SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
REPORTASE : Sejarah dan Pengertian
Sejarah Reportase radio berawal pada peristiwa pemilihan Presiden Amerika
Serikat tahun 1920-an yang mengusung pasangan calon Harding-Cox. Khalayak merasa
senang dengan sajian berita radio secara langsung sehingga publik tidak perlu menunggu
berita dari media cetak esok harinya. Radio WWJ di Detroit dan Radio KDKA di
Pitsburgh menyiarkan secara langsung berbagai hal seputar pemilihan presiden. Demikian
pula berbagai peristiwa olahraga pada waktu itu juga tidak luput dari perhatian stasiun
radio untuk disiarkan secara langsung. Peristiwa itulah yang semakin menarik khalayak
untuk selalu mendengarkan siaran radio.
Reportase Radio adalah :
a) Suatu laporan yang dilakukan reporter/wartawan mengenai peristiwa yang
dilihat dengan mata kepala sendiri ( On Location). Oleh sebab itu reportase diidentifikasi
dengan laporan pandangan mata ( Eye witness report ) yaitu laporan yang disiarkan secara
langsung saat peristiwa itu sedang berlangsung ( as it happens ).
b) Reportase juga mempunyai pengertian melaporkan suatu kejadian tapi baru
disiarkan kemudian bahkan setelah disusun kembali, disunting dan ditambah dengan efek
suara.
Situasi haus informasi pendengar ditangkap oleh jurnalis media cetak sehingga
muncul keinginan agar hasil liputannya dibaca dan disiarkan radio. Akibat kecepatannya
banyak pembaca media cetak memilih mendengarkan informasi dari radio sehingga oplah
cetak menurun imbasnya mereka melarang radio mengambil hasi liputannya. Hal ini
mendorong terwujudnya kerjasama radio dengan kantor berita bahkan radio kemudian
berupaya mengirimkan reporternya. Namun kondisi persaingan ini dapat diakhiri dengan
munculnya kesadaran bahwa keduanya mempunyai kesamaan dalam bergerak di bidang
Jurnalistik untuk mempublikasikan informasi kepada khalayak luas.
Perbedaan diantara media cetak dan radio hanya terletak pada sarana dan pola yang
digunakan untuk menyajikan informasi kepada publik. Muncul keyakinan setiap media
mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dan kondisi itu akan saling
mengisi seuai kebutuhan khalayak. Jadi seorang reporter yang baik dan ingin agar
laporannya diterima dan dimengerti maka seharusnya reporter wajib mengetahui ( Watak
media yang digunakan baik kelebihan maupun kelemahannya, bahasa atau lambang yang
digunakan, dan kondisi pendengar atau pembacanya )
M E D I A AUDITIF/ AUDIOVISUAL/ VISUAL/ SURAT
RADIO TV KABAR
BAHASA Lisan Lisan Tulisan
MATERI Sederhana/lazim
-yang
diketahui/dipanda
ng
-yang dipandang
digambarkan
sejelas-jelasnya
Setiap perubahan
gerak diceritakan
oleh reporter
seolah penonton
menyaksikannya
langsung
Sederhana/lazim
-yang
diketahui/dipandang
-yang dipandang
tidak digambarkan
sejelasnya oleh
reporter karena
gambar yang
disaksikan penonton
sudah
menggambarkan
peristiwa
Fakta (detail)
dengan disertai
kutipan narasumber
dan dilengkapi foto
PENYAMPAI
BERITA
Orang lain (
Reporter )
Orang lain
(Reporter)
Sendiri ( dibaca
oleh yang
bersangkutan )
Disini memahamkan kita terhadap pengertian tentang kekuatan dan kelemahan
Radio
K E K U A T AN K E L E MA H AN
a) LANGSUNG
b) CEPAT
c) MENCIPTAKAN GAMBAR DLM
IMAJINASI
d) TANPA BATAS
e) TIDAK BANYAK PERNIK
f) MURAH
g) HANGAT DAN DEKAT
i) MUDAH DINIKMATI
j) AKRAB
a) CEPAT HILANG
b) RUANG TERBATAS
c) BERALUR LINIER
d) MENGANDUNG GANGGUAN
e) GLOBAL
KEDUDUKAN REPORTER DALAM ORGANISASI
Radio tidak mungkin bekerja tanpa komunikasi lisan secara langsung dengan
pendengarnya, sehingga diciptakan komunikator baru yang disebut penyiar.
Reporter dalam hal ini dipahami sebagai penyiar yang menyiarkan secara langsung
suatu peristiwa untuk pendengar ( karena ada penyiar/pembaca berita/newscaster,
penyiar continuity )
1. Reporter mewakili organisasi/institusi
2. Sebagai penghubung antara organisasi dengan khalayak
3. Penyampai pesan dan penerjemah gagasan/ide serta opini dari yang diwakili
4. Mempunyai khalayak
5. Komunikan (ingin mencapai kesamaan, pikiran dan pendapat dengan
khalayak)
Unsur-unsur yang penting sebagai reporter yang berkomunikasi :
A.Reporterharussadarbahwadirinyaadalahseorangkomunikator
1. Berbicara ( lisan) dengan orang per orang
2. Indera yang berperan adalah telinga
3. Berbahasa singkat, sederhana dan jelas
4. Suara yang baik, sempurna, sehat dan segar
5. Tutur bahasa yang menarik dan menawan
B.Reportermenyampaikan pesan
1. Gagasan dan kebijakan yang disampaikan
2. Pesan diterjemahkan ke dalam bahasa radio
3. Sederhana, jelas, mudah dimengerti dan mudah dicerna
C.Berhadapan dengan khalayak(komunikan)
1.Berkomunikasi dengan orang per orang secara pribadi dan akrab
2.Penggunaan kalimat menarik untuk menggugah perasaan ikut mendukung
bahkan menerima gagasan.
3.Gambarkan secara imajinasi seolah-olah khalayak ikut langsung hadir dan
menyaksikan acara yang dilaporkan
4.Suara setiap saat terkontrol (tdk tampak berteriak dan marah)
5.Menghindari sifat menggurui, angkuh dan sok pintar
6. Bercerita seadanya.
Media Radio SebagaiSaluran (Channel) :
Suara merupakan modal utama radio sebagai media komunikasi, oleh karena itu
radio berupaya keras untuk memvisualisasikan suatu peristiwa agar reporter dapat
menciptakan imajinasi kejadian sebenarnya dalam benak pendengar. Sehingga
dalam benak pendengar diciptakan “ theater of mind”. Kelebihan reporter radio
untuk menciptakan gambar kepada setiap pendengar bisa didapatkan bila emosi
pendengar yang bermodalkan telinga mudah bangkit. Mengingat sifat pendengar
yang heterogen, berbeda dalam usia, pendidikan, jenis kelamin, dan status
kehidupannya. Maka konsep pesan harus dipayakan ringkas dengan membatasi
fakta karena pikiran pendengar tidak dapat menyimpan informasi dalam jumlah
banyak. Selain itu karena radio bersifat satu arah sehingga pemahaman pada
pendengaran pertama diupayakan struktur bahasa yang sederhana. Jadi reporter
perlu tahu kapan saat member penekanan pada kata-kata, suku kata atau perubahan
pola penuturan bahasa yang berhubungan dengan keras lemah/tinggi rendah suara.
Gangguan Komunikasi :
Komunikasi dapat berlangsung bila terpenuhi tiga unsur yakni; komunikator
(reporter), pesan, komunikan (pendengar)
Dalam melakukan komunikasi sering terjadi gangguan dan setidaknya ada lima
faktor gangguan diantaranya :
1. Pengaruh suara (noise factor) => Saat reporter menyampaikan laporan
pandangan mata suara di sekitar reporter saat menyampaikan komunikasi harus
dalam kondisi bersih dari kebisingan. Ada kalanya justru efek suara itu
dibutuhkan untuk memperkuat laporan karena tanpa atmosfer tentu laporan
akan terasa hambar.
• Komunikator
Reporter
• Pesan
Radio
• Komunikan
Pendengar
2. Hambatan pengertian bahasa (semantic factor) => Reporter diwajibkan
menggunakan bahasa yang baik saat melaporkan kepada pendengar yang
heterogen. Sebuah laporan mungkin saja tidak dipahami oleh pendengar karena
penggunaan kata/istilah yang sering menimbulkan salah paham. Reporter harus
memahami istilah sensitive dalam komunitas tertentu agar tidak terjadi salah
paham.
3. Hambatan kepentingan (interest factor) =>reporter harusmengupayakan agar
kebijaksanaanyang sulit dicernalewat siaran radio dapat disajikansecara ringkas,
jelas dan bermakna. Usahakan laporan seolah berbicara kepada seorang
pendengar meski sesungguhnya itu diperuntukan kepada khalayak yang
memerlukan informasi sesuai kepentingannya. Reporter bukan membacakan
informasi tapi menyampaikan pesan kepada khalayak
4. Hambatan dorongan/minat (motivation factor) =>Reporter harus berusaha
menyampaikan bahwa informasi yang tengah dilaporkan itu sangat penting dan
sangat menentukan kehidupan mereka. Usahakan pesan yang disampaikan
“sama”/hampir sama atau setidaknya mendekati dengan minat / kepentingan
khalayak
5. Hambatan berupa prasangka (Prejudice factor) =>Reporter tidak boleh
menyampaikan informasi dengan kesan yang bernada, angkuh, menggurui, sok
tahu atau sok pintar karena radio seperti telingan yang mudah menyimpulkan
sesuatu yang didengar.
Komunikator/reporter adalah pemegang inisiatif dalam menyampaikan
pesan/laporan sehingga dia perlu memperhatikan factor yang dapat mempengaruhi
komunikasi dintaranya :
- Kecakapan dalam berkomunikasi, komunikator dapat memilih model
komunikasi yang diinginkannya apakah itu model bercerita atau model yang
lain.
- Sikap. ( sikap terhadap diri sendiri/apakah saya mampu melaporkan, sikap
terhadap isi pesan/komunikator merasa tidak yakin pesan yang dismapikan
dapat dipahami komunikan dan sikap terhadap komunikan/ komunikator
emnunjukan sikap sok pintaratau sok tahu melalui karakter suaranya hal ini
sangat menghambat komunikasi)
- Tingkat pengetahuan seorang reporter /komunikator sangat menentukan
keberhasilan sebuah media dengan kata lain media mampu mendapat dukungan
pendengar dipengaruhi juga oleh komunikator/reporter. Dalam menyampaikan
pesan sebaiknya komunikator berorientasi pada komunikan.
PERSYARATAN DAN CIRI REPORTER
Harus dipahami bahwa Reporter adalah orang yang bertugas mencari berita dan
melaporkannya secara langsung dari tempat peristiwa. Seorang reporter bekerja
sebagaimana wartawan maka reoporter adalah wartawan sehingga dituntut
memenuhi kualifikasi standar yaitu:
- Menguasai teknik jurnalistik
- Menguasai bidang liputan (beat)
- Menguasai kode etik jurnalistik
Sehingga seorang reporter memiliki ciri-ciri :
1. Pandai bergaul
2. Memiliki wawasan luas dan cermat
3. Memiliki pikiran jernih
4. Mudah menyesuaikan diri (supel)
5. Fisik tangguh dan mempunyai rasa humor
Selain itu Reporter semestinya juga memiliki kemampuan :
a. Mampu berbicara, dapat menceritakan apa yang disaksikan secara cepat dan
tepat serta runtut
b. Teliti dalam menyampaikan informasi kepada pendengar (tdk boleh asal
bicara dengan kata yang tidak tepat)
c. Memahami teknis pelaporan dan memiliki suara yang baik (mengusai teknik
menulis, membaca,mengolah vocal)
Keberhasilan seorang reporter tidak cukup pada kualitas penulisan yang diucapkan
tapi juga kemampuannya membangun hubungan dan mengikat orang untuk
mendengarkan informasi secara cepat, tepat dan cermat serta menarik. Ada
beberapa faktor yang membuat seorang reporter dapat memperoleh informasi
diantaranya :
- Kemampuan membangun integritas dan kejujuran untuk memperoleh
kepercayaan publik
- Daya ciumnya terhadap berita (tidak cukup puas dengan pertanyaan 5w1H
tapi pengembangan dibalik berita)
- Rela untuk tidak mempunyai hari libur demi mendapat berita dengan terbiasa
mendengarkan
Persamaan Penyiardan Reporter
Penyiar Reporter
Bradcaster Bradcaster
Bekerja pada bidang penyaiaran Bekerja pada bidang penyiaram
Menyampaikan informasi Menyampaikan informasi
Menggunakan bahasa Lisan Menggunakan bahasa lisan
Perbedaan Penyiardan Reporter
Penyiar Reporter
Suara terlatih Suara tidak terlatih
Bekerja di boks/studio siaran Bekerja di lapangan
Menyampaikan berita Mencari dan menyampaikan berita
Populer secara pribadi Tidak popular
Ragam Reportase :
1. Kegiatan reportase langsung ( running report ) atau laporan pandangan mata
dan laporan tunda. Reportase jenis ini seolah membawa pendengar ke tempat
peristiwa. Reporter menempatkan diri sebagai saksi mata yang mewakili
pendengar. Sebagai saksi mata dia harus mampu melihat, merasakan aroma
lokasi, dan berpikir untuk pendengarnya. Seluruh panca indera harus
dikerahkan untuk menangkap dan menyampaikannya kepada pendengar.
Reportase jenis ini ada model yaitu :
A. Reportase yang direncanakan (periodik) -> Biasanya direncanakan untuk
acara tertentu sehingga cukup tersedia waktu untuk persiapan dan
perencanaan. Bahkan untuk eksekusi dapat disiapkan alternative atau
planning A dan B
B. Reportase yang tidak direncanakan -> adalah reportase atas peristiwa yang
tidak terduga sebelumnya ( bencana, demonstrasi, kecelakaan, peristiwa
yang terjadi secara tiba-tiba). Dalam hal ini dibutuhkan kemahiran seorang
reporter yang mampu menggambarkan kondisi denga detil dan baik bahkan
menyambungkan dengan peristiwa yang berkaitan
Untuk laporan tunda atau Laporan kemudian merupakan satu bentuk reportase dan
bagian dari pengembangan berita. Tetap memperhatikan aktualitas berita meski
ada penundaan waktu siaran, dengn menmbahkan komentar dari narasumber yang
belum sempat atau untuk lebih memperkuat nilai beritanya.
2. Kegiatan reportase secara estafet atau beranting (relay report ) ->
menempatkan beberapa reporter pada beberapa titik laporan secara estafeta
disambungkan. Contoh peristiwa karnaval, iring-iringan jenazah Ibu Tien
Suharto, Sultan HB IX. Reporter dapat menyampaikan kerumunan massa,
ekspresi masyarakat, kesiapan aparat, cuaca, kondisi jalan tidak luput dari
perhatian reporter
A.
B.
•Reporter
•StartA •Reporter
•AntarB •Reporter
•FinishC
A-
Start/Finish
B
C
D
E
3. Kegiatan laporan langsung melalui rekaman dan wawancara. Siaran ini
mempunyai banyak ruang dan kesempatan untuk melakukan proses editing.
Sebaiknya seorang reporter juga mempunyai skill untuk melakukan editing
secara cepat dan akurat.

More Related Content

What's hot

Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranDudi Hartono
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Firdaus Azwar Ersyad
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Menulis Berita Televisi
Menulis Berita TelevisiMenulis Berita Televisi
Menulis Berita Televisiijtikalsel
 
1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relationsblade_net
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Rezka Judittya
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)AlfiahSeptianiSiradj
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptCha Cha D Talo
 
Media sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikMedia sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikLSP3I
 
5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relationsblade_net
 

What's hot (20)

Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaran
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Produksi program siaran radio
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Menulis Berita Televisi
Menulis Berita TelevisiMenulis Berita Televisi
Menulis Berita Televisi
 
Format berita tv
Format berita tvFormat berita tv
Format berita tv
 
1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
 
Radio
RadioRadio
Radio
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Prinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radioPrinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radio
 
Jurnalistik radio
Jurnalistik radioJurnalistik radio
Jurnalistik radio
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda ppt
 
Media sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikMedia sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politik
 
5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations
 

Similar to SEJARAH REPORTASE RADIO

Similar to SEJARAH REPORTASE RADIO (20)

Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2
 
Pert. 2 format radio.
Pert. 2 format radio.Pert. 2 format radio.
Pert. 2 format radio.
 
Relasi Media
Relasi MediaRelasi Media
Relasi Media
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
 
Makalah workshop bandung
Makalah workshop bandungMakalah workshop bandung
Makalah workshop bandung
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massa
 
Bahasa media
Bahasa mediaBahasa media
Bahasa media
 
SOP Komris
SOP KomrisSOP Komris
SOP Komris
 
Press release 3 okt (yuti)
Press release 3 okt (yuti)Press release 3 okt (yuti)
Press release 3 okt (yuti)
 
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptxMATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
 
Materi korespondensi
Materi korespondensiMateri korespondensi
Materi korespondensi
 
Kualitas, kapasitas dan prioritas berita
Kualitas, kapasitas dan prioritas beritaKualitas, kapasitas dan prioritas berita
Kualitas, kapasitas dan prioritas berita
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
aktivitas media-relation
aktivitas media-relationaktivitas media-relation
aktivitas media-relation
 
Nota kuliah 4
Nota kuliah 4Nota kuliah 4
Nota kuliah 4
 
Audiovisual
AudiovisualAudiovisual
Audiovisual
 
Gbm1103 mesej dan saluran
Gbm1103 mesej dan saluranGbm1103 mesej dan saluran
Gbm1103 mesej dan saluran
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 
WARTAWAN
WARTAWANWARTAWAN
WARTAWAN
 

More from Diana Amelia Bagti

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsDiana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 

More from Diana Amelia Bagti (20)

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - Creativity
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

SEJARAH REPORTASE RADIO

  • 1. REPORTASE : Sejarah dan Pengertian Sejarah Reportase radio berawal pada peristiwa pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1920-an yang mengusung pasangan calon Harding-Cox. Khalayak merasa senang dengan sajian berita radio secara langsung sehingga publik tidak perlu menunggu berita dari media cetak esok harinya. Radio WWJ di Detroit dan Radio KDKA di Pitsburgh menyiarkan secara langsung berbagai hal seputar pemilihan presiden. Demikian pula berbagai peristiwa olahraga pada waktu itu juga tidak luput dari perhatian stasiun radio untuk disiarkan secara langsung. Peristiwa itulah yang semakin menarik khalayak untuk selalu mendengarkan siaran radio. Reportase Radio adalah : a) Suatu laporan yang dilakukan reporter/wartawan mengenai peristiwa yang dilihat dengan mata kepala sendiri ( On Location). Oleh sebab itu reportase diidentifikasi dengan laporan pandangan mata ( Eye witness report ) yaitu laporan yang disiarkan secara langsung saat peristiwa itu sedang berlangsung ( as it happens ). b) Reportase juga mempunyai pengertian melaporkan suatu kejadian tapi baru disiarkan kemudian bahkan setelah disusun kembali, disunting dan ditambah dengan efek suara. Situasi haus informasi pendengar ditangkap oleh jurnalis media cetak sehingga muncul keinginan agar hasil liputannya dibaca dan disiarkan radio. Akibat kecepatannya banyak pembaca media cetak memilih mendengarkan informasi dari radio sehingga oplah cetak menurun imbasnya mereka melarang radio mengambil hasi liputannya. Hal ini mendorong terwujudnya kerjasama radio dengan kantor berita bahkan radio kemudian berupaya mengirimkan reporternya. Namun kondisi persaingan ini dapat diakhiri dengan munculnya kesadaran bahwa keduanya mempunyai kesamaan dalam bergerak di bidang Jurnalistik untuk mempublikasikan informasi kepada khalayak luas. Perbedaan diantara media cetak dan radio hanya terletak pada sarana dan pola yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada publik. Muncul keyakinan setiap media mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dan kondisi itu akan saling mengisi seuai kebutuhan khalayak. Jadi seorang reporter yang baik dan ingin agar laporannya diterima dan dimengerti maka seharusnya reporter wajib mengetahui ( Watak media yang digunakan baik kelebihan maupun kelemahannya, bahasa atau lambang yang digunakan, dan kondisi pendengar atau pembacanya ) M E D I A AUDITIF/ AUDIOVISUAL/ VISUAL/ SURAT
  • 2. RADIO TV KABAR BAHASA Lisan Lisan Tulisan MATERI Sederhana/lazim -yang diketahui/dipanda ng -yang dipandang digambarkan sejelas-jelasnya Setiap perubahan gerak diceritakan oleh reporter seolah penonton menyaksikannya langsung Sederhana/lazim -yang diketahui/dipandang -yang dipandang tidak digambarkan sejelasnya oleh reporter karena gambar yang disaksikan penonton sudah menggambarkan peristiwa Fakta (detail) dengan disertai kutipan narasumber dan dilengkapi foto PENYAMPAI BERITA Orang lain ( Reporter ) Orang lain (Reporter) Sendiri ( dibaca oleh yang bersangkutan ) Disini memahamkan kita terhadap pengertian tentang kekuatan dan kelemahan Radio K E K U A T AN K E L E MA H AN a) LANGSUNG b) CEPAT c) MENCIPTAKAN GAMBAR DLM IMAJINASI d) TANPA BATAS e) TIDAK BANYAK PERNIK f) MURAH g) HANGAT DAN DEKAT i) MUDAH DINIKMATI j) AKRAB a) CEPAT HILANG b) RUANG TERBATAS c) BERALUR LINIER d) MENGANDUNG GANGGUAN e) GLOBAL KEDUDUKAN REPORTER DALAM ORGANISASI
  • 3. Radio tidak mungkin bekerja tanpa komunikasi lisan secara langsung dengan pendengarnya, sehingga diciptakan komunikator baru yang disebut penyiar. Reporter dalam hal ini dipahami sebagai penyiar yang menyiarkan secara langsung suatu peristiwa untuk pendengar ( karena ada penyiar/pembaca berita/newscaster, penyiar continuity ) 1. Reporter mewakili organisasi/institusi 2. Sebagai penghubung antara organisasi dengan khalayak 3. Penyampai pesan dan penerjemah gagasan/ide serta opini dari yang diwakili 4. Mempunyai khalayak 5. Komunikan (ingin mencapai kesamaan, pikiran dan pendapat dengan khalayak) Unsur-unsur yang penting sebagai reporter yang berkomunikasi : A.Reporterharussadarbahwadirinyaadalahseorangkomunikator 1. Berbicara ( lisan) dengan orang per orang 2. Indera yang berperan adalah telinga 3. Berbahasa singkat, sederhana dan jelas 4. Suara yang baik, sempurna, sehat dan segar 5. Tutur bahasa yang menarik dan menawan B.Reportermenyampaikan pesan 1. Gagasan dan kebijakan yang disampaikan 2. Pesan diterjemahkan ke dalam bahasa radio 3. Sederhana, jelas, mudah dimengerti dan mudah dicerna C.Berhadapan dengan khalayak(komunikan) 1.Berkomunikasi dengan orang per orang secara pribadi dan akrab 2.Penggunaan kalimat menarik untuk menggugah perasaan ikut mendukung bahkan menerima gagasan. 3.Gambarkan secara imajinasi seolah-olah khalayak ikut langsung hadir dan menyaksikan acara yang dilaporkan 4.Suara setiap saat terkontrol (tdk tampak berteriak dan marah) 5.Menghindari sifat menggurui, angkuh dan sok pintar 6. Bercerita seadanya.
  • 4. Media Radio SebagaiSaluran (Channel) : Suara merupakan modal utama radio sebagai media komunikasi, oleh karena itu radio berupaya keras untuk memvisualisasikan suatu peristiwa agar reporter dapat menciptakan imajinasi kejadian sebenarnya dalam benak pendengar. Sehingga dalam benak pendengar diciptakan “ theater of mind”. Kelebihan reporter radio untuk menciptakan gambar kepada setiap pendengar bisa didapatkan bila emosi pendengar yang bermodalkan telinga mudah bangkit. Mengingat sifat pendengar yang heterogen, berbeda dalam usia, pendidikan, jenis kelamin, dan status kehidupannya. Maka konsep pesan harus dipayakan ringkas dengan membatasi fakta karena pikiran pendengar tidak dapat menyimpan informasi dalam jumlah banyak. Selain itu karena radio bersifat satu arah sehingga pemahaman pada pendengaran pertama diupayakan struktur bahasa yang sederhana. Jadi reporter perlu tahu kapan saat member penekanan pada kata-kata, suku kata atau perubahan pola penuturan bahasa yang berhubungan dengan keras lemah/tinggi rendah suara. Gangguan Komunikasi : Komunikasi dapat berlangsung bila terpenuhi tiga unsur yakni; komunikator (reporter), pesan, komunikan (pendengar) Dalam melakukan komunikasi sering terjadi gangguan dan setidaknya ada lima faktor gangguan diantaranya : 1. Pengaruh suara (noise factor) => Saat reporter menyampaikan laporan pandangan mata suara di sekitar reporter saat menyampaikan komunikasi harus dalam kondisi bersih dari kebisingan. Ada kalanya justru efek suara itu dibutuhkan untuk memperkuat laporan karena tanpa atmosfer tentu laporan akan terasa hambar. • Komunikator Reporter • Pesan Radio • Komunikan Pendengar
  • 5. 2. Hambatan pengertian bahasa (semantic factor) => Reporter diwajibkan menggunakan bahasa yang baik saat melaporkan kepada pendengar yang heterogen. Sebuah laporan mungkin saja tidak dipahami oleh pendengar karena penggunaan kata/istilah yang sering menimbulkan salah paham. Reporter harus memahami istilah sensitive dalam komunitas tertentu agar tidak terjadi salah paham. 3. Hambatan kepentingan (interest factor) =>reporter harusmengupayakan agar kebijaksanaanyang sulit dicernalewat siaran radio dapat disajikansecara ringkas, jelas dan bermakna. Usahakan laporan seolah berbicara kepada seorang pendengar meski sesungguhnya itu diperuntukan kepada khalayak yang memerlukan informasi sesuai kepentingannya. Reporter bukan membacakan informasi tapi menyampaikan pesan kepada khalayak 4. Hambatan dorongan/minat (motivation factor) =>Reporter harus berusaha menyampaikan bahwa informasi yang tengah dilaporkan itu sangat penting dan sangat menentukan kehidupan mereka. Usahakan pesan yang disampaikan “sama”/hampir sama atau setidaknya mendekati dengan minat / kepentingan khalayak 5. Hambatan berupa prasangka (Prejudice factor) =>Reporter tidak boleh menyampaikan informasi dengan kesan yang bernada, angkuh, menggurui, sok tahu atau sok pintar karena radio seperti telingan yang mudah menyimpulkan sesuatu yang didengar. Komunikator/reporter adalah pemegang inisiatif dalam menyampaikan pesan/laporan sehingga dia perlu memperhatikan factor yang dapat mempengaruhi komunikasi dintaranya : - Kecakapan dalam berkomunikasi, komunikator dapat memilih model komunikasi yang diinginkannya apakah itu model bercerita atau model yang lain. - Sikap. ( sikap terhadap diri sendiri/apakah saya mampu melaporkan, sikap terhadap isi pesan/komunikator merasa tidak yakin pesan yang dismapikan dapat dipahami komunikan dan sikap terhadap komunikan/ komunikator emnunjukan sikap sok pintaratau sok tahu melalui karakter suaranya hal ini sangat menghambat komunikasi) - Tingkat pengetahuan seorang reporter /komunikator sangat menentukan keberhasilan sebuah media dengan kata lain media mampu mendapat dukungan pendengar dipengaruhi juga oleh komunikator/reporter. Dalam menyampaikan pesan sebaiknya komunikator berorientasi pada komunikan.
  • 6. PERSYARATAN DAN CIRI REPORTER Harus dipahami bahwa Reporter adalah orang yang bertugas mencari berita dan melaporkannya secara langsung dari tempat peristiwa. Seorang reporter bekerja sebagaimana wartawan maka reoporter adalah wartawan sehingga dituntut memenuhi kualifikasi standar yaitu: - Menguasai teknik jurnalistik - Menguasai bidang liputan (beat) - Menguasai kode etik jurnalistik Sehingga seorang reporter memiliki ciri-ciri : 1. Pandai bergaul 2. Memiliki wawasan luas dan cermat 3. Memiliki pikiran jernih 4. Mudah menyesuaikan diri (supel) 5. Fisik tangguh dan mempunyai rasa humor Selain itu Reporter semestinya juga memiliki kemampuan : a. Mampu berbicara, dapat menceritakan apa yang disaksikan secara cepat dan tepat serta runtut b. Teliti dalam menyampaikan informasi kepada pendengar (tdk boleh asal bicara dengan kata yang tidak tepat) c. Memahami teknis pelaporan dan memiliki suara yang baik (mengusai teknik menulis, membaca,mengolah vocal) Keberhasilan seorang reporter tidak cukup pada kualitas penulisan yang diucapkan tapi juga kemampuannya membangun hubungan dan mengikat orang untuk mendengarkan informasi secara cepat, tepat dan cermat serta menarik. Ada beberapa faktor yang membuat seorang reporter dapat memperoleh informasi diantaranya : - Kemampuan membangun integritas dan kejujuran untuk memperoleh kepercayaan publik - Daya ciumnya terhadap berita (tidak cukup puas dengan pertanyaan 5w1H tapi pengembangan dibalik berita)
  • 7. - Rela untuk tidak mempunyai hari libur demi mendapat berita dengan terbiasa mendengarkan Persamaan Penyiardan Reporter Penyiar Reporter Bradcaster Bradcaster Bekerja pada bidang penyaiaran Bekerja pada bidang penyiaram Menyampaikan informasi Menyampaikan informasi Menggunakan bahasa Lisan Menggunakan bahasa lisan Perbedaan Penyiardan Reporter Penyiar Reporter Suara terlatih Suara tidak terlatih Bekerja di boks/studio siaran Bekerja di lapangan Menyampaikan berita Mencari dan menyampaikan berita Populer secara pribadi Tidak popular Ragam Reportase : 1. Kegiatan reportase langsung ( running report ) atau laporan pandangan mata dan laporan tunda. Reportase jenis ini seolah membawa pendengar ke tempat peristiwa. Reporter menempatkan diri sebagai saksi mata yang mewakili pendengar. Sebagai saksi mata dia harus mampu melihat, merasakan aroma lokasi, dan berpikir untuk pendengarnya. Seluruh panca indera harus dikerahkan untuk menangkap dan menyampaikannya kepada pendengar. Reportase jenis ini ada model yaitu : A. Reportase yang direncanakan (periodik) -> Biasanya direncanakan untuk acara tertentu sehingga cukup tersedia waktu untuk persiapan dan perencanaan. Bahkan untuk eksekusi dapat disiapkan alternative atau planning A dan B B. Reportase yang tidak direncanakan -> adalah reportase atas peristiwa yang tidak terduga sebelumnya ( bencana, demonstrasi, kecelakaan, peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba). Dalam hal ini dibutuhkan kemahiran seorang
  • 8. reporter yang mampu menggambarkan kondisi denga detil dan baik bahkan menyambungkan dengan peristiwa yang berkaitan Untuk laporan tunda atau Laporan kemudian merupakan satu bentuk reportase dan bagian dari pengembangan berita. Tetap memperhatikan aktualitas berita meski ada penundaan waktu siaran, dengn menmbahkan komentar dari narasumber yang belum sempat atau untuk lebih memperkuat nilai beritanya. 2. Kegiatan reportase secara estafet atau beranting (relay report ) -> menempatkan beberapa reporter pada beberapa titik laporan secara estafeta disambungkan. Contoh peristiwa karnaval, iring-iringan jenazah Ibu Tien Suharto, Sultan HB IX. Reporter dapat menyampaikan kerumunan massa, ekspresi masyarakat, kesiapan aparat, cuaca, kondisi jalan tidak luput dari perhatian reporter A. B. •Reporter •StartA •Reporter •AntarB •Reporter •FinishC A- Start/Finish B C D E
  • 9. 3. Kegiatan laporan langsung melalui rekaman dan wawancara. Siaran ini mempunyai banyak ruang dan kesempatan untuk melakukan proses editing. Sebaiknya seorang reporter juga mempunyai skill untuk melakukan editing secara cepat dan akurat.