SlideShare a Scribd company logo
SAMPLING AUDIT DALAM
PENGUJIAN SUBSTANTIF
SIFAT DAN TUJUAN
        Sampling audit adalah penerapan prosedur
  pengauditan atas unsur-unsur dalam suatu populasi kurang
  dari 100%, seperti saldo rekening atau kelompok
  transaksi, dengan tujuan untuk mengevaluasi beberapa
  karakteristik populasi.
Rencana sampling dalam pengujian subtantif dirancang untuk
1. Memperoleh bukti bahwa suatu saldo rekening tidak
    salah saji secara material (mislanya nilai buku piutang
    dagang), atau
2. Membuat suatu estimasi independen mengenai jumlah
    tertentu (misalkan nilai persediaan yang tidak dicatat
    pada nilai bukunya).
KETIDAKPASTIAN, RISIKO SAMPLING, DAN
                         RISIKO AUDIT
         Sampling audit dalam pengujian subtantif dipengaruhi
baik oleh risiko sampling maupun risiko nonsampling.
Risiko sampling yang berkaitan dengan pengujian subtantif
   adalah:
• Risiko kesalahan menerima (biasa disebut risiko beta) –
   yaitu     risiko   bahwa     sampel     yang     mendukung
   kesimpulan, bahwa saldo akun tidak berisi salah saji
   material, padahal kenyataannya saldo saldo tersebut salah
   saji secara material. Berkaitan dengan efektifitas audit.
• Risiko kesalahan menolak (biasa disebut risiko alpha) yaitu
   risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan, bahwa
   saldo akun berisi salah saji secara material, pada
   kenyataannya saldo akun tidak berisi salah saji secara
   material. Berkaitan dengan efisiensi audit
PENDEKATAN SAMPLING STATISTIK
  Ada dua pendekatan sampling statistik yang
  bisa digunakan oleh auditor dalam pengujian
  subtantif, yaitu:
1. Sampling PPS, dan
2. Sampling variabel klasik.
  Perbedaan kedua pendekatan tersebut ialah
  bahwa sampling PPS didasarkan pada teori
  sampling atribut, sedangkan sampling variabel
  klasik didasarkan pada teori distribusi normal.
SAMPLING PPS
        Sampling PPS adalah suatu pendekatan yang menggunakan teori
  sampling atribut untuk menyatakan kesimpulan dalam jumlah
  nominal, bukan sebagai tingkat penyimpangan. Jenis sampling ini bisa
  digunakan dalam pengujian subtantif atas transaksi dan saldo-saldo.
  Model ini terutama diterapkan dalam pengujian transaksi dan saldo
  untuk lebih saji dan bermanfaat dalam pengujian untuk:
• Piutang pada saat kredit yang tidak dapat diaplikasikan dalam akun
  pelanggan tidak signifikan.
• Sekuritas investasi.
• Pengujian harga persediaan jika terdapat sedikit perbedaan yang
  diantisipasi.
• Tambahan aktiva tetap.
        Tujuan utama sampling adalah untuk melakukan estimasi secara
  independen atas kelompok transaksi atau saldo.
Rencana Sampling
Tahap-tahap dalam rencana sampling adalah
 Menetapkan tujuan rencana,
 Merumuskan populasi dan unit sampling,
 Menentukan ukuran sampel,
 Menentukan metoda pemilihan sampel,
 Melaksanakan rencana sampling,
 Mengevaluasi hasil sampel.
Menentukan Tujuan Rencana Sampling
          Tujuan sampling PPS yang paling umum adalah untuk mendapatkan bukti bahwa
   saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material. Asersi laporan keuangan tertentu
   yang mempengaruhi bukti sampel yang dipakai bergantung pada prosedur yang dipakai
   untuk item sampel tersebut.
Menetapkan Populasi dan Unit Sampling
          Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo akun yang diuji. Untuk setiap
   populasi, auditor harus memutuskan apakah semua unsur akan dimasukkan. Sebagai
   contoh, ada 4 populasi apabila populasi didasarkan pada saldo akun dalam buku besar
   piutang usaha, yaitu semua saldo, saldo debet, saldo kredit, dan saldo nol.
          Unit sampling dalam PPS adalah dollar itu sendiri dan populasinya adalah jumlah
   dollar yang sama dg total dollar pada populasi tersebut
Menentukan Ukuran Sampel
Rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah :



BV nilai buku populasi yg diuji
RF faktor reliabilitas untuk risiko kesalahan penerimaan
TM salah saji yg dapat ditoleransi
AM salah saji yg dapat diantisipasi
EF faktor ekspansi untuk salah saji yang diantisipasi
Menentukan Metoda Pemilihan Sampel
   Metoda pemilihan yang paling banyak digunakan dalam sampling PPS adalah pemilihan
   sistematis. Metoda ini memisahkan total populasi dolar ke dalam interval yang sebanging dengan
   dolar. Dengan demikian interval sampling dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:



Melaksanakan Rencana Sampling
   Pada tahap rencana ini, auditor menerapkan prosedur auditing yang sesuai untuk menentukan nilai
   audit setiap unit logis yang ada dalam sampel. Ketika terjadi perbedaan, auditor mencatat nilai
   buku dan nilai auditnya dalam kertas kerja. Informasi ini kemudian digunakan untuk
   memproyeksikan salah saji total dalam populasi.
Mengevaluasi Hasil Sampel
   Dalam mengevaluasi hasil sampel, auditor menghitung batas atas salah saji (UML) dari data
   sampel dan membandingkannya dengan salah saji yang dapat ditoleransi dalam perancangan
   sampel. Batas atas salah saji dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:



Dimana PM salah saji total yg diproyeksikan dalam populasi dan ASR cadangan risiko sampling. BP
ketepatan dasar, IA cadangan inkremental untuk risiko sampling, RF faktor reliabilitas, SI interval
sampling.
Hasil sampel digunakan untuk mengestimasi proyeksi salah saji, jika tidak ada salah saji PM = 0 dan
ASR terdiri dari satu komponen yaitu ketepatan dasar yaitu
Presentase kotor = (nilai buku – nilai audit) + nilai buku
Proyeksi salah saji = presentase kotor x interval sampling
Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Sampling PPS
Kelebihan sampling PPS adalah :
• Sampling PPS umumnya lebih mudah digunakan daripada sampling variabel klasik karena
    auditor dapat menghitung ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel secara langsung atau
    dengan bantuan tabel
• Ukuran sampel PPS tidak didasarkan pada beberapa ukuran penyimpangan yang diestimasi
    pada nilai audit
• Sampling PPS secara otomatis menghasilkan sampel yang sudah distratifikasi karena item-
    itemnya dipilih dalam proporsi pada nilai rupiahnya
• Pemilihan sampel sistematis PPS secara otomatis menujukkan beberapa item yang secara
    individual signifikan jika nilai-nilainya melebihi pisah batas atas moneter
• Jika auditor memperkirakan tidak ada salah saji, sampling PPS biasanya akan menghasilkan
    ukuran sampel yang lebih kecil daripada hasil dari sampling variabel klasik
• Sampel PPS lebih mudah dirancang, dan pemilihan sampel dapat dimulai sebelum tersedia
    populasi yang lengkap
Sebaliknya, sampling PPS mempunyai kekurangan sebagai berikut :
• Sampling PPS mengandung asumsi bahwa nilai audit unit sampling harus tidak kurang dari
    nol atau lebih besar dari nilai buku
• Jika kekurangsajian ditunjukkan dalam sampel tersebut, evaluasi atas sampel tersebut
    memerlukan pertimbangan khusus
• Pemilihan saldo nol atau saldo dengan tanda yang berbeda memerlukan pertimbangan khusus
• Evaluasi PPS dapat melebihi ASR jika salah saji ditemukan dalam sampel
• Sejalan dengan meningkatnya jumlah salah saji yang diperkirakan, ukuran sampel yang sesuai
    juga meningkat
SAMPLING VARIABEL KLASIK
   Dalam pendekatan ini, teori distribusi normal digunakan dalam
   pengevaluasian karakteristik populasi berdasarkan hasil sampel
   yang digambarkan dari populasinya. Sampling variabel klasik
   bermanfaat bagi auditor pada saat tujuan audit berkaitan dengan
   kemungkinan kurang saji atau lebih saji dari saldo akun, dan
   keadaan lain ketika sampling PPS tidak tepat atau tidak efektif.
Estimasi Mean Per Unit (MPU)
   Sampling estimasi MPU mencakup penentuan nilai audit untuk
   setiap item dalam sampel. Rata-rata nilai audit ini kemudian
   dihitung dan dikalikan dengan jumlah unit dalam populasi yang
   ditemukan pada estimasi total nilai populasi. Cadangan risiko
   sampling yang berkaitan dengan estimasi ini juga dihitung untuk
   digunakan dalam mengevaluasi hasil-hasil sampel tersebut

More Related Content

What's hot

Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
gueste4aa42e
 
Audit berbasis resiko
Audit berbasis resikoAudit berbasis resiko
Audit berbasis resiko
Belqis Oraya
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
LainunKhairuna
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor PublikPengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
Sujatmiko Wibowo
 
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikBab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Putri Yulia
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Ismail M
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
STMIK Widya Utama
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Dwi Wahyu
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
Reza Yudhalaksana
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
Sudybrt Sudybrt
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
Rizkaawalia Mustakim
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 

What's hot (20)

Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
Audit berbasis resiko
Audit berbasis resikoAudit berbasis resiko
Audit berbasis resiko
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor PublikPengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikBab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 

Similar to Sampling audit dalam pengujian substantif

Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
ahmadpermadi
 
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Andreas Jiman
 
power_point_audit.ppt
power_point_audit.pptpower_point_audit.ppt
power_point_audit.ppt
WarihChrizt
 
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarKel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
ArdiansahDoansah29
 
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniErdha Reidha
 
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.transsampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
Rita Alfian
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
SekarMayangsari1
 
Presentation auditing
Presentation auditingPresentation auditing
Presentation auditingguspitasari
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
RuthNapitupulu2
 
05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel
Sugeng Hari
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
JeniferChandra2
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmas ijup
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
Elvi Rahmi
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6anugrahwati
 
Statistika Pengambilan Contoh.ppt
Statistika Pengambilan Contoh.pptStatistika Pengambilan Contoh.ppt
Statistika Pengambilan Contoh.ppt
Ratih Juniarti Maulida
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Eko Mardianto
 
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptxIndikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
GustiWahyuAdinanther
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Dwi Wahyu
 

Similar to Sampling audit dalam pengujian substantif (20)

Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
 
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
 
power_point_audit.ppt
power_point_audit.pptpower_point_audit.ppt
power_point_audit.ppt
 
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidarKel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
Kel 5_Sampling Audit fakultas ekonomi untidar
 
Pengantar Auditing
Pengantar AuditingPengantar Auditing
Pengantar Auditing
 
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
 
Bahan seminar bpk
Bahan seminar bpkBahan seminar bpk
Bahan seminar bpk
 
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.transsampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
sampel representatif buku A. Arens, Alvin. Bab 14.trans
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
Presentation auditing
Presentation auditingPresentation auditing
Presentation auditing
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
 
05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel05 bab 3_sampel
05 bab 3_sampel
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian audit
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6
 
Statistika Pengambilan Contoh.ppt
Statistika Pengambilan Contoh.pptStatistika Pengambilan Contoh.ppt
Statistika Pengambilan Contoh.ppt
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
 
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptxIndikator Nasional Mutu LabKes.pptx
Indikator Nasional Mutu LabKes.pptx
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
 

More from Dwi Wahyu

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Dwi Wahyu
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Dwi Wahyu
 

More from Dwi Wahyu (20)

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Sampling audit dalam pengujian substantif

  • 2. SIFAT DAN TUJUAN Sampling audit adalah penerapan prosedur pengauditan atas unsur-unsur dalam suatu populasi kurang dari 100%, seperti saldo rekening atau kelompok transaksi, dengan tujuan untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi. Rencana sampling dalam pengujian subtantif dirancang untuk 1. Memperoleh bukti bahwa suatu saldo rekening tidak salah saji secara material (mislanya nilai buku piutang dagang), atau 2. Membuat suatu estimasi independen mengenai jumlah tertentu (misalkan nilai persediaan yang tidak dicatat pada nilai bukunya).
  • 3. KETIDAKPASTIAN, RISIKO SAMPLING, DAN RISIKO AUDIT Sampling audit dalam pengujian subtantif dipengaruhi baik oleh risiko sampling maupun risiko nonsampling. Risiko sampling yang berkaitan dengan pengujian subtantif adalah: • Risiko kesalahan menerima (biasa disebut risiko beta) – yaitu risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan, bahwa saldo akun tidak berisi salah saji material, padahal kenyataannya saldo saldo tersebut salah saji secara material. Berkaitan dengan efektifitas audit. • Risiko kesalahan menolak (biasa disebut risiko alpha) yaitu risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan, bahwa saldo akun berisi salah saji secara material, pada kenyataannya saldo akun tidak berisi salah saji secara material. Berkaitan dengan efisiensi audit
  • 4. PENDEKATAN SAMPLING STATISTIK Ada dua pendekatan sampling statistik yang bisa digunakan oleh auditor dalam pengujian subtantif, yaitu: 1. Sampling PPS, dan 2. Sampling variabel klasik. Perbedaan kedua pendekatan tersebut ialah bahwa sampling PPS didasarkan pada teori sampling atribut, sedangkan sampling variabel klasik didasarkan pada teori distribusi normal.
  • 5. SAMPLING PPS Sampling PPS adalah suatu pendekatan yang menggunakan teori sampling atribut untuk menyatakan kesimpulan dalam jumlah nominal, bukan sebagai tingkat penyimpangan. Jenis sampling ini bisa digunakan dalam pengujian subtantif atas transaksi dan saldo-saldo. Model ini terutama diterapkan dalam pengujian transaksi dan saldo untuk lebih saji dan bermanfaat dalam pengujian untuk: • Piutang pada saat kredit yang tidak dapat diaplikasikan dalam akun pelanggan tidak signifikan. • Sekuritas investasi. • Pengujian harga persediaan jika terdapat sedikit perbedaan yang diantisipasi. • Tambahan aktiva tetap. Tujuan utama sampling adalah untuk melakukan estimasi secara independen atas kelompok transaksi atau saldo.
  • 6. Rencana Sampling Tahap-tahap dalam rencana sampling adalah  Menetapkan tujuan rencana,  Merumuskan populasi dan unit sampling,  Menentukan ukuran sampel,  Menentukan metoda pemilihan sampel,  Melaksanakan rencana sampling,  Mengevaluasi hasil sampel.
  • 7. Menentukan Tujuan Rencana Sampling Tujuan sampling PPS yang paling umum adalah untuk mendapatkan bukti bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material. Asersi laporan keuangan tertentu yang mempengaruhi bukti sampel yang dipakai bergantung pada prosedur yang dipakai untuk item sampel tersebut. Menetapkan Populasi dan Unit Sampling Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo akun yang diuji. Untuk setiap populasi, auditor harus memutuskan apakah semua unsur akan dimasukkan. Sebagai contoh, ada 4 populasi apabila populasi didasarkan pada saldo akun dalam buku besar piutang usaha, yaitu semua saldo, saldo debet, saldo kredit, dan saldo nol. Unit sampling dalam PPS adalah dollar itu sendiri dan populasinya adalah jumlah dollar yang sama dg total dollar pada populasi tersebut Menentukan Ukuran Sampel Rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah : BV nilai buku populasi yg diuji RF faktor reliabilitas untuk risiko kesalahan penerimaan TM salah saji yg dapat ditoleransi AM salah saji yg dapat diantisipasi EF faktor ekspansi untuk salah saji yang diantisipasi
  • 8. Menentukan Metoda Pemilihan Sampel Metoda pemilihan yang paling banyak digunakan dalam sampling PPS adalah pemilihan sistematis. Metoda ini memisahkan total populasi dolar ke dalam interval yang sebanging dengan dolar. Dengan demikian interval sampling dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Melaksanakan Rencana Sampling Pada tahap rencana ini, auditor menerapkan prosedur auditing yang sesuai untuk menentukan nilai audit setiap unit logis yang ada dalam sampel. Ketika terjadi perbedaan, auditor mencatat nilai buku dan nilai auditnya dalam kertas kerja. Informasi ini kemudian digunakan untuk memproyeksikan salah saji total dalam populasi. Mengevaluasi Hasil Sampel Dalam mengevaluasi hasil sampel, auditor menghitung batas atas salah saji (UML) dari data sampel dan membandingkannya dengan salah saji yang dapat ditoleransi dalam perancangan sampel. Batas atas salah saji dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Dimana PM salah saji total yg diproyeksikan dalam populasi dan ASR cadangan risiko sampling. BP ketepatan dasar, IA cadangan inkremental untuk risiko sampling, RF faktor reliabilitas, SI interval sampling. Hasil sampel digunakan untuk mengestimasi proyeksi salah saji, jika tidak ada salah saji PM = 0 dan ASR terdiri dari satu komponen yaitu ketepatan dasar yaitu Presentase kotor = (nilai buku – nilai audit) + nilai buku Proyeksi salah saji = presentase kotor x interval sampling
  • 9. Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Sampling PPS Kelebihan sampling PPS adalah : • Sampling PPS umumnya lebih mudah digunakan daripada sampling variabel klasik karena auditor dapat menghitung ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel secara langsung atau dengan bantuan tabel • Ukuran sampel PPS tidak didasarkan pada beberapa ukuran penyimpangan yang diestimasi pada nilai audit • Sampling PPS secara otomatis menghasilkan sampel yang sudah distratifikasi karena item- itemnya dipilih dalam proporsi pada nilai rupiahnya • Pemilihan sampel sistematis PPS secara otomatis menujukkan beberapa item yang secara individual signifikan jika nilai-nilainya melebihi pisah batas atas moneter • Jika auditor memperkirakan tidak ada salah saji, sampling PPS biasanya akan menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil daripada hasil dari sampling variabel klasik • Sampel PPS lebih mudah dirancang, dan pemilihan sampel dapat dimulai sebelum tersedia populasi yang lengkap Sebaliknya, sampling PPS mempunyai kekurangan sebagai berikut : • Sampling PPS mengandung asumsi bahwa nilai audit unit sampling harus tidak kurang dari nol atau lebih besar dari nilai buku • Jika kekurangsajian ditunjukkan dalam sampel tersebut, evaluasi atas sampel tersebut memerlukan pertimbangan khusus • Pemilihan saldo nol atau saldo dengan tanda yang berbeda memerlukan pertimbangan khusus • Evaluasi PPS dapat melebihi ASR jika salah saji ditemukan dalam sampel • Sejalan dengan meningkatnya jumlah salah saji yang diperkirakan, ukuran sampel yang sesuai juga meningkat
  • 10. SAMPLING VARIABEL KLASIK Dalam pendekatan ini, teori distribusi normal digunakan dalam pengevaluasian karakteristik populasi berdasarkan hasil sampel yang digambarkan dari populasinya. Sampling variabel klasik bermanfaat bagi auditor pada saat tujuan audit berkaitan dengan kemungkinan kurang saji atau lebih saji dari saldo akun, dan keadaan lain ketika sampling PPS tidak tepat atau tidak efektif. Estimasi Mean Per Unit (MPU) Sampling estimasi MPU mencakup penentuan nilai audit untuk setiap item dalam sampel. Rata-rata nilai audit ini kemudian dihitung dan dikalikan dengan jumlah unit dalam populasi yang ditemukan pada estimasi total nilai populasi. Cadangan risiko sampling yang berkaitan dengan estimasi ini juga dihitung untuk digunakan dalam mengevaluasi hasil-hasil sampel tersebut