran Tinggi Colorado di Amerika Serikat.
7.
8. 2. Gerak Orogenesa
Merupakan suatu pergerakan lempeng tektonis yang
sangat cepat meliputi wilayah yang sempit. Merupakan
proses pembentukan gunuung akibat tabrakan lempeng
benua, sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau
pergeseran punggung samudra dengan benua.
10. Macam Lipatan Berdasarkan Sumbunya
Lipatan dibedakan berdasarkan posisi bidang sumbunya
dan juga berdasar pada intensitas pelipatan.
Berdasarkan posisi pada bidang sumbunya, lipatan
dibedakan menjadi 6 macam antara lain sebagai
berikut:
11. Lipatan tegak atau Symmetric Fold
Lipatan tegak adalah lipatan yang memiliki posisi
bidang sumbu lipatan yang tegak lurus dengan bidang
lipatan. Bidan sumbu tersebut juga membagi sinklin
dan anktiklin sama besar atau simetris. Lipatan tegak
dihasilkan dari kekuatan yang sama yang mendorong
dua sisi dengan seimbang. Berikur ilustrasi gambar
Lipatan Tegak atau Symmetric Fold
12. Lipatan miring atau Asymmetric Fold
Lipatan miring adalah lipatan tegak yang memperoleh
tekanan secara terus-menerus sehingga bentuknya tidak lagi
tegak melainkan miring ke salah satu sisi. Lipatan miring
terjadi ketika kekuatan tenaga pendorong di salah satunya
sisi lebih kuat, maka akan menghasilkan kenampakan yang
salah satu sisinya lebih curam. Berikur ilustrasi gambar
Lipatan Miring atau Asymmetric Fold:
13. Lipatan Rebah atau Overtuned Fold
Lipatan rebah adalah lipatan yang memiliki bentuk landai
seperti benda merebah. Penyebab terjadinya lipatan ini yaitu
karena adanya dorongan secara melintang dari satu arah.
Berikur ilustrasi gambar Lipatan Rebah atau Overtuned Fold:
14. Lipatan Sesar Sungkup atau Overthrust
Lipatan sesar sungkup merupakan kelanjutan dari lipatan rebah
yang mendapatkan tekanan secara terus menerus. Jika lapisan
tanah yang mengalami lipatan sesar sungkup tidak cukup
elastis, maka akan terjadi patahan. Berikur ilustrasi gambar
Lipatan Sesar Sungkup atau Overthrust:
15. Lipatan Menggantung
Lipatan mengantung adalah kelanjutan dari lipatan miring
yang terus mendapat dorongan. Sesuai dengan namanya,
lipatan ini mempunyai puncak yang menggantung atau bagian
puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti
menggantung. Berikur ilustrasi gambar Lipatan Menggantung:
16. Lipatan Isoklinal atau Isoclinal Fold
Lipatan isoclinal merupakan lipatan yang memiliki bidang
sumbu yang sejajar satu dengan yang lainnya. Lipatan ini
disebabkan oleh adanya dorongan yang terjadi secara
berkelanjutan. Berikur ilustrasi gambar Lipatan Isoklinal atau
Isoclinal Fold:
18. Dampak tektonisme terhadap kehidupan
Terjadinya tektonisme pasti akan berdampak pada
kehidupan kita. Berikut adalah dampak positif dan
negatif dari terjadinya tektonisme, yaitu:
19. Dampak positif tektonisme
Beberapa dampak positif tektonisme, sebagai berikut:
Keanekaragaman bentuk Bumi Adanya aktivitas tektonisme
menyebabkan permukaan Bumi memiliki pegunungan, danau,
sungai, palung, dan dataran.
Munculnya logam-logam berharga Aktivitas tektonisme membuat
mineral Bumi muncul karena terdorong ke permukaan atau karena
tekanan dan suhu yang sangat tinggi akibat pergerakan lempeng
tektonik. Hal ini bisa menjadi daya tarik dan sumber penghasilan
bagi masyarakat.
Ada pembentukkan pegunungan dan juga lembah
Adanya aktivitas tektonik bisa menghasilkan objek-objek dengan
pemandangan alam yang indah, gerakan lipatan dan patahan ini bisa
menghasilkan tempat-tempat yang berpotensi wisata.
20. Dampak Negatif
Dampak negatif tektonisme Dampak negatif yang
ditimbulkan terjadinya tektonisme adalah munculnya
bencana alam berupa gempa bumi, erosi dan longsor.