Reporter radio memiliki peran penting dalam menyampaikan berita secara langsung dan interaktif kepada pendengar. Sejarah reportase radio dimulai pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1920-an yang disiarkan secara langsung, membuat pendengar tidak perlu menunggu berita cetak. Reporter harus mampu menggambarkan peristiwa secara visual agar pendengar merasa hadir di lokasi kejadian, serta memahami karakteristik media radio dan pendengarnya d
1. REPORTASE : Sejarah dan Pengertian
Sejarah Reportase radio berawal pada peristiwa pemilihan Presiden Amerika
Serikat tahun 1920-an yang mengusung pasangan calon Harding-Cox. Khalayak merasa
senang dengan sajian berita radio secara langsung sehingga publik tidak perlu menunggu
berita dari media cetak esok harinya. Radio WWJ di Detroit dan Radio KDKA di
Pitsburgh menyiarkan secara langsung berbagai hal seputar pemilihan presiden. Demikian
pula berbagai peristiwa olahraga pada waktu itu juga tidak luput dari perhatian stasiun
radio untuk disiarkan secara langsung. Peristiwa itulah yang semakin menarik khalayak
untuk selalu mendengarkan siaran radio.
Reportase Radio adalah :
a) Suatu laporan yang dilakukan reporter/wartawan mengenai peristiwa yang
dilihat dengan mata kepala sendiri ( On Location). Oleh sebab itu reportase diidentifikasi
dengan laporan pandangan mata ( Eye witness report ) yaitu laporan yang disiarkan secara
langsung saat peristiwa itu sedang berlangsung ( as it happens ).
b) Reportase juga mempunyai pengertian melaporkan suatu kejadian tapi baru
disiarkan kemudian bahkan setelah disusun kembali, disunting dan ditambah dengan efek
suara.
Situasi haus informasi pendengar ditangkap oleh jurnalis media cetak sehingga
muncul keinginan agar hasil liputannya dibaca dan disiarkan radio. Akibat kecepatannya
banyak pembaca media cetak memilih mendengarkan informasi dari radio sehingga oplah
cetak menurun imbasnya mereka melarang radio mengambil hasi liputannya. Hal ini
mendorong terwujudnya kerjasama radio dengan kantor berita bahkan radio kemudian
berupaya mengirimkan reporternya. Namun kondisi persaingan ini dapat diakhiri dengan
munculnya kesadaran bahwa keduanya mempunyai kesamaan dalam bergerak di bidang
Jurnalistik untuk mempublikasikan informasi kepada khalayak luas.
Perbedaan diantara media cetak dan radio hanya terletak pada sarana dan pola yang
digunakan untuk menyajikan informasi kepada publik. Muncul keyakinan setiap media
mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dan kondisi itu akan saling
mengisi seuai kebutuhan khalayak. Jadi seorang reporter yang baik dan ingin agar
laporannya diterima dan dimengerti maka seharusnya reporter wajib mengetahui ( Watak
media yang digunakan baik kelebihan maupun kelemahannya, bahasa atau lambang yang
digunakan, dan kondisi pendengar atau pembacanya )
M E D I A AUDITIF/ AUDIOVISUAL/ VISUAL/ SURAT
2. RADIO TV KABAR
BAHASA Lisan Lisan Tulisan
MATERI Sederhana/lazim
-yang
diketahui/dipanda
ng
-yang dipandang
digambarkan
sejelas-jelasnya
Setiap perubahan
gerak diceritakan
oleh reporter
seolah penonton
menyaksikannya
langsung
Sederhana/lazim
-yang
diketahui/dipandang
-yang dipandang
tidak digambarkan
sejelasnya oleh
reporter karena
gambar yang
disaksikan penonton
sudah
menggambarkan
peristiwa
Fakta (detail)
dengan disertai
kutipan narasumber
dan dilengkapi foto
PENYAMPAI
BERITA
Orang lain (
Reporter )
Orang lain
(Reporter)
Sendiri ( dibaca
oleh yang
bersangkutan )
Disini memahamkan kita terhadap pengertian tentang kekuatan dan kelemahan
Radio
K E K U A T AN K E L E MA H AN
a) LANGSUNG
b) CEPAT
c) MENCIPTAKAN GAMBAR DLM
IMAJINASI
d) TANPA BATAS
e) TIDAK BANYAK PERNIK
f) MURAH
g) HANGAT DAN DEKAT
i) MUDAH DINIKMATI
j) AKRAB
a) CEPAT HILANG
b) RUANG TERBATAS
c) BERALUR LINIER
d) MENGANDUNG GANGGUAN
e) GLOBAL
KEDUDUKAN REPORTER DALAM ORGANISASI
3. Radio tidak mungkin bekerja tanpa komunikasi lisan secara langsung dengan
pendengarnya, sehingga diciptakan komunikator baru yang disebut penyiar.
Reporter dalam hal ini dipahami sebagai penyiar yang menyiarkan secara langsung
suatu peristiwa untuk pendengar ( karena ada penyiar/pembaca berita/newscaster,
penyiar continuity )
1. Reporter mewakili organisasi/institusi
2. Sebagai penghubung antara organisasi dengan khalayak
3. Penyampai pesan dan penerjemah gagasan/ide serta opini dari yang diwakili
4. Mempunyai khalayak
5. Komunikan (ingin mencapai kesamaan, pikiran dan pendapat dengan
khalayak)
Unsur-unsur yang penting sebagai reporter yang berkomunikasi :
A.Reporterharussadarbahwadirinyaadalahseorangkomunikator
1. Berbicara ( lisan) dengan orang per orang
2. Indera yang berperan adalah telinga
3. Berbahasa singkat, sederhana dan jelas
4. Suara yang baik, sempurna, sehat dan segar
5. Tutur bahasa yang menarik dan menawan
B.Reportermenyampaikan pesan
1. Gagasan dan kebijakan yang disampaikan
2. Pesan diterjemahkan ke dalam bahasa radio
3. Sederhana, jelas, mudah dimengerti dan mudah dicerna
C.Berhadapan dengan khalayak(komunikan)
1.Berkomunikasi dengan orang per orang secara pribadi dan akrab
2.Penggunaan kalimat menarik untuk menggugah perasaan ikut mendukung
bahkan menerima gagasan.
3.Gambarkan secara imajinasi seolah-olah khalayak ikut langsung hadir dan
menyaksikan acara yang dilaporkan
4.Suara setiap saat terkontrol (tdk tampak berteriak dan marah)
5.Menghindari sifat menggurui, angkuh dan sok pintar
6. Bercerita seadanya.
4. Media Radio SebagaiSaluran (Channel) :
Suara merupakan modal utama radio sebagai media komunikasi, oleh karena itu
radio berupaya keras untuk memvisualisasikan suatu peristiwa agar reporter dapat
menciptakan imajinasi kejadian sebenarnya dalam benak pendengar. Sehingga
dalam benak pendengar diciptakan “ theater of mind”. Kelebihan reporter radio
untuk menciptakan gambar kepada setiap pendengar bisa didapatkan bila emosi
pendengar yang bermodalkan telinga mudah bangkit. Mengingat sifat pendengar
yang heterogen, berbeda dalam usia, pendidikan, jenis kelamin, dan status
kehidupannya. Maka konsep pesan harus dipayakan ringkas dengan membatasi
fakta karena pikiran pendengar tidak dapat menyimpan informasi dalam jumlah
banyak. Selain itu karena radio bersifat satu arah sehingga pemahaman pada
pendengaran pertama diupayakan struktur bahasa yang sederhana. Jadi reporter
perlu tahu kapan saat member penekanan pada kata-kata, suku kata atau perubahan
pola penuturan bahasa yang berhubungan dengan keras lemah/tinggi rendah suara.
Gangguan Komunikasi :
Komunikasi dapat berlangsung bila terpenuhi tiga unsur yakni; komunikator
(reporter), pesan, komunikan (pendengar)
Dalam melakukan komunikasi sering terjadi gangguan dan setidaknya ada lima
faktor gangguan diantaranya :
1. Pengaruh suara (noise factor) => Saat reporter menyampaikan laporan
pandangan mata suara di sekitar reporter saat menyampaikan komunikasi harus
dalam kondisi bersih dari kebisingan. Ada kalanya justru efek suara itu
dibutuhkan untuk memperkuat laporan karena tanpa atmosfer tentu laporan
akan terasa hambar.
• Komunikator
Reporter
• Pesan
Radio
• Komunikan
Pendengar
5. 2. Hambatan pengertian bahasa (semantic factor) => Reporter diwajibkan
menggunakan bahasa yang baik saat melaporkan kepada pendengar yang
heterogen. Sebuah laporan mungkin saja tidak dipahami oleh pendengar karena
penggunaan kata/istilah yang sering menimbulkan salah paham. Reporter harus
memahami istilah sensitive dalam komunitas tertentu agar tidak terjadi salah
paham.
3. Hambatan kepentingan (interest factor) =>reporter harusmengupayakan agar
kebijaksanaanyang sulit dicernalewat siaran radio dapat disajikansecara ringkas,
jelas dan bermakna. Usahakan laporan seolah berbicara kepada seorang
pendengar meski sesungguhnya itu diperuntukan kepada khalayak yang
memerlukan informasi sesuai kepentingannya. Reporter bukan membacakan
informasi tapi menyampaikan pesan kepada khalayak
4. Hambatan dorongan/minat (motivation factor) =>Reporter harus berusaha
menyampaikan bahwa informasi yang tengah dilaporkan itu sangat penting dan
sangat menentukan kehidupan mereka. Usahakan pesan yang disampaikan
“sama”/hampir sama atau setidaknya mendekati dengan minat / kepentingan
khalayak
5. Hambatan berupa prasangka (Prejudice factor) =>Reporter tidak boleh
menyampaikan informasi dengan kesan yang bernada, angkuh, menggurui, sok
tahu atau sok pintar karena radio seperti telingan yang mudah menyimpulkan
sesuatu yang didengar.
Komunikator/reporter adalah pemegang inisiatif dalam menyampaikan
pesan/laporan sehingga dia perlu memperhatikan factor yang dapat mempengaruhi
komunikasi dintaranya :
- Kecakapan dalam berkomunikasi, komunikator dapat memilih model
komunikasi yang diinginkannya apakah itu model bercerita atau model yang
lain.
- Sikap. ( sikap terhadap diri sendiri/apakah saya mampu melaporkan, sikap
terhadap isi pesan/komunikator merasa tidak yakin pesan yang dismapikan
dapat dipahami komunikan dan sikap terhadap komunikan/ komunikator
emnunjukan sikap sok pintaratau sok tahu melalui karakter suaranya hal ini
sangat menghambat komunikasi)
- Tingkat pengetahuan seorang reporter /komunikator sangat menentukan
keberhasilan sebuah media dengan kata lain media mampu mendapat dukungan
pendengar dipengaruhi juga oleh komunikator/reporter. Dalam menyampaikan
pesan sebaiknya komunikator berorientasi pada komunikan.
6. PERSYARATAN DAN CIRI REPORTER
Harus dipahami bahwa Reporter adalah orang yang bertugas mencari berita dan
melaporkannya secara langsung dari tempat peristiwa. Seorang reporter bekerja
sebagaimana wartawan maka reoporter adalah wartawan sehingga dituntut
memenuhi kualifikasi standar yaitu:
- Menguasai teknik jurnalistik
- Menguasai bidang liputan (beat)
- Menguasai kode etik jurnalistik
Sehingga seorang reporter memiliki ciri-ciri :
1. Pandai bergaul
2. Memiliki wawasan luas dan cermat
3. Memiliki pikiran jernih
4. Mudah menyesuaikan diri (supel)
5. Fisik tangguh dan mempunyai rasa humor
Selain itu Reporter semestinya juga memiliki kemampuan :
a. Mampu berbicara, dapat menceritakan apa yang disaksikan secara cepat dan
tepat serta runtut
b. Teliti dalam menyampaikan informasi kepada pendengar (tdk boleh asal
bicara dengan kata yang tidak tepat)
c. Memahami teknis pelaporan dan memiliki suara yang baik (mengusai teknik
menulis, membaca,mengolah vocal)
Keberhasilan seorang reporter tidak cukup pada kualitas penulisan yang diucapkan
tapi juga kemampuannya membangun hubungan dan mengikat orang untuk
mendengarkan informasi secara cepat, tepat dan cermat serta menarik. Ada
beberapa faktor yang membuat seorang reporter dapat memperoleh informasi
diantaranya :
- Kemampuan membangun integritas dan kejujuran untuk memperoleh
kepercayaan publik
- Daya ciumnya terhadap berita (tidak cukup puas dengan pertanyaan 5w1H
tapi pengembangan dibalik berita)
7. - Rela untuk tidak mempunyai hari libur demi mendapat berita dengan terbiasa
mendengarkan
Persamaan Penyiardan Reporter
Penyiar Reporter
Bradcaster Bradcaster
Bekerja pada bidang penyaiaran Bekerja pada bidang penyiaram
Menyampaikan informasi Menyampaikan informasi
Menggunakan bahasa Lisan Menggunakan bahasa lisan
Perbedaan Penyiardan Reporter
Penyiar Reporter
Suara terlatih Suara tidak terlatih
Bekerja di boks/studio siaran Bekerja di lapangan
Menyampaikan berita Mencari dan menyampaikan berita
Populer secara pribadi Tidak popular
Ragam Reportase :
1. Kegiatan reportase langsung ( running report ) atau laporan pandangan mata
dan laporan tunda. Reportase jenis ini seolah membawa pendengar ke tempat
peristiwa. Reporter menempatkan diri sebagai saksi mata yang mewakili
pendengar. Sebagai saksi mata dia harus mampu melihat, merasakan aroma
lokasi, dan berpikir untuk pendengarnya. Seluruh panca indera harus
dikerahkan untuk menangkap dan menyampaikannya kepada pendengar.
Reportase jenis ini ada model yaitu :
A. Reportase yang direncanakan (periodik) -> Biasanya direncanakan untuk
acara tertentu sehingga cukup tersedia waktu untuk persiapan dan
perencanaan. Bahkan untuk eksekusi dapat disiapkan alternative atau
planning A dan B
B. Reportase yang tidak direncanakan -> adalah reportase atas peristiwa yang
tidak terduga sebelumnya ( bencana, demonstrasi, kecelakaan, peristiwa
yang terjadi secara tiba-tiba). Dalam hal ini dibutuhkan kemahiran seorang
8. reporter yang mampu menggambarkan kondisi denga detil dan baik bahkan
menyambungkan dengan peristiwa yang berkaitan
Untuk laporan tunda atau Laporan kemudian merupakan satu bentuk reportase dan
bagian dari pengembangan berita. Tetap memperhatikan aktualitas berita meski
ada penundaan waktu siaran, dengn menmbahkan komentar dari narasumber yang
belum sempat atau untuk lebih memperkuat nilai beritanya.
2. Kegiatan reportase secara estafet atau beranting (relay report ) ->
menempatkan beberapa reporter pada beberapa titik laporan secara estafeta
disambungkan. Contoh peristiwa karnaval, iring-iringan jenazah Ibu Tien
Suharto, Sultan HB IX. Reporter dapat menyampaikan kerumunan massa,
ekspresi masyarakat, kesiapan aparat, cuaca, kondisi jalan tidak luput dari
perhatian reporter
A.
B.
•Reporter
•StartA •Reporter
•AntarB •Reporter
•FinishC
A-
Start/Finish
B
C
D
E
9. 3. Kegiatan laporan langsung melalui rekaman dan wawancara. Siaran ini
mempunyai banyak ruang dan kesempatan untuk melakukan proses editing.
Sebaiknya seorang reporter juga mempunyai skill untuk melakukan editing
secara cepat dan akurat.