SlideShare a Scribd company logo
TEKNOLOGI TERAPAN DALAM
PELAYANAN KEHAMILAN
Copyright by Intan Gumilang P, 2019
Vaksin
 Imunisasi merupakan tindakan preventif
 Pemberian vaksin dari virus yang hidup tidak dianjurkan
 Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil adalah atas dasar
pertimbangan bila penyakit infeksi yang ingin dicegah itu
mempunyai kemungkinan besar bisa menginfeksi ibu
hamil
Tujuan
 Ibu akan terhindar dari penyakit yang akan
menyebabkan cacat fisik bawaan bagi janin yang nanti
dilahirkan, misalnya cacat fisik dan kelainan bayi yang
disebut “congenital rubella syndrome“
 Mencegah si ibu hamil terhindar dari penyakit infeksi
pernafasan
 Setelah bersalin dan kehamilan telah selesai, maka si
ibu masih perlu diberikan atau mengulang vaksin untuk
mencegah batuk rejan atau pertusis atau “batuk seratus
hari“
Tabel rekomendasi vaksin dalam kehamilan
TETANUS TOXOID
 Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk
membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan
terhadap infeksi tetanus
 Imunisasi TT diberikan kepada mereka yang masuk
dalam kategori Wanita Usia Subur (WUS) yaitu wanita
berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (bumil) dan
calon pengantin (catin).
Guidelines pemberian TT selama bayi, anak dan dewasa
Penelitian terkait TT
Manfaat TT
 Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum
 Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus saat
terluka dalam proses persalinan
 Untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang
dapat terjadi pada vagina mempelai wanita yang
diakibatkan hubungan seksual pertama
Lanjutan..
 Mengetahui lebih awal berbagai kendala dan
kesulitan medis yang mungkin terjadi
 Mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu
hamil
 Mencegah penularan kuman tetanus ke janin
melalui pemotongan tali pusar
MMR (Measles, Mumps, Rubella)
 Measles (CAMPAK): ruam, demam tinggi, batuk, pilek
dan merah, mata berair
 Mumps (GONDONG): virus yang mempengaruhi
kelenjar getah bening yang paling dekat dengan rahang.
Gejala biasanya termasuk demam, sakit
kepala,pembengkakan kelenjar ludah, dan badan terasa
sakit
 Rubella : (Campak Jerman) adalah virus yang biasanya
menyebabkan ruam ringan dengan demam. Seseorang
dengan rubella mungkin juga mengalami sakit kepala,
nyeri sendi, hidung meler dan mata memerah.
NEXT…
 Kemungkinan ada peningkatan peluang keguguran
ketika seorang wanita menderita penyakit ini pada TM I
 Data tentang apakah campak atau gondong
meningkatkan kemungkinan cacat lahir tidak pasti.
Rubella telah terbukti meningkatkan kemungkinan cacat
lahir. Ketika seorang wanita mendapat rubella selama
kehamilan, bayinya berisiko untuk berkembang
NEXT..
 Sindrom rubella bawaan (hadir saat lahir) (CRS).
Beberapa gejala CRS meliputi: kehilangan penglihatan
karena katarak dan cacat mata lainnya, cacat jantung,
ukuran kepala kecil,dan keterlambatan perkembangan.
 Gejala yang paling umum adalah gangguan
pendengaran. Tidak semua bayi dengan CRS akan
mengalami semua gejala. Karena kekhawatiran ini,
wanita biasanya diskrining awal kehamilan untuk
mengetahui antibodi terhadap rubella.
NEXT
 vaksinasi MMR ini harus dilakukan sebelum
hamil, atau tepatnya minimal satu bulan atau
bahkan lebih setelah vaksinasi MMR
dilakukan BELUM BOLEH HAMIL.
Vaksin Hepatitis B
 Sebelum hamil, seharusnya calon ibu memeriksakan diri
untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang terinfeksi
dengan virus Hepatitis B.
 Karena untuk bayi yang lahir ini akan terinfeksi juga dari
ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka begitu
bayi dilahirkan, kita harus segera memberikannya vaksin
Hepatitis B ditambah dengan zat immunoglobulin anti
Hepatitis B, untuk melawan infeksi virus Heppatitis B dari
ibunya.
Vaksin Pertusis (batuk rejan atau
batuk seratus hari)
 Wanita hamil yang belum pernah mendapatkan vaksin
Tdap baik sebelum hamil, atau sedang hamil atau
setelah melahirkan harus diberikan vaksin Tdap ini
untuk mencegah penularan batuk rejan bagi bayi
mereka.
 Demikian juga anggota keluarga dekat atau yang
merawaat bayi harus diberikan vaksinasi Tdap ini
sebelumnya. Ini yang dikenal sebagai “cocoon
strategy“, yaitu memvaksinasi anggota keluarga agar
menjadi kebal sehingga bisa mencegah transmisi
penyakit infeksi batuk rejan untuk bayi yang baru
dilahirkan.
Vaksin Influenza
 Vaksinasi influenza untuk wanita hamil bisa diberikan
kapan saja sepanjang waktu kehamilan berlangsung.
Sedangkan vaksinasi influenza bagi bayi adalah setelah
bayi berusia 6 bulan atau lebih.
 Vaksinasi influenza sebaiknya diulang setiap tahun untuk
melindungi diri kita terhadap infeksi virus influenza.
Vaksin hidup yang dilemahkan
(life attenuated vaccines) yang tidak boleh
diberikan kepada wanita hamil
 Vaksin influenza hidup
 Oral Polio Vaccine (OPV)
 Vaksin MMR yang mengandung antigent virus
campak, campak Jerman dan gondongan
 Vaksin cacar air Variola
Next..
 Vaksin typhus oral yang mengandung bakteri
hidup yang dilemahkan (Ty21a)
 Vaksin Varicella dengan antigent virus hidup
yang dilemahkan
 Vaksin Demam Kuning atau Yellow fever
Obat –obatan
Perempuan hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi
obat meski ada beberapa obat yang aman untuk
dikonsumsi. Biasanya obat aman itu direkomendasikan
oleh dokter. Obat untuk perempuan hamil dikategorikan
sesuai dengan prosedur keselamatan dan sesuai dengan
trimester kehamilan
Kategori A
 Obat hamil kategori A merupakan obat paling
aman dikonsumsi selama kehamilan, bahkan
aman untuk trimester pertama. Contoh:
Vitamin B6, Asam Folat, dan obat Tiroid
Kategori B
 Tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin,
tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum
pernah dilakukan. Atau studi terhadap reproduksi
binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak
diperlihatkan pada studi terkontrol pada wanita hamil
trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada
trimester berikutnya)
 Contoh : acarbose, acyclovir, amiloride, amoxicillin, ampicillin,
azithromycine, bisacodyl, buspirone, caffeine, cefaclor,
cefadroxil, cefepime, cefixime, cefotaxime, ceftriaxone,
cetirizine, clavulanic acid, clindamycine, clopidogrel,
clotrimazole, cyproheptadine, dexchlorpheniramine oral,
dicloxaciline, dobutamin, erythromycin, famotidin,
fondaparinux sodium, fosfomycin, glibenclamide + metformin
oral, glucagon, ibuprofen oral, insulin, kaolin, ketamine,
lansoprazole, lincomycin, loratadine, meropenem, metformin,
methyldopa, metronidazole, mupirocin, pantoprazole,
paracetamol oral, ranitidine, sucralfat, terbutalin, tetracycline
topical, tranexamic acid, ursodeoxycholic acid, vancomycin
oral.
KATEGORI C
 Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping pada
janin (teratogenik atau embriosidal atau efek
samping lainnya) dan belum ada studi
terkontrol pada wanita, atau studi terhadap
wanita dan binatang percobaan tidak dapat
dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika
manfaat yang diperoleh melebihi besarnya
resiko yang mungkin timbul pada janin.
 Contoh : acetazolamide, albendazole, albumin, allopurinol,
aminophylin, amitriptyline, aspirin, astemizol, atropine, bacitracin,
beclometasone, betacaroten, bupivacaine, calcitriol, calcium lactate,
chloramphenicol, ciprofloxacin, clidinium bromide, clobetasol topical,
clonidine, cotrimoxazole, codein + paracetamol, desoximetasone
topical, dextromethorphan, digoxin, donepezil, dopamine, enalapril,
ephedrine, fluconazole, fluocinonide topical, gabapentin, gemfibrozil,
gentamycin (parenteral D), griseofulvin, guaifenesin, haloperidol,
heparin, hydrocortisone, INH, isosorbid dinitrate, ketoconazole,
lactulosa, levofloxacine, miconazole, nalidixic acid, nicotine oral,
nimodipine, nystatin (vaginal A), ofloxacin, omeprazole,
perphenazine, prazosin, prednisolone, promethazine,
pseudoephedrine, pyrantel, pyrazinamide, rifampicin, risperidone,
salbutamol, scopolamine, simethicon, spiramycin, spironolactone,
streptokinase, sulfacetamide opth & topical, theophyline, thiopental
sodium, timolol, tramadol, triamcinolone, trifluoperazine,
trihexyphenidil.
Kategori D
 Terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia,
tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan
pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika
obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang
lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Contoh: alprazolam, amikacin, amiodarone, atenolol,
bleomycin, carbamazepine, chlordiazepoxide, cisplatin,
clonazepam, cyclosphosphamide, diazepam, kanamycin,
minocycline,phenytoin, povidon iodine topical,
propylthiouracil, streptomycin inj, tamoxifen, tetracycline
oral dan ophthalmic, valproic acid.
Kategori X
 Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan
besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas
melebihi manfaatnya. Dikontraindikasikan bagi wanita
hamil atau wanita usia subur.
 Contoh : alkohol dalam jumlah banyak dan pemakaian
jangka panjang, amlodipin + atorvastatin, atorvastatin,
caffeine + ergotamine, chenodeoxycholic, clomifene,
coumarin, danazol, desogestrel + ethinyl estradiol,
dihydroergotamine, ergometrine, estradiol, (+
norethisterone), fluorouracil, flurazepam, misoprostol,
oxytocin, simvastatin, warfarin.
Clue..
 A= Tidak berisiko
 B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
 C= Mungkin berisiko
 D= Ada bukti positif dari risiko
 X= Kontraindikasi
ALAT-ALAT
 Fetal dopler
 CTG
 USG
SCREENING DAN DETEKSI DINI
 Early ANC Detection
 Mobile Obstretical Monitoring Melalui MOM
 Kelas Ibu hamil (amani, gentle birth, hypno)
 Aplikasi SmarthPhone (ovia pregnancy tracker, my
baby’s beat, MommyMeds, dll)
 Aplikasi mobile Fokus Ibu dan Anak (FAI)
DETEKSI DINI
a. Pemeriksaan Kehamilan Dini
(Early ANC Detection)
Idealnya wanita yang merasa hamil
bersedia untuk memeriksakan diri ketika
haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1
bulan. Dengan demikian, jika terdapat
kelainan pada kehamilannya tersebut akan
lekas diketahui dan segera dapat diatasi.
b. Kontak Dini Kehamilan Trimester I
 Deteksi dini terhadap tanda bahaya
kehamilan dilakukan minimal 4 kali
selama kehamilan,
c. Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan
individu.
 Pelayanan ANC yang diberikan petugas
kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda-
beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi
dari setiap individunya. Misalnya persetujuan
ANC yang diberikan terhadap ibu hamil
dengan hipertensi tentunya akan berbeda
dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu
hamil dengan varises
PROSEDUR

1. Screening
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau
pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum
mempunyai simptom-simptom penyakit untuk
menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada
stadium praklinik.
 screening atau penyaring kasus adalah cara untuk
untuk mengidentifikasi penyakit yang belum
nampak melalui suatu tes atau suatu pemeriksaan
atau prosedur lain yang dapat dengan cepat
memisahkan antara orang yang mungkin menderita
penyakit dengan orang yang mungkin tidak
menderita penyakit.
 Tujuan Skrining
 Tujuan dari skrining adalah untuk
mengidentifikasi penyakit pada
komunitas awal, sehingga
memungkinkan intervensi lebih awal
dan manajemen dengan harapan
untuk mengurangi angka kematian
dan penderitaan dari penyakit.
Peran Bidan Skrining Untuk
Keganasan Dan
 Memberikan motivasi pada para wanita
untuk melakukan pentingnya melakukan
langkah skrining.
 Membantu dalam mengidentifikasi orang-
orang yang berisiko terkena penyakit atau
masalah kesehatan tertentu. Penegakan
diagnosis pasti ditindak lanjuti di fasilitas
kesehatan.
 Membantu mengidentifikasi penyakit pada
stadium dini,sehingga terapi dapat dimulai
secepatnya dan prognosa penyakit dapat
diperbaiki.
 Membantu melindungi kesehatan individual.
 Memberikan penyuluhan dalam
pemilihan alat kontrasepsi dengan
metode barrier (pelindung) seperti
diafragma dan kondom karena dapat
memberi perlindungan terhadap kanker
serta,
 Memberikan fasilitas skrining kanker
serviks dengan metode pap smear
kemudian membantu dalam pengiriman
hasil pemeriksaan ke laboratorium.
 Tes Skrining Kanker Mulut Rahim
(Serviks).
Iva test
Pengobatan kanker serviks pada stadium
lebih dini, hasilnya lebih baik, mortalitas
akan menurun, dengan masalah yang
begitu kompleks, timbul gagasan untuk
melakukan skrining kanker serviks dengan
metode yang lebih sederhana, antara lain
yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat).
 Tes PAP smear
Tes Pap (kadangkala
disebut Pap smear
atau cervical smear)
adalah tes yang
mudah untuk melihat
sel-sel leher rahim.
Untuk kebanyakan
wanita- wanita, tesnya
tidak menyakitkan.
System
1. Mobile Obstetrical Monitoring (MoM)
MoM Merupakan program riset kolaboratif
Phillips yang bertujuan untuk
memberdayakan para bidan atau tenaga
Puskesmas untuk menghadirkan teknologi
monitoring di wilayah pedesaan atau
daerah terpencil.
dapat mengindentifikasi kehamilan para ibu
sesegera mungkin supaya mereka bisa
mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
 Dengan menggunakan aplikasi ponsel
(mobile phone), bidan dapat dengan
mudah mengumpulkan data dari
pemeriksaan fisik dan tes di klinik
lokal atau bahkan di rumah ibu hamil
tersebut. Dokter kandungan di lokasi
berbeda kemudian bisa menentukan
apakah kehamilan bisa berisiko tinggi,
kapan pun di mana pun. Dengan
demikian, ibu dengan kehamilan
berisiko bisa segera mendapatkan
pertolongan.
Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan

More Related Content

What's hot

ppt pws
ppt pwsppt pws
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
pjj_kemenkes
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
AjEn9
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
pjj_kemenkes
 
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanPersiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Triana Septianti
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 
Advokasi
AdvokasiAdvokasi
Advokasi
pjj_kemenkes
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
Joni Iswanto
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
Yabniel Lit Jingga
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
yolandaputri18
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
nessimeilan
 
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
pjj_kemenkes
 
Partus lama
Partus lamaPartus lama
Partus lama
Dokter Tekno
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
Melly anti
 
Bidan sebagai social entrepreneur
Bidan  sebagai  social entrepreneurBidan  sebagai  social entrepreneur
Bidan sebagai social entrepreneur
Geri Sugiran Abdul Sukur
 

What's hot (20)

ppt pws
ppt pwsppt pws
ppt pws
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanPersiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinan
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Advokasi
AdvokasiAdvokasi
Advokasi
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
 
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
 
Partus lama
Partus lamaPartus lama
Partus lama
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
 
Bidan sebagai social entrepreneur
Bidan  sebagai  social entrepreneurBidan  sebagai  social entrepreneur
Bidan sebagai social entrepreneur
 

Similar to Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan

mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamilmempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
DwiNormaR
 
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah RubellaImunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Tyaseta Sardjono
 
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.pptKeamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
PijarBeynaFatamorgan
 
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MR
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MRDarurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MR
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MR
M. Ichsan Rasyid
 
Vaksin flu
Vaksin fluVaksin flu
Vaksin flu
Klinik Atlanta
 
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
EndangFitriaNingsih2
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
NAWANG SIH
 
Campak
CampakCampak
Vaksinasi
VaksinasiVaksinasi
Vaksinasi
Hetty Astri
 
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asmaRisiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Ariyanto Harsono
 
Pemberian obat dan vaksin selama kehamilan
Pemberian obat dan vaksin selama kehamilanPemberian obat dan vaksin selama kehamilan
Pemberian obat dan vaksin selama kehamilan
MiftahChannel
 
Imunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilanImunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilan
spiderind2
 
17. profilaksis tb
17. profilaksis tb17. profilaksis tb
17. profilaksis tb
Musa Hutauruk
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Susanti Suhartati
 
Slide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptxSlide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptx
Nanda543105
 
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
bintangrzki
 
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
Vrilisda Sitepu
 
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
MarrCenllon Hia
 
Campak
CampakCampak

Similar to Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan (20)

mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamilmempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
 
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah RubellaImunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella
 
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.pptKeamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
 
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MR
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MRDarurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MR
Darurat Bebas MR - Pengenalan dan Urgensi Vaksinasi MR
 
Vaksin flu
Vaksin fluVaksin flu
Vaksin flu
 
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Vaksinasi
VaksinasiVaksinasi
Vaksinasi
 
Infeksi perinatal
Infeksi perinatalInfeksi perinatal
Infeksi perinatal
 
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asmaRisiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
 
Pemberian obat dan vaksin selama kehamilan
Pemberian obat dan vaksin selama kehamilanPemberian obat dan vaksin selama kehamilan
Pemberian obat dan vaksin selama kehamilan
 
Imunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilanImunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilan
 
17. profilaksis tb
17. profilaksis tb17. profilaksis tb
17. profilaksis tb
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Slide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptxSlide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptx
 
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
 
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
 
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
 
Campak
CampakCampak
Campak
 

Recently uploaded

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (20)

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan

  • 1. TEKNOLOGI TERAPAN DALAM PELAYANAN KEHAMILAN Copyright by Intan Gumilang P, 2019
  • 2. Vaksin  Imunisasi merupakan tindakan preventif  Pemberian vaksin dari virus yang hidup tidak dianjurkan  Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil adalah atas dasar pertimbangan bila penyakit infeksi yang ingin dicegah itu mempunyai kemungkinan besar bisa menginfeksi ibu hamil
  • 3. Tujuan  Ibu akan terhindar dari penyakit yang akan menyebabkan cacat fisik bawaan bagi janin yang nanti dilahirkan, misalnya cacat fisik dan kelainan bayi yang disebut “congenital rubella syndrome“  Mencegah si ibu hamil terhindar dari penyakit infeksi pernafasan  Setelah bersalin dan kehamilan telah selesai, maka si ibu masih perlu diberikan atau mengulang vaksin untuk mencegah batuk rejan atau pertusis atau “batuk seratus hari“
  • 4. Tabel rekomendasi vaksin dalam kehamilan
  • 5. TETANUS TOXOID  Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus  Imunisasi TT diberikan kepada mereka yang masuk dalam kategori Wanita Usia Subur (WUS) yaitu wanita berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (bumil) dan calon pengantin (catin).
  • 6.
  • 7. Guidelines pemberian TT selama bayi, anak dan dewasa
  • 9. Manfaat TT  Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum  Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus saat terluka dalam proses persalinan  Untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada vagina mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama
  • 10. Lanjutan..  Mengetahui lebih awal berbagai kendala dan kesulitan medis yang mungkin terjadi  Mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu hamil  Mencegah penularan kuman tetanus ke janin melalui pemotongan tali pusar
  • 11. MMR (Measles, Mumps, Rubella)  Measles (CAMPAK): ruam, demam tinggi, batuk, pilek dan merah, mata berair  Mumps (GONDONG): virus yang mempengaruhi kelenjar getah bening yang paling dekat dengan rahang. Gejala biasanya termasuk demam, sakit kepala,pembengkakan kelenjar ludah, dan badan terasa sakit  Rubella : (Campak Jerman) adalah virus yang biasanya menyebabkan ruam ringan dengan demam. Seseorang dengan rubella mungkin juga mengalami sakit kepala, nyeri sendi, hidung meler dan mata memerah.
  • 12. NEXT…  Kemungkinan ada peningkatan peluang keguguran ketika seorang wanita menderita penyakit ini pada TM I  Data tentang apakah campak atau gondong meningkatkan kemungkinan cacat lahir tidak pasti. Rubella telah terbukti meningkatkan kemungkinan cacat lahir. Ketika seorang wanita mendapat rubella selama kehamilan, bayinya berisiko untuk berkembang
  • 13. NEXT..  Sindrom rubella bawaan (hadir saat lahir) (CRS). Beberapa gejala CRS meliputi: kehilangan penglihatan karena katarak dan cacat mata lainnya, cacat jantung, ukuran kepala kecil,dan keterlambatan perkembangan.  Gejala yang paling umum adalah gangguan pendengaran. Tidak semua bayi dengan CRS akan mengalami semua gejala. Karena kekhawatiran ini, wanita biasanya diskrining awal kehamilan untuk mengetahui antibodi terhadap rubella.
  • 14. NEXT  vaksinasi MMR ini harus dilakukan sebelum hamil, atau tepatnya minimal satu bulan atau bahkan lebih setelah vaksinasi MMR dilakukan BELUM BOLEH HAMIL.
  • 15. Vaksin Hepatitis B  Sebelum hamil, seharusnya calon ibu memeriksakan diri untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang terinfeksi dengan virus Hepatitis B.  Karena untuk bayi yang lahir ini akan terinfeksi juga dari ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka begitu bayi dilahirkan, kita harus segera memberikannya vaksin Hepatitis B ditambah dengan zat immunoglobulin anti Hepatitis B, untuk melawan infeksi virus Heppatitis B dari ibunya.
  • 16. Vaksin Pertusis (batuk rejan atau batuk seratus hari)  Wanita hamil yang belum pernah mendapatkan vaksin Tdap baik sebelum hamil, atau sedang hamil atau setelah melahirkan harus diberikan vaksin Tdap ini untuk mencegah penularan batuk rejan bagi bayi mereka.  Demikian juga anggota keluarga dekat atau yang merawaat bayi harus diberikan vaksinasi Tdap ini sebelumnya. Ini yang dikenal sebagai “cocoon strategy“, yaitu memvaksinasi anggota keluarga agar menjadi kebal sehingga bisa mencegah transmisi penyakit infeksi batuk rejan untuk bayi yang baru dilahirkan.
  • 17. Vaksin Influenza  Vaksinasi influenza untuk wanita hamil bisa diberikan kapan saja sepanjang waktu kehamilan berlangsung. Sedangkan vaksinasi influenza bagi bayi adalah setelah bayi berusia 6 bulan atau lebih.  Vaksinasi influenza sebaiknya diulang setiap tahun untuk melindungi diri kita terhadap infeksi virus influenza.
  • 18. Vaksin hidup yang dilemahkan (life attenuated vaccines) yang tidak boleh diberikan kepada wanita hamil  Vaksin influenza hidup  Oral Polio Vaccine (OPV)  Vaksin MMR yang mengandung antigent virus campak, campak Jerman dan gondongan  Vaksin cacar air Variola
  • 19. Next..  Vaksin typhus oral yang mengandung bakteri hidup yang dilemahkan (Ty21a)  Vaksin Varicella dengan antigent virus hidup yang dilemahkan  Vaksin Demam Kuning atau Yellow fever
  • 20. Obat –obatan Perempuan hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat meski ada beberapa obat yang aman untuk dikonsumsi. Biasanya obat aman itu direkomendasikan oleh dokter. Obat untuk perempuan hamil dikategorikan sesuai dengan prosedur keselamatan dan sesuai dengan trimester kehamilan
  • 21. Kategori A  Obat hamil kategori A merupakan obat paling aman dikonsumsi selama kehamilan, bahkan aman untuk trimester pertama. Contoh: Vitamin B6, Asam Folat, dan obat Tiroid
  • 22. Kategori B  Tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak diperlihatkan pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada trimester berikutnya)
  • 23.  Contoh : acarbose, acyclovir, amiloride, amoxicillin, ampicillin, azithromycine, bisacodyl, buspirone, caffeine, cefaclor, cefadroxil, cefepime, cefixime, cefotaxime, ceftriaxone, cetirizine, clavulanic acid, clindamycine, clopidogrel, clotrimazole, cyproheptadine, dexchlorpheniramine oral, dicloxaciline, dobutamin, erythromycin, famotidin, fondaparinux sodium, fosfomycin, glibenclamide + metformin oral, glucagon, ibuprofen oral, insulin, kaolin, ketamine, lansoprazole, lincomycin, loratadine, meropenem, metformin, methyldopa, metronidazole, mupirocin, pantoprazole, paracetamol oral, ranitidine, sucralfat, terbutalin, tetracycline topical, tranexamic acid, ursodeoxycholic acid, vancomycin oral.
  • 24. KATEGORI C  Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul pada janin.
  • 25.  Contoh : acetazolamide, albendazole, albumin, allopurinol, aminophylin, amitriptyline, aspirin, astemizol, atropine, bacitracin, beclometasone, betacaroten, bupivacaine, calcitriol, calcium lactate, chloramphenicol, ciprofloxacin, clidinium bromide, clobetasol topical, clonidine, cotrimoxazole, codein + paracetamol, desoximetasone topical, dextromethorphan, digoxin, donepezil, dopamine, enalapril, ephedrine, fluconazole, fluocinonide topical, gabapentin, gemfibrozil, gentamycin (parenteral D), griseofulvin, guaifenesin, haloperidol, heparin, hydrocortisone, INH, isosorbid dinitrate, ketoconazole, lactulosa, levofloxacine, miconazole, nalidixic acid, nicotine oral, nimodipine, nystatin (vaginal A), ofloxacin, omeprazole, perphenazine, prazosin, prednisolone, promethazine, pseudoephedrine, pyrantel, pyrazinamide, rifampicin, risperidone, salbutamol, scopolamine, simethicon, spiramycin, spironolactone, streptokinase, sulfacetamide opth & topical, theophyline, thiopental sodium, timolol, tramadol, triamcinolone, trifluoperazine, trihexyphenidil.
  • 26. Kategori D  Terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
  • 27. Contoh: alprazolam, amikacin, amiodarone, atenolol, bleomycin, carbamazepine, chlordiazepoxide, cisplatin, clonazepam, cyclosphosphamide, diazepam, kanamycin, minocycline,phenytoin, povidon iodine topical, propylthiouracil, streptomycin inj, tamoxifen, tetracycline oral dan ophthalmic, valproic acid.
  • 28. Kategori X  Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya. Dikontraindikasikan bagi wanita hamil atau wanita usia subur.
  • 29.  Contoh : alkohol dalam jumlah banyak dan pemakaian jangka panjang, amlodipin + atorvastatin, atorvastatin, caffeine + ergotamine, chenodeoxycholic, clomifene, coumarin, danazol, desogestrel + ethinyl estradiol, dihydroergotamine, ergometrine, estradiol, (+ norethisterone), fluorouracil, flurazepam, misoprostol, oxytocin, simvastatin, warfarin.
  • 30. Clue..  A= Tidak berisiko  B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian  C= Mungkin berisiko  D= Ada bukti positif dari risiko  X= Kontraindikasi
  • 32. SCREENING DAN DETEKSI DINI  Early ANC Detection  Mobile Obstretical Monitoring Melalui MOM  Kelas Ibu hamil (amani, gentle birth, hypno)  Aplikasi SmarthPhone (ovia pregnancy tracker, my baby’s beat, MommyMeds, dll)  Aplikasi mobile Fokus Ibu dan Anak (FAI)
  • 33. DETEKSI DINI a. Pemeriksaan Kehamilan Dini (Early ANC Detection) Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui dan segera dapat diatasi.
  • 34. b. Kontak Dini Kehamilan Trimester I  Deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan, c. Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu.  Pelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda- beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises
  • 35. PROSEDUR  1. Screening Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-simptom penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium praklinik.  screening atau penyaring kasus adalah cara untuk untuk mengidentifikasi penyakit yang belum nampak melalui suatu tes atau suatu pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak menderita penyakit.
  • 36.  Tujuan Skrining  Tujuan dari skrining adalah untuk mengidentifikasi penyakit pada komunitas awal, sehingga memungkinkan intervensi lebih awal dan manajemen dengan harapan untuk mengurangi angka kematian dan penderitaan dari penyakit.
  • 37. Peran Bidan Skrining Untuk Keganasan Dan  Memberikan motivasi pada para wanita untuk melakukan pentingnya melakukan langkah skrining.  Membantu dalam mengidentifikasi orang- orang yang berisiko terkena penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Penegakan diagnosis pasti ditindak lanjuti di fasilitas kesehatan.  Membantu mengidentifikasi penyakit pada stadium dini,sehingga terapi dapat dimulai secepatnya dan prognosa penyakit dapat diperbaiki.  Membantu melindungi kesehatan individual.
  • 38.  Memberikan penyuluhan dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan metode barrier (pelindung) seperti diafragma dan kondom karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker serta,  Memberikan fasilitas skrining kanker serviks dengan metode pap smear kemudian membantu dalam pengiriman hasil pemeriksaan ke laboratorium.  Tes Skrining Kanker Mulut Rahim (Serviks).
  • 39.
  • 40. Iva test Pengobatan kanker serviks pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik, mortalitas akan menurun, dengan masalah yang begitu kompleks, timbul gagasan untuk melakukan skrining kanker serviks dengan metode yang lebih sederhana, antara lain yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
  • 41.  Tes PAP smear Tes Pap (kadangkala disebut Pap smear atau cervical smear) adalah tes yang mudah untuk melihat sel-sel leher rahim. Untuk kebanyakan wanita- wanita, tesnya tidak menyakitkan.
  • 42. System 1. Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) MoM Merupakan program riset kolaboratif Phillips yang bertujuan untuk memberdayakan para bidan atau tenaga Puskesmas untuk menghadirkan teknologi monitoring di wilayah pedesaan atau daerah terpencil. dapat mengindentifikasi kehamilan para ibu sesegera mungkin supaya mereka bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
  • 43.  Dengan menggunakan aplikasi ponsel (mobile phone), bidan dapat dengan mudah mengumpulkan data dari pemeriksaan fisik dan tes di klinik lokal atau bahkan di rumah ibu hamil tersebut. Dokter kandungan di lokasi berbeda kemudian bisa menentukan apakah kehamilan bisa berisiko tinggi, kapan pun di mana pun. Dengan demikian, ibu dengan kehamilan berisiko bisa segera mendapatkan pertolongan.