Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan memberikan informasi mengenai vaksinasi, obat-obatan, dan alat-alat yang digunakan untuk kehamilan. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur screening dan deteksi dini untuk mengidentifikasi masalah kehamilan sejak dini."
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
Modul ini membahas analisis masalah kesehatan reproduksi di Indonesia. Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi antara lain tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta berat bayi lahir rendah. Hal ini disebabkan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang rendah, keterbatasan sarana kesehatan, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kesehatan. Modul ini menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan balita yang mencakup:
1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar rahim meliputi perubahan sistem pernapasan, sirkulasi, dan termoregulasi.
2. Transisi kehidupan luar rahim yang meliputi perubahan darah, sistem pencernaan, imun, dan ginjal.
3. Pencegahan infeksi melalui tindakan asepsis, cuci tangan, dan menjaga kebers
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
Sosial kewirausahaan bidan berbasis TIK melibatkan pemanfaatan teknologi informasi secara inovatif dan efisien dalam pelaksanaan bisnis kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Bidan dapat berperan sebagai agen perubahan melalui penggerakan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menjadikan bidan sebagai pengguna teknologi informasi dalam mendukung pro
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pentingnya melengkapi imunisasi dewasa sebelum menikah dan berencana memiliki anak, khususnya vaksin MMR, varicela, influenza, TDaP, dan hepatitis B. Vaksin-vaksin tersebut dapat melindungi ibu hamil dan janin dari berbagai penyakit seperti campak, gondongan, rubella, cacar air, influenza, tetanus, difteri, pertusis, dan hepatitis B.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
Modul ini membahas analisis masalah kesehatan reproduksi di Indonesia. Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi antara lain tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta berat bayi lahir rendah. Hal ini disebabkan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang rendah, keterbatasan sarana kesehatan, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kesehatan. Modul ini menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan balita yang mencakup:
1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar rahim meliputi perubahan sistem pernapasan, sirkulasi, dan termoregulasi.
2. Transisi kehidupan luar rahim yang meliputi perubahan darah, sistem pencernaan, imun, dan ginjal.
3. Pencegahan infeksi melalui tindakan asepsis, cuci tangan, dan menjaga kebers
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
Sosial kewirausahaan bidan berbasis TIK melibatkan pemanfaatan teknologi informasi secara inovatif dan efisien dalam pelaksanaan bisnis kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Bidan dapat berperan sebagai agen perubahan melalui penggerakan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menjadikan bidan sebagai pengguna teknologi informasi dalam mendukung pro
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pentingnya melengkapi imunisasi dewasa sebelum menikah dan berencana memiliki anak, khususnya vaksin MMR, varicela, influenza, TDaP, dan hepatitis B. Vaksin-vaksin tersebut dapat melindungi ibu hamil dan janin dari berbagai penyakit seperti campak, gondongan, rubella, cacar air, influenza, tetanus, difteri, pertusis, dan hepatitis B.
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MRM. Ichsan Rasyid
Sebuah presentasi yang dibuat untuk mendukung kegiatan sosialisasi langsung dokter, khususnya di Rumah Vaksinasi, mengenai pentingnya Vaksinasi Measles and Rubella. Pengembangan Proposal ini merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat. Special Credit for Aulia Rahma for the creative illustration and to Prancang Kreatif Indonesia to facilitate the production of the presentation and printing materials.
Vaksin influenza sangat penting untuk mencegah penyakit flu dan komplikasinya. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, dan mereka dengan kondisi medis kronis. Efek sampingnya biasanya ringan seperti nyeri di lokasi suntik, tetapi vaksin ini harus dihindari oleh mereka dengan alergi terhadap telur atau yang pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap vaksin sebelumnya
TORCH adalah singkatan dari lima nama jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Other infection (Chlamydia, HIV, Hepatitis B, dan lain-lain), Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Kelima jenis penyakit infeksi ini sama-sama bisa menyerang ibu hamil dan memberi dampak buruk pada janin. Karena itu, ibu hamil diharapkan dapat waspada terhadap penyakit TORCH dengan mengetahui apa saja gejala-gejala yang ditimbulkannya.
Ibu hamil dapat terkena infeksi TORCH bila terkena kontak dengan virus atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut selama kehamilan. Infeksi TORCH yang diidap oleh ibu hamil dapat membahayakan kondisi janin, antara lain menyebabkan janin mengalami kecacatan seperti kelainan pada saraf, mata, kelainan otak, paru-paru, telinga dan fungsi motorik lainnya; menyebabkan bayi lahir prematur, sehingga berisiko mengalami cacat bawaan yang menetap seperti asma, cerebral palsy, dan masalah perkembangan otak anak. Bila ibu hamil mengalami gejala-gejala seperti influenza, jangan disepelekan karena siapa tahu itu merupakan gejala TORCH. Segera periksakan diri ke dokter kandungan, bahkan bila perlu lakukan tes laboratorium agar penyakit TORCH dapat dideteksi lebih dini sehingga tidak terjadi dampak buruk yang tidak diinginkan.
Dokumen tersebut membahas tentang campak, penyebabnya, gejala, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan, program imunisasi, dan contoh kasus. Dokumen ini memberikan informasi mengenai pentingnya imunisasi campak pada usia 9 bulan untuk mencegah infeksi, meskipun efikasinya tidak 100% dan masih terdapat risiko kecil infeksi ulang.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis vaksinasi untuk mencegah penyakit menular seperti campak, cacar air, tetanus, difteri, pertusis, polio, hepatitis B, dan tuberkulosis. Jenis vaksin yang digunakan meliputi vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, subunit, serta imunoglobulin. Vaksin-vaksin tersebut memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ibu dengan asma memiliki risiko lebih tinggi untuk komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi dan bayi dengan berat lahir rendah, meskipun bayi dapat tumbuh normal jika asma ibu dikelola dengan baik. Obat-obatan untuk asma umumnya dianggap aman selama kehamilan dan menyusui asalkan digunakan sesuai anjuran dokter. Anak dari i
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya imunisasi bagi wanita selama kehamilan untuk mencegah berbagai penyakit yang membahayakan ibu dan janin, namun beberapa jenis vaksin tidak dianjurkan selama kehamilan karena berisiko menyebabkan kelainan pada janin. Vaksin tetanus dan influenza dianjurkan, sementara MMR dan varisela tidak dianjurkan selama kehamilan. Waktu yang tepat untuk vak
Dokumen tersebut membahas tentang profilaksis terhadap infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS. Secara garis besar dibahas tentang pencegahan primer menggunakan obat-obatan seperti kotrimoksazol untuk mencegah PCP, isoniazid untuk mencegah TB aktif, serta fluconazol untuk mencegahan jamur tertentu. Juga dibahas metode profilaksis sekunder untuk mencegah kekambuhan infeksi oportunistik dengan mengg
Human Papilloma Virus (HPV) dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Ada vaksin yang efektif mencegah infeksi HPV berisiko tinggi. Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak laki-laki dan perempuan pada usia 11-12 tahun.
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxbintangrzki
Skrofuloderma merupakan bentuk TB kulit paling sering ditemukan. Pengobatan TB kulit sama dengan TB paru, yaitu pemberian OAT fase intensif dan lanjutan. Namun, pemantauan pasien skrofuloderma perlu dilakukan secara berkala dengan pemeriksaan mikroskopis untuk memantau perkembangan penyakit.
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit infeksi yang dapat terjadi pada ibu hamil beserta standar penanganannya, seperti toxoplasmosis, trichomonas vaginalis, candidiasis, malaria, amoebiasis, ascariasis, infeksi cacing, HIV/AIDS, influenza, hepatitis, dan herpes simpleks.
Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam-ruam di seluruh tubuh. Campak yang dalam bahasa inggrisnya disebut measles atau rubela merupakan suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus.Jumlah kasus infeksi campak dan rubella di seluruh dunia yang dilaporkan ke WHO tahun 2017 mencapai sekitar 190.000 kasus. Tahun 2016 tercatat lebih 130.000 kasus. sebuah kenaikan kasus sekitar 30 persen, yang membuat badan kesehatan dunia itu was-was.
Similar to Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Vaksin
Imunisasi merupakan tindakan preventif
Pemberian vaksin dari virus yang hidup tidak dianjurkan
Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil adalah atas dasar
pertimbangan bila penyakit infeksi yang ingin dicegah itu
mempunyai kemungkinan besar bisa menginfeksi ibu
hamil
3. Tujuan
Ibu akan terhindar dari penyakit yang akan
menyebabkan cacat fisik bawaan bagi janin yang nanti
dilahirkan, misalnya cacat fisik dan kelainan bayi yang
disebut “congenital rubella syndrome“
Mencegah si ibu hamil terhindar dari penyakit infeksi
pernafasan
Setelah bersalin dan kehamilan telah selesai, maka si
ibu masih perlu diberikan atau mengulang vaksin untuk
mencegah batuk rejan atau pertusis atau “batuk seratus
hari“
5. TETANUS TOXOID
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk
membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan
terhadap infeksi tetanus
Imunisasi TT diberikan kepada mereka yang masuk
dalam kategori Wanita Usia Subur (WUS) yaitu wanita
berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (bumil) dan
calon pengantin (catin).
9. Manfaat TT
Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum
Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus saat
terluka dalam proses persalinan
Untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang
dapat terjadi pada vagina mempelai wanita yang
diakibatkan hubungan seksual pertama
10. Lanjutan..
Mengetahui lebih awal berbagai kendala dan
kesulitan medis yang mungkin terjadi
Mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu
hamil
Mencegah penularan kuman tetanus ke janin
melalui pemotongan tali pusar
11. MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Measles (CAMPAK): ruam, demam tinggi, batuk, pilek
dan merah, mata berair
Mumps (GONDONG): virus yang mempengaruhi
kelenjar getah bening yang paling dekat dengan rahang.
Gejala biasanya termasuk demam, sakit
kepala,pembengkakan kelenjar ludah, dan badan terasa
sakit
Rubella : (Campak Jerman) adalah virus yang biasanya
menyebabkan ruam ringan dengan demam. Seseorang
dengan rubella mungkin juga mengalami sakit kepala,
nyeri sendi, hidung meler dan mata memerah.
12. NEXT…
Kemungkinan ada peningkatan peluang keguguran
ketika seorang wanita menderita penyakit ini pada TM I
Data tentang apakah campak atau gondong
meningkatkan kemungkinan cacat lahir tidak pasti.
Rubella telah terbukti meningkatkan kemungkinan cacat
lahir. Ketika seorang wanita mendapat rubella selama
kehamilan, bayinya berisiko untuk berkembang
13. NEXT..
Sindrom rubella bawaan (hadir saat lahir) (CRS).
Beberapa gejala CRS meliputi: kehilangan penglihatan
karena katarak dan cacat mata lainnya, cacat jantung,
ukuran kepala kecil,dan keterlambatan perkembangan.
Gejala yang paling umum adalah gangguan
pendengaran. Tidak semua bayi dengan CRS akan
mengalami semua gejala. Karena kekhawatiran ini,
wanita biasanya diskrining awal kehamilan untuk
mengetahui antibodi terhadap rubella.
14. NEXT
vaksinasi MMR ini harus dilakukan sebelum
hamil, atau tepatnya minimal satu bulan atau
bahkan lebih setelah vaksinasi MMR
dilakukan BELUM BOLEH HAMIL.
15. Vaksin Hepatitis B
Sebelum hamil, seharusnya calon ibu memeriksakan diri
untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang terinfeksi
dengan virus Hepatitis B.
Karena untuk bayi yang lahir ini akan terinfeksi juga dari
ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka begitu
bayi dilahirkan, kita harus segera memberikannya vaksin
Hepatitis B ditambah dengan zat immunoglobulin anti
Hepatitis B, untuk melawan infeksi virus Heppatitis B dari
ibunya.
16. Vaksin Pertusis (batuk rejan atau
batuk seratus hari)
Wanita hamil yang belum pernah mendapatkan vaksin
Tdap baik sebelum hamil, atau sedang hamil atau
setelah melahirkan harus diberikan vaksin Tdap ini
untuk mencegah penularan batuk rejan bagi bayi
mereka.
Demikian juga anggota keluarga dekat atau yang
merawaat bayi harus diberikan vaksinasi Tdap ini
sebelumnya. Ini yang dikenal sebagai “cocoon
strategy“, yaitu memvaksinasi anggota keluarga agar
menjadi kebal sehingga bisa mencegah transmisi
penyakit infeksi batuk rejan untuk bayi yang baru
dilahirkan.
17. Vaksin Influenza
Vaksinasi influenza untuk wanita hamil bisa diberikan
kapan saja sepanjang waktu kehamilan berlangsung.
Sedangkan vaksinasi influenza bagi bayi adalah setelah
bayi berusia 6 bulan atau lebih.
Vaksinasi influenza sebaiknya diulang setiap tahun untuk
melindungi diri kita terhadap infeksi virus influenza.
18. Vaksin hidup yang dilemahkan
(life attenuated vaccines) yang tidak boleh
diberikan kepada wanita hamil
Vaksin influenza hidup
Oral Polio Vaccine (OPV)
Vaksin MMR yang mengandung antigent virus
campak, campak Jerman dan gondongan
Vaksin cacar air Variola
19. Next..
Vaksin typhus oral yang mengandung bakteri
hidup yang dilemahkan (Ty21a)
Vaksin Varicella dengan antigent virus hidup
yang dilemahkan
Vaksin Demam Kuning atau Yellow fever
20. Obat –obatan
Perempuan hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi
obat meski ada beberapa obat yang aman untuk
dikonsumsi. Biasanya obat aman itu direkomendasikan
oleh dokter. Obat untuk perempuan hamil dikategorikan
sesuai dengan prosedur keselamatan dan sesuai dengan
trimester kehamilan
21. Kategori A
Obat hamil kategori A merupakan obat paling
aman dikonsumsi selama kehamilan, bahkan
aman untuk trimester pertama. Contoh:
Vitamin B6, Asam Folat, dan obat Tiroid
22. Kategori B
Tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin,
tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum
pernah dilakukan. Atau studi terhadap reproduksi
binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak
diperlihatkan pada studi terkontrol pada wanita hamil
trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada
trimester berikutnya)
24. KATEGORI C
Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping pada
janin (teratogenik atau embriosidal atau efek
samping lainnya) dan belum ada studi
terkontrol pada wanita, atau studi terhadap
wanita dan binatang percobaan tidak dapat
dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika
manfaat yang diperoleh melebihi besarnya
resiko yang mungkin timbul pada janin.
26. Kategori D
Terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia,
tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan
pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika
obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang
lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
28. Kategori X
Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan
besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas
melebihi manfaatnya. Dikontraindikasikan bagi wanita
hamil atau wanita usia subur.
29. Contoh : alkohol dalam jumlah banyak dan pemakaian
jangka panjang, amlodipin + atorvastatin, atorvastatin,
caffeine + ergotamine, chenodeoxycholic, clomifene,
coumarin, danazol, desogestrel + ethinyl estradiol,
dihydroergotamine, ergometrine, estradiol, (+
norethisterone), fluorouracil, flurazepam, misoprostol,
oxytocin, simvastatin, warfarin.
30. Clue..
A= Tidak berisiko
B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C= Mungkin berisiko
D= Ada bukti positif dari risiko
X= Kontraindikasi
32. SCREENING DAN DETEKSI DINI
Early ANC Detection
Mobile Obstretical Monitoring Melalui MOM
Kelas Ibu hamil (amani, gentle birth, hypno)
Aplikasi SmarthPhone (ovia pregnancy tracker, my
baby’s beat, MommyMeds, dll)
Aplikasi mobile Fokus Ibu dan Anak (FAI)
33. DETEKSI DINI
a. Pemeriksaan Kehamilan Dini
(Early ANC Detection)
Idealnya wanita yang merasa hamil
bersedia untuk memeriksakan diri ketika
haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1
bulan. Dengan demikian, jika terdapat
kelainan pada kehamilannya tersebut akan
lekas diketahui dan segera dapat diatasi.
34. b. Kontak Dini Kehamilan Trimester I
Deteksi dini terhadap tanda bahaya
kehamilan dilakukan minimal 4 kali
selama kehamilan,
c. Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan
individu.
Pelayanan ANC yang diberikan petugas
kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda-
beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi
dari setiap individunya. Misalnya persetujuan
ANC yang diberikan terhadap ibu hamil
dengan hipertensi tentunya akan berbeda
dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu
hamil dengan varises
35. PROSEDUR
1. Screening
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau
pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum
mempunyai simptom-simptom penyakit untuk
menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada
stadium praklinik.
screening atau penyaring kasus adalah cara untuk
untuk mengidentifikasi penyakit yang belum
nampak melalui suatu tes atau suatu pemeriksaan
atau prosedur lain yang dapat dengan cepat
memisahkan antara orang yang mungkin menderita
penyakit dengan orang yang mungkin tidak
menderita penyakit.
36. Tujuan Skrining
Tujuan dari skrining adalah untuk
mengidentifikasi penyakit pada
komunitas awal, sehingga
memungkinkan intervensi lebih awal
dan manajemen dengan harapan
untuk mengurangi angka kematian
dan penderitaan dari penyakit.
37. Peran Bidan Skrining Untuk
Keganasan Dan
Memberikan motivasi pada para wanita
untuk melakukan pentingnya melakukan
langkah skrining.
Membantu dalam mengidentifikasi orang-
orang yang berisiko terkena penyakit atau
masalah kesehatan tertentu. Penegakan
diagnosis pasti ditindak lanjuti di fasilitas
kesehatan.
Membantu mengidentifikasi penyakit pada
stadium dini,sehingga terapi dapat dimulai
secepatnya dan prognosa penyakit dapat
diperbaiki.
Membantu melindungi kesehatan individual.
38. Memberikan penyuluhan dalam
pemilihan alat kontrasepsi dengan
metode barrier (pelindung) seperti
diafragma dan kondom karena dapat
memberi perlindungan terhadap kanker
serta,
Memberikan fasilitas skrining kanker
serviks dengan metode pap smear
kemudian membantu dalam pengiriman
hasil pemeriksaan ke laboratorium.
Tes Skrining Kanker Mulut Rahim
(Serviks).
39.
40. Iva test
Pengobatan kanker serviks pada stadium
lebih dini, hasilnya lebih baik, mortalitas
akan menurun, dengan masalah yang
begitu kompleks, timbul gagasan untuk
melakukan skrining kanker serviks dengan
metode yang lebih sederhana, antara lain
yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat).
41. Tes PAP smear
Tes Pap (kadangkala
disebut Pap smear
atau cervical smear)
adalah tes yang
mudah untuk melihat
sel-sel leher rahim.
Untuk kebanyakan
wanita- wanita, tesnya
tidak menyakitkan.
42. System
1. Mobile Obstetrical Monitoring (MoM)
MoM Merupakan program riset kolaboratif
Phillips yang bertujuan untuk
memberdayakan para bidan atau tenaga
Puskesmas untuk menghadirkan teknologi
monitoring di wilayah pedesaan atau
daerah terpencil.
dapat mengindentifikasi kehamilan para ibu
sesegera mungkin supaya mereka bisa
mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
43. Dengan menggunakan aplikasi ponsel
(mobile phone), bidan dapat dengan
mudah mengumpulkan data dari
pemeriksaan fisik dan tes di klinik
lokal atau bahkan di rumah ibu hamil
tersebut. Dokter kandungan di lokasi
berbeda kemudian bisa menentukan
apakah kehamilan bisa berisiko tinggi,
kapan pun di mana pun. Dengan
demikian, ibu dengan kehamilan
berisiko bisa segera mendapatkan
pertolongan.