SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
                    REPUBLIK INDONESIA




   SUBSTANSI PERENCANAAN
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
                       Disampaikan dalam:
 DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III - KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

                      Jakarta, 8 Oktober 2010
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
A   PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
I. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
   (Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004)


                                 6 Urusan (Absolut)                               • Sebagian dapat
                                 1. Politik Luar Negeri                             diselenggarakan Sendiri
                  Yang Menjadi   2. Pertahanan                                      oleh Pemerintah;
                  Kewenangan     3. Keamanan                                      • Sebagian dapat
                     Pusat       4. Yustisi                                         diselenggarakan melalui
                                 5. Moneter dan Fiskal Nasional                     asas Dekonsentrasi;
                                 6. Agama
Penyelenggaraan                                                                   • Sebagian dapat
                                 Di luar 6 Urusan Absolut                           diselenggarakan melalui
    Urusan
 Pemerintahan                                                                       asas Tugas
                                                            CONCURRENT              Pembantuan.
                                                            (Urusan Bersama)

                                 Urusan Wajib (Obligatory)
                  Yang Menjadi    Terkait dengan Penyelenggaraan Pelayanan
                  Kewenangan      Dasar, seperti Pendidikan, dan Kesehatan.
                    Daerah                                                         Diselenggarakan melalui
                                 Urusan Pilihan (Optional)                          asas Desentralisasi
                                  Terkait dengan potensi unggulan seperti,
                                  Pertambangan,         Perikanan,   Pertanian,
                                  Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata.
II. ALUR PENDANAAN URUSAN
 Prinsip Money Follows Function


  PUSAT                                  Belanja Pusat
                                                                                          DAERAH
                                         di Pusat
          Belanja Pemerintah                             6 Urusan Mutlak
                                   K/L
                Pusat
                                         Belanja Pusat             Kanwil di Daerah
          1.   Belanja Pegawai           di Daerah
          2.   Belanja Barang                            Di luar 6 Urusan
          3.   Belanja Modal
          4.   Pembayaran Bunga Utang                             Dikerjakan sendiri     Dana Sektoral di
APBN      5.   Subsidi                                            Melalui UPT            Daerah
          6.   Hibah                                              Dilimpahkan ke         Dana
          7.   Bantuan Sosial                                     Gubernur               Dekonsentrasi
          8.   Belanja Lain-lain                                  Ditugaskan ke          Dana Tugas
                                                                  Gub/Bupati/ Walikota   Pembantuan
          Transfer ke Daerah
                                                                                         APBD
          1. Dana Perimbangan
                                                                                         Dana
          2. Dana Otonomi Khusus                                                         Desentralisasi
          3. Dana Penyesuaian                                                            Hibah
                                                                                               [4]
                                                                                         Dana Darurat
III. ALUR BELANJA APBN KE DAERAH
                Pemerintah Pusat                                             Daerah


                                 Mendanai kewenangan              Penyelenggaraan
                                 di luar 6 Urusan                 Dekon & Tugas Pembantuan


 Belanja                                                          Penyelenggaraan Urusan
             Melalui             Mendanai kewenangan
Pemerintah   Angg K/L                                             Pemerintahan Daerah
                                 6 Urusan
 Pusat                                                            Kantor Vertikal di Daerah

                                 Mendanai Program
                                                                  Bantuan :
                                 Nasional kewenangan
                                 bersama
                                                                  PNPM, BOS, Jamkesmas

                            Angg Non K/L  anggaran yg dikelola
Belanja                     Men-Keu sbg Bend-Um yg kegiatannya
             Melalui
                            dilaksanakan oleh K/L                 BLT, Subsidi :
 APBN        Angg Non K/L
                                                                  (Energi dan Non Energi)


             Dana               •   DBH          Pajak
             Perimbangan        •   DAU          SDA
                                •   DAK
 Transfer
             Dana
    ke
             Otsus
 Daerah                                                           Penyelenggaraan Desentralisasi
                                                                  (Masuk APBD)
             Dana
             Penyesuaian
IV. DEKOSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
A. Pengertian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
      Dekonsentrasi (DK) adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
       Gubernur sebagai Wakil Pemerintah (WP) dan/atau kepada instansi vertikal
       di wilayah tertentu
      Tugas Pembantuan (TP) adalah penugasan dari Pemerintah kepada
       daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau
       kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada
       desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
       mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan

B. Pengertian Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan

      Dana Dekonsentrasi (DK) adalah dana yang berasal dari APBN yang
       dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup
       semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
       Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi
       vertikal pusat di daerah.
      Dana Tugas Pembantuan (TP) adalah dana yang berasal dari APBN yang
       dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan
       pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan.
V. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)



   Dana Alokasi Khusus adalah dana yang
   bersumber dari APBN yang dialokasikan          Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud
   kepada daerah tertentu untuk mendanai          adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi
   kegiatan khusus yang merupakan bagian dari     DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria
   program yang menjadi prioritas nasional        khusus, dan kriteria teknis.
   yang telah menjadi urusan daerah.


                                       Pasal 51 dan 52
                                         PP 55/2005

       Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh
         Pemerintah mengutamakan kegiatan
                                                  Program yang menjadi prioritas nasional
    pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau
                                                  sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana
     peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan
                                                  Kerja    Pemerintah     tahun    anggaran
     prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat
                                                  bersangkutan.
        dengan umur ekonomis yang panjang,
    termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.
VI. MEKANISME PENDANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN (APBN)

1. UU 17/2003:   KEUANGAN NEGARA          ANGGARAN
2. UU 1/2004:    PERBENDAHARAAN NEGARA                   • Untuk mendanai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kemenpera
                                          KEMENPERA
3. UU 32/2004:   PEMERINTAH DAERAH                       • Untuk mendanai pencapaian sasaran RPJMN dan Rencana Strategis
                                          (BA 091 DAN
4. UU 33/2004:   PERIMBANGAN KEUANGAN                      Kemenpera
                                            SUBSIDI)
                 PUSAT DAN DAERAH

                                                         • Untuk memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki Kapasitas
                                                           Fiskal rendah dalam mendanai penyelenggaraan urusan wajib bidang
                                         HIBAH DAERAH
PRINSIP PENGANGGARAN PEMBANGUNAN                           perumahan dan memenuhi SPM bidang perumahan. Diprioritaskan untuk
                                                           kegiatan prioritas nasional.
     A. ANGGARAN BERBASIS KINERJA

                                                         • Meningkatkan efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang
 1. PP 55/2005: DANA PERIMBANGAN                           perumahan melalui pelimpahan tugas kepada Pemerintah Provinsi
 2. PP 7/2008: DEKONSENTRASI &           DEKONSENTRASI   • Dana Dekonsentrasi bid. Perkim Tahun 2010 untuk 33 Provinsi:
                TUGAS PEMBANTUAN                              1. Pendataan dan Monitoring Pembangunan Perkim
                                                              2. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perkim
    B. EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
       PENYELENGGARAAN OTODA                             • Latar belakang: Keterbatasan kemampuan daerah untuk mendanai
                                                                           penyelenggaraan urusan wajib bidang perumahan.
 1. PP 38/2007: PEMBAGIAN URUSAN                         • Usulan DAK bidang perumahan: diprioritaskan pada fasilitasi penyediaan
                PEMERINTAHAN             DANA ALOKASI
                                           KHUSUS                                          PSU Kawasan Perumahan
 2. PP 41/2007: ORGANISASI PERANGKAT                     • Tujuan: Memberikan stimulan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk
                DAERAH                                             menyelenggarakan urusan wajib bidang perumahan khususnya
                                                                   penyediaan PSU Kawasan
    C. PENYELENGGARAAN PINJAMAN/
       HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)                          • Alternatif sumber pembiayaan dalam rangka mengatasi keterbatasan
                                                           alokasi APBN dan kemampuan Keuangan Negara
 PP 2/2006: TATA CARA PENGADAAN,             PHLN
                                                         • Untuk mendukung pembiayaan kegiatan prioritas dalam rangka mencapai
            PENERIMAAN DAN                                 sasaran RPJMN dan sesuai dengan Rencana Strategis Kemenpera
            PENERUSAN PHLN
                                                                                                                                    8
VII. KONTEKS PENYUSUNAN RPJMN DAN RENSTRA TAHUN 2010 - 2014


                              SISTEM PERENCANAAN
                             PEMBANGUNAN NASIONAL
                              [UU NO. 25 TAHUN 2004]


                           RENCANA PEMBANGUNAN
                        JANGKA PANJANG (RPJP) 2005-2025
                            [UU NO. 17 TAHUN 2007]

                  2005-2009 2010-2014 2015-2020 2021-2025
   VISI – MISI
PRESIDEN/WAPRES
    TERPILIH

                       RENCANA PEMBANGUNAN                RENCANA STRATEGIS
                  JANGKA MENENGAH (RPJM) NASIONAL            KEMENPERA
                             2010 - 2014                      2010 - 2014


                    BUKU I       BUKU II   BUKU III       RENSTRA UNIT ES - I


                                                          RENSTRA UNIT ES - II
VIII. SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DALAM APBN
<Process Name> Tahun N - 2                                                                                                          Tahun N-1                                                                                              Tahun N
                 September – Desember                             Januari - April                                                  Mei - Agustus                                           September - Desember                       Januari - Desember

                                                                                                                Pembahasan
                                                                                                                Pokok-pokok             Pembahasan                     Pembahasan             UU APBN
  DPR




                                                                                                               Kebijakan Fikal            RKA-KL                         RAPBN
                                                                                                                   & RKP



                                                                                                                                                       Nota Keuangan
                                                                                                             Kebijakan Umum &
                                                                                                                                                        RAPBN dan
Presiden
Kabinet/




                                                                                                             Prioritas Anggaran                                                                         Keppres tentang
                                                                                                                                                         Lampiran
                                                                                                                                                                                                         Rincian APBN




                                                                                                                                                Penelaahan
                                                                   Rakorbangpus                     Musrenbangnas                            Konsistensi dengan
  Bappenas




                                                                                                                                                    RKP


                                                  SEB Prioritas                        Dokumen
                                                  Program dan        Trilateral        Trilateral
                                                  Indikasi Pagu      Meeting            Meeting                      SE Pagu                          Lampiran RAPBN
                                                                                                                    Sementara                        (Himpunan RKA-KL)                  Rancangan
                                                                                                                                                                                      Keppres tentang
  Kemenkeu




                                                                                                                                                                                                             Pengesahan
                                                                                                                                                                                         Rincian

                                                                                                                                                        Penelaahan
                                                                                                                                                     Konsistensi dengan
                                                                                                                                                     Prioritas Anggaran

                                                               Pembahasan Renja oleh                   Pembahasan RKA-KL oleh
                               Usulan Pagu                   Panitia Anggaran Kemenpera               Panitia Anggaran Kemenpera
                                 Indikatif
                                                                                                                                                                                    Konsep Dokumen                Dokumen
                                                                  Rancangan Renja                                                                                                     Pelaksanaan                Pelaksanaan
                Renstra KL                                                                                                 RKA-KL                                                      Anggaran                   Anggaran
                                                                        KL
  Kemenpera




                Renstra Unit                                      Rancangan Renja                                                                                                                               Rencana Kerja
                                                                                                                     RKA-KL Unit Eselon I
                 Eselon I                                           Unit Eselon I                                                                                                                            Tahunan Unit Eselon I



                Renstra Unit                                      Rancangan Renja                                                                                                                               Rencana Kerja
                                                                                                                     RKA-KL Unit Eselon II
                 Eselon II                                          Unit Eselon II                                                                                                                           Tahunan Unit Eselon II


                                                                                                                                                           MONEV


                                         KONSULTASI                                                            VERIFIKASI
                                                                                                                                                                                       RAKORPERA                                        PELAKSANAAN
                                          REGIONAL                                                             LAPANGAN
                 USULAN
  Daerah




                 DAERAH
                                                                                     Musrenbangprov
IX. REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN
  A. Prinsip Reformasi Kerangka Pendanaan


              TEPAT, rencana disusun berdasarkan:
              • Kinerja yang lebih terukur dan runtut mulai dari indikator
                kinerja prioritas (impact), program (outcome), dan kegiatan
                (output)
              • Realistis (memperhitungkan ketersediaan anggaran dan
                bukan “daftar kebutuhan tak terbatas”)
              • Efisien (mencapai sasaran dengan biaya sehemat mungkin)

             AKUNTABEL
             • Jelas sasaran yang akan dicapai
             • Jelas penanggungjawabnya


            TRANSPARAN
            Dapat dicermati oleh seluruh rakyat, melalui dokumen-dokumen
              RPJMN dan RENSTRA (lima tahunan)
              RKP dan APBN (tahunan)
Lanjutan 1 - REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN
 B. Konsep Kerangka Pendanaan
    (Public Expenditure Management)
         Aggregate Fiscal Discipline                                                                              MTFF: Medium Term Fiscal Framework
          (Ketersediaan Anggaran)
                                                         2010          2011         2012
   - Rasio pajak
   - Rasio defisit
   - Rasio utang


             Allocative Efficiency                                                                        KPJM: Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (MTEF:
           (Alokasi pada Prioritas)                                                                              Medium Term Expenditure Framework)

   Alokasi pada Prioritas                                                                                                    Prakiraan Maju
   - Program  outcomes                                                                                                    (Forward Estimates)
   - Kegiatan  output
                                                                                                                       Anggaran Berbasis Kinerja
                                                                                                                   (PBB: Performance Based Budgeting)

                                                                                                                            Anggaran Terpadu
Catatan: Anggaran Berbasis Kinerja juga meliputi pembagian kewenangan pemerintah-masy./antar instansi                        (Unified Budget)
pem./pusat-daerah

             Operational Efficiency                                                                     Budaya:
              (Efisiensi Belanja)                                                                       - Budaya Kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja)
                                                                                                        - Efisiensi melalui harga pasar (Robust Market)
 - External Control
                                                                                                           - Lelang (bidding)
 - Internal Control
 - Management Accountability
                                                                                                           - Perjalanan Dinas (at cost)

 *) RPJMN (5 TAHUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DENGAN 3 TAHUN ROLLING PLAN MELALUI RKP DAN APBN)
Lanjutan 2-REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN
C. Bagan Arsitektur Program Untuk Kemen/Kemenko
       STRUKTUR ORGANISASI      STRUKTUR ANGGARAN     STRUKTUR PERENCANAAN      STRUKTUR MANAJEMEN
                                                            KEBIJAKAN                 KINERJA

                                                                                    SASARAN POKOK
                                      FUNGSI                  PRIORITAS
                                                                                       (IMPACT)


                                                                                   INDIKATOR KINERJA
                                    SUB-FUNGSI             FOKUS PRIORITAS          FOKUS PRIORITAS
                                                                                       (OUTCOME)




                                                                                   MISI/SASARAN K/L
            ORGANISASI
                                                                                        (IMPACT)




                                     PROGRAM:
                                                                                   INDIKATOR KINERJA
                                                              PROGRAM
                                   PROGRAM TEKNIS                                       PROGRAM
             ESELON 1             PROGRAM GENERIK                                      (OUTCOME)




                                                                                   INDIKATOR KINERJA
                                                              KEGIATAN
             ESELON 2                KEGIATAN                                           KEGIATAN
                                                              PRIORITAS                 (OUTPUT)




                                   JENIS BELANJA



      Fungsi Kementerian/Lembaga:
      1. Koordinator Fokus Prioritas (sesuai dengan penugasan Presiden)
      2. Pelaksana Kegiatan Prioritas (sesuai dengan tupoksi)
      3. Melaksanakan program & kegiatan K/L (impact, outcome dan output K/L)
Lanjutan 3-REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN
D. Nomenklatur Output Dan Outcome
  Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries
   tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu
   program/fokus prioritas. Kriteria rumusan outcome program :
           Outcome Program  kinerja hasil dari unit Eselon 1A sesuai tupoksi;
           Outcome Program  mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran
             strategis K/L);
           Outcome Program dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.
   Kriteria rumusan outcome fokus prioritas:
           Outcome Fokus Prioritas  kinerja hasil dari satu/beberapa K/L yang terkait dengan
             pencapaian kinerja Prioritas;
           Outcome Fokus Prioritas  mendukung pencapaian kinerja Kabinet K/L (Sasaran
             Pokok Prioritas); dan
           Outcome Fokus Prioritas dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu
  Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang
   dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program. Kriteria rumusan output
   kegiatan:
           Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya;
           Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur;
           Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program dan/atau
             outcome fokus prioritas dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Kebijakan; dan
           Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu
RENSTRA KEMENTERIAN PERUMAHAN
B   RAKYAT TAHUN 2010 - 2014
I. TUGAS DAN FUNGSI KEMENPERA
   (Berdasarkan Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
   Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara)

A. TUGAS
   Kementerian Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
   perumahan rakyat dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
   menyelenggarakan pemerintahan negara (Pasal 673).

B. FUNGSI
   Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Perumahan Rakyat menyelenggarakan
   fungsi:
   1. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang perumahan rakyat;
   2. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat;
   3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
      Perumahan Rakyat;
   4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat;
      dan
   5. penyelenggaraan fungsi operasionalisasi kebijakan penyediaan rumah dan
      pengembangan lingkungan perumahan sebagai bagian dari permukiman termasuk
      penyediaan rumah susun dan penyediaan prasarana dan sarana lingkungannya sesuai
      dengan undang-undang di bidang perumahan dan permukiman, dan rumah susun.
II. KONDISI UMUM PERUMAHAN


           Keterbatasan penyediaan rumah. Jumlah kekurangan rumah (backlog) mengalami
           peningkatan dari 5,8 juta unit pada tahun 2004 menjadi 7,4 juta unit pada akhir
           tahun 2009.


           Peningkatan jumlah rumah tangga yang menempati rumah yang tidak layak huni
           dan tidak didukung oleh prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum yang
           memadai.
           Pada tahun 2009, 4,8 juta unit rumah diperkirakan dalam kondisi rusak.
           Menurut Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2008, sebanyak 13,8% rumah
           tangga masih menghuni rumah dengan lantai tanah, 12,4 % dengan dinding
           belum permanen, dan 1,2 % tinggal di rumah yang beratapkan daun

           Permukiman kumuh yang semakin meluas. Pada tahun 2009 luas permukiman
           kumuh diperkirakan menjadi 57.800 Ha dari kondisi sebelumnya yakni 54.000 Ha
           pada akhir tahun 2004.


           Peningkatan proporsi rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sudah
           mempunyai bukti hukum berupa sertifikat dari BPN, girik, maupun akta jual beli
           dari 74,49% (2004) menjadi 77,94% (2007)
III. GARIS BESAR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TAHUN 2010-2014
     (SESUAI RPJMN DAN RENSTRA KEMENPERA 2010 – 2014)
                                                                          ARAH KEBIJAKAN
                                          V I S I:           1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan
                                    SETIAP KELUARGA             iklim yang kondusif, serta koordinasi pelaksanaan kebijakan di      SASARAN
                                                                tingkat Pusat dan Daerah dalam rangka pelaksanaan Standar
                                       INDONESIA
     PERMASALAHAN POKOK:                                        Pelayanan Minimal Bidang Perumahan dan Permukiman.               1.Penyediaan rumah baru
                                    MENEMPATI RUMAH
                                    YANG LAYAK HUNI                                                                                layak huni sebanyak 1,5
1. KETERBATASAN
                                                             2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan Rumah Layak Huni (RLH)             juta unit yang didukung
   PENYEDIAAN RUMAH
                                                                yang didukung dengan PSU serta kepastian bermukim bagi             PSU;
2. PENINGKATAN JUMLAH
   RUMAH TANGGA YANG                                            MBM, melalui:
                                                                                                                                 2.Mendorong keswadayaan
   MENEMPATI RUMAH                                               a. Pembangunan RLH melalui pasar formal maupun secara             masyarakat dalam
   YANG TIDAK LAYAK HUNI
                                        M I S I:                    swadaya masyarakat baik untuk pembangunan baru                 pembangunan rumah
   DAN TIDAK DIDUKUNG                                               maupun peningkatan kualitas;                                   baru sebanyak 3,6 juta
                               1. MENINGKATKAN IKLIM YANG        b. Pembangunan rumah susun sederhana baik sewa
   OLEH PSU YANG                                                                                                                   unit dan melalui fasilitasi
                                  KONDUSIF & KOORDINASI             maupun milik;
   MEMADAI.                                                                                                                        Pemerintah sebanyak
                                  PELAKSANAAN KEBIJAKAN
3. PERMUKIMAN KUMUH                                              c. Penyediaan PSU perumahan dan permukiman yang                   50.000 unit;
                                  PEMBANGUNAN PERUMAHAN
   YANG SEMAKIN MELUAS                                              memadai untuk pengembangan kawasan dan PSU
                                  DAN PERMUKIMAN.                                                                                3.Meningkatnya kualitas
                                                                    perumahan swadaya;
                                                                 d. Penanganan lingkungan perumahan dan permukiman                 rumah melalui fasilitasi
        FAKTOR YANG            2. MENINGKATKAN                      kumuh;                                                         Pemerintah sebesar
       MEMPENGARUHI:                                                                                                               50.000 unit;
                                  KETERSEDIAAN RUMAH LAYAK       e. Pembangunan        rumah    khusus,   termasuk   rumah
1.    REGULASI DAN KEBIJAKAN      HUNI DALAM LINGKUNGAN             sederhana sewa dan pasca bencana;
                                                                                                                                 4.Meningkatnya kualitas
      YANG BELUM                  YANG SEHAT & AMAN SERTA        f. Pengembangan kawasan khusus, termasuk kawasan                  lingkungan perumahan
      SEPENUHNYA                  DIDUKUNG OLEH PRASARANA,          perbatasan, daerah tertinggal dan pasca bencana;
      MENDUKUNG IKLIM YANG
                                                                                                                                   dan permukiman kumuh
                                  SARANA DAN UTILITAS YANG       g. Fasilitasi pra sertifikasi dan pendampingan pasca
      KONDUSIF                                                                                                                     seluas 655 Ha yang
                                  MEMADAI.                          sertifikasi tanah bagi MBR.
2.    KETERBATASAN LAHAN.                                                                                                          dihuni oleh 130.000
3.    LEMAHNYA KEPASTIAN                                                                                                           penduduk;
      BERMUKIM.                3. MENGEMBANGKAN SISTEM
                                                             3. Pengembangan sistem pembiayaan perumahan dan                     5.Meningkatnya kepastian
4.    BELUM TERSEDIA DANA         PEMBIAYAAN PERUMAHAN
                                                                permukiman bagi MBM melalui:                                       hukum dalam bermukim
      MURAH JANGKA PANJANG        JANGKA PANJANG YANG
      UNTUK MENINGKATKAN                                         a. Pengembangan pembiayaan perumahan melalui fasilitasi           untuk 30.000 rumah
                                  EFISIEN, AKUNTABEL DAN
      AKSES DAN DAYA BELI                                           likuiditas;                                                    tangga;
                                  BERKELANJUTAN.
      MBM.                                                       b. Pengembangan Tabungan Perumahan Nasional;
5.    BELUM EFISIEN PASAR                                        c. Peningkatan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan             6.Meningkatnya kualitas
      PRIMER DAN BELUM         4. MENINGKATKAN                      untuk pembangunan perumahan dan permukiman.                    perencanaan dan
      BERKEMBANG PASAR            PENDAYAGUNAAN                                                                                    penyelenggaraan
      SEKUNDER PERUMAHAN                                                                                                           pembangunan perkim di
                                  SUMBERDAYA PERUMAHAN
6.    BELUM MANTAPNYA                                        4. Peningkatan pendayagunaan sumberdaya pembangunan                   tingkat pusat dan daerah
      KELEMBAGAAN
                                  DAN PERMUKIMAN SECARA
                                  OPTIMAL.                      perumahan dan permukiman serta pengembangan dan                    khususnya melalui
      PENYELENGGARA
      PEMBANGUNAN PERKIM                                        pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan teknologi maupun            pengembangan regulasi
                               5. MENINGKATKAN PERAN            sumber daya dan kearifan lokal.                                    dan kebijakan serta
7.    BELUM OPTIMAL
      PEMANFAATAN SUMBER          PEMERINTAH DAERAH DAN                                                                            peningkatan peran dan
      DAYA.                       PEMANGKU KEPENTINGAN                                                                             kapasitas Pemerintah
                                                             5. Peningkatan sinergi pusat-daerah dan           pemberdayaan        Daerah di 33 Provinsi.
                                  LAINNYA DALAM                 pemangku kepentingan lainnya dalam              pembangunan
                                  PEMBANGUNAN PERUMAHAN         perumahan dan permukiman
                                  DAN PERMUKIMAN.


                                                                                                                                                                 18
VII. TARGET PEMBANGUNAN PERUMAHAN 2010-2014
                                                                                                                              RPJMN 2010 - 2014
No.        PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS                   SATUAN                                   TARGET                                                ALOKASI ANGGARAN (Rp. Milyar)
                                                                     2010        2011       2012     2013       2014         TOTAL        2010       2011    2012    2013       2014             TOTAL
 A      BA 091
 I      PROGRAM DUKUNGAN DAN                                                                                                               127,61     156,63     242,46     303,33     341,35     1.171,4
        MANAJEMEN TUGAS TEKNIS LAINNYA
 II     PROGRAM PENGEMBANGAN                                                                                                              2.185,73   2.520,46   3.874,52   1.679,37   1.851,02   12.111,1
        PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
 1      Pembangunan rumah susun sederhana               twin block      100         100        180          -            -        380     1.200,00   1.200,00   2.160,00          -          -    4.560,0
        sewa
 2      Fasilitasi dan stimulasi pembangunan               unit       7.500      12.500     16.250    7.500       6.250        50.000       75,00     125,00     178,75      82,50      75,00      536,3
        perumahan swadaya
 3      Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas      unit       7.500      12.500     16.250    7.500       6.250        50.000       37,50      62,50      97,50      45,00      43,75      286,3
        perumahan swadaya
 4      Fasilitasi pembangunan PSU kawasan                 unit      90.374 117.010 145.000 161.616             186.000       700.000      564,84     731,31     906,25    1.010,10   1.162,50    4.375,0
        perumahan dan permukiman
 5      Fasilitasi pembangunan PSU perumahan               unit       7.500      12.500     16.250    7.500       6.250        50.000       30,00      50,00      81,25      37,50      37,50      236,3
        swadaya
 6      Fasilitasi dan Stimulasi Penataan                  Ha               50      100        150      175            180        655       75,00     160,00     240,00     280,00     288,00     1.043,0
        Lingkungan Permukiman Kumuh
 7      Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan        unit              -    7.500      7.500    7.500       7.500        30.000            -       2,25       3,00       3,00       3,75       12,0
        pasca-sertifikasi
 8      Fasilitasi pembangunan rumah khusus                unit         250         750      1.050    1.350       1.600         5.000       42,87      28,88      47,25      60,75      80,00      259,7
 9      Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi  peraturan                     4          4        4          4            4           20    160,52     160,52     160,52     160,52     160,52      802,6
        Pelaksanaan Kebijakan Perumahan dan   perundangan
        Permukiman
 III    PROGRAM PENGEMBANGAN                                                                                                                82,40      82,40      82,40      82,40      82,40      412,0
        PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN
        PERMUKIMAN
 1      Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi  peraturan                     2          2        2          2            2           10     82,40      82,40      82,40      82,40      82,40      412,0
        Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan      perundangan
        Perumahan dan Permukiman
       TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 (BA 091)                                                                                          2.395,7    2.759,5    4.199,4    2.065,1    2.274,8   13.694,5
 B.     BA 999
 III    PROGRAM PENGEMBANGAN                                                                                                              4.163,51   3.840,00   4.440,00   4.440,00   4.740,00 21.623,51
        PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN
        PERMUKIMAN
 1      Bantuan Subsidi Perumahan                 unit               210.000 250.000 290.000 290.000            310.000      1.350.000    3.240,00   3.840,00   4.440,00   4.440,00   4.740,00 20.700,00
 2      Masa Transisi                                                187.006                                                   187.006      923,51                                                923,51
       TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 (BA 999)                                                                                          4.163,5    3.840,0    4.440,0    4.440,0    4.740,0 21.623,5
                                                                                                                                                                                                         19
VIII. KEGIATAN KEMENPERA TAHUN 2010
 No.                                  PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS                                            SATUAN           TARGET       ANGGARAN
  A    BA 091                                                                                                                                    964,52
  I    PROGRAM DUKUNGAN DAN MANAJEMEN TUGAS TEKNIS LAINNYA                                                                                       174,51
  1    Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya                                                                                   124,51
  2    Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat                                                    Provinsi             33              50,00
  II   PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN                                                                                             750,13
  1    Pembangunan rumah susun sederhana sewa                                                                  TB                 52             248,28
       1. Kemenpera                                                                                            TB                 52             248,28
          Pembangunan Baru *)                                                                                  TB                 40             160,00
          Luncuran **)                                                                                         TB                 12              88,28
       2. Depdiknas                                                                                            TB
   2 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya                                                    Unit             2.000              20,00
   3 Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya                                           Unit            20.000             100,00
   4 Fasilitasi pembangunan PSU kawasan perumahan dan permukiman                                               Unit            10.374              64,84
   5 Fasilitasi pembangunan PSU perumahan swadaya                                                              Unit            20.000              40,00
   6 Fasilitasi dan Stimulasi Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh                                             Ha                  50              75,00
   7 Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi                                                                  -               0,00
   8 Fasilitasi pembangunan rumah khusus                                                                       Unit             1.000              39,31
   9 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Perumahan dan Permukiman            Peraturan Perundangan          4             162,71
  III PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN                                                                                     39,88
   1 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman Peraturan Perundangan            2            39,88
  B BA 999                                                                                                                                      3.099,05
   I PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN                                                                                   3.099,05
   1 Pembayaran Tunggakan                                                                                      Unit            90.000             416,00
   2 Fasilitas Likuiditas ***)                                                                                Unit             67.219           2.683,05
       1. Mahyuni Formal                                                                                       Unit            54.006           1.863,05
       2. Rusunami                                                                                             Unit            13.213             820,00
                                                           TOTAL KEMENPERA (BA 091 + BA 999)                                                    4.063,56
 Keterangan:
 *) Alokasi Pembangunan Rusunawa Baru Tahun Pertama sebesar 33,33% dari total kebutuhan anggaran
 **) Alokasi Luncuran Pembangunan Rusunawa sebesar 66,67% dari total kebutuhan anggaran
 ***) Kegiatan bantuan subsidi perumahan mulai tahun 2010 dilaksanakan melalui mekanisme fasilitas likuiditas                                         20
C KEBIJAKAN TEROBOSAN
A.1. PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI BAGI MBR DAN MBM MELALUI
     DUKUNGAN PEMERINTAH

                                                                                               Kewajiban                      Tabungan
            Pinjaman/                         Dana Alokasi                  PSU                                                                  Fasilitas
                                                                                               Pelayanan                     Perumahan
              Hibah                             Khusus                    Kawasan                                                               Likuiditas
                                                                                                Umum                           Nasional

                                Memperkuat Kapasitas     PSU
                                                         Kawasan                 PSU
                                         Pemda dalam                                             Penugasan khusus
                                                          Jaringan air minum;   Kawasan
                                       pengembangan                                              Pemerintah kpd BUMN
     Penyaluran                                           Air limbah; (septic    Jalan;
                                 kawasan perumahan                                Drainase.     untuk pembangunan
                                                           tank komunal);
       Pinjaman/                               melalui    Jaringan listrik;                     perumahan bagi MBR
                                  sistem land banking     PJU                                   dengan spesifikasi dan
Penyaluran hibah                                                                                 harga sesuai standar                              BLU
                                                                                                 Pemerintah
                                                                                                                                                  Pusat
           Pembiayaan                             Pemerintah                                                                                    Pembiayaan
                                                    Daerah                                                                                      Perumahan
                                Menerbitkan
 Pasar         Obligasi                                                                                                              Blended
Sekunder       Daerah                                                                          Pengembang
                                                                                               Pengembang               Bank
                                                                                                                        Bank        Financing
                                         Underlying         Pembangunan                                               Pelaksana
                                                                                                                      Pelaksana
                                             Asset          PSU Kawasan



                                 Dikelola oleh                   KAWASAN                              Kredit
                                        Pusat                                                                                             KPR
                                                               PERUMAHAN                              Konstruksi dg
                                 Pengelolaan                                                                                              dgn
                                                                                                      bunga rendah
                                          Aset                 (land banking)                                                             bunga
                                    (dibawah                                                                                              rendah
                                 Permerintah                                 Produk
                                      Daerah)

                                                                                                   Harga Jual    ↓
 Keterangan:                                                                                                                       Konsumen
             Kegiatan TA 2011
                                                           Rusunami         Rumah Layak                         SUSTAINABLE
                                                                             Huni (RLH)
                                                                                                                   CITIES          BETTER CITY LIFE
                                                              SISI PASOKAN                                                        SISI PERMINTAAN
   PASAR SEKUNDER                                                                      PASAR PRIMER                                                          14
A.2. KEBIJAKAN PENDANAAN PEMBANGUNAN YANG MENDUKUNG SINERGI PUSAT-DAERAH
                                     TUJUAN, SASARAN, KEGIATAN                                                                             TINDAK LANJUT YANG
NO     LATAR BELAKANG                                                                   HAL-HAL YANG TELAH DISELESAIKAN
                                          DAN ANGGARAN                                                                                         DIPERLUKAN
 1  DEKON
    Dalam rangka                Tujuan:                                         Penerbitan Permenpera:                                  Menyellesaikan
    meningkatkan efektivitas     Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan       1. Pelimpahan (Permenpera No. 3/PERMEN/M/2010)           Pelaksanaan Bimtek,
    pelaksanaan urusan           urusan pemerintahan di bidang perkim.            2. Pedoman Pelaksanaan Pelimpahan (Permenpera No.        Sosialisasi dan
    pemerintahan di bidang  Sasaran:                                                4/PERMEN/M/2010)                                      Konsinyasi
    perumahan, ada                    (1)Terlaksananya pendataan dan             Bintek Dekonsentrasi Kemenpera Tahun 2010                Dekonsentrasi 2010
    beberapa urusan                      monitoring pembangunan perkim; dan        pada tanggal 22-24 April 2010
    pemerintahan yang akan            (2)Terlaksananya sosialisasi kebijakan     Penerbitan SRAA oleh Ditjen Perbendaharaan, Kemenkeu
    dilimpahkan kepada                   bidang perkim.                          Rapat Koordinasi dan Pembinaan SAI Dalam Rangka
    Gubernur selaku Wakil       Kegiatan:                                        Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian
    Pemerintah di daerah.             (1)Pendataan dan Monitoring                 Perumahan Rakyat Tahun 2010 pada tanggal 2-4 Juni
                                         Pembangunan Perkim; dan                  2010
                                      (2)Sosialisasi Kebijakan Bidang Perkim.    Pelaksanaan Bimtek di 31 Provinsi dan Soialisasi di 20
                                Anggaran (TA 2010): Rp. 50 Milyar (33            Provinsi
                                 provinsi).
 2. DAK
    Dalam rangka menun-         Tujuan:                                        • Penyampaian Usulan Program dan Kriteria Teknis untuk     Verifikasi lokasi calon
    jang prioritas nasional di   Meningkatkan tersedianya rumah yang layak        Pengalokasian DAK TA 2011 melalui surat Sesmenpera        penerima DAK
    bidang infrastruktur dan     huni dan terjangkau bagi Masyarakat              a.n. Menpera No: 323/SM/LU.01.02/09/2010, tanggal 2       Perumahan tahun 2011
    menstimulan pemba-           Berpenghasilan Menengah dan Masyarakat           September 2010;                                          Sosialisasi DAK Bidang
    ngunan perumahan di          Berpenghasilan Rendah (MBM/R) di dalam         • Koordinasi internal Kemenpera Tim Penyiapan DAK           Perkim ke Pemerintah
    daerah sehingga dapat        kawasan perumahan dan permukiman yang            Bidang Perumahan dan Permukiman dalam rangka              Provinsi dan Pemerintah
    meningkatkan pemba-          didukung oleh prasarana dan sarana serta         Penyiapan Permenpera tentang Juknis DAK Bidang            Kab/Kota.
    ngunan perumahan dan         utilitas yang memadai.                           Perumahan dan Permukiman
    berkontribusi dalam         Sasaran:                                       • Penyiapan survey dalam rangka verifikasi lokasi calon
    mempercepat pengu-           Terfasilitasinya PSU Perumahan dan               penerima DAK Perumahan 2011
    rangan backlog               Permukiman sebanyak 24.000 unit (Tahun
    perumahan.                   2011)
                                Ruang Lingkup:
                                      1. Jaringan Air Bersih;
                                      2. Pengelolaan Air Limbah;
                                      3. Jaringan listrik;
                                      4. Penerangan Jalan Umum
                                Alokasi Anggaran Tahun 2011: Rp. 150 Milyar
A.3. PSO PERUMAHAN

                                                                                             HAL-HAL YANG TELAH              TINDAK LANJUT YANG PERLU
NO       LATAR BELAKANG             TUJUAN, SASARAN, KEGIATAN DAN ANGGARAN
                                                                                                DISELESAIKAN                         DILAKUKAN

 3   PSO
     Dalam rangka penyediaan        • Tujuan                                             • Surat Keputusan Tim Kerja         Penyampaian Surat Menteri
     perumahan dan permukiman         Meningkatkan hunian layak bagi MBR, Keamanan         Penyiapan Kewajiban Pelayanan     Negara Perumahan Rakyat
     bagi MBR melalui penugasan       Hunian, dan Pengurangan backlog                      Umum (Public Service              kepada Menteri Keuangan tentang
     khusus kepada Perum                                                                   Obligation/PSO) untuk Perum       penyampaian usulan kebutuhan
     Perumnas sebagai satu-         • Sasaran                                              Perumnas                          anggaran PSO Perumahan tahun
     satunya National Housing and     Penyediaan rumah layak huni sebanyak ±2.500 unit                                       2011.
     Urban Development                pada tahun 2011                                    • Tanggapan Terhadap Buku Putih
     Corporation (NHUCD) di                                                                Perum Perumnas
     Indonesia                      • Kegiatan
                                      Pembangunan Rumah Tapak                          • Analisa kebutuhan bahan dan
                                                                                         volume pekerjaan untuk rumah
                                    • Anggaran                                           tembok (Tipe-36 dan 21) di 33
                                      Usulan alokasi anggaran PSO Perumahan tahun 2011   Provinsi
                                      sebesar Rp. 40 Milyar rupiah
                                                                                       • Rapat pembahasan antara tim
                                                                                         pengarah dan pelaksana PSO

                                                                                         • Exercise kebutuhan anggaran
                                                                                           PSO Perumahan

                                                                                         • Usulan lokasi PSO Perumahan

                                                                                         • Verifikasi lokasi PSO Perumahan
SEKIAN
    DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pedum baru 2011 djauharie net
Pedum baru 2011 djauharie netPedum baru 2011 djauharie net
Pedum baru 2011 djauharie netapotek agam farma
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi
5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi
5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasiinfosanitasi
 
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Oswar Mungkasa
 
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Kamen Ride
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)infosanitasi
 
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)infosanitasi
 
Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010
Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010
Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010apotek agam farma
 
Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012
Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012
Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012Febriansyah Soebagio
 
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Dadang Solihin
 
Penganggaran sanitasi dalam ppsp
Penganggaran sanitasi dalam ppspPenganggaran sanitasi dalam ppsp
Penganggaran sanitasi dalam ppspinfosanitasi
 
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Dadang Solihin
 
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)infosanitasi
 

What's hot (19)

Seb mendagri&mendiknas
Seb mendagri&mendiknasSeb mendagri&mendiknas
Seb mendagri&mendiknas
 
Pedum baru 2011 djauharie net
Pedum baru 2011 djauharie netPedum baru 2011 djauharie net
Pedum baru 2011 djauharie net
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi
5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi
5 Pedoman Survai Keuangan untuk Penyusunan Buku Putih Sanitasi
 
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
 
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
Korbinwas dan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilyah provinsi kalimantan...
 
Aspek Hukum Penyusunan APBD
Aspek Hukum Penyusunan APBDAspek Hukum Penyusunan APBD
Aspek Hukum Penyusunan APBD
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
 
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
 
Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010
Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010
Djauharie evaluasi raperda apbd 11 juni 2010
 
Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012
Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012
Konsep pembahasan fundchanelling_hibahlangsung_kl_13agustus2012
 
P3 k dak 2012
P3 k dak 2012P3 k dak 2012
P3 k dak 2012
 
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
 
Penganggaran sanitasi dalam ppsp
Penganggaran sanitasi dalam ppspPenganggaran sanitasi dalam ppsp
Penganggaran sanitasi dalam ppsp
 
1. indo tata cara pengajuan
1. indo tata cara pengajuan1. indo tata cara pengajuan
1. indo tata cara pengajuan
 
Perdirjen 19 2005
Perdirjen 19 2005Perdirjen 19 2005
Perdirjen 19 2005
 
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
 
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
 
Presentasi dak
Presentasi dakPresentasi dak
Presentasi dak
 

Viewers also liked

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANTri Damri
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraBPKP
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraArfan Fahmi
 
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7cPengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7cOswar Mungkasa
 
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...Oswar Mungkasa
 
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan LingkunganKatalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan LingkunganOswar Mungkasa
 
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...Oswar Mungkasa
 
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007Oswar Mungkasa
 
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and StrategyUrban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and StrategyOswar Mungkasa
 
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan SanitasiMekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan SanitasiOswar Mungkasa
 
Input untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
Input untuk Kebijakan dan Strategi PersampahanInput untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
Input untuk Kebijakan dan Strategi PersampahanOswar Mungkasa
 
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012 Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012 Oswar Mungkasa
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...Oswar Mungkasa
 
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) ProjectIDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) ProjectOswar Mungkasa
 
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)Oswar Mungkasa
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...Oswar Mungkasa
 
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.Oswar Mungkasa
 
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020Oswar Mungkasa
 
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...Oswar Mungkasa
 

Viewers also liked (20)

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7cPengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
 
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
 
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan LingkunganKatalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Katalog Website Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
 
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
 
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007
 
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and StrategyUrban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
Urban Slum Improvements in Developing Countries: Policy and Strategy
 
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan SanitasiMekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Pendanaan untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Input untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
Input untuk Kebijakan dan Strategi PersampahanInput untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
Input untuk Kebijakan dan Strategi Persampahan
 
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012 Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
Ekpose Kinerja Kemenpera Tahun 2012
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis M...
 
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) ProjectIDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
IDB PNPM Integrated Community Driven Development (ICDD) Project
 
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Palembang (2006)
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
 
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Ringkasan.
 
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
HUD Magazines. Edisi 2 Tahun 2012. Kota Tanpa Kumuh 2020
 
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
The cost benefit-analysis of 3 in 1 policy in central business district (cbd)...
 

Similar to RmhNas

Cara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferCara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferpramudjo pratopo
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Kementerian Dalam Negeri
 
Cara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferCara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferPramudjo211052
 
Cara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferCara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferPramudjo211052
 
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Dadang Solihin
 
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiSumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiJoy Irman
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan DaerahPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerahinfosanitasi
 
Alternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah SakitAlternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah SakitH2O Management
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negaraAry Efendi
 
[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docxIslanMuza
 
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBeta Uliansyah
 

Similar to RmhNas (17)

Cara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferCara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transfer
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
 
Cara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferCara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transfer
 
Cara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transferCara cepat memahami transfer
Cara cepat memahami transfer
 
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
 
KONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARANKONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARAN
 
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiSumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan DaerahPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
 
Alternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah SakitAlternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah Sakit
 
slide 2.pptx
slide 2.pptxslide 2.pptx
slide 2.pptx
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx
 
Expose Dekon Rev
Expose Dekon   RevExpose Dekon   Rev
Expose Dekon Rev
 
Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012
 
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
 
Dana Alokasi Khusus.pptx
Dana Alokasi Khusus.pptxDana Alokasi Khusus.pptx
Dana Alokasi Khusus.pptx
 
Keuangan pusat-dan-daerah
Keuangan pusat-dan-daerahKeuangan pusat-dan-daerah
Keuangan pusat-dan-daerah
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

RmhNas

  • 1. KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SUBSTANSI PERENCANAAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Disampaikan dalam: DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III - KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Jakarta, 8 Oktober 2010
  • 2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN A PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
  • 3. I. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN (Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004) 6 Urusan (Absolut) • Sebagian dapat 1. Politik Luar Negeri diselenggarakan Sendiri Yang Menjadi 2. Pertahanan oleh Pemerintah; Kewenangan 3. Keamanan • Sebagian dapat Pusat 4. Yustisi diselenggarakan melalui 5. Moneter dan Fiskal Nasional asas Dekonsentrasi; 6. Agama Penyelenggaraan • Sebagian dapat Di luar 6 Urusan Absolut diselenggarakan melalui Urusan Pemerintahan asas Tugas CONCURRENT Pembantuan. (Urusan Bersama) Urusan Wajib (Obligatory) Yang Menjadi Terkait dengan Penyelenggaraan Pelayanan Kewenangan Dasar, seperti Pendidikan, dan Kesehatan. Daerah Diselenggarakan melalui Urusan Pilihan (Optional) asas Desentralisasi Terkait dengan potensi unggulan seperti, Pertambangan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata.
  • 4. II. ALUR PENDANAAN URUSAN Prinsip Money Follows Function PUSAT Belanja Pusat DAERAH di Pusat Belanja Pemerintah 6 Urusan Mutlak K/L Pusat Belanja Pusat Kanwil di Daerah 1. Belanja Pegawai di Daerah 2. Belanja Barang Di luar 6 Urusan 3. Belanja Modal 4. Pembayaran Bunga Utang Dikerjakan sendiri Dana Sektoral di APBN 5. Subsidi Melalui UPT Daerah 6. Hibah Dilimpahkan ke Dana 7. Bantuan Sosial Gubernur Dekonsentrasi 8. Belanja Lain-lain Ditugaskan ke Dana Tugas Gub/Bupati/ Walikota Pembantuan Transfer ke Daerah APBD 1. Dana Perimbangan Dana 2. Dana Otonomi Khusus Desentralisasi 3. Dana Penyesuaian Hibah [4] Dana Darurat
  • 5. III. ALUR BELANJA APBN KE DAERAH Pemerintah Pusat Daerah Mendanai kewenangan Penyelenggaraan di luar 6 Urusan Dekon & Tugas Pembantuan Belanja Penyelenggaraan Urusan Melalui Mendanai kewenangan Pemerintah Angg K/L Pemerintahan Daerah 6 Urusan Pusat Kantor Vertikal di Daerah Mendanai Program Bantuan : Nasional kewenangan bersama PNPM, BOS, Jamkesmas Angg Non K/L  anggaran yg dikelola Belanja Men-Keu sbg Bend-Um yg kegiatannya Melalui dilaksanakan oleh K/L BLT, Subsidi : APBN Angg Non K/L (Energi dan Non Energi) Dana • DBH  Pajak Perimbangan • DAU  SDA • DAK Transfer Dana ke Otsus Daerah Penyelenggaraan Desentralisasi (Masuk APBD) Dana Penyesuaian
  • 6. IV. DEKOSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN A. Pengertian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan  Dekonsentrasi (DK) adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah (WP) dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu  Tugas Pembantuan (TP) adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan B. Pengertian Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan  Dana Dekonsentrasi (DK) adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.  Dana Tugas Pembantuan (TP) adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan.
  • 7. V. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud kepada daerah tertentu untuk mendanai adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi kegiatan khusus yang merupakan bagian dari DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria program yang menjadi prioritas nasional khusus, dan kriteria teknis. yang telah menjadi urusan daerah. Pasal 51 dan 52 PP 55/2005 Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan Program yang menjadi prioritas nasional pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan Kerja Pemerintah tahun anggaran prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat bersangkutan. dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.
  • 8. VI. MEKANISME PENDANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN (APBN) 1. UU 17/2003: KEUANGAN NEGARA ANGGARAN 2. UU 1/2004: PERBENDAHARAAN NEGARA • Untuk mendanai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kemenpera KEMENPERA 3. UU 32/2004: PEMERINTAH DAERAH • Untuk mendanai pencapaian sasaran RPJMN dan Rencana Strategis (BA 091 DAN 4. UU 33/2004: PERIMBANGAN KEUANGAN Kemenpera SUBSIDI) PUSAT DAN DAERAH • Untuk memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki Kapasitas Fiskal rendah dalam mendanai penyelenggaraan urusan wajib bidang HIBAH DAERAH PRINSIP PENGANGGARAN PEMBANGUNAN perumahan dan memenuhi SPM bidang perumahan. Diprioritaskan untuk kegiatan prioritas nasional. A. ANGGARAN BERBASIS KINERJA • Meningkatkan efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang 1. PP 55/2005: DANA PERIMBANGAN perumahan melalui pelimpahan tugas kepada Pemerintah Provinsi 2. PP 7/2008: DEKONSENTRASI & DEKONSENTRASI • Dana Dekonsentrasi bid. Perkim Tahun 2010 untuk 33 Provinsi: TUGAS PEMBANTUAN 1. Pendataan dan Monitoring Pembangunan Perkim 2. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perkim B. EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN OTODA • Latar belakang: Keterbatasan kemampuan daerah untuk mendanai penyelenggaraan urusan wajib bidang perumahan. 1. PP 38/2007: PEMBAGIAN URUSAN • Usulan DAK bidang perumahan: diprioritaskan pada fasilitasi penyediaan PEMERINTAHAN DANA ALOKASI KHUSUS PSU Kawasan Perumahan 2. PP 41/2007: ORGANISASI PERANGKAT • Tujuan: Memberikan stimulan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk DAERAH menyelenggarakan urusan wajib bidang perumahan khususnya penyediaan PSU Kawasan C. PENYELENGGARAAN PINJAMAN/ HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) • Alternatif sumber pembiayaan dalam rangka mengatasi keterbatasan alokasi APBN dan kemampuan Keuangan Negara PP 2/2006: TATA CARA PENGADAAN, PHLN • Untuk mendukung pembiayaan kegiatan prioritas dalam rangka mencapai PENERIMAAN DAN sasaran RPJMN dan sesuai dengan Rencana Strategis Kemenpera PENERUSAN PHLN 8
  • 9. VII. KONTEKS PENYUSUNAN RPJMN DAN RENSTRA TAHUN 2010 - 2014 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL [UU NO. 25 TAHUN 2004] RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) 2005-2025 [UU NO. 17 TAHUN 2007] 2005-2009 2010-2014 2015-2020 2021-2025 VISI – MISI PRESIDEN/WAPRES TERPILIH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS JANGKA MENENGAH (RPJM) NASIONAL KEMENPERA 2010 - 2014 2010 - 2014 BUKU I BUKU II BUKU III RENSTRA UNIT ES - I RENSTRA UNIT ES - II
  • 10. VIII. SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DALAM APBN <Process Name> Tahun N - 2 Tahun N-1 Tahun N September – Desember Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Pembahasan Pokok-pokok Pembahasan Pembahasan UU APBN DPR Kebijakan Fikal RKA-KL RAPBN & RKP Nota Keuangan Kebijakan Umum & RAPBN dan Presiden Kabinet/ Prioritas Anggaran Keppres tentang Lampiran Rincian APBN Penelaahan Rakorbangpus Musrenbangnas Konsistensi dengan Bappenas RKP SEB Prioritas Dokumen Program dan Trilateral Trilateral Indikasi Pagu Meeting Meeting SE Pagu Lampiran RAPBN Sementara (Himpunan RKA-KL) Rancangan Keppres tentang Kemenkeu Pengesahan Rincian Penelaahan Konsistensi dengan Prioritas Anggaran Pembahasan Renja oleh Pembahasan RKA-KL oleh Usulan Pagu Panitia Anggaran Kemenpera Panitia Anggaran Kemenpera Indikatif Konsep Dokumen Dokumen Rancangan Renja Pelaksanaan Pelaksanaan Renstra KL RKA-KL Anggaran Anggaran KL Kemenpera Renstra Unit Rancangan Renja Rencana Kerja RKA-KL Unit Eselon I Eselon I Unit Eselon I Tahunan Unit Eselon I Renstra Unit Rancangan Renja Rencana Kerja RKA-KL Unit Eselon II Eselon II Unit Eselon II Tahunan Unit Eselon II MONEV KONSULTASI VERIFIKASI RAKORPERA PELAKSANAAN REGIONAL LAPANGAN USULAN Daerah DAERAH Musrenbangprov
  • 11. IX. REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN A. Prinsip Reformasi Kerangka Pendanaan TEPAT, rencana disusun berdasarkan: • Kinerja yang lebih terukur dan runtut mulai dari indikator kinerja prioritas (impact), program (outcome), dan kegiatan (output) • Realistis (memperhitungkan ketersediaan anggaran dan bukan “daftar kebutuhan tak terbatas”) • Efisien (mencapai sasaran dengan biaya sehemat mungkin) AKUNTABEL • Jelas sasaran yang akan dicapai • Jelas penanggungjawabnya TRANSPARAN Dapat dicermati oleh seluruh rakyat, melalui dokumen-dokumen  RPJMN dan RENSTRA (lima tahunan)  RKP dan APBN (tahunan)
  • 12. Lanjutan 1 - REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN B. Konsep Kerangka Pendanaan (Public Expenditure Management) Aggregate Fiscal Discipline MTFF: Medium Term Fiscal Framework (Ketersediaan Anggaran) 2010 2011 2012 - Rasio pajak - Rasio defisit - Rasio utang Allocative Efficiency KPJM: Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (MTEF: (Alokasi pada Prioritas) Medium Term Expenditure Framework) Alokasi pada Prioritas Prakiraan Maju - Program  outcomes (Forward Estimates) - Kegiatan  output Anggaran Berbasis Kinerja (PBB: Performance Based Budgeting) Anggaran Terpadu Catatan: Anggaran Berbasis Kinerja juga meliputi pembagian kewenangan pemerintah-masy./antar instansi (Unified Budget) pem./pusat-daerah Operational Efficiency Budaya: (Efisiensi Belanja) - Budaya Kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja) - Efisiensi melalui harga pasar (Robust Market) - External Control - Lelang (bidding) - Internal Control - Management Accountability - Perjalanan Dinas (at cost) *) RPJMN (5 TAHUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DENGAN 3 TAHUN ROLLING PLAN MELALUI RKP DAN APBN)
  • 13. Lanjutan 2-REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN C. Bagan Arsitektur Program Untuk Kemen/Kemenko STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR ANGGARAN STRUKTUR PERENCANAAN STRUKTUR MANAJEMEN KEBIJAKAN KINERJA SASARAN POKOK FUNGSI PRIORITAS (IMPACT) INDIKATOR KINERJA SUB-FUNGSI FOKUS PRIORITAS FOKUS PRIORITAS (OUTCOME) MISI/SASARAN K/L ORGANISASI (IMPACT) PROGRAM: INDIKATOR KINERJA PROGRAM PROGRAM TEKNIS PROGRAM ESELON 1 PROGRAM GENERIK (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN ESELON 2 KEGIATAN KEGIATAN PRIORITAS (OUTPUT) JENIS BELANJA Fungsi Kementerian/Lembaga: 1. Koordinator Fokus Prioritas (sesuai dengan penugasan Presiden) 2. Pelaksana Kegiatan Prioritas (sesuai dengan tupoksi) 3. Melaksanakan program & kegiatan K/L (impact, outcome dan output K/L)
  • 14. Lanjutan 3-REFORMASI PERENCANAAN DAN ANGGARAN D. Nomenklatur Output Dan Outcome  Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program/fokus prioritas. Kriteria rumusan outcome program :  Outcome Program  kinerja hasil dari unit Eselon 1A sesuai tupoksi;  Outcome Program  mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L);  Outcome Program dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. Kriteria rumusan outcome fokus prioritas:  Outcome Fokus Prioritas  kinerja hasil dari satu/beberapa K/L yang terkait dengan pencapaian kinerja Prioritas;  Outcome Fokus Prioritas  mendukung pencapaian kinerja Kabinet K/L (Sasaran Pokok Prioritas); dan  Outcome Fokus Prioritas dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu  Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program. Kriteria rumusan output kegiatan:  Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya;  Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur;  Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program dan/atau outcome fokus prioritas dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Kebijakan; dan  Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu
  • 15. RENSTRA KEMENTERIAN PERUMAHAN B RAKYAT TAHUN 2010 - 2014
  • 16. I. TUGAS DAN FUNGSI KEMENPERA (Berdasarkan Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara) A. TUGAS Kementerian Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang perumahan rakyat dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara (Pasal 673). B. FUNGSI Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi: 1. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang perumahan rakyat; 2. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat; 3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perumahan Rakyat; 4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat; dan 5. penyelenggaraan fungsi operasionalisasi kebijakan penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan perumahan sebagai bagian dari permukiman termasuk penyediaan rumah susun dan penyediaan prasarana dan sarana lingkungannya sesuai dengan undang-undang di bidang perumahan dan permukiman, dan rumah susun.
  • 17. II. KONDISI UMUM PERUMAHAN Keterbatasan penyediaan rumah. Jumlah kekurangan rumah (backlog) mengalami peningkatan dari 5,8 juta unit pada tahun 2004 menjadi 7,4 juta unit pada akhir tahun 2009. Peningkatan jumlah rumah tangga yang menempati rumah yang tidak layak huni dan tidak didukung oleh prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum yang memadai. Pada tahun 2009, 4,8 juta unit rumah diperkirakan dalam kondisi rusak. Menurut Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2008, sebanyak 13,8% rumah tangga masih menghuni rumah dengan lantai tanah, 12,4 % dengan dinding belum permanen, dan 1,2 % tinggal di rumah yang beratapkan daun Permukiman kumuh yang semakin meluas. Pada tahun 2009 luas permukiman kumuh diperkirakan menjadi 57.800 Ha dari kondisi sebelumnya yakni 54.000 Ha pada akhir tahun 2004. Peningkatan proporsi rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sudah mempunyai bukti hukum berupa sertifikat dari BPN, girik, maupun akta jual beli dari 74,49% (2004) menjadi 77,94% (2007)
  • 18. III. GARIS BESAR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TAHUN 2010-2014 (SESUAI RPJMN DAN RENSTRA KEMENPERA 2010 – 2014) ARAH KEBIJAKAN V I S I: 1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan SETIAP KELUARGA iklim yang kondusif, serta koordinasi pelaksanaan kebijakan di SASARAN tingkat Pusat dan Daerah dalam rangka pelaksanaan Standar INDONESIA PERMASALAHAN POKOK: Pelayanan Minimal Bidang Perumahan dan Permukiman. 1.Penyediaan rumah baru MENEMPATI RUMAH YANG LAYAK HUNI layak huni sebanyak 1,5 1. KETERBATASAN 2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan Rumah Layak Huni (RLH) juta unit yang didukung PENYEDIAAN RUMAH yang didukung dengan PSU serta kepastian bermukim bagi PSU; 2. PENINGKATAN JUMLAH RUMAH TANGGA YANG MBM, melalui: 2.Mendorong keswadayaan MENEMPATI RUMAH a. Pembangunan RLH melalui pasar formal maupun secara masyarakat dalam YANG TIDAK LAYAK HUNI M I S I: swadaya masyarakat baik untuk pembangunan baru pembangunan rumah DAN TIDAK DIDUKUNG maupun peningkatan kualitas; baru sebanyak 3,6 juta 1. MENINGKATKAN IKLIM YANG b. Pembangunan rumah susun sederhana baik sewa OLEH PSU YANG unit dan melalui fasilitasi KONDUSIF & KOORDINASI maupun milik; MEMADAI. Pemerintah sebanyak PELAKSANAAN KEBIJAKAN 3. PERMUKIMAN KUMUH c. Penyediaan PSU perumahan dan permukiman yang 50.000 unit; PEMBANGUNAN PERUMAHAN YANG SEMAKIN MELUAS memadai untuk pengembangan kawasan dan PSU DAN PERMUKIMAN. 3.Meningkatnya kualitas perumahan swadaya; d. Penanganan lingkungan perumahan dan permukiman rumah melalui fasilitasi FAKTOR YANG 2. MENINGKATKAN kumuh; Pemerintah sebesar MEMPENGARUHI: 50.000 unit; KETERSEDIAAN RUMAH LAYAK e. Pembangunan rumah khusus, termasuk rumah 1. REGULASI DAN KEBIJAKAN HUNI DALAM LINGKUNGAN sederhana sewa dan pasca bencana; 4.Meningkatnya kualitas YANG BELUM YANG SEHAT & AMAN SERTA f. Pengembangan kawasan khusus, termasuk kawasan lingkungan perumahan SEPENUHNYA DIDUKUNG OLEH PRASARANA, perbatasan, daerah tertinggal dan pasca bencana; MENDUKUNG IKLIM YANG dan permukiman kumuh SARANA DAN UTILITAS YANG g. Fasilitasi pra sertifikasi dan pendampingan pasca KONDUSIF seluas 655 Ha yang MEMADAI. sertifikasi tanah bagi MBR. 2. KETERBATASAN LAHAN. dihuni oleh 130.000 3. LEMAHNYA KEPASTIAN penduduk; BERMUKIM. 3. MENGEMBANGKAN SISTEM 3. Pengembangan sistem pembiayaan perumahan dan 5.Meningkatnya kepastian 4. BELUM TERSEDIA DANA PEMBIAYAAN PERUMAHAN permukiman bagi MBM melalui: hukum dalam bermukim MURAH JANGKA PANJANG JANGKA PANJANG YANG UNTUK MENINGKATKAN a. Pengembangan pembiayaan perumahan melalui fasilitasi untuk 30.000 rumah EFISIEN, AKUNTABEL DAN AKSES DAN DAYA BELI likuiditas; tangga; BERKELANJUTAN. MBM. b. Pengembangan Tabungan Perumahan Nasional; 5. BELUM EFISIEN PASAR c. Peningkatan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan 6.Meningkatnya kualitas PRIMER DAN BELUM 4. MENINGKATKAN untuk pembangunan perumahan dan permukiman. perencanaan dan BERKEMBANG PASAR PENDAYAGUNAAN penyelenggaraan SEKUNDER PERUMAHAN pembangunan perkim di SUMBERDAYA PERUMAHAN 6. BELUM MANTAPNYA 4. Peningkatan pendayagunaan sumberdaya pembangunan tingkat pusat dan daerah KELEMBAGAAN DAN PERMUKIMAN SECARA OPTIMAL. perumahan dan permukiman serta pengembangan dan khususnya melalui PENYELENGGARA PEMBANGUNAN PERKIM pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan teknologi maupun pengembangan regulasi 5. MENINGKATKAN PERAN sumber daya dan kearifan lokal. dan kebijakan serta 7. BELUM OPTIMAL PEMANFAATAN SUMBER PEMERINTAH DAERAH DAN peningkatan peran dan DAYA. PEMANGKU KEPENTINGAN kapasitas Pemerintah 5. Peningkatan sinergi pusat-daerah dan pemberdayaan Daerah di 33 Provinsi. LAINNYA DALAM pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan PEMBANGUNAN PERUMAHAN perumahan dan permukiman DAN PERMUKIMAN. 18
  • 19. VII. TARGET PEMBANGUNAN PERUMAHAN 2010-2014 RPJMN 2010 - 2014 No. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SATUAN TARGET ALOKASI ANGGARAN (Rp. Milyar) 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL A BA 091 I PROGRAM DUKUNGAN DAN 127,61 156,63 242,46 303,33 341,35 1.171,4 MANAJEMEN TUGAS TEKNIS LAINNYA II PROGRAM PENGEMBANGAN 2.185,73 2.520,46 3.874,52 1.679,37 1.851,02 12.111,1 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 Pembangunan rumah susun sederhana twin block 100 100 180 - - 380 1.200,00 1.200,00 2.160,00 - - 4.560,0 sewa 2 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan unit 7.500 12.500 16.250 7.500 6.250 50.000 75,00 125,00 178,75 82,50 75,00 536,3 perumahan swadaya 3 Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas unit 7.500 12.500 16.250 7.500 6.250 50.000 37,50 62,50 97,50 45,00 43,75 286,3 perumahan swadaya 4 Fasilitasi pembangunan PSU kawasan unit 90.374 117.010 145.000 161.616 186.000 700.000 564,84 731,31 906,25 1.010,10 1.162,50 4.375,0 perumahan dan permukiman 5 Fasilitasi pembangunan PSU perumahan unit 7.500 12.500 16.250 7.500 6.250 50.000 30,00 50,00 81,25 37,50 37,50 236,3 swadaya 6 Fasilitasi dan Stimulasi Penataan Ha 50 100 150 175 180 655 75,00 160,00 240,00 280,00 288,00 1.043,0 Lingkungan Permukiman Kumuh 7 Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan unit - 7.500 7.500 7.500 7.500 30.000 - 2,25 3,00 3,00 3,75 12,0 pasca-sertifikasi 8 Fasilitasi pembangunan rumah khusus unit 250 750 1.050 1.350 1.600 5.000 42,87 28,88 47,25 60,75 80,00 259,7 9 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi peraturan 4 4 4 4 4 20 160,52 160,52 160,52 160,52 160,52 802,6 Pelaksanaan Kebijakan Perumahan dan perundangan Permukiman III PROGRAM PENGEMBANGAN 82,40 82,40 82,40 82,40 82,40 412,0 PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi peraturan 2 2 2 2 2 10 82,40 82,40 82,40 82,40 82,40 412,0 Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan perundangan Perumahan dan Permukiman TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 (BA 091) 2.395,7 2.759,5 4.199,4 2.065,1 2.274,8 13.694,5 B. BA 999 III PROGRAM PENGEMBANGAN 4.163,51 3.840,00 4.440,00 4.440,00 4.740,00 21.623,51 PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 Bantuan Subsidi Perumahan unit 210.000 250.000 290.000 290.000 310.000 1.350.000 3.240,00 3.840,00 4.440,00 4.440,00 4.740,00 20.700,00 2 Masa Transisi 187.006 187.006 923,51 923,51 TOTAL ALOKASI KEMENPERA 2010-2014 (BA 999) 4.163,5 3.840,0 4.440,0 4.440,0 4.740,0 21.623,5 19
  • 20. VIII. KEGIATAN KEMENPERA TAHUN 2010 No. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SATUAN TARGET ANGGARAN A BA 091 964,52 I PROGRAM DUKUNGAN DAN MANAJEMEN TUGAS TEKNIS LAINNYA 174,51 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 124,51 2 Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Provinsi 33 50,00 II PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 750,13 1 Pembangunan rumah susun sederhana sewa TB 52 248,28 1. Kemenpera TB 52 248,28 Pembangunan Baru *) TB 40 160,00 Luncuran **) TB 12 88,28 2. Depdiknas TB 2 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya Unit 2.000 20,00 3 Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya Unit 20.000 100,00 4 Fasilitasi pembangunan PSU kawasan perumahan dan permukiman Unit 10.374 64,84 5 Fasilitasi pembangunan PSU perumahan swadaya Unit 20.000 40,00 6 Fasilitasi dan Stimulasi Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Ha 50 75,00 7 Fasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca-sertifikasi - 0,00 8 Fasilitasi pembangunan rumah khusus Unit 1.000 39,31 9 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Perumahan dan Permukiman Peraturan Perundangan 4 162,71 III PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 39,88 1 Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman Peraturan Perundangan 2 39,88 B BA 999 3.099,05 I PROGRAM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 3.099,05 1 Pembayaran Tunggakan Unit 90.000 416,00 2 Fasilitas Likuiditas ***) Unit 67.219 2.683,05 1. Mahyuni Formal Unit 54.006 1.863,05 2. Rusunami Unit 13.213 820,00 TOTAL KEMENPERA (BA 091 + BA 999) 4.063,56 Keterangan: *) Alokasi Pembangunan Rusunawa Baru Tahun Pertama sebesar 33,33% dari total kebutuhan anggaran **) Alokasi Luncuran Pembangunan Rusunawa sebesar 66,67% dari total kebutuhan anggaran ***) Kegiatan bantuan subsidi perumahan mulai tahun 2010 dilaksanakan melalui mekanisme fasilitas likuiditas 20
  • 22. A.1. PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI BAGI MBR DAN MBM MELALUI DUKUNGAN PEMERINTAH Kewajiban Tabungan Pinjaman/ Dana Alokasi PSU Fasilitas Pelayanan Perumahan Hibah Khusus Kawasan Likuiditas Umum Nasional Memperkuat Kapasitas PSU Kawasan PSU Pemda dalam Penugasan khusus  Jaringan air minum; Kawasan pengembangan Pemerintah kpd BUMN Penyaluran  Air limbah; (septic  Jalan; kawasan perumahan  Drainase. untuk pembangunan tank komunal); Pinjaman/ melalui  Jaringan listrik; perumahan bagi MBR sistem land banking  PJU dengan spesifikasi dan Penyaluran hibah harga sesuai standar BLU Pemerintah Pusat Pembiayaan Pemerintah Pembiayaan Daerah Perumahan Menerbitkan Pasar Obligasi Blended Sekunder Daerah Pengembang Pengembang Bank Bank Financing Underlying Pembangunan Pelaksana Pelaksana Asset PSU Kawasan Dikelola oleh KAWASAN Kredit Pusat KPR PERUMAHAN Konstruksi dg Pengelolaan dgn bunga rendah Aset (land banking) bunga (dibawah rendah Permerintah Produk Daerah) Harga Jual ↓ Keterangan: Konsumen Kegiatan TA 2011 Rusunami Rumah Layak SUSTAINABLE Huni (RLH) CITIES BETTER CITY LIFE SISI PASOKAN SISI PERMINTAAN PASAR SEKUNDER PASAR PRIMER 14
  • 23. A.2. KEBIJAKAN PENDANAAN PEMBANGUNAN YANG MENDUKUNG SINERGI PUSAT-DAERAH TUJUAN, SASARAN, KEGIATAN TINDAK LANJUT YANG NO LATAR BELAKANG HAL-HAL YANG TELAH DISELESAIKAN DAN ANGGARAN DIPERLUKAN 1 DEKON Dalam rangka  Tujuan:  Penerbitan Permenpera:  Menyellesaikan meningkatkan efektivitas Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan 1. Pelimpahan (Permenpera No. 3/PERMEN/M/2010) Pelaksanaan Bimtek, pelaksanaan urusan urusan pemerintahan di bidang perkim. 2. Pedoman Pelaksanaan Pelimpahan (Permenpera No. Sosialisasi dan pemerintahan di bidang  Sasaran: 4/PERMEN/M/2010) Konsinyasi perumahan, ada (1)Terlaksananya pendataan dan  Bintek Dekonsentrasi Kemenpera Tahun 2010 Dekonsentrasi 2010 beberapa urusan monitoring pembangunan perkim; dan pada tanggal 22-24 April 2010 pemerintahan yang akan (2)Terlaksananya sosialisasi kebijakan  Penerbitan SRAA oleh Ditjen Perbendaharaan, Kemenkeu dilimpahkan kepada bidang perkim.  Rapat Koordinasi dan Pembinaan SAI Dalam Rangka Gubernur selaku Wakil  Kegiatan: Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Pemerintah di daerah. (1)Pendataan dan Monitoring Perumahan Rakyat Tahun 2010 pada tanggal 2-4 Juni Pembangunan Perkim; dan 2010 (2)Sosialisasi Kebijakan Bidang Perkim.  Pelaksanaan Bimtek di 31 Provinsi dan Soialisasi di 20  Anggaran (TA 2010): Rp. 50 Milyar (33 Provinsi provinsi). 2. DAK Dalam rangka menun-  Tujuan: • Penyampaian Usulan Program dan Kriteria Teknis untuk  Verifikasi lokasi calon jang prioritas nasional di Meningkatkan tersedianya rumah yang layak Pengalokasian DAK TA 2011 melalui surat Sesmenpera penerima DAK bidang infrastruktur dan huni dan terjangkau bagi Masyarakat a.n. Menpera No: 323/SM/LU.01.02/09/2010, tanggal 2 Perumahan tahun 2011 menstimulan pemba- Berpenghasilan Menengah dan Masyarakat September 2010;  Sosialisasi DAK Bidang ngunan perumahan di Berpenghasilan Rendah (MBM/R) di dalam • Koordinasi internal Kemenpera Tim Penyiapan DAK Perkim ke Pemerintah daerah sehingga dapat kawasan perumahan dan permukiman yang Bidang Perumahan dan Permukiman dalam rangka Provinsi dan Pemerintah meningkatkan pemba- didukung oleh prasarana dan sarana serta Penyiapan Permenpera tentang Juknis DAK Bidang Kab/Kota. ngunan perumahan dan utilitas yang memadai. Perumahan dan Permukiman berkontribusi dalam  Sasaran: • Penyiapan survey dalam rangka verifikasi lokasi calon mempercepat pengu- Terfasilitasinya PSU Perumahan dan penerima DAK Perumahan 2011 rangan backlog Permukiman sebanyak 24.000 unit (Tahun perumahan. 2011)  Ruang Lingkup: 1. Jaringan Air Bersih; 2. Pengelolaan Air Limbah; 3. Jaringan listrik; 4. Penerangan Jalan Umum  Alokasi Anggaran Tahun 2011: Rp. 150 Milyar
  • 24. A.3. PSO PERUMAHAN HAL-HAL YANG TELAH TINDAK LANJUT YANG PERLU NO LATAR BELAKANG TUJUAN, SASARAN, KEGIATAN DAN ANGGARAN DISELESAIKAN DILAKUKAN 3 PSO Dalam rangka penyediaan • Tujuan • Surat Keputusan Tim Kerja Penyampaian Surat Menteri perumahan dan permukiman Meningkatkan hunian layak bagi MBR, Keamanan Penyiapan Kewajiban Pelayanan Negara Perumahan Rakyat bagi MBR melalui penugasan Hunian, dan Pengurangan backlog Umum (Public Service kepada Menteri Keuangan tentang khusus kepada Perum Obligation/PSO) untuk Perum penyampaian usulan kebutuhan Perumnas sebagai satu- • Sasaran Perumnas anggaran PSO Perumahan tahun satunya National Housing and Penyediaan rumah layak huni sebanyak ±2.500 unit 2011. Urban Development pada tahun 2011 • Tanggapan Terhadap Buku Putih Corporation (NHUCD) di Perum Perumnas Indonesia • Kegiatan Pembangunan Rumah Tapak • Analisa kebutuhan bahan dan volume pekerjaan untuk rumah • Anggaran tembok (Tipe-36 dan 21) di 33 Usulan alokasi anggaran PSO Perumahan tahun 2011 Provinsi sebesar Rp. 40 Milyar rupiah • Rapat pembahasan antara tim pengarah dan pelaksana PSO • Exercise kebutuhan anggaran PSO Perumahan • Usulan lokasi PSO Perumahan • Verifikasi lokasi PSO Perumahan
  • 25. SEKIAN DAN TERIMA KASIH