Skrofuloderma merupakan bentuk TB kulit paling sering ditemukan. Pengobatan TB kulit sama dengan TB paru, yaitu pemberian OAT fase intensif dan lanjutan. Namun, pemantauan pasien skrofuloderma perlu dilakukan secara berkala dengan pemeriksaan mikroskopis untuk memantau perkembangan penyakit.
Setiap orang tua tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga, merawat, dan membesarkan bayinya agar memiliki kondisi perkembangan yang normal. Dengan peran orang tua tersebut maka kondisi bayi yang masih rentan akan aman dan selalu terjaga kondisi kesehatannya sehingga tidak muncul berbagai macam bentuk permasalahan kesehatan termasuk gangguan tumbuh kembang anak. Diantara kedua orang tua, peran ibu lebih besar terhadap bayi sejak di dalam kandungan.
Apa Itu Imunisasi ?
Beberapa orang tua mungkin belum tau apa itu imunisasi dan manfaat yang ada dari proses yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten tersebut. Secara definisi, imunisasi adalah proses untuk menjadikan tubuh manusia kebal dengan sistem imun yang kuat terhadap penyakit tertentu. Untuk mendapatkan imun atau kekebalan pada penyakit maka proses imunisasi dilakukan dengan cara memasukan vaksin tertentu demi merangsang sistem imunitas tubuh terhadap penyakit tertentu.
Ada dua bentuk imunisasai yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yakni imunisasi aktif dimana kekebalan tubuh dirangsang untuk memiliki imunitas terhadap penyakit tertentu dan imunisasi pasif ketika tubuh diberi antibodi langsung tanpa harus merangsang sistem imunitasnya. Imunisasi aktif merupakan proses yang kebanyakan dilakukan pada bayi dengan cara memasukan vaksin yang berisi virus atau bakteri lemak maupun protein mirip dengannya sehingga akan direspon oleh sistem imunitas tubuh untuk membuat antibodi yang akan diperlukan ketika ada invasi penyebab penyakit tersebut dikemudian hari.
TORCH adalah singkatan dari lima nama jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Other infection (Chlamydia, HIV, Hepatitis B, dan lain-lain), Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Kelima jenis penyakit infeksi ini sama-sama bisa menyerang ibu hamil dan memberi dampak buruk pada janin. Karena itu, ibu hamil diharapkan dapat waspada terhadap penyakit TORCH dengan mengetahui apa saja gejala-gejala yang ditimbulkannya.
Ibu hamil dapat terkena infeksi TORCH bila terkena kontak dengan virus atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut selama kehamilan. Infeksi TORCH yang diidap oleh ibu hamil dapat membahayakan kondisi janin, antara lain menyebabkan janin mengalami kecacatan seperti kelainan pada saraf, mata, kelainan otak, paru-paru, telinga dan fungsi motorik lainnya; menyebabkan bayi lahir prematur, sehingga berisiko mengalami cacat bawaan yang menetap seperti asma, cerebral palsy, dan masalah perkembangan otak anak. Bila ibu hamil mengalami gejala-gejala seperti influenza, jangan disepelekan karena siapa tahu itu merupakan gejala TORCH. Segera periksakan diri ke dokter kandungan, bahkan bila perlu lakukan tes laboratorium agar penyakit TORCH dapat dideteksi lebih dini sehingga tidak terjadi dampak buruk yang tidak diinginkan.
Penyakit TB Paru sangat Luas untuk dijaring dengan Tujuan Mencari, Mendapatkan dan mengobati.
Indonesia Bebas TB Tahun 2024.
Toss TB
Lebih baik Mencegah dari pada Mengobati.
saya mulai dari diri saya.
Setiap orang tua tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga, merawat, dan membesarkan bayinya agar memiliki kondisi perkembangan yang normal. Dengan peran orang tua tersebut maka kondisi bayi yang masih rentan akan aman dan selalu terjaga kondisi kesehatannya sehingga tidak muncul berbagai macam bentuk permasalahan kesehatan termasuk gangguan tumbuh kembang anak. Diantara kedua orang tua, peran ibu lebih besar terhadap bayi sejak di dalam kandungan.
Apa Itu Imunisasi ?
Beberapa orang tua mungkin belum tau apa itu imunisasi dan manfaat yang ada dari proses yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten tersebut. Secara definisi, imunisasi adalah proses untuk menjadikan tubuh manusia kebal dengan sistem imun yang kuat terhadap penyakit tertentu. Untuk mendapatkan imun atau kekebalan pada penyakit maka proses imunisasi dilakukan dengan cara memasukan vaksin tertentu demi merangsang sistem imunitas tubuh terhadap penyakit tertentu.
Ada dua bentuk imunisasai yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yakni imunisasi aktif dimana kekebalan tubuh dirangsang untuk memiliki imunitas terhadap penyakit tertentu dan imunisasi pasif ketika tubuh diberi antibodi langsung tanpa harus merangsang sistem imunitasnya. Imunisasi aktif merupakan proses yang kebanyakan dilakukan pada bayi dengan cara memasukan vaksin yang berisi virus atau bakteri lemak maupun protein mirip dengannya sehingga akan direspon oleh sistem imunitas tubuh untuk membuat antibodi yang akan diperlukan ketika ada invasi penyebab penyakit tersebut dikemudian hari.
TORCH adalah singkatan dari lima nama jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Other infection (Chlamydia, HIV, Hepatitis B, dan lain-lain), Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Kelima jenis penyakit infeksi ini sama-sama bisa menyerang ibu hamil dan memberi dampak buruk pada janin. Karena itu, ibu hamil diharapkan dapat waspada terhadap penyakit TORCH dengan mengetahui apa saja gejala-gejala yang ditimbulkannya.
Ibu hamil dapat terkena infeksi TORCH bila terkena kontak dengan virus atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut selama kehamilan. Infeksi TORCH yang diidap oleh ibu hamil dapat membahayakan kondisi janin, antara lain menyebabkan janin mengalami kecacatan seperti kelainan pada saraf, mata, kelainan otak, paru-paru, telinga dan fungsi motorik lainnya; menyebabkan bayi lahir prematur, sehingga berisiko mengalami cacat bawaan yang menetap seperti asma, cerebral palsy, dan masalah perkembangan otak anak. Bila ibu hamil mengalami gejala-gejala seperti influenza, jangan disepelekan karena siapa tahu itu merupakan gejala TORCH. Segera periksakan diri ke dokter kandungan, bahkan bila perlu lakukan tes laboratorium agar penyakit TORCH dapat dideteksi lebih dini sehingga tidak terjadi dampak buruk yang tidak diinginkan.
Penyakit TB Paru sangat Luas untuk dijaring dengan Tujuan Mencari, Mendapatkan dan mengobati.
Indonesia Bebas TB Tahun 2024.
Toss TB
Lebih baik Mencegah dari pada Mengobati.
saya mulai dari diri saya.
Similar to Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx (20)
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
1. Notulensi Journal Reading
Topik : Tuberkulosis Kutaneus
Hari/Tanggal : Senin/18 September 2023
Penyaji : 1. Febyola Ratu Khairani
2. Muhammad Afif Furqan
3. Rezka Nanda Faisaelia
Preseptor : Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E, Subsp, D.K.E, M.Ag, FINSDV, FAADV
Asisten : dr. Fitria Putri Zulkarnain
No DM Penanya Pertanyaan Jawaban DM
Jawab
1 Alpin Dikatakan pada penelitian ini
bahwa TB Kutis lebih sering
ditemukan pada anak-anak
dan remaja, mengapa bisa terjadi
hal tersebut?
TBC kulit bisa menyerang siapa saja. Namun, beberapa kelompok
mempunyai risiko
yang lebih besar. Diantaranya:
- Anak-anak karena sistem imunnya yang belum matang.
- Orang dengan sistem yang lemah termasuk HIV atau AIDS,
malnutrisi, merokok,
alkoholisme, silikosis, diabetes melitus, dan gastrektomi.
Terdapat multifaktorial penyebab infeksi :
- Sistem kekebalan tubuh yang belum matang, sehingga lebih rentan
terkena
infeksi TB dan cenderung mengalami bentuk TB yang lebih parah.
Afif
2. - Riwayat vaksinasi BCG → pada negara berkembang, pemerataan
vaksin ini
beum sempurna, disamping itu vaksin BCG tidak memberikan
perlindungan
100% terhadap TB. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak dan remaja
yang
telah divaksinasi BCG tetap rentan terhadap infeksi TB.
- Status gizi pada anak juga mempengaruhi kekebalan tubuh →
anak dengan
status gizi buruk lebih rentan untuk terinfeksi Mtb.
Paparan M. tuberculosis → anak-anak dan remaja sering terpapar
dengan M.
tuberculosisakibat sering berinteraksi dengan individu penderita di
lingkungan padat
dan sanitasi jelek
Pada anak-anak sistem imunnya yang belum matang membuat anak-
anak lebih rentan
terhadap suatu infeksi dibandingkan dengan orang dewasa. selain itu
skrofuloderma
juga lebih mudah menyebar pada anak-anak dengan saudaranya yang
juga terkena
penyakit yang sama
Sebagian besar pasien adalah anak → di RSCM 84% pasien TB
Kutis adalah
3. Skrofuloderma.
2 Zsazsa apakah ada perbedaan pengobatan
tb kutis dewasa dan anak?
Berikut ini adalah dosis OAT untuk terapi pada pasien dewasa:
Rifampicin: dosis harian 10 mg/kg; dan dosis 3 kali seminggu adalah
10 mg/kg Isoniazid: dosis harian 5 mg/kg; dan dosis 3 kali seminggu
adalah 10 mg/kg Pyrazinamide: dosis harian 25 mg/kg; dan dosis 3
kali seminggu adalah 35 mg/kg Ethambutol: dosis harian 15 mg/kg;
dan dosis 3 kali seminggu adalah 30 mg/kg
Untuk mempermudah pasien, kini sediaan OAT ada dalam bentuk
KDT atau Kombinasi Dosis Tetap. OAT KDT terdiri dari kombinasi
2 atau 4 jenis obat dalam 1 tablet, tersedia dalam 2 sediaan untuk
masing-masing tahap dan diberikan sesuai dengan berat badan pasien.
Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT)
Dewasa
Berat Badan (kg)
30‒37 kg.
38‒54 kg
55‒70 kg
≥71 kg
Sumber: Program Nasional Penanggulangan Penatalaksanaan pada
Anak
Tahapa intensif
Tahap Lanjutan
2 tablet 2KDT
3 tablet 2KDT
Feby
4. 4 tablet 2KDT
5 tablet 2KDT
Tuberkulosis di Indonesia.[8]
2 tablet 4KDT 3 tablet 4KDT 4 tablet 4KDT 5 tablet 4KDT
Berbeda dengan terapi OAT pada orang dewasa, regimen untuk anak-
anak hanya berupa 2RHZ/4RH. OAT diminum setiap hari, baik pada
tahap intensif maupun tahap lanjutan. Berikut dosis OAT untuk anak-
anak:
Rifampicin: 10‒20 mg/kgBB
Isoniazid: 5‒15 mg/kgBB Pyrazinamide: 15‒30 mg/kgBB
Sama halnya dengan orang dewasa, untuk memudahkan pemberian
OAT maka tersedia pula bentuk OAT KDT. Berikut ini adalah tabel
yang menjelaskan mengenai dosis, jumlah tablet yang perlu diminum,
yang disesuaikan dengan berat badan anak.
Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT)
Anak
Berat Badan (kg) Tahap Intensif
Tahap Lanjutan
5‒9 kg
10‒14 kg
15‒19 kg
20‒32 kg
Sumber: Program Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia.
5. 3 Gustia Pada penelitian ini ditemukan hasil
mantoux test 67,3% positif,
sedangkan sisanya negatif, apa
yang menyebabkan adanya false
negative pada tes ini?
Mantoux tes bukan gold standar untuk TB kulit, (biopsy dan kultur
adalah pemeriksaan gold standard). Mantoux dilakukan karena lebih
cepat untuk mendapatakan hasilny. Kenapa ada false negatif ?
- Imunosupresi: Seseorang yang mengonsumsi obat-obatan
yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid,
kemoterapi, atau obat anti-rejeksi setelah transplantasi organ,
mungkin memiliki respons imun yang lemah terhadap tes
Mantoux. Ini bisa mengakibatkan hasil tes yang negatif palsu
meskipun seseorang sebenarnya terinfeksi TB.
- Infeksi Aktif Awal: Tes Mantoux mungkin negatif pada tahap
awal infeksi Tb sebelum sistem kekebalan tubuh mulai
merespons dengan baik terhadap bakteri TB.
- Kehamilan: Kondisi kehamilan dapat memengaruhi respons
imun tubuh dan menghasilkan hasil tes Mantoux yang tidak
akurat.
- Malnutrisi: Malnutrisi dan defisiensi nutrisi tertentu dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memengaruhi hasil
tes Mantoux.
- Infeksi HIV: Infeksi HIV dapat menyebabkan gangguan
sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi respons terhadap
tes Mantoux. Pasien dengan HIV mungkin memiliki hasil tes
Mantoux yang negatif palsu, meskipun mereka terinfeksi TB.
- Usia: Pada anak-anak yang sangat muda atau bayi, respons
terhadap tes Mantoux mungkin belum sepenuhnya
berkembang, sehingga hasil tes bisa negatif palsu.
Hasil (+) bisa terjadi pada :
- individu yang sudah vaksin sebelumnya
- kesalahan proses uji,
Rezka
6. - orang yang mengidap alergi,
- ada riwayat TB ekstrapulmonal
4 Alpin Bagaimana preventif TB Kulit? TBC kulit dapat diobati dan dicegah. Identifikasi dan pengobatan dini
terhadap mereka
yang terinfeksi dapat mencegah kondisi tersebut dan dengan demikian
menghilangkan
penyebaran TBC kulit di masyarakat. Mengikuti kebiasaan kebersihan
yang baik dan
menjalani pola makan seimbang yang kaya nutrisi dapat mencegah
seseorang rentan
terhadap kondisi ini. Selain itu, pemberian vaksin BCG sebagai
tindakan pencegahan
dapat mencegah infeksi TBC.
Langkah-langkah berikut dapat mencegah tuberkulosis kulit:
● Menggunakan jarum suntik yang sudah disterilkan.
● Identifikasi dini dan pengobatan yang tepat terhadap individu yang
terinfeksi untuk
mencegah penyebaran melalui kontak.
● Memiliki nutrisi yang baik.
● Mengkonsumsi susu yang direbus dan dipasteurisasi.
● Mempraktikkan kebiasaan kebersihan yang baik.
● Vaksin BCG membantu mencegah penyebaran TBC paru.
Afif
5 Zsazsa seperti yang kita tahu
skrofluroderma merupakan salah
skrofuloderma sendiri disebabkan dan didahului oleh penyakit tb paru,
penyebab sama dan terapinya juga sama, ketika tb paru nya
Feby
7. satu bentuk tb kutis yang paling
banyak, perjalanan penyakitnya
didahului oleh infeksi tb yg paling
sering berasal dr paru, sehingga
dari yang saya baca pengobatannya
juga sama, yaitu pemberian oat fase
intensif dan lanjutan, Bagaimana
kah dengan pemantauan/follow up
pada pasien skrofuloderma?
Apakah diperlukan juga
pemeriksaan bta secara berkala
seperti pada tb paru? Atau ada alur
tersendiri pada skrofuloderma ini
untuk memantau pengobatannya?
tereliminasi, kondisi skrofulodermanya juga dapat terobati, maaka dari
itu pemantauan dengan pemeriksaan mikroskopik juga tetap
diperlukan. Pemantauan perkembangan kemajuan terapi dilakukan
dengan pemeriksaan bta pada akhir tahap intensif, 1 bulan sebelum
akhir pengobatan, dan pada saat akhir pengobatan. Sementara itu, pada
skrofuloderma sendiri, kriteria penyembuhannya adalah jika semua
fistel dan ulkus telah menutup, seluruh kgb mengecil (kurang dari 1cm
dan konsistensi keras), dan sikatrik yg semula eritematosa menjadi
tidak eritematosa lagi. Pemeriksaan LED jg dapat dilakukan sebagai
pegangan utk menilai penyembuhan pada tb, jika terjadi
penyembuhan, LED dapat turun dan menjadi normal.
6 Gustia Pada jurnal ditemukan skrofuloderma
paling banyak ditemukan di
leher,kenapa daerah tersebut yang
terkena?
Skrofuloderma timbul akibat penjalaran perkontinuitatum dari organ
di bawah kulit yang telah diserang penyakit Tb.
Kita tahu bahwa kuman TB paling sering ada di apex paru, yang
penjalarannya dapati secara limfogen yaitu ke kelenjar linfe yang ada di
leher dan ketiak. Kuman yang terdapat di kelenjer linfe akan mengalami
limfeadenitis (peradangan kelenjar limfe) → periadenitis (kelenjar sekitar
limfe ikut meradang) → terjadi perlunakan yang tidak serentak →
terbentuk abses dingin (tidak ada tanda-tanda inflamasi) → terbentuk
ulkus yang khas (bentuknya memanjang, tidak teraut,di sekitarnya livide,
bergaung, pus seropurulen) → Ulkus dapat sembuh spontan menjadi
sikatrik
Rezka
7 Alpin Berapa lama TB kulit berlangsung? Setelah fase terapi intensif selama delapan minggu, pasien mungkin
memerlukan obat untuk memberantas infeksi sepenuhnya, namun
mungkin tidak lagi menular. Namun, jika tidak diobati, lesi akan
Afif
8. menetap selama bertahun-tahun namun dapat hilang tanpa
pengobatan. Misalnya, Lupus vulgaris dapat bertahan selama
bertahun-tahun, menyebabkan perubahan estetika dan kanker kulit.
Jadi, penting untuk melakukan tes Mantoux untuk memahami
perkembangan penyakit dan mencegah kekambuhan.
8 dzaky dari yang saya baca, seringkali
terjadi kesalahan diagnosis atau
misdiagnose pada kasus
skrofuloderma, terutama pada
anak, karena hasil biakan kuman tb
dapat negatif pada sebagian besar
kasus. Bagaimana cara kita
nantinya sebagai klinisi untuk
menghindari terjadinya
misdiagnose ini?
Pemeriksaan mikrobiologi secara langsung ataupun biakan memang
seringkali negatif pada anak, hal ini karena infeksi tb pada anak sering
berbentuk pausibasiler sehingga pemeriksaan biakan dan bta sering
memberikan hasil negatif.
Dalam membantu kita mendiagnosis, dapat digunakan kriteria steger,
diagnosis dapat berupa absolut ataupun relatif bergantung pada
kriteria yang dipenuhi
Kriteria diagnosis tb kulit
diagnosis absolut : kultur, inokulasi, PCR
relatif : anamnesis dan pemfis yg tepat, tb organ dalam, uji tuberkulin
positif, elisa positif thd igM M.tb, gambaran histopatologi yg sesuai,
ditemukan BTA dari spesimen, respon thd OAT
Hasil biakan yang negatif tidak menyingkirkan diagnosis ini,
Anamnesis dan pemfis pada kasus anak juga sangat penting. Pada anak
yang ada riw batuk disertai demam tanpa sebab yang jelas lebih dari 3
minggu, adanya kontak dengan keluarga yang menderita tb, status gizi
anak yang kurang, dapat mengarahkan kita pada adanya infeksi tb —
> sitim skoring tb anak
Feby
9 dzaky Pada jurnal telah disebutkan
beberapa pemeriksaan yang
dilakukan, seperti tes mantoux,
Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis
tuberculosis kutis, salah satunya adalah melakukan biopsy dengan
pewarnaan acid-fast staining. Pada pemeriksaan biopsy akan terlihat
Rezka
9. LED, rontgen thoraks, dan
histopatologi. Apakah ada
pemeriksaan lain yang dapat
dilakukan untuk mendiagnosis TB
Kulit?
granuloma tuberculoid dengan sedikit basil. Dapat pula dilakukan
pemeriksaan diaskopi yang akan memberikan karakteristik “apple-
jelly”.
Pemeriksaan PCR juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi DNA
bakteri pada specimen jaringan dan sampel biologis lainnya. Gold
standard pemeriksaan penunjang untuk kasus tuberculosis kutis
tetaplah kultur bakteri, yang dilakukan untuk mengetahui sensitivitas
antibiotic dan respon terhadap pengobatan. Selain itu juga bisa
dilakukan pemeriksaan dengan pewarnaan Ziehl Nielsen dari dasar
ulkus atau jaringan kulit.
Pemeriksaan Interferron gamma release assays (IGRA) jika
memungkinkan.
10 Priska Prinsip tatalaksana tb kulit sama
dengan tb paru, apakah ada
tatalaksana khusus/suportif untuk
tb kulit?
masih sama dikasih oat
Topikal
Pada bentuk ulkus: rawat dengan kalium permanganas 1/5000
Topikal: pada bentuk ulkus: kompres dengan larutan antiseptik
(povidon iodin 1%)
higiene yang baik
Afif
11 Alpin pada jurnal dikatakan lupus
vulgaris sering pada dewasa dan
pada anak sering ditemukan
sklofuroderma dan juga saya
pernah membaca bahwa
sklofuroderma merupakan klinis
tersering, berbeda dengan yang
presentan tampilkan, dimana
presentan menampilkan bahwa
lupus vulgaris merupakan klinis
yang lebih sering, bagaiaman
- efek hormon khususnya estrogen dan mekanismenya berupa
semakin bertambah usia semakin berkurang kadarnya dan
estrogen berperan dalam mengaktivasi sitem imun bawaan dan
adaptif
- lesi lupus vulgaris bersifat kronis dan tb kronik biasanya
ditemukan pada orang dewasa karena sudah lama menderita tb
dan ditemukan biasanya pada orang immunocompromaise
- lupus vulgarisis terbanyak → Epidemiologi berbeda tiap
daerahnya. Kasus skrofuloderma di Indonesia banyak
karena peringkat TB Paru ke 3 terbanyak di dunia - Strain
Feby
10. tanggapan presentan terkait hal
tersebut ?
M. tuberculosis juga berbeda di masing-masing negara →
jadi bisa aja klinis TB Kutis terbanyak di negara lain bukan
skrofuloderma
12 Rizi Pada jurnal disebutkan hasil uji
Mantoux pada pasien, Bagaimana
cara pemeriksaan tes mantoux dan
bagaimana interpretasinya?
Cara Pemeriksaan :
- Persiapkan alat dan bahan
- Pasien dibaringkan terlentang, posisikan lengan bawah kiri/kanan pasien
dalam posisi volar.
- Lakukan cuci tangan rutin dan gunakan handscoen steril
- Ambil 0,1 ml (5 Tuberculin Unit) antigen PPD dengan menggunakan
spuit 1 cc.
- Tentukan daerah injeksi, yaitu daerah yang bebas lesi dan jauh dari vena,
kemudian desinfeksi dengan menggunakan kapas alkohol. Suntikkan
jarum dengan lembut di bawah kulit lengan bawah pasien dalam
sudut 5-15 derajat.
- Injeksikan antigen PPD secara intrakutan hingga terbentuk gelembung.
- Cabut jarum perlahan, buang ke tempat sampah tajam.
Interpretasi : setelah 48-72 jam
Lakukan pengukuran diameter indurasi yang terbentuk
➔0 – 4 mm : negatif
➔5 – 9 mm : ragu-ragu
➔≥ 10 mm : positif
Rezka
13 Rizi Apakah HIV mempengaruhi
bentuk atau manifestasi klinis dari
TB kulit?
Pengaruh HIV pada TB kulit tidak berpengaruh langsung kepada
penyakitnya namun lebih berpengaruh pada faktor resiko,akibat
penurunan imunitas pada penderita HIV bisa memperburuk prognosis
dari TB kulit. Perbedaan prognosis yang dapat terlihat seperti
manifestasi klinis dapat bervariasi dari bentuk yang melibatkan lesi
kulit seperti ulkus, nodul, atau bisul, hingga bentuk yang lebih serius
seperti TB kulit diseminata, di mana lesi kulit menyebar ke berbagai
bagian tubuh.
Afif
14 dzaky Dari pemeriksaan mantouxnya
pada jurnal yang hasilnya positif,
belum tentu, jadi ada namanya infeksi tb dan penyakit tb, dikatakan
penyakit tb apabila uji tuberkulinnya positif dan tdp gejala klinis dari
Feby
11. apabila hasil uji positif apakah pasti
pasien menderita penyakit tb?
pasien , sedangkan infeksi tb uji tuberkulinnya positif tetapi tidak ada
gejala klinis
15 Zsazsa Pada jurnal ini disebutkan bahwa
keterlibatan ekstrimitas bawah lebih
banyak ditemukan dibandingkan
kepala dan leher. Mengapa hal itu bisa
terjadi?
Hal ini mungkin terjadi dikarenakan mobilisasi yang tinggi. individu
pada lingkungan dengan tingkat TB yang tinggi seperti negara
berkembang (India) meningkatkan risiko untuk terinfeksi TB melalui
luka atau goresan di kaki sebagai port de entree dari bakteri TB. Bakteri
dari sputum yang diludahkan sembarangan bisa menginfeksi seseorang
jika terdapat luka atau goresan pada kaki. Ekstremitas : daerah trauma →
port d entrée
Rezka
16 Rizi Bagaimana Prognosis TB kulit? Jika minum OAT teratur dan sesuai aturan, maka prognosisnya akan
baik, sebagian besar pasien datang dengan bekas luka yang menipis
selama terapi setelah fase intensif, sehingga baik prognosis quo ad
vitam, sanctionam, dan functionam akan bonam, tetapi quo ad
kosmetika dubia ad bonam karena tergantung pemulihan kulit kembali
normal pasca kerusakan kulit terjadi akibat kuman tb tersebut,
terutama pada pasien yang memiliki riwayat hipertrofik scar atau
keloid.
Afif
17 Rizi pda tb kutis pengobatannya juga
diberikan OAT. nah Saya pernah
membaca OAT dapat menyebabkan
beberapa efek samping, salah satunya
berupa ikterik, tatalaksana apa yg
dilakukan? bagaimana lanjutannya?
beberapa OAT yang memiliki sifat hepatotoksik adalah isoniazid,
rifampisin, pirazinamid. Pada pasien yang mengalami efek samping obat
berupa ikterik, termasuk efek samping berat (mayor), pada keadaan ini
OAT penyebab dihentikan dan pasien segera dirujuk ke FKTL. Tatalaksana
OAT dihentikan sampai fungsi hepar kembali normal (ditandai dengan
kembalinya nilai SGPT hingga kurang dari dua kali batas nilai normal) dan
gejala klinis (mual atau nyeri perut) menghilang. Apabila tidak
memungkinkan untuk melakukan tes fungsi hepar, maka sebaiknya
menunggu 2 minggu setelah kuning menghilang, lalu kembali dilakukan
pemberian OAT satu persatu kecuali pirazinamid
Feby
18 Gustia Di jurnal disebutkan bahwa TB
kutis memiliki respon yang baik
terhadap pengobatan jika dilihat
dari kesembuhan secara klinisnya.
Kriteria penyembuhan skrofuloderma:
1. Semua fistel dan ulkus sudah menutup
2. Seluruh kelenjar limfe mengecil (<1cm, konsistensi keras)
3. Sikatriks tidak eritematous
Rezka
12. Apa saja kriteria sembuh dari TB
kutis?
4. LED menurun
TBCV:
1. Tidak dijumpai lesi serpiginosa
2. Dijumpai sikatriks tidak eritematosa
3. LED menurun dan normal kembali
LV:
1. ulkus menutup
2. Dijumpai sikatriks tidak eritematosa
3. LED menurun dan normal kembali
19 Dzaky Pada penelitian ini, didapatkan
fenomana kenaikan LED pada 71%
pasien, mengapa demikian?
Peningkatan LED pada penderita TB kulit dapat terjadi karena TB
adalah penyakit yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Peradangan ini menjadi faktor yang dapat meningkatkan LED, karena
sel-sel darah merah akan lebih cenderung mengendap lebih cepat
dalam keadaan peradangan.
Afif
20 dzaky Pada jurnal ini ada banyak jenis
pemeriksaan yang dilakukan pada
pasien TB kulit untuk penilitian,
nah sebenarnya apa pemeriksaan
gold standar dari tb kulit, dan
bisakah kita menegakkan diagnosis
tb kulit di layanan primer ?
Biopsy dan kultur adalah pemeriksaan gold standard, bisa dimulai dari
anamnesis lengkap terkait usia, sosial ekonomi, riwata tb sebelumnya
atau dikelilingi orang dengan batuk lama
Feby
21 Gustia Pada jurnal disebutkan bahwa
terdapat 2 pasien TB Kulit dengan
serologi HIV positif. Apakah untuk
tatalaksana menggunakan ATT nya
tetap sama dengan pasien yang
tidak menderita HIV?
Penatalaksanaannya pada umumnya sama. Namun, terdapat sedikit
perbedaan, yaitu:
- Obat TB tidak boleh ditunda
- diberikan kortimokzasol sebagai profilaksis infeksi lainnya
- jika bukan TB aktif (laten): diobati dengan isoniazid 6-9 bulan.
Rezka
13. - Pada pasien HIV positif, fase lanjut diberikan selama 28
minggu (yang biasanya diberikan hingga 2 bulan setelah lesi
menyembuh)
22 Dzaky Pada penelitian ini disebutkan
predileksi TBVC lebih banyak pada
tangan untuk orang dewasa, dan
ekstrimitas anak pada anak-anak,
mengapa demikian?
Hal ini terjadi karena perbedaan paparan dan aktivitas antara anak dan
dewasa, pada orang dewasa lebih cenderung beraktivitas dan aktif
dalam pekerjaan menggunakan tangan, sehingga lebih banyak terjadi
trauma atau luka yang menyebabkan tempat masuknya
Mycobacterium tuberculosis dibandingkan anak yang lebih seringnya
terbuka trauma atau perlukaan akibat terjatuh atau bermain.
Afif
23 Priska bagaimana jika pasien TB kulit
mengalami reaksi alergi dari obat
OAT?
Jika seorang pasien terjadi gatal tanpa ruam dan tidak ada penyebab
yang jelas selain OAT, maka pendekatan yang direkomendasikan
adalah mencoba pengobatan simtomatik dengan antihistamin dan
pelembab kulit, dan pengobatan TB dapat dilanjutkan sambil
dimonitor. Jika terjadi ruam kulit, semua obat anti-TB harus
dihentikan sementara.
Feby
24 Zsazsa Pada jurnal disebutkan bahwa
tuberkulosis tulang dan
tuberkulosis kulit jarang terjadi
secara bersamaan. Apa faktor yang
menyebabkan jarangnya kedua
jenis tuberkulosis ini terjadi secara
bersamaan?
Tuberkulosis kulit (TB kutis) dan tuberkulosis tulang adalah dua
bentuk tuberkulosis ekstrapulmonal, yang berarti mereka terjadi di
luar paru-paru. Walaupun keduanya disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis, ada beberapa alasan mengapa
tuberkulosis kulit dan tuberkulosis tulang jarang terjadi bersamaan:
1. Jalur Penularan yang Berbeda: Tuberkulosis kulit biasanya
terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk ke
dalam kulit melalui luka atau lesi. Di sisi lain, tuberkulosis
tulang terjadi ketika bakteri tersebut menyebar melalui aliran
darah dari paru-paru atau organ tubuh lainnya ke tulang.
Karena jalur penularan yang berbeda ini, infeksi biasanya tidak
Rezka
14. akan terjadi secara bersamaan di kulit dan tulang pada seorang
individu.
2. Faktor Resiko yang Berbeda: Faktor-faktor yang
meningkatkan risiko seseorang terkena tuberkulosis kulit
mungkin berbeda dengan faktor-faktor yang berkontribusi
pada risiko terkena tuberkulosis tulang. Misalnya, seseorang
dengan kondisi kulit yang lecet atau luka yang terinfeksi lebih
mungkin mengalami tuberkulosis kulit, sedangkan individu
dengan kondisi kesehatan atau paparan tertentu lebih mungkin
terkena tuberkulosis tulang.
3. Variabilitas Geografis: Distribusi tuberkulosis kulit dan
tuberkulosis tulang dapat bervariasi berdasarkan faktor
geografis. Beberapa wilayah atau populasi mungkin memiliki
tingkat insidensi yang berbeda untuk masing-masing bentuk
penyakit ini.
4. Kemampuan Kekebalan Tubuh: Kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi tuberkulosis juga dapat berperan. Sistem
kekebalan tubuh yang baik mungkin mencegah penyebaran
bakteri Mycobacterium tuberculosis ke berbagai organ tubuh,
termasuk kulit dan tulang.
15. 25 Priska apakah pada TB kulit anak juga
dilakukan skoring pada layanan
primer?
rezka
16. dapat dilakukan sebagai skrining awal dan mengarahkan pemeriksaan
lanjutan atau pemeriksaan lanjutan.
26 priska Apa saja edukasi yang diberikan
pada pasien TB kulit, apakah sama
dengan TB paru?
Sama dengan Tb paru
- keteraturan minum obat
- etika batuk
- pemeriksaan berkala untuk pemantauan respon pengobatan
- Pemantauan terapi perlu mendapat perhatian khusus meliputi:
– Keteraturan minum obat – Respons klinis – Penilaian
timbulnya efek samping obat •
- Penilaian kemungkinan terjadinya resistensi obat : – Saat fase
inisial selesai, tidak terlihat adanya respons pengobatan secara
klinis – Pasien gagal pengobatan; putus obat – Kasus kambuh
setelah pengobatan
feby