1. EMPAT TIPE SISTEM INFORMASI
Disusun oleh :
Sepriyanto Yehskiel
A12.2013.04931
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2015
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dangan kasih
karunia,berkat,damai sejahtera, serta kekuatan dariNyalah saya dapat menyusun makalah
tentang Empat Tipe Sistem Informasi ini dengan baik meskipun saya sadari masih banyak
kekurangan dari makalah yang saya susun dari berbagai sumber ini. Saya sangat berterima
kasih juga kepada Bapak Sudaryanto selaku Dosen mata kuliah Analisa dan perancangan
Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro yang telah berkenan memberikan tugas
makalah ini kepada saya dan teman-teman.
Dengan adanya makalah ini, saya berharap dapat berguna dan bermamfaat dalam
rangka menanbah wawasan serta pengetahuan kita mengenai tipe-tipe system informasi yang
ada di dunia ini serta dapat mengelompokan dan mengkasifikasi setiap sistem informasi yang
ada kedalam tipe-tipe sistem informasi diatas. Sejujurnya saya sepenuhnya menyadari terlalu
banyak kekurangan dari makalah saya dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap ada kritik saran dan usulan demi perbaikan akan makalah yang saya susun di masa
yang akan dating mengingat bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna bila tidak ada saran
kritik serta usulan yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah saya susun inidapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Semarang, Maret 2015
Penyusun
i
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………1
1.2 Tujuan…………..……………………………………………………………...1
1.3 Ruang Lingkup materi………………………………………………………….1
BAB II : PEMBAHASAN
1.1 Transaction Processing System (TPS)………………………………………..2
1.2 Management Information System (MIS)……………………………………..3
1.3 Decision Support System (DSS)……………………………………………...7
1.4 Executive Information System (EIS)…………………………………………8
BAB III : PENUTUP
1.1 KESIMPULAN………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dalam perkuliahan saya, maka di
buatlah makalah ini. Selain itu juga saya selaku mahasiswa belum memahami materi-
materi yang yang menjadi topik penjelasan dalam makalah yang saya susun ini. Materi
yang saya pilih sebagai dasar materi pembuatan makalah adalah berdasarkan pada saran
dari dosen saya agar lebih memahami dan mendalami materi yang di berikan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah menambah wawasan serta mendalami
materi telah di berikan oleh dosen bagi saya dan pembaca. Selain itu, dengan membaca
makalah ini saya harapkan saya dan pembaca dapat memahami tipe-tipe sisem informasi
dan dapat mengklasifikasi tipe-tipe system informasi.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Teori-teori yang saya saya gunakan sebagai dasar dalam pembuatan makalah ini
adalah tipe-tipe sistem informasi antaralain :
Transaction processing system (TPS)
Management information system (MIS)
Decision support system (DSS)
Executive information system (EIS
1
5. BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Transaction Processing System (TPS)
a. Pengertian
TPS adalah bentuk sistem informasi yang terkomputerisasi yang berfungsi
merekam semua aktivitas dan kejadian-kejadian di dalam perusahaan dan
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang
memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang
dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja
pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses
dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data.
Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan. sistem
ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk
memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar
sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual
untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik
(electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan
memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan
perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan
berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.
Model Sistem Pemrosesan Transaksi :
1. Perangkat input dapat terdiri atas berbagai alat, meliputi komputer, palmtop
(PDA), semua jenis telpon dan facsimile,
2
6. 2. Perangkat pemroses terdiri atas program komputer (yang bisa dipasang di dalam
mesin ATM, komputer atau perangkat sejenis);
3. Perangkat keluaran meliputi berbagai jenis monitor (yang dapat menampilkan
gambar atau tulisan), speaker (untuk menampilkan informasi berbentuk suara atau
pesan) atau printer (untuk mencetak berbagai informasi yang perlu disimpan dalam
jangka waktu lebih lama)
4. Berbagai bentuk dokumen yang digunakan untuk menyampaikan berbagai bentuk
informasi kepada manajemen dan pihak lain yang memerlukan informasi. Sudah tentu
masing-masing pihak yang berkepentingan dengan perusahaan memerlukan informasi
yang berbeda-beda, sehingga harus diberi informasi yang sesuai saja.
b. Tujuan
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi;
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan;
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu;
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
1.2 Management Information System (MIS)
a. Pengertian
Managemen information system di sebut sistem informasi manajemen dalam
bahasa indonesia adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen yang nantinya di gunakan untuk mengambil
keputusan dalam memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatustrategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
3
7. Management Information System atau Sistem Informasi Manajemen
merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak
terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta
pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan
lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem
Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan
yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi
informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem.
Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai
bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang
kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi
sebuah disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya
terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
1. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem
informasi, dan seterusnya.
2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan
seterusnya.
3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan
seterusnya.
4. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya
b. Pengertian Menurut Para Ahli
Bodnar dan Hopwood (1993) buku Accounting Information System : Kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data
dalam bentuk informasi yang berguna.
Turban, McLean, dan Waterbe (1999) buku Information Technology for Management
Making Connection for Strategies Advantages : Sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang
spesifik.
4
8. Menurut Jogiyanto (2008) ,Sistem informasi manajemen (management information
system) atau sering dikenal dengan singkatan (MIS) merupakan penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh semua tingkatan manajemen. SIM (system informasi manajemen).
c. Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
d. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu
rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja
harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan
sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana
dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
5
9. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi
pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan
jasa.
e. Contoh-Contoh Pengunaan MIS
MIS merupakan kumpulan dari sistem informasi:
Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi
dan transaksi keuangan.
Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan informasi
tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu akademi/sekolah/perguruan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
systems).
Sistem informasi personalia (personal information systems).
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
Sistem informasi analisis software
Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
6
10. 1.3 Decision SupportSystem (DSS)
a. Pengertian
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah
serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan
pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar
adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu
para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah,
dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan
memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem
(DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton
dengan istilah Management Decision Sistem.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa
dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun
strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia
penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan
akan melakukan:
Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional,
kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi
penjualan produk baru.
Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) ini diperkenalkan
oleh Michael S. Scott Morton, G. Anthony Bory dan Peter G. W. Keen dari Massachussests
Institute of Technology pada tahun 1980-an. Beberapa definsi DSS berdasarkan beberapa
literatur disajikan sebagai berikut.
b. Menurut para ahli
(Jogiyanto, 2003) Suatu sistem informasi untuk membantu manajer level
menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi
structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis
dan data yang tersedia.
7
11. (Marimin, 2004) Sistem yang berfungsi melakukan transformasi data dan
informasi menjadi alternatif keputusan serta prioritasnya.
(Lilien et al., 2004) Seperangkat aplikasi untuk analisis model dalam
mentransformasi data bisnis menjadi menjadi angka dan laporan berupa grafik
untuk mendukung user dalam membuat keputusan terkait bisnis menjadi lebih
mudah dan efektif.
c. Tujuan
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-
terstruktur yang merupakan tempat sebagian besar masalah berada.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. Dimana
komputer dapat ditetapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer
bertanggungjawab atas bagian yang tak terstruktur – menerapkan penilaian atau
intuisi, dan melakukan analisis.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan daripada efisiensinya; Dimana
manajer mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk memperhalus solusi
sehingga mencapai optimum, tetapi ketelitian yang meningkat serta manfaat utama
untuk keputusan terbaik senilai dengan waktu dan usaha yang telah dikeluarkan.
Tujuan utama dari DSS bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan,
tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.
1.4 Executive Information System (EIS)
a. Pengertian
Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai kinerja keseluruhan
perusahaan.Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi
pada station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya
mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat menanganinya. Data
khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari
sistem pemrosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak ketiga.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan
memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
8
12. Executive Information System (EIS) adalah sistem computer-based yang membantu
executive dalam mengakses data dan informasi untuk mengetahui suatu permasalahan,
meneliti solusi yang akan diberikan, dan menunjukkan proses strategic planning.
menurut para ahli:
Menurut Watson, Hugh dan Jr, Executive Information System (EIS) adalah
sistem komputerisasi yang memudahkan eksekutif untuk mengakses informasi
internal dan eksternal yang relevan dengan faktor penentu keberhasilannya.
Menurut McLeod, Executive Information System (EIS) adalah salah satu area
komputasi bisnis yang dirancang khusus bagi manajer pada tingkat
perencanaan.
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
a. Faktor penentu keberhasilan (critcal success factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan
organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan
yang dilakukan.
b. Management By Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi
dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
c. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi yang volumenya besar untuk
meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut penempatan informasi (information
compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi
perusahaan.
Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk
memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan
pelaksanaannya.
.
Faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan EIS:
a. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen
Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar
mampu menorong penerapan EIS diperusahaan
b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada
eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis
informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
9
13. c. Staf jasa informasi yang sesuai
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi,
tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknologi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan
eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh
mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang
spesifik berkaitan dengan bisnis.
g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan
mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk
penerapannya.
h. . Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat
bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi
masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah
tersebut tidak terkendali
10
14. BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Transaction Processing Systems adalah bentuk sistem informasi yang berfungsi merekam
semua aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. meliputi mencatat data, memproses data
dan menghasilkan informasi baku atau standart.
Managemen Information System di sebut sistem informasi manajemen dalam bahasa
indonesia adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi
manajemen yang nantinya di gunakan untuk mengambil keputusan dalam memecahkan
masalah bisnis
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian
kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan
pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar
atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau
manusia penggunanya.
Executive Information System (EIS) merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh
kuat pada kegiatan dan arah organisasi. Eksekutif lebih peduli dengan cara membuat
jaringanya bekerja mencapai agenda itu daripada dengan keputusan spesifik. Eksekutif
menggunakan instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah, menerapkan
instuisi pada tiap langkah dengan urutan yang sama.
11